31
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek dan bidang salah satunya adalah di bidang budaya dan diplomasi yang dikenal dengan diplomasi budaya. Diplomasi budaya adalah cara alternatif bagi sebuah negara agar mencapai kepentingan nasionalnya melalui budaya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Milton Cumming, Jr, ia menjelaskan bahwa Diplomasi budaya merupakan pertukaran ide-ide, transformasi, seni dan askpek lainnya yang berhubungan dengan budaya antar negara dan masyarakat agar saling memahami. 1 Kerjasama melalui diplomasi budaya diharapkan dapat memberikan dampak terhadap hubungan antar negara maupun masyarakat agar saling memahami melalui budaya, sehingga dengan hal tersebut sebuah negara dapat mencapai kepentingan nasionalnya dengan cara mendukung adanya integrasi antar masyarakat. Upaya mencapai kepentingan melalui budaya dapat dilihat dari beberapa negara maju yang berhasil menggunakan budaya sebagai instrumen diplomasi budaya diantaranya adalah Jepang, dan Korea Selatan. Jepang melalui budaya populernya yaitu world coldsplay submit (WCS), berhasil meningkatkan citra 1 ClarisaGabriella,“Peran Diplomaasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya” (Universitas Hasanuddin Makasar, 2013), https://core.ac.uk/download/pdf/25491649.pdf.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai

aspek dan bidang salah satunya adalah di bidang budaya dan diplomasi yang

dikenal dengan diplomasi budaya. Diplomasi budaya adalah cara alternatif bagi

sebuah negara agar mencapai kepentingan nasionalnya melalui budaya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Milton Cumming, Jr, ia menjelaskan bahwa

Diplomasi budaya merupakan pertukaran ide-ide, transformasi, seni dan askpek

lainnya yang berhubungan dengan budaya antar negara dan masyarakat agar

saling memahami.1 Kerjasama melalui diplomasi budaya diharapkan dapat

memberikan dampak terhadap hubungan antar negara maupun masyarakat agar

saling memahami melalui budaya, sehingga dengan hal tersebut sebuah negara

dapat mencapai kepentingan nasionalnya dengan cara mendukung adanya

integrasi antar masyarakat.

Upaya mencapai kepentingan melalui budaya dapat dilihat dari beberapa

negara maju yang berhasil menggunakan budaya sebagai instrumen diplomasi

budaya diantaranya adalah Jepang, dan Korea Selatan. Jepang melalui budaya

populernya yaitu world coldsplay submit (WCS), berhasil meningkatkan citra

1 ClarisaGabriella,“Peran Diplomaasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan

Nasionalnya” (Universitas Hasanuddin Makasar, 2013),

https://core.ac.uk/download/pdf/25491649.pdf.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

2

positif Jepang terhadap negara lain sehingga berdampak pada sektor

perekonomian Jepang.2 Selain Jepang, Korea Selatan juga berhasil menjadikan

budaya yang dimiliki sebagai alat diplomasi untuk mencapai kepentingannya,

salah satunya yaitu melalui Korean Wave. Pencapaian korea selatan lelaui budaya

berdampak terhadap citra positif negaranya serta peningkanan ekonomi

negaranya.3

Seperti halnya kedua negara yang telah dijelaskan diatas, Indonesia adalah

negara yang menggunakan budaya sebagai sarana diplomasi budaya. Kekayaan

budaya yang dimiliki oleh Indonesia digunakan oleh Indonesia untuk

memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaannya terhadap negara lain.

Adapun beberapa budaya Indonesia yang cukup terkenal diantaranya seperti

budaya batik, tari, bahasa, pakaian, kuliner, film dan budaya-budaya lainnya yang

kemudian digunakan oleh Indonesia agar negara lain tertarik dan lebih mengenal

Indonesia, atau dengan kata lain berbagai budaya dan kekhasan yang dimiliki oleh

Indonesia tersebut dijadikan sebagai alat diplomasi untuk menarik perhatian

dunia luar dalam rangka mencapai kepentingan nasional Indonesia itu sendiri.4

2 Ibid, 3 Suryani Putu Elvina Suryani, “Korean Wave Sebagai Instrumen Soft Power Untuk Memperoleh

Keuntungan Ekonomi Korea Selatan,” GLOBAL Vol. 16 No (2014),

http://global.ir.fisip.ui.ac.id/index.php/global/article/view/8. 4 Andrik Purwasito, Andrik Purwasito, and Erwin Kartinawati, “Wayang Dan Batik Sebagai

Wahana Praktek Diplomasi Kebudayaan Wayang And Batik As A Media For Cultural Diplomacy

Practice” 1 (2019): 1–11; Abdul Aziz, “Diplomasi Kebudayaan Indonesia Di Amerika Serikat

Melalui Program Rumah Budaya” (Universitas Muhammadiyah Malang, 2017); Lidya Desriyanti,

“Diplomasi Budaya Indonesia Melalui Wayang Kulit Di Amerika Serikat,” JOM FISIP volume 4 N

(2017), https://www.neliti.com/publications/207183/diplomasi-budaya-indonesia-melalui-wayang-

kulit-di-amerika-serikat.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

3

Sebagai negara majemuk yang kaya akan keberagaman seni serta adat

istiadat, Indonesia memanfaatkan hal tersebut dengan memaksimalkan potensi

kebudayaan yang dimiliki untuk dijadikan alat diplomasi dengan sejumlah negara

alainnya. Salah satu contohnya yaitu seperti pada perayaan konfensi Asia-Afrika

ke 60, dimana Angklung digunakan untuk membangun kedekatan dengan para

peserta.5

Selain itu, salah satu upaya lainnya yang dilakukan Indonesia dalam

memperkenalkan budaya terhadap masyarakat Internasional yaitu dengan

membangun rumah budaya. Indonesia berhasil membangun rumah budaya di

Jerman sebagai sarana bagi masyarakat Jerman dan masyarakat Eropa untuk lebih

mengenal budaya Indonesia. Melalui inisiatifnya dalam pembangunan rumah

budaya di Jerman tersebut, Indonesia mampu meningkatkan kesan positif negara

Indonesia terhadap Jerman, bagi masyarakat Jerman Indonesia merupakan negara

berkembbang, namun setelah adanya rumah budaya tersebut, Jerman dapat

mengenal Indonesia dengan lebih baik melalui keunikan dan ciri khas yang dapat

menjadi nilai tambahan bagi Indonesia di mata Jerman.6

Selanjutnya, keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan citra positif

Indonesia melalui budaya juga dibuktikan melalui pelaksanaan International

Gamelan Festival 2018. Kegiatan tersebut membuat peserta dari berbagai negara

5 Adhiatma Nanda Wardhana, “, Angklung Sebagai Media Soft Power Diplomacy Indonesia Dalam

Peringatan Konferensi Asia Afrika Ke-60,” Journal of International Relations., 2016,

https://jurnalhiuns.files.wordpress.com/2016/10/journal-skripsi-nanda.pdf. 6 Bertha Pramesti Yuza, “Strategi Indonesia Menggunakan Rumah Budaya Sebagai Sarana

Diplomasi Kebudayaan Terhadap Jerman,” JOM FISIP Vol. 3 No. (n.d.),

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7619/7291.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

4

lebih mengenal budaya Indonesia khususnya gamelan.7 Penggunaan budaya dalam

pelaksanaan diplomasi budaya yang berdampak terhadap citra posistif Indonesia

membuat Indonesia semakin optimis untuk lebih meningkatkan penggunaan

budaya dalam pelaksanaan diplomasinya.

