29
20 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Dalam sub bab ini dapat diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dan sebagai bahan rujukan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sukartini dkk (2014), menyatakan dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia sangat potensial menghasilkan buah-buahan tropis. Sementara hal yang bertolak belakang terjadi dikehidupan masyarakat seperti konsumsi rumah tangga, industri pariwisata dan industri minuman yang ada di Indonesia lebih memilih menggunakan buah impor. Permasalahan tersebut terjadi karena buah lokal yang kalah bersaing dengan buah impor, hasil kajian dari artikel ini meliputi adanya beberapa faktor yang mengakibatkan buah lokal yang kalah bersaing dengan buah impor diantaranya faktor perubahan selera konsumen, kurangnya promosi buah lokal, kualitas buah lokal yang masih rendah, kuantitas buah impor yang masuk ke Indonesia yang tidak terkontrol dan keberlangsungan pasokan buah lokal yang tidak terjamin. Analisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan buah lokal kalah bersaing dengan buah impor. Hasil kajian ini disimpulkan bahwa pasokan buah lokal yang masih bergantung pada musim yang menyebabkan keterbatasan buah lokal sehingga masuknya kuantitas buah impor yang tidak terkontrol dapat mengisi permintaan konsumen terhadap ketersediaan buah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

DAN MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Dalam sub bab ini dapat diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang

dianggap relevan dan sebagai bahan rujukan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Sukartini dkk (2014), menyatakan dengan iklim tropis yang dimiliki

Indonesia sangat potensial menghasilkan buah-buahan tropis. Sementara hal yang

bertolak belakang terjadi dikehidupan masyarakat seperti konsumsi rumah tangga,

industri pariwisata dan industri minuman yang ada di Indonesia lebih memilih

menggunakan buah impor.

Permasalahan tersebut terjadi karena buah lokal yang kalah bersaing dengan

buah impor, hasil kajian dari artikel ini meliputi adanya beberapa faktor yang

mengakibatkan buah lokal yang kalah bersaing dengan buah impor diantaranya

faktor perubahan selera konsumen, kurangnya promosi buah lokal, kualitas buah

lokal yang masih rendah, kuantitas buah impor yang masuk ke Indonesia yang

tidak terkontrol dan keberlangsungan pasokan buah lokal yang tidak terjamin.

Analisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan buah lokal kalah

bersaing dengan buah impor. Hasil kajian ini disimpulkan bahwa pasokan buah

lokal yang masih bergantung pada musim yang menyebabkan keterbatasan buah

lokal sehingga masuknya kuantitas buah impor yang tidak terkontrol dapat

mengisi permintaan konsumen terhadap ketersediaan buah.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

21

Permasalahan lainnya karena kurangnya pengawasan dalam masuknya buah

import ke Indonesia dapat mengubah selera konsumen. Solusi untuk permasalahan

tersebut dengan cara kerjasama antara pihak swasta, petani buah dan pemerintah,

adapun solusi yang menjadi harapan kedepan dengan cara mengadakan

penyuluhan dalam rangka meningkatkan kualitas buah lokal dengan menggunakan

varietas unggul, memperbaiki infrastruktur maupun teknologi pasca panen bagi

petani. Saran untuk pemerintah diupayakan untuk pengadaan penyuluhan dan

pelatihan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani buah,

menyediakan peminjaman modal bagi petani buah dan melakukan promosi atau

branding buah lokal yang bekerja sama dengan pihak swasta dalam penyerapan

buah lokal untuk menumbuhkan budaya konsumsi buah lokal dalam kehidupan

masyarakat atau konsumsi wisatawan.

Hasil kajian dalam jurnal memaparkan bahwa industri rumah tangga lebih

banyak menggunakan buah impor dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan

dengan industri pariwisata. Penyajian buah impor dipandang lebih menarik dari

segi warna, penampilan dan tidak bergantung pada musim sehingga pada saat

dipergunakan tidak menunggu musim buah tersebut. Penyajian buah impor dalam

industri rumah tangga lebih banyak terserap pada hari raya dan sebagai sarana

upacara adat umat hindu. Menyikapi hal ini, sangat diperlukan tindak lanjut

pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan penyuluhan dalam

pengadaan buah sepanjang tahun serta membantu peminjaman modal untuk

petani. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti buah lokal

dan permasalahan yang membuat buah lokal kalah bersaing dengan buah impor.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

22

Perbedaan dengan penelitian ini adalah narasumber yang digunakan, dalam

penelitian Sukartini,dkk memiliki narasumber dari masyarakat yang ada di Kota

Denpasar sedangkan penelitian ini memiliki narasumber dari pihak hotel di

Kawasan Sanur.

Sinambela dkk (2014), dalam artikelnya membahas dengan adanya kegiatan

impor mengakibatkan kuantitas jumlah produksi lokal berkurang. Ketergantungan

pada kegiatan impor dapat memberikan dampak penurunan produksi lokal secara

terus menerus sehingga eksistensi dan daya saing produksi lokal menjadi

menurun. Peneliti menganalisis pengaruh keberadaan buah impor terhadap buah

lokal secara kuantitatif di daerah penelitian dan menganalisis strategi peningkatan

daya saing buah lokal terhadap keberadaan buah impor. Penelitian ini meliputi

analis Faktor internal yang mempengaruhi daya saing buah lokal adalah modal,

kualitas buah, tampilan (packing) buah, ketersediaan, dan sifat buah yang

musiman. Faktor eksternal adalah penggunaan pengawet, supermarket di sekitar

pasar tradisional yang identik dengan buah impor, permintaan (minat) konsumen,

penawaran dari agen, hari raya besar/akhir pekan, dan harga buah. Metode

penelitian yang digunakan yaitu secara purposive, metode penarikan sampel

dilakukan secara Accidental Sampling, metode analisis data menggunakan analisis

SWOT.

