44
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer Menurut Pratama dan Marlinda (2015:106) “Jaringan komputer adalah satu bentuk implementasi dari komunikasi data. Sebagaimana prinsip dasar dalam komunikasi data bahwa data yang dikirim harus diterima oleh komputer yang dituju dalam waktu yang secepat mungkin, maka jaringan pun memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar prinsip dasar komunikasi data tersebut dapat tercapai”. Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area atau wilayah beberapa jenisnya yaitu: 2.1.1 Jenis Jaringan Komputer 1. Local Area Network (LAN) Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,sekolahan atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN”. Jaringan yang satu ini sering dipakai didalam suatu perusahaan, karena

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jaringan Komputer...2.1.1 Jenis Jaringan Komputer 1. Local Area Network (LAN) Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Local Area Network (LAN)

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Pengertian Jaringan Komputer

    Menurut Pratama dan Marlinda (2015:106) “Jaringan komputer adalah satu

    bentuk implementasi dari komunikasi data. Sebagaimana prinsip dasar dalam

    komunikasi data bahwa data yang dikirim harus diterima oleh komputer yang

    dituju dalam waktu yang secepat mungkin, maka jaringan pun memiliki kriteria

    tertentu yang harus dipenuhi agar prinsip dasar komunikasi data tersebut dapat

    tercapai”. Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area atau

    wilayah beberapa jenisnya yaitu:

    2.1.1 Jenis Jaringan Komputer

    1. Local Area Network (LAN)

    Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Local Area Network (LAN)

    adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil,

    seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,sekolahan atau

    yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3

    Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer

    data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi

    802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk

    LAN”. Jaringan yang satu ini sering dipakai didalam suatu perusahaan, karena

  • 6

    perusahaan menggunakan jaringan LAN di mana di dalam perusahaan yang

    menggunakan jaringan LAN untuk memanfaatkan fasilitas untuk berbagi data

    rahasia perusahaan.

    .

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.1. Local Area Network

    2. Metropolitan Area Network (MAN)

    Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) MAN adalah “sebuah jaringan

    komputer besar yang mencangkup sebuah kota atau sebuah kampus besar. MAN

    biasanya merupakan gabungan dari LAN yang menggunakan teknologi backbone

    berkecepatan tinggi dan menyediakan layanan ke jaringan yang lebih besar seperti

    WAN dan Internet”. MAN (Metropolitan Area Network) merupakan kumpulan

    dari beberapa jaringan LAN yang menjadi satu, sehingga bisa tersambung dalam

    ruang lingkup yang lebih besar dari satu ruangan saja. Biasanya, MAN

  • 7

    diaplikasikan untuk mengkoneksikan komputer melalui jaringan, pada satu kota

    tertentu. Namun di Indonesia, penggunaan MAN tidak berkembang dan jarang

    sekali digunakan. Jaringan komputer MAN ini lebih efisien untuk cakupan yang

    lebih luas, dengan menggunakan tipe jaringan MAN ini para user akan lebih

    mudah mengakses data dari user lainnya meski lokasi mereka tidaklah dekat.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.2. Metropolitan Area Network

    3. Wide Area Network (WAN)

    Menurut Munandar dan Badrul (2015:31) “Wide Area Network merupakan

    jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan

    komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga

    sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi

    public”. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan

    jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu

    dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer dilokasi yang lain. WAN

  • 8

    biasanya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih suatu jaringan lokal

    yang sehingga sih pengguna dapat berkomunikasi dengan si pengguna lain

    walaupun berada di lokasi berbeda. WAN menggunakan sarana fasilitas transmisi

    seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan transmisinya beragam

    dari 2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-

    kadang lebih). Faktor khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya

    terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit atau komunikasi

    pembawa lainnya.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.3. Wide Area Network

  • 9

    2.1.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Distribusi Data dari Suatu Jaringan

    1. Jaringan Terpusat

    Menurut Irawan (2013:6) Jaringan terpusat “adalah jaringan yang terdiri dari

    server sebagai pusat data dan komputer client sebagai perantara untuk mengakses

    sumber informasi”.Jaringan terpusat merupakan jaringan umum yang biasanya

    digunakan pada warnet, perpustakaan, dan tempat mengakses informasi publik

    lainnya. Jaringan terpusat ini mengandalkan satu server sebagai penyedia data

    utama, yang kemudian dihubungkan ke dalam beberapa komputer client. Client

    yang mengakses komputer, akan memperoleh data dari bank data atau database

    yang tersimpan di dalam server utama. Sehingga jaringan ini hanya menyimpan

    pada satu server saja, tentunya server utama memiliki kapasitas yang baik dan

    kinerja yang cukup bagus untuk menampung semua data client yang

    ada.Kelebihan dari jaringan terpusat ini lebih menghemat waktu dalam

    penyetingan jaringan ke beberapa user, selain itu jaringan yang di hasilkan lebih

    terarah dengan hanya satu server sebagai pusatnya.

