24
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual playability). Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Dengan kata lain, segala bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. (Iswanto, Sukamto, dan Yulianti, 2015). Dan menurut Jasson dalam (Saputra dan Rafiqin, 2017) Game adalah suatu system atau program dimana satu atau lebih pemain mengambil keputusan melalui kendali pada obyek di dalam game untuk suatu tujuan tertentu”. Adapun pengertian game menurut Wardhani, dkk dalam (Saputra dan Rafiqin, 2017) Game (permainan) secara umum adalah sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama”. Sedangkan menurut Leyton-Brown dan Shoham dalam (Agustina dan Wahyudi, 2015) "Game atau permainan adalah suatu cara belajar dengan menganalisa dengan sekelompok pemain maupun indvidual dengan menggunakan stragtegi-strategi yang rasional". Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa game adalah suatu system atau program dimana satu atau lebih pemain mengambil keputusan melalui

BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Game

Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan.

Permainan dalam hal ini merujuk pada pengertian “kelincahan intelektual” (intellectual

playability). Kelincahan intelektual, pada tingkat tertentu, merupakan ukuran sejauh

mana game itu menarik untuk dimainkan secara maksimal. Dengan kata lain, segala

bentuk kegiatan yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan pencapaian

terhadap target tertentu dapat dikatakan sebagai game. (Iswanto, Sukamto, dan Yulianti,

2015). Dan menurut Jasson dalam (Saputra dan Rafiqin, 2017) “Game adalah suatu

system atau program dimana satu atau lebih pemain mengambil keputusan melalui

kendali pada obyek di dalam game untuk suatu tujuan tertentu”.

Adapun pengertian game menurut Wardhani, dkk dalam (Saputra dan Rafiqin,

2017) “Game (permainan) secara umum adalah sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan

bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya

dilakukan sendiri atau bersama-sama”. Sedangkan menurut Leyton-Brown dan Shoham

dalam (Agustina dan Wahyudi, 2015) "Game atau permainan adalah suatu cara belajar

dengan menganalisa dengan sekelompok pemain maupun indvidual dengan

menggunakan stragtegi-strategi yang rasional".

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa game adalah

suatu system atau program dimana satu atau lebih pemain mengambil keputusan melalui

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

8

kendali pada obyek di dalam game dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu

luang, atau berolahraga ringan dimana pemain belajar menganalisa menggunakan

strategi-strategi rasional yang memerlukan pemikiran, kelincahan intelektual dan

pencapaian terhadap target tertentu.

1. Teori Permainan

Teori permainan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian, menurut

(Agustina dan Wahyudi, 2015) yaitu :

a. Number of Players

Permainan papan hanya terbatas untuk dua pemain. Biasanya yang

menggunakan sistem pencarian langkah.

b. Plies, Move and Turns

Pemain pasti akan mendapatkan giliran, sebagai suatu lapisan didalam suatu

permainan dan melakukan gilirannya dalam satu putaran.

c. The Goal of the Game

Tujuan utama adalah untuk mendapatkan kemenangan. Pemenang hanya diraih

oleh satu pemain dengan kata lain kemenangan pemain adalah kekalahan bagi

pemain lainnya (zero-sum).

d. Information

Artinya pemain mengetahui semua aturan-aturan dan hal lain dalam permainan.

Contohnya adalah catur, Go dan reversi. Setiap langkah yang diambil akan

berpengaruh pada permainan sesudahnya oleh karena itu harus benar-benar

mengetahui aturan permainan dari awal.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

9

2. Jenis-jenis Game

Menurut Jasson dalam (Saputra dan Rafiqin, 2017) “Jenis game yang lebih

dikenal dengan genre. Genre juga berarti format atau gaya dari sebuah game. Format

sebuah game bisa murni sebuah genre atau bisa merupakan campuran (hybrid) dari

beberapa genre lain”.

