51
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca Tujuan di dalam pembelajaran bahasa pada dasarnya adalah keempat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan komunikasi lisan, sedangkan membaca dan menulis terdapat dalam komunikasi tulisan. Keterampilan membaca merupakan salah satu dalam komunikasi tulisan, sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan ini bersifat reseptif. Dalam kegiatan membaca akan memperoleh informasi dan pengetahuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan membaca merupakan hal penting untuk menunjang hidup seseorang agar menjadi pribadi yang peka dan kritis dengan lingkungan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, keterampilan membaca merupakan suatu keterampilan yang sangat unik dan sebagai alat komunikasi yang utama dalam kehidupan manusia, serta sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iskandarwassid dan Sunendar, 2009:245). Di katakan unik karena tidak semua manusia, walaupun telah memiliki keterampilan membaca mampu mengembangkannya menjadi alat untuk memberdayakan dirinya sendiri. Di katakan alat komunikasi yang utama karena membaca merupakan alat komunikasi yang efektif dan efisien. 11 Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Membaca Pemahaman

a. Pengertian Membaca

Tujuan di dalam pembelajaran bahasa pada dasarnya adalah keempat

keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan

komunikasi lisan, sedangkan membaca dan menulis terdapat dalam

komunikasi tulisan. Keterampilan membaca merupakan salah satu dalam

komunikasi tulisan, sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan ini bersifat

reseptif. Dalam kegiatan membaca akan memperoleh informasi dan

pengetahuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan membaca

merupakan hal penting untuk menunjang hidup seseorang agar menjadi

pribadi yang peka dan kritis dengan lingkungan.

Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, keterampilan membaca

merupakan suatu keterampilan yang sangat unik dan sebagai alat komunikasi

yang utama dalam kehidupan manusia, serta sangat berperan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iskandarwassid dan

Sunendar, 2009:245). Di katakan unik karena tidak semua manusia, walaupun

telah memiliki keterampilan membaca mampu mengembangkannya menjadi

alat untuk memberdayakan dirinya sendiri. Di katakan alat komunikasi yang

utama karena membaca merupakan alat komunikasi yang efektif dan efisien.

11

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

12

Demikian pula disebut sangat berperan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan, karena persentase transfer ilmu pengetahuan terbanyak

dilakukan melalui membaca.

Dalam keterampilan membaca, terdapat aneka ragam batasan tentang

menbaca. Hal tersebut terjadi karena para ahli bahasa melihat dari sudut

pandang yang berbeda.

Membaca merupakan gerbang segala kemajuan bagi kehidupan

manusia sepanjang waktu. Membaca dalam arti luas mencakup berbagai

macam keterampilan. Baik keterampilan membaca pesan-pesan yang

terkandung dalam bahan bacaan, keterampilan memahami yang tersirat dalam

yang tersurat, maupun keterampilan dalam komunikasi lewat bahasa tulis

(Sukirno, 2015:3). Membaca juga dapat diartikan penerapan seperangkat

keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari wacana tulis yang

dibaca.

Menurut (Iskandarwassid dan Sunendar, 2009:146) mengartikan

membaca sebagai kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis

dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang

dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses

mental dalam sistem kognisinya.

Menurut Aziz (2015:147) aktivitas membaca menyediakan input

bahasa, sama seperti halnya menyimak. Namun kegiatan membaca juga

memiliki kelebihan dari menyimak dalam hal pemberian butir linguistis yang

lebih akurat. Di samping itu pembaca yang baik bersifat otonom dan bisa

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

13

melakukan kegiatannya di luar kelas. Aktivitas membaca di luar kelas bisa

melalui majalah, buku, atau surat kabar. Dengan cara tersebut, siswa akan

memperoleh kosakata dan bentuk-bentuk bahasa dalam jumlah yang banyak.

Sehingga akan bermanfaat dalam interaksi komunikatif.

Ahli lain, mengartikan membaca adalah satu dari empat kemampuan

pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.

Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi

lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf (Tampubolon, 2008:5).

Di samping itu, membaca diartikan suatu yang rumit yang melibatkan

banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan

aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses

visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam

kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas

pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan

pemahaman kreatif (Rahim, 2008:2).

Sedangkan Klein,dkk. dalam Rahim (2008:3) mengemukakan bahwa

definisi membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses,

dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki pembaca

memiliki peranan yang penting dalam membentuk makna. (2) membaca

adalah strategis, pembaca yang baik menerapkan strategi membaca. Strategi

diterapkan menyesuaikan tujuan dan jenis teks yang dibaca. dan (3) membaca

merupakan interaktif, artinya ketika membaca memahami teks yang sedang

dibaca, maka terjadilah proses interakasi.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

14

Berdasarkan pengertian membaca yang telah dipaparkan di atas, dapat

ditarik simpulan bahwa membaca merupakan keterampilan kognitif untuk

memahami bahasa tulisan untuk memperoleh informasi. Informasi yang ada

dalam teks bisa berupa dalam bentuk tersirat maupun secara tersurat. Dengan

demikian, pemahaman yang menjadi ukuran seseorang berhasil dalam

aktivitas membaca.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca

Keberhasilan aktivitas membaca yang bertujuan untuk menyerap

informasi dipengaruhi banyak faktor, baik itu faktor dari dalam diri pembaca,

maupun faktor dari luar. Beberapa faktor yang memprngaruhi kemampuan

membaca adalah faktor fisiologis, faktor intelektual, faktor lingkungan, dan

faktor psikologis menurut Lamp dan Arnold dalam (Rahim, 2008:16).

Faktor fisiologis meliputi kesehatan fisik (gangguan alat bicara, alat

pendengaran, kondisi fisik dalam keadaan santai atau lelah), pertimbangan

neurologis (berbagai cacat otak dan syaraf untuk membaca), dan jenis

kelamin (lelaki dan wanita memiliki karakteristik yang berbeda). Gangguan

pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan bisa memperlambat

kemajuan belajar membaca anak. Analisis bunyi, misalnya, mungkin sukar

bagi anak yang mempunyai masalah pada alat bicara. Gangguan pendengaran

dapat mengganggu siswa dalam membedakan bunyi-bunyi yang homorgan

(b, p, dan d).

Faktor intelektual atau intelegensi didefinisikan sebagai suatu

kegiatan berpikir yang terdiri atas pemahaman yang esensial tentang situasi

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

15

yang diberikan dan meresponnya secara tepat. Intelegensi juga merupakan

kemampuan global individu yang bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir

rasional, dan berbuat sacara efektif terhadap lingkungan.

Faktor lingkungan berkaitan dengan latar belakang dan pengalaman

siswa di rumah dan sosial ekonomi keluarga siswa. Kondisi rumah sangat

mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri anak dalam masyarakat. Kondisi

ini pada gilirannya akan dapat membantu atau menghalangi anak dalam

belajar membaca. Anak-anak yang tinggal dalam keluarga yang harmonis,

penuh kasih sayang, serta orang tua senang dengan aktivitas membaca, akan

sangat membantu keterampilan membaca. Faktor sosial ekonomi juga sangat

mempengaruhi keterampilan membaca. Anak-anak yang mendapatkan

fasilitas bahan bacaan seperti buku, majalah, surat kabar yang memadai akan

lebih cepat terampil membaca. Anak-anak yang di rumahnya banyak

memiliki kesempatan membaca, dalam lingkungan yang penuh dengan bahan

bacaan yang beragam akan mempunyai kemampuan membaca yang tinggi

Crawley & Mountain dalam (Rahim, 2008:19).

