34
PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Pengertian Penutup Lantai Penutup lantai merupakan salah satu elemen penting bagi kenyamanan dan keindahan sebuah hunian, mencerminkan kepribadian serta membawa nuansa tertentu pada sebuah ruangan. Sesuai perkembangan Zaman dan pertumbuhan industry material, saat ini dipasaran banyak beredar berbagai jenis penutup lantai. Setiap jenis material tersebut tentu memiliki karakteristik tersendiri, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan semakin bervariasinya jenis penutup lantai yang tersedia saat ini, otomatis memberikan kemudahan dalam pemilihan bahan untuk mewujudkan tema dan gaya dalam sebuah hunian. Hanya perlu pastikan bahwa material yang dipakai adalah sesuai kebutuhan. Lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan identitas suatu rumah. Jenisnya pun sangat beragam dengan harga yang beragam pula sesuai dengan desain dan kebutuhan. Secara umum bahan penutup lantai yang ada di pasaran dapat dibenakan menjadi 2 katagori

Bab II Gamtek

  • Upload
    agam

  • View
    61

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab II Gamtek

Citation preview

Page 1: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Penutup Lantai

Penutup lantai merupakan salah satu elemen penting bagi kenyamanan

dan keindahan sebuah hunian, mencerminkan kepribadian serta membawa

nuansa tertentu pada sebuah ruangan.

Sesuai perkembangan Zaman dan pertumbuhan industry material, saat

ini dipasaran banyak beredar berbagai jenis penutup lantai. Setiap jenis

material tersebut tentu memiliki karakteristik tersendiri, dengan kelebihan dan

kekurangan masing-masing.

Dengan semakin bervariasinya jenis penutup lantai yang tersedia saat ini,

otomatis memberikan kemudahan dalam pemilihan bahan untuk mewujudkan

tema dan gaya dalam sebuah hunian. Hanya perlu pastikan bahwa material

yang dipakai adalah sesuai kebutuhan.

Lantai merupakan salah satu unsur pembentuk rumah dan menentukan

identitas suatu rumah. Jenisnya pun sangat beragam dengan harga yang

beragam pula sesuai dengan desain dan kebutuhan. Secara umum bahan

penutup lantai yang ada di pasaran dapat dibenakan menjadi 2 katagori yaitu

jenis lantai alami dan buatan. Bebatuan yang dipotong seperti marmer, granit

dan limestone merupakan lantai alami. Sedangkan semen, keramik, dan vinyl

dikatagorikan sebagai lantai buatan.

Page 2: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

2.1.2 Jenis-Jenis Penutup Lantai

Lantai Kayu

Sejak dahulu kayu merupakan bahan bangunan yang umum dan

banyak tersedia sehingga dapat digunakan untuk semua elemen

bangunan seperti lantai, dinding, konstruksi bangunan dan atap. Lantai

kayu sampai sekarang masih menjadi bahan yang popular untuk rumah

tinggal karena kesan estetika yang alami serta kemampuannya untuk

memberikan kehangatan di dalam ruang. Kayu yang fleksibel dapat

memberikan suasana elegan, klasik, modern maupun kontemporer.

Teknologi produksi lantai kayu telah berkembang pesat seiring dengan

meningkatnya permintaan masyarakat. Jenis lantai parket yang dikenal

secara umum adalah generasi lantai kayu yang menggantikan lantai

papan untuk rumah panggung. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut :

Page 3: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

1. Parket yang terbuat dari kayu solid atau dikenal dengan Solid

Parquet

2. Parket yang terbuat dari kayu asli dengan teknologi layer untuk

mencapai tingkat kestabilan yang sempurna dikenal dengan

engineer parquet

3. Parket yang bahannya terbuat dari bubuk kayu ( MDF ) dan

diberi lapisan bertekstur kayu pada permukaannya.

Lantai Marmer dan Granit

Jenis lantai ini merupakan bahan tambang yang langsung diambil

dari alam. Marmer dan granit merupakan jenis batuan yang terbentuk

dalam waktu ratusan tahun dan tidak dapat diperbaharui.

