Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Mengutip dari skripsi Saragi (2016), “strategi pengembangan usaha kecil
menengah kerajinan batu bata”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
profil industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, mendeskripsikan
kondisi sumberdaya alam, sumber daya manusia, permodalan dan pemasaran
industri kecil kerajinan batu bata di kecamatan piyungan, dan mendeskripsikan
pengembangan keberadaan industri kecil kerajianan batu bata di kecamatan
piyungan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
ini adalah pengusaha industri kerajinan batu bata dengan sampel 30 responden.
Teknik analisis data yaitu deskriptif kualitatif, data di kumpulkan dengan
menggunakan teknik wawancara, dan kueisioner.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa, mayoritas pengusaha pada industri
kerajinan batu bata di kecamatan piyungan adalah laki – laki dengan rentan usia
20 – 57 tahun dengan latar belakan pendidikan SMP-SMA. Berdasarkan hasil dari
analisis SWOT strategi yang dapat di lakukan untuk memberdayakan industri batu
bata di kecamtan piyungan, Kabupaten Bantul, memperluas pasar hingga barang
lebih terkenal, kemudian mengembngakan produk batu bata sejenis yang
berkualitas, kemudian memanfaatkan sumberdaya manusia yang banyak utuk
memproduksi batu bata, dan memperbanyak modal untuk mengembangkan usaha.
9
Santoso (2016). “analisis strategi pengembangan industri batu marmer
kabupaten tulungaggung (studi kasus desa gamping kecamatan campur darat
kabupaten Tulungagung)”. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan demikian penelitian ini untuk
mendeskripsikan data secara objektif terhadap kondisi usaha, strategi pengusaha
dan kebijakan pemerintahterkait adanya industri batu marmer dalam
mengembangkan usaha batu marmer dan pengaruhnya terhadap pendapatan
pengusaha.
Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa kondisi semntara industri datu
marmer di desa gamping hingga saat ini masih tetap beroprasi dengan baik. Ini
dapat di ketahui dari segi permintaan hampir setiap hari melayani permintaan,
yang menjadikan peluan dari industri kerajina batu marmer di kabupaten
Tulungagung. Dengan demikian dapat menimbulkan persaingan yang ketak antara
pengusaha batu marmr yang ada di kabupaten Tulungagung. Strategi yang di
gunakan pengusaha dalam mengembngkan usahanya dengan menggunakan
strategi competitive Advantage, untuk lebih sepesifiknya di gunakan strategi
diantaranyan strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan fokus.
Yuliana (2013), “strategi penembangan idustri kecil kerajinan genteng di
kbupaten Kebumen”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
permasalahan yang di hadapi dari sisi internal, eksternal, dan menganalisis strategi
apa yang tepat untuk di terapkan pada industri kecil kerajinan genteng di
Kabupaten Kebumen populasi dalam penelitian ini adalah industri kecil genteng
di kabupaten Kebumen sejumlah 833 unit usaha.
10
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling
dengan sampel terpilih sejumlah 89 responden yang di wakili industri genteng di
kecamatan Pejagoan, sruweng, Klirong, dan kebumen, anlisis data di lakukan
dengan menggunakan analisis matriks SWOT, dan matrik IE. Berdasarkan hasil
penelitian di ketahui bahwa identifikasi lingkungan internal pada industri kecil
kerajinan genteng di kabupaten kebumen,di dapatkan kekeuatan utamanya adalah
produk memiliki ciri khas dengan kualitas produkya dan kelemahan utamnya
adalah sulitnya menabah modal kerja untuk pengembangan usaha. Perumusan
alternatif strategi dengan mengguanakan matriks SWOT, di hasilkan alernatif
strategi yang paling utama adalah strategi SO yaitu dengan memanfaatkan
kekuatan yang di miliki industri untuk meraih peluang yang ada, dengan
penegembangan pasar dan adanya inovasi produk.