Faktor Psikologis mencakupi motivasi, minat, dan kematangan sosial,

emosi, dan penyesuaian diri. Motivasi termasuk faktor kunci dalam

keterampilan membaca. Anak yang memiliki motivasi yang tinggi akan

sangat berhasil dalam membaca, karena dengan motivasi yang tinggi mereka

akan senang dan menikmati membaca. Oleh karena itu, tugas guru haruslah

memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa. Minat adalah keinginan yang

kuat dengan disertai usah-usaha. Anak yang minatnya kuat akan berusaha

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

16

untuk mewujudkan dan menyediakan bahan bacaan untuk kepentingan

membacanya. Kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri diperlukan

dalam membaca. Oleh karena dengan ketiganya, anak tidak akan mudah

putus asa, dapat mengatur ritma membaca, dan dapat memilih bahan bacaan

yang sesuai dengan perkembangan dirinya. Apabila menghadapi suatu

masalah, anak ini akan berusaha memecahkan masalah sesuai kemampuannya

atau berusaha bertanya pada orang dewasa yang mengetahui.

c. Ragam Keterampilan Membaca

Ragam keterampilan membaca sangat erat kaitannya dengan tujuan

membaca. Berdasarkan tujuan membaca yang bermacam-macam itulah, maka

ada bermacam-macam membaca yang biasa dilakukan orang. Menurut

(Sukirno, 2015:12) Secara garis besar jenis membaca ada dua macam, yaitu

membaca permulaan dan membaca lanjutan (berdasarkan tingkat pendidikan).

Membaca permulaan diperoleh saat pendidikan taman kanak-kanak sampai

duduk dibangku sekolah dasar kelas 2. Sedangkan membaca lanjutan didapat

mulai duduk kelas 3 sekolah dasar sampai peserta didik belajar di perguruan

tinggi.

Masih menurut (Sukirno, 2015:14) ditinjau dari terdengar atau

tidaknya waktu membaca, ragam membaca dapat dikelompokkan menjadi

dua macam, yaitu membaca dalam hati dan membaca bersuara. Membaca

dalam hati meliputi:

1. Membaca pemahaman yaitu membaca yang dilakukan dalam hati secara

cermat dan teliti, untuk mengetahui isi bacaan sampai pada hal yang

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

17

sekecil-kecilnya.

2. Membaca kritis, yaitu membaca untuk mengetahui fakta-fakta yang

terdapat dalam bacaan, kemudian memberi penilaian kepada fakta-fakta

itu. Membaca kritis merupakan tingkatan membaca yang paling tinggi

karena tidak hanya sekadar mengetahui isi bacaan, tetapi mengetahui

mengapa penulis membuat tulisan atau karangan itu.

3. Membaca cepat, yaitu kegiatan membaca secara cepat untuk memahami

gagasan utama dalam bacaan secara cepat pula.

4. Membaca telaah bahasa, yaitu keterampilan membaca untuk menelaah

bahasa. Penekanannya terletak pada latihan penelaahan hukum dan kaidah

bahasa, seperti: pemakaian huruf kapital, pungtuasi, tanda baca, afiksasi,

homonim, idiom, pola kalimat, peribahasa, derivasi kata, dan gaya bahasa.

5. Membaca di perpustakaan, yaitu kegiatan membaca di ruang perpustakaan

dengan memanfaatkan buku-buku di perpustakaan. Jenis membaca ini

dibutuhkan pemahaman pembaca terhadap kartu katalog perpustakaan,

dan klasifikasi buku perpustakaan.

6. Membaca bebas, yaitu keterampilan membaca yang penekanannya

terletak pada latihan kebiasaan mengisi waktu terluang dengan kegiatan

membaca.

7. Membaca untuk keperluan studi, yaitu kegiatan membaca bertujuan

untuk mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan studi seseorang.

Misalnya membaca buku-buku pembelajaran yang dianjurkan oleh para

guru.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

18

8. Membaca untuk keperluan praktis, yaitu membaca yang digunakan untuk

memenuhi keperluan sehari-hari sesuai dengan tugas kita masing-masing.

Sedangkan membaca bersuara meliputi:

1. Membaca teknik, yaitu keterampilan membaca lisan atau membaca

bersuara atau membaca keras yang penekanannya terletak pada

kemampuan membaca dengan pengucapan atau pelafalan intonasi, jeda,

dan pelaguan yang tepat sesuai dengan isi dan situasi bacaan. Misalnya

membaca naskah Pancasila, UUD 1945, ikrar/sumpah, pengumuman dsb.

2. Membaca indah, yaitu keterampilan membaca nyaring yang sering disebut

juga dengan istilah membaca sastra, membaca estetis, membaca ekspresif.

Penekanan membaca jenis ini adalah terletak pada kemampuan

pengucapan, intonasi, jeda, penggambaran, penghayatan, keindahan, dan

keharuan yang terdapat dalam isi bacaan. Contoh naskah yang baik untuk

dibaca indah misalnya puisi, , cerpen, dongeng, naskah drama dsb.

Menurut (Tarigan, 2008:7) membaca adalah sutu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu

proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan

akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna-makna secara

individual akan dapat diketahui.

d. Kemampuan Membaca Pemahaman

Istilah membaca pemahaman sering disebut membaca intensif,

membaca dalam hati, atau membaca telaah isi. Membaca adalah interaksi

pemakai bahasa dengan masukkan grafis dalam usaha merekonstruksikan

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

19

pesan yang disampaikan penulis. Sedangkan pemahaman berasal dari kata

paham ditambahkan imbuhan (pe-an) yang artinya mengerti benar atau tahu

benar atau ada gambaran yang dimengerti secara lengkap (Sukirno, 2015:60).

Menurut Burns dkk. dalam (Rahim, 2008:12) Secara umum

komponen membaca terdiri atas dua komponen, yaitu proses membaca dan

produk membaca. Proses membaca terdiri atas tiga komponen dasar yaitu

recording, decoding, dan meaning yang dapat diurai menjadi sembilan aspek,

yaitu sensori, perseptual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi,

sikap, dan gagasan. Ke sembilan aspek ini saling berhubungan untuk

mendukung proses membaca yang baik.

Aspek yang pertama adalah sensori. Kegiatan sensori adalah

pengungkapan simbol-simbol grafis yang digunakan untuk merepresentasikan

bahasa lisan melalui indra penglihatan. Kegiatan perseptual merupakan

aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan

pengalaman yang lalu. Ketika orang membaca, otak menerima gambaran

kata-kata kemudian mengungkapkannya berdasarkan pengalaman membaca

sebelumnya dengan objek, gagasan, dan emosi. Aspek urutan dalam proses

membaca merupakan kegiatan mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun

secara linear, yang umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan

atau dari atas ke bawah. Pengalaman merupakan hal penting pada proses

membaca. Anak-anak yang mempunyai banyak pengalaman memiliki

peluang yang lebih luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan

konsep yang mereka hadapi dalam membaca dibandingkan dengan anak-anak

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

20

yang memiliki pengalaman yang terbatas. Membaca merupakan proses

berpikir. Pembaca terlebih dahulu memahami kata-kata dan kalimat yang

dihadapi melalui proses asosiasi dan eksperimen, kemudian membuat

simpulan dengan menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam bacaan.

Untuk itulah pembaca harus berpikir sistematis, logis, dan kreatif.

Pembelajaran dalam membaca merupakan keniscayaan. Guru dapat

membimbing siswa-siswanya dalam pembelajaran membaca. Melalui

pembelajaran membaca sejak usia dini diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir anak. Mengenal hubungan antara simbol dengan bunyi

bahasa dan makna merupakan aspek asosiasi dalam membaca. Anak-anak

menghubungkan simbol-simbol grafis dengan bunyi bahasa dan makna, tanpa

kedua kemampuan asosiasi ini, siswa tidak akan dapat memahami teks.

Aspek sikap berkaitan dengan perhatian, kegemaran, maupun motivasi. Ha-

hal tersebut diperlukan dalam membaca karena akan meningkatkan

kemampuan membaca siswa. Aspek terakhir adalah gagasan, penggunaan

sensori dan perseptual dengan latar belakang pengalaman yang berbeda dan

reaksi afektif yang berbeda akan menghasilkan makna yang berbeda

walaupun membaca teks yang sama.

Produk membaca merupakan komunikasi dari pemikiran dan emosi

antara penulis dan pembaca. Komunikasi juga bisa terjadi dari konstruksi

pembaca melalui integrasi pengetahuan yang telah dimiliki pembaca dengan

informasi yang disajikan dalam teks. Selaras dengan apa yang disampaikan

Somadyo dalam (Sukirno, 2015:61) menjelaskan bahwa membaca

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

21

pemahaman merupakan proses pemerolehan makna secara aktif dengan

melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca serta

dihubungkan isi bacaan. Tiga hal penting yang sebaiknya diperhatikan dalam

membaca pemahaman, adalah (1) pengetahuan dan pengalaman yang telah

dimiliki, (2) menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

dengan teks yang akan dibaca, dan (3) proses pemerolehan makna secara aktif

sesuai dengan pandangan yang dimiliki.

