Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan dalam kehidupan suatu Negara merupakan salah satu agen pembangunan.
Hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan sebagai lembaga intermediasi
keuangan, yaitu lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Adanya perbankan ini
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dana bagi Negara dan masyarakat guna menunjang
jalannya proses pembangunan.
Pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya undang-undang No.10 Tahun 1998.
Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha
yang dapat dioperasikan dan di implementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut
juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau
bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.1
Pada ketentuan pasal 1 ayat (12) undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, prinsip
syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah.2
Sistem perbankan yang kegiatan operasionalnya di dasarkan pada prinsip syariah
berbeda dengan sistem perbankan yang kegiatan operasionalnya di dasarkan pada
1 Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001), 26.
2 Pengertian Perbankan Syariah menurut Undang-Undang perbankan syariah No.21 tahun 2008 Pasal 1 Ayat 12.
pembungaan uang. Sistem perbankan yang berbasis syariah tidak hanya dituntut untuk dapat
menghasilkan keuntungan dalam kegiatan opersionalnya, akan tetapi diwajibkan dalam
melaksanakan kegiatan usahanya untuk secara bersungguh-sungguh menerapkan prinsip
syariah (kaffah).3
Sehubungan dengan dikeluarkannya kebijakan yang mendorong pendirian bank-bank
baru maka para pihak yang berkepentingan telah berusaha dalam upayanya pendirian yang
bebas bunga, namun dasar hukum kegiatan operasionalnya belum ditemukan dalam aturan
hukum yang berlaku. Pada awalnya, lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usaha
yang berbasis bagi hasil telah dilaksanakan oleh kalangan praktisi ekonomi yang
menyangkut dengan kajian ekonomi Islam.
Krisis ekonomi yang melanda Negara kita telah berdampak pada terpuruknya fondasi
perekonomian bangsa. Hampir semua sendi kehidupan ekonomi terkena imbas dari krisis
tersebut. Salah satunya adalah sektor perbankan yang banyak disoroti di era krisis pada
waktu itu. Menghadapi gejolak moneter yang diwarnai dengan tingkat suku bunga tinggi,
eksistensi perbankan syariah tidak akan goyah karena perbankan Islam tidak berbasiskan
pada bunga.
Seperti yang telah diuraikan oleh Muhammad Adnan Akhyar dalam desertasinya
yang berjudul :
faktor pembiayaan yang diterapkan di perbankan syariah memerankan posisi yang
sangat penting untuk menjaga stabilitas terhadap perkembangan sektor riil yang erat
kaitannya dengan masyarakat kelas menengah ke bawah, dengan memberikan
produk-produk pembiayaan syariah yang terbagi ke dalam lima kategori yang
dibedakan berdasarkan tujuan penggunannya diantaranya Pembiayaan dengan
prinsip buyu‟ (murabahah, salam, dan istisna), pembiayaan dengan prinsip sewa
(ijarah), pembiayaan dengan prinsip syirkah (musyarakah, mudharabah, muzara‟ah,
3 Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia (Malang: UIN Malang Press, 2009), 16.
dan musaqah), fee based service atau jasa (wakalah, kafalah, hawalah, rahn), dan
produk sosial (qordhul hasan).4
Dari kelima prinsip tersebut ada salah satu pembiayaan yang sangat membantu
masyarakat yaitu qordhul hasan. Qordhul hasan merupakan salah satu ciri pembeda bank
syariah dengan bank konvensional yang didalamnya terkandung misi sosial. Misi sosial
kemasyarakatan ini akan meningkatkan citra bank dan meningkatkan loyalitas masyarakat
terhadap bank syariah. Akan tetapi risiko pembiayaan qordhul hasan terhitung tinggi karena
ia dianggap pembiayaan yang tidak ditutup dengan jaminan.
