19
14 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar Bahan Ajar didefinisikan sebagai seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara evaluasi pembelajaran yang tersusun secara terstruktur dan menarik yang bertujuan untuk mencapai kompetensi serta subkompetensi dengan segala ketentuannya. Sedangkan menurut Lestari (2013), bahan ajar harus ditulis dan dirancang dengan kaidah instruksional dikarenakan akan digunakan oleh guru membantu dan membantu proses pembelanjaran . Materi atau bahan ajar sejatinya merupakan “isi” dari kurikulum yaitu berupa bidang studi atau mata pelajaran yang memuat topik, suptopik beserta rinciannya (Ruhimat 2011). Adapun beberapa definisi dari bahan ajar yang dikemukakan para ahli. Bahan ajar yang berasal dari kata Bahan atau “material” dan mengajar “teaching”. Bahan ajar juga dapat didefinisikan sebagai segala bentuk perangkat pembelajaran yang tersusun secara sistematik dan terstruktur yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar sendiri mencakup pengetahuan yang terangkum, dalam materi pembelajaran yang ada di bahan ajar tersebut. Bahan ajar dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan guru maupun siswa. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat ditarik benang merahnya tentang pentingnya seorang guru untuk merancang ataupun menyusun bahan ajar sangatlah penting karena bisa menentukan keberhasilan proses

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Bahan Ajar

Bahan Ajar didefinisikan sebagai seperangkat sarana atau alat

pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara evaluasi

pembelajaran yang tersusun secara terstruktur dan menarik yang bertujuan

untuk mencapai kompetensi serta subkompetensi dengan segala

ketentuannya. Sedangkan menurut Lestari (2013), bahan ajar harus ditulis dan

dirancang dengan kaidah instruksional dikarenakan akan digunakan oleh guru

membantu dan membantu proses pembelanjaran . Materi atau bahan ajar

sejatinya merupakan “isi” dari kurikulum yaitu berupa bidang studi atau mata

pelajaran yang memuat topik, suptopik beserta rinciannya (Ruhimat 2011).

Adapun beberapa definisi dari bahan ajar yang dikemukakan para ahli.

Bahan ajar yang berasal dari kata Bahan atau “material” dan mengajar

“teaching”. Bahan ajar juga dapat didefinisikan sebagai segala bentuk

perangkat pembelajaran yang tersusun secara sistematik dan terstruktur

yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan

ajar sendiri mencakup pengetahuan yang terangkum, dalam materi

pembelajaran yang ada di bahan ajar tersebut. Bahan ajar dibuat

menyesuaikan dengan kebutuhan guru maupun siswa.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat ditarik benang merahnya

tentang pentingnya seorang guru untuk merancang ataupun menyusun bahan

ajar sangatlah penting karena bisa menentukan keberhasilan proses

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

15

k egiatan belajar dan mengajar melalui bahan ajar tersebut. Bahan ajar

diartikan sebagai segala bantuk bahan secara sistematis yang memungkinkan

siswa belajar secara mandiri dirancang berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Sehingga bahan ajar dan guru sangat menentukan tercapainya kompetensi

dalam suatu pembelajan.

Pada penelitian ini menggunakan Skala Likert dan juga Skala Guttman.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala social. Skala

Guttman merupakan skala kumulatif dimana terdapat beberapa pertanyaan

yang diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap tertentu sesorang.

Kesimpulannya yaitu bahan ajar sebagai sarana atau alat pembelajaran

yang berisi materi pembelajaran yang didesain secara sistematis dan menarik

supaya dapat tercapainya tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu bahan ajar

berbentuk LKPD ini sangat disesuaikan sebagai pelengkap atau sarana

pendukung pelaksaan pembelajaran yang diharapkan.

a. Tujuan Bahan Ajar

Bahan ajar tersusun atas beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam

kurikulum yang sedang digunakan, disini kurikulum 2013 yang

selanjutnya diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Adapun tujuan dari

bahan ajar menurut Majid (2015) adalah sebagai berikut:

1) Membantu siswa dalam mempermudah mempelajari sesuatu

2) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar mata pelajaran

3) Memudahkan guru dalam melakukan proses pembelajaran

4) Menjadikan kegiatan pembelajaran yang menarik

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

16

Dari beberapa tujuan diatas, terdapat juga tujuan umum adanya bahan

ajar harus disusun, yaitu:

1) Menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang

berlaku dengan melihat kebutuhan siswa, sehingga bahan ajar bisa

sesuai karakteristik dan setting atau lingkungan sosial sekitar siswa.