Potensi kebudayaan yang dimiliki Indonesia sudah banyak menarik

perhatian masyarakat internasional, salah satunya adalah batik. Batik merupakan

budaya tak benda yang telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai budaya milik

Indonesia, meskipun penggunaan batik dalam diplomasi budaya memiliki sifat

yang untik diukur dan menyangkut masyarakat umum, namun dengan

dikukuhkannya batik oleh UNESCO dan sudah diketahui oleh masyarakat

Internasional, membuat Indonesia semakin optimis untuk menggunakan batik

sebagai salah satu instrumen dalam pelaksanaan diplomasi budaya.

Beberapa negara maju yang menjadi tujuan utama Indonesia untuk

menggunakan batik sebagai instrumen diplomasi budaya adalah Jepang. Hal

tersebut dikarenakan kain batik dapat dikolaborassikan dengan pakaian khas

Jepang, selain itu karna Jepang merupakan negara dengan jumlah ekspor tertinggi

setelah Amerika Serikat. Terbukti pada tahun 2015 Jepang merupakan negara

dengan jumlah ekspor batik sebesar 9,22 juta dollar AS tertinggi setelah Amerika

serikat.8

7 Siti Afifah Khatrunada and gilang nur Alam, “Diplomasi Budaya Indonesia Melalui International

Gamelan Festival 2018 Di Solo,” Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR) Vol. 1

No. (2019), https://doi.org/10.24198/padjir.v1i2.26125. 8 Agung Budi Santoso, “Lima Besar Negara Ekspor Batik Indonesia,” Tribunnews.Com, 2015,

https://www.tribunnews.com/bisnis/2015/10/04/lima-besar-negara-pasar-ekspor-batik-indonesia.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

5

Selain itu, pada tahun 2013, merupakan langkah awal dan peluang bagi

Indonesia untuk mempromosikan dan mengenalkan kembali batik terhadap

masyarakat Jepang maupun Internasional. Melalui keikutsertaannya dalam kegiatan

Tokto Internasional Gift Show (TIGS), kegiatan tersebut merupakan pameran

dagang terbesar yang diadakan di Jepang serta di ikuti oleh berbagai negara.

Dimana pada kegiatan tersebut batik yang laris adalah batik Cirebon yang

peminatnya lebih banyak berasal dari Kyoto, Jepang.9 meskipun hal tersebut

merupakan kegiatan ekonomi namun secara tidak langsung juga memperkenalkan

batik terhadap masyrakat Jepang maupun Internasional. Selain itu pada 2018,

Indonesia berhasil menandatangani MoU yang berisi tentang perijinan

menggunakan produk Jepang yaitu Yakuta dengan memasukkan unsur batik pada

motif Yakuta.10 Dimana dari hasil tersebut dapat dipasarkan dan diikut sertakan

dalam kegiatan 60 tahun kerjasama diplomatik Indonesia dan Jepang.

Kegunaan batik dalam pelaksaan diplomasi budaya yaitu untuk mencapai

kepentingan nasional Indonesia agar batik lebih dikenal dan semakin diminati oleh

masyarakat internasional, serta meningkatkan citra positif Indonesia terhadap

masyarakat internasional. Selain itu diharapkan juga berdampak terhadap

perekonomian Indonesia. Diplomasi budaya melalui batik yang dilakukan oleh

Indonesia terhadap Jepang dapat dilaksanakan oleh aktor pemerintah maupun non

9 Sri Wulan Destriyani, Lusi Andriyani, and Usni, “Strategi Diplomasi Budaya Untuk Meningkatan

Ekspor Batik indonesia Ke Jepang,” Jurnal Politik Indonesia Dan Global Vol.1, no. NO.2 (2020):

5, https://jurnal.umj.ac.id/index.php/Independen/article/view/7977. 10 Wardi, “Perkuat Litbang Dan Pemasaran, BBKB Melakukan Penandatanganan MoU Dengan

Mr. Masato Kuroda,” Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, 2018,

https://www.batik.go.id/index.php/post/read/perkuat_litbang_dan_pemasaran__bbkb__melakukan

_penandatanganan_mou_dengan_mr__masato_kuroda_0.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

6

pemerintah. Peran pemerintah dalam melakukan negosiasi dengan pemerintah

Jepang membuat peluang bagi aktor non pemerintah untuk mempermudah akses

pasar ke Jepang. Tanpa adanya peran-peran stakholder, kepentingan nasional

Indonesia akan sulit untuk didapati.

Dalam mengkaji ini penulis melihat batik menjadi bagian dalam instrumen

yang berhasil mewujudkan kepentingan nasional Indonesia terhadap Jepang

melalui diplomasi budaya. Hal tersebut terbukti dengan jumlah ekspor batik ke

Jepang cenderung meningkat dan pada kisaran waktu tersebut kegiatan diplomasi

budaya melalui batik di Jepang meningkat, sehingga keberhasilan kolaborasi

budaya antara Jepang dan batik pada tahun 2018, serta penandatanganan MoU yang

berisi tentang pembuatan produk Yakuta dengan motif batik pada tahun 2018.

Urgensi dalam kajian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana batik

digunakan oleh Indonesia sebagai instrument diplomasi budaya terhdap Jepang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis meyakini dengan meningkatnya minat

masyarakat Jepang terhadap batik terdapat upaya-upaya aktor yang ikut terlibat di

dalamnya, baik aktor pemerintah maupun non pemerintah yang berperan penting

untuk mengenalkan batik ke masyarakat Jepang secara khusus, serta masyarakat

global secara umum.

1.2. Rumusan Masalah

Berlandaskan pemaparan sebelumnya, maka kajian ini tertarik untuk

menganalisis, “Bagaimana implementasi diplomasi budaya Indonesia ke Jepang

melalui batik?”

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

7

1.3. Tujuan dan Manfaat penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah diatas, maka peneliti bertujuan untuk

mengetahui bagaimana implementasi diplomasi budaya Indonesia ke Jepang

dengan menggunakan instrumen batik.