    Sumber: http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.4. Jaringan Terpusat

  • 10

    2. Jaringan Terdistribusi

    Menurut Irawan (2013:6) jaringan terdistribusi “merupakan perpaduan dari

    beberapa jaringan terpusat, yaitu terdiri dari beberapa komputer server yang saling

    berhubungan dengan client sehingga membentuk sitem jaringan tertentu”.

    Jaringan terdistribusi ini merupakan gabungan dari beberapa jaringan terpusat,

    sehingga dalam hal ini, komputer client dan server akan membentuk suatu

    jaringan tersendiri yang baru, dan dapat mengakses informasi lebih banyak karena

    menggunakan lebih dari satu sistem jaringan terpusat. Jaringan terdistribusi ini

    lebih membantu para user dalam mendapatkan informasi lebih cepat dan tepat,

    pasalnya jaringan ini memiliki banyak processor yang dapat bekerja secara

    bergantian jika terdapat masalah pada salah satu processor yang sedang

    beroperasi.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.5. Jaringan Terdistribusi

  • 11

    2.1.3 Jenis Jaringan Berdasarkan Transmitter yang Digunakan

    1. Jaringan Kabel (Wired Network)

    Menurut Sofana (2013:6) Wired Network adalah “jaringan komputer yang

    menggunakan kabel sebagai media Penghantar”. Jaringan kabel, seperti namanya

    jaringan komputer ini dibentuk dengan menggunakan koneksi kabel antar

    komputer. Biasanya, koneksi dari jaringan kabel ini menggunakan port untuk

    konek LAN, dimana kabel LAN akan dicolokkan ke dalam port LAN Card, untuk

    kemudian dikoneksikan ke dalam komputer Penggunaan Jaringan kabel ini

    seringkali digunakan untuk membentuk jaringan dalam warnet ataupun dalam satu

    rumah kecil. Contoh konkrit dari jaringan kabel adalah telepon rumah yang biasa

    kita gunakan sehari-hari. Jaringan kabel sebenarnya baik untuk digunakan, karena

    tidak dipengaruhi oleh kondisi cuaca danjuga penghalang sinyal, namun cukup

    rumit dan juga ribet dalam mengatur tata letak perkabelannya.

    Sumber: http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.6. Wired Network

  • 12

    2. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)

    Menurut Sofana (2013:6) Wireless Network adalah “jaringan tanpa kabel

    yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared atau

    LASER”. Jaringan tanpa kabel atau wireless merupakan salah satu pengembangan

    jaringan yang saat ini sudah banyak digunakan oleh user. Sinyal GSM, GPRS,

    3G, 4G merupakan contoh nyata dari penggunaan jaringan wireless yang kita

    gunakan sehari hari. Jaringan wireless membutuhkan satu buah menara atau tower

    pengirim sinyal, dan juga penempatan chip penangkap sinyal pada komputer, bisa

    berupa SIM Card, bisa juga berupa modem dan antena. Karena tanpa

    menggunakan kabel, maka koneksi jaringan wireless ini:

    a. Lebih praktis dalam penggunaannya.

    b. Tidak perlu menggunakan instalasi kabel.

    c. Memiliki cakupan dan juga jangkauan jaringan yang lebih luas

    dibandingkan jaringan kabel.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.7. Wireless

  • 13

    2.1.4 Jenis Jaringan Berdasarkan Peran dan Juga Hubungan antar

    Komputer

    1. Client – Server

    Menurut Sofana (2013:7) Client – Server adalah “jaringan komputer yang

    mengharuskan salah satu atau lebih komputer difungsikan sebagai server atau

    central. Server melayani komputer lain yang disebut Client”. Jaringan client to

    server merupakan jaringan umum yang biasa kita temui pada perpustakaan online,

    ataupun warnet. Jaringan ini menyediakan satu server dan juga beberapa client,

    hampir sama dengan model jenis jaringan terpusat. Server akan menyediakan data

    yang disimpan dalam database, lalu kemudian komputer client hanya akan bisa

    mengakses data tersebut, tanpa bisa merubah dan juga mengedit. Jaringan ini

    dapat dikatakan server tersebut bertindak sebagai server dedicated yang dapat

    menyediakan multi service untuk setiap client. Sayangnya untuk menggunakan

    jaringan ini membutuhkan biaya oprasional yang cukup mahal karena

    menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.8. Client–Server

  • 14

    2. Peer to Peer

    Menurut Sofana (2013:7) Peer to Peer adalah “jaringan komputer dimana

    setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Jadi tidak ada komputer

    yang “lebih utama” dibanding komputer lain”. Apabila pada koneksi client server,

    server memiliki peran sebagai penyedia data, maka pada jaringan peer to peer.

