14
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis Piutang 2.1.1. Pengertian Piutang Piutang merupakan elemen modal kerja dalam suatu perusahan yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja karena terdiri dari dana yang diinvestasikandalam produk yang terjual. Menurut Gitosudarmo (2007:81) “piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul akibat sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit”. Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius agar piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. Modal kerja yang tertanam dalam piutang yang selalu terikat yang merupakan aktiva lancar yang sangat penting dalam mendorong operasional perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan Jenis-jenis Piutang

2.1.1. Pengertian Piutang

Piutang merupakan elemen modal kerja dalam suatu perusahan yang selalu

dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja.

Sebagian piutang dapat dimasukkan dalam modal kerja karena terdiri dari dana yang

diinvestasikandalam produk yang terjual.

Menurut Gitosudarmo (2007:81) “piutang merupakan aktiva atau kekayaan

perusahaan yang timbul akibat sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan

penjualan kredit”.

Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan bagian yang

cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian yang

cukup serius agar piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin.

Modal kerja yang tertanam dalam piutang yang selalu terikat yang merupakan

aktiva lancar yang sangat penting dalam mendorong operasional perusahaan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

7

Menurut Warren, dkk (2005:404) “piutang (receivables) meliputi semua klaim

dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan,atau

organisasi lainnya”.

Transaksi yang paling umum yang menyebabkan munculnya piutang adalah

pemberian kredit kepada pihak lain yang dapat menghasilkan pendapatan bunga dari

pemberian kredit tersebut.

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa piutang dapat didefenisiskan

sebagai modal kerja yang terikat dalam piutang yang timbul sebagai akibat dari

penjualan barang atau jasa secara kredit.

2.1.2. Peranan piutang

Peranan piutang (receivables) dalam dunia usaha menurut Warren, dkk

(2005:404) adalah

1. Elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus

menerus dalam rantai perputaran modal kerja.

2. Elemen piutang mempunyai tingkat likuiditas yang tidak selikud elemen kas

karena untuk menjadikan piutang dalam bentuk uang tunai memerlukan waktu

yang tergantung dari syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dan

kelancaran pengembaliannya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

8

2.1.3. Tujuan Piutang

Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan, maka

pada umumnya perusahaan melakukan penjualan secara kredit. Oleh karena itu pada

saat penyerahan produk tidak terjadi penerimaan kas dan justru menimbulkan

piutang. Disaat terjadinya piutang maka terjadi aliran kas masuk pada perusahaan.

Penjualan kredit dapat merangsang pembeli maupun pelanggan agar membeli dalam

jumlah besar yang membutuhkan investasi pada aktiva lancar dan menimbulkan biaya

lainnya.

Ada tiga tujuan piutang menurut Kasmir (2011:293), yaitu :

1. Meningkatkan penjualan

Meningkatkan penjualan dapat diartikan agar omzet penjualan meningkatkan

atau bertambah dari waktu ke waktu.

2. Meningkatkan laba

Dengan penjualan kredit yang meningkat diharapkan akan meningkatkan laba

penjualan.

3. Menjaga loyalitas pelanggan

Menjaga loyalitas artinya terkadang tidak selamanya pelanggan memiliki dana

tunai untuk membeli barang dengan alasan tertentu sehingga untuk

mempertahankan pelanggan, perusahaan dapat memberikan pelayanan

penjualan kredit.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

9

2.1.4. Jenis-Jenis Piutang

Jenis-jenis piutang menurut Sugiri (2009:43), terdiri atas beberapa jenis, yaitu

1. Piutang Usaha (Account Receivable)

Piutang usaha terjadi kareana adanya transaksi penjualan secara kredit.

Piutang usaha adalah tagihan kepada pelanggan yang sifat terbuka, dalam arti

bahwa tagihan ini tidak disertai instrument kredit.

2. Piutang Wesel Tagih (Notes Receivable)

Wesel tagih adalah klaim yang dibuktikan dengan instrument kredit secara

formal. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau

lebih lama serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga.

