22
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju (Depdikbud:1990). Efektivitas proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Efektivitas proses pembelajaran berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu (James. W Popham, 2008:221). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah proses pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan. B. Kriteria Pembelajaran yang Efektif Indikator yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam proses pembelajaran adalah: 1. Pengorganisasian materi yang baik 2. Komunikasi yang efektif 3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran 4. Sikap positif terhadap siswa

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Efektivitas

A. Pengertian efektivitas pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Kata efektif mempunyai arti

efek, pengaruh, akibat atau dapat membawa hasil. Jadi efektivitas adalah

keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang

melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju (Depdikbud:1990). Efektivitas

proses pembelajaran seharusnya ditinjau dari hubungan guru tertentu yang

mengajar kelompok siswa tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya

mencapai tujuan-tujuan instruksional tertentu. Efektivitas proses pembelajaran

berarti tingkat keberhasilan guru dalam mengajar kelompok siswa tertentu dengan

menggunakan metode tertentu untuk mencapai tujuan instruksional tertentu

(James. W Popham, 2008:221).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah

proses pembelajaran yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Kriteria Pembelajaran yang Efektif

Indikator yang dapat digunakan untuk menentukan efektivitas dalam

proses pembelajaran adalah:

1. Pengorganisasian materi yang baik

2. Komunikasi yang efektif

3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran

4. Sikap positif terhadap siswa

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

10

5. Pemberian nilai yang adil

6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran

7. Hasil belajar siswa yang baik

C. Ciri-Ciri Pembelajaran Efektif

1. Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional yang

telah ditetapkan

2. Memberikan pengalaman belajar yang atraktif, melibatkan siswa secara

aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional,

3. Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar mengajar.

D. Cara Mengetahui dan Mengukur Efektivitas Pembelajaran

1. Kualitas pembelajaran (Quality of insurance ), yaitu seberapa besar kadar

informasi yang disajikan hingga peserta didik dengan mudah dapat

mempelajari atau tingkat kesalahannya semakin kecil. Semakin kecil tingkat

kesalahan yang dilakukan berarti semakin efektif pembelajaran tergantung

dengan pencapaian penguasaan tujuan pengajaran tertentu.

2. Kesesuaian tingkat pembelajaran (Appropriate level of instruction), yaitu

sejauh mana guru memastikan tingkat kesiapan peserta didik dalam

menerima materi baru.

3. Insentif yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi peserta didik untuk

menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan mempelajari materi yang

diberikan. Makin besar motivasi yang diberikan maka makin besar pula

keaktifan peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran akan efektif,

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

11

4. Waktu, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran akan efektif apabila siswa dapat menyelesaikan

pelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan.

2. Metode Pembelajaran

Menurut Suprihatiningrum, 2012: 282 mengatakan bahwa metode

pembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran,

operasionalisasi dari strategi pembelajaran dalam menyiasati perbedaan individual

siswa, meningkatkan daya serap materi bagi siswa, meningkatkan motivasi belajar

agar berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan. Menurut Suami dan Asra

(2011:11) metode pembelajaran merupakan langkah penting yang dapat

menunjang keberhasilan pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Hamdani (2010:

80) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan pembelajaran kepada siswa karena penyampaian itu berlangsung

dalam interaksi edukatif yang dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh

guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Menurut Majid, 2013:193 metode pembelajaran adalah cara yang

digunakan oleh guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun

dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimal.Menurut Suyono dan Hariyanto, 2011:19) metode pembelajaran adalah

seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan

pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilaksanakan. Metode

pembelajaran dapat dianggap suatu prosedur atau proses yang teratur, suatu jalan

atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

12

Menurut Aditya (2016:167) metode pembelajaran adalah suatu cara atau

strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2014:158)

metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar

karena setiap tujuan yang digunakan harus menggunakan metode yang tepat.

