64
BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Gambaran Umum Desa Secara Geografis I.1.1 Situasi Keadaan Umum Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 30 0 -37 0 C (Puskesmas Tegal Angus, 2014). Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar pemakaman umum (Puskesmas Tegal Angus, 2014). Wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut (Puskesmas Tegal Angus, 2014) : a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan 1

Bab i Tinggal Ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi

Citation preview

Page 1: Bab i Tinggal Ppt

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1. Gambaran Umum Desa Secara Geografis

I.1.1 Situasi Keadaan Umum

Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir

pantai dan mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah

dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan

suhu udara 300-370C (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas

108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari

dua hektar pemakaman umum (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1

adalah sebagai berikut (Puskesmas Tegal Angus, 2014) :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

b.Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara

d.Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan

Pangkalan

Gambar 1.1 Peta Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus.2014

1

Page 2: Bab i Tinggal Ppt

Desa Tanjung Pasir berjarak kurang lebih 29 km dari kota

Tangerang atau kurang lebih 25 km dari pintu keluar M-1 (west gate)

Bandara Soekarno Hatta melalui jalan Marsekal Surya Darma (Jalan

Selapanjang). Transportasi untuk mencapai wilayah Desa Tanjung Pasir

sebagian besar dapat ditempuh dengan angkutan umum baik sepeda motor

maupun mobil. Namun demikian, sebagian kecil wilayah hanya dapat

ditempuh dengan berjalan kaki. Suasana sebelum memasuki Desa Tanjung

Pasir melewati daerah Kampung Melayu Teluk Naga, selepas pasar maju

sekitar 200 meter mengambil arah kanan. Setelah itu akan melewati Desa

Tegal Angus sebelum sampai ke Desa Tanjung Pasir. Kondisi fisik jalan

menuju Desa Tanjung pasir dari arah Bandara Soekarno Hatta maupun ke

arah Tanjung Burung sudah menggunakan aspal (Puskesmas Tegal Angus,

2014).

Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Tanjung Pasir dalam

melaksanakan hubungan dan komunikasi kerja dengan pemerintah di

atasnya secara berjenjang sebagai berikut (Puskesmas Tegal Angus, 2014):

a. Dengan kantor kecamatan berjarak : 12 km

b. Dengan ibukota kabupaten berjarak : 54 km

c. Dengan ibukota provinsi berjarak : 72 km

Pada tahun 2014, terdapat ± 9100 penduduk di desa Tanjung Pasir

dengan rumah tangga berjumlah 2473 dan yang memenuhi syarat rumah

sehat hanya sebanyak 218. Masyarakat Tanjung Pasir mayoritas bersuku

bangsa Betawi dan beragama Islam. Mata pencaharian utama penduduk

desa Tanjung Pasir adalah nelayan dan sebagian wiraswasta. Desa Tanjung

Pasir dengan kepadatan jumlah penduduk ± 1,625 penduduk/km2, rata-

rata tinggal di daerah pesisir pantai. Rendahnya kondisi ekonomi dan

tingkat pendidikan di wilayah desa Tanjung Pasir dapat menjadi hambatan

dalam pembangunan di bidang kesehatan maupun kesadaran perilaku

hidup bersih dan sehat pada masyarakat masih kurang (Puskesmas Tegal

Angus, 2014).

Di daerah desa Tanjung Pasir ini terdapat pelayanan kesehatan

seperti Posyandu, Poskesdes, beberapa bidan dan Puskesmas di desa Tegal

2

Page 3: Bab i Tinggal Ppt

Angus. Posyandu di Tanjung Pasir berjumlah sembilan dengan jadwal

kegiatan sebulan sekali. Satu buah Poskesdes terletak di dalam area TNI

Angkatan Laut dengan jadwal kegiatan dua kali dalam seminggu.

Masyarakat Tanjung Pasir juga memiliki pelayanan kesehatan berupa

Puskesmas di wilayah Tegal Angus yang berjarak sekitar 7 km yang dapat

ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Di Puskesmas

terdapat dua dokter umum, satu dokter gigi dan tujuh belas bidan desa

(Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Desa Tanjung Pasir memiliki tiga musim yaitu musim penghujan,

kemarau dan angin. Musim yang mempengaruhi Desa Tanjung Pasir pada

kurun satu tahun ini adalah musim angin. Angin bertiup dari arah barat

daya dengan kecepatan 15 km/jam dengan curah hujan rata-rata 26,4

mm/tahun (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

I.2 Gambaran Umum Desa Secara Demografi

1.2.1 Situasi Kependudukan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 jumlah

penduduk di wilayah Desa Tanjung Pasir adalah 12.476 jiwa terdiri dari

5.675 jiwa laki-laki dan 6.801 jiwa perempuan. Kepadatan penduduk rata-

rata 1,825 jiwa/km2. Dengan jumlah rumah tangga 1.468 dan rata-rata

jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3.7 jiwa (Puskesmas Tegal Angus,

2014).

Gambar 1.2 Peta Desa Tanjung Pasir

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus.2014

3

Page 4: Bab i Tinggal Ppt

Desa Tanjung Pasir terdiri dari tujuh kepala dusun, 14 Rukun Warga

(RW), dan 34 Rukun Tetangga (RT) yang dapat dilihat pada gambar 1.2.

(Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Jumlah penduduk berdasarkan umur adalah sebagai berikut

(Puskesmas Tegal Angus, 2014):

0 – 4 tahun : 669 orang

5 – 9 tahun : 914 orang

10 – 14 tahun : 665 orang

15 – 19 tahun : 452 orang

20 – 24 tahun : 345 orang

25 – 29 tahun : 231 orang

30 - 34 tahun : 237 orang

35 – 39 tahun : 122 orang

40 – 44 tahun : 145 orang

45 – 49 tahun : 119 orang

50 – 54 tahun : 143 orang

> 55 tahun : 178 orang

Dilihat dari berbagai aspek, maka Desa Tanjung Pasir berbatasan

langsung dengan kota Jakarta atau administratif Kepulauan Seribu yang

mempunyai fungsi sebagai penyangga dari berbagai aspek kehidupan,

yang tentunya sangat mempengaruhi berbagai pembangunan dan sebagai

alat dari perkembangan teknologi, transformasi dan telekomunikasi yang

semakin luas dengan jumlah penduduk sebesar 10.225 jiwa serta didukung

dari sarana dan prasana pendidikan dari tingkat TK sampai dengan tingkat

SLTP/MTs (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan berdasarkan data yang

tercatat di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut (Puskesmas Tegal

Angus, 2014):

a. Tamat akademi/sederajat : 45 orang

4

Page 5: Bab i Tinggal Ppt

b. Tamat Perguruan Tinggi/sederajat : 521 orang

c. Buta huruf : 498 orang

I.2.2 Pendidikan

Sebagai pembentuk sikap dan perilaku masyarakat, Tingkat

pendidikan masyarakat sangat berperan dalam program pembangunanb

kesehatan. (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Prasarana pendidikan di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut

(Puskesmas Tegal Angus, 2014):

a. TK ( Taman Kanak-Kanak)

Jumlah Sekolah : 5 buah

Jumlah Murid : 153 orang

Jumlah Guru : 5 orang

b. SD (Sekolah Dasar) Negeri

Jumlah Sekolah : 2 buah

Jumlah Murid : 1.269 orang

Jumlah Guru : 28 orang

c. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Jumlah Sekolah : 2 buah

Jumlah Murid : 876 orang

Jumlah Guru : 16 orang

d. SLTP ( Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ) Negeri

Jumlah Sekolah : - buah

Jumlah Murid : - orang

Jumlah Guru : - orang

e. Madrasah Tsanawiyah ( MTs )

Jumlah Sekolah : 1 buah

Jumlah Murid : 413 orang

Jumlah Guru : 16 orang

f. SLTP ( Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ) Swasta Islam

Jumlah Sekolah : - buah

Jumlah Murid : - orang

5

Page 6: Bab i Tinggal Ppt

Jumlah Guru : - orang

g. SMUN ( Sekolah Menengah Umum ) Negeri

Jumlah Sekolah : - buah

Jumlah Murid : - orang

Jumlah Guru : - orang

h. SMUN ( Sekolah Menengah Umum ) Kejuruan

Jumlah Sekolah : - buah

Jumlah Murid : - orang

Jumlah Guru : - orang

i. SMUN ( Sekolah Menengah Umum )

Jumlah Sekolah : - buah

Jumlah Murid : - orang

Jumlah Guru : - orang

j. Lembaga Pendidikan

Pendidikan Usia dini (PAUD) : - buah

Kursus bahasa : - buah

Kursus menjahit : - buah

I.2.3 Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan ekonomi erat kaitannya dengan sumber mata pencaharian

penduduk 10.225 jiwa yang usia pekerjaan dan pencari kerja diperkirakan

sebanyak 2.039 jiwa. Mata pencaharian penduduk didominasi oleh

nelayan, petani, pedagang dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap.

Mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan dikarenakan bertempat

tinggal di wilayah pesisir pantai. Sehingga secara umum penduduk Desa

Tanjung Pasir belum berkembang secara ekonomi. (Puskesmas Tegal

Angus, 2014).

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian pokok adalah sebagai

berikut (Puskesmas Tegal Angus, 2014):

1. Nelayan : 2.331 orang

2. Buruh/swasta : 65 orang

3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 15 orang

6

Page 7: Bab i Tinggal Ppt

4. Pedagang : 1.213 orang

5. Penjahit : 24 orang

6. Tukang Batu : 62 orang

7. Tukang kayu : 42 orang

8. Peternak : 6 orang

9. Pengrajin : 5 orang

10. Montir : 25 orang

11. Dokter/Bidan : 6 orang

12. Supir : 30 orang

13. Pengemudi Becak : 43 orang

14. TNI / POLRI : 6 orang

15. Pengusaha : 8 orang

16. Petani : 176 orang

Sarana perekonomian dan perdagangan di Desa Tanjung

pasirantara lain (Puskesmas Tegal Angus, 2014):

1. Koperasi : 1 buah

2. Pasar : - buah

3. Warung/kedai : 100 buah

4. Kios Kelontong : 5 buah

5. Bengkel : 8 buah

6. Toko : 20 buah

7. Percetakan/sablon : - buah

8. Material/ toko bangunan : - buah

9. Swalayan : - buah

10. Super Mall : - buah

11. Pegadaian : - buah

12. Bank BRI : - buah

13. Bank Swasta : - buah

14. Pos Giro : - buah

7

Page 8: Bab i Tinggal Ppt

Berdasarkan topografi, desa Tanjung Pasir adalah kawasan pantai

yang landai sehingga di Desa Tanjung Pasir terdapat tambak yang luasnya

mencapai 570 hektar. Dari total luas tambak yang ada di desa Tanjung

Pasir hanya sekitar 20% saja yang dimiliki oleh penduduk desa setempat,

selebihnya merupakan milik orang Jakarta dan sekitarnya. Pada awalnya

lahan di Tanjung Pasir tidak cocok untuk kegiatan budidaya karena kurang

baiknya sistem irigasi yang ada. Baru setelah adanya perbaikan irigasi oleh

pemerintah, kegiatan budidaya dapat berkembang lebih baik. Komoditas

budidaya tambak utama yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah ikan

bandeng, mujair dan kakap (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Desa Tanjung pasir merupakan daerah pariwisata. Tempat

pariwisata yang terdapat di desa Tanjung Pasir adalah taman buaya, resort,

serta wisata pantai Tanjung Pasir. Tempat yang paling banyak dikunjungi

biasanya adalah kawasan pantai. Namun keadaan pantai di Tanjung Pasir

tidak terawat dengan baik. Banyak sampah yang tidak terurus. Selain

memancing dan bermain di pantai, Desa Tanjung Pasir juga merupakan

salah satu tempat yang bisa dimanfaatkan untuk para wisatawan

menyeberang ke kawasan Pulau Seribu (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

I.2.4 Keadaan Sosial Budaya

Terdapat beberapa suku di dalam masyarakat Desa Tanjung Pasir.

Suku tersebut antara lain betawi, melayu dan sisanya adalah pendatang

(Puskesmas Tegal Angus, 2014).

Menurut data pencatatan yang dilakukan oleh kantor kepala desa

setempat, mayoritas warga desa Tanjung Pasir beragama Islam dan ada

pula yang beragama Hindu, sisanya menganut agama Kristen Katolik,

Protestan dan agama Budha. Suasana beragama warga Desa Tanjung Pasir

cukup baik, rukun, aman, dan tentram, saling menghormati dan tolong-

menolong (Puskesmas Tegal Angus, 2014).

8

Page 9: Bab i Tinggal Ppt

Jumlah penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut (Harti, 2014):

a. Islam : 9.594 orang

b. Katolik : 12 orang

c. Protestan : 2 orang

d. Hindu : 56 orang

e. Budha : 51 orang

Sarana peribadatan yang tersedia di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai

berikut (Puskesmas, 2014):

a. Mesjid : 6 unit

b. Musholla : 30 unit

c. Majelis Taklim : 12 unit

d. Gereja : -

e. Pura : -

I.2.5 Transportasi

Masyarakat Desa Tanjung Pasir memiliki sarana transportasi

dengan angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda. (Harti, 2014).

1.2.6 Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait,

dalam hal ini Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain

(Puskesmas, 2014):

1. Peningkatan Gizi keluarga

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di

setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

2. Pencegahan penyakit, Vaksinasi, Filariasis (kaki gajah), imunisasi

polio bagi Balita, pemberian vitamin A.

3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah

dengue, Flu Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.

4. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan

susu dan makanan yang bernutrisi.

9

Page 10: Bab i Tinggal Ppt

5. Penyuluhan Kessehatan tentang bagaimana menjaga dan

memelihara lingkungan dengan membersihkan rumah masing-

masing dan lingkungan sekitarnya.

6. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayur dan tanaman Obat

keluarga (TOGA), tabulapot dan Tabulakar.

Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan

yang tersedia di Desa Tanjung Pasir (Puskesmas, 2014):

1. Poskesdes : 1 unit

2. Pos KB Keluarga : - unit

3. Posyandu : 6 unit

4. Pos Mandiri : - unit

5. Klinik Bersalin/BKIA : - unit

6. Praktek dokter/Bidan : 4 unit

7. Praktek Bidan : 4 unit

8. Paraji : 4 orang

9. Keluarga Berencana : - orang

a. Jumlah Pos/ Klinik KB : - unit

b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 334 Pasang.

c. Jumlah Akseptor KB:

1. Pil : 127 orang

2. IUD : 14 orang

3. Kondom : - orang

4. Suntik : 190 orang

5. Implan : 13 orang

1.2.7 Perilaku Hidup Masyarakat

Pembinaan perilaku masyarakat dilakukan melalui program

promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan

indikator PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dalam kehidupan sehari-

hari.

10

Page 11: Bab i Tinggal Ppt

Persentase rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja Puskesmas

Tegal Angus adalah 45,48 % dengan persentase per desa sebagai berikut.

Diagram 1.1 Rumah Tangga ber-PHBS di Puskesmas Tegal Angus 2014

1.2.8 Keadaan Lingkungan

Indikator kesehatan lingkungan adalah persentase keluarga yang

mempunyai akses air bersih, persentase rumah sehat, keluarga dengan

kepemilikan sanitasi dasar dan temapt umum dan pengolahan makanan

yang sehat.

Sumber: Data Program Kesling Puskesmas Tegal Angus, 2014

Diagram 1.2 Rumah sehat di wilaayh kerja Puskesmas Tegal Angus, 2014

11

Page 12: Bab i Tinggal Ppt

1.2.9 Angka Kesakitan

a. Sepuluh Besar Penyakit

Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2014

Diagram 1.3 Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus, 2014

Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti

ISPA, penyakit kulit dan diare. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk

dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia

Tabel 1.1 Kode Penyakit

I.2.10 Ketersediaan Jamban

12

Page 13: Bab i Tinggal Ppt

Berdasarkan data yang diperoleh dari POSKESDES tahun 2014,

untuk ketersediaan jamban di seluruh Desa Tanjung Pasir baik jamban

keluarga maupun jamban umum berjumlah 726 buah (Puskesmas, 2014).

I.2.11 Ketersediaan Pekarangan

Wilayah desa Tanjung Pasir memiliki jumlah tanaman yang dapat

tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan kondisi air yang berkadar garam

tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat menyulitkan untuk

bertanaman sayuran, tanaman obat maupun tanaman buah-buahan.

Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran

dan Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa

warga di Desa Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan

dalam berbudidaya sayuran (Puskesmas, 2014).

Saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan

pembelajaran agar budidaya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah

tangga untuk mengurangi pengeluaran akan kebutuhan pangan namun

dapat meningkatkan pendapatan keluarga (Puskesmas, 2014).

I.3 Gambaran Keluarga Binaan

Keluarga binaan terdiri dari lima keluarga yaitu Tn. Ahmad, Tn. Basuki,

Tn. Cecep, Ny.Tari, Tn. Marjuki.

Gambar 1.3 Denah lokasi Keluarga Binaan

13

Page 14: Bab i Tinggal Ppt

I.3.1. Keluarga Pak Ahmad

Keluarga Tn. Ahmad tinggal di RT/RW 01/04 Kampung

Sukamulya, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang. Pasangan suami-istri tersebut sudah menikah selama dua belas

tahun. Keluarga Tn. Ahmad terdiri dari satu keluarga di mana Tn. Ahmad

sebagai kepala keluarga berusia 28 tahun dengan latar belakang

pendidikan tamat SD. Ny. Wati sebagai istri berusia 26 tahun dengan latar

belakang pendidikan SD. Tn. Ahmad dan Ny. Wati memiliki dua orang

anak perempuan. Anak pertama bernama Wulandari berusia sepuluh tahun

dan bersekolah di di SD 01 Kecamatan Teluk Naga kelas empat SD. Anak

kedua bernama Dea berusia empat tahun yang sampai saat ini belum

bersekolah.

Tn. Ahmad bekerja sebagai tukang bangunan dengan penghasilan

tidak tetap Rp. 200.000/minggu. Pekerjaannya tersebut dilakukan jika

sedang mendapat proyek, yang dikerjakan mulai dari pagi hari hingga sore

hari, namun terkadang Tn. Ahmad pulang kerumah pada sore hari. Tn.

Ahmad memiliki kebiasaan merokok baik di dalam maupun di luar rumah

satu bungkus perhari. Tn. Ahmad mengakui kalau dirinya kadang-kadang

terserang penyakit batuk. Riwayat penyakit darah tinggi manis kencing

manis di sangkal.

Ny. Wati bekerja hanya sebagai tukang cuci jika ada tetangga yang

meminta dan penghasilan tidak tetap Rp. 30.000/minggu. Ny. Wati

memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ny. Wati sering memasak

makanan tahu, tempe, dan sayuran untuk makan keluarga sehari-hari.

Wulandari sebagai anak pertama masih bersekolah di bangku SD

dan memiliki kebiasaan bermain bersama temannya.

Dea sebagai anak kedua belum bersekolah dan memiliki kebiasaan

bermain bola bersama temannya.

Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn. Ahmad adalah

dua minggu yang lalu Wulandari menderita demam disertai batuk, dan saat

ini sudah sembuh. Dalam wawancara, mereka mengakui sering mengalami

14

Page 15: Bab i Tinggal Ppt

batuk. Mereka mengakui apabila sakit jarang ke puskesmas, karena merasa

berobat ke mantri lebih mudah untuk diakses dan lebih cepat dalam

pelayanan pengobatan.

Keluarga Tn. Ahmad tinggal disebuah bangunan rumah diatas

tanah seluas 36 m2 dan tidak bertingkat. Dinding rumah terbuat dari

tembok pada seluruh ruangan dan lantai rumah terbuat dari semen. Rumah

terdiri dari sebuah ruang tamu dengan luas 2 x 6 meter yang bergabung

dengan ruang keluarga, satu kamar tidur dengan luas 2x 4 meter, satu

ruang musholla dengan luas 2 x 2 meter, dapur dengan luas 2 x 2

meter,dan satu kamar mandi dengan luas 2 x 4 meter yang terdapat sumur

di dalamnya.

Sistem ventilasi rumah Tuan Ahmad belum memenuhi kriteria

ventilasi yang baik dimana syarat ventilasi yang baik adalah luas ventilasi

ruangan minimal 10% dari luas lantai ruangan. Di dalam rumah ini ada 2

ventilasi yaitu satu di ruang tamu yang berukuran 60 x 40 cm, serta

berukuran 60 x 40 cm di ruang kamar, ventilasi tersebut jarang dibersihkan

sehingga terlihat kotor dan berdebu. Luas lantai rumah ini adalah 6 m x 6

m. Sedangkan di ruang musholla, ruang dapur, dan kamar mandi tidak

terdapat ventilasi. Total luas ventilasi dibandingkan dengan luas lantai

rumah adalah 2( 0,6 m x 0,4 m) : 6m x 6 m = (0,48 m2 : 36 m2 ) x

100% = 1,3 %.

Kamar mandi bersebelahan dengan dapur disekat dengan pintu. Di

dalam kamar mandi tidak terdapat jamban namun terdapat sumur.Tn.

Ahmad dan warga sekitar menggunakan sumur yang terdapat pada

rumahnya hanya untuk mencuci dan mandi. Air sumur tersebut sering

berwarna kuning dan berkurang jumlahnya saat musim kemarau. Keluarga

bapak Ahmad menggunakan air PAM sebagai sumber air bersih di rumah

mereka. Keluarga ini membeli air PAM dengan cara membelinya per

dirigen Rp. 500. Untuk keperluan air minum sehari-hari keluarga Tn.

Ahmad selalu membeli air minum. Rumah Tn. Ahmad tidak memiliki

tempat pembuangan sampah, sehingga sering membuang sampah di

sebuah empang yang juga berfungsi sebagai jamban keluarga.

15

Page 16: Bab i Tinggal Ppt

Denah Rumah Keluarga Tn. Ahmad

Gambar 1.4 Denah Rumah Tn. Ahmad

Tabel 1.2 Faktor Internal dan Eksternal keluarga Tn. Ahmad

Faktor Internal

No Kriteria Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Ahmad merokok sekitar satu bungkus

dalam satu hari, biasanya kebiasaan

merokok ini dilakukan didalam dan diluar

rumah.

2 Olah raga Tn. Ahmad, Ny. Wati, dan kedua anaknya

tidak pernah melakukan olah raga.

3 Pola Makan Ny. Wati memasak sendiri dengan

komposisi makanan nasi, tahu, tempe,

16

Page 17: Bab i Tinggal Ppt

sayuran, dan ikan. Buah-buahan jarang

dikonsumsi.

Tn. Ahmad selain makan di rumah juga

juga mendapat makan di area tempat

dia bekerja.

Ketiga anak mereka selain makan di

rumah juga sering jajan di luar.

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Apabila sakit, mereka pergi ke mantri

terdekat atau membeli obat di warung.

Keluarga Tn. Ahmad jarang berobat ke

Puskesmas, karena mereka merasa letak

Puskesmas lebih jauh.

5 Menabung Ny. Wati menabung sebagian dari

pendapatan keluarga namun selalu habis

dan terpakai untuk biaya makan sehari-

hari.

6 Aktivitas sehari-hari Bapak bekerja sebagai tukang

bangunan di sekitar desa Tanjung Pasir

mulai dari pagi hari hingga sore hari.

Ibu bertindak sebagai tukang cuci dan

Ibu Rumah Tangga.

Anak pertama masih sekolah di SD

kelas 4, masuk mulai jam 7.00 sampai

12.00 WIB. Saat sore hari anak sering

bermain dengan teman sekitar

rumahnya.

Anak kedua belum bersekolah dan

sering bermain-main disekitar rumah.

17

Page 18: Bab i Tinggal Ppt

Faktor Eksternal

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas rumah ± 6 x 6 m

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu

berukuran 2x3m, satu kamar tidur

berukuran 2x3 m, dan satu kamar mandi

berukuran 2x4 m.

3. Ventilasi Terdapat satu buah ventilasi di ruang

tamu berukuran 0,6 m x 0,4 m. Hal ini

tidak sesuai dengan luas lantai rumah.

(luas ventilasi kurang dari 10% dari

lantai rumah). Ventilasi jarang

dibersihkan, sehingga terlihat kotor dan

berdebu, serta lembab.

4. Pencahayaan Tidak terdapat jendela pada bagian

depan rumah.