    Semua komputer yang terhubung dalam satu jaringan memiliki peran yang sama

    bisa menjadi client dan juga bisa juga menjadi server. Biasanya, koneksi peer to

    peer ini sering kita temui pada koneksi jaringan dalam permainan yang bersifat

    multiplayer. Untuk jaringan peer to peer ini setiap user memiliki hak akses yang

    sama sehingga semua dapat mengakses data informasi dan dapat mengubah,

    menambah dan menghapus data tersebut. Kelebihan dari jaringan ini tidak

    membutuhkan administrator untuk pengoperasian server karena semua komputer

    dapat memiliki peran ganda sebagai server dan client.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.9. Peer to Peer

  • 15

    2.2 Topologi Jaringan

    Menurut Irawan (2013:23) Topologi jaringan adalah “cara bagaimana

    menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringan”.

    Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer

    yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan.

    Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola

    hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub,

    dan pengkabelannya. Berikut adalah jenis – jenis dari topologi:

    2.2.1 Topologi Bus

    Menurut Irawan (2013:23) Topologi Bus atau topologi backbone adalah

    “menghubungkan beberapa komputer secara berantai (workstation dan server)

    pada sebuah kabel coaxial”. Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan

    secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kabel

    untuk menghubungkan jaring an ini biasanya menggunakan kabel coaxial. Setiap

    server dan workstation yang disambungkan pada bus menggunakan konektor T

    (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor

    yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor,

    bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka server tidak akan bisa

    bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses user atau client

    menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur

    utama), dengan menggunakan kabel fiber optic sebagai media transmisi. Berikut

    keunggulan dan kelemahannya:

  • 16

    Keunggulan topologi Bus:

    a. Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.

    b. Pengembangan menjadi mudah.

    Kelemahan topologi Bus:

    a. Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.

    b. Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.

    c. Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika

    menggunakan kabel coaxial).

    d. Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data

    menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak

    ada pengontrol user.

    e. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit

    sekali mencari kesalahan tersebut.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.10. Topologi Bus

  • 17

    2.2.2 Topologi Star

    Menurut Irawan (2013:25) Topologi star atau topologi bintang adalah

    “sistem jaringan dengan komunikasi terpusat, yaitu beberapa komputer terhubung

    dengan sebuah terminal yang menjadi pusat jaringan”. Pada Topologi jaringan

    star, setiap workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung

    terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing–masing workstation tidak

    saling berhubungan. Jadi setiap workstation yang terhubung ke konsentrator tidak

    akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan.

    Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila

    dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat

    kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini

    membutuhkan konsentrator. Pada topologi ini beban yang dipikul oleh

    konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari

    sentral ini lebih besar. Hubungan antar workstation akan dilakukan melalui

    peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap workstation dihubungkan

    dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar

    workstation. Pada topologi star, penambahan workstation tidak akan mengganggu

    sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari workstation ke

    konsentrator. Begitu pula jika salah satu workstation kabelnya terputus atau

    terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu workstation lain yang sedang

    bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch.

  • 18

    Keunggulan topologi Star:

    a. Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi

    jaringan yang sudah ada sebelumnya.

    b. Bila salah satu kabel koneksi user putus, maka hanya komputer user yang

    bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi user yang

    lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).

    Kelemahan topologi star:

    a. Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang

    lebih besar dan luas.

    b. Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.11. Topologi Star

  • 19

    2.2.3 Topologi Ring

    Menurut Irawan (2013:22) Topologi Ring atau cincin merupakan “jalur

    komuniksi satu arah, karena semua komputer dan node lainnya saling

    berhubungan seperti membentuk lingkaran”. Untuk membentuk jaringan cincin,

    setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini

    akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang

    agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan.

    Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan switching ke

    berbagai arah workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain

    adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering

    digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media

    transmisi kabel fiber optic, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat

    dan cabang dalam satu kota.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.12. Topologi Ring

  • 20

    2.2.4 Topologi Mesh

    Menurut Irawan (2013:27) Topologi mesh adalah “topologi yang tidak

    memiliki aturan dalam koneksi”. Topologi mesh merupakan topologi yang

    dibangun dengan memasang link diantara semua node. Topologi jaringan ini

    menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh,

    yaitu sebuah jaringan dimana setiap node terhubung langsung ke semua node

    yang lain. Jumlah saluran atau link yang harus disediakan untuk membentuk

    jaringan topologi mesh adalah jumlah node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah

    Node). Misal, jika semua node dalam jaringan terdapat 5 node, maka setiap node

    harus me-link (menyambung) ke 4 node.Topologi mesh biasanya digunakan pada

    ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada

    salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan

    dengan sistem komputer lain dalam jaringan.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.13. Topologi Mesh

  • 21

    2.2.5 Topologi Tree

    Menurut Irawan (2013:26) menyimpulkan bahwa “Topologi tree atau

    topologi pohon biasa dikatakan sebagai kombinasi karakteristik antara topologi

    star dan topologi bus”. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar

    sentral dengan susunan yang berbeda. Pada topologi tree setiap tingkai atau node

    akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada

    pada awal traffic rangkaian.Pada dasarnya, topologi tree merupakan gabungan

    dari beberapa topologi star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi

    ini hampir sama dengan topologi star.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.14. Topologi Tree

  • 22

    2.3 Perangkat Keras Jaringan

    Menurut Madcoms (2013:13) “salah satu faktor penting dalam

    pembuatanjaringan komputer adalah dengan adanya perangkat atau hardware

    yang mendukung untuk membuat jairngan komputer”.

