24
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Mengutip dari skripsi Saragi (2016), “strategi pengembangan usaha kecil menengah kerajinan batu bata”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, mendeskripsikan kondisi sumberdaya alam, sumber daya manusia, permodalan dan pemasaran industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, dan mendeskripsikan pengembangan keberadaan industri kecil kerajianan batu bata di kecamatan piyungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah pengusaha industri kerajinan batu bata dengan sampel 30 responden. Teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif, data di kumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dan kueisioner. Hasil penelitian ini menujukan bahwa, mayoritas pengusaha pada industri kerajinan batu bata di kecamatan piyungan adalah laki laki dengan rentan usia 20 57 tahun dengan latar belakan pendidikan SMP-SMA. Berdasarkan hasil dari analisis SWOT strategi yang dapat di lakukan untuk memberdayakan industri batu bata di kecamtan piyungan, Kabupaten Bantul, memperluas pasar hingga barang lebih terkenal, kemudian mengembngakan produk batu bata sejenis yang berkualitas, kemudian memanfaatkan sumberdaya manusia yang banyak utuk memproduksi batu bata, dan memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. …eprints.umm.ac.id/35449/3/jiptummpp-gdl-idhamwahyu-49690-3-babii.pdf · peroduuksi, harga satuan unit, tingkat harga kusen, biaya

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Mengutip dari skripsi Saragi (2016), “strategi pengembangan usaha kecil

menengah kerajinan batu bata”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

profil industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, mendeskripsikan

kondisi sumberdaya alam, sumber daya manusia, permodalan dan pemasaran

industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, dan mendeskripsikan

pengembangan keberadaan industri kecil kerajianan batu bata di kecamatan

piyungan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian

ini adalah pengusaha industri kerajinan batu bata dengan sampel 30 responden.

Teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif, data di kumpulkan dengan

menggunakan teknik wawancara, dan kueisioner.

Hasil penelitian ini menujukan bahwa, mayoritas pengusaha pada industri

kerajinan batu bata di kecamatan piyungan adalah laki – laki dengan rentan usia

20 – 57 tahun dengan latar belakan pendidikan SMP-SMA. Berdasarkan hasil dari

analisis SWOT strategi yang dapat di lakukan untuk memberdayakan industri batu

bata di kecamtan piyungan, Kabupaten Bantul, memperluas pasar hingga barang

lebih terkenal, kemudian mengembngakan produk batu bata sejenis yang

berkualitas, kemudian memanfaatkan sumberdaya manusia yang banyak utuk

memproduksi batu bata, dan memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.

9

Santoso (2016). “analisis strategi pengembangan industri batu marmer

kabupaten tulungaggung (studi kasus desa gamping kecamatan campur darat

kabupaten Tulungagung)”. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan demikian penelitian ini untuk

mendeskripsikan data secara objektif terhadap kondisi usaha, strategi pengusaha

dan kebijakan pemerintahterkait adanya industri batu marmer dalam

mengembangkan usaha batu marmer dan pengaruhnya terhadap pendapatan

pengusaha.

Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa kondisi semntara industri datu

marmer di desa gamping hingga saat ini masih tetap beroprasi dengan baik. Ini

dapat di ketahui dari segi permintaan hampir setiap hari melayani permintaan,

yang menjadikan peluan dari industri kerajina batu marmer di kabupaten

Tulungagung. Dengan demikian dapat menimbulkan persaingan yang ketak antara

pengusaha batu marmr yang ada di kabupaten Tulungagung. Strategi yang di

gunakan pengusaha dalam mengembngkan usahanya dengan menggunakan

strategi competitive Advantage, untuk lebih sepesifiknya di gunakan strategi

diantaranyan strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan fokus.

Yuliana (2013), “strategi penembangan idustri kecil kerajinan genteng di

kbupaten Kebumen”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

permasalahan yang di hadapi dari sisi internal, eksternal, dan menganalisis strategi

apa yang tepat untuk di terapkan pada industri kecil kerajinan genteng di

Kabupaten Kebumen populasi dalam penelitian ini adalah industri kecil genteng

di kabupaten Kebumen sejumlah 833 unit usaha.

