BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

  • Upload
    ta-ma

  • View
    95

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gg

Citation preview

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar BelakangPada tahun 2001 Urban land Institute (ULI) menyatakan pengembangan

    koridor komersial menjadi kurang pasti. Seiring berjalannya waktu, retail linier

    semakin kehilangan nilai. Kurangnya investasi pada koridor komersial, pusat kota,

    dan pusat-pusat persimpangan karena sampai saat ini masih mengulangi pola

    pengembangan linier.

    Kelemahan-kelemahan lainnya pembangunan di sepanjang koridor jalan

    antara lain :

    1. Kelebihan pasokan zona untuk fungsi retail2. Konfigurasi properti koridor yang kaku dan memiliki blok yang terlalu

    panjang.

    3. Kavling kecil secara ekonomi tidak efisien untuk redevelopment, karenadibatasi oleh hunian keluarga tunggal yang kokoh dan bernilai tinggi.

    Motivasi untuk merencanakan kembali koridor komersial selain untuk

    mengembalikan vitalitas ekonomi juga untuk mengurangi ketergantungan pada

    mobil dan untuk mengendalikan tata guna lahan.

    Kelemahan dan kekurangan serta kecenderungan persoalan yang terjadi

    pada koridor komersial menyebabkan lahirnya kekuatan ruang komersial baru

    dalam bentuk retail pola memusat. Permintaan untuk penggunaan fungsi

    campuran dan efisiensi energi mempercepat siklus perubahan dari retail strip

    linear berorientasi ke retail pola pusat, dari menyebar ke terkonsentrasi, dan dari

    berorientasi kendaraan ke pejalan kaki dan berorientasi transit.

    Pertumbuhan ekonomi perkotaan secara bertahap mengubah fungsi lahan

    dari hunian menjadi komersial di beberapa kawasan Kota Gorontalo termasuk

    salah satunya adalah koridor Jalan Agus Salim. Fenomena yang terjadi pada

    koridor komersial terjadi pula pada koridor komersial Jalan Agus Salim.

    Jalan Agus Salim adalah pusat mobilitas penduduk dari luar kota menuju

    ke tempat kerja dan kembali ke tempat tinggal (Commute), menjadikannya

    sebagai kawasan cepat tumbuh. Posisi jalan yang strategis didukung oleh akses

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    2

    yang dekat dengan fungsi-fungsi strategis kota berupa terminal antar kota, pusat

    perdagangan primer pasar Sentral, pusat perdagangan kota lama dan koridor

    komersial Jl. Kartini, Jl. Ahmad Yani Jl Panjaitan. Peran dan fungsi Jl. Agus

    salim didukung oleh kebijakan dalam revisi RTRW Kota Gorontalo tahun 2009

    2029 yang menetapkan dalam rencana pola ruang bahwa koridor Jalan Agus

    Salim sebagai kawasan perdagangan dan jasa. RDTRK Gorontalo tahun 2009-

    2029 menetapkan rencana peruntukan blok Koridor Jl. Agus Salim terdiri dari

    blok Perdagangan, jasa dan hunian.

    Perpetakan lahan properti komersial berbentuk pola linier di jalan arteri

    primer pada kota yang baru berkembang, memperluas permintaan lahan untuk

    investasi komersial sepanjang strip jalan. Investor membeli lahan dari satu atau

    beberapa pemilik hunian tunggal sepanjang koridor jalan sehingga terjadi alih

    fungsi lahan dari hunian ke komersial. Alih fungsi lahan terus bertambah sehingga

    terbentuk blok-blok ruko di antara hunian. Karakter perkembangan koridor seperti

    ini berdampak pada menurunnya kualitas fisik ruang kawasan koridor sehingga

    tidak nyaman untuk beraktifitas.

    Kawasan komersial sepanjang koridor Jalan Agus Salim hadir sekedar

    memenuhi transaksi dagang dan jasa serta investasi lahan tanpa

    mempertimbangkan kualitas fisik ruang kota. Suatu tatanan kawasan komersial

    yang memberikan kenyamanan, kegembiraan, keragaman dan keunikan fungsi

    dan aktifitas ruang bagi pemakainya kurang dipertimbangkan.

    Persoalan dan potensi pada kawasan koridor dan arahan tata ruang dalam

    hal peruntukan lahan bagi koridor komersial Jalan Agus Salim menunjukkan

    urgensi kawasan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan strategi penataan untuk

    kawasan koridor ini yang dilakukan melalui studi untuk menemukan strategiperancangan kawasan komersial pada koridor jalan arteri primer. Studi yang

    dilakukan diharapkan dapat meningkatkan potensi yang dimiliki dan

    menyelesaikan persoalan kawasan. Studi ini dari sudut pandang rancang kota akan

    menghasilkan prinsip-prinsip, konsep dan simulasi perancangan kawasan

    komersial pada koridor Jalan Agus Salim.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    3

    I.2 Persoalan Kawasan dan Persoalan Perancangan1.2.1 Persoalan kawasan

    Persoalan kawasan yang dimaksud adalah persoalan yang terjadi di

    kawasan koridor Jalan Agus Salim. Persoalan utama kawasan adalah: kawasan

    koridor kurang aktif dan tidak menjadi destinasi perbelanjaan utama padahal

    investasi properti ruko dan rukan terus berkembang. Persoalan lainnya adalah

    penurunan kualitas fisik ruang kawasan.

    Kawasan komersial koridor Jalan Agus salim tumbuh secara spontan

    dengan pola linier sepanjang strip jalan.

    Karakter fisik pertumbuhan kawasan yang terjadi saat ini adalah :

    1. Fungsi komersial tumbuh di antara fungsi hunian tunggal.2. Terdiri dari berbagai jenis usaha perdagangan dan jasa3. Koridor Jalan Agus Salim sejak dulu dikenal sebagai pusat penjualan hasil

    industri furnitur rotan di Kota Gorontalo.

    4. Tumbuh subur properti komersial berupa blok ruko yang tediri dari satusampai empat deret.

    5. Sirkulasi kendaraan dua arah tanpa median, masing-masing terdiri dari dualajur.

    6. Lebar daerah manfaat jalan adalah 11,3 M14,2 M.7. Kecepatan kendaraan di atas 60 Km/jam pada kondisi normal, dan 40 Km

    pada jam sibuk.

    8. Dilalui semua jenis kendaraan, formal maupun informal (transportasi lokal).9. Lebar trotoar 120-200 cm. Sisi kiri dan kanan jalan tidak seluruhnya terdapat

    trotoar.