Tidak terdapat jendela pada kamar.

Terdapat tiga buah lampu di dalam

rumah dan satu buah di halaman

rumah sehinga penerangan dirasa

cukup.

5. MCK Kamar mandi beralaskan semen.

Tidak tersedia jamban pribadi.

Jika ingin membuang hajat maka

dilakukan di jamban yang berada di

empang yang juga digunakan oleh

warga beramai-ramai.

6. Sumber Air Tidak ada sumber air bersih sehingga

harus membeli sebesar

Rp500/jerigen.Air jerigen tersebut ini

digunakan untuk air minum dan

18

Page 19: Bab i Tinggal Ppt

memasak.

7. Saluran pembuangan

Limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke

empang yang berjarak 25 meter dari

rumah dan limbah padat di buang di

empang belakang rumah.

8. Tempat pembuangan

Sampah

Sampah dibuang di empang, sampah ini

ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian

dibakar oleh anggota keluarga sehingga

banyak lalat yang menghinggapi

tumpukan sampah tersebut,

9. Lingkungan sekitar

Rumah

Di samping kanan dan depan rumah

terdapat rumah tetangga. Di lingkungan

sekitar rumah keluarga Tn. Ahmad tidak

terdapat sampah yang berserakan.

Area Masalah

Masalah non medis

a. Lingkungan

o Pengetahuan yang kurang mengenai ventilasi.

o Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga.

o Pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya pencahayaan

langsung sinar matahari

o Pengetahuan yang kurang tentang berbagai penyakit menular

o Pengetahuan tentang pencemaran lingkungan

b. Kesehatan

o Perilaku mengenai kebiasaan merokok

o Kebiasaan jarang mencuci tangan sebelum makan

o Kesadaran untuk memeriksakan diri ke dokter/berobat

Masalah medis

o Timbulnya penyakit TB Paru pada anak akibat kontak langsung

dari lingkungan.

19

Page 20: Bab i Tinggal Ppt

o Anggota keluarga yang merokok

o Pencegahan penularan penyakit TB.

I.3.2. Keluarga Tn. Basuki

Keluarga Tn. Basuki tinggal di RT 01/RW 04 Kampung

Sukamulya Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami istri Tn. Basuki dan

Ny. Ema yang telah menikah selama 32 tahun, dan memiliki 6 orang anak,

anak pertama bernama Tn. Dani yang sudah menikah dengan Ny. Tati dan

telah dikaruniai 2 orang anak bernama Baihaki dan Dania dan anak kedua

Tn. Buni bernama Tn. Dana yang telah menikah dengan Ny. Vera Susilo

dan dikaruniai 2 orang anak bernama Fadil Al Kalifi dan seorang bayi,

anak ketiga Tn. Basuki bernama Ny. Neneng yang sudah menikah dengan

Tn. Sitar dan telah dikarunia seorang anak perempuan bernama Airin Dwi

Nesila, anak keempat pasangan suami istri ini seorang perempuan bernama

Mini, anak kelima bernama M. Sahlan dan anak terakhir pasangan ini

bernama Puni Alpiani.

Tn. Basuki saat ini berusia 55 tahun dan masih bekerja sebagai

nelayan yang bekerja tidak menentu sekaligus menjadi buruh antar

panggilan. Satu bulan terakhir ini Tn. Basuki sudah tidak bekerja karena

Tn. Basuki merasa lelah. Namun, ketika bekerja Tn. Basuki biasa

mendapatkan penghasilan Rp. 100.000,00 per hari. Pria yang tidak pernah

merasakan bangku sekolah ini mengaku tidak memiliki hobi, ia juga

mengaku tidak pernah merasakan sakit.

Ny. Ema, yang juga merupakan istri dari Tn. Basuki , saat ini

berusia 50 tahun, Ny. Ema sempat merasakan bangku pendidikan SD

namun tidak tamat dikarenakan biaya. Ny. Ema sehari-harinya berjualan

sayuran atau makanan di rumahnya. Ny. Ema sering mengeluhkan sesak

nafas yang diakuinya telah dirasakannya sejak kecil, yang kambuh

terutama saat cuaca dingin. Untuk mengatasi keluhannya tersebut, ia

sering membeli obat di warung yang biasanya akan sembuh untuk

beberapa saat.

20

Page 21: Bab i Tinggal Ppt

Tn. Dani , merupakan anak pertama dari pasangan Tn. Basuki dan

Ny. Ema. 3 tahun yang lalu Tn. Dani meninggal dalam kecelakann lalu

lintas. Tn. dani telah dikaruniai 2 orang anak bernama Baihaki dan Dania

yang sekarang masing-masing berusia 9 dan 3 tahun dari hasil

pernikahannya dengan Ny. Tati. Anak Tn. Dani yang kedua sekarang

tinggal bersama Ny. Ema dan Tn. Basuki sedangkan Ny. Tati tinggal

terpisah dikarenakan pekerjaan.

Tn. Dana, merupakan anak kedua pasangan Tn. Basuki dan Ny.

Ema yang sekarang berusia 28 tahun, Tn. Dana sudah berkeluarga dengan

Ny. Vera Susilo dan telah dikaruniai 2 orang anak bernama Fadil Al

Kalifi dan seorang bayi yang masing-masing berusia 2,5 tahun dan 1

minggu. Tn. Dana sehari-harinya bekerja di pabrik rak piring dan

menerima penghasilan sebesar Rp. 1.000.000,00 tiap 2 minggu. Ny. Vera

Susilo merupakan istri dari Tn. Dana yang kesehariannya bekerja sebagai

ibu rumah tangga.

Ny. Neneng merupakan anak ketiga pasangan Tn. Basuki dan Ny.

Ema, Ny. Neneng tinggal bersama suaminya Tn. Sitar dan anaknya Airin

Dwi Nesila.. Ny. Neneng dalam kesehariannya di pabrik konveksi dengan

penghasilan Rp 600.000,00 tiap 2 minggu. Tn. Sitar merupakan suami

dari Ny. Neneng adalah seorang pembuat kapal di Tanjung Burung dan

tiap bulannya Tn. Sitar memiliki penghasilan Rp. 2.000.000,00

Nn. Mini adalah anak keempat pasangan Tn. Basuki dan Ny. Ema,

wanita yang hanya mengecap pendidikan sampai bangku SMP ini

sekarang bekerja di pabrik konveksi dan memiliki penghasila Rp 600.000,

00 tiap 2 minggu. Nn. Mini saat ini belum ingin berumah tangga dengan

alasan ingin membantu orang tuanya menyekolahi adiknya.

Anak kelima pasangan ini bernama M. Sahlan dan saat ini sudah

bekerja di pabrik konveksi dengan penghasilan Rp 600.000,00 tiap 2

minggu dan anak terakhir pasangan Tn. Basuki dan Ny. Ema bernama

Puni Alpiani, saat ini masih berusia 14 tahun dan duduk di SMP kelas 2.

Keluarga Tn. Basuki tinggal di sebuah bangunan rumah diatas

tanah seluas 66 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu, ruang keluarga,

21

Page 22: Bab i Tinggal Ppt

3 buah kamar tidur dan satu kamar mandi yang dilengkapi dengan wc dan

sumur. Jarak septic tank dengan wc Tn. Basuki kurang dari yang

seharusnya yaitu 10 m dan tidak mempunyai saluran pembuangan khusus,

hal ini sering mengakibatkan air dari septic tank meluap dan Tn. Basuki

serta Ny. Ema harus menyewa ahli sedot wc, hal ini juga yang

menyebabkan keluarga ini tidak pernah mandi ataupun menucuci pakaian

di wc rumahnya. Tn. Basuki dan Ny. Ema mengaku mereka tidak pernah

menggunakan air sumur untuk kebutuhan minum keluarganya walaupun

menurut mereka air sumur yang mereka miliki memiliki kejernihan yang

lebih dibandingkan air sumur di daerah sekitar rumahnya. Mereka biasa

menggunakan air sumur umtuk mencuci peralatan dapur, seperti pring,

gelas dan lain-lain, sedangkan untuk minum dan masak mereka

menggunakan air PAM yang mereka beli dengan harga Rp 3.000,00 . Tn.

