36
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PROYEK Tugas Akhir kali ini adalah merancang dan merencanakan interior sebuah bangunan institusi pendidikan berupa Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS dengan ketentuan luas area interior antara 800 m²-1200 m² di kota Surakarta. B. DEFINISI 1. Desain : Kata desain berasal dari kata design (Italia) yang artinya gambar. Menurut Ikatan Ahli Desain Indonesia yang tertuang dalam anggaran dasarnya, bahwa desain adalah pemecahan masalah yang menyuarakan budaya zamannya. (Sumber : Widayat Rahmanu, 2010:39) 2. Interior : Interior adalah bagian dalam dari bangunan apapun dan bagaimanapun bentuk bangunan itu dibatasi oleh lantai,dinding dan plafon (Suptandar 1999:9). 3. Fakultas : bagian perguruan tinggi tempat mempelajari suatu bidang ilmu yang terdiri atas beberapa jurusan (http://kbbi.web.id/fakultas) 4. Seni Rupa : Istilah dengan makna khusus. Maksudnya istilah konsep mempunyai pengertian tergantung penggunaanya. Dalam desain interior konsep digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. (Sumber : Widayat Rahmau, 2010:84) 5. Brave : secara bahasa diartikan sebagai terjemahan dari kata berani. Dalam konsep desain, kata ini diaplikasikan dalam bentuk pemilihina bentuk serta warna-warna yang berani sebagai penyokong identitas baru dari objek terkait. 6. Green : secara bahasa diartikan sebagai terjemahan dari kata hijau. Dalam konsep desain, kata ini merujuk pada konsep bangunan Green building dimana maksudnya perencanaan dan perancangan memperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara efisien. (US EPA, 2006) 7. Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan Konsep Brave & Green merupakan sebuah perancangan bangunan bagian dari suatu perguruan tinggi yang berkonsentrasi pada bidang seni dan desain dengan mengambil konsep “Brave & Green”. Konsep

BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PROYEK

Tugas Akhir kali ini adalah merancang dan merencanakan interior sebuah bangunan

institusi pendidikan berupa Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS dengan ketentuan luas area

interior antara 800 m²-1200 m² di kota Surakarta.

B. DEFINISI

1. Desain : Kata desain berasal dari kata design (Italia) yang artinya gambar. Menurut

Ikatan Ahli Desain Indonesia yang tertuang dalam anggaran dasarnya, bahwa desain

adalah pemecahan masalah yang menyuarakan budaya zamannya. (Sumber : Widayat

Rahmanu, 2010:39)

2. Interior : Interior adalah bagian dalam dari bangunan apapun dan bagaimanapun bentuk

bangunan itu dibatasi oleh lantai,dinding dan plafon (Suptandar 1999:9).

3. Fakultas : bagian perguruan tinggi tempat mempelajari suatu bidang ilmu yang terdiri

atas beberapa jurusan (http://kbbi.web.id/fakultas)

4. Seni Rupa : Istilah dengan makna khusus. Maksudnya istilah konsep mempunyai

pengertian tergantung penggunaanya. Dalam desain interior konsep digunakan sebagai

pendekatan dalam memecahkan masalah. (Sumber : Widayat Rahmau, 2010:84)

5. Brave : secara bahasa diartikan sebagai terjemahan dari kata berani. Dalam konsep

desain, kata ini diaplikasikan dalam bentuk pemilihina bentuk serta warna-warna yang

berani sebagai penyokong identitas baru dari objek terkait.

6. Green : secara bahasa diartikan sebagai terjemahan dari kata hijau. Dalam konsep desain,

kata ini merujuk pada konsep bangunan Green building dimana maksudnya perencanaan

dan perancangan memperhatikan lingkungan dan menggunakan sumber daya secara

efisien. (US EPA, 2006)

7. Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain dengan Konsep Brave & Green merupakan

sebuah perancangan bangunan bagian dari suatu perguruan tinggi yang berkonsentrasi

pada bidang seni dan desain dengan mengambil konsep “Brave & Green”. Konsep

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

8

tersebut didasari pada kebutuhan objek perancangan akan suatu desain yang menyokong

identitas baru dari objek tersebut, dimana Brave diaplikasikan sebagai pemilihan bentuk

serta warna desain yang berani dan Green diaplikasikan sebagai bentuk pembangunan

yang lebih sehat dan memperhatikan lingkungan.

C. TINJAUAN UMUM SENI RUPA dan DESAIN

- Pengertian Seni

Istilah seni, dalam pengertian sekarang, berbeda dengan istilah seni di masa

sebelum perang dunia II. Istilah tersebut dipakai dalam pengertian sehari-hari dan

umum, yang artinya kecil atau halus. Saat ini, masyarakat memahami seni sebagai

suatu ketrampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar, ata pengamatan-

pengamatan. Dimana aplikasinya lekat dengan hal yang berbau lukisan, patung,

dekoratif sampai grafis yang digunakan untuk menunjukkan suatu kebudayaan dan

membantu berbagai keperluan hidup manusia .

Menurut I.G. Bg. Sugriwa, secara etimologi kata seni diduga berasal dari bahasa

Sansekerta, yang artinya kurang lebih sebagai penyembahan, pelayanan, dan

pemberian (Nooryan Bahari, 2008: 61). Pendapat berbeda disampaikan

Padmapuspita, dimana disampaikan beliau bahwa seni berasal dari bahasa Belanda,

genie. Dalam Koenen-Endepols-Bezoen, Handwoordenboek der Nederlandse Taal,

kata genie ternyata berasal dari bahasa Latin, genius. Contohnya : 1. Het genie van

Rembrandt; 2. Shakespeare was een groot genie. Rangkaian pikiran logisnya:

seniman itu merupakan makhluk yang memiliki kelebihan; kehalusan jiwa yang tak

tersamai oleh awam dalam menikmati dan menciptakan keindahan. Maka, istilah

genie diberikan kepada mereka, karena buittengewoon sheppingsvermogennya

(Sudarmadji, 1979: 5).

Maka demikian, ada banyak padanan kata yang bisa disandingkan dengan seni,

seperti ketrampilan, terampil, kecerdasan, keahlian kecakapan membuat baik apa

yang telah direncakanan. Orang Yunani tidak mengenal kata seni atau seniman. Seni

dalam pengertian mereka disebut teknik, dan seniman mereka sebut artisan, tukang,

atau perajin. Semua batasan tersebut mengandung pengertian skill atau ketrampilan

yang dimanfaatkan guna mencapai tujuan tertentu, baik estetis, etis, maupun praktis.