Penelitian Sinambela dkk membahas dampak dari penyajian buah impor

yang lebih tinggi dibandingkan dengan peggunaan buah lokal. Hasil dari kajian ini

menganalisis pengaruh secara internal dan eksternal dengan menggunakan analisis

SWOT. Adapun pengaruh dalam penggunaan buah impor yang lebih banyak

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

23

dibandingkan dengan buah lokal membuat strategi agar penggunaan buah lokal

dapat secara maksimal. Strategi yang digunakan berdasarkan analisis SWOT dari

faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi daya saing buah lokal

dengan buah impor. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti

buah lokal dengan perbedaan lokasi penelitian, analisis yang dipergunakan dalam

menjawab rumusan masalah adalah SWOT sedangkan peneliti menggunakan

analisis faktor dan sumber informan yang berbeda dengan penelitian ini.

Sudarmini (2008), dalam artikelnya menunjukkan bahwa secara umum

terjadi perbedaan persepsi konsumen terhadap buah import dan buah lokal di Kota

Denpasar dimana persepsi konsumen lebih baik terhadap buah impor

dibandingkan buah lokal. Persamaan dengan penelitian ini adalah persepsi

konsumen terhadap buah impor baik dari segi penampilan buah import lebih

menarik dari segi warna dan rasa, rasa status yang dianggap mampu ketika tetap

menggunakan buah impor dalam sehari-hari, ketersediaan buah import tidak

tergantung dengan musim dan kualitias buah lokal yang masih rendah.

Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan wawancara dan

pengisian kuesioner kepada masyarakat di Kota Denpasar untuk menjawab

persepsi konsumen (masyarakat Kota Denpasar) terhadap penggunaan buah impor

dan buah lokal. Hasil dari jurnal ini lebih dominannya masyarakat menggunakan

buah impor dibandingkan buah lokal. Persamaan dalam penelitian ini adalah

meneliti pengaruh penggunaan buah impor dan buah lokal dan menggunakan

analisis faktor sedangkan perbedaannya dari narasumber dan lokasi penelitian.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

24

Sumawidari dkk (2013), yang melakukan penelitian terhadap industri

pariwisata khususnya hotel menemukan bahwa ada lima faktor yang menentukan

permintaan buah lokal pada hotel berbintang yang ada di Kabupaten Badung yaitu

kualitas buah, harga, kriteria hotel, ketersediaan dan kebijakan pemerintah.

Persamaan dengan penelitian ini adalah pemilihan lokasi yang mengambil lokasi

penyajian buah lokal di hotel berbintang di Bali. Penelitian Sumawidari dkk

secara umum menganalisis faktor-faktor yang nantinya akan mempengaruhi

permintaan buah lokal yang terjadi di industri pariwisata, maka dari itu disarankan

kepada pihak pemerintah bekerjasama dengan petani lokal dalam membentuk

perkumpulan agribisnis yang dengan rutin mengadakan penyuluhan dalam

mengembangkan buah lokal, karena permasalahan yang terjadi di industri

pariwisata adalah belum maksimalnya kontinueitas pasokan buah yang sementara

terjadi di industri pariwisata permintaan buah yang cukup tinggi. Dari penelitian

ini adanya hipotesis adanya faktor dominan yang menentukan permintaan buah

lokal di hotel berbintang Denpasar dan Badung adalah kualitas buah.

Relevansi penelitian ini disimpulkan adanya faktor- faktor yang

mempengaruhi penyajian buah lokal yang terjadi di industri pariwisata.

Permasalahan yang terjadi adalah ketersediaan buah lokal yang bergantung pada

musim sehingga sulit memenuhi permintaan pasar, sehingga dengan keadaan

seperti itu akan sangat memungkinkan masuknya buah impor yang tidak

terkontrol dengan rasa dan tampilan yang lebih menarik daripada buah lokal

sehingga perlu adanya kerjasama antara pemerintah dalam upaya penyuluhan dan

perbantuan modal bagi petani, upaya petani yang lebih kreatif dalam

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

25

memproduksi buah lokal yang tidak hanya terfokus pada produksi buah musiman

dan pihak swasta yang membantu penyerapan buah lokal sebagai konsumsi

masyarakat dan wisatawan, disamping telah ditetapkan Perda No. 3 tahun 2013

tentang Perlindungan Buah Lokal. Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi

dalam penelitian ini hanya dalam lingkup Hotel Berbintang di Kawasan

Pariwisata Sanur.

2.2 Konsep

Penelitian ini menggunakan beberapa konsep sesuai pokok pikiran

diantaranya :

2.2.1 Pengertian Kawasan Pariwisata

Suatu kawasan pariwisata diharapkan menyediakan akomodasi, daya tarik

dan fasilitas wisata yang dikemas secara unik dan berbeda yang tidak didapatkan

wisatawan di daerah asal mereka. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia

No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pengertian kawasan pariwisata dan

kawasan strategis pariwisata sebagai berikut :

Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun

atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata dan kawasan

strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata

atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai

pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan

ekonomi, sosial dan budaya, daya dukung lingkungan hidup, serta

pertahanan dan keamanan.

Kawasan pariwisata yang menjadi lokasi penelitian adalah kawasan

pariwisata Sanur. Kawasan Pariwisata Sanur adalah salah satu kawasan pariwisata

yang telah dikenal oleh mata dunia, dimana Kawasan Pariwisata Sanur dilengkapi

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

26

oleh prasarana dan sarana yang mendukung dalam memenuhi kebutuhan

wisatawan.

Perkembangan suatu kawasan pariwisata tergantung pada apa yang dimiliki

kawasan tersebut untuk ditawarkan kepada wisatawan. Suatu kawasan pariwisata

memenuhi pelayanan yang ditunjukkan untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan

wisatawan dari saat mereka meninggalkan rumah hingga kembali ke daerah asal.

Menurut Pitana dan Surya Diarta (2009:130), komponen yang dimiliki kawasan

pariwisata diantaranya atraksi destinasi, fasilitas destinasi, aksesibilitas, image dan

harga. Komponen kawasan pariwisata Sanur dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Atraksi Destinasi

Elemen yang terkandunng dalam destinasi dan lingkungan di dalamnya

yang secara individual atau kombinasinya memegang peranan penting dalam

memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut. Atraksi destinasi

alam yang dimiliki Sanur meliputi pantai dan atraksi buatan seperti museum dan

gallery dan adanya atraksi budaya dengan adanya kesempatan berbaur dengan

masyarakat Sanur dalam kegiatan upacara melasti dan adanya Sanur Village

Festival.

b. Fasilitas Destinasi

Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya kenyamanan

wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun sarana-

sarana penting yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata Sanur adalah

hotel melati hingga hotel berbintang, homestay/penginapan, restaurant, money

changer, sarana komunikasi dan keamanan.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

27

c. Aksesibilitas

Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan

komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi keinginan

seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang terpenting dalam

aksesibilitas adalah transportasi, maksudnya yaitu frekuensi penggunaannya,

kecepatan yang dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.