1.3.2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Dengan adanya kajian ini maka penulis berhadap bisa mendapatkan

pengetahuan terkait konsep diplomasi budaya yang telah dijelaskan oleh pakar

pengetahuan dalam kajian ini. Dari kajian ini penulis juga berhadap dapat

memberikan sedikit pengetahuan dan pandangan baru terhadap pembaca sehingga

memberikan masukan terhadap penelitian selanjutnya. Dan berhadap juga kajian ini

akan memberikan ilmu terhadap konsep yang sama terhadap penelitian yang akan

datang, dalam hal ini penulis menggunakan konsep diplomasi budaya. Diplomasi

budaya digunakan untuk memberikan penjelasan terkait kerjasama Indonesia

dengan Jepang melalui batik.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini diharapakan dijadikan bahan evaluasi

pemerintah maupun masyarakat Indonesia lebih memiliki rasa cinta dan berupaya

untuk menjaga warisan Indonesia yang sangat berharga ini. Diharapkan lagi hasil

dari penelitian ini dapat menimbulkan rasa bangga terhadap budaya Indonesia

sehingga timbul rasa keperdulian yang tinggi untuk menjaga dan melestarikan batik

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

8

secara berkelanjutan, serta mengenakannya sebagai wujud rasa cinta terhadap

budaya Indonesia. Diharapkan juga penelian ini dapat memberikan rasa antusias

dan semangat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memperkenalkan

dan mempromosikan kebudayaan Indonesia di dalam negeri maupun dunia

Internasional secara luas.

1.4. Penilitan Terdahulu

Penelitian terdahulu dibuat agar dapat menganilis dan terhidar dari

kemiripan dengan peneliti yang telah ada, sehingga penulis memasukkan sebagian

hasil dari penelitian terdahulu yang telah ditemukan oleh penulis. Adapun

penelitian tersebut sebagai berikut:

Penelitian pertama, skripsi yang dikerjakan Aditsi Apsari Paramitha dengan

judul. Diplomasi Kebudayaan Indonesia Ke Amerika Serikat Melalui Sosialisasi

Batik Pasca Pengukuhan Batik Oleh UNESCO Serta Implementasinya Terhadap

Perkembangan Batik Di Amerika Serikat.11 Dalam penelitian dijelaskan bahwa

batik merukan salah satu warisan Indonesia dan bentuk kekayaan yang dimiliki oleh

Indonesia. Batik adalah bagian yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat

Indonesia, lantaran batik telah dianggap sebagai identitas bangsa Indonesia sendiri.

Masyarakat biasa maupun pejabat-pejabat tinggi sudah terbiasa mengenakan kain

yang berhubungan dengan batik.

11 Adisti Paramitha Apsati, “Diplomasi Kebudayaan Indonesia Ke Amerika Serikat Melalui

Sosialisasi Batik Pasca Pengukuhan Batik Oleh UNESCO Dan Implementasinya Terhadap

Perkembangan Batik Di Amerika Serikat.” Skripsi, Bandung: Jurusan Hubungan Internasional

(Universitas Pasundan Bandung, 2016), http://repository.unpas.ac.id/568/. Pada 23/08/2016 (12:24

WIB).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

9

Perkembangan batik yang sempat terlupakan membuat batik diklaim

sebagai warisan budaya dari Malaysia. Namun setelah berbagai upaya yang

dilakukan akhirnya batik dikukuhkan sebagai sebuah budaya milik Indonesia oleh

UNESCO. Setelah melalui masa suramnya, eksistensi batik dalam dunia

internasional semakin berkembang bahkan negara-negara besar semakin tertarik

untuk mengimpor batik. Misalnya Amerika Serikat yang merupakan pasar

pengimpor batik terbesar. Banyaknya impor batik ke AS berdampak terhadap

meningkatnya perekonomian Indonesia. terkait penelitian ini penulis melihat bahwa

terdapat kesamaan yaitu dengan menggunakan batik sebagai sarana untuk

melaksanakan hubungan dengan negara lain, namun terdapat perbedaan dari cara

penyampaiannya penulis lebih fokus terhadap peran dan eksistensi batik di Jepang

dalam diplomasi budaya, sedangkan penelitian terdahulu lebih memfokuskan

terhadap sejauh mana keberhasilan yang telah didapatkan Indonesia dalam kegiatan

kebudayaan ke Amerika serikat pasca pengukuhan batik oleh UNESCO.

Penelitian kedua yaitu berupa skripsi yang ditulis oleh Irham Suryo Susanto

dengan judul Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika Serikat Pada Masa

Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono.12 Dalam penelitiannya dijelaskan

bahwa diplomasi adalah cara politik agar dapat menjaga kebijakan luar negeri

sebuah pemerintahan agar mempegaruhi kebijakan dan perilaku negara lain. Dalam

12 Dikutip dari penelitian Irham Suryo Susanto, 2015, “Diplomasi Batik Indonesia Di Amerika

Serikat Pada Masa Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (Indonesian Batik Diplomacy In

The United States During Soesilo Bambang Yudhoyono Reign)” Skripsi, Jember : Jurusan Hubungan

Internasional, Universitas Universitas Jember, diakses dalam https://text-

id.123dok.com/document/rz3gpxmy-diplomasi-batik-indonesia-di-amerika-serikat-pada-masa-

pemerintahan-soesilo-bambang-yudhoyono.html . Pada 13/04/2017 (22:58 WIB).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

10

hal ini budaya adalah permasalahan dapat dilirik oleh pengkaji ilmu hubungan

internasional. Lantaran budaya merupakan gambaran terkait identitas suatu negara

dan sangat efekti untuk kepentingan nasional.

Bagian budaya yang dimasukkan dalam kegiatan diplomasi merupakan

suatu sarana soft power yang mampu mendorong kerjasama antara masyarakar dan

negara di dunia. Peningkatan kepentingan diplomasi dalam sarana kebudayaan

sangatlah berpengaruh karena dalam hal ini kerjasama terjalin murni karna

keinginan dari masing-masing negara tanpa paksaan. Batik merupakan salah satu

budaya Indonesia yang digunakan oleh Indonesia untuk melakukan diplomasi

budaya dengan Negara lain, misalnya dengan Amerika serikat. Berbagai upaya

Indonesia dalam memperkenalkan batik ke dalam dunia Internasional

mengantarkan Indonesia untuk melakukan diplomasin kebudayaan dengan

Amerika Serikat, hal tersebut memberi dampak yang positif bagi Indonesia dan juga

berdampak pada keuntungan perekonomian Indonesia sendiri.

Posisi penulis terhadap penelitian diatas berkaitan dengan kesamaan

penelitian yang digunakan yaitu diplomasi kebudayaan melalui batik. Namun

perbedaannya terletak jika pada pemfokusan si peneliti. Penulis lebih memfokuskan

terhadap upaya para aktor dalam memperkenalkan dan mempromosikan batik di

Jepang sehingga berdampak terhadap meningkatnya ketertarikan masyarakat

Jepang terhadap batik Indonesia, serta menggunakan landasan konsep diplomasi

budaya sedangkan penelitian diatas lebis fokus terhadap cara pencapaian diplomasi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

11

melalui batik yang dilakukann oleh Indonesia ke AS pada masa pemerintahaan SBY

serta menggunakan konsep diplomasi public.

