BAB I (Repaired)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara kesatuan berbentuk republik yang memiliki berbagai macam komponen, mulai dari rakyatnya yang terdiri dari beragam suku, budaya dan etnis, serta kekayaan alam yang berlimpah. Setelah ratusan tahun bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa kolonial dan pendudukan militer Jepang, bangsa Indonesia berhasil lepas dari penjajahan dan merdeka pada 17 Agustus 1945 berkat perjuangan dan pengorbanan dari para pahlawan bangsa. Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa dengan tekad kuat untuk membela tanah airnya.Negara yang merdeka tentunya memiliki suatu ciri khas bagi bangsanya untuk menunjukkan jati diri sesuai dengan suku, budaya, agama, bahasa, dan cita-cita bangsa Indoensia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia memiliki identitas nasional yang pada hakikatnya merupakan penjelmaan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri yang berbeda dengan bangsa lainnya. Identitas ini dilambangkan dengan garuda pancasila sebagai lambang dari negara Indonesia yang memiliki arti dari setiap komponennya dan melambangkan sifat khas negara Indonesia.Pemilihan garuda pancasila sebagai lambang negara melalui suatu proses dan memiliki sejarah mengapa burung garuda yang dipilih sebagai lambang negara Indoenesia. Dalam proses penerimaan garuda pancasila sebagai lambang negara juga mengalami pembaharuan bertahap hingga didapatkan lambang garuda pancasila seperti yang kita ketahui saat ini.Oleh karena itu, sebagai rakyat Indonesia hendaknya kita mengetahui, bukan hanya sejarah kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sejarah garuda pancasila sebagai lambang negara Indonesia. Pada makalah ini akan dibahas mengapa garuda pancasila dipilih sebagai lambang negara serta sejarah dari garuda pancasila hingga diterima sebagai lambang negara. Dengan begitu, diharapkan kita dapat memahami sejarah dari garuda pancasila 1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang yang telah dibahas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:1. Apa penegrtian, fungsi, dan tujuan garuda pancasila sebagai lambang negara Indonesia?2. Apa saja komponen yang terkandung di dalam garuda pancasila dan maknanya?3. Mengapa garuda pancasila dijadikan lambang negara bangsa Indonesia?1.3 Tujuan1. Mengetahui pengertian, fungsi, dan tujuan garuda Pancasila sebagai lambang negara Indonesia2. Mengetahui komponen apa saja yang terkandung di dalam garuda pancasila dan maknanya.3. Mengetahui alasan garuda pancasila dijadikan lambang negara bangsa Indonesia1.4 Manfaat1. Memahami sejarah mengapa garuda pancasila digunakan sebagai lambang Negara2. Menambah wawasan kita mengenai asal usul garuda pancasila dan proses perancangannya3. Mengetahui fungsi garuda pancasila sebagai lambang Negara dan nilai-nilai yang ada di dalam garuda pancasila dalam aspek kehidupan.

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Lahirnya Garuda Pancasila Secara FilosofisGaruda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuna telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia. Jika ditelaah lebih jauh, keberadaan dan sejarah burung garuda sudah tercipta sejak zaman berdirinya Indonesia. Burung garuda yang menjadi dasar ideologi dan lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila sebenarnya adalah representasi dari elang jawa atau javan hawk eye Nisaetus Bartelsi yang memiliki warna bulu berwarna emas.Dalam mitologi hindu,burung garuda yang nantinya dikenal sebagai Garuda Pancasila ini di gambarkan sebagai stengah manusia dan stengah burung yang sering di gunakan oleh dewa Wisnu sebahai kendaraannya.Burung Garuda juga menjadi raja daripada burung.Bahkan pada tradisi bali sejak zaman dahulu kala burung garuda ini di mulaikan sebagai tuan segala makhluk yang dapat terbang serta dimuliakan pula sebagai raja agung para burung.Posisi mulia burung garuda sejak zaman dahulu kuno telah menjadikan burung gauda Garuda Pancasila yang menjadi lambang serta ideologi bangsa indonesia.Bahkan menurut Peraturan Pemerintah No.66 Tahun 195m1,menjelaska bahwa lukisan garuda tersebut diambil dari beberapa candi sejak abad ke-6 samapai abad ke-16.Raja-raja di Indonesia ternyata sudah sejak lama menggunakan burung garuda sebagai lambang kerajaan mereka.