Relevansi dalam penelitian ini menggunakan variabel penawaran, dan
analisi industri yang sama. tetapi penelitian ini memiliki perbedaan dalam
pengambilan objek atau lokasi, tahun yang di gunakan, dan industri yang di teliti,
kemudian dengan menabahkan beberapa variabel yaitu dengan variabel luas lahan
peroduuksi, harga satuan unit, tingkat harga kusen, biaya peroduksi tetap.
B. Tinjauan pustaka
1. Teori Produksi
a. Poduksi
Produksi biasanya di artikan sebagai suatu hasil fisik barag maupun jasa.
Namun dalam pengertian ekonomi produksi diartikan lebih luas, yaitu meliputi
setiap perubahan yang menjadikan barang dapat lebih sempurna memenuhi
11
kebutuhan manusia, dengan kata lain produksi ialah perbuatan atau aktivitas yang
menciptakan atau menabah nilai dan guna suatu barang (Sumodiningrat: 1987).
Banyak hal yang menentukan berhasilnya perkembangan ekonomi.Faktor-
faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua yaitu factor ekonomi dan non
ekonomi. Kapasitas produksi suatu perekonomian dapatdilihat dari fungsi
produksi. Fungsi produksi yaitu suatu hubungan antarainput dan output. Input
adalah barang-barang yang dipergunakan untukmenghasilkan barang-barang lain.
Output adalah barang-barang yangdihasilkan dari kombinasi-kombinasi input
tersebut.
Akhirnya, pengertian produksi sekarang ini dapat di artikan sangat luas,
yaitu dengan mencakup setiap pekerjaan yang menciptakan atau menambah nilai
atau guna suatu barang dan jasa.
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan teknis
funsional antara output yang di hasilkan dan input yang di butuhkan dalam proses
produksi. Fungsi produksi tersebut mencerminkan tingkat kombinasi input – input
yang di gunakan untuk menghasilkan suatu barang atau produk. Menujukan
jumlah, dan kualitas sumber –sumber yang di perlukan untuk memproduksi suatu
hasil tertentu.
Fungsi produksi dapatdinyatakan dengan Y= f (L. K. R. T. S). Dimana Y
merupakan besarnyaoutput, L merupakan besarnya/ jumlah tenaga kerja yang
digunakan untukkeperluan produksi, K adalah kapital yang tersedia untuk
keperluanproduksi, Rmenunjukan banyaknya sumber-sumber ril, T
12
menunjukanteknologi yang digunakan, sedangkan S karakteristik sosial budaya
yangmempengaruhi.Faktor produksi diartikan sebagai benda-benda yang
disediakanoleh alam atau yang diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan
untukmemproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia
dalamperekonomian dibedakan menjadi empat jenis yaitu sumber daya
alam,tenaga kerja, modal dan sumber daya manusia.
2. Teori permintaan dan penawaran
a. Permintaan
Permintan merupakan hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Permintaan suatu barang di pengaruhi oleh barang itu sendiri, yang
menujukan barang yang di inginkan dan mapu di beli konsumen selama
jangka waktu tertentu, karna permintaan mengacu pada waktu tertentu
seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan (William:2000). Oeleh sebab
itu teori permintaan yang terutama yang di analisis adalah perkaitan antara
permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut (Sukirno:2001).
Maka jelas bahwa terobosan inovasi industri cor kusen merupakan hasil
produksi deng nilai jual yang murah atau terjangkau, dengan kualitas yang
luamyan baik. Melihat dari jumlah permintaan yang semakin meningkat
setiap permintaannya maka permintaan cor kusen ini memiliki nilai jual
yang ekonomis dan lebih murah serta hal ini lah yang banyak di lirik oleh
masyarakat untuk memper banyak permintaan cor kusen ini.
