23
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Sofana (2013:8), Jaringan Komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Menurut Kustanto dan Saputro (2008:2), Jaringan Komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melaluui media komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara bersama. Menurut Wahidin (2007:1), Jaringan Komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu. Menurut Sofana (2014:108), Jaringan komputer dapat beberapa kiteria. Seperti luas area, maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Sofana (2013:8), Jaringan Komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Sofana (2013:8), Jaringan Komputer (computer networks) adalah

suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous.

Menurut Kustanto dan Saputro (2008:2), Jaringan Komputer adalah kumpulan

dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan

komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melaluui media

komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling

berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara

bersama.

Menurut Wahidin (2007:1), Jaringan Komputer adalah kumpulan beberapa

komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan

tertentu.

Menurut Sofana (2014:108), Jaringan komputer dapat beberapa kiteria. Seperti

luas area, maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

5

1. LAN (Lokal Area Network)

Sumber: http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-

Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-1.jpg

Gambar II.1 Jaringan LAN

Menurut Sofana (2014:113), Sesuai dengan namanya, LAN berhubungan

dengan dengan area Networks yang berukuran relatif kecil. Oleh karena itu, LAN dapat

dikembangkan dengan mudah dan mendukung kecepatan transfer data cukup tinggi.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Sumber:http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-

Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-1.png

Gambar II.2 Jaringan MAN

6

Menurut Sofana (2014:112), Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan

LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang di hubungkan pada jaringan

MAN jauh lebih banyak dibandingkan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang

meliputi area seukuran kota atau gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi

sebuah jaringan besar.

MAN bisa saja berupa gabungan jaringan komputer beberapa sekolah atau

beberapa kampus. MAN dapat diimplementasikan pada wire maupun wireless

Networks.. MAN dapat memanfaatkan pada jaringan TV kabel yang pada umumnya

mengguanakan kabel Coaxial atau serat optik. Di negara-negara yang sudah maju,

jaringan TV kabel telah memanfaatkan teknologi serat optik. Sehingga mengangkut

data berukuran gigabit dalam waktu singkat.

3. WAN (Wide Area Network)

Sumber: http://www.pintarkomputer.com/wp-content/uploads/2014/05/Klarifikasi-Jenis-Jenis-

Jaringan-Komputer-Berdasarkan-Jangkauan-Geografis-LAN-MAN-WAN-2.png

Gambar II.3 Jaringan WAN

7

Menurut Sofana (2014:127), Memahami seluk-beluk sebuah LAN merupakan

langkah awal untuk memahami teknologi jaringan secara umum. Manakala

beberapa LAN dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya,

seperti jaringan telepon dan melibatkan geografis yang cukup besar, seperti antar

negara antar benua, maka model jaringan bersekala besar disebut WAN.

Wide Area Networks melibatkan berbagai jenis media dan teknologi yang berbeda-

beda :

a. X.25

b. Telephone connections, yang meliputi :

1). Dia uap

2). Lased line

3). T Carrier Ine

4). ISDN

5). Frame Relay

6.). ATM (Asynchronous Tranfer Mode)

7). SMDS (Switch Multi-Megabit Data Service)

8). SONET (Synchronous Optical Network)

8

2.2. Topologi Jaringan

Menurut Sofana (2014:113 - 114), Ada 4 bentuk dasar LAN atau disebut

topologi fisik LAN, yaitu :

1. Topologi Bus.

Topologi bus menggunakan sebuah kabel backbone dan semua host terhubung

secara langsung pada kabel tersebut.

Sumber: Widijanuarto (2014:3)

Gambar II.4

Topologi Bus

Kelebihan topologi linear bus (garis lurus) ini adalah :

1. Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah

kabel utama.

2. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel di bandingkan dengan topologi start

(bintang)

Kekurangan topologi linear bus (garis lurus) adalah :

1. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

2. Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.

9

2. Topologi Star.

Topologi star menghubungkan semua komputer pada atau kosentrator. Biasanya

kosentator adalah sebuah hub atau switch.

