150
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilan Di dunia peradilan di kenal juga “ Kebijakan Mengadili “ atau lazim disebut “ Judicial Discreption “ menerapkan metode “ Penemuan Hukum “ adalah suatu wujud kebijakan mengadili memutus atas nama keadilan adalah juga suatu penerapan kebijakan mengadili demikian pula penggunaan pertimbangan sosiologis suatu putusan, substansi pertimbangan memberatkan atau meringan adalah wujud kebijakan mengadili hal lain yang berkaitan dengan kebijakan mengadili adalah “ stafmaaf “ . Bagaimana mencegah agar kebijakan mengadili tidak terjerembab menjadi kesewenang-wenangan ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh setiap Hakim : 1. Kebijakan mengadili harus mengandung tujuan yang tidak bertentangan dengan asas hukum umum terutama asas keadilan. 2. Kebijakan mengadili harus dapat menunjukkan penerapan hukum yang tanpa suatu diskresi, akan menimbulkan pertentangan secara nyata dengan rasa keadilan, terutama rasa keadilan bagi pencari keadilan. 3. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai asas dan norma konstitusi, agama dan norma konstitusi adalah batas yang tidak dapat dilampaui. 4. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai hak-hak asasi pencari keadilan. 5. kebijakan mengadili dimaksudkan menemukan keseimbangan antara kepentingan pencari keadilan dan kepentingan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Umum Peradilanlama.pa-banjarmasin.go.id/...Up, GU, Bel Modal dll. 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 60 Menit 15 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Kebijakan Umum Peradilan

    Di dunia peradilan di kenal juga “ Kebijakan Mengadili “ atau lazim

    disebut “ Judicial Discreption “ menerapkan metode “ Penemuan Hukum “

    adalah suatu wujud kebijakan mengadili memutus atas nama keadilan adalah

    juga suatu penerapan kebijakan mengadili demikian pula penggunaan

    pertimbangan sosiologis suatu putusan, substansi pertimbangan memberatkan

    atau meringan adalah wujud kebijakan mengadili hal lain yang berkaitan

    dengan kebijakan mengadili adalah “ stafmaaf “ .

    Bagaimana mencegah agar kebijakan mengadili tidak

    terjerembab menjadi kesewenang-wenangan ada beberapa prinsip yang harus

    dipegang teguh setiap Hakim :

    1. Kebijakan mengadili harus mengandung tujuan yang tidak bertentangan

    dengan asas hukum umum terutama asas keadilan.

    2. Kebijakan mengadili harus dapat menunjukkan penerapan hukum yang

    tanpa suatu diskresi, akan menimbulkan pertentangan secara nyata dengan

    rasa keadilan, terutama rasa keadilan bagi pencari keadilan.

    3. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai asas dan norma konstitusi,

    agama dan norma konstitusi adalah batas yang tidak dapat dilampaui.

    4. Kebijakan mengadili tidak boleh mencederai hak-hak asasi pencari keadilan.

    5. kebijakan mengadili dimaksudkan menemukan keseimbangan antara

    kepentingan pencari keadilan dan kepentingan masyarakat

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 2

    6. Walaupun ada diskresi putusan Hakim harus semata mata didasarkan pada

    fakta yang ditentukan dipersidangan dan tetap memutus menurut hukum,

    Hakim dilarang melakukan kriminalitas terhadap hal-hal yang tidak diatur

    atau sesuatu yang samar-samar diatur dalam atau berdasarkan peraturan

    perundang undangan.

    7. Menerbitkan surat keputusan pengangkatan dan pengusulan Hakim

    Pengawas Bidang.

    8. Membentuk tim IT dengan menyediakan ruang khusus dengan alamat

    [email protected] dan aktif mengirim berita melalui internet.

    B. Visi dan Misi.

    Kekuasaan Kehakiman tertinggi di lingkungan empat Pengadilan (Pengadilan

    Agama, Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha dan Pengadilan Militer)

    berpuncak pada Mahkamah Agung Republik Indonesia, dengan visi dan misi

    sebagai berikut :

    Visi :

    Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung.

    Misi :

    1. Menjaga Kemandirian Badan Peradilan.

    2. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan.

    3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan.

    4. Meningkatkan Kredibilitas Dan Transparansi Badan Peradilan.

    mailto:[email protected]

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 3

    Sedangkan Peradilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan

    kehakiman bagi pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata

    tertentu mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

    Visi :

    Terwujudnya putusan yang adil dan berwibawa, sehingga kehidupan msyarakat

    menjadi tenang, tertib dan damai dibawah lindungan Allah SWT.

    Misi :

    Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang

    diajukan oleh ummat Islam Indonesia, dibidang perkawinan, waris, wasiat,

    hibah, wakap, infaq dan sadaqah dan ekonomi syariah secara tepat, sederhana

    dan biaya ringan.

    C. Rencana Strategis

    Bertolak dari tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Kelas 1A

    Banjarmasin serta mencermati tantangan yang dihadapi maka program kerja

    disusun serta dilaksanakan secara terencana dan bertahap yang secara

    keseluruhan diharapkan dapat menghasilkan lembaga yang mandiri, bermartabat

    dalam penegakan hukum dan keadilan menuju supremasi hukum.

    Untuk mewujudkan kondisi tersebut dibutuhknn sumber daya dan

    sarana/prasarana yang memadai, kebijaksanaan, peningkatan sumber daya

    manusia dan peningkatan pengawasan yang akan mendorong terlaksananya

    pelayanan hukum kepada masyarakat secara optimal.

    - Rencana Stratejik Tahun 2015-2019

    1. Tujuan

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 4

    a. Terwujudnya rasa keadilan sesuai dengan Undang-undang dan

    Peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat yang mandiri

    independen bebas dari campur tangan pihak lain.

    b. Meningkatkan akses pelayanan dibidang peradilan pada

    masyarakat.

    c. Meningkatkan kualitas input internal pada proses peradilan serta

    mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat

    dihormati, mandiri tidak memihak dan transparan.

    2. Sasaran

    a. Tercapainya peningkatan rasa keadilan sesuai dengan Undang-

    undang dan Peraturan serta memenuhi rasa keadilan masyarakat

    yang mandiri independen bebas dari campur tangan pihak lain.

    b. Terealisir akses pelayanan dibidang peradilan pada masyarakat.

    c. Tercapainya kualitas input internal pada proses peradilan serta

    mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien, bermartabat

    dihormati, mandiri tidak memihak dan transparan.

    3. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

    a. Kebijakan

    1. Menyelenggaran proses Peradilan dengan sederhana, cepat,

    biaya ringan dan dapat dipertanggung jawabkan kepada

    masyarakat dengan menjunjung tinggi rasa keadilan dan

    kebenaran.

    2. Menyiapkan SDM yang terampil dan profesional serta

    sarana/prsarana yang tepat guna.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 5

    3. Menjalin koordinasi dan kemitraan dengan instansi dilingkungan

    badan peradilan.

    b. Program

    1. Peningkatan profesionalitas, integritas, moralitas Hakim, Pejabat

    fungsional, struktural dan seluruh Pegawai didalam

    melaksanakan tugas dan fungsi peradilan.

    2. Peningkatan sarana dan prasarana peradilan dibidang

    administrasi kesekretariatan dan kepaniteraan.

    3. Kerjasama dan tukar informasi dengan lembaga terkait.

    D. Rencana kerja tahun 2015

    a. Melaksanakan tugas peradilan berdasarkan azas sederhana cepat dan biaya

    ringan, sebagai berikut :

    1. Meningkatkan profesionalisme dan pelayanan pada Meja I, Meja II, dan

    Meja III dengan memfungsikan Hakim Pengawas.

    2. Mempercepat jalannya berkas perkara dari Meja I maksimal 7 hari sudah

    diserahkan kepada Ketua Majelis.

    3. Menambah jumlah Hakim.

    4. Mengutamakan dimulai pemeriksaan perkara 14 hari setelah perkaranya

    didaftarkan.

    5. Mengingkatkan frekwensi persidangan dengan memamfaatkan waktu

    yang lowong dalam penundaan persidangan.

    6. Menyelesaikan perkara maksimal 6 bulan.

    7. Mempercepat proses penyelesaian Berita Acara dan Putusan.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 6

    8. Meningkatkan pelayanan perkara Banding Kasasi serta pelaksanaan

    Eksekusi.

    9. Menyampaikan rekap putusan yang telah mempunyai hukum tetap pada

    KUA tempat tinggal dan tempat nikah para pihak.

    10. Menyajikan data statistik perkara yang diterima ditingkat pertama dan

    tingkat banding serta kasasi.

    b. Meyelengarakan tertib Administrasi Peradilan sesuai pola bindalmin (KMA No.

    1 tahun 1996), sebagai berikut :

    1. Meningkatkan tertib proses penerimaan perkara.

    2. Meningkatkan tertib pencatatan pada buku register, register induk

    perkara sidang, register permohonan banding. Register permohonan

    kasasi, register permohonan PK dan papan data perkara.

    3. Meningkatkan tertib pembukuan Keuangan Perkara baik buku jurnal

    keuangan, buku induk keuangan, buku penerimaan HHK.

    4. Membuat dan menyampaikan laporan perkara tepat waktu.

    5. Meningkatkan pelaksanaan minutasi dan tertib arsip berkas perkara.

    6. Melaksanakan pembundelan berkas perkara yang sudah diminutasi.

    7. Meningkatkan penataan arsip perkara, menjilid salinan putusan yang

    telah diminutasi kedalam box.

    8. Membuat Akte Cerai para pihak paling lambat 7 hari sesudah

    berkekuatan hukum tetap.

    c. Meningkatan kemampuan teknis aparat Peradilan dalam menangani perkara,

    sebagai berikut :

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 7

    1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan oleh Hakim Pengawas

    Bidang sesuai dengan tugas masing-masing.

    2. Mengevaluasi dan membuat saran tindak lanjut hasil pengawasan

    tersebut.

    3. Mengadakan rapat/pertemuan antara Pejabat satu bulan sekali dan

    rapat antar seluruh karyawan karyawati Pengadilan Agama Kelas 1A

    Banjarmasin tiga bulan sekali.

    4. Melaksanakan pemeriksaan/Cross Cek terhadap buku-buku bindalmin.

    5. Mengadakan pengkajian baik Hukum Acara maupun Hukum Formal.

    6. Membuat WAS1, WAS 2, dan EVA 1, EVA 2.

    7. Memonitor jalannya persidangan sejak dari PMH, putusan sampai

    dengan minutasi.

    8. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan administrasi dan

    manajemen perkara bagi tenaga administrasi.

    9. Melakukan pembenahan sistem manajemen administrai dan organisasi

    peradilan termasuk pelaksanaan Informasi Tekhnologi (IT), Pos

    Bantuan Hukum dan Meja Informasi.

    d. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan sebagai berikut :

    1. Pengelolaan gaji, tunjangan, lembur, uang makan, remonerasi

    2. Perawatan Gedung Kantor dan Perawatan Halaman Gedung.

    3. Pemeliharaan Rumah Dinas dan Halaman Rumah Dinas.

    4. Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda 4

    5. Pemeliharan Kendaraan Bermotor Roda 2.

    6. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 8

    7. Perawatan Jaringan listrik, telepon, fax, Internet (kabel LAN) dan pipa

    PDAM.

