14
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan 2.1.1 Pengertian Lambang Bilangan Angka dan bilangan merupakan salah satu unsur penting matematika. Didalam kegiatan belajar matematika akan selalu di jumpai angka dan bilangan. Menurut Fathoni (2009:119) “Sebuah angka digunakan untuk melambangkan bilangan, suatu entitas abstrak dalam ilmu matematika”. Menurut Handojo dan Ediati (2006:6) menyatakan bahwa 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 dan seterusnya adalah suatu simbol yang kita sebut angka. Angka adalah serangkaian objek yang mewakili jumlah. Misalnya dua buah apel, tiga buah mainan, empat kursi, satu meja, dua tangan, dan sebagainya. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (Yuwono dan Abdullah, 1994:24) “Angka adalah tanda atau lambang sebagai pengganti bilangan”. Suyanto (2005:107) juga menjelaskan bahwa angka adalah simbol dari suatu bilangan. Menurut Sudaryanti (2006) bilangan adalah suatu konsep matematika yang bersifat abstrak dan sebagai landasan dasar penguasaan konsep matematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Menurut Sutan (2003) bilangan yaitu sesuatu yang bersifat abstrak dan menyatakan banyaknya anggota dari suatu kelompok. Dikatakan lambang abstrak karena anak tidak begitu saja mengerti tentang bilangan jika anak tidak mempraktekkannya langsung menggunakan benda atau memahami konsep bilangan itu sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bilangan

2.1.1 Pengertian Lambang Bilangan

Angka dan bilangan merupakan salah satu unsur penting matematika.

Didalam kegiatan belajar matematika akan selalu di jumpai angka dan bilangan.

Menurut Fathoni (2009:119) “Sebuah angka digunakan untuk melambangkan

bilangan, suatu entitas abstrak dalam ilmu matematika”. Menurut Handojo dan

Ediati (2006:6) menyatakan bahwa 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 dan seterusnya adalah

suatu simbol yang kita sebut angka. Angka adalah serangkaian objek yang

mewakili jumlah. Misalnya dua buah apel, tiga buah mainan, empat kursi, satu

meja, dua tangan, dan sebagainya. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia

(Yuwono dan Abdullah, 1994:24) “Angka adalah tanda atau lambang sebagai

pengganti bilangan”. Suyanto (2005:107) juga menjelaskan bahwa angka adalah

simbol dari suatu bilangan.

Menurut Sudaryanti (2006) bilangan adalah suatu konsep matematika yang

bersifat abstrak dan sebagai landasan dasar penguasaan konsep matematika di

jenjang pendidikan selanjutnya. Menurut Sutan (2003) bilangan yaitu sesuatu

yang bersifat abstrak dan menyatakan banyaknya anggota dari suatu kelompok.

Dikatakan lambang abstrak karena anak tidak begitu saja mengerti tentang

bilangan jika anak tidak mempraktekkannya langsung menggunakan benda atau

memahami konsep bilangan itu sendiri.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

8

Menurut Fathoni (2009:120) memberikan penjelasan tentang angka dan

bilangan sebagai berikut perbedaan angka dan bilangan itu seperti perbedaan

seorang individu manusia dengan nama yang melekat pada individunya. Dengan

kata lain, ada lima individu yaitu 1,2,3,4,5. Masing-masing individu mempunyai

nama 1=satu, 2-dua, 3-tiga, 4=empat, dan 5=lima. Jadi jelas bahwa yang

dinamakan angka adalah 1,2,3,4,5. Sedangkan bilangan adalah satu, dua, tiga,

empat, lima. agar lebih mudah dalam memahaminya, angka sebenarnya dapat juga

disebut lambang bilangan, yang menyatakan nama dari suatu bilangan tertentu.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bilangan adalah

lambang abstrak yang mengandung suatu pengertian. Sedangkan lambang

bilangan adalah simbol yang digunakan untuk menuliskan bilangan. Angka

merupakan simbol/lambang dari suatu bilangan dapat dikatakan bahwa angka

adalah lambang bilangan. Unsur-unsur penting dalam bilangan adalah nama,

urutan, lambang dan jumlah.