10

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling

dengan sampel terpilih sejumlah 89 responden yang di wakili industri genteng di

kecamatan Pejagoan, sruweng, Klirong, dan kebumen, anlisis data di lakukan

dengan menggunakan analisis matriks SWOT, dan matrik IE. Berdasarkan hasil

penelitian di ketahui bahwa identifikasi lingkungan internal pada industri kecil

kerajinan genteng di kabupaten kebumen,di dapatkan kekeuatan utamanya adalah

produk memiliki ciri khas dengan kualitas produkya dan kelemahan utamnya

adalah sulitnya menabah modal kerja untuk pengembangan usaha. Perumusan

alternatif strategi dengan mengguanakan matriks SWOT, di hasilkan alernatif

strategi yang paling utama adalah strategi SO yaitu dengan memanfaatkan

kekuatan yang di miliki industri untuk meraih peluang yang ada, dengan

penegembangan pasar dan adanya inovasi produk.

Relevansi dalam penelitian ini menggunakan variabel penawaran, dan

analisi industri yang sama. tetapi penelitian ini memiliki perbedaan dalam

pengambilan objek atau lokasi, tahun yang di gunakan, dan industri yang di teliti,

kemudian dengan menabahkan beberapa variabel yaitu dengan variabel luas lahan

peroduuksi, harga satuan unit, tingkat harga kusen, biaya peroduksi tetap.

B. Tinjauan pustaka

1. Teori Produksi

a. Poduksi

Produksi biasanya di artikan sebagai suatu hasil fisik barag maupun jasa.

Namun dalam pengertian ekonomi produksi diartikan lebih luas, yaitu meliputi

setiap perubahan yang menjadikan barang dapat lebih sempurna memenuhi

11

kebutuhan manusia, dengan kata lain produksi ialah perbuatan atau aktivitas yang

menciptakan atau menabah nilai dan guna suatu barang (Sumodiningrat: 1987).

Banyak hal yang menentukan berhasilnya perkembangan ekonomi.Faktor-

faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua yaitu factor ekonomi dan non

ekonomi. Kapasitas produksi suatu perekonomian dapatdilihat dari fungsi

produksi. Fungsi produksi yaitu suatu hubungan antarainput dan output. Input

adalah barang-barang yang dipergunakan untukmenghasilkan barang-barang lain.

Output adalah barang-barang yangdihasilkan dari kombinasi-kombinasi input

tersebut.

Akhirnya, pengertian produksi sekarang ini dapat di artikan sangat luas,

yaitu dengan mencakup setiap pekerjaan yang menciptakan atau menambah nilai

atau guna suatu barang dan jasa.

b. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan teknis

funsional antara output yang di hasilkan dan input yang di butuhkan dalam proses

produksi. Fungsi produksi tersebut mencerminkan tingkat kombinasi input – input

yang di gunakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk. Menujukan

jumlah, dan kualitas sumber –sumber yang di perlukan untuk memproduksi suatu

hasil tertentu.

Fungsi produksi dapatdinyatakan dengan Y= f (L. K. R. T. S). Dimana Y

merupakan besarnyaoutput, L merupakan besarnya/ jumlah tenaga kerja yang

digunakan untukkeperluan produksi, K adalah kapital yang tersedia untuk

keperluanproduksi, Rmenunjukan banyaknya sumber-sumber ril, T

12

menunjukanteknologi yang digunakan, sedangkan S karakteristik sosial budaya

yangmempengaruhi.Faktor produksi diartikan sebagai benda-benda yang

disediakanoleh alam atau yang diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan

untukmemproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia

dalamperekonomian dibedakan menjadi empat jenis yaitu sumber daya

alam,tenaga kerja, modal dan sumber daya manusia.

2. Teori permintaan dan penawaran

a. Permintaan

Permintan merupakan hubungan antara jumlah permintaan dan harga.

