25
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.(http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435/Pengelolaan-Bahan- Anda) Menurut Sofjan Assauri (2008,p.223) Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik. Sedangkan menurut Mulyadi (2007,p.711) aktivitas dalam proses pembelian barang adalah: 1. Permintaan pembelian 2. Pemilihan pemasok 3. Penempatan order pembelian 4. Penerimaan barang, dan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

  • Upload
    lamdien

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembelian

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan

perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya

adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas

dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai

persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada

keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan

dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya

bahan.(http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435/Pengelolaan-Bahan-

Anda)

Menurut Sofjan Assauri (2008,p.223) Pembelian merupakan salah satu fungsi yang

penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab

untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu

dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu

dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana

dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.

Sedangkan menurut Mulyadi (2007,p.711) aktivitas dalam proses pembelian barang

adalah:

1. Permintaan pembelian

2. Pemilihan pemasok

3. Penempatan order pembelian

4. Penerimaan barang, dan

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

7

5. Pencatatan transaksi pembelian

Permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan satuan

pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian melakukan pengadaan barang

sesuai dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang.

Penerimaan barang adalah contoh aktivitas tentang penerimaan kiriman dari pemasok

sebagai akibat adanya order pembelian yang dibuat oleh bagian pembelian.

2.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Pembelian

Menurut Sofjan Assauri (2008,p.228) tanggung jawab bagian pembelian berbeda-

beda disetiap perusahaan tergantung pada luasnya aktivitas yang dilakukan dan dipengaruhi

oleh operasi yang ekonomis dari perusahaan tersebut. Tetapi yang jelas bahwa bahan-bahan

harus dibeli sebelum dapat diproduksi, oleh karena itu perlu kegiatan pembelian. Dengan

demikian, tanpa adanya operasi pembelian yang pertama, maka penjualan tidak akan

mungkin dilakukan. Oleh karena itu tanggung jawab bagian pembelian tidak hanya

pembelian bahan, tetapi lebih luas lagi. Adapun tanggung jawab bagian pembelian antara

lain adalah:

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi

dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat harga yang

perusahaan pabrik akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya.

2. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan bahan-

bahan baru yang dapat mengguntungkan dalam proses produksi, perkembangan

dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi produk

perusahaan, harga dan desainnya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

8

3. Bertanggung jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan perputaran

(turn over) bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik

dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.

4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data dan

perkembangan pasar, perbedaan sumber-sumber penawaran (supply) dan

memeriksa pabrik supplier untuk mengetahui kapasitasnya dan kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhanperusahaan.

5. Sebagai tambahan, kadang-kadang bertanggung jawab atas pemeliharaan bahan-

bahan yang dibeli setelah diterima, yaitu pekerja-pekerja di gudang pabrik dan

bertanggung jawab atas pengawasan persediaan (Inventory control).

Tugas-tugas yang dilakukan bagian pembelian dalam memenuhi tanggung jawab

antara lain adalah:

1. Melakukan pembelian bahan-bahan secara bersaing atas dasar nilai yang ditentukan

tidak hanya oleh harga yang tepat tetapi juga oleh waktu yang tepat, jumlah dan

mutu/kualitas yang tepat.

2. Membantu melakukan pemilihan bahan-bahan dengan menyelidiki/substitusi.

3. Untuk memperoleh sumber-sumber pilihan dari suplai dengan melakukan usaha-

usaha pencarian paling sedikit dua sumber dari suplai.

4. Memengaruhi tingkat persediaan yang terendah (the lowest stock levels).

5. Menjaga hubungan dengan supplier yang baik.

6. Melakukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dengan fungsi-fungsi lainnya

dalam perusahaan.

7. Melakukan penelitian tentang keadaan perdangangan dan pasar.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

9

8. Melakukan pembelian seluruh bahan-bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan tepat

pada waktunya sehingga tidak mengganggu rencana produksi dari perusahaan

pabrik tersebut.

2.2 Persediaan

Persediaan adalah setiap sumberdaya yang disimpan (stored resource) yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan pada saat ini atau masa depan. Bagi

banyak perusahaan, persediaan mencerminkan sebuah investasi, dan investasi ini sering

lebih besar daripada yang seharusnya karena perusahaan lebih mudah untuk memiliki

persediaan just-in-case (berjaga-jaga kalau ada apa-apa) daripada pesediaan just-in-time

(persediaan seperlunya). Setiap manajer operasi menyadari bahwa manajemen persediaan

yang baik sangat penting. Perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat

persediaan di tangan, sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk

stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi

persediaan dan tingkat layanan konsumen.

