Upload
buidang
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
35
BAB II
PERWUJUDAN HURUF VOKAL ARABIZI
Bab II ini menjabarkan mengenai hasil dan pembahasan tentang
perwujudan huruf vokal Arabizi.
Perwujudan huruf vokal Arabizi pada umumnya bersifat opsional, dan
dapat dihilangkan tergantung pada kepahaman pembaca, kejelasan kontekstual
kata, dan jumlah karakter pada setiap pesan dalam kasus tertentu (Yaghan, 2008).
Hal ini sesuai dengan kaidah bahasa Arab Fushcha yang menjadikan huruf vokal
bersifat opsional yaitu sebagai alat bantu baca.
Bahasa Arab Fushcha mengenal tiga vokal tunggal yaitu fatchah atau
huruf a, dhammah atau huruf u, dan kasrah atau huruf i serta vokal panjang
[ ... ا ], [ ... و ], [ ... ي ]. Arabizi pada umumnya merupakan romanisasi bahasa
Arab Amiyah sehingga huruf vokal Arabizi dipengaruhi oleh kaidah Amiyah.
Perwujudan huruf vokal pada Arabizi diatur dalam penulisan dan pelesapan huruf
vokal berikut.
A. Penggunaan Huruf Vokal
1. Huruf Vokal a
Huruf vokal a dalam Arabizi digunakan untuk merepresentasikan
fatchah , seperti beberapa contoh berikut ini.
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
Awal Silabel
63 akbar أكرب /ʔakbar/ ‘أكربʻ akbar lebih/paling
besar
36
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
64 akid أكيد /ʔaki:d/ ‘أكيدʻ aki>d yakin.1s
65 aktr أكرت /ʔaktar/ ‘أكثرʻ aktsar lebih/paling
banyak
Tengah Silabel
31 5las خالص /xala:sˁ/ ‘خالصʻ khala>sh telah/ sudah
314 t3ala تعال /taʕala/ ‘تعالʻ taʻa>l datanglah
415 zmala زمالء /zumalaʔ/ ‘زمالءʻ zumala>’u teman.pl
Akhir Silabel
101 bsra بسرعة /besraʕa/ ‘بسرعةʻ bisurʻah dengan
cepat 175;
176 hna ىنا /hena/ ‘ىناʻ huna> di sini
186 kda كده /keda/ كا ‘ ʻ ka> ha>dza> seperti iniىاذا
Tabel 15. Pengggunaan Huruf Vokal a
Huruf vokal a pada tabel 15 menunjukkan perwujudan dari huruf
fatchah [ ]. Penggunaan huruf a pada (data no.63; 64; 65) menunjukkan
penggunaan huruf a tanpa didahului huruf konsonan. Hal ini disebabkan
oleh adanya huruf hamzah ء di awal kata yang pada umumnya tidak
dilambangkan.
Kata aktr, akbar, 5las, zmala, hna, bsra, dan kda merupakan
contoh yang berupa ism. Kata akid dan t3ala merupakan contoh data yang
berupa fiʻl. Dalam data tidak ditemukan data yang berupa charf.
Penggunaan huruf a pada Arabizi didasarkan pada pernyataan Anis
(1999:34) yang memadankan huruf fatchah dengan huruf a (lih.
Landasan Teori bagian Kaidah Vokal Bahasa Arab). Pemadanan ini
didasarkan pada persamaan fonetik fisiologis antara huruf a dengan huruf
fatchah .
37
Proses pengucapan huruf fatchah dimulai dari udara terdorong dari
paru-paru melewati kerongkongan, kemudian mengalir ke tenggorokan
dan mulut tanpa ada hambatan sama sekali (vokoid). Huruf ini tergolong
bunyi vokal terbuka, yakni posisi lidah berada dalam posisi paling rendah
dan mulut dalam posisi terbuka (Anis, 1999: 43).
Huruf vokal a terbentuk mulai dari aliran udara menutup, sehingga
udara mampat di belakang tempat penutupan itu. Pita suara hanya terbuka
sedikit, sehingga terjadilah getaran pada pita suara itu. Posisi lidah vokal a
adalah pada posisi rendah, dan maju ke depan. Bentuk mulut ketika vokal
a diproduksi adalah netral karena vokal diucapkan dengan bentuk mulut
tidak bundar dan tidak melebar. Sedangkan jarak antara lidah dengan
langit-langit keras (palatum) vokal a termasuk vokal terbuka karena lidah
berada dalam posisi serendah mungkin (Chaer, 2007: 113-114).
Berdasarkan tinggi rendah serta maju mundurnya lidah, striktur dan
bentuk mulut, fatchah adalah bunyi vokal belakang-rendah, netral, dan
terbuka sedangkan vokal a merupakan bunyi vokal belakang, rendah,
netral, dan terbuka pula. Dengan demikian keduanya mempunyai
persamaan dalam semua karakteristik huruf vokal, sehingga huruf a
merupakan perwujudan dari huruf fatchah dalam Arabizi.
2. Huruf Vokal i
Huruf i dalam Arabizi digunakan untuk mewujudkan huruf kasrah .
Seperti pada beberapa contoh berikut.
38
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
Terasi Arti
Tengah Silabel
37 7bibtii يبيتحب /ɦabibti/ ‘ يبيتحب ʻ chabi>bati> kekasih.f.pos1s
64 akid أكيد /aki:d/ ‘أكيدʻ aki>d yakin.1s
Akhir Silabel
94 bekii بك /beki/ ‘بكʻ biki dengan.pos2fs
234 mashi ماش /ma:ʃi/ ‘نعمʻ naʻam Iya
270,
271 nti إنت /enti/ ‘أنتʻ anti 2fs
353 walahi واهلل /wallahi/ ‘واهللʻ wa-allah demi allah
Tabel 16.Pengggunaan Huruf Vokal i
Penggunaan huruf i pada tabel 16 menunjukkan perwujudan dari
huruf kasrah . Penggunaan huruf i hanya ditemukan di tengah dan akhir
kata. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelesapan huruf i pada awal kata.
