Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer.
Menurut (Setiawan, 2015) ”Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri
atas komputer - komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya
(printer,CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi
(penambahan web)”.
Menurut (Pratama, 2015) menyatakan ”Jaringan komputer adalah hubungan dari
sejumlah perangkat yang dapat berkomunikasi satu sama lain”.
Menurut (Sudrajat, 2016) dalam ( Rahmawati, 2016) menyatakan:
Jaringan adalah serangkaian kumpulan alat (sering disebut node) yang terhubung
oleh link komunikasi. Node dapat berupa komputer, printer atau beberapa device
lainnya yang terhubung dengan jaringan yang mampu mengirim dan menerima
data yang dihasilkan oleh node lainnya pada jaringan.
Menurut (Primartha, 2019) ”Jaringan Komputer adalah interkoneksi beberapa
buah komputer autonomous (independen) yang dapat saling berbagi informasi (dan
sumber daya). Jaringan Komputer menghubungkan beberapa komputer (dan
perangkat lain seperti printer, switch, dan sebagainya) melaluimedia perantara”.
5
Sumber : Sofana (2015)
Gambar II.1
Jaringan Komputer
Berikut ini adalah jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan geografis dan
topologi jaringan komputer.
2.1.1 Klasifikasi jaringan komputer
Menurut (dwiki, 2017) dalam (Fitho, 2017) Jaringan komputer berdasarkan
jangkauan geografis sebagai berikut :
1. Local Area Network
Local Area Network atau yang biasa disingkat LAN merupakan jaringan
pribadi di sebuah gedung atau kampus yang berukuran beberapa kilometer. LAN
biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation di
kantor perusahaan atau pabrik untuk pemakaian bersama (printer, scanner, dll) dan
juga saling bertukar informasi.
6
Sumber : (Fitho, 2017)
Gambar II.2.
Local Area Network
2. Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang lebih luas dan
lebih canggih lagi dari LAN. Disebut Metropolitan Area Network karena jaringan
MAN biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari kota ke kota
lainnya. Untuk membuat suatu jaringan MAN, biasanya diperlukan operator
telekomunikasi untuk menghubungkan antar jaringan komputer. Contoh seperti
jaringan Depdiknas antar kota atau wilayah dan juga jaringan mall modern yang
saling terhubung antar kota.
Sumber : (Fitho, 2017)
Gambar II.3.
Metropolitan Area Network
3. Wide Area Network
Wide Area Network atau WAN merupakan jenis jaringan yang lebih luas dan
lebih canggih daripada LAN maupun MAN. Jaringan WAN biasa digunakan untuk
menghubungkan suatu jaringan dengan negara lain atau dari satu benua ke benua yang
lain. Jaringan WAN biasanya terdiri dari berbagai LAN dan WAN karena sangat
7
luasnya wilayah cakupan dari WAN. Jaringan WAN juga menggunakan kabel fiber
optic serta menanamkan di dalam tanah maupun melewati jalur bawah laut.
Sumber : (Fitho, 2017)
Gambar II.4.
Wide Area Network
2.1.2 Jenis jaringan komputer
Menurut (Kurniawan, 2015) dalam Varianto & Badrul (2015:55) Pada
dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga
server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus
didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga
yang tidak memilki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.
Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer.
1. Client server
Menurut (Varianto & Badrul, 2015) Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa
komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui
software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk
dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server
menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.
Sumber : (Varianto & Badrul, 2015)
Gambar II.5
Client server
8
2. Peer to Peer
Menurut (Varianto & Badrul, 2015) Pada jaringan ini tidak ada komputer client
maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman
maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai
client sekaligus server”. Peer to peer banyak diiemplementasikan pada MAN,
WAN, atau Internet, namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya adalah
masalah manajemen dan security. Cukup sulit mengawasi security pada
jaringan peer to peer manakala pengguna jaringan sudah sangat banyak.
Sumber : https://www.nesabamedia.com/wp-content/uploads/2017/08/pengertian-
jaringan-peer-to-peer-in.jpg
Gambar II.6
Peer to Peer
2.2. Topologi.
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Topologi Jaringan adalah hal yang menjelaskan
hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link,
dan stasion. Macam Topologi Jaringan ada 6 macam yaitu Topologi Bintang,
Topologi Cincin, Topologi Bush, Topologi Mesh, Topologi Pohon, Topologi
Point to Point. Semua ini merupakan Topologi Jaringan Komputer.