    2.3.1 Kabel Jaringan

    1. Kabel Coaxial

    Menurut Mubarok (2014:145) “Kabel coaxial adalah kabel data yang

    menggunakan material tembaga dimana”. Prinsip kerja kabel coaxial yaitu dengan

    cara menghantarkan arus atau sinyal listrik dari sumber tujuan.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.15. Kabel Coaxial

    2. Kabel Twisted Pair

    Menurut Mubarok (2014:145) “Twisted Pair Menggunakan kabel

    berpasangan dimana tujuannya untuk menghilangkan efek crosstalk”. Kabel

    twisted pair merupakan kabel yang didalamnya terdiri atas beberapa kabel yang

    saling berpasangan/berlilitan dan membentuk spiral. Cara kerja kabel ini mirip

  • 23

    dengan kabel coaxial yaitu dengan menghantarkan arus atau sinyal listrik dari

    sumber ke tujuan. Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang umun digunakan

    untuk membuat sebuah jaringan local atau LAN. Kabel twisted pair mempunyai

    tiga jenis kabel utama, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded

    Twisted Pair), FTP (Foiled Twisted Pair). Berikut penjelasannya :

    Tabel II.1.

    Kategori Kabel Twisted Pair

    Sumber:jomka.tripod.com/media_transmisi.html:

    a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

    Kabel UTP dalam penggunaannya didukung sebuah perlindungan proteksi

    dari kumpulan spiralnya. Kabel ini tidak memiliki perlindungan didalam bagian

    kabelnya, maka jenis kabel UTP ini memiliki kelemahan utama, yaitu rentan dan

    Tipe Penggunaan

    Kategori 1 Voice Only

    (Telephone Wire)

    Kategori 2 Data sampai 4 Mbps

    (LocalTalk)

    Kategori 3 Data sampai 10

    Mbps (Ethernet)

    Kategori 4 Data sampai 20

    Mbps (16 Mbps

    Token Ring)

    Kategori 5 Data sampai 100

    Mbps (Fast Ethernet)

  • 24

    sensitive terhadap voltase tinggi dan medan magnet. Kabel jenis ini banyak

    digunakan pada kabel jaringa telepon, dan jaringan LAN kapasitas kecil.

    b. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

    Kabel STP juga memiliki perlindunga didalam kabelnya mirip dengan kabel

    FTP namun yang membedakan hanya pada bahan yang digunakan untu melapisi

    susunan kabel twisted pair nya saja. Kabel STP juga memiliki kemampuan yang

    baik dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.

    c. Kabel FTP (Foiled Twisted Pair)

    FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP,

    karena lapisan kabelnya dilindungi oleh semacam foil, sehingga hal ini membuat

    kabel jenis FTP memiliiki ketahanan yang lebih baik terhadap noise dan gangguan

    magnetic dibandingkan dengan kabel UTP.

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.16. Kabel UTP,FTP,dan STP

  • 25

    3. Kabel Fiber Optik

    Menurut Mubarok (2014:145) Jenis kabel fiber optic tidak menggunakan

    tembaga (cooper), melainkan menggunakan bahan serat optik. Sinyal yang

    dialirkan berupa berkas cahaya yang mampu mengirim bandwidth lebih banyak.

    Pada awalnya kabel ini hanya digunakan untuk keperluan khusus seperti

    penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan besar. Namun lambat

    laun kabel ini populer dan digunakan untuk keperluan jaringan secara umum.

    Kelebihan:

    a. Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi.

    b. Simple dan juga fleksibel

    c. Dapat mentransmisikan sinyal cahaya

    d. Tahan terhadap gelombang radio.

    Kekurangan:

    a. Harga instalasi yang tinggi.

    b. Kecepatan transmisi masih dibatasi oleh provider.

    c. Tidak semua provider mau mendukung jaringan menggunakan fiber optic.

  • 26

    Sumber : http://dosenit.com/jaringan-komputer/jenis-jenis-jaringan-komputer

    Gambar II.17. Fiber Optic

    2.3.2 Modem

    Menurut Varianto dan Badrul (2015:55) “Modem berasal dari singkatan

    Modulator Demodulator”. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal

    informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan,

    sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang

    berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi

    tersebut dapat diterima dengan baik. Perangkat ini berfungsi mengubah sinyal

    Analog menjadi sinyal Digital. Modem mengganti sinyal digital dari komputer

    menjadi sinyal analog ketika melewati medium seperti saluran telepon, kemudian

    modem merubah kembali sinya tersebut menjadi sinya digital saat menuju

    komputer tujuan. Hal ini dilakukan agar bisa dipahami oleh komputer.