Tabel 16 juga menunjukkan adanya variasi penggunaan huruf i, yaitu
penggunaan huruf i yang disertai dengan huruf vokal panjang ya’ [ي] (data
no.64, 37).
Penggunaan huruf i yang berupa fiʻl hanya ditemukan pada satu
kata yakni kata akid, dan tidak ditemukan data yang berupa charf.
Sedangkan data yang lain berupa ism.
Alasan penggunaan huruf i untuk merepresentasikan huruf kasrah
adalah adanya persamaan fonetis antara kedua huruf tersebut. Hal ini
juga sesuai dengan pernyataan Anis (1999: 42) yang memadankan huruf
kasrah dengan huruf i (lih. Landasan Teori bagian Kaidah Vokal Bahasa
Arab).
39
Proses pembentukan huruf kasrah yaitu dimulai dari udara
terdorong dari paru-paru melewati kerongkongan, mengalir ke
tenggorokan dan mulut tanpa ada hambatan sama sekali (vokoid). Huruf
ini tergolong bunyi vokal tertutup/sempit, yakni posisi lidah berada dalam
posisi paling tinggi mendekati langit-langit dan mulut dalam bentuk tidak
membundar (Anis, 1999: 43).
Huruf i terbentuk mulai dari aliran udara tertutup, sehingga udara
mampat di belakang tempat penutupan itu. Pita suara hanya terbuka
sedikit, sehingga terjadilah getaran pada pita suara itu. Posisi lidah vokal i
adalah pada posisi tinggi atas, dan depan. Bentuk mulut ketika vokal i
diproduksi adalah tidak bundar karena vokal diucapkan dengan bentuk
mulut yang tidak membundar, melainkan terbentang melebar. Sedangkan
jarak antara lidah dengan langit-langit keras (palatum) huruf vokal i
termasuk vokal tertutup karena lidah berada dalam posisi setinggi
mungkin, mendekati langit-langit (Chaer, 2007: 113-114).
Dengan demikian berdasarkan tinggi rendahnya, maju mundurnya,
striktur dan bentuk mulut vokal kasrah adalah bunyi vokal depan, tinggi,
tidak bundar dan tertutup, demikian juga dengan huruf vokal i. Hal ini
membuktikan bahwa huruf i sepadan dengan huruf kasrah dalam hal
fonetik fisiologis, sehingga digunakan untuk mewujudkan Huruf kasrah
dalam Arabizi.
40
3. Huruf Vokal o
Huruf vokal o digunakan untuk merepresentasikan huruf o dan
menggantikan huruf dhammah atau huruf u. Seperti pada beberapa
contoh berikut.
No. Data BAA Transkripsi Glos Transliterasi Arti
Tengah Silabel
6 2olti قلت /ʔolti/ ‘قلتʻ qulti berkata.2fs
28 3rosa عروسة /ʕrusah/ ‘عروسةʻ ‘ru>sah pengantin
68 allahom اللهم /allahum/;/
allahom/ ʻ alla>humma ya allahاللهم ‘
106 bto3 بتوع /betu:ʕ/ ‘عندʻ ‘inda kepunyaan
269 nshofk نشوفك /nʃu:fek/ ‘ كرأين ʻ ra’ainak melihat.
1pl.pos2s
301;
302 shoft شوفت /ʃuft/ ‘رأيتʻ ra’aitu melihat.1s
308 sorti ريتو ص /sˁorti/ ‘صوريتʻ shu>rati> gambar.fs.
pos1s
Tabel 17. Pengggunaan Huruf Vokal o
Penggunaan huruf o pada tabel 17 menunjukkan bahwa huruf o
pada kaidah Arabizi hanya digunakan pada tengah silabel. Data no. 308
menunjukkan penggunaan huruf o sebagai representasi huruf o karena
adanya imalah huruf fatchah . Data 6 dan 68 menunjukkan penggunaan
huruf o sebagai perwujudan o. Kata 2olti dalam Amiyah dibunyikan
dengan /ʔolti/, sedangkan kata allahom dibunyikan dengan /allahom/
meskipun juga ada yang membunyikannya dengan /allahum/ (sesuai bahasa
Fushcha). Data 28, 302, 269, dan 106 menunjukkan penggunaan huruf o
sebagai perwujudan huruf u.
41
Tabel 17 menunjukkan 3 buah data berupa fiʻl yaitu 2olti, shoft,
dan nshofek; 3 buah data berupa ism yaitu, 3rosa, sorti, dan allahom,
serta; 1 buah data berupa charf yaitu, bto3.
Kaidah Arabizi menggunakan huruf o untuk merepresentasikan
huruf o juga huruf u atau vokal dhammah . Hal ini disebabkan oleh
kedekatan fonetik fisiologis antara huruf-huruf tersebut. Sebelum
menjelaskan kedekatan fonetis bunyi huruf o dengan u, berikut penjelasan
persamaan fonetik fisiologis huruf dhammah dengan huruf u.
Proses pembentukan huruf dhammah yaitu di mulai dari udara
terdorong dari paru-paru melewati kerongkongan, mengalir ke
tenggorokan dan mulut tanpa ada hambatan sama sekali (vokoid). Huruf
ini tergolong bunyi vokal tertutup/sempit, yakni posisi lidah berada dalam
posisi paling tinggi mendekati langit-langit dan mulut membundar (Anis,
1999: 43).
Posisi lidah vokal u adalah pada posisi tinggi atas, dan belakang.
Bentuk mulut ketika vokal u diproduksi adalah bundar karena vokal
diucapkan dengan bentuk mulut membundar. Sedangkan jarak antara lidah
dengan langit-langit keras (palatum) vokal u termasuk vokal tertutup
karena lidah berada dalam posisi setinggi mungkin, mendekati langit-
langit (Chaer, 2007: 113-114).
