Upload
others
View
39
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB II
EKSEKUSI NIMR AL-NIMR HINGGA PENYERANGAN
KANTOR KEDUTAAN BESAR ARAB SAUDI
Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan eksekusi mati terhadap Nimr al-
Nimr oleh Arab Saudi. Eksekusi tersebut mengundang respon agresif bagi negara
Republik Islam Iran. Respon agresif Iran tersalurkan melalui kecaman pemerintah
Iran dan demonstrasi masal oleh warganya yang berakhir dengan penyerangan
kantor kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Penyerangan tersebut memperburuk
hubungan antara dua negara.
2.1.Eksekusi Mati Nimr al-Nimr
Nimr Baqir al-Nimr atau kerap disebut Syeikh Nimr al-Nimr terkenal
sebagai ulama besar Syiah serta aktivis pemrotes diskriminasi atas masyarakat
Syiah di Arab Saudi. Ia aktif sebagai pemimpin dalam berbagai gelombang protes
anti pemerintah di Provinsi Timur Arab Saudi pada tahun 2011. Kebanyakan
demonstrasi yang dilakukan Syeikh Syiah ini ditujukan untuk menuntut hak
minoritas Syiah di Arab Saudi. Namun ia menyerukan kepada pengikutnya untuk
tidak menggunakan kekerasan melainkan kata-kata. Meski demikian, otoritas
Saudi melihat Nimr sebagai ancaman serius bagi pemerintahannya, dikarenakan
pengaruh anti-pemerintah nya yang semakin luas. Selain itu, sejak sebelum
Februari 2011 masyarakat Provinsi Timur Arab Saudi yang didominasi oleh kaum
30
Syiah telah meminta reformasi, bersamaan dengan gejolak Arab Spring yang
melanda Timur Tengah dan Afrika Utara.1
Pihak berwenang kemudian menangkap Nimr al-Nimr secara paksa tanpa
surat perintah pada 8 Juli 2012 yang dalam proses penangkapannya, Nimr terkena
luka tembak.2 Nimr al-Nimr ditahan dalam sebuah sel isolasi di sebuah rumah
sakit penjara. Dalam penahanannya, Nimr mendapatkan akses yang sangat
terbatas untuk bertemu dengan keluarga dan pengacaranya termasuk dalam proses
interogasi. Selain itu, pelayanan medis untuk luka tembak saat penangkapannya
juga tidak memadai hingga menyebabkan komplikasi medis lebih lanjut dan
kelumpuhan di sebagian kaki.3 Perijinan operasi untuk pengambilan peluru di
punggungnya pun baru diberikan beberapa hari sebelum eksekusi matinya.
Dua tahun kemudian tepatnya 15 Oktober 2014, Specialised Criminal
Court (SCC) menjatuhkan hukuman mati kepada Nimr al-Nimr dengan dakwaan
tidak mentaati pemerintah, melawan pihak keamanan, penyebab perselisihan
sektarian dan mendorong demonstrasi.4 Lebih rinci, peneliti Human Rights Watch
(HRW) Timur Tengah, Adam Coogle, menjelaskan bahwa dakwaan terhadap
Nimr al-Nimr berupa perlawanan terhadap pasukan keamanan, tidak menaati
keluarga kerajaan, menyebabkan perselisihan, merusak persatuan nasional dan
1 Amnesty International, Saudi Arabia: Appalling death sentence against Shi’a cleric must be
quashed, diakses dalam https://www.amnesty.org/en/latest/news/2014/10/saudi-arabia-appalling-
death-sentence-against-shi-cleric-must-be-quashed/ (06/06/17, 2:01 WIB) 2 Ibid. 3 Mobashra Tazamal, The unjust arrest, trial, and execution of Sheikh Nimr al-Nimr, diakses
dalam http://www.adhrb.org/2016/05/9695/ (06/06/17, 3:08 WIB) 4 Ibid.