13
1. Faktor- faktor penentu permintaan.Permintaan seseorang atas suatu barangdi
tentukan oleh banyaknya faktor, diantara faktor-faktor tersebut yang utama
adalah sebagai berikutr (Sukirno: 2001) :
a. Harga barang itu sendiri.
b. Harga barang-barang itu sendiri yang mempunyai kaitan erat dengan
barang tersebut.
c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
d. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
e. Citarasa masyarakat
f. Jumlah penduduk
g. Ramalan mengenai keadaan di msa yang akan datang
2. Hukum permintaan
Hukum permintaan menjelasakan sifat perkaitan antara permintaan
suatu barang dengan harganya. Hukum pada hakekatnya merupakan suatu
hipotesa yang menyatakan, makin rendahnya harga suatu barang, makin
bnyak permintaan atas barang tersebut, namun sebaliknya makin tinggi
harga suatu barang, maka senakin sedikit pula permintaan atas barang
taersbut (Sukirno:2001).
b. Penawaran
Wujudnya permintaan belumlah merupakan sarat yang cukup untuk
mewujutkan transaksi di dalam pasar. Bagaimana tingkah laku penjual di dalam
menyediakan, atau menawarkan barang penawaran merupakan hubungan antara
harga dan jumah barang yang di tawarkan. Penawaran menunjukan seberapa
14
banyak produsen suatu barang yang mau dan mampu menawarkan per periode
pada berbagai kemungkinan tingkat harga.
Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang yang di tawarkan
biasanya secara langsung berhubungan dengan harganya(Willian:2000). Jadi
semakin rendah harganya jumlah yang di tawarkan semakin sedikit, semakin
tinggi harganya, semakin tinggi pula jumlah yang di tawarkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Tingkat teknologi
b. Harga sumberdaya yang relevan
c. Harga barang alternatif
d. Ekspektasi produsen
e. Jumlah produsen di pasar
3. Pendapatan
Pendapatan dalam ilmu ekonomi beberapa ahli mendefinisikan pendapatan
berbeda-beda walau pada intinya sama. Di antaranya (Rosidi:1996) mengatakan,
pendapatan adalah penghasilan bruto yang masih harus di kurang dengan setiap
ongkos yang di korbankan oleh seseorang, arus pendapatan itu muncul sebagai
akibat adanya jasa-jasa produktif yang di serahkan pada suatu waktu tertentu.
(Sukirno: 2004) mengemukakan, pendapatan di bagi menjdi dua yaitu gaji
dan upah, upah yang di artikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun
mental yang di sediakan oleh tenagga kerja kepada perusahaan sedangkan gaji
adalah pembayaran kepada para pekerja- pekerja dan tenagga kerja profesional,
seperti pengawasan pemerintah, dosen, guru, manajer, akuntan dan lain-lain.
15
Menurut (Winardi:1998) mendefinisikan pendapatan adalah nilai hasil kerja
seseorang pada suatu waktu tertentu termasuk di dalamnyahasil usaha sendiri
yang tidak di jual tetapi di pakai untuk konsumsi sendiri, yaitu penambahan neto
dari kekayaan pabrik selama periode itu apakah dari akumulasi tabungan, atau
tabungan neto selama periode-periode itu atau penambahan dalam nilai hal milik.
Berdasarkan hal tersebut di atas perlu di bedakan antara penerima dari
pendapatan, penerimaan merupakan peng hasilan yang di terima seorang individu
atau perusahaan berupa penghasilan kotor yang belum di kurangi biaya atau
pengeluaran. Sedangkan di maksud dengan pendapatan adalah penghasilan bersih
yang diterima seorang individu atau perusahaan di kurangi dengan biaya-biaya
dan pengeluaran, jadi pendapatan yang di maksud dalam penelitian ini adalah
pendapatan bersih yang di terima para pelaku industri setelah di kurangi dengan
biaya-biaya pengeluaran.
4. Strategi Pengembangan
a. Konsep Strategi
Strategi merupakan tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, kekuatan-
kekuatan yang mempengaruhi dalam industri juga berada dalam posisi untuk
mengenali kekuatan dan kelemahanya (Porter,1980dalam agus maulana,1992:26).