Sumber: Budi (2014:5)

Gambar II.5

Topologi Star

Kelebihan topologi Star (bintang) :

1. Mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan.

2. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau

memindahkan perangkat jaringan yang lainnya.

3. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat – perangkat yang

lainnya.

Kelemahan topologi Star (bintang) :

1. Membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus.

2. Membutuhkan concentrator, dan bilamana consentrator tersebut rusak maka

semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi.

3. Lebih mahal dari pada topologi linear bus, karena biaya untuk pengadaan

concentrator.

3. Topologi Ring

Topologi ring menghubungkan host dengan host lainnya hingga membentuk ring

(lingkaran tertutup).

10

Sumber: Widijanuarto (2014:4)

Gambar II.6

Topologi Ring

Kelebihan topologi ring (cincin) :

1. Tidak akan terjadi collision karena hanya satu node yang dapat mengirim data

dalam satu waktu.

2. Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan karena setiap komputer

memiliki hak akses yang sama.

Kekurangan topologi ring (cincin) :

1. Gangguan pada satu node dapat mengakibatkan gangguan pada seluruh jaringan.

2. Sulit mendeteksi gangguan

Sulit dalam menambah atau mengurangi jumlah komputer dalam jaringan.

4. Topologi Mesh

Topologi mesh menghubungkan setiap komputer secara point – to – point.

Artinya semua komputer akan saling berhubungan satu - satu sehingga tidak dijumpai

ada link yang putus. Topologi ini biasanya digunakan pada lokasi yang kritis, seperti

instalasi nuklir.

11

Sumber : Sofana (2014:115)

Gambar II.7

Topologi Mesh

Menurut Sofana (2014:114), dari ketiga topologi dasar telah dikembangkan

beberapa topologi turunan, seperti :

1. Topologi Extended Star

Merupakan topologi star yang telah dikembangkan. Idenya adalah menggabungkan

beberapa topologi star menjadi satu kesatuan. Alat yang digunakan untuk

menhubungkan masing – masing topologi star adalah hub atau switch.

Sumber : Sofana (2014:115)

Gambar II.8

Topologi Extended Star

12

2. Topologi Hierarchical.

Hampir mirip dengan exetended star. Perbedaanya terletak pada alat penghubung

masing – masing topologi star. Tidak menggunakan hub atau switch namun

menggunakan komputer sebagai kendali traffic pada topologi inti.

Sumber : Sofana (2014:115)

Gambar II.9

Topologi Hierarchical

2.3. Perangkat Keras Jaringan

2.3.1 Server

Menurut zaki (2012:36), Server adalah komputer khusus atau komputer yang

dijadikan sebagai sentral untuk mengolah data dan komunikasi lainnya.

13

Sumber : http://www.perangkatkeras.net/wp-content/uploads/2015/08/Pengertian-Komputer-

Server-Fungsi-Kegunaan-dan-Jenis-Server.jpg

Gambar II.10 Server

2.3.2 LAN Card atau NIC (Network Interface Card)

Menurut Zaki (2012:33), NIC merupakan perangkat antarmuka (interface)

untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain.

Sumber: Widijanuarto (2014:10)

Gambar II.11 NIC

14

2.3.3 Router

Menurut Zaki (2012:41), Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP

dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan

protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.

Sumber : http://mdin.staff.uad.ac.id/wp-content/uploads/2010/11/Linksys-WRT54G-back.jpg

Gambar II.12 Router

2.3.4 Switch

Menurut Zaki (2012:44), Switch yaitu alat yang berfungsi sebagai pembagi dan

penguat sinyal pada serta mampu mengatur lalu lintas data pada jaringan komputer.

Selain itu, switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dalam

jaringan komputer.

Sumber : www.cisco.com

Gambar II.13 switch

15

2.3.5 Access Point

Menurut Wahana (2010:18) “Access point adalah sebuah piranti yang

memungkinkan piranti wireless berkomunikasi untuk berhubungan ke jaringan

wireless menggunakan Wi-Fi”.

