37
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a. Pengertian belajar Menurut Oemar Hamalik (2005: 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Sedangkan Slameto (2003: 2) mendefinisikan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan didalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sebagainya (M. Dalyono, 2005: 49). Sardiman (2006: 20) mendefinisikan belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar yaitu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk memperoleh suatu perubahan dari pengalamannya sendiri. Perubahan tersebut dapat berupa tingkah laku, sikap atau kebiasaan, ilmu dan keterampilan.

BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah

a. Pengertian belajar

Menurut Oemar Hamalik (2005: 154) belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.

Sedangkan Slameto (2003: 2) mendefinisikan belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan

mengadakan perubahan didalam diri seseorang, mencakup perubahan

tingkah laku, sikap kebiasaan, ilmu pengetahuan, ketrampilan dan

sebagainya (M. Dalyono, 2005: 49). Sardiman (2006: 20)

mendefinisikan belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar yaitu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

memperoleh suatu perubahan dari pengalamannya sendiri. Perubahan

tersebut dapat berupa tingkah laku, sikap atau kebiasaan, ilmu dan

keterampilan.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

10

b. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu penyederhanaan disiplin ilmu-

ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-

masalah terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar

menengah (Somantri, 2001: 73). Studi sosial atau IPS meliputi materi

pelajaran Sejarah, Ekonomi, Antropologi, Sosiologi, Geografi, dan

Kewarganegaraan serta semua objek yang mempunyai tujuan yang

sama yaitu ilmu sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat peristiwa,

fakta konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan

tiindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan

lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat

dimaknai untuk masa kini dan antisipasi untuk masa yang akan

datang. Menurut Zamroni (2004: 13) “Ilmu Pengetahuan Sosial

merupakan integrasi dari berbagai macam cabang-cabang ilmu social.

Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena

sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner aspek dan

cabang-cabang ilmu sosial”.

Berbagai definisi IPS diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial berupaya mengembangkan pemahaman siswa

tentang individu dan kelompok hidup bersama, berinteraksi dengan

lingkungan. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

11

disekolah dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap

dan ketrampilan sosial yang berisikan konsep dan pengalaman belajar

yang dipilih dan diorganisir dalam kerangka studi keilmuan sosial.

c. Pembelajaran IPS di SMP

Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya, yang berakibat ke

perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik.

“Pembelajaran IPS adalah proses mempelajari ilmu

pengetahuan dengan mengembangkan potensi peserta didik agar

peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang

terjadi dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-

hari” (Zamroni, 2004: 67)

Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada

jenjang SMP/MTS mata pelajaran IPS memuat materi geografi,

sejarah, ekonomi (Nana supriatna, 2006: 1). Melalui mata pelajaran

IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia

yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta

damai.

Arnie Fajar (2005: 114) menjelaskan beberapa ruang lingkup

dan tujuan mata pelajaran IPS di SMP dan MTs yang dapat dikaji oleh

peserta didik, yaitu sebagai berikut:

Ruang Lingkup:

1) Sistem Sosial dan Budaya

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

12

2) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

3) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

4) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

5) Sistem Berbangsa dan Bernegara

Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS di Indonesia tingkat SMP

dan MTs, yakni:

1) Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan

masalah, dan keterampilan sosial.

2) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai

kemanusiaan

3) Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan bekerja sama dalam

masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun

internasional.

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi

sosial masyarakat. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis,

komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju

kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan dimasyarakat.

Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan

memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang

ilmu yang berkaitan (BSNP, 2006: 159). Berdasarkan Pusat

Kurikulum Balitbang, 2007:11, Standar Kompetensi dan Kompetensi

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

13

Dasar untuk mata pelajaran IPS materi sejarah SMP/Mts adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS

Materi Sejarah SMP/MTS Kelas VII (tujuh) Semester

Genap/2.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami

perkembangan

masyarakat sejak

masa Hindu-Budha

sampai masa

Kolonial Eropa

5.1 Mendeskripsikan perkembangan

masyarakat, kebudayaan dan

pemerintahan pada masa Hindu-

Budha, serta peninggalan-

peninggalannya

5.2 Mendeskripsikan perkembangan

masyarakat, kebudayaan, dan

pemerintahan pada masa Islam di

Indonesia, serta peninggalan-

peninggalannya

5.3 Mendeskripsikan perkembangan

masyarakat, kebudayaan dan

pemerintahan pada masa Kolonial

Eropa

Tabel 2. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS

Materi Sejarah SMP/MTS Kelas VIII (Delapan)

Semester Genap/2.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Memahami usaha

persiapan

kemerdekaan

5.1 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa

sekitar proklamasi dan proses

terbentuknya

negara kesatuan Republik Indonesia

5.2 Menjelaskan proses persiapan

kemerdekaan Indonesia

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

14

Tabel 3. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi

Sejarah SMP/MTS Kelas IX (Sembilan) Semester

Genap/2.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

6. Memahami usaha

mempertahankan

Republik

Indonesia

6.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa

Indonesia merebut Irian Barat

6.2 Mendeskripsikan peristiwa tragedi

nasional Peristiwa Madiun/PKI, DI/TII,

G 30 S/PKI dan konflik-konflik internal

lainnya

7. Memahami

perubahan

pemerintahan dan

kerjasama

internasional

7.1 Menjelaskan berakhirnya masa Orde

Baru dan lahirnya Reformasi

7.2 Menguraikan perkembangan lembaga-

lembaga internasional dan peran

Indonesia dalam kerjasama

internasional

7.3 Menguraikan perilaku masyarakat

dalam perubahan sosial-budaya di era

global

7.4 Mendeskripsikan kerjasama

antarnegara di bidang ekonomi

7.5 Mengidentifikasi dampak kerjasama

antarnegara terhadap perekonomian

Indonesia

d. Pengertian sejarah

Secara istilah kata sejarah diambil dalam bahasa Arab “syajara”

artinya terjadi, “syajarah” berarti pohon, sedangkan syajarah “an-

nasab” berarti pohon silsilah (Kuntowijoyo, 2001: 1). Sedangkan

menurut Kamus Besar Umum Indonesia, sejarah dapat diartikan

sebagai kasusasteraan lama, silsilah, asal-usul, kejadian, peristiwa

masa lampau, ilmu pengetahuan, ceritera tentang kejadian dan

peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau

(Poerwadarminta, 1976: 646).

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

15

Menurut Sardiman A.M. (2004: 9) sejarah adalah cabang ilmu

yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses

perubahan dan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek

kehidupan yang terjadi di masa lampau. Sejarah tidak hanya sebuah

rekonstruksi masa lampau yang diceritakan kembali tetapi sejarah

adalah ilmu yang dapat memecahkan masalah-masalah sosial (Sanusi,

1985: 14).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

sejarah ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang semua peristiwa

masa lampau oleh umat manusia yang disusun berdasarkan kronologis

waktu dan tempat yang benar dan dapat membantu memecahkan

masalah-masalah sosial. Sejarah dapat merubah dinamika kehidupan

masyarakat denga segala aspek kehidupan dimasa lampau.

e. IPS materi sejarah

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terutama materi sejarah

sering disebut sebagai pelajaran hafalan dan membosankan.

Pembelajaran ini dianggap tidak lebih dari rangkaian angka tahun dan

urutan peristiwa yang harus diingat kemudian diungkapkan kembali

saat menjawab soal ujian. Kenyataan itu tidak dapat dipungkiri,

karena memang masih terjadi sampai sekarang (W.J.S.

Poerwadarminta, 1976: 576). Sehingga pelajaran IPS materi sejarah

kurang diminati dan dianggap sebagai pelajaran ringan (kering

makna).

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

16

Belajar sejarah bertujuan untuk pembentukan watak dan

peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan

manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Dalam dunia pendidikan sejarah mengandung nilai kearifan yang

dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak

dan kepribadian peserta didik.

