Bab II-III Asi Eksklusif

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    1/32

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 DEFINISI ASI DAN ASI EKSKLUSIF

    Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan

    garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai

    makanan bagi bayinya. Sedangkan ASI Ekslusif adalah perilaku dimana hanya memberikan

    Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa makanan dan ataupun

    minuman lain kecuali sirup obat. 3,2

    ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi

    kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama

    dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. ASI

    mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan

    kebutuhan bayi. Dan melalui ASI, hubungan kasih sayang ibu dan anak dapat terjalin dengan

    baik dan ketentraman jiwa bagi bayi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

    jiwa bayi.

    4,3

    II.2 MANFAAT ASI DAN MENYUSUI

    Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula. Pemberian

    ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang menyusui.

    II.2.1 Manfaat ASI bagi bayi :1,9

    1) ASI merupakan sumber gizi sempurna

    ASI mengandung zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan

    dan perkembangan kecerdasan bayi. Faktor pembentukan sel-sel otak terutama

    DHA dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari

    susu yang berbentuk cair) lebih banyak dari casein (protein utama dari susu

    yang berbentuk gumpalan). Komposisi ini menyebabkan ASI mudah diserap

    oleh bayi.

    2)

    ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    2/32

    Bayi sudah dibekali immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) yang didapat dari

    ibunya melalui plasenta. Tapi, segera setelah bayi lahir kadar zat ini akan

    turun cepat sekali. Tubuh bayi baru memproduksi immunoglobulin dalam

    jumlah yang cukup pada usia 3 - 4 bulan. Saat kadar immunoglubolin bawaan

    menurun, sementara produksi sendiri belum mencukupi, bisa muncul

    kesenjangan immunoglobulin pada bayi. Di sinilah ASI berperan bisa

    menghilangkan atau setidaknya mengurangi kesenjangan yang mungkin

    timbul. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi bayi

    dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, dan jamur. Colostrum (cairan

    pertama yang mendahului ASI) mengandung zat immunoglobulin 10 - 17 kali

    lebih banyak dari ASI.

    3) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan dan kemandirian anak

    Fakta-fakta ilmiah membuktikan, bayi dapat tumbuh lebih sehat dan cerdas

    bila diberi air susu ibu (ASI) secara eksklusif pada 4 - 6 bulan pertama

    kehidupannya. Di dalam ASI terdapat beberapa nutrien untuk pertumbuhan

    otak bayi di antaranya taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur khusus, laktosa

    atau hidrat arang utama dari ASI, dan asam lemak ikatan panjang - antara lain

    DHA dan AA yang merupakan asam lemak utama dari ASI.

    Hasil penelitian tahun 1993 terhadap 1.000 bayi prematur

    membuktikan, bayi-bayi prematur yang mendapat ASI eksklusif mempunyai

    IQ lebih tinggi secara bermakna yaitu 8,3 poin lebih tinggi dibanding bayi

    premature yang tidak diberi ASI. Pada penelitian Dr. Riva dkk. menunjukkan

    anak-anak usia 9,5 tahun yang ketika bayi mendapat ASI eksklusif, ditemukan

    memiliki IQ mencapai 12,9 poin lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang

    ketika bayi tidak mendapatkan ASI.

    4) ASI meningkatkan jalinan kasih sayang

    Jalinan kasih sayang yang baik adalah landasan terciptanya keadaan yang

    disebut secure attachment. Anak yang tumbuh dalam suasana aman akan

    menjadi anak yang berkepribadian tangguh, percaya diri, mandiri, peduli

    lingkungan dan pandai menempatkan diri. Bayi yang mendapat ASI secara

    eksklusif akan sering dalam dekapan ibu saat menyusu, mendengar detak

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    3/32

    jantung ibu, dan gerakan pernapasan ibu yang telah dikenalnya dan juga akan

    sering merasakan situasi seperti saat dalam kandungan: terlindung, aman dan

    tenteram.

    II.2.2 Manfaat menyusui bagi ibu :

    1) Mengurangi resiko kanker payudara

    Menyusui setidaknya sampai 6 bulan mengurangi kemungkinan ibu menderita

    kanker payudara, kanker rahim, kanker indung telur. Perlindungan terhadap

    kanker payudara sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui akan

    terhindar dari kanker payudara sebanyak 20%-30%. Berdasarkan penelitian

    dari 30 negara pada 50.000 ibu menyusui dan 97.000 tidak menyusui

    kemungkinan kejadian kanker payudara lebih rendah pada ibu menyusui. Jika

    menyusui lebih dari 2 tahun ibu akan lebih jarang menderita kanker payudara

    sebanyak 50%.

    2) Metode KB paling aman

    Kuisioner digunakan untuk memperoleh data dari para ibu di Nigeria untuk

    mengetahui dampak menyusui dengan jarak kelahiran anak secara alami. Jarakkelahiran anak lebih panjang pada ibu yang menyusui secara ekslusif daripada

    yang tidak.

    3)

    Kemudahan dan kepraktisan dalam memberikan ASI

    ASI dapat segera diberikan pada bayi, segar, siap pakai serta mudah pada

    pemberiannya sehingga tidak terlalu merepotkan ibu.

    4)

    Ekonomis

    Dengan memberikan ASI, ibu tidak memerlukan untuk makanan bayi sampai

    berumur 4-6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah

    tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    4/32

    II.3. FISIOLOGI LAKTASI

    Menyusui merupakan proses yang cukup kompleks. Dengan mengetahui bagaimana

    payudara menghasilkan ASI akan sangat membantu para ibu mengerti proses kerja menyusui

    sehingga dapat menyusui secara eksklusif.

    ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks. Ketika bayi

    mulai mengisap ASI, akan terjadi dua refleks yang akan menyebabkan ASI keluar. Hal ini

    disebut dengan refleks pembentukan atau refleks prolaktin yang dirangsang oleh hormon

    prolaktin dan refleks pengeluaran ASI atau disebut juga let down refleks.

    Produksi ASI merupakan hasil perangsangan payudara oleh hormon prolaktin.

    Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior yang ada yang berada di dasar otak.

    Bila bayi mengisap ASI maka ASI akan dikeluarkan dari gudang ASI yang disebut sinus

    laktiferus. Proses pengisapan akan merangsang ujung saraf disekitar payudara untuk

    membawa pesan ke kelenjar hipofise anterior untuk memproduksi hormone prolaktin.

    Prolaktin kemudian akan dialirkan ke kelenjar payudara untuk merangsang pembuatan ASI.

    Hal ini disebut dengan refleks pembentukan ASI atau refleks prolaktin.

    Hormon oksitosin diproduksi oleh bagian belakang kelenjar hipofisis. Hormon

    tersebut dihasilkan bila ujung saraf di sekitar payudara dirangsang oleh isapan. Oksitosin

    akan dialirkan melalui darah menuju ke payudara yang akan merangsang kontraksi otot di

    sekeliling alveoli (pabrik ASI) dan memeras ASI keluar dari pabrik ke gudang ASI. Hanya

    ASI di dalam gudang ASI yang dapat dikeluarkan oleh bayi atau ibunya.

    Oksitosin dibentuk lebih cepat dibandingkan prolaktin. Keadaan ini menyebabkan

    ASI di payudara akan mengalir untuk diisap. Oksitosin sudah mulai bekerja saat ibu

    berkeinginan menyusui (sebelum bayi mengisap). Jika refleks oksitosin tidak bekerja dengan

    baik, maka bayi mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Payudara seolah-olah telah

    berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir

    keluar. Efek oksitosin lainnya adalah menyebabkan uterus berkontraksi setelah melahirkan.

    Sehingga dapat membantu mengurangi perdarahan walaupun kadang mengakibatkan nyeri.

    II.4. PRODUKSI ASI2, 9

    Pada tiap payudara terdapat sekitar 20 lobus (lobe) , dan setiap lobus memiliki sistem

    saluran (duct system) . Saluran utama bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    5/32

    bercabang menjadi saluran-saluran kecil yang berakhir pada sekelompok sel-sel yang

    memproduksi susu, disebut alveoli. Saluran melebar menjadi penyimpanan susu dan bertemu

    pada puting susu.

    Pada seorang ibu yang menyusui, terdapat 2 refleks yang masing-masing berperan

    sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu, yaitu refleks prolaktin dn refleks let down 1

    1. Refleks prolaktin

    Menjelang akhir kehamilan, hormon prolactin memegang peranan unutk membuat

    kolostrum. Karena aktivitas prolaktin dihambat oleh hormon estrogen dan progesteron yang

    memang kadarnya tinggi, jumlah kolostrum terbatas. Setelah melahirkan, sehubungan dengan

    lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum, maka estrogen dan progesteron

    sangat berkurang , ditambah lagi dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu

    dan kalang payudara (areola mamae) akan merangsang ujung-ujung saraf sensoris yang

    berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui

    medulla spinalis dan mesensephalon. Hipotalamus merangsang pengeluaran faktor-faktor

    yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang adenophise (hipofose anterior) sehingga

    keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air

    susu. Kadar prolaktin pada ibu yang menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah

    melahirkan sampai massa penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak ada peningkatan

    prolaktin walaupun ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu

    yang melahirkan anak tapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada

    minggu kedua sampai ketiga.

    Jika bayi lapar atau haus dia menyusu lebih sering dan lebih lama maka ibu akan

    memproduksi ASI lebih bnyak. Jika ibu ingin meningkatkan produksi ASI, maka dia harus

    membiarkan bayi menyusu lebih sering dan lebih lama untuk beberapa hari. Jika bayi sedikit

    menyusu karena telah mengonsumsi makanan atau minuman lain, atau karena ibu jauh dari

    bayi untuk beberapa waktu atau ibu ingin menyimpan ASI-nya maka payudara akan

    memproduksi sedikit ASI. Prolaktin lebih bnyak diproduksi saat malam hari sehingga

    menyusui saat malam hari membantu mempertahankan produksi ASI 1,2.

    2.

    RefleksLet Down

    Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh adenohipofise, rangsangan yang

    berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke neurohipofise (hipofose postrior) yang

    kemudian dikeluarkannya oksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    6/32

    terjadi involunsi dari organ tersebut. Oksitosin yang sampai pada alveoli akan mempengaruhi

    sel mioepitelium. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari

    alveoli dan masuk ke sistem duktulus yang selanjutnya akan mengalir melalui duktus

    laktiferus masuk ke mulut bayi. Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah

    melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, dan memikirkan untuk menyusui

    bayi. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat let down adalah stres, keadaan bingung

    atau pikiran kacau, takut, dan cemas.

    Pemberian ASI pertama harus dimulai di ruang persalinan. Ibu dan bayi harus

    diselimuti agar tetap hangat. Biarkan ibu mendekap bayinya dan bayi akan segera mengisap

    payudara ibu karena ini adalah saat terbaik bagi bayi untuk belajar mengisap. Pada usia 20-30

    menit, refleks isap bayi sangat kuat. Isapan pertama merangsang produksi oksitosin, yang

    membantu menghentikan perdarahan setelah persalinan. Selain itu bayi juga akan

    mendapatkan kolostrum yang sangat bermanfaat baginya. Jam-jam pertama adalah saat

    terpenting menjalin ikatan antara ibu dan anak. Menyusui segera setelah melahirkan akan

    membuat ibu mencintai dan merawat bayinya. Ibu akan lebih mudah menyusui untuk jangka

    waktu yang lama. Bila terjadi keterlambatan, walaupun hanya beberapa jam, proses menyusui

    menjadi lebih sering gagal. Pemberian ASI pertama bagi bayi tidak dimaksudkan untuk

    pemberian makan awal,tetapi lebih pada pengenalan.1

    Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

    II.4.1 ASI Stadium I (kolostrum)

    Kolostrum merupakan ciran yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari

    pertama sampai hari ke empat yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI

    matang dengan volume 150300 ml/hari. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan

    oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup.

    Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan

    mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.

    Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada minggu pertama sering defekasi dan

    feses berwarna hitam

    II.4.2 ASI Stadium II (ASI peralihan)

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    7/32

    ASI ini diproduksi pada hari ke empat sampai hari ke sepuluh. Komposisi protein

    semakin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi dan jumlah volume ASI

    semakin meningkat. Hal ini merupakan pemenuhan terhadap aktifitas bayi yang semakin aktif

    karena bayi sudah beradaptasi terhadap lingkungan.

    II.4.3 ASI Stadium III (ASI matur)

    ASI yang disekresi pada hari ke sepuluh sampai seterusnya. ASI matur merupakan

    nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6

    bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain selain ASI. Dimulai

    dengan makanan yang lunak, kemudian padat, dan makanan biasa sesuai makanan biasa.

    II.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI adalah:1,2,6

    1. Makanan atau asupan gizi

    2. Ketentraman jiwa dan pikiran

    Ibu yang selalu dalam keadaan gelisah, kurang percaya diri, rasa tertekan dan

    berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui

    bayinya. Pada ibu ada dua macam, reflek yang menentukan keberhasilan dalammenyusui baynya, reflek tersebut adalah reflek prolactin dan let-down reflex(Milk

    efection reflex) refleks ini membuat memancarkan ASI keluar.

    3. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin

    Ada pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu

    yang melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin lebih menitik beratkan upaya agar

    persalinan dapat berlangsung dengan baik, ibu dan anak berada dalam keadaan

    selamat dan sehat sedangkan masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian,

    sering makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi. Hal ini

    memberikan kesan tidak mendidik pada ibu dan ibu selalu beranggapan bahwa susu

    sapi lebih dari ASI.

    4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.

    Bagi ibu yang dalam masa menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil

    yang mengandung hormon estrogen , karena hal ini dapat mengurangi jumlah

    produksi ASI bahkan dapat menghentikan produksi ASI.

    5.

    Perawatan payudara

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    8/32

    Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan

    mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan.

    II.6. VOLUME PRODUKSI ASI

    Pada minggu bulan terakhir kehamilan, kelenjar-kelenjar pembuat ASI mulai

    menghasilkan ASI. Apabila tidak ada kelainan, pada hari pertama sejak bayi lahir akan dapat

    menghasilkan 50-100 ml sehari dari jumlah ini akan terus bertambah sehingga mencapai

    sekitar 400-450 ml pada waktu bayi mencapai usia minggu kedua.(9)

    Jumlah tersebut dapat

    dicapai dengan menysusui bayinya selama 4 6 bulan pertama. Karena itu selama kurun

    waktu tersebut ASI mampu memenuhi kebutuhan gizinya. Setelah 6 bulan volume

    pengeluaran air susu menjadi menurun dan sejak saat itu kebutuhan gizi tidak lagi dapat

    dipenuhi oleh ASI saja dan harus mendapat makanan tambahan.1, 4

    Dalam keadaan produksi ASI telah normal, volume susu terbanyak yang dapat

    diperoleh adalah 5 menit pertama. Penyedotan/penghisapan oleh bayi biasanya berlangsung

    selama 15-25 menit(12)

    Selama beberapa bulan berikutnya bayi yang sehat akan

    mengkonsumsi sekitar 700-800 ml ASI setiap hari.6

    Akan tetapi penelitian yang dilakukan

    pada beberpa kelompok ibu dan bayi menunjukkan terdapatnya variasi dimana seseorang

    bayi dapat mengkonsumsi sampai 1 liter selama 24 jam, meskipun kedua anak tersebut

    tumbuh dengan kecepatan yang sama.

    Konsumsi ASI selama satu kali menyusui atau jumlahnya selama sehari penuh sangat

    bervariasi. Ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan volume air susu yang diproduksi,

    meskipun umumnya payudara yang berukuran sangat kecil, terutama yang ukurannya tidak

    berubah selama masa kehamilan hanya memproduksi sejumlah kecil ASI.6

    Pada ibu-ibu yang mengalami kekurangan gizi, jumlah air susunya dalam sehari

    sekitar 500-700 ml selama 6 bulan pertama, 400-600 ml dalam 6 bulan kedua, dan 300-500

    ml dalam tahun kedua kehidupan bayi. Penyebabnya mungkin dapat ditelusuri pada masa

    kehamilan dimana jumlah pangan yang dikonsumsi ibu tidak memungkinkan untuk

    menyimpan cadangan lemak dalam tubuhnya, yang kelak akan digunakan sebagai salah satu

    komponen ASI dan sebagai sumber energi selama menyusui. Akan tetapi kadang-kadang

    terjadi bahwa peningkatan jumlah produksi konsumsi pangan ibu tidak selalu dapat

    meningkatkan produksi air susunya. Produksi ASI dari ibu yang kekurangan gizi seringkali

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    9/32

    menurun jumlahnya dan akhirnya berhenti, dengan akibat yang fatal bagi bayi yang masih

    sangat muda.