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang
bersangkutan sangat menentukan suksesnya strategi apa yang akan disusun.
Konsep-konsep tersebut adalah:
1. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan perusahaan agar
dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan
16
pesaingnya. Distinctive Competence ini meliputi keahlian tenaga kerja
dan kemampuan sumber daya.
2. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan
perusahaan untuk melakukan yang lebih baik dibanding dengan
pesaingnya. Strategi yang digunakan untuk memperoleh keunggulan
dalam bersaing adalah cost leadership, differensial dan focus.
Porter menyebutkan competive advantage terbagi menjadi (dalam
Agus maulana 1992: 26) yaitu:
a. Keunggulan biaya menyeluruh (Cost Leadership)
Pencapaian biaya keseluruhan yang rendah seringkali menuntut
bagian pasar relative yang tinggi atau kelebihan yang lain, seperti
akses yang menguntungkan kepada bahan baku. Selain itu juga perlu
untuk merancang produk agar mudah didapat, menjual banyak lini
produk yang mudah dibuat, menjual banyak lini produk yang
berkaitan untuk menebarkan biaya, serta melayani kelompok
pelanggan yang besar guna membangun volume. Penerapan strategi
biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal pendahuluan yang
besar untuk peralatanmodern, penetapan harga yang agresif dan
kerugian awal untuk membina bagian pasar yang tinggi pada akhirnya
dapat memungkinkan skala ekonomis dalam pembelian yang akan
semakin menekan biaya (Porter,1992).
b. Diferensiasi
17
Diferensiasi merupakan strategi yang baik untuk menghasilkan laba di
atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan
posisi yang aman untuk mengatasi kekuatan pesaing, meskipun
dengan cara yang berbeda dari strategi keunggulan biaya. Diferensiasi
memberikan penyekat kepada persaingan karena adanya loyalitas dari
merk pelanggan dan mengakibatkan berkurangnya kepekaan terhadap
harga. Diferensiasi juga meningkatkan margin laba yang
menghindarkankebutuhan akan posisi biaya rendah (Porter, 2008).
c. Fokus
Strategi biaya rendah dan diferensiasi ditunjukan untuk mencapai
sasaran dikeseluruhan industri, maka strategi fokus dibangun untuk
melayani target secara baik. Strategi ini didasarkan pada pemikiran
bahwa perusahaan dengan demikian akan mampu melayani target
strateginya yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan
dengan pesaing yang bersaing lebih luas.
b. Tipe-tipe Strategi
Tipe-tipeStrategiPada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan
tiga tipe strategi yaitu, strategi manajemen, strategi investasi, strategi bisnis
(Rangkuti, 2005).
1. Strategi manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro, misalnya strategi
18
pengembangan produk, penerapan harga, akuisisi, pengembangan pasar dan
sebagainya.
2. Strategi investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi, misalnya
perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau
berusaha melakukan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali divisi baru dan sebagainya.
3. Strategi bisnis
Strategi ini sering disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini
berorientasi pada fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, produksi atau operasional, distribusi, dan strategi yang
berhubungan dengan keuangan.
c. dimensi- dimensi strategi
Kelompok strategis merupakan kelompok industri yang ada di lingkungan
wilayang industri yang mengikuti strategi yang sama atau yang serupa pada
dimensi-dimensi strategis, trategi industri untuk bersaing dalam suatu industri
dapat berbeda dalam berbeda dalam berbagai macam cara (porter:1992:113)
diantaranya yaitu:
1. Spesialisasi pemfokusan upaya dalam bentuk keluasaan di lini
peroduknya, segmen pelanggan sasaran dan pasar geografis yang di
layani.
2. Identifikasi merektingkat identifikasi merek dan bukan persaingan
yang di dasarkan terutama pada harga fariabel lain.
19
3. Mutu produk tingkat mutu peroduknya, dalam hubunganya dengan
bhan baku, spesifikasi, bentuk dan sebagainya.