Selain transportasi yang berkaitan dengan aksesibilitas adalah prasarana meliputi

jalan, jembatan, terminal, stasiun, dan bandara. Prasarana ini berfungsi untuk

membantu menghubungkan suatu tepat dengan tempat yang lain untuk

memudahkan perpindahan wisatawan seperti adanya penyewaan sepeda, sepeda

motor, mobil dan taxi yang mudah ditemui oleh wisatawan di area Sanur.

d. Image

Image atau kesan wisatawan untuk memotivasi mengunjungi suatu kawasan

pariwisata. Image ini bisa berupa produk, pelayanan, pengalaman dan fakta

mengenai suatu kawasan pariwisata. Kawasan pariwisata Sanur lebih dikenal

dengan image sebagai rumah kedua bagi wisatawan Eropa, kuliner dan keramah-

tamahan masyarakat Sanur dapat mendorong wisatawan mengunjungi Sanur.

e. Harga

Biaya keseluruhan selama perjalanan wisata, biaya ini biasanya terdiri dari

satu harga untuk akomodasi, makanan dan minuman dan biaya perjalanan.

Kawasan pariwisata Sanur menawarkan banyak variasi harga untuk menginap di

hotel maupun penginapan, biaya selama berlibur di Sanur yang biasanya

ditawarkan Travel Agent kepada wisatawan yang ingin berlibur ke Sanur.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

28

Kawasan Pariwisata Sanur merupakan kawasan pengembangan wisata

pertama di Bali yang ditandai dengan hadirnya hotel-hotel berbintang serta

berbagai macam fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

2.2.2 Pengertian Hotel Berbintang

Kawasan pariwisata memiliki berbagai macam fasilitas dimana salah satu

nya adalah hotel. Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK

103/MPPT 1987 adalah :

Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan

minum serta jasa lainnya bagi umum,yang dikelola secara komersial.

Hotel juga sangat berperan penting bagi wisatawan asing maupun domestik

yang sedang mengadakan kegiatan atau hanya sekedar berlibur. Katagori jenis

hotel yang paling diminati wisatawan saat berlibur adalah resort hotel. Resort

Hotel merupakan hotel tersebut berlokasi di daerah khusunya yang bertema

pegunungan, di tepi pantai, atau aliran sungai lainnya. Hotel tersebut

diperuntukkan bagi keluarga yang sedang melakukan liburan dan hanya sekedar

ingin beristirahat sejenak. Motel merupakan tempat menginap yang berlokasi di

pinggiran atau sepanjang jalan raya di suatu kota besar. Hotel tersebut

diperuntukkan mereka yang sedang berlibur dan membawa kendaraan pribadi

sendiri dengan disediakan fasilitas garasi dan city hotel yang berada di pusat kota

biasanya diperuntukkan untuk businessman yang mengadakan pemesanan kamar

dengan tujuan meeting corporate.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

29

Pengertian di atas dapat dikemukanan bahwa hotel sendiri akan memilki

karakteristik yang berbeda-beda. Secara umum hotel memiliki karakteristik,

sebagai berikut :

1. Industri yang bermodalkan nominal besar.

2. Dipengaruhi oleh beberapa sektor antara lain sektor ekonomi, politik, sosial,

budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

3. Pemasaran produk adalah jasa dan produk itu sendiri.

4. Beroperasi selama 24 jam.

5. Pelanggang sebagai raja sekligus partner dalam usaha.

6. Menyediakan berbagai fasilitas pendukung lainnya seperti room service,

internet centre, free wifi dan fasilitas yang memnuhi kebutuhan wisatawan

yang menginap di hotel.

Berdasarkan kelasnya hotel berbintang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Hotel bintang satu : minimal 15 kamar

2. Hotel bintang dua : minimal 20 kamar

3. Hotel bintang tiga : minimal 30 kamar

4. Hotel bintang empat : minimal 50 kamar

5. Hotel bintang lima : minimal 100 kamar

6. Hotel bintang lima + diamond : hotel dengan kualitas lebih baik dari hotel

bintang lima (Soenarno, 2000:28).

Katagori hotel berbintang juga ditentukan oleh mempertimbangkan

keberadaan atau ketiadaan fasilitas penunjang hotel. Menurut Komar (2006:135)

memamparkan :

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

30

Klasifikasi hotel bintang adalah kriteria penggolongan hotel berdasarkan

jumlah poin yang didapatkan dari hasil penilaian. Penilaian itu berdasarkan

fisik/bangunan, manajemen/operasional dan pelayanan/service.

Pada penelitian ini, hotel yang ditunjuk sebagai lokasi penelitian adalah

hotel katagori bintang 2, bintang 3, bintang 4 dan bintang 5 yang berada di

kawasan pariwisata Sanur.

2.2.3 Buah Lokal

Pemasaran komoditas buah-buahan di pasar dunia berkembang cukup pesat.

Buah-buahan tropis Indonesia mulai dilirik pasar dunia, sehingga keadaan ini

membuka peluang untuk mengembangkan buah lokal Indonesia. Produk buah

lokal sudah diatur dalam Perda Bali No. 3 Tahun 2013 di mana :

Buah lokal adalah semua jenis buah-buahan yang dikembangkan dan

dibudidayakan di Bali. Produk Buah Lokal adalah semua hasil dan

turunan hasil yang berasal dari tanaman buah lokal yang masih segar atau

yang telah diolah.

Menurut Sunarjono (2013;7), di Indonesia terdapat berbagai macam jenis

buah-buahan. Namun pada dasarnya berbagai jenis buah dibedakan menjadi dua

kelompok sesuai syarat hidupnya, yaitu buah-buahan subtropics dan buah-buahan

tropis yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Buah-buahan subtropis menghendaki suhu rendah (kurang dari 210 C) untuk

tumbuh dan berbuah. Lokasi di Indonesia terdapat di dataran tinggi dengan

ketinggian lebih dari 1.000 m diatas permukaan laut. Adapun buah dataran

tinggi seperti apel, pir, persik, kiwi dan markisa.

b. Buah-buahan tropis menghendaki suhu tinggi (lebih dari 250 C) untuk

tumbuh subur dan berbuah. Lokasi di Indonesia terdapat di dataran rendah

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

31

dan disekitar garis khatulistiwa. Buah yang masuk dalam kelompok buah

tropis antara lain durian, rambutan, salak, manggis, duku dan mangga.