    10.Halaman depan bangunan komersial adalah tempat parkir dan bongkar muat

    barang.

    11.Antara satu blok bangunan komersial dan blok lainnya diberi pembatas berupapagar.

    12.Sempadan jalan bangunan bervariasi. Sempadan jalan bangunan komersial nolsampai enam meter, bangunan hunian lebih dari empat meter.

    13.Pedagang kaki lima menempati ruang publik koridor berupa trotoar dan ruangsempadan depan bangunan.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    4

    14.Terdapat berbagai bentuk elemen penanda komersial dan non komersial(elemen lalu lintas).

    Karakter kawasan komersial koridor Jalan Agus salim berdampak pada

    munculnya persoalan di sepanjang koridor jalan dan sekitar koridor jalan yang

    dipahami sebagai persoalan kawasan. Persoalan kawasan komersial koridor Jalan

    Agus Salim mencakup dua hal yakni persoalan desain dan persoalan non desain.

    Pembahasan tesis akan difokuskan pada persoalan desain fisik kawasan yang

    diidentifikasi berdasarkan elemen fisik rancang kota sebagai berikut :

    1. Tata guna lahanPerubahan guna lahan dari hunian menjadi komersial yang tidak dibarengi

    dengan instrumen peraturan dan pengendalian serta fasilitas pendukung untuk

    fungsi komersial menimbulkan persoalan:

    a) Konflik penggunaan lahan antara fungsi komersial dan hunian.b) Penurunan kualitas lingkungan karena fasilitas pendukung untuk fungsi

    komersial minim bahkan tidak ada.

    c) Pola perpetakan lahan komersial linier sepanjang koridor jalan di antarafungsi hunian menyebabkan tidak adanya konektifitas antar fungsi

    komersial. Kondisi ini tidak nyaman dan tidak efisien bagi pejalan kaki

    karena sulitnya akes antar bangunan komersial yang dituju.

    d) Intensitas lahan yang tidak konsisten, dimana kepadatan tinggi terjadi diarea lahan dekat jalan utama sedangkan area belakang koridor tingkat

    kepadatan bangunan rendah.

    e) Kurangnya keanekaragaman penggunaan lahan oleh fungsi komersial yangaktif sepanjang hari 24 jam, menyebabkan kawasan mati di malam hari.

    2.

    Tata bangunana) Bentuk dan ukuran blok tidak beraturan.

    b) Pengelompokkan dan konfigurasi blok tidak jelas.c) Pengelompokkan dan konfigurasi perpetakan lahan tidak beraturan.d) Orientasi bangunan di daerah belakang koridor tidak jelas dan tidak

    beraturan.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    5

    e) Pelanggaran terhadap sempadan bangunan yang meliputi: garis sempadanmuka bangunan, garis sempadan samping bangunan, dan garis sempadan

    belakang bangunan.

    f) Rukonisasi wajah kota yang tampil tunggal rinupa minim estetika visual.g) Fasade bangunan komersial tidak menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

    3. Sirkulasi, jalur penghubung dan tata parkira) Jalur sirkulasi kendaraan tidak dilengkapi perlengkapan jalan arteri primer

    menimbulkan kondisi tidak aman, tidak selamat dan tidak nyaman bagi

    pengguna jalan (pengendara, pejalan kaki).

    b) Kemacetan yang disebabkan oleh parkir kendaraan tepi jalanmempersempit ruang gerak untuk sirkulasi kendaraan dan dominasi

    penggunaan ruang jalan oleh kendaraan umum informal.

    c) Konflik sirkulasi kendaraan bongkar muat barang, kendaraan yang melaluijalan dan kendaraan pengunjung toko, berdampak pada ketidaknyamanan

    pengunjung.

    d) Minimnya ketersediaan ruang parkir, mendorong parkir tepi jalan dandepan hunian privat, yang jika tidak diatur mengganggu kelancaran

    sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki.

    e) Penempatan dan desain halte untuk sistem angkutan umum masal tidakmempertimbangkan keselamatan, kemudahan, keamanan dan kenyamanan

    pengguna.

    4. Jalur Pedestriana) Trotoar jarang difungsikan karena tidak aman dan nyaman bagi pejalan

    kaki. Lebar trotoar rata-rata 1,2 meter , minim elemen peneduh, banyakinterupsi oleh entrance ke bangunan, penempatan pot tanaman

    menghalangi pergerakan pejalan kaki.

    b) Kawasan koridor tidak berorientasi pejalan kaki.Tidak terdapat jalur pedestrian yang menghubungkan pejalan kaki ke

    bangunan komersial yang aman dan nyaman.

    5. Ruang terbuka dan ruang terbuka hijau

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    6

    Tidak tersedianya ruang terbuka yang direncanakan pada kawasan berdampak

    pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar ruang terbuka untuk bersosialisasi

    bagi penduduk dan tempat bermain anak.

    Kurangnya ruang terbuka hijau berupa pepohonan dan vegetasi lainnya

    sepanjang strip jalan tidak menghidupkan aktifitas pejalan kaki.

    6. Aktifitas PendukungAktifitas pedagang informal yang tidak diatur mengganggu fungsi ruang

    publik pada koridor. Aktifitas menunggu kendaraan informal yang mendiami

    sepanjang bahu jalan mengganggu sistem sirkulasi dan kenyamanan pejalan

    kaki serta pengendara.

    Tumbuhnya kios-kios yang tidak tertata di sepanjang strip koridor merusak

    visual wajah jalan.

    7. Elemen penandaPenempatan Elemen penanda tidak beraturan, pada beberapa tempat tidak

    terbaca, bentuk dan ukuran tidak sesuai kebutuhan dan tidak aman bagi

    pengguna jalan.

    Secara keseluruhan persoalan spesifik koridor komersial Jl. Agus Salim

    adalah :

    1. Persaingan pangsa pasarPertumbuhan properti retail positif namun tidak efektif menjadi tujuan utama

    untuk berbelanja karena sampai dengan saat ini belum ada blok komersial

    yang menjual segala kebutuhan pokok sebagai pasar modern serba ada

    sehingga kurang diminati pengunjung di bandingkan koridor komersial

    lainnya. Destinasi ke pusat perbelanjaan lebih memilih ke koridor komersial

    yang memiliki pusat-pusat kawasan perbelanjaan yang dapat memenuhi semuakebutuhan dari aneka jenis barang jualan. Pengunjung cenderung memilih

    kawasan pasar tua/ kampung cina dan koridor Jl. Kartini.