31
mencampuri urusan negara lain (Bahrain).5 Hukuman mati terhadap Nimr al-Nimr
tersebut setahun kemudian tepatnya Oktober 2015, diratifikasi oleh SCC, yang
berarti bahwa tidak ada jalan Nimr untuk mengajukan banding.6
Hukuman mati yang telah diratifikasi SCC atas Nimr al-Nimr terlaksana
sekitar tiga bulan kemudian, di mana Arab Saudi melakukan eksekusi mati
terhadap 47 terpidana dengan dakwaan kejahatan terorisme dan melanggar aturan
pemerintah pada 2 Januari 2016.7 Dari 47 orang tersebut, 45 orang berkebangsaan
Saudi, 1 berkebangsaan Mesir dan satu berkebangsaan Chad. Sementara itu, di
antara 47 terdakwa, empat8 di antaranya merupakan golongan Syiah.9 Salah satu
di antara empat warga Syiah ialah ulama’ Syiah Nimr al-Nimr. Pelaksanaan
eksekusi dilakukan serentak di 12 lokasi berbeda di Arab Saudi. Eksekusi mati
pada awal tahun 2016 ini merupakan eksekusi mati terbesar di Arab Saudi sejak
1980.10
Keputusan hukuman mati atas Nimr direspon oleh Iran, melalui menteri
luar negerinya, ia memperingatkan Arab Saudi bahwa eksekusi yang akan
dilakukan Saudi terhadap ulama Syiah, Nimr akan mendapatkan “konsekuensi
5 Amel Ahmed, Saudi Arabia court sentences popular Shia cleric to death, diakses dalam
http://america.aljazeera.com/articles/2014/10/15/saudi-sentences-iconicshiaclerictodeath.html
(06/06/17, 5:40 WIB) 6 Mobashra Tazamal, Op. Cit. 7 Amnesty International, Shia cleric among 47 executed by Saudi Arabia in a single day, diakses
dalam https://www.amnesty.org/en/latest/news/2016/01/shia-cleric-among-47-executed-by-saudi-
arabia-in-a-single-day/ (21/04/17, 02:42 WIB) 8 Di antara empat orang Syiah yang dieksekusi, Iran hanya merespon Nimr al-Nimr karena Nimr
memiliki posisi penting di Arab Saudi, sebagai ulama dan aktivis Syiah yang tidak segan untuk
membela hak-hak kaum Syiah di Saudi. 9 BBC, Sheikh Nimr al-Nimr: Saudi Arabia executes top Shia cleric, diakses dalam
http://www.bbc.com/news/world-middle-east-35213244 (07/05/17, 11:15 WIB) 10 Anonymous, Saudi Arabia: Mass Execution Largest Since 1980. Prominent Shia Cleric Among
47 Executed, diakses dalam https://www.hrw.org/news/2016/01/04/saudi-arabia-mass-execution-
largest-1980 (07/05/17, 11:25 WIB)
32
yang mengerikan”.11 Iran menyebut Nimr sebagai Ayatollah, dimana sebutan ini
merupakan gelar ulama dalam Syiah. Selain Iran, kelompok HAM prihatin dan
menyayangkan keputusan yang diterima Nimr. Menurutnya, Nimr tidak mendapat
pengadilan yang adil. Belum lagi, Nimr masih belum diberi akses perawatan
medis yang memadai untuk luka tembak yang dia terima selama penangkapannya
pada bulan Juli 2012. Meski demikian, hukuman mati tersebut tetap dilaksanakan
pada 2 Januari 2016.
Eksekusi ini mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat
Internasional. Dewan Syiah Lebanon menyebut eksekusi Nimr al-Nimr sebagai
kesalahan besar, sementara kelompok Hezbollah menyebutnya “Pembunuhan”.