Berikut ini akan dijelaskan macam-macam jenis game tersebut.

a. Quiz Game

Quiz Game adalah bentuk permainan atau pikiran di mana pemain (sebagai

individu atau dalam tim) berusaha untuk menjawab pertanyaan dengan benar.

b. Puzzle Game

Game jenis ini memberikan tantangan pada pemainnya dengan cara

menjatuhkan sesuatu dari sisi sebelah atas kebawah. Semakin lama akan

semakin cepat dan semakin banyak objek yang jatuh. Contoh game Tetris,

Magic Inlay, Roket Mania dan Chip Challenge.

c. Shooting Game

Shooting game adalah game aksi tembak- menembak merupakan tema

utamanya, karena tujuan dalam game jenis ini hanya untuk membunuh lawan

ataupun musuh dengan senjata yang telah disediakan.

d. Adventure Game (Petualangan)

Adventure menggabungkan unsur-unsur jenis komponen antara game action

dan game adventure, biasanya menampilkan rintangan yang berjangka panjang

yang harus diatasi menggunakan alat atau item sebagai alat bantu dalam

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

10

mengatasi rintangan, serta rintangan yang lebih kecil yang hampir terus-

menerus ada.

e. Slide Scrolling Game

Pada jenis game ini karakter dapat bergerak ke samping diikuti dengan gerakan

background. Contoh game tipe 2D seperti Super Mario, Metal Slug, dan

sebagainya.

f. Fighting Game

Game ini biasanya mempunyai ciri pertarungan satu lawan satu antara dua

karakter, salah satu dari karakter di kendalikan oleh computer.

g. Sport Game

Merupakan jenis game yang memiliki unsur olahraga di dalamnya. Banyak

sekali olahraga di dunia nyata yang dimasukkan ke dalam game, sehingga tidak

hanya dapat berolahraga seperti biasa, namun juga dapat dilakukan dengan

dalam video game.

h. Racing Game

Game jenis ini memberikan permainan lomba kecepatan dari kendaraan yang

dimainkan oleh pemain. Contoh game Driver, Test Drive, dan Ridge Racer.

3. Elemen Dasar Game

Menurut Duke dalam (Martono, 2015). Terdapat 11 elemen game yang perlu

diperhatikan sebagai dasar dalam membuat game yang baik, yaitu:

a. Format, Mendefinisikan struktur dari game. Sebuah game terdiri dari beberapa

level, dan setiap level tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

11

b. Rules, Di dalam sebuah game, harus terdapat perjanjian atau peraturan yang

tidak dapat dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Oleh karena itu, dalam

memainkan suatu game, pemain harus patuh dan bermain sesuai aturan yang

berlaku.

c. Policy, Policy atau kebijaksanaan dapat didefinisikan sebagai aturan yang bisa

dirubah atau dipengaruhi oleh pemain. Dengan adanya elemen ini, maka

pemain akan dapat menggunakan dan mengembangkan strategi dalam bermain

game sesuai kemampuan dirinya.

d. Scenario, Merupakan alur cerita yang digunakan sebagai kerangka atau acuan

dalam bermain game.

e. Events, adalah suatu kejadian yang menjadi tantangan sekaligus menambah

keceriaan dalam bermain game. Contoh event dalam game diantaranya adalah

berupa konflik, dan kompetisi.

f. Roles, Sebuah gambaran dari fungsi dan aktifitas yang dapat dibagi antar

pemain dalam bermain game. Role ini tidak terbatas pada satu pemain saja.

Menggunakan dua pemain atau lebih dalam role yang sama, akan memberikan

keuntungan tersendiri, karena mereka bisa saling belajar dari keberhasilan dan

kesalahan masing-masing pemain.

g. Decisions, Decisions merupakan suatu keputusan yang harus diambil oleh si

pemain di dalam bermain game Mengambil keputusan yang salah terhadap

suatu kejadian alam bermain game, akan dapat menjadi pelajaran yang penting

bagi pemain, sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang lagi nantinya.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

12

h. Levels, Sebuah game perlu memiliki level tingkat kesulitan agar game tersebut

lebih menarik dan menantang, serta dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Level easy memberikan tantangan bagi para pemain pemula (beginner),

sedangkan level difficult dikhususkan bagi para pemain yang mahir dan sudah

berpengalaman (expert).