Permintaan suatu barang di pengaruhi oleh barang itu sendiri, yang

menujukan barang yang di inginkan dan mapu di beli konsumen selama

jangka waktu tertentu, karna permintaan mengacu pada waktu tertentu

seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan (William:2000). Oeleh sebab

itu teori permintaan yang terutama yang di analisis adalah perkaitan antara

permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut (Sukirno:2001).

Maka jelas bahwa terobosan inovasi industri cor kusen merupakan hasil

produksi deng nilai jual yang murah atau terjangkau, dengan kualitas yang

luamyan baik. Melihat dari jumlah permintaan yang semakin meningkat

setiap permintaannya maka permintaan cor kusen ini memiliki nilai jual

yang ekonomis dan lebih murah serta hal ini lah yang banyak di lirik oleh

masyarakat untuk memper banyak permintaan cor kusen ini.

13

1. Faktor- faktor penentu permintaan.Permintaan seseorang atas suatu barangdi

tentukan oleh banyaknya faktor, diantara faktor-faktor tersebut yang utama

adalah sebagai berikutr (Sukirno: 2001) :

a. Harga barang itu sendiri.

b. Harga barang-barang itu sendiri yang mempunyai kaitan erat dengan

barang tersebut.

c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.

e. Citarasa masyarakat

f. Jumlah penduduk

g. Ramalan mengenai keadaan di msa yang akan datang

2. Hukum permintaan

Hukum permintaan menjelasakan sifat perkaitan antara permintaan

suatu barang dengan harganya. Hukum pada hakekatnya merupakan suatu

hipotesa yang menyatakan, makin rendahnya harga suatu barang, makin

bnyak permintaan atas barang tersebut, namun sebaliknya makin tinggi

harga suatu barang, maka senakin sedikit pula permintaan atas barang

taersbut (Sukirno:2001).

b. Penawaran

Wujudnya permintaan belumlah merupakan sarat yang cukup untuk

mewujutkan transaksi di dalam pasar. Bagaimana tingkah laku penjual di dalam

menyediakan, atau menawarkan barang penawaran merupakan hubungan antara

harga dan jumah barang yang di tawarkan. Penawaran menunjukan seberapa

14

banyak produsen suatu barang yang mau dan mampu menawarkan per periode

pada berbagai kemungkinan tingkat harga.

Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang yang di tawarkan

biasanya secara langsung berhubungan dengan harganya(Willian:2000). Jadi

semakin rendah harganya jumlah yang di tawarkan semakin sedikit, semakin

tinggi harganya, semakin tinggi pula jumlah yang di tawarkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

a. Tingkat teknologi

b. Harga sumberdaya yang relevan

c. Harga barang alternatif

d. Ekspektasi produsen

e. Jumlah produsen di pasar

3. Pendapatan

Pendapatan dalam ilmu ekonomi beberapa ahli mendefinisikan pendapatan

berbeda-beda walau pada intinya sama. Di antaranya (Rosidi:1996) mengatakan,

pendapatan adalah penghasilan bruto yang masih harus di kurang dengan setiap

ongkos yang di korbankan oleh seseorang, arus pendapatan itu muncul sebagai

akibat adanya jasa-jasa produktif yang di serahkan pada suatu waktu tertentu.

(Sukirno: 2004) mengemukakan, pendapatan di bagi menjdi dua yaitu gaji

dan upah, upah yang di artikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun

mental yang di sediakan oleh tenagga kerja kepada perusahaan sedangkan gaji

adalah pembayaran kepada para pekerja- pekerja dan tenagga kerja profesional,

seperti pengawasan pemerintah, dosen, guru, manajer, akuntan dan lain-lain.

15

Menurut (Winardi:1998) mendefinisikan pendapatan adalah nilai hasil kerja

seseorang pada suatu waktu tertentu termasuk di dalamnyahasil usaha sendiri

yang tidak di jual tetapi di pakai untuk konsumsi sendiri, yaitu penambahan neto

dari kekayaan pabrik selama periode itu apakah dari akumulasi tabungan, atau

tabungan neto selama periode-periode itu atau penambahan dalam nilai hal milik.