Adapun di Bahrain, terjadi bentrokan antara pemrotes yang menentang eksekusi
Nimr dengan polisi. Unjuk rasa juga dilaksanakan di Yaman, Pakistan dan
wilayah Khasmir.12 Di samping adanya pihak-pihak yang kontra, terdapat pula
beberapa pihak yang pro terhadap kebijakan Arab Saudi. Negara-negara
teluk/Gulf Cooperation Council (GCC) dan Liga Arab memberikan dukungan
terhadap tindakan eksekusi yang dilakukan Arab Saudi.13 GCC yang terdiri dari
Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab, memberi dukungan kepada
Arab Saudi yang sedang bersitegang dengan Iran. Hal ini disampaikan oleh
Sekjen GCC, Abdullatif Alzayani setelah Iran mengecam Arab Saudi atas
11 Anonymous, Saudi Arabia faces outcry over death sentence for Shia faith leader, diakses dalam
https://www.theguardian.com/world/2014/oct/16/saudi-arabia-death-sentence-shia-nimr-baqir-
human-rights (07/05/17, 13:50 WIB) 12 BBC, Eksekusi Ulama Syiah di Arab Saudi Picu Kemarahan Luas, diakses dalam
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/01/160102_dunia_arab_syiah (07/05/17, 14:41 WIB) 13 Muhaimin, Liga Arab dan Negara-Negara Teluk Mendukung Saudi, diakses dalam
https://international.sindonews.com/read/1074184/43/liga-arab-dan-negara-negara-teluk-
mendukung-saudi-1451872803 (07/05/17, 16:34 WIB)
33
eksekusi mati terhadap 47 orang yang meliputi Nimr al-Nimr. Sedangkan
dukungan Liga Arab disampaikan oleh sekjen Liga Arab, Nabil Al-Arabi. Sekjen
Liga Arab ini juga mengecam aksi penyerangan kantor kedubes Saudi yang
dilakukan masyarakat Iran di Teheran.14
2.2. Respon Iran Terhadap Eksekusi Nimr al-Nimr
Pasca eksekusi Nimr al-Nimr oleh Arab Saudi, pemerintah dan masyarakat
Iran merespon keras tindakan Arab Saudi tersebut. Adapun pemerintah Iran
memberikan kecaman terhadap pelaksanaan eksekusi Nimr al-Nimr. Sedangkan
masyarakat Iran melakukan demontrasi masal di depan kedutaan besar Arab Saudi
di Teheran yang berakhir dengan penyerangan dan pembakaran kantor kedutaan
besar Arab Saudi. Selanjutnya, pemerintah Iran pun memberikan respon terhadap
penyerangan tersebut. Lebih lanjut akan dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1. Kecaman Iran Terhadap Eksekusi Nimr al-Nimr
Eksekusi mati Nimr al-Nimr mengundang kecaman keras dari Iran yang
merupakan negara berbasis Syiah terbesar di dunia. Kementerian luar negeri Iran
memanggil utusan Arab Saudi di Teheran sebagai protes atas tindakan Arab
Saudi. Ayatollah Ahmad Khatami, Menteri Luar Negeri Iran, mengatakan bahwa
kerajaan Arab Saudi akan “membayar mahal” atas tindakannya. “I have no doubt
that this pure blood will stain the collar of the House of Saud and wipe them from
14 Ibid.
34
the pages of history.”15 Menteri Luar Negeri Iran tersebut menyebutkan bahwa
darah dari eksekusi Nimr al-Nimr akan menodai kerajaan Saud dan akan
menghapusnya dalam sejarah.
Adapun Korps Pengawal Revolusi Syiah Iran/The Islamic Revolutionary
Guards Corps (IRGC) mengekspresikan kegeramannya terhadap tindakan Saudi
melalui pernyataannya, "The demise of the Saudi regime is imminent and that it
will surely pay a heavy price for this crime (of executing al-Nimr)."16 IRGC
menyebutkan bahwa tindakan Arab Saudi dalam pelaksanaan eksekusi NImr al-
Nimr merupakan tindakan kriminal. Tindakan Arab Saudi ini akan segera
mendapatkan balasan yang setimpal.
