BAB II KKL

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

TINJAUAN LAPANGAN

2.1. Teknis Lapangan PT. Krakatau Steela. Tanggal :

b. Waktu :

c. Dosen :

d. Jumlah Peserta:2.1.1 Tinjauan Umum PT. Krakatau SteelA. Sejarah PT Krakatau Steel

PT Krakatau Steel yang berlokasi di Cilegon merupakan industri pengolah baja terbesar di Indonesia. Pabrik ini merupakan permulaan proyek baja dari pemerintahan yang mulai berdiri pada bulan Mei 1962. Pada mulanya proyek tersebut dikenal dengan nama proyek pabrik baja TRIKORA yang mendapat bantuan dari pemerintah Rusia.Akibat adanya pemberontakan G30S PKI proyek pembangunan dari tahun 1966 sampai tahun 1972 dapat dikatakan terhenti sama sekali, kesulitan utamanya adalah pembiayaan pembangunan pabrik. Akhirnya, berdasarkan peraturan pemerintah No 35 tahun 1970, proyek pabrik baja TRIKORA dirubah menjadi PT Krakatau Steel yang disahkan dengan ditandatangani akte notaris No. 35 pada tanggal 23 Oktober 1971. PT Krakatau Steel melanjutkan pembangunan proyek, dan pada akhir tahun 1976 pabrik besi beton telah diselesaikan dan dioperasikan secara komersil sejak tahun 1977.

Pabrik besi siku yang berada didalam satu gedung dengan pabrik besi beton selesai pembangunannya pada bulan Juli 1977. Dengan selesainya pabrik besi siku tersebut maka seluruh pembangunan pabrik baja yang mulanya merupakan proyek bantuan Rusia dapat diselesaikan.Selanjutnya PT Krakatau Steel melaksanakan pembangunan pabrikpabrik baru sebagai perluasan usaha. Sesuai tujuan pendirian PT. Krakatau Steel, maka pabrikpabrik yang dibangun adalah yang terpadu, yaitu dapat mengolah bijih besi sampai dengan produkproduk barang jadi dari baja.B. Visi dan Misi PT Krakatau Steel

Sebagai acuan dalam proses pengembangan kualitas dan kuantitas produksi, PT Krakatau Steel memillii visi dan misi sebagai berikut :

1) Visi

Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di dunia.2) Misi

Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa .

C. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik baja PT. Krakatau Steel yang terletak di daerah Anyer, Kodya Cilegon provinsi Banten dengan luas areal keseluruhan 2400 hektar. adapun pemilihan lokasi tersebut melalui beberapa pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Tanah yang tersedia untuk areal pabrik cukup luas atau kurang baik untuk pertanian.

2. Telah tersedianya jalan raya dan rel kereta api .

3. Lokasi pabrik dekat dengan laut sehingga memunginkan untuk membangun

pelabuhan yang mampu melayani kapal berbobot besar sehingga memudahkan untuk

impor bahan mentah maupun ekspor barang hasil produksi.

4. Sumber air yang merupakan kebutuhan pokok dari pabrik dan kebutuhan seharihari

cukup memadai.

5. Jumlah penduduk yang berada disekitarnya belum padat.

Disamping alasanalasan diatas, pemilihan lokasi tersebut juga mendapat persoalan lain yang perlu diatasi, seperti tidak tersedianya tenaga kerja setempat yang terampil, sulitnya mendapat air permukaan, dan sulitnya pembangkit listrik. Namun kesulitankesulitan seperti tersebut dapat segera diatasi dengan mencari tenagatenaga kerja dari daerah lain, membangun waduk pada sungai Kerenceng, membangun pembangkit listrik tenaga uap yang disalurkan dari Indramayu, Jawa Barat dengan menggunakan pipa.