- Pengertian Seni Rupa

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

9

Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung

beberapa unsur rupa atau visual, seperti garis, bidang, benuk ruang, warna dan

sebagainya. Unsur-unsur tersebut tidak harus hadir secara lengkap pada sebuah karya

seni rupa, karena masing-masing unsur itu mencipatkan citra tertentu. Sebagai salah

satu bentuk budaya dan kesenian yang notabene dalam proses penciptaannya

mengutamakan perasaan, bukan berarti harus lepas dari unsur lain, sepert pikiran atau

cipta dan unsur estetika atau karsa. Sebagai contoh, seni bangunan atau arsitektur

dibuat tidak hanya didasarkan pada pertimbangan estetik saja. Tetapi juga atas dasar

pertimbangan berbagai ilmu dan teknologi.

Lingkup seni rupa menurut Konsorsium Seni Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan terdiri dari Seni Rupa Murni (Seni Lukis, Seni Patung, dan Grafis);

Kriya Seni (kayu, kulit, logam, keramik dan tekstil); Desain (Desain Produk, Desain

Interior, Desain Komunikasi Visual) dan Fotografi. Namun bagi masyarakat awam,

pembagian itu kurang begitu dikenal, sehingga semua hal yang melibatkan segi

artistic sebuah karya disebut sebagai seni rupa. Beberapa ahli, menilai bahwa

arsitektur, sinematografi dan multimedia hakekatnya dapat dimasukkan ke dalam

wahana seni rupa (Rahmanu Widayat, 2010: 132).

- Pengertian Desain

Seni terap sering disebut juga desain yang berasal dari bahasa Itali designo, yang

artinya gambar. Praktisnya, desain merupakan terapan dari ekspresi seni yang dimana

dalam pengaplikasiannya mengandung unsur pemecahan masalah terkait keadaan

yang ada saat itu. Desain merupakan suatu proses pengorganisasian unsur garis,

bentuk ukuran, warna, tekstur, bunyi, cahaya, aroma dan unsur-unsur desain lainnya,

sehingga tercipta suatu hasil karya tertentu. Di Indonesia sendiri, dalam

perkembangannya hingga saat ini, kegiatan desain telah terbagi menjadi beberapa

cabang seperti desain interior (ruang dalam), desain arsitektur (bangunan), desain

tekstil, desain grafis dan desain produk industry (Nurhayati, 2004: 78).

Dari bahasa Inggris yang di Indonesiakan menjadi desain. Istilah ini menggeser

kata “rancang/merancang” yang dinilai tidak sepenuhnya mewahanai kegiatan,

keilmuan, keluasan dan pamor profesi. Sejalan dengan itu, ditawarkan pula kata

“rancang bangun”, namun karena penggunaannya lebih kepada praktek rekayasa,

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

10

maka kata “desain” tetap dipertahankan. Hal ini ditindaklanjuti pada pembakuan

nama program studi di perguruan tinggi, nama cabang ilmu, nama organisasi profesi,

maupun istilah yang dipergunakan pada beberapa undang-undang perlindungan

intelektual (Rahmanu Widayat, 2010: 39).

D. TINJAUAN KHUSUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

- Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)

Universitas Sebelas Maret didirikan pada tanggal 11 Maret 1976, dasar hukum

pendiriannya adalah Kep Pres No. 10/1976. Pada saat itu nama Perguruan Tinggi ini

adalah Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret, dengan Kep Pres No. 55 tahun 1982

nama Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret menjadi Universitas Sebelas Maret,

disingkat UNS. Pada awal berdirinya, UNS merupa kan hasil Integrasi antara IKIP

Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Negara (AAN) Surakarta yang telah

diintegrasikan ke dalam AAN Negeri di Yogyakarta, Sekolah Tinggi Olahraga (STO)

Negeri Surakarta, serta Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional

(PTPN).

Pada saat berdiri, Universitas Sebelas Maret terdiri atas sembilan Fakultas, yaitu

Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan, Fakultas Sastra Budaya, Fakultas Sosial

Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian,

dan Fakultas Teknik. Berdasarkan keputusan Mendikbud RI No. 0297/O/1996, tanggal 1

Oktober 1996, telah dibuka fakultas baru di UNS, yaitu fakultas MIPA dan dengan SK

Rektor No. 161/J27/KM/97, tanggal 27 Mei 1997, telah dibentuk UPT baru yaitu UPT

pembinaan Olah Raga dan seni mahasiswa (PORSIMA), serta SK Rektor No.

75/J27/KP/2002 tanggal 16 November 2002, telah didirikan lembaga pengembangan

pendidikan.

Sesuai dengan Organisasi dan Tata Kerja yang baru, yang ditetapkan dengan SK

Mendiknas No. 0201/O/1995, maka Struktur Organisasi Universitas Sebelas Maret saat

ini secara lengkap menjadi berikut:

Rektor dan Pembantu Rektor

Biro Administrasi Akademik

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

11

Biro Administrasi Umum

Biro Administrasi Kemahasiswaaan

Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Budaya

2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Fakultas Hukum

5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

6. Fakultas Kedokteran

7. Fakultas Pertanian

8. Fakultas Teknik

9. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

10. Fakultas Seni Rupa dan Desain

11. Program Pascasarjana

Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (digabung berdasarkan SK

Rektor No. 649A/J27/KP/2004)

Lembaga Pengembangan Pendidikan

Unit Pelaksana Teknis (UPT)

o Perpustakaan

o Komputer

o Pelayanan dan Pengembangan Bahasa

o UNS Press

o Laboratorium MIPA Pusat

o Pembinaan Olahraga dan Seni Mahasiswa (PORSIMA)

- Visi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Universitas Sebelas Maret menjadi pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang

unggul di tingkat internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya

nasional.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

12

- Misi Universitas Sebelas Maret Surakarta

1. Menyelengrakan pendidikan dan pengajaran yang menuntut pengembangan diri dosen

dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap.

2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah pada penemuan baru di bidang ilmu,

teknologi, dan seni.

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada

upaya pemberdayaan masyarakat.

- Tujuan Universitas Sebelas Maret Surakarta

1. Menciptakan lingkungan yang mendorong setiap warga kampus mau belajar guna

mengembangkan kemampuan diri secara optimal.

2. Menghasilkan lulusan yang bertakwa kepada Tuhan YME, dan berbudi luhur,

cerdas, terampil, dan mandiri serta sehat jasmani, rohani, dan sosial.

3. Melahirkan temuan-temuan baru di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dapat

digunakan untuk memecahkan masalah dalam masyarakat dan untuk membangun

kehidupan yang lebih baik.

4. Mendiseminasikan hasil pendidikan dan pengajaran serta penelitian kepada

masyarakat sehingga terjadi transformasi secara terus menerus menuju kehidupan

yang lebih modern.

5. Menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya nasional sebagai salah

satu landasan berpikir, bersikap, dan perilaku dalam kehidupannya, baik di dalam

maupun di luar kampus.

6. Mengembangkan pranata kehidupan yang lebih beradab menuju terciptanya

masyarakat yang makin cerdas, terampil, mandiri, demokratis, damai dan religius.

7. Mendukung terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdaulat,

bersatu, adil, dan makmur.