i. Score Model, merupakan instrumen yang digunakan untuk menghitung,

mendata, dan menampilkan hasil dari permainan yang dimainkan. Score Model

ini menjadi suatu alat yang sangat penting agar game menjadi lebih menarik.

j. Indicators, Indicators memberikan pemain suatu isyarat (hints) terhadap raihan

atau pencapaian yang telah mereka lakukan. Elemen ini sangat penting untuk

menjaga agar pemain bisa selalu termotivasi dan fokus dalam bermain.

k. Symbols, Bentuk visual dari simbolisasi element, aktivitas, dan keputusan.

Pemilihan simbol yang tepat akan membantu pemain dalam memahami dan

bermain game.

2.1.2. Android

Menurut Dodit Suprianto dan Rini dalam (Lengkong, Sinsuw, dan Lumenta,

2015) “Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang dirilis oleh Google”.

Android adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang

mengadopsi sistem operasi linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh

Google pada tahun 2005 dari Android,Inc sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

13

sistem operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja Android termasuk

tim yang mengembangkan Android.

1. Sejarah Android

Android dimulai sejak Oktober 2003 oleh 4 orang pakar IT, Andy Rubin, Rich

Minner, Nick Sears dan Chris White yang mendirikan Android Inc. di California US.

Visi Android adalah untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka dan mengerti

pemiliknya. Google kemudian mengakuisisi Android pada Agustus 2005.

OS Android dibangun berbasis platform Linux yang bersifat open source senada

dengan Linux, Android juga bersifat open source. Dengan nama besar Google dan

konsep open source pada OS Android, tidak membutuhkan waktu lama bagi android

untuk bersaing dan menyisihkan Mobile OS lainnya seperti Symbian, Windows Mobile,

Blackberry dan iOS. Kini siapa yang tak kenal Android yang telah menjelma menjadi

penguasa Operating System bagi Smartphone. (Lengkong dkk, 2015)

Android yang terus berkembang dengan pesat dan mendominasi ini pada tahun

2018 telah merilis Android generasi ke 9-nya dengan nama Android Pie. Dan pada tahun

2019 ini akan dirilis generasi berikutnya yaitu Android Q.

2. Versi Android

Nama versi Android sangat unik karna menggunakan berbagai makanan manis,

(Purwoko, 2018) yaitu :

a. Android 1.0 & 1.1: Astro (Alpha) & Bender (Beta)

Android versi ini belum diluncurkan secara public untuk kebutuhan komersil.

Walaupun belum menggunakan nama makanan manis, kedua system operasi

Android menjadi pionir karna dari versi inilah Android bermula.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

14

b. Android 1.5: Cupcake

Android 1.5 Cupcake dirilis pada tanggal 30 April 2009 dengan berbagai fitur

di sebuah perangkat smartphone untuk menggantikan featured phone kala itu.

c. Android 1.6: Donut

Pada awal perilisannya, sistem operasi Android memiliki banyak bug yang

pengembangnya perlu mengadakan perbaikan. Hal ini dilakukan pada Android

1.6 Donut yang dirilis pada 15 September 2009. Android pun menambahkan

beberapa pembaruan, terutama dukungan pada layar smartphone yang lebih

besar.

d. Android 2.0 & 2.1: Éclair

Android 2.0 - 2.1 Eclair masih berfungsi untuk menutupi bug yang masih

ditemukan pada sistem operasi mobile ini. Di samping itu, Android juga

menambah berbagai fitur di dalamnya. Mulai dari dukungan Bluetooth hingga

fitur kamera yang mulai menjadi nilai jual smartphone kala itu. Android 2.0 -

2.1 Eclair digunakan pada perangkat seperti HTC.

e. Android 2.2: Froyo (Frozen Yoghurt)