Dengan demikian berdasarkan tinggi rendahnya, maju mundurnya,
striktur dan bentuk mulut huruf dhammah adalah bunyi vokal belakang
tinggi, bundar dan tertutup dan vokal u merupakan bunyi vokal belakang,
tinggi, bundar, tertutup. Hal tersebut membuktikan bahwa keduanya
42
mempunyai persamaan dalam semua karakteristik huruf. Dengan demikian
vokal u merupakan perwujudan dari huruf dhammah dalam Arabizi.
Huruf vokal o juga digunakan untuk merepresentasikan huruf
dhammah atau huruf u. Hal ini disebabkan oleh adanya persamaan atau
kedekatan fonetik fisiologis pada kedua huruf.
Huruf o terbentuk mulai dari artikulator menutup sepenuhnya
aliran udara, sehingga udara mampat di belakang tempat penutupan itu.
Pita suara hanya terbuka sedikit, kemudian terjadilah getaran pada pita
suara itu. Posisi lidah vokal o adalah pada posisi sedang atas, dan
belakang. Bentuk mulut ketika vokal o diproduksi adalah vokal bundar
karena vokal diucapkan dengan bentuk mulut membundar. Sedangkan
jarak antara lidah dengan langit-langit keras (palatum) vokal o termasuk
vokal semi tertutup karena lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di
atas vokal yang paling rendah (Chaer, 2007: 113-114).
Vokal o merupakan bunyi vokal belakang, sedang atas, bundar,
semi tertutup sedangkan vokal u merupakan bunyi vokal belakang, tinggi,
bundar, tertutup. Secara karakteristik jenis bunyinya, vokal o cenderung
menyerupai vokal u. Keduanya mempunyai persamaan pada letidak lidah
dan bentuk mulut dan perbedaan pada posisi dan jarak lidah. Posisi lidah
ketika membentuk vokal o adalah berada di sedang atas sedangkan vokal u
adalah tinggi. Sedangkan jarak lidah dengan palatum pada bunyi huruf
vokal o adalah semi tertutup dan vokal u adalah tertutup. Berdasarkan
kedekatan fonetik fisiologis keduanya, huruf o digunakan untuk
43
mewujudkan sekaligus menggantikan huruf dhammah atau [u] dalam
kaidah Arabizi.
4. Huruf Vokal e
Huruf vokal e dalam Arabizi digunakan untuk merepresentasikan
huruf e melalui huruf kasrah . Hal ini disebabkan oleh karena huruf e
mempunyai persamaan fonetik fisiologis dengan huruf kasrah atau
huruf i. Seperti pada beberapa data berikut.
No. Data BAA Transkripsi Glos Translite-
rasi Arti
Awal Silabel
125-
128 e7na إحنا /eɦna/ ‘حننʻ nachnu 1pl
139 elklam الكالم /elkalam/ ‘الكالمʻ al-kala>m def.perkata
an
151 enta إنت /enta/ ‘أنتʻ anta 2sm
Tengah Silabel
41 7esk
/ɦesak/ حسك
احساسك‘ʻ
ihsa>suki perasaan.
pos2fs
161 fd7tena فضحتنا /fedˁeɦtena/ ‘فضحتناʻ fadhechtina>
menyalah-
kan.2fs.pos
1pl
379-
380 y5lekii خيليك /yixleki:/ ‘خيليكʻ yukhli>ki
3s.menyela-
matkan.pos
2sf
383 y7mek حيميك /yiɦmek/ ‘حيميكʻ yachmi>k 3s.menyela-
matkan.pos
2fs
Akhir Silabel
162 fe يف /fe/ ‘يفʻ fi> di/di dalam
355-
358 we
ʻ wa Danو‘ /we/ و
Tabel 18. Pengggunaan Huruf Vokal e
Tabel 18 menunjukkan bahwa penggunaan huruf e sebagai
perwujudan huruf kasrah atau huruf i dalam Arabizi berada pada semua
posisi, yaitu awal, tengah, dan akhir silabel. Kata fe dan we merupakan
44
data yang berupa charf, kata fd7tena, y5leki dan y7mek merupakan data
yang berupa fiʻl. Sedangkan data yang lain, yaitu elklam, e7na, enta, dan
7esk merupakan data yang berupa ism.
Pada bagian penggunaan huruf i telah dijelaskan bahwa terdapat
kedekatan fonetik fisiologis antara huruf kasrah dan huruf i. Dengan
demikian, berikut penjelasan persamaan fonetik fisiologis dengan huruf
kasrah atau huruf i dengan huruf e.
Posisi lidah vokal e adalah pada posisi sedang atas, dan depan.
Bentuk mulut ketika vokal e diproduksi adalah tidak bundar karena vokal
diucapkan dengan bentuk mulut yang tidak membundar, melainkan
terbentang melebar. Sedangkan jarak antara lidah dengan langit-langit
keras (palatum) vokal e termasuk vokal semi tertutup karena lidah
diangkat dalam ketinggian sepertiga di bawah vokal tertutup (Chaer, 2007:
113-114).
Dengan demikian berdasarkan tinggi rendahnya, maju mundurnya,
striktur dan bentuk mulut bunyi huruf kasrah dan huruf i adalah bunyi
vokal tinggi atas, depan, tidak bundar (membentang), dan tertutup dan
vokal e merupakan bunyi vokal depan, tinggi atas, tidak bundar, tertutup.
Dengan demikian, keduanya mempunyai persamaan hampir dalam semua
karakteristik huruf, hanya mempunyai perbedaan dalam posisi bentuk
mulut. Posisi bentuk mulut huruf i adalah tidak bundar namun cenderung
membentang, sedangkan posisi bentuk mulut huruf e adalah hanya tidak
bundar juga tidak membentang. Berdasarkan kedekatan atau persamaan
45
fonetik fisiologis keduanya, huruf e digunakan untuk mewujudkan [i] atau
huruf kasrah dalam kaidah Arabizi.
B. Pelesapan Huruf Vokal
Yaghan (2008) mengungkapkan bahwa penuturan atau penggunaan
huruf vokal dalam Arabizi bersifat opsional. Hal ini menyebabkan adanya
pelesapan huruf pada Arabizi. Seperti pada beberapa contoh berikut.