D. UnitUnit dan Hasil Produksi

PT Krakatau Steel sebagai pabrik baja terpadu memiliki unit-unit yang saling mendukung, yaitu:1) Pabrik Besi Spons ( Direct Reduction Plant)Unit ini merupakan suatu pabrik yang menangani suatu proses pengolahan biji besi/pellet menjadi besi spons. Besi spons merupakan bahan baku mentah untuk membuat baja, bentuk dari biji besi spons tersebut seperti butiran-butiran kelereng, dimana butiran atau biji besi tersebut direduksi secara langsung (DirectReduction).2) Pabrik Slab Baja ( Slab Steel Plant/SSP )

Pabrik slab baja merupakan pabrik untuk tempat peleburan besi dimana pabrik slab baja ini terdiri dari dua buah pabrik, yaitu:

a. Slab Steel Plant I

Bagian pabrik yang mencetak masih dalam bentuk baja batangan.

b. Slab Steel Plant II

Bagian pabrik yang mencetak masih dalam bentuk baja lembaran.

Besi spons diisikan di dalam dapur listrik dengan menggunakan continous feeding, selain spons dapur listrik juga diisi dengan scrap atau besi tua dan batu kapur secukupnya kemudian bahan tersebut dilebur menjadi baja cair yang masih berbentuk batangan/lembaran-lembaran besi yang belum diolah dengan membutuhkan panas yang sangat tinggi mencapai titik didih 1650C. Sumber panasnya berasal dari energi listrik yang dialirkan melalui elektroda listrik yang membara. Kapasitas produksi terpasang yaitu sekitar 1.000.000 ton/tahun.Perlengkapan utama pada pabrik slab baja ini yaitu: 4 buah dapur listrik yang masing-masing berkapasitas 120 ton baja cair dan 2 buah mesin kontiniu dengan masing-masing 1 jalur percetakan slab (mould).

1) Pabrik Billet Baja ( Billet Steel Plant/BSP)Billet Steel Plant (BSP) meerupakan pabrik yang menghasilkan lempengan baja dengan bahan baku utamnya yaitu scrap, besi spons, dan batu kapur. Semua bahan baku tersebut dimasukkan dalam ruangan dapur listrik untuk pengolahan dan kemudian dicetak menjadi lempengan baja. Dengan kapasitas produksi 500.000 ton/tahun. Ukuran dari hasil billet baja tersebut yaitu: panjang: 6m, 10m, dan 12m. Dengan penampang : 100 x 100mm, 110 x 110mm, dan 120 x 120mm.Proses pembuatan baja pada pabrik ini hampir sama dengan proses pabrik Slab Steel Plant perbedaanya hanya terletak pada bentuk cetakan. Hasil pabrik ini juga dapat digunakan oleh pabrik wire rod sebagai bahan baku. Sedangkan untuk perlengkapan utama dari pabrik ini yaitu: tersedia 4 buah dapur listrik dan 4 buah mesin tuang continue.2) Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill/HSM ) Pabrik Hot Strip Mill (HSM) merupakan bagian pabrik untuk mengukur ketebalan dari lembaran-lembaran baja. Dengan menggunakan alat overhead crane, slab dibersihkan terlebih dahulu dengan rollertable dan siap untuk dimasukkan ke furnace dengan menggunakan slab pusher.Di dalam furnace dipanaskan dengan temperature mencapai sekitar 1300C. Setelah itu slab tersebut dikirim ke roughing stand dirol untuk menipiskan ketebalan 200mm menjadi 20-40mm. Pada finishing stand dirol kembali untuk mendapatkan ketebalan ukuran yang direncanakan tergantung dari permintaan konsumen.

3) Pabrik Baja Dingin ( Cold Rolling Mill/CRM )Cold Rolling Mill (CRM) merupakan suatu pabrik yang mengolah lembaran baja dari hasil yang telah ditipiskan sebelumnya oleh pabrik Hot Strip Mill (HSM). Kemudian hasil dari pabrik HSM ditipiskan kembali melalui proses pendinginan pada tandem Cold Reduction Mill sampai 92% dari hasil ketebalan sebelumnya. Sebelum melakukan penipisan lembaran baja tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu ke dalam tangki yang berisi HCl. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemanasan dengan sistem Batch Annealing Furnace (BAF) dan Contionous Annealing Line (CAL), hasil lembaran baja tersebut diratakan dengan temper mill sesuai dengan permintaan konsumen.