Mulai versi ini Android tampaknya sudah mulai dikenal luas oleh berbagai

brand smartphone. Android 2.2 Frozen Yoghurt alias Froyo ini dirilis pertama

kali pada tanggal 20 Mei 2010. Walaupun sudah mulai dipergunakan pada

beberapa brand, namun tetap saja Android masih kalah bersaing dengan

Symbian yang mendominasi pasar featured phone. Android 2.2 Froyo

memberikan peningkatan pada kecepatan kerja, fitur USB tethering dan WiFi

hotspot serta fitur keamanan.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

15

f. Android 2.3: Gingerbread

Android 2.3 Gingerbread diluncurkan pada Desember 2010 dengan berbagai

peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terutama pada tampilan tatap muka

alias user interface yang digunakan. Mulai versi ini, banyak brand smartphone

mulai melirik menggunakan sistem operasi Android. Salah satunya Samsung

Galaxy series yang populer hingga saat ini.

g. Android 3.0 & 3.2: Honeycomb

Untuk para pengguna smartphone mungkin akan agak asing dengan versi

Android yang satu ini. Android 3.0 - 3.2 Honeycomb yang menggunakan ikon

lebah ini memang diperuntukkan penggunaannya untuk perangkat tablet.

Perilisan Android 3.0 - 3.2 Honeycomb pada 10 Mei 2011 ini untuk mendukung

Samsung yang mulai merilis perangkat tablet untuk menyaingi Apple iPad.

h. Android 4.0: Ice Cream Sandwich

Android pun juga merilis versi Android 4.0 Ice Cream Sandwich yang kembali

diperuntukkan untuk perangkat smartphone. Android 4.0 Ice Cream Sandwich

sendiri dirilis pada 19 Oktober 2011 silam. Punya versi nama paling panjang

hingga saat ini, Android 4.0 Ice Cream Sandwich memberikan banyak

pembaruan. Mulai dari animasi yang semakin halus, sederhana dan mudah

digunakan.

i. Android 4.1 & 4.3: Jelly Bean

Peningkatan signifikan terasa saat menggunakan Android 4.1 - 4.3 Jelly Bean.

Sistem operasi ini sendiri pertama kali dirilis pada Juni 2012 dengan membawa

sejumlah peningkatan terutama di sektor pengolahan grafis. Dengan begini,

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

16

tentu Android 4.1 - 4.3 Jelly Bean bisa memberikan peningkatan fungsi pada

user interface dan teknologi Vsync yang digunakannya.

j. Android 4.4: KitKat

Menggunakan nama brand cemilan terkenal, Android 4.4 KitKat pertama kali

dirlis pada Oktober 2013. Versi Android ini pun bisa dikatakan menjadi favorit

dari hampir keseluruhan pengguna smartphone di dunia. Hal ini dikarenakan

Android 4.4 KitKat dapat memberikan optimalisasi yang baik, termasuk pada

perangkat smartphone yang memiliki spesifikasi kurang mumpuni alias cukup

rendah.

k. Android 5.0 & 5.1: Lollipop

Mulai beberapa versi ke belakang, Android dan Google pun mulai secara rutin

memperbarui sistem operasi mereka dalam selang waktu setahun. Termasuk

Android 5.0 - 5.1 Lollipop yang dirilis dan diresmikan pada Juni 2014. Bisa

dibilang Android 5.0 - 5.1 Lollipop menjadi pionir dibuatnya smartphone

flagship dengan spesifikasi cukup mumpuni. Versi Android ini sudah

mendukung arsitektur 64-bit yang sudah memungkinan penggunaan RAM di

atas 3GB. Salah satunya ASUS Zenfone 2 yang sudah mengusung RAM 4GB

saat itu.

l. Android 6.0: Marshmallow

Android 6.0 Marshmallow menjadi suksesor dari versi Android sebelumnya.