3. Piutang lain-lain (Other Receivable)

Piutang lain-lain adalah mencakup selain piutang dagang. Secara umum bukan

berasal dari kegiatan operasional perusahan. Oleh karena itu, piutang jenis ini

diklafikasikan dan dilaporkan pada bagian terpisah di neraca.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Sugiarto (2007:451),

jenis-jenis piutang antara lain :

1. Piutang Dagang (Trade Receivable)

Piutang Dagang adalah tagihan perusahaan dagang kepada konsumen yang

berasal dari penjualan barang secara tidak kas atau kredit.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

10

2. Piutang Lain-lain (Non Dagang)

Piutang lain-lain adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pihak lain

akibat dari transaksi yang secara tidak langsung berhubungan dengan kegiatan

normal usaha perusahaan.

2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang

Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi besar

kecilnya investasi dalam piutang adalah :

1. Volume Penjualan Kredit

Semakin besar volume penjualan kredit dari keseluruhan penjualan semakin

besar piutang yang timbul dan semakin besar pula kebutuhan dana yang

ditanamkan dalam piutang. Semakin besar pula jumlah piutang berarti

semakin besar pula resiko yang mungkin timbul, disamping akan

memperbesar profitabilitas.

2. Syarat Pembayaran Kredit

Syarat pembayaran kredit dapat bersifat ketat atau bersifat lunak. Misalnya

2/10 net 30 yang artinya bahwa pembayaran piutang dilakukan dalam waktu

10 hari sesudah waktu penyerahan barang, maka pembali akan dapat potong

tunai sebesar 2% dari harga penjualan kredit dan pembayaran selambat-

lambatnya dalam waktu 30 hari sesuadah waktu penyerahan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

11

3. Ketentuan tentang Pembatasan kredit

Dalam penjualan kredit, perusahaan dapat menetapkan batas minimal atau

maksimal atau plafond yang ditetapkan mesing-masing langganan. Demikian

pula ketentuan mengenai siapa yang dapat diberikan kredit.

4. Kebijaksanaan dalam Pengumpulan Piutang

Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan pemgumpulan piutang secara

aktif akan menambah pengeluaran untuk membiayai aktivitas pengumpulan

piutang tersebut lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang

menjalankan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara pasif.

5. Kebisaan membayar dari para langganan

Kebiasaan membayar dari para langganan ada yang sebagian menyukai cara

menggunakan kesemapatan untuk mendapatkan potong tunai, dan sebagian

yang lain ada yang tidak menggunakan kesemapatan tersebut.

Dari teori yang diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi besar kecilnya piutang adalah semakin besar volume penjualan kredit

dari keseluruhan penjualan semakin besaar piutang yang timbul dan semakin besar

pula kebutuhan dana yang ditanamkan dalam piutang adapun syarat pembayaran

kredit dapat bersifat ketat atau bersifat lunak.

2.1.6. Resiko Yang Mungkin Timbul Dalam Piutang

Dengan penjualan kredit, diharapkan volume penjualan akan lebih besar jika

dibandingkan dengan penjualan yang dilakukan secara dilakukan secara tunai saja.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

12

Akan tetapi penjualan kredit sedikit banyak akan menimbulkan resiko tidak

dibayarkannya piutang oleh sebagain dari langganan perusahaan.

Menurut Mujati (2008:8), adapun risiko tersebut diantaranya adalah

1. Resiko Tidak Dibayarkan Seluruh Jumlah Piutang.

Resiko ini adalah resiko yang paling berat yang harus ditanggung oleh

perusahan yang menjual secara kredit, karena tidak dibayarkan seluruh

seluruh jumlah piutang, sehingga perusahaan akan menanggung kerugian

sebesar jumlah piutang tersebut. Resiko tersebut bias terjadi bila seorang

langganan sengaja menipu, melarikan diri, atau bangkrut usahanya yang

menyebabkan piutang tersebut tidak terbayar seluruhnya.