4. Posisi biaya tingkatpengupayaan untuk memperolehposisi biaya
rendah dalam peroduksi dan distribusi melalui investasi dalam fasilitas
dan peralatan yang memperkecil biaya peroduksi.
5. Pelayanan derajat pemberian pelayanan sampingan dengan lini
peroduknya, seperti bantuk teknik, jaringan pelayanan, aspek strategi
ini dapat di pandang sebagai bagian dari integrase.
6. Kebijaksanaan harga posisi harga relative dalam pasarnya. Posisi
harga biasanya di kaitkan dengan variable lainya seperti posisi biaya
dan mutu peroduk, sedangkan harga adalah variabel strategis dalam
menarik sebagian konsumen
7. Daya kekuatan jumlah finansial dan daya operasi yang di miliki.
Masing- masing dimensi strategis ini dapat di uraikan secara terperinci sesuai
dengan perbedanya dimensi- dimesi tersebut memberikan gambaran yang
menyeluruh mengenai pasisi imdustri (porter:1992).
5. Industri
a. Pengertian Industri
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi, dan / atau barang jadi menjadi barang dengan nilai
tambah lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.Industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan
yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku
20
yang digunakan, proses, produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih
luas, industri merupakan kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa (Kuncoro, 2007).
Sedangkan pengertian industri menurut (Tulus 1996) adalah usaha untuk
memproduksi barang dari bahan baku atau bahan mentah melalui proses
penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan
harga satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa industri adalah kegiatan mengolah
barang mentah,bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi menjadi
barang yang siap digunakan dengan nilai yang lebih tinggi.
Untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri(industrialisasi), serta
berkaitan dengan administrasi DepartemenPerindustian dan Perdagangan, industri
di Indonesia digolongkanberdasarkan hubungan arus produknya menjadi:
1. Industri Hulu, terdiri dari:
a. Industri dasar kimia
b. Industri mesin, logam dan elektronika
2. Industri Hilir, terdiri dari:
a. Aneka industri
b. Industri kecil
b. Industri Kecil
Industri kecil merupakan industri yang tergolong dalam batasan usaha kecil,
yang menurut Undang-undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 1
21
Milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha paling banyak Rp 200 juta.
Menurut Tambunan (1999: 20) industri kecil merupakan kegiatan industri
yang dikerjakan di rumah-rumah penduduk yang pekerjanya merupakan anggota
keluarga sendiri yang tidak terikat jam kerja dan tempat. Karakteristik industri
kecil disebutkan antara lain sebagai berikut:
a. Proses produksi lebih mechanized dan kegiatannya dilakukan di tempat
khusus (pabrik) yang biasanya berlokasi di samping rumah si pengusaha
atau pemilik usaha.
b. Sebagian tenaga kerja yang bekerja di industri kecil adalah pekerja bayaran
(wage labour).
c. Produk yang dibuat termasuk golongan barang-barang yang cukup
sophisticated.
Sedangkan berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha kecil, mendefinisikan
usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan
sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Usaha kecil yang dimaksud meliputi
juga usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Usaha kecil informal
merupakan berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat,dan berbadan
hukum antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, perdagang asongan,
pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Sedangkan usaha kecil
tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah
digunakan secara turun temurun dan atau yang berkaitan dengan seni dan budaya.
22
c. Perkembangan Industri
Telah lama di akui bahwa industri sekala kecil di Indonesia sangat penting
bagi perekonomian nasional tidak hanya sebagai salah satu sumber penting bagi
peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan, tetapi juga sebagai motor utama
penggerak pertumbuhan ekonomi (Tambunan:1999). Sedangkan menurut
Departemen Perindustrian dan Perdagangan,ciri-ciri dari usaha yang berkembang
adalah:
1. Adanya peningkatan setelah diberi kredit.
2. Peningkatan atas produktifitas, seperti pertumbuhan tenaga kerja.
3. Biasanya usaha kecil di Indonesia berorientasi pada usaha
jangkapendek yaitu mendapatkan keuntungan dalam jangka singkat.
