32
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan jaringan komputer melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET ( Advanced Research Project Agency Network), yang digunakan untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir serta menghindari terjadinya informasi terpusat sehingga bila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. (https://id.wikipedia.org/wiki/Internet) Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian ini dinamakan internetworking (antarjaringan). (https://id.wikipedia.org/wiki/Internet) Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Internet - UKSW

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan

jaringan komputer melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced

Research Project Agency Network), yang digunakan untuk keperluan militer. Pada

saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)

membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan

komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan

nuklir serta menghindari terjadinya informasi terpusat sehingga bila terjadi perang

dapat mudah dihancurkan.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)

Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang

saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control

Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket

(packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di

seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara

menghubungkan rangkaian ini dinamakan internetworking (antarjaringan).

(https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan

jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan

menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.

(http://www.nesabamedia.com/2015/04/pengertian-dan-manfaat-dari-

internet.html)

Menurut Syafrizal (2005:33) internet merupakan dua komputer atau lebih yang

saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan

komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan

besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang

berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media

elektronik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet merupakan sebuah

jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe

dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan

bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain

dalam bentuk media elektronik.

Perkembangan internet memberikan berbagai kemudahan yang dapat kita

nikmati hingga saat ini melaui beberapa gelombang tahapan. Menurut Budi Sutedjo

(dalam Rochaety, 2006 : 74), gelombang teknologi berbasis internet berkembang

melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Gelombang pertama, difokuskan untuk peningkatan dan produktivitas, serta

memperkecil biaya. Bagi organisasi yang mulai menerapkan teknologi tersebut,

akan melakukan otomatisasi kegiatan rutin seperti surat menyurat, slide

presentasi, pembuatan tabel dan neraca. Aplikasi yang digunakan antara lain

Word, Excel, Power Point dan Access.

2. Gelombang kedua, difokuskan untuk peningkatan efektivitas penggunaan

peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini

dibangun dengan menggunakan kabel dan kartu jaringan, sehingga printer, hard

disk, dan peralatan lain dapat digunakan secara serempak. Jaringan ini dapat

menghemat biaya investasi, serta mempercepat distribusi data dan informasi.

3. Gelombang ketiga, difokuskan untuk menghasilkan keuntungan dengan

pembangunan program sistem informasi. Seperti pada sebuah Universitas,

membangun jaringan sistem informasi pelayanan administrasi akademik, sistem

informasi pelayanan administrasi keuangan, maupun sistem informasi pelayanan

umum yang kesemuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi

pihak Universitas dan mahasiswa yang dilayani.

4. Gelombang keempat, difokuskan untuk membantu proses pengambilan

keputusan dari data kualitatif. Seperti pembangunan sistem pendukung

keputusan (DSS/ Decision Support System) bagi penerimaan pegawai, dan lain

sebagainya.

5. Gelombang kelima, difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui

pengembangan jaringan internet dengan cara membangun eksplorasi besar-

besaran terhadap internet. Dengan hal ini, maka lahirlah dalam dunia bisnis apa

yang disebut e-bussiness (electronic bussiness) dan e-commerce. Di dalam dunia

pendidikan berbasis internet, ada yang disebut e-learning dan e-campus yang

mampu menjangkau para pengguna jasa pendidikan, baik lokal,nasional,

maupun global.

6. Gelombang keenam, difokuskan untuk mengembangkan sistem jaringan tanpa

kabel (wireless) yang memungkinkan mengakses internet melalui komputer

yang terhubung ke telepon selular. Bahkan, internet dapat diakses langsung

lewat ponsel.

2.2 Media Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

manusia. Dengan belajar, manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang

dibawa sejak lahir, sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi pemenuhan

kebutuhan.

Menurut Driscoll (dalam Smaldino, 2000 : 11), belajar didefinisikan sebagai

perubahan terus menerus dalam kemampuan, yang berasal dari pengalaman

pemelajar dan interaksi pemelajar dengan dunia.

Sedangkan menurut John W. Santrock (2008:266), belajar sebagai pengaruh

permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir, yang diperoleh

melalui pengalaman.