1. Pelesapan Huruf Vokal a
No. Data BAA Transkripsi Glos Transliterasi Arti
Tengah Silabel
15 3lek عليك /ʕalek/ ‘عليكʻ ‘alaik atas.2ms
36 7bibi حبييب /ɦabibi/: ‘حبييبʻ chabi>bi> sayang.pos1
s
296 sa7by صاحيب /sˁaɦabi:/ ‘صاحيبʻ shachabi> sahabat.pos
1s
321 tb3n اطبع /tˁab ʕan/ ‘طبعاʻ thabʻan tentu
327;
328 tyba طي بة /tˁayiba/ ‘طي بةʻ tayyibah baik
Tabel 19. Pelesapan Huruf Vokal a
Kata tb3n dibaca /tˁab-ʕan/, atau jika ditulis seluruh hurufnya maka
menjadi tab-3an. Kata 3lek dibaca /ʕalek/, atau seharusnya ditulis 3alek.
Kata 7bibi dibaca /ɦabibi/, atau seharusnya 7a-bi-bi:. Kata tyba dibaca
/tˁayiba/, atau seharusnya tayeba. Kata sa7by dibaca /saɦabi:/, atau
seharusnyasa-7a-bi:. Hal tersebut menunjukkan adanya pelesapan 1 huruf
a pada tengah silabel.
2. Pelesapan Huruf i
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
Tengah Silabel
119;
120 dh ده /dih/ ‘ىاذهʻ ha>dzihi ini.fs
46
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
217 lma ملا /lima/ ‘ملاʻ lima> ketika
242-
246 mn من /min/ ‘منʻ min dari
383 y7mek حيميك /yiɦmek/ ‘حيميكʻ yachmi>k 3s.menyela-
matkan.pos2fs
380 y5leki خيليك /yixleki/ ‘خيليكʻ yuxli:ki melepaskan.
3.pos2fs
Tabel 20. Pelesapan Huruf Vokal i
Kata lma dibaca /lima/, atau jika ditulis seluruh hurufnya maka
menjadi li-ma. Kata y7mek dibaca /yiɦmek/, atau seharusnya menjadi yi7-
mek. Kata y5leki dibaca /yixleki/, atau seharusnya ditulis yi5leki. Kata mn
dibaca /min/, atau seharusnya menjadi min. Kata dh dibaca /dih/atau
seharusnya ditulis dih. Data pada tabel 20 adalah contoh pelesapan huruf
i pada tengah silabel.
3. Pelesapan Huruf e
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
Awal Silabel
202-
210 l ال /el/ ‘الʻ al- def.
270;
271 nti إنت /enti/ ‘أنتʻ anti 2fs
Tengah Silabel
161 fd7tena فضحتنا /fedeɦtena/ ‘فضحتناʻ fadhichti-na>
menyalah-
kan.2fs.po
s1pl
175;
176 hna ىنا /hena/ ‘ىناʻ huna> di sini
186-
188 kda كده /keda/ ‘كا ىاذاʻ ka> ha>dza> seperti ini
363 wla و ال /wela/ ‘و الʻ wa la> dan tidak
Akhir Silabel
329-
349 w و /we/ ‘وʻ wa dan
Tabel 21. Pelesapan Huruf Vokal e
47
Kata nti dibaca /enti/, jika ditulis secara lengkap maka menjadi en-
ti. Kata l dibaca /el/, atau seharusnya ditulis el. Hal ini membuktikan
bahwa adanya pelesapan huruf e pada awal silabel.
Kata fd7tena dibaca /fedehtena/ atau jika ditulis secara lengkap
menjadi fe-de7-te-na. Kata hna dibaca /hena/, atau seharusnya ditulis
hena. Kata kda dibaca /keda/, atau seharusnya ditulis keda. Kata wla
sebenarnya merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata wa dan la. Kata
wla dibaca /wela/, jika ditulis secara lengkap maka akan menjadi we-la.
Data-data di atas merupakan contoh pelesapan huruf e pada tengah silabel.
Kata w dibaca /we/ seharusnya ditulis we, data ini menunjukkan
adanya pelesapan huruf e pada akhir silabel.
4. Pelesapan Huruf o
Huruf o dalam kaidah Arabizi pada umumnya tidak dilesapkan.
Hal ini tampak pada beberapa contoh tabel 17 yaitu pengggunaan huruf o.
Kata bto3 dibaca /betuʕ/ hal ini menunjukkan tidak adanya
pelesapan [u] yang direpresentasikan dengan huruf o. Kata sorti dibaca
/sˁorti/. Huruf o pada kata tersebut merupakan pengganti [u]. Kata sorti:
berasal dari kata su>rot-i:. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat
pelesapan [u] yang diwakilkan oleh huruf o pada kata tersebut. Dengan
demikian pelesapan [u] yang diwakili oleh huruf o tetap ditulis sehingga
tidak ada pelesapan huruf o dalam Arabizi.
Berdasarkan keseluruhan data, ditemukan dua data kasus pelesapan
huruf o pada tengah kata. Pelesapan ini ditemukan pada data yang
mempunyai arti yang sama yaitu pada kata tb dan tp. Dua kata tersebut
48
merupakan kata yang sama, yaitu “pasti”. Perbedaan keduanya hanya
terletak pada perwujudan huruf ب dengan huruf konsonan b dan p.
No. Data BAA Transkrip-
si Glos
Transli-
terasi Arti
319;
320 tb طب /tˁob/ ‘طبعاʻ thabʻan tentu/pasti
326 tp طب /tˁop/ ‘طبعاʻ thabʻan tentu/pasti
Tabel 22. Pelesapan Huruf Vokal o
Kata tb dan tp merupakan ortografi Arab dari kata طب yang berarti
tentu/pasti. Kasus ini merupakan permainan huruf dalam representasi
huruf ب, karena terdapat kedekatan fonetik fisiologis antara huruf p
dengan huruf b (selanjutnya akan dibahas pada perwujudan huruf
konsonan p).
