BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1
of 16/16
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1. Definisi Komunikasi Pemasaran Komunikasi merupakan merupakan proses sosial yang terjadi antara paling tidak dua orang dimana seseorang mengirimkan simbol tertentu kepada orang lain (Kennedy dan Soemanagara, 2006:4). Sedangkan menurut Kotler (2004:5), “Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba”. Menurut pendapat Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009) menjelaskan bahwa “Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana sebuah perusahaan berusaha untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun secara tidak langsung, tentang produk maupun merek yang perusahaan jual”. Prisgunanto (2006) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran mempresentasikan sebuah perusahaan dan bentuk produk mereka (mereknya), juga dapat diartikan bahwa komunikasi pemasaran merupakan sebuah usaha dimana perusahaan memungkinkan membuat percakapan dan membuat suatu kesepakatan bersama konsumen tentang bagaimana dan kenapa produk itu digunakan, dan digunakan oleh orang yang seperti apa, serta kapan produk itu digunakan dan bagaimana produk itu digunakan. Konsumen bisa mengumpulkan informasi mengenai produk yang seperti apa, merek dagangnya apa, diproduksi oleh siapa, oleh siapa saja produk tersebut sesuai dan layak untuk dikonsumsi, dengan dasar pemikiran-pemikiran tersebut komunikasi pemasaran mempunyai peranan yang amat penting bagi sebuah perusahaan atau usaha untuk mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada sasaran konsumen atau pasar lebih luas, bahkan bisa memberikan daya dukung terhadap ekuitas merek dengan secara tidak langsung memberikan pengaruh sehingga merek akan tertanam di dalam memori dan menciptakan sebuah citra (image) suatu merek dagang, serta meningkatkan penjualan, serta mengembangkan ekspansi pasar. Sumbangsih komunikasi pemasaran dalam membangun sebuah ekuitas merek melalui bauran komunikasi pemasaran
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1
Text of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KOMUNIKASI PEMASARAN 2.1.1
Komunikasi merupakan merupakan proses sosial yang terjadi antara
paling
tidak dua orang dimana seseorang mengirimkan simbol tertentu kepada
orang lain
(Kennedy dan Soemanagara, 2006:4). Sedangkan menurut Kotler
(2004:5),
“Pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen
untuk
mendapatkan laba”.
bahwa “Komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana sebuah
perusahaan
berusaha untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen baik
secara langsung maupun secara tidak langsung, tentang produk maupun
merek
yang perusahaan jual”.
produk mereka (mereknya), juga dapat diartikan bahwa
komunikasi
pemasaran merupakan sebuah usaha dimana perusahaan
memungkinkan
membuat percakapan dan membuat suatu kesepakatan bersama
konsumen
tentang bagaimana dan kenapa produk itu digunakan, dan digunakan
oleh
orang yang seperti apa, serta kapan produk itu digunakan dan
bagaimana
produk itu digunakan. Konsumen bisa mengumpulkan informasi
mengenai
produk yang seperti apa, merek dagangnya apa, diproduksi oleh
siapa, oleh
siapa saja produk tersebut sesuai dan layak untuk dikonsumsi,
dengan dasar
pemikiran-pemikiran tersebut komunikasi pemasaran mempunyai
peranan
yang amat penting bagi sebuah perusahaan atau usaha untuk
mengkomunikasikan produk yang dipasarkan kepada sasaran
konsumen
atau pasar lebih luas, bahkan bisa memberikan daya dukung
terhadap
ekuitas merek dengan secara tidak langsung memberikan pengaruh
sehingga
merek akan tertanam di dalam memori dan menciptakan sebuah
citra
(image) suatu merek dagang, serta meningkatkan penjualan,
serta
mengembangkan ekspansi pasar. Sumbangsih komunikasi pemasaran
dalam
membangun sebuah ekuitas merek melalui bauran komunikasi
pemasaran
7
(promosi penjualan, iklan, hubungan masyarakat dan publisitas,
acara dan
pengalaman, dari mulut ke mulut, pemasaran langsung &
pemasaran
intekaktif, dan penjualan personal) akan meningkatkan
pemahaman
konsumen pada citra merek, kesadaran merek, tindak lanjut merek
dan
hubungan merek.
keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya
pemasaran”.
Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan
bahwa
komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan
kepada
publik terutama konsumen saran mengenai perbedaan produk di pasar.
Kegiatan
komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan
suatu
produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing
mix) yaitu
iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),
promosi penjualan
(sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public
relation and
publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing).