9
Sedangkan Topologi Jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara
menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga
membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi. Jenis Topologi yang
dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati
kelebihan atau keuntungan dan kekurangan atau kerugian dari masing-masing
topologi berdasarkan karakteristiknya. Berikut ini adalah jenis atau macam – macam
topologi jaringan tersebut.
2.2.1 Topologi Bus
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Topologi Bus ini merupakan topologi yang
banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi
yang paling sederhana dibandingkan topologi yang lainnya. Pada topologi bus
dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector
dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu
saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung
ke jaringan dapat mengkaitkan dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel.
Sumber :https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologjaringan.html
Gambar II.7.
Topologi Bus
Ciri-ciri Topologi Bus:
1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal atau
komputer
10
3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya
bias digunakan oleh satu komputer
4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
7. Susah melakukan pelacakan masalah
8. Discontinue support.
Keuntungan :
1. Hemat kabel
2. Layout kabel sederhana
3. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kerugian :
1. Kepadatan lalu lintas
2. Diperlukan repeater untuk jarak jauh
3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak dapat berfungsi.
11
2.2.2 Topologi Bintang/Star
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Topologi Bintang atau Star merupakan
toppologi jaringan yang terpusat, semua user atau clien harus melewati pusat atau
server untuk memperoleh atau membagikan informasi data.
Sumber:https://www.temukanpengertian.com/2013/08/pengertian-topologi-bintang-
star.html
Gambar II.8.
Topologi Star
Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server. Terdapat keuntungan dankerugian dari tipe ini yaitu :
Kerugian :
1. Jika node tengah atau server mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan
berhenti.
2. Boros dalam pemakaian kabel.
Keuntungan :
1. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada usernya
2. Tingkat keamana termasuk tinggi.
12
3. Tahan terhadap lalu lintaas jaringan yang sibuk
4. Penambahan dan pengurangan user dapat dilakukan dengan mudah.
2.2.3 Topologi Cincin atau Token Ring
Topologi Cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya sedemikian sehingga membentuk
cincin.
Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi
dari satu komputer ke komputer lain. Bila alamat - alamat yang dimaksud sesuai maka
informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Sumber: https://www.nesabamedia.com/pengertian-topologi-ring/
Gambar II.9.
Topologi Ring
Kelebihan :
1. Hemat kabel
2. Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu
hanya satu node yang dapat mengirimkan data
13
Kekurangan :
1. Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang
dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka
seluruh jaringan akan terganggu.
2. Tidak kondusif untuk pengiriman suara, gambar, dan data.
2.2.4 Topologi Mesh.
Topologi Mesh atau Web sering pula disebut topologi jaring. Dinamakan mesh
karena setiap komputer akan terhubung ke setiap komputer akan terhubung ke setiap
komputer yang tersambung. Pada praktiknya topologi ini jarang digunakan karena
membutuhkan bayak sekali kabel dan sulitnya konfigurasi. Biasanya model ini hanya
diterapkan pada WAN atau internet (karena itu disebut topologi web). Keuntungan
topologi mesh ini adalah memungkinkan komunikasi data melalui banyak jalur
sehingga jika salah satu jalur terputus, masih ada jalur lain yang dapat digunakan.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/pengertian-topologi-
mesh.html
Gambar II.10.
Topologi Mesh
14
2.2.5 Topologi Pohon atau Topologi Tree.
Jaringan dengan topologi tree merupakan paduan jaringan ber topologi bus
dan jaringan bertopologi star. Topologi ini memungkinkan pengembangan jaringan
yang telah ada.
Sumber : https://www.nesabamedia.com/topologi-tree/
Gambar II.11.
Topoligi Tree
Keuntungan :
1. Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing segmen
2. Di dukung oleh banyak hardware dan software
Kerugian :
1. Panjang segmen dibatasi oleh tipe segmen yang digunakan
2. Jika jaringan utama rusak maka keselurusan segmen ikut rusak
3. Sulit dikonfigurasi, termasuk sistem pengkabelannya.
2.2.6 Topologi Point to Point.
Topologi point to point merupakan topologi yang menggambarkan bagaimana
cara kita menghubungkan infrastruktur jaringan antar node (komputer) secara
langsung”.
15
Sumber : https://www.tutorialjaringan.com/2019/02/perbedaan-point-to-point-dan-
point-to-multipoint.html
Gambar II.12
Point to Point
2.3. Perangkat Keras Jaringan.
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Pengertian perangkat keras jaringan komputer
adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer
lainnya dalam jaringan untuk tujuan berbagi data, berbagi peripheral dalam jaringan.