8. Menjadikan Universitas Sebelas Maret menjadi Perguruan Tinggi yang unggul di

kawasan Asia Pasifik pada tahun 2015.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

13

E. TINJAUAN FAKULTAS SENI RUPA & DESAIN

A. Sejarah Singkat

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang telah berdiri pada 20 Agustus 2014

dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 82 Tahun 2014 menjadi

fakultas kesepuluh yang dimiliki Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo saat ini. Sebagai

fakultas baru, yang lahir ditengah keberadaan universitas tinggi yang telah memiliki 9

fakultas sangatlah menarik dan menantang untuk bersinergi menjadi tumbuh lebih besar.

Universitas Sebelas Maret sendiri didirikan pada tanggal 11 Maret 1976, berdasarkan

Surat Keputusan Presiden No. 10 / 1976. Saat itu bernama Universitas Negeri Surakarta

Sebelas Maret, dan kemudian diubah menjadi Universitas Sebelas Maret atau disingkat

UNS. Universitas Sebelas Maret awalnya hasil penggabungan dari beberapa perguruan

tinggi di Kota Surakarta, antara lain Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)

Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Niaga (AAN) Surakarta, Sekolah Tinggi Olah

Raga (STO) Negeri Surakarta, Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan

Nasional (PTPN) Veteran Cabang Surakarta dan Universitas Gabungan Surakarta (UGS).

Saat ini Universitas Sebelas Maret mempunyai sepuluh (10) Fakultas dan Program

Pascasarjana, yang terdiri dari:

1. Fakultas Ilmu Budaya

2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Fakultas Hukum

5. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

6. Fakultas Kedokteran

7. Fakultas Pertanian

8. Fakultas Teknik

9. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

10. Fakultas Seni Rupa dan Desain

11. Program Pascasarjana

Visi

Menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain yang unggul dan tanggap terhadap nilai-nilai di

lingkungannya dan unggul di tingkat internasional.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

14

Misi

- Menyelenggarakan pendidikan untuk pengembangan kemampuan penalaran serta

kreatifitas bidang seni rupa dan desain.

- Menyelenggarakan penelitian lintas disiplin yang mengarah pada penemuan baru di

bidang seni rupa dan desain berbasis nilai-nilai kearifan budaya.

- Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada upaya

pemberdayaan masyarakat yang mandiri.

- Menjalin kerjasama di tingkat nasional maupun internasional

Tujuan

- Menghasilkan lulusan profesional di bidang seni rupa dan desain yang kreatif,

inovatif, adaptif, serta produktif.

- Menghasilkan karya ilmiah serta inovasi seni rupa dan desain yang dipublikasikan di

tingkat nasional maupun internasional.

- Membantu memecahkan masalah di masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan,

dan teknologi di bidang seni rupa dan desain.

- Menghasilkan kerjasama di tingkat nasional dan internasional untuk menuju Fakultas

Seni Rupa Desain bereputasi internasional.

Budaya Active UNS

1. Achievement Orientation = Orientasi berprestasi

Bekerja dengan baik dan melampaui standar prestasi yang ditetapkan dan terus

menerus meraih keunggulan

2. Customer Satisfaction = Kepuasan pengguna jasa

Melayani dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa secara memuaskan

3. Teamwork = Kerjasama

Mampu bekerjasama dalam institusi

4. Integrity = Integritas

Terbuka, jujur, adil dan disiplin. Satunya kata dengan perbuatan

5. Visionary = Visioner

Mampu menetapkan sasaran jangka panjang dan mudah menerima perubahan dalam

institusi

6. Entrepreneurship = Kewirausahaan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

15

Mengolah sumberdaya agar memiliki nilai tambah dan keunggulan dari peluang yang

ada

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

16

F. TINJAUAN PERANCANGAN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA & DESAIN

A. Green Building sebagai Konsep

Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman sekaligus

merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan, dan

penggunaan yang dampak terhadap lingkungannya sangat minim (www.indonesian.cri.cn,

Januari 2009). Masyarakat memahami Green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu

Nasional dan Hari Standar Dunia (2008), sebagai bangunan yang:

1. Terintegrasi dengan alam

2. Memperhatikan ekosistem lokal dengan perencanaan jangka panjang

3. Produk dari tindakan manusia dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan baik fisik

maupun sosial

Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building, Januari 2009, dijelaskan bahwa

Green building dirancang secara keseluruhan untuk mengurangi dampak lingkungan pada

kesehatan manusia yaitu dengan:

1. Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya

2. Melindungi kesehatan karyawan dan meningkatkan produktivitas kerja

3. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan

Dikutip dari www.seputar-indonesia.com, Januari 2009, Green building mempunyai

manfaat sebagai berikut :

Meningkatkan penjualan sebanyak 40 persen.

Produktivitas pekerja dapat dikembangkan sebesar 15 persen dengan

peningkatan pengawasan terhadap suhu keseluruhan.

Pengawasan terhadap sumber penyakit dapat membasmi asma dan sumber

alergi bagi penghuni hingga 60 persen.

Menurut Ervianto (2009), manfaat dari kepemilikan Green building:

Rendahnya biaya operasional, sebagai akibat efisiensi dalam pemanfaatan

energi dan air.

Lebih nyaman, dikarenakan suhu dan kelembaban ruang terjaga.

Pembangunan wajib memberikan perhatian dalam hal pemilihan material

yang relatif sedikit mengandung bahan kimia.

Sistem sirkulasi udara yang mampu menciptakan lingkungan dalam ruang

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

17

yang sehat.

Mudah dan murah dalam penggantian berbagai komponen bangunan

Biaya perawatan dan perawatannya yang relatif rendah.

Konsep Green Building

Dengan konsep Green building diharapkan bisa mengurangi penggunaan energi serta

dampak polusi sekaligus juga desain bangunan menjadi ramah lingkungan. Dalam Bulan

Mutu Nasional dan Hari Standar Dunia, 2008 dijelaskan bahwa dalam merancang dan

mendesain ”Intelligent and Green building” harus memperhatikan :

1. Pemanfaatan material yang berkelanjutan

2. Keterkaitan dengan ekologi lokal

3. Konservasi energi

4. Efisiensi penggunaan air

5. Penanganan limbah

6. Memperkuat keterkaitan dengan alam

7. Pemakaian kembali/renovasi bangunan

Pemanfaatan Material yang Berkelanjutan

Penggunaan terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang integral Green

building. Dari website http://en.wikipedia.org/wiki/Green_building, Januari 2009, disebutkan

bahwa efektif Green building dapat mengakibatkan:

o mengurangi biaya operasi dengan meningkatkan produktivitas dan

o menggunakan energi dan air yang lebih sedikit,

o meningkatkan kesehatan masyarakat dan penduduk karena perbaikan

o kualitas udara indoor, dan

o mengurangi dampak lingkungan, misalnya, berkurangnya penahan air

o runoff dan efek rumah kaca.