Slameto (2003:2-4) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah

suatu proses untuk mencapai perubahan tingkah laku yang bermanfaat secara

keseluruhan bagi individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan dan dunia.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses

belajar. Menurut Slameto (2003:54-70) beberapa faktor yang mempengaruhi

belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor intern dan ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor ekstern

adalah faktor yang ada di luar individu.

1. Faktor Intern

Faktor intern membahas tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor

kelelahan.

1. Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah adalah faktor yang berhubungan dengan tubuh atau jasmani

individu. Dalam faktor ini terdiri dari dua macam:

a. Faktor kesehatan, proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang

terganggu, sehingga menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing,

mengantuk jika badannya lemah, kurang darah atau gangguan-gangguan

lainnya. Agar seseorang ingin dapat belajarnya dengan baik dan mendapatkan

hasil belajar yang tinggi maka harus sehat.

b. Cacat tubuh, dapat menyebabkan kurang sempurnanya tubuh yang dimiki

individu. Siswa yang cacat, belajarnya jelas akan terganggu, maka hendaknya

ia belajar dilembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat

mengurangi pengaruh kecacatannya karena hal ini dapat berpengaruh pula

terhadap belajarnya.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan

atau psikologi individu yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor

ini terdiri dari berbagai faktor, antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan.

a. Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang meliputi kecakapan untuk menghadapi dan

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai

tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika

ia belajar dengan baik (menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-

faktor yang mempengaruhi belajarnya) akan member pengaruh yang positif.

Jika inteligensinya rendah, maka perlu mendapat pendidikan di lembaga

pendidikan khusus.

b. Perhatian

Menurut Gazali, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu

pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda atau hal) atau

sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka

siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan,

sehingga tidak suka lagi belajar.

c. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya

sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan

perasaan senang, minat cenderung selalu diikuti dengan perasaan senang, dan

dari situ diperoleh kepuasan dan besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan

pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan,

karena minat menambah kegiatan belajar (bahan pelajaran yang menarik

minat siswa akan dipelajari dengan sebaik-baiknya, sedangkan yang tidak

sesuai minat akan menyebabkan siswa tidak akan belajar dengan baik karena

tidak ada daya tarik baginya).

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat

mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan

bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena rasa senang belajar dan

pastilah selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar. Penting untuk mengetahui

bakat siswa dan menempatkan di sekolah yang sesuai bakatnya.

e. Motif

Motif erat hubungannnya dengan tujuan yang akan dicapai, karena penyebab

untuk berbuat adalah motif itu sendiri yang berfungsi sebagai daya penggerak

atau pendorongnya.

f. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang,

dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-

menerus, untuk itu dipelukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah

siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar dan

belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan

baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

g. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi yang

timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih

baik.

3. Faktor kelelahan, terdapat dua macam yakni kelelahan jasmani dan rohani.

kelelahan jasmani terlihat lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang berada pada luar diri individu yang dapat

mempengaruhi belajar siswa. Dapat dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor

keluarga, sekolah dan masyarakat.

1. Faktor Keluarga

Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat berupa:

a. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap

belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya atau

memperlakukan terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk

belajar adalah cara mendidik yang salah. Anak yang mengalami kesukaran

dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang

sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat

mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.

b. Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua

dengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan

anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Demi

kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik

dalam keluarga.

c. Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi yang sering terjadi di dalam

keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan

faktor penting yang tidak termasuk faktor disengaja. Suasana rumah gaduh

tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Maka diperlukan

suasana rumah yang tenang dan nyaman.

d. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak

yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal

makanan, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Anak membutuhkan

fasilitas belajar seperti meja, kursi, penerangan alat tulis-menulis, buku-

buku dan lain-lain.

e. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anaknya

sedang belajar jangan diganggu dengan tugas di rumah. Kadang-kadang

anak lemah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan

dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di

sekolah.

f. Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap

anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar

mendorong semangat anak untuk belajar.

2. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup :

a. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar.

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa

yang tidak baik pula.

b. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada

siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar

siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran.