Sudjana (2011:76) juga menjelaskan metode adalah cara yang digunakan oleh

guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan belajar

mengajar berllangsung dalam kelas. Sedangkan menurut Irham dan Wiyani

(2013:133) metode adalah pembelajaran yang berkaitan dengan pengertian

pembelajaran dalam konteks institusional dalam arti menekankan bagaimana guru

mengorganisasikan proses, langkah, dan tahap-tahap dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa

metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan

pembelajaran kepada siswa yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan

karakteristik siswa yang sudah disusun dan direncanakan dalam kegiatan nyata

agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

3. Prinsip- Prinsip Metode Pembelajaran

Pemilihan metode harus didasari analisis kebutuhan dan analisis situasi di

kelas dan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah breakdown dari

standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga tujuan pembelajaran biasanya

lebih dari satu. Oleh karena itu guru bisa menggunakan lebih dari satu metode

pembelajaran dalam satu pertemuan. Berikut penjelasan mengenai prinsip

menetukan metode pembelajaran:

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

13

a. Prinsip tujuan dan motivasi belajar

Tujuan pembelajaran merupakan faktor utama penentu pemilihan

metode pembelajaran karena pembelajaran akan bermula pada tujuan

pembelajaran tersebut. Motivasi juga diperlukakan untuk siswa yang belajar.

Motivasi tinggi akan memengaruhi keseriusan dan keberhasilan belajar.

Motivasi ini berasal dari dalam diri siswa (instrinsik) dan dari laur siswa

(ekstrinsik) seperti guru dan materi pelajaran.

b. Prinsip kematangan dan perbedaan individual

Anak adalah pribadi yang unik dan memiliki gaya belajar yang

beragam.oleh karena itu, guru perlu memerhatikan pemilihan metode

pembelajaran sesuai dengan perbedaan individual serta tingkat kematangan

baik psikologis maupun fisiologis dari siswa.

c. Prinsip peluang dan pengalaman praktis

Sesuai dengan paradigma student centered, guru harus memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Pengalaman langsung perlu diberikan kepada siswa agar makna dari

pembelajaran dapat dirasakan sendiri oleh siswa yang belajar.

d. Integrasi pemahaman dan pengalaman

Prior Knowdege (pengetahuan awal) yang dimiliki siswa merupakan

bekal untuk menentukan metode pembelajaran mana yang tepat. Pemahaman

dan pengalaman terdahulu akan mempermudah pemahaman terhadap materi

yang diajarkan.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

14

e. Prinsip fungsional

Sesuatu dapat dikatakan belajar jika ada makna dan manfaat dari apa

yang dipelajari. Oleh kaena itu, penting memilih metode pembelajaran yang

mampu mengantarkan siswa kepada makna dan manfaat beajar.

f. Prinsip menggembirakan

Kesan membosanan dan menjemukan harus dilepaskan dari

pembelajaran. Pembelajaran harus di-setting dalam suasana yang

menyenangkan (joyful learning). Sesuatu yang menggembirakan akan turut

menentukan keberhasilan dalam belajar, karena siswa tidak perlu mengalami

situasi yang tegang dan tertekan dalam belajar.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan Metode Pembelajaran

Pemilihan metode pembelajaran tentu harus memperhatikan faktor-faktor

yang mendukung metode pembelajaran yang akan digunakan pada saat mengajar.

Pemilihan metode yang akan digunakan harus mempertimbangkan faktor-faktor

yang sesuai dengan keadaan siswa. Metode yang akan digunakan tentu sudah

dipersiapkan jauh sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pemilihan dan

penggunaan metode pembelajaran sangat mempengaruhi pencapaian dan

keberhasilan peserta didik. Peserta didik akan merasa bosan jika metode yang

digunakan oleh guru tidak menarik dan kurang kreatif. Sehingga tidak jarang

sebagian besar peserta didik kurang minat dan kurang menyukai dalam

pembelajaran yang ditunjukan dengan kurangnya respon dan antusias peserta

didik dalam pembelajaran Menurut Suprihatiningrum (2012 : 284), pemilihan dan

penentuan metode pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai

berikut:

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

15

a. Tujuan yang berbeda dari masing-masing materi.

Metode pembelajaran di tentukan oleh tujuan bukan tujuan ditentukan oleh

metode. Oleh karena itu, guru harus benar-benar teliti dlam memilih dan

menyesuaikan metode pembelajaran dengan tujuan yang telah ditetapkan.

b. Perbedaan latar belakang individual anak.

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbdea-beda, baik kebiasaa,

minat, bakat, stastus sosial, motivasi, lingkungan keluarga, dan harapan

terhadap masa depan.

c. Perbedaan kondisi dan situasi dimana pendidikan berlangsung.