Berikut ini adalah beberapa hardware atau perangkat keras yang bisa
digunakan pada jaringan komputer:
2.3.1 NIC ( Network Interface Card)
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa
disebut LAN card ini adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari
komputer ke sebuah jaringan komputer.komponen ini biasanya sudah terpasang secara
onboard dibeberapa komputer atau laptop.
Sumber : https://www.dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/pengertian-
nic
Gambar II.13.
NIC
16
2.3.2 Kabel jaringan
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) “Kabel dalam sebuah jaringan digunakan
sebagai media penghubung, meskipun sekarang sudah ada teknologi tanpa kabel
(wireless) namun kabel masih sering digunakan karena mudah dalam
pengoperasiannya”.
Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa digunakan untuk membangun
sebuah jarngan komputer seperti:
1. Kabel Coaxial
Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015a) Kabel coaxial adalah salah satu media
transmisi pada jaringan komputer berupa kabel jaringan dengan kemampuan
transmisi tinggi, sehingga lebih umum digunakan pada saluran televisi
dibandingkan pada jaringan komputer. Kabel coaxial umumnya berbahan logam
jenis tembaga, yang mampu memberikan manfaat lebih dibandingkan logam
jenis lainnya.
Sumber : https://www.mail.google.com/mail/u/0/#inbox?projector=1
Gambar II.14.
Kabel coaxial
2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015a) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
adalah kabel jaringan yang paling umum dan paling banyak digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari untuk jenis jaringan komputer bermedia kabel (wired
network). Di dalam merangkai sebuah jaringan komputer memanfaatkan kabel
UTP (Unshielded Twisted Pair), setidaknya perlu diketahui mengenai dua jenis
pengkabelan yang umum digunakan.
Kedua jenis tersebut meliputi :
17
a. Straight Through, umum digunakan pada dua buah perangkat yang berbeda
di dalam jaringan komputer. Misalkan untuk menghubungkan komputer ke
perangkat switch atau menghubungkan switch ke router, dan lain-lain.
Sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68
Gambar II.15.
Kabel Straight
b. Cross Over, umum digunakan pada dua buah perangkat yang sama di dalam
jaringan komputer secara langsung (Point to Point) ataupun menghubungkan
dua buah switch atau hub antar jaringan.
Sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68
Gambar II.16
Kabel Cross over
18
3. Kabel STP (Shieled Twisted Pair)
Kabel STP (Shieled Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang
digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pair kabel (empat kabel)
yang masing‐masing pair dipilin (twisted).
Sumber: https://www.jarkomtutorial.wordpress.com/2014/11/23/mengenal-dan-
memahami-kabel-stp-shielded-twisted-pair-dengan-mudah/
Gambar II.17.
Kabel STP
4. Kabel Serat Optik (Optical Fiber/Fiber Optic)
Kabel Serat Optik (Optical Fiber/Fiber Optic) merupakan media transmisi
pada jaringan komputer yang menggunakan teknologi berupa serat optik (serat 22
gelas murni) berbentuk kabel, dengan kehalusan melebihi rambut manusia, namun
secara teknis memiliki kemampuan pengiriman data yang sangat cepat.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-fiber-
optik.html
Gambar II.18.
Kabel Fiber Optik
19
2.3.3 Hub
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Hub adalah komponen jaringan
komputer yang memiliki colokan (port-port), jumlah portnya ini mulai dari 8,
16, 24, sampai 32 port. Pada umumnya hub digunakan untuk menyatukan
kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lainnya.
Dengan kata lain Hub sama halnya seperti sebuah jembatan yang dapat
menghubungkan beberapa kota atau provinsi.
Sumber : https://www.dir.indiamart.com/impcat/network-hubs.html
Gambar II.19.
Hub
2.3.4 Switch
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) “Switch pada prinsipnya sama dengan hub
bedanya switch lebih pintar dari pada hub karena mampu menganalisa paket data yang
dilewatkan pada sebelum dikirim ketujuan. Selain itu switch juga memiliki kecepatan
transfer data dari server ke workstation atau sebaliknya”.
Sumber : http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-switch-dan-fungsinya.html
Gambar II.20.
Switch
20
2.3.5 Router
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) Router memiliki kemampuan untuk menyaring
atau menfilter data yang lalu lalang di jaringan berdasarkan aturan atau protocol
tertentu. Sama seperti hub/switch, router dapat digunakan untuk
menghubungkan beberapa jaringan seperti jaringan model LAN, MAN, bahkan
WAN.