    II.7. KOMPOSISI ASI

    ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5 %, oleh karena itu bayi yang mendapat

    cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada ditempat yang suhu udara

    panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih

    kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi

    yang mendapat susu formula.

    II.7.1 Karbohidrat

    Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu

    sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat

    dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar karbohidrat dalam

    kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI

    transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar

    karbohidrat ASI relatif stabil.

    II.7.2 Protein

    Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan

    protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri

    dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein

    whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi., sedangkan susu formula lebih banyak

    mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah casein

    yang terdapat di dalam ASI hanya 30% dibanding susu formula yang mengandung

    protein ini dalam jumlah yang tinggi (80%).

    II.7.3 Lemak

    Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat

    jumlahnya. Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi

    secara otomatis. Komposisi lemak pada 5 menit pertama isapan akan berbeda dengan

    10 menit kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan

    akan berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang dibutuhkanbayi (Hubertin, 2004).

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    10/32

    Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI

    mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan

    otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam

    bentuk Omega 3, Omega 6, DHA (Docoso Hexsaconic Acid) dan Acachidonid acid

    merupakan komponen penting untuk meilinasi. Asam linoleat ada di dalam ASI dalam

    jumlah yang cukup tinggi. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena

    ASI juga mengandung enzim lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi

    digliserida, sehingga sedikit lemak yang tidak diserap oleh sistem pencernaan bayi

    II.7.4 Mineral

    ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah

    tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI

    merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diit ibu.

    Garam organik yang terdapat di dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium,

    sedangkan kadar Cu, Fe, dan Mn yang merupakan bahan untuk pembuat darah relatif

    sedikit. Ca dan P yang merupakan bahan pembentuk tulang yang cukup kadarnya

    dalam ASI.

    II.7.5 Vitamin

    1) Vitamin K

    Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai

    faktor pembekuan. Kadar vitamin K di dalam ASI hanya seperempatnya kadar

    dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk mengalami

    perdarahan, walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada

    bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.

    2) Vitamin D

    Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini

    tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi

    akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga

    pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar

    matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan

    vitamin K.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    11/32

    3) Vitamin E

    Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah

    merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah

    (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi

    terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.

    4) Vitamin A

    Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk

    mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI

    mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A, tetapi juga bahan bakunya

    yaitu beta karoten.

    5) Vitamin yang larut dalam air

    Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,

    vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh

    terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi

    dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu

    dengan gizi kurang.

    Kandungan colostrum berbeda dengan air susu yang mature, karena

    colostrum mengandung berbeda dengan air susu yang mature, karena colostrum

    dan hanya sekitar 1% dalam air susu mature, lebih banyak mengandung

    imunoglobin A (Iga), laktoterin dan sel-sel darah putih, terhadap, yang kesemuanya

    sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap serangan penyakit (Infeksi)

    lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak, mengandung vitamin

    dan lebih banyak mengandung mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn).

    Berdasarkan sumber dari Food and Nutrition Boart, National research

    Council Washington tahun 1980 diperoleh perkiraan komposisi Kolostrum ASI dan

    susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada tabel berikut:3

    Tabel 1 perbandingan komposisi ASI dengan susu formula

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    12/32

    Komposisi Kolostrum, ASI dan susu

    sapi untuk setiap 100 ml

    Kolostrum ASI Susu Sapi

    Energi (K Cal)

    Protein (g)

    - Kasein/whey

    - Kasein (mg)

    - Laktamil bumil (mg)

    - Laktoferin (mg)

    - Ig A (mg)

    Laktosa (g)

    Lemak (g)

    Vitamin

    - Vit A (mg)

    - Vit B1 (mg)

    - Vit B2 (mg)

    - Asam Nikotinmik (mg)

    - Vit B6 (mg)

    - Asam pantotenik

    - Biotin

    - Asam folat

    - Vit B12

    58

    2,3

    140

    218

    330

    364

    5,3

    2,9

    151

    1,9

    30

    75

    -

    183

    0,06

    0,05

    0,05

    70

    0,9

    1 : 1,5

    187

    161

    167

    142

    7,3

    4,2

    75

    14

    40

    160

    12-15

    246

    0,6

    0,1

    0,1

    65

    3,4

    1 : 1,2

    -

    -

    -

    -

    4,8

    3,9

    41

    43

    145

    82

    64

    340

    2,8

    ,13

    0,6

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    13/32

    - Vit C

    - Vit D (mg)

    - Vit Z

    - Vit K (mg)

    Mineral

    - Kalsium (mg)

    - Klorin (mg)

    - Tembaga (mg)

    - Zat besi (ferrum) (mg)

    - Magnesium (mg)

    - Fosfor (mg)

    - Potassium (mg)

    - Sodium (mg)

    - Sulfur (mg)

    5,9

    -

    1,5

    -

    39

    85

    40

    70

    4

    14

    74

    48

    22

    5

    0,04

    0,25

    1,5

    35

    40

    40

    100

    4

    15

    57

    15

    14

    1,1

    0,02

    0,07

    6

    130

    108

    14

    70

    12

    120

    145

    58

    30

    II.8 PRINSIP PEMBERIAN ASI1,7

    Prinsip-prinsip pemberian ASI:

    1. Susui bayi segera dalam 30-60 menit setelah lahir.

    2. Semakin sering menyusui semakin banyak ASI keluar, produksi ASI sama dengan

    hukumDemand on Supply.

    3. Pemberian makanan dan minuman lain akan mengurangi jumlah ASI.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    14/32

    4. Ibu dapat menyusui dan mempunyai cukup ASI untuk bayinya. Oleh karena itu

    perlu mengetahui cara menyusui yang benar.