Dalam website www.jambi-independent.co.id, Januari 2009, disebutkan bahwa

material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan

berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki

tingkat kualitas yang mempengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

18

dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum

pelaksanaan konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga bangunan tetap

berkualitas. Untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu

memberi solusi tepat kebutuhan bangunan, dan ramah lingkungan perlu dilakukan survai

terlebih dahulu. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat

kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.

Bangunan menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan.

Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan

terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak

terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi

secara keseluruhan.

Bahan baku yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian

lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar

industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan

sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus

ramah lingkungan.

Konstruksi yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif

dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah

daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.

Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga

mempengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan

konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi

selama masa hidup bangunan. Dari berbagai macam material bangunan ramah

lingkungan yang ditawarkan, satu di antaranya atap Onduline yang terbuat dari selulosa

bitumen dan serat organik. Atap ini merupakan atap lembaran yang ringan bahan

dasarnya campuran bitumen dan serat organik, menjadikan produk ini ramah lingkungan,

mulai dari bahan material, proses produksi, hasil produk bahkan sisa penggunaan

produk dapat terurai secara alami. Keunggulan dari Onduline selain ramah lingkungan,

produk atap lembaran yang terbuat dari selulosa bitumen dan serat organik yang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

19

terdiri dari recycle serat kayu dan serat kertas ini dapat meredam panas dan suara

sehingga memberikan kenyamanan di kantor atau rumah.

Keunggulan lain Onduline adalah tahan karat, sehingga Onduline juga banyak dipakai

pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan gudang penyimpanan pupuk (pupuk mengandung

urea) dimana proses produksinya menyebabkan material bahan bangunan sangat rentan

terhadap karat. Sedangkan material Onduline ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan

(tidak mengandung zat-zat berbahaya), bahkan sertifikat WHO menyatakan air dari atap

Onduline masih layak untuk diminum. Dalam www.kompas.com, Januari 2009,

disebutkan bahwa semen, keramik, batu bata, aluminium, kaca, dan baja sebagai bahan

baku utama dalam pembuatan sebuah bangunan berperan penting dalam mewujudkan

konsep bangunan ramah lingkungan.

Untuk kerangka bangunan utama dan atap, kini material kayu sudah mulai digantikan

material baja ringan. Isu penebangan liar (illegal logging) akibat pembabatan kayu hutan

yang tak terkendali menempatkan bangunan berbahan kayu mulai berkurang sebagai

wujud kepedulian dan keprihatinan terhadap penebangan kayu dan kelestarian bumi.

Peran kayu pun perlahan mulai digantikan oleh baja ringan dan aluminium.

Baja ringan dapat dipilih berdasarkan beberapa tingkatan kualitas tergantung dari

bahan bakunya. Rangka atap dan bangunan dari baja memiliki keunggulan lebih kuat,

antikarat, antikeropos, antirayap, lentur, mudah dipasang, dan lebih ringan sehingga tidak

membebani konstruksi dan fondasi, serta dapat dipasang dengan perhitungan desain

arsitektur dan kalkulasi teknik sipil.

Kusen jendela dan pintu juga sudah mulai menggunakan bahan aluminium sebagai

generasi bahan bangunan masa datang. Aluminium memiliki keunggulan dapat didaur

ulang (digunakan ulang), bebas racun dan zat pemicu kanker, bebas perawatan dan

praktis (sesuai gaya hidup modern), dengan desain insulasi khusus mengurangi transmisi

panas dan bising (hemat energi, hemat biaya), lebih kuat, tahan lama, antikarat, tidak

perlu diganti sama sekali hanya karet pengganjal saja, tersedia beragam warna, bentuk,

dan ukuran dengan tekstur variasi (klasik, kayu).

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

20

Bahan dinding dipilih yang mampu menyerap panas matahari dengan baik. Batu bata

alami atau fabrikasi batu bata ringan (campuran pasir, kapur, semen, dan bahan lain)

memiliki karakteristik tahan api, kuat terhadap tekanan tinggi, daya serap air rendah,

kedap suara, dan menyerap panas matahari secara signifikan.

Penggunaan keramik pada dinding menggeser wallpaper merupakan salah satu bentuk

inovatif desain. Dinding keramik memberikan kemudahan dalam perawatan, pembersihan

dinding (tidak perlu dicat ulang, cukup dilap), motif beragam dengan warna pilihan

eksklusif dan elegan, serta menyuguhkan suasana ruang yang bervariasi. Fungsi setiap

ruang dalam rumah berbeda-beda sehingga membuat desain dan bahan lantai menjadi

beragam, seperti marmer, granit, keramik, teraso, dan parquet. Merangkai lantai tidak

selalu membutuhkan bahan yang mahal untuk tampil artistik. Lantai teraso (tegel)

berwarna abu-abu gelap dan kuning yang terkesan sederhana dan antik dapat diekspos

baik asal dikerjakan secara rapi. Kombinasi plesteran pada dinding dan lantai di beberapa

tempat akan terasa unik. Teknik plesteran juga masih memberi banyak pilihan tampilan.

B. Hubungan Antar Ruang

- Ruang di dalam ruang

Sebuah bangunan yang luas dapat melingkupi dan memuat sebuah ruangan lain yang

kebih kecil di dalamnya. Kontinuitas visual dan ruang di antara kedua ruang tersebut

dengan mudah mampu dipenuhi tetapi hubungan dengan ruang luar dari ruang yang

dimuat tergantung kepada ruang penutupnya yang lebih besar. Misalnya ruang kelas

dalam gedung sekolah.

- Ruang-ruang yang saling berkaitan

Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan terdiri daridua buah ruang yang

kawasannya membentuk volume berkaitan seperti, masing-masing ruang

mempertahankan identitasnya dan batasan ruang. Tetapi, hasil konfigurasi kedua ruang

yang saling berkaitan akan tergantung pada beberapa penafsiran.

- Ruang-ruang yang bersebelahan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

21

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut

memungkinkan definisi dan respon masing-masing ruang menjadi jelas terhadap fungsi

dan persyaratan simbolis menurut cara masing-masing simblisnya.

- Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama

Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu sama

lain oleh ruang ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan kedua ruang tersebut

menempati satu ruang bersama-sama (Francis D.K Ching, 2000).

C. Organisasi Ruang

Penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan relatif dan fungsi serta

peran simbolis ruang-ruang tersebut di dalam suatu organisasi bangunan. Keputusan

mengenai jenis organisasi yang harus digunakan dalam situasi khusus akan tergantung pada:

kebutuhan atas program bangunan, seperti pendekatan fungsional persyaratan ukuran,

klasifikasi hirarki ruang-ruang dan syarat-syarat pencapaian, pencahayaan atau

pemandangan. Kondisi-kondisi eksterior dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk

atau pertumbuhan organisasi atau yang mungkin merangsang organisasi tersebut untuk

mendapatkan gambaran-gambaran tertentu tentang tapaknya dan terpisah dari bentuk-bentuk

lainnya. (Ching, 2000, 188).