Situasi dan kondisi yang berlainan menuntut metode pembelajaran yang

berbeda. Guru harus mampu mengubah metode pembelajaran jika kelas tidak

terkondisikan dan menyesuaikan dengan suasana kelas. Misalnya ada siswa

yang sibuk sendiri atau mengantuk, maka guru harus mampu mengubah

metode pembelajaran tersebut menjadi lebih menarik, sehingga siswa lebih

memperhatikan pembelajaran, seperti bermain game atau belajar diluar kelas

untuk mencari suasana baru.

d. Perbedaan kemampuan dan pribadi guru

Tidak hanya siswa yang mempunyai kepridaian unik, guru juga memiliki

karakteristik individu yang berbeda-beda. Pemilihan metode pembelajaran

harus disesuaikan dengan kemampuan diri. Guru juga harus memilih metode

yang dikuasai dan dipahami karena jika guru memilih metode diluar

kemampuannya akan mempersulit diri sendiri dan menghambat tercapainya

tujuan pembelajaran.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

16

e. Perbedaan fasilitas

Fasilitas dari segi kualitas atau kuantitas dapat mempengaruhi pemilihan

dan penerapan metode mengajar. Contohnya jika tujuan pembelajaran

membuktikan konsep melalui praktikum tentunya membutuhkan metode

eksperimen namun jika fasilitas laboratorium tidak ada, maka metode

eksperimen tidak dapat dilaksanakan

5. Pengembangan Metode Pembelajaran

Banyak ragam pilihan metode pembelajaran yang dapat dipilih dan

digunakan oleh guru sesuai dengan kebutuhan. Seorang guru tentu harus mampu

menyesuaikan metode yang akan digunakan dengan materi yang akan diajarkan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil observasi ada 4

metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar dan di dukung dengan pendapat beberapa ahli, Berikut adalah uraian

tentang pengembangan metode pembelajaran beserta kelebihan dan kekurangan

masing-masing:

1) Metode Ceramah

Menurut Suprihatiningrum (2012 : 286) metode ceramah adalah metode

yang paling banyak digunakan oleh guru. Matode ini adalah metode yang

penyampain materi dilakukan secara lisan yang dilakukan oleh guru kepada

siswa.

2) Metode tugas dan Resitasi

Menurut (Majid, 2013) dalam kamus besar Ilmu Pengetahuan tertulis

bahwa resitasi disebut sebagai metode belajar yang mengkombinasikan antara

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

17

hafalan, pengulangan, pembacaan pemeriksasaan dan pengujian atas diri

sendiri.

3) Metode Tanya Jawab

Menurut Hanafi, dkk (2018: 234) Metode tanya jawab adalah

penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid

menjawab

4) Metode Latihan (Drill)

Menurut Djamarah (2014 : 95) Sebagai sebuah metode, Drill adalah cara

guru membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan dankemahiran

serta dapat mengembangkan sikap dankebiasaan.

6. Home Visit (Kunjungan Rumah)

a. Pengertian Layanan Kunjungan Rumah (Home Visit)

Secara etimologis kata Home berasal dari kata benda berarti rumah

(tempat tinggal siswa dengan orang tua atau wali siswa). Sedangkan Visit

berasal dari kata benda berarti kunjungan, mengunjungi, berkunjung, datang

bertamu (Echols & Shadily 2010). Menurut Rahman (2006), home visit adalah

kegiatan pembimbing atau konselor mengunjungi tempat tinggal siswa yang

hanya dilakukan pada siswa yang membutuhkan layanan ini saja. Berdasarkan

beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan kunjungan rumah

adalah layanan pendukung bimbingan konseling yang diselenggarakan untuk

memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang

sedang siswa dihadapi dengan cara melakukan kunjungan di rumahnya.

Menurut Prayitno Tohirin (2007:228) kunjungan rumah bermakna

upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

18

individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor

dalam pelayanan bimbingan konseling. Kunjungan rumah dilakukan apabila

data siswa untuk kepentingan pelayanan bimbingan dan konseling belum atau

tidak diperoleh melalui wawancara dan angket. Selain itu, kunjungan rumah

juga dilakukan untuk melakukan cek silang berkenaan dengan data yang

diperoleh melalui angket dan wawancara.