4) Pabrik Batang Kawat ( Wire Rod Mill/WRM )Pabrik Wire Rod Mill (WRM) adalah sebuah pabrik yang memproses batangan kawat baja. Produk-produk pabrik batang kawat juga merupakan bahan baku dari pabrik-pabrik seperti mur dan baut, kawat las, kawat paku, tali baja, dan lain sebagainya. Dengan melakukan penimbangan, pencatatan, dan pemeriksaan secara visual serta pengaturan posisi, billet siap dimasukkan ke dalam furnace dimana billet tersebut dipanaskan dengan temperatur 1200C. Pengeluaran billet didorong dengan alat yang disebut billet injector. Kemudian setelah billet didinginkan dengan air, maka billet siap untuk digulung loop plyer. E. Fasilitas dan Sarana Pendukung

Untuk menunjang kegiatan kerja sama bisnis di bidang produksi baja, PT Krakatau Steel dilengkapi dan didukung dengan berbagai fasilitas dan sarana yang berbentuk badan usaha mandiri sebagai anak perusahaan PT Krakatau steel, diantaranya adalah sebagai berikut :1) PT Krakatau Daya Listrik ( PT. KDL)PT KDL merupakan perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik guna mensuplai kebutuhan listrik PT Krakatau Steel. Perusahaan ini memiliki pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 400 MW yang terdiri dari 5 unit turbin dan masing masing berkapasitas 80 MW, selain itu juga dilengkapi dengan sistem jaringan dan distribusi sampai ke konsumen.

2) PT Krakatau Bandar Samudra ( PT KBS)PT KBS merupakan perusahaan yang mengoperasikan pelabuhan khusus Cigading sebagai tempat bongkar muat produk dan berbagai komoditi keperluan PT KS. Saat ini perusahaan memiliki dermaga dengan panjang 1098 m dan kedalaman 14 m, yang mampu melayani bongkar muat kapal dengan bobot mati hingga 70.000 DWT.3) PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI)Perusahaan ini berfungsi mensuplai kebutuhan air di industri PT Krakatau Steel,dengan debit air sebesar 2000 ltr/detik. Air bersih yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan proses industri di seluruh kawasan PT KS maupun bagi warga komplek perumahan KS.

4) PT Pipe Industri (PT KHI)Perusahaan ini menggunakan produk dari pengerolan baja lembaran panas ( HSM ) yang memproduksi berbagai jenis pipapipa baja untuk penyaluran minyak, gas atau air ataupun struktur bangunan.Pada saat ini PT KHI dapat memproduksi pipa dengan diameter 4 - 80 inchi dengan spesifikasi API ( American Petroleum Industries ) sampai dengan grade 5 LX 70.5) PT Krakatau Engineering Coorporation (PT KE)Perusahaan ini mendukung bidang perekaysaan industri PT KS. Perusahaan ini bergerak dalam bidang usaha engineering, procurement, construction, proyek managemen,t dan prediktif management ( PT MM) yang didukung oleh 468 orang tenaga profesional yang berpengalaman.

6) PT Krakatau Wajatama (PT KW)Perusahaan ini memproduksi baja tulangan beton, baja profil ukuran medium ke bawah serta kawat paku dengan kapasitas masingmasing 150 ton per tahun, 45 ribu ton per tahun dan 18 ribu ton per tahun.