Menurut Ching terdapat lima bentuk organisasi ruang, yaitu ;

Gambar 2. 1. Ilustrasi Organisasi Ruang

Sumber : Ching, 2000, hal 189

1. Organisasi Terpusat (Ching, 2000)

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

22

Organisasi terpusat merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari

sejumlah ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan

dominan.

Gambar 2. 2. Ilustrasi 1 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang pemersatu terpusat, dari suatu organisasi pada umumnya berbentuk teratur

dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang sekunder di

sekelilingya.

Gambar 2. 3. Ilustrasi 2 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder dari suatu organisasi mungkin setara satu sama lain dalam

fungsi, bentuk dan ukuran, serta menciptakan suatu konfigurasi keseluruhan yang secara

geometri teratur dan simetris terhadap dua sumbu atau lebih.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

23

Gambar 2. 4. Ilustrasi 3 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 190

Ruang-ruang sekunder mungkin berbeda satu sama lain dalam hal bentuk atau

ukurannya sebagai tanggapan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi,

menunjukkan kepentingan relatif, atau lingkungan suasana sekitarnya. Perbedaan antara

ruang-ruang sekunder juga memungkinkan bentuk dari organisasi terpusat untuk

menanggapi kondisi lingkungan tapaknya.

Gambar 2. 5. Ilustrasi 4 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 190

Apabila bentuk organisasi terpusat bersifat tidak berarah, kondisi-kondisi

pencapaian dan jalan masuk harus dikhususkan menurut tapak dan ketegasan salah satu

ruang sekunder sebagai gerbang masuk.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

24

Gambar 2. 6. Ilustrasi 5 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 191

Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu organisasi terpusat mungkin berbentuk

radial, lup atau Spiral. Walaupun hampir dalam setiap kasus pola tersebut akan berakhir

di dalam atau di sekeliling ruang pusat.

Gambar 2. 7. Ilustrasi 6 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 191

Organisasi-organisasi terpusat yang bentuk-bentuknya relatif padat dan secara

geometric teratur dapat digunakan untuk menetapkan titik-titik atau “tempat-tempat” di

dalam ruangan, menghentikan kondisi-kondisi aksial, dan berfungsi sebagai suatu obyek

di dalam daerah atau volume ruang yang tetap.

Gambar 2. 8. Ilustrasi 7 Organisasi Terpusat

Sumber : Ching, 2000, hal 191

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

25

2. Organisasi Linier (Ching, 2000)

Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan ruang. Ruang-ruang ini dapat

berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau dihubungkan melalui ruang

linier yang berbeda dan terpisah.

Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-ruang yang berulang serupa dalam hal

ukuran, bentuk dan fungsi. Organisasi ini juga dapat terdiri dari ruang linier tunggal yang

menurut panjangnya mengorganisir sederetan ruang-ruang sepanjang bentangnya yang

berbeda ukuran, bentuk atau fungsi. Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di

sepanjang rangkaian tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.

Gambar 2. 9. Ilustrasi 1 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 198

Ruang-ruang yang secara fungsional atau simbolis penting keberadaannya

terhadap organisasi dapat terjadi di manapun sepanjang rangkaian linier dan

kepentingannya ditegaskan oleh ukuran maupun bentuknya. Kepentingan juga dapat

ditekankan menurut lokasinya: (1) pada ujung rangkaian linier, (2) keluar dari organisasi

linier, (3) pada titik-titik belok bentuk linier yang terpotong-potong

Gambar 2. 10. Ilustrasi 2 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 198

Karena panjang karaktemya, organisasi linier menunjukkan suatu arah, dan

menggambarkan gerak, perluasan dan perturnbuhan. Untuk membatasi pertumbuhannya,

organisasi-organisasi linier dapat dihentikan oleh suatu bentuk atau ruang yang dominan,

dengan adanya tempat masuk yang menonjol dan tegas atau penggabungan dengan

bentuk bangunan lain atau karena keadaan topografi.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

26

Gambar 2. 11. Ilustrasi 3 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 198

Bentuk organisasi linier bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap

bermacam-macam kondisi tapak. Bentuk ini dapat disesuaikan dengan adanya perubahan-

perubahan topografi, mengitari suatu badan air atau sebatang pohon, atau mengarahkan

ruang-ruangnya untuk memperoleh sinar matahari dan pemandangan. Bentuknya dapat

lurus, bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya dapat berbentuk horisontal sepanjang

tapaknya, diagonal menaiki suatu kemiringan atau berdiri tegak seperti sebuah menara.

Gambar 2. 12. Ilustrasi 4 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 199

Bentuk organisasi linier dapat berhubungan dengan bentu-bentuk lain di dalam

lingkupnya dengan: (1) menghubungkan dan mengorganisir bentuk-bentuk di sepanjang

bentangnya, (2) berfungsi sebagai dinding atau penahan untuk memisahkan ruang

menjadi daerah yang berbeda. (3) mengelilingi dan melingkupi bentuk-bentuk ke dalam

sebuah daerah ruang.

Gambar 2. 13. Ilustrasi 5 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 199

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

27

Bentuk-bentuk lengkung danbersegmen pada organisasi-organisasi linier

melingkupi daerah ruang eksterior pada sisii cekungnya dan mengarahkan ruang-ruangnya

menghadap ke, pusat daerah. Pada sisi cembungnya, bentuk-bentuk ini tampak menghadang

dan memisahkan ruang di hadapannya terhadap lingkungannya.

Gambar 2. 14. Ilustrasi 6 Organisasi Linier

Sumber : Ching, 2000, hal 199

3. Organisasi Radial (Ching, 2000)

Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik organisasi terpusat maupun

linier. Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi

linier berkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi terpusat adalah

sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya,

maka sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang

keluar lingkupya. Dengan lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam meng-

gabungkan dirinya pads unsur-unsur atau benda-benda tertentu pada tapaknya.

Gambar 2. 15. Ilustrasi 1 Organisasi Radial

Sumber : Ching, 2000, hal 208

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

28

Seperti pada organisasi-organisasi terpusat, ruang pusat pada suatu organisasi

radial pada umumnya bebentuk teratur. Lengan-lengan linier di mana ruang pusat

menjadi porosnya, mungkin mirip satu sama lain dalam hal bentuk dan paniang dan

mempertahankan keteraturan bentuk organisasi secara keseluruhan.