Lebih lanjut, Kepala Majelis Keamanan Nasional Dan Komite Kebijakan
Luar Negeri, Ala Al-din Boroujerdi mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi
hubungan diplomatik Iran-Saudi untuk menjadi baik. Boroujerdi meminta Zarif,
Menteri Luar Negeri Iran, untuk meminimalisir staf kedutaan besar Saudi di
Teheran.17 Sebagai propaganda lainnya, rezim Iran memberi nama jalan di
Teheran dan Masyhad dimana perwakilan Arab Saudi ditempatkan, menjadi Jalan
Nimr Baqr al-Nimr.
Selain itu, pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomenei
memperingatkan Arab Saudi akan “balasan ilahi” atas eksekusi tersebut.
15 Harriet Sinclair, Nimr al-Nimr execution: Iranian cleric says death penalty will bring down
Saudi Arabia's ruling family, diakses dalam http://www.independent.co.uk/news/world/middle-
east/nimr-al-nimr-execution-iranian-cleric-says-death-penalty-will-bring-down-the-saudi-arabias-
ruling-a6793681.html (08/05/17, 11:35 WIB) 16 MEMRI, Iran Furious Over Saudi Arabia’s Execution of Shi’ite Syeikh Nimral-Nimr, diakses
dalam https://www.memri.org/reports/iran-furious-over-saudi-arabias-execution-shiite-sheikh-
nimr-al-nimr (08/05/17, 11:07 WIB) 17 Ibid.
35
“The blood of this oppressed martyr, which was spilled unjustly,
will have a rapid impact, and the hand of divine retribution will
seize the Saudi politicians by the throat. This oppressed senior
cleric did not take the step of calling upon the (Saudi) people to
take up arms (against their regime), nor did he plot in secret. All he
did was openly criticize (the Saudi regime).”18
Pernyataan Ayatollah Ali Khomenei di atas menegaskan bahwa Nimr al-
Nimr merupakan ulama yang telah ditindas oleh Arab Saudi. Perlakuan tersebut
akan segera mendapatkan “pembalasan ilahi” yang akan menyengsarakan politisi
Arab Saudi. Menurut Khomenei, Nimr tidak mendorong pengikutnya melakukan
kekerasan dan bersembunyi-sembunyi dalam melawan rezim Arab Saudi. Nimr
melakukan kritik secara terbuka kepada rezim Saudi. Eksekusi terhadap Nimr
tersebut merupakan pengadilan yang sangat tidak adil. Khomenei juga
mengunggah foto di website resminya, Khamenei.ir yang mengisyaratkan bahwa
eksekusi itu dapat disamakan dengan tindakan ISIS.
Gambar 2.1 Unggahan Foto di Website Khomenei19
18 Ibid. 19 News.com.au, Iran compares Saudi Arabia to ISIS following execution of influential Shiite
cleric, diakses dalam http://www.news.com.au/world/middle-east/iran-compares-saudi-arabia-to-
isis-following-execution-of-influential-shiite-cleric/news-
story/697df99f5b163caa28e5fd3f0bb464bd (22/02/2017, 1:31 WIB)
36
2.2.2. Penyerangan Kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran
Selain kecaman yang datang dari berbagai pihak di Iran, masyarakat Iran
turut merespon eksekusi Nimr al-Nimr dengan melakukan demonstrasi di depan
Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran pada 2 Januari 2016 yang diikuti oleh
ribuan demonstran. Namun demonstrasi ini kemudian berlangsung ricuh dengan
menyerang dan membakar kantor kedubes hingga berakhir dengan kerusuhan dan
penjarahan.20 Penyerangan kantor kedutaan besar perwakilan suatu negara dalam
hubungan diplomatik merupakan suatu pelanggaran keras.