    II.9 IBU BEKERJA,7

    Ibu bekerja dapat melakukan penyimpanan ASI karena ASI yang dikeluarkan

    dapat disimpan untuk beberapa saat. Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan

    dengan tempat penyimpanan.

    Di udara terbuka/bebas : 6-8 jam

    Di lemari es (4oC) : 24 jam

    Di lemari pendingin/beku (-18oC) : 6 bulan

    ASI yang telah didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai, karena

    kualitasnya akan menurun, yaitu unsur kekebalannya. ASI tersebut cukup didiamkan

    beberapa saat di dalam suhu kamar, agar tidak terlalu dingin atau dapat pula direndam

    di dalam wadah yang telah berisi air panas.

    II.10. KENDALA-KENDALA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

    1.

    Kurang dimengertinya konsep pentingnya ASI Eksklusif baik bagi ibu maupun

    tenaga kesehatan.

    2. Adanya pendapat bahwa dengan pemberian ASI, bentuk payudara ibu akan berubah.

    3. Kurangnya waktu bagi para wanita pekerja untuk memberikan ASI secara langsung.

    4. Tidak adanya sarana dan prasarana penunjang untuk memerah ASI dan tepat

    penyimpanan ASI ditempat ibu bekerja.

    5. Adanya pelanggaran cara-cara promosi tertentu yang dapat menyesatkan para ibu

    untuk mempercayai bahwa susu formula dan makanan pendamping ASI sama

    baiknya dengan ASI.

    II.11. INISIASI MENYUSU DINI (IMD)6

    II.11.1 Definisi

    Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah

    bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia seperti juga

    bayi mamalia lain yang mempunyai kemampuan untuk menyusu sendiri. Asalkan

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    15/32

    dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera

    setelah lahir. Cara bayi melakukan menyusu dini ini dinamakan the breast crawl atau

    merangkak mencari payudara.

    Inisiasi Menyusui Dini disebut sebagai tahap keempat persalinan yaitu tepat

    setelah persalinan sampai 1 jam setelah persalinan, meletakkan bayi baru lahir dengan

    menengkurapkan bayi yang sudah dikeringkan tubuhnya namun belum dibersihkan

    dan tidak dibungkus di dada ibunya segera setelah persalinan dan memastikan bayi

    mendapat kontak kulit dini dengan ibunya, menemukan putting susu dan

    mendapatkan asupan kolostrum sebelum ASI keluar.

    Bayi menunjukan kesiapan untuk mulai menyusu setelah 30-40 menit setelah

    lahir. Tanda-tanda kesiapan bayi untuk menyusu yaitu mengeluarkan suara kecil,

    menguap, meregang, adanya pergerakan mulut. Selanjutnya menggerakan tangan ke

    mulut, timbul refleks rooting, menggerakan kepala dan menangis sebagai isyarat

    menyusu dini. Dengan indra peraba, penghidu, penglihatan, pendengaran, refleks bayi

    baru lahir bisa menemukan dan menyentuh payudara tanpa bantuan. Hal ini dapat

    merevitalisasi pencarian bayi terhadap payudara.

    II.11.2 Manfaat Inisiasi Menyusu Dini Bagi Bayi Dan Ibu

    1) Meningkatkan Refleks Menyusu Bayi Secara Optimal

    Menyusu pada bayi baru lahir merupakan keterpaduan antara tiga refleks yaitu

    refleks mencari (Rooting refleks), refleks menghisap (Sucking refleks), refleks

    menelan (Swallowing refleks) dan bernafas. Menurut hasil penelitian, bayi baru

    lahir setelah dikeringkan tanpa dibersihkan terlebih dahulu, diletakan di dekat

    puting susu ibunya segera setelah lahir, memiliki respon menyusu lebih baik.

    Apabila dilakukan tindakan terlebih dahulu seperti ditimbang, diukur atau

    dimandikan, refleks menyusu akan hilang 50%, apalagi setelah dilahirkan

    dilakukan tindakan dan dipisahkan, maka refleks menyusu akan hilang 100%.

    Bayi yang tidak segera diberi kesempatan untuk menyusu refleksnya akan

    berkurang dengan cepat dan akan muncul kembali dalam kadar secukupnya dalam

    40 jam kemudian. Dengan inisiasi menyusu dini akan mencegah terlewatnya

    refleks menyusu dan meningkatkan refleks menyusu secara optimal.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    16/32

    2) Menurunkan Angka Kejadian Hipotermia

    Luas permukaan tubuh bayi 3 kali luas permukaan tubuh orang dewasa.

    Lapisan insulasi jaringan lemak di bawah kulit tipis, kecepatan kehilangan panas

    pada tubuh bayi baru lahir 4 kali pada orang dewasa. Pada ruang bersalin

    dengan suhu 20-25 celcius, suhu kulit tubuh bayi akan turun 0,3 celcius, suhu

    tubuh bagian dalam turun 0,1 celcius / menit. Selama periode dini setelah bayi

    lahir, biasanya berakibat kehilangan panas komulatif 2-3 celcius. Kehilangan

    panas ini terjadi melalui konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi. kulit ibu

    berfungsi sebagai incubator, karena kulit ibu merupakan thermoregulator bagi

    bayi. Suhu kulit ibu 1 celcius lebih tinggi dari ibu yang tidak bersalin. Apabila

    pada saat lahir bayi mengalami hipothermi, dengan terjadi skin to skin contact

    secara otomatis suhu kulit ibu akan meningkat 2 celcius. Sebaliknya apabila bayi

    mengalami hiperthermi, suhu kulit ibu akan turun 1 celcius.

    3) Menurunkan Angka Kejadian Asfiksia

    Dengan inisiasi menyusu dini, ibu dan bayi menjadi lebih tenang. Hal ini akan

    membantu pernapasan dan bunyi jantung lebih stabil.