2.1.2 Pengenalan Lambang Bilangan Bagi AUD

Kemampuan mengenal lambang bilangan bagi anak usia dini diawali

dengan mengenal lambang bilangan. Pengenalan lambang bilangan harus mampu

dikuasai anak agar memudahkan anak dalam mengenal bilangan sebelum anak

memasuki pada jenjang selanjutnya. Terdapat tiga tahap dalam pengenalan

lambang bilangan pada anak usia dini. Menurut teori Piaget dan didukung oleh

Brunner (dalam Mas’udah, 2009:14) tiga tahapan pengenalan bilangan tersebut

antara lain :

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

9

1. Tahap Penguasaan Konsep

Sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa konkret.

pemahaman atau pengertian pada tahap ini diperoleh anak dengan

bereksplorasi menghitung segala macam benda yang dapat dihitung.

Dalam hal ini anak membutuhkan bimbingan guru untuk menghitung.

Misalnya didepan anak terdapat 3 buah balok, maka guru mengarahkan

anak untuk menghitung jumlah balok dengan benar.

2. Tahap Tansisi

Tahap transisi merupakan masa peralihan dari pengertian konkret

menuju pengenalan lambang yang abstrak, di mana benda konkret

masih ada dan mulai dikenalkan bentuk lambangnya. Hal ini harus

dilakukan guru secara bertahap sesuai dengan laju dan kecepatan

kemampuan anak yang secara individual berbeda.

3. Tahap Lambang

Tahap lambang merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Anak

sudah berminat tanpa paksaan saat diberi kesempatan berupa lambang

bilangan, bentuk-bentuk, dan lainnya. Misalnya lambang 5 untuk

menggambarkan konsep bilangan lima, hijau untuk menggambarkan

konsep warna. Pada tahap ini anak sudah benar-benar memahami,

mengetahui, mampu menyebutkan bilangan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

10

2.1.3 Perkembangan Mengenal Lambang Bilangan Pada AUD

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (permendiknas) Nomor 58 Tahun

2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, perkembangan bilangan anak

usia dini mencakup indikator-indikator sebagai berikut:

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Usia 4- < 5 tahun Usia 5- ≤ 6 tahun

Bilangan

1. Mengetahui konsep banyak dan

sedikit.

2. Membilang banyak benda satu

sampai sepuluh.

3. Mengenal konsep bilangan.

4. Mengenal lambang bilangan.

1. Menyebutkan lambang

bilangan 1-10

2. Mencocokkan bilangan dengan

lambang bilangan.

2.2 Permainan

2.2.1 Pengertian Permainan

Menurut Piaget (dalam Mutiah, 2010) permainan sebagai suatu media

yang meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak. Menurut Freud dan

Erikson (dalam Mutiah, 2010) bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat

berguna dan menolong anak untuk menguasai kecemasan dan konflik disebut

permainan. Menurut Vygotsky (dalam Mutiah 2010) permainan adalah suatu

setting yang sangat bagus bagi perkembangan kognitif khususnya pada aspek-

aspek simbolis dan khayalan suatu permainan.

Dari berbagai pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

permainan adalah kegiatan yang menyenangkan sebagai sarana untuk

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

11

bersosialisasi dengan ingkungan sosial dan sebagai sarana dalam meningkatkan

kemampuan anak.

2.2.2 Jenis-jenis Permainan

Menurut Sumaroka dan Bornstein (2008) jenis-jenis permainan antara

lain (dalam Santrock, John W 2012):

1) Permainan sensorimotor (sensorimotor play)

Permainan sensorimotor yaitu perilaku yang dilakukan bayi untuk

memperoleh kesenangan melalui skema-skema sensorimotornya.