2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar ditengah

sulitnya buku-buku yang mungkin sulit ditemui.

3) Membantu dan mempermudah guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bawa tujuan bahan ajar

adalah untuk menyiapkan pembelajaran kepada siswa agar pembelajaran

lebih bervariasi, dengan bahan ajar ini siswa dapat kemudahan dalam

memahami materi, khususnya materi yang bersifat abstrak atau luas.

b. Ruang Lingkup Bahan Ajar

Adapun jenis-jenis bahan ajar yang bersifat cetak maupun non cetak,

berikut 4 jenis bahan ajar menurut Ali (2011) yaitu:

1) Bahan Ajar Pandang(Visual)

Terdiri dari bahan cetak (printed) atara lain handout, buku, modul,

lembar kerja siswa, brosur, leafleet, wallchart, booklet, foto atau

gambar, dan bahan ajar non cetak seperti model atau market.

2) Bahan Ajar Dengar (Audio)

Contoh dari bahan ajar yang didengar yaitu: kaset, radio, piringan

hitam, dan Compact Disk Audio.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

17

Bahan Ajar Pandang dan Denger (Audio Visual) Contoh bahan ajar

ini adalah Compact Disk dan Film.

3) Bahan Ajar Multimedia Interaksi

Contoh bahan ajar ini yaitu CAI (Computer Asisted Interacive) dan

bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Beberapa bahan ajar cetak yang sering kita jumpai diantaranya:

handout,buku,brosure,modul, dan lembar kerja siswa (LKS). Berikut

penjelasan tentang istilahnya:

1) Handout

Handout adalah "segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta

didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Handout juga

diartikan sebagai bahan tertulis yang disiapkan untuk memperkaya

pengetahuan peserta didik dari beberapa literatur yang memiliki

relevansi dan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat

ini handout dapat diperoleh melalui internet atau menyadur dari

berbagai buku dan sumber lainnya.

2) Buku

Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu

pengetahuan berdasarkan analisis terhadap kurikulum dalam bentuk

tertulis. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana,

menarik dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar pustaka.

Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu

pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

18

3) Modul

Modul merupakan bahan ajar cetak yang ditulis dengan tujuan agar

siswa bisa belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.

Oleh karena itu, modul harus berisi dengan petunjuk belajar,

kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi

pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi dan balikan

terhadap evaluasi. Modul yang diberikan kepada siswa dapat

bermanfaat agar siswa mampu belajar secara mandiri tanpa harus

dibantu oleh guru.

4) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan bahan ajar yang sudah disusun sedemikian rupa

sehingga siswa mendapat materi ajar secara mandiri. Lembah kerja

siswa ini digunakan siswa sehingga siswa bisa mendapatkan materi,

tugas, ringkasan. Selain itu siswa juga mendapatkan intruksi atau

arahan untuk memahami materi bersamaan materi tugas yang

diberikan oleh guru.

5) Buku Ajar

Buku ajar didefinisikan sebagai sarana belajar yang digunakan

disekolah-sekolah hingga perguruan tinggi untuk membantu program

pembelajaran dan pengertian modern yang umum untuk dipahami.

6) Buku Teks

Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu

yang disusunoleh parah ahli dibidangnya. Buku teks disusun dengan

tujuan intruksional yang dilengkapi sarana prasarana untuk

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

19

pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pengajar-pengajar

disekolah dan perguruan tinggi untuk membantu proses pengajaran.