Penelitian ketiga yaitu berupa skripsi yang ditulis oleh Vanessa Hildegard

Harsamto dengan judul Diplomasi Budaya Indonesia Terhadap Jepang dalam

Sektor Pariwisata di Bali.13 Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa

pariwisata merupakan salah satu sektor penopang perekonomian Indonesia. salah

satu fokus pemerintah dalam menjalankan hubungan diplomasi yaitu melalui

pariwisata, dengan dijadikannya pariwisata sebagai pusat pembangunan sebuah

negara dengan Nawacita yang dibangunnya. Salah satu sumber pariwisata

Indonesia yang paling banyak digemari dan paling banyak dikunjungi oleh warga

negara lain adalah Bali. Wisatawan terbanyak yang mengunji Bali berasal dari

Negara Jepang. Beberapa wisatawan yang berasal dari Jepang berkunjung ke Bali

setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari

upaya-upaya pemerintah dalam mempromosikan Bali itu sendiri.

Dalam penelitian tersebut membahas terkait dengan usaha diplomasi budaya

Indonesia ke Jepang melalui sektor pariwisata dengan studi kasus Bali. Teori yang

dipakei berupa teori diplomasi publik. Persamaan penelitian tersebut dengan

penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang diplomasi budaya Indonesia-

Jepang, namun perbedaannya terletak pada topik pembahasan yaitu penelitian

13 Vanessa Hildegard Harsamto, 2018, Diplomasi Budaya Indonesia Terhadap Jepang Dalam Sektor

Pariwisata Di Bali. Skripsi, Bandung: Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Katolik

Parahyangan, diakses dalam http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/6512/Cover

- Bab1 - 3314154sc-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

12

tersebut menggunakan Pariwisata sebagai instrumennya sedangkan penelitian ini

menggunakan batik.

Penelitian keempat yaitu skripsi dari Iyul Yanti dengan judul Diplomasi

Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The Japan Foundation Tahun 2003-

2011.14 Penelitian tersebut menjelaskan terkait tujuan Jepang dalam mendirikan The

Japan Foundation dan perannya di Indonesia sebagai diplomasi kebudayaan.

Penelitian tersebut juga menjelaskan terkait peran lembaga The Japan Foundation,

lembaga tersebut merupakan sebuah sebuah organisasi mitra kerja yang didirikan

oleh Jepang di bawah Kementrian Luar Negeri Jepang. Lembaga tersebut didirikan

tak lain karena dilatarbelakangi oleh adanya peristiwa Malari yaitu peristiwa

dimana Jepang di agap sebagai negara yang telah mendominasi perekonomian

Indonesia, dan membuat mahasiswa melalukan protes kepada pemerintahan

Indonesia. maka dengan adanya lembaga sosial budaya melalui the Japan

Founfation tersebut Jepang berhadap dapat memperbaiki hubungan dengan

Indonesia.

Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan konsep diplomasi second

track diplomacy, yaitu diplomasi kebudayaan menurut Martin Wight dan Winston

Churchil. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu sama-sama

mengkaji terkait diplomasi budaya yang melibatkan negara yang sama yaitu Jepang

dan Indonesia. Perbedaan mendasar dari penelitian tersebut dengan penelitian ini

14 Iyul Yanti, 2012, Diplomasi Kebudayaan Jepang Di Indonesia Melalui The Japan Foundation

Tahun 2003-2011, Skripsi, Jakarta: Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

13

adalah yaitu peneliat tersebut menggunakan lembaga sosial sebagai instrumen

diplomasi budaya, sedangkan penelitian ini menggunakan batik.

Penelitian kelima skripsi yang ditulis oleh Sarah Patrecia Sinulinga dengan

judul Diplomasi Kebudayaan Indonesia Terhadap Amerika Serikat Melalui Kuliner

(Gastrodipomacy) Tahun 2010-2016.15 Penelitian ini menjelaskan bahwa diplomasi

merupakan salah satu cara yang dilakukan sesuai dengan peraturan dan tata krama

yang telah berlaku dalam diplomasi. Dimana dalam hal ini bertujuan agar mencapai

suatu persetujuan nasional negara yang bersangkutan dalam menjalani kerjasama

terhadap negara lain serta terhadap masyarakata Internasional. Terkait

peningkatannya aktor dilomasi tidak melulu diperankan oleh pemerintah melainkan

non pemerintah seperti individu-individu yang mewakili kepentingan nasional

negaranya yang memiliki tujuan dan pengetahuan yang sama dengan aktor

pemerintah.

Soft power merupakan salah satu bagian dari diplomasi. Kebijakan luar

negeri, budaya, nilai adalah bagian dari sumber daya terpenting dalam soft power.

Berbagai cara yang yang dilakukan oleh soft diplomacy untuk menarik dan

mempengaruhi negara lain untuk melakukan kerja sama dengan negara yang

memiliki soft diplomacy. Misalnya melalui budaya, diplomasi kebudayaan adalah

cara yang digunakan oleh suatu negara agar dapat menempati posisi yang dapat

dilihat oleh masyarakat Internasional. Kebudayan merupakan hal yang menarik

15 Sarah Patrecia Sinulingga, 2017“Diplomasi Kebudayaan Indonesia Terhadap Amerika Serikat

Melalui Kuliner (Gastrodiplomasi)2012-2016” Skripsi, Riau, Jurusan Hubungan Internasional,

Universitas Riau. https://media.neliti.com/media/publications/130003-ID-diplomasi-kebudayaan-

indonesia-terhadap.pdf.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

14

untuk dijadikan sarana kerjasama, sehingga dalam hal ini eksistensinya dipandang

lebih berpengaruh dari pada menggunakan militer.

Indonesia sendiri yang akan budayanya juga menggunakan soft diplomacy

untuk menarik perhatian negara lain, misalnya melalui kuliner. Diplomasi melalui

kuliner diterapkan oleh Indonesia di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Dengan dilaksanakannya kegiatan seperti kuliner maka secara tidak langsung

memperkenalkan makanan dan minuman Indonesia di Amerika Serikat, hal tersebut

merupakan salah satu cara agar memperkenalkan kebudayaan Indonesia terhadap

negara tersebut. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu diplomasi

kebudayaan yang dilakukan oleh Indonesia. Namun perbedaannya penelitian

tersebut menggunakan negara Amerika Serikat dan menggunakan kuliner sebagai

intrumen diplomasinya, sedangkan penelitian ini negara tujuannya yaitu Jepang dan

menggunakan batik sebagai instrumen diplomasi kebudayaannya.