2. Resiko Tidak Dibayarkannya Sebagian Piutang.

Walaupun piutang telah dibayar sebagian, tetapi hal ini juga menimbulkan

kerugian bagi perusahaan, karena kemungkinan sebagaian dari piutang

tersebut tidak dibayar.

3. Resiko Ketelambatan Didalam Melunasi Piutang

Resiko keterlambatan dalam melunasi piutang lebih ringan bila dibandingkan

kedua risiko diatas, karena pada akhirnya piutang yang telah diberikan oleh

perusahaan akan dibayar oleh pihak debitur.

4. Resiko Tertanam Modal Dalam Piutang

Apabila perusahaan memberikan piutang maka dengan sendirinya terdapat

modal yang tertanam dalam piutang tersebut. Apabila investasi dalam piutang

terlalu besar jumlahnya akan mengakibatkan konstinuitas perusahaan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

13

2.2. Pengertian Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi

dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Perputaran piutang akan

menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang akan menunjukkan

beberapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali

kedalam kas perusahaan.

Menurut Munawir (2013:75) mengatakan bahwa “perputaran piutang adalah

posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung

tingkat perputaran piutang dengan menbagi penjualan kredit neto dengan piutang

rata-rata”.

Semakin tinggi (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam

piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti over instrument dalam

piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut.

Menurut Warren, dkk (2005:407) ”perputaran piutang adalah usaha (account

receivable turn over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi

kas dalam setahun”.

Perputaran piutang ini menunjukkan berapa kali sejumlah modal yang

tertanam dalam utang berasal penjualan kredit berputar dalam satu periode yang

mampu mengembalikan piutang menjadi kas.

Menurut Riyanto (2008:215), “perputaran piutang adalah rasio yang

memperlihatkan lamanya waktu untuk mengubah piutang menjadi kas”.

Rasio perputaran piutang biasa diartikan berapa kali suatu perusahan dalam

setahun mampu membalikkan atau menerima kembali kas dari piutang.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

14

Menurut Kasmir (2011:176), “perputaran piutang adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali

dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode”.

Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan

dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan

tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin

rendah ada over investment dalam piutang. Hal ini jelas adalah rasio perputaran

piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan

piutang.

Rumus untuk mencari perputaran piutang adalah sebagai berikut :

Penjualan Kredit

Perputaran Piutang =

Rata-rata Piutang

Rumus untuk menghitung rata-rata piutang adalah sebagai berikut :

Piutang Awal Tahun + Piutang Akhir Tahun

Rata-rata Piutang =

2

Menurut Munawir (2013:76) mengemukakan “jangka waktu pengumpulan

piutang adalah angka yang menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukn untuk

menagih piutan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

15

Rumus untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of

receivable) dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Piutang Rata-rata x 360

Days of Reveicable =

Penjualan Kredit

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perubahan rasio antara penjualan

kredit dan rata-rata piutang, menurut Munawir (2013:75), mengemukakan bahwa :

1. Turunnya penjualan dan naiknya piutang.

2. Turunnya piutang dan diikut turunnya piutang dalam jumlah yang lebih besar.

3. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar.

4. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap.

5. Naiknya piutang sedangka penjualan tidak berubah.

Dari semua teori-toeri diatas dapat disimpulkan bahwa rasio perputaran

yang tinggi mencermin kualitas piutang yang semakin baik. Tinggi rendahnya

perputaran tergantung pada besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang.

Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat menggambarkan tingkat efisiensi

modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga semakin tinggi

perputaran piutang berarti makin efisiensi modal yang digunakan. Selain perputaran

piutang yang digunakan sebagai indikator terhadap efisien atau tindaknya piutang,

ada indikator lain yang cukup penting yaitu jika waktu rata-rata pengumpulan piutang

(average collection perode).