    2. Kawasan komersial tidak aktif sepanjang hari dalam waktu 24 jam.Fungsi komersial umumya mewadahi transaksi perdagangan dan jasa yang

    aktif hanya sampai pukul 18.00.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    7

    3. Pola perletakan blok bangunan.Perletakan blok bangunan pertokoan secara linier yang terpisah dalam jarak

    cukup jauh tanpa adanya jalur penghubung tidak disukai pembelanja karena

    tidak efisien dan tidak memudahkan pengunjung.

    4. Konflik fungsi jalan arteri primer, komersial, dan hunian.Terjadi konflik antara pengguna fungsi jalan arteri primer, fungsi komersial

    dan hunian antara lain :

    a. Kemacetan akibat aktifitas komersial mengganggu efisiensi, kemudahandan kenyamanan perjalanan comute.

    b. Hunian daerah belakang tidak memiliki orientasi karena dibelakangi blokkomersial di depan jalan.

    c. Aksesibilitas hunian ke jalur sirkulasi utama tidak nyaman bahkan tidakterwadahi.

    d. Aktifitas bongkar muat barang berupa pergudangan dan kendaraan servicemengganggu kenyamanan hunian.

    5. Kawasan berorientasi kendaraan, tidak berorientasi pejalan kaki.Tidak terdapat jalur pedestrian yang menghubungkan pejalan kaki ke

    bangunan komersial dan antar bangunan komersial serta tidak tersedianya

    trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki.

    1.2.2 Persoalan PerancanganBerdasarkan persoalan kawasan, maka dirumuskan persoalan perancangan

    sebagai berikut :

    1. Belum adanya arahan rencana penataan kawasan koridor komersial Jl. AgusSalim yang mewadahi berbagai macam fungsi komersial lengkap denganfasilitasnya.

    2. Belum adanya arahan prinsip dan konsep penataan yang dapat menghidupkankawasan komersial sepanjang waktu.

    3. Belum adanya prinsip dan konsep perancangan kawasan komersial yangberkarakter dan beridentitas dengan mengembangkan dan mengoptimalkan

    potensi kawasan yang ada.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    8

    4. Belum adanya prinsip dan konsep penataan kawasan koridor komersial yangmemberi kemudahan, kenyamanan dan kegembiraan atau pengalaman

    berbelanja yang menyenangkan bagi pejalan kaki.

    5. Belum adanya arahan prinsip dan konsep penataan kawasan komersial padakoridor jalan arteri primer yang dapat mewadahi standar kebutuhan layanan

    fungsi jalan arteri primer, dan penggabungan fungsi perdagangan, jasa, hunian

    dan fasilitasnya.

    6. Belum adanya arahan prinsip dan konsep penataan jalur pedestrian yangterhubung dengan sistem transportasi kota dengan fungsi ruang disekitar

    kawasan koridor.

    I.3 Gagasan dasar perancanganBerdasarkan fenomena kawasan komersial khususnya perkembangan

    koridor komersial dan perubahan gaya hidup dan persoalan perancangan maka

    gagasan dasar perancangan kawasan koridor jalan Agus Salim Kota Gorontalo

    adalah :

    Penataan kembali kawasan koridor komersial jalan Agus Salim Kota

    Gorontalo yang mewadahi berbagai bentuk komersial, memiliki karakter dan

    keunikan tempat/place, mengembangkan fungsi campuran, terhubung secara

    sirkular internal dan eksternal kawasan, berorientasi pejalan kaki dan komunitas.

    Gagasan dasar perancangan diharapkan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan

    koridor komersial yang aktif, berkarakter, nyaman untuk berbelanja, bekerja,

    berekreasi dan bertempat tinggal sehingga menjadi kawasan destinasi komersial di

    Kota Gorontalo.

    I.4 Tujuan, sasaran dan manfaatTujuan studi adalah menata kawasan koridor komersial Jl. Agus Salim

    Kota Gorontalo sehingga tercipta kawasan koridor komersial yang aktif,

    berkarakter, nyaman untuk berbelanja, bekerja, berekreasi dan bertempat tinggal

    sehingga menjadi kawasan destinasi komersial di Kota Gorontalo.

    Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka sasaran yang harus dicapai

    adalah sebagai berikut :

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    9

    1. Mengidentifikasi prinsip-prinsip normatif penataan kawasan koridor komersialyang aktif, berkarakter, mewadahi keragaman fungsi, adaptif terhadap

    pengembangan baru, berorientasi pejalan kaki (walkabel) dan berorientasi

    komunitas.

    2. Malakukan tinjauan dalam konteks makro kawasan yang meliputi: kondisiumum kota Gorontalo, arahan dan kebijakan tata ruang dan kondisi regional

    ekonomi berupa kondisi pasar dan investasi properti komersial.

    3. Mengidentifikasi potensi dan persoalan dalam konteks mikro kawasan,kecenderungan perkembangan kawasan, kondisi fisik, ekonomi dan investasi

    kawasan dan arahan kebijakan pengembangan kawasan.

    4. Menganalisis hasil identifikasi potensi dan persoalan dengan menggunakanstrategi SWOT guna menemukan strategi yang mengarahkan prinsip

    perancangan untuk kawasan koridor Jl. Agus Salim Kota Gorontalo.

    5. Merumuskan prinsip-prinsip penataan untuk kawasan komersial pada koridorJalan Agus Salim kota Gorontalo sesuai berdasarkan strategi SWOT.

    6. Merumuskan konsep perancangan kawasan koridor komersial pada koridorJalan Agus Salim kota Gorontalo yang aktif, berkarakter, mewadahi

    keragaman fungsi, adaptif terhadap pengembangan baru, berorientasi pejalan

    kaki dan komunitas serta terintegrasi secara internal dan eksternal.

    7. Membuat simulasi rancangan kawasan komersial pada koridor Jalan AgusSalim kota Gorontalo sesuai rumusan konsep.

    Studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademik dan

    praktikal. Secara akademik dapat memberikan informasi tentang prinsip-prinsip

    dan konsep-konsep pengembangan kawasan komersial pada koridor jalan arteri

    primer.Bagi pemerintah daerah hasil studi ini bermanfaat sebagai :

    a) Salah satu alternatif konsep pengembangan kawasan komersial koridor JalanAgus Salim.

    b) Salah satu alternatif desain dalam melakukan penataan kawasan atau subkawasan pada koridor jalan Agus Salim.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    10

    c) Hasil analisis potensi dan persoalan dapat menjadi masukan data dalammelakukan pemilihan lokasi prioritas dengan sistem skoring untuk

    penyusunan RTBL pada kawasan Jl. Agus Salim.