Pelesapan huruf o pada dua kata tersebut merupakan imalah dari
huruf fatchah pada huruf ط. Hal ini menunjukkan bahwa kata طب baik
ditulis dengan huruf p atau huruf b dalam Arabizi telah familier di benak
pembaca atau penerima teks Arabizi, sehingga tidak menyebabkan
kekeliruan pembacaan atau maksud dari keduanya.
5. Pelesapan Huruf Vokal Total
Pelesapan huruf vokal pada beberapa data berikut ini adalah
pelesapan total huruf vokal, artinya penutur tidak menggunakan huruf
vokal pada teks Arabizi.
49
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
Pelesapan Huruf Vokal pada Ism
98;
99 bs بس /bas/ ‘فقطʻ faqath
hanya
119,1
20 dh ده /dih/ ‘ىاذهʻ ha>dzihi ini.fs
149 enk عينك /ʕenak/ ‘عينكʻ ‘ainak mata.
pos2fs
225;
226 m3 مع /mʕa/ ‘معʻ maʻa bersama
262 nby نيب /nabi/ ‘ نيبʻ nabiyy nabi
264-
266 nfsy نفسي /nafsi:/ ‘نفسيʻ nafsi> diri.pos1s
278-
284 rb رب /rab/ ‘ ربʻ rabb tuhan
319;
320 tb طب /tˁob/ ‘طبعاʻ thabʻan
tentu/
pasti Pelesapan Huruf Vokal pada Fiʻl
159 fahm فهم /fahm/ ‘فهمʻ fahm paham
413 zh2 زىق /zahʔ/ ‘زىقʻ zahaq
merasa
bosan.
3ms
412 zbt ضبط /dˁabet/ ‘ضبطʻ dhabt Pasti
414 zhrt ظهرت /ðˁaharat/ ‘ظهرتʻ dzaharat tampak.3
fs
Pelesapan Huruf Vokal pada Charf
86;
87 b ب /bi/ ‘بʻ bi dengan
168 fyh فيو /fih/ ‘فيوʻ fi>h di/di
dalam.
pos3ms
242-
246 mn من /men/ ‘منʻ min dari
254;
255 msh مش /moʃ/ ‘الʻ la> tidak
329-
349 w و /we/ ‘وʻ wa dan
Tabel 23. Pelesapan Huruf Vokal Total
Alasan penutur melesapkan huruf secara total adalah kesepahaman
pembaca dan penutur pada kata-kata tersebut. Kata tb digunakan
sebanyak 2 kali, yaitu pada data 319 dan 320. Kata w digunakan sebanyak
50
20 kali, yaitu pada data 329 hingga 349. Hal ini membuktikan bahwa data
yang dilesapkan tersebut setidaknya digunakan lebih dari 1 kali.
Adapun data yang dipakai 1 kali (262; 149; 159; 413; 412; 414;
dan 168) merupakan contoh leksikon Arabizi yang akrab dibenak
pembaca. Hal ini disebabkan oleh permainan penutur Arabizi dalam
melesapkan total huruf vokal pada leksikon-leksikon tersebut dengan
tetap memperhatikan aspek kesepahaman bagi pembaca.
Dengan demikian kesepahaman pembaca dan penutur terhadap
beberapa data tersebut merupakan alasan pelesapan huruf vokal total pada
Arabizi.
C. Penulisan Huruf Vokal Panjang
Huruf vokal panjang merupakan huruf seperti [ ... ا ], [ ... و ], [ ... ي ].
Pada umumnya penulisan huruf vokal panjang pada transliterasi dan
transkripsi huruf Arab ke Latin menggunakan tanda (:) atau (>) yang berubah
menjadi tanda strip atas (-). Dalam Arabizi kaidah penulisan huruf vokal
panjang pada umumnya ditulis dengan menggandakan huruf (double vokal).
Adapula variasi penulisan huruf vokal panjang dengan menuliskan satu huruf
vokal panjang (single vokal) atau tanpa digandakan bahkan ada yang
melesapkannya (zero vokal). Seperti beberapa contoh berikut ini:
1. Double Vokal
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
Tengah Silabel
171 gehaad جهاد /geha:d/ ‘جهادʻ jiha>d usaha
198-
200 kteer كتري /keti:r/ ‘كثريʻ katsi>r banyak
51
No. Data BAA Transkripsi Glos Transli-
terasi Arti
303-
305 sneen سنني /sini:n/ ‘سننيʻ sini>n tahun.pl
Akhir Silabel
37 7bibtii حبيبيت /ɦabibti:/ حبيبيت‘
ʻ chabi>bati> kekasih. pos1s
60 adraaaaa قدرة /ʔadra/ ‘قدرةʻ qadra mampu
155 ew3iiii أوعي /ewʕi:/ ‘أوعيʻ aw‘i> awas/jaga.imp
.2sf
Tabel 24. Penulisan Double Vokal
Kata kteer dibaca /keti:r/ dengan ortografi Arab كتري. Kata sneen
dibaca /sini:n/ dengan ortografi Arab سنني. Dua kata tersebut menunjukkan
kasus double vokal e pada tengah silabel. Sedangkan kata gehaad
menunjukkan kasus double vokal a pada tengah silabel.
Kata ew3iiii dibaca /ewʕi:/. Hal tersebut menunjukkan adanya
double vokal i pada kata ew3iii pada akhir silabel. Begitu pula dengan kata
7bibtii pada data 303-305. Sedangkan kata adraaaaa mengalami kasus
double vokal a pada akhir silabel.
Berdasarkan rata-rata data yang diperoleh, penulisan double vokal
hanya terjadi pada tengah dan akhir silabel. Hal ini dilakukan sebagai
penanda huruf vokal panjang yang pada umumnya terletak di di tengah
dan akhir kata, seperti data pada tabel 24.
