164
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2012-2017 telah selesai dilaksanakan. Seiring dengan hal itu Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih sudah tentu memiliki cita-cita, atau keadaan yang diinginkan pada akhir periode 5 (lima) tahun kepemimpinan. Keadaan tersebut dituangkan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 pasal 5 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional “RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah, yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah-daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayaan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif” untuk memenuhi amanat undang-undang diatas Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menetapkan Perda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017. Dengan berpedoman perda diatas, sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 7 berbunyi “Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif”. Bunyi pasal diatas secara jelas mengamanatkan SKPD untuk memiliki Renstra SKPD. Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Berdasarkan tahapan penyusunannya Renstra SKPD terdiri dari, pertama, persiapan penyusunan Renstra SKPD, meliputi penyusunan agenda kerja tim dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Kedua, penyusunan rancangan Renstra SKPD, meliputi perumusan rancangan Renstra SKPD, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Bappedabappeda.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/perencanaan... · BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN

  • Upload
    vunhu

  • View
    258

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka

Belitung periode 2012-2017 telah selesai dilaksanakan. Seiring dengan hal

itu Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih sudah tentu memiliki cita-cita,

atau keadaan yang diinginkan pada akhir periode 5 (lima) tahun

kepemimpinan. Keadaan tersebut dituangkan dalam RPJMD (Rencana

Pembangunan Jangka Menegah Daerah) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004

pasal 5 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional “RPJM

Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah,

yang penyusunannya berpedoman pada RPJP daerah-daerah dan

memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah,

strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja

Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program

kewilayaan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif” untuk

memenuhi amanat undang-undang diatas Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung telah menetapkan Perda Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2012-2017.

Dengan berpedoman perda diatas, sesuai amanat Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, pasal 7 berbunyi “Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan,

strategi, kebijakan, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai

dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, serta

berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif”. Bunyi pasal diatas

secara jelas mengamanatkan SKPD untuk memiliki Renstra SKPD.

Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5

(lima) tahun. Berdasarkan tahapan penyusunannya Renstra SKPD terdiri

dari, pertama, persiapan penyusunan Renstra SKPD, meliputi

penyusunan agenda kerja tim dan penyiapan data dan informasi

perencanaan pembangunan daerah. Kedua, penyusunan rancangan

Renstra SKPD, meliputi perumusan rancangan Renstra SKPD, dan

penyajian rancangan Renstra SKPD. Ketiga, penyusunan rancangan akhir

Renstra SKPD, dan keempat adalah penetapan Renstra SKPD.

Selain berpedoman pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, untuk menjamin keharmonisasi Renstra SKPD dengan pihak

terkait, maka dalam penyusunannya juga perlu memperhatikan dari

Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang sudah tentu

berpedoman dengan RPJM Nasional, RPJMD Kabupaten atau Kota

seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dipedomani dalam

penyusunan Renstra SKPD kabupaten/kota. Setelah Renstra SKPD

ditetapkan, untuk melaksanakan program kegiatan setiap tahun, maka

ditetapkan Rencana Kerja (Renja) SKPD, yaitu dokumen perencanaan

SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum dalam penyusunan Renstra Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:

a. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung;

b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

f. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional;

g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional;

h. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

j. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

m. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung;

n. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun

2012 tentang RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-

2017.

o. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun

2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2012-2017 merupakan dokumen perencanaan untuk

periode 5 (lima) tahun mendatang yang merumuskan visi, misi, tujuan,

sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan. Tujuan dari Renstra

SKPD ini adalah menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD, yaitu

dokumen perencanaan periode 1 (satu) tahun, menjadi panduan bagi

seluruh unit yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dalam melangkah dan bertindak untuk

mencapai visi dan misi, tujuan, dan sasaran, melalui program dan

kegiatan yang jelas dan telah ditetapkan, serta sebagai dokumen yang

akan mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik dalam hal

perencanaan SKPD. Lebih jauh lagi Renstra SKPD ini dijadikan pedoman

bagi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah atau Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yang tertuang dalam RPJMD.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2017 disusun sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan

tujuan, serta sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Menguraikan tugas, fungsi, dan struktur organisasi SKPD,

gambaran umum pemuda dan olahraga, sumber daya SKPD,

dan kinerja pelayanan SKPD.

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Menguraikan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas

dan fungsi pelayanan SKPD, telaahan visi, misi, dan program

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan

Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan

telaahan Renstra Kabupaten/Kota

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Menguraikan terdiri Visi, Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran

Jangka Menengah SKPD, dan Strategi dan Kebijakan SKPD.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Bab VII Penutup

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dibentuk pada tahun 2008 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan perda

diatas, bagian keempat pasal 62 Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan

Olahraga terdiri dari:

a. Kepala Dinas, yang membawahi:

1. Sekretariat

2. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi

3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda

4. Bidang Kewirausahaan Pemuda

b. Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas, yang membawahi:

1. Sub Bagian Perencanaan

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum

c. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang, yang membawahi:

1. Seksi Olahraga Prestasi

2. Seksi Olahraga Rekreasi dan Tradisional

d. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda,

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang membawahi:

1. Seksi Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda;

2. Seksi Kaderisasi Kepemimpinan Pemuda;

e. Bidang Kewirausahaan Pemuda, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,

yang membawahi:

1. Seksi Kaderisasi Kewirausahaan Pemuda;

2. Seksi Kelembagaan Kewirausahaan Pemuda

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala Unit;

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas pokok Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung adalah melaksanakan kewenangan desentralisasi dan

dekonsentrasi tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga, dan

dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pemuda dan Olahraga

mempunyai fungsi:

a. pemberian kebijakan teknis dibidang pemuda dan olahraga;

b. pemberian perizinan dan pelaksanaan tugas lintas kabupaten/kota

dibidang pemuda dan olahraga;

c. pemberian pelaksanaan tugas dibidang pemuda dan olahraga;

d. pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD);

e. Pelaksanaan urusan kesekretariatan.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung

Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, uraian tugas dan fungsi organisasi

Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai berikut:

1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,

perlengkapan, hukum, organisasi dan tata laksana, hubungan

masyarakat, kepegawaian, pendidikan dan keuangan. Untuk

melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi:

pengkoordinasian urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan,

hukum, organisasi, dan tata laksana serta hubungan masyarakat,

pelaksanaan urusan kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan, urusan

tata usaha keuangan, dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

2. Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi mempunyai tugas

merencanakan pemassalan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi dan

tradisional. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai

fungsi: pemasyarakatan dan pembibitan olahraga prestasi bagi pelajar,

mahasiswa dan pemuda, pemasyarakatan olahraga rekreasi atau

tradisional bagi pelajar, mahasiswa dan pemuda, penyelenggaraan

pelatihan olahraga, penyelenggaraan perlombaan dan pertandingan

olahraga, pelaksanaan studi banding keolahragaan, penataran pelatih

olahraga dan peningkatan mutu tenaga pembina dan pelatih olahraga,

pembinaan olahraga unggulan, pelaksanaan tugas lain yang diberikan

oleh atasan, serta pelaksanaan kerjasama dengan mitra olahraga dan

pihak ke III.

3. Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda

mempunyai tugas merencanakan pembinan dan pemberdayaan

organisasi kepemudaan. Untuk melaksanakan tugasnya, bidang ini

mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan organisasi kepemudaan, penyiapan pelaksanaan

pengendalian dan penilaian kegiatan pemberdayaan organisasi

kepemudaan, pelaksanaan kegiatan pelatihan kepemimpinan dan

manajemen pengurus organisasi kepemudaan, pelaksanaan kerjasama

lembaga kepemudaan, pembinaan, pemberdayaan lembaga Organisasi

Kepemudaan (OKP), serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

atasan.

4. Bidang Kewirausahaan Pemuda mempunyai tugas merencanakan

pembinaan, pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta

produktivitas pemuda. Untuk melaksanakan tugasnya bidang ini

mempunyai fungsi: penyiapan perencanaan pelaksanaan kegiatan

pemberdayaan, pengembangan kewirausahaan dan produktivitas

pemuda, pelaksanaan kegiatan kewirausahaan pemuda dan tugas-

tugas lain yang diberikan oleh atasan.

GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BERDASARKAN PERDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG No. 6/2008

KEPALA DINAS

H. SAVIAT S, SH, MH

NIP. 19540505 198101 1 003

SEKRETARIS DINAS

Hj. JAMILAH, SH

NIP. 19580824 198203 2 005

KELOMPOK JAB. FUNGSIONAL SUB. BAG. PERENCANAAN SUB. BAG. KEUANGAN SUB. BAG. UMUM

ALDI OCTAVIAN, SE ANDETA ASMARA, SE DARMAWAN, S.Pd

NIP. 19811013 20012 1 004 NIP. 19770421 200212 2 003 NIP. 19660808 199412 1 001

KABID. OLAHRAGA, MASYARAKAT KABID. PEMBERDAYAAN DAN KABID. KEWIRAUSAHAAN

DAN REKREASI PENGEM. KEMP. PEMUDA PEMUDA

ABDURRANI, SH ZUARDI, SH JON TUAHDI SARAGIH, SE

NIP. 19611110 198603 1 017 NIP. 19611110 198603 1 017 NIP. 19630729 198403 1 002

KASI. OLAHRAGA KASI. PENG. DAN WAWASAN KASI. KADERISASI

PRESTASI KREATIVITAS PEMUDA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

PANJI UTAMA, SH M. TRINANDA, S. Si REJAB

NIP. 19780926 200212 1 006 NIP. 19730725 200701 1 036 NIP. 19660503 198703 1 009

KASI. OLAHRAGA REKREASI KASI. KADERISASI KASI. KELEMBAGAAN

DAN TRADISIONAL KEPEMIMPINAN PEMUDA KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

SAMSUL BAHRI, S.Pd NIRWANSYAH, SE ARHANDIS, A.Md

NIP. 19691108 1998021 1 001 NIP. 19671109 198103 1 011 NIP. 19631209 199003 1 004

UPTD

2.2 GAMBARAN UMUM PEMUDA DAN OLAHRAGA

2.2.1 Demografi Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Penduduk merupakan titik sentral pembangunan, karena selain

sebagai sasaran pembangunan, juga sebagai pelaku pembangunan.

Keberhasilan pembangunan sangat tergantung pada penduduk. Penduduk

yang berkualitas menjadi potensi pembangunan. Salah satu potensi

penduduk adalah generasi muda atau pemuda. BerdasarkanUndang-

Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (pasal 1 ayat 1),

pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30

(tiga puluh) tahun. Pemuda merupakan sumber daya manusia (SDM)

potensial dari sisi kuantitas maupun produktivitas yang mendukung

keberhasilan pembangunan. Potensial tersebut dapat menjadi beban bila

sebagian besar pemuda tidak turut serta dalam proses pembangunan.

Oleh karena itu, diperlukan perencanaan program dan kebijakan yang

tepat dalam meningkatkan kualitas pemuda. Untuk itu, data

kependudukan diperlukan dalam setiap kegiatan perencanaan

pembangunan. (BPS Indonseia, 2010)

Data dasar kependudukan yang banyak digunakan adalah jumlah

dan struktur penduduk. Data ini digunakan sebagai input dalam

perencanan pembangunan untuk rujukan dalam memperkirakan jumlah

SDM atau tenaga kerja yang dapat diserap dalam kegiatan pembangunan.

Sedangkan perencanaan output pembangunan, data jumlah dan struktur

penduduk digunakan untuk menentukan kelompok sasaran (target

groups) pembangunan. Sejalan dengan itu, arah dan kebijakan

pembangunan bidang kepemudaan baik sektoral maupun lintas sektoral

harus didukung oleh ketersediaan data mengenai jumlah, distribusi dan

struktur pemuda. (BPS Indonesia, 2010)

Bab ini memberikan gambaran mengenai jumlah dan distribusi

pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang meliputi jenis

kelamin, kelompok umur, status perkawinan, serta partisipasi pemuda

Keluarga Berencana (KB).

2.2.1.1 Jumlah Pemuda

Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan

nasional (humancapital). Pemuda merupakan kelompok penduduk usia

produktif yang sangat potensial sebagai penunjang kegiatan ekonomi.

Jumlah pemuda yang relatif banyak, merupakan aset yang dapat

diandalkan dalam pembangunan. Pemuda akan menempati posisi

strategis, baik sebagai pelaku pembangunan maupun penerus

pembangunan di masa datang. (Kemenpora, 2010)

Perkembangan jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dari tahun 2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.1, pada tahun 2009 jumlah pemuda Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berjumlah 296.080 jiwa, pada tahun 2010 meningkat menjadi

357.288 jiwa, dan terakhir pada tahun 2011 meningkat lagi 361.070 jiwa

atau sekitar 28,61 persen dari total penduduk Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pada tahun 2011 sebesar 1.261.737 jiwa.

Jika dirinci menurut tipe daerah, terlihat tahun 2009-2011 pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung lebih banyak bertempat tinggal di

daerah perdesaan daripada perkotaan, sebanyak 162.920 jiwa berbanding

133.160 jiwa pada tahun 2009, 185.843 jiwa berbanding 171.445 jiwa

pada tahun 2010, dan 181.340 jiwa berbanding 179.730 jiwa pada tahun

2011.

Konsep dan definisi BPS Indonesia, tipe daerah menggambarkan

kelompok desa/kelurahan yang termasuk daerah perkotaan atau

perdesaan. Penentuan suatu desa/kelurahan termasuk perkotaan atau

perdesaan menggunakan suatu indikator komposit (indikator gabungan)

yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-nilai tiga buah

variabel: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan

akses ke fertilitas perkotaan.

Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011

2009 2010 2011Perkotaan (K) 133.160 171.445 179.730Perdesaan (D) 162.920 185.843 181.340K+D 296.080 357.288 361.070

133.160 171.445 179.730162.920 185.843 181.340

296.080

357.288 361.070

050.000

100.000150.000200.000250.000300.000350.000400.000

Gambar 2.2.1.1.1Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011

2.2.1.1.1 Komposisi Pemuda Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 2.2.1.1.1 yaitu komposisi pemuda menurut jenis

kelamin, terlihat bahawa pada tahun 2011 komposisi pemuda laki-laki

lebih tinggi dibandingkan pemuda perempuan. Jumlah pemuda laki-laki

sebanyak 187.460 jiwa, sedangkan jumlah pemuda perempuan sebanyak

173.610 jiwa. Pola yang sama terjadi baik di daerah perkotaan maupun

perdesaan. Komposisi pemuda di daerah perkotaan terdiri dari 94.990

jiwa pemuda laki-laki, dan 84.740 jiwa pemuda perempuan.Sedangkan di

daerah perdesaan, terdapat 92.470 jiwa pemuda laki-laki, dan 88.870 jiwa

pemuda perempuan.

Komposisi jenis kelamin pemuda dapat juga dilihat dari angka rasio

jenis kelamin (sex ratio), Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara

penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu daerah dan pada waktu

tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki

per 100 perempuan. Dari tabel yang sama nampak angka rasio jenis

kelamin pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar

107,97,angka rasio jenis kelamin pemuda di daerah perkotaan dan

perdesaan lebih dari 100, yaitu 112,09 dan 104,05. Angka tersebut

menunjukkan baik di daerah perkotaan maupun perdesaan pemuda jenis

kelamin laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Tabel 2.2.1.2 Jumlah dan Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2011

Tipe Daerah Laki-laki (L)

Perempuan (P) L+P Sex Ratio

Pemuda Perkotaan (K) 94.990 84.740 179.730 112,09 Perdesaan (D) 92.470 88.870 181.340 104,05 K+D 187.460 173.610 361.080 107,97 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

2.2.1.2 Komposisi Pemuda Menurut Kelompok Umur

Jika dirinci menurut kelompok umur, pada tahun 2011 pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak berada pada kelompok

umur 26-30 tahun sebesar 39.550 jiwa, disusul kelompok umur 21-25

tahun sebesar 33.060 jiwa, dan kelompok umur 16-20 tahun sebesar

27.390 jiwa. Pola yang sama juga terjadi apabila dirinci menurut tipe

daerah, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan kelompok umur

paling banyak berada pada kelompok umur 26-30 tahun, kemudian

kelompok umur 21-25 tahun, dan kelompok umur 16-20 tahun.

Tabel 2.2.1.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Kelompok Umur, Tahun 2011 Kelompok

Umur

Perkotaan (K) Perdesaan (D) Perkotaan+Perdesaan

16-20 28.010 26.780 27.390 21-25 31.670 34.440 33.060 26-30 40.320 38.790 39.550

Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

2.2.1.4 Komposisi Pemuda Menurut Status Perkawinan

Menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974, pasal 7 ayat (1)

dinyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah

mencapai umur 19 tahun, dan pihak wanita sudah mencapai umur 16

tahun. BPS Indonesia mendefinisikan kawin adalah mempunyai istri (bagi

pria) atau suami (bagi wanita) pada saat pencacahan, baik tinggal

bersama maupun tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja

mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan

sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat

sekelilingnya dianggap sebagai suami istri.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.4, sebesar 52,63 persen

pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berstatus kawin, 46,05

persen berstatus belum kawin, 1,05 persen cerai hidup, dan 0,28 persen

cerai mati. Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda berstatus kawin

di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan(56,30 persen

berbanding 48,92 persen), status pemuda belum kawin di daerah

perkotaanlebih tinggi daripada perdesaan (49,90 persen berbanding 42,23

persen). Sedang pemuda berstatus cerai, baik cerai hidup dan cerai mati

di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan, cerai hidup di

perkotaan 1,01 persen, sedangkan daerah perdesaan sebesar 1,08 persen,

cerai mati di daerah perkotaan hanya 0,17 persen, sedangkan daerah

perdesaan sebesar 0,39 persen.

Tabel 2.2.1.4 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Status Perkawinan, Tahun 2011

Tipe Daerah Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati

Perkotaan (K) 49,90 48,92 1,01 0,17 Perdesaan (D) 42,23 56,30 1,08 0,39 K+D 46,05 52,63 1,05 0,28

Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

2.2.1.5 Partisipasi Pemuda Dalam Keluarga Berencana (KB)

Pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penduduk penting

diperhatikan untuk menciptakan penduduk tumbuh seimbang dalam

rangka mendukung terjadinya bonus demografi atau lebih tepat dengan

istilah jendela kesempatan yang ditandai dengan jumlah penduduk usia

produktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non produktif.

Kondisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan

kualitas SDM daya saing, dan kesejahteraan rakyat. (Kemenpora, 2009)

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu bentuk

komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka menekan jumlah

penduduk. Program yang mulai diluncurkan pada tanggal 29 Juni 1970

ini telah menunjukkan keberhasilan yang ditandai dengan penurunan

tingkat fertilitas, yaitu mulai dari 5,61 anak per wanitapada tahun 1968

menjadi 4,68 pada tahun 1977 dan mencapai 2,27 anak per wanita pada

tahun 2000. (Kemenpora, 2009)

Salah satu isu penting bagi kelangsungan pembangunan KB adalah

desentralisasi. Sesuai dengan Kepres Nomor 103/2001, yang kemudian

diubah menjadi Kepres Nomor 9/2004, bahwa sebagian kewenangan di

bidang keluarga berencana diserahkan kepada pemerintah

kabupaten/kota. Dengan adanya peraturan tersebut, masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan KB sampai saat ini adalah belum seluruh

pemerintah kabupaten/kota menetapkan KB sebagai isu strategis dalam

pengendalian pertumbuhan penduduk dan pemenuhan hak-hak

reproduksi penduduk. (Kemenpora, 2009)

Pelaku KB adalah pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri

yang istrinya berusia 15-49 tahun. Dengan melihat batasan umur ini,

maka sebagai pemuda masuk sebagai salah satu kategori pelaku KB dan

terkategori pula sebagai pasangan usia subur. Oleh karena itu, peran

pemuda dalam upaya pengendalian jumlah dan kualitas penduduk

menjadi bagian yang terpenting. (Kemenpora, 2009)

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.1.5, jumlah pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sedang ikut KB sebesar 66,10

persen, belum pernah ikut KB sebesar 18,75 persen, dan tidak ikut KB

lagi sebesar 15,15 persen. Jika dirinci menurut tipe daerah, jumlah

pemuda yang sedang ikut KB di daerah perdesaan lebih tinggi daripada

perkotaan, 68,35 persen berbanding 63,50 persen. Jumlah pemuda yang

belum pernah ikut KB di daerah perkotaan lebih tinggi daripada

perdesaan, 21,81 persen berbanding 16,11 persen, sedangkan pemuda

yang tidak ikut KB lagi di daerah perdesaan lebih tinggi daripada

perkotaan, 15,15 persen berbanding 14,69 persen.

Tabel 2.2.1.5 Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah dan Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2011

Tipe Daerah Belum

Pernah Ikut KB

Sedang ikut KB

Tidak Ikut KB Lagi Jumlah

Perkotaan (K) 21,81 63,50 14,69 100 Perdesaan (D) 16,11 68,35 15,55 100 K+D 18,75 66,10 15,15 100

Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

TABEL LAMPIRAN BAB II.1

Tabel Lampiran 1 Bab II.1

Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011

Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 2006 557.769 517.006 1.074.775 2007 584.178 522.479 1.106.657 2008 592.612 529.914 1.122.526 2009 600.400 537.729 1.138.129 2010 635.094 588.202 1.223.296 2011 655.051 606.686 1.261.737

Sumber: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel Lampiran 2 Bab II.1

Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2006-2011

Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 2006 225.240 206.590 431.820 2007 226.590 211.280 437.880 2008 194.800 183.510 378.310 2009 152.070 144.010 296.080 2010 187.034 170.254 357.288 2011 187.460 173.610 361.640

Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 3 Bab II.1

Sex Rasio Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah, Tahun 2006-2011

Tahun Perkotaan

(K) Perdesaan

(D) K+D

2006 112,17 106,97 109,02 2007 101,59 111,10 107,25 2008 103,92 108,10 106,15 2009 97,62 112,59 105,59 2010 107,17 112,39 109,86 2011 112,09 104,05 107,97

Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 4 Bab II.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Kelompok Umur, Tahun 2009-2011

Tahun Kelompok Umur Jumlah 16-20 21-25 26-30 2009 32,13 32,42 35,44 100 2010 29,29 34,05 36,66 100 2011 27,39 33,06 39,55 100

Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011

Tabel Lampiran 5 Bab II.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Status Perkawinan, Tahun 2006-2011

Tahun Belum Kawin Kawin Cerai

Hidup Cerai Mati Jumlah

2006 48,90 49,99 0,91 0,20 100 2007 46,11 52,31 1,35 0,23 100 2008 45,01 53,13 1,48 0,39 100 2009 50,75 47,54 1,27 0,44 100 2010 46,44 51,12 1,59 0,22 99,37 2011 46,05 52,63 1,05 0,28 100

Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 6 Bab II.1

Persentase Pemuda Perempuan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Partisipasi dalam Program KB, Tahun 2006-2011

Tahun Belum Pernah Ikut KB

Sedang Ikut KB

Tidak Ikut KB Lagi Jumlah

2006 19,22 68,19 12,59 100 2007 16,72 69,04 14,24 100 2008 18,10 67,17 14,73 100 2009 22,77 60,78 16,45 100 2011 18,75 66,10 15,15 100

Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 *Ket: pencatatan pemuda tahun 2006-2008, berumur 15-35 tahun

2.2.2 Pendidikan Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Salah satu tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang

tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk meningkatkan kecerdasan

bangsa, tentu harus ditunjjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas. Salah satu proses untuk menciptakan SDM yang berkualitas

adalah dengan penyelenggaraan pendidikan yang baik. UUD 1945 padal

20, pasal 21, pasal 28 C ayat 1, pasal 31, dan pasal 32, mengamanatkan

bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sistem pendidikan nasional menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutu pendidikan untuk menghadapi tantangan

dantuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

(Kemenpora, 2010)

Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia.

Setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang

bermutu tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis,

agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan

akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life

skills) yang akan mendorong tegaknya pembangunan. (Kemenpora, 2010)

Pemuda sebagai pewaris bangsa harus berkualitas, kualitas pemuda

salah satunya dilihat dari sisi pendidikan. Pendidikan bagi pemuda

mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja. Perhatian dan

pembinaan pendidikan pemuda harus terus ditingkatkan agar pemuda

yang merupakan potensi bangsa dapat memberikan konstribusi efektif

terhadap pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan tenaga kerja

potensial yang pada akhirnya mendorong percepatan laju pertumbuhan

ekonomi dan pertumbuhan pembangunan. (Kemenpora, 2010)

Untuk melihat gambaran pendidikan pemuda Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, pada bab ini akan dibahas indikator pendidikan pemuda

diantaranya partisipasi pendidikan, angka buta huruf, rata-rata lama

sekolah, dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

2.2.2.1 Partispasi Pendidikan Pemuda

Faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara

diantaranya adalah ketersediaan sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas terutama generasi muda. Pendidikan merupakan salah satu

jalan bagi peningkatan kualitas SDM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah

secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan

dimulai dengan pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada

penduduk khususnya generasi muda sebagai penerus kepemimpinan

untuk mengecap pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.

(Kemenpora, 2010)

Indikator partisipasi pendidikan, memberikan indikasi peran serta

dan konstribusi pemuda dalam kegiatan pendidikan. Besarnya akses

pemuda pada kegiatan sekolah ditunjukan oleh persentase pemuda yang

tidak pernah sekolah terhadap populasi pemudasecara keseluruhan.

Semakin tinggi persentase pemuda yang tidak pernah sekolah

menunjukkan akses pemuda pada kegiatan sekolah yang semakin rendah,

dan sebaliknya. Sementara itu, persentase pemuda yang masih sekolah

meniunjukkan tingkat perluasan kesempatan bagi pemuda untuk

memperoleh pendidikan di sekolah. Semakin tinggi persentase pemuda

yang masih bersekolah menunjukkan semakin luasnya kesempatan bagi

para pemuda untuk memperoleh pendidikan. (Kemenpora, 2010)

Hasil susenas tahun 2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1,

terdapat 1,14 persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

tidak/belum pernah sekolah, 12,36 persen yang masih sekolah, dan 86,50

persen yang tidak sekolah lagi. Dari keseluhan pemuda yang masih

sekolah, sebanyak 62,62 persen yang duduk pada tingkat SMA/sederajat,

dan 27,29 persen yang duduk di PT, 0,81 persen yang masih duduk pada

tingkat SD/sederajat, dan 9,28 persen masih duduk pada tingkat

SMP/sederajat. Data tersebut menunjukkan bahwa masih ada pemuda

(umur 16-30 tahun) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang duduk

pada tingkat SD dan SMP, padahal normalnya yang duduk pada tingkat

SD adalah mereka yang berumur 6-12 tahun, dan SMP berumur 12-15

tahun.