Kemampuan membaca ialah kecepatan membaca dan pemahaman isi

secara keseluruhan (Tampubolon, 2008:7). Kemampuan membaca dapat

ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efisien dan efektif.

Kemampuan membaca juga ditentukan oleh faktor kognitif. Oleh karena itu

kemampuan membaca erat kaitannya dengan membaca pemahaman.

Pemahaman membaca merupakan komponen penting dalam suatu aktivitas

membaca, sebab pada hakekatnya pemahaman atas bacaan dapat

meningkatkan keterampilan atau kepentingan membaca itu sendiri maupun

tujuan-tujuan hendak dicapai. Untuk dapat memahami isi bahan bacaan

dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik

pula.

Membaca pemahaman menurut (Sukirno, 2015:13) yaitu membaca

yang dilakukan dalam hati secara cermat dan teliti, untuk mengehui isi bacaan

sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya. Kecepatan membaca dalam hati

sangat bervariasi. Kadang-kadang cepat sekali, cepat, agak lambat, dan

lambat bergantung dengan tujuan yang akan dicari dalam bacaan.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

22

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, membaca pemahaman

dapat diartikan sebagai kegiatan membaca yang dilakukan dalam hati dengan

hati-hati dan teliti sekali, serta bersungguh-sungguh, sehingga mengerti benar

maksud/isi yang ada dalam bacaan. Pembaca memahami informasi yang

disajikan sampai hal yang paling detail atau rinci.

e. Tujuan Keterampilan Membaca Pemahaman

Kegiatan membaca pemahaman hendaknya memiliki tujuan yang

jelas. Setiap orang membaca memiliki tujuan yang berbeda-beda. Seseorang

yang melakukan aktivitas membaca dengan tujuan yang jelas akan lebih

mudah memahami bacaan dibandingkan orang yang membaca tanpa tujuan.

Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan

memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat

sederhana. Sedangkan menurut kurikulum 1994 (Depdiknas: 1994: 18) tujuan

membaca yaitu:

1. Mampu memahami gagasan yang didengar secara langsung atau tidak

langsung.

2. Mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata

sendiri.

3. Mampu membaca teks bacaan secara cepat dan mampu mencatat gagasan-

gagasan utama

Selain tujuan membaca seperti tersebut di atas (Tarigan, 2008:58)

menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang

memiliki empat tujuan yaitu sebagai berikut:

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

23

1. Standar-standar atau norma-norma kesastraan, artinya bahwa ada sesuatu

yang mengandung kebenaran dan keindahan, sesuatu yang memenuhi

kebutuhan pembaca yang berkesinambungan;

2. Resensi kritis, artinya membaca tulisan-tulisan singkat;

3. Drama tulis, maksudnya agar pembaca dapat mengembangkan suatu

sikap kritis yang logis terhadap drama; dan

4. Pola-pola fiksi

Masih menurut , (Tarigan, 2008:9) menjelaskan tujuan membaca yaitu:

1. Menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan

oleh para tokoh, apa-apa yang telah dibuat oleh para tokoh, apa yang telah

terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang

dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk

memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reding for details or

facts).

2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik

dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari

atau yang dialami tokoh, merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh

tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca

untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap

bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan

ketiga/seterusnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah,

adegan-adegan dan kejadian, kejadian buat dramatisasi. Ini disebut

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

24

membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita

(reading for sequence or organization).

4. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh

merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh

pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-

kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau

gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi

(reading of inference).

5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa,

tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau

apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk

mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to

classify).

6. Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan

ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat

oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini

disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).

7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah,

bagaimana hidupnya, berbedakah dari kehidupan yang kita kenal,

bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh

menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk membandingkan atau

mempertentangkan (reading to compare or contrast).

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

25

Dalam pembelajaran membaca, guru harus mempunyai tujuan

membaca dengan menentukan tujuan khusus yang sesuai dengan kepentingan

membaca atau membantu siswa menyusun tujuan membacanya sendiri.

Blanton dkk. dalam (Rahim, 2008: 11) menjelaskan tujuan membaca yaitu:

(1) membaca untuk kesenangan atau hiburan, (2) untuk menyempurnakan

membaca nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbarui

pengetahuan tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan

informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan

lisan dan tulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8)

menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks, dan (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

spesifik.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, tujuan membaca pemahaman

adalah mempelajari atau memahami masalah yang dibaca sampai hal-hal yang

sangat detail atau rinci terhadap teks yang dibaca.

Kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas VIII dengan

materi teks cerita fabel yaitu bertujuan untuk:

1. Melalui membaca teks cerita moral/ fabel, siswa dapat menentukan

struktur teks cerita moral/ fabel.

2. Melalui membaca teks cerita moral/ fabel, siswa dapat menentukan ciri-

ciri atau unsur teks cerita moral/ fabel.

3. Melalui membaca teks cerita moral/fabel, siswa dapat memahami unsur

kebahasaan teks cerita fabel.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

26

4. Melalui membaca teks cerita moral/fabel, siswa dapat menangkap makna

teks cerita moral/fabel

2. Metode Pembelajaraan Kooperatif

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI,

2008) . Metode lebih bersifat prosedural dan sistemik karena tujuannya untuk

mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.

Dalam dunia pendidikan, metode diartikan sebagai cara yang

digunakan oleh pendidik atau guru untuk menyampaikan materi, diharapkan

dengan metode yang digunakan akan memudahkan siswa untuk memahami

materi yang disajikan. Selaras dengan yang disampaikan oleh J.R. David

dalam Teaching Strategis for College Class Room (1976) menyebutkan

bahwa method is away in achieving something (cara untuk mencapai sesuatu).

Artinya metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah di

tetapkan (Majid, 2013:193)

Kegiatan pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik

dengan peserta didik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.

Lingkungan belajar disini dapat berarti di dalam kelas maupun di luar kelas.

Senada dengan yang disampaikan Nasution dalam (Fathurrohman, 2015:17)

Pembelajaran adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik

sehingga terjadi proses belajar.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

27

Berdasarkan definisi pembelajaran di atas, dapat kita ketahui bahwa

kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan komponen

sebagai berikut.

1. Peserta didik: bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi

pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. Guru: sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

3. Tujuan: pernyataan tentang perubahan (kognitif, afektif, dan psikomorik)

yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran.

4. Materi Pelajaran: segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang

diperlukan untuk mencapai tujuan.

5. Metode: cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka untuk mencapai

tujuan.

6. Media: bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan

untuk menyajikan informasi kepada siswa.

7. Evaluasi: cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan

haslnya.

Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor atau komponen

pendidikan yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu pembelajaran

(Hamdani, 2011:80). Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru

untuk menyampaikan materi pada siswa. Karena penyampaian materi

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

28

berlangsung interaksi edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai

cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan

siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode

pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

Metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan langkah-

langkah kegiatan pembelajaran termasuk penentuan cara penilaian yang akan

digunakan. Metode pembelajaran dianggap sebagai prosedur/proses yang

teratur atau cara yang teratur untuk melakukan pembelajaran. Pengertian

seluruh perencanaan dikaitkan dengan dengan Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, indikator, tujuan , persiapan pembelajaran, kegiatan

pembalajaran (pembuka, inti, penutup), media pembelajaran, sumber belajar,

sampai penilaian (Suyono, 2014:19).

Menurut Slavin (2008: 4) pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok

kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pembelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling

membantu, saling mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah

pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam

pemahaman masing-masing.

Menurut Karli dan Yuliariatiningsih dalam (Hamdani, 2011:165),

menyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi

belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam

bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

29

teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Keberhasilan

kerja sangat dipengaruhi keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.