4. Modal meningkat dibandingkan dengan modal sebelum
memperolehkredit.
Upaya-upaya pengembangan usaha kecil berdasarkan pasal 14 UUNo.
9/1995 tentang usaha kecil, dirumuskanbahwa Pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat melakukan pembinaandan pengembangan usaha kecil dalam bidang:
1. Produksi dan pengolahan
2. Pemasaran
3. Sumber Daya Manusia
4. Teknologi
Usaha kecil sebagai salah satu penyangga dalam kegiatan ekonomi
masyarakat merupakan fenomena menarik yang perlu di ikuti terus dan dibina
sehingga dapat tumbuh dan berperan lebih besar dalam perekonomian Indonesia.
23
Jumlah pengusaha demikian banyak, mereka bukan semakin berkembang tetapi
semakin menurun dan mengalami kerugian dan kebangkrutan. Ada yang bertahan
dalam bisnisnya, kemampuan bersaing masih sangat lemah kelemahan ini
disebabkan oleh banyaknya masalah- masalah yang di hadapi kelompok industri,
yang menjadi permasalahan yang serius bagi perkembangan dan pertumbuhanya
(Tambunan: 1999:120) Industri kecil di Indonesia memiliki berbagai jenis usaha.
Keberadaan industri kecil di Indonesia telah memiliki peran yang penting di
dalam perekonomian nasional, terutama dalam aspek peningkatan kesempatan
kerja. Selain itu industri kecil telah terbukti tahan terhadap gejolak pasang surut
perekonomian global.
Namun demikian, dalam proses usahanya industri kecil di Indonesia banyak
menghadapi berbagai masalah seperti dalam proses produksi dimana dipengaruhi
oleh faktor-faktor produksi sepertiSDA, SDM, modal, teknologi dan masalah
pemasaran.
Pembinaan usaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan pengusaha kecil sebagai pengusaha menengah. Disadari pula bahwa,
pengembangan usaha kecil menghadapi berbagai kendala seperti tingkat
kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia,
kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan
sumber daya manusia mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan
usahanya dengan baik. Seperti kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan
memperbesar pangsa pasar, kelemahan dalam struktur permodalan dan
keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumbersumber permodalan,
24
kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia,
keterbatasan kerjasama antar pengusaha kecil, iklim usaha yang kurang kondusif
karena persaingan yang saling mematikan, pembinaan yang dilakukan masih
kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap
usaha kecil
6. Biaya
a. Pengertian biaya
Pengguanaan sumber-sumber ekonomi yang di ukur dengan suatu uanag
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk obyek atau tujuan tertentu.
Misalnya biaya tenagga kerja adalah merupakan sumber- sumber ekonomi (berupa
tenagga kerja) yang di nyatakan dalam suatu uang dengan tujuan untuk
menghasilkan suatau produk (jasa) untuk kegiatan peroduksi. Berdasarkan jangka
waktu, biaya di bedakan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya jangka pendek yaitu biaya yang di pakai dalam peroses produksi
jangka pendek sehingga unit yang di miliki oleh produsen ada dua
macam yaitu fixed input dan variabel input, sedangkan biaya produksi
yaitu fixed cost dan variabel cost.
2. Biaya jangka panjang ialah biaya yang di pakai dalm peroses produksi
jangkan panjang sehingga semua input sudah menjadi variabel input
dan biaya di gunakan semua menjadi variabel cost.
b. Biaya produksi
Biaya produksi dapta di definisikan sebagai semua penegeluaran yang
di lakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor- faktor produksi
25
mentah yang akan di gunakan untuk menciptakan barang-barang yang di
produksi perusahaan tersebut, biaya produksi yang di keluarkan setiap
perusahaan dapat di bedakan menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan biaya
biaya tersenbunyi (arsyad: 1999). Biaya eksplisit adalah pengeuaran-
pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk
medapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang di butuhkan.
Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap fktor-
faktor yang di miliki oleh perusahaan itu sendiri.
1. Biaya tetap total
Adalah biaya yang tidak tergantung langsung pada tingkat produksi
dalam jangka pendek. Biaya tetap menujukan keterlibatan dari
sumberdaya tetap, seperti pabrik dan peralatan yang tetap harus di
biayai baik adakegatan produksi ataupun tidak. Biaya teteap hanya
ada dalam jangka produk.
2. Biaya variabel total
Adanya biaya yang berubah dengan adanya perunbahan output
yang di produksi. Yang termasuk dalam biaya variabel adalah
pembayaran untuk pembelian bahan baku, bahan bakar, listrik,
transportasi, tenagga kerja dan beberapa sumber-sumber variabel
lain.
7. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada pada negara berkembang pada umumnya
mempunyai kualitas yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat produktivitas
26
tenaga kerja yang ada pada negara tersebur (Suryono, 2012). Menurut UU No. 13,
tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkanbarang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
kebutuhan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga kerja
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan
tujuan nasional.
8. Modal
Dalam menjalankan suatu usaha modal merupakan salah satu faktor yang
penting dalam suatu ekonomi. Modal adalah kekuasaan untuk menggunakan
barang-barang modal. Modal dalam pengertian ekonomi umumnya mencakup
benda-benda seperti tanah, gedung,mesin-mesin dan alat-alat perkakas dan barang
produktif lainnya untuk suatu kegiatan usaha. Modal dalam arti sempit adalah
sejumlah nilai uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan
usaha. Modal dalam pengertian umum mencakup benda-benda seperti tanah,
gedung, mesin-mesin, alat-alat perkakas dan barang produktif lainnya untuk suatu
kegiatan usaha (Sriyadi, 1991: 109). Sehubungan dengan kegiatan usaha, modal
dibedakan menjadi dua yaitu (Sriyadi, 1991: 111):
a. Modal Tetap (fixed capital), adalah semua benda-benda modal yang
dipergunakan terus-menerus dalam jangka lama pada kegiatan produksi,
seperti tanah, gedung, mesin, alat-alatperkakas, dsb
b. Modal Bekerja (working capital), modal untuk mendapatkan operasi
perusahaan seperti pembelian bahan dasar dan bahan habis pakai,
membiayai upah dan gaji, membiayai pengiriman dan transportasi, biaya
27
penjualan dan reklame, biaya pemeliharaan, dan sebagainya Jenis modal
menurut Bambang Riyanto (1999: 227) ada dua, yaitu:
1. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan. Modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Ada 3 macam modal asing, yaitu:
a) Modal asing/ utang jangka pendek yaitu modal asing yang jangka
waktunya paling lama satu tahun
b) Modal asing/ utang jangka menengah yaitu modal asing yang jangka
waktunya antara 1 tahun sampai dengan 10 tahun
c) Modal asing/ modal jangka panjang yaitu modal asing yang jangka
waktunya lebih dari 10 tahun
2. Modal Sendiri
Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya. Modal sendiri yang berasal dari modal intern adalah
dalam bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Adapun modal
industri yang berasal dari sumber ekstern adalah modal yang berasal dari
pemilik perusahaan. Sumber modal yang mungkin digali oleh industri kecil
antara lain dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu
(Anoraga,2002:267):
28
a. Sumber-sumber ekstern dapat terdiri dari pihak lain bukan bank,bank,
modal ventura.
b. Sumber-sumber intern terdiri dari:
1) Tabungan pribadi yaitu dana tabungan pemilik
2) Laba yang ditahan yaitu dana yang diperoleh dari sisa
labayangtidak diambil perusahaan atau tidak dibagikan
bagikoperasi.