    I.5 Ruang LingkupRuang lingkup yang dimaksud adalah pembahasan yang meliputi

    pengertian dan batasan, lingkup substansi materi dan batasan wilayah

    perancangan.

    1.5.1 Pengertian dan BatasanUraian pengertian yang berkaitan dengan judul tesis tentang penataan

    kawasan koridor komersial pada jalan arteri primer dijelaskan sebagai berikut :

    1. Penataan kawasanPenataan kawasan adalah upaya pengaturan yang dilakukan untuk

    meminimalisasi kondisi-kondisi tak terduga dari pengembangan atau

    pembangunan kawasan tertentu, berupa prinsip-prinsip perancangan bangunan

    dan lingkungan yang menghasilkan desain bangunan dan lingkungan pada

    ruang tertentu.

    2. Kawasan komersialArea yang mempunyai fungsi dominan untuk kegiatan komersial.

    Seringkali disebut sebagai kawasan pusat perniagaan/usaha, yakni tempat

    pusat kegiatan perniagaan kota, letaknya tidak selalu di tengah-tengah kota

    dan mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi kota (Kamus Tata

    Ruang, s.v.kawasan komersial). Dari pengertian ini kawasan perancangan

    dikategorikan sebagai kawasan komersial bukan di tengah-tengah kota (towncenter), melainkan di sepanjang koridor jalan (main street).

    3. JalanJalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

    termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi

    lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di

    bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan

    kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Pasal 1 UU No. 38 tahun 2004).

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    11

    4. Koridor jalanKoridor jalan didefinisikan oleh jalur-jalur jalan dan elemen bangunan

    berupa dinding yang ada di kedua sisinya (Bishop. tt : 2-3).

    Batas koridor jalan merupakan area yang ditetapkan sepanjang jalur jalan

    dengan batas yang linier dan seragam, dibatasi antara fasade bangunan ke

    fasade bangunan di seberang jalan.

    5. Koridor jalan komersialKoridor jalan komersial merupakan koridor jalan yang pemanfaatan ruang

    di sepanjang jalannya untuk kegiatan komersial, perkantoran yang kompleks

    dan pusat pekerjaan di dalam kota (Bishop. tt : 3-6).

    6. Jalan Arteri PrimerJalan Arteri Primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan

    pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di

    tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang

    berwujud pusat-pusat kegiatan.

    Jalan arteri adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama

    dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan

    masuk dibatasi secara berdaya guna.

    Berdasarkan penjelasan devinisi setiap kata dalam judul tesis dapat

    disimpulkan pengertian Penataan kawasan koridor komersial pada jalan arteri

    primer adalah: upaya pengaturan yang dilakukan untuk meminimalisasi kondisi-

    kondisi tak terduga dari pengembangan atau pembangunan kawasan yang

    mempunyai fungsi dominan untuk kegiatan komersial berupa perdagangan dan

    jasa yang terletak pada jalana primer dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan

    rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

    1.5.2 Lingkup MateriLingkup materi penelitian adalah pembahasan dan kajian yang dibatasi

    pada penataan elemen fisik rancang kota yang difokuskan pada perancangan

    kualitas fisik ruang kawasan komersial berdasarkan konsep pengembangan dan

    perancangan kawasan.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    12

    1.5.3 Lingkup dan batasan wilayahLingkup wilayah kajian meliputi :

    a. Lingkup wilayah studi adalah kawasan komersial pada koridor Jl. Agus Salimdan kawasan sekitarnya.

    b. Batasan wilayah kawasan perancangan adalah kawasan komersial padakoridor Jl. Agus Salim sepanjang 1480 M dengan deliniasi sebagai berikut :

    1. Utara berbatasan kawasan komersial berupa ruko furnitur, materialbangunan, dan stationary serta hunian tunggal. Bagian utara pada posisi

    koridor Jl. Sudirman dibatasi oleh institusi pemerintah kota Gorontalo

    berupa kantor pengadilan agama dan Dinas Pendapatan Daerah.

    2. Selatan berbatasan dengan kawasan koridor komersial Jl. Kartini denganfungsi Pedagangan, jasa dan hunian.

    3. Timur berbatasan dengan kawasan permukiman berupa hunian tunggal danperumahan, serta sarana pendidikan.

    4. Barat berbatasan denan kawasan permukiman berupa hunian tunggal danperumahan baru dan kawasan pertanian lahan basah.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    13

    Gambar I. 1 Kondisi Eksisting pada batas Kawasan Perancangan

    Sumber : Hasil survei , 2010

    200

    100 400 m

    0

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    14

    I.6 Metodologi1.6.1 Metode Studi

    Bentuk studi adalah applied research yang fokus pada pemecahan

    masalah. Penelitian terapan perkotaan fokus pada proses dan hasil dengan tujuan

    mendapatkan pemahaman yang lebih tajam untuk keperluan pembuatan kebijakan

    dan penyediaan kualitas hidup yang lebih baik bagi penduduk di perkotaan.

    Penelitian terapan rancang kota berarti identifikasi dan solusi dari permasalahan

    yang terjadi di ruang kota (Andranovich, 1993).

    Menurut cara melakukannya studi yang dilakukan adalah eksploratory

    research yakni melakukan kajian/ tinjauan bagaimana prinsip-prinsip penataan

    kawasan komersial pada koridor Jalan arteri primer. Pendekatan yang dilakukan

    melalui kajian teori dan studi kasus persoalan sejenis untuk menemukan prinsip-

    prinsip normatif penataan kawasan komersial pada koridor Jalan arteri primer.

    Selanjutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan persoalan

    kawasan untuk menemukan prinsip penataan kawasan komersial pada koridor

    Jalan Agus Salim Kota Gorontalo. Hasil studi adalah konsep dan simulasi

    perancangan kawasan komersial pada koridor Jl. Agus Salim Kota Gorontalo.

    Metode pembahasan studi adalah metode deduktif yakni menyatakan

    persoalan pada awal penelitian, melakukan kajian teori untuk mendapatkan model

    teori berupa prinsip normatif perancangan kawasan komersial pada koridor jalan

    arteri primer. Rumusan prinsip normatif perancangan kawasan komersial pada

    koridor jalan arteri primer adalah prinsip umum yang dapat diterapkan di tempat

    lain dengan fungsi kawasan yang sama. Prinsip umum kemudian dielaborasi

    dengan hasil analisis tapak yang menghasilkan prinsip khusus berupa prinsip

    penatan bangunan dan lingkungan kawasan komersial pada koridor Jalan AgusSalim Kota Gorontalo dengan fungsi layanan jalan arteri primer. Metode ini

    bersifat menjelaskan dari hal- hal yang umum ke hal-hal yang khusus.