7) PT Krakatau Information Technology (PT KIT)Perusahaan ini mendukung pengembangan teknologi informasi, yang didukung oleh 131 orang tenaga profesional yang telah berpengalaman dibidang pengelolaan dan pengembangan sistem, otomasi pabrik, jaringan dan komunikasi dan value added network.8) PT Pelat Timah Nusantara ( PT LATINUSA)Perusahaan ini memproduksi plat timah ( tin plate ). Perusahaan ini mampu menghasilkan 130.000 ton per tahun plat timah ( coil, sheet ) dengan kualitas prime , assorted waste, dan unassorted waste yang dapat digunakan untuk can /food critical, general can/non critical dengan pasar domestik.

9) PT Krakatau Industri Estate Cilegon (PT KIEC)Perusahaan ini bergerak di bidan pengelolaan jasa kawasan industri, SOR, dan hotel. Selain itu juga sebagai pengelola seluruh asetaset perusahaan baik produk maupun jasa.

10) PT Krakatau Medika (PT KM)Perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan kesehatan ( Rumah Sakit PT Krakatau Steel ). Sebagai rumah sakit bagi karyawan PT KS, serta karyawan anak perusahaan PT KS serta umum. F. Kepegawaian

Tenaga kerja merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan untuk membentuk suatu kesatuan dalam operasional dari perusahaan sehingga kegiatan untuk menghasilkan produksi dapat berjalan menurut fungsinya PT krakatau Steel memiliki sekitar 6500 karyawan organik dan beberapa ribu karyawan non organik. Karyawan organik diangkat untuk menunjang operasi perusahaan dalam waktu lama , sedangkan karyawan non organik diangkat sesuai dengan jenis pkerjaan yang ada pada waktu tertentu terdiri dari karyawan harian lepas, kontrak, honorer, dan disuplai dari beberapa perusahaan labour suplai yang mendapatkan kontrak kerja dari PT Krakatau Steel.

a. Status Karyawan

Status karyawan di PT Krakatau Steel terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut:1) Karyawan Organik Karyawan Organik adalah karyawan yang diangkat sebagai karyawan tetap setelah memenuhi persyaratan yang telah di tentukan oleh dewan direksi.

2) Karyawan Non OrganikAdalah karyawan yang diangkat dalam jangka waktu tertentu, karyawan non organik dibagi lagi menjadi 3 macam , yaitu :a) Karyawan harian lepas, karyawan harian ini diorganisasikan oleh suatu badan usaha perseorangan yang bertujuan untuk memberikan tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan. Karyawan ini sewaktu waktu dapat diputus hubungan kerjanya apabila perusahaan sudah tidak membutuhkannya lagi tanpa mendapat pesangon.

b) Karyawan kontrak, karyawan ini diperlukan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan apabila perusahaan masih membutuhkannya pada saat kontraknya habis, maka perusahaan dapat memperpanjang kontraknya.c) Karyawan honorer, karyawan yang tenaganya sewaktu waktu dibutuhkan oleh perusahaan dan upah yang diberikan perusahaan kepada tersebut dihitung dalam jangka waktu sesuai dengan harga yang disepakati bersama.b. Waktu Kerja Karyawan

Dalam upaya untuk mencapai target yang diinginkan , maka pabrik harus beroperasi secara maksimal dan terus menerus .Untuk itu PT Krakatau Steel menyusun program kerja untuk karyawan yaitu :

1) Karyawan Non ShiftWaktu kerja per hari di PT KS adalah 8 jam atau 40 jam per minggunya , dengan waktu istirahat selama 60 menit.Waktu kerja karyawan non shift dari senin s/d jumat, masuk mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.30 , dengan waktu istirahat pukul 12.00 s/d 13.00.kecuali pada hari Jumat karyawan masuk mulai pukul 09.30 s/d 17.00 dengan waktu istirahat pukul 11.30 s/d 13.00.