Buah subtropis dan buah tropis masuk dalam katagori buah lokal yang

dikembangkan di Indonesia. Keanekaragaman buah lokal yang ditanam di

Indonesia menambah banyaknya varietas buah lokal yang menjadi konsumsi bagi

masyarakat dan wisatawan. Varietas yang dihasilkan buah lokal meliputi dua

macam, yang pertama adalah buah yang varietas tanamannya asli Indonesia dan

ditanam petani di Indonesia dan yang kedua ialah buah yang varietas tanamannya

dari negara lain namun ditanam petani di Indonesia. Dengan demikian, buah lokal

itu buah yang dihasilkan petani Indonesia terlepas dari mana asal varietasnya.1

Buah lokal dengan penanganan panen dengan baik akan diserap lebih

banyak oleh masyarakat. Menurut Pujimulyani (2009:1), penanganan hasil

pertanian setelah panen terkait dengan istilah pasca panen. Pasca panen adalah

suatu kegiatan yang dimulai dari bahan setelah dipanen sampai siap untuk

dipasarkan atau digunakan konsumen dalam kondisi masih segar atau siap diolah

lebih lanjut dalam industri.

Petani mengadakan sortasi dengan tujuan memisahkan sayuran dan buah-

buahan sesuai tingkat kematangan, tingkat kekerasan (tekstur), ukuran, warna

hasil panen memisahkan yang rusak. Petani tidak melakukan sortasi dengan tepat

karena keterbatasan pengetahuan dan ingin segera memenuhi keperluan hidup

dengan menjual hasil panen segera setelah dipanen.

1 Atep Hidayat. 1 Oktober 2014.”Buah Lokal dan Nasionalisme Kita”[Diunduh tanggal 5 Oktober

2014]. Sumber:URL: file:///C:/Users/Acer/Downloads/Agro%20012%281%29.pdf.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

32

Hasil pertanian yang telah melalui tahap sortasi akan dikelompokkan sesuai

dengan kriteria atau grade untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut

Wirawan dkk (2014:22), kriteria buah lokal dengan mengambil sampel buah jeruk

atau salak dapat dibagi menjadi:

a. Grade A terdiri dari buah yang dengan ukuran besar yang dijual keluar

untuk di ekspor, dipergunakan di industri pariwisata dan sebagian terdapat

di supermarket.

b. Grade B terdiri dari buah dengan ukuran sedang yang biasanya ada di

supermarket.

c. Grade C terdiri dari buah ukuran kecil yang biasanya ada pada pasar

tradisional.

Pola sortasi buah lokal akan mewujudkan buah lokal menjadi tuan rumah

dinegerinya sendiri yang dapat diwujudkan apabila dibangun supply-chain

management (SCM). Menurut Nurchayati dan Hikmah (2014:29), SCM

merupakan strategi bisnis yang mengintegrasikan secara vertical perusahaan-

perusahaan dalam supply chain (SC) untuk meningkatkan efisiensi dan prestasi

keseluruhan anggota SC agar dapat memenuhi tuntutan konsumen sehingga

menjadi satu kesatuan kegiatan bisnis yang kompetitif. Penerapan SCM dapat

diuraikan dalam contoh berikut :

1. Petani buah di Taiwan membentuk asosiasi atau kelompok tani. Mereka

melakukan seleksi sendiri dengan buah dikemas sesuai standar kemudian

ditawarkan ke pasar grosir. Para tengkulak dipersilahkan memberli di pasar

grosir dengan cara lelang dengan ketentuan yang dibuat asosiasi.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

33

2. Indonesia yakni di Lumajang, Jawa Timur telah membuat kelompok petani

pisang mas Kirana dengan membentuk Kelompok Tani Sumber Jambe.

Proses sortasi pada buah lokal yang siap dipasarkan melalui pascapanen

sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah. Masalah kerusakan buah

tampaknya sederhana namun penanganan pascapanen sangat berpengaruh pada

mutu buah dan harga jual. Buah yang baik (tidak cacat) memiliki harga jual yang

jauh lebih tinggi dibandingkan buah yang cacat. Untuk mendapatkan mutu yang

baik, buah yang dipetik harus benar-benar memiliki derajat kematangan yang

tepat. Proses sortasi pada buah dapat mengelompokkan buah yang dapat

memenuhi standarisasi yang diperlukan dalam operasional hotel.

Adanya standarisasi buah lokal sangat diharapkan penyajian berbagai jenis

buah lokal dapat maksimal di industri pariwisata khususnya hotel. Menurut Dewi

Apriyanti, hotel berkomitmen untuk memanfaatkan hasil produksi lokal buah dan

sayuran dimana tidak hanya mutu, persediaan bahan baku lokal yang kuantitasnya

terjaga sangat diperlukan dalam operasional hotel. Permintaan buah lokal untuk

industri pariwisata dengan kebutuhan buah-buahan sangat dominan dengan

tingginya konsumsi buah pada umumnya pagi hari saat breakfast. 2

Standar mutu buah lokal secara fisik tidak bisa menjamin standar mutu yang

terkandung dalam buah lokal. Standar mutu berupa batasan gabungan dari sifat-

sifat atau ciri-ciri yang memberikan nilai kepada setiap komoditi yang dihasilkan.

Mutu tidak selalu berkaitan dengan produk yang dihasilkan tetapi dapat berupa

2 Dewi Apriyanti. 17 Februari 2015.“Pembatasan Buah Impor Pengelola Hotel dan Restoran

Harapkan Mutu Buah Lokal Ditingkatkan”.[Diunduh tanggal 20 Maret 2015].

Sumber:URL:http://www.bisnisbali.com/2013/04/10/news/bog/gg.html.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

34

pelayanan meliputi kemasan dengan label atau merk, ketepatan waktu pengiriman,

ketersediaan buah dsb).