Pembelajaran koopertif adalah pembelajaran yang mengedepankan

kerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran

dilakukan secara bersama-sama oleh semua anggota dalam kelompok

tersebut. Seperti pendapat (Daryanto dkk, 2012:228) pembelajaran kooperatif

diyakini dapat memberi peluang peserta didik untuk terlibat dalam diskusi,

berpikir kritis, berani dan mau mengambil tanggung jawab untuk

pembelajaran mereka sendiri. Jadi meskipun dilakukan secara bersama-sama,

siswa tetap memiliki tanggung jawab secara individu untuk dapat

mengembangkan diri dengan dibantu oleh teman-teman dalam satu

kelompok.

Cooperatif Learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu

bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivisme. Secara

filosofis, belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun

pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui

konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong (Fathurahman, 2015:44).

Artinya pembelajaran kooperatif merupakan proses belajar yang dilakukan

siswa untuk memahami materi sesuai dengan konteks pengalaman yang telah

dimiliki siswa.

Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif

agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif, yaitu sebagai

berikut.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

30

1. Para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa

mereka adalah bagian dari sebuah tim, dan mempunyai tujuan bersama

yang harus dicapai.

2. Para siswa tergabung dalam suatu kelompok dan harus merasa bahwa

masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil

tidaknya kelompok itu menjadi tanggungjawab bersama oleh seluruh

anggota kelompok.

3. Untuk mencampai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung

dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan

masalah yang dihadapi.

Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa meningkatkan sikap

positif dan rasa percaya diri karena merasa ada teman yang dapat diajak

untuk bekerjasma. Rasa percaya diri yang mereka miliki akhirnya dapat

membantu siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan guru. J.Johson

dan Johson dalam (Fathurrohman, 2015:46) menjelaskan hasil penelitian

bahwa belajar kooperatif akan mendorong siswa belajar lebih banyak materi

pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi lebih banyak materi

pelajaran, merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar mencapai hasil

belajar yang tinggi, memiliki kemampuan yang baik untuk berpikir secara

kritis, memiliki sikap positif terhadap objek studi, menunjukkan kemampuan

yang lebih baik dalam aktivitas kerja sama, memiliki aspek psikologis yang

lebih sehat, dan mampu menerima perbedaan yang ada di antara teman satu

kelompok.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

31

Pembelajaran kooperatif secara khusus dirancang untuk mendorong

siswa bekerja bersama dan saling membantu untuk mempelajari tujuan-tujuan

umumnya. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pengajaran yang

dirancang untuk mendidik kerjasama kelompok dan interaksi antarsiswa.

Pembelajaran ini juga dapat mengurangi persaingan yang ada dalam kelas,

yang cenderung menimbulkan pihak yang menang dan kalah.

Pembelajaran kooperatif sesuai dengan sifat dasar manusia yang

membutuhkan keberadaan orang lain saling tergantung, memiliki tujuan dan

tanggung jawab bersama, berbagi pekerjaan, serta merasa senasib. Dengan

belajar secara berkelompok, siswa dilatih untuk berbagi pengetahuan,

pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Seperti pendapat Ngalimun,

(2016:230) pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan

cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi

onsep, menyelesaikan masalah, atau menemukan sendiri.

Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan tujuan pembelajaran

konvensional. Pembelajaran dalam situasi kooperatif adalah siswa bekerja

satu dengan lainnya dalam kelompok untuk mencapai tujuan yang hanya satu

atau beberapa tetapi secara bersama. Dampaknya mereka akan bekerja secara

sungguh-sungguh, tidak terjadi persaingan negatif antarindividu tetapi justru

saling membantu, karena keberhasilan individu tergantung keberhasilan

kelompok bersama, demikian juga sebaliknya, keberhasilan kelompok

tergantung aktivitas individu. Sedangkan tujuan dalam pembelajaran

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

32

konvensional menerapkan sistem kompetisi, dimana keberhasilan individu

diorientasikan pada kegagalan orang lain (Fathurrohman,2015:48).

Sedangkan menurut (Majid, 2013:175) tujuan pembelajaran kooperatif

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Sehingga dapat

membantu memahami konsep-konsep yang sulit.

2. Siswa belajar untuk menerima teman-temannya dengan latar belakang

yang berbeda-beda.

3. Mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, memotivasi teman untuk bertanya,

bersedia menjelaskan ide atau pendapat dan bekerja dalam kelompok.

Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai

berikut:

1. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar;

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tingi, sedang,

rendah (heterogen);

3. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku, dan jenis kelamin yang berbeda;

4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu

(Ibrahim dkk. dalam Majid, 2013:176)

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan

secara berkelompok. Di harapkan sesama anggota dalam kelompok tersebut

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

33

saling membantu untuk memahami persoalan yang sedang dihadapi, sehingga

semua anggota dalam kelompok tersebut menguasai persoalan yang sedang

didiskusikan.

a. Metode Pembelajaraan Kooperatif Tipe CIRC

1) Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif CIRC

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

merupakan program pembelajaran komprehensif untuk mengajarkan

membaca dan menulis pada siswa kelas dasar pada tingkat yang lebih

tinggi dan juga pada sekolah menengah (Slavin, 2008:16). Selain itu,

metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) merupakan kurikulum komprehensif yang dirancang untuk

digunakan dalam pelajaran membaca pada kelas 2-8 (Slavin, 2008: 11).

Cooperative Integrated Reading and Composition sebuah program

komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni

berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar (Slavin,

2008:200). Pengembangan CIRC difokuskan pada metode-metode

pengajaran, merupakan sebuah usaha untuk menggunakan pembelajaran

kooperatif sebagai sarana memperkenalkan teknik terbaru dalam

pengajaran praktis pembelajaran membaca dan menulis. Pendekatan

pembelajaran kooperatif menekankan tujuan-tujuan kelompok dan

tanggung jawab dari tiap individu.

Pengembangan CIRC diambil dari beberapa analisis masalah-

masalah tradisional dalam pengajaran pelajaran membaca, menulis, seni

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

34

berbahasa. Masalah-masalah utama yang ditujukan dalam proses

pengembangan dijelaskan oleh Steven dkk. dalam (Slavin, 2008:200).

Tindak lanjut. Sebuah fitur yang bersifat hampir selalu universal dari

pengajaran membaca adalah penggunaan kelompok membaca yang terdiri

atas para siswa dengan tingkat kinerja yang sama. Penggunaan kelompok

dengan kemampuan homogen ini adalah bahwa siswa perlu memiliki

materi-materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.

Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC sebagai cerita dasar

adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif.

Para siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-

kegiatan ini, yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok

membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang-bidang lain

seperti pemahaman membaca, kosakata, pembacaan pesan, dan ejaan. Para

siswa termotivasi untuk saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan-

kegiatan ini atau rekognisi lainnya yang didasarkan pada pembelajaran

seluruh anggota tim (Slavin, 2008:201).

Membaca lisan. Membaca dengan keras merupakan bagian yang

menjadi standar dari sebagian besar program-program membaca.

Penelitian terhadap membaca lisan mengindikasikan bahwa ini

memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan pembacaan pesan

dan pemahaman. Hal tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan

kemampuan mereka untuk membaca pesan secara langsung dan lebih

fokus pada pemahaman.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

35

Tujuan dari program CIRC adalah meningkatkan kesempatan pada

siswa untuk membaca dengan keras dan mendapat umpan balik dari

kegiatan membaca mereka dengan membuat para siswa membaca untuk

teman satu timnya dan dengan melatih mereka mengenai bagaimana saling

merespons kegiatan membaca mereka.

Kemampuan memahami bacaan. Beberapa kajian deskriptif

mengenai pengajaran membaca di sekolah dasar telah mencatat adanya

sebuah penekanan yang berlebihan pada kemampuan memahami bacaan

secara harfiah daripada kemampuan memahami secara interpretatif dan

logis.

Beberapa kajian eksperimental juga telah menunjukkan bahwa

pengajaran eksplisit dalam strategi memahami bacaan dan proses-proses

pemonitoran metakognitif dapat meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman siswa. Sebagai contoh, Palinscar dan Brown (1984) dalam

(Slavin, 2008:203) menemukan bahwa pemahaman dapat dikembangkan

dengan mengajari siswa kemampuan-kemampuan merangkum,

mempertanyakan, menjelaskan, dan memprediksi.