William G. Nickles dalam buku Amir Purba,dkk (2006: 126)
mendefiniskan
komunikasi pemasaran sebagai proses pertukaran informasi yang
dilakukan secara
persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan efektif dan
efisien.
Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang
ditujukan
untuk memperkuat strategi pemasaran guna meraih segmentasi yang
luas
(Soemanagara, 2006: 4- 5 ). Beberapa literatur menyamakan arti
istilah promosi
dengan komunikasi pemasaran. Crosier menjelaskan bahwa istilah
tersebut
disamaartikan karena terdapat konteks pengertian yang sama dalam
memahami
untuk konteks pijakan 4P atau Product, Price, Place, dan
Promotion
(Prisgunanto, 2006: 9)
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale
(1981)
8
yang dikutip oleh Muhammad (2009:2) berbunyi, ”Communication is the
process
by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify
the behaviour
of the other individuals”. (Komunikasi adalah proses individu
mengirim stimulus
yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang
lain).
Definisi tersebut mengimplikasikan bahwa komunikasi adalah suatu
proses sosial
yang terjadi antara sedikitnya dua orang, dimana individu mengirim
stimulus
kepada orang lain. Stimulus dapat disebut sebagai pesan yang
biasanya dalam
bentuk verbal, dimana proses penyampaian dilakukan melalui saluran
komunikasi,
dan terjadi perubahan atau respons terhadap pesan yang
disampaikan.
Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6), “Pemasaran
adalah
suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain”. Dari
definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan
sistem kegiatan
bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan
pendistribusian
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
dengan
pelayanan yang bermutu.
adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik
komunikasi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar tujuan
perusahaan
tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan
jasa atau
pembelian produk yang ditawarkan.
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia
9
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang
bersangkutan.
perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan
masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang
digunakan
perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif
dan
membangun hubungan pelanggan.
Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah
antara
pihak atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Semua pihak yang
terlibat
dalam proses komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama,
yaitu
mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan
pertukaran yang
memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasan-penjelasan yang
bersifat
membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari proses
tersebut.
(Magdalena Asmajasari, 1997:1).
pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu
dalam
pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan
pertukaran agar
lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat
lebih
baik. Jadi komunikasi pemasaran itu merupakan pertukaran informasi
dua arah
antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlihat dalam
pemasaran. (Basu
Swastha dan Irawan, 2001:345).
kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan pesan
kepada
konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan
berbagai
saluran yang dapat dipergunakan untuk harapan terjadinya perubahan
yaitu
10
dikehendaki.
dalam tujuan membujuk, memberikan pengetahuan atau informasi,
serta
menambah pelanggan atau orang yang memakai atau orang yang
mengkonsumsi
baik seara langsung atau tidak langsung tentang suatu merek dan
produk yang
mereka pasarkan.
Menurut Kennedy dan Soemanagara (2006: 1), terdapat 5 (lima)
jenis
model komunikasi pemasaran, yaitu :
menggunakan media surat kabar, majalah, radio, televisi dan
media-media
lainnya atau juga komunikasi langsung yang didesain untuk pelanggan
bisnis
atau pengguna terakhir.
Promosi Penjualan (Sales Promotion). Promosi penjualan dapat
meliputi
seluruh kegiatan pemasaran untuk merangsang terjadinya pembelian
produk
yang cepat atau terjadinya penjualan dalam waktu singkat.
Hubungan Masyarakat (Public Relation). Public relation atau
hubungan
masyarakat merupakan hal yang merangkum seluruh komunikasi
yang
terencana, baik itu ke dalam atau keluar antara perusahaan dengan
semua
khalayaknya untuk mencapai tujuan spesifik atas dasar saling
pengertian.
Penjualan Perorangan (Personal Selling). Personal selling merupakan
bentuk
komunikasi langsung antara penjual dengan calon pembeli. Dalam hal
ini,
penjual berusaha untuk membujuk pembeli untuk membeli produk
yang
ditawarkan.
dengan tujuan menimbulkan tanggapan atau transaksi penjualan.
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar
dapat
mendorong efektifitas dan efisiensi komunikasi pemasaran terdiri
dari delapan
model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009), antara lain
:
Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal
dan
promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
percobaan atau pembelian produk atau jasa.
Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang disponsori
perusahaan
yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi
yang
berhubungan dengan merek tertentu.
individunya.
internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
meminta
respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang
untuk
melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung atau tidak
langsung
meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan
penjualan
produk dan jasa.
Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik
antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman
membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih
pembeli
prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertayaan,
dan
pengadaan pesanan.
Menurut Sutisna dalam Amir Purba, dkk. (2006: 126 – 127),
komunikasi
pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu
produk, jasa,
ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu
iklan
(advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi
penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and
publicity)
serta pemasaran langsung (direct marketing).
2.1.3. Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut Koetler dan Keller, “marketing communications are the means
by
which firm attempts to inform, persuade, and remind
consumers-directly or
indirectlyabout the product and brand they sell”. Komunikasi
pemasaran
merupakan sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan, membujuk,
dan
mengingatkan konsumen baik secara langsung atau tidak langsung
tentang produk
dan merek yang mereka jual.
12
perusahaan serta sarana yang dapat membangun dialog dan juga
membangun
hubungan dengan konsumen (Kotler, 2009 : 510).
Sutisna dalam Amir Purba, dkk (2006: 126 - 127) mengemukakan
bahwa
komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan
kepada
publik terutama konsumen saran mengenai perbedaaan produk di pasar.
Kegiatan
komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan
suatu
produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran.
Komunikasi pemasaran menurut (Soemanagara,2008:72) merupakan
aplikasi komunikasi yang ditujukan untuk membantu kegiatan
pemasaran sebuah
perusahaan. Aplikasi tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai
bentuk media
yang digunakan. Komunikasi pemasaran dapat juga sebagai kegiatan
komunikasi
yang ditunjukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan
pelanggan
dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang
dapat
dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan,
yaitu :
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan
yang
dihendaki.
mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran
pemasaran atau
marketing mix. (Sutisna dalam Amir Purba, dkk. 2006: 126 -
127)
Menurut Soemanagara (2008:72) Adapaun jenis media yang
digunakan
dalam komunikasi pemasaran seperti : poster, banner, fliers,
televisi, radio,
majalah, dan surat kabar. Komunikasi pemasaran membahas beberapa
masalah
yang memiliki kaitan erat, dan yang akan mempengaruhi serta
strategi aplikasi
13
yang terdiri dari perencanaan, kreasi, integrasi dan implementasi
atas berbagai
bentuk komunikasi pemasaran (seperti periklanan, promosi penjualan,
event, dsb)
yang dilakukan secara berkala terhadap prospek dan target konsumen
dari sebuah
produk atau merek (Shrimp, 2003: 321)
Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar perlu memahami
sembilan
unsur-unsur fundamental yang mendasari komunikasi yang efektif
yang
melibatkan: (1) sender, (2) encoding, (3) message, (4) media, (5)
decoding, (6)
receiver, (7) response, (8) feed back, dan (9) noise (Kotler dan
Keller, 2009: 514-
515).
Salah satu bagian dari proses komunikasi pemasaran secara total
adalah
promosi. Promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam
pemasaran
untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya. Bagian lain
dari proses
komunikasi adalah umpan balik. Umpan balik ini menunjukkan tentang
apa
pengaruh dari komunikasi yang dilakukan serta memberi kemungkinan
untuk
menyesuaikan usaha promosi terhadap keinginan pasar. (Magdalena
Asmajasari,
1997:1)
pemasaran yang perubahannya sangat cepat komunikasi pemasaran
melalui
iklan bukanlah satu-satunya atau bahkan yang paling penting dalam
membentuk
ekuitas merek dan mendorong penjualan, namun dengan melalui
bauran
komunikasi pemasaran yang dilaksanakan secara terintegrasi
dapat
meningkatkan ekuitas dan mendorong penjualan, bahkan dengan
meluasnya
komunikasi ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
14
merek, menciptakan penilaian atau perasaan tentang merek yang
positif, dan
dapat memfasilitasi koneksi merek-konsumen yang lebih kuat.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009), membangun
merek
melalui komunikasi pemasaran terintegrasi dengan cara
mengembangkan
komunikasi pemasaran. Indentifikasi pasar sasaran pada
pengembangan
komunikasi pemasaran, tujuan dasarnya adalah untuk mengetahui
siapakah
sebenarnya pasar sasaran dari sebuah aktivitas pemasaran tersebut.
Apakah
mereka pembeli potensial produk perusahaan, pengguna, pengambil
keputusan,
atau bahkan kelompok yang memberi pengaruh kepada konsumen
potensial.