Penelitian keenam adalah tesis yang ditulis oleh Demeiati Nur

Kusumaningrum, beserta rekan-rekannya yang membahas terkait judul Trend

Pariwisata Halal Korea Selatan.16 Penelitian ini menjelaskan terkait kepentingan

Korea Selatan dalam menerapkan kebijakan pariwisata halal. Dimana dalam

penelitian tersebut menjelaskan bahwa kepentingan yang mendasari korea selatan

melaksanakan kebijakan tersebut yaitu untuk membangun citra negara yang ramah

muslim dengan mempertimbangkan beberpa aspek. Adapun penelitian tersebut

16 Demeiati N. Kusumaningrum et al., “Trend Pariwisata Halal Korea Selatan” (Universitas

Muhammadiyah Malang, 2017), http://eprints.umm.ac.id/42892/18/Kusumaningrum Fairuz Putri

Amalia - halal kebijakan Korea Selatan muslim pariwisata.pdf.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

15

menggunakan pendekatan politik ekonomi internasional dan soft power sehingga

mendapatkan penjelasan yang lebih detail terkait dari tujuan penelitian tersebut.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu menggunakan

kebudayaan sebagai alat diplomasi, Namun perbedaannya penelian tersebut

memfokuskan terhadap keberhasilan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Korea

Selatan terkait pariwisata halal, sedangkan dalam penelitian ini memfokuskan

terhadap diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap

Jepang melalui budaya Batik.

Tabel 1.1

Posisi Penelitian

No. Judul dan Nama

Penelitian

Jenis Peneliti

dan Alat

Analisa

Hasil Penelitian

1. Skripsi: Diplomasi

Kebudayaan

Indonesia Ke

Amerika Serikat

Melalui Sosialisasi

Batik Pasca

Pengukuhan Batik

Oleh UNESCO dan

Implementasinya

Terhadap

Perkembangan

Batik Di Amerika

Serikat

Oleh : Aditsi

Paramitha Apsari

Deskriptif

Pendekatan :

soft power dan

Diplomasi

Kebudayaan

-Masyarakat biasa

maupun pejabat-pejabat

tinggi sudah terbiasa

mengenakan kain yang

berhubungan dengan

batik.

-Setelah melalui masa

suramnya, eksistensi

batik dalam dunia

internasional semakin

berkembang bahkan

negara-negara besar

semakin tertarik untuk

mengimpor batik

-Banyaknya impor batik

ke Amerika Serikat

memberikan

keuntuntungan ekonomi

bagi Indonesia

2. Skripsi : Diplomasi

Batik Indonesia Di

Amerika Serikat

Deskriptif

Dalam penelitiannya

dijelaskan bahwa

diplomasi adalah suatu

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

16

Pada Masa

Pemerintahan

Soesilo Bambang

Yudhoyono .

Oleh: Irham Suryo

Susanto

Pendekatan:

soft power dan

diplomasi

publik

cara politik menjaga

kebijakan luar negeri

suatu pemerintah dalam

mempengaruhi kebijakan

dan sikap negara lain.

-Peningkatan

kepentingan diplomasi

dalam sarana

kebudayaan sangatlah

berpengaruh karena

dalam hal ini kerjasama

terjalin murni karna

keinginan dari masing-

masing negara tanpa

paksaan. Batik adalah

budaya Indonesia yang

digunakan oleh

Indonesia untuk

melakukan diplomasi

budaya dengan

negaralain, misalnya

dengan Amerika serikat

3. Skripsi : Diplomasi

Budaya Indonesia

Terhadap Jepang

dalam Sektor

Pariwisata di Bali

Oleh: Vanessa

Hildegard

Harsamto

Deskriptif

Pendekatan:

diplomasi

budaya dan

diplomasi

publik.

- Dalam penelitian

tersebut menjelaskan

bahwa pariwisata

merupakan salah satu

sektor penopang

perekonomian Indonesia.

Salah satu sumber

pariwisata Indonesia

yang banyak diminati

dan banyak wisatawan

asing yang berkunjung

adalah Bali. Wisatawan

terbanyak yang mengunji

Bali berasal dari Negara

Jepang. Hal tersebut

tentu tidak terlepas dari

upaya pemerintah.

4 Skripsi:Diplomasi

Kebudayaan

Jepang di Indonesia

Melalui The Japan

Foundation Tahun

2003-2011

Oleh: Iyul Yanti

Deskriptif

Pendekatan:

diplomasi

kebudayaan.

The Japan Foundation

merupakan lembaga

organisasi mitra kerja

yang dibangun oleh

Jepang di bawah

Kementrian Luar Negeri

Jepang. Lembaga

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

17

tersebut didirikat tak lain

karena dilatarbelakangi

oleh adanya peristiwa

Malari yaitu peristiwa

dimana Jepang di anggap

sebagai mitra kerja yang

mendominasi

perekonomian Indonesia,

dan membuat mahasiswa

melalukan protes kepada

pemerintahan Indonesia.

maka dengan adanya

lembaga sosial budaya

melalui the Japan

Founfation tersebut

Jepang berhadap dapat

memperbaiki hubungan

dengan Indonesia.

5. Skripsi : Diplomasi

Kebudayaan

Indonesia Terhadap

Amerika Serikat

Melalui Kuliner

(Gastrodipomacy)

Tahun 2010-1016

Oleh: Sarah

Patrecia Sinulinga

Deskriptif

Pendekatan:

diplomasi

kebudaya

-penelitian ini

menjelaskan bahwa

diplomasi adalah cara

cara yang dilakukan

sesuai dengan peraturan

dan tata krama yang telah

berlaku dalam diplomasi

- kebudayan merupakan

hal yang menarik untuk

dijadikan sarana

kerjasama, sehingga

dalam hal ini

eksistensinya dipandang

lebih berpengaruh dari

pada menggunakan

militer

6 Trend Pariwisata

Halal Korea

Selatan

Oleh: Demeiati Nur

Kusumaningrum

Deskriptif

Pendekatan :

Soft Power

Hasil penelitian

menunjukkan

kepentingan Korea

Selatan membangun citra

negara ramah muslim

dengan

mempertimbangkan 1)

peningkatan pendapatan

masyarakat dan

investasi, 2) mencari

alternatif

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

18

pengembangan pasar

domestik agar tidak

tergantung kepada Cina

sebagai tujuan ekspor,

dan 3)

memperkuat kerjasama

dan hubungan

diplomatik dengan

negara-negara non-

tradision

7 Skripsi:

Batik Sebagai

Instrumen

Diplomasi Budaya

Indonesia ke

Oleh : Maisaroh

Deskriptif

Konsep

Diplomasi

Kebudaya dan

multi track

diplomasi

Kerjasamayang

dilakukan oleh Indonesia

dengan Jepang melalui

batik bertujuan untuk

meningkatkan eksistensi

batik di kancah

internasional. Dan

Jepang merupakan salah

satu negara tujuan utama

ekspor batik terbesar di

Indonesia. Dan melihat

upaya-upaya aktor

pemerintah maupun non

pemerintah yang

menjadikan batik sebagai

instrumen diplomasi

kebudayaan.

1.5. Landasan Konsep

1.5.1. Konsep Diplomasi Budaya

Perubahan sifat diplomasi yang lebih kontemporer di era globalisasi

membuat diplomasi diharuskan untuk menyesuaikan dengan tantangan yang ada.

