19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Di era globalisasi, masyarakat sangat rentan terhadap pengaruh luar. Karena pada saat ini mereka mengalami transisi, yaitu dimana masyarakat mengalami perubahan kehidupan tradisional menuju ke modern dan rentan waktu yang cukup singkat masyarakat di hadapkan pada sesuatu yang baru. Hal ini tentunya membawa dampak yang signifikan terhadap masyarakat melalui berbagai wujud budaya seperti: sistem sosial, pola tingkah laku dan benda budaya. Desain secara etimologi, istilah Desain berasal dari beberapa serapan bahasa, yaitu kata"designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar dan bermakna: Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Sejarah perkembangan desain bisa dikatakan bermula dari revolusi industri di Eropa. Meskipun sebenarnya dasar perkembangan desain adalah juga ditentukan oleh pertumbuhan seni rupa dan kerajinan sejak manusia ada di muka bumi ini. Di Indonesia, pengembangan desain diawali dengan membentuk ‘Design Center’ oleh Fakultas Perencanaan dan Sipil Institut Teknologi Bandung tahun 1968 yang pada waktu itu diperkenalkan dalam Expo 70 di Osaka Jepang. Salah satu tersebut adalah desain interior. Desain interior mengalami perkembangan sangat pesat. Desai interior mengalami perubahan akibat pengaruh modemisasi. Perubahan 1

BAB I Smart Desain 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Smart Desain 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Di era globalisasi, masyarakat sangat rentan terhadap pengaruh luar. Karena pada

saat ini mereka mengalami transisi, yaitu dimana masyarakat mengalami perubahan

kehidupan tradisional menuju ke modern dan rentan waktu yang cukup singkat

masyarakat di hadapkan pada sesuatu yang baru. Hal ini tentunya membawa dampak

yang signifikan terhadap masyarakat melalui berbagai wujud budaya seperti: sistem

sosial, pola tingkah laku dan benda budaya.

Desain secara etimologi, istilah Desain berasal dari beberapa serapan bahasa, yaitu

kata"designo" (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar dan bermakna: Desain biasa

diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.

Sejarah perkembangan desain bisa dikatakan bermula dari revolusi industri di Eropa.

Meskipun sebenarnya dasar perkembangan desain adalah juga ditentukan oleh

pertumbuhan seni rupa dan kerajinan sejak manusia ada di muka bumi ini. Di Indonesia,

pengembangan desain diawali dengan membentuk ‘Design Center’ oleh Fakultas

Perencanaan dan Sipil Institut Teknologi Bandung tahun 1968 yang pada waktu itu

diperkenalkan dalam Expo 70 di Osaka Jepang.

Salah satu tersebut adalah desain interior. Desain interior mengalami perkembangan

sangat pesat. Desai interior mengalami perubahan akibat pengaruh modemisasi.

Perubahan tersebut terjadi akibat dari kemajuan teknologi, kesehatan, kependudukan,

pendidikan, gaya hidup dan lain sebagainya akan kebutuhan desain yang cerdas.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahkannnya sebagai :

Bagian tampilan sesuatu desain interior yang berbeda pada nilai – nilai atau

prinsip – prinsip smart desain?

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang ada, maka permasalahan dibatasi pada

penerapan “smart design” dalam mendisain ruangan.

1.4. Tujuan Pembahasan

Manusian harus hidup di dalam ruangan maka harus ditata agar diperoleh suasana yang

nyaman dan aman serta artistik.

1

Page 2: BAB I Smart Desain 2

Perkembangan desain interior terus tumbuh seiring kebutuhan manusia, perkembangan

dalam pengetahuan dan teknologi mempengaruhi tren yang hadir di berbagai negara di

belahan bumi ini.

Berbagai metode berkembang dengan padat, salah satunya disebut smart desain.

Pengertian smart desain adalah cara untuk memaksimalkan fungsi ruang yang ada

sehingga pemilik rumah bisa lebih less material dan less energy. Modal smart desain

menjadikan desain interior berkelas lebih spesifik pada pemanfaatan ruang yang tidak

berguna mejadi lebih berguna. aplikasi smart desain pada desain interior membutuhkan

kecermatan, agar hasil yang diperoleh lebih memuaskan. Berdasarkan pertimbangan

tersebut , maka pada paper ini dibahas tentang beberapa modal smart desain yang

diperoleh pada suatu desain interior.