(http://bahankuliah.files.wordpress.com/2008/04/1-kuliah-05_inventory-management-

information-systems.ppt.)

Persediaan atau stock adalah merupakan salah satu aspek penting bagi perusahaan

yang menjual barang dagangan atau perusahaan pengolahan. Stock atau persediaan yang

dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak, namun juga tidak boleh terlalu sedikit.

Pengertian persediaan dalam topik ini di fokuskan pada persediaan bahan baku.

Persediaan itu perlu diawasi sehingga diperlukan pengawasan persediaan. Secara

fungsional, pengawasan persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat atau

komposisi daripada persedian part, bahan baku, dan barang hasil / produk , sehingga

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

10

perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan

perusahaan dengan efektif dan efisien.

Tujuan pengawasan persediaan pada intinya adalah menjaga jangan sampai

perusahaan kehabisan persediaan, menjaga supaya pembentukan persediaan oleh

perusahaan tidak terlalu besar sehingga biaya yang timbul tidak terlalu besar dan menjaga

agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya

pemesanan menjadi besar.

• Menurut pendapat Pardede Pontas M (2005,p.412) ”Persediaan / Inventory adalah

sejumlah bahan baku atau barang yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu

dimasa yang akan datang .”

• Berdasarkan pendapat Heizer, jay H. Dan Barry Render (2005,p.60) ”Persediaan

merupakan asset termahal bagi perusahaan, dan berjumlah sekitar 50 persen dari

total modal yang ditanamkan.”

• Menurut Maarif, Syamsul (2003,p.276) ”Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi

barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam proses produksi

ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam

suatu proses produksi.

• Persediaan adalah kuantitas dimana produsen akan menjual produk pada harga yang

ditentukan. (http://en.wikipedia.org/wiki/supply)

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan itu merupakan aktiva dari

suatu perusahaan, apakah dalam bentuk mentah (bahan baku), atau dalam bentuk sedang

diproses, atau dalam bentuk barang jadi.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

11

2.2.1 Jenis-Jenis Persediaan

Setiap jenis persediaan memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dan cara

pengelolaan yang berbeda. Berdasarkan pendapat Assauri, Sofjan (2004.p170-172)

persediaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:

• Persediaan bahan baku (Raw materials stock) yaitu persediaan dari barang-barang

berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang yang dapat diperoleh dari

sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan

bahan baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh

pabrik untuk diolah, yang setelah melalui beberapa proses diharapkan menjadi barang

jadi (finished goods)

• Persediaan bagian produk atau parts yang dibeli (purchased parts / components

stock) yaitu persediaan yang terdiri dari parts yang diterima perusahaan lain, yang

secara langsung dapat dirakit (assembling) dengan parts lain, tanpa melalui proses

produksi sebelumnya. Jadi barang yang merupakan parts ini tidak mengalami perubahan

dalam operasi.

• Persediaan barang-barang pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplies

stock) yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses

produksi untuk membantu berhasilnya produk, atau yang diperlukan dalam bekerjanya

suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

• Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work-in-process

/procress stock) yaitu persediaan barang-barang yang keluar dari tiap-tiap bagian dalam

satu pabrik atau bahan-bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu

diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi.

• persediaan barang jadi (finished goods stock) yaitu persediaan barang yang telah

selesai di proses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual kepada pelanggan atau

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

12

perusahaan lain. Jadi barang jadi ini adalah merupakan produk selesai dan telah siap

untuk dijual.

2.2.2 Fungsi Persediaan

Fungsi persediaan merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam

operasional perusahaan. Yang secara terus menerus untuk dirubah dan kemudian untuk

dijual kembali. Berikut ini adalah fungsi persediaan:

a. Menurut Assauri, Sofjan (2004,p.170) ”fungsi persediaan ada tiga macam” yaitu:

Batch Stock/ Lot Size Inventory

Yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau

barang-barang dalam jumlah besar daripada jumlah yang dibutuhkan saat itu.