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

c. Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi

yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga menyukai mata pelajaran

yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

d. Relasi Siswa dengan Siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa perlu agar dapat memberikan

pengaruh positif terhadap belajar siswa.

e. Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajarnya. Agar siswa belajar lebih maju maka

harus disiplin di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

f. Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh

siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Mengusahakan alat

pelajaran yang baik maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Namun,

banyaknya tuntutan saat ini yang masuk ke sekolah, maka sekolah

memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah

besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-

media belajar yang lain, termasuk komputer, dan lain-lain.

g. Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah

dapat pagi, siang, sore maupun malam hari.

h. Standar Pelajaran diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi

pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan

takut kepada guru.

i. Keadaan Gedung

Siswa dapat belajar dengan baik apabila kelas yang disediakan dapat

memadai bagi setiap siswa.

j. Metode Belajar

Cara belajar dan penggunaan waktu belajar siswa harus efektif karena

sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

k. Tugas Rumah

Waktu belajar adalah disekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk

kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak

memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak

mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar

siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Faktor

masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul dan masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.

Berdasarkan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa media

merupakan salah satu faktor ekstern sekolah yang termasuk dalam alat pelajaran

yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

2.2.3 Prinsip-prinsip Belajar

Dalam pembelajaran, ada beberapa prinsip yang digunakan dalam proses

belajar. Hal itu harus disesuaikan dengan masing-masing siswa. Menurut Davies

(1991 : 32) prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi :

1. hal apapun yang dipelajari, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak

seorangpun yang dapat melakukan kegiatan itu untuknya.

2. setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap

kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3. seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberi

penguatan.

4. penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran

memungkinkan pembelajaran lebih berarti.

5. apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia

lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar serta mengingat lebih baik.

2.2.4 Pengertian Media Belajar

Menurut Smaldino, dkk (2011 : 7) dalam Instructional Technology and Media

for Learning, media bentuk jamak dari perantara (medium) yang merupakan saran

komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”) yang merujuk pada apa

saja yang membawa informasi antara sumber dan penerima.

(Dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 6) menurut NEA/ National Education

Asociation, media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun

audio-visual termasuk teknologi perangkat kerasnya. AECT/ Asociation of

Education Comunication Technology memberikan batasan bahwa media

merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran

pesan. Menurut Schram (1982), media merupakan teknologi pembawa pesan yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa

media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi

proses belajar. Menurut Miarso (1989), media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa

media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar.

Menurut Erlina (2009 : 2), media mengajar merupakan sejumlah alat bantu,

bahan simulasi atau program yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Sadiman (dalam Anas) (https://books.google.co.id/books), media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

dan minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran

terjadi.

Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

(http://sihatulcismifah19.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-fungsijenis-jenis-

manfaat.html)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa media belajar

adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan

pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian,

membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-

pengaruh psikologis.

2.2.5 Klasifikasi Media Belajar

Susilana dan Riyana (2009 : 14-24) mengklasifikasikan media berdasarkan

bentuk penyajian dan cara penyajian menjadi 7 kelompok, yakni :

1. Kelompok Pertama, meliputi Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam

a. Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, idea tau gagasan

melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Yang

termasuk media grafis antara lain :

- Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka,

garis dan simbol.

- Diagram, yaitu gambaran sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasanya disajikan melalui

garis-garis simbol.

- Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yang merupakan

ringkasan proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.

- Sketsa, yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-

bagian pokok dari bentuk gambar.

- Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok dan menarik

yang dibuat untuk menarik perhatian orang yang lewat.

- Papan flannel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan

gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan dilepas.

- Bulletin board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar atau

tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat

penempel lainnya.

b. Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses

pencetakan/printing atau offset. Yang termasuk dalam media bahan cetak

yakni :

- Buku teks, yaitu buku tentang bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun

untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

- Modul, yaitu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu

dan didesain sedemikin rupa guna kepentingan belajar siswa.

- Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran

individual, hamper sama dengan modul, perbedaannya bila bahan

pengajaran terprogram ini disusun dalam topik kecil untuk tiap

halamannya.

c. Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang

dihasilkan melalui proses fotografi. Contoh jenis media ini adalah foto.

2. Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam adalah media visual yang

diproyeksikan/ media yang memproyeksikan pesan, dengan hasil proyeksi tidak

bergerak/ memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini meliputi : OHP/OHT,

Opaque Projector, Slide dan Filmstrip.

a. Media OHP dan OHT.

OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan

melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). 3 jenis bahan

yang digunakan sebagai OHT, yaitu :

- Write on film (plastik transparansi), yaitu sejenis transparansi yang dapat

diberi tulisan/ gambar menggunakan spidol

- PPC transparency film (PPC = Plain Paper Copier), yaitu jenis

transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan mesin

photocopy

- Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi

tulisan/ gambar dengan menggunakan mesin thermofax

OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk

memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya

digunakan sebagai pengganti papan tulis. 2 jenis model OHP, yaitu :

- OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen

untuk disimpan di kelas/ ruangan dan memiliki bobot yang lebih berat dari

OHP portable

- OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-

mana, sehingga ukurajn dan bobot lebih ringan dan ringkas

b. Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang) adalah media yang

digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus

pandang, seperti buku, foto dan model dua maupun tiga dimensi.

c. Media Slide (film bingkai) adalah media visual yang diproyeksikan melalui

proyektor slide.

d. Media Filmstrip (film rangkai/ film gelang) adalah media visual proyeksi

diam yang terdiri atas bebrapa film yang menjadi satu kesatuan.

3. Kelompok Ketiga : Media Audio adalah media yang penyampaian pesannya

melalui indera pendengaran. Pesan atau informasi dituangkan dalam lambang-

lambang auditif berupa kata-kata, musik dan sound effect. Jenis media ini yaitu

: Radio dan Alat Perekam Pita Magnetik.

a. Media Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan

melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.

b. Media Alat Perekam Pita Magnetik (kaset tape recorder) adalah media yang

menyajikan pesan melalui perekaman kaset audio.

4. Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam adalah media yang

penyampaian pesannya melalui indera pendengaran dan indera penglihatan,

tetapi gambar yang dihasilkan berupa gambar diam atau sedikit memiliki unsur

gerak. Yang termasuk media ini yakni : media sound slide (slide suara), filmstrip

bersuara dan halaman bersuara.

5. Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures) atau gambar hidup, yaitu

serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan

diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.

6. Kelompok Keenam : Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan

secara audio visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media ini yaitu : Televisi

Terbuka (open boardcast television), Televisi Siaran Terbatas/ TVST (Cole

Circuit Television/ CCTV) dan Video Cassette Recorder (VCR).

a. Media Televisi Terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian

pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun,

kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.

b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau CCTV adalah media audio visual

gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV

kabel) dan komunikasi dapat dilakukan secara dua arah melalui intercom.

c. Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang perekamannya

dilakukan dengan menggunakan kaset, video dan penayangannya melalui

pesawat televisi.

7. Kelompok Ketujuh : Multi Media merupakan sistem penyampaian dengan

menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau

paket. Contoh multi media yaitu : Media Objek dan Interaktif.

a. Media Objek merupakan media tiga dimensi yang penyampaian pesannya

tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui cirri fisiknya sendiri, seperti

ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya. Media objek

dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

- Media Objek Sebenarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

Media Objek Alami dibagi menjadi 2 jenis, yaitu media objek alami

yang hidup (seperti ikan, burung, elang, dan sebagainya) dan objek

alami yang tidak hidup (seperti batu-batuan, kayu, air dan sebagainya).

Media Objek Buatan sperti gedung, mainan, jaringan transportasi, dan

sebagainya.

- Media Objek Pengganti merupakan benda-benda tiruan yang dibuat untuk

mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek pengganti dikenal

dengan sebutan replika, model dan benda tiruan.

Replika adalah reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang

sama dengan benda yang sebenatnya.

Model adalah sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya

diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu.

Benda tiruan, dibagi menjadi 2 yaitu bangunan yang dibuat kurang lebih

menyerupai benda yang besar (contoh : bagian sayap dari sebuah kapal

terbang) dan bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu

benda (contoh : sistem pembakaran automobil).

b. Media Interaktif merupakan media yang diharapkan mampu membuat siswa

tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut

untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Interaksi yang dimaksud

ada 3 macam, yang pertama siswa berinteraksi dengan program, yang kedua

siswa berinteraksi dengan mesin (seperti simulator, laboratorium bahasa,

komputer, dan kombinasinya dengan internet), yang ketiga ialah mengatur

interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram.