Tatantang tersebut merupakan bagian dari bagaimana diplomasi tersebut dapat

melakukan reaksi dan menjawab kesulitan suatu masalah yang akan dihadapi

dimasa yang akan datang. Ketika peran diplomasi digantikan oleh teknologi,

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

19

aktivitas bilateral mulai berkurang, serta ketika keberadaan diplomatik mulai

dilupakan, hal tersebut yang membuat para aktor diplomasi diharuskan untuk

berfikir secara kreatif untuk menghadapi kondisi permasalah yang akan datang.17

Soft power merupakan suatu cara alternatif bagi aktor diplomasi untuk

menghadapi sejumlah tantangan melalui cara perdamaian. Sepertihalnya yang

dikemukakam oleh Joseph Nye, bahwasannya power merupakan salah satu alat

untuk mempengaruhi perilaku seseorang dengan tujuan agar orang lain dapat

melakukan sesuai keinginan tanpa paksaan atau bayaran.18 Sedangkat soft power

merupakan suatau hubungan kerjasama antar negara yang tujuannya untuk

mendapatkan pengakuan terkait nilai dan budaya suatu negara oleh negara

lainnya.19 Secara tidak langsung soft power memiliki peran tersembunyi untuk

mempengaruhi negara lain untuk tertarik terhadap nilai-nilai yang berada dalam

suatu negara. Nye juga mengatakan bahwa sarana diplomasi seperti seni, bahasa,

budaya, gaya hidup dan lain sebagainya memiliki kekuatan untuk mempengaruhi

aktor lainnya.

Seiring dengan perkembangan ilmu Hubungan Internasional, kebudayaan

dijadikan salah satu alat dalam berdiplomasi yang disebut diplomasi kebudayaan.

Dimana diplomasi kebudayaan merupakan bagian dari soft power itu sendiri.

Melalui diplomat, masyarakat internasional atau negara lain dapat mengetahui

17 Rizki Rahma dini Nurika, “Peran Globalisasi Di Balik Munculnya Tantangan Baru Bagi

Diplomasi Di Era Kontemporer,” Jurnal Sospol Vol.3 No.1 (2017): 126–41,

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sospol/article/download/4404/4685. 18 Joseph S.Nye Jr, Think again: soft power,

http://www.foreignpolicy.com/arcticles/2006/02/22/think_again_soft_power?wp_login-

_redirect=0, diakses pada :20 Maret 2012 19 Ibid

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

20

budaya yang dibawa oleh diplomat tersebut, hal tersebut tentu bertujuan agar

masyarakat Internasional mengetahui dan tertarik untuk lebih mengenal negra

tersebut. Termasuk Indonesia yang juga menggunakan kebudayaan sebagai sarana

diplomasi.

Bagi Indonesia, budaya merupakan salah satu alat diplomasi yang sangat

efektif untuk mendapatkan citra baik dari negra lain, apalagi Indonesia adalah

negara yang memiliki banyak kebudayaan, dengan kekayaan budaya tersebut

Indonesia tersebut dapat membuat Indonesia menjadi negara yang super power

dalam diplomasi budaya. Budaya yang diwariskan secara turun temurun seperti,

batik, angklung, seni tari, dan budaya lainnya menjadikan Indonesia memiliki

kekuatan tersendiri dalam praktek diplomasi budaya. Kekayaan budaya tersebut

dapat dijadikan sebagai aset negara dan nilai jual untuk kepentingan diplomatik

Indonesia terhadap dunia Internasional.20 Salah satu budaya yang digunakan

Indonesia sebagai alat diplomasi adalah batik.

Diplomasi kebudayaan yang dikemukakan oleh Milton Cummings,Jr

merupakan suatu pertukaran ide-ide, transformasi, seni dan bahkan aspek-aspek

lainnya yang berhubungan dengan budaya di antara bangsa dan masyarakat agar

saling memahami.21 Perbedaan dan ciri khas budaya yang dimiliki setiap negara,

menjadikan budaya memiliki daya tarik tersendiri untuk menarik minat seseorang

ketika melihat budaya yang berbeda dari negaranya. maka dari itu budaya dapat

20 Saiman, Loc. Cit. 21 Gabriella, “Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan

Nasionalnya.”

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

21

dijadikan sarana praktek diplomasi budaya karena dapat menjembatani suatu

kerjasama antar negara dan memelihara kerjasama di bidang lainnya.22

Sedangkan menurut Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasi, diplomasi

kebudayaan merupakan cara bagi sebuah negara untuk mencapai kepentingan

nasional dengan menggunakan budaya. Dimana dalam pelaksanaannya penggunaan

dalam bidang ekonomi, politik, seni, social dan bidang lainnya dalam siasat

masyarakat internasional.23 Peran pemerintah sebagai aktor resmi dalam

pelaksanaan diplomasi budaya harus mengupayakan kepentingan nasional dengan

menggunakan kebudayaan sebagai instrument dalam praktek diplomasi. Tujuan

diplomasi dari segi budaya yaitu untuk memamerkan atau mempromosikan

kebudayaan yang dimiliki oleh suatu negaqra dengan harapan dapat berdampak

terhadap citra positif suatu negara serta diharapkan dapat mempengaruhi pendapat

umum negara lain melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan yang diadakan oleh aktor

negara maupun non negara.24

Untuk mengkaji penelitian ini maka peneliti menggukan diplomasi budaya

menurut Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari untuk melihat upaya dan cara

aktor Indonesia dalam memperkenalkan atau mempromosikan batik terhadap

Jepang. Dalam pelaksaan melalui pemanfaatan beberapa bidang seperti ekonomi,

politik, serta bidang sosial budaya. Salah satu upaya aktor Indonesia dalam

22 Saiman pakpahan Aldrian, “Diplomasi Kebudayaan Jepang Terhadap Indonesia Dalam

Kerangka Japan-Indonesia Partnership Agreement Tahun 2012-2015,” Jurnal Onlie Mahasiswa

Vol.3. No. (n.d.): 7, https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/8771/8439. 23 Tulus Warsito and Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep Dan Relevansi Bagi

Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, II (Yogyakarta: ombak, 2007). 24 Ibid.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

22

melaksanakan diplomasi budaya melalui batik terhadap Jepang dengan

pemanfaatan di bidang ekonomi, melalui perjanjian EPA, FTA, dan IJEPA

membuat Indoesia semakin mudah untuk mengekspor batik ke Jepang dengan

penurunan dan penghapusan tarif ekspor.25 Sedangkan di bidang politik, perjanjian

yang dilaksanakan oleh Indonesia dan Jepang yang tertuang dalam kesepakatan

perdamaian yang berdampak terhadap kerjasama Indonesia dan Jepang dalam

jangka panjang. Sedangkan dibidang sosial dan budaya yaitu dengan didirikannya

Rumah Budaya di Jepang sebagai rujukan masyarakat Jepang yang ingin lebih

mengenal Indonesia.26

1.5.2. Multy Track Diplomacy

Konsep ini mengalami beberapa kali perkembangan yang diawali dari

pemikiraan Joseph Montvile pada tahun 1981 yang menulis sebuah artikel

mengenai urusan luar negeri membuat konsep track pertama dan track kedua yang

kemudian dikembangkan kembali oleh Duta Besar John W.