Keuntungannya:

• Potongan harga pada harga pembelian

• Efisiensi produksi

• Penghematan biaya angkutan

Fluctuation Stock

Adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapai fluktuasi permintaan yang tidak

dapat diramalkan.

Anticipation Stock

Merupakan persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang

dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk

menghadapi penggunaan penjualan, atau permintaan yang meningkat.

b. Sedangkan Rangkuti, Freddy (2004,p.15) berpendapat bahwa ”fungsi persediaan ada

tiga macam” yaitu:

• Fungsi Decoupling

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

13

Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan

pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

• Fungsi Economic Lot Size.

Persediaan Lot Size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan

pembelian, biaya pengangkutan perunit menjadi lebih murah dan sebagainya, karena

perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya-

biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, resiko,

dan sebagainya.)

• Fungsi Antisipasi

Apabila perusahaan mengalami fluktuasi permintaan dapat diperkirakan dan diramalkan

berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman

(sensational inventoris).

Sedang bila perusahaan menghadapi ketidak pastian jangka waktu pengiriman dan

permintaan barang-barang selama periode tertentu, makan perusahaan melakukan

persedian ekstra yaitu persediaan pengamanan (Savety Stock Inventories).

c. Berdasarkan Maarif, Syamsul (2003,p.277) ”Persediaan yang dilakukan oleh perusahaan

memiliki beberapa kegunaan” yang diantaranya adalah :

• Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang. Jika barang yang dipesan

terlambat datang sedangkan proes produksi berjalan terus, maka persediaan akan

dikeluarkan dan dipakai untuk keperluan produksi. Hal ini akan terus berlangsung

sampai barang yang dipesan datang. Untuk pemasok yang nakal dalam arti tidak

menepati janji pengiriman pesanan barang, maka dapat digunakan taktik

”memperpanjang masa perkiraan datangnya barang” sehingga persediaan yang

dilakukan lebih besar daripada yang dilakukan terhadap pemasok yang baik.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

14

• Mengilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik. Jika barang yang dipesan

cacat, rusak atau ditolak (reject), maka persediaan dapat digunakan sambil

menunggu barang yang baik dikirimkan. Barang yang dipesan hendaknya mencapai

kualitas yang diinginkan. Jika tidak sesuai dengan kualitas yang disepakati, maka

perusahaan dapat me-”reject” barang dengan alasan tidak sesuai dengan spesifikasi

yang ada dalam kontrak.

• Untuk menumpuk barang-barang yang dihasilkan secara musiman. Ini berlaku bagi

produk-produk pertanian. Karena sifatnya musiman, maka ketika musim panen,

persediaan dilakukan dalam jumlah besar. Sedangkan jika tidak musim, maka

persediaan yang tadi dikeluarkan.

• Mempertahanan stabilitas operasi perusahaan. Pada akhirnya, persediaan memiliki

kegunaan untuk mempertahankan agar produksi terus berjalan. Jika produksi

berhenti, maka stabilitas operasi perusahaan akan terganggu.

• Mencapai penggunaan mesin yang optimal. Persediaan pun diperlukan untuk

mencapai penggunaan mesin agar optimal. Karena jika tidak ada barang, maka

mesin akan idle. Dalam kondisi tidak ada barang yang masuk, maka persediaan

menjadi wajib hukumnya untuk dikeluarkan.

• Memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi. Jaminan perusahaan ini menjadi

penting, disebabkan karena image konsumen terhadap perusahaan. Jika tidak ada

jaminan barang jadi selalu tersedia, maka konsumen tidak akan pernah loyal dengan

barang kita semua.

2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persediaan

Maarif, Syamsul (2003,p.278) Menuliskan dalam bukunya, ”Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi persediaan bahan baku” adalah :

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

15

• Perkiraan pemakaian, angka ini mutlak diperlukan untuk membuat keputusan berapa

persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi masa mendatang (biasanya

dilakukan dalam kurun waktu setahun).

• Harga bahan baku. Harga bahan baku yang mahal, sebaiknya di stok dalam jumlah

yang tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan terbenamnya uang yang seharusnya

bisa diputar.

• Biaya- biaya dari persediaan. Biaya-biaya ini meliputi biaya pemesanan dan biaya

penyimpanan.

• Kebijakan pembelanjaan. Kebijakan ini ditentukan oleh sifat dari bahan itu sendiri.