Standar mutu dibuat untuk melindungi konsumen yang berkaitan dengan kualitas

buah-buahan yang dihasilkan. Unsur yang berkaitan dengan kualitas buah yang

dihasilkan meliputi :

a. Kualitas yang dapat dilihat (dimensi, berat, dan volume), bentuk (rasio antar

dimensi, keseragaman, kondisi permukaan), warna (keseragaman warna,

intensitas, gloss), kondisi umum (kemulusan, ada/tidak cacat dan

kerusakan).

b. Kualitas rasa meliputi kekerasan, keempukan, kerenyahan, kesegaran,

kealotan, kekentalan sari buah. Mutu tekstur buah sangat berkaitan untuk

buah lokal ekspor dalam bentuk segar maupun olahan.

c. Aroma meliputi kemanisan, keasaman, intensitas rasa pahit, pedas dan

sepat.

d. Kualitas terkadung pada nutrisi meliputi kandungan gula, karbohidrat,

vitamin dan mineral, anti oksidan (karoten, isoflavon) dan serat.

e. Kualitas kesehatan meliputi bebas kontaminasi baik oleh mikroba pathogen,

toksin, bahan kimia, pestisida serta cemaran fisik lainnya (kotoran).

f. Fleksibilitas meliputi kemudahan untuk dikonsumsi, kemudahan untuk

disajikan, kemudahan pembuangan sampah dsb.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

35

g. Kualitas lainnya meliputi faktor ekonomi (harga), faktor lingkungan, halal,

umur simpan, konsistensi suplai, sampah bekas kemasan.3

Semua kelas buah memiliki ketentuan minimum yang harus dipenuhi antara

lain buah tersebut harus utuh, penampilan segar, padat, layak konsumsi, bersih,

bebas dari benda-benda asing, bebas dari lecet yang mengakibatkan perubahan

pada rasa dan penampilan, bebas dari hama dan penyakit, bebas dari kelembaban

eksternal yang abnormal kecuali pengembunan sesaat setelah pemindahan dari

tempat penyimpanan dingin dan bebas dari aroma asing. Adanya proses penerapan

standarisasi mutu pada buah lokal berdampak pada beberapa elemen diantaranya :

1. Produsen

Standarisasi mutu buah lokal memberikan keuntungan bagi produsen karena

produsen dapat memperoleh harga jual tinggi dari produk bermutu yang

dihasilkan, penerapan standarisasi mutu menciptakan persaingan yang sehat

dan dapat melakukan transaksi penjualan yang fair.

2. Pedagang

Buah-buahan yang masuk ke pasaran adalah buah yang bermutu tinggi dan

memiliki daya jual tinggi, memudahkan mengatur sistem penjualan, buah

yang melalui uji standar mutu membuka peluang untuk dapat di ekspor.

3. Konsumen

Dapat memilih jenis buah yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan

membayar karena harga akan berbeda untuk buah lokal dengan standar

mutu tinggi, selain itu dengan adanya transaksi yang fair dapat membantu

3 Subandi. 18 Oktober 2014."Kualitas Buah Hasil hortikultura”. [Diunduh tanggal 29 Mei 2015].

Sumber:URL:Bangsosekgamas.blogspot.com/2014/10/kualitas-buah-hasil-hortikultura.html?m=1/.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

36

konsumen menuntut ke penjual atau produsen buah apabila buah yang dibeli

tidak sesuai dengan kelas mutu yang tertera.

Proses standarisasi mutu buah lokal biasanya ditandai penandaan dan

pelabelan pada kemasan dimana setiap kemasan dalam container harus

menggunakan tulisan pada sisi yang sama, mudah dibaca dan tidak terhapus serta

tampak dari luar atau ditunjukkan pada dokumen yang menyertai pengiriman

barang. Untuk buah yang diangkut dalam bentuk curah, label harus ditunjukkan

pada dokumen yng menyertai buah dimana pelabelan sekurang-kurangnya

mencantumkan nama dan varietas buah, nama dan alamat perusahaan eksportir,

pengemas atau pengepul, asal buah, kelas, ukuran (kode ukuran atau kisaran bobot

dalam gram) dan jumlah buah.

2.3 Landasan Teori

Landasan teori merupakan teori yang relevan yang digunakan untuk

menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi

jawaban dari rumusan masalah yang diteliti. Landasan teori akan menjadi dasar

yang kuat dalam sebuah penelitian yang dilakukan sehingga landasan teori dipilih

oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut untuk

menjadi acuan dalam menyelesaikan rumusan masalah. Penelitian ini

menggunakan teori bauran pemasaran dan teori sikap pengambilan keputusan

konsumen.

2.3.1 Teori Bauran Pemasaran

Alur distribusi buah dari produsen berpindah ke konsumen tidak lepas dari

sistem pemasaran. Menurut Antara (2009:6), Subsistem pemasaran atau

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

37

perdagangan adalah proses pengaliran barang dari sentra produsen ke sentra

konsumen. Proses ini meliputi rangkaian jenis kegiatan mulai dari pengumpulan

produk usaha tani, pengolahan, penyimpanan, sortasi, distribusi, promosi,

informasi pasar serta intelijen pasar. Menurut Assauri (2009:5), sistem pemasaran

sebagai usaha yang menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat

kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

tepatdengan promosi dan komunikasi yang tepat. Pengertian ini memberikan suatu

gagasan kegiatan tertentu yang dilakukan mencakup barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhan.

Setiap perusahaan khususnya hotel berbintang menentukan efektivitas biaya

dari komponen bauran pemasaran dan bisa merumuskan bauran pemasaran yang

bisa memberikan keuntungan maksimal. Strategi pemasaran yang diperlukan

kerangka empat P dalam teori bauran pemasaran. Elemen 4P terdiri dari

kombinasi variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang

dimiliki oleh hotel berbintang.

a. Produk

Pihak supplier buah berusaha menawarkan kualitas produksi buah yang

akan menyebabkan pasar sasaran menyukainya bahkan bersedia membayar tinggi.

Atribut produk adalah unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan

dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk menurut

Assauri (2009:200) mengemukakan setiap produk memiliki mutu/kualitas,

penampilan, gaya, merek, pengemasan, ukuran, jenis, jaminan dan pelayanan.