Pada tahun 1985 Duta Besar John W McDonald dalam bukunya Conflict

Resolution: Track Two Diplomacy yang diterbitkan pada tahun 1987, kemudian

pada tahun 1989 John W McDonal mengembangkan konsep multi track diplomacy

ini menjadi lebih kompleks dengan penambahan satu bab tambahan menjadi lima

jalur multi track diplomacy sebelum pada akhirnya konsep ini kembali

25 Kemendag.go.id, “Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA),” Perdagangan,

Kementerian, 2018, http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/perdagangan-jasa/perundingan-jasa. 26 Garda Krisnando N Asep Kamalauddin and Rahmadhan Chasdiana, “Implementasi Diplomasi

Kebudayaan Indonesia Di Jepang Melalui Rumah Budaya Indonesia (Rbi) Periode 2017-2019,”

Hournal of Diplomacy and International Studies Vol.1, no. No.1 (2019),

https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/article/view/5129.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

23

dikembangkan pada tahun 1991 oleh McDonald dan Dr. Louise Diamond

menerbitkan buku Multi-Track Diplomacy dengan gambaran konsep sebagai

berikut:27

Gambar 1.1. Multy Track Diplomacy

Multi-track diplomacy juga merupakan sebuah pengembangan dari

teori diplomasi tradisional sebelumnya, dimana sebelumnya kegiatan

diplomasi hanya dapat dilakukan oleh perwakilan resmi pemerintah dan

interaksi tidak resmi dari aktor non-negara.

Multi-track diplomacy membuat diplomasi tidak hanya menjadi kegiatan

bagi diplomat atau perwakilan resmi dari pemerintah namun juga melibatkan warga

27 John W. McDonald, “The Institute for Multi-Track Diplomacy,” Journal of Conflictology Vol.3,

no. No.2 (2012), https://doi.org/10.7238/joc.v3i2.1629. hal.66

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

24

negara dan media sebagai aspek-aspeknya. Pelaksanaan dari multirack diplomacy

ini berdasarkan dari inisiatif pribadi maupun kolektif aktor non negara dan negara.

Dengan berkembangnya aktor non negara ini membuat proses diplomasi untuk

mencapai kepentingan nasional dalam mendapatkan pengakuan kebudayaan

sebagai identitas negara di mata internasional dapat berjalan dengan lancar.

Kesembilan jalur multi-track diplomacy dijelaskan oleh Diamond dan McDonnald

menjadi:28

Jalur pertama, government merupakan jalur diplomasi resmi yang bersifat

kenegaraan, dimana upaya diplomasi dilakukan oleh perwakilan resmi pemerintah

melalui proses formal kepada pemerintahan negara lain. Jalur ini menggukan

diplomasi sebagai instrumen dalam membuat kebijakan peacemaking dan

membangun perdamaian melalui aspek-aspek pemerintahan. Selain itu untuk

menghindari kekerasan serta menjaga kepentingan nasional suatu negara seperti

ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, budaya, dan kepentingan-kepentingan

lainnya.29 Jalur kedua, non-government or professional mengacu terhadap aktivitas

yang melibatkan interaksi warga negara atau non pemerintah dalam pelaksanaan

diplomasi. Tujuan akhir dari aktivitas tersebut diharapkan dapat membantu

menyelesaikan suatu kerjasama dengan mendorong komunikasi, pemahaman, dan

kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.30 Sehingga menjadikan para

professional non pemerintah untuk melakukan diplomasi dengan cara

28 Lousise Diamond and Ambbasador John Mc Donald, Multi- Track Diplomacy: A Sistem

Appoach to Peace, 3 edit (United States of America: Kumarian Press, 1996).hal.4 29 Diamond and Donald. Hal. 26 30 Diamond and Donald. Hal. 37

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

25

menyelesaikan masalah-masalah internasional termasuk upaya untuk mencapai

kepentingan nasional negaranya melalui aktor-aktor non pemerintah.

Jalur ketiga, business menunjukkan kegiatan-kegiatan perdamaian atau

diplomasi melalui hal yang berkaitan dengan bisnis. Hal tersebut dilakukan untuk

membentuk komunikasi informal dalam proses diplomasi suatu negara terhadap

negara lain. Jalun ini dapat dilakukan oleh aktor non pemerintah dengan tujuan

untuk mendapakan keuntungan ekonomi yang berdampak terhadap perdamaian

suatu negara melalui perdagangan. Dampak dari jalur ini adalah untuk mengurangi

tekanan terkait rendahnya perekonomian dan hal-hal yang dapat menimbulkan

permasalahan.31

Jalur keempat, private citizen merupakan perwujudan diplomasi

melalui keterlibatan personal seperti warga negara dalam rangka melakukan

kegiatan diplomasi. Dalam jalur ini, warga negara secara individual dapat

melakukan diplomasi melalui program pertukaran, swasta, dan kelompok tertentu

secara pribadi. Jalur kelima, education, tugas utama komponen pendidikan dari

sistem Multi-Track Diplomacy ini adalah menghasilkan dan mentransfer informasi

tentang masalah perdamaian dan konflik. Serta menunjukkan perwujudan

diplomasi melalui jalur pendidikan atau jalur pembelajaran. Jalur ini mencakup

semua proses pendidikan yang terdiri dari berbagai aspek global mengenai

pembelajaran secara internasional. Jalur keenam, activism, terdiri dari aktivis

perdamaian meliputi berbagai hal misalnya HAM, kebebasan, kesetaraan dan

31 Diamond and Donald.hal.57.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

26

kelompok kepentingan tertentu terkait kebijakan suatu pemerintahan dalam rangka

melakukan kegiatan diplomasinya. Jalur ketujuh, religion, menjelaskan bagaimana

suatu kepercayaan menjadi suatu kegiatan dalam melakukan proses diplomasi. Jalur

ini dapat dilakukan oleh komunitas spiritual dan religious untuk mewujudkan

perdamaian atau upaya diplomasi melalui kepercayaan (religion).

Jalur kedelapan, funding, Tugas utama komunitas funding adalah

menyediakan dukungan finansial untuk kegiatan dan kelembagaan sistem

diplomasi Multi-Jalur. Selain itu juga berkaitan dengan proses diplomasi melalui

penyediaan aset atau bantuan pendanaan, melalui komunitas funding baik berupa

sebuah yayasan atau individual yang menyediakan dukungan finansial untuk proses

kegiatan perdamaian atau upaya dalam melakukan diplomasi. Jalur kesembilan,

communication and media, menggunakan komunikasi serta media sebagai tempat

untuk melakukan kegiatan dalam melakukan diplomasi. Semua orang dapat

membentuk suatu ekspresi melalui media cetak maupun elektronik dan dapat

berupa film, musik maupun seni.