Jika dirinci menurut tipe daerah, seperti yang ditunjukkan pada

tabel yang sama, persentase pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

yang tidak/belum pernah sekolah di daerah perdesaan lebih besar

daripada perkotaan, 1,65 persen berbanding 0,62 persen. Persentase

pemuda yang masih sekolah di daerah perkotaan lebih besar daripada

perdesaaan, 15,15 persen berbanding 9,6 persen. Sedangkan pemuda

yang tidak sekolah lagi di daerah perdesaan lebih besar daripada

perkotaan, 88,75 persen berbanding 84,23 persen.

Tabel 2.2.2.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Status Pendidikan, Tahun 2011

Tipe Daerah

Tidak/Belum Pernah Sekolah

Masih Sekolah Tidak Sekolah

Lagi SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat PT Perkotaan (K)

0,62 0,00 7,38 62,81 29,81 84,23

Perdesaan (D)

1,65 2,07 12,24 62,34 23,35 88,75

K+D 1,14 0,81 9,28 62,62 27,29 86,50 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

2.2.2.2 Angka Buta Huruf

Buku adalah gudang ilmu yang menjadi solusi memecahkan suatu

kebodohan, jadi tepat dikatakan buku adalah jendela dunia dan membaca

adalah kuncinya. Kegiatan membaca merupakan kunci memasuki dunia

pengetahuan yang maha luas. Membaca merupakan proses awal dalam

sebuah perubahan menuju masyarakat bangsa yang maju dan madani.

(Kemenpora, 2010)

Buta aksara atau buta huruf dapat didefinisikan sebagai

ketidakmampuan membaca, lawan katanya adalah melek aksara (juga

disebut dengan melek huruf) yaitu kemampuan membaca. Biasanya,

tingkat melek aksara diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan

menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain,

atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam

masyarakat yang mampu baca tulis. (Kemenpora, 2010)

Kemampuan baca tulis dianggap penting karena melibatkan

pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat

mencapai tujuannya, dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana

seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya, dan

berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. (Kemenpora,

2010)

Tingkat buta aksara di Indonesia masih tinggi. Lima penyebab

utama, yakni 1) tingginya angka putus Sekolah Dasar (SD), 2) beratnya

kondisi geografis Indonesia, 3) munculnya penyandang buta aksara baru,

4) pengaruh faktor sosilogis masyarakat, 5) serta kembalinya seseorang

menjadi penderita buta aksara. Hal ini memperlihatkan bahwa

pemebrantasan buta aksara merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

Berbagai upaya dalam pemberantasan buta aksara telah dilakukan oleh

pemerintah. Keseriusan dan komitmen pemerintah terhadap buta aksara

atau kemelekaksaraan tertuang dalam PP No. 7 Tahun 2005 tentang

RPJM 2004-2009 bahwa salah satu target pembangunan pendidikan

adalah menurunkan angka buta aksara penduduk 15 tahun ke atas

menjadi 5 persen pada tahun 2009. (Kemenpora, 2010)

Secara operasional perhatian khusus mengenai buta kasara

ditindaklanjuti dalam Inpres RI No. 5 Tahun 2006 tentang Penuntasan

Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara serta

berbagai program yang telah dijalankan, diantaranya adalah kursus A-B-

C, program pemberantasa buta Huruf Fungsional, Kejar Paket A, dan saat

ini yang paling populer yaitu program Keaksaraan Fungsional (KF) yang

dijalankan oleh pemerintah sejak tahun 1995. Program ini dimaksudkan

untuk memberatas kebutaaksaraan dengan fokus kegiatan melalui

diskusi, membaca, menulis, berhitung dan pemecahan masalah yang

dihadapai dalam aktivitas yang berkaitan dengan kebutuhan keseharian.

Bentuk penghargaan atas mereka yang mengikuti kegiatan keaksaraan

dan dinyatakan lulus, diberikan sertifikat “SUKMA” (Surat Keterangan

Melek Aksara). (Kemenpora, 2010)

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.2, persentase pemuda yang

buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2009-2011

berfluktuasi. Terdapat 0,60 persen pemuda Provinsi KepulauanBangka

Belitung yang buta huruf pada tahun 2009, meningkat menjadi 1,73

persen pada tahun 2010, dan terahir menurun menjadi 1,23 pada tahun

2011.

Dari tabel itu juga, terlihat bahwa selama periode 2009-2011,

ternyata pemuda yang buta huruf di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

lebih banyak berada di daerah perdesaan daripada perkotaan, 0,84 persen

berbanding 0,81 persen pada tahun 2009, 2,58 persen berbanding 0,81

persen pada tahun 2010, dan 1,60 persen berbanding 0,86 persen pada

tahun 2011. Sedangkan menurut jenis kelamin, pada tahun 2011 pemuda

yang buta huruf berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis

kelamin laki-laki, 1,41 persen berbanding 1,06.

Tabel 2.2.2.2.1

Persentase Pemuda yang Buta Huruf

Menurut Tipe Daerah dan Jenis KelaminTahun 2009 dan 2011

Tahun 2009 2010 2011 L P L+P L+P L P L+P

Perkotaan

(K)

0,57 0,07 0,32 0,81 0,86 0,86 0,86 Perdesaan

(D)

0,63 1,08 0,84 2,58 1,27 1,94 1,60 K+D 0.60 0,61 0,60 1,73 1,06 1,41 1,23

Sumber: BPS-RI, Susenas 2009-2011

2.2.2.3 Rata – Rata Lama Sekolah

Salah satu indikator tunggal lainnya untuk menggambarkan tingkat

pendidikan masyarakat adalah rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama

sekolah merupakan cerminan tingkat pendidikan penduduk secara

keseluruhan. Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) merupakan

indikator yang menunjukkan rata-rata jumlah tahun efektif untuk

bersekolah yang dicapai penduduk. Jumlah tahun efektif adalah jumlah

tahun standar yang harus dijalani oleh seseorang untuk menamatkan

suatu jenjang pendidikan, misalnya tamat SD adalah 6 tahun, tamat SMP

adalah 9 tahun dan seterusnya. Perhitungan lama sekolah dilakukan

tanpa memperhatikan apakah seseorang menamatkan sekolah lebih cepat

atau lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan. Rata-rata lama sekolah

merupakan indikator pendidikan yang diformulasikan oleh UNDP pada

tahun 1990 untuk penyusunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

(Kemenpora, 2010)

Sesuai dengan target pemerintah melalui program wajib belajar 9

tahun yang dicanangkan sejak tahun 1994, rata-rata lama sekolah

penduduk diharapkan dapat mencapai sebesar 9 tahun (pendidikan

dasar), yaitu minimal tamat jenjang pendidikan dasar atau tamat SMP.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.3 rata-rata lama sekolah

pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2009 sebesar

8,61 tahun atau masih dibawah 9 tahun. Jika dirinci menurut tipe

daerah, seperti yang ditunjukkan tabel yang sama, terlihat rata-rata lama

sekolah pemuda di daerah perdesaan jauh lebih rendah daripada

perkotaan, jika pemuda di daerah perkotaan sudah melebih 9 tahun,

yakni sebesar 10,29 tahun, maka pemuda di daerah perdesaan hanya

sebesar 7,23 tahun.

Sedangkan menurut jenis kelamin, baik di daerah perkotaan

maupun perdesaan, rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin

perempuan lebih baik dibanding laki-laki. Rata-rata lama sekolah pemuda

berjenis kelamin perempuan di daerah perkotaan sebesar 10,40 tahun,

sedangkan pemuda berjenis kelamin laki-laki hanya sebesar 10,17 tahun.

Sedangkan rata-rata lama sekolah pemuda berjenis kelamin perempuan di

daerah perdesaan sebesar 8,77 tahun, sedangkan pemuda berjenis

kelamin laki-laki hanya sebesar 8,45 tahun.

Tabel 2.2.2.3.1 Rata-rata Lama Sekolah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(dalam tahun) Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, Tahun 2009

Tipe Daerah Jenis Kelamin

Laki-laki (L) Perempuan (P) L+P

Perkotaan (K) 10,17 10,40 10,29 Perdesaan (D) 7,14 7,34 7,23 K+D 8,45 8,77 8,61

Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

2.2.2.4 Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Pendidikan yang ditamatkan merupakan salah satu ukuran kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM). Semakin tinggi tingkat pendidikan

masyarakat, semakin tinggi tingkat kesejahteraannya. Daya saing sebuah

bangsa tidak bisa dipisahkan dari mutu dan kualitas SDM nya. Pemuda

merupakan kelompok usia produktif yang merupakan komponen modal

dasar pembangunan bangsa. Modal dasar yang berkualitas menjadi

tujuan utama pembangunan seperti yang tertuang dalam Pembukaan

UUD 1945 yaitu mencerdaskan bangsa dan memajukan kesejahteraan

umum. (Kemenpora, 2010)

Seperti yang ditunjukkan pada tebel 2.2.2.4.1, tingkat pendidikan

tertinggi yang ditamatkan pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

terbesar adalah jenjang SMA/sederajat sebesar 28,27 persen, disusul

SD/sederajat sebesar 26,48 persen, SMP/sederajat 24,28 persen, dan

hanya 6,11 persen yang menamatkan PT. Dari tabel itu juga terlihat,

ternyata masih ada pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

tidak atau belum pernah sekolah sebesar 1,14 persen, dari hasil susenas

2011, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.2.4.1, alasan mereka

tidak/belum pernah sekolah adalah tidak ada biaya sebesar 32,38 persen,

bekerja/mencari nafkah sebesar 22,80 persen, menikah/mengurus RT

sebesar 10,21 persen dan selebihnya beralasan merasa pendidikan cukup,

malu karena ekonomi, sekolah jauh, cacat dan alasan lainnya.

Tabel 2.2.2.4.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan, Tahun 2011

Tipe Daerah

Tidak/BelumPernahSekolah

Tidak/ Belum Tamat

SD

SD/ Sederaja

t

SMP/ sederaja

t

SMA/ sederaja

t PT Jumlah

Perkotaan (K) 0,62 6,93 18,82 25,42 38,39 9,82 100 Perdesaan (D)

1,65 20,45 34,07 23,16 18,24 2,44 100

K+D 1,14 13,72 26,48 24,28 28,27 6,11 100 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

Dilihat menurut tipe daerah, terdapat perbedaan antara persentase

tingkat pendidikan tertinggi yang ditamakan pemuda di daerah perkotaan

dan perdesaan. Jika di daerah perkotaan pendidikan tertinggi yang

ditamatkan terbesar adalah SMA/sederajat sebesar 38,39 persen, diikuti

SMP/sederajat sebesar 25,42 persen, dan SD/sederajat sebesar 18,82

persen. Sedangkan di daerah perdesaan pendidikan tertinggi yang

ditamatkan pemuda adalah SD/sederajat sebesar 34,07 persen, diikuti

SMP/sederajat 23,16 persen, dan tidak/belum tamat SD sebesar 20,45

persen. Dari hasil Susenas 2011, terdapat perbedaan alasan tidak/belum

pernah sekolahantara pemuda di daerah perkotaan dan perdesaan, jika

pemuda di daerah perkotaan paling banyak beralasan karena bekerja atau

mencari pekerjaan sebesar 31,31 persen, maka pemuda perdesaan

beralasan karena tidak biaya sebesar 36,46 persen.

Tabel 2.2.2.4.2

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Alasan Tidak/Belum Pernah Sekolah atau

Tidak Bersekolah Lagi, Tahun 2011

Tipe Daerah

Tidak Ada

Biaya

Bekerja/ Mencari Nafkah

Menikah/ Mengurus

RT

Merasa Pendidikan

Cukup

Malu karena

Ekonomi

Sekolah Jauh Cacat Lainnya

Perkotaan (K)

27,67 31,31 10,82 8,61 0,20 0,41 0,74 20,24

Perdesaan (D)

36,46 15,44 9,67 5,98 1,39 4,48 0,38 26,19

K+D 32,38 22,80 10,21 7,20 0,84 2,59 0,54 23,43 Sumber: BPS-RI, Susenas 2011

TABEL LAMPIRAN BAB II.2

Tabel Lampiran 1 Bab II.2

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Status Pendidikan, Tahun 2007-2011

Tahun Tidak/Belum

Pernah Sekolah

Masih Sekolah Tidak Sekolah

Lagi SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat PT 2007 1,34 4,80 23,31 59,32 12,57 85,86 2008 1,19 4,75 17,33 61,26 16,65 86,21 2009 1,64 3,18 11,96 65,11 19,74 85,85 2010 2,24 - - - - 86,62 2011 1,14 0,81 9,28 62,62 27,29 86,50

Sumber: BPS-RI, Susenas 2007-2011 Ket: pencatatan pemuda 2007-2008, masih berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 2 Bab II.2

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut

Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Tipe Daerah,

Tahun 2006-2011

Tahun

Tidak/Belum Pernah

Sekolah dan Tidak Tamat

SD

SD/ Sederajat

SMP/ Sederajat

SMA/ Sederajat PT Jumlah

2006 16,46 33,73 24,02 21,98 3,81 100 2007 16,21 32,41 21,72 24,03 5,63 100 2008 10,40 35,83 23,77 29,30 0,70 100 2009 17,46 24,32 23,82 28,24 6,16 100 2010 10,80 31,37 23,33 28,93 5,57 100 2011 14,86 26,48 24,28 28,27 6,11 100

Sumber: BPS-RI, Susenas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, masih berumur 15-35 tahun

2.2.3 Ketenagakerjaan Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Perencanaan dan pembangunan di bidang ketenagakerjaan tidak

dapat terlepas dari isu tentang pemuda karena pemuda merupakan

kelompok yang penting dan mempunyai peran yang strategis dalam

pembangunan ekonomi. Pemuda merupakan kelompok Sumber Daya

Manusia (SDM) yang potensial dibandingkan dengan kelompok penduduk

lainnya. Sumber daya pemuda merupakan komponen cukup besar dari

populasi penduduk secara keseluruhan. Hal tersebut sekaligus

merefleksikan gambaran kuantitatif potensi sumber daya pemuda.

(Kemenpora, 2010)

Tingkat produktivitas sumber daya pemuda secara umum lebih

tinggi dari kelompok penduduk lainnya. Ini merupakan potensi lain yang

dimiliki sumber daya pemuda. Sebagian besar penduduk yang berusia

pemuda (usia < 15 tahun) umumnya masih sekolah. Walaupun ada yang

memasuki angkatan kerja namun karena faktor usia yang masih

terlampau muda, keterampilan dan pengalaman yang mereka miliki masih

sangat terbatas sehingga produktivitasnya cenderung rendah. Sementara

itu, penduduk yang lebih tua dari pemuda (usia > 30 tahun) mencakup

lansia, umumnya memiliki kemampuan fisik maupun mental yang

semakin berkurang karena faktor usia. (Kemenpora, 2010)

Sejalan dengan kenyataan di atas, arah dan kebijakan

pembangunan ketenagakerjaan khususnya upaya perluasan kesempatan

kerja dan penciptaan lapangan pekerjaan baru seyogyanya lebih

diprioritaskan pada upaya pemberdayaan pemuda. Hal ini sejalan dengan

peranan sumber daya pemuda sebagai tenaga pelaksana pembangunan

yang turut menentukan langkah dan keberhasilan pembangunan.

(Kemenpora, 2010)

Pada bab ini akan dijelaskan gambaran secara makro mengenai

potensi, peranan, dan kontribusi pemuda Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dalam kegiatan ekonomi, yang meliputi jenis kegiatan utama,

partisipasi pemuda dalam angkatan kerja, tingkat pengangguran pemuda,

lapang usaha pemuda, status pekerjaan,dan jumlah jam kerja pemuda.

2.2.3.1 Kegiatan Utama Pemuda

Berdasarkan kegiatan sehari-harinya, penduduk usia kerja

termasuk juga pemuda secara keseluruhan diklasifikasikan menjadi dua

kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan

kerja merupakan kelompok penduduk usia kerja yang aktif melakukan

kegiatan ekonomi, mencakup mereka yang melakukan kegiatan

bekerja/berusaha dan mereka yang aktif mencari pekerjaan/usaha.

Sedangkan penduduk bukan angkatan kerja mencakup mereka yang

sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan mereka yang melakukan

kegiatan lainnya yang tidak tergolong sebagai kegiatan bekerja, mencari

pekerjaan, sekolah dan mengurus rumah tangga. (Kemenpora, 2010)

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, yang

ditunjukkan pada tabel 2.2.3.1.1, lebih serparuh atau 60,67 persen

pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja, 4,64 persen

mencari pekerjaan atau menganggur, 12,17 persen sekolah, 20,96 persen

mengurus rumah tangga, dan 1,57 persen memiliki kegiatan lainnya.

Dilihat menurut tipe daerah, ternyata pemuda yang bekerja lebih banyak

di daerah perdesaan di banding daerah perkotaan, 61,91 persen

berbanding 59,42 persen. Kemudian, pemuda mencari pekerjaan atau

menggangur lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan daerah

perdesaan, 5,97 persen berbanding 3,32 persen. Pemuda yang memiliki

kegiatan sekolah lebih banyak di daerah perkotaan dibanding daerah

perdesaan, 14,99 persen berbanding 9,38 persen, sedangkan pemuda

yang memiliki kegiatan mengurus rumah tangga lebih banyak di daerah

perdesaan dibanding daerah perkotaan, 24,50 persen berbanding 17,39

persen.

Tabel 2.2.3.1.1

Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir,

Tahun 2011

Tipe Daerah Bekerja Mencari Pekerjaan Sekolah

Mengurus Rumah Tangga

Lainnya Jumlah

Perkotaan (K) 59,42 5,97 14,99 17,39 2,23 100 Perdesaan (D) 61,91 3,32 9,38 24,50 0,90 100 K+D 60,67 4,64 12,17 20,96 1,56 100 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011

2.2.3.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda

Salah satu indikator ketenagakerjaan adalah Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK). TPAK merupakan salah satu ukuran untuk

melihat fluktuasi partisipasi penduduk usia kerja dalam kegiatan

ekonomi. TPAK didefinisikan sebagai perbandingan penduduk yang

terlibat dalam kegiatan ekonomi atau disebut angkatan kerja (bekerja atau

mencari pekerjaan) terhadap seluruh penduduk usia kerja. Pada

kelompok pemuda, TPAK merupakan proporsi pemuda (penduduk usia

16-30 tahun) yang terlibat dalam kegiatan ekonomi terhadap pemuda itu

sendiri. (BPS-RI, 2010)

TPAK pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tahun

2009-2011 terus meningkat. Seperti yang ditunjukkan pada gambar

2.2.3.2.1, dari 64,11 persen pada tahun 2009, menjadi 65,23 persen pada

tahun 2010, dan meningkat menjadi 65,31 persen pada tahun

2011.Angka 65,31 persen menunjukkan bahwa dari 100 pemuda, sekitar

65 orang di antaranya aktif melakukan kegiatan ekonomi.

Jika dilihat menurut tipe daerah, ternyata TPAK pemuda Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan pada tahun 2011 lebih

tinggi daripada daerah perdesaan, TPAK pemuda di daerah perkotaan

65,39 persen, sedangkan di daerah perdesaan 65,23 persen. Besarnya

TPAK tersebut menggambarkan partispasi pemuda dalam kegiatan

ekonomi di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah

perdesaan. Pola berbeda terjadi pada 2 tahun sebelumnya, dimana TPAK

pemuda di daerah perdesaan lebih tinggi dibanding daerah perkotaan.

TPAK di daerah perdesaan pada tahun 2009 sebesar 65,53 persen,

sedangkan daerah perkotaan hanya sebesar 65,23 persen. TPAK di daerah

perdesaan pada tahun 2010 sebesar 67,62 persen, sedangkan daerah

perkotaan hanya sebesar 63,90 persen.

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-201

2009 2010 2011

Perkotaan (K) 64,95 63,9 65,39Perdesaan (D) 65,53 67,62 65,23K+D 64,11 65,23 65,31

64,9563,9

65,3965,53

67,62

65,23

64,11

65,23 65,31

62636465666768

Gambar 2.2.3.2.1Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe

Daerah, Tahun 2009-2011

2.2.3.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda

Pengangguran merupakan akibat dari ketidakmampuan lapangan

kerja menyerap angkatan kerja yang tersedia. Hal ini disebabkan

terbatasnya lapangan kerja serta pertambahan jumlah penduduk yang

signifikan. Pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam menyediakan

lapangan kerja baru disinyalir juga menjadi penyebab timbulnya masalah

pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator

yang digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran. Indikator ini

merupakan perbandingan antara banyaknya pemuda yang tidak bekerja

tetapi mencari pekerjaan, sedang mempersiapkan usaha, tidak mencari

pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan termasuk putus

asa, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja terhadap

jumlah pemuda angkatan kerja. (BPS-RI, 2010)

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2 TPT pemuda Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 sebesar 7,11 persen,

menurun dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yakni 11,14 persen

pada tahun 2009, dan 14,74 persen pada tahun 2010. Angka 7,11

menunjukkan bahwa secara rata-rata dari setiap 100 angkatan kerja

pemuda sebanyak 7 pemuda belum mempunyai pekerjaan dan masih

mencari pekerjaan. Jika dilihat menurut tipe daerah, TPT pemuda Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung di daerah perdesaan cenderung lebih tinggi

dibandingkan di daerah perkotaan, TPT pemuda di daerah perdesaan

sebesar 14,74 persen, sedangkan di daerah perkotaan hanya 9,13 persen.

Kondisi berbeda terjadi pada tahun 2011, dimana PT pemuda di daerah

perkotaan pada tahun 2009 dan 2010 justru lebih tinggi dibandingkan

dengan daerah perdesaan. TPT pemuda pada tahun 2009 di daerah

perkotaan sebesar 15,06, sedangkan di daerah perdesaan sebesar 8,36

persen. TPT pemuda pada tahun 2010 di daerah perkotaan sebesar 16,47

persen, sedangkan di daerah perdesaan hanya sebesar 13,24 persen.

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2009-2011

2.2.3.4 Pemuda Bekerja Menurut Lapang Usaha

Lapang usaha menunjukkan bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha

dimana seseorang bekerja. Komposisi pemuda yang bekerja menurut

lapangan usaha merupakan salah satu indikator untuk mengetahui

potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja pemuda.

Selain itu, indikator ini juga digunakan untuk melihat gambaran makro

struktur perekonomian suatu wilayah serta perkembangannya. (BPS-RI,

2010)

Lapang usaha pertambangan dan penggalian, perdagangan, hotel

dan restoran, jasa-jasa dan lainnya, serta pertanian, perkebunan, dan

kehutanan merupakan lapang usaha yang memegang peran penting bagi

ketenagakerjaan pemuda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.2, dimana dari jumlah

pemuda yang bekerja, terdapat 30,74 persen bekerja pada lapang usaha

pertambangan dan penggalian, 20,43 persen bekerja pada lapang usaha

perdagangan, hotel dan restoran, dan 17,73 persen bekerja pada lapang

usaha jasa-jasa dan lainnya, dan 17,47 persen bekerja pada lapang usaha

pertanian, perkebunan dan kehutanan, dan selebihnya bekerja pada

lapang usaha industri pengolahan, konstruksi, keuangan, transportasi

dan komunikasi, listrik, gas, dan air bersih.

Bila dilihat menurut tipe daerah, ternyata lapang usaha yang

banyak menyerap tenaga kerja pemuda di daerah perkotaan berbeda

dengan di daerah perdesaan. Jika di daerah perkotaan lapang usaha yang

banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah sektor perdagangan, hotel

2009 2010 2011

Perkotaan (K) 15,06 16,47 9,13Perdesaan (D) 8,36 13,24 14,74K+D 11,14 14,74 7,11

15,0616,47

9,138,36

13,2414,74

11,14

14,74

7,11

02468

1012141618

pers

enta

se

Gambar 2.2.3.3.1Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Tipe Daerah, Tahun 2009-2011

dan restoran sebesar 27,63 persen, sektor jasa-jasa lainnya sebesar 27,32

persen, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 19,56 persen, dan

selebihnya bekerja pada lapang usaha indsutri pengolahan, konstruksi,

pertanian, perkebunan dan kehutanan, keuangan, transportasi dan

komunikasi, listrik, gas, dan air bersih, sedangkan di daerah perdesaan

lapang usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah

lapang usaha pertambangan dan penggalian sebesar 41,35 persen,

pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 30,12 persen,

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,60 persen, dan selebihnya

bekerja pada lapang usaha jasa-jasa lainnya, industri pengolahan,

konstruksi, transportasi dan komunikasi, keuangan, dan listrik, gas, dan

air bersih.

Tabel 2.2.3.4.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja

Menurut Tipe Daerah dan Lapang Usaha, Tahun 2011

No. Lapang Usaha Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 1 Pertanian, Perkebunan,

dan Kehutanan 4,14 30,12 17,47

2 Pertambangan dan Penggalian

19,56 41,35 30,74

3 Industri Pengolahan 9,10 2,34 5,64 4 Listrik, Gas, dan Air

Bersih 0,77 0,12 0,44

5 Konstruksi 5,27 1,83 3,50 6 Perdagangan, Hotel, dan

restoran 27,63 13,60 20,43

7 Transportasi dan Komunikasi

2,46 1,31 1,87

8 Keuangan 3,75 0,69 2,18 9 Jasa-jasa dan lainnya 27,32 8,64 17,73 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011

2.2.2.5 Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan

Pola penyebaran tenaga kerja sangat tergantung dari kualitas

sumberdaya manusianya. SDM yang berkualitas dari sisi kesehatan,

pendidikan, keahlian dan keterampilan akan mempunyai tingkat

produktivitas yang jauh lebih baik. Distribusi pemuda yang bekerja

menurut status pekerjaan memberikan gambaran tentang kedudukan

seseorang dalam pekerjaan (BPS-RI, 2010). Status pekerjaan dibagi

menjadi lima, yaitu berusaha sendiri, berusaha dibantu dengan buruh

tidak tetap/buruh tetap, buruh/karyawan, pekerja bebas, dan pekerja

keluarga/tidak dibayar.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.5.1, status pekerjaan

utama pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbesar adalah

buruh/karyawan sebesar 58,65 persen, kemudian berusaha sendiri

sebesar 17,28 persen, berusaha dengan buruh sebesar 9,08 persen,

pekerja keluarga sebesar 8,60 persen, dan pekerja bebas sebesar 6,38

persen.