Basuki dan Ny. Ema tidak memiliki dapur khusus di dalam rumahnya,

karena pekerjaan sehari-harinya Ny. Ema sebagai pedagan sayuran dan

memiliki warung di depan rumahnya, maka dalam kesehariannya Ny. Ema

sering menggunakan terasnya sebagai dapur dadakan, selain untuk

memenuhi kebutuhan warung, dapur tersebut juga digunakan sekaligus

untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.

Denah Rumah Keluarga Tn. Basuki

Gambar 1.5 Denah rumah Tn. Basuki

22

Page 23: Bab i Tinggal Ppt

Tabel 1.3. Faktor Internal dan Eksternal Keluarga Tn. Basuki

Faktor Internal

No Kriteria Permasalahan

1 Kebiasaan

Merokok

Tn. Basuki merokok sekitar satu bungkus

dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok

ini dilakukan didalam dan diluar rumah.

2 Olah raga Seluruh anggota keluarga Tn. Basuki Tidak

pernah melakukan olahraga secara rutin dan

teratur

3 Pola Makan Ny. Ema memasak sendiri dengan komposisi

makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe,

sayur kangkung, sayuran,buah-buahan (tidak

setiap hari), dan terkadang ikan dan ayam .

Untuk dewasa, kebiasaan makan yang sering

diterapkan sehari-hari adalah 2x/hari, namun

untuk anak-anak dibiasakan untuk makan

sebanyak 3x/hari.

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Apabila sakit, mereka pergi ke matri atau

bidan terdekat dan membeli obat di apotek

dan terkadang membeli di warung. Keluarga

Tn. Basuki jarang berobat ke Puskesmas,

mereka akan berobat ke puskesmas jika

merasa penyakitnya itu tidak kunjung

sembuh setelah berobat ke mantri atau

dengan mengkonsumsi obat warung.

5 Menabung Ny. Ema tidak pernah memiliki kebiasaan

menabung sebagian dari pendapatan

keluarganya karena selalu habis dan terpakai

untukbiaya sehari-hari keluarganya dan biaya

sekolah anaknya

6 Aktivitas sehari-

hari

Bapak bekerja sebagai nelayan, namun

sudah sebulan ini Tn. Basuki sudah

23

Page 24: Bab i Tinggal Ppt

tidak melaut karena lelah dan sering

batuk batuk.

Ibu bertindak sebagai Ibu Rumah

Tangga sekaligus mempuanyai kegiatan

sehari-hari sebagai pedagang sayuran

dan pemilik toko.

Anak pertama sudah 3 tahun yang lalu

meninggal

Anak kedua bekerja di pabrik jelly.

Waktu kerja tidak menentu.

Anak ketiga bekerja di pabrik koveksi.

Waktu kerja tidak menentu

Anak keempat juga bekerja di bagian

konveksi dengan waktu kerja yang tidak

menentu

Anak kelima sudah bekerja sebagai

buruh pabrik

Anak keenam duduk di kelas 2 SMP

Pesantren yang hanya pada waktu-waktu

tertentu saja dapat pulang kerumah

Faktor Eksternal

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas rumah ± 11 x 6 m

2. Ruangan dalam

rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran

4x3m yang juga menjadi ruang keluarga

berukuran 5x4 m, dan tiga kamar tidur yang

ketiganya berukuran 3x3 m.

3. Ventilasi Terdapat dua buah ventilasi di ruang tamu

berukuran 2 m x 1 m dan 1 m x 0,5 m. Hal

ini tidak sesuai dengan luas lantai rumah.

24

Page 25: Bab i Tinggal Ppt

(luas ventilasi kurang dari10% dari lantai

rumah). Ventilasi terlihat kotor, berdebu dan

lembab karena tidak dibersihkan.

4. Pencahayaan Terdapat dua buah jendela berukuran

2x1 m dan 1x0,5 m pada bagian depan

rumah.

Tidak terdapat jendela pada kamar.

Disetiap ruangan di dalam rumah

tersebut terdapat lampu dengan daya 10

watt sehingga penerangan cukup baik.

Sinar matahari masuk hanya dari bagian

depan rumah.

5. MCK Kamar mandi beralaskan semen

Tersedia jamban pribadi.

Septic tank yang berada di rumah tersebut

berjarak < 10 m

Kamar mandi tidak pernah digunakan

untuk mandi ataupun mencuci baju karena

air dari septic tank sering meluap.

6. Sumber Air Terdapat sumber air berupa sumur

Air dari sumur tersebut biasa digunakan

untuk mencuci piring

7. Saluran

Pembuangan

Limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke

empang yang berada di belakang rumah.

8. Tempat

Pembuangan

Sampah

Sampah dibuang di bak terbuka tanpa

penutup di belakang rumah, sampah ini

ditumpuk hingga penuh, lalu kemudian

dibakar oleh anggota keluarga.

9. Lingkungan sekitar

Rumah

Di samping kanan dan depan rumah terdapat

rumah tetangga.

25

Page 26: Bab i Tinggal Ppt

Area Masalah

Masalah non medis

a. Lingkungan

o Pengetahuan mengenai ventilasi rumah

o Pengetahuan mengenai pencahayaan rumah

o Pengetahuan mengenai kepadatan tempat tinggal

o Kurangnya kepedulian akan tempat berobat

b. Kesehatan

o Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga

o Pencegahan penyakit menular seperti TB paru.

Masalah medis

o Timbulnya penyakit TB paru dari tempat tinggal yang lembab.

o Bapak yang sering merasa lelah dan batuk batuk.

I.3.3. Keluarga Tn. Cecep

Keluarga Tn. Cecep tinggal di RT/RW 01/04 Kampung S, Desa

Tanjung Pasir, Kecamatan, Kabupaten Tangerang. Keluarga ini terdiri dari

sepasang suami istri Tn. Cecep dan Ny. Lela yang telah menikah selama

32 tahun, dan memiliki 1 orang anak, anaknya bernama Tn. Eman yang

sudah menikah dengan Ny. Tetti dan telah dikaruniai 3 orang anak

bernama Ali, Sena, dan Nini.

Tn. Cecep saat ini berusia 60 tahun dan sudah tidak bekerja.

Namun, ketika bekerja Tn. Cecep biasa mendapatkan penghasilan Rp.

100.000,00 per hari. Tn. Cecep tidak pernah merasakan bangku sekolah

dan mengaku tidak memiliki hobi. Tn. Cecep mengaku bahwa sudah

setahun ini merasakan batuk-batuk yang tidak kunjung sembuh. Berobat

pernah dilakukan di puskesmas terdekat namun tidak tuntas karena obat

26

Page 27: Bab i Tinggal Ppt

yang diberi dokter membuat kencing berwarna kemerahan dan Tn. Cecep

merasa tidak nyaman.

Ny. Lela, yang juga merupakan istri dari Tn. Cecep, saat ini

berusia 50 tahun, Ny. Lela sempat merasakan bangku pendidikan SD

namun tidak tamat dikarenakan biaya. Ny. Lela - sehari harinya tidak

bekerja dan hanya beraktifitas di rumah sebagai ibu rumah tangga. Ny.

Lela tidak mengeluhkan sakit apapun.

Cucu Tn. Cecep yang bernama Ali (4 tahun) berat badan tidak

pernah naik sejak 6 bulan dan nafsu makan menurun diakui oleh ayahnya

yaitu Tn. Eman. Hal yang sama terjadi pada adiknya yang bernama Nini (3

tahun). Ali dan Nini sudah mendapatkan obat berupa vitamin dan

penambah nafsu makan namun berat badan tidak kunjung naik.

Denah Rumah Keluarga Tn. Cecep

Gambar 1.4 Denah Rumah Tn. Cecep

Tabel 1.3. Faktor Internal dan Eksternal keluarga Tn. Cecep

Faktor Internal

27

Page 28: Bab i Tinggal Ppt

No Kriteria Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Cecep tidak merokok

2 Olah raga Keluarga Tn. Cecep tidak pernah

melakukan olah raga.

3 Pola Makan Tn. Cecep dan Ny.Imah makan dua kali

sehari.

Ny. Imah memasak sendiri dengan

komposisi makanan mengkonsumsi nasi,

tahu, tempe, sayuran, dan terkadang ikan.