Pada dasamya access point merupakan hub untuk wireless dan bridge untuk

jaringan LAN UTP. oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk

konektor RJ-45. Secara standarisasi, access point bekerja pada lapisan Data Link dan

lapisan fisik dari standarisasi OSI, sehingga protokol komunikasi atau transfer datanya

masih memakai protokol TCP/IP.

Sumber : www.cisco.com

Gambar II.14 Access Point

16

2.3.6 Kabel Jaringan

Menurut Madcom (2010:10) Kabel merupakan perangkat yang digunakan sebagai

jalur yang menghubungkan antara perangkat satu dengan perangkat yang lain. Terdapat

beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer, diantaranya adalah :

1. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel yang sering dipakai dalam

membuat sebuah jaringan komputer. Kabel UTP digunakan sebagai media penghubung

antar komputer dan peralatan yang lainnya (Switch)

Sumber : www.putraprogram.com

Gambar II.15 Kabel UTP

2. Kabel Fiber Optic

Kabel Fiber Optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya.

Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic lebih mahal harganya.

Kabel fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh sampai dengan ratusan kilometer.

17

Kabel fiber optic lebih tahan terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim

data pada kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya.

Sumber :

https://media.licdn.com/mpr/mpr/AAEAAQAAAAAAAAkLAAAAJDY2ZDhkNmE4LTI5YzUtNDk

0ZC05ZmU5LTU3NGQ0ZjA1NmE5Mw.jpg

Gambar II.16 Kabel Fiber Optic

2.4. Perangkat Lunak Jaringan

Menurut Simarmata (2010:19) Perangkat lunak atau peranti lunak adalah

program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan

perangkat keras. Perangkat lunak juga dapat dikatakan sebagai penerjemah perintah-

perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh

perangkat keras.

Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkatan aplikasi

(application program, misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating

system, Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas

18

bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti Pascal, dan bahasa pemrograman tingkat

rendah, yaitu bahas rakitan).

Sistem Operasi merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam suatu jaringan.

Dengan pemilihan sistem operasi yang tepat, baik pada server ataupun workstation,

akan memberikan kinerja yang optimal bagi suatu jaringan. Penggunaan sistem operasi

dengan menggunakan sistem Linux pada suatu jaringan dapat memberikan kinerja

yang optimal terutama dalam hal penyimpanan data dan keamanan jaringan.

Server sebagai server email merupakan sebuah metode yang terdapat pada

sistem operasi, dimana fungsi server email untuk pengiriman pesan secara digital dari

satu pengirim ke satu atau banyak penerima.

2.5 TCP/IP Dan Subneting.

Menurut Anjik Sukma Anji (2008:22) memberikan batasan bahwa “ TCP/IP

merupakan singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol ”. TCP/IP

terdiri atas sekumpulan protocol yang masing-masing bertanggung jawab dan

mengatur atas bagian–bagian tertentu dari komunikasi data komputer yang terhubung

di internet. Protocol ini merupakan komunikasi utama dalam internet serta intranet.

Protokol ini memungkinkan system apapun yang terhubung kedalamnya bisa

berkomunikasi dengan sistem lain tanpa harus memperdulikan bagaimana remote

system yang lain tersebut bekerja. Protocol ini dikembangkan pada tahun 1969 oleh

ARPA (Advance research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika.

19

Dalam TCP/IP dikenal tiga alamat yaitu :

1. Physical Address kerap disebut sebagai MAC Address, yaitu alamat yang dimiliki

NIC (LAN Card) besarnya 32 digit angka heksadesimal.

2. Ip Address digunakan untuk melaksanakan proses routing paket data ke network

yang sesuai. Ada dua versi Ip Address, yaitu Ipv4 (32 bit) dan Ipv6 (128 bit).

3. Port Address digunakan untuk membedakan protokol-protokol yang sedang

digunakan untuk melaksanakan komunikasi. Karena setiap aplikasi pasti

menggunakan protokol tertentu untuk berkomunikasi, maka port address dapat

digunakan untuk membedakan aplikasi-aplikasi yang sedang berkomunikasi.