Bila dilihat menurut tipe daerah, status pekerjaan utama pemuda

provinsi Kepulauan Bangka Belitung di daerah perkotaan terbesar adalah

buruh/karyawan sebesar 73,31 persen, kemudian berusaha sendiri

sebesar 13,16 persen, berusaha dengan buruh sebesar 5,20 persen,

pekerja keluarga sebesar 4,20 persen, dan pekerja bebas sebesar 4,13

persen. Sedangkan status pekerjaan utama di daerah perdesaan terbesar

adalah buruh/karyawan sebesar 44,74 persen, kemudian berusaha

sendiri sebesar 21,20 persen, berusaha dengan buruh dan pekerja

keluarga sebesar 12,77 persen, dan pekerja bebas sebesar 8,52 persen.

Tabel 2.2.3.5.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Status Pekerjaan Utama, Tahun 2011

Status Pekerjaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Berusaha Sendiri 13,16 21,20 17,28 Berusaha dengan Buruh 5,20 12,77 9,08 Buruh/Karyawan 73,31 44,74 58,65 Pekerja Bebas 4,13 8,52 6,38 Pekerja Keluarga (tidak dibayar)

4,20 12,77 8,60

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011

2.2.3.6 Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Produktivitas seseorang dalam bekerja salah satunya dapat dilihat

melalui jumlah jam kerja. Jumlah jam kerja normal sesuai standar yang

ditentukan International Labour Organization (ILO) adalah 35 jam selama

seminggu. (Kemenpora, 2010)

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.6.1, sebanyak 71,59

persen pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki jam kerja

penuh atau jumlah jam kerja minimal 35 jam selama seminggu.

Sementara itu, pemuda yang memiliki jumlah jam kerja dibawah normal

yaitu antara 14-35 jam seminggu sebesar 23,02 persen, dan mereka yang

memiliki jumlah jam kerja 1-14 jam sebesar 3,40 persen. Jika dirinci

menurut tipe daerah, persentase pemuda yang memiliki jam kerja penuh

(minimal 35 jam selama seminggu) di daerah perkotaan lebih besar

dibandingkan daerah perdesaan, 80,16 persen berbanding 63,46 persen.

Hal ini sesuai dengan lapang usaha dominan di daerah perdesaan yakni

pertambangan dan penggalian, serta pertanian dan perkebunan yang

tidak mempunyai target waktu kerja per hari, seperti lapang usaha

perdagangan, hotel, restoran serta jasa yang dominan di daerah

perkotaan.

Tabel 2.2.3.6.1

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja

Menurut Tipe Daerah dan Jumlah Jam Kerja, Tahun 2011

Jumlah Jam Kerja Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

0*) 2,28 1,72 1,99 1-14 2,35 4,39 3,40 14-34 15,21 30,43 23,02 35+ 80,16 63,46 71,59

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2011

TABEL LAMPIRAN BAB II.3

Tabel Lampiran 1 Bab II.3 Jumlah Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Kegiatan Utama Selama Seminggu Terakhir, Tahun 2006-2011

Tahun Bekerja Mencari Pekerjaan Sekolah

Mengurus Rumah Tangga

Lainnya Jumlah

2006 53,68 8,72 12,03 23,41 2,16 100 2007 59,02 6,59 12,80 19,77 1,82 100 2008 57,03 6,11 11,57 22,84 2,44 100 2009 56,97 7,14 11,84 20,97 3,08 100 2010 56,13 9,70 - - - - 2011 60,67 4,64 12,17 20,96 1,56 100

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 2 Bab II.3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Tipe Daerah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2010

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Perkotaan (K)

Perdesaan (D) K+D

Tidak/Belum Pernah Sekolah

18,90 9,60 11,03

Tidak Tamat SD 18,06 11,74 13,03 SD/sederajat 16,79 12,62 13,81 SMP/sederajat 16,26 14,32 15,24 SM/sederajat 18,63 16,78 18,04 PT 8,37 5,82 7,83

Jumlah 16,47 13,24 14,74 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2010

Tabel Lampiran 3 Bab II.3

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2006-2011

Lapang Usaha 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan

30,46 33,88 30,35 26,76 27,48 17,47

PertambangandanPenggalian

27,52 24,71 27,33 28,07 27,31 30,74

IndustriPengolahan 5,24 3,63 4,05 4,15 2,61 5,64 Listrik, Gas, dan Air Bersih

0,26 0,44 0,15 0,18 0,32 0,44

Konstruksi 5,71 4,41 5,40 4,03 5,11 3,50 Perdagangan, Hotel, danRestoran

16,02 18,75 18,10 17,93 16,40 20,43

Transportasi dan Komunikasi

3,35 3,84 3,25 3,07 2,79 1,87

Keuangan 0,47 1,40 0,74 1,41 1,23 2,18 Jasa-jasadanLainnya 10,97 8,93 10,62 14,40 16,75 17,73 Jumlah 100 100 100 100 100 100 Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011

Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 4 Bab II.3

Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Status Pekerjaan Utama, Tahun 2006-2011

Tahun BerusahaSendiri BerusahadenganBuruh Buruh/ Karyawan PekerjaBebas PekerjaKeluarga

(TidakDibayar) Jumlah

2006 25,33 10,55 44,94 8,70 10,48 100 2007 20,95 10,96 42,23 5,83 20,03 100 2008 24,43 13,68 38,54 10,07 13,28 100 2009 21,61 10,96 42,30 12,39 12,74 100 2010 20,08 9,62 51,75 8,27 10,28 100 2011 17,28 9,08 58,65 6,38 8,60 100

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 5 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja

Menurut Jumlah Jam Kerja, Tahun 2006-2011

Tahun Jumlah Jam Kerja (Jam) Jumlah 0*) 1 - 14 14 - 34 35+ 2006 1,21 - - 71,27 72,48 2007 2,19 - - 63,73 65,92 2008 2,47 - - 68,13 70,60 2009 2,28 5,23 22,58 69,91 100 2010 - - - - - 2011 1,99 3,40 23,02 71,59 100

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 *) sementara tidak bekerja Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun

Tabel Lampiran 6 Bab II.3 Persentase Pemuda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Bekerja

dan Berusaha atau Dibayar Menurut Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan,

Tahun 2006-2011

Tahun

Pendapatan/Upah/Gaji Bersih Sebulan

< 300.000 300.000

- 499.999

500.000 -

749.999

750.000 -

999.999

1.000.000 -

1.499.999

1.500.000 -

2.499.999 2.500.000 +

2006 0,03 0,64 5,20 12,24 36,69 32,21 12,99 2007 8,68 13,71 26,21 25,29 19,52 5,48 1,11 2008 8,71 10,83 18,13 17,77 24,90 15,46 4,20 2009 5,68 15,08 21,71 15,71 24,19 14,48 3,16 2010 - - - - - - - 2011 4,10 4,74 12,31 15,64 25,83 25,30 12,08

Sumber: BPS-RI, Sakernas 2006-2011 Ket: pencatatan pemuda 2006-2008, berumur 15-35 tahun

2.2.4 Fasilitas Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dalam rangka pemassalan dan pembudayaan olahraga, untuk

mendorong pencapaian tujuan keolahragaan nasional, yakni

meningkatkan kualitas sumber manusia Indonesia, sehat, dan

berprestasi, maka diperlukan ketersediaan fasilitas olahraga yang

memadai di berbagai daerah.

Fasilitas olahraga merupakan sumber daya pendukung olahraga

yang secara keseluruhan mencakup fasilitas fisik dan non fisik. Fasilitas

fisik mencakup prasarana dan sarana fisik antara lain berupa stadion,

gelanggang, dan lapangan olahraga. Sementara itu fasilitas non fisik

mencakup prasarana dan sarana non fisik seperti sasana/perkumpulan

olahraga, tenaga pelatih dan guru olahraga (Kemenpora, 2010).

Pada bab ini akan menjelaskan beberapa fasilitas olahraga di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, baik fasilitas olahraga fisik dan non

fisik. Fasilitas olahraga fisik dimaksud, berupa prasarana olaharaga,

sedangkan fasilitas non fisik dimaksud, berupa perkumpulan atau club

olahraga, tenaga keolahragaan berupa guru olahraga, pelatih dan wasit,

serta menjelaskan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Selain fasilitas olahraga, pada bab ini juga menjelaskan

jumlah kegiatan urusan keolahragaan (urusan wajib) yang dilaksanakan

oleh seluruh SKPD yang menangani olahraga wilayah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

2.2.4.1 Prasarana Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, yang dimaksud dengan prasarana olahraga

adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk

kegiatan olahraga dan atau penyelenggaraan keolahragaan. Peraturan

perundang-undangan tersebut, mengamanatkan pemerintah dan

pemerintah daerah harus menjamin ketersediaan prasarana olahraga

sesuai standar dan kebutuhannya.

Data prasarana olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari SKPD yang

menangani pemuda dan olahraga wilayah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, secara keseluruhan dari 24 prasarana olahraga yang di data,

dapat klasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yang pertama kelompok

prasarana olahraga yang ada di seluruh daerah kabupaten dan kota,

kedua kelompok prasarana olahraga yang hanya ada di beberapa daerah

kabupaten dan kota, dan ketiga kelompok prasarana olahraga yang tidak

ada sama sekali di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti

yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.1.1, terdapat 8 (delapan) prasarana

olahraga yang termasuk dalam kelompok pertama (ada diseluruh daerah

kabupaten dan kota), kedelapan prasarana itu merupakan prasarana

cabang olahraga massa atau cabang olahraga yang banyak diminati

masyarakat luas, antara lain stadion sepakbola, lapangan sepakbola,

lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola voli, lapangan

bulutangkis, lapangan voli pantai, dan lapangan futsal. Terdapat 13

prasarana olahraga yang termasuk dalam kelompok kedua(hanya ada di

beberapa daerah kabupaten dan kota), antara lain asrama atlet, asrama

PPLP/PPLPD, GOR, lapangan track atletik, lapangan panjat tebing,

lapangan tembak, lapangan golf, arena senam, arena tinju, kolam renang,

GOR mini, hall fitnes, dan arena gasing, dan terdapat 3 (tiga) prasarana

olahraga yang termasuk dalam kelompok ketiga (tidak ada di wilayah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), antara lain lapangan panahan,

veldrome (balap sepeda), dan arena dayung.

Jika prasarana olahraga dirinci menurutdaerah kabupaten dan

kota, maka dari 24 prasarana olahraga itu, terdapat 7 prasarana olahraga

yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka, yakni asrama PPLP/PPLPD,

GOR, lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena dayung, dan

arena gasing, terdapat 10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh

Kabupaten Belitung, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan

panahan, veldrome, arena senam, arena tinju, arena dayung, hall fitnes,

dan arena gasing, terdapat 11 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh

Kabupaten Bangka Barat, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, GOR,

lapangan tembak, lapangan panahan, veldrome, arena senam, arena tinju,

arena dayung, GOR mini, dan arena gasing, terdapat 10 prasarana

olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka Tengah, yakni

asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan tembak, lapangan panahan,

veldrome, arena tinju, arena dayung, kolam renang, dan arena gasing. Ada

10 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh Kabupaten Bangka

Selatan, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD, lapangan panahan,

veldrome, lapangan golf, arena senam, arena dayung, kolam renang, dan

arena gasing, terdapat 13 prasarana olahraga yang tidak dimiliki oleh

Kabupaten Belitung Timur, yakni asrama atlet, asrama PPLP/PPLPD,

lapangan track atletik, lapangan panjat tebing, lapangan tembak,

lapangan panahan, veldrome, lapangan golf, arena senam, arena tinju,

arena dayung, hall fitness, dan arena gasing, dan hanya 3 prasarana

olahraga yang tidak dimiliki oleh Kota Pangkalpinang, yakni lapangan

panahan, veldrome, dan arena dayung.

Berdasarkan tabel itu juga, maka jumlah prasarana olahraga yang

paling banyak terdapat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah

lapangan bola voli dengan 526 lapangan, kemudian secara berurutan,

lapangan sepakbola (456 lapangan), lapangan bulutangkis (287 lapangan),

lapangan tenis (171 lapangan), lapangan basket (108 lapangan), lapangan

futsal (79 lapangan), hall fitnes (21 hall), lapangan voli pantai (13

lapangan), stadion sepakbola (12 lapangan), GOR (10 GOR), dan kolam

renang (9 tempat)

Tabel 2.2.4.1.1

Jumlah Prasarana Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka BelitungTahun 2012 No. PrasaranaOlahraga Bangka Belitung Bangka

Barat Bangka Tengah

Bangka Selatan

Belitung Timur

Pangkalpinang Jumlah

1 AsramaAtlet 1 - - - - - - 1 2 Asrama

PPLP/PPLPD - - - - - - 1 1

3 Gedung Olahraga (GOR)

- 1 - 1 1 5 2 10

4 Stadion Sepakbola 2 1 1 1 1 5 1 12 5 Lapangan

Sepakbola 76 131 62 70 60 47 10 456

6 Lapangan Track Atletik

1 1 1 1 1 - 1 6

7 Lapangan Basket 33 12 16 7 9 6 25 108 8 LapanganTenis 85 8 54 2 5 4 13 171 9 Lapangan Voli 94 201 40 68 70 50 3 526 10 Lapangan

Bulutangkis 73 108 24 55 6 15 6 287

11 Lapangan Panjat Tebing

2 1 2 1 1 - 1 8

12 Lapangan Tembak 2 2 - - - - - 4 13 Lapangan Panahan - - - - - - - - 14 Lapangan Voli

Pantai 2 3 2 1 2 2 1 13

15 Lapangan Balap Sepeda (Veldrome)

- - - - - - - -

16 Lapangan Golf - 1 1 1 - - 1 4 17 Arena Senam 1 - - - - - 2 3 18 Arena Tinju 1 - - - 1 - - 2 19 Arena Dayung - - - - - - - - 20 KolamRenang 1 1 2 - - 4 1 9 21 Hall/GOR Mini 2 1 - 1 2 1 1 8 22 Hall Fitness 5 - 6 2 4 - 4 21 23 Lapangan Futsal 9 30 13 3 12 5 7 79 24 Arena Gasing - - - - - - 1 1 390 502 224 214 175 144 81 1.730

Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda danOlahraga Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung

2.4.2 Perkumpulan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Perkumpulan olahraga merupakan perkumpulan yang dibuat

sebagai sarana untuk menyalurkan, megembangkan, dan meningkatkan

keterampilan seseorang dibidang olahraga sesuai dengan minat dan

bakatnya (Kemenpora, 2010). Terbentuknya perkumpulan olahraga ini

tidak terlepas dari ketersediaan fasilitas dan minat dari masyarakat.

Semakin banyak fasilitas yang disediakan, semakin besar pula minat dari

masyarakat untuk berolahraga.

Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi yang dilakukan

induk organisasi cabang olahraga tidak terlepas dari pemberdayaan

perkumpulan olahraga. Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah (PP)

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan,

pemberdayaan perkumpulan olahraga oleh induk organisasi cabang

olahraga dilakukan melalui pemberian fasilitas, pendampingan program,

dan bantuan keuangan.

Data yang diperoleh dari SKPD yang menangani pemuda dan

olahraga, serta Organisasi Cabang Olahraga KONI Kabupaten dan Kota

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan

pada tabel 2.2.4.2.1, jumlah perkumpulan olahraga pada tahun 2013 di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk 6 (enam) cabang olahraga,

atletik, sepakbola, bola voli, bola basket, bulutangkis, dan pencak silat,

sebanyak 595 perkumpulan, terdapat 68 perkumpulan di Kabupaten

Bangka, 103 perkumpulan di Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka

Barat, 82 perkumpulan di Kabupaten Bangka Tengah, 102 perkumpulan

di Kabupaten Bangka Selatan, 77 perkumpulan di Kabupaten Belitung

Timur, dan 60 perkumpulan di Kota Pangkalpinang. Perkumpulan

olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling banyak terdapat

pada cabang sepakbola (335perkumpulan), kemudian bola voli (84

perkumpulan), bulutangkis (67 perkumpulan), pencak silat (52

perkumpulan), bola basket (42 perkumpulan), dan atletik (15

perkumpulan).

Tabel 2.2.4.2.1

Jumlah Perkumpulan 6 (Enam) Cabang Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

No Cabang Olahraga Bangka Belitung Bangka

Barat Bangka Tengah

Bangka Selatan

Belitung Timur

Pangkalpinang

Jumlah

1 Atletik 2 1 1 1 7 1 2 15 2 Sepakbola 33 66 64 36 58 65 13 335 3 Bola Voli 4 15 19 16 23 4 3 84 4 Bola Basket 10 3 14 - 3 2 10 42 5 Bulutangkis 10 12 4 19 5 3 14 67 6 Pencak silat 9 6 1 10 6 2 18 52 Jumlah 68 103 103 82 102 77 60 595

Sumber: SKPD yang Menangani Pemuda dan Olahraga Provinsi Kep. Babel dan Organisasi Cabang Olahraga Kabupaten dan Kota

Jika dirinci per cabang olahraga menurut daerah kabupaten dan

kota, maka jumlah perkumpulanolahraga cabang atletik paling banyak

terdapat di Kabupaten Bangka Selatan (7 perkumpulan), perkumpulan

sepakbola paling banyak terdapat di Kabupaten Belitung (66

perkumpulan), perkumpulan bola voli paling banyak terdapat di

kabupaten Bangka Selatan (23 perkumpulan), perkumpulan bola basket

paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka Barat (14 Perkumpulan),

perkumpulan bulutangkis paling banyak terdapat di Kabupaten Bangka

Tengah (19 perkumpulan), sedangkan perkumpulan pencak silat paling

banyak terdapat di Kota Pangkalpinang (18 perkumpulan). Secara

keseluruhan dari 6 (enam) cabang olahraga itu, perkumpulan cabang

sepakbola merupakan perkumpulan olahraga yang paling banyak, dan

terdapat hampir di seluruh kabupaten dan kota wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, kecuali Kota Pangkalpinang, dimana

perkumpulan olahraga yang paling banyaknya justru berasal dari cabang

pencak silat (18 perkumpulan).

2.4.3 Tenaga Keolahragaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, pengertian tenaga keolahragaan adalah setiap

orang yang memiliki kualifikasi dan sertifikat kompetensi dalam bidang

olahraga. Kualifikasi dan sertifikat kompetensi dimaksud diperoleh dari

induk organisasi cabang olahraga atau instansi pemerintah yang

berwenang setelah tenaga keolahragaan mengikuti penataran atau

pelatihan. Tugas tenaga keolahragaan adalah menyelenggarakan atau

melakukan kegiatan keolahragaan sesuai dengan bidang keahlian dan

kewenangannya.

Tenaga keolahragaan terdiri dari berbagai profesi, seperti pelatih,

guru atau dosen,wasit, juri, manajer, promotor, administrator, pemandu,

penyuluh, instruktur, tenaga medisdan para medis, ahli gizi, ahli

biomekanika, psikolog dan profesi lainnya yang berpartisipasi dalam

penyelenggaraan kegiatan olahraga. Pada sub bab ini hanya menjelaskan

3 (tiga) tenaga keolahragaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni

guru olahraga, pelatih, dan wasit.

2.2.4.3.1 Guru Olahraga

Salah satu tujuan keolahragaan nasional adalah meningkatkan

kesehatan dan kebugaran manusia Indonesia. Dalam rangka peningkatan

kesehatan dan kebugaran itu, maka diperlukan suatu pendidikan jasmani

dan kesehatan sejak dini kepada anak, dan lembaga yang paling tepat

untuk memberikan pendidikan jasmani dan kesehatan sejak dini

dimaksud adalah sekolah.

Selain memberi pengetahuan yang baik mengenai pendidikan

jasmani dan kesehatan di sekolah, guru olahraga juga berperan penting

dalam pembinaan prestasi melalui pembibitan olahragawan nasional.

Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa dari guru olahraga akan

mendorong minat dan bakat dalam berolahraga. Selanjutnya bakat yang

timbul, dapat dipandu dan dikembangkan oleh guru olahraga.

Pemanduan bakat dan pengembangan bakat siswa tersebut merupakan

tahap awal dari pola pembibitan olahragawan nasional.

Data guru olahraga tahun 2012 yang diperoleh dari Dinas

Pendidikan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang

ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.1, jumlah guru olahraga di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 923 orang, pada jenjang pendidikan

SD (634 orang), SMP (186 orang), dan SMA (112 orang). Jika dirinci

menurut daerah kabupaten dan kota, maka jumlah guru olahraga paling

banyak ada di Kabupaten Bangka dengan jumlah 227 orang, disusul

Kabupaten Belitung (131 orang), Kabupaten Bangka Barat (130 orang),

Kota Pangkalpinang (129 orang), Kabupaten Bangka Selatan (128 orang),

Kabupaten Bangka Tengah (98 orang), dan paling sedikit ada di

Kabupaten Belitung Timur (89 orang).

Tabel 2.2.4.3.1.1

Jumlah Guru Olahraga yang Mengajar

Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012(Swasta dan Negeri)

No.

Kabupaten dan Kota

Jenjang Pendidikan SD SMP SMA Jumlah

1 Bangka 166 36 25 227 2 Belitung 92 24 15 131 3 Bangka Barat 85 28 17 130 4 Bangka Tengah 71 13 14 98 5 Bangka Selatan 76 35 17 128

6 Belitung Timur 58 22 9 89 7 Pangkalpinang 86 28 15 129

Provinsi 634 186 112 932 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung

Jumlah guru olahraga yang banyak belum tentu efektif, karena bisa

jadi jumlah sekolahnya juga banyak, dan sebaliknya jumlah guru

olahraga yang sedikit belum tentu tidak efektif, karena bisa jadi jumlah

sekolahnyamemang sedikit. Oleh karena itu, untuk melihat apakah suatu

daerah kabupaten, kota atau kecamatan kelebihan atau kekurangan guru

olahraga, maka perlu dibuat angka rasio, yang membandingkan jumlah

guru olahraga terhadap jumlah sekolah. Walaupun masih harus

memperhatikan jumlah siswa, idealnya ada 1 (satu) guru olahraga disetiap

sekolah, artinya rasio minimal harus sebesar 1 (satu).

Dari data guru olahraga dan jumlah sekolah tahun 2012, Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung kekurangan guru olahraga (mengabaikan

jenjang pendidikan). Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.4.3.1.2,

rasio hanya sebesar 0,87, yang artinya dari 100 sekolah, hanya ada 87

guru olahraga. Sedangkan jika dirinci menurut jenjang pendidikan,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih kekurangan guru olahraga

untuk jenjang pendidikan SD dan SMP, pada kedua jenjang pendidikan

itu angka rasio masih dibawah 1 (satu), SD hanya sebesar 0,84, yang

artinya dari 100 sekolah SD hanya tersedia 84 guru olaharaga, dan SMP

hanya sebesar 0,89, yang artinya dari 100 sekolah SMP hanya tersedia 89

guru olahraga. Rasio paling baik berada pada jenjang pendidikan SMA

(1,07), yang artinya dari 100 sekolah SMA, sudah ada 107 guru olahraga.

Apabila rasio dirinci menurut kabupaten dan kota, maka rasio

tertinggiberada di Kota Pangkalpinang, rasio pada seluruh jenjang

pendidikan lebih dari 1 (satu), SD (1,06), SMP (1,22), dan SMA (1,50),

disusul Kabupaten Belitung Timur, yang memiliki rasio sebesar 1 untuk

seluruh jenjang pendidikan, artinya setiap sekolah di sana sudah memiliki

1 guru olahraga, sedangkan rasio paling rendah berada di Kabupaten

Bangka Barat, SD (0,64) yang artinya dari 100 sekolah SD, hanya ada 64

guru olahraga, SMP (0,72) yang artinya dari 100 sekolah SMP disana,

hanya ada 72 guru olahraga, dan SMA (0,89) yang artinya dari 100

sekolah SMA disana, hanya ada 89 guru olahraga. Kecuali Kota

Pangkalpinang dan Kabupaten Belitung Timur, kekurangan guru olahraga

pada jenjang pendidikan SD dan SMP dialami Kabupaten Bangka,

Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka

Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan, rasio kelima kabupaten tersebut

masih dibawah 1 (satu). Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA, hampir

seluruh kabupaten dan kota memiliki rasio minimal 1, kecuali Kabupaten

Bangka Barat hanya sebesar 0,89.

Tabel 2.2.4.3.1.2

Rasio Guru Olahraga Terhadap Jumlah Sekolah

Menurut Kabupaten dan Kota, serta Jenjang Pendidikan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012

No.

Kabupaten dan Kota

Jenjang Pendidikan SD SMP SMA Jumlah

1 Bangka 0,95 0,95 1,00 0,95 2 Belitung 0,73 0,83 1,00 0,77 3 Bangka Barat 0,64 0,72 0,89 0,68 4 Bangka Tengah 0,77 0,57 1,27 0,78 5 Bangka Selatan 0,87 0,97 1,06 0,92 6 Belitung Timur 1,00 1,00 1,00 1,00 7 Pangkalpinang 1,06 1,22 1,50 1,13

Provinsi 0,84 0,89 1,07 0,87 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Beliitung

2.2.4.3.2 Pelatih Olahraga

Pelatih adalah orang memiliki kualifikasi dan sertifikasi kompetensi

yang bertugas dalam melatih atlet (membimbing, merencanakan program

latihan, meningkatkan prestasi, dan mengevaluasi proses dan hasil

latihan).

Data yang diperoleh dari Organiasi Cabang Olahraga KONI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel

2.2.4.3.2, jumlah pelatih olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada tahun 2013 untuk 5 (lima) cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola,

bola voli, bola basket, dan pencak silat, sebanyak 205 orang, yang terdiri

dari 15 pelatih atletik, 75 pelatih sepakbola, 44 pelatih bola voli, 16

pelatih bola basket, dan 55 pelatih pencak silat.

Idealnya dalam pembinaan prestasi olahraga setiap perkumpulan

atau klub olahraga minimal memiliki 1 pelatih. Jika jumlah pelatih yang

tersedia untuk 5 cabang olahraga tersebut dibandingkan dengan jumlah

perkumpulan olahraga yang ada, maka Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung masih kekurangan tenaga pelatih. Pada tahun 2013,

perkumpulan olahraga atletik sebanyak 15 perkumpulan, sepakbola

sebanyak 277 perkumpulan, bola voli sebanyak 84 perkumpulan, bola

basket sebanyak 42 perkumpulan, bulutangkis sebanyak 62

perkumpulan, dan pencak silat sebanyak 52 perkumpulan. Mengingat

pentingnya peran pelatih dalam pembinaan prestasi olahraga, sudah

seharusnya pemerintah daerah, KONI Provinsi Kepuluan Bangka Belitung,

dan Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melakukan peningkatkan jumlah dan kualitas pelatih olahraga di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel 2.2.4.3.2

Jumlah Pelatih 5 (Lima) Cabang Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

No. Cabang Olahraga Jumlah Keterangan

1 Atletik 15 4 orang berlisensi nasional 2 Sepakbola 75 7 orang berlisensi B

nasional 3 Bola Voli 44 5 orang yang juga pelatih

voli pantai 4 Bola Basket 16 - 5 Pencak Silat 55 9 orang berlisensi nasional Jumlah 205 -

Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.4.3.3 Wasit

Wasit adalah seorang yang memiliki wewenang dan tugas untuk

mengatur dan memimpin jalannya suatu pertandingan olahragaagar

berjalan dengan lancar. Untuk melaksanakan wewenang dan tugasnya

wasit memiliki hak penuh selama pertandingan terhadap seluruh pemain

dan pelatih dan ofisial sebuah tim. Ada bermacam-macam istilah wasit,

dalam bahasa Inggris kita mengenal refree, umpire, judge atau linesman.