Untuk bahan-bahan yang cepat rusak (perishable), tentunya tidak mungkin dilakukan

penyimpanan yang terlalu lama, terkecuali ada alat yang dapat membuat bahan itu

bertahan misalnya refrigerator atau freezer untuk produk-produk pertanian. Di

samping itu, perlu juga dipertimbangkan persediaan yang mendadak.

2.2.4 Biaya- Biaya Persediaan

Dalam manajemen penanganan persediaan ada hal penting yang perlu diperhatikan

yaitu cost (biaya), sebab di mana persediaan berada atau berjalan di situ akan timbul biaya.

Menurut Icun Y., Holy & Martinus Getty S, (2005,p.9) berikut ini adalah jenis-jenis biaya

yang digunakan dalam manajemen persediaan:

1) Item cost

Item cost merupakan harga barang itu sendiri dan biaya-biaya lain yang berhubungan pada

saat pembelian barang tersebut, seperti biaya freight, asuransi, dan lain-lain.

Untuk item cost dalam industri manufacturing biasanya meliputi direct material, direct labor,

dan factory overhead. Hal ini biasanya ditentukan dalam kebijakan pembentukan cost-nya

oleh departemen Purchasing atau departemen akunting.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

16

2) Carrying Cost

Carrying cost meliputi segala biaya yang berhubungan dengan posisi persediaan itu sendiri

dalam perusahaan (warehouse). Carrying cost ini dapat dikategorikan lebih detail lagi

seperti:

• Capital Cost

Capital cost merupakan suatu biaya yang harus diinvestasikan pada persediaan yang

bersangkutan yang mana nilai dari persediaan tersebut akan berkurang karena pengaruh

pengurangan nilai bunganya (biaya lain yang mempengaruhi persediaan tersebut). Akan

lebih baik jika diinvestasikan ke hal lain dengan cost of capital yang lebih besar seperti

deposito, reksadana, pasar uang, pasar saham, dan lain-lain.

• Storage cost

Jika ada persediaan maka akan membutuhkan tempat untuk mengalokasikannya, oleh

karena itu dibutuhkan ruang untuk alokasi, pekerja serta peralatan lain guna perawatan

dari persediaan tersebut sehingga semua ini harus butuh biaya tertentu.

• Risk Cost

Dalam perawatan dan penempatan persediaan, ada biaya lain yaitu biaya resiko atau risk

cost. Biaya resiko ini meliputi pencurian, kerusakan yang mungkin terjadi karena terlalu

lama disimpan, atau pada saat barang itu dipindahkan. Atau mungkin juga barang

tersebut sudah terlalu lama tersimpan di warehouse sehingga barang tersebut sudah

tidak up to date lagi (obsolescence), atau bisa juga keadaan persediaan tersebut

kelihatan kurang bagus (deterioration).

3) Ordering Cost

Ordering Cost adalah biaya yang dibutuhkan ketika memesan barang dari supplier atau

pabrik. Biaya ini tidak bergantung pada jumlah kuantitas yang dipesan, tetapi bergantung

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

17

pada jumlah pesanan-pesanan yang dilakukan dalam satu tahun. Ordering Cost dari suatu

pabrik dapat dibagi menjadi beberapa seperti :

• Production Control Cost

Biaya produksi tahunan yang timbul pada saat kontrol produksi tergantung dari jumlah

pesanan yang dipesan. Semakin sedikit pesanan yang dipesan maka semakin sedikitlah

biaya yang timbul pada tahun yang bersangkutan. Biaya ini biasanya terjadi pada

aktivitas pengeluaran barang, closing orders, penjadwalan, loading, pengiriman barang

dan ekspedisinya.

• Setup and Teardown Cost

setiap pesanan yang di-issue atau dikeluarkan baik dari proses sebelumnya ke proses

selanjutya, maka dalam work center tersebut ada sesuatu yang perlu dipersiapkan

(setup) dalam proes pemesanan tersebut. Begitu juga setelah kegiatan pemesanan

tersebut selesai, maka harus perlu dipertahankan juga. Aktivitas dari hal ini menimbulkan

biaya yang disebut setup and teardown cost (biaya maintain setelah produksi tersebut

selesai).