Supplier buah sangat memperhatikan atribut produk buah lokal dilihat dari

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

38

keadaan fisik buah lokal, pada umumnya konsumen (hotel berbintang) akan

membeli buah lokal karena buah lokal jauh lebih sehat daripada mengkonsumsi

buah impor. Tingkat kesegaran buah lokal yang dianggap banyak orang bisa jauh

menyehatkan. Untuk mengoptimalkan penyerapan buah lokal pada hotel

berbintang diperlukan kerjasama strategi dengan petani buah dalam memasarkan

produk buah lokal dengan mengadakan sortasi setelah panen buah lokal, dalam

sortasi ini sangat membantu mengelompokkan ukuran buah dan mengelompokkan

buah mana yang dapat di ekspor dan buah yang dapat dikonsumsi dalam negeri.

Setelah melakukan proses sortasi dilakukan proses pengemasan buah terhadap

kerusakan akibat cuaca dan kotoran, buah-buahan yang melewati sortasi dikemas

sesuai dengan ukuran buah. Produk buah lokal yang dalam keadaan segar dan

tidak lecet dapat membuat buah lokal mempunyai nilai jual tinggi sehingga buah

yang segar dapat menarik minat pihak hotel berbintang untuk membeli. Atribut

produk yang memenuhi standar hotel akan memudahkan hotel untuk mengolah

buah lokal untuk dapat disajikan kepada wisatawan setiap harinya.

b. Harga

Harga merupakan elemen dalam perusahaan yang dapat menghasilkan

pemasukan dan biaya, sehingga harga dapat berubah secara fleksibel agar

mengenai sasaran sehinggga menghasilkan pemasukan. Harga juga sangat

berpengaruh pada ketersediaan buah lokal. Saat buah lokal tidak pada musimnya

atau saat musim kemarau akan berdampak pada tinggi nya harga buah yang

berbanding terbalik saat musim panen maka produksi buah yang melimpah

membuat harga buah lokal di pasaran menjadi turun. Harga yang ditetapkan oleh

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

39

supplier buah pada umumnya dengan menambahkan harga pokok buah yang

dibeli dari penjual dan biaya distribusi buah, karena apabila buah yang dijual

memiliki alur distribusi yang panjang maka akan ad penambahan biaya yang

mempengaruhi nilai jual buah lokal.

Harga produksi buah lokal juga sangat berpengaruh pada lingkungan

sekitar. Contohnya, akibat dari letusan Gunung Kelud dengan aktivitas hujan abu

vulkanik berdampak pada kualitas dan distribusi bahkan pemasaran buah di

sejumlah kota di Jawa Timur. Buah-buahan yang dihasilkan seperti jeruk, apel,

semangka semula dengan harga Rp. 25.000/kg kini naik menjadi Rp. 30.000/kg.

Adanya kenaikan harga disebabkan oleh telatnya pengiriman seta pasokan dari

buah lokal yang berada pada daerah yang terkena imbas dari abu vulkanik.4

c. Tempat (Place)

Pemilihan tempat menimbulkan sejumlah tantangan. Perusahaan menyadari

bahwa tempat sangat berkaitan dengan pilihan distribusi akan menimbulkan

kewajiban komitmen jangka panjang yang mengharuskan mereka mungkin tetap

harus mempertahankan sekalipun nanti muncul saluran distribusi yang lebih baru

dan lebih menarik. Menurut Nurchayati dan Hikmah (2014:23), keterkaitan

antara produsen dan konsumen tidaklah terlepas dari kegiatan distribusi. Barang

yang dihasilkan oleh produsen akan bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis

apabila dapat sampai ke konsumen untuk pemenuhan kebutuhannya. Peran

distribusi barang dalam arti tepat waktu dan terjangkau merupakan faktor penentu

4 Meta. 15 Maret 2015.”Manajemen Strategi Pemasaran Secara Efesiensi Buah Lokal Pasca

Letusan Gunung Kelud” [Diunduh tanggal 17 Maret 2015]. Sumber

URL:http://tesismanajemen.com/manajemen-strategi-pemasaran-secara-efisiensi-buah-lokal-

pasca-letusan-gunung-kelud/.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

40

terhadap keberhasilan fungsi distribusi barang. Saluran distribusi dapat dibagi

menjadi menjadi :

a. Saluran distribusi langsung yaitu saluran distribusi yang langsung mengarah

pada konsumen seperti hotel, restauran, rumah sakit dan rumah tangga.

Saluran distribusi langsung ini biasanya dilakukan oleh distributor agribisnis

pertanian dalam skala kecil atau yang sudah besar dengan mengadakan

kerjasama dengan pihak konsumen dengan kriteria dan kualitas hasil

produksi yang sudah disepakati.

b. Saluran distribusi tidak langsung, seperti pasar pasar tradisional, swalayan,

pedagang pengecer dan koperasi. Seorang pelaku agribisnis pertanian yang

langsung membawa hasil produksinya ke pasar, tetapi tidak sedikit pula

yang karena keterbatasan sarana transportasi, arus informasi, dan

komunikasi, hasil produksi agribisnis pertanian harus dikumpulkan oleh

pedagang pengumpul.

c. Saluran distribusi yang terakhir adalah eksportir. Kegiatan eksportir

melakukan ekspor hasil produksi agribisnis pertanian, biasanya ditetapkan

standar mutu yang dikeluarkan oleh negara tujuan terhadap kualitas produk

agribisnis pertanian. Kegiatan ekspor perlu memperhatikan keadaan dan

kebutuhan pasar negara yang akan dituju.

Peranan distribusi pedagang perantara yang biasa dijumpai dalam usaha

agribisnis pertanian adalah pedagang eceran, pedagang besar, dan pedagang

pengumpul. Pedagang eceran merupakan perantara yang menjual barang

dagangannya langsung kepada konsumen akhir. Sementara pedagang besar adalah

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

41

pedagang yang menerima produk agribisnis pertanian dari petani atau pedagang

pengumpul dan menyalurkan kepada pedagang kecil atau eceran. Banyaknya

pedagang perantara membuat mata rantai tata niaga menjadi semakin panjang.