Salah satu bukti perkembangan perbankan syariah ditunjukkan dengan pertumbuhan
bank syariah yang berada di Indonesia yang cukup menggembirakan di tengah persaingan
bisnis perbankan yang semakin ketat yaitu terdapat pada PT. Bank BNI Syariah Cabang
Jember. Pada kenyataannya pengelolaan pinjaman qordhul hasan pada PT. Bank BNI
Syariah Cabang Jember mengalami masalah pada pembiayaannya yaitu dengan banyaknya
penerima pinjaman qordhul hasan yang tidak dapat menyelelesaikan pinjaman tersebut yang
dikenal dengan sebutan kredit macet dan pada akhirnya pihak bank tidak mengeluarkan
pembiayaan tersebut.
Jadi pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember saat ini tidak memberikan
peminjaman pembiayaan qordhul hasan tersebut kepada nasabah debitur maupun nasabah
deposan karena terkait dalam masalah pembayaran yang macet, melainkan memberikan
pembiayaan tersebut hanya khusus kepada karyawan saja yang bekerja pada PT. Bank BNI
Syariah cabang Jember. Oleh karena itu peneliti sangat tertarik meneliti permasalah tersebut.
Yang mana pada penelitian terdahulu sangat jarang sekali yang meneliti tentang qordhul
4 Muhammad Akhyar Adnan, “Evaluasi Non Performing Loan (NPL) Pinjaman Qordhul Hasan”, (Tesis, Universitas
Islam Indonesia, Jakarta, 2006), 155.
hasan terhadap kinerja karyawan melainkan tentang pembiayaan qordhul hasan terhadap
nasabah.
Manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya)
untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan mengatur ini kemudian timbul beberapa
masalah. Siapa yang mengatur, mengapa harus diatur, dan apa tujuan dari pengaturan
tersebut. Dari pernyataan tersebut maka diperlukan kegiatan mempelajari, mendalami, dan
mempraktikkan konsep manajemen secara baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
dengan baik.5 Selain proses manajemen yang perlu diperhatikan dalam sebuah instansi atau
organisasi, kinerja dalam sebuah instansi juga perlu diperhatikan. Karena kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Kualitas tersebut dapat dilihat dari ketelitian dalam pekerjaan sedangkan kuantitasnya dapat
dilihat dari jumlahnya atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan karyawan.6
Sebagaimana firman Allah dalam QS. surat Al-Ahqof ayat 19:
Artinya :
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan
agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang
mereka tiada dirugikan.”7
Dari ayat tersebut menjelasakan bahwasanya Allah SWT pasti akan membalas setiap
amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika seseorang
5 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), 16.
6 Achmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (Malang: UIN-MALIKI PRESS),
132. 7 Al-Jumanatul, „Ali Al-Qur‟an dan Terjemah (Bandung: CV Penerbit J-ART, 2004), 504.
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik pula bagi
organisasinya maka ia akan mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya dan akan
memberikan keuntungan bagi organisasinya.
Sesuai dengan pasal 1 dalam akad perjanjian qordhul hasan bahwa perjanjian
pembiayaan ini semata-mata dilandasi oleh ketaqwaan kepada Allah SWT saling percaya,
semangat ukhuwah Islamiyah dan rasa tanggung jawab, sehingga dalam kelalaian muqtaridh
tidak ada pemaksaan terhadap muqtaridh yang sifatnya menekan dan mengintimidasi yang
berarti ada niat bank untuk menjalin persatuan atau ukhuwah Islamiyah.
Jenis-jenis produk yang dikeluarkan BNI Syariah dalam membantu kebutuhan sosial
salah satunya yaitu pembiayaan qordhul hasan atau disebut juga pembiayaan jasa karena
pada prinsip dasarnya adalah menggunakan akad ta‟awwun dan tabarru‟ yakni akad yang
tujuannya untuk saling tolong menolong dalam hal kebajikan.