2

Page 3: BAB I Smart Desain 2

BAB II

METODE PENULISAN

Menurut koentjaraningrat (1990: 7) kata metode beraal dari bahasa Yunani yaitu

methodos yang artinya cara atau jalan. Bila dikaitkan dengan pendapat Surakhmad (1980:

131) metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan setelah

penyelidikan memperhitungkan kewajaran dengan mempergunakan teknik serta alat – alat

tertentu sehubungan dengan upaya ilmiah. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, maka

metode dalam penelitian ini menyangkut masalah cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat

memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

2.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan metode penulisan pustaka yang berdasarkan dari data yang sudah ada

secara wajar baik dalam buku – buku, maupun sumber tertulis lainnya termasuk media

massa, sumber – sumber data dari buku, dan dari situs internet yang relevan dengan topik

karya tulis ini.

2.2. Metode Pengolahan Data

Seperti yang sudah diurakian di atas, data yang digunakan dalam karya tulis ini

adalah data empiris. Artinya, data yang sudah ada secara nyata, baik data yang ada dalam

subjek penelitian, maupun bahan – bahan tertulis, pada buku dan sumber – sumber yang

termuat di media massa. Dengan demikan data diolah dengan metode deskriptif,

maksudnya adalah data yang telah terkumpul disusun sedemikan rupa, dianalisis,

diinterpretasi, kemudian disimpulkan.

3

Page 4: BAB I Smart Desain 2

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Pengertian Smart Design

Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai

pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik

sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses

untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan

untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana,

proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan

aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya

didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada

sebelumnya. Proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga

muncul istilah "perancangan proses".

Dari segi istilah, kata Smart Design dapat diartikan sebagai "Desain yang

Cerdas". Sebuah Desain yang cerdas ini terlahir dari sebuah tuntutan Pola hidup yang

berkembang akhir-akhir ini, dimana setiap orang dituntut untuk selalu menerapkan Pola

Hidup yang Cerdas dalamkehidupan sehari-hari. Pola hidup cerdas ini sendiri adalah

sebuah Pola hidup yang selalu didasarkan pada pola pikir yang cermat, praktis dan

kreatif.

Smart design adalah cara untuk memaksimalkan fungsi ruang yang ada sehingga

pemilik rumah bisa lebih less material dan less energy. Contohnya dengan memanfaatkan

ruang yang ada di bawah tangga sebagai ruang penyimpanan sepatu atau lemari TV dan

gudang mini.

3.2. Aspek – Aspek Dalam Smart Design

Bila Konsep Smart Design ini diterapkan dalam Perancangan Desain Interior Rumah

atau Hunian saat ini, maka konsep ini dapat dijadikan sebagai sebuah ide-ide baru untuk

dapat menciptakan sebuah ruang yang Nyaman (Comfort), aman, sehat, tidak kalah dari

segi estetika dan yang lebih penting tetap efisien dalam sebuah perwujudan ruang impian.

1. Aspek FungsionalAspek ini dimaknai dengan memaksimalkan elemen-elemen ruang untuk

mendukung aktivitas yang ada di dalamnya, serta meminimalkan elemen hiasan.

Aspek fungsional meliputi dimensi ruang, layout ruang, dan furnitur.

4

Page 5: BAB I Smart Desain 2

Aspek fungsional menjadi pertimbangan primer pilihan tersebut, sedangkan

aspek yang lain seperti warna, tampilan, dimensi, dan gaya elemen merupakan

pertimbangan sekunder setelah aspek fungsional terpenuhi. Penerapan konsep

fungsional adalah untuk memperbesar daya fungsi elemen, sehingga mampu

menunjang kegiatan dalam ruang semaksimal mungkin.

2. Aspek Kenyamanan (Comfortable)Titik ukur kenyaman sebuah tempat hunian dapat dinilai dari terpenuhinya

beberapa unsur penunjang kenyaman sebuah ruangan, antara lain: Kebutuhan

sirkulasi udara segar, Kebutuhan cahaya alami yang dapat masuk kedalam ruang,

Pola sirkulasi di dalam Ruang maupun antar ruang yang lancar. Tolak ukur rasa

nyaman ini juga mengacu pada ukuran elemen ruang yang ergonomis dan sesuai

dengan kebutuhan para penghuninya, sehingga penghuni yang melakukan aktivitas

didalamnya dapat merasakan keleluasaan dan kepuasan dalam beraktifitas.

3. Aspek Keamanan

Rasa aman ini harus menjadi pertimbangan ketika mengolah Elemen Ruang

Terpenuhinya rasa Keamanan dalam sebuah Ruang hunian adalah jika Desain yang

ada dalam Hunian tersebut sudah mengakibatkan rasa terancam atau khawatir hilang

dari pikiran para penghuni didalam ruang tersebut terhadap elemen-elemen ruang di-

dalamnya. sebagai contoh adalah Penutupan lantai anti slip pada area-area kamar

mandi dan dapur, serta desain reling tangga merupakan contoh mudah untuk

menerapkan aspek kenyamanan.