2) Karyawan shift Waktu kerja karyawan shift diatur secara bergiliran selama 24 jam dengan pembagian waktu kerja sebanyak 3 shift. Masingmasing shift bekerja selama 8 jam dengann sistem kerja dilakukan oleh group shift dimana 3 grup shift bekerja selama 24 jam dan 1 grup shift libur. Untuk pembagian sistem ini adalah sebagai berikut :

a. Shift 1 bekerja pukul 06.00 s/d 14.00 WIB

b. Shift 2 bekerja pukul 14.00 s/d 22.00 WIB

c. Shift 3 bekerja pukul 22.00 s/d 06.00 WIB G. Struktur Organisasi Perusahaan

PT Krakatau steel secara garis besar organisasinya berbentuk garis dan staf, dimana pada strukturnya direktur utama merupakan eksklusif tertinggi. Direktur utama membawahi kepala direktorat yaitu:

1) Direktorat Perencanan dan Teknologi Bertugas merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan mengevaluasi usaha, pengolahan data, pengadaan sarana dan prasarana penunjang kawasan industri dan masalah konstruksi serta menangani masalahmasalah yang berkaitan dengan teknologi, baik bersifat jangka panjang, permasalahan seharihari dan yang tidak terselesaikan dan masalahmasalah lintas sektoral.

2) Direktorat ProduksiBertugas merencanaan, melaksanakan, dan mengembangkan kebijaksanaan di bidang pengoperasian dan perawatan sarana produksi, metalurgi, dan koordinasi produksi.

3) Direktorat SBMBertugas merencanakan, merumuskan, dan mengembangkan kebijaksanaan di bidang personalia, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan dan pelatihan kerja, serta merencanakan organisasi, hubungan masyarakat dan administrasi pengelolaan kawasan serta keselamatan kerja.

4) Direktorat Keuangan Bertugas merencanakan, dan melaksanakan, serta mengembangkan kebijaksanaan di bidang keuangan.

5) Direktorat pemasaran Bertugas merencanakan, dan melaksanakan, serta mengembangkan kebijaksanaan di bidang pemasaran produk.

6) Direktorat logistikBertugas menangani masalah pembelian suku cadang, bahan baku dan bahan pembantu serta pergudangan.

2.1.2 Tinjauan Khusus PT Krakatau SteelA. Limbah PT Krakatau Steel

Limbah yang dihasilkan pabrik baja dapat dikelompokkan sebagai berikut:1) Limbah padat proses produksi : scrap dan slag2) Limbah padat hasil pengelolaan air limbah industri : scale, slurry, dan sludge3) Limbah padat hasil pengelolaan buangan gas/emisi udara : debuelectric arc furnace.

B. Aspek Kegiatan Pengolahan Limbah

Limbah dari pengolahan di PT Krakatau Steel diolah oleh PT Purna Baja Heckett Cilegon.Prosesnya adalah sebagai berikut :

1) Slag Handling

Slag adalah salah satu limbah peleburan baja atau sering disebut sebagai kerak baja. Kotoran kotoran atau slag yang terkumpul di bagian tungku peleburan, kemudian dialirkan ke tempat penampungan yang berada di bawah tungku peleburan. Tempat peleburan slag tersebut dinamakan slag pot. Slag yang ditampung di dalam slag pot tersebut masih berupa cairan slag panas dengan temperatur kurang lebih 600o C. Pekerjaan slag handling yang dilakukan PT Purna Baja Heckett adalah mengangkut slag tersebut dari pabrik peleburan ke tempat pembuangan. Dalam kondisi operasional, setiap bulan PT Purna Baja Heckett mampu mengangkut sebanyak 70.000 ton slag cair.

2) Slag ProcessingSlag Processing adalah kegiatan memproses slag cair setelah dituang dan didinginkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memisahkan bahan bahan yang masih mengandung besi ( scrap ) dengan bahan bahan yang tidak mengandung besi ( slag ). Scrap yang diperoleh dari pemrosesan slag cair yang sudah didinginkan ini dikembalikan kepada PT Krakatau Steel Cilegon untuk menjadi bahan baku yang dapat dilebur kembali. Sedangkan slag yang sudah tidak mengandung besi dapat dijual ke luar PT Krakatau Steel.