Berdasarkan hal tersebut di atas perlu di bedakan antara penerima dari

pendapatan, penerimaan merupakan peng hasilan yang di terima seorang individu

atau perusahaan berupa penghasilan kotor yang belum di kurangi biaya atau

pengeluaran. Sedangkan di maksud dengan pendapatan adalah penghasilan bersih

yang diterima seorang individu atau perusahaan di kurangi dengan biaya-biaya

dan pengeluaran, jadi pendapatan yang di maksud dalam penelitian ini adalah

pendapatan bersih yang di terima para pelaku industri setelah di kurangi dengan

biaya-biaya pengeluaran.

4. Strategi Pengembangan

a. Konsep Strategi

Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, kekuatan-

kekuatan yang mempengaruhi dalam industri juga berada dalam posisi untuk

mengenali kekuatan dan kelemahanya (Porter,1980dalam agus maulana,1992:26).

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang

bersangkutan sangat menentukan suksesnya strategi apa yang akan disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah:

1. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan

16

pesaingnya. Distinctive Competence ini meliputi keahlian tenaga kerja

dan kemampuan sumber daya.

2. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan

perusahaan untuk melakukan yang lebih baik dibanding dengan

pesaingnya. Strategi yang digunakan untuk memperoleh keunggulan

dalam bersaing adalah cost leadership, differensial dan focus.

Porter menyebutkan competive advantage terbagi menjadi (dalam

Agus maulana 1992: 26) yaitu:

a. Keunggulan biaya menyeluruh (Cost Leadership)

Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah seringkali menuntut

bagian pasar relative yang tinggi atau kelebihan yang lain, seperti

akses yang menguntungkan kepada bahan baku. Selain itu juga perlu

untuk merancang produk agar mudah didapat, menjual banyak lini

produk yang mudah dibuat, menjual banyak lini produk yang

berkaitan untuk menebarkan biaya, serta melayani kelompok

pelanggan yang besar guna membangun volume. Penerapan strategi

biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal pendahuluan yang

besar untuk peralatanmodern, penetapan harga yang agresif dan

kerugian awal untuk membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya

dapat memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian yang akan

semakin menekan biaya (Porter,1992).

b. Diferensiasi

17

Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di

atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan

posisi yang aman untuk mengatasi kekuatan pesaing, meskipun

dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Diferensiasi

memberikan penyekat kepada persaingan karena adanya loyalitas dari

merk pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap

harga. Diferensiasi juga meningkatkan margin laba yang

menghindarkankebutuhan akan posisi biaya rendah (Porter, 2008).

c. Fokus

Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukan untuk mencapai

sasaran dikeseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk

melayani target secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran

bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target

strateginya yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan

dengan pesaing yang bersaing lebih luas.

b. Tipe-tipe Strategi

Tipe-tipeStrategiPada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan

tiga tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, strategi bisnis

(Rangkuti, 2005).

1. Strategi manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen

dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya strategi

18

pengembangan produk, penerapan harga, akuisisi, pengembangan pasar dan

sebagainya.

2. Strategi investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya

perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau

berusaha melakukan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi

pembangunan kembali divisi baru dan sebagainya.

3. Strategi bisnis

Strategi ini sering disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini

berorientasi pada fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi

pemasaran, produksi atau operasional, distribusi, dan strategi yang

berhubungan dengan keuangan.

c. dimensi- dimensi strategi

Kelompok strategis merupakan kelompok industri yang ada di lingkungan

wilayang industri yang mengikuti strategi yang sama atau yang serupa pada

dimensi-dimensi strategis, trategi industri untuk bersaing dalam suatu industri

dapat berbeda dalam berbeda dalam berbagai macam cara (porter:1992:113)

diantaranya yaitu:

1. Spesialisasi pemfokusan upaya dalam bentuk keluasaan di lini

peroduknya, segmen pelanggan sasaran dan pasar geografis yang di

layani.