Pengertian qordhul hasan secara umum adalah penyediaan dana atau tagihan antara
lembaga keuangan syariah dan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melakukan pembayaran secara tunai atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Namun,
qordhul hasan memiliki karakteristik tertentu yang tidak dimiliki oleh skema pembiayaan
lainnya yaitu perjanjian pinjaman dengan skema qordhul hasan tidak ditujukan untuk
transaksi komersial. Karena itu, qordhul hasan sering diistilahkan sebagai pinjaman
kebajikan. Artinya, pinjaman qordhul hasan semata-mata ditujukan untuk membiayai
kegiatan yang bersifat sosial dan kemanusiaan. Oleh karena itu, dalam pembiayaan dengan
menggunakan skema qordhul hasan dilarang untuk ditambahkan dengan biaya apapun, baik
itu berupa margin keuntungan bagi bank maupun biaya-biaya lain kecuali biaya administrasi
yang berhubungan langsung dengan pembiayaan tersebut.8
Qordh adalah meminjamkan harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Dalam literatur fiqih qordh dikategorikan sebagai „aqd tathawwu‟, yaitu akad saling
membantu dan bukan transaksi komersial.9
Jadi akad qordhul hasan merupakan akad perjanjian pinjam meminjam dari
seseorang atau lembaga (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama
selama jangka waktu yang telah ditentukan dengan tujuan saling tolong menolong tanpa
mengharapkan imbalan (non profit oriented transaction). Konsep tolong menolong tidak
hanya dilakukan dalam lingkup yang sempit karena apapun yang kita lakukan selalu
membutuhkan orang lain. Maka dari itu tolong menolong menjadi satu nilai yang
terkandung dalam ekonomi Islam, para ekonomi Islam dituntut agar dapat membantu
saudaranya keluar dari permasalahan yang dihadapi, seperti menolong yang lemah dan
membantu orang yang memerlukan bantuan. Adapun dasar hukum bolehnya transaksi dalam
bentuk qardhul hasan terdapat dalam dalil Al-Qur‟an. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-
Maidah ayat 2 :
8 Irma Devita Purnamasari dan Suswinarno, Akad Syariah (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011), 113.
9 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006), 25.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-
binatang hadya, dan binatang-binatang qalaa‟id, dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridaan dari
Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu.
dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada
mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”10
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk saling tolong
menolong dalam hal kebaikan. Karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu
membutuhkan satu sama lain, banyak pekerjaan yang tidak bisa dipikir seorang diri, dengan
konsep tolong menolong semua pekerjaan akan lancar. Allah SWT memerintahkan untuk
hidup saling tolong menolong dan membina kebajikan yaitu segala ragam maksud yang baik
dan berfaedah, yang didasarkan kepada penegakan taqwa, yaitu mempererat hubungan
dengan Allah dan mencegah tolong-menolong atas perbuatan dosa serta yang dapat
menimbulkan permusuhan yang menyakiti sesama manusia.
Dengan adanya produk pembiayaan qordhul hasan di PT. Bank BNI Syariah Cabang
Jember diharapkan dapat membantu kebutuhan sosial dalam mengatasi masalah permodalan
agar usahanya berjalan sehingga dapat mengembangkan kinerja usaha mereka.
Setiap perusahaan tidak akan pernah luput dari hal pemberian balas jasa yang
merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja karyawan, karena
untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan masalah jasa sosial untuk mendukung
motivasi para karyawan. Dengan terbentuknya motivasi yang sangat kuat oleh perusahaan
10
Al-Jumanatul „Ali, Al-Qur‟an dan Terjemah, 106.
maka akan dapat membuahkan hasil kinerja yang di harapkan sekaligus berkualitas dari
pekerjaan yang dilaksanakannya.
Berdasarkan dari kondisi tersebut maka dijadikan dasar untuk melaksanakan
penelitian tentang qordhul hasan dan kinerja karyawan, maka dapat diangkat judul yaitu “
Pengaruh Pembiayaan Qordhul Hasan Terhadap Peningkatan Kinerja pada PT. Bank
BNI Syariah Cabang Jember Tahun 2015 “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti ingin
melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui :
1. Adakah pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja pada PT.
Bank BNI Syariah Cabang Jember tahun 2015 ?
2. Seberapa besarkah pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja
pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember Tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk membentuk kemampuan dan keterampilan
menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian yang berpedoman pada pemecahan
masalah yang sedang diteliti.11
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja
pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember Tahun 2015?