3) Scrap Recovery

Scrap Recovery adalah kegiatan pemrosesan limbah padat PT Krakatau Steel Cilegon, sehingga memungkinkan PT Krakatau Steel Cilegon tersebut mendaur ulang limbahnya menjadi salah satu bahan baku yang dapat dilebur kembali. Dalam proses peleburan baja akan muncul limbah dalam bentuk padat yakni sisa baja dari ladle yang tidak ikut dicetak ( skull ) serta sisa baja pada fasilitas pembantu peralatan pencetak ( tundish ). Dengan menggunakan Dump Trailler serta kendaraan khusus Low Bed, limbah tadi diangkut dari pabrik peleburan ke area PT Purna Baja Heckett Cilegon untuk kemudian diproses. Pemrosesan material tersebut melalui 2 cara yakni menggunakan Crane ( proses Balling ) dan menggunakan oksigen untuk pemotongan ( proses Lancing ). Kapasitas untuk aktivitas scrap recovery ini sebesar 200.000 ton pertahun.4) Scrap Handling

Scrap Handling adalah aktivitas penataan, penyimpanan serta pengangkutan scrap dari area PT Purna Baja Heckett Cilegon ke Scrap Yard pabrik PT Krakatau Steel Cilegon. Scrap yang diangkut adalah besi scrap yang berasal dari luar negeri ( imported scrap ). Scrap tersebut merupakan sebagian bahan baku pembuatan baja, sedangkan bagian terbesar bahan baku adalah besi sponge yang diolah PT Krakatau Steel sendiri.5) Ladle Desculing

Ladle adalah tempat menampung baja cair dari tungku peleburan untuk dibawa ke tempat pencetakkan, sedangkan ladle desculling adalah pekerjaan pembersihan ladle dari sisa sisa yang menempel pada dasar dinding atau pun bibir ladle. Pekerjaan ini dilakukan pada saat ladle pada kondisi panas maupun dingin.C. Sistem pengolahan Lingkungan

Sistem Pengolahan Lingkungan ini sangat berperan baik terhadap masyarakat dan alam di sekitar pabrik PT Krakatau Steel, sehingga terciptanya lingkungan yang harmonis dan dinamis. Sistem-sistem tersebut adalah :

a. Pemantauan

Melakukan pemantauan ke lokasi pabrik dan di luar pabrik dengan landasan atau mengacu kepada Nilai Ambang Batas (NAB) dan agenda perencanaan pemantauan yang telah disusun. Karena banyak dampak dari kelangsungan produksi pabrik (limbah), sehingga perlu diadakan pemantauan yang rutin. Dampak-dampak dari kelangsungan pabrik adalah:

1) Debu Partikel

Dust merupakan keluarnya dust dari proses produksi spons yang terbawa oleh udara disekitar pabrik. Ambien merupakan debu yang berterbangan atau melayang-layang di udara

2) Gas

Gas terbagi menjadi 2, yaitu gas toksik yang merupakan gas yang sangat berbahaya, karena gas ini mengandung gas beracun yang keluar melalui cerobong-cerobong asap bekas pembakaran dan gas eksplosif yaitu gas yang dapat mengakibatkan terbakar dan ledakan. Pada umumnya gas ini mudah terbakar.

3) Air Buangan

Hubungan air buangan identik dengan air limbah produksi. Untuk menjaga lingkungan, baik masyarakat dan alam PT Krakatau Steel melakukan upaya meminimalisasi dari pembuangan limbah produksi dengan mengkaji dampak-dampak sehingga tidak menjadikan permasalahan. Ada pun sebagian besar dari limbah industri yang masuk kategori beracun dan berbahaya (limbah B3) dikirim atau dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kawasan Bogor.