Ny.Imah memasak menggunakan kayu

bakar

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Apabila sakit, mereka pergi ke mantri

terdekat dan dan terkadang membeli obat

di warung.

Keluarga Tn. Maing jarang berobat ke

Puskesmas, karena merasa jauh dan

biaya yang mahal.

5 Menabung Tn. Cecep dan Ny. Lela tidak pernah

menabung.

6 Aktivitas sehari-hari Bapak sudah tidak bekerja

Ibu bertindak sebagai Ibu Rumah

Tangga.

Faktor Eksternal

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas rumah ± 9 x 4 m

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu

berukuran 3x2m dan ruang keluarga

berukuran 3x2 m, satu kamar tidur

berukuran 3x2 m, dan satu dapur

bergabung dengan satu kamar mandi

28

Page 29: Bab i Tinggal Ppt

tanpa sekat berukuran 3x4 m.

3. Ventilasi Terdapat satu buah ventilasi di ruang

tamu berukuran 1 m x 0,5 m dan 1 m

x 0,5 m. Hal ini tidak sesuai dengan

luas lantai rumah. (luas ventilasi

kurang dari 10% dari lantai rumah).

Ventilasi terlihat kotor karena jarang

dibersihkan.

4. Pencahayaan Terdapat satu buah jendela berukuran

2x1 m pada bagian depan rumah.

Tidak terdapat jendela pada kamar.

Hanya terdapat dua buah lampu di

dalam rumah.

5. MCK Kamar mandi beralaskan tanah, dan

menyatu dengan dapur.

Tidak tersedia jamban pribadi.

Jika ingin membuang hajat di sawah

6. Sumber Air Tidak ada sumber air bersih sehingga

harus membeli sebesar Rp

3.000/jerigen. Air jerigen tersebut ini

digunakan untuk air minum dan

kebutuhan rumah tangga seperti

memasak.

7. Saluran pembuangan

Limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke

tanah pekarangan belakang rumah yang

menjadi genangan air.

8. Tempat pembuangan

Sampah

Sampah dibuang di kebun belakang

rumah, sampah ini ditumpuk hingga

penuh, lalu kemudian dibakar oleh

anggota keluarga sehingga banyak lalat

yang menghinggapi tumpukan sampah

tersebut.

29

Page 30: Bab i Tinggal Ppt

9. Lingkungan sekitar

Rumah

Di samping kiri dan kanan rumah

terdapat rumah tetangga. Di lingkungan

sekitar rumah keluarga Tn. Cecep masih

banyak sampah yang berserakan

dikarenakan penduduk sekitar tidak

disediakan tempat sampah.

Area Masalah

Masalah non medis

a. Lingkungan

o Tidak terdapat jamban untuk BAB

o Pengetahuan mengenai pembuangan sampah di tempat yang benar

dan pengelolaannya

o Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga

o Kurangnya penyedian air bersih

o Rumah beralaskan tanah

o Ventilasi yang buruk

o Kurangnya pencahayaan di dalam rumah

b. Sosial budaya

o Perilaku ketidakpedulian terhadap pentingnya pendidikan.

o Sudah terbiasanya terhadap ventilasi yang buruk

c. Perilaku

o Perilaku mengenai kebiasaan merokok dalam dan luar rumah

o Perilaku cuci tangan sebelum makan

o Perilaku mengenai cara penanganan diare

o Perilaku mengenai pemilihan pengobatan

o Lansia

Masalah medis

o Anak-anak mengalami penurunan berat badan dan tidak nafsu

makan.

30

Page 31: Bab i Tinggal Ppt

o Kepala keluarga menderita TB.

I.3.4. Keluarga Ibu Tari

Keluarga Ny.Tari tinggal di RT/RW 04/03 Kampung Sukamulya,

Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Pasangan suami-istri tersebut sudah menikah selama 43 tahun. Keluarga

Ny.Tari terdiri dari satu keluarga di mana Ny. Tari sebagai kepala keluarga

berusia 70 tahun dengan latar belakang pendidikan tamat SD. Tn.Ai

sebagai suami meninggal 12 tahun yang lalu akibat penyakit kanker yang

diderita selama 7 bulan. Tn.Ai dan Ny.Tari memiliki lima orang anak.

Anak pertama perempuan bernama Amsaroh berusia 40 tahun sebagai ibu

rumah tangga. Anak kedua laki-laki bernama Barudin berusia 30 tahun

lulusan SMP bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan ± Rp

800.000,-/bulan. Anak ketiga perempuan bernama Ashoh berusia 25 tahun

sebagai ibu rumah tangga. Anak keempat perempuan bernama Sohati

berusia 23 tahun sebagai ibu rumah tangga. Anak kelima perempuan

bernama Sohani berusia 20 tahun sebagai ibu rumah tangga. Anak

pertama, ketiga, keempat, dan kelima lulusan SD.

Ny.Tari tinggal di rumah bersama anak ketiga dan tiga orang cucu

yg tinggal bersama. Cucu pertama bernama Sobari berusia 17 tahun

bekerja sebagai buruh pabrik. Cucu kedua bernama Rati berusia 15 tahun.

Cucu ketiga bernama Yana berusia 12 tahun. Ny Tari sebagai ibu rumah

tangga yg sehari-harinya bergantung hidup pada penghasilan anaknya yg

bekerja sebagai nelayan. Pekerjaannya tersebut dilakukan setiap hari mulai

dari pagi hari hingga sore hari. Ny Tari memiliki penyakit kulit sejak ± 5

tahun yg terasa gatal bila kambuh. Ny Tari mengaku hanya membeli obat

warung yg setelah memakan obat tersebut terasa sembuh. Riwayat

penyakit darah tinggi manis kencing manis di sangkal.

Ny Amsaroh anak pertama telah bekeluarga dan ikut bersama

suaminya. Setelah tamat SD dia mengakui tidak mau melanjutkan

pendidikan ke SMP karena terbentur biaya. Setelah berumur di anggap

31

Page 32: Bab i Tinggal Ppt

dewasa kemudian di nikahkan oleh orang tua nya. Setelah itu dia tinggal

bersama suaminya di beda tempat.

Tn Barudin sebagai anak kedua bekerja sebagai nelayan yg

berpenghasilan ± Rp 800.000,-/bulan. Setelah tamat SMP dia langsung

mencari pekerjaan. Dia Bekerja sebagai tulang punggung keluarga. Dia

bertempat tinggal berdekatan dengan rumah Ny Tari. Anak ketiga,

keempat, kelima sama dengan anak pertama Ny Tari yg setelah lulus SD

dan dewasa langsung menikah. Dan sesudah menikah langsung ikut

bersama suaminya. Tiga orang cucu ikut tinggal bersama Ny Tari. Cucu

yg paling besar bekerja sebagai buruh pabrik. Cucu yg kedua dan ketiga

masih berada di bangku sekolah.

Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Ny. Tari adalah

cucunya yang bernama Yana (12 tahun) mengalami batuk berdarah sejak 1

bulan yang lalu. Keluhan tersebut disertai dengan penurunan berat badan.

Karena menurut kedua orangtuanya Yana hanya sakit batuk biasa yang

dapat sembuh sendiri dengan minum air hangat, maka Yana belum pernah

dibawa berobat. Saat ini tidak bersekolah karena sering merasa lemas.

Keluarga Ny Tari tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah

seluas 90 m2. Rumah terdiri dari sebuah ruang tamu, satu ruang keluarga,

dua kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi yang menjadi satu dalam

satu ruangan yang hanya dibatasi dinding tembok setinggi satu meter.

Pekarangan belakang keluarga Ny.Tari langsung dibatasi dengan rumah

warga.

Denah Rumah Keluarga Ny Tari

32

Page 33: Bab i Tinggal Ppt

Gambar 1.7 Denah Rumah Ny Tari

Tabel 1.5. Faktor Internal dan Eksternal keluarga Ny. Tari

Faktor Internal

No Kriteria Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn.Ai Semasa hidupnya merokok sekitar

dua bungkus dalam satu hari, biasanya

kebiasaan merokok ini dilakukan didalam

dan diluar rumah.

2 Olah raga Ny. Tari beserta kelima orang anaknya

tidak pernah melakukan olah raga.

3 Pola Makan Ny. Tari memasak sendiri dengan

komposisi makanan mengkonsumsi nasi,

tahu, tempe, sayuran,buah-buahan (tidak

setiap hari), dan terkadang ikan.