Adapun beberapa perbedaan buku teks menurut Lestari (2013):

1) Buku sumber, yakni buku yang dijadikan sebagai refrensi,

rujukan dan sumber untuk melakukan kajian tertentu.

2) Buku Bacaan, yakni buku yang hanya berfungsi sebagai buku

bacaan saja. Contohnya cerita novel, legenda dan lainnya.

3) Buku Pegangan, merupkan buku yang berfungsi sebagai.

Pegangan guru atau pengajar dalam kegiatan mengajar

4) Buku bhan ajar atau buku teks, yakni buku yang tersusun sebagai

proses pembelajaran dan berisikan bahan-bahan serta materii

pembelajaran yang akan diajarkan.

Selanjutnya, ada bahan ajar non-cetak yang diantaranya bahan ajar

dengar (piring hitam, Compact Dist Audio), bahan ajar pandang dengar

video Compact Dis dan film. Terakhir bahan ajar multimedia

interaktif dan bahan ajar berbasis WEB.

c. Karakteristik Bahan Ajar

Terdapat berbagai macam bentuk buku, baik yang digunakan untuk

sekolah hingga perguruan tinggi, seperti buku referensi, modul ajar,

bahan ajar, buku praktikum, dan buku mata pelajaran. Adapun jenis-jenis

bukuyang digunakan dalam mempermudah siswa memahami materi ajar

yanga da didalamnya. Macam-macam karakteristik dari bahan ajar

menurut Lestari (2013) yaitu self instructional, self contained, stand

alone, adaotive, dan user friendly, berikut penjelasannya:

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

20

1) Self Instrucrtional

Sikap kemandirian dalam belajar dalam peserta didik harus

ditingkatkan, itu artinya sifat ketergantungan satu dengan yang

lainnya dalam pembelajaran perlu dihilangkan. Siswa harus mampu

mandiri belajar dengan bahan ajar yang dikembangkan, Inilah yang

dimaksud dengan proses self Intrukstion. Hal ini sudah sesuai dengan

tujuan adanya bahan ajar yaitu siswa mampu belajar dengan mandiri.

Self intruction dapat terwujud melalui bahan ajar yang harus memuat

tujuan yang dirumuskan, baik akhir maupun awal, mempermudah

siswa dalam membantu memahami materi yang diajarkan karena

pembelajaran dikemas dalam kegiatan yang spesifik.

Mengetahui begitu pentingnya adanya bahan ajar, ada beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan bahan ajar agar

mampu membuat siswa bisa belajar mandiri dan memperoleh

ketuntasan dalam belajar adalah sebagai berikut:

a) Menampilkan contoh yang menarik dan ilustratif untuk membuat

kesan menarik serta mendukung pemaparan suatu materi

b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bisa mengukur

penguasaan materi atau pemahamannya melalui soal-soal latihan,

tugas dan sejenisnya.

c) Menampilkan dengan gaya kontekstual atau mengaitkan materi

dengan kehidupan atau suasana disekitar siswa yang bersifat

konteks

d) Menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

21

komunikatif agar siswa bisa mengerjakan dengan mandiri.

e) Memberikan ringkasan-ringkasan dalam suatu materi sehingga

dapat membantu siswa dalam membuat catatan-cartatan selama

proses pembelajaran mandiri

f) Mendukung siswa dalam melakukan self asessmant dengan cara

memberikan instrumen penilaian

g) Menyediakan instrumen yang dapat menetapkan tingkat

pengesuaan materi yang berguna untuk kegiatan belajar

berikutnya.

h) Menyediakan informasi sumber rujukan atau pengayaan serta

referensi yang mendukung dalam pembelajaran yang diajarkan.