Pengolahannya hanya memerluakan proses pemotongan dan

penghalusan saja. Ketersediaannya di alam yang terbatas

menyebabkan harganya sangat mahal di pasaran. Lantai marmer

sangat kuat dan tidak getas cocok untuk menahan beban yang berat.

Page 4: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Marmer bersifat dingin sehingga dapat menyejukan suhu di dalam

ruangan. Tampilannya pun sangat mewah dengan beragam motif dan

corak. Namum perawatannya lebih sulit dibandingkan jenis lantai

lainnya. Lantai granit pada prinsipnya hampir sama dengan marmer,

hanya secara kasat mata warnanya lebih gelap. Ketersediaan jenis

batuan ini di alam lebih langka menyebabkan harganya juga lebih mahal

dari marmer.

Lantai Keramik

Keramik adalah jenis penutup lantai yang paling popular

digunakan di Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat

variatif, dari yang murah sekitar Rp. 25.000 / m2 sampai yang harganya

diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat

beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi.

Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih

indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan

keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan

beban.

Lantai Vinyl

Page 5: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Lantai ini sangat praktis untuk mengubah tampilan ruangan.

Dibagian bawahnya terdapat lem yang mudah direkatkan pada lapisan

plesteran atau lantai keramik. Kalau sudah bosan anda tinggal

melepasnya dan menggantinya dengan motif lain. Pemasangannya

sangat mudah sehingga bisa dilakukan sendiri. Perawatannyapun

sangat mudah. Hampir sama dengan lantai keramik. Material ini sangat

kuat, tahan api dan air sehingga banyak juga digunakan di bangunan-

bangunan publik. Banyak digunakan sebagai alternative lantai parket

karena harganya lebih murah dan tahan rayap. Lantai vinyl tersedia

dalam vinyl tile ( kotak atau persegi) dan vinyl sheet (bentuk

gulungan/rol). Harganya pun variatif berkisar antara Rp. 60.000 –

350.000.

Lantai Karpet

Page 6: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Lantai karpet dapat dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah

karpet satuan yang biasa dipakai sebagai aksen pemanis ruangan.

Motif dan warnanya sangat beragam dengan bahan baku yang beragam

pula. Ukurannya pun barmacam-macam dengan bentuk kotak, persegi

ataupun lingkaran. Jenis kedua adalah karpet yang secara permanen

ditempel pada lantai seluruh ruangan. Lantai jenis ini hanya cocok

dipakai di daerah subtropis atau ruangan yang memakai AC/pendingin

udara. Kita sering menemuinya di kantor atau kamar hotel.

Kelebiahannya adalah kesan hangat dan kemudahan pemasangannya.

Cocok juga untuk tempat bermain anak karena permukaannya yang

tidak keras. Lantai karpet lebih sulit dibersihkan jika terkena noda dan

cairan dibanding jenis lantai yang lain. Perawatannya pun lebih mahal

harus memakai penyedot debu atau dibawa ke dry cleaning. Banyak

lagi alternative material untuk lantai yang tidak dapat saya tuliskan satu

persatu. Semua tergantung bentuk desain dan selera anda.

Page 7: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

2.2 Pokok Bahasan

2.2.1 Keramik dan Plint

Keramik adalah salah satu bahan penutup lantai yang

memberikan kesan indah, bersih, menarik dan luas. Hadirnya keramik

membuat lantai sempit tampak luas. Keramik mudah dipadukan dengan

bahan penutup lantai lainnya. Harganya terjangkau dan perawatannya

mudah. Sedangkan plint adalah salah satu aksesoris keramik yang

berfungsi sebagai pembatas lantai dengan dinding,dipasang vertical

pada dinding paling bawah.

Pemilihan jenis, motif dan warna keramik yang tepat bisa

memberikan kesan ruangan menjadi nyaman, ruangan kesannya lebih

luas, cerah dan indah. Akan tetapi sebaliknya, kalau salah pilih keramik,

rumah atau bangunan bisa menjadi tidak menarik. Didalam memilih

keramik untuk lantai atau dinding sebaiknya diselaraskan dengan

desain Interior dan jenis meubel/furniture yang akan digunakan.