Selain harus memiliki ketelitian dalam mengambil keputusan, memiliki

kepercayaan diri, dan memiliki kepemimpinan yang baik, untuk menjadi

seorang wasit harus memiliki linsensi yang diperoleh dari pelatihan atau

penataran melaluiinduk organisasi cabang olahraga nasional dan

internasional.

Data yang diperoleh dari Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, seperti yang ditunjukkan pada tabel

2.2.4.3.3.1, jumlah wasit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

tahun 2013 untuk 4 (empat) cabang olahraga, yakni sepakbola, bola voli,

bola basket, dan pencak silat, sebanyak 365 orang, yang terdiri dari 258

orang wasit sepakbola, 12 orang diantaranya lisensi C1 nasional, 56 orang

wasit bola voli, 12 orang wasit bola basket, dan 39 orang wasit pencak

silat.

Berdasarkan data tersebut, seiring dengan bertambahnya

penyelenggaraan kejuaraan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, 12 wasit yang ada masih kurang memadai untuk memimpin

pertandingan bola basket di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pemerintah Daerah, KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan

PERBASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus meningkatkan

jumlah dan kualitas wasit bola basket, dan kemungkinan untuk wasit

pada cabang olahraga lainnya.

Tabel 2.2.4.3.3.1 Jumlah Wasit (Empat) Cabang Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012

No. Cabang Olahraga Jumlah Keterangan

1 Sepakbola 258 12 orang berlisensi C1 nasional

2 Bola Voli 56 31 orang juga sebagai wasit voli pantai

3 Bola Basket 12 1 orang berlisensi B1

4 Pencak silat 39 3 orang berlisensi nasional

Jumlah 365 Sumber: Organisasi Cabang Olahraga KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.4.3.4 Organisasi Cabang Olahraga Koni Wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Dalam pengelolaan keolahragaan, masyarakat dapat membentuk

Induk Organisasi Cabang Olahraga, dan Induk Organisasi Olahraga

Fungsional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelengggaraan Keolahragaan, yang

dimaksud dengan Induk Organisasi Cabang Olahraga adalah organisasi

olahraga yang membina, mengembangkan, mengoordinasikan salah satu

cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga dari

satu jenis olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga

internasional yang bersangkutan.Sedangkan Induk Organisasi Olahraga

Fungsional adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan,

dan mengoordinasikan satu atau lebih cabang olahraga amatir dan/atau

profesional dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi,

dan/atau olahraga prestasi berdasarkan fungsi pengolahragaan atau

olahragawan.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan prestasi untuk

meningkat harkat dan martabat bangsa, induk organisasi cabang

olahraga, organisasi cabang olahraga tingkat provinsi, kabupaten dan kota

diberikan tanggungjawab dalam pembinaan dan pengembangan olahraga

prestasi. Untuk memenuhi tanggungjawabnya, induk organisasi cabang

olahraga memiliki tugas melaksanakan pemassalan, pembibitan,

pembinaan dan pengembangan prestasi olahragawan, pemberdayaan

perkumpulan olahraga, pengembangan sentra pembinaan olahraga, dan

penyelenggaraan kompetisi dan kejuaraan secara berjenjang dan

berkelanjutan. Karena induk organisasi cabang olahraga terdapat di

berbagai cabang olahraga, maka untuk pengkordinasiannya, induk

organisasi cabang olahraga dimaksud dapat membentuk sebuah komite

olahraga nasional.

Organisasi Cabang Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

membentuk dan tergabung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia

(KONI) yang ada pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kota wilayah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Seperti yang ditunjukkan pada tabel

2.2.4.3.4.1, terdapat 29 Organisasi Cabang Olahraga yang terdaftar di

KONI Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni PASI atletik,

PSSI sepakbola, POBSI bilyar, PABBSI angkat besi dan angkat berat,

PERBASI bola basket, PBVSI bola voli, GABSI bridge, PBSI bulutangkis,

PERCASI catur, PODSI dayung, PDBI drum band, PGI golf, PGSI gulat,

PJSI judo, FORKI karate, PERBAKIN menembak, IMI motor, FPTI panjat

tebing, PRSI renang, POSSI selam, PERSANI senam, PSTI sepak takraw,

FASI aerosport, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI

tenis lapangan, PERTINA tinju, dan WI wushu. Terdapat 6 (enam) Induk

Organisasi Olahraga Fungsional yang terdaftar di KONI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, yakni Seksi Wartawan Olahraga (SIWO),

National Paralympic Commite (NPC) Indonesia, Badan Pembinaan

Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI), Badan Pembinaan

Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI), Persatuan Wanita Olahraga

Seluruh Indonesia (PERWOSI), dan Badan Pembinaan Olahraga Korps

Pegawai Republik Indonesia (BAPOR KORPRI).

Organisasi cabang olahraga juga terdapat pada KONI kabupaten dan

kota, namun tidak semua organisasi cabang olaharaga yang terdaftar di

KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdaftar di KONI kabupaten

dan kota. Dari 29 organisasi cabang olahraga yang terdaftar di KONI

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebut, hanya ada 14 organisasi

cabang olahraga yang terdaftar di seluruh KONI kabupaten dan kota,

yakni PASI Atletik, PSSI sepakbola, PERBASI bola basket, PBVSI bola voli,

PBSI bulutangkis, PERCASI catur, FORKI karate, FPTI panjat tebing, PSTI

sepak takraw, IPSI pencak silat, TI taekwondo, PTMSI tenis meja, PELTI

tenis lapangan, dan PERTINA tinju. Secara keseluruhan KONI Kabupaten

Bangka hanya memiliki 22 organisasi cabang olahraga, KONI Kabupaten

Belitung dan Bangka Tengah hanya memiliki 21 organisasi cabang

olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan hanya memiliki 20 organisasi

cabang olahraga, KONI Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung

Timur, dan Kota Pangkalpinangmemiliki 20 organisasi cabang olaharga,

sedangkan Kabupaten Bangka Barat hanya memiliki 16 organisasi cabang

olahraga.

Pada KONI kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung belum banyak dibentuk Organisasi Fungsional Cabang Olahraga.

Salah satunya BAPOPSI, walaupun demikian pada tingkat provinsi dan

seluruh daerah kabupaten dan kota sudah dibentuk SKPD yang

menangani olahraga. Sesuai dengan Anggaran Dasar BAPOPSI, pejabat

eselon II dan III pada instansi teknis yang bertanggungjawab dalam

pembinaan olahraga pelajar ditunjuk sebagai ketua BAPOPSI provinsi,

kabupaten dan kota.

Tabel 2.2.4.3.4.1

Organisasi Induk Cabang Olahraga

KONI Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

No. Nama Induk Cabor Provinsi Bangka Belitung Bangka Barat

Bangka Tengah

Bangka Selatan

Belitung Timur

Pangkalpinang

1

A. INDUK CABOR Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)

2 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)

√ √ √ √ √ √ √ √

3 Persatuan Olahraga Bilyar Seluruh Indonesia (POBSI)

√ √ × × √ √ √ √

4 Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI)

√ √ √ √ √ × √ √

5 Perstuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI)

√ √ √ √ √ √ √ √

6 Perstuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI)

√ √ √ √ √ √ √ √

7 Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI)

√ √ √ × √ √ √ √

8 Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)

√ √ √ √ √ √ √ √

9 Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI)

√ √ √ √ √ √ √ √

10 Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)

√ × × × √ × × ×

11 Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI)

√ × × × × × × ×

12 Persatuan Golf Indonesia (PGI)

√ × × × × × × ×

13 Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI)

√ √ × × √ × × ×

14 Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI)

√ × × × × × × √

15 Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI)

√ √ √ √ √ √ √ √

No. Nama Induk Cabor Provinsi Bangka Belitung Bangka Barat

Bangka Tengah

Bangka Selatan

Belitung Timur

Pangkalpinang

16 Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN)

√ × × × √ × × ×

17 Ikatan Motor Indonesia (IMI)

√ × √ × × √ × ×

18 Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)

√ √ √ √ √ √ √ √

19 Persatuan Renang Seluruh Indonesi (PRSI)

√ √ √ √ √ × √ √

20 Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)

√ √ √ × × √ √ √

21 Persatuan Senam Indonesia (PERSANI)

√ √ √ × × √ √ √

22 Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI)

√ √ √ √ √ √ √ √

23 Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI)

√ × √ × × × × ×

24 Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)

√ √ √ √ √ √ √ √

25 Taekwondo Indonesia (TI)

√ √ √ √ √ √ √ √

26 Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI)

√ √ √ √ √ √ √ √

27 Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI)

√ √ √ √ √ √ √ √

28 Persatuan Tinju Nasional Amatir (PERTINA)

√ √ √ √ √ √ √ √

29 Wushu Indonesia (WI)

√ √ × × × √ × ×

JUMLAH S.D. CABOR

29 22 21 16 21 20 20 20

30

B. FUNGSIONAL Seksi Wartawan Olahraga (SIWO)

×

×

×

×

×

×

×

31 National Paralympic Committe (NPC) Indonesia

√ × × × × × × √

32 Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI)

√ × √ × × √ × ×

33 Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI)

√ × × × × × × ×

34 Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI)

√ × × × × × × ×

35 Badan Pembinaan Olahraga Korps Pegawai Republik

√ × √ × × × × √

Indonesia (BAPOR Korpri)

JUMLAH SELURUH 35 22 23 16 21 21 20 22 Sumber: KONI Tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota Wilayah ProvinsiKepulauan Bangka Belitung

2.2.5 Kejuaraan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kejuaraan olahraga adalah sebuah kompetisi untuk mengukur

pencapaian dari proses pembinaan yang dilakukan secara terus menerus

dalam bentuk latihan. Pada umumnya kejuaraan olahraga Indonesia

ditujukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, meningkatkan

prestasi, dan ajang seleksi dan evaluasi bagi atlet yang akan bertanding

pada kejuaraan olahraga lainnya. Sebagaimana amanat undang-undang

Sistem Keolahragaan Nasional, salah satu kebijakan nasional

keolahragaan adalah penyelenggaraan kejuaraan olahraga, pada tingkat

daerah, wilayah, nasional dan internasional.

Kejuaraan olahraga bisa diselenggarakan dalam bentuk single even,

yaitu penyelenggaraan kejuaraan olahraga yang mempertandingkan 1

(satu) cabang olahraga, atau multi even, yaitu penyelenggaraan kejuaraan

olahraga yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga. Pada bab ini

akan menjelaskan khusus penyelenggaraan kejuaraan olahraga multi

even tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan partisipasi Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada berbagai kejuaraan olahraga multi even,

dalam wilayah regional dan nasional, dalam ruang lingkup kegiatan

olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Penjelasan

dimaksud diatas meliputi waktu dan tempat pertandingan, jumlah atlet

dan pelatih, cabang olahraga, prestasi atau peringkat, jenis dan jumlah

medali yang diperoleh.

2.2.5.1 PENYELENGGARAAN KEJUARAAN OLAHRAGA TINGKAT

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Salah satu kebijakan nasional keolahragaan adalah

penyelenggaraan kejuaraan olahraga. Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, sesuai amanat undang-undang Sistem Keolahragaan

Nasional mempunyai tugas melaksanakan kebijakan nasional

keolahragaan yang ada di daerah, dan diberikan salah satu wewenang

terkait dengan penyelenggaraan kejuaraan olahraga.

Kejuaraan olahraga multi even yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencakup pada ruang

lingkup kegiatan olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga

rekreasi. Pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan, Pemerintah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga

Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kejuaraan

Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pada ruang

lingkup kegiatan olahraga prestasi Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung menyelenggarakan Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV)

Kepulauan Bangka Belitung, sedangkan pada ruang lingkup kegiatan

olahraga rekreasi diselenggarakannya Festival atau Invitasi Olahraga

Tradisional dan SKJ Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2.2.5.1.1 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) VI Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung merupakan kejuaraan olahraga yang diselenggarakan secara

periodik setiap 2 (dua) tahun bagi atlet pelajar yang memenuhi syarat dan

ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi olahraga fungsional Badan

Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI). Penyelenggaraan

POPDA bertujuan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pelajar,

meningkatkan prestasi olahraga pelajar, dan salah satu ajang seleksi dan

evaluasi bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera.

Dalam perkembangannya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, melalui dinas yang menangani pemuda dan olahraga sudah

menyelenggarakan 6 (enam) kali POPDA tingkat provinsi. Terakhir, POPDA

VI diselengggarakan di Sungailiat Kabupaten Bangka pada tanggal 14-18

Mei 2012. Pada POPDA VI ada 9 (sembilan) cabang olahraga yang

dipertandingkan, yakni atletik, sepakbola, sepak takraw, bola voli, bola

basket, tenis lapangan, tenis meja, pencak silat, dan bulutangkis. Tidak

semua cabang olahraga dipertandingkan di Kabupaten Bangka,

dikarenakan sarana dan prasarana yang lebih memadai, serta

pertimbangan jarak yang tidak terlalu jauh, maka cabang atletik dan bola

voli disepakati untuk dipertandingkan di Kota Pangkalpinang.

Tabel 2.2.5.1.1.1

Cabang Olahraga dan Tempat Pertandingan

POPDA Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012

No

. Cabang Olahraga Tempat Pertandingan

1 Atletik Stadion Depati Amir Pangkalpinang 2 Sepakbola Lapangan Sepakbola Rinding Panjang, dan Stadion

Orom Sungailiat 3 Sepak Takraw Gedung POLMAN Timah, Air Kantung Sungailiat 4 Bola Voli GOR Sahabudin, Air Itam Pangkalpinang 5 Bola Basket Lapangan Basket YPK Kenanga Sungailiat 6 Tenis Lapangan Lapangan Tenis Binas Satria Sungailiat 7 Tenis Meja Gedung Serba Guna SMKN 1 Sungailiat 8 Pencak silat Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat 9 Bulutangkis GOR Orom Sungailiat

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

POPDA VI tahun 2013 tingkat provinsi diikuti seluruh daerah

kabupaten dan kota wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah

atlet yang bertanding pada kejuaraan itu sebanyak 790 atlet, yang terdiri

dari 482 atlet laki-laki dan 308 atlet perempuan. Jumlah atlet terbanyak

berasal dari kontingan tuan rumah Kabupaten Bangka dengan 136 atlet,

sedangkan jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten

Belitung Timur dengan 72 atlet.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2 dengan, perolehan

51 medali, yang terdiri dari 26 emas, 11 perak, dan 14 perunggu,

kontingen Kabupaten Bangka keluar sebagai juara umum POPDA VI

Provinsi Kepulauan Bangka tahun 2012, disusul Kota Pangkalpinang di

peringkat kedua dengan perolehan 54 medali yang terdiri 16 emas, 22

perak, dan 16 perunggu, Kabupaten Bangka Tengah di peringkat ketiga,

Belitung di peringkat keempat, Bangka Selatan di peringkat kelima,

Bangka Barat di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten Belitung Timur

berada pada peringkat ketujuh atau terakhir, dengan perolehan 9 medali,

yang terdiri dari 2 emas, 2 perak, dan 5 perunggu.

Tabel 2.2.5.1.1.2

Klasemen Akhir POPDA VI

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012

Peringkat Kabupaten dan Kota

Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perunggu

1 Bangka 26 11 14 51

2 Pangkalpinang 16 22 16 54

3 Bangka Tengah 10 12 6 28

4 Belitung 10 10 11 31

5 Bangka Selatan 5 9 18 32

6 Bangka Barat 2 5 14 21

7 Belitung Timur 2 2 5 9

Jumlah 71 71 84 226

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.5.1.1 Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar VI Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2013

Kejuaraan Daerah (Kejurda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

merupakan kejuaraan olahraga multi even bagi pelajar yang

diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Berbeda dengan

POPDA yang diselenggarakan pada tahun genap, kejurda pelajar

diselenggarakan pada tahun ganjil. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga

ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan tujuan penyelenggaraan

POPDA, apabila POPDA merupakan salah satu ajang seleksi dan evaluasi

bagi atlet pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, maka kejurda

pelajar tingkat provinsi merupakan salah satu ajang seleksi bagi atlet

pelajar yang akan mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).

Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung sudah diselenggarakan sebanyak 6 (enam) kali, dimulai pada

tahun 2003 dan terakhir diselenggarakan di Kabupaten Belitung Timur

pada tnggal 20-26 Mei 2013. Kejurda pelajar VI Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung tahun 2013 mempertandingkan 5 (lima) cabang olahraga,

yakni atletik, renang, senam, taekwondo, dan voli pantai. Dari tabel

2.2.5.1.1.1 terlihat, bahwa tidak semua cabang olahraga dipertandingkan

di Kabupaten Belitung Timur, dikarenakan stadion atletik di Kabupaten

Belitung Timur masih dalam proses pengerjaan, maka cabang atletik

disepakati untuk dipertandingkan di Tanjungpandan Kabupaten Belitung.

Tabel 2.2.5.1.1.1

Tempat Pertandingan Cab. Olahraga Kejuaraan Daerah Pelajar VI

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

No. Cabang Olahraga Tempat Pertandingan

1 Atletik Stadion Pangkal Lalang Tanjungpandan Belitung

2 Renang Kolam Renang Hotel OASIS, Jl. Raya Gantung Manggar

3 Senam Gedung Serba Guna SMA PERGIB Manggar 4 Taekwondo Gedung Serba Guna Manggar 5 Voli Pantai Pantai Serdang Manggar

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Perwakilan atlet pelajar yang bertanding pada kejurda pelajar

tingkat provinsi merupakan hasil seleksi kabupaten dan kota dari

kejuaraan olahraga pelajar daerah masing-masing. Jumlah atlet pelajar

yang berpartisipasi pada Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung tahun 2013 sebanyak 385 orang, yang terdiri 187 atlet laki-laki

dan 198 atlet perempuan. Pada kejurda pelajar ini jumlah atlet terbanyak

berasal dari kontingen Kabupaten Belitung dengan 62 atlet, sedangkan

jumlah atlet paling sedikit berasal dari kontingen Kabupaten Bangka

Selatan dengan 42 atlet. Perbedaan ini disebabkan oleh kuota atlet dan

jumlah cabang olahraga yang diikuti.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.2, dengan perolehan

47 medali, yang terdiri dari 20 medali emas, 14 medali perak, dan 13

medali perunggu Kota Pangkalpinang berhasil keluar sebagai juara umum

Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013.

Peringkat kedua diraih oleh kontingen tuan rumah Kabupaten Belitung

Timur, dengan perolehan 35 medali, yang terdiri, dari 16 medali emas, 9

medali perunggu, dan 10 medali perunggu, Kabupaten Belitung berada di

peringkat ketiga, Kabupaten Bangka berada di peringkat keempat,

Kabupaten Bangka Tengah berada di peringkat kelima, Kabupaten

Bangka Selatan berada di peringkat keenam, sedangkan Kabupaten

Bangka Barat berada di peringkat ketujuh atau terakhir, dengan

perolehan 11 medali, yang terdiri dari 3 medali perak dan 8 medali

perunggu.

Tabel 2.2.5.1.1.2

Klasemen Akhir Kejurda Pelajar VI

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

Peringkat

Kabupaten Atau Kota

Jenis Medali Total

Medali Emas Perak Perunggu

1 Pangkalpinang 20 14 13 47

2 Belitung Timur 16 9 10 35

3 Belitung 15 14 15 44

4 Bangka 14 13 21 48

5 Bangka Tengah 7 8 11 26

6 Bangka Selatan 2 13 3 18

7 Bangka Barat 0 3 8 11

Jumlah 74 74 81 229

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 2.2.5.1.1.3

Klasemen Akhir Kejurda Pelajar V

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Tahun 2011

Peringkat

Kabupaten Atau Kota

Jenis Medali Total

Medali Emas Perak Perunggu

1 Bangka 26 14 8 48

2 Belitung 20 12 10 42

3 Pangkalpinang 18 16 9 43

4 Bangka Tengah 10 5 5 20

5 Bangka Selatan 3 4 4 11

6 Belitung Timur 2 5 7 14

7 Bangka Barat 0 2 6 8

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kesuksesan kontingen Kota Pangkalpinang tidak terlepas dari

dominasinya pada cabang atletik, cabang olahraga yang paling banyak

menyediakan medali, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.5.1.1.4, dari

30 medali emas yang tersedia, Kota Pangkalpinang berhasil merebut 15

medali emas, sedangkan Kabupaten Belitung Timur mendominasi cabang

senam, dengan perolehan 10 medali emas, dari 16 medali emas yang

tersedia.

Jika dibandingkan pencapaian peringkat pada kejurda pelajar VI

tahun 2013 dengan kejuaraan yang sama pada tahun 2011, maka terjadi

perubahan yang signifikan pada susunan peringkat pertama dan kedua.

Tabel 2.2.5.1.1.3 memperlihatkan kontingen Kabupaten Bangka keluar

sebagai juara umum pada kejurda pelajar V tingkat provinsi tahun 2011,

namun pada tahun 2013 harus turun ke peringkat empat. Peningkatan

prestasi yang sangat berarti dicapai oleh kontingen tuan rumah

Kabupaten Belitung Timur yang berhasil menduduki peringkat kedua,

padahal sebelumnya mereka menduduki peringkat keenam, sedangkan

Kabupaten Bangka Barat dalam 2 (dua) kali keikutsertaannya pada

kejuaraan ini belum beranjak dari peringkat ketujuh atau terakhir.

Tabel 2.2.5.1.1.4 Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga

Kejurda Pelajar VI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.5.1.3 Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2010

Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Kepulauan Bangka Belitung

merupakan kejuaraan olahraga multi even terbesar di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung yang berada pada ruang lingkup kegiatan olahraga

prestasi. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini menjadi tanggungjawab

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang pelaksanaan

penyelenggaraannya menjadi tugas Komite Olahraga Provinsi dan Komite

Olahraga Kabupaten dan Kota, dalam hal ini Komite Olahraga Nasional

Indonesia (KONI) Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Kejuaraan olahraga ini diselenggarakan

secara periodik setiap 4 (empat) tahun, di salah satu wilayah kabupaten

atau kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Penunjukkan tuan rumah

atau tempat penyelenggaraan PORPROV menjadi kewenangan Pemerintah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan memperhatikan usulan KONI

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain untuk meningkatkan

persatuan dan kesatuan, dan meningkatkan prestasi olahraga, kejuaraan

ini dijadikan salah satu ajang seleksi bagi atlet yang akan mewakili

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Pekan Olahraga Wilayah

(PORWIL) Sumatera.

KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melaksanakan

penyelenggaraan PORPROV Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 3 (tiga)

kali, yang pertama pada tahun 2002, kedua pada tahun 2006, dan

terakhir pada tahun 2010. PORPROV III tahun 2010 dilaksanakan di

Toboali Kabupaten Bangka Selatan pada tanggal 16-26 Juli 2010, dengan

mempertandingkan 15 cabang olahraga, yakni atletik, pencak silat, panjat

tebing, tenis meja, catur, karate, bulutangkis, bola voli, sepak takraw,

taekwondo, tenis, bola basket, sepakbola, tinju dan bridge. Seperti yang

ditunjukkan dalam tabel 2.2.5.1.3.1, dengan perolehan 142 medali, yang

terdiri 58 medali emas, 41 medali perak, dan 43 medali perunggu, Kota

Pangkalpinang keluar sebagai juara umum PORPROV III Kepulauan

Bangka Belitung tahun 2010. Tuan rumah Kabupaten Bangka Selatan

berada di peringkat kedua, dengan perolehan 84 medali, yang terdiri dari

28 medali emas, 23 medali perak, dan 33 medali perunggu, Kabupaten

Bangka berada pada peringkat ketiga, Kabupaten Belitung berada pada

peringkat keempat, Kabupaten Bangka Barat berada pada peringkat

kelima, Kabupaten Belitung Timur berada pada peringkat keenam,

sedangkan Kabupaten Bangka Tengah menduduki peringkat ketujuh atau

terakhir.

Tabel 2.2.5.1.3.1

Klasemen Akhir PORPROV III

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010 di Toboali Bangka Selatan

Peringkat Kabupaten dan Kota

Medali Jumlah Emas Perak Perunggu 1 Pangkalpinang 58 41 43 142 2 Bangka Selatan 28 23 33 84 3 Bangka 22 35 27 84 4 Belitung 21 18 29 68 5 Bangka Barat 17 14 27 58 6 Belitung Timur 4 13 22 39 7 Bangka Tengah 3 7 22 32 Jumlah 153 151 203 507

Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.5.1.4 Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional dan Senam

Kesegaran Jasmani (SKJ) Tingkat Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2013

Bangsa Indonesia, khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

memiliki suku, adat istiadat yang mewarisi beragam kebudayaan. Salah

satu upaya untuk menggali, melestarikan, menumbuhkembangkan dan

menghayati dari nilai-nilai kebudayaan yang ada, Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan festival atau invitasi

olahraga tradisional. Dikarenakan muncul dari kebiasaan sehari-hari dan

budaya yang dimiliki oleh masyarakat, yang bertujuan untuk membangun

hubungan sosial masyarakat dan memperoleh kebugaran jasmani, maka

olahraga tradisional ini termasuk dalam ruang lingkup kegiatan olahraga

rekreasi.

Festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung diselenggarakan sejak tahun 2008, dan

terakhir diselenggarakan pada tanggal 2-3 Juli 2013 di Gedung Olahraga

(GOR) Sahabudin Pangkalpinang. Invitasi olahraga tradisional tingkat

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013 diikuti 6 (enam)

kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

minus Kabupaten Bangka, dengan mempertandingkan olahraga

tradisional seperti bakiak, hadang, dagongan, egrang, dan SKJ.

Tabel 2.2.5.1.4.1

Jumlah Atlet Menurut Daerah dan Cabang Olahraga Tradisional

Invitasi Olahraga Tradisional dan SKJ Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2013

No.