2) Self Contained

Self contained diartikan sebagaiseluruh materi pelajaran dari

kompetensi-supkompetensi yang dipelajari dalam suatu bahan ajar

yang utuh. Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada siswa

dalam menuntaskan suatu pembelajaran karena materi dikemas dalam

materi yang utuh. Pembagian materi dari kompetensi-subkompetensi

perlu dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keleluasaan yang

harus dikuasai oleh siswa. Sehingga bahan ajar ini tersusun atas

seluruh bagian dalam satu buku yang utuh untuk memudahkan

mempelajari bahan ajar.

3) Stand Alone (Berdiri Sendiri)

Stand alone (berdiri sendiri) diartikan sebagai bahan ajar yang

disusun sendiri, artinya bahan ajar ini dikembangkan tidak tergantung

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

22

pada bahan dasar lainya, atau tidak perlu digunakan bersama-sama

dengan bahan ajar lainnya. Siswa tidak perlu belajar bahan ajar

lain untuk mengerjakan tugas yang ada dibahan ajar tersebut.

Sehingga jika siswa masih memerlukan bahan ajar lain untuk

menyelesaikan tugas makan bahan ajar tersebut tidak termasuk

golongan bahan ajar sendiri. Dari sini disimpulkan bahwasanya

sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa tergantung dengan

bahan ajar lainnya..

4) Adaptif

Bahan ajar yang baik merupakan bahan ajar yang memiliki daya

adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

Artinya, bahan ajar mampu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, fleksibel digunakan diberbagai tepat, isi

dan perangkat lunaknya dapat digunakan dalam jangka waktu yang

panjang. Bahan ajar seharusnya memuat materi-materi yang sekiranya

bisa menambah pengetahuan si pembaca tentang perkembangan

zaman atau lebih khususnya ilmu teknologi.

5) User Friendly

Bahan ajar yang baik juga harus memenuhi kaidah user fiendly

atau bersahabat atau akrab dengan penggunanya. Setiap intruksi dan

informasi harus bisa membantu dan bersahabat dengan penggunanya,

termasuk memudahkan penggunana dalam merespon dan

menggunakan istilah umum. Inilah yang disebut User Friendly .

Bahan ajar mempu menghasilkan peranan fungsi yang menjadikan

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

23

pembelajaran efekif,pengembangan bahan ajar yang sesuai kaidahnya

dan elemen pensusun bahan aja. Elemen tersebut yaitu:

konsisten,format dan organisasi serta spasi atau halaman. Berikut

adalah penjelasannya:

a) Konsisten

Konsistensi dalam suatu bahan ajar sangat penting, baik

dalam hal bentuk dan bentuk huruf pada setiap halamannya.

Harapanya dalam suatu bahan ajar tidak menggunaka terlalu

banyak variasi dalam bentuk dan ukuran huruf, kerapian

halaman,spasi yang harus konsisten. Misalnya antara judul, isi

atau dengan sub-judul.

Kekonsistenan dalam menggunakan spasi, halaman dan

lainnya terebut bermanfaat untuk mempermudah pembaca untuk

membaca dan pemahaman sehingga pembaca menjadi tertarik

terhadap bahan ajar tersebut.

b) Format

Penggunakan forbat yang sesuai juga diperlukan dalam

bahan ajar, baik format kolom maupun format paragraf yang

sesuai.

c) Organisasi

Tersusunya bahan ajar yang terorganisasi dengan baik akan

mempermudah dan meningkatkan semangat siswa dalam

membaca atau belajar menggunakan bahan ajar tersebut. Ciri cari

bahan ajar yang sudah tersusun dengan baik adalah bahan ajar

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

24

tersusun secara sistematis, yang terdiri dari isi materi dan ilustrasi

misalnya gambar, foto dan antara paragraf satu dengan lainnya

yang semua itu bertujuan untuk membudahkan pembaca dan

belajar mandiri.

d) Perwajahan

Daya tarik utama dalam suatu bahan ajar yaitu terletak pada

bagian sampul, sehingga diharapkan pemberian sampul didesain

semenarik mungkin dengan mengombinasikan gambar, foto,

warna, ukuran huruf yang sesuai. Penggunaan gambar,foto dan

warna yang menarik dalam bahan ajar akan menarik perhatian

siswa dan bisa menambah semangat belajar siswa.