2. Peranan Guru dalam Proses Pembelajaran

Menurut Depdiknas (2008: 8) proses pembelajaran merupakan

suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut

terkandung multi peran guru. Sardiman dan Heru Pramono (2006)

berpendapat bahwa peranan guru yang terjadi didepan kelas antara lain

(1) informatori/ komunikator, (2) organisator, (3) konduktor, (4)

motivator, (5) pengarah dan pembimbing, (6) pencetus ide, (7)

penyebar luas ide, (8) fasilitator, (9) evaluator dan (10) pendidik.

Sedangkan menurut Moh Uzer Usman (2002: 7-10). Peranan yang

dianggap paling dominan diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Guru sebagai demonstrator

Melalui perannya sebagai demonstrator guru hendaknya

senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran serta senantiasa

mengembangkannya dalam arti meningkatkan pemahamannya

dalam hal ilmu yang dimilikinya. Guru dituntut untuk terus

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

17

menerus belajar, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai

pengajar dan demonstrator ia mampu memperagakan apa yang ia

ajarkan.

b. Guru sebagai mediator

Sebagai mediator hendaknya memiliki pengetahuan dan

pemahamantentang media pendidikan karena media pendidikan

merupakan alat komunikasi yang mengefektifkan proses

pembelajaran. Guru juga hendaknya mampu menjadi perantara

dalam hubungan antar manusia. Guru harus terampil bagaimana

berinteraksi dan berkomunikasi.

c. Guru sebagai fasilitator

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan

sumber belajar yang dapat menunjang pencapaian tujuan dalam

proses pembelajaran baik berupa narasumber, buku teks, majalah

ataupun surat kabar.

d. Guru sebagai evaluator

Guru hendaknya mampu menjadi evaluator atau penilai yang

baik dalam proses pembelajaran, karena dengan penilaian guru

dapat mampu mengetahui pencapaian tujuan, penguasaan siswa

terhadap pelajaran serta kefektifan metode mengajar sebagai

penilai hasil belajar siswa. Guru hendaknya terus menerus

mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa dari waktu ke

waktu. Informasi melalui penilaian merupakan umpan balik ini

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

18

menjadi titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran selanjutnya.

Demikian peranan guru sangat penting dan mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Oleh

karena itu guru diharapkan mampu menjalankan perannya dengan baik

dan mempengaruhi sumber-sumber belajar yang ada, agar terjadi

proses pembelajaran yang efektif.

3. Pengertian Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

Menurut Bistok Sirait (1898: 14) dari sudut pengajaran evaluasi

dapat didefikasikan sebagai proses yang sistematis dalam menentukan

sejauh mana tujuan instruksional atau pengajaran dicapai oleh siswa.

Oemar Hamalik (2003: 24) berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu

proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi

untuk menilai (Asses) kepuasan-kepuasan yang dibuat dalam

merancang suatu sistem pengajaran. Secara teoritis evaluasi adalah

“suatu usaha sistemik dan sistematik untuk mengumpulkan,

menyusun dan mengolah data, fakta dan informasi dengan tujuan

menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi dari suatu

program dan hasil kesimpulan tersebut dapat dipergunakan dalam

rangka pengambilan keputusan perencanaan, maupun perbaikan

dari suatu program.” (Stufflebeam dalam Aman, 2011: 78).

Jadi evaluasi adalah proses sitemik mengumpulkan, mengolah

data dan menilai sejauh mana tujuan instruksional telah tercapai

dalam rangka pengambilan keputusan dari suatu program atau

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

19

pengajaran. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk memperbaiki

belajar siswa maupun pengajaran guru.

a. Evaluasi proses belajar

Proses adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai

tujuan pengajaran. Belajar adalah proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan siswa (Slameto, 2003: 2).

Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi proses belajar

merupakan penilaian secara terus-menerus, komprehensif dan

berkelanjutan, terhadap kemampuan siswa dalam belajar disekolah

dan merupakan bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah

(Ngalim Purwanto, 2004: 22). Evaluasi proses pembelajaran

dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara

keseluruhan.

Menurut Nana Sudjana (2006: 60-61) penilaian proses belajar

mengajar memiliki banyak kriteria, antara lain.

1) Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum.

Kurikulum adalah program belajar mengajar yang telah

ditentukan sebagai acuan apa yang seharusnya dilaksanakan.

Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat sejauh mana

acuan tersebut dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan

aspek-aspek :

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

20

a) Tujuan-tujuan pengajaran

b) Bahan pengajaran yang diberikan

c) Jenis kegiatan yang dilaksanakan

d) Cara melaksanakan jenis kegiatan

e) Peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan,

dan

f) Penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.

2) Keterlaksanaannya oleh siswa

Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan

belajar mengajar dengan program yang telah ditentukan guru

tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti,

keterlaksaan siswa dapat dilihat dalam hal:

a) Memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh

guru.

b) Semua siswa turut melakukan kegiatan belajar.

c) Tugas-tugas belajar dapat diselesaikan sebagaimana

mestinya.

d) Manfaat semua sumber belajar yang disediakan guru.

e) Menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang telah ditetapkan

guru.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

21

3) Motivasi belajar siswa

Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam

motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam hal:

a) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran

b) Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya

c) Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas

belajarnya

d) Reaksi yang ditunjukan siswa terhadap stimulus yang

diberikan guru

e) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang

diberikan

4) Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar

Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat

sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar

mengajar, keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal :

a) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

b) Terlibat dalam pemecahan masalah

c) Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapi

d) Berusaha tahu mencari informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

22

e) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk

guru

f) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang

diperolehnya

g) Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal yang

sejenis

h) Kesempatan mengunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan

yang dihadapinya.

6) Interaksi guru-siswa

Interaksi guru siswa berkenaan dengan komunikasi atau

hubugan timbal balik atau hubungan dua arah antara siswa dan

guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan

belajar mengajar, hal ini dapat dilihat:

a) Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau

antara siswa dengan siswa

b) Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan

belajar, baik secara individual mupun secara kelompok.

Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar

c) Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar mengajar

sebagai fasilitator belajar

d) Tampilnya guru sebagai pemberi jalan eluar manakala

siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

23

e) Adanya kesempatan mendapat umpan balik secara

berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.

8) Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Salah satu keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari

hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek

yang dilihat antara lain:

a) Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah

menyelesaikan pengalaman belajarnya.

b) Kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional

oleh para siswa

c) Jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional

minimal 75 dari jumlah intrusional yang harus dicapai

d) Hasil belajar tahan lama diingat dan dapat digunakan

sebagai dasar dalam mempelajari bahan berikutnya.

Untuk membantu melakukan evaluasi proses pembelajaran

dapat menggunakan standar proses sebagai acuan atau kriteria yang

dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan

pembelajaran. Standar proses adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Berdasarkan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah ialah

mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

24

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran agar

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

1) Perencanaan proses pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat

identitas mata pelajaran, standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu,

metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil

belajar, dan sumber belajar.

a) Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat

identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, ma-

teri pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen-

capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lu-

lusan (SKL), serta panduan penyusunan Kurikulum Ting-

kat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pelaksanaannya,

pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru

secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah

atau madrasah atau beberapa sekolah, kelompok

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

25

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat

Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas

kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang

bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan

SMK, serta departemen yang menangani urusan

pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan

MAK.

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap

guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP

secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP

disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam

satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan

RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan

penjadwalan di satuan pendidikan.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

26

Komponen RPP adalah

(1) Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan

kelas, semester, program keahlian, mata pelajaran atau

tema pelajaran, jumlah pertemuan.

(2) Standar kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan

minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester

pada suatu mata pelajaran.

(3) Kompetensi dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang

harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter-

tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi

dalam suatu pelajaran.

(4) Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur

dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian

kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai-

an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi

dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera-

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

27

sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup

pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

(5) Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil

belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik

sesuai dengan kompetensi dasar.

(6) Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro-

sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir

sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe-

tensi.

(7) Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan un-

tuk pencapaian KD dan beban belajar.

(8) Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau

seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan

metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan

kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap

indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada

setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

28

tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai

kelas 3 SD/M I.

(9) Kegiatan pembelajaran

(a) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk

membangkitkan motivasi dan memfokuskan

perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran.

(b) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui

proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(c) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

29

dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpul-

an, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan

tindaklanjut.