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Apabila sakit, mereka pergi membeli obat

ke warung atau berobat ke matri. Keluarga

33

Page 34: Bab i Tinggal Ppt

Ny Tari jarang berobat ke Puskesmas,

karena mereka merasa sakitnya tidak

sembuh dengan obat-obatan dari warung

atau mantri, baru mereka pergi ke

puskesmas,

5 Menabung Ny. Tari menabung sebagian dari

pendapatan keluarga namun selalu habis

dan terpakai untuk biaya sehari-hari.

6 Aktivitas sehari-hari Bapak semasa hidupnya bekerja sebagai

petani kebun di pesawahan mulai dari

pagi hingga sore hari.

Ibu bertindak sebagai Ibu Rumah

Tangga.

Anak pertama sebagai ibu rumah tangga..

Anak kedua bekerja sebagai nelayan di

laut mulai dari pagi hari sampai sore hari,

bila cuaca bagus bisa hingga malam hari.

Anak ketiga, keempat, kelima sebagai

ibu rumah tangga.

Cucu paling besar bekerja sebagai buruh,

kedua dan ketiga masih di bangku

sekolah.

Faktor Eksternal

No Kriteria Permasalahan

1 Luas Bangunan Luas rumah ± 10 x 9 m

2. Ruangan dalam

rumah

Dalam rumah terdapat ruang tamu

berukuran 4x3m yang juga menjadi ruang

keluarga berukuran 5x7 m, dan dua kamar

tidur berukuran 3x3 m.

34

Page 35: Bab i Tinggal Ppt

3. Ventilasi Terdapat satu buah ventilasi di ruang tamu

berukuran 1 m x 0,5 m dan 1 m x 0,5 m. Hal

ini tidak sesuai dengan luas lantai rumah.

(luas ventilasi kurang dari10% dari lantai

rumah). Ventilasi tidak pernah dibersihkan.

4. Pencahayaan Terdapat satu buah jendela berukuran

2x1m pada bagian depan rumah.

Tidak terdapat jendela pada kamar

sehingga ruangan terasa lembab.

Hanya terdapat dua buah lampu di dalam

rumah dan satu buah di teras rumah

sehinga penerangan kurang baik.

5. MCK Kamar mandi beralaskan tanah, dan

menyatu dengan dapur.

Tersedia jamban pribadi.

6. Sumber Air Tidak ada sumber air bersih sehingga

harus membeli air PAM sebesar Rp 500-

1000/jerigen.

Air jerigen tersebut ini digunakan untuk

air minum dan kebutuhan rumah tangga

seperti mencuci, mandi menggunakan air

sumur.

7. Saluran pembuangan

Limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke

empang yang berjarak 50 meter dari rumah

dan limbah padat di buang di empang

belakang rumah.

8. Tempat pembuangan

Sampah

Sampah dibuang di empang belakang

rumah, sampah ini ditumpuk hingga penuh,

lalu kemudian dibakar oleh anggota

keluarga sehingga banyak lalat yang

menghinggapi tumpukan sampah tersebut,

9. Lingkungan sekitar Di samping kanan dan kiri, depan dan

35

Page 36: Bab i Tinggal Ppt

Rumah belakang rumah terdapat rumah tetangga.

Area Masalah

Masalah non medis

a. Lingkungan

o Pengetahuan mengenai penempatan ventilasi rumah yg kurang

o Pengetahuan mengenai pembuangan air limbah rumah tangga

o Pengetahuan mengenai penampungan air bersih

o Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga

o Pengetahuan tentang pencemaran lingkungan

b. Sosial budaya

o Larangan mengkonsumsi makanan tertentu saat sedang sakit

o Budaya bahwa seseorang yang lebih tua itu selalu benar

c. Kesehatan

o Perilaku mengenai kebersihan ventilasi rumah

o Perilaku mengenai cara penularan penyakit TB

o Perilaku mengenai cara penanganan TB

o Perilaku cuci tangan sebelum makan

o Perilaku menjaga kebersihan badan

Masalah medis

o Pencegahan penyakit TB akibat sirkulasi udara yang buruk

o Anggota keluarga sering menderita batuk.

I.3.5. Keluarga Tn. Marjuki

Keluarga Tn. Marjuki tinggal di RT/RW 01/004 Kampung

Sukamulya, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang. Pasangan suami-istri tersebut sudah menikah selama 6 tahun.

Tn. Marjuki sebagai kepala keluarga berusia 31 tahun dengan latar

belakang pendidikan tamat SLTA. Ny. Irma sebagai istri berusia 31 tahun

dengan latar belakang pendidikan SMK. Mereka memiliki satu orang anak

36

Page 37: Bab i Tinggal Ppt

perempuan yang bernama Tiara berusia 5 tahun dan bersekolah di TK

tanjung pasir dan Ny. wina adalah ibu dari Tn. Marjuki dengan latar

belakang pendidikan tidak bersekolah.

Tn. Marjuki bekerja sebagai satpam dengan penghasilan ±

Rp.1.800.000 /bulan. Kegiatan Tn. Marjuki diawali pada pagi hari jam

enam dan pulang ke rumah jam setengah sepuluh malam. Tn. Marjuki

memiliki kebiasaan merokok baik di dalam maupun di luar rumah, dan

juga mempunyai kebiasaan minum kopi satu gelas perhari. Riwayat

penyakit seperti batuk lama diakui, darah tinggi dan kencing manis

disangkal.

Ny. Irma bekerja, sebagai supplier sepatu di cengkareng dengan

penghasilan ± Rp.2.500.000 /bulan. Kegiatan Ny. Irma diawali pada pagi

hari jam enam dan pulang kerumah jam setengah tujuh malam. Keluhan

yang paling sering dialami Ny. Irma adalah batuk.

Tiara anak satu-satunya dari pasangan suami istri Tn. Marjuki dan

Ny. Irma saat ini sedang bersekolah di TK tanjung pasir. Kebiasaan

sehari-harinya bermain bersama teman-temannya. Keluhan yang paling

sering dialami Tiara adalah batuk dan susah makan.

Ny. Wina adalah ibu dari Tn. Andi, Ny. Wina tidak bekerja sehari-

hari hanya diam di rumah melakukan pekerjaan rumah tangga. Ny. Wina

memiliki keluhan penurunan penglihatan sejak satu tahun yang lalu dan

dikatakan buram apabila sedang melihat, mengeluh penurunan

pendengaran sejak tiga tahun yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya,

sering mengeluh sakit pada persendian dan masalah pencernaan seperti

diare dan juga sering mengeluh batuk-batuk dan penurunan berat badan.

Keluarga Tn. Marjuki jarang berobat ke puskesmas karena

keluarga Tn. Marjuki lebih memilih beli obat di apotik terlebih dahulu

dibanding kepuskesmas, apabila sakitnya dirasakan tidak ada perubahan

kemudian dibawa kepuskesmas atau ke klinik dokter.

Keluarga Tn. Marjuki tinggal di rumah milik ibunya dengan luas

bangunan sekitar 140 meter persegi dan tidak bertingkat. Di depan rumah

terdapat teras dan pekarangan yang dibatasi dengan pagar dengan luas

37

Page 38: Bab i Tinggal Ppt

sekitar 2x5 meter. Dinding rumah terbuat dari tembok pada bagian depan,

samping kanan, samping kiri dan belakang. Lantai rumah terbuat dari

keramik. Atap rumah terbuat dari asbes. Rumah Tn. Marjuki terdiri dari

empat ruangan yang terdiri dari ruang tamu yang berfungsi sebagai ruang

keluarga dan tempat berkumpulnya keluarga saat makan dan menonton tv

dengan luas 3x10 meter sudah berkeramik, dua buah kamar tidur dengan

masing-masing luas 5x4 meter dan 4x4 meter sudah berkeramik dan tidak

memiliki ventilasi, sebuah gudang dengan luas 4x4 meter sudah

berkeramik dan tidak memiliki ventilasi, sebuah dapur dengan luas sekitar

4x8 meter sudah berkeramik. Dapur dan kamar mandi terpisah. Kamar

mandi mempunyai pintu dan dilengkapi jamban keluarga dengan luas 2x2

meter sudah berkeramik dan tidak memiliki ventilasi. Memiliki enam

pintu, dua buah jendela berukuran 1,5x1 meter yang tidak dapat dibuka

terdapat di depan rumah. Di dalam rumah Tn. Marjuki, terdapat 6 buah

lampu dengan daya masing-masing 8 watt yang diletakkan di depan

rumah, di ruang keluarga, kamar tidur, gudang , dapur, kamar mandi

sehingga rumah Tn. Marjuki kurang dalam pencahayaan. Sumber air

didapatkan dari air tanah dengan cara mengebor tanah menggunakan

mesin air. Air tersebut berwarna kuning dan tidak berbau serta selalu

digunakan untuk mandi, mencuci pakaian. Sedangkan kebutuhan air

untuk mencuci bahan makanan (memasak) menggunakan air PAM, dan

untuk kebutuhan air minum menggunakan air galon.