Selain meningkatkan kesempatan siswa untuk membaca, CIRC juga

memiliki tujuan agar tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa

mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan

secara luas. Selama masa tindak lanjut, para siswa bekerja berpasangan

untuk mengidentifikasi lima bagian penting dari cerita narasi yaitu

karakter, latar belakang kejadian, masalah, usaha yang dilakukan, solusi

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

36

akhir.

Menulis dan seni berbahasa. Penelitian terhadap pengajaran menulis

dan seni berbahasa di sekolah dasar telah mengindikasikan bahwa yang

dialokasikan untuk pelajaran ini difokuskan terutama pada kemampuan

mekanika bahasa yang terpisah, dengan hanya sedikit waktu yang

dialokasikan pada pelajaran menulis yang sebenarnya.

Tujuan utama dari CIRC terhadap pelajaran menulis dan seni

berbahasa adalah untuk merancang, mengiplementasikan, dan

mengevaluasi pendekatan proses menulis pada pelajaran menulis dan seni

berbahasa yang akan banyak memanfaatkan kehadiran teman satu kelas.

Dalam program CIRC para siswa merencanakan, merevisi, dan

menyunting karangan mereka dengan kolaborasi yang erat dengan teman

satu tim mereka. Pengajaran mekanika berbahasa terintegrasi dangan

menulis, dan pelajaran menulis juga terintegrasi dengan pengajaran

memahami bacaan.

2) Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif CIRC

CIRC terdiri dari tiga unsur penting: kegiatan-kegiatan dasar terkait,

pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan

menulis terpadu (Slavin, 2008:204). Setiap siswa bekerja dalam tim-tim

yang sifatnya heterogen. Semua kegiatan pembelajaran mengikuti siklus

yang melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independen, pra

penilaian teman, latihan tambahan, dan tes. Unsur utama CIRC terdiri dari:

kelompok membaca, tim, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

37

cerita, pemeriksaan oleh pasangan, dan tes (Slavin, 2008:204-208).

Pembahasan mengenai unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

Kelompok membaca. Jika menggunakan kelompok membaca, siswa

dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang

berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka, yang dapat ditentukan

oleh guru. Jika tidak, diberikan pengajaran kepada seluruh kelas.

Tim. Siswa dibagi ke dalam pasangan (atau trio) dalam kelompok

membaca mereka, dan selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi

kedalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok

membaca atau tingkat. Misalnya, sebuah tim terdiri dari dua siswa dari

kelompok membaca tingkat tinggi dan dua siswa dari kelompok

membaca tingkat rendah. Anggota tim menerima poin berdasarkan

kinerja indivudal mereka pada semua kuis, karangan, dan buku laporan,

dan poin-poin inilah yang membentuk skor tim.

Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan cerita. Siswa

menggunakan bahan bacaan dasar atau bisa juga novel. Cerita

diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang

diarahkan oleh guru. Tahap-tahap kegiatannya meliputi: membaca

berpasangan, menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita,

mengucapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali

cerita, dan ejaan.

Pemeriksaan oleh pasangan. Jika siswa telah menyelesaikan semua

kegiatan ini, pasangan mereka memberikan formulir tugas yang

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

38

mengindikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan dan/atau memenuhi

kriteria terhadap tugas tersebut.

Tes. Pada akhir periode kelas, siswa diberikan tes pemahaman

terhadap cerita, diminta untuk menuliskan kalimat-kalimat bermakna

untuk tiap kosakata, dan diminta membacakan daftar kata-kata dengan

keras kepada guru. Pada tes ini siswa tidak diperbolehkan saling

membantu. Hasil tes dan evaluasi dari menulis cerita yang bersangkutan

adalah unsur utama dari skor tim mingguan siswa.

Sedangkan Sintaks atau cara kerja pembelajaran kooperatif tipe

CIRC menurut (Warsono, 2013:2002) adalah sebagai berikut:

1. Awal pembelajaran guru melaksanakan presentasi dengan Direct

Instruction/ instruksi langsung.

2. Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok-kelompok pembaca

(reading grup) terdiri dari dua orang (dyad) atau tiga orang (triad),

dan kemudian pasangan atau triad ini ditugasi membentuk pasangan

dari dua kelompok pembaca yang levelnya berbeda. Misalnya suatu

tim dapat terdiri dari dua siswa dari kelompok pembaca tingkat mahir

(high reading grup) dan dua kelompok pembaca tingkat pemula (low

reading grup).

3. Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setipa anggota tim adalah

membaca dengan suara nyaring (reading out loud), kecakapan

pemahaman bacaan (reading comprehension skills) dan penulisan

serta seni sastra (writing and language arts).

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

39

4. Anggota tim akan menerima nilai berlandaskan kinerja individual

masing-masing dalam setiap kuis, tugas terkait komposisi, dan

kemampuan membuat laporan buku (book reports) nilai individual ini

menentukan skor tim.

5. Tim-tim yang mencapai kriteria rata-rata 90% dari seluruh kegiatan

akan diberi predikat Superteams, dan akan menerima sertifikat yang

menarik, yang mencapai kriteria rata-rata 80% diberi predikat

Greateams.

CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulissecara

kooperatif. Sintaks CIRC menurut (Ngalimun, 2016:240) adalah

membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana

bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama

(membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan)

terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi

hasil kelompok, dan refleksi.

Berdasarkan uraian di atas mengenai langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat disimpulkan bahwa sintaks

CIRC menurut peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru menjelaskan materi pada siswa.

2. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 siswa secara heterogen.

3. Guru memberikan wacana sesuai topik pembelajaran.

4. Siswa bekerjasama saling membacakan untuk menemukan ide pokok,

saling memberi tanggapan terhadap wacana dan menulis pada lembar

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

40

kertas.

5. Siswa mempresetasikan hasil kerja kelompok.

6. Guru sebagai narasumber dan fasilitator memberikan penguatan.

7. Siswa bersama dengan guru membuat simpulan.

8. Evaluasi individu.

3) Prosedur Pembelajaran Membaca Pemahaman Materi Teks

Fabel dengan Menggunakan CIRC

Model pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) adalah sebuah model pembelajaran yang tidak hanya

memberikan kesempatan pada siswa belajar melalui presentasi langsung

oleh guru tentang keterampilan membaca dan menulis, namun juga teknik

menulis sebuah komposisi (naskah).

Sintaks pembelajaran membaca pemahaman teks fabel dengan

mennggunakan metode CIRC adalah sebagai berikut:

1. Guru melakukan presentasi awal, dengan menjelaskan materi teks

fabel.

2. Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok heterogen. Setiap

kelompok terdiri dari 4 anggota.

3. Guru memberikan pemodelan teks fabel dan membahas bersama

siswa.

4. Setelah selesai melakukan pembahasan pada teks fabel, kemudian

guru membagi wacana berupa teks fabel pada tiap kelompok. Tiap

kelompok memperoleh teks fabel dengan judul yang sama.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

41

5. Siswa melaksanakan diskusi/kerja kelompok berdasarkan teks fabel

yang diberikan oleh guru. Dalam setiap melakukan serangkaian

kegiatan berupa:

a) Salah satu anggota membaca atau tiap anggota saling bergantian

membacakan teks fabel.

b) Menafsirkan isi teks fabel, termasuk menuliskan apa yang

diketahui, apa yang akan ditanyakan jika ada yang belum bisa

dipahami.

c) Merencanakan penyelesaian soal.

d) Menuliskan penyelesaian soal secara urut.

e) Saling merevisi/mengedit pekerjaan atau hasil kerja kelompok.

6. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

7. Guru memberikan penguatan, jika dirasa diperlukan.

8. Guru memberikan evaluasi individu, dengan memberikan teks fabel

disertai dengan soal-soal yang harus diselesaikan siswa secara

individu.

b. Metode Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams Achievment

Division)

1) Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif STAD

Model Pembelajaran kooperatif jenis STAD merupakan bentuk

pembelajaran kooperatif paling tua dan paling sederhana. Pertama kali

diperkenalkan pada awal tahun 1978 oleh Slavin dalam tulisannya pada

Journal of Research and Development in Education. Dengan topik

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

42

Student Teams Achievment Division. Selanjutnya, dikembangkan oleh

Franzt (1979) dalam penelitiannya yang berjudul The Effect of The

Student Teams Achievment Approach ang Reading on Peer Attitudes.

STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang

paling sederhana dan merupakan model yang paling banyak dipakai oleh

guru di dunia maju, dan telah digunakan mulai dari kelas dua sampai

kelas sebelas (Slavin, 2008:143 ). STAD terdiri atas lima komponen

utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis/pertanyaan, skor kemajuan

individu, rekognisi tim/kelompok.

Pertama, presentasi kelas. Dalam presentasi kelas ini secara

mendasar adalah memberi informasi akademik baru kepada peserta didik

menggunakan presentasi verbal atau teks. Hal ini digunakan untuk

memperkenalkan materi yang akan dibahas dalam pertemuan

pembelajaran. Kegiatan ini merupakan pembelajaran langsung yang

dipimpin oleh guru, tetapi dapat juga melalui presentasi menggunakan

audiovisual. Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa

hanyalah bahwa presentasi tersebut harus benar-benar fokus pada unit

STAD. Dengan cara ini siswa akan menyadari bahwa mereka harus

benar-benar memberikan perhatian penuh selama presentasi kelas, karena

akan membantu mereka mengerjakn kuis-kuis dan skor kuis untuk

menentukan skor tim.

Kedua, tim atau kelompok. Tim terdiri atas empat sampai lima

siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

43

akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari kelompok

ini adalah memastikan bahwa semua anggota kelompok benar-benar

belajar, dan yang paling penting adalah mempersiapkan semua anggota

kelompok agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru

menjelaskan materi, kelompok berkumpul untuk membahas kegiatan atau

materi pelajaran. Para anggota kelompok melakukan pembahasan materi

bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi setiap kesalahan

pemahaman apabila anggota tim ada yang melakukan kesalahan.

Kelompok adalah ciri yang paling penting dalam STAD. Pada setiap

kegiatan, yang ditekankan adalah membuat anggota kelompok

melakukan yang terbaik untuk kelompok. Demikian pula sebaliknya,

kelompok pun juga harus melakukan yang terbaik untuk anggota-

anggotanya.

Ketiga, tes/kuis. Salah satu tujuan kuis diberikan, untuk

mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang

sedang dibahas. Kuis diberikan setelah siswa bekerja sama dalam

kelompok, kuis diberikan secara individual. Para siswa tidak boleh saling

membantu dalam mengerjakan kuis individu. Siswa bertanggungjawab

secara pribadi, setelah sebelumnya bekerja sama secara kelompok,

karena pemahaman materi yang sebelumnya sudah dilakukan dalam

kelompok, akhirnya harus dipahami secara individu.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

44

Keempat, skor. Skor kemajuan individu adalah tolak ukur

kemampuan pribadi. Gagasan dibalik skor individu adalah untuk

memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai

apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih

baik daripada sebelumnya. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi

nilai yang maksimal kepada kelompoknya dalam sistem skor ini. Skor ini

akan dibandingkan sebelum dan sesudah diskusi kelompok ini dilakukan.

Kelima, penghargaan tim. Penghargaan didasarkan nilai rata-rata

tim. Pengharagaan bisa berupa piagam atau sertifikat, atau dalam bentuk

penghargaan yang lain.

2) Langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif STAD

Inti pembelajaran kooperatif STAD dimulai dengan presentasi

pelajaran. Presentasi tersebut haruslah mencakup pembukaan,

pengembangan, dan pengarahan praktis tiap komponen dari keseluruhan

pelajaran, kegiatan tim dan kuis mencakup latihan dan penilaian yang

independen secara berturut-turut, diadaptasi dari Good, Grouws, dan

Ebmeir (1983) dalam (Slavin, 2008:153)

Adapun tahap penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah sebagai berikut:

1. Presentasi

a) Pembukaan

(1) Menjelaskan pada siswa materi yang akan dipelajari dan

alasan materi dipelajari. Menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

45

dengan memberikan contoh dalam kehidupan nyata.

(2) Membimbing siswa untuk bekerja sama dalam tim, agar

dapat menemukan konsep-konsep atau membangkitkan minta

mereka terhadap pelajaran.

(3) Menjelaskan ulang persyaratan atau informasi secara singkat.

b) Pengembangan

(1) Tetap fokus pada hal-hal yang akan diipelajari siswa.

(2) Fokus pada pemaknaan, bukan hafalan.

(3) Mendemonstrasikan secara aktif konsep-konsep dengan

menggunakan alat bantu visual, cara-cara cerdik, dan contoh

yang banyak.

(4) Menilai siswa secara berulang-ulang dengan memberi

banyak pertanyaan.

(5) Menjelaskan pada siswa mengapa sebuah jawaban bisa salah

atau benar, kecuali jika memang sudah sangat jelas.

(6) Beralih pada konsep selanjutnya, setelah siswa dapat

memahami materi atau dapat menemukan gagasan utamanya.

(7) Menjaga pembelajaran agar tetap berjalan dengan seimbang,

jangan terlalu banyak interupsi atau berpindah pelajaran

terlalu cepat.

c) Pedoman pelaksanaan

(1) Membimbing siswa agar siap mengerjakan soal atau

menjawab pertanyaan dari guru.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

46

(2) Saat memberi pertanyaan, memanggil siswa secara acak agar

mereka selalu siap.

(3) Memberikan tugas yang tidak memerlukan waktu lama untuk

mengerjakan. Setelah itu berikan umpan balik.

2. Belajar Tim

Saat belajar dalam tim, tugas anggota tim adalah menguasai materi

yang dijelaskan guru pada saat tahap presentasi kelas dan membantu

teman sekelasnya untuk menguasai materi yang sedang dibahas. Para

siswa mempunyai lembar kegiatan dan lembar jawaban yang digunakan

untuk melatih kemampuan selama proses pengajaran dan untuk penilaian

diri dan teman sekelasnya. Tiap tim hanya mendapat dua kopian lembar

kegiatan dan lembar jawaban, hal ini diharapkan dapat mendorong teman

satu tim untuk bekerja sama.

Aturan yang sebaiknya diikuti oleh anggota tim saat belajar tim

adalah sebagai berikut:

(1) Para siswa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu

tim mereka telah mempelajari materi.

(2) Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua anggota dalam tim

menguasai materi yang sedang dipelajari.

(3) Jika ada anggota tim yang belum paham, usahakan bertanya pada

teman dalam tim sebelum ditanyakan pada guru.

(4) Saat belajar tim boleh berkomunikasi dengan suara pelan.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

47

Proses atau tahap kegiatan kelompok diawali dengan membagikan

lembar kegiatan kegiatan dan lembar jawaban kepada setiap kelompok

(dua lembar) sebagai bahan yang akan dipelajari oleh siswa. Selain

materi pelajaran, isi dari LKS tersebut juga digunakan juga digunakan

untuk melatih siswa untuk bekerja sama. Guru memberi bantuan dengan

memperjelas perintah, mengulang konsep, dan menjawab pertanyaan.

Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan

masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki

kesalahan memahami konsep. Kelompok diharapkan bekerjasama dengan

baik serta saling membantu untuk menyelesaikan masalah atau

memahami materi.

3. Tes atau Kuis

Siswa mengerjakan kuis secara mandiri sesuai dengan waktu yang

telah disediakan. Siswa tidak boleh bekerja sama saat mengerjakan kuis.

Hal tersebut untuk menunjukkan hal yang telah dipelajari siswa selama

bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai

perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan

kelompok.

4. Rekognisi Tim

a) Menghitung skor kemajuan individual

Untuk menghitung skor kemajuan siswa, diperlukan lembar skor

kuis. Tujuan dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah

untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

48

bagi kelompok mereka, berapapun tingkat kinerja mereka

sebelumnya.

b) Merekognisi prestasi tim

Untuk menghitung skor tim, catatlah tiap poin kemajuan semua

anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah total

poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim

yang hadir, bulatkan semua pecahan. Skor tim lebih tergantung

pada skor kemajuan daripada skor kuis awal.