Sistem operasi ini sendiri pertama kali diperkenalkan pada Mei 2015 dan mulai

dirilis pada Oktober 2015 silam. Sistem operasi ini secara jelas memberikan

peningkatan pada sistem keamanan dengan dihadirkannya fingerprint sensor

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

17

sebagai sistem keamanan biometrik yang digunakan. Selain digunakan untuk

mengunci layar, fingerprint sensor ini dapat digunakan untuk otentikasi Google

Play Store dan pembelian dengan menggunakan Android Pay.

m. Android 7.0 & 7.1: Nougat

Untuk saat ini, sistem operasi Android ini masih digunakan beberapa

smartphone yang baru dirilis belakangan ini. Android 7.0 - 7.1 Nougat pertama

kali diperkenalkan pada Juni 2016 dengan menampilkan ikon robot Android

dengan batangan Nougat. Sistem operasi Android 7.0 - 7.1 Nougat mengalami

perubahan dari segi tampilan antarmuka. Selain itu ada juga fitur splitscreen

untuk membagi tampilan layar untuk dua aplikasi sekaligus.

n. Android 8.0 & 8.1: Oreo

Android 8.0 - 8.1 Oreo menjadi sistem operasi Android paling terbaru hingga

saat ini. Sistem operasi ini dirilis secara stabil mulai Agustus 2017 dan sudah

mengalami pembaruan lewat versi Android 8.1 Oreo yang terbaru. Android 8.0

- 8.1 Oreo menjadi versi Android kedua yang menggunakan makanan manis

dari nama brand setelah Android 4.4 KitKat. Sistem operasi ini menawarkan

pengalaman multitasking yang makin mumpuni dibanding versi sebelumnya.

Selain itu ada juga Project Treble yang memungkinkan pengguna mendapat

pembaruan lebih cepat.

o. Android 9.0: Pie

Terakhir ada Android 9.0 Pie yang secara resmi diperkenalkan pada Agustus

2018. Sistem operasi Android ini memberi banyak ubahan, terutama untuk HP

dengan desain baru. Misal Android 9.0 Pie memberikan navigasi berupa

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

18

gesture yang menggantikan tombol fisik Home, Back dan Recent Apps. Fitur

lainnya yang cukup berguna adalah sistem notifikasi, pengatur kecerahan

hingga sistem screenshoot terbaru.

2.1.3. Metode Hafalan Al-Qur’an Anak Usia Dini

Menurut (Hidayah, 2017) beberapa metode yang diterapkan dalam mengajari

anak usia dini menghafal al-Qur’an adalah sebagai berikut.

1. Metode talqin

Mengajarkan anak menghafal al-Qur’an dengan metode ini adalah dengan cara

membacakan terlebih dahulu ayat yang dihafal secara berulang-ulang hingga anak

menguasainya. Setelah anak menguasai, maka berpindah ke ayat selanjutnya.

2. Metode talqin dan mendengarkan rekaman

Metode ini hampir sama dengan metode pertama. Perbedaannya adalah talqin

dalam metode ini hanya dilakukan sekali. Langkah selanjutnya adalah

memperdengarkan ayat-ayat yang dihafal melalui rekaman bacaan ayat tersebut dari

qari’ ternama di dunia, seperti Muhammad Ayub, al-Hushari, al-Ghamidy, dan

sebagainya. Rekaman ini diputar berulang kali sehingga anak hafal di luar kepala.

3. Metode gerakan dan isyarat

Cara menghafal al-Qur’an dengan metode ini dipelopori oleh ayah Husein ath-

Thaba’thaba’i yang berhasil menjadikan anaknya ahlul qur’an sejak usia 6 tahun.

Metode ini cocok untuk anak yang mempunyai daya konsentrasi pendek dan tidak bisa

diam. Metode ini menarik bagi anak yang kurang tertarik dengan lafadz-lafadz ayat yang

sedang dihafal.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

19

Sebagai contoh penggunaan metode ini adalah ketika menghafal ayat”wa

aqiimush shalata, guru melakukan takbir sebagai isyarat shalat, lalu pada lafadz “wa atuz

zakata, mereka menghentakkan tangan kanan seakan mengeluarkan zakat, dan warka’u

ma’ar raki’in, mereka melakukan ruku’.