2) Permainan praktis (practice play)

Permainan praktis yaitu kegiatan bermain yang melibatkan pengulangan

perilaku yang terjadi ketika sejumlah ketrampilan baru sedang dipelajari, atau

ketika anak dituntut untuk memiliki penguasan fisik ataupun mental dan

mengoordinasi ketrampilannya yang diperlukan untuk games atau olahraga.

3) Permainan pura-pura/simbolik (pretense/symbolic play)

Permainan pura-pura/simbolik terjadi ketika seorang anak mulai mengubah

lingkungan fisik menjadi sebuah simbol. Mereka belajar mengubah objek ─

menganggap objek itu sebagai pengganti objek lain, serta memperlakukan

objek itu seolah-olah objek lainnya itu.

4) Permainan sosial (social play)

Permainan sosial yaitu kegiatan bermain yang melibatkan interaksi sosial

dengan kawan-kawan sebaya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

12

5) Permainan kontruktif (constructive play)

Permainan kontruktif yaitu kegiatan bermain yang mengkombinasikan

aktivitas sensorimotor dengan aktivitas repetitive yang disertai dengan

representasi ide-ide simbolik.

6) Games (games)

Games yaitu aktivitas yang digunakan untuk memperoleh kesenangan dan

memiliki aturan-aturan dan bersifat kompetitif.

Dari berbagai penjelasan di atas, peneliti menggunakan jenis permainan

symbolic guna meningkatkan pemahaman anak terhadap pengenalan lambang

bilangan.

2.2.3 Fungsi Permainan

Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan anak pada

hampir semua bidang perkembangan, bidang perkembangan anak antara lain

(Suryanto, 2005) :

1) Kemampuan Motorik

Melalui permainan anak belajar mengontrol gerakannya menjadi gerakan

terkoordinasi. Saat bermain anak berlatih menyesuaikan antara pikiran dan

gerakan menjadi suatu keseimbangan.

2) Kemampuan Kognitif

Permainan sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis,

imajiantif, dan kreatif. Saat bermain pikiran anak terbebas dari situasi

kehidupan nyata yang menghambat anak berpikir abstrak.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

13

3) Kemampuan Afektif

Permainan akan melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya

mematuhi aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari perkembangan moral.

4) Kemampuan Bahasa

Ketika anak melakukan permainan dengan temannya mereka juga saling

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa anak, dan itu berarti secara tidak

langsung anak belajar bahasa.

5) Kemampuan Sosial

Saat bermain anak berinteraksi dengan anak yang lain, dan interaksi tersebut

mengajarkan anak cara merespon, memberi, menerima, menolak atau setuju

dengan ide dan perilaku anak lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan memiliki arti

penting bagi tumbuh kembang anak karena pengalaman bermain yang

menyenangkan dengan benda, anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu

anak-anak berkembang secara optimal.

2.2.4 Tahapan Permainan Lempar Gelang

Ada pun cara permainan lempar gelang menurut Utaminingsih (2013):

1. Semua gelang yang sudah diberi tempelan angka dimasukan ke dalam kardus.

2. Dari arah diletakkan botol yang berisi batu dan tertempel angka.

3. Anak dibagi menjadi dua kelompok (masing-masing empat anak)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

14

4. Masing-masing anak berbaris dan guru member aba-aba dan anak berlari ke

arah kardus yang berisi gelang kemudian anak mengambil dan menyebutkan

angka yang ada di gelang tersebut.

5. Kemudian anak berbaris sesuai dengan angka yang didapatkannya.

6. Guru memberi aba-aba dan anak melempar gelang sesuai dengan botol angka.

7. Hal ini dilakukan sampai gelang yang berada di dalam kardus habis

Prosedur permainan lempar gelang dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Guru memposisikan semua anak dengan posisi sejajar.