Gambar 2. 16. Ilustrasi 2 Organisasi Radial

Sumber : Ching, 2000, hal 208

Lengan-lengan radialnya juga dapat berbeda satu sama lain untuk menanggapi

kebutuhan-kebutuhan individu akan fungsi dan konteksnya. Variasi tertentu dari

orgarisasi radial adalah pola baling-baling di mana lengan-lengan liniernya berkembang

dari sisi sebuah ruang pusat berbentuk segi empat atau bujur sangkar. Susunan ini

menghasilkan suatu pola dinamis yang secara visual mengarah kepada gerak berputar

mengelilingi ruang pusatnya

Gambar 2. 17. Ilustrasi 3 Organisasi Radial

Sumber : Ching, 2000, hal 208

4. Organisasi Cluster (Ching, 2000)

Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian Organisaai dalam bentuk kelompok

atau cluster mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu ruang

terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang selular yang

berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum

seperti wujud dan orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di dalam

komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi

berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

29

seperti kesimetrisan atau sebuah sumbu. Karena polanya tidak berasal dari konsep

geometri yang kaku, bentuk suatu organisasi kelompok bersifat fleksibel dan dapat

menerima pertumbuhan dan perubahan langsungr tanpa mempengaruhi karakternya,

Gambar 2. 18. Ilustrasi 1 Organisasi Cluster

Sumber : Ching, 2000, hal 214

Ruang-ruang kelompok atau cluster dapat diorganisir terhadap suatu titik tempat

masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang rnelaluinya. Ruang-ruang dapat

jugadikelompokkan berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu. Pola ini serupa

dengan organisasi terpusat, tetapi kurang dalarn hal kepadatan dan keteraturan geometri

akhirnya. Ruang-ruang suatu organisasi kelompok dapat juga dimasukkan dalam suatu

daerah atau volume ruang yang telah dibentuk.

Gambar 2. 19. Ilustrasi 2 Organisasi Cluster

Sumber : Ching, 2000, hal 214

Karena tidak adanya tempat utama di dalam pola organisasi berbentuk kelompok,

maka tingkat kepentingan sebuah ruang harus ditegaskan lagi melalui ukuran, bentuk atau

orientasi di dalarn polanya.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

30

Kondisi simetris, atau aksial dapat dipergunakan untuk memperkuat atau

menyatukan bagian-bagian suatu oerganisasi kelompok dan membantu menegaskan

pentingnya suatu ruang sekelompok ruang atau dalam organisasi

Gambar 2. 20. Ilustrasi 3 Organisasi Cluster

Sumber : Ching, 2000, hal 214

5. Organisasi grid (Ching, 2000)

Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dimana posisinya dalam

ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi

Gambar 2. 21. Ilustrasi 1 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 220

Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang

membentuk sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya. Apabila diproyeksikan

dalam dimensi-ketiga, maka pola grid berubah menjadi satu set ruang unit modular

berulang

Gambar 2. 22. Ilustrasi 2 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 220

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

31

Kekuatan yang mengorganisir suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan

kontinuitas pola-polanya yang meliputi unsur-unsur yang diorganisir.pola-pola ini

membuat menjadi satu set atau daerah titik-titik dan garis-garis referensi yang stabil

dalam ruang dimana ruang-ruang organisasi grid daerah yang walaupun berbeda dalam

hal ukuran, bentuk, atau fungsi, dapat membagi hubungan bersama.

Gambar 2. 23. Ilustrasi 3 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 220

Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh sistem struktur rangka

dari kolom dan balok. Dalam daerah grid ini, ruang-ruang dapat terbentuk sebagai

beberapa daerah-daerah terisolir atau sebagai pengulangan modul grid. Tanpa melihat

penempatannya dalam suatu daerah, ruang-ruang ini, jika dipandang sebagai bentuk-

bentuk positif, akan menciptakan set kedua berupa ruang-ruang negatif.

Gambar 2. 24. Ilustrasi 4 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 221

Karena sebuah grid tiga dirnerrsi terdiri dari unit-unit ruang modular yang

berulang, maka organisasi ini dapat dikurangi, ditambahkan, atau dilapisi, dan identitasnya

sebagai sebuah grid tetap dipertahankan dengan kemampuan untuk mengorganisir ruang-

ruang. Manipulasi bentuk demikian dapat digunakan untuk rnenyewakan sebuah bentuk grid

terhadap tapaknya, menetapkan tempat masuk atau ruang keluar atau memungkinkan

pertumbuhan dan perluasan.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

32

Gambar 2. 25. Ilustrasi 5 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 221

Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan khusus mengenai dimensi ruang-

ruangnya atau untuk menegaskan daerah ruang untuk sirkulasi atau pelayanan, suatu grid

dapat dibuat tidak teratur dalam satu atau dua arah. perubahan dimensi ini akan

menimbulkan suatu hirarki rnodul-modul yang dibedakan oleh ukuran, proporsi dan

lokasinya.

Gambar 2. 26. Ilustrasi 6 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 221

Sebuah grid dapat mengalami perubahan-perubahan bentu yang lain. Bagian-

bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual maupun kontinuitas ruang

melampaui daerahnya. Pola grid dapat diputus untuk membentuk ruang utama atau

menampung bentuk-bentuk alami tapaknya. Sebagian dari grid dapat dipisahkan dan diputar

terhadap sebuah titik dalam pola dasarnya. Lewat dari derahnya, grid dapat mengubah

kesannya dari suatu pola titik ke garis, ke bidang, dan akhirnya ke ruang

Gambar 2. 27. Ilustrasi 7 Organisasi Grid

Sumber : Ching, 2000, hal 221

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

33

D. Pola Sirkulasi

Sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur yang diatur untuk menghubungkan,

membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu di dalam bangunan atau ruangan untuk

kelancaran bagian itu sendiri, yang berhubungan dengan penghayatan obyek di dalam ruang

(Suptandar, 1982).

Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan macam dan jumlah

lalulintas yang ditampungnya. Sebuah jalan yang sempit dan tertutup akan merangsang

gerak. Sebuah jalan dapat diperlebar tidak hanya untuk menampung lebih banyak lalu lintas.

Tetapi untuk menciptakan tempat-tempat perhentian, untuk beristirahat atau menikmati

pemandangan. Jalan dapat diperbesar dengan meleburkannya dengan ruang-ruang yang

ditembusnya. Di dalam sebuah ruang yang luas, sebuah jalan dapat berbentuk bebas, tanpa

bentuk atau batasan, dan ditentukan oleh aktivitas di dalam ruangnya (Ching, 1991).

Di dalam menentukan dimensi ruang aktivitas, perlu diperhatikan antara lain jarak

jangkau yang bisa dilakukan oleh civitas, batasan-batasan ruang yang enak dan cukup

memberikan keleluasaan gerak dan kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi untuk

kegiatan-kegiatan pada masingmasing ruang. Berikut gambaran ruang gerak sesuai dengan

standar kebutuhan (Panero, 2003).

Sistem sirkulasi ruang terdapat lima macam, yaitu:

1. Sirkulasi Linier

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau terdiri dari segmen-

segmen, memotong jalan lain, bercabang atau membentuk kisaran (loop). Dicirikan

dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.

2. Sirkulasi Grid

Mempunyai karakteristik yang dapat memungkinkan gerakan bebas dalam banyak arah

yang berbeda-beda. Terdiri atas dua set jalur sejajar yang berpotongan.

3. Sirkulasi Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang fungsional dan

memudahkan pencapaian sepanjang titik-titik tersebut yang merupakan tujuan bagi

pengunjung.