Sumber : https://www.unbaja.ilearning.me/2015/11/18/pengertian-jenis-fungsi-dan-
cara-kerja-router/
Gambar II.21.
Router
2.2.7 Modem
Menurut (Setiawan S.Ti, 2015) “Modem digunakan sebagai penghubung
jaringan LAN dengan internet. Dalam melakukan tugasnya, modem akanmengubah
data digital kedalam data analog yang bias dipahami oleh pengguna ataupun
sebaliknya”.
21
Sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=68
Gambar II.22.
Modem
2.4. Perangkat Lunak Jaringan.
Menurut (Kurniawan, 2015) dalam Kustanto dan Saputro (2015:34) memberikan
batasan bahwa, “Disamping hardware yang diperlukan, software pun juga harus
dipersiapkan jika hendak membangun jaringan komputer”, adapun software yang
digunakan dalah project ini, antara lain :
1. Mikrotik Router OS
Mikrotik OS adalah salah satu Operating Sistem Router bawaan dari Linux.
Mikrotik banyak digunakan dikalangan warnet-warnet dan banyak dikembangkan
karena settingnya yang mudah dan instalasinya yang sederhana, sistem keamanan
yang ditawarkan dari mikrotik OS ini cukup kuat dan susah untuk ditembus. Paket-
paket aplikasi yang ditawarkan juga cukup lengkap,maka tidak heran banyak orang
yang belajar tentang Mikrotik tersebut.
22
Sumber : https://www.netcampus.co.id/program-training/training-mikrotik/
Gambar II.23.
Mikrotik
1. Winbox
Winbox adalah sebuah software atau utility yang di gunakan untuk meremote
sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface) melalui
operating system windows. Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi mikrotik os
atau mikrotik routerboard menggunakan winbox di banding dengan yang
mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line Interface). Hal ini karena
menggunakan winbox dirasa lebih mudah dan simple dibanding melalui browser. Dan
hasilnya pun juga lebih cepat.
Sumber : https://www.wirelessmode.net/yuk-memahami-winbox-dan-fungsinya.html
Gambar II.24.
Winbox
23
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1 TCP (Transmission Control Protocol)/ IP
Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015a) dalam buku Pratama (2014:337)
mengemukakan bahwa, TCP (Transmission Control Protocol ) merupakan
protocol di dalam jaringan komputer yang Reliable dan Connection Oriented .
Reliable sendiri berarti andal di dalam jaringan komputer dan Connection
Oriented yang berarti TCP (Transmission Control Protocol ) memerlukan
adanya proses pembuatan (setup) koneksi jaringan terlebih dahulu.
1. IP ( Internet Protokol ) address
Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015a) Dalam buku Pratama (2014:388)
mengemukakan bahwa, “IP (Internet Protocol ) merupakan sebagai alamat
identifikasi unik yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya
didalam jaringan komputer, sebagai penanda dan alamat dari komputer atau perangkat
terhubung bersangkutan.”
IP address sendiri memiliki beberapa kelas pembagian yaitu :
a. Kelas A
Jika bit pertama dari IP address 0, address merupakan network kelas A, yang
dinotasikasi dengan /8, kelas A mempunyai 8 bit network-prefix, dimana 7 bit pertama
selain bit pertama (8) terdiri dari nomor 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan
127.xxx.xxx.xxx pada keals A, setiap network terdiri dari 16.777.214 (224-2) host.
Pada host dikurang dua karena host yang N.0.0.0 akan digunakan sebagai network
address, yang nanti akan dijelaskan dan host yang N.255.255.255 akan digunakan
sebagai broadcast address, yang juga nanti akan dijekaskan.
24
b. Kelas B
Jika 2 bit pertama dari IP address adalah 10, address merupakan network kelas B,
yang dinotasikan dengan /16. Kelas B mempunyai 16 bit paling depan (16 bit
pertama) adalah network number, sedangkan 16 bit terakhir merupakan host bit,
dengan demikian terdapat 16.384 (214) network kelas B yakni dari network
128.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu
menampung 65.534 (216-2) host. Pada host dikurangi 2 karena host yang N.N.0.0
akan digunakan sebagai network address, yang nanti akan dijelaskan dan host yang
N.N. 255.255 akan digunakan sebagai broadcast address.
c. Kelas C
Jika 3 bit pertama dari IP address adalah 110, address merupakan network kelas
C, yang dinotasikan dengan /24. Kelas C mempunyai 24 bit network-prefix, dimana
21 pertama bit kecuali 3 bit paling depan (24 bit pertama) adalah network number,
sedangkan 8 bit terakhir merupakan host bit. Dengan demikian terdapat 2.097.152
(221) network kelas C, yakni dari number 192.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.xxx.
