16
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuaan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaranya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkn ada penekanan pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA...12 2.3 Metode Pengajaran Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan proses belajar mengajar itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Mata Pelajaran IPA untuk Sekolah Dasar

    Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

    alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

    pengetahuaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

    tetapi juga merupakan suatu proses penemuaan.

    Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

    mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih

    lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaranya

    menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

    kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

    IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

    manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.

    Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk

    terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkn ada penekanan pembelajaran

    salingtemas (sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada

    pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan

    konsep IPA.

  • 8

    2.1.1 Tujuan Pembelajaran IPA di SD

    Materi IPA yang disajikan di SD dimaksudkan untuk mencapai tujuan

    pembelajaran IPA di SD secara umum yaitu :

    a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan berdasarkan keberadaan, keindahan

    dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

    b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

    bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

    c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

    adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

    teknologi, dan masyarakat.

    d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

    memecakan masalah dan membuat keputusan.

    e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga,

    dan melestarikan lingkungan alam.

    f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya

    sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

    g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

    dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

  • 9

    2.1.2 Pembelajaran IPA Kelas IV

    Gaya

    Standar Kompetensi :

    Siswa memahami bahwa gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu

    benda.

    Kompetensi Dasar:

    Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

    mengubah gerak dan bentuk suatu benda.

    a. Arti gaya

    Cara menggerakan benda bermacam – macam. Ada yang didorong,

    dilempar, ditarik, ditendang, diputar dan sebagainya. Tukang bakso mendorong

    gerobak bakso kelilingnya.Pemain bola menendang bola untuk mengoperkan

    bola kepada temanya.anak melempar bola, lalu bola ditangkap temanya. Semua

    cara menggerakkan benda itu adalah gaya.gaya dapat digolongkan ke dalam

    tarikan atau dorongan.

    b. Jenis gaya

    Gaya yang menggunakan tubuh disebut gaya otot, selain itu ,ada berbagai

    gaya yang disebabkan oleh hal-hal lain, misalnya gaya gesek, gaya mesin, pegas,

    magnet, listrik dan gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi mengakibatkan benda

    jatuh dari tempat yang lebih tinggi ke tempat lebih rendah. Jadi, akibat gaya

    gravitasi, benda selalu jatuh ke bawah. Gaya gravitasilah yang mengakibatkan

    kelapa dan dedaunan jatuh dari pohon ke tanah.

  • 10

    c. Pengaruh Gaya Terhadap Bentuk dan Gerak Benda

    Gaya dapat mengubah gerak benda, seperti menghentikan benda yang

    sedang bergerak. Misalnya dalam permainan sepak bola, seorang penjaga

    gawang menangkap bola yang ditendang lawan. Ketika bola ditendang, bola

    bergerak melayang menuju gawang. Sebelum bola masuk gawang, penjaga

    gawang menangkapnya. Tangkapan penjaga gawang menyebabkan bola yang

    bergerak menjadi terhenti.

    Selain itu gaya juga dapat mengubah arah gerak benda. Misalnya bola

    ditendang hingga bola melambung. Kemudian, bola yang melambung disundul

    dengan kepala oleh salah seorang temanya. Arah gerak bolapun akan berubah.

    d. Gerak benda dipengararuhi oleh beberapa faktor yang meliputi :

    1. Besar kecilnya gaya yang bekerja pada benda.

    2. Halus atau kasarnya permukaan benda.

    3. Besar kecilnya gaya gesekan dan kemiringan permukaan suatu benda.

    4. Gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda.

    e. Faktor yang mempengaruhi benda di air. Jika sebuah benda dicelupkan ke

    dalam air, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu terapung,

    melayang dan tenggelam.salah satu yang mempengaruhi keadaan benda di

    air adalah gaya tekan ke atas oleh air. Gaya tekan ke atas oleh air dapat

    menyebabkan berat benda seolah – olah berkurang.

    2.2 Hasil Belajar

  • 11

    Setiap akhir program pembelajaran selalu diadakan evaluasi dengan

    maksud untuk mengetahui hasil belajar siwa, karena hasil belajar yang diperoleh

    siswa dapat menunjukkan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang

    diharapkan.

    2.2.1 Pengertian Hasil Belajar

    Nana Sudjana (2010) mengemukakan Hasil Belajar adalah kemampuan –

    kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

    Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni:

    (a)ketrampilan dan kebiasaan, (b)pengetahuaan dan pengertian, (c) sikap dan cita-

    cita. Masing-maing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah

    ditetapkan dalam kurikulum.

    Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b)

    keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) ketrampilan

    motoris.

    Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan penddidikan, baik

    tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

    belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

    ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.

  • 12

    2.3 Metode Pengajaran

    Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang

    merupakan proses belajar mengajar itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan

    menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Metode mengajar

    merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran.

    Pada dasarnya, metode mengajar ini merupakan cara atau teknik yang digunakan

    guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran

    berlangsung.

    2.3.1 Pengertian Metode

    Prof. Dr. Winarno Surakhmad (1961) menegaskan bahwa metode

    pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal

    bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di

    sekolah.

    Moedjono (1992) mengemukakan, Metode yakni cara yang teratur untuk

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain,

    di mana informasi tersebut dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.

    Jadi jelas bahwa metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan

    alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif

    pula pencapaian tujuan tersebut.

    Ada beberapa jenis metode dalam pembelajaran IPA antara lain; metode

    penugasan, diskusi, tanya jawab, latihan, ceramah, simulasi, proyek, studi

    lapangan, demonstrasi dan eksperimen.

  • 13

    2.3.2 Metode Demonstrasi

    Cardille (1986) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah suatu

    penyajiaan yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tidakan

    atau prosedur yang digunakan.

    Winarno mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalalah adanya

    seorrang guru, orang luar, atau siswa memperlihatkan suatu proses kepada seluruh

    kelas (1980)

    Metode Demonstrasi adalah meode penyajian pelajaran dengan

    memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi

    atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Walaupun dalam

    proses demontrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan, akan tetapi

    demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.

    Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa

    kelebihan dan kekurangan.

    a. Kelebihan Metode Demonstrasi

    1. Melalui metode demonstrasi terjadi verbalisme akan dapat dihindari,

    sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang

    dijelaskan.

    2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya

    mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

  • 14

    3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki

    kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan

    demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

    Kelemahan Metode Demonstrasi

    1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang.

    2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang

    memadai.

    3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan yang khusus.

    Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi maka ada

    beberapa hal yang harus diperhatikan seperti: guru harus mempersiapkan sesuatu

    yang akan digunakan dalam pelaksanaan demonstrasi, menjelaskan tujuan

    demonstrasi kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat

    mempengaruhi jalannya demonstrasi dan selama demonstrasi hendaknya semua

    siswa dapat memperhatikan jalannya demonstrasi.

    b. Langkah – langkah menggunakan Metode Demonstrasi

    1. Tahap Persiapan

    a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses

    demonstrasi berakhir.

    b. Persiapkan garis besar langkah – langkah demonstrasi yang akan

    dilakukan.

    c. Lakukan uji coba demonstrasi

  • 15

    2. Tahap Pelaksanaan

    a. Langkah Pembukaan

    1. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

    memerhatikan dengan jela apa yang didemonstrasikan .

    2. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

    3. Kemukakan tugas-tuga apa yang harus dilakukan oleh siswa.

    b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi

    1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa

    untuk berpikir

    2. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

    menegangkan.

    3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan

    memerhatikan reaksi seluruh siswa.

    4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih

    lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

    c. Langkah mengakhiri Demonstrasi

    Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu

    diakhiri dengan memberikan tugas-tugaas tertentu yang ada kaitanya dengan

    pelaksanaan demonstraasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hali ini

    diperlukan untuk meyakini apakah siswa memahami proses demonstrasi itu

    atau tidak.

  • 16

    2.3.3 Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran IPA

    Di waktu melaksanakan demonstrasi IPA biasanya guru sendirilah yang

    melakukanya, tetapi alangkah baiknya bila siswa yang melakukanya. Demonstrasi

    IPA dilakukan guru sendiri, apabila alatnya mudah pecah, benda atau bahan yang

    mahal, mudah rusak, berbahaya dan jumlahnya hanya satu.

    Agar sewaktu melakukan demonstrasi IPA tidak gagal, sebaiknya Guru

    sebelumnya telah melakukanya sendiri. Sehingga jalanya demonstrasi lebih lancar

    dan menghehat waktu. Pelaksanaan demonstrasi harus dapat dilihat oleh seluruh

    murid.

    Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus disampaikan pada

    siswa. Sehingga siswa tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik

    kesimpulan berdasarkan apa yang disaksikan.

    2.4 Media Pembelajaran

    Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

    medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.makna umumnya

    adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi

    kepada penerima iformasi. Proses belajar mengajar pada dasrnya juga merupakan

    proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut

    media pembelajaran.