(10) Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil

belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian

kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

(11) Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

kompetensi.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

(1) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis

kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,

motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,

emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan

belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau

lingkungan peserta didik.

(2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada

peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea-

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

30

tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat

belajar.

(3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

(4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan

balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

(5) Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, ke-

giatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan

pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengako-

modasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas

mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman

budaya.

(6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan

teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,

sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

31

2) Pelaksanaan proses pembelajaran

Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran:

a) Rombongan belajar

Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar

adalah sebagai berikut.

1) SD/MI : 28 peserta didik

2) SMP/MT : 32 peserta didik

3) SMA/MA : 32 peserta didik

4) SMK/MAK : 32 peserta didik

b) Beban kerja minimal guru

Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu

merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih

peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan,

sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka

dalam 1 (satu) minggu.

c) Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah

atau madrasah dipilih melalui rapat guru dengan

pertimbangan komite sekolah atau madrasah dari buku buku

teks pelajaran yang ditetapkan oleh menteri. Rasio buku

teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1:1 per mata

pelajaran. Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

32

buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan

sumber belajar lainnya. Guru juga harus membiasakan

peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar

lain yang ada di perpustakaan sekolah atau madrasah.

d) Pengelolaan kelas

Guru berhak mengatur tempat duduk sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas

pembelajaran yang akan dilakukan. Volume dan intonasi

suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat di dengar

dengan baik oleh peserta didik. Selain itu tutur kata guru

harus santun dan dapat di mengerti oleh peserta didik. Guru

juga harus menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan

dan kemampuan belajar peserta didik.

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi

dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

a) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

(1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran;

(2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari;

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

33

(3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai;

(4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian

kegiatan sesuai silabus.

b) Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan

metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik

dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

(1) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

(a) melibatkan peserta didik mencari informasi yang

luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan

dipelajari dengan menerapkan prinsip alam

takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

(b) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,

media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

34

(c) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik

serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,

dan sumber belajar lainnya;

(d) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran; dan

(e) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

(1) Elaborasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru:

(a) membiasakan peserta didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna;

(b) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian

tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

(c) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa

takut;

(d) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

kooperatif can kolaboratif;

(e) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

35

(f) memfasilitasi peserta didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun

tertulis, secara individual maupun kelompok;

(g) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi;

kerja individual maupun kelompok;

(h) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

(i) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan

yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya

diri peserta didik.

(2) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

(a) memberikan umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah

terhadap keberhasilan peserta didik,

(b) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi

dan elaborasi peserta didik melalui berbagai

sumber,

(c) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi

untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah

dilakukan,

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

36

(d) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar:

(e) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang

menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa

yang baku dan benar;

(f) membantu menyelesaikan masalah;

(g) memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

(h) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;

(i) memberikan motivasi kepada peserta didik yang

kurang atau belum berpartisipasi aktif.

(3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

(a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

(b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

dan terprogram

(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

37

(d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik.

(e) menyampaikan iencana pembelajaran pada per-

temuan berikutnya.

3) Penilaian Hasil pembelajaran

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil

pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi

peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan

laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses

pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik,

dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam

bentuk tertulis ataupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran

sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan produk,

portofolio dan penilaian diri.

4) Pengawasan proses pembelajaran

a) Pemantauan

Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan

pengawas satuan pendidikan.

b) Supervisi

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

38

Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas

satuan pendidikan.

c) Evaluasi

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan

cara membandingkan proses pembelajaran yang

dilaksanakan guru dengan standar proses, dan dengan

mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran

sesuai dengan kompetensi guru.

d) Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses

pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

e) Tindak lanjut

(1) Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru

yang telah memenuhi standar.

(2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru

yang belum memenuhi standar.

(3) Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/pe-

nataran Iebih lanjut. Sumber tersedia pada situs berikut

ini yakni (Ahmad Fatkhurrohman Akbar. 2012.

Standar Proses Pendidikan | Profesi Kependidikan 097-

PTIKREGULAR UNJ. Tersedia pada situs

http://indonesiakutercinta.wordpress.com/2012/12/18/s

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

39

tandar-proses-pendidikan-097-ptikregular-unj-2/ yang

diakses pukul 23.49).

b. Evaluasi hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.