.2.2 Lahirnya Garuda Pancasila Secara HistorisSetelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia (saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintahMerujuk keterangan Bung Hatta dalam buku Bung Hatta Menjawab untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh Jepang.Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG Pringgodigdo dalam bukunya Sekitar Pancasila terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul seperti bentuk sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, Lambang Amerika Serikat. Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.

Proses Pembuatan Lambang Garuda

Rancangan-rancangan awal Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II masih menampilkan bentuk tradisional Garuda yang bertubuh manusia dan belum disempurnakan.

Garuda Pancasila yang diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, masih tanpa jambul dan posisi cakar di belakang pita.

Penyelesaian penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara oleh Sultan Hamid II, dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara.

Rancangan Lambang Negara oleh Sultan Hamid II

Rancangan Lambang Negara oleh Muhammad Yamin

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Komponen Garuda PancasilaLambang negara Garuda Pancasila diresmikan tanggal 17 Agustus 1950 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951. Dengan ditetapkannya lambang negara Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara resmi dinyatakan pula sebagai semboyan negara. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 dan dipertegas dalam Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2009 berisi di antaranya sebagai berikut:

Lambang Garuda Pancasila

Seekor burung garudayg dijadikan sebagai lambing negara berdiri tegak dengan sayap dikembangkan ke kiri dan ke kanan dan melambangkan tenaga pencipta atau semangat membangun. Kepala burungyg menghadap ke kanan melambangkan kemujuran atau keberuntungan. Burung garudayang mampu terbang tinggi ke angkasa raya tanpa kawan melambangkan cita-cita tinggi, keperkasaan, serta kedaulatan bangsa dan negara. Lukisan burung garudayang seluruhnya berwarna kuning emas melambangkan keagungan. Kaki burungyg mencengkeram kukuh pita yg bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika melambangkan kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yg dicapai pada saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Selokadilambangkan dengan bulu burung pada tubuh dan sayapnya sebagai candra sangkala proklamasi angka keramat bangsa Indonesia, yaitu 1781945 yg merupakan tanggal, bulan, dan tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Gambaran terperinci dapat kita lihat dari bulu sayap yg berjumlah 17 helai, bulu ekor 8 helai, di bawah perisai 19 helai, dan di leher 45 helai.

Bhinekal Tunggal Ika seperti yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951 dan dipertegas dengan Undang-Undang RI No 24 tahun 2009 mengandung makna: mendorong makin kukuhnya persatuan Indonesia; mendorong timbulnya kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kukuhnya persatuan dan kesatuan; tidak saling menghina, mencemooh, atau saling menjelekkan di antara sesama bangsa Indonesia; saling menghormati dan saling mencintai antarsesama; meningkatkan identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia; dan meningkatkan nilai kegotongroyongan dan solidaritas.

Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yaitu:

1. Burung GarudaBurung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan. Pada burung garuda jumlahmasing-masing sayap bulunya berjumlah 17 yang mempunyai makna tanggal kemerdakaan negara kita yakni tanggal 17.Bulu ekor berjumlah 8 yang melambangkan bulan kemerdekaan, yaitu bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8. Bulu-buludi pangkal ekor atau perisai berjumlah 19 helai dan di lehernya berjumlah 45 helai, sehingga semua jumlah bulu yang ada di setiap bagiannya melambangkan tanggal kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.Sayap yang membentang adalah siap terbang ke angkasa. Burung Garuda dengan sayap yang mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan Negara.