2. Guru membagi wilayah petak lantai untuk masing-masing botol yang

bertuliskan angka

3. Guru mengajak anak untuk melakukan permainan lempar gelang.

a. Jika indikator yang akan diteliti adalah menyebutkan lambang bilangan 1-

10, maka anak didik mengambil gelang bilangan-bilangan yang ada di

kardus, dan menyebutkan nama bilangan tersebut.

b. Jika indikator yang akan diteliti adalah membilang benda dengan lambang

bilangan 1-10, maka anak didik mengambil biji jagung yang telah

disediakan kemudian dimasukan ke dalam botol sesuai label angkanya..

c. Jika indikator yang akan diteliti adalah mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 1-10, maka anak didik melempar gelang ke botol yang

bergambarkan bilangan yang sesuai dengan lambang bilangan di gelang.

4. Setiap anak yang berhasil melakukan sesuai perintah dengan benar, maka akan

diberi sticker reward sebagai penguatan atau motivasi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

15

2.3 Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan penelitian terdahulu yangtelah

dilakukan sebelum penelitian ini. Ada pun penelitian terdahulu yang telah

dilakukan adalah:

1) Sukiyas Utaminingsih (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang”,

hasilnya menunjukan bahwa ada pengaruh penerapan permainan lempar

gelang terhadap kemampuan konsep bilangan. Dari penelitian tindakan kelas

dari pra siklus (kondisi awal) 41% setelah dilakukan perbaikan pada siklus I

sebesar 45% terdapat kenaikan dari pra siklus ke siklus I sebesar 4% atau

kurang dari kriteria pencapaian 80% indikator keberhasilan, maka dilanjutkan

pada siklus II sebesar 86,5% lebih dari kriteria pencapaian 80% indikator

keberhasilan, sehingga siklus II terdapat menaikan dari siklus I sebesar 41%.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan adalah dengan

metode permainannya yaitu dengan lempar gelang.

2) Sri Haryuni (2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Mengenal Bilangan Melalui Media Domino Segitiga Di Paud

Kenanga I Kabupaten Pesisir Selatan”, hasilnya menunjukan bahwa ada

peningkatan kemampuan anak mengenal bilangan dari kondisi awal ke siklus

I-II. Kondisi awal kemampuan anak mengenal bilangan siklus I 42,5 %, siklus

II 76,8 %. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang relevan adalah

pada sasarannnya yaitu pengenalan bilangan untuk anak TK dengan metode

bermain.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

16

3) Garin Diah Palupi dan Damajanti Kusuma Dewi (2013) dengan penelitiannya

yang berjudul “Pengaruh Media Flashcard Terhadap Kemampuan Mengenal

Lambang Bilangan Pada Anak Kelompok B Di Tk Aba IV Kota Kediri”, hasil

dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kemampuan mengenal lambang

bilangan menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan <

(1<56), yang berarti pada penelitian ini diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa media flashcard berpengaruh terhadap kemampuan mengenal lambang

bilangan pada anak kelompok B TK ABA IV Kota Kediri. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang relevan adalah pada sasarannnya yaitu

pengenalan bilangan untuk anak TK dengan metode bermain.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

17

2.4 Kerangka Berpikir

Kemampuan mengenal lambang bilangan harus mampu dikuasi anak agar

memudahkan anak dalam menganal lambang bilangan sebelum anak memasuki

pada jenjang selanjutnya khusunya dalam penguasaan konsep matematika.

Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan yang dimilikinya.

Kemampuan ini ialah potensi seseorang yang merupakan bawaab sejak lahir serta

dipermatang dengan adanya pembasaan dan latihan, sehingga ia mampu

melakukan sesuatu. Dengan demikian kemampuan mengenal lambang bilangan

dapat berkembang dengan baik dan optimal.