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

16

2.2.1 Kebijakan Perputaran Piutang

Menurut Kasmir (2011:177) kebijakan perputaran piutang meliputi

pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut :

1. Standar Kredit

Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon

kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut,

perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit

namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.

Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar

manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan

dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut.

2. Syarat Kredit

Suatau syarat kredit menetapkan adanya periode dimana kredit diberikan dan

potong tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang

mempengaruhi syarat kredit adalah :

a. Sifat ekomoni produk,

b. Kondisi penjualan,

c. Kondisi pembeli,

d. Periode Kredit,

e. Potongan tunai,

f. Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

17

3. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang

Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan

yaitu :

a. Kualitas jumlah yang diterima,

b. Potongan tunai,

c. Persyaratan khusus,

d. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.

2.3. Pengertian Kredit Bermasalah atau Non Perfoming Loan (NPL)

Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjadi bila debitur tidak

membayar angsuran pinjaman pokok maupun bunga selama 90 hari. Pendapatan

bunga kredit untuk kredit non-performing diakui atas dasar cash basis, yaitu

pengakuan pendapatan bunga kredit pada saat adanya pembayaran dari debitur.

Pendapatan bunga kredit untuk kredit non- performing diakui sebagai pendapatan

bunga kredit dalam penyelesaian yang tidak dicatat dalam laporan laba/rugi, akan

tetapi dicatat dalam tagihan kontingensi.

Menururt Fahmi, dkk (2010:80), “Kredit bermasalah adalah bentuk

ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi, lembaga maupun pribadi dalam

menyelesaikan kewajiban-kewajiban secara tepat waktu baik pada saat jatuh tempo

maupun sesudah jatuh tempo dan itu semua sesuai dengan aturan dan kesepakatan

yang berlaku”.

Dalam hal ini pihak yang diberikan pinjaman harus berusaha menyelesaikan

kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai kesepakan bersama.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

18

Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) menurut ketentuan BI

merupakan rasio yang menggambarkan tingkat tertentu total kredit bermasalah (kredit

dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet)

Rumus perhitungan NPL adalah sebagai berikut :

Total Kredit macet

Rasio NPL = x 100%

Total kredit

2.3.1. Faktor-faktor Penyebab Kredit Bermasalah/Non Performing Loan (NPL)

Beberapa faktor penyebab kredit bermasalah/non performing loan (NPL),

menurut Ismail (2010:222) antara lain faktor internal bank, faktor dari debitur dan

fakotro ekternal bank, yaitu:

1. Faktor dari debitur

Beberapa faktor dari debitur yang dapat memyebabkan kredit bermasalah,

antara lain :

a. Debitur dengan sengaja tidak melakukan pembayaran angsuran kepada

bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam memenuhi

kewajiban.

b. Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang

dibutuhkan terlalu besar. Hal ini akan memiliki dampak terhadap

keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Jenis-jenis ... · 2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Pada Piutang Menurut Munawir (2013:75), faktor-faktor yang mempengaruhi

19

c. Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana

kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan (side streaming).

2. Faktor Internal Bank

Beberapa faktor penyebab kredit bermasalah yang berasal dari internal bank

tersebut, antara lain :

a. Analisis yang dilakukan oleh pejabat bank kurang tepat, sehingga tidak

dapat memprediksi apa yang akan terjadi dalam kurun waktu selama

jangka waktu kredit.

b. Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah,

sehingga bank memutuskan kredit yang seharusnya diberikan.

c. Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur,

sehingga dapat melakukan analisis kredit dengan cepat dan akurat.

d. Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait,misalkan komisaris,

Direktur bank sehingga petugas tidak independen dalam memutuskan

kredit.

e. Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit.

3. Faktor dari ekternal bank

Beberapa faktor luar dari internal dan ekternal yang dapat memyebabkan

kredit bermasalah, antara lain :

a. Pengaruh inflasi dan kurs.

b. Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia.

c. Bencana alam.