  • 27

    Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-

    fungsi-beserta-gambarnya.html

    Gambar II.18. Modem

    2.3.3 NIC (Network Interface Card )

    Menurut Varianto dan Badrul (2015:56) NIC (network interface card)

    adalah expansion board yang digunakan supaya komputer dapat dihubungkan

    dengan jaringan”. Fungsi lan card ini sendiri yaitu sebagai media penghubung

    antara komputer atau laptop ke jaringan. Pada kenyataannya NIC ini suda

    terintegrasi di dalam komputer atau laptop jaman sekarang, Bahkan di jaman yang

    sudah modern ini sudah banyak model lan card, salah satunya bentuk USB.

    Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-

    fungsi-beserta-gambarnya.html

    Gambar II.19. NIC

  • 28

    2.3.4 Konektor

    Menurut Micro (2012:19) Konektor digunakan sebagai “penghubung

    antara kabel jaringan dengan port yang ada di perangkat keras jaringan”.

    Konektor ini berfungsi sebagai device yang di pasangkan denga kabel dan

    kemudian bisa di kombinasikan ke network adapter. Adapun macam-macam

    konektor terbagi menjadi tiga :

    1. Konektor RJ - 45 di pakai dan dipasangkan di Kabel UTP

    2. Konektor BNC/T di pakai dan di pasangkan di Kabel Coaxial

    3. Konektor ST dipakai dan di pasangkan di Kabel Fiber Optic.

    Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-

    fungsi-beserta-gambarnya.html

    Gambar II.20. RJ – 45

    2.3.5 Router

    Menurut Kurniawan Dalam Doni (2016:89) Router “ adalah perangkat

    yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang mempunyai

  • 29

    protokol sama pada lapisan jaringan OSI” Device ini secara spesifik berguna

    untuk meneruskan sinyal antar komputer satu dengan yang lainnya.

    Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-

    fungsi-beserta-gambarnya.html

    Gambar II.21. Router

    2.3.6 Switch

    Menurut Varianto dan Badrul (2015:56) Switch adalah “Bridge yang

    merupakan banyak port, sehingga disebut sebagai multiport bridge”. Swicth

    berfungsi sebagai sentral atau konsestrator pada sebuah network. Switch dapat

    mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi berupa data bisa

    langsung di kirim ke host tujuan. Kemampuan dari switch ini bisa mengenali

    topologi jaringan.

  • 30

    Sumber:http://www.teknisipintar.com/2015/11/jenis-jenis-perangkat-keras-jaringan-komputer-

    fungsi-beserta-gambarnya.html

    Gambar II.22. Switch

    2.4 Perangkat Lunak Jaringan

    Menurut Wahana Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78) “ Sistem operasi

    merupakan perangkat lunak yang bertugas mengontrol dan mengatur manajemen

    perangkat keras serta operasi-operasi dasar”. Perangkat lunak jaringan komputer

    adalah suatu program yang telah dirancang dengan sistematis dimana program ini

    mempunyai peran sebagai media penghubung antara pengguna komputer dengan

    perangkat keras pendukung jaringan komputer, pada dasarnya suatu perangkat

    keras yang terpasang pada komputer dapat digunakan sesuai dengan fungsinya

    jika telah dilakukan pemasangan sebuah perangkat lunak yang menjadi sebuah

    driver untuk perangkat keras tersebut serta perangkat lunak tersebut bisa diterima

    dan selaras dengan system operasi yang digunakan, yang bilama mana jika dibuat

    sebuah pengibaratan, perangkat keras merupakan sebuah kendaran sedangkan

    perangkat lunak merupakan seorang pengemudinya yang akan membawa

  • 31

    perangkat keras tersebut pada jalur – jalur yang memang menjadi rutenya dan

    kedua elemen ini benar – benar harus bisa sejalan satu sama lain agar suatu

    jaringan komputer bisa berjalan sesuai dengan fungsinya juga.Berikut jenis – jenis

    perangkat lunak komputer :

    2.4.1 Mikrotik Router OS

    Menurut Wahana Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:78) “Mikrotik

    router OS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat mampu membuat

    PC berbasis Intel atau AMD mampu melakukan fungsi Router, Brigde, Firewall,

    Bandwidth management, Proxy, Hotspot dan masih banyak fungsi lainnya”.

    Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat

    keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya

    sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat

    lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk

    fungsi router.

    Sumber: http://www.komputerdia.com

    Gambar II.23. Mikrotik Router OS

  • 32

    2.4.2 Winbox

    Menurut Athailah (2013:2) “Winbox adalah sebuah utility yang digunakan

    untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI”. Jika untuk

    mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk

    mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi mikrotik melalui

    komputer client.

    Mengkonfigurasi mikrotik melaui winbox ini lebih banyak digunakan

    karena selain penggunaannya yang mudah kita juga tidak harus menghapal

    perintah-perintah console. Untuk mendapatkan winbox anda bisa

    mendownloadnya atau bisa juga mendapatkan dimikrotik anda.