2. Identifikasi merektingkat identifikasi merek dan bukan persaingan

yang di dasarkan terutama pada harga fariabel lain.

19

3. Mutu produk tingkat mutu peroduknya, dalam hubunganya dengan

bhan baku, spesifikasi, bentuk dan sebagainya.

4. Posisi biaya tingkatpengupayaan untuk memperolehposisi biaya

rendah dalam peroduksi dan distribusi melalui investasi dalam fasilitas

dan peralatan yang memperkecil biaya peroduksi.

5. Pelayanan derajat pemberian pelayanan sampingan dengan lini

peroduknya, seperti bantuk teknik, jaringan pelayanan, aspek strategi

ini dapat di pandang sebagai bagian dari integrase.

6. Kebijaksanaan harga posisi harga relative dalam pasarnya. Posisi

harga biasanya di kaitkan dengan variable lainya seperti posisi biaya

dan mutu peroduk, sedangkan harga adalah variabel strategis dalam

menarik sebagian konsumen

7. Daya kekuatan jumlah finansial dan daya operasi yang di miliki.

Masing- masing dimensi strategis ini dapat di uraikan secara terperinci sesuai

dengan perbedanya dimensi- dimesi tersebut memberikan gambaran yang

menyeluruh mengenai pasisi imdustri (porter:1992).

5. Industri

a. Pengertian Industri

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

baku, barang setengah jadi, dan / atau barang jadi menjadi barang dengan nilai

tambah lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri.Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan

yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku

20

yang digunakan, proses, produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih

luas, industri merupakan kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan

jasa (Kuncoro, 2007).

Sedangkan pengertian industri menurut (Tulus 1996) adalah usaha untuk

memproduksi barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses

penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan

harga satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin. Dari

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa industri adalah kegiatan mengolah

barang mentah,bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi menjadi

barang yang siap digunakan dengan nilai yang lebih tinggi.

Untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri(industrialisasi), serta

berkaitan dengan administrasi DepartemenPerindustian dan Perdagangan, industri

di Indonesia digolongkanberdasarkan hubungan arus produknya menjadi:

1. Industri Hulu, terdiri dari:

a. Industri dasar kimia

b. Industri mesin, logam dan elektronika

2. Industri Hilir, terdiri dari:

a. Aneka industri

b. Industri kecil

b. Industri Kecil

Industri kecil merupakan industri yang tergolong dalam batasan usaha kecil,

yang menurut Undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah

kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1

21

Milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha paling banyak Rp 200 juta.

Menurut Tambunan (1999: 20) industri kecil merupakan kegiatan industri

yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota

keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Karakteristik industri

kecil disebutkan antara lain sebagai berikut:

a. Proses produksi lebih mechanized dan kegiatannya dilakukan di tempat

khusus (pabrik) yang biasanya berlokasi di samping rumah si pengusaha

atau pemilik usaha.

b. Sebagian tenaga kerja yang bekerja di industri kecil adalah pekerja bayaran

(wage labour).

c. Produk yang dibuat termasuk golongan barang-barang yang cukup

sophisticated.

Sedangkan berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha kecil, mendefinisikan

usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi

kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan

sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Usaha kecil yang dimaksud meliputi

juga usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal

merupakan berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat,dan berbadan

hukum antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, perdagang asongan,

pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan usaha kecil

tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah

digunakan secara turun temurun dan atau yang berkaitan dengan seni dan budaya.

22

c. Perkembangan Industri

Telah lama di akui bahwa industri sekala kecil di Indonesia sangat penting

bagi perekonomian nasional tidak hanya sebagai salah satu sumber penting bagi

peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan, tetapi juga sebagai motor utama

penggerak pertumbuhan ekonomi (Tambunan:1999). Sedangkan menurut

Departemen Perindustrian dan Perdagangan,ciri-ciri dari usaha yang berkembang

adalah:

1. Adanya peningkatan setelah diberi kredit.

2. Peningkatan atas produktifitas, seperti pertumbuhan tenaga kerja.

3. Biasanya usaha kecil di Indonesia berorientasi pada usaha

jangkapendek yaitu mendapatkan keuntungan dalam jangka singkat.