Bahan yang memiliki fleksibilitas tinggi dan dapat diaplikasikan

pada hampir seluruh bagian rumah ini tersedia di pasaran dengan

variasi produk yang semakin beragam. Memilihnya tidak hanya dilihat

dari segi estetikanya saja, tetapi juga harus dilihat dari segi mutu bahan,

cara pemasangan, serta perawatan.

Bangunan dan konstruksinya, termasuk lantai dan dinding, dalam

sejarahnya dibutuhkan oleh manusia antara lain untuk menghadapi

iklim. Salah satu faktor terpenting untuk membangun perlindungan

terhadap cuaca dan iklim adalah ditutupnya lantai dan dinding oleh

sebuah material bahan bangunan. Salah satu di antaranya adalah

keramik

Untuk lantai, pada awalnya cukup hanya dengan menggunakan

bahan tanah yang selalu disirami air agar debu tidak beterbangan.

Namun, dari segi kebersihan dan kesehatan, terutama kelembapan

Page 8: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

udara, sangat tidak mendukung. Oleh karena itu, muncul pemikiran

untuk menutup Iantai tanah tersebut dengan ubin yang bahan bakunya

berupa campuran semen, pasir, dan air. Setelah lantai tanah ditutup

ubin, lantai menjadi kuat dan rata. Ada juga rumah-rumah tradisional

yang menggunakan penutup lantai dari kayu.

Perkembangan bahan lantai akhirnya terus berlanjut. Muncul

kemudian ubin teraso yang bahan bakunya berupa semen, pasir, batu

pecah, air, dan pewarna. Selanjutnya, dengan perkembangan teknologi,

muncul ubin keramik yang sudah pasti dari segi pewarnaan dan corak

lebih menarik dan variatif. Ada juga jenis bahan penutup lantai berupa

marmer, tegel, dan parket.

Lantai yang indah menjadi dambaan setiap pemilik rumah. Nilai

estetis suatu lantai memberikan tampilan indah sesuai tuntutan trend.

Tuntutan ini akan dapat terjawab bila tepat memilih keramik. Ini

disebabkan di pasaran ditawarkan beragam jenis, motif, warna, ukuran,

kualitas, dan merek produk keramik. Oleh karena itu, kesalahan memilih

keramik akan berakibat pada pembengkakan biaya karena harus dibuat

ulang atau mungkin juga penyesalan bila akhirnya tidak ada perbaikan.

Selain itu, pemilihan yang tepat juga akan mempengaruhi daya awet,

kenyamanan, dan tampilan. Untuk itulah, pemilihan produk keramik

menjadi kegiatan penting yang harus dirancang dan direncanakan

sebelumnya.

Misalkan saja direncanakan akan dipasang keramik untuk lantai

kamar mandi, tetapi keramik yang dibeli berpermukaan licin. lni jelas

salah karena untuk kamar mandi sebaiknya memiliki permukaan kasar.

Penyebabnya karena kamar mandi sering basah. Bila lantainya licin

maka pengguna kamar mandi kemungkinan akan terjatuh akibat

terpeleset.

Page 9: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Dalam suatu perencanaan pemasangan keramik tentunya

mempunyai peranan masing-masing yaitu:

Keramik untuk interior ( Ruang Dalam )

a. Lantai

Pada lantai ruang interior, keberadaan lantai berfungsi untuk

menahan beban, balk beban mati maupun beban hidup, misalnya

beban manusia itu sendiri maupun beban furnitur yang terletak di

atasnya. Desain, bentuk, dan corak keramik untuk penutup lantai di

ruang interior sangat beragam, ada keramik yang bermotif polos,

bercorak seperti bahan bangunan yang lain (contohnya batu atau

kayu). Untuk warna keramiknya, terdapat varian warna yang sangat

beragam, mulai dari warna terang, warna gelap, dan warna netral.