    4)

    Menurunkan Angka Kejadian Hipoglikemia

    Menyusu dini membuat bayi menjadi tenang dan frekuensi menangis kurang

    sehingga mengurangi pemakaian energi. Penelitian membuktikan bahwa bayi

    yang melakukan IMD memiliki tingkat gula darah yang lebih baik daripada bayi

    baru lahir yang dipisahkan dari ibunya.

    5)

    Meningkatkan Pengeluaran Hormon Oksitosin

    Melalui sentuhan, emutan dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan

    pengeluaran hormon oksitosin yang penting. Selain itu gerakan kaki bayi pada

    saat merangkak di perut ibu akan membantu melakukan massage uterus untuk

    merangsang kontraksi uterus. Oksitosin akan menyebabkan uterus berkontraksi

    sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi terjadinya perdarahan

    post partum. Oksitosin akan merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi

    tenang, rileks, euphoria, meningkatkan ambang rasa nyeri, dan mencintai bayinya.

    Oksitosin merangsang pengaliran ASI dari payudara.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    17/32

    6) Memfasilitasi Bonding Attachment

    Bonding atau ikatan batin menunjukan perjalinan hubungan orang tua dan bayi

    pada saat awal kelahiran. Sebagai individu, orang tua akan mengembangkan

    hubungan kasih sayang dengan bayi menurut gaya dan cara mereka. Jam pertama

    merupakan saat peka dimana kontak pertama akan mempermudah jalinan batin.

    Sifat dan tingkah laku jalinan saling berhubungan yang tercipta antara ibu dan

    bayi sering berupa sentuhan halus ibu dengan ujung jarinya pada anggota gerak

    dan wajah bayi serta membelai dengan penuh kasih sayang. Sentuhan pada pipi

    akan membangkitkan respon berupa gerakan memalingkan wajah ke ibu untuk

    mengadakan kontak mata dan mengarah ke payudara disertai gerakan menyondol

    dan menjilat puting susu selanjutnya menghisap payudara. Kontak pertama ini

    harus berlangsung pada jam pertama setelah kelahirannya. Bayi baru lahir

    matanya terbuka lebih lama daripada hari-hari selanjutnya, sehingga paling baik

    untuk memulai perlekatan dan kontak mata antara ibu dan bayi.

    II.12. LANGKAH KEGIATAN DALAM MANAJEMEN LAKTASI5, 6

    II.12.1 Masa Kehamilan (antenatal)

    1)

    Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai manfaat dan

    keunggulan ASI, manfaat menyusui bagi ibu, bayi dan keluarga serta cara

    pelaksanaan manajemen laktasi.

    2) Meyakinkan ibu hamil agar mau dan mampu menyusukan bayinya.

    3) Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara, disamping itu

    perlu juga dipantau kenaikan berat badan ibu selama kehamilan.

    4) Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan sehari-hari termasuk

    mencegah kekurangan zat besi. Jumlah makanan sehari-hari perlu ditambah

    mulai kehamilan trimester ke-2 menjadi 1-2 kali porsi makanan lebih banyak

    daripada saat sebelum hamil untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.

    5) Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Pentingnya perhatian

    keluarga khususnya suami terhadap istri yang sedang hamil.

    II.12.2 Saat Segera Setelah Bayi Lahir

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    18/32

    1) Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan dimotivasi agar

    mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai menyusui bayi.

    2) Membantu kontak langsung bayi sedini mungkin untuk memberikan rasa

    aman dan kehangatan.

    II.12.3 Masa Neonatus

    1) Bayi hanya diberi ASI saja atau ASI eksklusif tanpa diberi minum apapun.

    2)

    Ibu selalu dekat dengan bayi atau dirawat gabung.

    3) Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi meminta (on demand).

    4)

    Melaksanakan cara menyusui yang baik dan benar.

    5) Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medik, bayi harus tetap

    mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk mempertahankan agar

    produksi ASI tetap lancar.

    6) Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) dalam waktu

    kurang dari 30 hari setelah melahirkan.

    II.12.4 Masa menyusui selanjutnya (post neonatal)

    1. Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia

    bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan dan minuman

    lainnya.

    2. Memerhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui perlu

    makan 1 kali lebih banyak dari biasanya (4-6 piring) dan minum

    minimal 10 gelas sehari.

    3. Cukup istirahat (tidur siang/berbarng 1-2 jam), menjaga ketenangan

    pikiran dan menghindarkan kelelahan fisik yang berlebihan agar

    produksi ASI tidak terhambat.

    4.

    Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk

    menunjang keberhasilan menyusui.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    19/32

    5. Mengatasi apabila ada masalah menyusui (payudara bengkak, puting

    lecet, bayi tidak mau menyusu, dll).

    6. Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi, terutama setelah bayi

    berumur 6 bulan. Selain ASI berikan makan pendamping ASI yang

    cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

    II.13 DEFINISI PENGETAHUAN DAN PERILAKU

    II.13.1. Pengetahuan7

    II.13.1.1. Definisi Pengetahuan

    Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

    panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

    raba.

    Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan,

    pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

    Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

    tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan

    rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan

    bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang

    (Notoatmodjo, 2003).

    Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.

    Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai (Drs.

    Sidi Gazalba)

    Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu

    knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan

    adalah kepercayaan yang benar (knowledgement is justified true beliefed).

    Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian, pengetahuan

    merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.

    Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalahproses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    20/32

    Dalam peristiwa ini yang mengetahui (subjek) memilliki yang diketahui (objek) di

    dalam dirinya sendiri sedemikian aktif sehingga yang mengetahui itu menyusun yang

    diketehui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif.

    Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku

    baru dalam diri orang tersebut menjadi proses berurutan :

    a. Awareness, dimana orang tersebut menyadari pengetahuan terlebih dahulu terhadap

    stimulus (objek).

    b. Interest, dimana orang mulai tertarik pada stimulus.

    c. Evaluation, merupakan suatu keadaan mempertimbangkan terhadap baik buruknya

    stimulus tersebut bagi dirinya.

    d. Trial, dimana orang telah mulai mecoba perilaku baru.

    e. Adaptation, dimana orang telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan

    kesadaran dan sikap.

    II.13.1.2. Tingkat Pengetahuan

    Notoatmodjo mengemukakan yang dicakup dalam domain kognitif yang mempunyai

    enam tingkatan, pengetahuan mempunyai tingkatan sebagai berikut (Notoatmodjo,

    2003) :

    o Tahu (Know)

    Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari, dari seluruh

    bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur

    bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,

    menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.

    o Memahami (Comprehension)

    Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

    dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

    o Aplikasi (Aplication)

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    21/32

    Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

    kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai pengguna

    hukum-hukum, rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya.

    o

    Analisis (Analysis)

    Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam suatu

    komponenkomponen, tetapi masih dalam struktur organisasi dan masih ada

    kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata

    kerja seperti kata kerja mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan.

    o Sintesis (Synthesis)

    Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan

    yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

    formulasi baru dari formulasi yang ada.

    o Evaluasi (Evaluation)

    Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek

    tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan

    kriteria yang sudah ada (Notoatmodjo, 2003).

    II.13.1.3. Pengukuran Pengetahuan

    Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

    tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalamam

    pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

    tingkatan-tingkatan diatas (Notoadmojo, 2003)

    a. Tingkat pengetahuan baik bila skor > 75%-100%

    b.

    Tingkat pengetahuan cukup bila skor 60%-75%

    c.

    Tingkat pengetahuan kurang bila skor < 60%

    II.13.2. Perilaku7

    II.13.2.1. Definisi Perilaku

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    22/32

    Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia,

    baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

    Menurut Robert kwick (1974) perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu

    organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari.

    Menurut Ensiklopedia Amerika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi

    organisme terhadap lingkungannya. Skiner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan

    bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus

    (rangsangan dari luar).

    Namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau

    faktor - faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan

    respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan

    perilaku dibedakan menjadi dua yaitu :

    1) Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang

    bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis

    kelamin, dan sebagainya.

    2)

    Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,

    budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan

    faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

    II. 14. KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI POKOK, DAN KEGIATAN BIDAN DI

    DESA

    Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan di bertugas di desa, mempunyai

    wilayah kerja 1 dan 2 desa dan harus bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas.

    Tugas pokok bidan desa adalah:

    1.

    Melaksanakan kegiatan puskesmas di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan

    prioritas masalah kesehatan yang di hadapinya, sesuai dengan kewenangan yang

    dimiliki dan diberikan.

    2. Menggerakan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar tumbuh

    kesadarannya untuk dapat berprilaku hidup sehat.

    Fungsi bidan:

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    23/32

    1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah, menangani

    persalinan, pelayanan KB, dan pengayoman medis kontrasepsi.

    2.

    Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, yang

    sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.

    3. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.

    4.

    Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan

    5. Membina kerjasama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga swadaya masyarakat.

    6. Melakukan rujukan medis kesehatan ke puskesmas kecuali dalam keadaan darurat

    harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.

    7. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi

    serta adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha mengatasi sesuai dengan

    kemampuan.

    Kegiatan bidan yang ditempatkan di desa:

    1. Mengenali wilayah, struktur kemasyarakatan, dan komposisi penduduk, serta sitem

    pemerintahan desa.

    2. Mengumpulkan dan menganalisa data serta mengidentifikasi masalah kesehatan untuk

    merencanakan penanggulangannya.

    3.

    Menggerakkan peran serta masyarakat melalui pendekatan PKMD denganmelaksanakan pertemuan tingkat desa, SMD, dan MMD yang diikuti dengan

    menghimpun dan melatih kader sesuai kebutuhan.

    4.

    Memberikan bimbingan teknis kepada kader dan memberikan pelayanan langsung di

    meja 5 pada setiap kegiatan posyandu.

    5. Melaksanakan pembinaan anak prasekolah di TK dan masyarakat.

    6. Memberikan pertolongan persalinan.

    7. Memberikan pertolongan pada orang sakit, keelakaan, dan kedaruratan.

    8. Kunjungan rumah untuk melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat di wilayah

    kerja bidan.

    9. Melatih dan membina dukun bayi agar mampu melaksanakan penyuluhan dan

    membantu mendeteksi dini ibu hamil resiko tinggi.

    10.

    Membina dan melatih ketua kelompok dasa wisma dalam bidang kesehatan secara

    berkala sesuai dengan kebutuhan setempat.

    11.Menggerakkan masyarakat agar melaksanakan kegiatan dana sehat di wilayah

    kerjanya.

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    24/32

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    25/32

    sistem terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :

    Gambar 1. Analisis Pemecahan Masalah Dengan Pendekatan Sistem

    Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai

    standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan dalam

    rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut,

    berdasarkan pendekatan sistern masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun proses.

    II.16.1. Kerangka Pikir Pemecahan Masalah

    1) Masalah

    Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan, yang ingin dicapai,

    menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Kemudian

    mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atau mengukur hasil

    pencapaian. Yang terakhir membandingkan antara keadaan nyata yang terjadi,

    dengan keadaan tertentu yang diinginkan atau indikator tertentu yang sudah

    ditetapkan.

    2) Penentuan Penyebab Masalah

    Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan

    dengan curah pendapat. Penentuan penyebab masalah dilakukan dengan

    menggunakan fishbone. Hal ini hendaknya jangan menyimpang dari masalah

    tersebut.