Sedangkan Menurut Arifin (1991:33) dalam (Majid, 2013:186)

tahapan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan

kegiatan guru mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang

akan dipelajari murid. Kemudian membentuk tim yang heterogen

sejumlah 4-6 siswa. Heterogenitas bisa dilihat dari kemampuan

akademik, jenis kelamin, latar belakang sosial, maupun sifat atau

karakter. Secara garis besar berikut merupakan tahapan STAD :

1. Persiapan materi

Sebelum menyajikan materi, guru mempersiapkan lembar kerja siswa

dan lembar jawab yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-

kelompok kooperatif. Kelompok tersebut ditetapkan secara

heterogen.

2. Penyajian materi pelajaran

a) Pendahuluan

Memotivasi siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu

tentang konsep-konsep materi yang akan dipelajari. Sehingga saat

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

49

guru presentasi, siswa memperhatikan dengan seksama.

b) Pengembangan

Dilakukan pengembangan materi yang dipelajari siswa dalam

kelompok. Siswa belajar memahami makna, bukan menghafal.

Oleh karena itu, guru harus memberi penjelasan yang lebih rinci

atau mendetail berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.

c) Praktik terkendali

Penyajian materi melalui aktivitas siswa dengan mengerjakan

soal-soal atau memanggil siswa secara acak untuk menjawab

pertanyan. Pemanggilan secara acak ini dilakukan, agar siswa

selalu siap.

3. Kegiatan kelompok

Guru membagikan LKS pada masing-masing kelompok sebagai

bahan yang akan dipelajari. Selain untuk mempelajari materi, isi LKS

juga berfungsi untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan pada

siswa atau kelompok yang belum paham atau masih membutuhkan

penjelasan ulang. Tim diharapkan bekerjasama dengan sebaik-

baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran.

4. Evaluasi

Dilakukan selama 40-60 menit secara mandiri untuk menunjukkan

yang telah dipelajari siswa selama bekerja dalam kelompok. Hasil

evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan

disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

50

5. Penghargaan kelompok

Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi

kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok

baik, hebat, dan super. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan

kelompok dalam satu periode penilaian (3-4 pekan) dilakukan

perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa baru.

Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja

dengan teman yang lain.

Menurut (Fathurrohman, 2015:53) inti pembelajaran STAD

(Student Teams Achievment Division) adalah guru menyampaikan materi,

siswa tergabung dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa untuk

menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Selanjutnya, siswa

diberi tes secara individual. Skor individual digunakan untuk menentukan

skor kelompok.

Adapun langkah-langkah penerapan materi pembelajaran kooperatif

tipe STAD adalah sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada

siswa sesuai kompetensi dasar yang dicapai.

2. Guru memberikan tes pada siswa secara individu sehingga diperoleh

skor awal.

3. Guru membentuk kelompok. Tiap kelompok terdiri 4-5 siswa dengan

latar belakang yang heterogen. Baik kemampuan, jenis kelamin, ras,

budaya, maupun suku.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

51

4. Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok

untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif STAD,

biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi.

5. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,

dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

6. Guru memberikan tes kepada setiap siswa secara individual.

7. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan

nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis

berikutnya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah pembelajaran STAD adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan kelompok

2. Pembagian LKS dan Lembar jawab

3. Penyajian materi oleh guru

4. Diskusi tim

5. Evaluasi dalam kelompok

6. Evaluasi individu

7. Guru melakukan evaluasi dan refleksi

8. Penghargaan kelompok dan individu

3) Prosedur Pembelajaran Membaca Pemahaman Materi Teks Fabel

dengan Menggunakan STAD

Langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman teks fabel

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

52

sebagai berikut.

1. Pembentukan kelompok

Awal proses belajar diawali dengan pembentukan kelompok.

Pembentukan kelompok ini dilakukan oleh guru, dan didesain

heterogen. Penentuan anggota kelompok dilatarbelakangi kemampuan

yang berbeda, ras, suku, etnis, maupun gender. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 orang.

2. Pembagian LKS dan lembar jawab

Setelah pembentukan kelompok, guru membagikan teori atau konsep-

konsep mengenai materi teks fabel. Sebelum guru presentasi, siswa

membaca LKS yang telah dibagikan pada tiap kelompok. Tujuannya

agar saat guru menjelaskan, siswa sudah memiliki sedikit gambaran.

3. Penyajian Materi

Guru menjelaskan konsep teks fabel, jenis teks fabel, struktur teks fabel,

unsur kebahasaan teks fabel ( kalimat tunggal/kalimat kompleks, kata

kerja, kata sifat, dan konjungsi), dan keterangan tempat serta keterangan

waktu. Disela-sela presentasi, guru memberikan pertanyaan pada siswa

yang diberikan secara acak.

4. Diskusi tim

Pada diskusi tim, siswa melakukan aktivitas untuk mempelajari lebih

lanjut materi teks fabel yang sudah dipresentasikan oleh guru. Saat

mempelajari teks fabel, siswa juga berlatih untuk bekerja sama dengan

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

53

anggota lain dalam satu tim. Guru menjelaskan ulang, jika ada individu

atau kelompok yang memerlukan penjelasan ulang.

5. Evaluasi dalam kelompok

Setelah bersama-sama dengan kelompok mempelajari materi teks fabel,

dipastikan semua anggota dalam tim sudah memahami materi yang

dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan tugas secara berkelompok.

6. Evaluasi individu

Sebelum akhir pembelajaran, diadakan evaluasi individu. Evaluasi

individu ini dilaksanakan setelah siswa melakukan kerja tim.

Sebelumnya siswa telah membahas soal-soal secara bersama. Saat

evaluasi individu siswa dipastikan mengerjakan sendiri-sendiri, tidak

diperbolehkan untuk saling membantu.

7. Evaluasi dan refleksi

Guru melakukan penilaian terhadap proses belajar serta hasil belajar.

8. Penghargaan kelompok dan indvidu

Nilai hasil evaluasi dijadikan acuan untuk memberikan penghargaan

pada tim.

3. Teks Fabel

a. Pengertian Teks Fabel

Fabel merupakan salah satu jenis dongeng. Menurut (KBBI, 2008:386)

fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang

pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi

pekerti).

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

54

Menurut (Fang, 1991:6) fabel adalah salah satu bentuk sastra rakyat

yang sangat terkenal. Tiap-tiap bangsa di dunia ini mempunyai cerita

binatang. Misalnya saja bangsa Melayu yang memiliki cerita hampir sama,

yaitu cerita kancil. Tidak hanya terdapat di tanah Melayu, tetapi juga di Jawa,

India, dan Eropa. Hanya saja yang membedakan adalah tokoh binatangnya.

Cerita binatang atau fabel adalah salah satu bentuk cerita tradisional

yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-binatang tersebut

dapat berpikir dan berinteraksi layaknya komunitas manusia, lengkap

dengan permasalahan hidup layaknya manusia. Mereka dapat berpikir,

berlogika, berperasaan, berbicara, bersikap, bertingkah laku, dan lain-lain

sebagaimana manusia dengan bahasa manusia. Cerita binatang seolah-olah

tidak berbeda halnya dengan cerita yang lain, artinya cerita dengan tokoh

manusia juga menampilkan binatang sebagai tokoh lainnya (Nurgiyantoro,

2005: 190).

Dijelaskan oleh (Nurgiyantoro, 2005: 19) cerita fabel berkaitan dengan

dunia binatang dan tidak secara langsung menunjuk manusia, dan karenanya

bersifat imperasional, pesan moral atau kritik yang ingin disampaikan

menjadi lebih bersifat tidak langsung. Hal itu menyebabkan pembaca menjadi

lebih senang dan menikmati, dan kalaupun termasuk yang terkena kritik,

menjadi tidak terasa serta-merta karena baik yang memberikan kritik dan

pesan maupun yang dituju adalah sama-sama binatang. Hal itu pula yang

menyebabkan cerita binatang menjadi amat populer, disenangi anak-anak dan

orang dewasa, dan bersifat universal.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

55

Jadi fabel merupakan cerita binatang yang menampilkan binatang

sebagai tokoh dalam cerita. Binatang-binatang tersebut dapat bertingkah laku

layaknya manusia lengkap dengan permasalahan yang dihadapi layaknya

manusia. Mereka dapat berpikir, berbicara, memiliki perasaan layaknya

manusia. Fabel bertujuan untuk memberikan pesan moral yang ingin

disampaikan penulis kepada pembaca.

b. Kompetensi Dasar Materi Teks Fabel

Kompetensi Dasar diturunkan dari Standar Kompetensi. Kompetensi

dasar ini secara minimal sudah dinyatakan oleh BSNP, akan tetapi guru dapat

menambah kompetensi dasar sendiri ketika standar minimal dalam

kompetensi dasar yang dinyatakan oleh BSNP dapat dicapai dengan mudah

oleh siswa. Kompetensi dasar merupakan rujukan untuk pengembangan

tujuan pembelajaran.