Menurut Tohirin (2007:219) kunjungan rumah dapat dijadikan salah

satu teknik pengumpulan data siswa, cara ini dilakukan dengan mengunjungi

rumah siswa. Kunjungan rumah dilakukan untuk mengenal secara lebih dekat

lingkungan keluarga siswa. Secara psikologi dan sosial, kunjungan rumah akan

menimbulkan keakraban dan saling pengertian antara pihak sekolah dengan

orangtua siswa sehingga selain akan terwujud saling pengertian, juga akan

terwujud kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua siswa di

rumah. Kasturah menjelaskan, home visit dilakukan dengan cara kunjungan

guru ke rumah anak didik dan mengumpulkan siswa yang tempat tinggalnya

berdekatan maksimal 10 anak. Untuk jadwal pembelajaran di setiap kelas home

visit, para siswa akan mendapatkan mata pelajaran dua kali dalam satu minggu

dengan waktu pembelajaran yang ditetapkan.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa “Home Visit atau kunjungan

rumah adalah kegiatan konselor berkunjung ke rumah siswa untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan dan melakukan pembelajaran sesuai

dengan situasi atau keadaan siswa. Dengan home visit para siswa dapat

menangkap pembelajaran secara visual dan audio karena mereka tidak

semuanya menguasai salah satu media pembelajaran tersebut. Ada yang harus

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

19

keduanya, seperti guru menulis dan siswa melihat langsung. Kasturah berharap

metode pembelajaran ini dapat berkembang di masa pandemi Covid-19, agar

siswa tetap mendapatkan pendidikan yang layak dan mudah dipahami.

Dalam penerapannya home visit ini bisa dilakukan dengan

kesepakatan sekolah dengan atas izin orang tua siswa. Guru mendatangi satu

persatu siswa secara bergilir setidaknya seminggu sekali melihat juga kondisi

sekolah masing-masing bisanya kapan. Baik guru yang akan memberikan

pembelajaran home visit maupun siswanya diharapkan tetap mematuhi protokol

kesehatan sebagai langkah antisipasi penularan covid-19 seperti memastikan

kondisi kesehatan guru dan siswa dalam keadaan sehat, wajib memakai masker

atau pelindung wajah, mencuci tangan dan mendapatkan surat tugas dari

sekolah yang bersangkutan (Sherly & Tim komunikasi publik diskominfo)

b. Tujuan Home Visit (Kunjungan Rumah)

Menurut Zainal Abidin (2010:122) kunjungan rumah bertujuan

untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat tentang siswa berkenaan

dengan masalah yang dihadapinya. Selain itu juga, bertujuan untuk

menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga lainnya dengan

pihak sekolah, khususnya berkenaan dengan pemecahan masalah klien.

Menurut Fajar Santoadi (2010:76-77) keluarga dalam layanan ini

dilibatkan sebagai penerima layanan informasi juga kemungkinan konseling

yang bertujuan kuratif . Selain itu keluarga menjadi sumber data yang berkaitan

dengan masalah siswa. Kunjungan rumah pada umumnya dilakukan untuk

kondisi-kondisi khusus terutama dalam persoalan berat, pelibatan keluarga

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

20

dengan layanan kunjungan ini dapat dikatakan cenderung mengemban fungsi

kuratif karena keterbatasan jumlah guru pembimbing di sekolah.

Menurut W.S Winkel (1991:298:299) orang tua cenderung

memberikan kesan yang baik tentang keluarganya. Seandainya petugas

bimbingan dapat tinggal dirumah siswa selama beberapa hari, dia akan

mendapat beberapa informasi yang lebih berharga dengan menyaksikan sendiri

keadaan dan suasana keluarga tetapi bertamu yang demikian tidak

dimungkinkan. Oleh karena itu, mengadakan kunjungan rumah merupakan seni

tersendiri dan menuntut keahlian dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Berdasarkan menurut para ahli layanan bimbingan dan konseling di

sekolah merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya

menemukan pribadi, mengenai lingkungan dan merencanakan masa depan

siswa yang bersangkutan.

c. Komponen pokok yang berkenaan dengan Home Visit (Kunjungan Rumah).