• Lost Capacity Cost

Pada saat pesanan datang ke work center dan kemudin diproses, maka tidak 100%

output yang dihasilkannya, kecuali jika memang efisiensi dari kapasitas atau kemampuan

melakukan proses produksi tersebut ditingkatkan. Berkurangnya nilai kapasitas dari hasil

proses sebelumnya atau produksi bisa dikatakan hal ini sebagai lost capacity cost. Hal ini

mungkin terjadi karena tidak akuratnya dalam pengaturan pada work center atau yang

biasa terjadi disebut ”bottleneck”.

• Purchase Order Cost

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

18

Segala kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan biaya dalam membuat purcase

order. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya persiapan pemesanan, biaya follow-up, biaya

ekspedisi, autorisasi pembayaran dan pembayaran invoice-nya.

4) Stockout Cost

Jika permintaan pelanggan selama waktu senggang (lead time) melebihi peramalannya

(forecast), maka akan timbul stockout (kekurangan stock atau barang). Apa yang bisa

dilakukan? Perusahaan biasanya tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

tersebut maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti back order cost (biaya

yang timbul untuk meng-cover stock, misalnya dengan membeli item yang sama dari partner

atau dengan cara berkonsinyasi), jika tidak terlambat memenuhinya maka maka akan

kehilangan prospek sales tersebut, dan bahkan mungkin juga kehilanggan pelanggan. Situasi

inilah yang dikatakan stockout cost.

Lead Time adalah jangka waktu kapan persediaan itu mulai dipesan sampai

persediaan itu ditempatkan/ dipesan kembali. Istilah lead time bisa dipakai pada saat proses

procurement, delivery time, ataupun pada saat proses BOP (Bill of material, komponen dari

perencanaan aktivitas produksi). Lead time juga merupakan bagian dari komponen

perhitungan-perhitungan dalam proses produksi atau proses perencanaan persediaan.

Warehouse adalah tempat penyimpanan dari persediaan. Untuk kategori persediaan yang

tersimpan pada warehouse dan mempunyai pergerakan yang cukup cepat maka bisa

dikatakan warehouse tersebut merupakan distribution center (distribution warehouse).

2.3 Pengertian Bahan Baku

Menurut pendapat Sofjan Assauri (2008,p.240-241) ”bahan baku merupakan barang-

barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang dapat diperoleh dari

sumber-sumber alam ataupun dibeli dari supplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

19

baku bagi perusahaan pabrik yang menggunakannya. Bahan baku diperlukan oleh pabrik

untuk diolah, yang setelah mengalami beberapa proses diharapkan menjadi barang jadi.”

Dan menurut M.Nafarin (2007,p.202) bahan baku merupakan bahan langsung (direct

material) yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang terpisahkan dari produk jadi.

Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari

suatu produk . Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk yang harganya

relatif tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu.

Sedangkan Abdul Sani dkk, (2007,p.12) barang atau bahan (Bahan baku) adalah

semua barang atau bahan, tidak melihat jenis dan komposisinya, yang digunakan sebagai

bahan atau komponen untuk menghasilkan barang jadi.

Berdasarkan dari tiga pengertian yang telah dijelaskan tersebut dapat disimpulkan

bahwa bahan baku adalah bahan-bahan yang didapat dari sumber-sumber alam ataupun

dibeli dari supplier untuk memproduksi barang dan jasa dalam proses produksi.

2.4 Peramalan (Forcasting)

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2006,p.136) Peramalan (forecast) adalah seni

dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan

melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang

dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat

subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang sesuai

dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi peristiwa dan tingkat kegiatan yang

akan datang adalah tidak mungkin dicapai. Oleh Karena itu ketika perusahaan tidak dapat

melihat kejadian yang akan datang secara pasti, diperlukan waktu tenaga yang besar agar

mereka dapat memiliki kekuatan terhadap kejadian yang akan datang.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

20

Suatu perusahaan melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatu pada waktu yang

akan datang serta memperhitungkan kondisi yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

Kondisi pada waktu yang akan datang tidaklah dapat diperkirakan secara pasti, sehingga

perusahaan mau tidak mau harus bekerja dengan orientasi pada waktu yang akan datang

yang tidak pasti. Untuk meminimalkan ketidak pastian itu dapat dilakukan dengan metode

atau teknik peramalan. Dengan teknik peramalan dapat diidentifikasikan pola yang dapat

digunakan untuk meramalkan kondisi pada waktu yang akan datang, sehingga dari hasil

peramalan itu, eksekutif perusahaan dapat membuat perencanaan yang diperlukan untuk

dilaksanakan pada masa yang akan datang.

Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan untuk suatu

produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan datang.

Tujuan dari peramalan adalah untuk mengetahui jumlah permintaan produk dimasa yang

akan datang. Agar tidak sampai terjadi kekurangan bahan baku. Untuk mrmbuat peramalan

digunakan dengan mengeksplorasi data dari waktu yang lalu dengan menggunakan pola

data dengan asumsi bahwa pola data waktu yang lalu itu akan berulang lagi pada waktu

yang akan datang, misalnya beradasarkan data dan pengalaman pada 12 bulan yang

terakhir, pendapatan perusahaan dalam setiap bulan januari menurun drastis jika

dibandingkan dengan sebelas bulan yang lainnya. Berdasarkan pola tersebut harusnya

perusahaan dapat meramalkan bahwa pada bulan januari tahun berikutnya akan terjadi

penurunan pendapatan.

2.4.1 Metode Peramalan

Ada dua jenis metode peramalan, yaitu:

1. Metode Peramalan Kualitatif

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

21

Yaitu metode yang didasarkan pada intuisi dan pandangan individu-inidvidu,

penilaian orang yang melakukan peramalan dan tidak tergantung pada data-data

yang akurat (pengolahan data dan analisis data historis yang tersedia), metode ini

digunakan untuk peramalan produk baru dimana tidak ada data historis. Teknik pada

metode ini yang digunakan adalah teknik Delphi, Kurva pertumbuhan, dan lain-lain.

Menurut Freddy Rangkuti (2005,p.63). Secara umum pendekatan yang biasa dipakai

di dalam metode peramalan secara kualitatif, yaitu :

• Pendapat para eksekutif (jury of executive opinion). Metode ini menggunakan

pendapat kelompok kecil para eksekutif untuk mengestimasikan besarnya

permintaan.

• Gabungan beberapa tenaga penjual (sales force composite). Metode ini merupakan

gabungan pendapat beberapa orang tenaga penjual (sales person) dalam

menentukan besarnya permintaan di wilayah mereka masing-masing, kemudian

hasilnya digabung untuk menentukan jumlah peramalan secara keseluruhan.

• Metode delphi. Metode ini menggunakan proses interaktif dengan melibatkan para

eksekutif yang ditempatkan di beberapa tempat yang berbeda untuk membuat

peramalan (forecast). Ada tiga partisipan yang berbeda dalam proses ini, yaitu : para

pengambl keputusan, staf pembantu dan responden. Para pengambil keputusan

umumnya terdiri dari lima sampai sepuluh orang tenaga ahli. Tugasnya adalah

membuat actual forecast. Sedangkan staf pembantu bertugas membantu para

pengambil keputusan dalam menyiapkan, mendistribusikan, mengumpulkan dan

membuat kuesioner dan survei. Responden adalah sekelompok orang yang akan

dimintai pendapatnya. Kelompok responden ini memberikan masukan dalam bentuk

wawancara maupun pengisian kuesioner dalam rangka pengambilan keputusan

pembuatan peramalan (forecasting).

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

22

• Riset pasar (customer market survey). Metode ini banyak menggunakan masukan

yang diperoleh dari pelanggan atau pelanggan yang potensial,sesuai dengan rencana

pembelian pelanggan di masa yang akan datang. Semua informasi yang diperoleh

dari pelanggan ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk membuat perkiraan

besarnya permintaan, tetapi juga untuk memperbaiki desain produk serta

perencanaan pengembangan produk baru.

2. Metode Peramalan Kuantitatif

Yaitu Metode yang dilakukan berdasarkan data-data yang sudah ada sebelumnya

untuk memperkirakan hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Ada tiga

kondisi yang diterapkan pada metode ini:

• Informasi mengenai keadaan pada waktu yang tersedia.

• Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik (angka).

• Waktu yang akan datang (disebut asumsi kontinuitas).

Metode peramalan secara kuantitatif meliputi :

1. Dekomposisi

2. Moving Average

Moving average method jika disebutkan dalam bahasa indonesianya adalah rata-rata

bergerak. Metode ini sangat bermanfaat apabila kita dapat membuat asumsi bahwa

demand (permintaan) cenderung stabil sepanjang waktu. Rumus metode rata-rata

bergerak (moving average method) adalah :

Σ demand pada periode n Rata-rata Bergerak = n

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

23

Dimana n adalah jumlah periode yang digunakan dalam metode rata-rata bergerak.