    1.6.2 Metode Proses PerancanganMetode Proses perancangan yang digunakan adalah Synoptic Method

    (metode sinoptik) yang menggabungkan secara konsisten berbagai alternatif untuk

    mencari penyelesaian persoalan (Shirvani Hamid 1985)

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    15

    Tahapan dalam metode perancangan Synoptic Method:

    1. Pengumpulan data dan informasi meliputi lingkungan alamiah, lingkunganterbangun dan kondisi sosial ekonomi.

    2. Analisis data adalah langkah awal dalam mengkonversi data ke alternatifdesain dengan menerapkan beberapa teknis analisis sesuai dengan jenis data

    hasil analisis yang dibutuhkan.

    3. Merumuskan tujuan dan sasaran yang merupakan langkah yang memimpindalam mendesain (leading to design). Tujuan dan sasaran menjelaskan

    maksud dan tujuan akhir perencanaan, berupa variabel dan bagaimana

    perencanaan dapat diterapkan serta tingkat kekuatannya.

    4. Merunutkan konsep-konsep alternatif atas dua tahapan yakni Merumuskankonsep alternatif menjadi dua langkah :

    a) Identifikasi prinsip-prinsip disain secara teratur yang merupakan idedasar/konsep dasar rancangan.

    b) Mendefinisikan secara lebih detail berbagai konsep dasar untuk masing-masing alternatif.

    5. Pengembangan konsep, memperluas proses dengan mencari/menemukanalternatif-alternatif solusi.

    6. Evaluasi dari alternatif solusi untuk mendapatkan konsep perancangan terpilih7. Menerjemahkan konsep perancangan dalam bentuk simulasi rancangan

    penataan bangunan dan lingkungan kawasan komersial pada jalan arteri

    primer.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    16

    Bentuk umum proses disain metode sinoptik dideskripsikan pada gambar berikut :

    Diagram I.1 Bentuk proses disain metode sinoptik

    Sumber : Shirvany Hamid, The urban design process, 1985

    Penerapan proses perancangan metode sinoptik pada penelitian ini dijelaskan pada

    tabel tahapan perancangan dan kerangka pikir sebagai berikut :

    1)

    Pengumpulan Data, survei kondisi eksistinglingkungan alamiah, lingkungan terbangun

    dan kondisi sosial ekonomi

    2) Analisis data, Identifikasi potensi danpersoalan serta batasan atau ruang lingkup

    penelitian

    3) Merumuskan tujuan dan sasaran

    4) Menggali alternatif konsep

    5) Mengelaborasi setiap konsep menjadi solusiyang terbaik

    6) Mengevaluasi solusi alternatif

    7) Menterjemahan solusi kedalam kebijakan,perencanaan, pedoman dan program

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    17

    Diagram I.2 Kerangka Pikir

    LATAR BELAKANG

    TUJUAN

    ISU

    PERANCANGAN

    SASARAN

    GAGASAN DASAR PERANCANGAN :

    Penataan kawasan koridor komersial pada jalan arteriprimer yang integratif secara internal dan eksternal,

    berkarakter, memiliki kualitas ruang sehingga menjadikawasan koridor komersial yang aktif, prospektif, dannyaman ditinggali.

    KAJIAN TEORI

    1. Linkage sebagai elemen pemersatu kawasan koridor komersial2. Identitas sebagai pembentuk citra kawasan.3. Urban infiilsebagai upaya mengaktifkan kawasan koridor yang

    kurang aktif.

    4. Placemakingsebagai upaya untuk mencapai kesuksesankawasan koridor komersial:

    Strategi Pengembanganfungsi campuran pada kawasankoridor komersial (Mixed use corridor).

    Strategi pengembangan kawasan koridorkomersial yangberorientasi e alankaki walkable corridor

    STUDI KASUS

    1. Bogor NirwanaResidences

    2. Kawasan KomersialCity of London,

    Ontario, Canada.3. Valenncia TownCenter, California.

    4. Orchard Road,Singapore.

    TEMUAN STUDI LITERATUR

    1. Strategi Penngembanngan kawasan Koridor Komersial2. Komponen penataan kawasan koridor komersial.3. Prinsipprinsip normatif penataan kawasan koridor komersial

    TINJAUAN KAWASAN PERANCANGAN

    1. Tinjauan Makro Kawasan PerancanganGambaran umum kota GorontaloArahan dan kebijakan Tata Ruang Kota terkait Kawasan PerancanganTinjauan Ekonomi, pasar dan properti di Kota Gorontalo

    2. Tinjauan Mikro Kawasan Perancangan.

    ANALISIS

    Analisis Faktor Internal dan analisis faktor eksternnal

    Built environmentSocial economi environmentNatural environment

    STRATEGI RESTRUKTURISASI

    KAWASAN KORIDOR Jl. Agus

    Salim kota Gorontalo

    1. Restrukturisasi kawasan2. Restrukturisasi ruang jalan

    PRINSIP-PRINSIP PENATAAN KAWASAN

    KORIDOR Jl. Agus Salim kota Gorontalo

    1. Prinsip Penataan kembali (restrukturisasi)kawasan

    2. Prinsip Penataan kembali (restrukturisasi)kawasan ruang jalan

    KONSEP PERANCANGAN KAWASAN

    KORIDOR Jl. Agus Salim kota Gorontalo

    SIMULSI PERANCANGAN KAWASAN

    KORIDOR Jl. Agus Salim kota Gorontalo

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    18

    1.6.3 Pendekatan PerancanganPendekatan perancangan yang digunakan dalam perancangan adalah

    beberapa pendekatan yang dapat menjawab isu/persoalan kawasan dan tujuan

    perancangan. Beberapa pendekatan yang diterapkan terdiri dari :

    A. Pendekatan TeoriPendekatan teori diharapkan dapat menjawab persoalan dan mencapai

    tujuan untuk menciptakan kawasan koridor komersial yang aktif, berkarakter,

    nyaman ditinggali (livable), walkable dan terintegrasi. Pendekatan teori yang

    digunakan terdiri dari:

    1. Linkage sebagai elemen pemersatu kawasan koridor komersial2. Identitas sebagai pembentuk karakter/citra kawasan koridor komersial3. Urban infiil sebagai upaya mengaktifkan kawasan koridor yang kurang aktif

    dan munyuntikkan fungsi baru pada lahan terbangun.