4. Modal meningkat dibandingkan dengan modal sebelum

memperolehkredit.

Upaya-upaya pengembangan usaha kecil berdasarkan pasal 14 UUNo.

9/1995 tentang usaha kecil, dirumuskanbahwa Pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat melakukan pembinaandan pengembangan usaha kecil dalam bidang:

1. Produksi dan pengolahan

2. Pemasaran

3. Sumber Daya Manusia

4. Teknologi

Usaha kecil sebagai salah satu penyangga dalam kegiatan ekonomi

masyarakat merupakan fenomena menarik yang perlu di ikuti terus dan dibina

sehingga dapat tumbuh dan berperan lebih besar dalam perekonomian Indonesia.

23

Jumlah pengusaha demikian banyak, mereka bukan semakin berkembang tetapi

semakin menurun dan mengalami kerugian dan kebangkrutan. Ada yang bertahan

dalam bisnisnya, kemampuan bersaing masih sangat lemah kelemahan ini

disebabkan oleh banyaknya masalah- masalah yang di hadapi kelompok industri,

yang menjadi permasalahan yang serius bagi perkembangan dan pertumbuhanya

(Tambunan: 1999:120) Industri kecil di Indonesia memiliki berbagai jenis usaha.

Keberadaan industri kecil di Indonesia telah memiliki peran yang penting di

dalam perekonomian nasional, terutama dalam aspek peningkatan kesempatan

kerja. Selain itu industri kecil telah terbukti tahan terhadap gejolak pasang surut

perekonomian global.

Namun demikian, dalam proses usahanya industri kecil di Indonesia banyak

menghadapi berbagai masalah seperti dalam proses produksi dimana dipengaruhi

oleh faktor-faktor produksi sepertiSDA, SDM, modal, teknologi dan masalah

pemasaran.

Pembinaan usaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan pengusaha kecil sebagai pengusaha menengah. Disadari pula bahwa,

pengembangan usaha kecil menghadapi berbagai kendala seperti tingkat

kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia,

kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan

sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan

usahanya dengan baik. Seperti kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan

memperbesar pangsa pasar, kelemahan dalam struktur permodalan dan

keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumbersumber permodalan,

24

kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia,

keterbatasan kerjasama antar pengusaha kecil, iklim usaha yang kurang kondusif

karena persaingan yang saling mematikan, pembinaan yang dilakukan masih

kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap

usaha kecil

6. Biaya

a. Pengertian biaya

Pengguanaan sumber-sumber ekonomi yang di ukur dengan suatu uanag

yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk obyek atau tujuan tertentu.

Misalnya biaya tenagga kerja adalah merupakan sumber- sumber ekonomi (berupa

tenagga kerja) yang di nyatakan dalam suatu uang dengan tujuan untuk

menghasilkan suatau produk (jasa) untuk kegiatan peroduksi. Berdasarkan jangka

waktu, biaya di bedakan menjadi dua, yaitu:

1. Biaya jangka pendek yaitu biaya yang di pakai dalam peroses produksi

jangka pendek sehingga unit yang di miliki oleh produsen ada dua

macam yaitu fixed input dan variabel input, sedangkan biaya produksi

yaitu fixed cost dan variabel cost.

2. Biaya jangka panjang ialah biaya yang di pakai dalm peroses produksi

jangkan panjang sehingga semua input sudah menjadi variabel input

dan biaya di gunakan semua menjadi variabel cost.

b. Biaya produksi

Biaya produksi dapta di definisikan sebagai semua penegeluaran yang

di lakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor- faktor produksi

25

mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di

produksi perusahaan tersebut, biaya produksi yang di keluarkan setiap

perusahaan dapat di bedakan menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya

biaya tersenbunyi (arsyad: 1999). Biaya eksplisit adalah pengeuaran-

pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk

medapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang di butuhkan.

Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap fktor-

faktor yang di miliki oleh perusahaan itu sendiri.

1. Biaya tetap total

Adalah biaya yang tidak tergantung langsung pada tingkat produksi

dalam jangka pendek. Biaya tetap menujukan keterlibatan dari

sumberdaya tetap, seperti pabrik dan peralatan yang tetap harus di

biayai baik adakegatan produksi ataupun tidak. Biaya teteap hanya

ada dalam jangka produk.

2. Biaya variabel total

Adanya biaya yang berubah dengan adanya perunbahan output

yang di produksi. Yang termasuk dalam biaya variabel adalah

pembayaran untuk pembelian bahan baku, bahan bakar, listrik,

transportasi, tenagga kerja dan beberapa sumber-sumber variabel

lain.

7. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada pada negara berkembang pada umumnya

mempunyai kualitas yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat produktivitas

26

tenaga kerja yang ada pada negara tersebur (Suryono, 2012). Menurut UU No. 13,

tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

menghasilkanbarang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

kebutuhan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja

mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan

tujuan nasional.

8. Modal

Dalam menjalankan suatu usaha modal merupakan salah satu faktor yang

penting dalam suatu ekonomi. Modal adalah kekuasaan untuk menggunakan

barang-barang modal. Modal dalam pengertian ekonomi umumnya mencakup

benda-benda seperti tanah, gedung,mesin-mesin dan alat-alat perkakas dan barang

produktif lainnya untuk suatu kegiatan usaha. Modal dalam arti sempit adalah

sejumlah nilai uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan

usaha. Modal dalam pengertian umum mencakup benda-benda seperti tanah,

gedung, mesin-mesin, alat-alat perkakas dan barang produktif lainnya untuk suatu

kegiatan usaha (Sriyadi, 1991: 109). Sehubungan dengan kegiatan usaha, modal

dibedakan menjadi dua yaitu (Sriyadi, 1991: 111):

a. Modal Tetap (fixed capital), adalah semua benda-benda modal yang

dipergunakan terus-menerus dalam jangka lama pada kegiatan produksi,

seperti tanah, gedung, mesin, alat-alatperkakas, dsb

b. Modal Bekerja (working capital), modal untuk mendapatkan operasi

perusahaan seperti pembelian bahan dasar dan bahan habis pakai,

membiayai upah dan gaji, membiayai pengiriman dan transportasi, biaya

27

penjualan dan reklame, biaya pemeliharaan, dan sebagainya Jenis modal

menurut Bambang Riyanto (1999: 227) ada dua, yaitu:

1. Modal Asing

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang

sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang

bersangkutan. Modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus

dibayar kembali. Ada 3 macam modal asing, yaitu:

a) Modal asing/ utang jangka pendek yaitu modal asing yang jangka

waktunya paling lama satu tahun

b) Modal asing/ utang jangka menengah yaitu modal asing yang jangka

waktunya antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun

c) Modal asing/ modal jangka panjang yaitu modal asing yang jangka

waktunya lebih dari 10 tahun

2. Modal Sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik

perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak

tertentu lamanya. Modal sendiri yang berasal dari modal intern adalah

dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal

industri yang berasal dari sumber ekstern adalah modal yang berasal dari

pemilik perusahaan. Sumber modal yang mungkin digali oleh industri kecil

antara lain dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu

(Anoraga,2002:267):

28

a. Sumber-sumber ekstern dapat terdiri dari pihak lain bukan bank,bank,

modal ventura.

b. Sumber-sumber intern terdiri dari:

1) Tabungan pribadi yaitu dana tabungan pemilik

2) Laba yang ditahan yaitu dana yang diperoleh dari sisa

labayangtidak diambil perusahaan atau tidak dibagikan

bagikoperasi.

Beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untukmendapatkan

pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk langkahlangkahpengembangan

usahanya yaitu: melalui kredit perbankan,pinjaman lembaga keuangan bukan

bank, modal ventura, pinjamandari dana penyisihan sebagian laba BUMN, hibah

dan jenis-jenispembiayaan lainnya. Anoraga (2002: 268) modal ventura adalah

suatu bentuk penyertaan modal yang bersifat sementara kedalam perusahaan

pasangan usaha (PPU) yang ingin mengembangkan usahanya, namun mengalami

kesulitan dalam pendanaan.

9. Pemasaran

Menurut Tambunan (1992) pemasaran merupakan pandanganbisnis

secarakeseluruhan, sebagai usaha-usaha integrasi untukmenyamakan pembeli

dankebutuhannya serta untuk promosi,menyalurkan produk atau servis untuk

mengisi kebutuhan tersebut.Tujuan fundamental dari pemasaran cukup sederhana

yaitu menambahpeluang bisnis.Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang

dipengaruhioleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.

29

Dari pengaruh berbagai faktor tersebut, masing-masing individumaupun

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan denganmenciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang memilikinilai komoditas (Rangkuti,

2009: 48). Pemasaran merupakan prosessosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkankebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkandan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain

(Kotler,2000:19). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

pemasaranmerupakan proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai factor

sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial dengan menciptakan,menawarkan

dan menukarkan produk yang memiliki nilai.Unsur-unsur utama pemasaran dapat

diklasifikasikan menjaditiga unsur utama yaitu (Rangkuti, 2009: 49):

a. Unsur strategi persainganUnsur strategi persaingan dapat dikelompokan

menjadi tiga yaitu:

1. Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasi danmembentuk

kelompok pembeli atau konsumen secaraterpisah

2. Targeting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebihsegmen pasar

yang akan dimasuki

3. Positioning, adalah penetapan posisi pasar

b. Unsur taktik pasarTerdapat dua unsur taktik pemasaran

1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun

strategipemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.

Kegiatanmembangun strategi pemasaran inilah yang

30

membedakandiferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan

denganperusahaan lain

2) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-

kegiatanmengenai produk, harga, promosi dan tempat

c. Unsur nilai pemasaranNilai pemasaran dapat dikelompokan menjadi tiga,

yaitu:

1) Merk atau brand, nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan

2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan denganpemberian

jasa pelayanan kepada konsumen

3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaanuntuk

membuat setiap perusahaan terlibat dan memiliki rasatanggung jawab

dalam proses memuaskan konsumen, baiksecara langsung maupun

tidak langsung.

C. Kerangka pikir penelitian

Pada penelitian ini yang mengabungkan antara beberapa variabel dan

beberapa analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari analisis

penawaran yang memeiliki beberapa variabel untuk mengetahui pengeruh dari

luas lahan produksi, harga satuan unit, tingkat harga pada konsumen, biaya

produksi tetap terhadap jumlah peroduksi. Kemudia dapat di gabungkan dengan

analisis penawaran yang di lihat dari pendapatan dan keuntungan yang di miliki

dari industricor kusen ini, yang mana kemudian di gabungkan dari penawaran dan

keuntungan industri cor kusen untuk di olah dalam analisis SWOT yang

31

membentuk setrategi pengembangan industri, dapat di lihat alur penelitina pada

krangka pikir di bawah ini.

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis

Bersasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah di lakukan

sebelumnya, maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha: luas lahan, harga cor di desa Talangsuko, harga cor kusen di luar kabupaten

Malang, harga bahan baku cor kusen berpengaruh terhadap jumlah produksi di

desa Talangsuko.

Ho: luas lahan, harga cor di desa Talangsuko, harga cor kusen di luar kabupaten

Malang, harga bahan baku cor kusen tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi

di desa Talangsuko.

Analisis penawaran

Llp

pen

Bpt Hsu

pena

Thk

pena

Analisis Keuantungan

Cor

SWOT

Analisis strategi pengembangan industri cor