Ketika menggunakan metode ini, guru harus benar-benar bisa memahami benar

makna dari ayat yang dihafalkan. Di samping itu, guru juga harus kreatif dalam

melakukan gerakan. Kelebihan metode ini adalah, anak tidak hanya menghafalkan ayat

al-Qur’an saja, tetapi juga maknanya. Adapun kekurangan metode ini, bagi penulis

adalah bahwa gerakan dan isyarat tubuh terlalu sempit untuk menggambarkan makna

ayat al-Qur’an, apalagi jika berhadapan dengan ayat yang bersifat abstrak dan

cakupannya luas.

4. Metode membaca ayat yang akan dihafal

Metode ini mensyaratkan bahwa anak sudah bisa baca al-Qur’an dengan baik.

Dengan kata lain, anak menghafal sendiri dengan membaca ayat al-Qur’an yang dihafal

secara berulang-ulang, kemudian baru menghafalkannya. Metode ini diterapkan oleh

santri-santri al-Utrujah Jakarta yang bisa menyelesaikan hafalan 10 juz dalam waktu 10

bulan. Dengan demikian, satu bulan mereka berhasil menghafal 1 juz.

5. Metode menghafal dengan merekam suara guru dan anak

Metode ini menggunakan media alat perekam dan membutuhkan partisipasi

orang tua atau guru. Jika orang tua telah fasih dalam membaca al-Qur’an dan sudah

menghafalkannya secara sempurna, maka sangat dianjurkan orang tua yang bertindak

sebagai guru di sini. Akan tetapi, jika tidak, maka orang lain pun bisa jika memenuhi

kriteria di atas.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

20

Langkah pertama adalah persiapkan alat perekam. Sementara alat perekam

tersebut sudah diaktifkan, orang tua membaca ayat-ayat yang akan dihafal. Selanjutnya

orang tua memerintahkan anak membacanya. Pastikan bahwa alat perekam telah

merekam dengan baik suara bacaan orang tua dan anak. Minta lah anak mendengarkan

secara berulang-ulang hingga dia menghafalnya dengan sempurna. Tentukan waktu

kapan setiap hari orang tua akan menguji hafalannya tersebut.

Metode ini sangat bagus, mengingat anak kecil suka mendengarkan suaranya

sendiri. Di samping itu, dengan adanya dua macam bacaan ayat al-Quran tersebut, yakni

suara orang tua dan suara anak, maka si anak pun dapat mengetahui kesalahan-

kesalahannya dengan membandingkan dengan bacaan orang tuanya.

Kelebihan lainnya, adalah metode ini mengajarkan anak menghafal secara

mandiri dan orang tua pun bisa lebih fleksibel mengerjakan pekerjaan lainnya. Metode

ini pun cocok diterapkan untuk keluarga modern yang para orang tua sibuk bekerja atau

beraktifitas di luar rumah, tapi mendambakan anak-anak yang hafal al-Qur’an.

6. Metode memperdengarkan rekaman bacaan ayat al-Qur’an dari guru dan anak

sebayanya

Metode ini hampir sama dengan metode sebelumnya. Perbedaannya hanyalah si

anak tidak mendengarkan suaranya sendiri, tetapi suara anak sebayanya. Langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut.

a. Seorang guru merekam bacaan ayat yang akan dihafal, kemudian diikuti oleh

empat anak yang memiliki suara bagus, baik dari makhraj maupun kejernihan

suaranya. Mereka membaca hingga berulang-ulang kali dengan cara yang sama.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

21

b. Rekaman tersebut diperdengarkan kepada anak-anak di rumah, dengan

pertimbangan tempat yang tidak bisa dijangkau anak-anak. Anak-anak

dibiarkan bermain-main atau pun melakukan hal menyenangkan lainnya.

Dengan demikiann, anak-anak dengan sendirinya akan menghafalkan bacaan

tersebut, bahkan mereka akan mengulang-ulangi ketika mereka bertemu teman-

temannya. Metode ini diterapkan berdasarkan asumsi bahwa anak suka meniru

anak sebayanya, sehingga ketika mereka mendengar suara anak sebayanya,

mereka cenderung ingin menirunya. Metode ini cocok untuk ibu-ibu rumah

tangga yang sering melakukan banyak pekerjaan rumah.