4. Aspek Estetika

Aspek ini mengacu pada prinsip komposisi bentuk, warna, motif, dan tekstur yang

harmonis sehingga indah dipandang, dapat menampilkan ciri khas/ karakter yang

sesuia dengan Pemilik.

5. Aspek Ekonomis

Sebaiknyalah apabila pertimbangan ini bisa ditempatkan pada bagian paling

akhir agar proses perencanaan sebelumnya tidak mengabaikan aspek lainnya

sehingga dapat tetap menjaga kualitas.

3.3. Pengertian Desain Interior

Desain interior adalah suatu rancangan pada bagian dalam bangunan yang dilahirkan

dari suatu konsep pemikiran seseorang atau lebih dari kemampuan kreativitas cipta, rasa

dan karsa yang dimilikinya yang dituangkan/disusun dalam suatu bentuk/pola dua atau

5

Page 6: BAB I Smart Desain 2

tiga dimensi. Suatu desain interior tersebut pada akhirnya akan diwujudkan dalam satu

pola yang melahirkan produk materil dan dapat diterapkan dalam aktivitas industri.

Desain interior adalah seni merancang bagian dalam bangunan dengan pertimbangan

estetika yang cermat. seiring dengan perubahan zaman, budaya, dan gaya hidup, dunia

desain interior juga ikut berkembang dan berubah. kecendrungan desain interior pada

masa - masa tertentu menjadi hal yang sangat menarik untuk dicermati.

3.4. Komponen Desain Interior

1) Konsep

Konsep adalah Gagasan yang memadukan berbagai unsur ke dalam satu kesatuan.

Unsur – unsur ini bisa merupakan gagasan, pendapat dan pengamatan.

2) Faktor manusia

Mengenal manusia sebagai faktor utama dalam pendekatan kajian proses

perancangan interior, terlebih dahulu dipahami mengenai fungsi sebuah ruangan.

Artinya, bila melihat sebuah ruangan yang berfungsi sebagai tempat kegiatan makan

dan minum, maka dapat dirinci kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam

ruangan tersebut.

3) Unsur Pembentuk Ruang

Unsur pembentuk ruang adalah berbagai macam elemen yang membentuk suatu ruang

diantaranya ialah :

Lantai

Lantai merupakan bagian yang terpenting dari suatu ruang karena lantai dapat

menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi di dalam ruang, dapat

memberikan karakter dan dapat memperjelas sifat ruang.

Dinding

Dinding merupakan pembatas antara ruang yang satu dan lainnya serta

aktifitas manusia yang satu dan lainnya. Ada dua cara menghias dinding.

Plafond

Merupakan unsur yang penting dalam interior sebagai unsur pembentuk ruang

bagian atas atau dapat dikatakan sebuah bidang atau permukaan yang terletak

diatas garis pandang manusia.

6

Page 7: BAB I Smart Desain 2

4) Fasilitas

Merupakan elemen disain yang hampir secara keseluruhan dibahas di dalam proses

perancangan interior. Artinya, perabot selain dapat memberikan kenyamanan dan

kegunaan dalam kegiatan-kegiatan civitasnya dan juga dapat memberi karakter

visual lingkungan interiornya.

5) Utilitas

Utilitas adalah sesuatu hal yang dapat digunakan dan bermanfaat dalam pemanfaatan

ruang seperti, penerangan, pemanasan air bersih, ledeng atau air, udara bersih,

kesejukan udara, dan lain-lain.

6) Dekorasi

Dekorasi adalah unsur-unsur yang mempercantik, sedang asesoris merupakan barang-

barang yang memperkaya unsur-unsur interior untuk menghias suatu ruangan.

3.5. Penerapan Smart Design Pada Desain Interior

1) Simplementasi aspek fungsional pada Desain Interior

Tempat tidur multi fungsi

Furnitur multi fungsi adalah nakas atau bagian bawah tempat tidur yang juga

berfungsi sebagai coffe table. Nakas atau tempat tidur seperti ini memiliki laci-laci

penyimpan, dan diatasnya dapat dipakai fungsi lain, yaitu sebagai meja dan sebagai

tempat tidur.

Sesuaikan jenis furniture dengan tujuan, kebutuhan atau kegiatan yang sering

anda lakukan sehari-hari. Banyak ragam perabot atau perkakas yang dapat

menghemat tempat di dalam ruangan, dengan konsep multi fungsi. Elemen desain

furniture yang simpel, praktis dan berukuran kecil menjadi faktor penting dalam

memilih suatu perabot jenis ini, bila anda menghendaki rumah kecil kita tidak penuh

sesak dengan barang-barang yang tidak berguna

7

Page 8: BAB I Smart Desain 2

2) Simplementasi aspek kenyamanan pada Desain Interior

Furnitur dapat di modifikasi

Desain mebel ini sangat fungsional dan bisa berubah sesuai dengan keinginan

penggunanya. Furnitur ini dirancang dengan menggunakan bahan daur ulang, ABS,

dengan ketahanan dampak tinggi dan tahan abrasi.