2. Perisai

Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila.Bagian tengah terdapat simbol bintang bersudut lima yang melambangkan sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang bintang dimaksudkan sebagai sebuah cahaya, seperti layaknya Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Sedangkan latar berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli, yang menunjukkan bahwa Tuhan bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.Di bagian kanan bawah terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkait membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan.Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.Di bagian kanan atas terdapat gambar pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa " berteduh " di bawah naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar kepala banteng yang melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.Lambang banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.Dan di sebelah kiri bawah terdapat padi dan kapas yang melambangkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu negara tropis yang di lintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaa Indonesia Merah-Putih. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Sedangkan bagian tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam atau warna asli.3. Pita putih

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih yang dicengkeram, yang bertuliskan " BHINNEKA TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf latin, yang merupakan semboyan negara Indonesia. Kata Bhineka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, Kata Tunggal berarti satu, dan Kata Ika berarti itu. Perkataan bhinneka tunggal ika merupakan kata dalam Bahasa Jawa Kuno yang berarti " berbeda-beda tetapi tetap satu jua ". Perkataan itu diambil dari Kakimpoi Sutasoma karangan Mpu Tantular, seorang pujangga dari Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Perkataan itu menggambarkan persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.Mengapa Garuda yang dijadikan lambang Negara Indonesia? Bukan Cenderawasih, Rajawali, Elang, atau burung yang lainnya. Sebenarnya bagaimana bentuk burung garuda itu?? Apakah benar-benar ada? Atau hanya mitos belaka? Ada yang menyebutnya Garuda itu seperti Elang Jawa, atau seperti Elang Papua. Atau hanya mitos lalu di ada-ada kan entahlah.. saya juga belum pernah melihatnya. Atau karena memang sudah punah?