MAC Address disebut juga dengan alamat hardware, karena merupakan

identitas yang diberikan oleh pabrik pembuat (vendor) dari peralatan tersebut. Agar

pengaturan pemberian alamat pada peralatan lebih mudah dan fleksibel,

dipergunakanlah alamat logika. Apabila peralatan jaringan diganti, maka MAC Address

secara otomatis akan berubah sesuai dengan MAC Address yang peralatan yang baru.

Apabila menggunakan alamat logika, alamat logika yang sama tetap bisa digunakan

meskipun peralatan jaringan diganti atau ditukar. Penggunaan alamat logika

memberikan kemudahan administrasi pemberian alamat peralatan.

Ip Address terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat

kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang

dipisahkan oleh tanda titik atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka

desimal dari 0-255.Misalnya : 192.168.1.1

20

Ip Address terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Network ID

Merupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua device yang terhubung pada

jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama. Network ID harus unik

(tidak diperkenankan memberikan alamat Network ID yang sama pada jalur atau

segmen yang berbeda).

2. Host ID

Merupakan identitas bagi host bagi (workstation, server, interface router dan

device lain yang terhubung ke jaringan TCP/IP). Berdasarkan jumlah network

address dan host address, Ip Address dapat dikategorikan menjadi lima kelas, yaitu:

Tabel II.1 Kelas IP

Tabel Menentukan Kelas pada IP Address

Kelas Biner

(Binary) Desimal

Jumlah

Jaringan

Jumlah Host

Perjaringan

A 0xxx 0-127 126 16.777.214

B 10xx 128-191 16.384 65.532

C 110x 192-223 2.097.152 254

D 1110 224-239

E 1111 240-254

Sumber : Sofana (2008:105)

21

Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:

1) Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana computer dihubungkan.

2) Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali

masing-masing host pada subnet.

a. Kelas A

Alamat kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.

Kelas ini menyediakan 126 jaringan, dengan menggunakan nomor pertama untuk

Network ID, sebesar tiga nomor digunakan untuk Host ID. Menyediakan 16.777.214

host per jaringan. cara membaca IP Address kelas A, misalnya 114.46.5.6 ialah :

Sehingga IP Address tersebut berarti, host nomor 46.5.6 pada network nomor 114.

Format IP Kelas A :

0NNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH

N= NetId, H=HostId

Karakteristik Kelas A:

Bit pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada tiap Kelas A.

22

b. Kelas B

Alamat kelas B diberikan untuk jaringan dengan jumlah host dan range sedang

sampai besar. Kelas ini menyediakan 16.384 jaringan dengan menggunakan nomor

pertama dan kedua untuk Network ID, sebesar dua nomor digunakan untuk Host ID.

Menyediakan 65.534 host per jaringan. cara membaca IP Address kelas B misalnya

132.92.121.1 : Sehingga IP Address diatas berarti host nomor 121.1 pada network

132.92 dengan panjang host ID 16bit. Format IP Kelas B :

10NNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH

N= NetId, H=HostId

Karakteristik Kelas B:

Bit pertama : 10

Panjang NetID : 16 bit

Panjang HostID : 16 bit

Byte pertama : 128-191

Jumlah : 16.384 Kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 IP Address pada tiap Kelas B.

c. Kelas C

Alamat kelas C diberikan untuk jaringan dengan jumlah host kecil. Kelas ini

menyediakan 2.097.152 jaringan, dengan menggunakan nomor pertama, kedua dan

ketiga sebagai Network ID. Sebesar satu nomor digunakan untuk Host ID.

Menyediakan 254 host per jaringan. Format IP Kelas C :

23

110NNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH

N= NetId, H=HostId

Karakteristik Kelas C :

Bit pertama : 110

Panjang NetID : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte pertama : 192-223

Jumlah : 256 Kelas C

Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap Kelas C.

d. Kelas D

Kelas D dikhususkan untuk penggunaan multicast dengan 24 bit pertamanya 1110

(satu satu satu nol) dan range untuk Host yang dimilikinya adalah 224.0.0.0 sampai

239.255.255.255.