Setiap perwakilan memiliki kekebalan diplomatik seperti yang tercantum
dalam ketentuan pasal 22 Konvensi Wina 1961, perlindungan terhadap gedung
perwakilan asing mutlak harus diberikan oleh negara penerima, bahkan pejabat
maupun petugas dari negara penerima sekalipun tidak dapat memasukinya,
kecuali dengan persetujuan kepala misi (ayat (1)). Negara penerima wajib
mengambil segala langkah yang dianggap perlu untuk melindungi gedung
perwakilan asing dari setiap gangguan atau kerusakan, serta melakukan tindakan
pencegahan atas segala gangguan yang dapat mengakibatkan ketidaktenteraman
atau dari segala tindakan yang berakibat pelecehan harkat dan martabat gedung
perwakilan beserta anggota misinya (ayat (2)).21
20 Ibid. 21 Jovita Agustien Saija, 2014, Penerapan Prinsip Ex Gratia Terhadap Kerugian yang Dialami
Perwakilan Diplomatik Asing Di Negara Penerima, Skripsi. Yogyakarta: Hukum Internasional,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hal. 9-10.
37
Gambar 2.2 Penyerangan Kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran22
Arab Saudi menyalahkan penyerangan terhadap perwakilan negaranya di
Teheran. Hal ini dikarenakan bertentangan dengan hukum diplomatik di mana
kedutaan besar suatu negara secara mutlak harus dilindungi oleh negara penerima.
Adel al-Jubeir, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, mengatakan dalam konferensi
pers pada hari Minggu, 3 Januari bahwa perwakilan diplomatik Arab Saudi telah
meminta bantuan kepada Menteri Luar Negeri Iran saat gedung Kedubes diserbu
massa. Namun permintaan tersebut diabaikan tiga kali.23 Dengan demikian, Jubeir
menuduh Iran terlibat dalam penyerbuan gedung Kedubes negaranya.
Jubeir menyampaikan bahwa aksi para demonstran Iran merupakan agresi
terhadap misi diplomatik yang merupakan pelanggaran terhadap semua
kesepakatan dan konvensi internasional. Seperti yang dikutip oleh Al
22 Aljazeera Staff, Saudi Arabia cuts diplomatic ties with Iran, diakses dalam
http://www.aljazeera.com/news/2016/01/saudi-arabia-severs-diplomatic-relations-iran-
160103202137679.html (08/05/17, 23:58 WIB) 23 Ibid.
38
Jazeera,“These ongoing aggressions against diplomatic missions are a violation
of all agreements and international conventions.”24 Menteri Luar Negeri Saudi
tersebut juga menyebutkan bahwa para demonstran merupakan bagian dari Iran
dalam upaya mentidakstabilkan kawasan. Tidak hanya Saudi, kecaman terhadap
penyerangan itu datang dari PBB dan beberapa negara teluk. Yordania, Qatar dan
Uni Emirat Arab mengutuk serangan Kedubes Saudi di Teheran.25 Yordania juga
menyalahkan ikut campur Iran terhadap urusan dalam negeri Arab Saudi.26
Permasalahan yang dipicu oleh eksekusi Nimr pun semakin rumit dan terus
berlanjut hingga menjadi perhatian internasional.
2.2.3. Sikap Pemerintah Iran Terhadap Penyerangan Kantor Kedubes Arab
Saudi
Pemerintah Republik Iran menyesalkan serangan terhadap Kantor
Kedutaan Besar Saudi yang dilakukan massa yang menentang eksekusi Nimr al
pada 2 Januari 2016.27 Penyesalan Iran diuraikan dalam surat yang ditujukan
Dewan Keamanan PBB.