4. Sirkulasi Organik

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

34

Sirkulasi paling peka terhadap kondisi tapak, kadang-kadang dengan mengorbankan

fungsi atau logic dari sistem tersebut dan penafsiran yang mudah terhadapnya oleh

pengguna.

5. Sirkulasi Network

Suatu bentuk jaringan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik tertentu

dalam ruangan.

E. Elemen Pembentuk Ruang

Lantai

Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan langsung dengan beban,

baik bebean mati, bergerak ataupun gesek. Karakter lantai harus mempunyai daya

tahan yang kuat dalam mendukung beban-beban yang datang dari sgela macam

perabotan, aktivits manusia dalam ruang dan lain sebagainya. Selain itu, lantai harus

bersifat kaku dan tidak bergetar.

Lantai memiliki tugas untuk mendukung beban yang datang dari benda perabot

dalam suatu ruangan. Seperti perabot rumah tangga, manusia dengan segala

aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul beban mati atau hidup,

lalu lintas manusia dan hal lain yang membebani. (Sumber : YB Mangun Wijaya,

1998:329)

Persyaratan lantai :

a. Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya.

b. Mudah dibersihkan

c. Kedap suara

d. Tahan terhadap kelembaban

e. Meberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya.

Selain itu, ada pula karakteristik dan juga sifat lantai, yaitu :

Karakter

Lantai dapat menentukan karakter ruang, yaitu dengan

menggunakan bentuk-bentuk pemilihan bahan, pola maupun warna yang

tepat atau sesuai dengan suasana ruang yang ingin dicapai, sehingga

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

35

karakter lantai dapat dicapai, karakter berat, ringan, luas, sempit, dan

sebagainya.

Sifat

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu dengan

membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai. Lantai dapat

bersifat permanen maupun semi permanen.

Dinding

Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruangan dengan ruangan

yang lainnya. Dimana pembatasan ini bisa dikarenakan adanya perbedaan aktivitas

dari kedua ruangan tersebut. Pada dasarnya dinding berfungsi sebagai penahan beban

yang menyangga lantai dan atap, sehingga struktur kekuatan dinding sebagai penahan

beban harus diperhatikan (John F. Pile, 1992).

Dinding merupakan unsur penting pembentuk ruang, baik sebagai unsur

konstruktif (penyekat ruang) ataupun sebagai unsur dekoratif. Dalam proses

perancangan suatu ruang dalam, dinding mempunyai peranan yang cukup dominan

dan memerlukan perhatian khusus. Disamping unsur lain macam tata letak, desain

furniture serta peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu kesatuan

dengan dinding.

Namun, perlu diingat bahwa dinding juga dapat merusak suasana suatu ruangan.

Hal ini dapat terjadi apabila dalam perencanaannya terlalu dipaksakan, terutama

dikarenakan dinding tersebut telah ada sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi pada

renovasi rumah kuno, dimana dinding yang ada lebih berfungsi secara structural

(Suptandar, 1999).

Ceiling

Pengertian istilah ceiling/plafond, berasal dari kata ”ceiling”, yang berarti

melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara

umum dapat dikatakan : ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di

atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai

atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di

bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam bangunan, ceiling sebagai elemen

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

36

penutup utama pada bidang atas sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji

Suptandar, 1999 : 161)

Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup bagian atas. Kesan

pertama adalah adanya tinggi rendah ruang, berfungsi sebagai bidang penempatan

lampu, penempatan AC, sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam

suara atau akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250). Dasar pertimbangan dalam

perencanaan ceiling adalah:

a) Fungsi ceiling

Fungsi dari ceiling selain sebagai penutup ruang juga sebagai pengatur udara

dan ventilasi.

b) Penentuan ketinggian

Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi ruang,

kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.

c) Bentuk penyelesaian

Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya seperti

melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan sebagainya.

(Djoko Panuwun, 1999 : 72)

F. Furniture

Furniture adalah benda dalam bangunan atau ruang yang berfungsi membantu manusia

dalam beraktifitas. Furniture juga berperan menghadirkan nilai estetis dalam hunian.

Bentuk, warna dan detail perancangan furniture kini menjadi faktor penting yang

membuat hunian lebih enak dilihat. (Imelda Akmal, 2010).

Dalam proses penciptaan furniture yang baik, tentunya ada standar yang mengikuti.

Berikut dipaparkan beberapa faktor yang menentukan baik buruknya suatu furniture :

- Ergonomi dan Antropometrik

Human engineering atau sering pula disebut sebagai ergonomic didefinisikan sebagai

perancang man-machine interface sehingga pekerja dan mesin atau produk lainnya

bisa berfungsi lebih efektif dan efisien sebagai sistem manusia mesin yang terpadu.

Disiplin ini akan mencoba membawa kea rah proses perancangan mesin yang tidak

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

37

saja memiliki kemampuan produksi yang lebih canggih lagi, melainkan juga

memperhatikan aspe-aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan

manusia yang mengoperasikan mesin tersebut.

Maksud dan tujuan dari ergonomic adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh

tentang permasalahan interaksi manusia dengan produk-produknya, sehingga

dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin yang optimal. Dengan

demikian, disiplin ergonomic melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu

sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem

pula.

Antropometrik adalah ilmu yang secara khusu mempelajari tentang pengukuran tubuh

manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu atau pun

kelompok. Pelopor bidang ini adalah seorang ahli matematika berkebangsaan Belgia,

Quetlet, yang pada 1870 memperkenalkan karyanya yang berjudul Anthopometric.

Beliau tidak hanya disebut sebagai penemu atau pencetus ilmu tersebut, namun juga

merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah “antopometri”.

Gambar 2.28. beberapa standart ukuran yang digunakan

(Sumber: Panero, Julius dan Zelnik, Martin. Human Dimension and Interior Space. 1979)

- Estetika

Estetika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berasal dari kata

“aisthetikos” atau “aisthanomai” yang berarti mengamati. Dengan indra dan juga kata

aesthisisi yang berarti pengamatan. Estetika melihat sesuatu hal mencakup tentang

keindahan, kemampuan, perasaan dan cita rasa (EB Feldman, 1967).

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

38

Aspek dasar dari estetika adalah :

Harmoni atau keselarasan

Suatu bentuk bisa dinilai harmonis bila telah menampilkan kesatuan

ide. Dengan demikian setiap unsur mendapatkan tingkat dan nilai

dalam rangka komposisi keseluruhan. Semakin berbeda dan kontras

unsur-unsur dalam suatu bentuk keseluruhan.

Proporsi

Proporsi dan skala mengacu pada hunungan antara bagian dari suatu

desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan. Hubungan

benda-benda dari berbagai ukuran dengan ruangan menentukan skala.

Ukuran dan bentuk ruangan menentukan jumlah dan ukuran peravotan

di dalamnya.