(Nana Sudjana, 2001: 22). Hordward Kingsley membagi tiga

macam hasil belajar, yakni ketrampilan dan kebiasaan pengetahuan

dan pengertian, serta sikap dan cita-cita (Nana Sudjana, 2009: 22-

23). Sedangkan Anderson (dalam Suharsimi Arikunto, 2004: 1)

memandang evaluasi sebagai proses menentukan hasil yang telah

dicapai beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk

mendukung tercapainya tujuan.

Ngalim Purwanto (2009: 43) berpendapat bahwa hasil

belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa

dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan

perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling

banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

kriteria penilaian hasil pembelajaran menurut Nana Sudjana

dalam bukunya penilaian proses dan hasil belajar-mengajar antara

lain dikembangkan dengan mengacu pada tiga aspek yaitu

pengetahuan, keterampilam dan sikap, menggunakan berbagai cara

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

40

didasarkan pada tuntutan kompetensi dasar, mengacu pada tujuan

dan fungsi penilaian (sumatif, formatif), mengacu kepada prinsip

diferensiasi, dan tidak bersifat diskriminatif

Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

berikut ini.

a. Faktor dari dalam diri siswa

Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan

yang dimilikinya, faktor kemampuan siswa besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Selain itu ada

faktor yang mempengaruhi yaitu seperti minat dan perhatian,

sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan sosial, ekonomi, faktor

psikis dan fisik.

b. Faktor dari luar diri siswa

Ada satu faktor dari luar yang mepengaruhi proses dan hasil

belajar disekolah yaitu kualitas pembelajaran. Kualitas

pembelajaran yang dimaksud ialah tinggi rendahnya atau

efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai

tujuan pengajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran

(Sudjana dalam Lina Herlina, 2010).

Hasil belajar ditentukan dengan evaluasi. Evaluasi hasil

belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar peserta

didik melalui kegiatan penilaian dan pengukuran hasil belajar.

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

41

Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat

keberhasilan yang dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu

kegiatan pembelajaran. Tingkat keberhasilan dapat dinyatakan

dalam huruf, kata atau symbol (Dimyati Mudjiono, 2009: 200).

Sebelum memulai evaluasi guru diharuskan melakukan

penilaian dengan cara mengukur hasil belajar. Pengukuran ini

dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang hasilnya

dinyatakan dalam bentuk skor atau angka. Setelah hasil diperoleh,

barulah guru dapat membuat keputusan yang tepat.

Cara mengukur hasil belajar yang selama ini digunakan

adalah dengan mengukur tes-tes, yang biasa disebut dengan

ulangan. Tes ialah sebuah alat, upaya atau prosedur yang

mengemukakan sejumlah tugas-tugas yang akan dijawab oleh

siswa, yang hasilnya akan dipakai untuk mengukur sifat atau

kualitas yang sudah dirinci (Bistok Sirait, 1989: 136). Tes dibagi

menjadi dua yaitu: tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif adalah

tes yang diadakan sebelum atau selama pelajaran berlangsung,

sedangkan tes sumatif adalah tes yang diselenggarakan pada saat

keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang biasanya dikenal

dengan ujian akhir semester. Tes berguna untuk mendeskripsikan

kemampuan belajar siswa, mengetahui tingkat keberhasilan belajar,

menentukan tindak lanjut hasil penilaian, dan memberikan

pertanggungjawaban.

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

42

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2008) dalam skripsi yang

berjudul “Kendala-Kendala Guru Sejarah dalam Mengembangkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA Negeri 1

Cangkringan”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut yaitu bahwa guru

mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Cangkringan banyak mengalami

kendala dalam mengembangkan RPP berdasarkan KTSP. Salah satu

faktornya karena kurangnya sosialisasi, sehingga guru hanya berpedoman

kepada hasil MGMP saja. Walaupun sekolah sendiri telah berusaha untuk

mengikutsertakan guru dalam berbagai seminar, MGMP, IHT (In House

Training). Hal ini belum bisa memberikan bekal kepada guru untuk

memahami arti dan tujuan dari KTSP.