Akibatnya tingkat harga yang diterima petani relatif sangat rendah dibanding

dengan harga yang harus dibayar oleh konsumen. Untuk mengatasi hal ini, perlu

adanya upaya memperpendek jalur tata niaga, disamping upaya peningkatan

efisiensi peranan lembaga tata niaga serta perbaikan sarana transportasi. Dampak

keterlambatan distribusi buah lokal dari produsen ke konsumen membuat

fenomena peredaran buah impor menjadi menjamur di pasaran, fenomena buah

impor dengan harga murah, supply buah yang melimpah, warna dan penampilan

buah impor yang menarik sehingga buah impor tidak kesulitan untuk

memasarkan. Menurut Nurchayati dan Hikmah (2014:29), dengan fenomena

menjamurnya buah impor maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang perlu

mendapatkan perhatian dalam pendistribusian buah lokal yang dapat menjadi

penghambat antara lain :

1. Buah-buahan Indonesia belum dikenal di dunia internasional dan belum

menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

2. Belum berorientasi pada mutu sehingga dalam pengiriman, buah bermutu

baik dicampur dengan buah bermutu jelek, daun, ranting bahkan buah

busuk. Akibatnya 40-60 persen buah rusak dan harus dibuang. Rendahnya

mutu buah lokal terkait erat dengan sistem produksi, sistem panen dan

penanganan pasca panen.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

42

3. Sistem produksi buah-buahan di Indonesia umumnya menggunakan sistem

produksi pekarangan dan agroforestry.

Sistem agroforestri adalah suatu sistem pertanian di mana pepohonan

ditanam secara tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim.

Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan,

secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam

larikan sehingga membentuk lorong/pagar. Bentuk agroforestri sederhana yang

paling banyak dibahas di Jawa adalah tumpangsari.5

d. Promosi

Kegiatan promosi mencakup semua alat komunikasi yang dapat

menyampaikan pesan pada khalayak sasaran. Kegiatan promosi dikelompokkan

menjadi lima kelompok umum diantaranya periklanan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat (public relation), tenaga penjual dan pemasaran langsung.

Kegiatan promosi dapat berupa suatu bentuk komunikasi pemasaran, sedangkan

komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang menyebarkan informasi,

mempengaruhi, membujuk atau mengingatkan pasar sasaran perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Kegiatan promosi yang dilakukan

untuk memperkenalkan buah lokal telah dilakukan oleh pihak pemerintah yang

bekerja sama dengan pihak swasta dan petani buah. Kegiatan promosi dalam hotel

berbintang di Kawasan Sanur dengan menambahkan sajian buah lokal dalam

5 Kurniatun Hairiah dkk, 10 Mei 2014. “ Sistem Agroforestri Di Indonesia”[Diunduh tanggal 15

Mei 2015]. Sumber:URL:http://worldagroforestry.org/sea/Publications/files/lecturenote/LN0034-

04/LN0034-04-2.pdf/.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

43

operasional hotel sehingga kemungkinan besar terserap banyak buah lokal pada

operasional hotel dan penambahan penyajian buah lokal pada event MICE yang

ada pada hotel tersebut.

Kesimpulan dengan adanya bauran pemasaran dapat mengarahkan

perusahaan mencapai sasaran perusahaan yang berupa tingkat laba yang diperoleh

perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar tertentu. Teori bauran

pemasaran terdiri dari elemen-elemen yang dimiliki perusahaan dalam melakukan

komunikasi dengan konsumen sehingga tujuan dari perusahaan dapat diorganisir

dengan tepat dan efektif sekaligus dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan

konsumen. Teori bauran pemasaran sangat terkait dengan penelitian ini adalah

adanya bauran pemasaran dapat diketahui kriteria buah lokal yang diminati pihak

industri pariwisata khususnya hotel bintang lima dari 4P yang terdapat pada teori

bauran pemasaran sehingga membantu memberikan refrensi atau informasi

kepada para petani dan supplier buah dalam menyiapkan buah lokal yang

diperlukan sesuai permintaan hotel.

2.3.2 Sikap Pengambilan Keputusan Konsumen

Konsumen akan melewati beberapa tahapan dalam proses pengambilan

keputusan dalam melakukan pembelian suatu produk. Menurut Suprapti

(2010:264), dalam perilaku konsumen teknik pengambilan keputusan bisa

meliputi beberapa jenis diantaranya :

Keputusan yang satu mempengaruhi keputusan yang lain. Tindakan nya

misalnya keputusan untuk membeli suatu produk atau tidak, apabila

membeli suatu produk maka akan mengarah pada merek produk tersebut,

bila sudah memutuskan membeli maka pembelian akan dihadapkan pada

pilihan saluran untuk membeli kemudian menyangkut pembayaran sehingga

keputusan bisa berpengaruh pada jenis keputusan lainnya.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

44

Keputusan membeli konsumen masih berpengaruh pada merek, dalam

pembelian buah lokal kebanyakan konsumen lebih memilih buah lokal yang

memiliki tampilan yang lebih menarik dari segi warna dan buah favorit saat itu.

Buah lokal yang dibandingkan dengan buah impor sangat jauh berbeda, keputusan

konsumen lebih banyak membeli buah impor karena buah impor telah memiliki

merek yang telah dikenal oleh masyarakat pada umumnya dan dengan membeli

buah impor akan menambah rasa atau status mampu bagi konsumen walaupun

harga buah impor jauh lebih mahal dibandingkan buah lokal. Pengaruh keputusan

konsumen pada umumnya meliputi harga, warna, kesegaran, rasa, aroma, tempat

pembelian dan sebagainya sebagai salah satu acuan perancangan produk.

Konsumen memiliki kebebasan untuk memilih produk yang ditawarkan

berdasarkan kepentingan atribut yang mereka inginkan. Preferensi konsumen

terhadap atribut-atribut produk dapat digunakan sebagai acuan perbaikan dan

pengembangan produk baru. Produk yang disukai konsumen ialah produk yang

dapat memenuhi keinginan konsumen. Karakteristik kualitas produk dapat

diperoleh melalui preferensi konsumen berdasarkan pendekatan konsep atribut

produk. Preferensi akan menjadi dasar seorang konsumen dalam mengambil

keputusan pembelian suatu produk.