Keseimbangan atau balance

Merupakan bagian yang menyangkut dengan keteraturan dan

menimbulkan ketenangan. Bobot visual perabotan dan benda-benda di

dalam ruang ditentukan oleh ukuran, bentuk, warna dan tekstur yang

harus dipertimbangkan dalam menentukan keseimbangan.

Irama

Suatu ketarturan yang dengan sendirinya sudah merupakan sesuatu

yang monoton dan statis. Dengan memasukkan unsur irama ke

dalamnya, barulah suatu rencana kelihatan hidup. Irama dapat dicapai

dengan garis yang tidak terputus, gradasi, radiasi, pergantian.

- Bahan dan Material

Material dan bahan yang digunakan dalam sebuah furniture bisa berasal dari semua unsur

alam yang ada. Selain itu, tekonologi yang semakin canggih memungkinkan kita untuk

menggunakan bahan-bahan buatan olahan pabrik. Dalam penciptaan suatu furniture,

penggabungan antara material yang satu dengan yang lainnya tetap harus berdasarkan

pada unsur estetika yang meliput harmoni, proporsi, kesimbangan serta irama dari

masing-masing bahan.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

39

- Struktur

Pengerjaan furniture menggunakan sistem struktur yang sesuai dengan karakter tiap

bahan yang dipakai. Perlu diingat, janganlah kita memaksakan struktur suatu bahan atau

material yang memang seharusnya tidak digunakan pada teknik tersebut. Karena, pada

akhirnya hal tersebut akan mengurangi nilai estetika dari furniture itu sendiri. Selain

itu,konstruksinya pun bisa jadi tidak sempurna dan membahayakan penggunanya.

Desain furniture dibagi menjadi dua kategori, yaitu :

Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis, lemari

dan juga kursi yang tidak memiliki pelapis. Furniture macam ini di

Indonesia masih dibuat deari kayu walaupun bahan lai sudah bertambah

populer.

Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, atau kursi-kursi yang seluruhnya

atau sebagian diberi pelapis. Termasuk perlengkapan tidur.

(Sumber : Desain Interior, 1999:172)

- Pola Warna

Warna merupakan unsur yang sangat penting di dalam kehidupan ini. Fungsi warna saat

ini telah lebih berkembang, dimana tidak hanya sebagai pemberi sentuhan estetis dari

suatu benda, tapi juga bisa sebagai alat komunikasi yang baik. Warna adalah suatu

kebutuhan yang mendasar. Nenek moyang kita menyadari hal ini, dan banyak tradisi

penyembuhan kuno dari berbagai kebudayaan yang menggunakan warna dalam

praktiknya. Penggunaan warna dalam terapi penyembuhan ini biasa disebut dengan terapi

warna. (Helen Graham, 1998).

Seperti yang telah kita ketahui, setiap warna yang ditampilkan memiliki dampak

psikologis yang berbeda-beda pula bagi penikmatnya. Dalam dunian interior,

pengaplikasian warna baik dalam ruang ataupun furniture sangatlah penting.

Dikemukakan oleh Helen Graham, beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan dari

warna :

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

40

Merah

Memberi energi lebih pada beberapa anggota tubuh, seperti

kaki, tungkai, pinggul, saluran kemih dan kelamin.

Merangsang aktivitas fisik dan vitalitas. Dimana menimbulkan

perasaan aman, stabil, percaya diri dan kehangatan.

Warna ini dapat digunakan pada benda-benda atau hal-hal

didalam ruang atau gedung dimana dibutuhkan aktivitas fisik

yang tinggi dan diruang bermain anak-anak.

Oranye

Warna ini memberikan energy pada hati, limpa, pankreas,

ginjal dan kandung kemih. Warna ini merangsang metabolism,

penceranaa dan penghilangan racun.

Sebaiknya jangan menggunakan warna ini pada ruang istirahat.

Warna ini baik digunakan pada araea bermain, ruang latihan,

sanggar tari dan ruang olahraga (tempat aktivitas social).

Kuning

Kuning memberi energy pada kelenjar adrenalin, sistem saraf

simpatik sehingga memberi energy pada otot, denyut jantung,

pencernaan dan peredaran darah.

Gunakan warna kuning di ruang baca dan belajar, ruang

pertemuan social dan tempat dimana diperlukan pembicaraan

yang hidup.

Jangan gunakan warna ini ada anak dan orang dewasa yang

hiperaktif, agresif atau memiliki kelaianan perilaku dan juga

ruang istirahat.

Hijau

Memberi energy pada kelenjar timus, warna ini merangsang

jantung, paru-paru, bronchulus, lengan, tangan dan juga kulit.

Gunakan warna ini pada setiap ruangan, bangunan dan juga

ruang kerja dimana dibutuhkan ketenangan dan kedamaian,

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

41

kepekaan dan juga hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas

fisik.

Baik digunakan pada ruang istirahat dan jangan digunakan

pada laboratorium atau ruangan yanv memeprlukan pemikiran

analitis.

Biru langit

Memberi energy pada kelenjar tiroid sehinggan memberikan

energy pada metabolisme dan pengendalian suhu tubuh. Warna

ini dapat merangsang suara, ungkapan diri, komunikasi dan

tanggung jawab pribadi.

Gunakan warna ini untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik,

penyimpanan produk susu dan ruangan bagi mereka yang

menderita insomnia dan mengalami syok.

Jangan gunakan warna ini pada orang dewasa atau anak-anak

yang menderita kedinginan atau menggigil, dan bagi penderita

metabolisme lambat.

Biru gelap atau indigo

Memberi energy pada kelenjar pineal. Warna ini merangsang

otak bagian bawah, sistem syaraf pusat dan sistem endokrin.

Karena itu warna biru gelap merangsang aktivitas hormonal di

seluruh tubuh, proses-proses yang tidak disadari, imajinasi,

pemahaman, naluri dan kemampuan psikis atau paranormal.

Gunakan warna ini untuk area meditasi atau perenungan.

Jangan gunakan warna ini pada ruang bermain atau pusat

aktivitas fisik.

Ungu atau violet

Memberikan energy pada kelenjar pituitary. Warna ini

merangsang otak bagian atas dan sistem syaraf, kreatifitas,

ilham, estetika, artistic dan cita-cita luhur.

Gunakan pada ruangan dimana terdapat orang-orang yang

ingin mengilhami aktivitas artistic, estetik dan juga imajinatif.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0812045_bab2.pdf · 9 Seni rupa merupakan suatu bentuk ekspresi seni yang dimana mengandung beberapa

42

Baik juga untuk ruang teater dan juga ruang kelas untuk anak-

anak.

Jangan gunakan warna ini di dalam ruangan yang digunakan

untuk hiburan datau dimana kita menginginkan adanya

percakapan, atau di ruangan yang ditinggali oleh mereka yang

memiliki gangguan mental, terutama mereka yang menderita

delursi (pkirian atau pandangan yang tidak berdasar atau tidak

rasional).

(Sumber : Helen Graham, Penyembuhan Dengan Warna, 1998:4)