    Sumber: http://wiki.mikrotik.com

    Gambar II.24. Winbox

    2.4.3 Manajement Bandwidth

    Menurut Athailah (2013: 2) “Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian

    yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan

    aplikasi atau suatu layanan jaringan”. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat

    menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan

  • 33

    jaringan QOS = Quality Of Services). Router memiliki fitur Queue yang dapat

    melakukan pengatur alokasi bandwidth setiap komputer user. Quality Of Service

    atau QOS akan memberikan jaminan alokasi bandwidth minimum pada setiap

    komputer user di dalam jaringan, sehingga setiap komputer user tidak perlu

    khawatir akan tidak kebagian bandwidth.

    Dalam menjalankan Queue, Router Mikrotik memiliki dua cara, yaitu

    1. Simple Queue : merupakan cara termudah untuk melakukan management

    bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk

    mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user.

    2. Queue Tree: untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam

    limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki

    fungsi yang lebih baik. Digunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja

    baik itu download maupun upload. Secara umum Queue Tree ini tidak terlihat

    berbeda dari Simple Queue.

    2.4.4 DHCP Server

    Menurut Athahilah (2013:10) DHCP (Dynamic Host Configuration

    Protocol) server adalah Suatu protocol yang dibuat untuk memudahkan dalam

    pemberian alamat IP kepada komputer client/ perangkat jaringan (walau dalam

    jumlah yang banyak) secara otomatis. Jadi kita tidak perlu memberikan alamat IP

    secara manual kepada setiap komputer satu per satu.

    2.5 TCP / IP dan Subnetting

    2.5.1 TCP / IP

  • 34

    Menurut Sugeng Dan Winarto (2013:16) TCP/IP (Transmission Control

    Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol jaringan paling banyak

    digunakan. TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi

    data yang ada di internet. Semua komputer yang tehhubung dengan internet dan

    menggunakan protokol ini bisa saling berkomunikasi meskipun menggunakan

    perangkat dan sistem operasi yang berbeda.

    Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini

    berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol

    yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan

    diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem

    operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

    TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat

    independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,

    sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema

    pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang

    mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling

    berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga

    bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem.

  • 35

    Sumber: http://www.ciscotut.com/icnd1.network_models.html

    Gambar II.25 Model TCP/IP

    2.5.2 Pengertian IP Address

    Menurut Irawan (2013:70) “IP Address (Internet Protocol Address) adalah

    alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan lainya untuk

    dapat diidentifikasi oleh komputer lain”. IP address memiliki dua fungsi, yakni:

    Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan. Fungsi ini

    diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa

    orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.

    Sebagai alamat lokasi jaringan. Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat

    rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman

  • 36

    paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang

    harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.

    IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama

    Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun

    sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan

    tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka

    dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi banyak

    anggota jaringan.

    2.5.3 Format IP Address

    Sebenarnya pengalamatan IP address menggunakan bilangan biner.

    Namun supaya lebih mudah ditulis dan dibaca oleh manusia, maka IP address

    ditulis dengan bilangan 4 desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik.

    Format penulisan ini disebut sebagai dotted-decimal notation. Setiap bilangan

    desimal merupakan nilai dari satu oktet atau delapan bit alamat IP. Sebagai contoh

    adalah sebagai berikut:

    192.168.1.1 Jika dikonversi menjadi bilangan biner adalah sebagai berikut:

    11000000.10101000.1.1

    Struktur IP address terdiri atas dua bagian yaitu bagian networkID dan

    hostID. NetworkID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host berada,

    sedangkan hostID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada.

    Sederhananya, networkID seperti nama jalan sedangkan hostID adalah nomor

    rumah dijalan tersebut.

  • 37

    Sumber: http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting

    Gambar II.26 Format IP Address

    2.5.4 Host ID dan Network ID

    Host ID merupakan ID yang digunakan untuk mengindentifikasikan suatu

    host secara spesifik pada jaringan komputer dan setiap komputer memiliki ciri

    khas yang berbeda. Network ID jaringan dipakai untuk melanjutkan kiriman

    paket-paket data yang melewati jaringan.ketika mengirimkan paket data

    jaringan,setiap host harus mempunyai dan menggunakan alamat dari host ID.

    2.5.5 Pembagian Kelas IP Address

    IP Address Kelas A, merupakan IP address dengan jumlah yang sangat

    besar, sehingga biasanya digunakan untuk jaringan yang sangat besar dengan

    jumlah host yang sangat banyak. Sebagai contoh pada penggunaan IP address :

    113.46.5.6 , 113 berfungsi sebagai network ID sedangkan 46.5.6 berfungsi

    sebagai host ID nya.

    IP Address Kelas B, merupakan IP address dengan jumlah host yang

    sedang, jumlah maksimal host berkisar 65.534 host, sehingga IP ini cocok untuk

    jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

  • 38

    Sebagai contoh penggunaan IP address Kelas B adalah : 132.92.121.1 , 132.92

    berfungsi sebagai network ID sedangkan 121.1 berfungsi sebagai host ID.