2. Untuk mengetahui besar pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan
kinerja pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember Tahun 2015?
D. Manfaat Penelitian
11
Nurul Zuriyah, Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), 10.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun
pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta menjadi tolak ukur
seberapa dalam pengetahuan terkait dengan bank syariah khususnya pada pembiayaan
qordhul hasan dan seberapa dalam pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap
peningkatan kinerja pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember Tahun 2015.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember, Hasil dari penelitian ini diharapkan
akan menjadi objek penelitian yang dapat dijadikan bahan evaluasi serta sebagai
bahan masukan yang bersifat konstruktif dalam memberikan pelayanan dan
meminjamkan pembiayaan qordhul hasan dalam upaya memberdayakan
masyarakat.
b. Bagi almamater IAIN Jember, dapat menjadi koleksi kajian tentang pengaruh
pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja. Hasil penelitian ini dapat
diharapkan dapat menjadi bahan masukan semua pihak yang berminat terhadap
bidang ekonomi Islam terutama yang berkaitan dengan pembiayaan qordhul hasan
dan juga tentang peningkatan kinerja pada bank Syariah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.12
Pada bagian ini peneliti harus menentukan variabel secara jelas dan tegas. Mana
yang menjadi variabel bebas dan mana variabel terikatnya.13
Menurut hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-macam variabel dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel independen
Variabel independen ini sering disebut dengan variabel bebas. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat).14
Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pembiayaan qordhul hasan (X).
b. Variabel Dependen
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.15
Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitan ini adalah kinerja (Y).
2. Indikator Variabel
Indikator adalah ukuran, yakni hal-hal yang menunjukkan keterwakilan dari nilai
sebuah variabel. Indikator dalam penelitian ini adalah :
a) Pembiayaan qordhul hasan
1. Persyaratan dalam pembiayaan qordhul hasan
12
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 108. 13
IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember, 2015), 38. 14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung:Alfabeta, 2010), 475 15
Deni, Metode Penelitian Kuantitatif, 109.
2. Pelayanan kepada penerima qordhul hasan
3. Manfaat pembiayaan qordhul hasan
b) Kinerja
1. Kualitas kinerja
2. Kedisiplinan
3. Kreatifitas dan inovasi
4. Tanggung jawab
F. Definisi Operasional
Judul penelitian ini adalah “pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap
peningkatan kinerja pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember tahun 2015”. Judul ini
memiliki beberapa istilah kata yang harus dirumuskan, didefinisikan, dan dijelaskan agar
tidak mengalami kekaburan makna sesuai dengan pandangan peneliti sendiri. Istilah-istilah
tersebut antara lain :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang dan benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perubahan seseorang.16
2. Pembiayaan
Pembiayaan adalah suatu proses, mulai dari analisis kelayakan pembiayaan
sampai kepada realisasinya. Namun realisasi pembiayaan bukanlah tahap terakhir dari
proses pembiayaan. Setelah realisasi pembiayaan, maka pejabat bank syariah perlu
melakukan pemantauan dan pengawasan pembiayaan.17
3. Qordhul Hasan
16
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), 849. 17
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta : UPPAMPYKIN, 2002), 265.
Qordhul Hasan adalah transaksi pinjaman dari bank (muqridh) kepada pihak
tertentu (muqtaridh) untuk tujuan sosial yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang
sama sesuai dengan pinjaman.18
4. Kinerja
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebajikan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi yang dituangkan melalui perncanaaan strategis suatu organisasi.19
G. Asumsi Penelitian
Asumsi peneltian disebut juga sebagai anggapan dasar atau postulat, yaitu sebuah titik
tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar harus
dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Anggapan dasar
disamping berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga
untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dan merumuskan
hipotesis.20
Dalam penelitian ini peneliti, peneliti mempunyai asumsi bahwa pembiayaan
qordhul hasan memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja pada PT. Bank BNI Syariah
Cabang Jember Tahun 2015.