2. Single Vokal
No. Data BAA Transkrip-
si Glos
Transli-
terasi Arti
Tengah Silabel
28 3rosa عروسة /ʕrusah/ ‘عروسةʻ ‘ru>sah pengantin
52
No. Data BAA Transkrip-
si Glos
Transli-
terasi Arti
36 7bibi حبييب /ɦabibi:/ ‘حبييبʻ chabi>bi> sayang.pos
1s
42 7gat حجات /ɦaga:t/ ‘حجاتʻ chaja>t kebutuhan.
plf
183 kafel كا يف ال... /kafel/ ‘ …كا يف ال ʻ ka>fi>l
seperti. di/
di
dalam.def
269 nshofk نشوفك /nʃu:fek/ ‘ كرأين ʻ ra‘ainak melihat.
1pl.pos2fs
381 y5likii خيليك /yixli:ki/ ‘خيليكʻ yuxli>ki
3s.menye-
lamatkan.
pos2sf
Akhir Silabel
125-
128 e7na إحنا eɦna ‘حننʻ nachnu 3pl
217 lma ملا lima ‘ملاʻ lima> ketika
209;
210 la ال la: ‘الʻ la>
jangan/
tidak
385-
395 ya يا ya: ‘ياʻ ya> hai
Tabel 25. Penulisan Single Vokal
Kata 3rosa dibaca /ʕru:sah/ ortografi Arabnya adalah عروسة.
Seharusnya kata 3rosa ditulis 3roosa atau 3ruusa (jika menggunakan
huruf u) karena terdapat huruf vokal panjang waw pada kata عروسة. Namun,
penutur Arabizi hanya menuliskan satu huruf vokal (single vokal) pada
kata tersebut. Hal tersebut juga terjadi pada kata nshofk data no. 269.
Penulisan single vokal o pada dua kata tersebut terjadi pada tengah silabel.
53
Kata kafel berasal tiga kata yakni „...كايف الʻ. Kata كا berarti
„sepertiʻ, kata يف berarti „di/di dalamʻ dan kataال merupakan definit dari
kata setelahnya. Kata kafel seharusnya ditulis dengan kaafiil atau kaafeel
untuk menunjukkan mad pada kata يف dan كاdalam Arabizi. Huruf vokal
pada kata tersebut ditulis satu kali (single vokal) karena kata يف bertemu
dengan ال sehingga mad pada kata يف melebur pada kata ال. Sedangkan
pada kata كاditulis satu kali (single vokal) karena pada umumnya kaidah
Amiyah Mesir menghilangkan vokal panjang pada tengah kata (Kholisin,
tt: 9-10). Selain itu, keakraban pembaca pada kata tersebut tidak
menyebabkan kesalahan pembacaan atau maksud dari penutur dan
penerima teks Arabizi.
Kata 7gat berasal dari kata „حجاتʻ yang menunjukkan adanya
huruf vokal panjang alif pada akhir katanya. Seharusnya kata 7gat ditulis
7agaat namun karena alasan kepahaman penutur pada kata tersebut, kata
7gat ditulis dengan menuliskan satu huruf vokal (single vokal).
Kata y5likii dibaca /yixli:ki:/ ortografi Arabnya adalah خيليك. Pada
tengah kata خيليك terdapat huruf vokal panjang yang ditandai dengan huruf
Seharusnya penulisan Arabizi dari kata tersebut adalah y5liikii sebagai .ي
54
penanda ma>d di sana. Namun penutur hanya menuliskan satu huruf pada
penanda ma>d. Hal ini disebabkan oleh kaidah Amiyah Mesir yang pada
umunya menghilangkan vokal panjang pada tengah kata (Kholisin, tt: 9-
10). Hal ini juga terjadi pada data no. 36 kata ‘7bibiiʻ.
Kata la dibaca /laa/ dan seharusnya ditulis laa karena ortografi
Arabnya adalah „الʻ. Hal ini menunjukkan adanya single vokal pada kata
yang mengandung huruf vokal panjang di akhir silabel. Hal serupa juga
terjadi pada kata lma, e7na, dan ya.
3. Zero Vokal
No. Data BA Transkripsi Glos Transliterasi Arti
11 3l علي /ʕala/ ‘عليʻ ‘ala> di atas
156 f يف /fe/ ‘يفʻ fi> di/di dalam
365-
376 y يا /ya:/ ‘ياʻ ya> Hai
Tabel 26. PenulisanZeroVokal
Kata y pada data 365-376 dibaca ya:, namun tidak didapati huruf
dalam tulisan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kasus zero vokal
dalam kalimat ini.
Kasus tersebut juga ditemukan pada kata f dan 3l. Kata f berasal
dari kata „يفʻ yang seharusnya dibaca /fi:/ atau /fe/ dalam bahasa Arab
Amiyah, justru ditulis tanpa huruf (zero vokal). Kata 3l merupakan teks
Arabizi dari kata علي atau dibaca ʕala. Seharusnya kata tersebut ditulis
3alaa untuk menunjukkan huruf vokal panjang pada akhir silabel, namun
pada kata 3l tidak terdapat huruf (zero vokal).
55
Ketiga kasus ini disebabkan oleh adanya keakraban pembaca pada
kata-kata tersebut. Artinya meskipun tanpa disertai huruf, kata-kata
tersebut dapat dipahami oleh penerima teks. Kasus ini hampir serupa
dengan data pada tabel 23 tentang pelesapan huruf vokal total.
Perbedaannya terletak pada penggunaan huruf vokal panjang pada kata-
kata Arabizi. Jika kasus pelesapan huruf total terjadi pada semua tataran
kata, kasus zero vokal terjadi pada tataran charf saja.
Kaidah Arabizi menerapkan tiga cara dalam penulisan huruf vokal
panjang yakni: (1) double vokal atau penggandaan huruf vokal, seperti
contoh data pada tabel 24; (2) single vokal, seperti contoh data pada tabel
25; dan (3) zero vokal, seperti contohdata pada tabel 26.
Pada umumnya penulisan huruf vokal panjang pada Arabizi
berdasarkan keakraban pembaca pada kata Arabizi. Meskipun dilakukan
dengan tiga cara yang berbeda kata tersebut masih dapat dipahami oleh
pembaca
Penulisan dan pelesapan huruf maupun vokal panjang dalam kaidah Arabizi
dilakukan karena beberapa alasan. Sesuai yang telah diungkapkan oleh Yaghan
(2008), berikut adalah alasan penggunaan huruf vokal pada Arabizi.