    4. Placemaking sebagai upaya untuk mencapai kesuksesan tempat/ruangkawasan koridor komersial, yang terdiri dari :

    a. Mixed use corridor sebagai strategi pendekatan pengembangan fungsicampuran pada kawasan koridor komersial.

    b. Walkable corridor sebagai strategi pengembangan kawasan koridorkomersial yang berorientasi pejalan kaki.

    c. Livable corridor sebagai strategi pendekatan yang menggabungkan Mixeduse dan Walkable yang ditambahkan dengan kehadiran fungsi/bangunan

    umum.

    d. The Third Place sebagai bentuk pendekatan penyediaan ruang rekreasiyang lebih bersifat entertainmentdalam kawasan komersial setelah ruang

    pertama (hunian) dan ruang kedua (bekerja, berbelanja, bersekolah dan

    lain-lain).

    B. Pendekatan Studi kasusPendekatan studi kasus dimaksudkan untuk mendapatkan data dan

    informasi tentang strategi panataan kawasan koridor komersial yang memiliki

    persoalan sejenis dengan kawasan perancangan. Studi kasus yang dilakukan

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    19

    meliputi empat obyek kajian yakni: kawasan Nirwana Epycentrum Bogor,

    Indonesia; kawasan komersial City of London, Ontario, Canada; Valencias town

    center drive, California dan Orchard Road, Singapore.

    C. Pendekatan pasar dan kompetitorPendekatan pasar dilakukan dengan menganalisis kondisi pasar di bidang

    properti ritail, perkantoran dan hunian di Kota Gorontalo, karena tiga jenis

    properti ini yang sedang berkembang pada kawasan koridor. Pendekatan pasar

    dilakukan untuk menentukan :

    1) Jenis komersial yang akan dikembangkan pada kawasan2) Program kebutuhan ruang akan dikembangkan pada kawasan3) Tipologi retail, blok perkantoran dan tipe hunian yang akan dikembangkan

    pada kawasan perancangan.

    4) Menentukan skala pelayanan apakah skala kota Gorontalo atau regionalprovinsi Gorontalo.

    Pendekatan kompetitor dilakukan untuk menentukan peran kawasan

    apakah sebagai pusat orientasi kawasan komersial, bersaing dengan kawasan

    komersial lainnya atau saling melengkapi dengan kawasan komersial di

    sekitarnya.

    D. Pendekatan tapakPendekatan tapak merupakan bentuk pendekatan dengan menganalisis

    tapak, melalui identifikasi potensi dan persoalan tapak. Dari sisi potensi, tapak

    kawasan koridor komersial Jl. Agus Salim adalah kawasan komersial yang berada

    pada jalur arteri primer yang sedang mengalami pertumbuhan pesat. Tapakkawasan sejak dulu dikenal sebagai pusat penjualan furniture rotan yang masih

    berlangsung sampai sekarang. Skala layanan kegiatan komersial umumnya skala

    regional. Dari sisi persoalan adalah belum tertatanya kawasan sebagai kawasan

    komersial karena belum ada arahan bentuk intervensi penataan kawasan dari

    pemerintah terkait, padahal dalam RTRW dan RDTRK tapak kawasan telah

    ditetapkan sebagai koridor komersial sepanjang lebih dari tiga kilometer dari Jl.

    Kartini sampai dengan perlimaan yang berbatasan dengan kabupaten Gorontalo.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    20

    1.6.4 Metode Pendataan, analisis dan sintesisMetode pendataan :

    Cara untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dilakukan

    melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan

    dengan mengkaji literatur, dan beberapa hasil penelitian Sejenis. Studi kasus

    dilakukan melalui studi kepustakaan dan observasi langsung.

    Studi lapangan dilakukan dengan menggunakan instrumen pendataan berupa

    alat untuk mendapatkan data antara lain:

    a. Peta-peta.Peta yang diperlukan berupa peta regional (kota) untuk mendapatkan data

    potensi wilayah dan kawasan strategis dalam skala makro untuk menganalisis

    keterkaitan fungsi yang berdampak langsung atau tidak langsung pada lokasi

    kajian. Peta kota diperlukan untuk menunjukkan lokasi kawasan perencanaan

    untuk mendata rencana-rencana terkait, sebagai alat analisis jaringan sirkulasi

    serta analisis fungsi-fungsi utama kota. Peta kawasan perencanaan dan

    perancangan diperlukan untuk melakukan analisis mikro pada tapak kawasan

    yang lebih detail.

    b. Rekaman visual (foto).Foto kawasan perencanaan diperlukan untuk memberikan gambaran kondisi

    eksisting kawasan koridor.

    c. Dokumen-dokumen Tata Ruang, dimaksudkan untuk mendapatkan informasitentang arahan rencana dan kebijakan tata ruang terkait pengembangan

    kawasan, berupa : arahan peruntukan lahan, arahan sirkulasi dan pergerakan,

    rencana peruntukan blok, arahan tata bangunan, arahan ruang terbuka danruang terbuka hijau, dan peraturan zonasi jika sudah ada.

    d. Informasi langsung dari pihak terkait melalui wawancara, media komunikasielektronik dan lain-lain.

    Metode Analisis

    Penelitian ini menerapkan beberapa metode analisis data sesuai dengan

    kebutuhan hasil yang ingin dicapai dari data yang diperoleh untuk menyelesaikan

    persoalan yang dituju. Secara umum metode analisis yang digunakan adalah

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    21

    analisis deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Melakukan analisis data secara

    deskriptif dalam menjelaskan hasil identifikasi data visual, menjelaskan hasil

    pendataan secara kualitatif dan menjelaskan hasil pendataan berupa angka atau

    jumlah.

    Secara spesifik metode analisis yang diterapkan dalam penelitian ini meliputi :

    a. Identifikasi potensi dan persoalan yang diterapkan pada bagian awal analisissite.

    b. Urban Visual DescriptionMetode Urban Visual Description bertujuan untuk memberikan penjelasan

    secara deskriptif berupa peta kawasan dan obyek foto yang dilengkapi dengan

    bahasa grafis dengan paramater-parameter tertentu menurut jenis analisis.

    Metode ini akan diterapkan pada analisis tapak kawasan koridor.

    c. SWOT Analysis adalah untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi berbagaifaktor internal maupun faktor eksternal permasalahan menuju keberhasilan

    tujuan dan sasaran perancangan. Maksud penggunaan analisis ini adalah,

    dapat dijadikan sebagai input dalam mengembangkan strategi prinsip-prinsip

    perancangan. Prinsip dasar Teknik ini adalah Penyesuaian (match) dan

    penyederhanaan permasalahan dalam kecenderungan faktor internal (strength

    and weakness) dan faktor eksternal (opportunities and threats).