Pada pembelajaran yang dilakukan di beberapa TK saat ini, pengenalan

lambang biulangan telah diperkenalakan ketika anak berada di Kelompok B (usia

5-6 tahun). Namun pada kenyataanya anak masih mengalami kesulitan dalam

menganal lambang bilangan. Kesulitan dlam mengenal lambang bilangan ini

dapat dilihat saat anak melaksanakan perintah guru yaitu menunjuk dan

menyebutkan lambang bilangan yang diminta guru anak terlihat masih

kebingungan. Anak sulit membedakan antara lambang bilangan satu dengan

lambang bilangan lainnya. Anak juga mengalami kesulitan dalam mencocokan

lambang bilangan, hal tersebut terlihat bahwa anak masih membutuhkan bantuan

dari guru dalam menyelesaikan kegiatan. Selama ini proses pembelajaran aktivitas

belajar siswa tampak pasif dan anak sulit untuk dikondisikan hal tersebut

dikarenakan media yang kurang menarik dan metode pembelajaran yang monoton

yang digunakan dalam prose pembelajaran belum digunakan secara optimal

sehingga anak sulit untuk memusatkan perhatian, anak kurang mendapat motivasi,

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

18

pemahaman tentang lambang bilangan pun tidak dapat tercapai dengan baik.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk pengenalan lambang bilangan pada

anak TK usdia 5-6 tahun adalah permainan lempar gelang.

Gelang adalah lingkaran yang terbuat dari selaang yang ebertempelakn

lambang bilangan 1-10. Gelang adalah media yang mudah di dapat dan di buat

sendiri tanpa harus beli. Secara khusus media gelang berfungsi menarik perhatian

, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin

akan cepat dilupakan. Angka adalah merupakan suatu notasi tertulis dari sebuah

bilangan. Dengan demoikian angka di gelang berbentuk lingkaran yang

bertempelkan lambang bilangan.

Permainan lempar gelang merupaka suatu kegiatan yang dilakukan anak

dengan menggunakan gelang dan botol. Gelang tersebut dikemas dengan satu

warna yaitu merah sedangkan botol yang bertempelkan bilangan di beri warna

yang menarik. Oleh karena itu, penggunaan gelang dan botol tersebut diyakini

dapat mendorong, dan memotiasi anak untuk terus belajar serta menignkatkan

pemahaman terhadap pembelajaran khususnya dalam mengenal lambang

bilangan.

Gelang dan botol bertempelkan bilangan ini mudah dalam pembuatannya,

sehingga dapat di buat sendiri oleh guru serta tidak mengeluarkan biaya yang

banyak dalam pembuatannya. Melihat kegunaan dan keuntungan gelang dan botol

bilangan dalam sebuah pembelajaran, gelang dan botol bilangan maka merupakan

salah satu media yang tepat untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

19

1. Kemampuan pemahaman

pengenalan lambang bilangan

rendah

2. Hasil belajar rendah

Dilakukan

dengan

upaya PTK

Siklus I

Tiga kali

pertemuan

Kemampuan pemahaman

pengenalan lambang bilangan

sudah meningkat, namun

belum optimal

Hasil belajar

meningkat

namun belum

maksimal.

Kemampuan pemahaman

pengenalan lambang

bilangan sudah optimal

Siklus II

Tiga kali

pertemuan

Kemampuan

dalam mengenal

lambang

bilangan sudah

meningkat

bilangan di TK B (usia 5-6 tahun). Ada pun skema alur kerangka pemikiran dalam

penelitian ini adalah:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pikir

Awalnya tingkat kemampuan anak masih rendah dalam pengenalan

lambang bilangan dan mengakibatkan hasil belajar anak menjadi rendah,

kemudian diadakan perbaikan dengan PTK yaitu penerapan permainan lempar

gelang pada pengenalan lambang bilangan. Setelah diadakan perbaikan dengan

Kondisi

Awal

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Pengertian ... - UKSW

20

PTK, maka terjadi peningkatan dalam pemahaman pengenalan lambang bilangan

sehingga hasil belajar menjadi optimal.

2.5 Hipotesis

Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berpikir, maka

disusun hipotesis yaitu penerapan permainan lempar gelang dapat meningkatkan

kemampuan anak dalam pengenalan lambang bilangan di TK B Kristen 5 Salatiga

Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.