1. Kesepahaman Pembaca
Alasan ini merupakan alasan yang bersifat subjektif artinya tidak
semua pengguna menganggap atau merasa paham dengan teks Arabizi. Seperti
pada kasus pelesapan huruf o pada tabel 22. Kata طب bisa ditulis dengan tp
atau tb dalam kaidah Arabizi. Baik menggunakan huruf b atau p, kata طب
56
dalam Arabizi telah paham di benak pembaca atau penerima teks Arabizi,
sehingga tidak menyebabkan kekeliruan pembacaan atau maksud dari
keduanya.
Contoh lain terdapat pada data no. 270; 271 yaitu pada kata nti. Kata
tersebut mengalami pelesapan huruf e di awal silabel, sehingga jika ditulis
lengkap adalah enti. Meskipun demikian, kata nti tetap bisa dipahami oleh
pembaca atau penerima teks Arabizi. Hal ini menunjukkan adanya keakraban
pembaca pada beberapa kata pada teks Arabizi.
2. Kejelasan Kontekstual Kata
Pada kaidah bahasa Arab Fushcha, huruf vokal panjang selalu ditulis.
Hal ini berfungsi selain sebagai alat bantu baca suatu kata, juga membantu
pembaca agar terhindar dari kesalahan sharf dan Iʻrab (Hassan, 2007:142-
143). Namun, pada kaidah Arabizi penulisan huruf vokal panjang didasarkan
pada alasan kemungkinan adanya keakraban pembacaan teks Arabizi oleh
penerima teks. Hal ini menimbulkan adanya perbedaan dalam penulisan huruf
vokal panjang dalam kaidah Arabizi.
Perbedaan ini tidak menimbulkan masalah dalam penerimaan teks oleh
pembaca, karena adanya kejelasan kontekstual kata. Seperti contoh pada data
183 yaitu pada kata kafel yang berarti „seperti pada/di.defʻ dengan ortografi
bahasa Arab „ ايف ال...ك ʻ. Secara gramatika bahasa Arab kata dalam Arabizi
tersebut belum benar karena terdapat dua charf yang bergabung menjadi satu
kata, kafel. Selain itu definit „الʻ menambah ketidaksenyapan dalam kata
tersebut. Meskipun demikian, kejelasan kontekstual kata tersebut membantu
57
pembaca memahami kata tersebut sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
makna pada kata tersebut.
Contoh lain ditemukan pada data no. 365-376. Kata y ditulis tanpa
huruf, namun pada umumnya penerima teks Arabizi telah paham bahwa yang
dimaksud kata tersebut adalah kata ya> yang berarti „wahaiʻ. Selain karena
kesepahaman pembaca, kejelasan kontekstual kata juga memengaruhi
kesepemahaman antara penutur dengan penerima teks Arabizi.
3. Pengaruh Imalah
Penggunaan huruf pada leksikon-leksikon Arabizi dipengaruhi oleh
imalah suatu huruf konsonan dalam kata tersebut. Pada bahasa Arab Fushcha,
imalah terjadi pada huruf-huruf konsonan berikut ص, ض, ط,ظ. Contoh data
no. 308 pada kata sorti. Kata sorti dibaca /sˁorti/ dengan ortografi Arab „ ريتو ص ʻ.
imalah huruf vokal pada huruf konsonan ص membuat kata „ رو ص ʻ yang
seharusnya dibaca /sˁu:r/ menjadi /sˁor/. Hal ini membuktikan bahwa imalah
huruf u bisa berubah menjadi huruf o pada kata Arabizi.
Contoh lain adalah pada imalah huruf i yang berubah menjadi [e].
Namun imalah pada kasus ini tidak dipengaruhi oleh huruf konsonan. Kasus
ini terdapat pada data 161 yaitu kata fd7tena yang dibaca /fedˁeɦtena/ dengan
tulisan „فضحتناʻ dan seharusnya dibaca /fedˁeɦtina/ pada bahasa Arab Fushcha.
Namun penggunaan huruf e pada bahasa Arab Amiyah terbawa hingga pada
penulisan kata Arabizi.
58
Kasus serupa juga terjadi pada huruf vokal panjang pada Arabizi.
Contoh pada data no. 379-380 yaitu pada kata y5lekii dibaca /yixleki:/ dengan
ortografi Arab „خيليكʻ. Seharusnya huruf e pada kata y5lekii ditulis y5li:ki
karena terdapat huruf vokal panjang yang ditandai dengan huruf ي, namun
karena pengaruh bahasa Amiyah yang menghilangkan vokal panjang pada
tengah kata (Kholisin, tt: 9-10). Huruf e digunakan sebagai perwujudan huruf
i rangkap (Kholisin, tt: 5). Hal ini juga terjadi pada data no. 383 yaitu pada
kata y7mek.
4. Pengaruh Wazan
Kaidah bahasa Arab Fushcha bisa saja berbeda dengan kaidah bahasa
Arab Amiyah. Hal ini dapat mempengaruhi kaidah Arabizi pula. Berikut
beberapa kasus tentang pengaruh wazan yang ditemukan dalam data Arabizi:
4.1. Huruf Vokal e pada Silabel-1
Huruf vokal e pada awal silabel ditemukan dalam 3 tataran kata
dalam bahasa Arab, yaitu pada ism, fiʻl, dan charf.