Selain itu, bahan ajar bisa memberikan ketertarikan siswa

terhadap bahan ajar karena siswa tidak akan merasa bosan dengan

tampilan bahan dasar yang telah didesain semenarik mungkin.

Bahan ajar yang baik juga harus memberikan space atau halaman

yang kosong untuk memberikan tempat kosong bagi siswa untuk

mencatat atau coretan tentang apa yang mereka pahami.

d. Konsep Penyusunan Bahan Ajar

Dalam menyusun bahan ajar ada beberapa kaidah-kaidah yang harus

diperhatikan. Berikut adalah beberapa kaidah-kaidah pengembangan

bahan ajar yang harus diperhatikan Menurut (Widodo dan Jasmadi

2008):

1) Penyesuaian bahan ajar dengan siswa yang sedang mengikuti proses

belajar mengajar

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

25

2) Bahan ajar yang mempu mengubah tingkah laku siswa

3) Penyesuaian bahan ajar dengan kebutuhan dan karakteristik diri

4) Program belajar mengajar yang akan dilangsungkan

5) Menampilkan tujuan-tujuan pembelajaran yang spesifik

6) Memuat materi yang rinci, baik dalam kegitan maupun latihan

7) Memuat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa.

Pembuatan modul harus memiliki tujuan untuk mempermudah dan

memperjelas materi agar tidak bersifat sangat verbal. Modul juga harus

mampu mengatasi keterbatasan waktu, ruang dan daya siswa maupun

pengajar. Penggunaan modul juga harus digunakan secara tepat dan

bervariasi misalnya meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa

serta mengarapkan siswa bisa mengevaluasi diri sendiri.

Penyusunan bahan ajar tersusun secara sistematis sehingga bahan

ajar tersebut bisa menambah kompetensi dan pengetahuan siswa secara

baik dan afektif. Penyusunan yang sistematis ini bertujuan agar siswa

mampu belajar dari kompetensi dan sup-kompetensi sesuai yang

dibutuhkan diduniah kerja nantinya. Pengembangan bahan ajar siswa

terdiri dari ketrampilan,pengetahuan dan sikap yang digunakan untuk

menguasai kompetensi agar dapat dikembangkan menjadi satu bahan ajar

menjadi lebih dari satu bahan ajar.

2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

a. Pengertian LKPD

Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem

yang tidak terlepas dari komponen-komponen yang saling berinteraksi di

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

26

dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah bahan ajar.

Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang

berisikan materi pembelajaran, metode,batasan-batasan, dan cara

mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka

mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau

subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Pengertian ini

mengabarkan bahwa suatu bahan ajar hendaknya dirancang dan ditulis

dengan kaidah instruksional karena akan digunakan oleh guru untuk

membantu dan menunjang proses pembelajaran.

Dampak positif dari bahan ajar adalah guru akan mempunyai lebih

banyak waktu untuk membimbing peserta didik dalam proses

pembelajaran, membantu peserta didik untuk memperoleh pengetahuan

baru dari segala sumber atau referensi yang digunakan dalam bahan ajar,

dan peranan guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan menjadi

berkurang.

Kemampuan guru dalam merancang ataupun menyusun bahan ajar

menjadi hal yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses

belajar dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar juga

dapat diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara

sistematis yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan

dirancang sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar,

guru akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada peserta didik

dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.

Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat dikembangkang yaitu

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

27

LKPD. Menurut hamdani, LKPD merupakan perangkat pembelajaran

sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana

pembelajaran. LKPD adalah panduan peserta didik yang digunakan

untuk kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan

biasanya berupa petunjuk, atau langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas. Pada kurikulum KTSP LKPD dikenal dengan sebutan

LKPD. dalam LKPD, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan,

dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, peserta didik juga

dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang

diberikan.

LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Langkah –langkah

penyusunan Lembar Kerja Siswa menurut diknas adalah sebagai berikut :

1) Melakukan analisis kurikulum

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana

yang memerlukan bahan ajar. Pada umumnya, dalam menentukan

maetri langkah analisisnya dilakukan dengan cara melihat materi

pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan.

Selanjutnya, kita juga harus mencermati kompetensi yang dimiliki

oleh peserta didik.

2) Menyusun peta kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah

LKPD yang harus ditulis serta melihat urutan LKPD nya. Urutan

LKPD sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

28

Langkah ini biasanya diawali dengan analisis kurikulum dan analisis

sumber belajar.

3) Menentukan judul-judul LKPD

LKPD ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar,

materimateri pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam

kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul

LKPD apabila kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Adapun

besarnya kompetensi dasar dapat dideteksi, antara lain dengan cara

apabila diuraikan kedalam materi pokok (MP) mendapatkan

maksimal 4 MP, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai

satu judul LKPD.

4) Penulisan LKPD

Langkah- langkah dalam menulis LKS, yaitu merumuskan

kompetensi dasar, menentukan alat penilaian, menyusun materi dan

memperhatikan struktur LKPD. Menurut Hendro dan Jenry Kalagis,

sebagaimana yang dikutip oleh Jemmi Andrian Matutina,

menyatakan syarat – syarat yang harus dimiliki dalam menyusun

LKPD sebagai berikut:

a) Syarat-Syarat Didaktik

1. LKPD memperhatikan adanya perbedaan kemampuan

individual peserta didik, sehingga dapat digunakan baik oleh

peserta didik yang lamban, sedang, maupun pandai.

2. LKPD Menekankan pada proses untuk menemukan

prinsip/konsep sehingga berfungsi sebagai petunjuk bagi

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

29

peserta didik untuk mencari informasi dan bukan sebagai alat

pemberi tahu informasi.

3. LKPD memiliki variasi stimulus melalui berbagai kegiatan

peserta didik sehingga dapat memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk menulis, menggambar, berdialog, dengan

temannya dan lain sebagainya.

4. LKPD dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial

dan emosional pada diri anak sehingga tidak hanya ditujukan

untuk mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep akademis

saja. Bentuk kegiatan yang ada memungkinkan peserta didik

dapat berhubungan dengan orang lain dan

mengkomunikasikan pendapat serta hasil kerjanya.

b) Syarat – Syarat Konstruksi

Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat

kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat

guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna yaitu anak

didik.

1. LKPD menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

kedewasaan anak.

2. LKPD menggunakan struktur kalimat yang jelas

3. LKPD memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan

tingkat kemampuan anak.

4. LKPD menghindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

30

dianjurkan adalah isian atau jawaban yang didapat dari hasil

pengelolaan informasi.

5. LKPD tidak mengacu pada buku sumber yang diluar

kemampuan dan keterbacaan peserta didik .

6. LKPD menyediakan ruangan/tempat yang cukup untuk

memberi keleluasaan pada peserta didik untuk menulis

maupun menggambar.

7. LKPD menggunakan kalimat sederhana dan pendek.

8. LKPD menggunakan kalimat komunikatif dan interaktif.

9. LKPD memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat

sebagai sumber motivasi belajar.

10. LKPD memuat identitas, seperti topik, kelas, nama

kelompok, dan anggotanya.

c) Syarat – Syarat Teknis

1. Tulisan, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Menggunakan huruf yang jelas dan mudah dibaca,

meliputi jenis dan ukuran huruf.

b. Menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik

c. Perbandingan ukuran huruf dan ukuran gambar serasi.

2. Gambar

Gambar yang baik dapat menyampaikan pesan

secara efektif pada pengguna LKPD untuk mendukung

kejelasan konsep. Penampilan Penampilan dibuat manarik.

Kemenarikan penampilan LKPD akan menarik perhatian

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

31

peserta didik, tidak menimbulkan kesan jenuh dan

membosankan. LKPD yang menarik adalah LKPD yang

memiliki kombinasi antara gambar, warna dan tulisan yang

sesuai.