Setiap network kelas C hanya mampu menampung 25 host. Pada host dikurangi dua
karena host yang N.N.0.0 akan digunakan sebagai network address.
d. Kelas D
IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara
bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0
– 239.255.255.255. Dalam Kelas D Multicast ini tidak mengenal N.Id dan H.ID .
25
e. Kelas E
Memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP ini dicadangkan untuk
digunakan keperluan eksperimen.
2.5.2 Subnetting
Menurut (Rosa & Shalahudin, 2015a) dalam buku Pratama (2014:404)
mengemukakan bahwa, “Subnetting merupakan proses untuk melakukan subnet pada
pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan Net
Mask dan Subnet Mask.”
Fungsi dari Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan
komputer, baik System Administrator, Network Administrator, maupun pengguna
biasa, didalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap
ruangan dan gedung, sesuai dengan kebutuhan.
Tabel II.1 Subnet Mask untuk tiap kelas IP Address
Kelas IP Address Bit Subnet Mask Subnet dalam
decimal
Kelas A 11111111.000000000.00000000.0000000
00
255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.9
Sumber : (Rosa & Shalahudin, 2015a)
26
Tabel II.2 Subnetting untuk kelas A
#bit Subnet Mask CIDR #Host
0 255.0.0.0 /8 16777216
1 255.128.0.0 /9 8388608
2 255.192.0.0 /10 4194304
3 255.224.0.0 /11 2097152
4 255.240.0.0 /12 1048576
5 255.248.0.0 /13 524288
6 255.252.0.0 /14 262144
7 255.254.0.0 /15 131072
Sumber : (Rosa & Shalahudin, 2015a)
Tabel II.3 Subnetting untuk kelas B
#bit Subnet Mask CIDR #Host
0 255.255.0.0 /16 65536
1 255.255.128.0 /17 32768
2 255.255.192.0 /18 16384
3 255.255.224.0 /19 8192
4 255.255.240.0 /20 4096
5 255.255.248.0 /21 2048
6 255.255.252.0 /22 1024
7 255.255.254.0 /23 512
Sumber : (Rosa & Shalahudin, 2015a)
Tabel II.4 Subneting untuk kelas C
#bit Subnet Mask CIDR #Host
0 255.255.255.0 /24 256
1 255.255.255.128 /25 128
2 255.255.255.192 /26 64
3 255.255.255.224 /27 32
4 255.255.255.240 /28 16
Sumber : (Rosa & Shalahudin, 2015a)
27
2.6. Sistem Kemanan Jaringan
Menurut (Sudrajat, 2016) dalam bukunya (Supendar, 2016) Menyatakan
Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan
mengidentifikasi pengguna yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah -
langkah pencegahan membantu menghentikan penggunga yang tidak sah atau
penyusup untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer.
Contoh Keamanan Jaringan Komputer:
1. Firewall
Firewall memiliki banyak fungsi dalam keamanan jaringan, yaitu:
a. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan firewall
harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang
diizinkan untuk mengakases jaringan private yang dilindungi firewall.
Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan
melewati jaringan private.
b. Melakukan autentifikasi terhadap akses.
c. Aplikasi firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket
data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mendeteksi protokol aplikasi
tertentu yang spesifikasi.
a. Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall, sehingga
memungkinkan berperan sebagai pendeteksian dini akan penjebolan jaringan.
28
Adapun cara kerja Firewall menggunakan beberapa metode untuk mengatur
lalu lintas keluar atau masuknya suatu data, diantarannya:
a. Packet Filtering
Pada metode ini paket-paket atau potongan-potongan data akan dianalisis dan
difilter dengan menggunakan sekumpulan pengaturan yang dilakukan oleh
administrator firewall, dan hanya paket yang sesuai dengan peraturan yang akan
lolos menuju tujuannya dan yang tidak sesuai akan dibuang.
b. Stateful Inspeks
Metode ini merupakan metode baru yang tidak mendeteksi isi dari setiap paket
akan tetapi membandingkan key dari setiap paket tersebut dengan suatu database
yang terpercaya, jika sesuai dengan yang ketentuan dari database tersebut maka
paket akan dilanjutkan ke tujuan jika tidak maka akan dibuang.