Ada tiga komponen pokok berkenaan dengan kunjungan rumah,

yaitu sebagai berikut:

1) Kasus

Kunjungan rumah difokuskan pada penanganan kasus yang dialami

oleh klien (siswa) yang terkait dengan faktor-faktor keluarga. Kasus siswa

terlebih dahulu dianalisis, dipahami, disikapi, dan diberikan (dilaksanakan)

perlakuan awal tertentu dan selanjutnya diberikan pelayanan bimbingan dan

konseling yang memadai. Perlakuan awal terhadap kasus dilakukan melalui

kunjungan rumah. Hasil kunjungan rumah digunakan dalam pelayanan

bimbingan dan konseling. Kunjungan rumah juga dapat merupakan bagian

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

21

langsung atau tindak lanjut (follow up) pelayanan bimbingan dan konseling

terhadap kasus yang dimaksud.

2) Keluarga

Keluarga yang menjadi fokus kunjungan rumah meliputi kondisi-

kondisi yang menyangkut: a) orang tua atau wali siswa, b) anggota keluarga

yang lain, c) orang-orang yang tinggal dalam lingkungan keluarga, d)

kondisi fisik rumah, isinya dan lingkungannya, e) kondisi ekonomi dan

hubungan sosio emosional yang terjadi dalam keluarga. Semua kondisi-

kondisi yang berkenaan dengan keluarga diatas, dianalisis dan dicermati

dalam kaitannya dengan diri dan permasalahan siswa.

3) Konselor (pembimbing)

Konselor atau pembimbing bertindak sebagai perencana, pelaksanaan

sekaligus penggunanya hasil-hasil kunjungan rumah. Seluruh kegiatan

kunjungan rumah dikaitkan langsung dengan pelayanan bimbingan dan

konseling lainnya (Tohirin, 2007:230).

d. Teknik Home Visit

Dalam pelaksanaan layanan home visit tentunnya seorang konselor harus

mengetahui teknik yang dijadikan sebagai bahan yang harus disiapkan dengan

mengetahui teknik dalam pelaksanaan home visit seorang konselor lebih

matang di dalam perencanaan home visit. Adapun tekniknya sebagai berikut:

1) Format

Kunjungan rumah dapat dilakukan mengikuti format lapangan.

Melalui kunjungan rumah konselor (pembimbing) memasuki lapangan

permasalahan klien (siswa) yang menjangkau kehidupan keluarga klien

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

22

(siswa) sehingga dengan adanya jangkauan yang lebih luas, diharapkan

penanganan masalah klien dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan

insentif.

2) Materi

Dalam perencanaan kunjungan rumah, seorang konselor

mempersiapkan berbagai informasi umum dan data tentang klien (siswa)

yang layak untuk diketahui oleh orangtua dan anggota keluarga lainnya

dengan catatan: a) tidak melanggar asas kerahasiaan klien (siswa), b)

semata-mata untuk pendalaman masalah dan penuntasan penanganannya

dan tidak merugikan klien (siswa).

3) Para klien (siswa)

Peran siswa dalam kegiatan kunjungan rumah, diwujudkan melalui

persetujuannya terhadap penyelenggara kunjungan rumah. Konselor atau

pembimbing perlu mempertimbangkan secara matang apakah siswa akan

dilibatkan atau tidak dalam pembicaraan antara konselor (pembimbing)

dengan anggota keluarga yang dikunjungi. Keterbukaan, obyektifitas,

kenyamanan, suasana, kelancaran kegiatan, serta dampak positif bagi siswa

dan keluarganya, menjadi pertimbangan dan kriteria keterlibatan siswa

4) Kegiatan

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh konselor (pembimbing)

dalam melakukan kunjungan rumah adalah melakukan pembicaraan

(wawancara) dengan anggota keluarga kunci dan anggota keluarga lainnya

sesuai dengan permasalahan siswa. Selain itu juga melakukan pengamatan

(observasi) terhadap berbagai objek dalam keluarga (rumah) dikunjungi dan

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

23

lingkungan sekitarnya tentunya atas ijin pemilik rumah konselor

(pembimbing) tidak diperbolehkan memeriksa berbagai dokumen yang

dimiliki keluarga, kecuali keluarga yang bersangkutan menghendakinya.

5) Undangan terhadap keluarga

Apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan, kunjungan rumah

dapat diganti dengan undangan terhadap keluarga. Orang tua atau anggota

keluarga lainnya dapat diundang misalnya ke sekolah atau tempat-tempat

lainnya sesuai dengan permasalahan siswa. Undangan terhadap keluarga

bukan pemanggilan. Oleh karena itu, konteksnya sebagai pelayanan

bimbingan dan konseling, maka harus dilakukan atas izin klien dan

dipersiapkan data materi yang akan dibicarakan serta ditentukan peran

siswa.