B. Kajian Penelitian terdahulu Yang Relevan

Adapun beberapa penelitian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No. Judul Penelitian Terdahulu Persamaan/Perbedaan

1

Anwar (2017), Pengembangan

Modul Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasisi Kearifan Lokal

Kabupaten Sumenep Kelas IV

Subtema Lingkungan Tempat

Tinggalku

Pada penelitian terdahulu

memiliki kesamaan pada

jenjang kelas yang menjadi

objek

penelitian yaitu pada

kelas 4 SD, dan penelitian

ini sama-sama mengangkat

mengenai kearifan lokal

yang ada di pulau

Madura untuk

pembelajaran tematik,

serta

produk pengembangan

yang sama

berbentuk sebuah

modul.

Perbedaan dalam penelitian

terdahulu berada pada tema

dan subtema pembelajaran

2

Wijiningsih (2016), Pengembangan

Bahan Ajar Tematik Berbasis

Budaya Lokal

Persamaan penelitian

terdahulu dengan sekarang

terletak pada kesamaan

pengembangkan produk

bahan ajar untuk sekolah

dasar yang mengangkat

salah satu kearifan lokal

yaitu budaya lokal daerah

setempat.

Perbedaan penelitian

terdahulu dan sekarang

terletak pada jenjang kelas,

penelitian terdahulu fokus

kepada kelas 5 sekolah dasar,

sedangkan penelitian

sekarang fokus kepada siswa

kelas 4 sekolah dasar.

Penelitian terdahulu

mengembangkan bahan ajar

berjenis buku teks tematik,

sedangkan penelitian

sekarang mengembangkan

sebuah modul.

3

Yakin Niat Telaumbanua, Bornok

Sinaga, Mukthar dan Edy Surya

(2017) Developmen of

Mathematics Module Based on

Metacognitive Strategy in

Improving Students’ Mathematical

Problem Solving Ability at High

School

Persamaan penelitian

terdahulu dengan sekarang

terletak pada

kesamaan pengembangkan

produk bahan ajar untuk

pembelajaran.

Dalam penelitian

Telaumbanua dkk yaitu

pengembangan modul

matematika berdasarkan

strategi metakognitif.

Sedangkan dalam penelitian

yang dikembangkan oleh

peneliti yaitu pengebangan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Bahan Ajar

32

Analisis Kebutuhan :

Siswa masih kurang dalam pengetahuan mengenai muatan lokal yang ada disekitarnya. Siswa belum

aktif dalam pembelajaran daring. Dalam pembelajaran yang dilakukan, masih kebanyakan guru yang

hanya mengirimkan materi melalui pesan suara, pesan di grup. Guru belum memaksimalkan bahan ajar

atau media yang memadai.

Teknik Pengumpulan Data :

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi

4. Angket/Kuesioner

Instrumen Penelitian :

1. Pedoman Observasi

2. Pedoman Wawancara

3. Dokumentasi

4. Angket/Kuesioner

Teknik Analisis Data :

1. Kualitatif (kritik dan saran

validator)

2. Kuantitatif (angket

penilaian ahli media,

materi, dan respon siswa)

Hasil yang diharapkan:

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Pada Tema 7 Subtema 1 Kelas 4 Sekolah Dasar

LKPD berbasis kearifan local

daerah Blitar.

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

Kondisi Ideal :

1. Pemanfaatan bahan ajar seharusnya

memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah

secara maksimal khususnya bahan ajar

berbentuk softfile.

2. Penggunaan bahan ajar harusnya lebih

variatif dan digunakan sesuai karakteristik

siswa.

Kondisi Lapang :

1. Guru masih belum menguasai pemanfaatan

teknologi sebagai bahan ajar.

2. Bahan ajar yang digunakan tidak variatif

3. Bahan ajar yang digunakan belum mencakup

semua materi pembelajaran.

Metode Penelitian :

ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementations, Evaluations)