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untukmendapatkan
pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk langkahlangkahpengembangan
usahanya yaitu: melalui kredit perbankan,pinjaman lembaga keuangan bukan
bank, modal ventura, pinjamandari dana penyisihan sebagian laba BUMN, hibah
dan jenis-jenispembiayaan lainnya. Anoraga (2002: 268) modal ventura adalah
suatu bentuk penyertaan modal yang bersifat sementara kedalam perusahaan
pasangan usaha (PPU) yang ingin mengembangkan usahanya, namun mengalami
kesulitan dalam pendanaan.
9. Pemasaran
Menurut Tambunan (1992) pemasaran merupakan pandanganbisnis
secarakeseluruhan, sebagai usaha-usaha integrasi untukmenyamakan pembeli
dankebutuhannya serta untuk promosi,menyalurkan produk atau servis untuk
mengisi kebutuhan tersebut.Tujuan fundamental dari pemasaran cukup sederhana
yaitu menambahpeluang bisnis.Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang
dipengaruhioleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.
29
Dari pengaruh berbagai faktor tersebut, masing-masing individumaupun
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan denganmenciptakan,
menawarkan dan menukarkan produk yang memilikinilai komoditas (Rangkuti,
2009: 48). Pemasaran merupakan prosessosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkankebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkandan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain
(Kotler,2000:19). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaranmerupakan proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai factor
sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial dengan menciptakan,menawarkan
dan menukarkan produk yang memiliki nilai.Unsur-unsur utama pemasaran dapat
diklasifikasikan menjaditiga unsur utama yaitu (Rangkuti, 2009: 49):
a. Unsur strategi persainganUnsur strategi persaingan dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu:
1. Segmentasi pasar, adalah tindakan mengidentifikasi danmembentuk
kelompok pembeli atau konsumen secaraterpisah
2. Targeting, adalah suatu tindakan memilih satu atau lebihsegmen pasar
yang akan dimasuki
3. Positioning, adalah penetapan posisi pasar
b. Unsur taktik pasarTerdapat dua unsur taktik pemasaran
1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun
strategipemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.
Kegiatanmembangun strategi pemasaran inilah yang
30
membedakandiferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan
denganperusahaan lain
2) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatanmengenai produk, harga, promosi dan tempat
c. Unsur nilai pemasaranNilai pemasaran dapat dikelompokan menjadi tiga,
yaitu:
1) Merk atau brand, nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan
2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan denganpemberian
jasa pelayanan kepada konsumen
3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaanuntuk
membuat setiap perusahaan terlibat dan memiliki rasatanggung jawab
dalam proses memuaskan konsumen, baiksecara langsung maupun
tidak langsung.
C. Kerangka pikir penelitian
Pada penelitian ini yang mengabungkan antara beberapa variabel dan
beberapa analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari analisis
penawaran yang memeiliki beberapa variabel untuk mengetahui pengeruh dari
luas lahan produksi, harga satuan unit, tingkat harga pada konsumen, biaya
produksi tetap terhadap jumlah peroduksi. Kemudia dapat di gabungkan dengan
analisis penawaran yang di lihat dari pendapatan dan keuntungan yang di miliki
dari industricor kusen ini, yang mana kemudian di gabungkan dari penawaran dan
keuntungan industri cor kusen untuk di olah dalam analisis SWOT yang
31
membentuk setrategi pengembangan industri, dapat di lihat alur penelitina pada
krangka pikir di bawah ini.
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Penelitian
D. Hipotesis
Bersasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah di lakukan
sebelumnya, maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha: luas lahan, harga cor di desa Talangsuko, harga cor kusen di luar kabupaten
Malang, harga bahan baku cor kusen berpengaruh terhadap jumlah produksi di
desa Talangsuko.
Ho: luas lahan, harga cor di desa Talangsuko, harga cor kusen di luar kabupaten
Malang, harga bahan baku cor kusen tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi
di desa Talangsuko.
Analisis penawaran
Llp
pen
Bpt Hsu
pena
Thk
pena
Analisis Keuantungan
Cor
SWOT
Analisis strategi pengembangan industri cor