2.2. Peralatan Pendukung

2.2.1. Flowchart

Menurut (Widayanto dkk, 2017) “Flowchart adalah suatu diagram yang

menggambarkan susunan logika suatu program dan industri manufacturing”.

Pada dasarnya, Diagram Alir (Flowchart) adalah alat yang digunakan untuk

melakukan perencanaan proses, analisis proses, dan mendokumentasikan proses sebagai

standar pedoman program. Selain itu, flowchart juga digunakan untuk

mendokumentasikan standar proses yang telah ada dan melakukan analisis terhadap

proses sehingga dapat menjadi pedoman dan dapat melakukan peningkatan atau

perbaikan proses yang berkesinambungan.

Flowchart ini berbentuk sebuah diagram yang mewakili algoritma atau proses

dengan berbagai jenis kotak-kotak dan dihubungkan oleh garis-garis panah sebagai arah

alurnya.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

22

1. Tujuan Flowchart

Menurut (Andika, 2017) tujuan pembuatan flowchart yaitu :

a. Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

b. Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas.

c. Menggunakan simbol-simbol standar.

2. Model Flowchart

Terdapat dua bentuk flowchart, yaitu Program Flowchart dan Sistem Flowchart

(Mulyanto dan Khasanah, 2018), sebagai berikut :

a. Program Flowchart

Yaitu simbol-simbol flowchart yang digunakan untuk menggambarkan logik

dari pemrosesan terhadap data.

Menurut Suarga dalam (Mulyanto dan Khasanah, 2018) simbol yang digunakan

dalam program flowchart yaitu :

Tabel II.1.

Simbol Program Flowchart

Simbol Keterangan

Terminator, mulai atau selesai.

Proses, menyatakan proses terhadap

data.

Input/Output, menerima input atau

menampilkan output.

Seleksi/Pilihan, memilih aliran

berdasarkan syarat.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

23

Predefined-Data, definisi awal dari

variable atau data.

Predefined-Process, lambing fungsi

atau sub-program.

Connector, penghubung.

Off-page Connector, penghubung-

penghubung pada halaman yang

berbeda.

Sumber : Suarga dalam (Mulyanto dan Khasanah, 2018)

b. Sistem Flowchart

Merupakan simbol-simbol peralatan sistem komputer yang digunakan untuk

menyatakan proses pengolahan data. Menurut Suarga dalam (Mulyanto dan

Khasanah, 2018) simbol yang digunakan dalam system flowchart yaitu :

Tabel II.2.

Simbol Sistem Flowchart

Simbol Keterangan

Keyboard

Printer

File/Storage

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

24

Display/Monitor

Magnetic Tape

Magnetic Disk

Sorting

Extract

Merge

Sumber : Suarga dalam (Mulyanto dan Khasanah, 2018)

2.2.2. HIPO (Hierarchy Input Process Output)

Menurut Mustakini dalam (Oktaviani dkk, 2018) “HIPO (Hierarchy Input Proses

Output) merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM”. HIPO

sebenarnya adalah alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak

digunakan sebagai alat disain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan

sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan

oleh fungsi utamanya.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

25

1. Sasaran Penggunaan HIPO

Penggunaan HIPO sebagai alat pengembangan sistem dan teknik dokumentasi

mempunyai sasaran utama (Oktaviani dkk, 2018), yaitu :

a. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem.

b. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program,

bukannya menunjukan statemen-statemen program yang digunakan untuk

melaksanakan fungsi tersebut.

c. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan

output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap

tingkatan dari diagram-diagram HIPO.

d. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan

user.