Sementara untuk membuat lantai terlihat luas, dapat disikapi dengan

pemasangan naat selebar 1 cm seperti pemasangan marmer.

b. Dinding

Dinding adalah sebuah konstruksi yang sifatnya tidak menahan

beban sehingga hanya berfungsi sebagai pemisah dan pembatas

antarruang. Oleh sebab itu, pemasangan keramik pada dinding

hanya bersifat estetika saja, kecuali bagian dasar dinding yang

bersifat melindungi dinding dari kain pel pada saat dibersihkan.

Pemasangan keramik pada dinding dapur umumnya dilakukan di

dekat meja kerja dapur. Pemasangan keramik ini berfungsi agar

mudah dibersihkan bila ada cipratan minyak maupun sabun cuci.

Dengan makin berkembangnya desain keramik maka kombinasi

atau perpaduan warna, tekstur, dan bentuk dapat dilakukan.

Page 10: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Keramik untuk kamar mandi

a. Lantai

Keramik yang tidak licin bila terkena air sangat cocok dipakai

sebagai lantai kamar mandi. Pilihan keramik yang paling aman

untuk lantai kamar mandi adalah keramik bertektur atau

permukaan keramik yang bila disentuh seperti berpasir.

Pemasangan keramik yang demikian dilakukan dengan harapan

agar dapat memperbesar gaya gesekan sehingga orang yang

berada di atasnya tidak akan mudah terpeleset.

b. Dinding

Untuk bagian dinding kamar mandi, keramik yang digunakan

harus memiliki permukaan yang mengilap atau glossy. Tentu saja

penggunaan keramik yang demikian diharapkan kotoran atau air

yang menempel mudah dibersihkan. Pada umumnya dinding

kamar mandi dipasang dengan ketinggian sekitar 1,5 meter dari

permukaan lantai. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar

tembok di atas dinding keramik tidak terkena air. Tembok yang

sering terkena air akan mudah berjamur dan cepat rusak.

Keramik untuk eksterior

a. Lantai

Pada umumnya keramik eksterior dipasang sebagai lantai

teras, halaman, carport, atau garasi terbuka. Keramik lantai

eksterior umumnya dibuat lebih tebal dan berat Tujuannya

karena fungsi keramik tersebut harus dapat menahan beban di

atasnya dan harus kuat menahan gesekan. Selain itu,

Page 11: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

permukaan keramik yang dipasang di lantai bagian luar atau

eksterior harus yang tidak rata agar tidak licin di kala hujan.

b. Dinding

Dinding adalah sebuah konstruksi yang tidak menerima

beban sehingga sifatnya hanya sebagai pembatas. Saat ini

keramik untuk dinding eksterior rnemiliki motif, tekstur, dan wama

yang sangat beragam sehingga memudahkan pemilihan sebagai

material penutup dinding. Oleh karena keramik terpasang di luar

maka sebaiknya keramik yang digunakan memiliki permukaan

tidak mengilap agar tidak terlalu terlihat bila kotor.

2.2.2 Ukuran Keramik

Keramik akan tampil sempurna bila pengambilan keputusannya

benar. Pada awalnya keramik terbagi menjadi dua fungsi, yaitu keramik

lantai (floor tile) dan keramik dinding (wall tile), baik untuk interior (ruang

tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan

sebagainya) maupun untuk eksterior (teras, taman, garasi, dan

sebagainya).

Ukuran yang umum tersedia adalah : 20 cm x 20 cm, 10 cm x 20 cm, 30

cm x 20 cm, 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 45 cm x 45 cm.

Ukuran-ukuran ini memberikan fleksibilitas untuk berbagai

kebutuhan bentuk ruangan. Tentu saja ukuran keramik yang dipilih juga

Page 12: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

harus disesuaikan dengan lokasi pemasangannya, yaitu di dalam atau

di luar ruangan dan untuk dinding atau lantai.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, bentuk dan ukuran

keramik pun hadir makin bervariasi. Bervariasinya keramik saat ini tentu

dengan harapan agar tampilannya semakin atraktif sehingga akan

menjadikan point of interest bagi yang melihatnya tergantung cara

pandang masing-masing yang melihatnya.