Dalam penelitian ini, media belajar yang digunakan dikategorikan menjadi

multi media jenis media interaktif dengan kombinasi komputer dan jaringan

internet yang dimaksudkan agar siswa mampu ikut serta berinteraksi dengan media

tersebut.

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Media Belajar

Penggunaan media belajar erat kaitannya dengan faktor-faktor lain yang

mendukung keberhasilan dan keefektifan media ini dalam proses pembelajaran.

Menurut Susilana dan Riyana (2009 : 5) faktor-faktor yang berkaitan dengan media

pembelajaran dalam proses pembelajaran meliputi :

a. Tujuan

Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga fungsi media belajar agar

dapat membantu siswa memahami serta memperoleh kemudahan dalam

pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang baik dan tujuan pembelajaran

dapat tercapai.

b. Materi

Media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, agar

penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan media

pembelajaran juga harus dapat menggambarkan materi yang hendak

disampaikan.

c. Metode

Metode pengajaran juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dengan

metode pengajaran dapat meningkatkan motivasi, minat, dan perhatian siswa

terhadap pelajaran, sehingga proses belajar menjadi menyenangkan dan materi

mudah tersampaikan.

d. Evaluasi

Penggunaan media belajar juga perlu mendapatkan evaluasi di akhir proses

pembelajaran untuk mengetahui efektif atau tidaknya media tersebut dalam

proses pembelajaran. Secara keseluruhan evaluasi perlu dilakukan agar dapat

diketahui, tercapai tidaknya tujuan pembelajaran melalui proses belajar sesuai

materi dan menggunakan media serta metode mengajar yang tepat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 faktor menurut Susilana dan

Riyana, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan media belajar adalah tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode mengajar dan evaluasi pembelajaran.

2.2.7 Manfaat Media Belajar

Penggunaan media belajar dalam proses belajar harus dapat memberikan

manfaat, baik bagi siswa maupun guru. Media belajar yang baik dapat dimanfaatkan

untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Erlina, 2009 : 2) media pengajaran

berfungsi agar lebih menarik siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,

memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa

dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.

Susilana dan Riyana (2009 : 9) mengemukakan media belajar secara umum

mempunyai manfaat :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori dan kinestetiknya

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama

Sedangkan manfaat media menurut Kemp dan Dayton (dalam Susilana dan

Riyana, 2009 : 9) meliputi :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan

8. Peran guru berubah kearah positif

Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengambil beberapa manfaat

media belajar menjadi beberapa poin, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu,

tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung

antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri;

pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan;

proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan;

sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Belajar

Menurut Sudjana dan Rivai (2010 : 4), kriteria pemilihan media berdasarkan :

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran

c. Kemudahan memperoleh media

d. Ketrampilan guru dalam menggunakan

e. Tersedia waktu untuk menggunakan

f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa

Menurut Hubbard (dalam Simamora, 2008 : 65) mengemukakan 9 kriteria

untuk menilai keefektifan media, yaitu :

1. Biaya

2. Ketersediaan fasilitas pendukung

3. Kecocokan dengan ukuran kelas

4. Keringkasan

5. Kemampuan untuk diubah

6. Waktu dan tenaga penyiapan

7. Pengaruh yang ditimbulkan

8. Kerumitan

9. Kegunaan

Sedangkan menurut Susilana dan Riyana (2009 : 73) kriteria dalam memilih

media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu

akronim dari : access, cost, technology, interactivity, organization dan novelty.

a. Access

Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media,

menyangkut ketersediaan, kemudahan dan kemanfaatan dalam penggunaannya.

b. Cost

Biaya menjadi pertimbangan dalam memilih, dengan mempertimbangkan

manfaatnya media tersebut dengan biaya murah namun efektif.

c. Technology

Perlu mempertimbangkan teknologi tersedia dan mudah menggunakannya atau

tidak.

d. Interactivity

Media yang baik yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua

arah atau interaktivitas.

e. Organization

Dukungan organisasi juga pengorganisasiannya menjdi pertimbangan yang

penting dalam memilih media.

f. Novelty

Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang

baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa, seperti penggunaan internet.

Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa beberapa kriteria

pemilihan media belajar didasarkan kemudahan memperoleh media dan akses,

biaya, ketersediaan fasilitas, kegunaan, perkembangan teknologi dan kebaruan

media.