Kisah tentang burung Garuda ditemukan di Kitab Mahabharata, lebih tepatnya bagian pertama yaitu Adiparwa. Ceritanya Garuda adalah anak dari Begawan Kasyapa. Begawan Kasyapa memiliki dua istri, yaitu Sang Kadru dan Sang Winata. Setelah sekian lama, mereka belum juga memiliki anak. Lalu Kasyapa memberikan 1000 telur pada Kadru dan 2 telur pada Winata. Telur milik Kadru menetas menjadi 1000 ekor ular sakti, dan milik Winata belum. Karena Winata merasa malu, lalu ia memecah satu telur tersebut. Keluarlah seekor burung kecil yang belum sempurna bentuknya, cacat tak berkaki, diberi nama Anaruh. Telur yang tinggal 1 itu dijaga baik-baik oleh Winata.Suatu hari, Winata kalah bertaruh dengan Kadru karena kecurangan kadru yang membuat Winata harus menjadi budak dan melayani Kadru beserta 1000 ekor ular. Dan telur Winata satunya pun akhirnya menetas menjadi Garuda. Besar, gagah, bersinar, dan sakti. Untuk menolong ibunya, Kadru menyuruh Garuda mengambil Amerta, air kehidupan milik dewa. Amerta dijaga para dewa dan dikelilingi api yang menyala. Garuda pun melawan para dewa dan menyembur dengan air laut untuk mematikan api tersebut. Pesan ibunya, bila menelan orang lehermu terasa panas, itu tandanya Brahmana ikut termakan. Muntahkanlah, karena ia seperti ayahmu Begawan Kasyapa. Kamu harus menghormatinya.Berhasillah Sang Garuda merebut Amerta. Lalu dibawanya ke Kadru untuk menyelamatkan ibunya. 1000 ular sudah sangat senang melihat amerta dan Winata dibebakan, tetapi Garuda tak kehilangan akal. Dikibas-kibaskan sayapnya agar ular kotor, dan pergi membersihkan badan dulu di sungai. Garuda pergi meninggalkan tempat itu dan membawa Amerta kembali. Di perjalanan ia bertemu dengan Dewa Wisnu, meminta untuk Amerta diserahkan kembali ke para dewa. Dan Sang Garuda pun menjadi tunggangan Dewa Wisnu. (Cerita disarikan dari buku: Garuda Sebagai Identitas Budaya )Dari kisah tersebut kita dapat mengetahui alas an mengapa burung Garuda menjadi lambang Negara kita. Sosoknya yang rela berkorban mengeluarkan ibunya dar penderitaan, di ibaratkan seperti pemuda bangsa yang rela mati-matian mengusir penjajah untuk menyelamatkan Ibu Pertiwi Indonesia. Dan dia juga menghormati ayahnya, dilambangkan sebagai angkasa. Ibunya dilambangkan wanita, tanah tempat kita selalu berpijak.Banyak juga karya seni, motif batik, relief pada candi, patung Airlangga, stempel Kahuripan yang memakai lambang Garuda. Oleh sebab itulah, Garuda dijadikan lambang Indonesia yang telah dikenal baik oleh bangsa Indonesia dan dianggap bertuah pastinya.Sepertinya sekarang yang sudah mulai punah adalah semangat para pemuda Indonesia, generasi penerus bangsa, untuk memajukan Negara dan mengangkat Indonesia dari jerat kemiskinan. Disana-sini malah terlihat semakin banyak orang yang saling memojokkan, saling menjatuhkan, saling beradu dengan kepandaian yang dimilikinya. Di momen Kebangkitan Nasional ini, saya berharap pemuda Indonesia bangkit kembali dan mencari kehidupan yang lebih baik. Bangkitkan semangat, optimisme, dan impian. Dimulai dari diri sendiri.. mengangkat nasib diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan Negara.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanDari rumusan masalah yang telah dibahasa, maka dapat disimpulkan:1. Pengertian Garuda Pancasila sebagai lambang Negara adalah sebagai identitas nasional yang merupakan penjelmaan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan cirri-ciri yang berbeda antara bangsa tersebut dengan bangsa yang lain, sehingga memliki jati diri bangsa yang akan memperkuat bangsa itu sendiri. Fungsi garuda pancasila sebgai lambang negara adalah sebgai jati diri bangsa, ciri-ciri khusus yang dimiliki suatu negara dan menjadi objek penilaian bangsa lain terhadap suatu bangsa.2. Komponen-komponen yang terkandung dalam lambang garuda pancasila adalah lima dasar pancasila yang dikemas pada tubuhnya, perisai yang berupa tameng yang dikenal dalam peradaban dan kebudayaan Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan lokasi negara Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khalkulistiwa membentang dari timur dan barat, sehelai pita putih yang bertuliskan Bhinekal Tunggal Ika dan bulu garuda pancasila yang melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945.3. Garuda Pancasila dipilih sebagai lambang negara Indonesia karena garuda memiliki sifat dan ciri khas yang sesuai untuk menggambarkan jati diri, cita-cita dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Selain itu, yang menjadi pertimbangan mengapa garuda dipilih sebagai lambang negara adalah karena pada zaman kerajaan di Indonesia, kerajaan-kerajaan di Indonesia banyak yang menggunakan burung garuda sebagai lambang kerajaan. Oleh karena itu, pemilihan burung garuda sebagai lambang negara juga tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan leluhur bangsa Indonesia, bahkan sebelum negara republik Indonesia lahir. Jadi lambang negara garuda Pancasila adalah murni hasil dari suatu kebudayaan yang sudah membudaya di Indonesia.4.2 SaranLambang negara merupakan jati diri suatu bangsa dan menggambarkan ciri-ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Oleh karena itu, lambang negara harus dijunjung tinggi karena lambang tersebut menjadi objek penilaian negara lain terhadap negara Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa Tahun. Lambang Negara Indonesia (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_Negara_Indonesia, diakses pada tanggal 1 April 2014, Pukul 20:00 WIB).Anonim. Tanpa Tahun. Asal-usul Garuda Menjadi Lambang Negara (Online). (http://www.portalrabbani.web.id/2013/08/asal-usul-garuda-menjadi-lambang-negara.html#.U0oSD1WSzGs, diakses pada tanggal 1 April 2014, Pukul 22:00 WIB).Anonim. Tanpa Tahun. Sejarah Burung Garuda (Online). (http://ichwanunyu.blogspot.com/2013/11/sejarah-burung-garuda-beserta-isi.html, diakses pada tanggal 1 April 2014, Pukul 22:00 WIB).Anonim. Tanpa Tahun. Sejarah Lambang Garuda Pancasila (Onilne). (http://garuda-sandah.blogspot.com/2011/04/sejarah-lambang-garuda-pancasila.html, diakses pada tanggal 1 April 2014, Pukul 23:00 WIB).

17