4 Bit pertama : 1110

Byte Multicast : 28 bit

Byte Inisial : 234 - 239

Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat Multicast (RFC 1110)

e. Kelas E

Sedangkan untuk IP Address Kelas E yang memiliki 5 bit pertama 11110 (satu satu

satu satu nol) dan memiliki range Host dari 240.0.0.0 sampai

247.255.255.255dicadangkan untuk penggunaan dimasa mendatang.

4 Bit pertama : 1111

24

Byte Multicast : 28 bit

Byte Inisial : 240 - 255

Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk

keperluan eksperimen

IP Address dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :

1) IP Public

Adalah IP Address yang ter-registrasi di internet.

2) IP Private

Adalah IP Addres yang tidak ter-registrasi di internet. Kelompok IP Private

adalah alamat yang dipakai oleh LAN dan tidak dapat diakses oleh internet.

Metode untuk memperbanyak Network ID dan Host ID yang telah ada disebut

Subnetting.

Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask.

Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network ID

menjadi beberpa bagian kecil. Subnetmask merupakan angka biner 32 bit yang

digunakan untuk membedakan Network ID dan Host ID. Subnetmask menunjukan

letak suatu host , apakah berada dijaringan lokal atau berada di jaringan luar.

Subnetmask dalam bentuk binernya : 11111111.11111111.11111111.00000000,

sedangkan dalam bentuk desimalnya : 255.255.255.0

Subnetmask selalu berpasangan dengan IP Address, setiap kelas memiliki

subnetmask default ditunjukkan pada tabel berikut :

25

Tabel II.2 Subnetmask Default

Tabel berapa Subnetmask Default

Sumber : madcoms (2010:24)

2.6 Sistem Keamanan Jaringan.

Menurut Wahana (2010:3) “Keamanan jaringan komputer terbagu dua level;

yang pertama adalah keamanan fisik peralatan mulai dari server, terminal/client router

sampai dengan cabling, dan yang kedua adalah keamanan sistem sekiranya ada

penyelundup yang berhasil dapatkan akses kesaluran fisik jaringan komputer”. Dari

sisi pemakaian, sistem keamanan dipasang untuk mencegah : pencurian, kerusakan,

penyalahgunaan data yang terkirim melalui jaringan komputer.

Perlindungan dapat dilakukan dengan menyaring, membatasi, atau bahkan

menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan dari suatu segmen pada jaringan pribadi

dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat

merupakan sebuah workstation, server, router, atau Local Area Network (LAN).

Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (kedalam

maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat

dilakukan.

Kelas Subnetmask Default Dalam Biner

A 255.0.0.0 11111111.00000000.00000000.00000000

B 255.255.0.0 11111111.11111111.00000000.00000000

C 255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000

26

Konfigurasi firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi

yang bersangkutan, yang dibagi menjadi dua jenis :

1. Semua konfigurasi yang tidak diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada

sistem. Semua akses yang mencoba untuk melewati sistem akan dicegah

olehfirewall agarkeamanan sistem dapattetap dipertahankan (Prohibitted).

2. Semua konfigurasi yang diperbolehkan untuk mengakses dan masuk pada

sistem. Segala fasilitas yang ada pada sistem dapat dipergunakan oleh pengguna

luardengan syarat tidak melampaui dari batas-batas yang diperbolehkan oleh

firewall tersebut {Permitted).

Selain itu penggunaan fitur firewall yang ada pada router dapat mengatasi

masalah sebagai pertahanan, fungsi firewall sendiri sebagai pertahanan pertama agar

tidak dapat dilewati oleh paket-paket data yang tidak diinginkan.

Untuk mengatasi virus yang dapat mengganggu kinerja komputer maupun lalu

lintas data jaringan LAN dan terputusnya koneksi karena adanya virus malware lainnya

diperlukan antivirus yang berlisensi yaitu Symantec.