Selanjutnya juga perlu dilihat apakah pasar sasaran tersebut setia
pada merek
perusahaan, ataukah kepada pesaing. Jawaban yang diperoleh akan
menentukan
strategi komunikasi pemasaran yang harus dilakukan. Selebihnya atas
dasar
jawaban yang diperoleh, akhirnya juga dapat dilakukan analisis
citra guna
memberikan pandangan lebih jauh, berdasarkan profil pasar sasaran
terhadap
pengetahuan merek.
1. Menentukan tujuan komunikasi.
dapat secara efektif diterima oleh konsumennya. Sesuai dengan
model
15
tujuan komunikasi pemasaran seperti sebagai berikut :
- Kebutuhan kategori, menentukan produk atau jasa yang
diperlukan
untuk mengalihkan atau memuaskan perbedaan anggapan antara
keadaan motivasional saat ini dan keadaan emosional yang
diinginkan.
- Keadaan merek, kemampuan untuk mengindentifikasi merek
dalam
kategori dengan cukup rinci untuk melakukan pembelian.
Pengakuan
lebih mudah dicapai dibandingkan ingatan konsumen.
- Sikap merek, mengevaluasi merek dengan memperhatikan
kemampuan
anggapannya untuk memenuhi kebutuhan relevan saat ini.
Kebutuhan
merek relevan mungkin berorientasi negative atau berorientasi
positif
(gratifikasi indra, stimulasi intelektual, atau persetujuan
sosial).
- Maksud pembelian merek, Instruksi mandiri untuk membeli merek
atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian. Tawaran
promosi dalam bentuk kupon, atau penawaran dua untuk satu
mendorong konsumen melakukan komitmen mental untuk mengambil
produk.
pemasaran, selanjutnya pemasar dapat merancang komunikasi
pemasaran
dengan tujuan dapat mencapai respon yang diinginkan. Menurut Kotler
&
Keller, paling tidak ada tiga kaidah untuk mencapai respon yang
diinginkan,
antara lain :
- Strategi pesan, manajemen mencari daya tarik, tema, atau ide
yang
terkait dengan positioning merek dan membantu menentukan
titik
16
satu dari empat jenis penghargaan dari produk; kepuasan rasional,
indra,
sosial, dan ego. Pembeli dapat memvisualisasikan penghargaan ini
dari
pengalaman hasil penggunaan, pengalaman produk ketika
digunakan,
atau penggunaan pengalaman incidental.
bagaimana sebuah pesan diekspresikan, dan juga kandungan pesan
itu
sendiri. Jika komunikasi itu tidak efektif, komunikasi itu bisa
berarti
pesan yang salah digunakan, atau pesan yang benar
diekspresikan
dengan buruk. Untuk itu dapat kita golongkan sebagai daya
tarik
informasional (informational), dan transpormasional
(transpormational).
- Sumber pesan, banyak komunikasi pemasaran tidak menggunakan
sumber di luar perusahaan. Komunikasi lainnya menggunakan
orang
terkenal atau orang tidak terkenal. Sumber pesan tentunya
dikeluarkan
dari yang menarik pasar sasaran agar dapat berkontribusi langsung
pada
efektifitas komunikasi pemasaran. Semakin efektif dalam
mengkaitkan
sumber pesan yang menarik pasar sasaran terhadap produk yang
ditawarkan, maka respon dari pasar sasaran dapat dilihat
hasilnya.
3. Memilih saluran komunikasi pemasaran.
Saluran komunikasi pemasaran pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
dua
antara lain :
orang atau lebih berkomunikasi melalui tatap muka, telepon,
e-mail.
Disini kita dapat menarik perbedaan antara saluran
komunikasi,
penasehat, ahli, dan sosial. Studi yang dilakukan oleh
Burson-Marsteler
17
komunikasi pribadi berpengaruh pada dua situasi yaitu; pada saat
harga
tinggi akan berpengaruh kurang bagus karena berisiko konsumen
tidak
mau beli, dan sebaliknya, yang jelas sering orang meminta
rekomendasi
terhadap suatu produk dari seorang atau beberapa orang lain.
- Saluran komunikasi non pribadi, yaitu saluran komunikasi
yang
diarahkan kepada banyak orang misalnya melalui media, promosi
penjualan, acara-acara tertentu, serta hubungan masyarakat
(public
relation / PR). Saluran komunikasi melalui hubungan masyarakat
pada
prisipnya meliputi dua arah yaitu; bersifat internal ditujukan
kepada
para staf dan seluruh pegawai, dan secara exsternal ditujukan
kepada
masyarakat luas sebagai pasar sasaran.