Menurut (Sanjaya, 2010: 70) kompetensi dasar sebagai kemampuan

minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau

materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu.

Menurut Depdiknas dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41

tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah, kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus

dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan

penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Sedangkan

(Nurgiyantoro, 2010:8) mendefinisikan kompetensi dasar sebagai

kemampuan dasar yang dimaknai sebagai kemampuan minimal yang harus

dikuasai oleh peserta didik.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

56

Berdasarkan dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kompetensi dasar adalah kemampuan terendah yang harus dikuasai oleh siswa

dalam perilaku kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang diberikan dalam

suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar merupakan kemampuan yang

dijabarkan secara langsung dari standar kompetensi dan digunakan sebagai

acuan untuk kegiatan penilaian. Kemampuan dasar untuk mata pelajaran

bahasa Indonesia bagi siswa kelas VIII SMP/MTs, misalnya adalah Membaca

Teks Fabel.

c. Indikator Pencapaian Kemampuan Membaca Pemahaman Teks

Fabel

Pada Silabus Bahasa Indonesia kelas VIII Kurikulum 2013 di tingkat

satuan pendidikan dasar SMP/MTs terdapat lima teks yang harus dipelajari.

Kelima teks tersebut adalah teks fabel, teks biografi, teks prosedur, teks

ulasan, dan teks diskusi. Kemampuan membaca pemahaman pada teks fabel

merupakan salah satu kompetensi yang ahrus dikuasi dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia.

Membaca pemahaman merupakan aktivitas membaca untuk memahami

isi bacaan secara menyeluruh baik yang tersirat maupun yang tersurat.

Artinya, pembaca harus dapat menangkap informasi, pesan, ataupun ide yang

disajikan pada teks yang dibaca. Oleh karena itu, membaca pemahaman

memiliki indikator-indikator yang harus dikuasai oleh siswa, sehingga

mereka dapat dikatakan berkompeten dalam membaca pemahaman.

Dalam menentukan indikator, seorang guru perlu mempertimbangkan

dua aspek penting dalam kompetensi dasarnya, yakni aspek kompetensi dan

materi yang akan diajarkan. Indikator-indikator yang terkait dengan

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

57

kemampuan membaca pemahaman meliputi, (1) informasi berupa fakta,

definisi, atau konsep, (2) makna kata istilah dan ungkapan, (3) hubungan

dalam wacana meliputi hubungan antar hal, hubungan sebab akibat,

persamaan dan perbedaan antar hal, (4) organisasi wacana tentang ide pokok,

ide penjelas, kalimat pokok, dan kalimat penjelas, (5) tema atau topik dan

judul wacana, (6) menarik kesimpulan tentang hal, konsep, masalah, atau

pendapat.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian relevan terkait dengan penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) dan STAD (Student Teams Achievement Division) sudah

dilakukan beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan Prabawati dkk. yang

berjudul “Pengaruh Metode CIRC Berbantuan Media Gambar Berseri

terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Gugus

IV Kecamatan Rendang” Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh t hitung =

4.2 dan t tabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2.01. Hal ini berarti t hitung > t

tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan CIRC berbantuan media gambar berseri dan siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian eksperimen oleh Murtono pada siswa kelas V SD di

Jawa Tengah yang berjudul “Eksperimentasi Model Kooperatif CIRC dan

Jigsaw untuk Peningkatan Keterampilan Membaca Ditinjau dari

Kemampuan Logika Berbahasa” berdasarkan hasil analisis data, dapat

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

58

disimpulkan bahwa keterampilan membaca kelompok siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC lebih baik daripada yang

belajar dengan model Jigsaw. Hasil penelitian tersebut juga menunjukan

bahwa terdapat interaksi antara penggunaan jenis model pembelajaran

kooperatif dan kemampuan logika berbahasa dalam mempengaruhi

keterampilan membaca. Interaksi tersebut berupa: siswa yang memiliki

kemampuan logika tinggi model CIRC lebih efektif digunakan dibandingkan

Jigsaw.

Penelitian oleh Suryani dkk. tentang Pengaruh “Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Ditinjau

dari Minat Belajar Siswa di Kelas V SD Tunas Harapan Jaya Denpasar”

hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan

membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan metode STAD dengan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan metode konvensional. Selain itu, terdapat kontribusi

minat belajar siswa secara keseluruhan yang signifikan sebesar 27.7%

terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.

C. Kerangka Berpikir

Membaca pemahaman pada hakikatnya adalah kegiatan membaca yang

dimaksudkan untuk memahami makna yang terkandung dalam suatu teks.

Pemahaman suatu teks sangat bergantung pada berbagai hal. Salah satu hal

yang perlu mendapat perhatian dalam membaca adalah keterampilan yang

dimiliki oleh seseorang pembaca dalam memahami teks yang dibaca. Tinggi

rendahnya keterampilan yang dimiliki pembaca akan sangat berpengaruh

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

59

pada tingkat pemahaman pada teks yang dibaca.

Metode sebagai suatu keseluruhan perencanaan untuk

mempresentasikan pembelajaran secara sistematik harus didasarkan pada

pendekatan yang dipilih. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi

yang dipilih oleh guru untuk mengelola pembelajaran seperti yang

diinginkan. Penerapan metode Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC dan

STAD dalam pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada teks

fabel dilakukan kepada siswa MTs kelas VIII.

Pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih memudahkan siswa dalam

dalam mempelajari materi kemampuan membaca pemahaman karena metode

ini mengintegrasikan keterampilan membaca dan menulis, sementara metode

STAD tidak ada pengintegrasian. Diketahui secara umum bahwa dalam

berbahasa, keterampilan membaca dan menulis adalah dua hal yang saling

berkaitan. Keduanya merupakan jenis keterampilan yang bersifat aktif.

Keterampilan membaca bersifat aktif reseptif dari sumber tertulis, sedangkan

keterampilan menulis bersifat aktif produktif. Keduanya memang tak terlepas

dari tulisan (Tarigan, 2008:6).

Penggunaan kedua metode tersebut pada pembelajaran kemampuan

membaca pemahaman pada teks fabel diawali dengan pretest pada kedua

kelas eksperiment. Dilanjutkan dengan proses pembelajaran dengan

menggunakan kedua metode tersebut. Sehingga akan diketahui, manakah

yang lebih efektif dari kedua metode tersebut dalam pembelajaran

kemampuan membaca pamahaman.

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

60

Alur berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Dalam kerangka pikir pada bagan 2.1

D. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di

atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

4. Terdapat pengaruh metode CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman

pada materi teks fabel kelas VIII MTs Negeri Sumbang.

5. Terdapat pengaruh metode STAD terhadap kemampuaan membaca

pemahaman pada materi teks fabel kelas VIII MTs Negeri Sumbang.

Penerapan CIRC dalam Membaca

Pemahaman Teks Fabel

Penerapan STAD dalam Membaca

Pemahaman Teks Fabel

POSTEST Membaca

Pemahaman Teks Fabel

POSTEST Membaca

Pemahaman Teks Fabel

Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan,

diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi

baik melalui lisan maupun tulisan

PRETEST Membaca

Pemahaman Teks Fabel

PRETEST Membaca

Pemahaman Teks Fabel

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. Membaca Pemahaman a.repository.ump.ac.id/2468/3/SITI FATIMAH BAB II.pdfKAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Membaca Pemahaman a. Pengertian Membaca

61

6. Metode CIRC lebih efektif dibandingkan dengan metode STAD terhadap

kemampuaan membaca pemahaman pada materi teks fabel kelas VIII MTs

Negeri Sumbang

Pengaruh Metode Pembelajaran..., Siti Fatimah, Program Pascasarjana UMP, 2017