Kabupaten dan Kota Bakiak Hadan

g Dagong

an Egrang SKJ Jumlah

1 Bangka - - - - - 0 2 Belitung 5 7 5 3 - 20 3 Bangka Barat 5 7 5 6 7 30 4 Bangka

Tengah 5 - 12 6 - 23

5 Bangka Selatan

7 7 5 5 7 31

6 Belitung Timur

5 7 5 3 7 27

7 Pangkalpinang

5 6 - 5 14 30

Jumlah 32 34 32 28 35 161 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Pada penyelenggaraan invitasi olahraga tradisional Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013, seperti yang ditunjukkan pada

tabel 2.2.5.1.4.1 kontingen Kota Pangkalpinang berhasil menjuarai cabang

olahraga tradisional hadang, bakiak, dan SKJ, kabupaten Bangka Tengah

menjuarai cabang dagongan, sedangkan Kabupaten Belitung Timur

menjuarai cabang egrang. Para atlet yang menjuarai kejuaraan olahraga

ini akan menjadi nominasi untuk mewakili Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat nasional.

Tabel 2.2.5.1.4.2

Tim Pemenang Invitasi Olahraga Tradisional

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

No. Nama Olahraga Nomor Pertandingan Tim Pemenang

1 Bakiak Putri • Pangkalpinang B • Pangkalpinang A • Belitung Timur

2 Hadang Putri • Pangkalpinang

• Bangka Selatan • Belitung

3 Dagongan Putra • Bangka Tengah • Belitung • Belitung Timur

4 Egrang Putra • Belitung Timur • Bangka Tengah 1 • Bangka Tengah 2

5 Senam SKJ Campuran • Pangkalpinang B • Pangkalpinang A • Belitung Timur

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

2.2.6 PARTISIPASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA

KEJUARAAN REGIONAL DAN NASIONAL

Kejuaraan olahraga di Indonesia di design berdasarkan batasan

daerah dan wilayah dalam negara, seperti pekan dan kejuaraan olahraga

daerah, wilayah, nasional dan internasional. Oleh karena itu sebagai

provinsi yang dibentuk pada tahun 2000, Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berkewajiban dan berhak dalam melaksanakan salah satu

kebijakan nasional keolahragaan, yakni penyelenggaraan dan partisipasi

pada kejuaraan olahraga di daerah, wilayah regional, dan nasional.

Kejuaraan olahraga multi even yang diikuti Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung mencakup pada ruang lingkup kegiatan olahraga

pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi. Pada kegiatan

olahraga pendidikan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi

pada Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera, Pekan

Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), dan Pekan Olahraga Pelajar Cacat

Nasional (POPCANAS). Pada ruang lingkup kegiatan olahraga prestasi,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada Pekan Olahraga

Wilayah (PORWIL) Sumatera, Pekan Olahraga Nasional (PON), dan Pekan

Olahraga Penyandang Cacat Nasional (PEPARNAS), sedangkan pada ruang

lingkup kegiatan olahraga rekreasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat

nasional.

2.2.6.1 Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) I Sumatera

Tahun 2012

Pekan Olahraga Pelajar Wilayah I Sumatera merupakan kejuaraan

olahraga multi even bagi pelajar di wilayah I Sumatera, yang

diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun. Ada 7 (tujuh)

provinsi yang tergabung dalam POPWIL I Sumatera, yakni NAD Aceh,

Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu tujuan kejuaraan ini

adalah sebagai ajang seleksi (kelolosan) bagi atlet pelajar untuk dapat

berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).

Sejak terbentuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu

berpartisipasi pada kejuaraan olahraga ini, terakhir pada POPWIL I

Sumatera tahun 2012 di Medan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

mengikutsertakan atletnya pada seluruh cabang olahraga, yakni

sepakbola, sepak takraw, pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis

lapangan, bola voli, dan bola basket. Tabel 2.2.3.8.2.1.1 menunjukkan

jumlah atlet dan pelatih Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

yang berpartisipasi ketika itu sebanyak 140 orang, yang terdiri 118 atlet

dan 22 orang pelatih. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin dan cabang

olahraga, maka jumlah atlet laki-laki lebih banyak dibandingkan atlet

perempuan, jumlah atlet laki-laki sebanyak 73 orang, sedangkan atlet

perempuan berjumlah 45 orang. Jumlah atlet terbanyak berasal dari

cabang bola voli dan bola basket dengan jumlah 28 orang, hal ini

dikarenakan karena kuota dan jumlah nomor pertandingan yang diikuti.

Tabel 2.2.6.1.1

Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPWIL I

Sumatera Tahun 2012

No.

Cabang Olahraga

Atlet

Pelatih Atlet+Pelatih Laki-laki Perempu

an

Laki-laki+Perempu

an 1 Sepakbola 18 - 18 2 20 2 Sepak

Takraw 9 - 9 2 11

3 Pencak silat 10 9 19 4 23 4 Bulutangkis 4 4 8 2 10 5 Tenis Meja 4 4 8 2 10 6 Tenis

Lapangan 4 4 8 2 10

7 Bola Voli 12 12 24 4 28 8 Bola Basket 12 12 24 4 28

Jumlah 73 45 118 22 140 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.2.6.1.2, pada POPWIL I

Sumatera tahun 2012 ada 6 (enam) cabang olahraga yang berhasil

menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yakni

pencak silat, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, bola voli, dan

sepakbola, sedangkan cabang sepak takraw dan bola basket gagal

menyumbangkan medali.

Tabel 2.2.6.1.2

Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung POPWIL I Sumatera

Tahun 2012

No. Cabang Olahraga

Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perung

gu 1 Sepakbola 0 0 1 1 2 Sepak Takraw 0 0 0 0 3 Pencak silat 1 1 6 8 4 Bulutangkis 0 0 1 1 5 Tenis Meja 0 1 1 2 6 Tenis Lapangan 0 1 1 2 7 Bola Voli 0 0 1 1 8 Bola Basket 0 0 0 0 Jumlah 1 3 11 15

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Selama 3 (tiga) kali partisipasi terakhir, prestasi yang dicapai

belumlah memuaskan, tabel 2.2.6.1.3 memperlihatkan, prestasi Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dari tahun 2008-2012 selalu menduduki

peringkat 5 atau 6, yang berarti peringkat kedua terakhir, dan selalu

memperoleh 1 medali emas. POPWIL I Sumatera tahun 2010 yang di

selenggarakan di Provinsi Bangka Belitung hanya dikuti 6 provinsi

peserta, tanpa partisipasi Provinsi Riau yang ditunjuk sebagai tuan rumah

penyelenggaraan POPNAS XI tahun 2011.

Tabel 2.2.6.1.3

Peringkat dan Perolehan Medali Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012

Tahun Provinsi

Tuan Rumah

Peringkat

Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perunggu

2008 Kepulauan Riau

6 1 3 2 6

2010 Kep. Bangka Belitung

5 1 4 13 18

2012 Sumatera Utara

6 1 3 11 15

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

2.2.6.2 Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XII Tahun 2013

Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) adalah rangkaian

kegiatan pembinaan olahraga pelajar dalam naungan Badan Pembinaan

Olahraga Pelajar Indonesia (BAPOPSI) dan merupakan kejuaraan olahraga

multi even pelajar terbesar dan paling bergengsi di Indonesia. Kejuaraan

ini diselenggarakan secara periodik setiap 2 (dua) tahun, dan diikuti oleh

seluruh provinsi di Indonesia. POPNAS pertama kali diselenggarakan pada

tahun 1989 di Bandung Jawa Barat, dan terakhir POPNAS XII

diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 14-20 September 2013. Tujuan

penyelenggaraan kejuaraan olahraga ini adalah sebagai salah satu ajang

seleksi dan evaluasi bagi atlet pelajar yang akan membela Indonesia pada

kejuaraan internasional, dengan POPNAS diharapkan muncul generasi

harapan yang akan mengharumkan Indonesia dimasa yang akan datang.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi sebanyak

6 (enam) kali dalam penyelenggaraan POPNAS, yakni tahun 2003, 2005,

2007, 2009, 2011 dan 2013. Ada 20 Cabang olahraga yang

dipertandingkan pada POPNAS XII Tahun 2013, dengan kekuatan 96

atlet, yang terdiri 48 atlet laki-laki dan 48 atlet perempuan, dan 24

pelatih, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.1.1 Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung mengikutsertakan atletnya pada 12 cabang

olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, bola voli, voli pantai,

sepak takraw, tenis meja, tenis lapangan, senam, renang, judo dan gulat.

Ada 8 cabang olahraga yang tidak diikuti Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, yakni dayung, bulutangkis, taekwondo, karate, bola basket,

angkat besi, panahan, dan tinju. Jika dirinci menurut cabang olahraga,

dengan jumlah 33 orang, yang terdiri dari 28 atlet dan 5 pelatih, maka

cabang atletik merupakan kontingen terbanyak.

Tabel 2.2.6.2.1

Jumlah Atlet dan Pelatih Menurut Cabang Olahraga

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII

Tahun 2013

No. Cabor

Atlet

Pelatih Atlet+Pelatih Laki-

laki Perempu

an

Laki-laki+Perempu

an 1 Atletik 13 15 28 5 33 2 Sepakbola 18 - 18 2 20 3 Pencak silat - 2 2 2 4 4 Bola Voli - 12 12 2 14 5 Voli Pantai 2 2 4 2 6 6 Sepak

Takraw - 4 4 1 5

7 Tenis Meja 1 - 1 1 2 8 Tenis

Lapangan 1 - 1 1 2

9 Senam 4 7 11 3 14 10 Renang 3 3 6 2 8 11 Judo 2 3 5 2 7 12 Gulat 4 - 4 1 5 Jumlah 48 48 96 24 120

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kep. Bangka Belitung

Tabel 2.2.6.2.2 memperlihatkan catatan prestasi Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada POPNAS tahun 2009-2013 berfluktuasi dan

cenderung menurun. Dengan perolehan 10 medali, yang terdiri 3 medali

emas, 3 medali perak, dan 4 medali perunggu, provinsi ini pernah

menduduki peringkat 17 pada POPNAS XI tahun 2011, yang merupakan

prestasi terbaik selama periode 2009-2013. Ketika itu cabang atletik dan

pencak silat merupakan sumber perolehan medali bagi Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, cabang atletik meraih 10 medali yang terdiri 3 medali

emas, 3 medali perak, dan 3 medali perunggu, yang berarti memperoleh 90

persen dari total medali, sedangkan cabang pencak silat meraih 1

perunggu.

Prestasi yang diraih pada POPNAS XI tahun 2011 gagal

dipertahankan pada POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta. Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung harus turun ke peringkat 32, dan hanya

memperoleh 5 medali perunggu. Tidak ada medali emas dan perak seperti

yang diperoleh pada 2 periode penyelenggaraan POPNAS sebelumnya.

Cabang atletik yang diharapkan, seperti beberapa periode POPNAS

sebelumnya, yang tidak pernah absen menyumbangkan medali emas,

ternyata tidak berhasil menyumbangkan medali emas dan hanya

memperoleh 3 medali perunggu. Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dan PASI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu mengevaluasi

kegagalan ini, padahal pada saat Kejurnas Antar PPLP Atletik yang

diselenggarakan 15 hari sebelum POPNAS, 10 atlet PPLP mampu meraih 4

medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Menjadi

pertanyaannya adalah apakah mereka sudah mencapai puncak

penampilannya pada kejurnas PPLP atletik, sehingga waktu 15 hari sulit

bagi mereka untuk mengembalikan kebugarannya?, dan apakah hal ini

berhubungnya dengan cedera yang dialami beberapa atlet andalan?.

Tabel 2.2.6.2.2

Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS

Tahun 2009-2011

Tahun Provinsi Tuan Rumah

Peringkat

Jenis Medali Jumlah Medali Emas Perak Perung

gu 2009 DIY

Yogyakarta 24 1 2 4 7

2011 Riau 17 3 3 4 10 2013 DKI Jakarta 32 0 0 5 5

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Ditengah-tengah kegagalan, dan menurunnya prestasi yang dicapai,

namun terdapat beberapa catatan positif yang dicapai Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun 2013, diantaranya adalah:

• Jumlah cabang olahraga lolos ke POPNAS XII tahun 2013, dari hasil

POPWIL I Sumatera 2012 berjumlah 5 cabang olahraga, yakni

sepakbola, bola voli, pencak silat, tenis meja, dan tenis lapangan.

Jumlah ini berarti lebih banyak jika dibandingkan dengan periode

sebelumnya, yang hanya meloloskan 2 cabang olahraga, yakni pencak

silat dan tenis lapangan.

• Kelolosan cabang sepakbola dan bola voli pada POPNAS XII. Untuk

pertama kali dalam sejarah keikutsertaan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, cabang sepakbola dapat lolos di POPNAS, demikian juga

dengan kelolosan cabang bola voli ke POPNAS XII bukan hal yang

mudah raih, cabang bola voli Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sudah lama absen pada POPNAS.

• Munculnya cabang olahraga baru sebagai sumber perolehan medali,

untuk pertama kali dalam sejarah cabang senam dan gulat mampu

meraih medali (medali perunggu) bagi Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

2.2.6.3 Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS) Tahun

2011

Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional adalah kejuaraan multi even

olahraga bagi pelajar penyandang cacat pada tingkat nasional, yang

diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun sekali. Pemerintah sudah

menyelenggarakan kejuaraan ini sebanyak 5 (lima) kali. Selain untuk

meningkatkan prestasi atlet penyandang cacat nasional, kejuaraan

olahraga ini merupakan fasilitas pengembangan kepercayaan diri bagi

penyandang disabilitas, sebagaimana amanat dari undang-undang setiap

warga negara berhak mendapatkan pelayanan olahraga, termasuk di

dalamnya penyandang disabilitas, dalam hal ini fasilitasi wadah

berkompetisi.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada

beberapa kali penyelenggaraan POPCANAS. Terakhir, ketika POPCANAS V

tahun 2011 provinsi ini mengikutsertakan atletnya pada 4 (empat) cabang

olahraga, yakni atletik, bulutangkis, renang, dan tenis meja. Jika dirinci

menurut jenis kelamin dan cabang olahraga, jumlah atlet Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yang berpartisipasi pada saat itu sebanyak 15

atlet, yang terdiri dari 14 atlet laki-laki, dan 1 atlet perempuan, dan

jumlah atlet terbanyak berasal dari cabang atletik, yang mengirimkan 11

atlet.

Prestasi yang dicapai Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pada POPCANAS V tahun 2011 adalah raihan 1 medali perak dan

1 medali perunggu, serta menduduki peringkat 29 dari 33 provinsi. Kedua

medali dimaksud diperoleh dari cabang olahraga atletik, atlet atas nama

Ari Aprinsyah berhasil merebut medali perak pada nomor pertandingan

tolak peluru F+54, dan atlet atas nama Masrudi meraih medali perunggu

pada nomor pertandingan tolak peluruh F20.

2.2.6.4 Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera Tahun 2011

Secara historis dan letak gegrafis wilayah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung merupakan bagian dari pulau Sumatera, oleh karena itu,

sesuai dengan prinsip penyelenggaraan kejuaraan olahraga efisiensi dan

efektivitas, termasuk di dalamnya menyangkut anggaran dan waktu,

maka dalam setiap keikutsertaannya pada kejuaraan olahraga wilayah

atau regional, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selalu tergabung

dalam wilayah Sumatera. Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatera

merupakan ajang pertandingan olahraga multi even yang diselenggarakan

secara periodik setiap 4 (empat) tahun. Tujuan dari PORWIL Sumatera

adalah untuk meningkatkan prestasi olahraga, menjaring bibit atlet

potensial, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa khususnya

wilayah Sumatera, serta sebagai ajang seleksi bagi atlet wilayah Sumatera

untuk dapat berpartisipasi pada PON, atau ajang pra PON.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi pada

PORWIL Sumatera tahun 2003, 2007, dan terakhir berpartispasi pada

PORWIL VIII tahun 2011 yang diselenggarakan di Batam, Provinsi

Kepulauan Riau. Dengan kekuatan 76 atlet dan 22 pelatih atau ofisial,

pada PORWIL Sumatera tahun 2011, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

mengikutsertakan atletnya pada 6 (enam) cabang olaharaga, yakni atletik,

pencak silat, catur, bulutangkis, sepak takraw, dan bola basket.

Tabel 2.2.6.4.1

Peringkat dan Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kep. Babel

pada PORWIL Sumatera Tahun 2007-2011

Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah

Medali Emas Perak Perunggu 2007 8 3 6 13 22 2011 2 15 13 12 40

Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Capaian prestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL

Sumatera tahun 2011 sangatlah membanggakan, seperti yang

ditunjukkan pada tabel 2.2.6.4.1, dengan perolehan 40 medali, yang

terdiri 15 medali emas, 13 medali perak, dan 12 medali perunggu, provinsi

ini berhasil menduduki peringkat kedua dari sembilan provinsi,

sedangkan pada PORWIL sebelumnya menduduki peringkat kedelapan,

dengan rincian 3 medali emas, 6 medali perak, dan 13 medali perunggu.

Pada PORWIL Sumatera tahun 2011, seperti yang ditunjukkan tabel

2.2.6.4.2, dari 6 (enam) cabang olahraga yang diikuti, hanya ada 3 (tiga)

cabang olahraga yang berhasil menyumbangkan medali, yakni atletik,

pencak silat, dan catur, sedangkan cabang bulutangkis, sepak takraw,

dan bola basket belum berhasil menyumbangkan medali. Cabang atletik

merupakan sumber utama perolehan medali Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, dari 15 medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh

dari cabang atletik, dan 2 medali emas dari cabang pencak silat.

Tabel 2.2.6.4.2

Perolehan Medali Menurut Cabang Olaharaga

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PORWIL

Sumatera Tahun 2011

No Cabang Olahraga

Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perungg

u 1 Atletik 13 10 9 32 2 Pencak Silat 2 2 2 6 3 Catur - 1 1 2 4 Bulutangkis - - - - 5 Sepak Takraw - - - - 6 Bola Basket - - - -

Jumlah 15 13 12 40 Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.6.5 Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012

Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan oleh Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan kejuaraan olahraga multi

even kegiatan olahraga prestasi terbesar dan paling bergengsi di

Indonesia. PON yang diselenggarakan secara periodik setiap 4 (empat)

tahun merupakan muara dari semua daya pembinaan prestasi oleh induk

organisasi cabang olahraga tingkat kabupaten, kota dan tingkat provinsi.

Tuan rumah dari pelaksanaan PON merupakan salah satu provinsi yang

ditetapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, dengan terlebih

dahulu memperhatikan usulan dari KONI. Sebagaimana tujuan dari

penyelenggaran kejuaraan olahraga lainnya, PON juga merupakan sarana

strategis dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,

meningkatkan prestasi olahraga, dan sebagai salah satu ajang seleksi dan

evaluasi bagi atlet yang akan membela Indonesia pada kejuaraan olahraga

internasional seperti Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Setelah melakukan serangkaian pembinaan, dan seleksi atlet

melalui penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat kabupaten, kota dan

tingkat provinsi, lalu berpartisipasi pada Pekan Olahraga Wilayah

(PORWIL) Sumatera, selanjutnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

berpartisipasi pada PON. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah

berpatisipasi dalam 3 (tiga) kali penyelenggaraan PON, yakni tahun 2004,

2008, dan terakhir pada tahun 2012. Tabel 2.2.6.5.1 memperlihatkan

prestasi yang diraih berada antara peringkat 26-29 dari 33 provinsi.

Walaupun pada PON tahun 2004 hanya memperoleh 2 medali emas, 4

medali perak, dan 6 medali perunggu, dan lebih sedikit jika dibandingkan

dengan 3 medali emas yang diperoleh pada PON tahun 2012, namun

pencapaian peringkat 26 pada PON 2004, merupakan peringkat terbaik

yang pernah di raih.

Tabel 2.2.6.5.1

Peringkat, dan Perolehan Medali

Kontingen Provinsi Kep. Bangka Belitung pada PON Tahun 2004-2012

PON Provinsi Tuan Rumah Peringkat Jenis Medali Jumlah

Medali Emas Perak Perunggu 2004 Sumsel 26 2 4 6 12 2008 Kalimantan

Timur 29 1 1 4 6

2012 Riau 27 3 2 4 9 Jumlah 6 7 14 27 Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dari tabel itu juga terlihat, bahwa pencapaian peringkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada PON tahun 2012 lebih baik

dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya. Namun demikian,

jika hasil pada PON tahun 2012 dibuat sebuah klasemen akhir khusus

untuk wilayah Sumatera, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.6.5.2,

ternyata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat

kesembilan dari sepuluh provinsi. Provinsi Riau menduduki peringkat

pertama, Sumatera Utara menduduki peringkat kedua, Lampung

menduduki peringkat ketiga, sedangkan Bengkulu menduduki peringkat

kesepuluh atau terakhir.

Berdasarkan data fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa

pencapaian prestasi pada PORWIL Sumatera tidak memberikan gambaran

konkret terhadap pencapaian prestasi provinsi-provinsi wilayah Sumatera

pada PON tahun 2012. Pada PORWIL Sumatera tahun 2011 Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung berada pada peringkat kedua, dan berada

diatas Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, NAD, Kepulauan Riau,

Lampung dan Jambi, namun pada PON tahun 2012 pencapaian peringkat

keenam provinsi tersebut, justru lebih tinggi dibanding Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

selain berkaitan dengan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan,

hal ini juga dipengaruhi oleh minimnya sumbangan medali dari cabang

olahraga selain atletik. Pada saat PORWIL Sumatera tahun 2011, dari 15

medali emas yang diperoleh, 13 medali emas diperoleh dari cabang atletik,

sehingga dapat disimpulkan ketika itu provinsi ini merupakan salah satu

kekuatan utama di cabang atletik untuk wilayah Sumatera. Kondisi

berbeda, ketika PON tahun 2012 atlet cabang atletik Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung menghadapi persaingan yang ketat dari atlet provinsi

pulau Jawa dan DKI, sehingga hanya mampu memperoleh 2 medali emas.

Dengan perolehan 2 medali emas dari puluhan medali emas yang

disediakan, dapat disimpulkan pada tingkat nasional persaingan untuk

cabang atletik lebih merata, dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

bukan kekuatan utama. Berdasarkan kondisi diatas, sudah seharusnya

pemerintah daerah bersama KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

agar lebih serius dalam pembinaan prestasi cabang olahraga lain, untuk

mendukung pencapaian yang telah diraih oleh cabang atletik.

Tabel 2.2.6.5.2

Klasemen Akhir Peringkat Provinsi Wilayah Sumatera

pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2012

No. Peringkat Provinsi

Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perungg

u 1 6 Riau 43 39 51 133 2 8 Sumatera Utara 15 19 23 57 3 10 Lampung 15 9 10 34 4 11 Sumatera Barat 12 12 25 49 5 13 Sumatera Selatan 10 14 29 53 6 22 Kepulauan Riau 4 1 5 10 7 24 Jambi 3 8 20 31 8 25 NAD Aceh 3 5 18 26 9 27 Kep. Bangka

Belitung 3 2 4 9

10 31 Bengkulu 0 2 4 6 Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia

Berdasarkan tabel 2.2.6.5.3, pada 3 (tiga) kali partisipasinya pada

penyelenggaraan PON tahun 2004-2012, ada 5 (lima) cabang olahraga

yang berhasil menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung, yakni atletik, angkatberat dan binaraga, judo, taekwondo, dan

selam, dan hanya ada 2 (dua) cabang olahraga yang konsisten selalu

menyumbangkan medali pada setiap kali penyelenggaraan PON, yakni

atletik dan angkatberat dan binaraga. Kedua cabang olahraga tersebut,

terutama atletik merupakan andalan sumber perolehan medali, dari 6

medali emas yang diperoleh dari PON 2004-2012, 4 medali emas diperoleh

dari cabang atletik, dan 2 medali emas diperoleh dari cabang angkat berat

dan binaraga. Secara keseluruhan cabang atletik menyumbangkan 14

medali, dari 27 medali yang diperoleh.

Tabel 2.2.6.5.3

Perolehan Medali Menurut Cabang Olahraga

Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada PON Tahun

2004-2012

Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2.2.6.6 Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) Tahun 2012

Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) adalah kejuaraan olahraga

multi even bagi atlet penyandang cacat yang pelaksanaan

penyelenggaraannya ditugaskan kepada KONI dan organisasi olahraga

penyandang cacat. PEPARNAS merupakan bagian dari penyelenggaraan

Pekan Olahraga Nasional (PON), yang artinya provinsi tuan rumah

penyelenggaraan PON sekaligus bertindak sebagai tuan rumah

penyelenggaraan PEPARNAS. Selain untuk meningkatkan prestasi

olahraga, sebagai ajang seleksi bagi atlet penyandang cacat yang akan

membela Indonesia di tingkat internasional, PEPARNAS bertujuan untuk

meningkatkan rasa percaya diri bagi atlet penyandang cacat atau

disabilitas. Dilaksanakan PEPARNAS berarti pemerintah sudah memenuhi

salah satu hak warga negara yang memiliki keterbatasan fisik dan mental

dalam memperoleh pelayanan kegiatan olahraga, dalam hal ini wadah

dalam berkompetisi.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah berpartisipasi dalam

beberapa kali penyelenggaraan Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS).

Pada PEPARNAS XIV tahun 2012 yang diselenggarakan di Provinsi Riau,

Provinsi Kepulau Bangka Belitung berhasil merebut 1 medali emas, 3

medali perak, dan 1 medali perunggu, dan menduduki peringkat 26 dari

33 provinsi. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.3.8.2.6.1, jumlah

medali yang diperoleh berasal dari cabang olahraga catur, bulutangkis,

dan tenis meja, sedangkan medali emas dan sekaligus medali terbanyak

diperoleh dari cabang catur, atlet atas nama Nurdianti berhasil meraih

medali emas dan perak, dan atlet atas nama Devita Sari berhasil meraih 2

medali perak.

Tabel 2.2.6.6.1

Atlet Berprestasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada Even Pekan Paralympic Nasional (PEPARNAS) XIV Tahun 2012 di

Riau

No. Nama Atlet Tempat dan

Tanggal Lahir

Nomor Pertandingan

Cabang Olahraga Jenis Medali

1 Nurdianti Pangkalpinang, 7 Agustus 1975

Catur Klasik, Tuna daksa Catur Cepat, Tunadaksa

Emas Perak

2 Devita Sari Pangkalniur, 16 Desember 1992

Catur Klasik, Tuna Netra Catur Cepat, Tuna Netra

Perak Perak

3 Okta Riski Padang, 20 Oktober 1994

Bulutangkis, Single Putra

Perunggu

4 Andi Lampur, 28 Oktober 1980

Tenis Meja, Single Putra

Perunggu

Sumber: KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.6.7 Festival/Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional

Tahun 2008-2012

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam

membina olahraga rekreasi, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian

Pemuda dan Olahraga Indonesia menyelenggarakan festival atau invitasi

olahraga tradisional tingkat nasional. Untuk berpartisipasi pada

kejuaraan olahraga ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sebelumnya sudah melaksanakan festival atau invitasi olahraga

tradisional tingkat provinsi, tim atau atlet pemenang pada kejuaraan

tingkat provinsi ini akan dijadikan nominasi untuk mewakili Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada kejuaraan tingkat nasional.