2. Diagram Tingkatan HIPO

HIPO memiliki tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya yang

digunakan untuk menggambarkan fungsi sistem (Oktaviani dkk, 2018), yaitu sebagai

berikut :

a. Visual Table Of Contents (VTOC)

Diagram ini menggambarkan hubungan dari fungsi-fungsi di sistem secara

berjenjang.

b. Overview Diagram

Overview diagram menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses

dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

26

oleh bagian proses. Bagian proses berisi sejumlah langkah- langkah yang

menggambarkan kerja dari fungsi.

c. Detail Diagram

Detail diagram merukapan diagram tingkatan yang paling rentah di diagram

HIPO. Diagram ini berisi elemen-elemen dasar dari paket yang

menggambarkan secara rinci kerja dari fungsi.

2.2.3. Construct 2

Menurut (Satria, Rochim, dan Windasari, 2017) “Construct 2 adalah software

untuk membuat aplikasi game khususnya untuk game 2D berbasis HTML5, yang

memungkinkan membuat game tanpa membutuhkan coding”. Construct 2 merupakan

produk buatan Scirra, perusahaan yang berasal dari London, Inggris.

Sumber : Aplikasi Construct 2 release 244 (64-bit)

Gambar II.1.

Start Page Construct 2

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

27

Pemanggilan fungsi-fungsi di Construct 2 hanya menggunakan pengaturan

Events yang telah disediakan. Events merupakan pilihan-pilihan Action dan Kondisi

yang akan menjadi nyawa dalam game dan game dapat berjalan sesuai yang kita

inginkan.

Sumber : Aplikasi Construct 2 release 244 (64-bit)

Gambar II.2.

User Interface/Lembar Kerja Construct 2

Menurut (Satria dkk, 2017) Berikut adalah beberapa kelebihan Construct 2 :

1. Quick and Easy, Construct 2 memiliki tampilan yang mudah dipahami, bahkan oleh

orang awam sekalipun, sehingga membuat games pun jadi lebih mudah dan cepat.

2. Powerfull Event System, sebagai pengganti programming/coding Constuct 2

menyediakan System Event sebagai logika permainan.

3. Flexible Behaviours, yang merupakan fungsi bawaan yang telah disediakan oleh

Construct 2, sehingga pengembang tidak perlu membuatnya lagi dari awal. Yang

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

28

termasuk behaviour disini adalah fisika, pergerakan, platformer, dan lain

sebagainya.

4. Instant Preview, dengan menekan tombol run, hasil pemainan sudah bisa dilihat,

tanpa menunggu proses compiling yang memakan waktu lama.

5. Stunning Visual Effect, Construct 2 sudah menyediakan visual efek untuk membuat

permainan lebih menarik.

6. Easy Extensibility, Construct 2 menyediakan SDK untuk membuat plugin tambahan.

Pengembang juga bisa membuat visual efek sendiri jika diperlukan.

7. Multiplatform Export, karena permainan yang dihasilkan Construct berbasis

HTML5, maka dapat dipublikasikan ke berbagai macam platform, mulai dari

Chrome Web Store, Facebook, Kongregate, NewGrounds, Firefox Marketplace,

Sencha Arcade. Untuk PC pun bisa, dengan hasil publikasi untuk Windows 8,

Linux, Mac. Platform mobile pun juga bisa, seperti iOS, Android, Blackberry.

2.2.4. Corel Draw 2019

Menurut (Satria dkk, 2017) “Corel Draw adalah aplikasi yang melakukan editing

pada garis vector”. aplikasi ini dibuat oleh Corel Corporation, sebuah perusahaan

software yang didirikan tahun 1985 dan berkantor pusat di Ottawa, Kanada.

Corel Draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh karena itu banyak

digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan ataupun pekerjaan di

bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

29

Sumber : Aplikasi CorelDRAW 2019 version 21.1.0.643

Gambar II.3.

Welcome Screen CorelDRAW 2019

Sumber : Aplikasi CorelDRAW 2019 version 21.1.0.643

Gambar II.4.

Create New Document CorelDRAW 2019

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Game Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar permainan. Permainan dalam hal ini merujuk

30

Sumber : Aplikasi CorelDRAW 2019 version 21.1.0.643

Gambar II.5.

User Interface/Lembar Kerja CorelDRAW 2019