    8. Belanja Langganan Daya dan Jasa

    9. Pengiriman Surat-surat Dinas.

    10.Belanja Keperluan Perkantoran.

    11.Melaksanakan Pembayaran Honor yang terkait dengan operasional

    Perkantoran.

    13.Belanja Barang Non Operasional Lainnya.

    e. Pembinaan dan Konsultasi

    1. Belanja Perjalanan dinas.

    2. Transpot Dalam Kota dan Uang Saku Harian.

    f. Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor.

    g. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.

    1. Biaya Perkara Prodeo

    2. Biaya Pemberkasan Perkara dan pengeriman berkas perkara banding.

    3. Pelaksanaan Pos Bantuan Hukum (Posbakum)

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 9

    BAB II

    STRUKTUR ORGANISASI (Tupoksi)

    Sesuai Ketentuan Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan

    Kehakiman pasal 2 dan pasal 13 ayat (1) dan Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004

    tentang Pengalihan organisasi, administrasi dan finansisal di lingkungan Peradilan Umum,

    Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung RI, maka

    penyelenggaraan organisasi Yustisial dan Non Yustisial berada dibawah Mahkamah Agung

    RI.

    Adapun struktur organisasi Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin, terdiri dari :

    A. Ketua.

    B. Wakil Ketua.

    C. Hakim.

    D. Panitera/Sekretaris.

    E. Wakil Panitera.

    F. Wakil Sekretaris

    G. Panitera Muda Permohonan.

    I. Panitera Muda Gugatan.

    J. Panitera Muda Hukum.

    K. Kasubag Kepegawaian.

    L. Kasubag Keuangan.

    M. Kasubag Umum.

    N. Kelompok Fungsional :

    - Panitera Pengganti.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 10

    - Jurusita / Jurusita Pengganti.

    Secara hirarkis garis komando dan koordinasi dapat dilihat pada struktur organisasi

    Pengadilan Agama Kelas 1A Banjarmasin, sebagaimana bagan berikut ini :

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 11

    A. Standard Operasional Prusedur (SOP).

    Sejak diterbitkannya Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI No : 002/Tahun

    2012 tentang Pedoman Penyusunan Standart Operasional Prusedur (SOP), Pengadilan

    Agama Banjarmasin telah menyusun dan membuat Standart Operasional Prusedur (SOP)

    untuk menjadi acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing bidang, dimana

    SOP tersebut dapat dirubah dan direvisi sesuai dengan situasi dan kondisi.

    Program kerja, Tupoksi dan Standart Operasional Prusedur (SOP) Pengadilan Agama

    Kelas 1A Banjarmasin tahun 2015 telah dilaksanakan secara sistimatis dan

    berkesinambungan.

    Dalam melaksanakan Tupoksi Standart Operasional Prusedur (SOP) merupakan

    langkah awal yang harus dilaksanakan dan nantinya menjadi dasar pengukuran dan

    evaluasi pencapaian kinerja serta acuan untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan

    tupoksi.

    Pada prinsipnya Standart Operasional Prusedur (SOP) Ketua, Hakim,

    Panitera/Sekretaris, Pejabat Struktural, Fungsional maupun penerimaan dan penyelesaian

    perkara Pengadilan Agama Banjarmasin sama dengan Pengadilan Agama lainnya di

    selururuh wilayah Indonesia. Berikut ini (SOP) :

    1. SOP Kesekrtariatan

    a. SOP Wakil Sekretaris

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    .

    DESKRIPSI : Terlaksananya administrasi Kepegawaian, Keuangan dan Umum sesuai dengan ketentuan.

    A. PENGELOLAAN ADMINISTRASI 1. Mengkordinir Sub-Sub Bagian

    dalam melaksanakan tugas Wasek

    30 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 12

    2. Memberikan arahan dan petunjuk kepada Kasubag-Kasubag.

    3. Mengkordinir penataan administrasi dan pemelihraan kantor

    4. Mengkoordinir dalm penyelenggaraan kearsipan, dokumen, barang dan jasa.

    5. Berkoordinasi dengan bidang Kepaniteraan

    6. Mengadakan Rapat dan pertemuan

    7. Mengadakan pengawasan langsung kepada bawahan ketiap-tiap ruangan.

    8. Mengevaluasi kinerja Kasubag-kasubag.

    9. Memeriksa, meneliti, mengarahkan dan mendisposisi setiap surat masuk dan keluar untuk ditindak lanjuti.

    10. Memeriksa, meneliti surat-surat masuk / keluar dari Kepegawaian, Keuangan dan Umum serta memaraf sebelum ditanda tangani oleh Ketua dan Pansek.

    11. Meneliti dan menanda tangani SPP Gaji, kekurangan gaji, uang makan, lembur, Remonerasi Up, GU, Bel Modal dll.

    30 Menit

    30 Menit

    30 Menit

    30 Menit

    60 Menit

    15 Menit

    30 Menit

    30 Menit

    30 Menit

    30 Menit

    B. PERENCANAAN

    1. Menyusun dan membuat perencanaan anggaran ( RKA - KL) dengan melibatkan semua unsur. 2. Mengajukan usul RKA - Kl ke Pusat melalui PTA Bjm. 3. Membuat jadwal rencana pelaksanaan anggaran. 4. Merealisasiskan pelaksanakan Semua anggaran 4. Mengonsep dan membuat menandatangani kontrak dengan pihak ketiga. 5. Membuat keputusan atau Mengambil tindakan yang dapat mengakibatkan timbulnya pengeluaran APBN. 6. Meneili dan memeriksa setiap bukti-bukti pengeleluaran.

    Pejabat terkait

    Unit Pengolah

    Wasek

    Pejabat terkait

    Wasek

    Wasek

    Wasek

    7 Hari

    1 Hari

    30 Menit

    1 Hari 120 Menit

    60 Menit

    60 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 13

    C. PELAPORAN 1. Mengoreksi penyelenggaraan

    data statistik dan laporan-laporan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan bidang kepegawaian, keuangan dan umum.

    2. Menghimpun konsep laporan tahunan baik dari Kesekretariatan maupun dari Kepaniteraan.

    3. Membuat dan menggandakan laporan tahunan.

    4. Membuat Lakip 5. Membuat Renstra. 6. Membuat Program Kerja. 7. Mengonsep job pegawai

    bersama kepegawaian.

    Wasek

    60 Menit

    5 Hari

    2 Hari

    7 Hari 5 Hari 5 Hari 5 Hari

    b. SOP Kepegawaian

    1) SOP Pembuatan Surat Dinas

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Pembuatan Surat Dinas Kepegawaian yang efektif dan efisien

    A. PENELAAHAN

    1. Kasubbag Kepegawaian

    mempelajari isi surat dan

    melaksanakan isi disposisi

    bagi surat surat masuk bagian

    kepegawaian dengan

    mengarahkan kepada unit

    pengolah berdasarkan

    klasifikasi isi surat.

    Kasubbag Kepegawaian

    5 menit

    B. PENGONSEPAN SURAT

    1. Unit pengolah membuat

    konsep surat kemudian

    menyerahkan kepada

    Kasubbag kepegawaian.

    2. Pengoreksian surat melalui

    Kasubbag Kepegawaian,

    Wakil Sekretaris dan

    Sekretaris apabila hanya

    kewenangan Sekretaris, atau

    melalui Ketua apabila

    kewenangan Ketua, kemudian

    konsep surat disetujui dengan

    membubuhkan paraf pejabat

    yang bersangkutan.

    3. Surat dinas kemudian

    Unit Pengolah Kasub, Wasek, Pansek, dan atau Ketua Unit Pengolah

    16 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 14

    diserahkan kembali kepada

    unit pengolah untuk

    diselesaikan sebagai surat

    jadi.

    C. PENYELESAIAN SURAT

    1. Surat dinas diberi nomor

    melalui sub bagian umum,

    diberi kartu kendali surat keluar

    dan diserahkan kembali

    kepada Sub bagian

    kepegawaian.

    2. Surat dinas diparaf melalui

    Kasubbag Kepegawaian dan

    Wakil Sekretaris, kemudian

    ditandatangani oleh Sekretaris

    apabila surat tersebut

    merupakan kewenangan

    Sekretaris, atau diparaf oleh

    Sekretaris dan ditandatangani

    Ketua apabila surat tersebut

    kewenangan Ketua.

    Sub Umum Kasub, Wasek, Pansek, dan atau Ketua

    11 Menit

    D. PENGARSIPAN

    1. Pengarsipan surat dilakukan

    dengan menggandakan surat

    berdasarkan keperluan.

    2. Surat dinas diserahkan kepada

    pengelola administrasi umum

    kepegawaian untuk dicatat

    dalam buku surat keluar

    kepegawaian dan

    diserahkan/dikirim

    berdasarkan tujuan surat.

    Pengelola Arsip Pengelola Adm. Umum

    6 Menit

    Pembuatan Surat Selesai

    2) SOP Rekapitulasi Daftar Hadir

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Rekapitulasi daftar hadir seluruh pegawai PA Kelas IA Banjarmasin

    A. PENGUMPULAN DATA

    1. Unit pengelola mengumpulkan

    daftar hadir seluruh pegawai.

    Pengelola Absen

    5 menit

    B. PEMERIKSAAN DAFTAR HADIR

    1. Daftar hadir diperiksa per

    pegawai dan untuk rekapitulasi

    harian dilakukan setiap hari

    Pengelola Absen

    60 menit

    Harian

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 15

    setelah 1 (satu) hari absensi

    berjalan

    2. Penulisan rekap absen 1 (satu)

    bulan ke dalam kolom rekap

    absen untuk seluruh pegawai

    dilakukan pada tanggal terakhir

    bulan berjalan.

    Pengelola Absen

    60 menit

    Bulanan

    C. REKAPITULASI KEHADIRAN

    1. Konsep rekap absensi yang

    sudah selesai dilaporkan

    kepada pimpinan dengan

    hirarki Kasubbag

    Kepegawaian, Wakil

    Sekretaris, Panitera/Sekretaris

    dan oleh Ketua untuk disetujui.

    2. Setelah disetujui, pengelola

    membuat rekap daftar hadir

    jadi yang ditandatangani oleh

    Kasubbag Kepegawaian.

    Pengelola Absen Kasub, Wasek, Pansek, dan atau Ketua

    60 Menit

    D. PENGARSIPAN

    3. Rekapitulasi daftar hadir

    disimpan dalam file daftar

    hadir dan diserahkan kepada

    Sub Bagian Keuangan.

    Pengelola Absen

    10 Menit

    Rekapitulasi absen pegawai selesai

    3) SOP Permohonan Cuti Pegawai

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Penyelesaian permohonan cuti pegawai

    A. PENGAJUAN PERMOHONAN

    1. Pegawai mengajukan

    permohonan cuti dengan

    mengisi formulir yang telah

    disediakan yang ditujukan

    kepada Ketua bagi Wakil

    Ketua, Hakim dan Panitera/

    Sekretaris. Bagi pejabat

    struktural/fungsional dan

    pegawai pada umumnya

    Pengelola Cuti

    10 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 16

    ditujukan kepada

    Panitera/Sekretaris melalui

    atasan langsung, dan

    ditandatangani oleh yang

    bersangkutan.

    2. Atasan Langsung memberikan

    pertimbangan.

    Atasan pegawai ybs

    5 Menit

    B. PENELAAHAN DAN PEMBUATAN SURAT CUTI

    1. Surat permohonan cuti

    diserahkan kepada Sub

    Bagian Kepegawaian untuk

    diteliti berapa lama dan cuti

    apa saja yang belum pernah

    diambil kemudian mencatat

    pada lembar permohonan.

    2. Sub Bagian Kepegawaian

    memproses dan meneruskan

    permohonan cuti tersebut

    kepada pejabat yang

    berwenang (Ketua atau

    Panitera/Sekretaris) untuk

    disetujui.

    3. Setelah permohonan cuti

    disetujui, pengelola cuti

    langsung membuatkan surat

    cuti bagi pegawai yang

    bersangkutan. (Proses

    pembuatan surat cuti sama

    dengan pembuatan surat dinas

    kepegawaian).

    Kasub Kepegawaian Ketua / Pansek Pengelola Cuti

    5 Menit 15 Menit 30 Menit

    C. PENGARSIPAN

    1. Surat cuti diserahkan kepada

    pegawai yang bersangkutan,

    petugas daftar hadir dan arsip.

    Pengelola Arsip

    5 Menit

    Pembuatan Surat Cuti Selesai

    4) SOP Kenaikan Pangkat Pegawai

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Penyelesaian dan Pembuatan SK Kenaikan Pangkat pegawai

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 17

    A. PENELAAHAN

    1. Kasubbag Kepegawaian

    menerima Permohonan

    kenaikan pangkat disertai

    berkas lampiran kenaikan

    pangkat yang ditujukan kepada

    Ketua Pengadilan Tingkat

    Banding.

    2. Kasubbag kepegawaian

    menyerahkan berkas kepada

    pengelola kenaikan pangkat.

    Kasubbag Kepegawaian

    5 menit

    B. PENGUSULAN

    1. Kelengkapan berkas diperiksa

    oleh pengelola Kenaikan

    Pangkat dan diteliti apakah

    pegawai ybs layak untuk

    dinaikkan pangkatnya,

    kemudian diajukan kepada

    Pimpinan untuk disetujui usul

    kenaikan pangkat.

    2. Pengelola Kenaikan Pangkat

    membuat surat pengantar usul

    kenaikan pangkat yang

    ditujukan kepada Mahkamah

    Agung RI, atau Dirjen Badilag

    dan atau BKN Propinsi sesuai

    dengan kenaikan pangkat

    pegawai ybs.

    Unit Pengolah Unit Pengolah (MA/Badilag)

    10 menit 5 menit (Kondisio-nal)

    C. PENYELESAIAN SURAT

    1. Apabila kenaikan pangkat

    ditujukan kepada BKN, maka

    BKN akan membuatkan

    Persetujuan Kenaikan Pangkat

    dan akan dikembalikan ke PTA

    Banjarmasin.

    2. Pembuatan SK Kenaikan

    Pangkat bagi pegawai ybs.

    BKN Unit Pengolah

    1 hari 10 Menit

    D. PENGARSIPAN

    4. SK Kenaikan pangkat

    diarsipkan dalam file pegawai

    yang bersangkutan dan

    Pengelola Arsip

    6 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 18

    diserahkan kepada pegawai

    dan pejabat terkait

    Pembuatan Surat Selesai

    5) SOP Pensiun Pegawai

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Penyelesaian Permohonan Pensiun Pegawai

    A. PENELAAHAN 1. Kasubbag Kepegawaian

    menerima Permohonan usul

    pensiun disertai berkas

    lampiran usul pensiun yang

    ditujukan kepada Ketua

    Pengadilan Tingkat Banding.

    2. Kasubbag kepegawaian

    menyerahkan berkas kepada

    pengelola pensiun.

    Kasubbag Kepegawaian

    5 menit

    B. PEMERIKSAAN BERKAS 1. Kelengkapan berkas diperiksa

    oleh pengelola pensiun,

    kemudian diajukan kepada

    Pimpinan untuk disetujui usul

    pensiun ybs.

    Unit Pengolah

    15 menit

    C. PENYELESAIAN SURAT USUL 3. Pengelola pensiun membuat

    surat pengantar usul pensiun

    yang ditujukan kepada Dirjen

    Badilag dan atau BKN Propinsi

    sesuai dengan pangkat/ jabatan

    pensiun pegawai ybs.

    Unit Pengolah

    5 hari

    Pembuatan Surat Selesai

    c. SOP Keuangan

    1) SOP Belanja Pegawai Gaji

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI : Pencairan Gaji Pegawai berupa Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 19

    A. PENGINPUTAN DATA 1. Alur kerja dimulai

    dengan menginput seluruh data Pegawai, dari tingkat hierarki tertinggi sampai terendah secara tepat pada aplikasi Gaji Pokok Pegawai (GPP).

    Unit Pengolah

    1 jam

    B. PENGESAHAN SPTJB 1. Unit Pengolah membuat

    Daftar Perhitungan baik berupa Gaji induk, Gaji susulan dan kekurangan gaji yang dihasilkan dari perhitungan GPP.

    2. Unit Pengolah membuat Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP), Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) dan Surat Setoran Pajak (SSP), berdasarkan Daftar Perhitungan yang telah dibuat.

    3. Unit pengolah membuat Surat Pernyataan Pertanggung Jawaban Mutlak (SPTJM), kemudian beserta Lampiran pendukung diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (a.n. Kuasa Pengguna Anggaran) untuk ditandatangani.

    Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah, Pejabat Pembuat Komitmen (Wakil Sekretaris), Kasubbag Keuangan

    10 menit 10 menit 10 menit

    C. PROSES PEMBUATAN SPM 1. Unit Pengolah membuat Surat

    Permintaan Pembayaran (SPP) yang ditandatangani oleh Pejabat Penanda Tangan /

    Penguji SPM (PPSPM), Pembuat Daftar Gaji dan mengetahui/menyetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

    2. Data yang terkait diinput

    Kasubbag Keuangan, Pejabat Pembuat Komitmen (Wakil Sekretaris), Kasubbag Keuangan Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan

    15 Menit 10 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 20

    ke aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM), dan diprint out menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi:

    Pencatatan pada Buku Kas Umum (BKU).

    Penginputan pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

    Pengiriman ke KPPN

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    7 Menit 7 Menit

    D. PENERBITAN SP2D

    1. Unit Pengolah menyerahkan

    SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya ke KPPN.

    2. KPPN memeriksa kelengkapan

    berkas untuk diproses lebih

    lanjut.

    3. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana (SP2D) di KPPN.

    Khusus Gaji Induk SP2D

    diterbitkan setiap tanggal

    25 (dua puluh lima).

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    1 jam 1 s/d 2 Hari 45 menit

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi

    kepada Bank Operasional

    mitra kerjanya, sehingga

    dana yang dibutuhkan

    telah tersedia pada Bank

    dan dapat ditransfer ke

    rekening Pegawai yang

    bersangkutan atau

    diambil secara tunai oleh

    Bendahara pengeluaran.

    2. Unit Pengolah mengambil

    rekening Koran di Bank

    terkait.

    3. Unit Pengolah melakukan

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    2 s/d 3 Hari 45 Menit 15 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 21

    pencatatan keuangan

    pada Buku Bank dan Buku

    Kas (jika tunai).Rekening

    Koran juga dipergunakan

    sebagai

    pertanggungjawaban

    pelaporan keuangan. F. Pencairan Gaji Selesai

    2) SOP Belanja Pegawai Uang Makan

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI : Pencairan Uang Makan Pegawai

    A. PENGINPUTAN DATA 1. Sub bagian Kepegawaian

    menyerahkan Rekap Absen (Akumulasi Daftar Hadir dan Pulang) pada akhir bulan berjalan yang sudah diperiksa dan ditandatangi oleh pejabat penanggung jawab absen.

    2. Unit Pengolah menginput Rekap Absen tersebut pada aplikasi GPP untuk membuat Daftar Perhitungan Uang Makan.

    Unit Pengolah

    2 menit/ pegawai

    B. PENGESAHAN SPTJB 1. Unit pengolah membuat

    Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), kemudian beserta Lampiran pendukung diserahkan kepada Kasubbag keuangan untuk diperiksa dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk ditandatangani.

    Unit Pengolah, Pejabat Pembuat Komitmen (Wakil Sekretaris), Kasubbag Keuangan.

    10 menit

    C. PROSES PEMBUATAN SPM 1 Unit Pengolah membuat Surat

    Permintaan Pembayaran yang ditandatangani oleh Pejabat

    Penanda Tangan / Penguji SPM,

    Kasubbag Keuangan, Pejabat Pembuat

    10 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 22

    Pembuat Daftar Gaji dan mengetahui/menyetujui oleh PPK.

    2 Data yang terkait diinput ke aplikasi Surat Perintah Membayar (SPM), dan diprint out menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi:

    Pencatatan pada Buku Kas Umum (BKU) yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan KPA setiap akhir pembukuan.

    Penginputan pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

    Pengiriman ke KPPN

    Komitmen (Wakil Sekretaris) Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan

    Unit Pengolah

    Unit Pengolah

    10 Menit 5 Menit

    5 Menit

    D. PENERBITAN SP2D 1. SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya diserahkan ke KPPN,

    kemudian KPPN memeriksa

    kelengkapan berkas untuk

    diproses lebih lanjut.

    2. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana.

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    1 jam 45 menit

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi kepada

    Bank Operasional mitra

    kerjanya, sehingga dana

    yang dibutuhkan telah

    tersedia pada Bank dan

    dapat diambil secara tunai

    oleh Bendahara

    pengeluaran dengan

    menggunakan cek yang

    ditandatangani oleh

    Unit Pengolah, KPA

    2 s/d 3 Hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 23

    Bendahara Pengeluaran

    dan ditandatangani oleh

    KPA. Uang Makan

    diserahkan kepada masing-

    masing pegawai.

    2. Unit Pengolah melakukan

    pencatatan keuangan pada

    Buku Bank dan Buku Kas

    yang ditandatangani oleh

    bendahara pengeluaran

    setiap akhir pembukuan.

    3. Rekening Koran dapat

    dicetak pada Bank

    bersangkutan jika

    diperlukan sebagai

    pertanggungjawaban

    pelaporan keuangan.

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    45 Menit 15 Menit

    F. Pencairan Uang Makan Selesai

    3) SOP Uang Duka wafat / SKPP

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI :

    Pencairan Uang Duka Wafat dan Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran

    A. PENGINPUTAN DATA 1. Uang Duka Wafat

    diperuntukkan Pegawai yang meninggal dunia sedangkan SKPP diperuntukkan bagi pegawai yang pensiun, pindah/mutasi atau dikarenakan meninggal dunia.

    2. Unit Pengolah mengisi format yang ada pada aplikasi GPP sesuai data yang terkait, kemudian aplikasi GPP menghasilkan print out Daftar Perhitungan

    Unit Pengolah

    15 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 24

    Uang Duka Wafat atau SKPP.

    B. PENGESAHAN SPTJB

    1. Unit pengolah membuat Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), kemudian beserta Lampiran pendukung diserahkan kepada Kasubbag keuangan untuk diperiksa dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk ditandatangani, sedangkan untuk SKPP tidak menggunakan SPTJB.

    Unit Pengolah, Pejabat Pembuat Komitmen (Wakil Sekretaris), Kasubbag Keuangan

    20 menit

    SKPP tidak meng- Gunakan SPTJB.

    C. PROSES PEMBUATAN SPM 1. Unit Pengolah membuat Surat

    Permintaan Pembayaran yang ditandatangani oleh Pejabat

    Penanda Tangan / Penguji SPM, Pembuat Daftar Gaji dan mengetahui/menyetujui oleh PPK.

    2. Data yang terkait diinput ke aplikasi Surat Perintah

    Membayar (SPM), dan diprint out menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi:

    Pencatatan pada Buku Kas Umum (BKU) yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan KPA setiap akhir pembukuan.

    Penginputan pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

    Pengiriman ke KPPN

    Kasubbag Keuangan, Pejabat Pembuat Komitmen (Wakil Sekretaris) Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah Unit Pengolah

    15 Menit 10 Menit 7 Menit 7 Menit

    SKPP tidak meng-gunakan SPM.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 25

    D. PENERBITAN SP2D 1. SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya diserahkan ke KPPN.

    2. KPPN memeriksa kelengkapan

    berkas untuk diproses lebih

    lanjut.

    3. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana.

    4. Sedangkan untuk SKPP

    beserta lampiran

    pendukung langsung

    diserahkan pada KPPN.

    Setelah diproses lebih

    lanjut KPPN mengirimkan

    SKPP tersebut pada

    Satuan Kerja yang

    bersangkutan.

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    1 jam 1 s/d 2 Hari 45 menit

    SKPP tidak meng-gunakan SP2D.

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi kepada

    Bank Operasional mitra

    kerjanya, sehingga dana

    yang dibutuhkan telah

    tersedia pada Bank dan

    dapat diambil secara tunai

    oleh Bendahara

    pengeluaran dan

    diserahkan pada Ahli Waris

    (untuk UDW)

    2. Unit Pengolah mengambil

    rekening Koran di Bank

    terkait jika diperlukan.

    3. Unit Pengolah melakukan

    pencatatan keuangan pada

    Buku Bank dan Buku Kas

    (jika tunai).

    4. Rekening Koran dapat

    dicetak pada bank yang

    bersangkutan jika

    diperlukan sebagai

    pertanggungjawaban

    Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah

    2 s/d 3 Hari 45 Menit 10 Menit 15 Menit

    SKPP tidak ada pencairan dana.

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 26

    pelaporan keuangan. F. Pencairan Uang Duka Wafat dan

    Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran.

    Unit Pengolah 2 Hari

    4) SOP Belanja rutin Barang dan Jasa

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI :

    Proses Belanja Operasional, Belanja Jasa dan Belanja Barang

    A. PROSES TRANSAKSI 1. Alur kerja dimulai dari

    transaksi yang dilakukan pihak internal (Sub Umum atau Bendahara Pengeluaran) dengan pihak eksternal (pihak ketiga).

    2. Dari transaksi tersebut dihasilkan: a. Tanda bukti

    pembayaran / kwitansi (Rangkap 2) yang ditandatangani oleh pihak ketiga, Bendahara Pengeluaran, Kasubbag Umum dan PPK. Diperuntukkan sebagai: Arsip dan Pencatatan

    pada Buku Kas Tunai yang ditandatangani Bendahara Pengeluaran dan KPA pada akhir pembukuan.

    Dasar Perhitungan SPP dan SPTJB.

    b. Surat Setoran Pajak

    (SSP) jika ada, sebanyak rangkap 5. Yaitu: Jumlah yang telah

    dihitung disetorkan

    pada Bank/kantor

    pos.

    Unit Pengolah, Kasubbag Umum, PPK Unit Pengolah, KPA Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah,PPK

    25 menit 15 menit 10 menit 45 menit 7 menit 10 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 27

    Dua rangkap disimpan

    sebagai arsip dan

    dicatat pada Buku

    Pajak.

    Satu Rangkap dicopy

    dan dilegis oleh PPK.

    B. PENGESAHAN SPTJB

    1. Unit Pengolah membuat Surat Permintaan Pembayaran/SPP, monitoring SPP dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan ditandatangani oleh PPK. SPP tidak diserahkan kepada KPPN namun disimpan sebagai arsip.

    2. Unit pengolah membuat

    Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), Monitoring SPTJB dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan PPK mengesahkan dokumen tersebut, sehingga bertanggung jawab atas kebenaran material yang ada.

    Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan

    15 menit 20 menit

    .

    C. PROSES PEMBUATAN SPM 1. Unit Pengolah menginput

    data pada aplikasi SPM dan dicetak menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi: Pencatatan pada Buku

    Kas Umum (BKU). Sebagai data SPM dan

    SP2D (yang akan diterbitkan oleh KPPN) untuk diinput oleh Unit

    Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah Unit Pengolah

    10 menit 10 menit 10 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 28

    Pengolah pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

    Diserahkan pada KPPN (2 Lembar) beserta Arsip Data Komputer (ADK).

    D. PENERBITAN SP2D 1. SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya diserahkan ke KPPN

    oleh Unit Pengolah.

    2. KPPN memeriksa kelengkapan

    berkas untuk

    diproses lebih lanjut dan menerbitkan SP2D.

    3. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana.

    Unit Pengolah KPPN Unit Pengolah

    60 menit 1 s/d 2 Hari. 45 menit

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi

    kepada Bank Operasional

    mitra kerjanya, sehingga

    dana yang dibutuhkan

    telah tersedia pada Bank.

    2. Bendahara Pengeluaran

    mengambil uang tunai

    pada Bank dengan

    menggunakan cek yang

    ditandatangani oleh

    Bendahara Pengeluaran

    dan Kuasa Pengguna

    Anggaran dan mengambil

    rekening Koran di Bank

    terkait jika diperlukan.

    3. Unit Pengolah melakukan

    pencatatan keuangan

    pada Buku Bank dan Buku

    kas yang ditandatangani

    oleh bendahara

    pengeluaran setiap akhir

    pembukuan, dan juga

    Unit Pengolah, KPA Unit Pengolah

    45 Menit 15 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 29

    pencatatan pada Buku

    Pembantu Pengawasan

    Kredit.

    4. Rekening Koran juga

    dipergunakan sebagai

    pertanggungjawaban

    pelaporan keuangan.

    Unit Pengolah

    15 Menit

    F. Proses Belanja Operasional, Belanja Jasa dan Belanja Barang.

    5) SOP Belanja Rutin Perjalanan Dinas

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI :

    Proses Belanja Perjalanan Dinas

    A. PROSES ADMINISTRASI 1. Sub bagian Kepegawaian

    menyerahkan Surat Tugas atas nama Pegawai yang ditugaskan ke Luar Kota kepada sub bagian Keuangan.

    2. Dari Surat Tugas tersebut Unit Pengolah membuatkan rincian perjalanan dinas sesuai dengan kwitansi yang diterima, berupa:

    * Kwitansi Transportasi * Kwitansi Penginapan * Kwitansi Lumpsum

    3. Unit Pengolah mencetak rincian kwitansi Perjalanan Dinas menjadi 2 Rangkap, yaitu: b. Sebagai tanda bukti

    pembayaran yang akan ditandatangani oleh pihak bersangkutan, Bendahara Pengeluaran, dan Kuasa Pengguna Anggaran pada saat pencairan dana.

    c. Arsip dan Pencatatan

    Unit Pengolah Unit Pengolah, Unit Pengolah, KPA Unit Pengolah, KPA

    25 menit 5 menit 10 menit 15 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 30

    pada Buku Kas Tunai yang ditandatangani Bendahara Pengeluaran dan KPA pada akhir pembukuan.

    B. PENGESAHAN SPTJB 1. Unit Pengolah membuat

    Surat Permintaan Pembayaran/SPP, monitoring SPP dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan ditandatangani oleh PPK. SPP tidak diserahkan kepada KPPN namun disimpan sebagai arsip.

    2. Unit pengolah membuat Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), Monitoring SPTJB dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan PPK mengesahkan dokumen tersebut, sehingga bertanggung jawab atas kebenaran material yang ada.

    Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan

    15 menit 20 menit

    .

    C. PROSES PEMBUATAN SPM 1. Unit Pengolah menginput

    data pada aplikasi SPM dan dicetak menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi: Pencatatan pada Buku

    Kas Umum (BKU). Sebagai data SPM dan

    SP2D (yang akan diterbitkan oleh KPPN) untuk diinput oleh Unit Pengolah pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran

    Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah

    10 menit 10 menit 10 menit 15 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 31

    (SAKPA). Diserahkan pada KPPN

    (2 Lembar) beserta Arsip Data Komputer (ADK).

    D. PENERBITAN SP2D 2. SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya diserahkan ke KPPN

    oleh Unit Pengolah.

    3. KPPN memeriksa kelengkapan

    berkas untuk diproses lebih

    lanjut dan menerbitkan SP2D.

    4. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana.

    Unit Pengolah KPPN Unit Pengolah

    60 menit 1 s/d 2 Hari. 45 menit

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi

    kepada Bank Operasional

    mitra kerjanya, sehingga

    dana yang dibutuhkan

    telah tersedia pada Bank.

    2. Bendahara Pengeluaran

    mengambil uang tunai

    pada Bank dengan

    menggunakan cek yang

    ditandatangani oleh

    Bendahara Pengeluaran

    dan Kuasa Pengguna

    Anggaran dan mengambil

    rekening Koran di Bank

    terkait jika diperlukan.

    3. Unit Pengolah

    menyerahkan Uang

    Perjalanan Dinas kepada

    Pegawai yang

    bersangkutan.

    4. Unit Pengolah melakukan

    pencatatan keuangan

    pada Buku Bank dan Buku

    Kas yang ditandatangani

    oleh bendahara

    pengeluaran setiap akhir

    pembukuan. Serta

    Unit Pengolah, KPA Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah

    45 Menit 7 Menit 15 Menit 15 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 32

    Pencatatan pada Buku

    Pembantu Pengawasan

    Kredit.

    5. Rekening Koran juga

    dipergunakan sebagai

    pertanggungjawaban

    pelaporan keuangan.

    F. Proses Belanja Perjalanan Dinas

    Selesai.

    6) SOP Belanja Modal

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI :

    Proses Belanja Modal

    A. PROSES DOKUMEN KONTRAK 1. Alur kerja dimulai dengan

    pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa yang menghasilkan dokumen kontrak, antara lain berisi: - Penawaran harga - Pelaksanaan

    pekerjaan - Surat perjanjian - Laporan kemajuan

    pelaksanaan pekerjaan

    - Berita acara kegiatan, serta lampiran pendukung lainnya.

    2. Dari data dokumen kontrak tersebut Unit Pengolah membuat Ringkasan kontrak.

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    25 menit

    B. PENGESAHAN SPTJB 1. Unit Pengolah membuat

    Surat Permintaan Pembayaran/SPP, monitoring SPP dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan ditandatangani oleh PPK.

    2. Unit pengolah membuat

    Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah, PPK, Kasubbag Keuangan

    15 menit 20 menit

    .

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 33

    Surat Pernyataan Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM), Monitoring SPTJB dilakukan oleh PPSPM/Kasubbag Keuangan dan PPK mengesahkan dokumen tersebut, sehingga bertanggung jawab atas kebenaran material yang ada.

    C. PROSES PEMBUATAN SPM

    1. Unit Pengolah menginput data pada aplikasi SPM dan dicetak menjadi 3 lembar SPM yang ditandatangani oleh PPSPM. Tiga (3) Lembar tersebut diperuntukkan bagi: Pencatatan pada Buku

    Kas Umum (BKU). Sebagai data SPM dan

    SP2D (yang akan diterbitkan oleh KPPN) untuk diinput oleh Unit Pengolah pada aplikasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

    Diserahkan pada KPPN (2 Lembar) beserta Arsip Data Komputer (ADK).

    Unit Pengolah, Kasubbag Keuangan Unit Pengolah Unit Pengolah

    Unit Pengolah

    10 menit 10 menit 10 menit

    15 Menit

    D. PENERBITAN SP2D

    1. SPM, Arsip Data Komputer

    (ADK) beserta data pendukung

    lainnya diserahkan ke KPPN

    oleh Unit Pengolah.

    2. KPPN memeriksa kelengkapan

    berkas untuk diproses lebih

    lanjut dan menerbitkan SP2D.

    3. Unit Pengelola mengambil

    Surat Perintah Pencairan

    Dana.

    Unit Pengolah KPPN Unit Pengolah

    60 menit 1 s/d 3 Hari. 45 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 34

    E. PENCAIRAN DANA 1. KPPN mengkonfirmasi

    kepada Bank Operasional

    mitra kerjanya, sehingga

    dana yang dibutuhkan

    telah tersedia pada Bank

    dan dapat diambil secara

    tunai oleh pihak ketiga

    (Perusahaan yang telah

    melakukan kontrak

    dengan Tim Pengadaan

    Barang dan Jasa).

    F. Proses Belanja Modal Selesai

    7) SOP Remunerasi

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Pencairan Remunerasi/ Tunjangan Khusus Kinerja

    1. REMUNERASI

    1. Alur kerja dimulai dari Sub bagian Kepegawaian yang menyerahkan Rekapitulasi Absensi pegawai serta rekapitulasi daftar hadir pada Sub bagian Keuangan.

    2. Data tersebut digunakan sebagai acuan pembuatan Tanda Terima Remunerasi yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran, Kuasa Pengguna Anggaran dan Ketua Pengadilan Agama Kelas IA Banjarmasin.

    3. Data yang telah disahkan digunakan sebagai dasar pembuatan Surat Perintah Tanggung Jawab Belanja yang terlebih dahulu diperiksa oleh PPSPM kemudian ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan Ketua

    Unit Pengolah KPA, Bendahara Pengeluaran Unit Pengolah

    10 menit 5 menit 7 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 35

    Pengadilan Agama Kelas IA Banjarmasin.

    4. Bendahara Gaji menyiapkan Kwitansi yang berhubungan dengan remunerasi sebanyak dua rangkap. Pertama digunakan sebagai arsip, selebihnya diserahkan ke Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin dan Permintaan Pertanggungjawaban tersebut kemudian diserahkan pada MARI Cq. Biro keuangan. Biro keuangan memproses lebih lanjut sehingga dana remunerasi bisa ditransfer pada Bank masing-masing satuan kerja.

    5. Jika Uang Remunerasi telah masuk pada rekening Bank, Bendahara Pengeluaran dapat mengambil secara tunai/transfer ke rekening pegawai dengan menggunakan cek yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan KPA.

    6. Bank menerbitkan rekening Koran yang digunakan sebagai: Pencatatan Laporan

    keuangan pada Buku Bank dan Buku Kas.

    Pertanggungjawaban remunerasi yang kemudian dikirim kepada Mahkamah Agung RI Cq. Biro keuangan BUA.

    Unit Pengolah Unit Pengolah, KPA Unit Pengolah

    10 menit 60 Menit 15 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 36

    h) SOP Pelaporan Keuangan

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI : Pelaporan Keuangan Berdasarkan Periode Pelaporan.

    1. PELAPORAN BULANAN

    1. Alur kerja dimulai dengan rekon internal antara aplikasi SAKPA dan SIMAK.

    2. Aplikasi SAKPA menghasilkan Laporan Rekon dan ADK

    3. Laporan Rekon, ADK serta

    data pendukung lainnya diserahkan ke KPPN. Data pendukung berupa: Laporan Pertanggung

    Jawaban Bendahara Pengeluaran

    Laporan Pertanggung Jawaban Bendahara Penerimaan

    Rekening Koran Neraca SIMAK

    4. KPPN menerbitkan Hasil

    Rekonsiliasi dan Berita Acara Rekonsiliasi (BAR).

    5. Dokumen tersebut diserahkan pada Pengadilan Tinggi Banjarmasin selaku Korwil, Pengadilan Tinggi Agama, Biro Keuangan Mahkamah Agung RI dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

    Unit Pengolah Unit Pengolah KPA, Bendahara Pengeluaran Unit Pengolah

    10 menit 5 menit 1 jam 20 Menit

    2. PELAPORAN TRIWULAN

    Alur kerja pada pelaporan keuangan Triwulan (setiap tiga bulan) adalah : a. Pelaporan realisasi

    penerimaan dan pengeluaran PNBP

    Unit Pengolah

    30 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 37

    (Penerimaan Negara Bukan Pajak) kepada Keuangan Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi yang bertindak selaku koordinator wilayah, Pengadilan Tinggi Agama dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Alur kerja sama halnya pada point (a) s/d (e) kegiatan pelaporan keuangan Rutin/Bulanan.

    b. Pelaporan Bappenas PP.39 Menginput data ke

    aplikasi Bappenas Form A, data berasal dari Laporan Realisasi Anggaran

    Kemudian diunduh ADK dikirim melalui e-

    mail kepada Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin, Biro Perencanaan Mahkamah Agung dan ke Biro Keuangan Mahkamah Agung.

    Wakil Sekretaris

    30 menit

    3. PELAPORAN SEMESTERAN DAN TAHUNAN

    Alur kerja pada pelaporan keuangan Semesteran/Tahunan : a. Pelaporan realisasi

    penerimaan dan pengeluaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) kepada Keuangan Mahkamah Agung RI, Pengadilan Tinggi Banjarmasin yang bertindak selaku koordinator wilayah dan Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin. Alur kerja sama halnya pada point (a) s/d (e) kegiatan

    Unit Pengolah

    Ketua, KPA

    16 Menit

    1 jam

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 38

    pelaporan keuangan Rutin/Bulanan.

    b. Pelaporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Data CaLK berasal dari Laporan Penyerapan Anggaran Semesteran, Simak, dan Laporan saldo kas pada Bendahara Penerimaan sebagai laporan pendukung. Laporan CaLK dikirim ke: Pengadilan Tinggi (PT)

    banjarmasin, selaku korwil

    Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin

    Biro Keuangan MA Badan Pengawasan Badan

    Pengawasan MA

    8) SOP Perencanaan Anggaran

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DESKRIPSI : Perencanaan Anggaran

    1. INPUT DATA

    Unit pengolah mengumpulkan data-data kebutuhan rill Pengadilan Agama Kelas IA Banjarmasin yang merupakan hasil rapat koordinasi oleh Pimpinan dan seluruh bagian. Kemudian di setujui oleh Ketua Pengadilan Agama Kelas IA Banjarmasin. Pada bulan Pebruari unit pengolah menginput data-data tersebut kedalam aplikasi RKAKL dengan menyesuaikan pada PAGU yang tersedia pada tahun anggaran berjalan, dan dikoreksi oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

    Unit Pengolah

    1 jam

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 39

    Kemudian ADK dikirimkan kepada Pengadilan Tinggi Agama beserta hard copynya beserta data pendukung untuk diteruskan ke Dirjen Anggaran Pusat. Kegiatan ini dilakukan dua kali selain pada bulan Pebruari juga dilakukan pada bulan Nopember setelah dilakukan pembahasan pertama di Dirjen Anggaran Pusat.

    2. PEMBAHASAN DAN PEMERIKSAAN

    Data tersebut kemudian disampaikan kepada dirjen anggaran untuk diperiksa/dikoreksi kembali, apabila masih terdapat kekeliruan akan dikembalikan kepada satker–satker yang ada di daerah. Kegiatan ini juga dilakukan dua kali yakni selain pada bulan Pebruari juga dilakukan pada bulan Nopember, namun setelah itu tinggal menunggu ADK RKAKL dari Dirjen Anggaran tahun anggaran bersangkutan.

    Unit Pengolah, Dirjen Anggaran Pusat

    c. SOP Umum

    1) SOP Surat Masuk dan Keluar

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Prosedur Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar

    A. PENERIMAAN SURAT MASUK 1. Unit Pengelola Menerima surat yang

    masuk dan memeriksa kebenaran surat, apakah tujuan surat tersebut sesuai dengan alamat kantor, apabila alamat surat tidak sesuai dengan alamat kantor, maka surat segera dikembalikan kepada pengirim surat;

    2. Membubuhkan paraf disertai nama, tanggal dan jam saat surat diterima pada Lembar Pengantar atau Buku

    Unit Pengolah Unit Pengolah

    15 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 40

    Ekspedisi atau bentuk tanda terima lainnya sebagai bukti penerimaan surat;

    3. Melakukan sortir dan mengkla-sifikasikan surat ke dalam kelompok Surat Dinas (lihat: Lampiran Perlakuan terhadap Surat Rahasia) atau surat pribadi (lihat: Lampiran Perlakuan terhadap Surat Pribadi).

    Unit Pengolah

    B. PENGELOLAAN SURAT MASUK 1. Mencatat dalam Register Surat Masuk

    dengan melampirkan Kartu Kendali dan Disposisi, kemudian mendistribusikannya kepada pembuat kebijakan dan menerima kembali lembar putih Kartu Kendali Surat;

    2. Pembuat kebijakan mempelajari isi surat, kemudian menulis disposisi dan disampaikan kembali kepada Unit Pengolah.

    Unit Pengolah Pembuat Kebijakan

    30 menit

    C. PENYELESAIAN SURAT MASUK 1. Mempelajari sesuai dengan disposisi

    yang diberikan dan menindak lanjuti sesuai isi disposisi yang kemudian menyerahkan Kartu Kendali Pertama kepada Unit Pengolah dan mencatat kedalam Register Arsip.

    Unit Pengolah 2 hari

    D. PENGARSIPAN SURAT MASUK 1. Surat yang diterima disimpan

    kedalam lemari arsip sesuai dengan klasifikasinya.

    Unit Pengolah

    5 menit

    E. PENGELOLAAN SURAT KELUAR 1. Melaksanakan isi disposisi dengan

    membuat konsep surat jawaban atau tindak lanjut, kemudian memintakan nomor Surat Dinas kepada Unit Pengelola Surat Keluar baik dengan melampirkan 1 (satu) lembar copy surat tersebut.

    2. Surat Keluar diberi nomor surat berdasarkan urutan terakhir pada Buku Register Surat Keluar dan melakukan pencatatan pada Buku Register Surat Keluar pada kolom-kolom yang telah tersedia sesuai dengan isi surat. Kemudian mencatatkannya kembali pada Kartu Kendali Surat Keluar.

    3. Kartu Kendali yang telah diisi dilampirkan pada Surat Dinas atau Surat Konsep tersebut.

    4. Meminta pada Petugas Unit Pengolah

    Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah

    2 hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 41

    yang meminta nomor surat untuk membubuhkan parafnya disertai tanggal dan jam surat tersebut pada Kartu Kendali. Kemudian Unit Pengelola Surat Keluar mengambil Kartu Kendali I (warna putih) untuk disimpan ke dalam Kotak Kartu Kendali. Sementara Kartu kendali II (warna kuning muda) dan Kartu kendali III (warna merah muda) tetap melekat pada Konsep Surat tersebut.

    5. Surat diketahui dan dipelajari serta diberi ralat (jika perlu) oleh Kepala Unit Pengolah. Hal ini dilakuakan secara berjenjang sesuai Hierarki Jabatan.

    6. Apabila surat tersebut merupakan kewenang Wakil Panitera atau Wakil Sekretaris, maka Wakil Panitera atau Wakil Sekretaris dapat membubuhkan tanda tangannya untuk selanjutnya dapat diperbanyak dan diberikan cap stempel;

    7. Apabila surat tersebut tidak dalam kewenangan Wakil Panitera atau Wakil Sekretaris, maka Wakil Panitera atau Wakil Sekretaris cukup membubuhkan parafnya pada tempat yang telah ditentukan dan kemudian diserahkan kembali pada Petugas Unit Pengolah;

    8. Surat yang telah diparaf oleh pejabat tersebut kemudian disampaikan kepada Panitera/ Sekretaris untuk diparaf atau ditandatangani.

    9. Surat dinas yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, kemudian diperbanyak sesuai jumlah tujuan surat dan tembusannya, kemudian dibubuhi stempel kantor untuk diserahkan kepada Unit Pengelola Surat Keluar disertai 1 (satu) lembar pertinggal sebagai arsip, sedangkan aslinya disimpan oleh Unit Pengolah. Catatan: Apabila Surat Keluar memiliki lampiran lebih dari 5 (lembar) lembar, maka cukup lembar pengantarnya yang dijadikan arsip.

    10. Oleh Unit Pengelola Surat Keluar, Arsip tersebut dilampirkan Kartu Kendali I (warna putih) yang tersimpan di Kotak Kartu Kendali, kemudian dicatatkan ke dalam Buku Register Arsip Surat Keluar dan disimpan ke dalam lemari arsip.

    11. Kemudian surat-surat tersebut yang

    dikirimkan dimasukan ke dalam

    Pejabat yang berwenang Unit Pengolah Pejabat yang berwenang Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah Unit Pengolah

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 42

    amplop dinas dan diberikan alamat tujuan untuk selanjutnya dikirimkan melalui Kantor Pos/ Ekspedisi sesuai tujuan surat dan tembusan-tembusannya.

    2) SOP Persediaan

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Pengelolaan Barang Persediaan/ATK.

    A. OPNAME FISIK

    1. Melakukan Opname Fisik pada barang persediaan yang masih tersedia

    2. Rekapitulasi hasil Opname Fisik.

    Pengelola Persediaan

    30 menit

    Bulanan

    B. REKAPITULASI DATA PERMINTAAN

    1. Menyerahkan blanko permintaan barang persediaan/ATK ke setiap sub bagian untuk diisi sesuai kebutuhan.

    2. Mengumpulkan semua blangko permintaan barang persediaan/ATK dari setiap sub bagian.

    3. Melakukan rekapitulasi atas permintaan barang persediaan/ATK dari setiap sub bagian.

    Pengelola Persediaan

    60 menit

    Bulanan

    C. PENCAIRAN DANA

    1. Menyusun data permintaan barang persediaan/ATK yang akan diajukan ke Bendahara.

    2. Meminta paraf dari Wakil Sekretaris untuk diketahui

    3. Mengajukan data permintaan barang persediaan/ATK ke Bendahara untuk pencairan dana.

    Pengelola Persediaan, Kasub, Wasek, Bendahara.

    30 Menit Bulanan

    D. PEMBELIAN BARANG

    1. Melakukan pembelian barang persediaan/ATK setelah dana dicairkan oleh Bendahara.

    Pengelola Persediaan.

    6 Menit

    E. REKAPITULASI DATA PEMBELIAN

    1. Melakukan pengecekan barang persediaan/ATK yang sudah dibeli.

    2. Melakukan rekapitulasi barang persediaan/ATK yang

    Pengelola Persediaan, Operator Aplikasi Persediaan.

    60 Menit Bulan

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 43

    sudah dibeli dan menyerahkan data pembelian barang persediaan/ATK kepada Pengelola Aplikasi Persediaan

    F. PENDISTRIBUSIAN 1. Memasukkan barang

    persediaan/ATK ke dalam lemari barang persediaan/ATK.

    2. Mempersiapkan barang persediaan/ATK sesuai blanko permintaan setiap sub bagian sesuai keadaan riil barang persediaan/ATK.

    3. Mempersiapkan Berita Acara Serah Terima Barang Persediaan/ATK.

    4. Melakukan drop barang persediaan/ATK ke setiap sub bagian sesuai dengan dengan blanko permintaan dan riil barang persediaan/ATK yang ada.

    5. Meminta penanggung jawab sub bagian untuk menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang persediaan/ATK.

    6. Melakukan distribusi barang persediaan/ATK kepada karyawan/karyawati yang memerlukan.

    7. Melakukan pencatatan permintaan karyawan/karyawati pada Buku Permintaan ATK.

    Pengelola Persediaan, Kasub. Pengelola Persediaan Pengelola Persediaan

    60 Menit 5 Menit 5 Menit

    Bulanan Harian Harian

    Pengelolaan Barang Persediaan/ATK Selesai.

    3) SOP Aplikasi Persediaan

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket.

    DISKRIPSI : Pengelolaan Aplikasi Persediaan.

    A. PERSIAPAN DATA 1. Nota Pembelian, Data

    Persediaan, Data Opname Fisik dan sebagainya.

    Pengelola Adm. Keuangan, Pengelola Adm. Umum, Operator Aplikasi Persediaan.

    10 menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 44

    B. PROSES PENGINPUTAN DATA 1. Melakukan input data

    Persediaan Masuk (Pembelian) Barang Persediaan/ATK.

    2. Melakukan Input data Persediaan Keluar (Permintaan) Barang Persediaan/ATK.

    3. Melakukan Input data hasil Opname Fisik.

    4. Back Up data.

    Operator Aplikasi Persediaan.

    60 menit

    Bulanan

    C. PENGIRIMAN DATA 1. Melakukan Pengiriman

    Data Persediaan ke Aplikasi SIMAK-BMN.

    Operator Aplikasi Persediaan & Operator SIMAK-BMN.

    5 Menit

    Semesteran

    D. PENCETAKAN LAPORAN 1. Cetak Buku Persediaan.

    2. Cetak Laporan Persediaan dan Rincian Laporan Persediaan.

    3. Membuat Berita Acara Opname Fisik Barang Persediaan.

    Operator Aplikasi Persediaan , Pengelola Persediaan & Kuasa Pengguna Barang.

    60 Menit Semesteran

    E. PELAPORAN 1. Pengiriman Back Up Ke

    KPKNL. 2. Pengiriman Berita Acara

    Opname Fisik Barang Persediaan ke KORWIL SIMAK-BMN.

    Operator Aplikasi Persediaan, KPKNL dan KORWIL SIMAK-BMN.

    30 Menit Semesteran

    Pengelolaan Aplikasi Persediaan selesai.

    4) SOP Laporan BMN (SIMAK BMN)

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Pengelolaan Laporan BMN dan Rekonsiliasi.

    A. PERSIAPAN DATA 1. Data berupa SPM, SP2D, Data

    Penghapusan, Nota Pembelian, Data Persediaan dan sebagainya.

    Peng.Adm. Keuangan, Peng.Adm. Umum, Op.SIMAK-BMN.

    10 menit

    B. PROSES PENGINPUTAN DATA 1. Melakukan input data sesuai

    transaksi. Operator SIMAK-BMN.

    60 menit

    Bulanan

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 45

    2. Melakukan proses back up data SIMAK-BMN.

    C. REKONSILIASI DATA 1. Melakukan Rekonsiliasi

    Internal antara SIMAK-BMN dengan SAKPA.

    2. Cetak data Neraca BMN dan diserahkan ke Operator SAKPA sebagai kelengkapan rekonsiliasi Aplikasi SAKPA ke KPPN.

    3. Pembuatan Berita Acara Rekonsiliasi Internal Bulan Berjalan.

    4. Pembuatan Catatan Laporan BMN (CLBMN)

    5. Rekonsiliasi ke KPKNL

    Operator SIMAK-BMN & Operator SAKPA. Operator SIMAK-BMN & Operator SAKPA, Kuasa Pengguna Barang. Operator SIMAK-BMN & KPKNL

    15 Menit 30 Menit 60 Menit 60 Menit

    Bulanan Bulanan Semesteran Semesteran

    D. PENCETAKAN LAPORAN 1. Cetak laporan BMN

    Interakomptable, Extrakomptable dan Gabungan Interakomptable dan Extrakomptable.

    2. Cetak Catatan Laporan BMN (CLBMN).

    3. Semua Laporan dijilid.

    Operator SIMAK-BMN

    60 Menit Semesteran

    E. PELAPORAN SIMAK-BMN 1. Melakukan Pelaporan SIMAK-

    BMN ke Koordinator Wilayah SIMAK-BMN

    Operator SIMAK-BMN

    60 Menit Semesteran

    Pengelolaan pelaporan Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) selesai.

    5) SOP Pengelolaan Kendaraan Dinas

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat Terkait

    Waktu Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Penunjukan Pemegang Kendaraan Dinas

    A. PENGAJUAN PERMOHONAN 1. Setelah Acara Pelantikan, maka

    Pejabat yang baru dapat mengajukan Usul Penggunaan Kendaraan Dinas Operasional dengan melampirkan Surat Pernyataan, Copy SK Jabatan dan BA Serah Terima Jabatan kepada Kepala Subbag Umum selaku Unit Pengelola.

    Kepala Subbag Umum

    30 Menit

    B. PENELAAHAN DAN PEMBUATAN SK

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 46

    1. Unit pengelola menelaah Usul Penggunaan Kendaraan Dinas Operasional.

    2. Unit Pengelola membuatkan konsep SK Penggunaan Kendaraan Dinas Operasional yang baru dan disampaikan secara berjenjang sesuai Hierarki Jabatan sampai kepada Ketua PTA atau Panitera/ Sekretaris selaku Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang.

    3. Ketua PTA menyetujui dengan membubuhkan tanda tangan pada SK tersebut dan menyerahkannya kembali kepada Unit Pengelola.

    4. Berdasarkan SK tersebut, Unit Pengelola membuatkan Berita Acara Serah Terima Kendaraan Dinas yang dimaksud dari Pejabat yang lama kepada Pejabat yang baru disaksikan oleh Pejabat lainnya sekurang-kurangnya yang setingkat atau setara jabatannya.

    Kepala Subbag Umum

    Kepala Subbag Umum, Panitera/Sekretaris, Ketua. Kepala Subbag Umum

    5 Menit

    30 Menit 10 Menit 30 Menit

    C. PENGARSIPAN 1. Unit Pengelola selanjutnya

    memperbanyak SK dan Berita Acara tersebut untuk disampaikan kepada Pejabat yang baru dan tujuan tembusannya dan 1 (satu) berkas pertinggal sebagai arsip.

    Kepala Subbag Umum & Pengelola Arsip

    5 Menit

    Penunjukan Pemegang Kendaraan Dinas Selesai

    6) SOP Pengelolaan Rumah Dinas

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Penunjukan Penghuni Rumah Dinas

    A. PENGAJUAN PERMOHONAN 1. Setelah Acara Pelantikan, maka

    Pejabat yang baru dapat mengajukan Usul Penghunian Rumah Dinas dengan melampirkan Surat Pernyataan, Copy SK Jabatan dan BA Serah Terima Jabatan kepada Kepala Subbag Umum selaku Unit Pengelola.

    Kepala Subbag Umum

    30 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 47

    B. PENELAAHAN DAN PEMBUATAN SK 1. Unit pengelola menelaah Usul

    Penghunian Rumah Dinas. 2. Unit Pengelola membuatkan

    konsep SK Penghunian Rumah Dinas yang baru dan disampaikan secara berjenjang sesuai Hierarki Jabatan sampai kepada Ketua PTA atau Panitera/ Sekretaris selaku Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang.

    3. PB/ KPB menyetujui dengan membubuhkan tanda tangan pada SK tersebut dan menyerahkannya kembali kepada Unit Pengelola.

    4. Unit Pengelola membuatkan Berita Acara Serah Terima Rumah Dinas yang dimaksud dari Pejabat yang lama kepada Pejabat yang baru disaksikan oleh Pejabat lainnya sekurang-kurangnya yang setara atau 1 (satu) tingkatan dibawah jabatannya.

    Kepala Subbag Umum

    Kepala Subbag Umum, Panitera/Sekretaris, Ketua. Kepala Subbag Umum

    5 Menit

    30 Menit 10 Menit 30 Menit

    C. PENGARSIPAN 1. Unit Pengelola selanjutnya

    memperbanyak SK dan Berita Acara tersebut untuk disampaikan kepada Pejabat yang baru dan tujuan tembusannya dan 1 (satu) berkas pertinggal sebagai arsip.

    Kepala Subbag Umum & Pengelola Arsip

    5 Menit

    Penunjukan Penghuni Rumah Dinas Selesai

    7) SOP Penghapusan

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI :

    Pengadministrasian Usul Penghapusan

    A. USUL PEMBENTUKAN PANITIA PENGHAPUSAN BMN

    1. Ketua Pengadilan Agama

    mengajukan Usul

    Pembentukan Panitia

    Penghapusan Barang Milik

    Negara dengan melampirkan

    Ketua Pengadilan Agama, Ketua PTA

    5 hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 48

    nama-nama panitia yang

    diusulkan kepada Ketua

    Pengadilan Tinggi Agama

    Banjarmasin untuk ditetapkan;

    B. TUGAS PANITIA PENGHAPUSAN BMN

    Setelah mendapatkan Surat

    Keputusan Pembentukan Panitia

    Penghapusan BMN, Panitia

    kemudian mulai bekerja yang

    antara lain:

    1) Menginventarisir dan meneliti

    barang yang akan dihapus;

    2) Menilai kondisi fisik barang

    yang akan dihapus;

    3) Menetapkan perkiraan nilai

    limit terendah penjualan

    barang yang akan dihapus;

    4) Membuat Berita Acara

    Penilaian/ Pemeriksaan.

    5) Menyelesaikan kelengkapan

    administrasi usul

    penghapusan.

    Panitia Penghapusan BMN

    7 hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 49

    C. PENGAJUAN BERKAS

    Selanjutnya Panitia mengajukan

    Berkas Usul Penghapusan tersebut

    kepada Panitera/ Sekretaris selaku

    Kuasa Pengguna Barang untuk

    dipelajari dengan Surat Pengantar

    yang ditandatangani oleh Ketua

    Pengadilan Agama menyampaikan

    Usul Permohonan Penghapusan

    BMN terhadap barang yang

    dimaksud dikirimkan ke KPKNL /

    Kanwil DJKN sebagaimana

    kewenangannnya sesuai nilai BMN

    yang akan dihapus dengan

    melampirkan:

    a. Untuk Penghapusan Peralatan

    Kantor, melampirkan:

    1) Alasan/ Pertimbangan

    Penghapusan BMN;

    2) Surat Izin Penghapusan dari

    Eselon I atau sesuai dengan

    pelimpahan wewenang;

    3) Surat Keputusan

    Pembentukan Panitia

    Penghapusan Barang Milik

    Negara;

    4) Laporan Hasil Penelitian;

    5) Berita Acara Penilaian/

    Pemeriksaan oleh Panitia

    Penghapusan Barang Milik

    Negara;

    6) Kartu Inventaris Barang yang

    akan dihapus;

    7) Laporan semester/ saldo awal

    Barang Milik Negara (Daftar

    Inventaris Barang);

    8) Foto –foto barang yang akan

    dihapus (tampak depan,

    Panitia Penghapusan BMN

    14 hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 50

    samping dan belakang);

    9) Daftar BMN yang akan

    dihapus beserta Harga Limit

    dan Harga Taksiran yang

    nantinya diperuntukan

    kepada KPKNL/ Kanwil DJKN.

    10) Surat Pernyataan

    Pertanggungjawaban Nilai

    Limit Penjualan BMN yang

    akan dihapus;

    b. Untuk Penghapusan Gedung dan

    Bangunan untuk dibangun

    kembali, melampirkan:

    1) Alasan/ Pertimbangan

    Penghapusan BMN;

    2) Salinan DIPA tahun yang

    bersangkutan;

    3) Surat Keputusan

    Pembentukan Panitia

    Penghapusan Barang Milik

    Negara;

    4) Berita Acara Penelitian oleh

    Panitia Penghapusan Barang

    Milik Negara;

    5) Laporan Hasil Pemeriksaan

    dan Penilaian Harga Taksiran

    Bangunan oleh Dinas

    Pekerjaan Umum setempat;

    6) Kartu Inventaris Barang yang

    akan dihapus;

    7) Laporan semester/ saldo awal

    Barang Milik Negara (Daftar

    Inventaris Barang);

    8) Foto–foto bangunan yang

    akan dihapus dan disertai

    penjelasan penggunaan

    bangunan (tampak depan,

    samping dan belakang);

    9) Daftar BMN yang akan

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 51

    dihapus beserta Harga Limit

    dan Harga Taksiran;

    10) Surat Pernyataan

    Pertanggungjawaban Nilai

    Limit Penjualan BMN yang

    akan dihapus.

    c. Untuk penghapusan Kendaraan

    Bermotor, melampirkan:

    1) Alasan/ Pertimbangan

    Penghapusan BMN;

    2) Surat Pernyataan dari Kepala

    Satker bahwa adanya

    penghapusan tersebut tidak

    akan mengganggu

    penyelengaraan tugas pokok

    dan fungsi;

    3) Surat Keputusan Pembentukan

    Panitia Penghapusan Barang

    Milik Negara;

    4) Berita Acara Penelitian oleh

    Panitia Penghapusan Barang

    Milik Negara;

    5) Surat Keterangan dari

    Dinas Perhubungan setempat;

    6) Berita Acara

    Penilaian/ Pemeriksaan

    Kendaraan yang akan

    dihapus;

    7) Kartu Inventaris

    Barang yang akan dihapus;

    8) Laporan semester/ saldo awal

    Barang Milik Negara (Daftar

    Inventaris Barang Kendaraan

    Bermotor);

    9) Foto kendaraan bermotor

    yang akan dihapus (tampak

    depan, samping dan

    belakang);

    10) Salinan Surat

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 52

    tanda Kendaraan bermotor

    (STNK) dan Buku Pemilikan

    Kendaraan Bermotor (BPKB);

    11)Lampiran Daftar BMN yang

    akan dihapus beserta Harga

    Limit dan Harga Taksiran

    yang nantinya diperuntukan

    kepada KPKNL/ DJKN.

    12) Surat Pernyataan

    Pertanggungjawaban Nilai

    Limit Penjualan BMN yang

    akan dihapus;

    D. PEMBUATAN PENGANTAR

    REKOMENDASI

    Selanjutnya setelah menerima

    Persetujuan Penghapusan dari

    KPKNL/ Kanwil DJKN, Panitia

    membuat Pengantar Permohonan

    Rekomendasi yang ditandatangani

    oleh Ketua PTA kepada Kepala BUA

    MARI dengan melampirkan:

    a. Seluruh lampiran

    penghapusan;

    b. Lampiran Daftar BMN yang

    akan dihapus yang

    diperuntukan kepada Kepala

    BUA MARI.

    c. Persetujuan Penghapusan

    Penghapusan dari KPKNL/

    Kanwil DJKN

    Panitia Penghapusan BMN

    7 hari

    E. PROSES BUA Badan Urusan Administrasi akan

    memprosesnya, apabila berkas

    dianggap lengkap, maka Kepala

    BUA akan mengeluarkan Surat

    Keputusan Penghapusan

    BUA 60 hari

    Pengadministrasian Usul Penghapusan Selesai

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 53

    8) SOP Lelang Penghapusan BMN

    No Uraian Kegiatan Pelaksanaan Unit/Pejabat

    Terkait Waktu

    Penyelesaian Ket

    DISKRIPSI : Proses Lelang Penghapusan BMN

    A. PENGAJUAN PERMINTAAN JADUAL LELANG

    Dengan melampirkan Copy Surat

    Keputusan Kepala BUA tersebut,

    Panitia Penghapusan mengirimkan

    Permintaan Jadual Lelang yang

    ditandatangani Ketua PTA dengan

    tembusan sebagaimana pada Surat

    Keputusan Kepala BUA tersebut

    Panitia Penghapusan BMN, Ketua PTA, Kepala BUA

    7 hari

    B. PENGIRIMAN SURAT PEMBERITAHUAN LELANG

    Oleh KPKNL/ Kanwil DJKN akan

    mengirimkan Surat Pemberitahuan

    Jadual Lelang kepada Ketua PTA

    KPKNL/DJKN 2 hari

    C. PENGUMUMAN LELANG

    Panitia Penghapusan selanjutnya

    membuat Pengumuman seperti

    yang dimaksud dalam surat KPKNL

    tersebut dan kemudian

    mengirimkan surat yang

    melampirkan bukti Pengumuman

    Lelang Penghapusan tersebut yang

    dialamatkan kepada KPKNL/

    Kanwil DJKN

    Perhatian: jika nilai penghapusan

    seluruhnya lebih besar dari Rp

    30.000.000,00 (Tiga Puluh Juta

    Rupiah), maka selain diumumkan

    melalui papan pengumuman resmi

    Pengadilan Agama yang

    bersangkutan, wajib pula

    diumumkan melalui media cetak

    daerah

    Panitia Penghapusan BMN

    3 hari

    D. LELANG BMN Pada hari yang telah ditentukan, Petugas Lelang

    dan Panitia 1 hari

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 54

    Petugas Lelang dari KPKNL

    bersama Panitia Penghapusan

    melelangkan Barang Milik Negara

    yang akan dihapus

    Penghapusan BMN

    E. HASIL LELANG

    Hasil dalam Rapat Lelang tersebut

    dicantumkan dalam Berita Acara

    Lelang Penghapusan/ Risalah

    Lelang

    KPKNL 7 hari

    F. BERITA ACARA/RISALAH LELANG

    Berita Acara/ Risalah tersebut

    dikirimkan oleh KPKNL kepada

    Panitia Penghapusan

    KPKNL 3 hari

    G. RETENSI (PEMUSNAHAN)

    Berdasarkan Risalah Lelang

    tersebut, Panitia Penghapusan

    selanjutnya dapat menyetorkan

    Hasil Lelang ke Kas Negara dan

    melakukan retensi (pemusnahan)

    terhadap barang sisa lelang serta

    membuat Berita Acara

    Pemusnahan BMN

    Panitia Penghapusan BMN

    2 hari

    Proses Lelang Penghapusan BMN Selesai

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 55

    2. SOP Kepaniteraan

    1). SOP Pelayanan Perkara

    No. DISKRIPSI PELAYANAN URAIAN KEGIATAN PELAYANAN WAKTU

    PENYELESAIAN

    01 MEJA INFORMASI 1 Menanyakan keperluan Pemohon Informasi dan memberikan penjelasan tentang informasi yang diperlukan berkaitan dengan :

    Syarat-syarat berperkara, Cerai Gugat, Pengangkatan anak, Wali Adol, Cerai Talak, Isbat Nikah, Poligami dan lain Lain,

    5 Menit

    Jadwal Sidang. 3 Menit

    Putusan sudah dijatuhkan 3 Menit

    Akte Cerai 3 Menit

    2 Mencatat data Pemohon Informasi Kedalam Buku Register Informasi

    2 Menit

    02 PENERIMAAN PERKARA Meja 1

    1 Menerima perkara yang masuk 30 Menit

    2 Menerima perkara bagi yang buta huruf dan membuatkan gugatan/permohonan.

    30 Menit

    3

    Penandatanganan surat gugatan/permohonan oleh Ketua Pengadilan atau Hakim yang ditunjuk bagi yang buta huruh

    10 Menit

    4

    Membuatkan tanda terima bahwa Perkaranya sudah didaftar dalam Register perkara gugatan/permohonan

    5 Menit

    03 PENGEMBALIAN SISA

    PANJAR PERKARA

    KASIR

    1 Mencari No. Perkara pada buku jurnal keuangan sesuai dengan Nomor yang bersangkutan

    3 Menit

    2

    Menghitung total biaya penggilan, PNBP dan biaya proses, pemberitahuan Amar Putusan, serta biaya panggilan ikrar bagi perkara cerai talak

    5 Menit

    3

    Mencatat apa yang ditulis dalam Jurnal keuangan kedalam buku bantu penerimaan dan pengeluaran harian

    5 Menit

    4 Memasukkan apa yang ditulis dijurnal keuangan kedalam KIPA

    2 Menit

    5 Mencetak kwitasi pengembalian 3 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 56

    Panjar pada SIADPA

    6 Tanda tangan kwitansi dan penyerahan sisa panjar kepada pihak

    1 Menit

    04 PENYERAHAN PUTUSAN PENETAPAN

    Meja III 1

    Mencari No.Perkara Salinan Putusan/Penetapan yang akan diambil Para pihak

    5 Menit

    2

    Mencatat dalam buku khusus dan Berikut menentukan biaya PNBP Yang harus dibayar sesuai PP No.53 Tahun 2008

    5 Menit

    05 PEMBUATAN AKTA CERAI SEKALIGUS PENGAMBILAN

    BAGI PARA PIHAK YANGBARU MENGUCAPKAN

    IKRAR TALAK

    1

    Pembuatan akta cerai sesuai dengan No.Perkara para pihak berikut penandatanganan dan stempel akta cerai

    10 Menit

    2

    Mencatat dalam buku khusus Penyerahan akta cerai dan menentukan biaya PNBP sesuai PP No.53 tahun 2008

    5 Menit

    06 PENYERAHAN AKTA CERAI (Cerai Gugat) 1

    Mencari Akta Cerai yang akan diambil para pihak sesuai No.Perkara yang bersangkutan

    5 Menit

    2

    Mencatat dalam buku khusus penyerahan Akta Cerai , dan menentukan biaya PNBP sesuai PP No.53 tahun 2008

    5 Menit

    2). SOP Penerimaan Perkara

    Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat

    Terkait

    Waktu Penyelesaia

    n Ket.

    DISKRIPSI :

    Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan

    Memberikan pelayanan jasa publik dan pelayanan administratif secara sederhana, cepat dan terukur

    PENDAFTARAN

    PERKARA TINGKAT

    PERTAMA

    4. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar

    termasuk soft copynya. Dari

    Penggugat/Pemohon

    5. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

    6. Menaksir panjar biaya perkara dan

    Petugas Meja I

    Petugas Meja I

    Petugas Meja I

    5 Menit

    5 Menit

    10 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 57

    3). SOP Penerimaan Perkara bagi buta huruf

    membuat SKUM Rangkap 3 serta

    menyerahkan SKUM tersebut kepada

    Penggugat/Pemohon agar membayar

    panjar biaya perkara pada bank yang

    ditunjuk

    7. Menerima pembayaran panjar biaya perkara sesuai SKUM

    8. Memberi tanda lunas dan nomor perkara pada SKUM setelah Penggugat/Pemohon

    membayar panjar biaya perkara di Bank

    yang ditunjuk.

    9. Mencatat panjar biaya perkara dalam buku jurnal perkara yang bersangkutan

    10. Membubuhkan nomor perkara pada surat gugatan/ permohonan dengan stempel

    yang telah ditetapkan.

    11. Menyerahkan SKUM lembat pertama kepada Penggugat/Pemohon untuk

    disimpan yang bersangkutan

    12. Menyerahkan berkas perkara berisi surat gugatan/permohonan besert SKUM lembar

    kedua kepada Penggugat/Pemohon untuk

    mendaftar perkaranya pada petugas meja II

    13. Mencatat perkara gugatan dalam buku register gugatan dan perkara permohonan

    dalam buku register perrmohonan

    14. Menyerahkan satu eksemplar surat gugatan/permohonan kepada

    Penggugat/Pemohon untuk disimpan yang

    berasangkutan

    Petugas bank

    Kasir

    Kasir

    Kasir

    Kasir

    kasir

    Petugas Meja II

    Petugas meja II

    15 menit

    5 Menit

    5 Menit

    5 Menit

    2 menit

    2 menit

    15 Menit

    2 menit

    Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat

    pelaksana Waktu

    Penyelesaian Ket.

    DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

    keadilan Memberikan pelayanan jasa publik dan pelayanan

    administratif

    secara sederhana, cepat dan terukur

    A.

    PROSES PENDAFTARAN PERKARA OLEH ORANG YANG BUTA HURUF

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 58

    B

    PENDAFTARAN PERKARA

    1. Menghadap petugas meja I untuk

    menyampaikan kehendaknya ingin mengajukan gugatan/permohonan

    2. Melapor kepada Ketua tentang

    adanya orang buta huruf yang ingin mengajukan gugatan/ permohonan

    3. Menunjuk hakim agar

    membuatkan catatan gugatan/permohonan lisan

    4. Membuat catatan

    gugatan/permohonan lisan 5. Menyerahkan catatan gugatan/

    permohonan lisan kepada calon Penggugat/Pemohon untuk menghadap meja petugas meja I

    6. Menghadap petugas meja 1 dan

    menyerahkan catatan gugatan/ permohonan lisan

    7. Menerima surat gugatan/

    permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

    8. Meneliti surat gugatan/

    permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

    9. Menaksir panjar biaya perkara dan

    membuat SKUM Rangkap 3 serta menyerahkan SKUM tersebut kepada Penggugat/Pemohon agar membayar panjar biaya perkara pada bank yang ditunjuk

    10. Menerima pembayaran panjar

    biaya perkara sesuai SKUM

    11. Memberi tanda lunas dan nomor

    perkara pada SKUM setelah

    Calon

    Penggugat/Pemohon

    Petugas meja I

    Ketua

    Hakim yang ditunjuk

    Hakim yang ditunjuk

    Calon Penggugat/

    Pemohon

    Petugas Meja I

    Petugas Meja I

    Petugas Meja I

    Petugas bank

    Kasir

    Kasir

    5 menit

    5 menit

    5 menit

    2 jam

    5 menit

    5 menit

    5 Menit

    5 Menit

    5 Menit

    5 menit

    5 Menit

    5 Menit

  • LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN TAHUN 2015 Page 59

    4). SOP Pendaftaran Perkara Prodeo

    No. Uraian Kegiatan Keterangan Pelayanan Unit/Pejabat

    Terkait

    Waktu Penyelesai

    an Ket

    DESKRIPSI : Prosedur Operasi Tata Cara Penerimaan Pendaftaran Perkara dengan Pembayaran Cuma-Cuma (Prodeo)

    A.

    PERMOHONAN DAN GUGATAN SECARA CUMA-CUMA (PRODEO)

    1. Menerima permohonan dan

    Meja I

    10 Menit

    Penggugat/Pemohon membayar panjar biaya perkara di Bank yang ditunjuk.

    12. Mencatat panjar biaya perkara

    dalam buku jurnal perkara yang bersangkutan

    13. Membubuhkan nomor perkara

    pada surat gugatan/ permohonan dengan stempel yang telah ditetapkan.

    14. Menyerahkan SKUM lembat

    pertama kepada Penggugat/Pemohon untuk disimpan yang bersangkutan