Terence A. Shimp (2003) menjelaskan aktivitas-aktivitas
komponen
promosi dalam bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Evans dan
Berman
(1992) yang dikutip oleh Simamora (2003), “Pomosi adalah segala
bentuk
komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform),
membujuk (to
persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang
dihasilkan
organisasi, individu maupun rumah tangga”.
Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan
komunikasi
melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran
(awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan
pembelian
(puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa
perusahaan.
18
tenaga-tenaga penjualan, dan public relations sebagai alat
penyampaian pesan-
pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan
minat
masyarakat (Kotler, 2003).
menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang
produk atau
fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan
untuk
membeli merek orang lain, dan mengingatkan pelanggan tentang merek
yang
termasuk memperkuat penetapan rancangan merek.
Pada dasarnya, tujuan promosi mengandung tiga unsur yakni
memberikan
informasi, mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggannya
tentang
perusahaan dan produk yang ditawarkan.
2.1.5. Evaluasi
obyek, menilai obyek dan membandingkannya dengan kriteria, standar
dan
indikatornya (Hadi, 2011:13). Setiap kegiatan yang dilaksanakan
mempunyai
tujuan tertentu. demikian juga dengan evaluasi. Ada dua tujuan
evaluasi yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program
secara
keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-
masing
komponen. Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk
melihat
sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud
pelaksanaan
program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi,
program-
program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya.
Dengan demikian,
kebijakan-kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan
didukung
oleh data.
informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan untuk
memutuskan apakah
akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah
program.
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan
untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi
utama
evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang
berguna bagi
pihak pembuat keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil
berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.Dalam evaluasi terdapat
perbedaan
yang mendasar dengan penelitian meskipun antara kedua kegiatan ini
memiliki
metode yang sama. Perbedaan tersebut terletak pada tujuan
pelaksanaannya. Jika
penelitian bertujuan untuk membuktikan sesuatu (prove) maka
evaluasi bertujuan
untuk mengembangkan (improve).
yaitu: (1) Alasan utama dilakukan pengevaluasian adalah untuk
mempengaruhi
aksi dan pemikiran kedepan. (2) Bukti dikumpulkan berdasarkan
pengalaman
dengan program yang sudah ada. Kemudian menganiisis dan menjelaskan
sampai
dengan kesimpulan (Hadi, 2011:17).
kinerja, atau produktifitas suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya.
Secara umum penelitian evaluasi diperlukan untuk merancang,
menyempurnakan
dan menguji pelaksanaan suatu praktik program yang dilakukan .
Dalam suatu
rancangan program baru, kegiatan memerlukan data hasil evaluasi
program
sebelumnya untuk membantu perencanaan hingga proses kegiatan
program yang
baru.
20
tercapai karena buruknya tenaga penjual pesaing, produk tenaga
penjual lebih baik
dari pesaing atau pelanggan mengganti produk jika tidak menyukai
tenaga
penjualnya. Manajemen dapat menganalisis atau mengevaluasi prestasi
tenaga
penjual dengan laporan penjulan, laporan kunjungan, surat keluhan
konsumen,
survey konsumen dan pembicaraan pribadi ke tenaga penjual
(Laksana,
2008:159).
berdasarkan dampak komunikasi dan dampak penjualan. Dampak
komunikasi
adalah pengukuran dengan iklan sebelum dipasang dan iklan setelah
dipasang
apakah iklan dapat mengkomunikasikan produk secara efektif. Dampak
penjualan
membantu pengiklan dalam menilai iklan terhadap penjualan
(Laksana,
2008:146).
penjualan sebelum, sewaktu dan sesudah promosi. Survey konsumen :
apakah
untuk mengetahui respon langsung, baik pendapat tentang promosi
maupun
mengambil keuntungan dari promosi tersebut mempengaruhi perilaku
dalam
memilih produk (Laksana, 2008:151).
“sebuah restoran kecil yang menyajikan atau menjual minuman kopi
atau
minuman non-alkohol dengan makanan ringan dan segala fasilitas
yang
menunjang ditempat tersebut”.
21
Poerwadarwita, dikutip oleh Anik (2009) adalah “Sebuah tempat yang
menjual
minuman kopi dan jenis minuman lainnya serta makanan-makanan kecil
dengan
harga yang murah”.