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dinyatakan secara spesifik dan perlu diuji
kebenarannya, sebagai prediksi atas langkah-langkah pemecahan masalah yang telah
ditetapkan.21
Untuk itu, dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Pengaruh Pembiayaan Qordhul Hasan Terhadap kinerja
18
Veithzal Rivai, Bank and Financial Institution Management (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), 790. 19
Ma‟ruf Abdullah, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan (Yogyakara: Aswaja Pressindo, 2014), 3. 20
IAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 39. 21 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 116.
Qordhul hasan merupakan akad yang memfasilitasi transaksi peminjaman
sejumlah dana tanpa adanya pembebanan bunga atas dana yang dipinjam oleh nasabah.
Transaksi qordhul hasan pada dasaranya merupakan transaksi yang bersifat sosial
karena tidak diikuti dengan pengambilan keuntungan dari dana yang dipinjamkan.22
Kendati demikian, transaksi ini juga bermanfaat bagi bank syariah untuk
memfasilitasi berbagai keperluan bank syariah dalam hal-hal yang antara lain sebagai
skema khusus membantu pegawai PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember yang
membutuhkan pinjaman untuk kebutuhan yang bersifat incidental atau hanya
dibutuhkan pada tertentu saja.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini variabel independen
(qordhul hasan) = X, sedangkan variabel dependen (kinerja) = Y, maka dari itu peneliti
menyusun 2 hipotesis yaitu :
a. Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha yaitu hipotesis
yang didalamnya berisi ide-ide atau tanggapan mengenai langkah-langkah yang
kemudian mungkin bermanfaat untuk dilakukan. Dalam notasi hipotesis ini
dituliskan dengan Ha atau Hi yaitu terdapat pengaruh antara pembiayaan qordhul
hasan dengan kinerja.
b. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho yaitu hipotesis yang menyatakan
ketidak adanya pengaruh antara variabel. Dalam notasi hipotesis ini dituliskan
dengan Ho yaitu tidak ada pengaruh antara qordhul hasan dengan kinerja.
I. Metode Penelitian
22 Rizal Yaya, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2014), 288.
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam penelitian untuk
memecahkan masalah dan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan disini adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti
halnya eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukan jenis
atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif,
deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya
populasi atau kasus.23
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan statistik deskriptif.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-
fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika penelitian berlangsung) dan
menyajikannya apa adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif
melalui perhitungan ilmiah yang bersal dari sampel-sampel atau karyawan yang
dimintai menjawab atas sejumlah pernyataan tentang survey untuk menentukan
frekuensi dan presentase tanggapan mereka.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah field research (penelitian
lapangan). Berdasarkan tingkat kealamiahannya termasuk metode penelitian
eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
treatment (perlakuan) tertentu.
2. Populasi
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), 64.
Sugiyono mengatakan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/ subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.24
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Bank BNI Syariah
Cabang Jember yang berjumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data yang dipakai
adalah dengan menggunakan metode teknik sensus. Metode teknik sensus ini adalah
semua jumlah populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 40 karyawan pada PT. Bank
BNI Syariah Cabang Jember.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dapat diuji kebenarannya dan sesuai dengan
masalah yang diteliti secara lengkap maka digunakan teknik sebagai berikut :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.25
Yang mana hal ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh
qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja atau tidak adanya pengaruh. Dan
sekaligus seberapa besar baik pengaruh negatif maupun positifnya.
Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dengan menggunakan
metode sampling jenuh (sensus). Metode sampling jenuh (sensus) yaitu metode
penarikan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan apabila jumlah poulasi kecil.26
Yang dijadikan sampel dalam
24
Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
241. 25
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 132. 26
Achmad Sani Supriyanto, Metodologi Riset, 188.
penelitian ini yaitu sebanyak 40 karyawan. Jadi responden yang berjumlah 40
karyawan tersebut mengisi angket yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai :
1) Pernyataan yang berhubungan dengan pembiayaan qordhul hasan pada PT.
Bank BNI Syariah Cabang Jember.
2) Pernyataan yang berhubungan dengan kinerja yang mampu dihasilkan oleh
karyawan PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember.
Dalam penelitian ini, setiap pertanyaan dikembangkan dari indikator dalam
kuesioner penelitian. Untuk pemberian skor pada angket dalam penelitian ini
menggunakan skala likert. Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.27
Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Dalam penelitian ini maka kriteria yang digunakan untuk penilaian yaitu
menggunakan skala likert sebagai berikut:28
1) Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
2) Setuju (S) diberi skor 4
3) Ragu-ragu (RR) diberi skor 3
4) Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5) Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
b. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu data
27
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2013), 93. 28
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), 94.
tertentu.29
Artinya pertanyaan datang dari pihak peneliti dan jawaban diperoleh dari
pihak yang diwawancarai.
Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara
atau dengan tanya jawab langsung. Data yang diperoleh adalah mekanisme
pembiayaan qordhul hasan dan kinerja dan juga untuk mengetahui adanya
pengaruh pembiayaan qordhul hasan terhadap peningkatan kinerja pada PT. Bank
BNI Syariah Cabang jember tahun 2015.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.30
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengambil data internal
perusahaan. Dokumentasi yang dimaksud disini adalah peneliti mencari data atau
dokumen mengenai hal-hal. Data yang diperoleh dari metode ini adalah jumlah
karyawan, sejarah berdirinya PT. Bank BNI Syariah, struktur organisasi lembaga,
visi dan misi lembaga, identitas karyawan, produk PT. Bank BNI Syariah serta
tujuan dan fungsi lembaga.
d. Observasi
Di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui
29
Tajul Arifin, Metode Penelitian Eknomi Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), 207. 30
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, 240.
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan
ini sebenarnya adalah pengamatan secara langsung. Didalam artian penelitian
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman, gambar, rekaman
suara.31
Dimana observasi ini dilakukan untuk melihat kinerja yang diakibatkan
oleh pembiayaan qordhul hasan.
e. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian bertempat pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember
yang beralamat di Jl. Ahmad Yani 39 Jember. Alasan peneliti melakukan penelitian
di PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember adalah karena posisi gedung yang sangat
strategis dan sebelumnya peneliti melaksanakan Praktikum Praktik Lapangan
(PPL) 2 di PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember, sehingga memudahkan peneliti
dalam mendapatkan informasi yang peneliti butuhkan dalam penelitian ini. Selain
itu pembiayaan qordhul hasan di PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember tidak
diperuntukkan kepada nasabah melainkan hanya kepada karyawannya saja.
f. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang digunakan peneliti dalam menyusun penelitian ini
adalah karyawan PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember.
g. Sumber data
Sumber data merupakan subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti
menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
31
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 199-200.
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik tertulis maupun lisan.32
Data dalam penelitian
ini menggunakan:
1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil interview kepada
responden yang dijadikan subjek penelitian, yang diperoleh dari PT. Bank BNI
Syariah Cabang Jember. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan data primer
kepada informan yaitu karyawan PT. Bank BNI Syariah Cabang Jember.
2) Data Sekunder, yaitu berupa studi literatur/ kepustakaan/ data yang diperoleh
dari dokumen/ publikasi/ laporan penelitian dari dinas/ instansi maupun sumber
data lainnya yang menunjang.
4. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah responden
atau sumber data terkumpul. Kegiatan dalam analisis data ialah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.33
Untuk mempermudah dalam menganalisis data maka peneliti
menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science).
Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap antara
lain :
a. Proses editing
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu penedekatan praktik (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), 129. 33
Ibid, 201.
Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah
dikumpulkan dari hasil survei di lapangan. Pada prinsipnya proses editing data yang
diamati akan dianalisis secara akurat dan lengkap.
b. Proses coding
Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan mengklasifikasikan
jawaban yang ada menurut kategori-kategori yang penting (pemberian kode).
c. Proses scoring
Proses penentuan skor atas jawaban responden yang dilakukan dengan
membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau opini
responden.
d. Tabulasi
Menyajikan data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan pembaca
dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulasi selesai kemudian
data-data dalam tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu
SPSS (Statistical Package For Social Science).
Analisis data kuantitatif adalah suatu analisa yang berdasarkan pada data
yang dapat dihitung (angka). Untuk mempermudah dalam menganilis data maka
peneliti menggunaakan program SPSS (Statistical Package For Social Science).
1) Uji Instrumen Penelitian
Sebuah instrumen atau alat ukur yang baik haruslah memiliki validitas dan
reliabilitas yang juga sama baiknya. Sebelum dilakukan analisis statistik, butir-
butir pertanyaan, pernyataan mutlak perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.34
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji tingkat validitas
instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus korelasi Product
Moment sebagai berikut :
2222 YYnXXn
YXXYnr
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden
Y : Jumlah skor total seluruh item
X : Jumlah skor tiap item
Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, dan untuk menentukan r hitung
dibantu dengan program SPSS Versi 19 for windows yang dinyatakan dengan
nilai corrected item total correlation, butir-butir pertanyaan maupun
pernyataan dinyatakan valid atau sah bila nilai korelasinya di atas 0,2 dan
kurang dari 0,05.35
b. Uji reliabilitas
34
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2013) 52. 35
Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2013), 62.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas digunakan untuk menilai apakah
data hasil angket dapat dipercaya atau tidak. Dalam penelitian ini uji
reliabilitas dilakukan dengan metode cronbach‟s alpha.
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data
atau temuan. Dalam pandangan kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data
yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data yang bila dipecah menjadi dua
menunjukkan data yang tidak berbeda.36
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus sebagai berikut :
α = krs
1+(k-1)r
Dimana:
α = koefisien reliabilitas
r = mean korelasi item
k = jumlah variabel
s = standar deviasi
1 = bilangan konstan
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , 268.
Untuk menguji reliabilitas alat ukur, dengan memperhatikan koefisien
cronbach‟s alpha. Alat ukur dinyatakan andal atau reliable bila koefisien
cronbach‟s alpha >0,70.37
2) Alat Analisis data kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Adapun metode analisa
data dalam penelitian ini yaitu menggunakan regresi linier sederhana, adapun
regresi linier sederhana merupakan uji regresi yang mana hanya memiliki satu
independent dan satu dependent variable.38
a. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari
penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, dan heteroskedatisitas.
Asumsi klasik tersebut yaitu :
1) Uji Normalitas
Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah residual data dari model regresi linier memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang
residual datanya berdistrubi normal. Jika residual data tidak berdistribusi
normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Ada cara
37 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate, 48. 38
Sufren, mahir mengguanakn SPSS Secara Otodidak, 94.
untuk mendeteksi apakah residual data berdistribusi normal ataukah tidak
yaitu dengan melihat normal probability plot. Apakah pada grafik normal
probability plot tampak bahwa residual data memiliki distribusi normal,
atau data memenuhi asumsi klasik normalitas.39
Jika data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.
kriteria pengujian dalam uji normalitas data yaitu angka
signifikansinya (SIG) >0,05, maka data berdistribusi normal. Jika angka
signifikansinya (SIG) <0,05, maka data tidak berdistribusi normal.40
Dalam penelitian ini peneliti menguji asumsi klasik normalitas
data dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS v.19 dengan melihat
grafik histogram (normalitas probability plot).
2) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian terhadap uji asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan
untuk mengetahui apakah varians dari residual data satu observasi ke
observasi lainnya berbeda ataukah tetap. Jika varians dari residual data
sama disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Ada cara untuk mendeteksi problem
heteroskedastisitas pada model regresi dengan melihat grafik scatterplot
yaitu jika ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul
39
Hengki Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi Menggunakan IBM SPSS 20.0
(Bandung: ALFABETA, 2013), 56-57. 40
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013) 36.
pada satu tempat, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem
heteroskedastisitas.41
Cara yang digunakan dalam pengujian ini adalah dengan analisa
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter
plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi-Ysesungguhnya)
yang telah di studentized. Dasar analisis:
a) Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
b. Analisis Regresi Linier Sederhana
Adapun teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah
menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi merupakan salah
satu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi
disebut independent variabel (variabel bebas) dan variabel yang dipengaruhi
disebut dependent variabel (variabel terikat). Analisis regresi linear
sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh untuk satu variabel
41
Hengky latan, Analisis Multivariate, 66.
prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu qordhul hasan sedangkan variabel terikat yaitu kinerja.
Rumus regresi linear sederhana :
Y= a + Bα + e
Keterangan:
Y : variabel dependen (qordhul hasan)
a : konstanta atau intercept
B : koefisien variabel independen
α : variabel independen (kinerja)
e : error
Untuk mengetahui serta menentukan arah besarnya koefisien antara
variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakanlah teknik bantuan
SPSS.
c. Uji hipotesis
1) Uji T
Uji individual (Uji T) yaitu uji statistik bagi koefisisensi regresi
dengan hanya satu koefisien regresi yang mempengaruhi Y (Variabel
Terikat). Dalam penelitian ini uji T digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh independen (X) secara parsial terhadap faktor
dependen (Y). Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :
a. Menentukan formulasi hipotesis
1) Ha : b = 0, artinya dalam notasi, hipotesis Ha adalah “qordhul
hasan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja”.
2) H0 : b =. Artinya, dalam notasi, hipotesis Ho adalah “qordhul
hasan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kinerja”
b. Menentukan derajat kepercayaan 5% (alpa=0,05) dari T
hitung dan T tabel.
c. Menentukan T hitung
d. Menentukan T tabel ( diambil dari hasil tabel distribusi pada
alpa= 5%)
e. Membuat kesimpulan
1) Bila t hitung > t table maka Ho ditolak da Ha diterima,
menyatakan bahwa variabel independent (X) = qordhul
hasan secara individual mempengaruhi variabel dependen
(Y) = kinerja.
2) Bila t hitung < t table maka Ho diterima dan Ha ditolak,
menyatakan bahwa variabel independen (X) = qordhul
hasan secara individual tidak mempengaruhi variabel
dependen (Y) = kinerja.
2) Uji Koefisiensi Determinasi R2
R2 adalah koefisien determinasi yakni suatu nilai yang
menggambarkan total variasi dari Y (variabel terikat) dari suatu
persamaan regresi. nilai koefisiensi determinasi yang besar menunjukkan
bahwa regresi tersebut mampu dijelaskan secara besar pula.42
42 Widayat, Metode Penelitian Pemasaran (Malang: UMM Pers, 2004), 178-179.
Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Semakin besar koefisiensi
determinan, maka semakin baik kemampuan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Jika determinan (r2) semakin besar (mendekati satu),
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar
terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (r²) dalam regresi
sederhana dapat diperoleh dengan formulasi sebagai berikut :
R2 = (r)
2 x 100%
Dimana :
R2 =
koefisiensi determinasi
r = koefisien korelasi
3) Penetapan tingkat signifikansi
Penetapan hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 ( =5%) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95
karena tingkat signifikansi itu yang umum digunakan pada penelitian
ilmu-ilmu sosial dan di anggap cukup tepat untuk mewakili hubungan
variabel yang diteliti.43
J. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan dijelaskan kerangka pemikir yang digunakan
dalam menyusun skripsi ini, sehingga dapat dipelajari dan dipahami oleh pembaca. Adapun
sistematika pembahasan ini adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
43
Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: ghalia Indonesia, 1990), 460.
Yang terdiri dari 9 sub yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi
penelitian, hipotesis, metode penelitian.
BAB II: PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan kajian kepustakaan serta literatur yang berhubungan
dengan skripsi. Penelitian terdahulu yang mencantumkan penelitian sejenis yang telah
dilakukan sebelumnya. Dilanjutkan dengan kajian teori yang memuat “ Pembiayaan
Qordhul Hasan” serta “ Kinerja” fungsi dari bab ini adalah sebagai landasan teori pada bab
berikutnya guna menganalisa data yang diperoleh dari penelitian.
BAB III: PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis,
pengujian hipotesis, dan pembahasan.
BAB IV: PENUTUP
Berupa penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran. Kemudian
dicantumkan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.