4) Suara

Kondisi noise di PT Krakatau Steel mencapai 90 DBA adalah sangat mengganggu terhadap kesehatan pada karyawan di pabrik yang bekerja. Penanggulangannya dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri (Ear Protector) untuk mengatasi suara yang ditimbulkan oleh alat-alat pabrik seperti mesin-mesin produksi pabrik, kendaraan pengangkut dan yang lain-lain, sehingga apabila tidak menggunakan alat pelindung diri dapat menyebabkan; gangguan pada indra pendengar dan Gangguan pada mental dan emosional pekerja.

b. Penelitian

Meneliti dan mengkaji segala sumber pabrik untuk dapat menemukan bahan-bahan yang dapat menggantikan sebagai bahan alternatif.

c. Pengendalian

Ada beberapa masalah dalam hal ini, yakni :

1) Udara dan gas.

2) Air limbah.

3) Limbah pelumas.

4) Limbah Padat.

5) Limbah Chemical ( Limbah B3 )

2.2 Teknis Lapangan PT. BP Petrochemical

a. Tanggal :

b. Waktu :

c. Dosen :

d. Jumlah Peserta:

2.2.1 Tinjauan Umum PT. BP Petrochemical IndonesiaA. Sejarah PT. BP Petrochemical Indonesia

PT. BP Petrochemical Indonesia yang sebelumnya bernama PT. Amoco Mitsui Indonesia (PT. AMI) merupakaan salah satu perusahaan pembuat dan penyuplai Purified Terephthalic Acid (PTA) di Indonesia. PT. BP Petrochemical Indonesia terletak di kompleks PENI, Jln Raya Merak KM 116, Desa Rawa Arum, Cilegon, Indonesia, dengan luas lahan sebesar 36 HA. PTA digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan polyester, polietilentereftalat (PET) dan polibutilenatereftalat (PBT).Perkembangan industri tekstil di Indonesia serta kebutuhan plastik untuk pengemasan produk di Indonesia telah menciptakan permintaan yang cukup tinggi terhadap PTA. Melihat kecenderungan ini amoco chemical limited yang merupakan perusahaan patungan antara amoco corporation (pemegang 50% saham) yang berasal dari Amerika, Mitsui Petrochemical Industries, Ltd (pemegang45% saham) dan Mitsui & Co, Ltd (pemegang 5% saham) yang berasal dari jepang membangun pabrik PTA yang diberinama PT Amoco Mitsui Indonesia. Pabrik ini menggunakan teknologi Amoco dan menghasilkan 350.000 ton PTA/tahun pada awalnya. Kemudian PT. AMI melakukan scale up kapasitas pabrik hingga dapat memproduksi 525.000 ton PTA/tahun. Pada tahun 2014 akan melakukan scale up pabrik kembali untuk dapat memproduksi 900.000 ton PTA/tahun

PT. AMI resmi berubah nama menjadi PT. BP Petrochemical Indonesia sejak tanggal 1 Maret 2014 setelah seluruh saham diambilalih oleh BP Global Petrochemical pada tanggal 28 Februari 2014, dengan presiden direktur Frank Robertson.

Gambar 1. Perubahan logo perusahaan

Karena Indonesia merupakan salah satu pasar pertumbuhan terbesar di dunia dalam hal produksi poliester, maka tiga badan usaha produsen PTA terkemuka di dunia datang ke Indonesia pada bulan April 1995 untuk mendirikan pabrik PTA.Sejarah dan profil ketiga badan usaha tersebuta dalah:1. American Oil Company (Amoco Corporation)

Amoco merupakan perusahaan petrokimia terbesar di dunia dengan modal lebih dari 35 miliar dollar AS. Amoco yang berkantor di Chicago, telah beroperasi di 40 negara di dunia, termasuk Indonesia. Cakupan operasinya meliputi eksplorasi, produksi, dan pengolahan minyak mentah dan gas alam serta menjual produkproduk petrokimia. Amoco banyak bekerjasama dengan badan usaha diseluruh dunia antara lain di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, Amerika Latin dan Asia Pasifik. Kini kapasitas produksi PTA Amoco sekitar 4,3juta ton per tahun atau sekitar 40% total kebutuhan PTA dunia. Pada tahun 1999, Amoco menggabungkan seluruh sahamnya dengan British Petroleum yang berkantor pusat di Inggris sehingga kini menjadi BPAmoco. Saat ini British Petroleum berganti nama menjadi Beyond Petroleum (BP).2. Mitsui Petrochemical Industries, Ltd.

Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. Didirikan pada tahun 1955 sebagai badan usaha pertama yang memproduksi produk petrokimia di Jepang. Perusahaan ini secara terus menerus melakukan perkembangan teknologi dan produk secara inovatif. Mitsui Petrochemical Industries, Ltd. mempunyai PTA dengan kapasitas 560.000 ton per tahun dan dipasarkan untuk kawasan Jepang dan Asia Tenggara. Mulai 1 Oktober 1997, Mitsui Petrochemical Industries, Ltd berganti nama menjadi Mitsui Chemical, Inc.

3. Mitsui & Co, Ltd.

Perusahan ini didirikan pada tahun 1976 dan merupakan salah satu sogoshosa. Sogoshosa merupakan gabungan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha penghasil produk, jasa, perdagangan, serta investasi. Pendirian pabrik PT AMI dimulai pada bulan Mei 1995 dengan kontraktor utama PT Chiyoda, Co. Dan berakhir pada bulan Juli 1997. Produksi PTA dimulai pada September 1997 dengan menggunakan teknologi Amoco dengan kapasitas 350.000 ton per tahun. Namun saat ini PT AMI telah beroperasi mencapai 130% dari kapasitas produksi awal.B. Visi dan Misi PT. BP Petrochemical Indonesia

1) Visi

PT. BP Petrochemical Indonesia memiliki visi sebagai pedoman dari perusahaan dalam kegiatannya untuk ikut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu: Ikut serta memberikan kontribusi untuk memajukan pembangunan nasional dengan menunjang pertumbuhan industri poliester di Indonesia.

2) Misi

Adapun misi yang diemban oleh PT. BP Petrochemical Indonesia merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu: Menjadi pemasok PTA yang paling handal di Indonesia

PT. BP Petrochemical Indonesia dengan visi dan misi di atas, akan berusaha memberikan sumbangan nyata dalam pembangunan di Indonesia dan untuk mewujudkan tekadnya yaitu, maka PT AMI berusaha untuk:

a. Taat dan patuh pada semua hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

b. Berusaha memperoleh dan menjaga kepercayaan para konsumen.

c. Berusaha mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.

d. Menciptakan iklim kerja yang sehat dan aman bagi karyawannya.

e. Memiliki komitmen yang tinggi pada sumber daya alam (lingkungan hidup) dan sumber daya manusia

PT. BP Petrochemical Indonesia yakin kemampuannya untuk menjadi pemasok yang paling handal di Indonesia karena memiliki 3 faktor, yaitu:

a. Memliki keunggulan dalam kualitas produk PTA yang dihasilkan.

b. Berani bersaing dalam hal harga (memilikiharga yang kompetitif).

c. Didukung oleh kekuatan modal yang kuat.C. Produksi PT. Bp Petrochemical Indonesia

PT. BP Petrochemical Indonesia memproduksi PTA (Purified Terephthalic Acid) yang berupa bubuk powder dengan bau yang sedikit manis, PTA umumnya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan polyester, polietilen tereftalat (PET) dan polibutilena tereftalat (PBT).

Tabel 1. Perbandingan properties antara CTA dan PTA yang dihasilkan PT. BP Petrochemical Indonesia

PropertiesCTAPTA

4-CBA, ppm3400-360050-15

p-toluic acid, ppm200-300150-125

Ash, ppm60-120