    Komponen analisis :

    a. Lingkungan terbangunb. Lingkungan alamic. Sosial ekonomi dan budayad. Aspek legal kawasan.

    Metode Sintesis

    Tahap sintesis adalah merumuskan konsep-konsep pengembangan kawasan

    yang merupakan terjemahan dari prinsip normatif dan strategi pengembangan

    kawasan koridor komersial yang merupakan hasil dari analisis swot. Strategi

    pengembangan kawasan menghasilkan prinsip perancangan kawasan. Prinsip

    perancangan diterjemahkan dalam bentuk konsep perancangan yang akan

    menghasilkan beberapa alternatif rancangan/desain yang disimulasikan dalam

    bentuk Site planning, denah, potongan dan detail eleman.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    22

    Tabel I. 1 Metode pengumpulan data, analisis dan sintesis

    SasaranInput

    Metode Analisis OutputData/Variabel Sumber Metode Pengumpulan

    1. Identifikasi kriterianormatif

    pengembangan

    kawasan komersial

    pada jalan arteri

    primer

    1.Pengembangan kawasan pada koridorkomersial.

    2.Penggunaan lahan pada kawasan koridorkomersial.

    3.Tata bangunan pada kawasan koridorkomersial.

    4.Pola sirkulasi dan ruang terbuka5.Intensitas, jenis dan komposisi fungsi

    yang dapat dikembangkan

    6.Kriteria pengembangankawasanpengembangan kawasan koridor

    komersial yang walkable, mixed use dan

    liveable.

    Data sekunder : Buku,

    jurnal, studi kasus

    Kajian literatur Analisis Deskriptif

    kualitatif

    1.Konsep dan prinsip umumpengembangan kawasan koridor

    komersial pada jalan arteri primer

    2.Prinsip normatif perancangan &pengembangan kawasan koridor

    komersial pada jalan arteri primer

    2. Identifikasi potensi,persoalan, prospek,

    jenis dan proporsi

    fungsi prospektif

    bagi pengembangan

    kawasan koridor

    komersial Jl. Agus

    Salim Kota

    Gorontalo.

    1.Potensi, masalah dan prospek secaramakro (kondisi umum kota Gorontalo,

    wadministrasi, geografis, demografi dan

    sosial budaya).

    2.Arahan struktur tata ruang perdagangandan jasa kota Gorontalo dan arahan tata

    bangunan dan l ingkungan .

    3.Potensi, masalah dan prospek secaramikro (Guna Lahan, tata masa &

    bangunan, pergerakan dan akses, Ruang

    terbuka dan ruang terbuka hijau sekitar

    kawasan perancangan).

    4.Kondisi ekonomi, tren pasar properti,tingkat hunian untuk fungsi yang

    prospektif

    1.Data primer : Surveilapangan

    2.Data Sekunder :RTRW dan RDTRK

    kota Gorontalo

    1.Kajian literatur(teori dan kasus

    sejenis).

    2.Observasi Lapangan3.Wawancara dengan

    stakeholder

    1.Metode identifikasipersoalan.

    2.Analisis tapak (kondisieksisting dan potensi

    serta kendala)

    3.Analisis pasar properti4.Analisis kompetitor

    1.Bentuk dan jenis serta fasilitaskomersial yang prospektif untuk

    dikembangkan di kawasan

    koridor komersial Jl. Agus Salim

    Kota Gorontalo.

    2.Intensitas lahan dan bangunanyang akan dikembangkan pada

    kawasan.

    3. Merumuskanprinsip

    pengembangan dan

    perancangan

    kawasan koridor

    1.Prinsip normatif perancangan kawasankoridor komersial kota Gorontalo.

    2.Hasil analisis tapak.3.Fungsi prospektif yang akan

    dikembangkan.

    1.Data primer : Surveilapangan

    2.Data Sekunder :RTRW dan RDTRK

    kota Gorontalo

    1.Observasi Lapangan.2.Studi literatur:

    Kebijakan dan

    Rencana Tata Ruang

    kota Gorontalo.

    Analisis SWOT 1.Strategi pengembangan kawasankoridor komersial Jl. Agus Salim

    Kota Gorontalo.

    2.Prinsip pengembangan kawasankoridor komersial Jl. Agus Salim

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    23

    komersial Jl. Agus

    Salim Kota

    Gorontalo

    3.Data Sekunder :Buku dan jurnal

    3.Kajian literatur prinsipperancangan kawasan

    koridor komersial yang

    walkable, mixed use,

    livable.

    Kota Gorontalo

    4. Merumuskankonsep

    pengembangan dan

    perancangan

    kawasan koridor

    komersial Jl. Agus

    Salim KotaGorontalo.

    a.Peraturan dan persyaratan bangunanRDTRK Kota Gorontalo.

    b.Prinsip-prinsip perancangan padakawasan koridor komersial yang l ivable

    c.Prinsip-prinsip perancangan kawasankoridor komersial yang menghadirkan

    ruang ketiga.

    4.Data primer : Surveilapangan

    5.Data Sekunder :RDTRK kota

    Gorontalo

    6.Data Sekunder :Buku dan jurnal

    1.Observasi Lapangan.2.Studi literatur:

    Kebijakan dan

    Rencana Tata Ruang

    kota Gorontalo.

    3.Kajian literatur prinsipperancangan kawasankoridor komersial yang

    walkable, mixed use,

    livable.

    4.Kajian literatur prinsipperancangan kawasan

    koridor komersial yang

    menghadirkan ruang

    ketiga.

    1.Analisis tata guna lahan2.Analisis tata bangunan3.Analisis ruang terbuka

    dan ruang terbuka

    hijau.

    4.Analisis sirkulasikendaraan & parkir

    5.Analisis pedestrian6.Analisisstreetscape7.Analisis pencahayaan8.Analisis elemen

    penanda.

    9.Analisis aktifitaspendukung.

    1.Konsep pengembangan kawasankoridor komersial Jl. Agus Salim

    Kota Gorontalo.

    2.Konsep perancangan kawasankoridor komersial Jl. Agus Salim

    Kota Gorontalo.

    5. Membuat simulasi

    pengembangan dan

    perancangan

    kawasan koridor

    komersial Jl. Agus

    Salim Kota

    Gorontalo.

    1.Konsep pengembangan kawasan koridorkomersial Jl. Agus Salim Kota

    Gorontalo.