    INPUT

    Man

    Money

    Method

    Material

    Machine

    PROSES

    P1

    P2

    P3

    OUTPUT OUTCOM

    IMPACT

    LINGKUNGAN

    Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    26/32

    3)

    Memilih Penyebab yang Paling Mungkin

    Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab

    yang didukung oleh data atau konfirmasi dan pengamatan.

    4) Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah

    Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari

    penyebab yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat

    langsung pada alternatif pemecahan masalah.

    5)

    Penetapan Pemecahan Masalah Terpilih

    Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan

    pemilihan pemecahan terpilih. Apabila ditemukan beberapa alternatif maka

    digunakan Kriteria Matriks untuk menentukan/memilih pemecahan terbaik.

    6) Penyusunan Rencana Penerapan

    Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan

    of Actionatau Rencana Kegiatan).

    7) Monitoring dan evaluasi

    Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan

    masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan

    menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat

    dipecahkan.

    Setelah melalui berbagai proses, maka berdasarkan penyebab masalah dapat

    ditentukan alternatif pemecahan masalah dan dari hasil pemecahan masalah akan

    dibuat rencana untuk penatalaksanaannya secara rinci dalam bentukPlan of Action.

    Berdasarkan gambaran kasus yang dibahas pada bab sebelumnya, maka

    ditemukan beberapa masalah yang akan dibahas dengan menggunakan bahan

    pendekatan pemecahan masalah sebagai berikut :

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    27/32

    Gambar 2. Siklus Pemecahan Masalah

    II.16.2. Analisis Penyebab Masalah

    Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan dengan

    curah pendapat. Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat

    dipergunakan diagram fish bone. Metode ini berdasarkan pada kerangka pendekatan

    sistem, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini :

    7. Penentuan rencana penerapan 3. Penentuan penyebab masalah

    8.Monitoring dan evaluasi 2. Penentuan proritas masalah

    1. Identifikasi Masalah

    4. Memilih penyebab yang paling

    mun kin

    6. Penetapan pemecahan

    masalah terpilih

    5. Menentukan alternatif pemecahan

    masalah

    MASALAH

    PROSES

    LINGKUNGAN

    P1

    P2

    P3

    INPUT

    MONEY

    MAN

    MACHINE

    METHODE

    MATERIAL

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    28/32

    Gambar 3. Diagram fi sh bone

    II.16.3. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan analisis penyebab maka langkah selanjutnya yaitu

    menyusun alternatif pemecahan masalah.

    II.16.4. Penentuan Pemecahan Masalah Dengan Kriteria Matriks Mengunakan

    Rumus M x I x V/C

    Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya

    dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas

    alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode kriteria

    matriks MxIxV/C. Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan

    masalah dengan menggunakan metode kriteria matriks :

    Magnitude (M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan masalah yang

    dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab masalah yang dapat

    diselesaikan dengan pemecahan masalah, maka semakin efektif.

    Importancy (I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin penting cara

    penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah, maka semakin efektif. Vulnerability (V) adalah sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin sensitif

    bentuk penyelesaian masalah, maka semakin efektif.

    Cost (C) adalah perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan

    pemecahan masalah. Masing-masing cara pemecahan masalah diberi nilai 1-5.10

    Magnitude Importancy Vulnerability Cost

    1=Tidak

    magnitude

    1=Tidak penting 1 = Tidak sensitif 1=Sangat murah

    2=Kurang

    magnitude

    2=Kurang penting 2 = Kurang sensitif 2=Murah

    3=Cukup

    magnitude

    3=Cukup penting 3 = Cukup sensitif 3=Cukup murah

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    29/32

    4=Magnitude 4=Penting 4 = Sensitif 4=kurang Murah

    5=Sangat

    magnitude

    5=Sangat penting 5 = Sangat sensitif 5=Tidak murah

    II.16.5 Pembuatan Plan of Action dan Gann Chart

    Setelah melakukan penentuan pemecahan masalah maka selanjutnya

    dilakukan pembuatan plan of action serta Gann Chart, halaman ini bertujuan untuk

    menentukan perencanaan kegiatan.9

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    30/32

    BAB III

    KERANGKA PENELITIAN

    III.1 KERANGKA TEORI

    Gambar 3. Kerangka Teori

    III.2 KERANGKA KONSEP

    Gambar 4 . Kerangka Konsep

    INPUTMan : Petugas Kesehatan

    (bidan,kader)

    Money : DanaBOK

    Method : Penyuluhan ASI Eksklusif

    dan Pencatatan ibu

    yang melaksanakan ASI

    ekslusif

    Material : Tempat pelaksaan

    program ASI eksklusifMachine : leaflet tentang ASI

    PROSES

    -Pelaksanaan jadwal rutin

    dilakukannya program

    ASI ekslusif

    -Pencatatan dan pelaporan

    tentang cakupan ASI

    eksklusif

    LINGKUNGAN

    Ibu dan balita usia 6-12

    bulan

    Cakupan pemberian ASI

    EKSKLUSIF

    Cakupan pemberian ASI

    EKSKLUSIF di Dusun

    Pakeron, Desa

    Ibu

    Faktor Lingkungan:

    -Pendidikan

    -Pekerjaan

    -Pengetahuan tentang ASI

    Eksklusif

    -Perilaku

    -Sosial budaya

    Kader

    Peran dan fungsi kader

    Bidan Desa

    - Tugas dan fungsi promosi

    -Tugas dan fungsi

    pelayanan

    -Sistem pencatatan dan

    pelaporan

    -Jadwal Kegiatan

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    31/32

  • 8/10/2019 Bab II-III Asi Eksklusif

    32/32