Sejak tahun 2008, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sudah berpartisipasi pada festival atau invitasi olahraga tradisional

tingkat nasional. Tidak hanya berpartisipasi, bahkan pada tahun 2011

provinsi ini pernah ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga

Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan invitasi olahraga

tradisional tingkat nasional. Tabel 2.2.6.7.1 memperlihatkan catatan

prestasi Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada beberapa

periode penyelenggaraan festival atau invitasi olahraga tradisional tingkat

nasional cukup membanggakan. Pada tahun 2008 di Manado, permainan

“main bola pakai sarung sahang” berasal dari Kota Pangkalpinang berhasil

menduduki peringkat ketujuh, pada tahun 2010 di Ambon, permainan

“bola tampah” berasal dari Kabupaten Bangka Tengah berhasil

menduduki peringkat kesepuluh, dan pada tahun 2012 di Ternate,

permaianan “adu kerito surong” yang juga berasal dari Kabupaten Bangka

Tengah berhasil menduduki peringkat ketujuh.

Tabel 2.2.6.7.1

Partisipasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada Festival atau Invitasi Olahraga Tradisional Tingkat Nasional

Tahun 2008-2012

Tahun Tempat Pertandingan

Nomor Pertandingan Peringkat Ket

2008 Manado, Sulawesi Utara

- 7 Permainan “Main Bola Pakai Karung Sahang” diwakili Pangkalpinang

2009 Borobudur, Magelang, Jawa Tengah

• Egrang dan Dagongan Putra

• Bakiak dan Hadang Putri

- -

2010 Ambon, Maluku - 10 Permaianan “Bola Tampah” diwakili Bangka Tengah

2011 Pangkalpinang, Bangka Belitung

• Egrang dan Bakiak Putra

• Dagongan dan Hadang Putri

- -

2012 Ternate, Maluku Utara

- 7 Permaianan “Adu Kerito Surong” diwakili Bangka Tengah

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

2.2.7 Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar/Daerah (PPLP/D)

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Prestasi atlet Indonesia di berbagai kejuaraan internasional tidak

stabil dan cenderung menurun. Indonesia pernah menjadi juara Sea

Games pada tahun 1997, namun perkembangan peringkat Indonesia

sampai dengan tahun 2009 umumnya cenderung menurun, bahkan pada

tahun 2005 Indonesia menduduki di peringkat 7, yang merupakan

peringkat terendah dalam sejarah partisipasi Indonesia pada Sea

Games.Hal yang sama juga terjadi dalam ajang Olimpiade, setelah

Olimpiade XXV tahun 1992, perkembangan peringkat Indonesiaumumnya

menurun. Kondisi diatas harus disikapi pemerintah dengan terus

meningkatkan pembinaan prestasi atlet yang dimulai dari usia dini.

Menurut Agus Edy Suharto, Asiten Deputi Pembibitan Olahragwan,

ada 5 (lima) tahap pola pembibitan olahraga nasional, tahap

pertamaadalah pemanduan bakat, yaitu proses awal untuk

mengindentifikasi keberbakatan anakpada usia 10-12 tahun. Langkah

kedua adalah pengembangan bakat, yaitu proses mengidentifikasi

kecocokan anak terhadap cabang olahraga tertentu, untuk dikembangkan

menjadi potensi berprestasi di masa depan, proses ini dirancang untuk

anak berusia 10-13 tahun. Langkahketiga adalah sentra pembibitan,

yakni proses pembinaan atlet pertama pada cabang olahraga potensial,

proses ini di rancang untuk anak berusia 14-16 tahun. Langkah keempat

adalah PPLP atau SKO, yakni wadah untuk membina anak dengan bakat

olahraga potensialnya, untuk anak yang berusia 15-19 tahun. Langkah

kelima adalah kompetisi, yakni wadah untuk mengukur pencapaian

prestasi terhadap latihan yang dilakukan.

Berdasarkan tahapan pola pembibitan diatas, PPLP merupakan

salah satu bagian pembibitan olahragawan Indonesia, yang diharapkan

menjadi generasi harapan, mampu menciptakan prestasi olahraga di masa

yang akan datang, dan sekaligus menjawab atas

permasalahanketidakstabilan prestasi Indonesia di berbagai kejuaraan

internasional. Awalnya kegiatan PPLP merupakan kebijakan nasional,

namun seiring waktu mengingat kebutuhan pembinaan prestasi atlet yang

lebih luas, beberapa pemerintah daerah membentuk PPLPD, dengan

sumber pendanaan APBD tingkat kabupaten atau provinsi. Konsep

pembinaan PPLP adalah mengkombinasikan antara pendidikan formal di

sekolah dengan pelatihan olahraga olahraga, jadi atlet PPLP dididik tidak

hanya berprestasi pada olahraga, namun tidak melupakan kewajiban

akan belajar atau sekolah.

Pada bab ini akan mengulas mengenai atlet, pelatih PPLP dan PPLPD,

sarana dan prasarana PPLP, dan prestasi atlet PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, prestasi dimaksud diperoleh dari berbagai kejuaraan

olahraga multi even dan single even, kejuaraan nasional (kejurnas) antar

PPLP Indonesia untuk setiap cabang olahraga.

2.2.7.1 ATLET PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

Subjek pembinaan di PPLP adalah atlet yang telah melalui tahapan

pola pembibitan olahragawan, atau atlet yang sudah memiliki kecocokan

dengan salah satu cabang olahraga untuk dikembangkan menjadi suatu

prestasi dimasa yang akan datang. Atas dasar kepentingan pembinaan

prestasi melalui pembibitan olahragawan, pemerintahpusat, dalam hal ini

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telahmembentuk PPLP di

seluruh Indonesia. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki

PPLPsejak tahun 2002, dan awalnya hanya membina cabang olahraga

atletik, kemudian pada tahun 2005, mendapatkan tambahan alokasi

cabang pencak silat.

Jumlah cabang olahraga dan atlet yang dibina di PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sangat tergantung dari pendanaan APBN

melalui dekonsentrasi kepada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Dikarenakan keterbatasan anggaran, serta

pertimbangan efisiensi dan efektifitas, Kemenpora membuat skala

prioritas terhadap pembinaan cabang olahraga di PPLPsetiap provinsi,

sehingga cabang olahraga yang dibina pada satu provinsi belum tentu

sama dengan provinsi lainnya. Tabel 2.2.7.1.1 memperlihatkan sejak

tahun 2009-2012, alokasi atlet di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berjumlah 15 atlet, yang terdiri 10 atlet atletik dan 5 atlet pencak

silat. Penambahkan pembinaan cabangvoli pantai pada tahun 2013,

mengakibatkan jumlah atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

bertambah, yang sebelumnya berjumlah 15 atlet, bertambah menjadi 19

atlet, dengan rincian 10 atlet atletik, 5 atlet pencak silat, dan 4 atlet voli

pantai.

Tabel 2.2.7.1.1

Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Cabang Olahraga Tahun 2009-2013

Tahun Atletik Pencak silat

Voli Pantai Jumlah 2009 10 5 0 15 2010 10 5 0 15 2011 10 5 0 15 2012 10 5 0 15 2013 10 5 4 19

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Jika dirinci berdasarkan cabang olahraga dan jenis kelamin, seperti

yang ditunjukkan pada gambar 2.2.3.9.1.1, dari 19 atlet PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2013/2014, terdapat 9

atlet laki-laki, dan 10 atlet perempuan. Pada cabang atletik terdapat 5

atlet laki-laki dan 5 atlet perempuan, pencak silat terdapat 2 atlet laki-

laki, dan 3 atlet perempuan, dan voli pantai terdapat atlet laki-laki dan 2

atlet perempuan.

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Keberhasilan kegiatan PPLP sudah dapat dirasakan, keterbatasan

anggaran pemerintah pusat berakibat minimnya jumlah atlet dan jumlah

cabang olahraga yang bisa dibina. Menyikapi permasalahan itu, melalui

pendanaan APBD, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

membentuk Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah

(PPLPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan PPLPD Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sudah di mulai sejak tahun 2009,

dikarenakan keterbatasan dana APBD, tahun 2010-2012 PPLPD hanya

membina cabang atletik, yang didanai oleh KONI Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Pada tahun 2013 proses pembinaan prestasimelalui

PPLPD kembali digalakkan. Berbeda dengan atlet PPLP, atlet PPLPD tidak

diasramakan, oleh karena itu Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung perlu menetapkan skala prioritas cabang olahraga yang akan

dibina pada masing-masing daerah kabupaten dan kota.

Berdasarkan tabel 2.2.7.1.2, pada tahun 2013 PPLPD Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung membina 5 (lima) cabang olahraga, yakni

atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai dan selam, Jumlah atlet yang

Atletik Pencak Silat Voli Pantai JumlahLaki-laki 5 2 2 9Perempuan 5 3 2 10Laki-laki+Perempuan 10 5 4 19

52 2

95 3 2

10105 4

19

05

101520

Gambar 2.2.7.1.1Jumlah Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Cabang Olahraga dan Jenis KelaminTahun 2013/2014

dibina di PPLPD sebanyak 47 orang, yang dialokasikan 12 atlet untuk

cabang atletik, 18 atletuntuk cabang sepakbola, 8 atlet untuk cabang

pencak silat, 4 atlet untuk cabang voli pantai, dan5 atlet untuk cabang

selam. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, maka PPLPDmemiliki 35

atletlaki-laki, dan 12 atlet perempuan.

Tabel 2.2.7.1.2

Jumlah Atlet PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Cabang Olahraga dan Jenis Kelamin Tahun 2013

No. Cabang Olahraga Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan

1 Atletik 6 6 12 2 Sepakbola 18 0 18 3 Pencak silat 7 1 8 4 Voli Pantai 2 2 4 5 Selam 2 3 5

Jumlah 35 12 47 Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

2.2.7.2 PELATIH PPLP DAN PPLPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

Keberhasilan prestasi seorang atlettidak hanya ditentukan oleh

bakat dan kemauan atlet itu sendiri, namun keberhasilan itu juga

ditentukan oleh kemampuan seorang pelatih. Pelatih yang baik tidak

hanya mengajarkan teknik dan strategi bertanding saja, namun bagi atlet

PPLP yang merupakan atlet muda, dan sebagian tinggal jauh dari orang

tua, pelatih diharapkan mampu memberikan panutan dan bimbingan

untuk membentuk sikap dan mental mereka.

Banyaknya jumlah pelatih PPLP dipengaruhi oleh jumlah cabang

olahraga yang dibina di PPLP itu sendiri. Seperti yang ditunjukkan pada

tabel 2.2.7.2.1, dari tahun 2009-2013 ada 2 (dua) cabang olahraga yang

dibina di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sepanjang rentang

waktu itu jumlah pelatih di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

tidak mengalami perubahan, yakni sebanyak 4 pelatih, yang terdiri dari 3

pelatihatletik dan 1 pelatih pencak silat. Penambahan cabang voli pantai

di PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2013, diikuti

pula dengan penambahanpelatih, sehingga jumlah pelatih PPLPmenjadi 5

orang, yang terdiri dari 3 pelatihatletik, 1pelatih pencak silat, dan 1

pelatih voli pantai.

Tabel 2.2.7.2.1

Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009-2013

Tahun Atletik Pencak Silat

Voli Pantai Jumlah 2009 3 1 0 4 2010 3 1 0 4 2011 3 1 0 4 2012 3 1 0 4 2013 3 1 1 5

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Disadari bahwa PPLP merupakan wadah yang baik untuk

pembibitan olahragawan dalam rangka pembinaan prestasi, Dispora

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk PPLPD. Untuk melatih

para atlet PPLPD, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

bekerjasama dengan organisasi induk cabang olahraga tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung telah menunjuk beberapa orang pelatih.

Jumlah pelatih PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013

sebanyak 10 orang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2.7.2.1,

kelima cabang olahraga, yakni atletik, sepakbola, pencak silat, voli pantai,

dan selam masing-masing memiliki 2 pelatih.

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

2.2.7.3 SARANA DAN PRASARANA PPLP PROVINSI KEPULAUAN

BANGKA BELITUNG

Dalam rangka pembinaan prestasi, PPLP membutuhkan sarana dan

prasarana yang baik untuk menunjang program latihan yang telah

ditetapkan. Sesuai dengan konsep dari PPLP itu sendiri yang

2 2 2 2 2

10

0

2

4

6

8

10

12

Atletik Sepakbola Pencak Silat Voli Pantai Selam Jumlah

Gambar 2.2.7.2.1Jumlah Pelatih Menurut Cabang Olahraga PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013

menggabungkan antar pendidikan dengan pelatihan olahraga, maka

idealnya PPLP memiliki asrama, tempat berlatih, dan kelas untuk belajar.

Pemerintah sudah menyediakan berbagai sarana dan prasarana di

PPLP seluruh Indonesia. Pada PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

sudah dilengkapi dengan asrama atlet dengan luas bangunan sekitar

1575m2, yang dilengkapi dengan 14 kamar tidur bagi atlet dan pelatih, 7

WC, ruang rapat, ruang tamu, dapur, ruang makan, mushola, ruang

latihan, ruang fitnes, dan 2 gudang untuk menyimpan sarana olahraga,

serta tempat parkir bagi kendaraan roda 2 (dua). Selain itu PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung memiliki rumah jaga yang dilengkapi 1 kamar

tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.

Gambar 2.2.7.3.1

Asrama PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

di Komplek Perkantoran Pemprov Kep. Babel, Air Itam Pangkalpinang

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memiliki sarana

olahraga berupa peralatan dan perlengkapan latihan cabang olahraga

yang dibina, seperti peralatan dan perlengkapan cabang atletik, pencak

silat, dan voli pantai.

2.2.7.4 PRESTASI ATLET PPLP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah melahirkan

beberapa atlet yang telah mengharumkan nama Bangka Belitung pada

berbagai kejuaraan regional dan nasional. Terutama atlet dari cabang

atletik, nama-nama seperti Rofiansyah, Nova Aprilia, Edi Ariansyah, Ferdi

Irianto, Asril dan Rohimayati merupakan sederet nama mantan atlet PPLP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berprestasi dan

menyumbangkan medali bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

beberapa periode penyelenggaraan PON, dan sebagian dari merekasudah

membela Indonesia pada Sea Games.

Untuk mengukurpencapaian prestasi atlet, maka atlet PPLP

difasilitasi untuk berkompetisi pada berbagai kejuaraan olahraga. Menjadi

agenda rutin, setiap tahun Kementerian Pemuda dan Olahraga

menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar Atlet PPLP

seluruh Indonesia, yang merupakan kejuaraan olahraga single even

cabang olahraga.Selain itu, atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung juga bertanding pada kejuaraan olahraga daerah, regional dan

nasional lainnya, pada ruang lingkup kegiatan olahraga pendidikan,

maupun kegiatan olahraga prestasi.

2.2.7.4.1 Prestasi Atlet PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada Kejurnas Antar PPLP Atletik dan Pencak silat

Perkembangan prestasiatlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada Kejurnas Antara PPLP Atletik dari tahun 2011-2013

terus meningkat, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.1.1, dari

peringkat 15 yang dicapai pada tahun 2011, lalu meningkat peringkat 11

pada tahun 2012, dan terakhir, padatahun 2013 berhasil menduduki

peringkat 4 dari 32 PPLP di seluruh Indonesia. Pencapaian prestasi pada

tahun 2013 merupakan prestasi tertinggi dalam sejarah partisipasi atlet

atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ketika itu mereka

berhasil merebut 7 medali, dengan rincian 4 medali emas, 2 medali perak,

dan 1 medali perunggu.

Tabel 2.2.7.4.1.1

Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Prov. Kep. Babel

Kejuaraan Nasional Antar PPLP Atletik Tahun 2011-2013

Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perunggu

2011 15 0 5 3 8 2012 11 1 2 1 4 2013 4 4 2 1 7

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pemerintah juga memfasilitasi atlet cabang pencak silat untuk

mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antar PPLP Pencak silat. Tabel

2.2.7.4.1.2 memperlihatkan catatan pencapaian prestasi atlet pencaksilat

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada kejurnas antar PPLP

pencak silat dari tahun 2010-2012 belum memuaskan. Pada tahun 2010

menduduki peringkat 19, namun pada tahun 2011 gagal memperoleh

medali dan menduduki peringkat 26. Pencapaian terbaik terbaik terjadi

pada kejurnas tahun 2012, ketika itu Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berhasil menduduki peringkat 13, dan satu-satunya medali, yang

merupakan medali emas, disumbangkan oleh Rindu Amelia yang turun

pada kelas F putri.

Tabel 2.2.7.4.1.2

Peringkat, Jenis dan Jumlah Medali Atlet PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Kejuaraan Nasional Antar PPLP Pencak silatTahun 2010-2012

Tahun Peringkat Jenis Medali Jumlah Emas Perak Perunggu

2010 19 0 0 1 1 2011 26 0 0 0 0 2012 13 1 0 0 1

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2.2.7.4.2 Prestasi Atlet Cabang Atletik PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Tidak hanya berpartisipasi pada kejurnas antar PPLP, atlet atletik

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga berpartisipasi pada

kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional lainnya. Pada kejuaraan daerah

mereka bertanding dengan membela nama kabupaten dan kota asal.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.1, pada tahun ajaran

2011/2012 mereka mengikuti POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun

2012, Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2011, dan POPNAS XI tahun

2011 di Riau. Secara keseluruhan dari ketiga kejuaraanitu, atlet atletik

meraih 15 medali, dengan rincian 1 medali emas, 8 medali perak, dan 6

medali perunggu.

Tabel 2.2.7.4.2.1

Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2011/2012

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Nama

Kejuaraan dan Jenis Medali

Nomor Pertandingan Ket

POPDA Pelajar VI Provinsi

2012

Kejurnas Antar PPLP

Atletik 2011

POPNAS XI 2011

Riau

1 Rikat Hardi - Perunggu Perak Lari 1.500 m Tidak ikut POPDA 2012

2 Sulistiani Perak Emas Lempar Lembing

Tidak ikut POPDA 2012

3 Alisia Dwi Kartini

Perak - Perak 5.000 m Jalan Cepat

-

4 Mariyah Al - 2 Medali Lompat Tinggi Tidak ikut

Qibtiyah Perak dan Lompat Jangkit

POPDA 2012

5 Zahra Nurul Ilmi

- Perunggu - Lari 1.500 m Tidak ikut POPDA 2012

6 M. Fikri - - - Tidak ikut POPDA 2012

7 Dea Natalia - Perak 2 Perunggu Lompat Jauh dan Lari Estafet 4 x 100 m (PONAS)

Tidak ikut POPDA 2012

8 Suwandi Wijaya

- Perak dan Perunggu

Perunggu Lompat Jangkit dan Lompat Jauh (POPNAS)

Tidak ikut POPDA 2012

9 Sastra Pratama - - - - Tidak ikut POPDA 2012

10 Fitriyani Dwi Lestari

- - - - Tidak ikut POPDA 2012

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun

ajaran 2012/2013 tidak hanya bertanding pada kejuaraan daerah dan

nasional, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.2.2, walaupun

belum berhasil merebut medali, atlet Suwandi Wijaya sudah tampil

membela nama Indonesia di ASEAN School Games tahun 2013 di

Vietnam, yang merupakan kejuaraan pelajar tingkat ASEAN.

Dibandingkan periode sebelumnya, prestasi atlet atletik PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2012/2013 lebih baik,

berpartisipasi pada 3 (tiga) kejuaraan olahraga, seperti Kejurnas Antar

PPLP Atletik tahun 2012, Kejurda Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2013,

danASEAN School Games tahun 2013, mereka berhasil meraih 9 medali,

dengan rincian 4 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu.

Tabel 2.2.7.4.2.2

Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2012/2013

PPLPProvinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Nama

Kejuaraan dan Jenis Medali

Nomor Pertandingan Ket

Kejurda Pelajar VI Provinsi

2013

Kejurnas Antar

PPLP 2012 NTB

ASEAN School Games 2013

1 Rikat Hardi - - - - Tidak ikut Kejurda Pelajar

2 Rama Juniati

Perak - - Lompat Jangkit

-

3 Alisia Dwi Kartini

Perak - - 5.000 m Jalan Cepat

-

4 Mariyah Al. Qibtiyah

- - - - Tidak ikut Kejurda

Pelajar 5 Zahra Nurul

Ilmi - Perak - Lari 400 m Tidak ikut

Kejurda Pelajar

6 M. Ardianto 2 Medali Emas

Perunggu - Lari 5.000 m dan 1.500 m

-

7 Henni Ulandari

- - - - Tidak ikut Kejurda Pelajar

8 Suwandi Wijaya

- Emas - Lompat Jauh Berpartisipasi ASEAN School Games

9 Euis Suratia Emas - - 5.000 m Jalan Cepat

-

10 Chandra Agustin

- Perak - Lompat Tinggi Tidak ikut Kejurda Pelajar

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun

ajaran 2013/2014 berpartisipasi pada 3(tiga) kejuaraan olahraga, yakni

kejurda atletik tingkat provinsi tahun 2013 di Pangkalpinang, dan

Kejurnas Antar PPLP Atletik tahun 2013, dan POPNAS XII tahun 2013.

Secara keseluruhan, seperti yang ditunjukkan tabel 2.2.7.4.2.3, dari

ketiga kejuaraan itu mereka berhasil meraih 14 medali, dengan rincian 5

medali emas, 3 medali perak, dan 8 medali perunggu. Walaupun di

pengaruhi oleh banyaknya kejuraaan yang diikuti, namun pencapaian

atlet atletik PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun ajaran

2013/2014 merupakan pencapaian terbaik dibandingkan 2 (dua) periode

sebelumnya.

Tabel 2.2.7.4.2.3

Prestasi Atlet Cabang Atletik Tahun Ajaran 2013/2014

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No.

Nama

Even dan Jenis Medali

Nomor Pertandingan Ket

Kejurda Atletik

Provinsi 2013

Kejurnas Antar PPLP

2013Semarang

POPNAS Tahun

2013 di Jakarta

1 Dedi Faren

- - - - Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi pada POPNAS

2 Rama Juniati

- - - - Tidak ikut Kejurda atletik provinsi, dan berpartisipasi

pada POPNAS 3 Alisia Dwi

Kartini Perunggu - - Jl. Cepat

10.000 m Berpartisipasi pada POPNAS

4 Sufura Al Humairah

Perunggu - Lompat Tinggi Putri

Berpartisipasi pada POPNAS

5 Depi Susanti

Perak - Lari 5.000 m Berpartisipasi pada POPNAS

6 M. Ardianto

Perunggu Perak dan Perunggu

Perunggu Lari 5.000 m dan 3000 m

-

7 M. Firhand

- Emas Perunggu Lompat Tinggi -

8 Euis Suratia

Emas Emas - 10.000 m Jalan Cepat

Berpartisipasi pada POPNAS

9 Sholeh Emas dan Perunggu

Emas - Lompat Jauh dan Lari 100 m pada kejurda atletik provinsi, dan lompat jauh pada kejurnas PPLP

Berpartisipasi pada POPNAS

10 Wahyu Budi S.

Perunggu Perak - Jalan Cepat 10.000 m

Berpartisipasi pada POPNAS

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2.2.7.4.3 Prestasi Atlet Cabang Pencak silat PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Seperti atlet cabang atletik, atlet pencak silat PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung berpartisipasi pada berbagai kejuaraan

olahraga. Tabel 2.2.7.4.3.1 menunjukkan, atlet pencak silat PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung pada tahun ajaran 2011/2012 berpartisipasi

pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011, dan POPNAS XI

tahun 2011 di Riau. Hasil yang dicapai dari kedua kejuaraan itu, mereka

berhasil meraih 1 medali perunggu, yang didapat pada POPNAS XI tahun

2011, sedangkan pada Kejurnas Antar PPLP Pencak silat tahun 2011

mereka belum berhasil meraih medali.

Tabel 2.2.7.4.3.1

Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2011/2012

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Nama

Even dan Jenis Medali

Nomor Pertandingan

Kejurnas Antar PPLP

2011 Jambi

POPNAS XI 2011 Riau

1 Nurhasanah - - - 2 Edo Wahyudi - - - 3 Sutrisno - - - 4 Indra Kurniawan - - - 5 Ade Dwi Putra - Perunggu Kelas I

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Atlet pencak silat PPLP Provinsi KepulauanBangkaBelitung pada

tahun ajaran 2012/2013 berpartisipasi pada 4(empat) kejuaraan

olahraga, yakni POPDA Pelajar VI tingkat provinsi tahun 2012, POPWIL I

Sumateratahun 2012 di Medan, Kejurnas Antar PPLP Pencak Silat tahun

2012, serta ASEAN School Games tahun 2013. Seperti yang ditunjukkan

tabel 2.2.3.9.4.3.2, dari keempat kejuaraan olahraga itu mereka berhasil

meraih 7 medali, dengan rincian 5 medali emas, 1 medali perak, dan 1

medali perunggu, dan yang turut membanggakan1 dari 5 medali emas

tersebut, diraih atlet atas nama Rindu Amelia pada kejuaraan ASEAN

School Games,yang turun pada kelas G cabang pencak silat.