    2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran

    AECT mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

    digunakan orang untuk menyalurkan pesan.

  • 17

    Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen siswa dalam

    lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.

    Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang

    bagi siswa agar terjadi proses belajar.

    2.4.2 Manfaat media

    Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

    metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan,

    pemilihan metode terrtentu mempengaruhi media pembelajaran yang akann

    digunakan.

    Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

    dalam proses belajar mengajar dapat membangkitakan keinginan dan minat yang

    baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan

    membawa pengaruh-pengaruh psikologis teerhadap siswa.

    Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan manfaat media pembelajaran

    dalam proses belajar siswa, yaitu:

    a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

    menumbuhkan motivasi belajar.

    b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

    dipahami oleh siswa dan memungkinkanya mengguasai dan mencapai

    tujuan pembelajaran.

    c. Metode mengajar akan lebih bervariasi.

    d. Siswa dpat lebih melakukan kegiatan belajar.

  • 18

    2.4.3 Media Real

    Media real adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber

    belajar. Pemanfaatan media real tidak harus dihadirkan secara nyat dalam ruang

    kelas. Real dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana

    adanya tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari

    kondisi lingkungan aslinya.

    Media real sangat beermnfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki

    pengalaman terhadap benda tertentu. Selain dalam kondisi aslinya, penggunaan

    media real juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media real bisa berupa : potongan

    benda, benda contoh, dan pameran.

    2.5 Kajian Yang Relevan

    Dari hasil penelitian, perbaikan, dan pembahasan yang dilakukan oleh:

    Yuni Sri Widodo (2010) dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Metode

    Demonstrasi dan Eksperimen untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV

    semester II mata pelajaran IPA tentang gaya di SD Negeri 01 Sawangan

    Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan

    pengamatan dan refleksi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kompetensi

    Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda, dapat disimpulkan

    bahwa :

    1. Nilai rata-rata siswa dari hasil tes formatif pra siklus dilanjutkan siklus I

    menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen ada peningkatan belajar

    siswa kelas IV semester II pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

  • 19

    Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda di

    SDN 01 Sawangan Th. 2010 / 2011

    2. Dari hasil tes formatif siklus II semua siswa tuntas dalam pembelajaran

    setelah memperbaiki kekurangan dan mengoptimalkan metode demonstrasi

    dan eksperimen siklus II pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    Kompetensi Dasar Gaya dapat mengubah gerak atau bentuk suatu benda

    pada siswa kelas IV semester II di SDN 01 Sawangan Kecamatan Gringsing

    Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

    Boniman (2009) upaya meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan

    metode demonstrasi pada siswa kelas V Sdnegeri 1 Kemudo Kecamatan

    Prambanan Kabupaten Klaten Semester 1 tahun ajaran 2009/2010 PJJ

    UKSW.Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas V SD

    Negeri 1 Kemudo Kecamatan Prambanan Kabunilai rata-rata sisswa dari siklus I

    adalah 66,9 dan II adalah 76,9. Hal ini menunjukan bahwa dengan penerapan

    metode demonstrasi,prestasi belajar siswa dapat lebih meningkat.

    2.6 Kerangka Berpikir

    Berdasarkan kajian pustaka tersebut di atas, maka dapat di ambil pokok-

    pokok pikiran sebagai berikut: “Bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di

    Sekolah Dasar adalah mempelajari setiap konsep secara bertahap untuk

    mendapatkan pengertian, hubungan-hubungan, simbol-simbol kemudian

    mengaplikasikan konsep tersebut ke situasi yang baru”. Pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar akan berhasil bila memanfaatkan media yang

    sesuai dengan lingkungan siswa, seperti: meja, kursi, papan tulis, almari, sepeda,

  • 20

    pintu, jendela, dan sebagainya. Selain itu, dengan penerapan metode demonstrasi

    hasil belajar dapat ditingkatkan.

  • 21

    Gambar 2.1

    Bagan Alur Kerangka Berpikir

    PembelajaranKonvensional

    Guru menyampaikan

    materi ceramah,

    sedikit tanya jawab,

    tidak membawa

    media dan metode

    Siswa hanyaMendengarkan

    Main sendiriMengobrol

    Hasil belajar KKM

  • 22

    2.7 Hipotesis Penelitian

    Dari kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka

    dapat di tarik kesimpulan sementara (hipotesis) sebagai berikut “Ada peningkatan

    hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dengan

    metode demonstrasi kelas IV SD Negeri Pucuksari Kecamatan Weleri Kabupaten

    Kendal tahun pelajaran 2011/2012 ”.