Dari beberpa jalur diatas, peneliti mengambil beberapa jalur untuk melihat

bagaimana upaya aktor Indonesia dalam memperkenalkan batik terhadap negara

Jepang. Adapun jalur yang diambil adalah jalur pertama, yaitu goverment dimana

peneliti akan menjelaskan terkait peran pemerintah terhadap pemerintah Jepang.

Selain jalur pertama, peneliti juga memilih jalur kedua yaitu non goverment or

profesional, dimana dalam hal ini peneliti melihat adanya peran aktif aktor non

pemerintah yang juga secara tidak langsung terlibat dalam diplomasi budaya. Jalur

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

27

education juga tak luput dari penelitian ini, melihat dari beberapa aktor pemerintah

maupun non pemerintah yang menggunakan jalun ini sebagai pelaksanaan

diplomasi budaya Indonesia ke Jepang, serta jalur bussines dan funding juga diteliti

dalam penelitian ini.

1.6. Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Dimana

dalam hal ini dapat diartikan sebagai cara untuk mendeskripsikan dan mengetahui

suatu permasalahan melalui penyajian hasil akhir dengan penjelasan dan

menganalisis suatu kejadian dalam kerangka pemikiran yang jelas. Penelitian

deskriptif disertai dengan data-data dan gambaran mengenai isu atau kejadian yang

terjadi. Kelengkapan data serta gambaran tersebut dapat diperoleh dari berbagai

sumber, diantaranya dari studi literatur.32 Dalam penelitian ini mencoba untuk

menggambarkan bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam mempromosikan

budaya Indonesia ke Jepang melalui batik. Tujuannya untuk menggambarkan dan

menjelaskan isu yang diteliti dengan baik dan lengkap.

1.6.2 Metode Analisis

Penelitian ini memakai metode analisis bersifat kualitatif. Maka secara tidak

langsung bahan yang dipakai merupakan suatu informasi dan sumber data tertulis

bukan berupa angka, meskipun dalam penelitian ini terdapat beberapa angka yang

32 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT Refika Aditama, 2009).

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

28

tertera maka itu hanya sebagai pembuktian. Lalu dilakukan analisis data dan

menjelaskannya sehingga mendapatkan hasil dari penelitian tersebut.

1.6.3 Ruang Lingkup Penelitian

a. Batasan Materi

Agar mempermudah penelitian maka penulis membatasi ruang lingkup

materi yang akan dijadikan pembahasan. Penelitian akan lebih terfokus terhadap

upaya pemerintah Indonesia dalam mempromosikan budaya Indonesia ke Jepang

memalui batik.

b. Batasan Waktu

Dalam penelitian ini penulis akan membatasi waktu penelitian yaitu mulai

dari tahun 2013 sampai 2019. Hal tersebut karena pada tahun 2013 hingga 2019

ekspor batik ke Jepang mengalami peningkatan yang signifikan, selain itu pada

kisaran waktu tersebut banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia

terhadap Jepang melalui batik sehingga berdampak terhadap eksistensi batik di

Jepang.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpualan data penulis mengumpulkan data skunder.

Dimana dalam pengumpulannya dilakukan dengan mencari dan menelaah sejumlah

literatur baik berupa buku-buku, berita, artikel, jurnal dan dokumen serta publikasi-

publikasi yang dikeluarkan oleh Kementrian Luar Negeri Indonesia. dalam

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

29

melakukan penelitian, penulis mencari dan mempelajari sumber-sumber informasi

terkait penelitian sebelumnya, seperti melalui jurnal, artikel, dan referensi-referensi

yang berkaitan dengan penelitian ini. Setelah itu penulis lalu menjelaskan dan

menganalisis data dengan menggunakan pemahaman dan konsep yang telah

dijelaskan sebelumnya.

1.7.Sistematika Kepenulisan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep diplomasi budaya, terkait

dengan judul yang diangkat yaitu Diplomasi budaya Indonesia Ke Jepang Melalui

Batik. Maka pada bab pertama penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai latar

belakang penelitian ini dilakukan, serta merumuskannya menjadi rumusan masalah

dan juga menjabarkannya beberapa penelitian terdahulu sebagai acuan agar dapat

membandingkan serta menghindari adanya kesamaan dalam penelitian. Metode

penelitian serta argumen sementara juga dijabarkan dalam bab satu dengan tujuan

agar dapat mendukung penelitian ini.

Pada bab kedua akan membahas mengenai kepentingan nasional Indonesia

terhadap Jepang melalui batik serta melihat kepentingan nasional Indonesia

dibeberapa bidang melalui batik. dan pada bab ketiga yaitu membahas mengenai

sejarah perkembangan batik Indonesia di Jepang dan pada bab empat membahas

mengenai upaya multistakeholder Indonesia saat mempromosikan batik ke Jepang

sebagai strategi diplomasi. terakhir bab lima, dimana pada bab ini berisi tentang

penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari peneliti terhadap peneliti

selanjutnya serta terdapat daftar pustaka.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

30

Tabel 1.2

Sistematika kepenulisan

Bab Judul Pembahasan

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian

1.4 Penelitian Terdahulu

1.5 Landasan Konseptual

1.5.1 Diplomasi Budaya

1.5.2 Multi-Track Diplomacy

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

1.6.2 Metode Analisis

1.6.3 Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

1.7 Sistematika Penulisan

2. Kepentingan Nasional

Indonesia terhadap Jepang

2..1. Politik

2.2. Ekonomi

2.3. Sosial-Budaya

3. Sejarah Perkembangan

Batik di Jepang

3.1 Awal mulai batik Indonesia di kenal

Masyarakat Jepang

3.2 Potensi batik sebagai Instrumen diplomasi

budaya

3.3 perkembangan batik Indonesia di Jepang

3.3.1 peningkatan jumlah ekspor

3.3.2 Kolaborasi batik dengan budaya

khas Jepang

4 Upaya dan Peran

Multistakeholder

Indonesia dalam

mempromosikan batik ke

Jepang

4.1. Aktor Dalam Diplomasi Budaya Batik

Indonesia ke Jepang

1.1.1 Aktor Pemerintah

1.1.1.1 Kementerian Perindustrian

1.1.1.2 Kementerian Luar Negeri

1.1.1.3 Kementerian Ekonomi Dan

Pariwisata

1.1.2 Aktor Non Pemerintah

1.1.2.1 Yayasan Batik Indonesia

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I.pdf · 2021. 1. 25. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman seperti saat ini kajian Hubungan Internasional mencakup berbagai aspek

31

1.1.2.2 Perhimpunan Pelajar

Indonesia

1.1.2.3 Perancang Busana

1.2 Upaya Multi-Track Diplomacy Indonesia

Terhadap Jepang

1.2.1 Jalur Government

1.2.2 Jalur Non Government

or Professional

1.2.3 Jalur Business

1.2.4 Jalur Education

1.2.5 Jalur Funding

Penutup 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran