47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh suatu informasi. Kebutuhan manusia akan informasi pada saat ini menjadi begitu mudah dengan hadirnya internet, yang memungkinkan kita melakukan transfer informasi hanya dalam hitungan detik karna ketersediaannya selama 24 jam, sehingga waktu dan ruang tidak lagi menjadi persoalan. Kemudahan ini memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang jauh dari sumber informasi. Penggunaan teknologi internet tidak hanya digunakan dalam bidang industri dan pendidikan saja, dalam bidang kesehatan teknologi ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan suatu informasi tertentu. Perkembangan teknologi internet memunculkan berbagai cara dalam melakukan test-test kesehatan. Test buta warna adalah salah satu test kesehatan yang sangat berpengaruh dalam bidang-bidang tertentu misalnya industri, pemerintahan, pendidikan serta yang bergelut di bidang kesehatan itu sendiri. Namun test yang ada sekarang ini pada umumnya bersifat manual, dimana seseorang yang mendampingi klien memperlihatkan sebuah buku yang berisikan gambar-gambar ishihara, hal ini kurang efektif dan memerlukan waktu yang cukup lama. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin

dimudahkan dalam memperoleh suatu informasi. Kebutuhan manusia akan informasi

pada saat ini menjadi begitu mudah dengan hadirnya internet, yang memungkinkan kita

melakukan transfer informasi hanya dalam hitungan detik karna ketersediaannya selama

24 jam, sehingga waktu dan ruang tidak lagi menjadi persoalan. Kemudahan ini

memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka yang jauh dari sumber informasi.

Penggunaan teknologi internet tidak hanya digunakan dalam bidang industri dan

pendidikan saja, dalam bidang kesehatan teknologi ini juga dapat digunakan untuk

mendapatkan suatu informasi tertentu. Perkembangan teknologi internet memunculkan

berbagai cara dalam melakukan test-test kesehatan.

Test buta warna adalah salah satu test kesehatan yang sangat berpengaruh dalam

bidang-bidang tertentu misalnya industri, pemerintahan, pendidikan serta yang bergelut di

bidang kesehatan itu sendiri. Namun test yang ada sekarang ini pada umumnya bersifat

manual, dimana seseorang yang mendampingi klien memperlihatkan sebuah buku yang

berisikan gambar-gambar ishihara, hal ini kurang efektif dan memerlukan waktu yang

cukup lama.

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

2

Berikut ini adalah tabel dari data lapangan yang diperoleh:

Status Tahun Keterangan

2008 2009 2010

Test Buta Warna Tidak

diketahui

Tidak

diketahui

Ditemukan Hasil test tahun 2008 dan 2009 tidak

ditemukan lalu pada tahun 2010 data

ditemukan dan testnya dilakukan

dengan metode ishihara yang

dilakukan secara manual.

Data Hasil Test Tidak ada Tidak ada Ada Hasil test sebelumnya menggunakan

surat keterangan dari penguji atau

dokter mata bahwa yang

bersangkutan tergolong buta warna

jenis apa.

Berdasarkan hal tersebut, maka dirancang sebuah website dari internet yang dapat

digunakan sebagai media untuk uji buta warna secara online, sehingga dapat

memudahkan pengguna dalam melakukan test buta warna dan menghasilkan suatu

informasi yang maksimal dan efektif karna pengguna hanya tinggal login dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang akan ditampilkan lalu akan keluar hasil test yang nantinya

akan tersimpan dalam database komputer dan hasil test itu sendiri bisa di print sebagai

pedoman atau arsip untuk uji maksimal.

Untuk itu, maka penulis merasa tertarik untuk merancang sebuah web yang di

tuangkan dalam bentuk proyek akhir dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Test

Buta Warna Dengan Metode Ishihara 25 Plates Berbasis Web”.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana membangun sebuah program test buta warna berbasis web dengan

ishihara 25 plates yang dapat memudahkan pengguna dalam melakukan test melalui

web dan menghasilkan suatu informasi yang maksimal.

2. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi web ini dengan menggunakan

pemrograman php.

3. Bagaimana merancang dan membuat database dari seluruh data yang dibutuhkan

dengan menggunakan MySQL.

4. Bagaimana cara untuk menghubungkan antara php dengan MySQL.

C. Batasan Masalah

Agar tugas akhir ini lebih mencakup pada perancangan maka penulis membatasi

ruang lingkup rancangan ini. Adapun ruang lingkup rancangan ini yaitu :

1. Perancangan lebih diutamakan pada penggunaan bahasa pemograman PHP dalam

pengolahan database MySQL pada program test buta warna.

2. Merancang untuk manajemen administrator, dan pengunjung (user).

3. Data seputar informasi ruang lingkup kesehatan mata, pengelolaan data, dan uji buta

warna dengan pendefinisian terdiri dari 8 jenis buta warna.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

4

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang penulis kemukakan diatas maka penulis

merumuskan masalah yaitu ”Bagaimana membangun sistem informasi sebagai alat

bantu uji test buta warna yang efektif dan tidak menyita waktu yang lama”

E. Tujuan

1. Merancang dan membangun program test buta warna berbasis web yang efektif dan

efisien.

2. Memberikan kemudahan untuk melakukan test uji buta warna serta informasi

kesehatan mata yang akurat secara online.

3. Menjadi sarana pendukung yang tepat dalam melakukan uji buta warna tidak hanya

memberikan informasi hasil yang akurat dan tepat juga memberikan kemudahan

pengguna dalam melakukan uji buta warna.

F. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari pembuatan web ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kemudahan pengguna melakukan test buta warna.

2. Mempersingkat waktu dalam melakukan test buta warna.

3. Dapat melakukan test buta warna secara mandiri dan mendapatkan informasi yang

akurat tentang kesehatan mata.

4. Dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan dengan analisa dokter kesehatan

mata secara maksimal.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Studi Literatur

Pada perancangan ini yang menjadi pedoman dan acuan dalam penulisan Rancang

Bangun Perangkat Lunak Bantu Untuk Test Buta Warna Metode Ishihara 25 Plates

Berbasis WEB adalah : Penelitian Suyanto dkk (2004) merancang dan membangun sistem

test buta warna berbasis komputer di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.

Aplikasi tersebut, di defenisikan sebagai berikut:

1. Test buta warna terdiri dari 38 pages dengan jenis soal berupa angka.

2. Klasifikasi terdiri dari protanopia, deuteranopia, weak protanomali, weak

deuteranomali, strong protanomali, strong deuteranomal , and both monochromat

complete color blindness.

3. Hasil klasifikasi secara langsung di dapat setelah responden menjawab soal

tersebut.(Suyanto,2004)

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Armetzahfauzi (2004): Analisa Buta

warna Merah-Hijau Dengan Metode Pengukuran Panjang Gelombang, dimana sistem ini

digunakan sebagai alat bantu dalam menilai apakah seseorang yang menderita buta warna

merah-hijau mempunyai perbedaan pada jarak gelombang penglihatan dengan orang

normal maupun dengan penderita buta warna lain.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut maka penulis membuat

Rancang Bangun Perangkat Lunak Bantu Untuk Test Buta Warna Metode Ishihara Test

25 Plates Berbasis Web.

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

6

B. Landasan Teori

1. Penglihatan Mata

Mata merupakan organ yang berfungsi untuk melihat. Benda yang dilihat

sebenarnya berupa cahaya, yang selanjutnya ditangkap oleh selaput saraf mata yang

disebut retina, untuk selanjutnya diteruskan ke otak untuk diproses. Bagian utama mata

yang berfungsi untuk ketajaman penglihatan disebut makula/fovea, seperti ditujukan

dalam gambar 3. Dari seluruh retina, makula merupakan pusat penglihatan, didalamnya

terkandung penangkap cahaya (fotoreseptor) yang menangkap cahaya dengan panjang

gelombang yang sesuai, panjang gelombang yang dapat ditangkap oleh mata adalah 410-

700 nm.(Dr.Emeritus,2008)

Fotoreseptor sendiri ada dua, yaitu batang adaptasi dalam gelap, dan kerucut

untuk melihat warna. Fotoreseptor kerucut yang sensitif terhadap cahaya biru, merah dan

hijau merupakan dasar penglihatan warna secara keseluruhan. Ini dapat dipahami dengan

melihat diagram campuran warna berikut:

Gambar 1. Pembiasan Cahaya

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

7

Gambar 2.Kombinasi Warna.

Gambar 3.Organ Mata.

Penglihatan warna sendiri sebenarnya hanya terdiri dari tiga warna dasar, warna

lain hanyalah merupakan perpaduan dari ketiga warna tersebut, gambar 2 diatas

menjelaskan hal tersebut. Penglihatan warna ini merupakan salah satu fungsi makula.

Untuk mengetahui seseorang menderita kelainan gangguan penglihatan warna atau tidak,

dilakukan pemeriksaan yang meliputi tajam penglihatan jauh dan dekat, pemeriksaan

organ mata yang mencakup seluruh aspek baik bagian luar maupun bagian dalam.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

8

Ketajaman penglihatan yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan

penglihatan warna, akan tetapi hal ini dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata

atau lensa kontak dan tidak menimbulkan gangguan penglihatan warna lagi. Setelah

ketajaman penglihatan yang baik tercapai, barulah penglihatan warna diperiksa. Alat

pemeriksa yang umumnya digunakan adalah uji Ishihara walaupun terdapat alat lain,

tetapi alat lain umumnya digunakan dalam tujuan ilmu pengetahuan, tidak untuk

kepentingan sehari-hari. Secara sederhana, uji penglihatan warna dapat dipakai sebagai

pemeriksaan awal, tetapi untuk pastinya dibutuhkan pemeriksaan lebih teliti. Umumnya

orang buta warna yang melihat angka tersebut akan memberikan jawaban yang berbeda

dari yang tertera. Apabila ada gangguan disarankan untuk memeriksakan ke dokter

mata.(Chairman,2009)

Tidak ada obat untuk penderita buta warna, walaupun tidak menimbulkan

kecacatan fisik, akan tetapi ada penderita yang merasa frustasi yang berat. Sebagian

anggota masyarakat menganggap bahwa seseorang yang buta warna tidak dapat melihat

sama sekali. Hal ini tidak benar karena sebagian besar penderita dapat melihat warna,

walaupun sebagian kecil ada yang menderita buta warna total.(Arthur, 2009)

2. Penglihatan Warna

Penelitian tentang buta warna secara ilmiah dimulai oleh ahli kimia John Dalton Ia

adalah salah seorang pencetus teori atom pada tahun 1798 menerbitkan jurnal berjudul

"Extraordinary facts relating to the vision of colours", banyak yang menyebut kondisi

buta warna sebagai “Daltonisme”. (Widjajakusumah,2007)

Retina mata manusia normal memiliki dua macam sel yaitu sel batang (rod cell)

yang aktif pada cahaya redup dan menyebabkan bisa melihat dalam remang-remang dan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

9

sel kerucut (cone cell) yang aktif pada cahaya terang dan membuat bisa melihat indahnya

warna-warni dunia.

Normalnya ada 3 macam sel kerucut, yaitu reseptor biru yang sensitif pada cahaya

dengan panjang gelombang pendek, reseptor hijau kekuningan (sering disalah artikan

sebagai reseptor hijau) sensitif terhadap panjang gelombang medium, dan reseptor kuning

(sering disalah artikan sebagai reseptor merah) sensitif pada panjang gelombang tinggi.

Agar bisa melihat perubahan warna secara gradual (misalnya dari merah muda, merah

darah, hingga merah tua) atau disebut hue, mutlak dibutuhkan ketiga pigmen tersebut.

Mata yang normal (memiliki ketiga pigmen fotoreseptor) dan bisa melihat semua warna

beserta hue-nya disebut trichromacy.(Djauhari,2005)

Ada beberapa macam buta warna dengan kombinasi sel batang atau sel kerucut

mana yang tidak dimilikinya. Buta warna dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: buta

warna total (monochromacy) dan buta warna parsial (dichromacy dan anomalous

trichromacy) yang masing-masing masih bisa dibagi lagi berdasarkan ada tidaknya sel

kerucut pada retina, dan bila ada, berapa jumlah fotoreseptor yang dimiliki sel kerucut,

berikut ini adalah bentuk pendefinisian dari buta warna tersebut.

a. Monochromacy

Buta warna hanya dapat melihat hitam, putih, dan abu-abu saja. Dibedakan:

1) Rod monochromacy (achromatopsia):

Yaitu retina mata penderita yang hanya punya sel batang dan sama sekali tidak

mempunyai sel kerucut. Akibatnya tidak hanya tidak mengenali warna, penderitanya

juga sangat sensitif terhadap cahaya sehingga tidak tahan cahaya terang

(photophobia).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

10

2) Cone monochromacy:

Yaitu retina mempunyai sel batang dan sel kerucut, tapi hanya memiliki salah

satu dari 3 macam fotoreseptor dalam sel kerucut. Penderitanya tidak begitu sensitif

terhadap cahaya terang seperti achromatopsia dan berpenglihatan normal, contohnya

blue cone monochromacy dimana penderitanya tidak memiliki pigmen merah dan

hijau. Kelainan ini dikodekan pada kromosom X, tempat yang sama dengan kelainan

buta warna parsial hijau-merah.

b. Dichromacy

Terjadi saat penderita kehilangan salah satu pigmen sel kerucutnya sehingga tidak

bisa membedakan warna. Dapat dibedakan lagi:

1) Protanopia:

Disebabkan tidak adanya fotoreseptor warna merah pada sel kerucut, warna

merah bagi penderita buta warna ini hanya terlihat gelap jadi bendera kita baginya

hitam putih. Kelainan ini bersifat terkait seks, diturunkan, dan terjadi pada 1% laki-

laki dalam populasi.

2) Deuteranopia:

Disebabkan tidak ada fotoreseptor warna hijau pada sel kerucut, Hampir sama

seperti protanopia, hanya warna merah baginya tidak terlihat gelap. Ia mungkin

merasa bingung mengapa orang lain bisa menyebut nama-nama warna yang berbeda

seperti merah, oranye, kuning dan hijau untuk warna yang semuanya tampak sama di

matanya. Baginya nama warna seperti violet, lavender, ungu dan biru tidak banyak

berarti sebab semuanya terlihat satu warna baginya. Ini karena warna dengan panjang

gelombang diatas 498 nm langsung disebutnya kuning dan dibawah itu terlihat biru,

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

11

kelainan ini bersifat terkait seks, diturunkan, dan terjadi pada 1% laki-laki dalam

populasi.

3) Tritanopia:

Sangat langka terjadi, karena tidak adanya fotoreseptor warna biru pada sel

kerucut. Penderitanya tak pernah melihat warna kuning hingga biru, paling maksimal

hanya warna violet. Bagi mereka, warna dengan panjang gelombang diatas 570 nm

terlihat sebagai merah, sedangkan dibawahnya terlihat sebagai hijau.

c. Anomalous trichromacy

Penderitanya dapat melihat ketiga warna seperti mata normal, namun mereka

hanya memiliki persepsi yang berbeda dengan warna yang dilihat mata normal apabila

warna yang berbeda mulai dicampurkan (mixed colours). Ini karena sel kerucut mereka

lengkap memiliki ketiga pigmen fotoreseptor, tapi terdapat kelainan pada salah satu

fotoreseptor yang menyebabkan sensitivitas spektralnya ”meleset” dari panjang

gelombang yang seharusnya (bedakan dengan penderita dichromacy yang memang tidak

memiliki salah satu pigmen). Dibedakan lagi:

1) Protanomaly:

Yaitu terjadi karena perubahan sensitivitas fotoreseptor merah. Penderitanya

bisa salah membedakan merah tua dengan hitam. Bersifat terkait seks, diturunkan, dan

terjadi pada 1% laki-laki dan 0,01% perempuan dalam populasi. Biasanya

diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

12

2) Deuteranomaly:

Disebabkan karena pergeseran sensitivitas spektral pigmen hijau, bisa salah

membedakan hijau tua dengan hitam. Mirip seperti jenis mata protanomaly, mata

deuteranomal hampir tak bisa membedakan hue dari merah, oranye, kuning, hingga

hijau, dan hanya dilihatnya sebagai warna merah yang berubah-ubah. Sebagian besar

penderita buta warna adalah deuteranomaly. Persentasenya dalam populasi lumayan

besar; sekitar 6% laki-laki dan 0,04% perempuan. Diturunkan dan terkait kromosom

X. Perbedaan antara protanomaly dan deuteranomaly adalah deuteranomaly tidak

memiliki masalah dengan cahaya terang.

3) Tritanomaly:

Yaitu kelainan yang tidak bisa membedakan hue dari warna biru ke kuning,

Jeremy H. Nathans dari Howard Hughes Medical Institute pada tahun 2006

membuktikan bahwa tritanomaly disebabkan oleh mutasi gen pengkode sel kerucut

dengan pigmen biru yang terdapat pada kromosom 7, bukan pada kromosom X seperti

pada jenis buta warna lainnya. Akibatnya tritanomaly tidak terpaut seks dan

kesempatan laki-laki ataupun perempuan untuk mengidapnya adalah sama.

Penderita protanomaly dan deuteranomaly bisa diketahui dengan alat bernama

anomaloscope, yang dapat mencampurkan cahaya merah dan hijau yang pada

perbandingan yang tepat dapat menghasilkan warna kuning.(Guyton,20048)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

13

Tabel 1.Keterangan Defenisi Buta Warna

Jenis buta warna Rod cell Conecells

Merah Hijau Biru

Rodonochromacy (achromatopsia) Ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

Cone monochromacy

Ada Ada Tdk ada Tdk ada

Ada Tdk ada Ada Tdk ada

Ada Tdk ada Tdk ada Ada

Protanopia Ada Tdk ada Ada Ada

Deuteranopia Ada Ada Tdk ada Ada

Tritanopia Ada Ada Ada Tdk ada

Protanomaly Ada Ada/rusak Ada/baik Ada/baik

Deuteranomaly Ada Ada/baik Ada/rusak Ada/baik

Tritanomaly Ada Ada/baik Ada/rusak Ada/rusak

Namun buta warna tidak hanya disebabkan faktor keturunan saja. Seseorang yang

bermata normal bisa saja menjadi buta warna apabila otaknya mengalami kerusakan,

terutama jika terjadi pada bagian lateral geniculate nucleus dari thalamus dan visual area

V4 dari visual yang memproses warna. Bahkan walaupun jarang, penderita migrain bisa

juga mengalami buta warna sementara.

Selain itu ada kelainan yang disebut color agnosia dan cerebral achromatopsia,

dimana mata penderitanya mampu melihat warna seperti mata normal, hanya mereka tak

mampu menyebutkan apa nama warna itu. Kelainan ini sering disebut sebagai buta warna

palsu/semu karena bukan disebabkan kegagalan penglihatan pada mata, namun kegagalan

persepsi karena kelainan pada bagian otak, keduanya merupakan bentuk visual agnosia.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

14

Tabel 2.Persentase Buta Warna (William, 2006)

Men Women

Overall - -

Overall (United States) - -

Red-green(Overall) 7 to 10% -

Red-green (Caucasians) 8% -

Red-green (Asians) 5% -

Red-green (Africans) 4% -

Monochromacy - -

Rod monochromacy (no cones) 0.00001% 0.00001%

Dichromacy 2.4% 0.03%

Protanopia (L-cone absent) 1% to 1.3% 0.02%

Deuteranopia (M-cone absent) 1% to 1.2% 0.01%

Tritanopia (S-cone absent) 0.001% 0.03%

Anomalous richromacy 6.3% 0.37%

Protanomaly (L-cone defect) 1.3% 0.02%

Deuteranomaly (M-cone defect) 5.0% 0.35%

Tritanomaly (S-cone defect) 0.0001% 0.0001%

Ket: L-Cone=merah, M-Cone=hijau, S-Cone=biru-kuning

Penglihatan cahaya terang dan penglihatan warna memerlukan reseptor yang

disebut reseptor kon. Terdapat tiga jenis reseptor kon, masing-masing mempunyai

penyerapan maksimum terhadap cahaya yang terdiri dari berbagai-bagai panjang

gelombang. ini bermakna terdapat reseptor kon yang mempunyai respons terbaik terhadap

cahaya merah atau hijau atau biru. Warna campuran akan terlihat apabila dua atau tiga

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

15

reseptor kon di atas terangsang pada keamatan atau intensitas yang berkadaran dengan

warna yang dilihat.(William,2006)

Buta warna berlaku apabila seseorang tidak dapat mengenal warna. Mata normal

memerlukan kon merah, biru dan hijau untuk membolehkannya melihat keseluruhan

spektrum warna, ini dinamai penglihatan trikromat. Kebanyakan orang yang buta warna

hanya bisa melihat dua warna asas. Ini dikenali sebagai penglihatan dikromat. Bagi

mereka yang mengalami buta warna sepenuhnya (penglihatan akromat), yaitu suatu

kecacatan yang jarang sekali berlaku, dunia sekeliling mereka hanya kelihatan hitam dan

putih. Kira-kira 4% lelaki dan 0.5% wanita di dunia ini menghidap buta warna.

Gambar 4.Panjang gelombang cahaya pada mata

Spektrum yang terlihat termasuk panjang gelombang 300 atau (400-700 nm), dan

dalam beberapa bagian-bagian dapat melihat perbedaan-perbedaan warna dari 1 panjang

gelombang. Kemampuan untuk melihat banyak warna-warna bergantung pada:

1. Kerucut yang terpisah pada masing-masing panjang gelombang.

2. Serabut-serabut saraf optik untuk masing-masing warna.

3. Neuron-neuron sensitifitas rod cone kepada masing-masing warna.

4. Perbedaan di dalam rangsangan kerucut berwarna merah, biru dan hijau.

IR

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

16

Gambar 5.Grafik panjang gelombang

Gambar diatas adalah ukuran panjang gelombang pada mata normal dari warna

biru, hijau dan merah di awali dengan panjang 400 sampai dengan 650 adalah standart

masing-masing warna dalam menangkap intensitas cahaya yang masuk kemata dan

diproses menentukan warna tersebut.

Gambar 6.Panjang Gelombang mata normal

Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna biru berjarak

437 nm , Hijau berjarak 533 nm sedangkan warna merah 564 nm. Apabila panjang

gelombang melewati or kurang dari standard diatas maka dapat dikatakan seseorang itu

menderita buta warna.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

17

Gambar 7.Buta warna hijau

Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna hijau tidak

ada, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang menderita buta warna hijau.

Gambar 8.Buta warna merah

Dapat dilihat pada gambar diatas panjang gelombang yang berwarna merah tidak

ada, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang menderita buta warna merah. (Arjatmo.

2000)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

18

3. Ishihara Test

Ishihara test adalah test yang berupa gambar berisikan titik-titik warna yang di

padu padankan dengan warna lain sehingga orang buta warna tidak dapat

membedakannya, gambar tersebut membentuk suatu huruf atau gambar yang masing-

masing gambar berbeda-beda.

Pada gambar 9 adalah salah satu dari test buta warna metode ishihara, dimana

orang normal akan melihat angka “74”, sedangkan penderita butawarna merah-hijau akan

melihat angka “21”.( William,2006)

Gambar 9.Ishihara Plates

C. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras, lunak serta

manusia yang akan mengolah dan menggunakan perangkat keras dan lunak tersebut

(Muh. Aziz : 2006: 4). Informasi merupakan hal yang sangat penting dengan adanya

informasi tersebut dapat diketahui kemajuan dan kegagalan proses pelaksanaan. Sistem

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

19

yang kurang informasi menunjukan bahwa sistem tersebut rapuh. Data merupakan

informasi yang diolah supaya berguna bagi yang menerimanya.

Sistem informasi disebut juga dengan Procesing System yang merupakan sistem

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mengandung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi didalamnya (Jogiyanto H, 1989:11).

Definisi sistem secara umum yaitu sekumpulan proses dan seperangkat elemen

yang digabung serta dihimpun secara bersama, serta saling berintegrasi untuk mencapai

suatu tujuan dari sistem organisasi, misalnya didalam suatu sistem pengolahan data

elektronik (Elektronic Data Processing) atau EDP, terdapat unsur dari EDP yang saling

berinteraksi yaitu :

a. Unsur manusia disebut Brainware

Adalah manusia atau personal yang bekerja dalam sistem pengolahan data,

misalnya sebagai programmer atau operator.

b. Unsur benda atau alat disebut Hardware

Adalah peralatan yang digunakan dalam pengolahan data, misalnya CPU

(Central Processing Unit), keyboard dll.

c. Unsur pembantu disebut Software

Adalah sistem operasi dan program aplikasi untuk menjalankan komputer dan

sebagai media penterjemah bahasa manusia dengan bahasa komputer yaitu bahasa

mesin.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

20

Informasi sangat erat hubungannya dengan data, informasi berasal dari data dan

data merupakan bahan mentah bagi suatu informasi. Informasi adalah data yang diolah

menggunakan konsep tertentu menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimannya.

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal yaitu :

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat memberikan salah

pengertian bagi user atau penerima informasi.

b. Tepat waktu

Informasi yang diterima harus tepat waktu, karena informasi yang sudah kadar

larsa tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi juga merupakan landasan dalam

pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat berakibat fatal bagi

organisasi.

c. Relevan

Informasi harus mempunyai manfaat bagi penerimanya, relevansi informasi

untuk tiap-tiap orang berbeda, misalnya informasi mengenai harga pokok produksi

untuk ahli teknik kurang relevan tetapi akan lebih relevan terhadap akuntan.

1. Komponen Sistem Informasi

Jogiyanto. H (1989: 12-13), mengemukakan bahwa komponen dari sistem

informasi sering juga disebut dengan blok bangunan, yang terdiri dari :

a. Blok masukan : Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi,

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukan.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

21

b. Blok model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang akan didatabase untuk menghasilkan

keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran : produk dari sistem adalah keluaran yang berupa informasi yang

berkualitas serta dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai.

d. Blok teknologi : teknologi merupakan kotak alat dalam sistem informasi yang

gunanya untuk menerima input, menjalankan model, akses data, menghasilkan

data dan mengirimkan keluaran dalam sistem.

e. Blok database : database yang merupakan kumpulan data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainya yang tersimpan pada perangkat keras dan

memerlukan perangkat lunak untuk memanipulasi data kembali.

f. Blok kendali bertujuan untuk menghindari sistem dari hal-hal yang akan merusak

informasi .

Gambar 10.Siklus pemprosesan informasi

Dalam perancangan dan implementasi sistem informasi, langkah awal yang harus

dilakukan adalah memodelkan sistem. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian

pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat lebih jauh. Ada beberapa macam

perangkat pemodelan sistem yang bisa dipakai untuk memodelkan sistem (Pohan, 1997).

Input Proses Output

Data Umpan balik Penerima

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

22

Akan tetapi tidak mutlak semua perangkat pemodelan yang ada diterapkan dalam

memodelkan sebuah sistem, artinya boleh memakai sebagian dari perangkat-perangkat

tersebut. Perangkat- perangkat tersebut terdiri dari (Pohan, 1997) :

a. Statement of Purposes (STP)

Statement of Purposes merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi

tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem

tersebut.

b. Context Diagram (Diagram konteks)

Context Diagram merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan

yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks adalah kasus khusus DFD

(bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan) yang

dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.

c. Event List

Event list adalah daftar narasi stimuli (daftar kejadian) yang terjadi dalam

lingkungan sistem yang dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan

sistem.

d. State Transition Diagram (STD)

STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang

dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (arrow) yang

merepresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatife dalam STD misalnya

ellips sebagai pengganti keadaan.

Dan setiap persegi panjang merepresentasikan keadaan, dimana keadaan lebih

tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu

kondisi, sistem pada saat tertentu.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

23

e. Data Flow Diagram Levelled (DFD Levelled)

DFD merupakan gambaran suatu permodelan dalam merancang dan

membangun suatu sistem yang akan dibuat. Model ini menggambarkan hubungan

kerja antar fungsi satu sama lain dengan aliran data sehingga jelas dalam hal

perancangan yang akan dilakukan.

f. Data Dictionary (kamus data)

Berfungsi membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam

pemodelan sistem. Selain itu, kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk

mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang

digunakan dalam sistem.

2. Pengertian Data

Data merupakan unsur penting dalam penyusunan laporan dan pengambilan

keputusan suatu kegiatan awal dari pengumpulan data. Untuk pelaksanaan kerja dari

suatu sistem informasi penting fungsinya apabila tidak teliti dalam pengambilan data

walaupun sudah menggunakan rumus untuk menghitung dan menganalisa data tersebut

mengakibatkan hasil yang diinginkan tidak tercapai.

Agar pengambilan data tidak sulit maka perli diketahui dan dipahami apa yang

dimaksud dengan data. Data merupakan bentuk jamak dari ”Datum” yang berarti

pernyataan dan catatan. Dengan perkataan lain data adalah ibarat bahan mentah yang

melalui pengolahan tertentu berubah menjadi keterangan atau informasi. Dimana data

dimanipulasi agar dapat menghasilkan output, output tersebut yang nanti dipergunakan

sebagai bahan pembuatan keputusan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

24

3. Konsep Dasar Database

a. Pengertian Database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan diperangkat lunak

untuk memanipulasinya (Jogiyanto HM : 1999:711). Database merupakan salah satu

komponen yang sangat penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis sistem

dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.

Sistem manajemen database merupakan perangkat lunak yang di desain untuk

membantu dalam hal pemeliharaan dan utility data dalam jumlah yang besar. Penyusunan

database bisa dilakukan secara sederhana dengan menuliskan data-datanya pada sebuah

buku khusus atau juga dengan cara apapun yang digunakan. Untuk memudahkan

penyusunan dan penampilan data, maka digunakan bentuk tabel (Arbie:2003:106).

Yang dimaksud dengan database menurut Tavri D Mhyzir (1997) adalah

”kumpulan dari organisasi informasi yang mempunyai fasilitas akses, analisis dan

pelaporan”.

Data base terdiri dari atau berisi informasi yang berhubungan melalui organisasi

atau gabungan.

Dari pengertian diatas penulis simpulkan bahwa database adalah kumpulan data-

data yang mempunyai fasilitas akses yang berhubungan satu sama lainnya sehingga dapat

mengolah data-data tersebut sehingga membentuk suatu bangunan data.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

25

Database ada dua jenis yaitu :

1) Database hirarki

Yaitu suatu data yang tersusun dengan bentuk hirarki pohon. Susunan yang

seperti ini terdiri dari beberapa unsur komponen yang saling mempengaruhi dan tidak

dapat dipisahkan, jenis database ini merupakan hubungan satu komponen dengan

banyak komponen.

2) Database relasi

Adalah suatu data yang disusun dalam bentuk tabel yang terdiri dari dua

definisi dan tersusun secara terstruktur. Bentuk susunan dua dimensi ini terdiri dari

beberapa kolom dan record yang tersusun berbentuk baris dari kiri kekanan. Data-data

yang susunannya berbentuk barus adalah susunan yang menurun kebawah. Dimana

pada setiap baris berisikan data-data yang saling berkaitan satu sama lainnya. Artinya

setiap pemasukan data yang tersimpan pada field merupakan kesatuan dalam bentuk

satu baris.

b. Komponen Utama Sistem Database

Komponen utama dari sistem database terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai

berikut :

1) Data : diutamakan data yang bersifat integrity (kesatuan) dan share (pemakaian

bersama).

2) Hardware : semua yang menyangkut media penyimpanan eksternal, piranti input

dan output.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

26

3) Software : berupa database manajemen sistem seperti SQL, yang merupakan

penghubung antara user dengan data yang tersimpan didalam media penyimpanan

secara fisik.

4) Database : merupakan kumpulan dari file yang saling berhubungan satu dengan

yang lainnya. Database secara fisik terdapat dalam media penyimpanan seperti

sistem komputer.

5) User

a. Programer Aplikasi : program aplikasi yang menyediakan keperluan fungisonal

untuk pemakai akhir yang harus diimplementasikan, ini adalah tanggung jawab

dari aplikasi programmer yang bekerja dari suatu spesifikasi yang dihasilkan

dan analisis sistem. Setiap program berisi statemen yang diperlukan DBMS

untuk melakukan operasi terhadap database yang terdiri dari penyisipan,

penghapusan dan sebagainya.

b. End User : merupakan client terhadap database dimana end user juga dapat

diklasifikasikan menurut cara mereka menggunakan sistem.

c. Database Administrator : betanggung jawab untuk realisasi fisikal sistem

database termasuk rancangan database fisik, implementasi, keamanan dan

pengendalian integrity, pemeliharaan sistem operasional dan keyakinan

keputusan penampilan untuk aplikasi pemakai.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

27

4. Konsep Dasar Web

World Wide Web (www) atau biasa disebut dengan WEB pertama kali

dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim Berners Lee di European Laboratory untuk

Particle Physic. Digunakan untuk berbagi dokumen dengan para ilmuwan. Pada tahun

1993, penggunaan web semakin semarak, dengan dikembangkannya web browser

berbasis grafik user interface oleh National Center of Supercomputing Applications

(NCSA) yang disebut mosaic. Sehingga pengguna semakin mudah untuk melakukan akses

web. Pada tahun 1993, penggunaan web semakin semarak, dengan dikembangkannya

web browser berbasis grafik user interface oleh National Center of Supercomputing

Applications (NCSA) yang disebut mosaic. Sehingga pengguna semakin mudah untuk

melakukan akses web.

Pada awalnya aplikasi WEB dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang

disebut dengan HTML (HyperText Markup Language) dan protocol yang digunakan

dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). HTTP adalah suatu metode yang

digunakan untuk transfer suatu informasi melalui world wide web. Didesign untuk

memberikan cara untuk mempublikasikan dan mengambil halaman HTML. Aplikasi

WEB sendiri dapat dibagi menjadi :

a. WEB Statis

Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi

seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus

untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model

aplikasi Web dinamis.

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan

perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman Web dapat

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

28

ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai

implementasinya, aplikasi WEB dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian

perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab

terhadap kemuktahiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab programmer atau

WebMaster

b. WEB Dinamis

Dengan menggunakan pendekatan Web dinamis dimungkinkan untuk

membentuk aplikasi berbasis WEB (Web-based application). Sebagai contoh, system

informasi akademis berbasis WEB memungkinkan seorang mahasiswa melihat

informasi nilai dari matakuliah-matakuliah yang sudah diambilnya dari luar kampus

(dimana saja). Selain itu, pada semester baru, mahasiswa dapat memasukkan data

KRS (Kartu rencana Studi) melalui Internet.

Cara kerja dari www (World Wide Web):

1) Informasi web disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman

web (web page).

2) Web page adalah file-file yang disimpan dalam computer yang disebut dengan

server-web (web servers).

3) Komputer-komputer membaca web page disebut sebagai web client.

4) Web client menampilkan page dengan menggunakan program yang disebut

dengan browser web (web browser).

5) Browser web yang populer adalah Internet Explorer dan Netscape navigator

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

29

Saat ini sudah banyak dikembangkan bahasa pemograman web. Beberapa

diantaranya adalah Perl, CGI, PHP, Phyton, Cold Fusion, Javascript, Java Applet dll. Dari

sekian banyak bahasa pemograman web, dapat digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan

tempat pemrosesan/ pengolahan data yang dilakukan oleh mesin, yaitu :

1) Pemograman Client Side

Pada pemrograman jenis ini, proses pengolahan data dilakukan di client(web

browser). Web browser merupakan software yang menampilkan halaman web.

Beberapa diantaranya yang termasuk web browser adalah Internet explorer, Netscape,

Mozilla Firefox, Opera, dan masih banyak lagi. Data yang dikirim oleh pengguna/

pengakses melalui web browser akan diolah dan dioutputkan dalam browser tersebut.

Contoh bahasa pemrograman web yang termasuk jenis ini adalah Javascript dan Java

Applet.

2) Pemrograman Server Side

Pada pemrograman jenis ini, web server difungsikan sebagai pengolah data.

Data yang dikirim oleh pengakses web akan diolah oleh web servernya. Contoh

bahasa pemrograman web yang termasuk jenis ini adalah PHP, Phyton, Perl, CGI,

Cold Fusion.

5. Apache Web Server

Apache menjadi sebuah web server yang popular karena mudah untuk digunakan

dan penginstalannya serta bersifat free software. Apache web server digunakan sebagai

server untuk bias menjalankan script dalam membangun web.

Beberapa keuntungan Apache sebagai web server adalah :

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

30

1) Apache cepat dan efisien, karena ukuran file-filenya kecil serta membutuhkan

sumber daya system yang sedikit.

2) Apaceh portabel maksudnya didukung oleh banyak sistem operasi.

3) Apache administrasinya mudah, file-file konfigurasinya berupa file teks biasa dan

mudah untuk dimengerti.

4) Apache bersifat free software dan extensible (dapat dikembanglanjutkan).

a. PHP (Personal Home Page tool)

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada

server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada

server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja (K W.Anon:2003).

Fasilitas PHP yang paling kuat dan pasti adalah integrasinya dengan mesin

database yang membuat halaman dengan dukungan database dengan mudah. PHP

termasuk dalam HTML-embedded, artinya kode PHP dapat kita sisipkan pada halaman

HTML. Untuk mengetahui bahwa baris-baris HTML merupakan suatu script PHP maka

dipasang tag. Tag yang digunakan untuk menyatakan script PHP adalah <?PHP....?>.

Beberapa hal yang terkait dengan penulisan file PHP yaitu :

1) File PHP merupakan file teks biasa sehingga dapat dituliskan dengan editor teks

biasa seperti notepad.

2) Seluruh blok script PHP harus berada diantara tag pengapit [<?PHP...?>].

3) Setiap statement harus dipisahkan dengan tanda titik koma [ ; ].

4) Semua file yang mengandung script PHP harus disimpan dalam format PHP file.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

31

PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side

HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada si

server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya

dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting

yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat

halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server

Pages).

Saat ini banyak website yang menggunakan program PHP sebagai dasar

pengolahan data. Beberapa keunggulan yang dimiliki program PHP adalah:

1) PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat.

2) PHP memiliki tingkat lifecycle yang sangat cepat sehingga selalu mengikuti

perkembangan teknologi internet.

3) PHP memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi.

4) PHP mampu berjalan dibeberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft Iis,

PWS, AOLserver, phttpd, fhttpd, dan Xitami.

5) PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP,

namun dapat juga berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, Windows dan yang lain.

6) PHP juga mendukung akses ke beberapa database yang sudah ada, baik yang

bersifat free/gratis ataupun komersial. Database itu antara lain MySQL,

ProgreSQL, mSQL, Informix dan MicrosoftSQL server.

7) PHP bersifat free atau gratis.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

32

b. MySql

MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database dari sekian

banyak database lain seperti Oracle, MS SQL, PostgresSQL dan banyak lagi.

Kesemuanya itu mempunyai fungsi dan manfaat yang hampir sama namun dalam

pengerjaanya sedikit berbeda tetapi MySQL adalah penggunaan yang paling mudah.

Dalam membangun aplikasi database yang bagus dan akurat, tentunya memiliki

penyimpanan database yang bagus pula. Salah satu database server yang bagus dan

banyak digunakan dalam membuat aplikasi database berbasis web adalah MySQL.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh database ini:

1) Akses yang cepat pada saat digunakan.

2) Multi platform, yaitu dapat berjalan dibeberapa system operasi.

3) Dapat menampung data sampai ukuran terabyte.

4) Sangat sesuai dengan pemograman PHP.

5) Dapat diakses dari beberapa bahasa program lain.

6) Sifatnya yang free/gratis, artinya dalam menggunakan data base kita tidak perlu

membeli tetapi dapat di download dari website resminya.

MySql merupakan sebuah sistem manajemen database relasi (reational database

management system) yang bersifat open source memiliki kecepatan yang tinggi dalam

melakukan pemrosesan data (Arbie:2003:1). Dalam bahasa MySQL pada umumnya

informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi

terdiri dari baris (row atau record) dan kolom (column atau field). Sedangkan dalam

sebuah database dapat terdiri dari beberapa tabel.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

33

Beberapa keuntungan pengunaan MySql yaitu :

1) Kapability, MySql dapat menangani dengan skala yang sangat besar dengan

jumlah record mencapai 50 juta.

2) MySql mendukung bahasa pemograman pada PHP.

3) Kecepatan, MySql memiliki kecepatan paling baik dibanding database server

lainya dan bersifat free software.

4) MySql mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan izin akses tingkat

lanjut, termasuk dukungan pengamanan dengan cara pengacakan lapisan data.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

34

BAB III

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk merancang bangun test buta warna

berbasis web adalah sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware)

Dalam perangkat keras yang digunakan yaitu menggunakan media laptop atau

notebook acer Aspire 4710 dengan spesifikasi yaitu procesor Intel Core Duo T2450 serta

hard disk 120 Gb sebagai penyimpanan data dan memory 1 GB DDR 2 sebagai

penyimpanan sementara dan alat multimedia seperti DVD RW, Keyboard + mouse lalu

alat output berupa Monitor LCD 14.1” WXGA, dan Printer Canon MP145

2. Perangkat Lunak (Soft Ware)

Adapun perangkat lunak yang digunakan disini yaitu Sistem Operasi Windows 7,

Microsoft Front Page 2010, Adobe Photo Shop, Ulead GifAnimator 5, Ulead

Photoimpact, Dreamweaver serta bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHPTriad

yang merupakan gabungan dari PHP, MySQL, dan Apache

B. Konsep Racangan

Tujuan utama dari perancangan Sistem Informasi Test Buta Warna Berbasis Web

ini yaitu menyediakan sarana pendukung yang tepat dalam melakukan uji test buta warna,

tidak hanya memberikan hasil yang akurat dan tepat serta juga memberikan kemudahan

pengguna dalam melakukan uji test buta warna secara online. Dalam rancangan sistem,

34

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

35

biasanya suatu sistem akan dibentuk dan memiliki konstruksi yang baik dalam proses

pengolahan data yang akurat serta memiliki dasar-dasar pengembangan selanjutnya.

Pada Sistem Informasi Test Buta Warna, perancangan databasenya menggunakan

DBMS MySQL, dimana sistem ini dimaksudkan untuk memberikan informasi pada

pemakai (UserPublic) seperti masyarakat umum untuk mengetahui dan memberikan

informasi - informasi yang berkaitan dengan kesehatan mata. Pengunjung dapat

mengakses Sistem Informasi Uji Test Buta Warna ini lewat internet dan juga dapat

memanfaatkan informasi yang ada dalam Uji Test Buta Warna ini yaitu tentang pilihan -

pilihan yang disediakan pada Uji Test Buta Warna dan chat sebagai anggota dengan

mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota pada Sistem Informasi Uji Test Buta Warna.

Pada halaman utama Sistem Informasi Uji Test Buta Warna terdiri dari beberapa

pilihan menu utama seperti Halaman Index (home) yang didalamnya berisi menu login

bagi para pengunjung yang telah terdaftar dan menu registrasi untuk yang belum

terdaftar, lalu Portal Kesehatan yang didalamnya berisi halaman pengguna setelah masuk

melalui otentikasi login yang dibagi lagi menjadi beberapa submenu pilihan seperti

informasi umum yang mana didalamnya terdapat menu berupa data, arsip, dan

keterangan web, seterusnya informasi butawarna, uji butawarna, lihat hasil, dan ganti

password, lalu pada menu berikutnya yaitu menu Administrator didalamnya terdapat

beberapa submenu pilihan seperti hal admin, data soal, data pasien, input berita, dan ganti

password yang masuk melalui otentikasi login untuk admin, maka administrator langsung

masuk ke halaman berikutnya yaitu halaman administrator.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

36

C. Metode Perancangan

Merancang sistem adalah suatu langkah penting dalam awal pembuatan dari

sistem. Dalam sebuah sistem terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung

dan terkait satu dengan lainnya, unsur atau syarat tersebut adalah pengguna, yang

merupakan unsur utama dalam sebuah sistem.

Sistem test buta warna ini bertujuan untuk memberi gambaran umum bagaimana

bentuk dan model dari rancangan sistem test buta warna yang akan dibuat.

1. Statement of purpose

Statement of purpose berisi deskripsi tekstual fungsi sistem. Pada Sistem

Informasi Test Buta Warna Metode Ishihara 25 Plates ini merupakan informasi yang

mengelola data, entrian data dan menyajikan informasi yang berkaitan dengan kesehatan

mata serta uji tes buta warna dengan metode Ishihara 25 plates.

2. Event List

Berkaitan dengan data atau informasi yang dibutuhkan maupun dihasilkan sistem,

tentukan kejadian-kejadian yang mengakibatkan mengalirnya informasi dari dan kedalam

sistem. kejadian tersebut didaftarkan sebagai daftar proses kejadian:

Kejadian-kejadian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Admin & Pengunjung mengentrikan untuk melakukan login

b. Admin mengentrikan data Informasi Umum Kesehatan Mata

c. Admin mengentrikan data Uji Test Buta Warna

d. Admin mendapatkan informasi data pengujung

e. Pengunjung mengentrikan jawaban sebagai proses Uji Test Buta Warna

f. Pengunjung mendapatkan informasi umum tentang kesehatan mata

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

37

Setelah di data semua kejadian-kejadian di atas maka dapat didata beberapa hal

yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem ini yaitu:

a. Kebutuhan input sistem yaitu:

1) Data Profil Pasien Uji Test Buta Warna

2) Data Soal Uji test Buta Warna

3) Data Berita

b. Kebutuhan output sistem yaitu:

1) Informasi halaman admin

2) Informasi umum

3) Informasi data Profil Pasien Uji Test Buta Warna

4) Informasi data soal Uji Test Buata Warna

5) Informasi data Berita

3. Diagram Konteks

Context diagram merupakan alat bantu perancangan sistem secara global yang

memperlihatkan sistem secara umum dan bagian-bagian dari sub system yang terlibat

didalam sistem secara keseluruhan, keterkaitan dan interaksi antar subsistem.

Gambar 11. Context Diagram

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

38

Pada Context Diagram diatas terlihat ada 2 item yang terkait, yaitu sistem dengan

user dan sistem dengan admin. admin terlebih dahulu melakukan registrasi ke sistem

setelah itu baru bisa melakukan interaksi dengan sistem, dan begitu juga halnya dengan

user, terlebih dahulu melakukan registrasi ke sistem barulah bisa melakukan interaksi

dengan sistem.

4. Data Flow Diagram (DFD)

Untuk setiap kejadian yang telah di daftar pada tahapan event list, akan

dideskripsikan informasi yang terlibat dalam setiap kejadian tersebut melalui Data Flow

Diagram (DFD). Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran grafis yang

memperlihatkan aliran data dari sumbernya kemudian melewati suatu proses yang

mentransformasikannya ke tujuan yang lain. Berikut ini adalah DFD untuk setiap

kejadian (proses) yang terjadi :

Gambar 12. DFD (Data Flow Diagram)

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

39

Pada aliran diagram diatas dapat dilihat beberapa data yang diinputkan, seperti

halaman administrator yang mengentrikan data soal, pasien sama data berita ke dalam

tabel soal, pasien dan berita serta mendapatkan informasi dari data yang dia inputkan tadi,

lalu administrator juga bisa mendapatkan informasi jawaban yang telah dientrikan oleh

user ke dalam tabel jawaban. Selanjutnya pada user memperoleh informasi soal dan berita

dari tabel administrator sehingga user mengkonfirmasi data tersebut, lalu user

mengentrikan data jawaban yang selanjutnya disimpan dalam tabel jawaban kemudian

user mendapatkan informasi hasil dari data yang dia inputkan tadi.

D. Rancangan Basis Data

Pada setiap struktur tabel merupakan database sistem informasi Test Buta Warna

terdiri atas beberapa tabel yang membangunnya, dimana tabel – tabel tersebut menjadi

tempat melakukan penyimpanan data didalam struktur baris dan kolom.

Berikut ini adalah struktur tabel, dimana telah sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan sebagai media entri dan media penyimpanan data.

1. Table Admin

Table admin digunakan untuk menampung data dari admin pada web ini. Berikut

adalah field-field yang ada dalam tabel admin.

Field Type null Keterangan

id_User Varchar(50) no Identitas User(key)

Password Varchar(50) no Password User

nama_lengkap Varchar(100) no Nama Lengkap User

Email Varchar(100) no E_mail User

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

40

2. Table User

Table user digunakan untuk menampung semua data pribadi pengunjung. Berikut ini

adalah field-field yang ada dalam table user.

Field Type null Keterangan

id_member int(5) no Identitas Member(key)

user_name Varchar(50) no nama user

password Varchar(50) no Password User

full_name Varchar(100) no Nama Lengkap User

tgl_lahir date no Tanggal Lahir User

sex Varchar(100) no Jenis Kelamin

email_user Varchar(100) no Nama E_mail

pekerjaan Varchar(100) no Jenis Pekerjaan

alamat Varchar(100) no Tempat Tinggal

3. Table Soal

Table soal digunakan untuk menampung semua data soal dan dihubungkan dengan

table jawaban. Berikut adalah field yang ada dalam table soal.

Field Type null Keterangan

id_soal Varchar(100) no Identitas Soal(key)

no_soal int(5) no Nomor Soal

kd_soal Varchar(100) no Kode Soal

soal text no Pertanyaan

gambar Varchar(100) no Gambar Soal

Pilihan_A Varchar(100) no Jenis Pilihan

Pilihan_B Varchar(100) no Jenis Pilihan

Pilihan_C Varchar(100) no Jenis Pilihan

Pilihan_D Varchar(100) no Jenis Pilihan

Pilihan_E Varchar(100) no Jenis Pilihan

Kunci Varchar(100) no Jawaban Pertanyaan

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

41

4. Table Jawaban

Table jawaban digunakan untuk menampung dan menyimpan data hasil jawaban.

Berikut adalah field yang ada dalam table jawaban.

Field Type null Keterangan

id_jawaban int(5) no

Identitas

Jawaban(key)

user_name Varchar(50) no nama user

merah Varchar(50) no Pilihan Merah

hijau Varchar(50) no Pilihan Hijau

parsial Varchar(50) no Pilihan Parsial

Dr Varchar(50) no Pilihan Defiant Red

Dg Varchar(50) no Pilihan Defiant Green

Biru Varchar(50) no Pilihan Biru

Hasil Varchar(100) no Jawaban Soal

Waktu Time no Durasi Soal

5. Tabel Berita

Table berita digunakan untuk menampung dan menyimpan data berbagai informasi

tentang kesehatan mata, kategori, gambar, judul serta hari pengimputannya. Berikut

adalah field yang ada dalam table berita.

Field Type null Keterangan

id_berita int(5) No Identitas Berita (Key)

id_kategori int(5) No Identitas Kategori (Foreign Key)

id_user Varchar(50) No Identitas Penulis (Foreign Key)

judul Varchar(100) No Judul Berita

isi_berita Text No Isi Berita

gambar Varchar(100) No Gambar Berita

Hari Varchar(20) No Hari Diterbitkan Berita

tanggal Date No Tanggal Diterbitkan Berita

Jam Time No Waktu Diterbitkan Berita

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

42

E. Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram ini digunakan untuk menjabarkan hubungan dari masing-masing entity

yang terlihat dalam pembentukan sistem informasi ini. Ada lima buah entity yang saling

berelasi yaitu entity jawaban, admin, calon pasien soal dan berita. Secara keseluruhan

dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 13. ERD (Entity Relations Diagram)

1. Rancangan Halaman Web Sistem Informasi Test Buta Warna

Gambar 14. Desain Sistem Test Butawarna

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

43

2. Metode Rancangan Halaman Utama

Halaman utama adalah halaman pembuka dalam web ini sebagai induk dari

program. Disini terdapat beberapa pilihan-pilihan menu yang dapat digunakan pengguna,

disini terdapat beberapa menu :

a. System

Digunakan untuk informasi sistem test buta warna dan contoh test yang cukup

unik.

b. Kesehatan

Disini tersedia ishihara test yang terdiri dari 25 plates yang telah diatur oleh admin

dan nantinya akan menghasilkan suatu informasi.

c. Informasi

Pengunjung dapat mengetahui informasi-informasi tentang kesehatan mata.

d. Administrator

Ini adalah ruang administrtor dimana dapat digunakan dalam mengetahui data

user, tambah gambar ishihara beserta input berita dll.

3. Rancangan Control Panel Admin

Control panel admin adalah halaman admin digunakan sebagai pengaturan-

pengaturan data maupun pengaturan desain web. Disini tersedia beberapa menu:

a. Konfigurasi Website

Admin bisa dengan mudah merubah konfigurasi websitenya. Seperti merubah

judul website, gambar test , dll…

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

44

b. Laporan Jumlah Pasien

Admin bisa mengetahui langsung jumlah pasien yang melakukan test.

c. Hapus Pasien

Admin bisa menghapus data pasien.

d. Edit Data Admin

Admin bisa mengganti data-data pribadinya. Seperti nama, alamat, dll…

e. Mengatur Gambar

Admin bisa mengatur gambar ishihara test

4. Flowchart

Flowcart dibawah ini untuk menjelaskan proses kerja dari system seperti untuk :

a. Proses Admin

Gambar 15. Flowchart Admin

Flowchart Admin adalah bagaimana alur administrator dapat melakukan aktivitas

pada halaman admin, dengan melakukan login terlebih dahulu. Selanjutnya akan

diteruskan ke halaman proses dimana berisikan data soal, data pasien serta input berita.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

45

b. Proses User

Gambar 16. Flowchart User

Flowchart user adalah alur pengguna dapat melakukan aktivitas pada halaman

pengguna, dengan melakukan login terlebih dahulu yang sebelumnya telah melakukan

registrasi. Setelah itu dia masuk ke halaman proses dimana terdapat beberapa test uji

buta warna, jika tidak maka user akan dibawa ke portal kesehatan yang berisikan info-

info yang berhubungan dengan kesehatan mata.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

46

c. Proses Kerja Aplikasi

Gambar 17. Flowchart sistem.

Flowchart System adalah bagaimana alur pengguna melakukan aktivitas pada web

ini, dengan beberapa menu pilihan yang tersedia.

Adapun fasilitas yang disediakan pada masing-masing halaman menu diatas

adalah sebagai berikut :

1) Halaman Utama (Home)

Merupakan Tampilan awal dari web yang didalamnya terdapat menu untuk

login bagi user.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini semakin pesat, manusia semakin dimudahkan dalam memperoleh

47

2) Menu Kesehatan

Merupakan portal kesehatan sebagai menu untuk test Ishihara.

3) Menu Informasi

Berguna sebagai fasilitas untuk beberapa informasi seputar kesehatan mata.

4) Menu Administrator

Merupakan ruang kerja untuk admin dalam mengatur segala halnya untuk

kemajuan web.