Persamaan dari penelitian ialah sama-sama mengkaji bidang study

sejarah. Perbedaan penelitian yang dikaji oleh penulis yakni dalam obyek

yang dikajinya. Penelitian yang sebelumnya meneliti tentang kendala-

kendala guru dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

berdasar KTSP sedangkan peneliti mengkaji tentang kesulitan-kesulitan

guru dalam melakukan evaluasi proses dan hasil belajar IPS materi

sejarah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Andy Yulianto Kurniawan (2008) yang

berjudul “Kesulitan Guru IPS dalam Pembelajaran Materi G30 S/PKI di

SMP Kecamatan Ngemplak Sleman Yogyakarta” menunjukkan hasil

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

43

bahwa kendala-kendala yang dihadapi guru selama proses pembelajaran

sejarah berlangsung seperti faktor kurikulum yang mengalami perubahan

dalam jangka waktu yang berdekatan, keterbatasan sarana prasarana yang

mempengaruhi kelancaran kegiatan belajar mengajar dan tidak semua

siswa mempunyai kemampuan yang sama dalam menangkap materi.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas adalah dengan

menerbitkan LKS yang dibuat melalui MGMP sejarah, penerapan variasi

dalam peyampaian materi serta menjalin hubungan emosional yang baik

antar guru dengan siswa. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti kajiannya

sama dengan penelitian diatas yaitu meneliti tentang kesulitan-kesulitan

guru dalam proses pembelajaran. Perbedaannya, penelitian sebelumnya

fokus pada kesulitan belajar, sedangkan penelitian yang penulis teliti

pembahasannya meliputi evaluasi proses dan hasil belajar IPS materi

sejarah.

C. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran merupakan sebuah sistem yang memiliki

komponen saling bekaitan dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Setiap

adanya pembelajaran guru harus mempunyai gambaran tentang tingkat

keberhasilan aktifitas belajar mengajar yang dilakukan. Salah satu cara untuk

mengetahui tingkat keberhasilan tersebut adalah dengan melakukan evaluasi

proses dan hasil belajar IPS materi sejarah. Evaluasi merupakan bagian

penting dalam menunjang proses dan hasil pembelajaran. Evaluasi proses dan

hasil belajar digunakan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

44

atau instruksional telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk proses

dan hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman

belajarnya.

Oleh karena itu guru harus betul-betul bisa membawa siswanya kepada

tujuan yang ingin dicapai. Namun dalam melakukan evaluasi, guru masih

mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan-kesulitan guru dalam melakukan

evaluasi proses dan hasil belajar IPS materi sejarah disebabkan oleh faktor

ekstern dan intern. Salah satu faktor ekstern yang menyebabkan guru kesulitan

melakukan evaluasi ialah manajemen sekolah yang kurang mendukung dan

memperhatikan evaluasi dalam proses dan hasil pembelajaran. Faktor intern

disebabkan oleh latar belakang pendidikan guru yang bukan pendidikan

sejarah juga menyebabkan guru kesulitan dalam melakukan evaluasi proses

dan hasil belajar IPS materi sejarah.

Faktor-faktor tersebut secara tidak langsung mempengaruhi

kemampuan aplikasi atau praktek evaluasi. Evaluasi digunakan untuk melihat

sejauh mana tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa dan sebagai bahan

pertimbangan analisis untuk perbaikan pengajaran dan pembelajaran

selanjutnya. Apabila guru mengalami kesulitan dalam melakukan evaluasi,

maka baik guru dan siswa tidak dapat mengetahui sejauh mana tujuan telah

tercapai.

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI A. 1. Pembelajaran IPS Materi Sejarah a.eprints.uny.ac.id/14073/8/BAB II.pdf · Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran IPS Materi Sejarah SMP/MTS Kelas

45

Gambar 1: Gambar Kerangka Pikir

Kesulitan

Guru

Faktor

1. Latar belakang

pendidikan

2. Manajemen

sekolah

Evaluasi

1. Proses

2. Hasil

Kemampuan

Aplikasi