Tabel 2.2.7.4.3.2

Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2012/2013

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Nama

Even dan Jenis Medali

Ket POPDA Pelajar 2012

POPWIL I Medan

Kejurnas PPLP 2012

ASEAN School Games 2013

1 Fridha Nurfitriani

Emas Perak - - Kelas E

2 Fitra Hadi Pratama

- - - - Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012

3 Reza Saputra - - - - Tidak Ikut POPDA Pelajar 2012

4 Rindu Amelia Emas - Emas Emas Kelas F dan G pada ASEAN School Games

5 Yoka Septioni Emas Perunggu - - Kelas F Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Sampai dengan bulan September, atlet pencak silat PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung tahun ajaran 2013/2014 hanya

berpartisipasi pada 1 (satu) kejuaraan olahraga, yakni POPNAS XII Tahun

2013. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.2.7.4.3.3, dari 5 (lima) atlet

pencak silat PPLP, hanya Fridha Nurfitriani yang berpartisipasi pada

kejuaraan tersebut, hal ini merupakan kelanjutan dari hasil seleksi

POPWIL I Sumatera Tahun 2012 di Medan. Pada POPNAS XII Tahun 2013

di Jakarta Fridha Nurfitriani belum berhasil menyumbangkan medalinya

bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tabel 2.2.7.4.3.3

Prestasi Atlet Cabang Pencak silatTahun Ajaran 2013/2014

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada POPNAS XII Tahun

2013 di Jakarta

No. Nama Jenis Medali Ket

1 Fridha Nurfitriani - Berpartisipasi pada POPNAS XII Tahun 2013

2 Fitra Hadi Pratama - - 3 Reza Saputra - - 4 Rindu Amelia - - 5 Yoka Septioni - -

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

2.2.7.4.4 Prestasi Atlet Cabang Voli Pantai PPLP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

Sebagai cabang olahraga yang baru dibina pada awal tahun 2013 di

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atlet cabang voli pantaibelum

banyak mengikuti kejuaraan olahraga. Seperti yang ditunjukkan pada

tabel 2.2.7.4.4.1,selama tahun 2013 mereka berpartisipasi pada 2 (dua)

kejuaraan olahraga, yakni Kejuaraan Daerah (Kejurda) pelajar tingkat

provinsi tahun 2013 dan POPNAS XII tahun 2013 di Jakarta.

Tabel 2.2.7.4.4.1

PrestasiAtletCabang Voli PantaiTahun 2013

PPLP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Nama

Even dan Jenis Medali

Keterangan Kejurda Pelajar

Provinsi

POPNAS XII Tahun 2013

1 Aji Saputra Emas - Perdelapan Final POPNAS

2 Igbal Pathur Rahman Emas - Perdelapan Finas POPNAS

3 Nadia Khairani Perak - Tidak Berpartisipasi pada POPNAS

4 Rosmawati Perak - Tidak Berpartisipasi pada POPNAS

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi, Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pada Kejuda pelajar VI tingkat provinsi keempat atlet PPLP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung membela kontingen Kota Pangkalpinang.

Pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman berhasil meraih medali

emas pada nomor putra, dan pasangan Nadia Khairani dan Rosmawati

meraih medali perak pada nomor putri. Sedangkan pada POPNAS XII

tahun 2013 di Jakarta pasangan Aji Saputra dan Igbal Pathur Rahman

belum berhasil meraih medali, ketika itu mereka dikalahkan oleh

pasangan dari Provinsi Nusa Tenggara Barat pada babak perdelapan final.

2.3 Sumber Daya SKPD

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di dukung oleh beberapa

sumber daya yang ada.

1. Pegawai, dapat dilihat pada tabel 2.1 jumlah pegawai Dispora Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung per 1 September 2012 sebanyak 49 orang,

yang ditempatkan unit kerja Sekretariat sebanyak 20 orang, Bidang

Olahraga Masyarakat dan Rekreasi sebanyak 15 orang, Bidang

Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda sebanyak 7

orang, dan Bidang Kewirausahan Pemuda sebanyak 7 orang.

Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 46 persen atau 23

orang pegawai merupakan tamatan Strata-1 (S1). Berdasarkan formasi

eselon jabatan struktural, dari 14 jabatan yang ada, 13 formasi jabatan

struktural sudah terisi, yang terdiri dari 1 orang jabatan eselon II a, 4

orang jabatan eselon III a, 8 orang jabatan eselon IV a. Berdasarkan

pangkat dan golongan, pangkat golongan terendah Peñata Muda/ II. a,

dan tertinggi Peñata Tk. I/ IV. b. Jumlah pangkat dan golongan

terbanyak adalah Penata Muda/ III. a sebanyak 13 orang.

Tabel 2.1

Distribusi Penempatan, Tingkat Pendidikan, Eselon, Pangkat dan

Golongan Pegawai

Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Per September 2012 No. Distribusi Penempatan Pegawai Unit Kerja Jumlah

1 Sekretariat 20

2 Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi 15

3 Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan

Kepemimpinan Pemuda

7

4 Bidang Kewirausahaan Pemuda 7

Jumlah 49

No. Tingkat Pendidikan Pegawai Jumlah

1 Strata- 2 (S2) 5

2 Strata-1 (S1) 23

3 D. III 4

4 SLTA/ Sederajat 17

5 SLTP/ Sederajat 0

Jumlah 49

No. Eselon Jumlah

1 Eselon II 1

2 Eselon III 4

3 Eselon IV 8

Jumlah 13

No Pangkat dan Golongan Jumlah

1 Pengatur Muda/ II. a 3

2 Pengatur Muda Tk. I/ II. b 8

3 Pengatur/ II. c 3

4 Pengatur Tk. I/ II. d 1

5 Penata Muda/ III. a 13

6 Penata Muda Tk. I/ III. b 5

7 Penata/ III. c 5

8 Penata Tk. I/ III. d 4

9 Pembina/ IV. a 4

10 Pembina Tk. I/ IV. b 3

Jumlah 49

2. Pada lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah

dibangun GOR Sahabudin, selain sebagai tempat pertandingan

olahraga, untuk sementara GOR itu digunakan sebagai Kantor Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3. Ada 3 (tiga) kendaraan dinas, dengan rincian 2 (dua) minibus, dan 1

(satu) bus yang merupakan bantuan dari Kementerian Pemuda dan

Olahraga Indonesia pada tahun 2010.

4. Peralatan dan perlengkapan kantor, komputer, meubelair, peralatan

dapur, alat-alat komunikasi dan lain-lain.

5. Peralatan olahraga, seperti peralatan cabang olahraga atletik, tenis

meja, tenis lapangan, bulutangkis, bola voli, bola basket, judo, pencak

silat, tekwondo, sepakbola dan sepak takraw.

6. Asrama Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) yang

membina 2 (dua) cabang olahraga, atletik, dan pencak silat.

2.4 Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melaksanakan beberapa program kegiatan pelayanan, dalam tabel 2.1

terdapat 11 (sebelas) program kegiatan pelayanan, sampai dengan tahun

2012 yang merupakan tahun berakhirnya renstra 2008-2012 ada berapa

indikator kinerja yang telah dipenuhi targetnya, namun demikian ada juga

indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya. Ada beberapa faktor

yang mempengaruhi belum dipenuhi target dari indikator kinerja

pelayanan, diantaranya pertama, ketidaksesuaian antara perencanaan

dengan anggaran atau keuangan, kuranganya keuangan dalam hal ini

keuangan Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung dapat menyebabkan

penundaan bahkan tidak dilaksanakannya program kegiatan. Kedua,

kurang optimalnya perencanaan program dan kegiatan yang ada dalam

Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2008-2012, ada beberapa kegiatan penting tidak tercover dalam renstra.

Program pelayanan administrasi kantor yang merupakan pelayanan

internal kantor untuk mendukung langsung maupun tidak langsung

teknis kegiatan, melaksanakan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Sampai

dengan tahun 2012 ketiga belas indikator kinerja itu dapat dipenuhi

targetnya 100 persen.

Program pelayanan peningkatan sarana dan prasarana aparatur

yang juga merupakan program pelayanan untuk mendukung tenis

kegiatan yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 6

(enam) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya 100 persen,

indikator itu adalah jumlah paket dokumen DED, paket kegiatan

perlengkapan gedung, paket kegiatan peralatan gedung, jumlah bulan

pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional, jumlah bulan

terpeliharanya gedung kantor, jumlah bulan terpeliharanya gedung PPLP.

Ada 5 (lima) yang belum memenuhi target dari indikator kinerja, indikator

itu adalah jumlah gedung kantor yang dibangun, jumlah kendaraan

dinas/operasional, 5 (lima) mobil dan 5 (lima) sepeda motor, sampai saat

ini baru terealisasi 2 (dua) minibus, paket meubelair, jumlah genset, dan

paket kegiatan penghias ruang rumah tangga.

Gambar 2.2 Keandaraan Roda Empat dari Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Tahun 2008

Gambar 2.3 Furniture Kantor dari Pengadaan Meubelair Tahun 2008

Gambar 2.4 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

Tahun 2009

Gambar 2.5 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung PPLP Tahun 2009

Program pelayanan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,

melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja, kedua-duanya secara kegiatan

belum dilaksanakan. Kedua indikator itu adalah jumlah orang yang

mengikuti pendidikan dan pelatihan, 10 orang per tahun, dan jumlah

pegawai yang mengikuti sosialisasi, 10 orang per tahun.

Program pelayanan peningkatan disiplin pegawai, melaksanakan 2

(dua) indikator kinerja, yaitu jumlah pakaian dinas PNS dan PHL

sebanyak 200 pakaian, sampai dengan tahun 2012 sudah merealisasikan

172 pakaian dinas, jika dibandingkan dengan target kinerja sebanyak 200

pakaian dinas, ini tidak memenuhi target, namun demikian hal ini

disesuaikan dengan jumlah pegawai yang ada, yang sifatnya fleksibel.

Indikator kinerja jumlah alat absensi sisik jari dapat dipenuhi targetnya

pada tahun 2008.

Gambar 2.6 Mesin Absensi Sidik Jari Tahun 2008

Program pelayanan peningkatan peran serta kepemudaan, pada

program pelayaan ini melaksanakan 11 (sebelas) indikator kinerja. Ada 3

(tiga) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya, yakni paket

kegiatan tuan rumah Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dari

Australia, jumlah siswa dan siswi yang mengikuti seleksi paskibraka

tingkat provinsi dan nasional, 32 orang per tahun, jumlah siswa dan siswi

sebagai pelaksana paskibraka tingkat provinsi, sebanyak 32 orang per

tahun. Ada 8 (delapan) indikator kinerja yang belum berhasil memenuhi

target, indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan kemah karya

pemuda, jumlah paket kegiatan deklarasi pemuda, jumlah pemuda yang

mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), 5 orang per tahun,

jumlah pembina/pelatih yang mengikuti pelatihan paskibraka tingkat

provinsi dan nasional, 56 orang per tahun, jumlah pemuda yang

mengikuti mengikuti kegiatan KPA dan KPN, 10 orang per tahun, jumlah

paket kegiatan lintas nusantara remaja dan pemuda bahari, jumlah siswa

dan siswi yang mengikuti kegiatan seleksi pertukaran siswa Indonesia

Jepang (JENESYS), 10 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang

mengikuti seleki pemuda pelopor tingkat nasional, 20 orang per tahun

Gambar 2.7 Kegiatan Deklarasi Pemuda di Mentok Tahun 2008

Gambar 2.8 Keg. Seleksi dan Pelaksanaan KPA dan KPN Tahun 2009

Gambar 2.9 Kegiatan Kemah Karya Pemuda (KKP) Tahun 2009

Gambar 2.10 Keg. Seleksi Paskibraka TK Prov. dan Nasional 2010

Gambar 2.11 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2010

Gambar 2.12 Kegiatan Pelaksanaan Paskibraka Tingkat Provinsi Tahun 2011

Gambar 2.13 Tuan Rumah Pertukaran Pemuda Indonesia-Australia pada Tahun 2009

Program pelayanan pengembangan dan keserasian kebijakan

pemuda, program pelayaan ini melaksanakan 2 (dua) indikator kinerja,

kedua indikator kinerja sampai dengan tahun 2012 belum memenuhi

target, kedua indikator ini adalah jumlah paket dokumen pendataan

potensi pemuda di 7 kabupaten/kota, dan jumlah pemuda yang mengikuti

peningkatan keimanan dan ketaqwaan.

Program pelayanan peningkatan upaya penumbuhan

kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda, program pelayanan ini

melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 3 (tiga) indikator kinerja

yang telah memenuhi target sampai dengan akhir tahun renstra, ketiga

indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan Jambore Pemuda

Indonesia (JPI), jumlah paket kegiatan Bakti Pemuda Antar Provinsi

(BPAP), serta jumlah pemuda yang mengikuti SP-3, 34 orang per tahun.

Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum memenuhi target, yakni jumlah

paket kegiatan JPD, jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan

kewirausahaan, 50 orang per tahun, serta jumlah pemuda yang mengikuti

pelatihan keterampilan, 50 orang per tahun.

Gambar 2.14 Sosialisasi Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3) Tahun 2010

Gambar 2.15 Kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) dan

BPAP Tahun 2010

Program pencegahan penyalagunaan narkoba, melaksanakan 1

(satu) indikator kinerja, yakni jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi

penyuluhan tentang bahaya narkoba, 50 orang per tahun, sampai dengan

akhir tahun renstra 2012 target indikator kinerja ini belum bisa dipenuhi.

Program pelayanan pengembangan kebijakan dan manajemen

olahraga, program pelayanan ini melaksanakan 4 (empat) indikator

kinerja. Ada 1 (satu) indikator kinerja yang berhasil dipenuhi targetnya,

yakni indikator kinerja jumlah dokumen kegiatan monitoring dan

evaluasi, dan ada 3 (tiga) indikator kinerja yang belum dipenuhi targetnya,

yakni jumlah paket kegiatan rakor dispora, jumlah orang yang mengikuti

pelatihan pembinaan manajemen organisasi olahraga, 20 orang per tahun,

dan jumlah orang yang mengikuti raker BAPOPSI, 30 orang per tahun.

Gambar 2.16 Rakor Dispora Se Provinsi Kep. Bangka Belitung

Tahun 2010 dan 2011

Program pelayanan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga,

melaksanakan 18 (delapan belas) indikator kinerja. Ada 13 (tiga belas)

indikator yang berhasil dipenuhi targetnya sampai dengan akhir tahun

renstra. Ketiga belas indikator kinerja itu adalah jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan tuan rumah POPWIL I Sumatera tahun 2010, jumlah

paket kegiatan penyelenggaraan TC POPWIL, jumlah paket kegiatan

pemberangkatan kontingen POPWIL, jumlah paket kegiatan TC POPNAS,

jumlah paket kegiatan pemberangkatan kontingen POPNAS, jumlah paket

kegiatan pemberangkatan kontingen POPCANAS, jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan POPDA, jumlah paket kegiatan pemberangkatan

kontingen PPLP, jumlah paket kegiatan Kejurda Olahraga Pelajar Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket dokumen DED pembangunan

GOR, jumlah paket kegiatan seleksi olahraga tradisional tingkat provinsi,

jumlah paket kegiatan penyelenggaraan HAORNAS, dan jumlah atlet

pelajar daerah yang tergabung dalam PPLP, 20 orang per tahun. Ada 5

(lima) indikator kinerja yang belum memenuhi target kinerja, yaitu jumlah

paket kegiatan TC POPCANAS, jumlah paket kegiatan penyelenggaraan

POPCADA, jumlah paket kegiatan kompetisi futsal antar instansi HUT

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jumlah paket kegiatan pembibitan

olahragawan berbakat, dan jumlah orang yang mengikuti peningkatan

mutu SDM atau pelatihan pelatih, 25 orang per tahun.

Gambar 2.17 TC POPWIL I Sumatera Tahun 2008 dan 2010

Gambar 2.18 Kontingen Babel pada POPWIL I Sumatera 2008 dan

2010

Gambar 2.19 TC POPNAS X Tahun 2009 dan XI Tahun 2011

Gambar 2.20 Kontingen Babel pada POPNAS 2009 di Yogyakarta dan 2011

di Riau

Gambar 2.21 Kejurda Pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2011

Gambar 2.22 POPDA V Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010

Gambar 2.23 Invitasi Olahraga Tradsional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011

Gambar 2.24 Tuan Rumah Kejurnas Atletik PPLP di Bangka Belitung

Tahun 2009

Program peningkatan sarana dan prasarana olahraga,

melaksanakan 6 (enam) indikator kinerja, ada 4 (empat) indikator kinerja

yang berhasil dipenuhi targetnya, keempat indikator itu adalah jumlah

paket kegiatan pengadaan peralatan cabor POPWIL 2010, jumlah paket

dokumen DED stadion terbuka, jumlah bangunan GOR, dan jumlah paket

dokumen Amdal sport center. Ada 2 (dua) indikator kinerja yang belum

berhasil dipenuhi targetnya, keduanya adalah jumlah paket kegiatan land

clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan

manajemen konstruksi stadion terbuka, yang merupakan pembangunan

stadion terbuka.

Gambar 2.25 Pembangunan GOR Sahabudin di Sport Center Provinsi Kep. Babel Tahun 2010

Gambar 2.26 Pengadaan Peralatan Olahraga Keperluan POPWIL I

Sumatera Tahun 2010

Anggaran dan realisasi pendanaaan pelayanan Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam tabel 2.2 terdiri dari

belanja tidak langsung dan belanja langsung. Tren anggaran belanja tidak

langsung meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2008 anggaran

belanja tidak langsung sebesar Rp. 920.936.873,4 meningkat menjadi

Rp. 3.915.869.459 pada tahun 2012, hal ini disebabkan oleh adanya

penambahan pegawai dan kenaikan tunjangan daerah. Anggaran belanja

tidak langsung terbesar terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp.

3.915.869.459 dan terkecil terjadi pada tahun 2008 sebesar

Rp. 920.936.873.4 dimana pada saat itu Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baru terbentuk, sehingga jumlah

pegawai yang ada masih sedikit dibandingkan sekarang. Realisasi

anggaran belanja tidak langsung terbesar pada tahun 2011 sebesar Rp.

2.675.512.194 sedangkan terkecil terjadi pada tahun 2008. Rasio antara

realisasi dan anggaran terbaik terjadi pada tahun 2011 yakni sebesar 80

persen dan terburuk terjadi pada tahun 2010 sebesar 70 persen, dan rata-

rata pertumbuhan anggaran belanja tidak langsung sebesar 57,32 persen

dan realisasi sebesar 17,32 persen.

Anggaran belanja langsung terbesar terjadi pada tahun 2010 yakni

sebesar Rp. 57.583.224.566, dari total anggaran itu Rp. 50.000.000.000

digunakan untuk pembangunan gedung olahraga GOR yang merupakan

proyek multiyear, sebelumnya pada tahun 2009 telah terlebih dulu

dianggarkan Rp. 4.500.000.000, jadi total anggaran pembangunan GOR

sebesar Rp. 54.500.000.000. Realisasi anggaran belanja langsung

terbesar juga terjadi pada tahun 2010 yakni sebesar Rp. 56.994.860.806,

dan rasio antara realisasi dan anggaran untuk belanja langsung terbaik

terjadi pada tahun 2010 sebesar 98,97 persen, dan terburuk terjadi pada

tahun 2011 sebesar 66,8 persen. Rata-rata pertumbuhan anggaran

belanja langsung sebesar 117 persen.

Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

A Administrasi Perkantoran

1

Jumlah bulan ketersediaan

jasa komunikasi, sumber

daya air, dan listrik, 12

bulan per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

2 Jumlah petugas kebersihan

kantor 19 orang per tahun

- 95 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 100% 100% 100% 100% 100%

3 Jumlah bulan ketersediaan

Alat Tulis Kantor (ATK), 12

bulan per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

4 Jumlah makanan dan

minuman tamu dan rapat

pegawai, 12 bulan per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

5 Jumlah bulan rapat

koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah, 12 bulan per

tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

6 Jumlah bulan surat

menyurat yang terkirim, 12

bulan per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

7 Jumlah tenaga jasa

administrasi keuangan, 7

orang per tahun

- 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100% 100% 100% 100% 100%

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

8 Jumlah bulan ketersediaan

barang cetakan dan

penggandaan, 12 bulan per

tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

9 Jumlah tenaga jasa

penunjang pengelola

administrasi perkantoran, 10

orang per tahun

- 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100% 100% 100% 100% 100%

10 Jumlah peralatan kerja yang

diperbaiki, 7 alat per tahun

- 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 100% 100% 100% 100% 100%

11 Jumlah bulan ketersediaan

bahan bacaan bagi pegawai,

12 bulan per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

12 Jumlah bulan kebutuhan

penerangan gedung PPLP

dan gedung kantor, 12 bulan

per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100% 100%

13 Jumlah unit peralatan dan

perlangkapan kantor, 45 unit

3 kali penyediaan

- 45 15 - 15 - 15 15 - 15 - 15 100% - 100% - 100%

B Sarana dan Prasarana

Aparatur

1 Jumlah paket dokumen DED - 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

2 Jumlah kantor yang

dibangun

- 1 - 1 - - - - - - - - - 0% - - -

3 Jumlah kendaraan

dinas/operasional, 5 mobil, 5

sepeda motor

- 10 2 5

- 3 2 0 - 0 - - 100% 0% - 0% -

4 Paket kegiatan perlengkapan

gedung kantor

- 2 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% - -

5 Paket kegiatan peralatan

gedung kantor

- 2 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% - -

6 Paket meubelair - 2 1 - - 1 - 1 - - - - 100% - - 0% -

7 Jumlah bulan pemeliharaan

rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional, 12 bulan

per tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100

%

100%

8 Jumlah bulan terpeliharanya

gedung kantor, 12 bulan per

tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100

%

100%

9 Jumlah bulan terpeliharanya

gedung PPLP, 12 bulan per

tahun

- 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100% 100% 100% 100

%

100%

10 Jumlah genset - 1 - - 1 - - - - - - - - - 0% - -

11 Paket kegiatan penghias

ruang rumah tangga

- 2 1 - - 1 - 0 - - 0 - 0% - - 0% -

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

C Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

1 Jumlah orang yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan, 10

orang per tahun

- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

2 Jumlah pegawai yang

mengikuti sosialisasi, 10 orang

per tahun

- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

D Peningkatan Disiplin Pegawai

1 Jumlah pakaian dinas PNS

dan PHL

- 200 - 100 - - 100 - 75 - - 97 75% 97%

2 Jumlah alat absensi sidik jari - 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -

E Peningkatan Peran Serta

Kepemudaan

1 Jumlah paket kegiatan kemah

karya pemuda

- 5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 100% 0% 100% 0% 0%

2 Jumlah paket kegiatan

deklarasi pemuda

- 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

3 Jumlah pemuda yang

mengikuti Pertukaran Pemuda

Antar Negara (PPAN), 5 orang

per tahun

- 25 5 5 5 5 5 0 5 5 0 0 0% 100% 100% 0% 0%

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

4 Paket kegiatan tuan rumah

PPAN dari Australia

- 1 - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - -

5 Jumlah siswa dan siswi yang

mengikuti seleksi paskibraka

tingkat provinsi dan tingkat

nasional, 32 orang per tahun

- 160 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100% 100% 100% 100% 100%

6 Jumlah pembina/pelatih yang

mengikuti pelatihan

paskibraka tingkat provinsi

dan tingkat nasional, 56 orang

per tahun

- 280 56 56 56 56 56 0 0 0 0 56 0% 0% 0% 0% 100%

7 Jumlah siswa dan siswi

sebagai pelaksana paskibraka

tingkat provinsi, 32 orang per

tahun

- 160 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 100% 100% 100% 100% 100%

8 Jumlah pemuda ynag

mengikuti kegiatan KPA dan

KPN, 10 orang per tahun

- 50 10 10 10 10 10 0 10 0 0 0 0% 100% 0% 0% 0%

9 Jumlah paket kegiatan lintas

nusantara remaja dan pemuda

bahari

- 5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0% 0% 0% 100% 0%

10 Jumlah siswa dan siswi yang

mengikuti kegiatan seleksi

pertukaran siswa Ina- Jpan

(JENESYS), 10 orang per

tahun

- 50 10 10 10 10 10 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

11 Jumlah pemuda yang

mengikuti seleksi dan terpilih

kegiatan pemuda pelopor ke

tingkat nasional

- 8 - 2 2 2 2 - 2 2 2 2 - 100% 100% 100% 100%

F Pengembangan dan

Keserasian Kebijakan

Pemuda

1 Jumlah paket dokumen

pendataan potensi pemuda di

7 kabupaten/kota

- 1 - 1 - - - - 0 - - - - 0% - - -

2 Jumlah pemuda yang

mengikuti peningkatan

keimanan dan ketaqwaan, 50

orang per tahun

- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

G Pengkatan Upaya

Penumbuhan Kewirausahan

dan Kecakapan Hidup

Pemuda

1 Jumlah paket kegiatan

Jambore Pemuda Indonesia

(JPI)

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

2 Jumlah paket kegiatan Bakti

Pemuda Antar Provinsi (BPAP)

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

3 Jumlah pemuda yang

mengikuti SP-3, 34 pemuda

per tahun

- 170 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 100% 100% 100% 100% 100%

4 Jumlah paket kegiatan

Jambore Pemuda Daerah (JPD)

- 5 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0% 0% 0% 0% 100%

5 Jumlah pemuda yang

mengikuti pelatihan

kewirausahaan, 50 orang per

tahun

- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

6 Jumlah pemuda yang

mengikuti pelatihan

keterampilan, 50 orang per

tahun

- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

H Upaya Pencegahan

Penyalagunaan Narkoba

1 Jumlah pemuda yang

mengikuti sosialisasi

penyuluhan tentang bahaya

narkoba, 50 orang per tahun.