24 Ibid. 25 Anonymous, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab Kutuk Serangan Kedutaan Saudi di
Teheran, diakses dalam http://www.panjimas.com/news/2016/01/04/yordania-qatar-dan-uni-
emirat-arab-kutuk-serangan-kedutaan-saudi-di-teheran/ (21/04/17, 01:12 WIB) 26Agencies, More countries back Saudi Arabia in Iran dispute,diakses dalam
http://www.aljazeera.com/news/2016/01/nations-saudi-arabia-row-iran-160106125405507.html
(21/04/17, 1:18 WIB) 27 Muhaimin, Iran Mengaku Menyesal Kedubes Saudi Dibakar Massa, diakses dalam
https://international.sindonews.com/read/1074556/42/iran-mengaku-menyesal-kedubes-saudi-
dibakar-massa-1451980917 (21/04/17, 01:39 WIB)
39
“The Islamic Republic of Iran expresses its regret over the referred-to
incidents and will spare no efforts in arresting and prosecuting all
those who brought them about. The Islamic Republic of Iran will take
necessary measures to prevent the occurrence of similar incidents in
the future.”28
Dalam surat tersebut, Iran menyatakan penyesalan yang mendalam atas
insiden penyerangan di Teheran. Republik Islam Iran akan mengambil tindakan
yang diperlukan untuk mencegah kembali terulangnya kejadian tersebut.29 Hal ini
dilakukan sebagai respon Iran terhadap aksi masyarakatnya yang menuai kecaman
dari berbagai pihak. Presiden Iran, Hassan Rouhani selain mengecam aksi
demonstran juga berjanji untuk mengadili mereka yang bertanggungjawab atas
penyerangan kantor Kedubes Saudi.30
Dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita IRNA, Hassan Rouhani
berkata “Saya memerintahkan Menteri Dalam Negeri untuk mengidentifikasi para
pelaku kejahatan dari serangan ini dengan tindakan tegas dan membawa mereka
ke muka hukum.”31 Presiden Iran ini tidak membenarkan aksi penyerbuan yang
dilakukan kelompok radikal di tempat perwakilan Arab Saudi, Teheran dan
Mashhad. Setidaknya sekitar 44 orang ditangkap, yang diduga merupakan dalang
dari penyerbuan misi diplomatik Saudi di Teheran dan Mashhad (kota terbesar
kedua Iran dimana konsulat Saudi bertempat).32
28 Al Arabiya English, Iran ‘regrets’ attacks on Saudi missions in letter to U.N., diakses dalam
http://english.alarabiya.net/en/News/middle-east/2016/01/05/Iran-regrets-attacks-on-Saudi-
missions-in-letter-to-U-N-.html (09/05/17, 0:37 WIB) 29 Ibid. 30 Endah Lismartini dan Rebecca Reifi Georgina, Presiden Iran Janji Adili Oknum Penyerang
Kedubes Saudi, diakses dalam http://dunia.news.viva.co.id/news/read/718374-presiden-iran-janji-
adili-oknum-penyerang-kedubes-saudi (21/04/17, 02:05 WIB) 31 Ibid. 32 Antaranews, Presiden Iran kecam serangan ke Kedubes Saudi, diakses dalam
http://www.antaranews.com/berita/538021/presiden-iran-kecam-serangan-ke-kedubes-saudi
(21/04/17, 02:15 WIB)
40
Setelah pernyataan Rouhani tersebut, tidak lama kemudian media Iran
mempublikasikan para pelaku aksi penyerangan Kedubes Saudi diberikan
hukuman berupa 3 atau 6 bulan penjara.33 Hukuman ini sebagai bentuk
penyesalan dan antisipasi Iran agar aksi anarkis tersebut tidak terulang kembali.
Meski demikian, Iran hanya menyesalkan penyerangan para demonstran terhadap
kantor Kedutaan Besar Arab Saudi. Tidak ada pernyataan penyesalan atau
permintaan maaf atas kecaman Iran terhadap eksekusi Nimr, yang berarti bahwa
Iran tetap tidak dapat membenarkan tindakan Saudi terhadap ulama besar Syiah,
Nimr al-Nimr.
33 Arab News, Iran: Suspended, reduced sentences to Saudi embassy attackers, diakses dalam
http://www.arabnews.com/node/1006821/middle-east (21/04/17, 02:27 WIB)