Secara global keramik hanya terbagi menjadi dua bentuk, yaitu

empat persegi panjang dan bujur sangkar. Memang masih ada bentuk

lainnya seperti segi lima, bundar, dan sebagainya, tetapi sifatnya hanya

dekoratif.

Dari segi kekuatannya, keramik hanya terbagi menjadi dua jenis.

Keramik yang letaknya di luar atau sering disebut public area seperti

trotoar, showroom, halaman kantor, dan tempat yang sering dilalui

kendaraan dengan frekuensi sangat tinggi harus memiliki daya tahan

yang tinggi. Sebagai contoh keramik yang memiliki permukaan kasar,

tahan gores, tahan noda, dan tidak licin. Sementara untuk dinding

hanya dituntut dari segi keindahan saja dan dengan permukaan yang

licin agar kotoran atau air yang menempel cepat larut.

2.2.3 Alat dan Bahan Pemasangan Keramik

Alat dan bahan harus diperhatikan sebelum memulai

pemasangan keramik, baik untuk dinding maupun lantai. Adapun alat

yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Sendok semen, sering disebut cetok yang merupakan alat

untuk mengambil semen.

Page 13: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

2. Benang marking, digunakan sebagai benang penuntun

agar letaknya tidak miring.

3. Waterpass, merupakan alat yang digunakan agar lantai

tidak naik turun.

4. Palu karet, merupakan palu dengan kepala yang terbuat

dari bahan karet dan berguna untuk memukul keramik

pada saat dipasang sehingga benar-benar menempel

pada lantai kerja.

5. Meteran, berguna sebagai alat ukur panjang, lebar, dan

tinggi.

6. Sarung tangan, berguna agar tangan tidak langsung

menyentuh semen.

7. Lap, berguna pada saat keramik telah dipasang untuk

membersihkan bila ada semen yang masih menempel.

Alat-alat di atas sudah lazim dipakai pada saat pemasangan

keramik dan mudah didapatkan terutama di toko-toko bahan bangunan.

Sementara bahan yang dibutuhkan sebagai berikut.

1. Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai

penghubung antara dasar dan permukaan keramik yang

sering disebut agregat halus.

2. Keramik, merupakan bahan bangunan yang berfungsi

sebagai lantai dan dinding.

3. Tile Grout Bahan perekat, berupa semen yang digunakan

untuk adukan bersama pasir. Bahan pengisi naat atau tile

grout, merupakan bahan yang digunakan untuk menutup

Page 14: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

lubang antar keramik yang baru dipasang. Bahan ini dapat

dibeli di toko bahan bangunan.

2.2.4 Langkah Pengerjaan

Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan

keramik pada lantai dan dinding memiliki proses yang sama. Berikut

merupakan tahapan pemasangan keramik untuk lantai.

1. Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada

keramik terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat

keramik.

2. Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat.

Bahan perekat dapat berupa semen dicampur pasir dengan

perbandingan 1: 5 (satu bagian semen : lima bagian pasir) ditambah

air secukupnya agar bahan dapat ditempelkan di bagian belakang

keramik setebal 1 cm untuk diletakkan di dasar lantai yang akan

ditutup dengan keramik. Pasang keramik sebaiknya mulai dari

tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang selanjutnya diikuti

ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari

mana saja pemasangan keramik dapat dilakukan.

3. Cara pemasangan yang balk adalah keramik jangan dipasang

secara keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk

memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap secara

sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup

keramik setelah 1 hari. Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak

terlalu rapat, cukup 2-3 mm.

Page 15: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

4. Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat.

Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian naat dilakukan setelah

7 hari pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar keramik yang

dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk naat

terbuat dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko

bahan bangunan yang umumnya senada dengan warna ubin

keramik.

Bila sudah mengikuti prosedur, tetapi masih terjadi lepasnya

lantai ubin keramik maka diamkan lantai keramik tersebut hingga tidak

ada reaksi lagi. Setelah itu, barulah diadakan pemasangan keramik

dengan menggunakan keramik yang baru, bukan keramik bekas yang

sudah terlepas.

Berikut merupakan tahapan pemasangan keramik untuk dinding

dan plint.

Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit

sebelum digunakan. Hal ini membuat bagian bawah keramik yang

masih berpori dapat menyerap air, sehingga sewaktu diberi adukan

semen bisa menempel atau menyatu. (Bila tidak diberi air maka air

dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan

semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong serta

membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian

waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya.)

Tempelkan adukan semen dan pasir  pada dinding yang akan

dipasang keramik. Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering.

Usahakan agar adukan semen dan pasirnya jangan terlalu encer

agar dapat menempel dengan baik pada dinding.

Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada

bagian belakangnya.

Page 16: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik. Ratakan

lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi

semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk

meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari

ke arah pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut. (Bila pada

pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik

akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan

keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan

pada akhirnya jadi pemborosan bahan.)

Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet

agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik disebelahnya.

Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas

ke bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak

melorot ke bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.

Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik. Bisa

menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai

tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya.

Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit

spacer tersebut. Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama

semua (seragam) antara 1-2 mm.

Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas,

bawah atau sampingnya. Karena dalam proses produksinya,

kemungkinan terdapat beberapa buah keramik yang kondisinya

melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah rata

tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar

atau malah masuk ke dalam.

Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang

kosong.

Page 17: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Jangan lupa dilap permukaan keramiknya. Pada waktu pemasangan

biasanya permukaan keramik akan terkena adukan semen. Memang

keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran dan semen

tidak mudah menempel, tetapi alangkah baiknya jika keramik Anda

yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.

Biarkan untuk beberapa waktu,agar adukan semen mengering dan

keramik diam pada tempatnya ketika paku tahanan dicabut. Bila

keramik bergeser kembali setelah dicabut paku penahannya, rapikan

kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen

kering pada bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk

mempercepat adukan semen supaya mengering dan mengeras.

Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang

kembali dari atas. Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan

bagian samping atau bawah keramik sebelumnya bersih dari

gumpalan atau sisa-sisa semen. Agar tidak ada yang mengganjal

diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau

disamaratakan.

Page 18: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Keramik

No Kelebihan Kekurangan

1 Mudah didapatkan hampir diseluruh wilayah indonesia

Sering kali karena proses pembakaran maka selisih ukuran dan terkadang terjadi bentuk keramik yang melengkung

2 Harga relative murah dibandingkan dengan granit alam

Keramik dengan motif atau tekstur yang berwarna biasanya jika sudah berbeda tahun produksi maka akan berbeda atau tidak sama. Dengan bahasa yang mudah untuk tipe yang sama beda tahun keramiknya juga beda.

3 Tahan lama Beberapa merk keramik tertentu yang ada di Indonesia mudah aus (lapisan glasur terkelupas)

4 Nat pasangan keramik yang relative banyak dan cukup besar

Page 19: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

 

2.2.6 Perawatan Keramik

Perawatan keramik sangat sederhana sehingga tidak perlu

pengetahuan yang unik dan pilihan keramik menjadi pilihan pertama

sebelum memilih bahan penutup lainnya. Untuk perawatannya harus

dilakukan agar keramik tersebut tetap awet dan tetap tampil artistik.

Cara perawatan lantai dan dinding tetap sama, baik untuk keramik yang

dipasang di luar ruangan (eksterior) maupun dalam ruangan (interior).

Adapun tahapan perawatannya sebagai berikut :

1). Sapu terlebih dahulu bagian keramik yang akan dibersihkan.

2). Siapkan ember berisi air sebanyak 10-15 liter, lalu campurkan

dengan dua tutup botol aquaclean. Aquaclean merupakan cairan

pembersih dengan daya super yang dirancang untuk

memberikan perawatan maksimum pada lantai maupun dinding

keramik. Cairan ini bertugas untuk mengangkat kotoran seperti

lemak, lumut, noda, jamur, dan lain-lain yang menempel.

Sebenarnya telah banyak dijual cairan pembersih keramik di

toko-toko bahan bangunan.