Denah Rumah Keluarga Tn. Marjuki

38

Page 39: Bab i Tinggal Ppt

Gambar 1.8 Denah rumah Tn. Marjuki

Tabel 1.6 Faktor Internal dan Eksternal Keluarga Tn. Marjuki

Faktor Internal

No Kriteria Permasalahan

1 Kebiasaan

Merokok

Tn. Marjuki mengkonsumsi rokok satu

bungkus/hari baik di dalam maupun di luar

rumah.

2 Olah raga Keluarga Tn. Marjuki jarang melakukan

olahraga.

3 Pola Makan Makanan dimasak oleh saudara yang datang

kerumah , lebih sering mengkonsumsi nasi,

tempe, ikan asin, sayur. Frekuensi makan 2x

sehari.

4 Pola Pencarian

Pengobatan

Apabila sakit, mereka pergi ke apotik untuk

membeli obat . Keluarga Tn. Marjuki jarang

berobat ke Puskesmas, karena dengan membeli

langsung obat di apotik dikatakan selalu sembuh

tanpa harus ke puskesmas, apabila sakitnya tidak

39

Page 40: Bab i Tinggal Ppt

sembuh dengan obat-obatan dari apotik maka

keluarga Tn. Marjuki membawanya ke

puskesmas atau klinik dokter.

5 Menabung Penghasilan Ny. Irma disisihkan untuk tabungan

pendidikan anak.

6 Aktivitas

sehari-hari

a. Bapak kerja sebagai satpam, kegiatannya

dimulai pada pagi hari jam 6 dan pulang

kerumah jam setengah sepuluh malam.

b. Ibu kerja sebagai supplier sepatu di

cengkareng, kegiatannya dimulai pada pagi

hari jam 6 dan pulang kerumah jam

setengah tujuh malam.

c. Anak pertama bersekolah di TK tj. pasir.

d. Ibu Tn. Marjuki bertindak sebagai ibu

rumah tangga.

Faktor Eksternal

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 14x10 meter

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu yang

berfungsi sebagai ruang keluarga dan

tempat berkumpulnya keluarga saat

makan dan menonton tv yang berukuran

3x10 meter, dua kamar tidur berukuran

5x4 meter dan 4x4 meter, di rumah

tersebut juga terdapat gudang berukuran

4x4 meter, sebuah dapur dengan luas

sekitar 4 x 8 meter, kamar mandi

mempunyai pintu dan dilengkapi jamban

keluarga dengan luas 2x2 meter.

40

Page 41: Bab i Tinggal Ppt

3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi disetiap ruangan.

Namun hanya didapatkan di depan rumah

dan belakang rumah. Ventilasi tersebut

tidak pernah dibersihkan.

4. Pencahayaan Terdapat dua buah jendela berukuran

1,5x1 meter pada bagian depan rumah

yang tidak dapat dibuka.

Tidak terdapat jendela pada kamar.

Sehingga kamar terasa lembab.

Hanya terdapat 5 buah lampu di dalam

rumah dan satu buah di teras rumah.

5. MCK Terdapat jamban di kamar mandi. Kamar

mandi sudah berkeramik, dengan ukuran

2x2 m, terletak di dalam rumah.

6. Sumber Air Sumber air didapatkan dari air tanah

dengan cara mengebor tanah

menggunakan mesin air. Air tersebut

berwarna kuning dan tidak berbau

serta selalu digunakan untuk mandi,

mencuci pakaian.

Sehari-hari keluarga ini membeli air

PAM untuk keperluan memasak.

Kebutuhan air untuk minum keluarga

Tn. Andi membeli air gallon.

7. Saluran pembuangan

Limbah

Limbah rumah tangga cair di buang ke

septictenk.

8. Tempat pembuangan

Sampah

Sampah dibuang di pekarangan belakang

rumah, ditumpuk hingga penuh, lalu

kemudian dibakar oleh anggota keluarga.

9. Lingkungan sekitar

Rumah

Di samping kanan dan kiri rumah

keluarga terdapat rumah tetangga mereka.

41

Page 42: Bab i Tinggal Ppt

Di depan rumah terdapat lapangan.

Area Masalah

Masalah non medis

a. Lingkungan

o Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah dalam keluarga

o Pengetahuan mengenai pembuangan sampah di tempat yang benar

dan pengelolaannya

o Pengetahuan mengenai penempatan ventilasi rumah yg baik

o Ventilasi yang buruk

b. Kesehatan

o Perilaku dalam mencari pengobatan

c. Perilaku

o Kurangnya perhatian pada lansia

o Perilaku mengenai kebiasaan merokok dalam dan luar rumah

o Perilaku mengenai kebiasaan merokok

o Perilaku mengenai kebersihan ventilasi rumah

Masalah medis

o Penyakit TB dalam keluarga

o Dan ibunya dari kepala keluarga adanya gangguan penglihatan,

gangguan pendengaran, nyeri pada persendian.

1.4. Penentuan Area Masalah

Setelah kami mengamati dan mewawancarai ke rumah lima keluarga

binaan di Kampung Sukamulya Desa tanjung pasir Kecamatan Teluk

Naga, terdapat berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan

tersebut, diantaranya :

1. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi yang baik.

2. Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan rumah.

42

Page 43: Bab i Tinggal Ppt

3. Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.

4. Sirkulasi udara yang tidak sehat dan lantai yang lembab.

5. Banyaknya anggota keluarga binaan yang menderita batuk lama.

6. Kebiasaan merokok di dalam dan di luar rumah terhadap kesehatan

keluarga.

7. Kurangnya pengetahuan tentang penularan penyakit melalui udara.

8. Tidak adanya kamar mandi di rumah beberapa keluarga binaan.

Berdasarkan sekian masalah yang ada pada keluarga binaan

tersebut, diputuskan untuk mengangkat permasalahan tentang

“Kurangnya Pemahaman Keluarga Binaan Terhadap Pentingnya

Ventilasi yang Baik Bagi Sirkulasi Udara di Dalam Rumah di

Kampung Sukamulya RT 01/RW 04 Desa Tanjung Pasir Kecamatan

Teluk Naga” dikarenakan beberapa hal yang menyangkut sebab dan

akibatdari area masalah tersebut yaitu:

a. Sebab

1. Data yang diperoleh dari Puskesmas Tegal Angus didapatkan

sepuluh penyakit dengan kejadian terbanyak, salah satunya ISPA

sebagai penyakit terbanyak.

2. Paradigma yang salah mengenai pembuatan ventilasi rumah yang

menyebabkan pembangunan rumah sehat terganggu.

3. Sosio-ekonomi warga Kampung Sukamulya yang rendah sehingga

tidak mampu untuk membuat ventilasi yang baik. Dengan

penghasilan rata-rata Rp.700.000,-/bulan.

4. Rendahnya rumah yang sesuai dengan kriteria PHBS.

b. Akibat

1. Tingginya angka penyakit ISPA pada warga Kampung Sukamulya

khususnya pada warga yang kami bina dan diperkuat dengan data

dari bagian kesling tentang daftar sepuluh penyakit yang

ditemukan di wilayah puskesmas Tegal Angus.

2. Sulitnya memperoleh kualitas udara yang baik di dalam rumah,

karena buruknya sirkulasi udara. Hal ini juga diperkuat dengan

43

Page 44: Bab i Tinggal Ppt

data inspeksi rumah tangga ber-PHBS dimana masih tingginya

angka rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat.

44