    2.Konsep perancangan kawasan koridorkomersial Jl. Agus Salim Kota

    Gorontalo.

    Rumusan konsep

    pengembangan dan

    perancangan kawasan

    koridor komersial Jl.

    Agus Salim Kota

    Gorontalo yang

    walkable, mixed use

    dan livable.

    1.Studi literatur:Kebijakan dan

    Rencana Tata Ruang

    Kota Gorontalo

    2.Studi literatur: prinsipperancangan kawasan

    koridor komersial

    yang walkable, mixed

    use dan livable.

    1.Deskriptif kualitatif dankuantitatif

    2.Ilustrasi skematikperancangan dan

    pengembangan

    kawasan koridor

    komersial yang

    walkable, mixed use

    dan livable.

    Ilustasi rancangan kawasan

    koridor komersial yang walkable,

    mixed use dan livable.

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    24

    I.7 Keaslian StudiStudi dengan tema yang sejenis telah dilakukan oleh beberapa peneliti

    sebelumnya. Untuk keaslian studi, berikut ini dijelaskan substansi studi sejenis

    yang pernah dilakukan sebelumnya.

    Tabel I.2. Penelitian tentang koridor jalan yang pernah dilakukanuntuk menunjukkan keaslian penelitian.

    No Judul dan lokasi Hasil/ keluaran Peneliti Substansi

    1. Perancangan koridor

    jalan melaluipendekatan waktudalam ruang

    Menata pasar temporer Sogo

    Jongkok dengan menganalisabeberapa aspek perancangan (aspekhukum, aspek sirkulasi, aspekmanajemen waktu dan aspek

    disain).

    Dody

    Kurniawan,Tahun 2004

    Aspek Sosial,

    Ekonomi danaspek legal

    2 Prinsip perancanganuntuk penanganankonflik pada koridorjalan komersial.

    Karakter koridor jalan komersialbaik fungsional, struktural,stakeholderbeserta hak-haknya didalam koridor jalan komersial.

    Petrus

    Natalivan,Tahun 2002

    Aspekfungsional,struktural,stakeholder

    3. Pendekatan Simbiosis

    dalam PerancanganKoridor Komersial dikota lama Semarang

    konsep mixed-use,konsep rhyzome

    (memberikan pengalaman visualyang kaya dalam berbelanja di kotalama) dan ruang komunal (saisho),guna memberikan ruang untuk

    berkegiatan.

    Sandy

    AnggonoTahun 2005

    Aspek Normatif

    kawasankomersialkonservasi

    4. Perlindungan

    Panorama Alam pada

    perancangan koridorjalan utama kota

    Bandung

    Arahan perancangan koridor jalan

    jalan utama kota Bandung yang

    memanfaatkan potensi (view) kearah pegunungan sebagai salah satu

    unsur pengembangan kualitas

    visual kota.

    Robinson Ferly

    Pamusu,

    Tahun 2005

    Aspek Visual

    Lingkungan

    Kawasan

    5. Kajian Dampak

    penetrasi kegiatanperdagangan padakoridor Jl. Martadinata

    kota Bandung.

    dampak dari kegiatan perdagangan

    di koridor Jl. Martadinata sebagaidasar pertimbangan dalampengendalian pemanfaatan ruang di

    koridor utama Kota Bandung

    Rr. Vivin

    Puspitasari,Tahun 2002.

    Aspek

    PengendalianPemanfaatanruang

    6. Analisis IntensitasBangunan Koridor

    jalan Raya CimahiBerdasarkan Kapasitas

    Jalan.

    intensitas bangunan maksimumkoridor Jalan Raya Cimahi

    berdasarkan fungsi dalam RTRWKota Cimahi dan kapasitas

    jalannya.

    Beri Titania,Tahun 2007

    Aspek DayaDukung Jalan

    7. Penataan KawasanKoridor komersialpada jalan arteriprimer.

    Kasus : Jalan AgusSalim Kota Gorontalo

    Prinsip, Konsep dan rancangankawasan komersial pada koridorJalan Agus Salim kota Gorontalo .

    Zuhriati A.

    Djailani,Tahun 2010

    Penataankawasankoridorkomersial yang

    menggabungkanbentuk memusat

    dan linier

    Sumber:hasil identifikasi, 2010

  • 5/23/2018 BAB I Pendahuluan Kawasan Koridor Komersial Pada Jalan Arteri

    http:///reader/full/bab-i-pendahuluan-kawasan-koridor-komersial-pada-jalan-ar

    25

    I.8 Sistematika PembahasanPenyajian keseluruhan materi studi dibahas dalam lima bagian bab meliputi :

    BAB IPendahuluan

    Bagian awal yang menjelaskan latar belakang dan signifikansi pengembangangan

    Kawasan koridor Komersial pada jalan arteri primer serta relevansinya dengan

    pengembangan kawasan komersial yang aktif, berkarakter, nyaman ditinggali

    (livable) dan berorientasi pedesatrian (walkable).

    BAB II Pengembangan kawasan koridor komersial pada jalan arteri primer.

    Merupakan kaijan literatur untuk eksplorasi prinsip normatif penataan kawasan

    komersial pada koridor jalan arteri primer berdasarkan kesimpulan bentuk

    pendekatan, kajian teori yang mendukung, dan studi kasus .

    BAB III Tinjauan dan analisis pengembangan kawasan

    Bab ini mendeskripsikan kondisi makro dan mikro kawasan dalam peran dan

    fungsinya di kota Gorontalo yang akan menjadi aspek yang dipertimbangkan

    dalam melakukan analisis tapak, pasar dan properti serta perumusan prinsip

    pengembangan dan perancangan kawasan koridor komersial Jl. Agus Salim Kota

    Gorontalo

    BAB IV Konsep dan simulasi perancangan kawasan

    Bagian ini menjelaskan konsep dan simulasi perancangan kawasan meliputi:

    konsep dasar dan integrasi kawasan, tata guna lahan, sirkulasi dan jalur

    pedestrian, tata bangunan, ruang terbuka dan ruang terbuka hijau serta parkir.

    Konsep perancangan diterjamahkan dalam simulasi rancangan dalam bentuk

    gambar master plan, site plan, denah, potongan dan suasana.

    BAB VPenutup

    Merumuskan secara umum kesimpulan penataan kawasan koridor komersial pada

    jalan arterti primer dengan mengubah bentuk koridor komersial pola linier ke

    bentuk yang menggabungkan pusat kawasan dan strip koridor. Strategi dan

    tindakan yang diperlukan untuk mendukung penyelesaian persoalan disampaikan

    dalam bentuk saran pada bab ini.