Dalam aspek fungsional, furnitur ini

tidak akan memakan tempat di dalam properti,

sehingga mudah untuk memindahkan furnitur

tapi dengan menggunakan volt yang dapat

memutar atau bergerak naik dan turun.

Pengguna juga dapat menyesuaikan

tinggi pada furnitur ini. Sesuai dengan kata

furngsional, perabot ini dapat digunakan

sebagai pencahayaan, rak buku, atau meja

samping. Desainnya tidak rumit tapi

sederhana, dan dapat selektif berubah dari

tahap 1 sampai 3.

3) Simplementasi aspek keamanan pada Desain Interior

Desain furniture ini meskipun sangat sederhana tapi tepat guna dan sangat

aman bagi anak yang suka memanjat furnitur. Penambahan tali pada bagian belakang

furnitur ini di fungsikan jika sewaktu – waktu balita memanjat keatas yang

mengakibatkan tidak seimbangan dan berpotensi jatuh menimpa balitanya. Dengan

adanya tali yang memegang furnitur agar terjatuh akan menambah rasa aman.

8

Page 9: BAB I Smart Desain 2

4) Simplementasi aspek estetika pada Desain Interior

Furnitur anak sederhana

Desain furniture anak ini meskipun sangat sederhana tapi tepat guna. Kursi dan meja

khusus anak ini sangat lucu dan menarik, mengingat furnitur ini bisa dimasukkan

membentuk sebuah boks kecil, ini adalah ide dari P’nokio furniture. Selain

kelebihannya yaitu kursi dan meja bisa disatukan dengan pas, kursinya juga memiliki

rak penyimpan didalamnya, tentunya merupakan set yang rapi untuk meja kursi

bermain anak, playgrup atau TK. 

5) Simplementasi aspek ekonomi pada Desain Interior

Memaksimalkan fungsi meja bar

Mempunyai ruang terbatas kadang membuat cara berpikir keras bagaimana caranya

menciptakan ruangan yang nyaman dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut,

tinggalkan ide konvensional dan cobalah ide desain ruangan multifungsi Kaki meja

menggunakan rel untuk mengaktifkan fungsi meja bar dan memaksimalkan ruang di

area sempit

9

Page 10: BAB I Smart Desain 2

Desain ruangan Multi fungsi

Mempunyai ruang terbatas kadang membuat cara berpikir keras bagaimana caranya

menciptakan ruangan yang nyaman dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut,

tinggalkan ide konvensional dan cobalah ide desain ruangan multifungsi seperti

desain dari desainer asal Perancis, Paul Coundamy. Dengan sebutan Red Nest ini

tampak berguna bagi yang mencari kenyamanan dan keefektifan untuk solusi bagi

ruangan sempit seperti apartemen. Menerapkan efek dari mobilitas yang tinggi,

perabot multifungsi ini dapat berfungsi sebagai dinding penutup tempat tidur, ruang

kerja, dan walk in closet. Meja kerja juga menggunakan model multifungsi yang dapat

dilipat ketika tidak digunakan. Selain itu, alas tempat tidur pun dapat digunakan

sebagai ruang penyimpanan tersembunyi. Desain multifungsi seeprti ini dapat

membantu dalam pengolahan ruang dengan luasan terbatas.

10

Page 11: BAB I Smart Desain 2

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat di tarik simpulan sebagai berikut :

Bahwa smart design adalah cara untuk memaksimalkan fungsi ruang yang ada

sehingga pemilik rumah bisa lebih less material dan less energy. Contohnya dengan

memanfaatkan ruang yang ada di bawah tangga sebagai ruang penyimpanan sepatu atau

lemari TV dan gudang mini.

Bila Konsep Smart Design ini diterapkan, dapat menciptakan sebuah ruang yang

Nyaman (Comfort), aman, sehat, tidak kalah dari segi estetika dan yang lebih penting

tetap efisien.

Penerapan smart design dalam perencanaan sangat penting agar dapat

memaksimalkan ruang yang tidak berguna mejadikan lebih bermanfaat.

4.2. Saran

Hendaknya para desainer lebih banyak menguasai hal – hal penting dalam merancangkan

sebuah desain agar desain yang dihasikan maksimal dan dapat menciptakan desain yang

baru.

11

Page 12: BAB I Smart Desain 2

Daftar Pustaka

Admin, “desain kursi anak”http://www.kidsbabydesign.com/eco-friendly/klick-puzzle-chair/(di akses tanggal 12 mei)

Anonim, “aneka desain” http://diskusirumah.wordpress.com/2008/08/10/contoh-furnitur-multi-fungsi/(di akses tanggal 12 mei)

12