6) Waktu dan tempat

Kapan maupun berapa lama kunjungan rumah dilakukan

tergantung kepada perkembangan proses pelayanan terhadap siswa.

Kunjungan rumah dapat dilakukan pada awal atau bahkan sebelum

pelayanan. Ketika proses pelayanan sedang berlangsung atau sebagai tindak

lanjut dari pelayanan tertentu. Lamanya pembimbing berkunjung rumah

keluarga siswa juga tergantung materi yang dibicarakan dan kegiatan yang

dilakukan di dalam keluarga yang bersangkutan, bisa satu atau dua jam

bahkan lebih. Sesuai namanya, tempat pertemuan antara keluarga siswa

yang dikunjungi dengan pembimbing atau konselor adalah dirumah

keluarga siswa yang bersangkutan. Apabila kunjungan rumah diganti

dengan undangan keluarga , maka tempat pertemuannya bisa dilakukan di

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

24

tempat konselor, di sekolah, atau tempat lain berdasarkan kesepakatan

bersama.

7) Evaluasi

Untuk mengetahui hasil-hasil dari kunjungan rumah harus diadakan

evaluasi. Evaluasi terhadap pelaksanaan kunjungan rumah dalam konteks

pelayanan bimbingan dan koneling dapat mencakup proses dan hasilnya

(sejak dari perencanaan hingga akhir kegiatan). Evaluasi terhadap unsur-

unsur proses dilakukan secara berkelanjutan selama proses kunjungan

rumah berlangsung. Penilaian terhadap hasil-hasil kunjungan rumah dapat

diarahkan pada kelengkapan dan akurasi data yang diperoleh serta manfaat

data tersebut dalam pelayanan terhadap siswa.

e. Pelaksanaan Home Visit (Kunjungan Rumah)

Pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah harus mengetahui tahap-tahap

dalam kunjungan rumah. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan hasil dan

berjalan sesuai dengan tahapan yang ada. Adapun tahap yang harus ditempuh

oleh konselor adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan hal-hal yang perlu dilakukan adalah

menentukan kasus dan siswa yang memerlukan kunjungan rumah,

menyiapkan data atau informasi pokok yang perlu dikomunikasikan dengan

keluarga yang akan ditemui dan menyiapkan kelengkapan administrasi.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

25

2) Pelaksanaan

Pada tahap ini hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang konselor

adalah:

1. Mengkomunikasikan rencana kegiatan kunjungan rumah kepada

berbagai pihak yang terkait (orang tua, wali kelas)

2. Melakukan kunjungan rumah dengan melakukan kegiatan-kegiatan

seperti bertemu orang tua atau anggota keluarga lainnya, dan

menyimpulkan hasil kegiatan.

3) Evaluasi

Pada tahap evaluasi, ada beberapa hal yang dilakukan oleh seorang

konselor sebagai berikut:

a. Mengevaluasi proses pelaksanaan kunjungan rumah.

b. Mengevaluasi kelengkapan dan keakuratan hasil kunjungan rumah

serta komitmen orang tua

c. Mengevaluasi penggunaan data hasil kunjungan rumah untuk

membantu menyelesaikan permasalahan siswa

4) Analisis hasil evaluasi

Kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan analisis terhadap

efektivitas penggunaan hasil kunjungan rumah terhadap pemecahan kasus

siswa

5) Tindak lanjut

Seorang konselor mempertimbangkan apakah perlu dilakukan

kunjungan rumah ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

26

layanan dengan menggunakan data hasil kunjungan rumah yang lebih

lengkap dan akurat.

6) Laporan

Pembimbing melakukan kegiatan seperti menyusun laporan kegiatan

kunjungan rumah, menyampaikan laporan kunjungan rumah kepada

berbagai pihak terkait dan mendokumentasikan laporan kunjungan rumah

7) Prinsip-prinsip layanan Home Visit

Layanan ini dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disiapkan

agar dapat berjalan sesuai dengan harapan. Ada berbagai hal yang harus

diperhatikan dalam pelaksanaan home visit sebagai berikut:

a. Mengadakan persiapan mental sebelumnya mengenai hal-hal

informasi apa yang ingin diperoleh

b. Informasi yang dapat disimpulkan biasanya mencakup letak rumah

seperti keadaan fisik di daerah rumah, ukuran, perlengkapan dan

sebagainya serta kebiasaan belajar siswa seperti belajar pada waktu

kapan, berinisiatif sendiri atau harus disuruh, belajar bersama teman

atau belajar sendiri.