    IP Address Kelas C, merupakan IP address dengan jumlah host yang

    sangat kecil sehingga IP address ini digunakan untuk jaringan kecil seperti

    disekolah-sekolah, dikantor-kantor maupun instansi rumahan, jumlah maksimal

    host pada IP address ini hanya 254 host. Seabagai contoh penggunaan IP Address

    Kelas C adalah : 192.168.1.2 , 192.168.1 merupakan network ID dan 2 merupakan

    host ID-nya

    2.5.6 Subnetting

    Menurut Irawan (2013:39) “subnetting adalah membagi jaringan kedalam

    beberapa bagian dengan “memecah” host id subnett mask untuk dijadikan

    beberapa network id baru bagi jaringan jaringan yang lebih kecil”.

    Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan mengapa

    perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:

    Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa

    memaksimalkan penggunaan IP Address.

    Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan

    dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai

    network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address

    network yang unik. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti

    akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

    Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu binary

    yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Penulisan IP address

  • 39

    umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan

    192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet

    mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24 diambil dari penghitungan

    bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain,

    subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000

    (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain

    Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada

    hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat

    masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-

    Broadcast.

    Tabel II.1

    Range IP Address

    Sumber: http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting

    a. Kelas A

    IP address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit

    digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan

  • 40

    dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai

    dengan 127.

    Karakteristik IP Kelas A

    Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

    Bit pertama : 0

    NetworkID : 8 bit

    HostID : 24 bit

    Oktat pertama : 0 - 127

    Jumlah network : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)

    Rentang IP : 1.x.x.x - 126.x.x.x

    Jumlah IP address : 16.777.214

    Contoh

    IP address 120.31.45.18 maka :

    · NetworkID = 120

    · HostID = 31.45.18

    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

    b. Kelas B

  • 41

    IP address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit

    digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan

    dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10.

    Karakteristik IP Kelas B

    Format : 10NNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

    Bit pertama : 10

    NetworkID : 16 bit

    HostID : 16 bit

    Oktat pertama : 128 - 191

    Jumlah network : 16.384

    Rentang IP : 128.1.x.x - 191.255.x.x

    Jumlah IP address : 65.534

    Contoh

    IP address 150.70.60.56 maka :

    · NetworkID = 150.70

    · HostID = 60.56

    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

    c. Kelas C

  • 42

    IP address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit

    digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan

    berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area

    Network atau LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.

    Karakteristik IP Kelas C

    Format : 110NNNNN.NNNNNNNN. NNNNNNNN.HHHHHHHH

    Bit pertama : 110

    NetworkID : 24 bit

    HostID : 8 bit

    Oktat pertama : 192 - 223

    Jumlah network : 2.097.152

    Rentang IP : 192.0.0.x - 223.255.225.x

    Jumlah IP address : 254

    Contoh

    IP address 192.168.1.1 maka :

    · NetworkID = 192.168.1

    · HostID = 1

    Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1

  • 43

    Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP D dan E tersebut

    tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal tetapi digunakan untuk IP

    multicasting dan untuk eksperimental.

    Tabel II.2

    Jumlah Host

    Sumber:www.slidehare.net

    2.5.7 Subnet Mask

    Nilai subnet mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host

    ID.Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan, apakah jaringan yang

    dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan Nonlokal berarti

    TCP/IP harus mengirimkan paket data melalui sebuah Router. Dengan demikian,

    diperlukan address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar

    masuk jaringan tersebut.

    Kelas Antara Jumlah jaringan Jumlah host id jaringan

    A 1 sampai 126 126 16.777.214

    B 128 sampai 191 16.384 65.534

    C 192 sampai 223 2.097.152 254

    Kelas Alamat awal Alamat akhir

    A xxx.0.0.1 xxx.255.255.255

    B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.255

    C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.255.255

  • 44

    Network ID dan host ID didalam IP address dibedakan oleh penggunaan

    subnet mask. Masing-masing subnet mask menggunakan pola nomor 32-bit yang

    merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menunjukkan network ID dan

    semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.

    Sebagai contoh, alamat kelas B: 170.203.93.5 bilangan binernya adalah:

    10101010 11001011 01011101 00000101

    Subnet mask default untuk alamat kelas B adalah :

    11111111 11111111 00000000 00000000

    Bisa juga ditulis dalam notasi desimal :

    255.255.0.0

    Tabel II.3

    Subnet Mask untuk Internet Address Clasess

    Kelas Bit Subnet Subnet mask

    A 11111111 00000000 00000000 00000000 255.0.0.0

    B 11111111 11111111 00000000 00000000 255.255.0.0

    C 11111111 11111111 11111111 00000000 255.255.255.0

    Sumber: http://ilmukomputer.org/2013/01/31/perhitungan-tentang-subnetting

    2.6 Sistem Keamanan Jaringan

    Menurut Gondohanindijo Dalam Asteroid dan Hendrian (2016:79)

  • 45

    “Kelemahan jaringan wireless terletak pada kelemahan pada konfigurasi dan jenis

    enkripsi yang digunakan”. Ada beberapa tipe dari seranagan yang dilakukan oleh

    seorang penyerang menurut Gondohanindijo Dalam Asteroid dan Hendrian

    (2016:145) antara lain:

    1. Interruption, Penyerang telah menyerang dan merusak sistem. Layanan pada

    sistem menjadi tidak tersedia ataua tidak berfungi sebagaimana mestinya.