2.3 Pemanfaatan Internet Sebagai Media Belajar

Pemanfaatan internet sebagai media belajar didasarkan pada manfaat yang

didapatkan oleh pengguna internet, terutama siswa SMP Mardi Rahayu dalam

melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor

menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan

efektifitas yang masing-masing memiliki beberapa dimensi yang dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kemanfaatan meliputi dimensi :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari

dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang

diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar

pekerjaannya lebih mudah.

b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untu dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.

c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap mental

yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan

bertambah atau meningkatkan produktivitasnya dalam suatu kegiatan-

kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.

2. Efektifitas meliputi dimensi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu

teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari

menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan

menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan

kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang

tersebut.

Selain itu, penggunaan internet memberikan manfaat yang begitu besar pada

proses belajar siswa, yang peneliti ungkapkan melalui manfaat media belajar yang

telah penulis simpulkan, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan

daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid

dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat

lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran

dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa

terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Melalui perkembangan internet dan kemudahan mengakses jaringan

memberikan manfaat yang begitu besar, begitu pula bagi dunia pendidikan. Selain

menjadi media informasi, dapat pula menjadi sumber referensi bagi guru dan siswa.

Menurut Rosenberg (dalam Erlina, 2009 : 20) mengatakan ada 5 perubahan yang

terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran sebagai akibat

perkembangan TIK, yaitu :

1. Perubahan dari pelatihan ke penampilan

2. Perubahan dari ruang kelas ke dimana saja dan kapan saja

3. Perubahan dari kertas ke “online” atau saluran

4. Perubahan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja

5. Perubahan dari waktu siklus ke waktu nyata

Erlina (2009 : 29) mengungkapkan internet dapat digunakan untuk media belajar

yang meliputi :

a. Berupa dokumen, tabel dan pdf (jenis file : text, ms word, adobe portable

document format/ pdf dan ms excel)

b. Berupa power point (tipe file : ms ppt)

c. Berupa file gambar (jenis file : gif, jpeg/jpg dan png)

d. Berupa animasi (tipe file : shockwave flash)

e. Berupa film (tipe file : mpg/ avi)

f. Berupa suara (tipe file : mp3)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatul (2009) mahasiswa jurusan Sosial

Islam, Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

dengan judul Media Sosial sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa (Studi

Kasus Terhadap Beberapa Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2006). Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa :

Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah menggunakan media online :

1. Media online memudahkan dalam belajar, mahasiswa dapat terbantu dalam

mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di

perpustakaan.

2. Pengetahuan bertambah luas, dengan adanya media online informasi yang

didapat mahasiswa lebih beragam.

3. Dengan adanya media online, memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas

kuliah seperti membuat makalah.

4. Media online memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas-tugas

kuliah tanpa adanya batasan waktu karena mahasiswa dapat mengumpulkan

tugas melalui email

Adapun hambatannya adalah :

1. Terbatasnya fasilitas online di kampus.

2. Faktor biaya.

3. Kurangnya motivasi.

Serta penelitian yang dilakukan Artmy Tirta Ikhwanto, mahasiswa Progdi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan tahun 2006,

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan judul Penggunaan

media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas X di SMA

Laboratorium UKSW Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar pada

siswa yang menggunakan internet sebagai sumber belajar karena sumber

informasinya lebih banyak dan akurat.

2.5 Kerangka Berpikir

Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling

menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia

untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun

animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.

Media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam

keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan

perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis.

Dalam penelitian ini, pemanfaatan internet diteliti melalui dimensi

kemanfaatan dan efektifitas. Dimana siswa cenderung memilih internet sebagai

media belajar dan sumber mengerjakan tugas karena mudah dan menghemat waktu.

Gambar 2.1

Identifikasi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP

Mardi Rahayu Ungaran

INTERNET

SISWA

Kemanfaatan :

1. Menjadikan pekerjaan lebih

mudah (makes job easier)

2. Bermanfaat (usefull)

1. Menambah produktifitas

(increase productivity)

Efektifitas :

2. Mempertinggi efektifitas

(enchance effectiveness)

3. Mengembangkan kinerja

pekerjaan (improve job

performance)