No. Data BAA Transkrip-
si Glos
Translite-
rasi Arti
Huruf Vokal e Silabel-1 pada Ism
41 7esk
/ɦesak/ حسك
احساسك‘ʻ
ihsa>suki perasaan.pos2fs
125-
128 e7na إحنا /eɦna/ ‘حننʻ nachnu 1pl
151 enta إنت /enta/ ‘أنتʻ anta 2sm
169 gd3an جدعان /gedʕan/ ‘جدعانʻ jid‘a>n Keren
171 gehaad جهاد /gehaad/ ‘جهادʻ jiha>d Usaha
270,
271 nti إنت /enti/ ‘أنتʻ anti 2fs
59
No. Data BAA Transkrip-
si Glos
Translite-
rasi Arti
Huruf Vokal e Silabel-1 pada Charf
21 3ndna عندنا /ʕendana/ ‘عندناʻ ‘indana> bagi.pos1pl
94 bekii بك /beki/ ‘بكʻ biki dengan.pos2fs
101 bsra بسرعة /besraʕa/ بسرعة bisur‘ah dengan cepat
106 bto3 بتوع /betu:ʕ/ عند ‘inda kepunyaan
162 fe يف /fe/ ‘يفʻ fi> di/di dalam
165 fel ...يف ال /fel/ ‘...يف الʻ fi>l di;di dalam.def
247 mnha منها /menha/ ‘منهاʻ minha> dari.pos3sf
355-
358 we
ʻ wa danو‘ /we/ و
Tabel 27.Huruf Vokal e pada Silabel-1 (1)
Tabel 27 menunjukkan penggunaan huruf e di awal kata atau
silabel-1. Hal ini disebabkan oleh pengaruh imalah dialek Mesir maka
huruf yang seharusnya berbunyi [i] berubah menjadi huruf vokal e.
Ada pula beberapa kata dalam bahasa Arab Fushcha yang
mengalami perubahan bunyi pada bahasa Amiyah. Hal ini disebabkan
oleh alasan yang sama yaitu karena kaidah Amiyah yang merubah
awal kata yang seharusnya huruf awalnya adalah a atau u menjadi [i]
atau kasrah, dan juga karena terbawa imalah dialek Mesir maka huruf
itu berubah menjadi huruf vokal e. Seperti data pada tabel berikut :
No. Data BAA Transkripsi Glos Translite-
rasi Arti
Huruf vokale Silabel-1 pada Ism
149 enk عينك /ʕenak/ ‘عينكʻ ʻainak mata.pos2fs
175 hna ىنا /hena/ ‘ىناʻ huna> di sini
Huruf vokale Silabel-1 pada Fiʻl
161 fd7tena فضحتنا /fedˁeɦtena/
<ʻ fadhechtinaفضحتنا‘menyalahkan.
2fs.pos1pl
167 fr7teni فرحتين /fereɦteni/ ‘فرحتينʻ farichtini: membahagia-
kan.2fs. pos1s
60
No. Data BAA Transkrip-si Glos Translite-
rasi Arti
139 elklam الكالم /elkalam/ ‘الكالمʻ al-kala>m def.perkataan
379-
380 y5lekii خيليك /yixleki/;
/yexleki/ ʻ yukhli>kiخيليك‘
3s.menyelamatk
an.pos2sf
384 y7mik حيميك /yiɦmik/;
/yeɦmik/ ʻ yachmi>kحيميك‘
3s.menyelamat
kan.pos2fs
409 yrg3ni جعنير /yergeʕni/ ‘يرجعنʻ yarjiʻna kembali.3fpl
Tabel 28. Huruf Vokal e pada Silabel-1 (2)
4.2. Kasus Posesif
Kasus posesif atau possessive case „حالة اإلضافةʻcha>latul idha>fah
yang terpengaruh oleh wazan Amiyah pada data Arabizi adalah kalimat
yang ber-dhamir mudzakkar dan muannats mufrad (maskula-femina
single). Berikut beberapa contoh data pada Arabizi.
No. Data BAA Transkripsi Glos Translite-
rasi Arti
Kasus Posesif Maskula
15 3lek عليك /ʕalek/ ‘عليكʻ ‘alaik atas.pos2ms
383 y7mek حيميك /yiɦmek/ ;
/ yeɦmek// ʻ yachmi>kaحيميك‘
melindungi.
pos2ms
Tabel 29. Kasus Posesif Maskula
No. Data BAA Transkripsi Glos Translite-
rasi Arti
Kasus Posesif Femina
16 3lik عليك /ʕalik/ ‘عليكʻ ‘alaik atas.pos2fs
41 7esk
ʻ ihsa>sukiاحساسك‘ /ɦesak/ حسك
perasaan.
pos2fs
94 bekii بك /beki/ ‘بكʻ Biki dengan.pos2fs
269 nshofk نشوفك /nʃu:fek/ ‘ كرأين ʻ ra‘ainak melihat.
1pl.pos2fs
384 y7mik حيميك /yiɦmik/;
/yeɦmik/ ʻ yachmi>kحيميك‘
3s.menyelama
tkan.pos2fs
379-
380 y5lekii خيليك /yixleki/;
/yexleki/ ʻ yukhli>kiخيليك‘
3s.menyelama
tkan.pos2sf
Tabel 30. Kasus Posesif Femina
61
Kata 3lik dibaca /ʕalik/ dengan ortografi Arab „عليكʻ berarti atas.2fs.
Kata 3lek dibaca /ʕalek/ dengan ortografi Arab „عليكʻ berarti „atas.2msʻ.
Kedua kata tersebut memiliki perbedaan pada penggunaan huruf e dan i
yang didasarkan pada dhamir cha>latul idha>fah. Jika dhamir cha>latul
idha>fah merupakan femina atau muannats maka huruf yang digunakan
adalah i. Sedangkan huruf e digunakan untuk dhamir cha>latul idha>fah
berupa maskula atau mudzakkar. Hal ini juga tampak pada data no. 384
dan 383.
Hal lain yang dapat membedakan dhamir cha>latul idha>fah femina
dan maskula single suatu ism adalah pada penambahan huruf I untuk
femina dan a untuk maskula pada akhir dhamir. Contoh pada data 379-
380 dan 94 yaitu pada kata y5leki dan bekii. Kata ki pada dua kata
tersebut merupakan penanda dhamir muannats mufrad (femina single).
Berbeda dengan penanda dhamir mudzakkar mufrad (maskula single)
yang tidak menambahkan huruf a pada akhir dhamir, seperti pada data 15
dan 383.