Sikap pengambilan keputusan konsumen sangat mempengaruhi banyak

faktor secara eksternal dan internal. Adanya kedua faktor tersebut mempengaruhi

keputusan membeli konsumen dalam memutuskan buah yang akan dibeli. Faktor

eksternal seperti atribut harga menjadi artibut yang paling penting dalam memilih

buah. Konsumen merasa bahwa atribut harga sebagai atribut penting yang menjadi

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

45

evaluasi konsumen dalam pembelian buah. Buah yang harganya murah dan

terjangkau akan menarik minat konsumen untuk membelinya secara konsisten.

Atribut terpenting kedua yang menjadi evaluasi konsumen dalam membeli buah

adalah kesegaran. Kesegaran yang dimaksud adalah buah yang tidak

dijual/disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga akan mempengaruhi

tingkat kesegaran buah tersebut. Semakin segar buah itu terlihat akan menarik

minat konsumen untuk membelinya.

Atribut terpenting ketiga yang menjadi evaluasi konsumen membeli buah

adalah manfaat bagi kesehatan. Konsumen sangat mementingkan manfaat buah

bagi kesehatan. Buah buahan bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh,

kekebalan tubuh, kecantikan kulit wajah, menyegarkan tubuh, menjadikan wajah

terlihat awet muda, mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit, seperti

penyakit luar maupun penyakit dalam.

Atribut terpenting keempat yang menjadi evaluasi konsumen dalam

membeli buah adalah kemudahan memperoleh. Konsumen mementingkan atribut

kemudahan memperoleh menjadi penilaian terpenting bagi konsumen dalam

membeli buah, yaitu konsumen berharap tempat penjualan buah tidak hanya

terbatas di satu tempat saja.

Atribut terpenting kelima yang menjadi evaluasi konsumen dalam membeli

buah adalah warna. Warna pada buah bukanlah sekedar pembeda jenis antara

buah satu dengan lainnya. Warna buah ternyata merupakan informasi kandungan

nutrisinya. Buah yang memiliki warna tertentu bermanfaat untuk membangun

sistem kekebalan tubuh dengan caranya sendiri.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

46

Atribut terpenting terakhir yang menjadi evaluasi konsumen dalam membeli

buah adalah kandungan zat seperti vitamin, mineral dan terbebas dari residu

bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti pestisida dan herbisida. Atribut

evaluasi konsumen sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen karena

dewasa ini prilaku konsumsi buah lokal juga dapat menyehatkan tubuh.

Keputusan membeli buah lokal untuk keperluan operasional hotel dari

faktor internal dilihat dari tingkat hunian kamar, banyaknya menu dalam suatu

hotel yang memerlukan buah dan permintaan dari wisatawan. Bagian food and

beverage akan membuat market list yang telah disetujui oleh pihak Chef atau

Food and Beverage Manager yang kemudian diadakan pembelian oleh pihak

purchasing. Permintaan buah lokal pada hotel berbintang lebih dominan

dibandingkan dengan buah impor, permintaan yang tinggi akan konsumsi buah

lokal secara tidak langsung menjadi strategi pembatasan masuknya buah impor di

hotel berbintang. Maraknya konsumsi buah impor lebih dominan pada industri

rumah tangga dimana pemilihan buah impor pada sajian sehari-hari dan saat

melakukan yadnya dianggap menjadi trend dan meningkatkan status keluarga

dianggap mampu. Meningkatnya impor buah menunjukkan tingginya tingkat

konsumsi masyarakat terhadap buah impor akan terjadi kompetisi antara buah

lokal dan buah impor baik dari segi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Kompetisi

ini dalam jangka panjang akan mengakibatkan buah impor secara bertahap akan

mengancam petani buah lokal di Indonesia.

Sikap konsumen diharapkan lebih banyak mengkonsumsi buah lokal

dibandingkan dengan buah impor, pasokan buah lokal lebih banyak daripada buah

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

47

impor dilihat dari masuknya buah lokal ke pasar swalayan hampir setiap hari

dibandingkan dengan masuknya buah impor yang dua sampai tiga kali dalam

seminggu. Penyerapan buah lokal dalam industri pariwisata juga diharapkan lebih

banyak menyerap buah lokal karena industri pariwisata merupakan industri

penghasil devisa terbesar. Konsumen dalam hal ini hotel berbintang merupakan

salah satu komponen penting dalam sistem agribisnis. Tumbuhnya sektor

agribisnis akan ditentukan oleh seberapa besar permintaan konsumen terhadap

produk produk agribisnis. Memahami perilaku konsumen buah-buahan

merupakan informasi pasar yang sangat penting bagi sektor agribisnis. Informasi

ini diperlukan sebagai bahan masukan untuk merencanakan produksi,

mengembangkan produk dan memasarkan buah-buahan dengan baik.

2.4 Model Penelitian

Dalam model penelitian bertujuan untuk memaparkan kerangka konsep atau

sebuah bagan yang dimulai dari permasalahan, pembahasan dan simpulan berupa

saran selama penelitian ini. Adapun bagan tersebut didukung oleh konsep dan

landasan teori yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menguraikan

permasalahan yang terjadi meliputi jenis buah apa saja yang dipergunakan dalam

operational hotel berbintang kawasan pariwisata Sanur, faktor-faktor yang

mempengaruhi penyajian buah lokal di hotel berbintang dan hambatan yang

dialami pihak hotel dalam penyajian buah lokal. Teknik analisis yang digunakan

dengan analisis presentase faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan buah

lokal dengan analisis kualitatif. Seluruh penjelasan tersebut digambarkan dalam

bagan pada Gambar 2.1.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI · PDF fileAnalisis faktor digunakan dalam menentukan faktor dominan ... pemerintah dalam membantu petani lokal untuk memberikan ... sosial

48

Gambar 2.1. Model Penelitian.

Industri Pariwisata

Sanur

Penyajian Buah Lokal

Jenis buah

lokal yang

disajikan

Hambatan yang dialami pihak

hotel dalam penyajian buah lokal

Faktor-faktor yang menjadi

alasan penyajian buah

lokal

Hasil penelitian

Analisis

Kualitatif

Rekomendasi

Konsep

Kawasan Pariwisata

Pengertian Hotel Bebintang

Buah lokal

Teori

Bauran pemasaran

Sikap pengambilan

keputusan konsumen