c. Sesudah kembali dari kunjungan rumah, petugas bimbingan menyusun

laporan singkat tentang informasi yang diperoleh dengan

membedakan antara fakta serta data dan kesan pribadi yang

interpretasi informasi.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

27

B. Kajian Penelitian

Terkait dengan tentang Penerapan Model Pembelajaran Home Visit Pada Masa

Pandemi Covid-19 di SDN Bajo Kabupaten Bima. Agar dapat memperoleh

gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan, perlu kiranya

dikemukakan bahan sebagai perbandingan yang bersifat mendukung diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Konita Dian Dwita, Ade Irma Anggraeni dan Haryadi (2018) “Pengaruh Home

Visit dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa” menyimpulkan

bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan home

visit terhadap hasil belajar kemudian menganalisis pengaruh motivasi belajar

siswa terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa

pelaksanaan layanan home visit berpengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa, semakin baik pelaksanaan layanan home visit dan motivasi belajar

siswa, maka akan meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini berdasarkan

penelitian yang relavam terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan peneliti

ini yaitu sama-sama menggunakan bidang ilmu dan jenjang sekolah yang

digunakan. Perbedaannya yaitu terletak pada masalah yang diungkap. Peneliti

ini mengungkap tentang efektivitas home visit sedangkan Konita dkk

mengungkap pengaruh home visit.

2. Eddy Abdullah (2019-2020) “Home Visit Oleh Guru Atau Wali Kelas dan

Motivasi Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan skenario home visit untuk meningkatkan kedisiplinan siswa,

motivasi belajar siswa dan interaksi yang baik antara wali kelas dan wali

murid. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi siswa bervariatif, ada

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

28

yang motivasi belajarnya tinggi, sedang, rendah dan mulai kehilangan motivasi

dalam belajar. Siswa perlu mendapatkan perhatian khusus bagi siswa yang

motivasinya rendah dan siswa yang kehilangan motivasi agar dapat tumbuh

kembali motivasi belajarnya. Selain itu, masih banyak pelanggaran siswa

terhadap tata tertib sekolah. Penelitian ini berdasarkan penelitian yang relavan

terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian di atas dengan

penelitian ini yaitu bidang ilmu dan jenjang sekolah yang digunakan.

Perbedaannya yaitu masalah yang diungkap dimana peneliti ini mengungkap

home visit dan motivasi belajar untuk siswa.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

29

C. Kerangka Pikir

SSSSSSSSSSSSSSSS

Gambar 2.1 kerangka berpikir

Kondisi Lapangan

Berdasarkan hasil warancara dan observasi awal di

SDN Bajo bersama guru kelas. Pembelajaran

dilakukan secara luring selama pandemi covid-19.

Guru menyampaikan materi secara langsung selama

seminggu dengan dibatasi waktu. Pembelajaran

luring dilakukan karena kondisi media belajar

berupa hp dan jaringan internet yang kurang

memadai. Dengan waktu pembelajaran yang sangat

terbatas membuat siswa sulit memahami materi

yang disampaikan oleh guru.

Kondisi ideal

Pandemic Covid-19 telah

memberikan jalan baru di sektor

pendidikan sehingga pembelajaran

dilakukan secara jarak jauh (online).

Sedangkan pada kurikulum 2013,

siswa dituntut aktif dalam proses

pembelajaran dan mampu

beriteraksi dengan baik antara guru

dengan siswa. Sehingga diterapkan

home visit.

Temuan

Temuan di SDN Bajo didapatkan hasil bahwa kegiatan pembelajaran selama pandemi

covid-19 yang dilakukan adalah secara luring dengan dibatasi waktu pembelajarannya

sehingga tetap mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran secara luring dirasa kurang

efektif karena interaksi siswa dengan guru tidaklah banyak, daya ingat siswa berkurang.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif

yang terdiri dari 3 tahapan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi.

Luaran

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil perbandingan siswa

melakukan pembelajaran home visit di kondisi yang tidak memungkinkan untuk belajar

online dan hasil belajar siswa meningkat jauh lebih baik.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas II.pdf9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Efektivitas A. Pengertian efektivitas pembelajaran Efektivitas berasal dari kata dasar

9