3). Pel lantai keramik atau dinding keramik dengan menggunakan

aquaclean. Pengepelan keramik lantai maupun dinding di dalam

ruangan cukup sehari dua kali. Untuk keramik yang dipasang di

Page 20: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

luar ruangan, pengepelan cukup dilakukan seminggu sekali.

Untuk teras, pengepelan dua kali sehari.

2.2.7 Permasalahan Pada Keramik Dan Solusinya

Jangan asal memilih atau ikut-ikutan memilih sebelum kita sendiri

betul-betul tahu akan risiko-risiko yang sering terjadi pada keramik lantai

atau dinding. Selain memilih, memasang keramik pun ada aturannya.

Kesalahan memilih maupun memasang keramik akan menimbulkan

kasus yang sangat merugikan pemilik rumah. Ada beberapa kasus dari

keberadaan keramik di rumah, balk sebagai lantai maupun dinding,

sebagai berikut.

Terlepasnya Keramik dari Lapisan Dasar

Untuk kasus terlepasnya keramik dari lapisan dasar, ada dua kasus

yang sering terjadi dan perlu mendapatkan perhatian, yaitu sebagai

berikut.

1. Sebaris keramik mencuat ke atas dan lepas dengan suara seperti

ledakan

a. Penyebab

1). Penguapan belum sempurna, tetapi lantai sudah ditutup semua

dengan keramik.

2). Terjadinya pergerakan struktur pondasi.

3). Ruangan terlalu panas.

Page 21: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

b. Solusi

1). Beri waktu beberapa hari, jangan langsung semua bagian lantai

ditutupi keramik. Pada jarak 0,5 m2, jangan ditutup dulu dengan

keramik agar ada kesempatan lantai mengalami proses

penguapan sempurna.

2). Ikuti aturan-aturan cara pemasangan keramik yang benar.

3). Ruangan harus memiliki sistem ventilasi yang baik agar ada

pergerakan udara di dalamnya sehingga tidak menjadi panas.

2. Hanya beberapa keramik yang terlepas, tidak sampai sederet

a. Penyebab

1). Perendaman keramik sebelum pemasangan hanya dilakukan

beberapa saat, tidak sesuai petunjuk.

2). Ada banyak rongga yang terjadi saat pemasangan.

b. Solusi

1). Ikuti standar pemasangan keramik yang benar.

2). Lantai kerja harus benar-benar padat dan rata, tidak ada

kemungkinan munculnya rongga setelah keramik dipasang.

3. Permukaan Keramik Tidak Terpasang Rata

a. Penyebab

1). Pemasangan keramik tidak rata.

2). Keramik terinjak pada saat pemasangan.

Page 22: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

3). Permukaan keramik sendiri memaang tidak rata.

b. Solusi

1). lkuti prosedur pemasangan yang benar.

2). Jangan menginjak keramik yang baru saja dipasang, biarkan

beberapa lama hingga adukan di lapisan bawah ubin keramik

mengeras.

3). Pilih keramik yang permukaannya memang benar-benar rata.

4). Keramik Pecah Setelah Terpasang

a. Penyebab

1). Kejatuhan benda tajam atau berat.

2). Sudah dalam kondisi retak sebelum dipasang.

b. Solusi

1). Ikuti prosedur pemasangan yang benar.

2). Hindari dari terjatuhnya benda-benda yang tajam dan berat.

3). Pilih keramik yang utuh, tidak retak sebelum dipasang.

4). Segera ganti keramik yang pecah dengan keramik baru (umumnya

masih ada sisa keramik yang sengaja dipersiapkan pada saat

pemasangan).

 

Page 23: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

 

 

 

 

Page 24: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

DAFTAR PUSTAKA

http://www.rumahide.com/jenis-lantai (di akses tanggal 24 November 2012)

http://jumpinjack8.wordpress.com/2011/05/15/cara-memasang-keramik-dinding/

(di akses tanggal 24 November 2012)

http://rumahdangriya.blogspot.com/2012/09/memilih-lantai-keramik.html

(di akses tanggal 24 November 2012)

Page 25: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT

Page 26: Bab II Gamtek

PEMASANGAN KERAMIK DAN PLINT