3. Eksponential Smoothing

Pengahalusan eksponensial atau disebut juga exponential smoothing merupakan

salah satu metode forecasting yang relatif mudah dipergunakan, karena tidak

memerlukan input data yang sangat banyak. Adapun rumus metode penghalusan

eksponensial adalah sebagai berikut:

Di mana α adalah konstanta yang nilainya antara 0 sampai 1. sehingga persamaan tersebut

dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana ,

Ft = forecast yang baru

Ft-1 = forecast yang lalu

At-1 = Actual demand periode yang lalu

α = konstanta yang nilainya 0 sampai 1

Forecast periode yang akan datang = forecast periode yang lalu + α

(aktual demand – forecast periode yang lalu)

Ft = Ft-1 + α (At–1 – Ft-1)

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

24

α (smoothing constant) dapat berubah, tergantung pada asumsi kita mengenai

perubahan yang akan terjadi pada data tersebut. Semakin besar asumsi terhadap tarjadinya

peningkatan penjualan, nilai α akan semakin besar, dan begitu pula sebaliknya. Dengan

demikian, pemilihan besarnya nilai α harus kita lakukan dengan hati-hati.

Untuk memperoleh forecasting yang lebih akurat, kita dapat membandingkan nilai

forecasting dengan nilai aktual yang terjadi. Semakin kecil perbedaan antara nilai hasil

forecasting dan nilai aktual, berarti tingkat kesalahannya semakin kecil dan metode

forecasting yang digunakan relatif baik. Tingkat kesalahan forecasting (forecast error) dapat

dihitung sebagai berikut:

Forecast error = Demand – Forecast

4. Eksponential Smoothing dengan menggunakan trend adjustment

5. Trend projection

6. Linear regression causal model

Peramalan dengan regresi linier di dasarkan pada asumsi bahwa pola pertumbuhan

dari data historis bersifat linier. Rumus yang di gunakan untuk menghitung

peramalan dengan metode regresi linier adalah persamaan garis regresi linier

sebagai berikut:

Y = a + bX

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

25

Dengan:

Y = Variabel dependen

a = koefisien intercept

b = koefisien slope atau kemiringan garis regresi

X = Variabel independen

Koefisien kemiringan slope b dapat dihitung dengan rumus:

n Σ XY – (Σ X)( Σ Y) b =

n (Σ X2) – (Σ X)2

Di mana:

b = slope atau kemiringan garis regresi

Σ = tanda penjumlahan

X = Nilai variable independen

Y = Nilai variable dependen

X = rata-rata dari nilai X

Y = rata-rata dari nilai Y

n = jumlah sample atau jumlah pengamatan

setelah mencari koefisien b kita peroleh, selanjutnya kita dapat menghitung koefisien a:

ΣY – b Σ X a =

n

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

26

atau

a = Y – b X

ketepatan estimasi regresi ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar penyimpanan semua

data variabel independen (X) terhadap garis regresi. Apabila semua data variabel independen

(X) tersebut berada di sepanjang garis regresi, maka tingkat kesalahannya mendekati 0.

sebaliknya, jika data variabel tersebut makin menjauh dari garis regresi, tingkat

kesalahannya semakin besar. Dan besarnya tingkat kesalahan dapat dihitung dengan rumus:

Se = √( )

Di mana:

Se = Standart error estimasi

Metode peramalan kuantitatif terdiri dari peramalan deret waktu (time series) dan

peramalan sebab akibat. Kedua metode kuantitatif ini mendasarkan peramalannya adalah

pada data lalu dengan menggunakan predictor untuk masa mendatang. Dengan mengelola

data yang lalu maka melalui metode time series atau kausal akan sampai pada suatu hasil

peramalan.

Metode peramalan kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Peramalan deret waktu (Time Series)

Peramalan ini dilakukan berdasarkan data-data dari suatu produk yang sudah ada

sebelumnya, kemudian dianalisa pola datanya apakah berpola pada trend atau

Σ Y2 –a Σ Y – b Σ XY n-2

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

27

musiman maupun berbentuk siklus. Metode-metode yang dapat dipergunakan dalam

hal ini dapat berupa Rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial, model

matematika dan metode Box-Jenkis.

2. Peramalan sebab-akibat (Causal)

Peramalan ini dilakukan berdasarkan data yang sudah ada sebelumnya, tetapi

menggunakan data dari variabel yang lain yang menentukan atau mempengaruhinya

pada masa depan, seperti penduduk, pendapatan, dan kegiatan ekonomi.

Dengan mengolah data yang sudah ada sebelumnya melalui deret waktu dan

metode sebab akibat, maka akan diperoleh hasil peramalan, tetapi metode

peramalan yang ditekankan dalam pembahasan ini terbatas pada permalan dengan

metode deret waktu. Metode-metode yang dapat dipergunakan dalam hal ini dapat

berupa regresi, model ekonometri, model input-output dan model simulasi.

2.5 Menghitung Kesalahan Peramalan

Menurut Jay Heizer dan Barry Render ada beberapa perhitungan yang biasa

digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan (forecast error) total. Perhitungan ini

dapat digunakan untuk membandingkan model peramalan yang berbeda, juga untuk

mengawasi peramalan, untuk memastikan peramalan berjalan dengan baik. Tiga dari

perhitungan yang paling terkenal adalah deviasi rata-rata absolut (mean absolute deviation-

MAD), kesalahan rata-rata kuadrat(mean squared error-MSE), dan kesalahan persen rata-

rata absolut (Mean absolute percent error-MAPE).

1. Deviasi Rata – rata absolut ( Mean Absolute Deviation = MAD )

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

28

MAD merupakan ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah

model. Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari tiap kesalahan

peramalan dibagi dengan jumlah periode data(n).

Σ | aktual - peramalan | MAD =

n

2. Kesalahan Rata – rata Kuadrat ( Mean Square Error = MSE )

MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE

merupakan rata-rata selisih kuadrat antara nilai yang diramalkan dan yang diamati.

Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa ia cenderung menonjolkan deviasi yang

besar karena adanya pegkuadratan.

Σ (kesalahan peramalan) MSE =

n

3. Kesalahan persen Rata – rata Absolut ( Mean Absolute Percentage Error = MAPE )

Masalah yang terjadi dengan MAD dan MSE adalah bahwa nilai mereka tergantung

pada besarnya unsur yang diramal. Jika unsur tersebut dihitung dalam satuan

ribuan, maka nilai MAD dan MSE bisa menjadi sangat besar. Untuk menghindari

masalah ini, kita dapat menggunakan MAPE. MAPE dihitung sebagai rata-rata

diferensiasi absolut antara nilai yang diramal dan aktual, dinyatakan sebagai

persentase nilai aktual.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

29

n

100 Σ |aktual i – ramalan i| / aktual i MAPE = i =1

n

Berdasarkan Nachrowi D, dan Hardius Usman (2004,p.239) menyatakan bahwa

sebenarnya, membandingkan kesalahan peramalan adalah suatu cara sederhana, apakah

suatu teknik peramalan tersebut patut dipilih untuk digunakan membuat ramalan data yang

sedang kita analisa atau tidak. Minimal prosedur ini dapat digunakan sebagai indikator

apakah suatu teknik peramalan cocok digunakan atau tidak. Dan teknik yang mempunyai

MSE terkecil merupakan ramalan yang terbaik.

Sedangkan Vincent Gaspers (2005,p.80) dalam bukunya menyebutkan akurasi

peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai MAD, MSE, dan MAPE semakin kecil.

Dan menurut Freddy Rangkuti (2005,p.70) dalam bukunya menyatakan keharusan

untuk membandingkan perhitungan yang memiliki nilai MAD paling kecil, karena semakin

kecil nilai MAD, berarti semakin kecil pula perbedaan antara hasil Forecasting dan nilai aktual.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelian · 2.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan ... Permintaan pembelian 2. Pemilihan

6

2.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

PT. FASTFOOD INDONESIA, Tbk.

Pembelian bahan baku

(Ayam)

Regresi Linier

Penghalusan Eksponensial

Rata-rata Bergerak

Rata-rata Bergerak dengan

Pembobotan

forcasting

MAD, MSE dan MAPE : nilai yg paling kecil.

Analisis Gap

Nilai Kesenjangan Gap yang paling kecil