    2. Fabrication, sistem pada targettelah dimasuki atau disisipi suatu objek palsu

    oleh penyerang. Contoh sperti email palsu kedalam komputer target.

    3. Modification, penyerang telah berhasil mengakses sistem file data. Penyerang

    tidak saja dapat melihat-lihat apa saja yang terdapat pada sistem tersebut,

    melainkan juga memodifiasi atau mengubah semua informasi data yang

    berada pada sistem tersebut.

    2.6.1 Jenis –Jenis Keamanan Jaringan

    1. Probe

    Adanya usaha yang tidak berhak dilakukan untuk dapat mengendalikan dan

    memperoleh atau meraih ke dalam suatu sistem yang memiliki tugas untuk

    mencari tahu tentang sumber informasi dari sistem itu sendiri.

    2. Scan

  • 46

    Merupakan dari kegiatan dari probe dalam jumlah yang cukup besar dengan

    menggunakan tools secara otomatis. Tools tersebut secara otomatis akan

    memberikat infomasi mengenai port-port berapa saja yang terbuka pada local host

    dan host remote.

    3. Account Compromise

    Dalam sebuah komputer, memilki akun secara ilegal yang digunakan bukan dari

    administrator. Account Compromise dapat mengalami kehilangan data ataupun

    kerusakan data. Jika dibiarkan maka secara otomatis terjadinya insiden account

    compromise dapat mengalami kerusakan lebih lanjut dan dapat terjadinya

    kerusakan data yang sangat besar.

    4. Root Compromise

    Root Compromise serupa dengan Account Compromise,hanya saja perbedaan

    account yang di gunakan oleh bukan administrator.Sedangkan

    Root Compromise, penyusup yang berhasil melakukan root compromise dapat

    melakukan apa saja pada sistem korban, seperti termaksud menjalankan program,

    mengubah sistem kerja dan lain sebagainya.

    5. Packet Sniffer

    Merupakan suatu device, baik perangkat lunak serta perangkat keras yang

    bertujuan untuk memproleh informasi yang melewati jaringan komputer. Packet

    Sniffer berfungsi membuat NIC ( Network Interface Card ). Keberadaan sniffer

    sulit terdeteksi jika dilakukan kombinasi antara perangkat lunak dan perangkat

  • 47

    keras. Hal ini di sebab karena aplikasi tersebut sangat pasif dan tidak

    meninggalkan jejak pada sistem.

    6. DOS (Daniel Of Service)

    Database merupakan data yang sangat penting serta pelayanan-pelayang yang di

    berikan oleh pihak pemberi jaringan. Dengan hal ini kebanyakan para user

    menggunakan fasilitas-fasilitas yang di berikan oleh pihak pemberi jaringan agar

    pekerjaan yang dilakukan lebih baik. Jika pelayanan ini tidak di manfaatkan maka

    akan menyebabkan kehilangan seluruh produktifitas dan sulit untuk menentukan

    penyebab terjadinya Daniel Of Service

    7. Exploitation of Trust

    Sebelum mengambil ke putusan, komputer akan memeriksa file-file yang

    memspesifikasikan komputer lain yang ada dalam jaringan tersebut. Jika

    penyerang membuat identitas mereka tersamar seakan penyerang tersebut

    menggunakan komputer yang dapat di percayai. Maka komputer tersebut dapat

    memproleh akses komputer lain secara ilegal.

    8. Malicious Code

    Merupakan program apabila di eksekusi maka akan menyebabkan sesuatu yang

    tidak di inginkan para user. Malicious Code merupakan trojan horse, virus, dan

    worm. Biasanya trojan horse dan virus menyusup ke suatu file dan juga program,

    sedangkan worm adalah program yang dapat di publikasikan diri dan

    menyebarkan intervensi setelah program tersebut di jalankan.

  • 48

    2.1.2 Jenis Jaringan Berdasarkan Distribusi Data dari Suatu Jaringan1. Jaringan TerpusatMenurut Irawan (2013:6) Jaringan terpusat “adalah jaringan yang terdiri dari server sebagai pusat data dan komputer client sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi”.Jaringan terpusat merupakan jaringan umum yang biasanya digunakan pada warne...2.1.3 Jenis Jaringan Berdasarkan Transmitter yang Digunakan1. Jaringan Kabel (Wired Network)2.1.4 Jenis Jaringan Berdasarkan Peran dan Juga Hubungan antar Komputer1. Client – Server2. Kabel Twisted Pair