- 250 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

I Pengembangan Kebijakan

dan Manajemen Olahraga

1 Jumlah dokumen kegiatan

monitoring dan evaluasi

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

2 Jumlah paket kegiatan rakor

Dispora

- 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0% 0% 100% 100% 100%

3 Jumlah orang yang mengikuti

pelatihan pembinaan

manajemen organisasi olahraga,

20 orang per tahun

- 100 20 20 20 20 20 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

4 Jumlah orang yang mengkuti

raker BAPOPSI, 30 orang per

tahun

- 150 30 30 30 30 30 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

J Pembinaan dan Pemasarakatan

Olahraga

1 Jumlah paket kegiatan

penyelenggaran tuan rumah

POPWIL I Sumatera tahun 2010

- 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

2 Jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan Training Camp

(TC) POPWIL

- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%

3 Jumlah paket kegiatan

pemberangkatan kontingen

POPWIL

- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%

4 Jumlah paket kegiatan TC

POPNAS,

- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100

%

- 100% -

5 Jumlah paket kegiatan

pemberangkatan kontingen

POPNAS

- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100

%

- 100% -

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

6 Jumlah paket kegiatan TC

POPCANAS

- 2 - 1 - 1 - - 0 - 0 - - 0% - 0% -

7 Jumlah paket kegiatan

pemberangkatan kontingen

POPCANAS

- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% -

8 Jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan POPCADA

- 2 - 1 - 1 - - 0 - 0 - - 0% - 0% -

9 Jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan POPDA

- 3 1 - 1 - 1 1 - 1 - 1 100% - 100% - 100%

10 Jumlah paket kegiatan

kompetisi futsal antar instansi

(HUT Provinsi Kep. Bangka

Belitung)

- 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 100% 0% 0% 0% 0%

11 Jumlah paket kegiatan

pemberangkatan kontingen

PPLP

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

12 Jumlah paket kegiatan

pembibitan olahragawan

berbakat

- 5 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0% 100% 0% 0% 0%

13 Jumlah paket kegiatan Kejurda

Olahraga Pelajar Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

- 2 - 1 - 1 - - 1 - 1 - - 100% - 100% -

14 Jumlah paket dokumen DED

pembangunan GOR

- 1 - 1 - - - - 1 - - - - 100% - - -

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

15 Jumlah paket kegiatan seleksi

olahraga rekreasi dan

tradisional tingkat provinsi

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

16 Jumlah paket kegiatan

penyelenggaraan HAORNAS

- 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

17 Jumlah pelajar daerah yang

tergabung dalam PPLP, 20

orang per tahun

- 100 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100%

18 Jumlah orang yang mengikuti

peningkatan mutu

SDM/pelatihan pelatih, 25

orang per tahun

- 125 25 25 25 25 25 0 0 0 0 0 0% 0% 0% 0% 0%

K Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olahraga

1 Jumlah paket kegiatan land

clearing lahan sport center

Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

- 2 1 - 1 - - 1 - - - - 100% - 0% - -

2 Jumlah paket kegiatan

pengadaan peralatan cabor

POPWIL 2010

- 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

3 Jumlah paket dokumen DED

stadion terbuka

- 1 - - 1 - - - - - - 1 - - 0% - 100%

4 Jumlah GOR yang dibangun - 1 - - 1 - - - - 1 - - - - 100% - -

No Indikator Kinerja Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

5 Jumlah paket dokumen amdal

sport center

- 1 1 - - - - 1 - - - - 100% - - - -

6 Manajemen Konstruksi (MK)

stadion terbuka

- 1 - - - 1 - - - - 0 - - - - 0% -

Tabel 2.3

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun

Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun

Rata-rata

Pertumbuhan

2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja

Tidak

Langsung

(Gaji, dan

Tunjangan)

920.936.873,4 2.714.907.090 3.034.270.432 3.351.545.102 3.915.869.459 - 1.951.479.309 2.145.543.575 2.675.512.194 - 71% 70% 80% 57,32% 17,32%

Belanja

Langsung

(Belanja

Pegawai,

Belanja

Barang dan

Jasa, serta

Belanja

Modal)

5.049.366.500 11.773.103.848 57.583.224.566 7.833.167.225 10.354.661.625 4.429.406.515 11.314.975.359 56.994.860.806 5.234.416.344 87,7% 96% 98,97% 66,8% 157,68% 216,65%

Sumber: CALK dan Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Indentifikasi Permasalahan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Indentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

1. Minimnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP) di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pada tabel 3.1 dapat dilihat jumlah pemuda Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada tahun 2010 sebanyak 357.288 orang, dengan

rincian 171.445 orang bertempat tinggal di kota, dan 185.843 orang

bertempat tinggal di desa, 187.034 orang pemuda laki-laki, dan

170.254 orang pemuda perempuan. Dari jumlah pemuda diatas,

berdasarkan data BPS Indonesia pada tabel 3.2 terjadi penggguran

pemuda sebesar 14,74 persen, umumnya mereka berjenis kelamin

perempuan sebesar 32,74 persen.

Tabel 3.1

Jumlah Distribusi, dan Komposisi Pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010

Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia

Tabel 3.2

Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) Pemuda

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2010

Kota Desa Kota + Desa

Laki Perempuan Total Laki Perempuan Total Laki Perempuan Total

8,1

32,45

5,91

4,08

33

32,74

5,91

32,74

14,74

Sumber: Statistik Pemuda Provinsi Kep. Bangka Belitung, BPS Indonesia

Pemuda Berdasarkan Daerah Pemuda Berdasarkan Jenis Kelamin

Komposisi Pemuda di Kota dan Desa

Berdasarkan Jenis Kelamin

Kota Desa Total Laki Perempuan Total Kota Desa

171.445

185.843

357.288

187.034

170.254

357.28

8

Laki = 88.691 Perempuan = 82.754

Laki = 98.343 Perempuan = 87.500

3. Masalah pengguna narkoba kalangan pemuda di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

4. Masih rendahnya prestasi olahraga pelajar daerah dalam even POPWIL

(Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I Sumatera yang diikuti dari Provinsi

Aceh, Sumut, Riau, Kepri, Sumbar, Jambi, dan Bangka Belitung. Dari

tabel 3.1 dapat dilihat peringkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

pada even POPWIL I Sumatera 2008-2012 masih menduduki peringkat

6 dari 7 provinsi.

Tabel 3.3

Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pada Even POPWIL I Sumatera Tahun 2008-2012

No Nama Even Jumlah Medali Peringkat Cabor

1 POPWIL I Sumatera di Batam Kepri, Tahun 2008

1 emas 3 perak

2 perunggu

6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari tenis lapangan,

pencaksilat, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat

2 POPWIL I

Sumatera di Bangka Belitung, Tahun 2010

1 emas 2 perak

6 perunggu

6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat dan

tenis lapangan - Perunggu semua dari

pencaksilat

3 POPWIL I Sumatera di Medan Sumut, Tahun 2012

1 emas 3 perak

11 perunggu

6 - Emas dari pencaksilat - Perak dari pencaksilat, tenis

lapangan, dan tenis meja - Perunggu dari pencaksilat,

tenis lapangan, tenis meja, sepakbola, bola voli, dan bulutangkis

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka

Belitung

Tabel 3.4

Perolehan Medali Kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pada Even POPNAS Tahun 2009-2011

No Nama Even Jumlah Medali Peringkat Cabor

1 POPNAS X di Yogyakarta, Tahun 2009

1 emas 2 perak

2 perunggu

22 - Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu dari atletik, dan

pencaksilat

2 POPNAS XI di Riau, Tahun 2011

3 emas 3 perak

4 perunggu

15 - Emas dari atletik - Perak dari atletik - Perunggu 3 dari atletik dan 1

pencaksilat

Sumber: Bidang Olahraga Masyarakat dan Prestasi Dispora Provinsi Kep. Bangka

Belitung

5. Pada tabel 3.3 dan 3.4 dapat dilihat bahwa Provinsi Bangka Belitung

masih sangat tergantung cabang olahraga pencaksilat dan atletik.

Disatu sisi sebagai kekuatan, di sisi lain ketergantungan ini juga dapat

dipandang sebagai kelemahan. Pada even POPWIL I Sumatera 66

persen dari total medali yang diperoleh, berasal dari cabang

pencaksilat. Hal yang sama terjadi juga pada even POPNAS, hampir 90

persen dari total medali yang diperoleh berasal dari cabang atletik, dan

sisanya berasal dari cabang pencaksilat, Cabang olahraga atletik tidak

di pertandingkan pada even POPWIL I Sumatera,.

6. Minimnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, pada tahun 2015 Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung ditunjuk sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah

(PORWIL) Sumatera, kondisi saat ini di sport center Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung baru merealisasikan 1 (satu) GORprasarana lainnya

seperti kolam renang, stadion atletik, volley indoor, lapangan tenis,

stadion utama sepakbola lainnya belum dibangun.

7. Minimnya pembinaan pelatih olahraga atau guru olahraga sebagai

salah satu faktor keberhasilan atlet pelajar.

8. Minimnya cabang olahraga yang dibina di PPLP, saat ini PPLP hanya

membina 2 (dua) cabang olahraga yakni pencaksilat dan atletik.

9. Minimnya data tentang pemuda dan olahraga (OKP, atlet, pelatih,

wasit, juri, sarana dan prasarana pemuda dan olahraga).

10. Belum optimalnya koordinasi antara pemerintah provinsi dengan

pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

program dan kegiatan. Dispora melaksanakan rapat koordinasi

sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

3.2 Telaahan Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2012-

2017 merupakan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung periode 2017-2012 yang terdapat dalam RPJMD Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung. Pengertian visi adalah rumusan umum cita-

cita yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, sedangkan misi

adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilakukan

untuk mewujudkan visi.

Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017

adalah:

“Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang

Mandiri, Maju, Berkeadilan dan Berdaya Saing Berbasis

Potensi Lokal Melalui Pengembangan Sinergitas dan

Konektivitas Perkotaan dan Pedesaan”

Makna pernyataan visi itu adalah:

1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, adalah wilayah administratif yang

terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2000 yang

didalamnya terdapat masyarakat yang harus dilayani Pemerintah.

2. Mandiri, menunjukan bahwa pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung berlandaskan atas kemampuan sendiri masyarakat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung yang memungkinkan dapat bekerja sama

dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

3. Maju, adalah keinginan masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung yang terus membangun, berpikir jauh ke depan dan kreatif

bukan hanya setara dengan daerah lain di Indonesia tetapi juga sejajar

dengan daerah di negara-negara maju.

4. Berkeadilan, adalah konsep pembangunan yang mengedepankan azas

pemerataan dan memiliki kesempatan yang sama bagi seluruh untuk

maju dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki.

5. Sinergitas dan Konektivitas, dimaknai sebagai upaya melibatkan

seluruh pemangku kepentingan dalam proses pembangunan dan

adanya keterkaitan yang erat, intensif dan menyeluruh antar level

pemerintahan.

6. Berdaya Saing, dimaknai sebagai kapasitas dan kemampuan

berkompetisi yang dihasilkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

untuk menghadapi segala tantangan pembangunan dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung.

Dalam upaya mencapai visi pembangunan, maka ada 5 (lima) Misi

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017.

1. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui penguatan kapasitas

lembaga ekonomi rakyat untuk menciptakan sentra-sentra

pembangunan produk unggulan wilayah

pedesaan/kecamatan/kabupaten/kota sesuai dengan kultur dan

potensi wilayah bagi mewujudkan keseimbangan pembangunan

antarwilayah dan antarsektoral.

2. Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (Society

Empowerment) melalui keterlibatan secara aktif masyarakat melalui

kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan

pemenuhan terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

3. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian tata

ruang dengan memperhatikan keseimbangan pembangunan ekonomi,

sosial, budaya, pemanfaatan SDA pembanguna sarana dan prasarana

serta melakukan upaya rehabilitasi, reklamasi dan fungsionalisasi

terhadap lahan-lahan kritis menjadi lahan produktif melalui penataan

tata ruang yang harmonis sesuai dengan peruntukan dengan

melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat secara terpadu dan

bersinergi.

4. Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan pengembangan

wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk meningkatkan daya saing

daerah dan memperkuat pondasi ekonomi daerah dalam rangka

menghadapi era globalisasi dan keterbukaan persaingan global.

5. Perwujudan good governance dan clean governance melalui penciptaan

etos kerja dan kualitas pelayanan birokrasi dengan penguatan

kelembagaan dan penyusunan peraturan daerah yang berkualitas bagi

pelayanan masyarakat Bangka Belitung.

Terkait dengan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

terpilih, tugas pokok, uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

1. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi tugas

pembantuan dibidang pemuda dan olahraga.

2. Pemassalan olahraga prestasi dan olahraga tradisional bagi pelajar,

mahasiswa, dan pemuda.

3. Pembinaan dan pemberdayaan organisasi kepemudaan, dan pelatihan

kepemimpinan dan manajemen pengurus organisasi kepemudaan.

4. Pembinaan pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan serta

produktivitas pemuda.

Uraian tugas dan fungsi diatas bertujuan untuk mewujudkan makna

pernyataan Visi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mandiri,

maju, dan daya saing dibidang pemuda dan olahraga.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia

Sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia

Tahun 2010-2014 adalah:

1. Meningkatkan peningkatan character building melalui gerakan

revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan, yang ditandai

dengan:

a. Meningkatnya fasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan,

perdamaian, dan lingkungan hidup bagi pemuda.

b. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepemimpinan pemuda.

c. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kewirausahaan pemuda.

d. Meningkatnya fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, serta

e. Terlaksananya fasilitasi pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan

perencanaan program bagi pengelola organisasi kepemudaan

2. Meningkatkan revitalisasi gerakan pramuka, yang ditandai dengan

meningkatkan fasilitasi pendidikan kepanduan.

3. Meningkatkan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas

pemuda.

4. Meningkatnya budaya olahraga, yang ditandai dengan meningkatnya

partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.

5. Meningkatkan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional.

6. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya dalam rangka peningkatan tata kepemerintaan yang baik.

7. Meningkatnya peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang ditandai dengan

terlaksananya operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana

aparatur.

Faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi

permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis Kementerian Pemuda

dan Olahraga Indonesia adalah:

1. Sebagian kecil sasaran startegis Kementerian Pemuda dan Olahraga

merupakan pelaksanaan tugas pokok dan uraian tugas dan fungsi

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda

bertugas mengembangkan kepemimpinan pemuda. Bidang

Kewirausahaan Pemuda mempunyai tugas pemberdayaan dan

pengembangan kewirausahaan serta produktivitas pemuda. Bidang

Olahraga Masyarakat dan Rekreasi mempunyai mempunyai tugas

memassalkan olahraga, baik olahraga prestasi maupun olahraga

rekreasi atau tradisional.

2. Kebijakan pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dalam mendukung peningkatan tata

kepemerintahan yang baik. Misi 5 (lima) Pemerintah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, perwujudan good government dan clean government.

3. Sumber daya yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, baik pegawai maupun aset yang dimiliki,

akan sangat membantu dari pencapaian sasaran strategis Kementerian

Pemuda dan Olahraga Indonesia.

Faktor-faktor penghambat dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan SKPD ditinjau dari sasaran strategis

Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia adalah:

1. Beberapa sasaran strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga seperti

revitalisasi gerakan pramuka, pengembangan penguasaan teknologi,

dan meningkatkan fasilitasi pengembangan kepeloporan pemuda, tidak

didukung oleh oganisasi dan tata laksana Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Idealnya unit kerja atau bidang

pemuda pada SKPD Dispora merangkum sebagian besar pelayanan

kepemudaan seperti yang diamanatkan Undang-undang Nomor 40

Tahun 2009 tentang Kepemudaan, seperti penyadaran, pemberdayaan,

dan pengembangan. Kondisi saat ini organisasi dan tata laksana

Dispora hanya mengakomodir pengembangan kepemimpinan dan

pengembangan kewirausahaan pemuda.

2. Kurangnya pendanaan, baik APBD maupun APBN dalam rangka

pelaksanaan program dan kegiatan bidang pemuda dan olahraga.

3. Belum optimalnya koordinasi dalam hal perencanaan, pengganggaran

dan pelaksanaan program dan kegiatan dengan kabaputen, kota, dan

Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia.

4. Kurangnya sarana dan prasarana olahraga di Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung untuk mendukung penciptaan pemassalan olahraga

dan prestasi olahraga.

3.4 Telaahan Renstra Kabupaten/Kota

Dalam renstra Kabupaten/Kota ditetapakan anggaran yang bersifat

indikatif dengan kerangka pengeluaran jangka menengah yaitu

penetepana penganggaran berdasarkan kebijakan. Ketika melakukan

penetapan kebijakan tersebut, dilakukan perspektif dari satu tahun

anggaran dengan mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan

tersebut dalam prakiraan maju atau anggrana thaun berikutnya dengan

mempertimbangkan keseimbangan antara program – program.

Hubungan antara Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 – 2017 dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2012 – 2017 adalah bahwa Rencana Strategis Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupkan

salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis

dari rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2012 – 2017 yang

memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijakan dan indikasi

rencana program lima tahunan meliputi program lintas SKPD dan

program lintas wilayah.

Untuk dapat memudahkan pengembangan potensi kepemudaan,

keolahragaan san sarana dan prasarana pemuda maupun olahraga, maka

dibutuhkan adanya Peraturan Daerah yang mengatur dalam lingkup

Pemuda dan Olahraga serta sarana dan prasarananya. Demi kemajuan

pemuda dan olahraga akan sangat dibutuhkan adanya inventarisasi data

kepemudaan serta keolahragaan

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG

4.1 Visi dan Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berdasarkan struktur organisasi, uraian tugas Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Visi dan Misi Pemerintah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Visi dan Misi Kementerian

Pemuda dan Olahraga Indonesia, maka Visi Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 adalah:

“Terwujudnya Jiwa Kepemimpinan, dan Kewirausahaan

Pemuda, serta Prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung” Makna yang terkandung dalam visi itu adalah:

1. Keinginan untuk mewujudkan karakter jiwa kepemimpinan pemuda,

yakni pengembangan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta

penggerak pemuda, melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembinaan

OKP.

2. Keinginan untuk mewujudkan kewirausahaan pemuda yang memiliki

keterampilan dan kemandirian dalam berusaha, serta menciptakan

peluang pekerjaan.

3. Keinginan untuk mewujudkan prestasi olahraga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, terutama prestasi olahraga bagi pelajar yang mampu

bersaing wilayah regional Sumatera dan Nasional.

Dalam upaya untuk mencapai visinya, Misi Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

1. Meningkatkan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan

pemuda.

2. Meningkatkan pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga.

3. Meningkatkan pemberdayaan fungsi administrasi umum, keuangan dan

perencanaan, untuk mendukung kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tujuan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung 2012-2017 adalah:

1. Meningkatkan kepemimpinan pemuda, melalui pendidikan dan

pelatihan kepemimpinan.

2. Meningkatkan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP).

3. Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan,

dan bantuan akses modal.

4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan

pemuda.

5. Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional

maupun nasional

6. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana olahraga di sport center

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

7. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan

prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

8. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan

PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga

10. Meningkatkan koordinasi dengan SKPD kabupaten dan kota yang

membidangi pemuda dan olahraga di Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

program dan kegiatan.

Sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Pemuda dan olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti terdapat dalam tabel 4.1

adalah:

1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda, dengan indikator

sasaran jumlah pemuda kader kepemimpinan.

2. Meningkatnya pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP), dengan

indikator sasaran jumlah organisasi kepemudaan yang dibina.

3. Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam

berusaha, dengan indikator sasaran jumlah pemuda kader

kewirausahaan.

4. Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba, dengan

indikator sasaran jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi

pemahaman tentang bahaya narkoba.

5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung dalam even POPWIL (Pekan Olahraga Pelajar Wilayah) I

Sumatera dan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional), dengan

indikator sasaran peringkat yang dicapai kontingen Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

6. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator sasaran jumlah sarana

dan prasarana yang dibangun.

7. Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan

olahraga prestasi bagi pelajar, dengan indikator sasaran jumlah

pelatih olahraga yang mengikuti pelatihan atau kursus.

8. Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet melalui PPLP dan

PPLPD, dengan indikator sasaran jumlah cabang olahraga (cabor) yang

dibina.

9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, dengan indikator jumlah dokumen data.

10. Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam

perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan,

dengan indikator jumlah rapat koordinasi yang dilaksanakan.

11. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung

teknis kegiatan dinas.

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatkan

kepemimpinan

pemuda

Meningkatnya

karakter jiwa

kepemimpinan

pemuda

Jumlah

pemuda kader

kepemimpinan

40 orang 40 orang 40 orang 40 orang 40 orang

2 Meningkatkan

pembinaan

terhadap OKP

Meningkatnya

pembinaan OKP

Jumlah OKP

yang dibina

5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP

3 Meningkatkan

kewirausahaan

pemuda

Meningkatnya

jumlah pemuda

yang memiliki

keterampilan

dalam berusaha

Jumlah

pemuda kader

kewirausahaan

70 orang 70 orang 70 orang 70 orang 70 orang

4 Meningkatkan

sosialisasi

tentang bahaya

narkoba bagi

kalangan

pemuda

Meningkatnya

pemahaman

pemuda akan

bahaya narkoba

Jumlah

pemuda yang

mengikuti

sosialisasi

pemahaman

tentang bahaya

narkoba

50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang

5 Meningkatkan

prestasi

olahraga pelajar

daerah pada

tingkat regional

maupun

nasional

Meningkatnya

prestasi olahraga

pelajar Provinsi

Kep. Babel dalam

even POPWIL I

dan POPNAS

(Pekan Olahraga

Pelajar Nasional)

Peringkat yang

dicapai

kontingen

Provinsi Kep.

Babel dalam

even POPWIL I

Sumatera dan

POPNAS

Peringkat

16

POPNAS

Peringkat

5

POPWIL I

Sumatera

Peringkat

15

POPNAS

Peringkat

5

POPWIL I

Sumatera

Peringkat

14

POPNAS

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran Pada Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

6 Meningkatkan

sarana dan

prasarana

olahraga di sport

center Provinsi

Kepulauan

Bangka Belitung

Meningkatnya sarana

dan prasarana olahraga

di sport center provinsi

Kepulauan Bangka

Belitung

Jumlah prasarana

olahraga yang

dibangun

1

Stadion

Utama

4 prasarana

yang teridiri

dari: 1 lap.

Sepakbola

pendamping,

1 kolam

renang, 1

GOR mini,

dan 1

pondokan

atlet

2

prasarana

yang

terdiri

dari: 1

lapangan

tembak,

dan 1

lapangan

tenis

2

prasara

na yang

terdiri

dari: 1

lapanga

n

olahraga

air, dan

1

lapanga

n atletik

2

prasaran

a yang

terdiri

dari:

track

road

race, dan

1 mall

pemuda

7 Meningkatkan

kualitas guru atau

pelatih olahraga

pendidikan dan

olahraga prestasi

bagi pelajar di

Provinsi Kep.

Babel

Meningkatnya kualitas

pelatih olahraga bagi

pelajar

Jumlah pelatih

olahraga yang

mengikuti

pelatihan dan

kursus

20 orang 20 orang 20 orang 20

orang

20 orang

8 Meningkatkan

pembinaan

cabang olahraga

melalui PPLP dan

PPLPD Provinsi

Kep. Babel

Meningkatnya

pembinaan cabor dan

atlet melalui PPLP dan

PPLPD

Jumlah cabang

olahraga yang

dibina

3 cabang

olahraga

5 cabang

olahraga

5 cabang

olahraga

6

cabang

olahraga

6 cabang

olahraga

9 Meningkatkan

pendataan

dibidang pemuda

dan olahraga

Meningkatnya

pendataan dibidang

pemuda dan olahraga

Jumlah dokumen

data

1

dokumen

data

pemuda

1 dokumen

data

olahraga

- - -

10 Meningkatkan

koordinasi dengan

SKPD kabupaten

kota yang

mebidangi

pemuda dan

olahraga dalam

rangka

perencanaan,

penganggaran dan

pelaksanaan

program dan

kegiatan

Meningkatnya

koordinasi dengan

SKPD kabupaten kota

dalam rangka

perencanaan,

penganggaran dan

pelaksanaan program

dan kegiatan

Jumlah rapat

koordinasi yang

dilaksanakan

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali

11 Meningkatkan

pelayanan

administrasi

perkantoran

untuk

mendukung

teknis kegiatan

dinas

Meningkatnya berbagai

kegaitan jasa layanan

dinas

Jumlah bulan

ketersediaan

layanan

administrasi

perkantoran

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12

bulan

12 bulan

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, pengertian strategi adalah langkah-

langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan

misi, sedangkan kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh

pemerintah darah untuk mencapai tujuan.

Pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017, misi

kedua, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas SDM (societye

empowerment) melalui keterlibatan secara aktif masyarakat melalui

kemitraan pembangunan desa dan kota secara mandiri dengan pemenuhan

terhadap kualitas kebutuhan dasar masyarakat Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, merupakan misi yang berkaitan dengan Dinas Pemuda

dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, salah satu strateginya

adalah harmonisasi dan integrasi program-program yang terkait dengan

pemberdayaan masyarakat, dilakukan agar meningkatkan Indeks

Pembangunan Manuasi (IPM) Bangka Belitung, dilaksanakan melalui arah

kebijakan:

1. Pemberdayaan, pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan

pemuda yang mendukung tumbuhnya partisipasi masyarakat melalui

pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan pariwisata daerah.

2. Pemassalan olahraga dan pembinaan prestasi olahraga.

Berdasarkan arah strategi dan kebijakan RPJMD 2012-2017

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, arah strategi dan kebijakan Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

1. Peningkatan peran serta kepemudaan, untuk melaksanakan strategi ini

dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka

pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan peran serta

kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda.

b. Penyelenggaraan kegiatan yang bertujuan meningkatan peran serta

kepemudaan, dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda.

c. Pendataan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP), kemahasiswaan,

dan kepelajaran.

d. Pembinaan terhadap OKP, kemahasiswaan, dan kepelajaran.

e. Pemberian informasi kepada pemuda terhadap program dan kegiatan

kepemudaan.

2. Peningkatan pembinaan generasi muda, untuk melaksanakan strategi

ini dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka

pembinaan generasi muda.

b. Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

c. Koordinasi dan kerjasama dengan dinas yang membidangi

kabupaten/kota dalam rangka seleksi peserta paskibraka tingkat

nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup

pemuda, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Pemetaan potensi usaha dan sektor usaha bagi pemuda.

b. Koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya yang

melaksanakan kegiatan pemberdayaan, atau pelatihan

kewirausahaan atau keterampilan bagi masyarakat.

c. Pelatihan kewirausahan dan keterampilan usaha bagi pemuda.

d. Melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk

berusaha.

4. Pencegahan penyalagunaan narkoba bagi pemuda, strategi ini

dilaksanakan kebijakan:

a. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi dan LSM yang

terlibat dalam usaha pencegahan, pengawasan, pemberantasan,

penindakan, serta penggiat anti narkoba.

b. Penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda.

c. Penentuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi.

5. Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga, strategi ini

dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD yang membidangi

pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam

hal perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan

kegiatan.

b. Melakukan workshop keolahragaan.

c. Melakukan rapat koordinasi BAPOPSI pusat dan daerah.

6. Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, strategi ini

dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan olahraga prestasi bagi

pelajar melalui PPLP dan PPLPD.

b. Peningkatan kualitas pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi

pelajar.

c. Penyelenggaraan pertandingan olahraga pendidikan pelajar secara

berkala, Kejurda pelajar dan Pekan Olahraga Pelajar.

d. Partispasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga

pelajar wilayah atau nasional seperti POPWIL, POPNAS, dan

POPCANAS.

e. Pembinaan dan penyelenggarakan even olahraga tradisional dan

rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional.

f. Koordinasi dan kerjasama dengan KONI (Komite Olahraga Nasional

Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan

pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga.

g. Pemassalan olahraga bagi masyarakat dengan menyelenggaran

kejuaraan olahraga, sosialiasi mengenai olahraga, sosialisasi standar

sarana dan prasarana olahraga.

7. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga, strategi ini dilaksanakan

dengan kebijakan:

a. Peningkatan sarana dan prasarana di sport center Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

b. Pendataan sarana dan prasarana yang ada di kabupaten/kota

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

c. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di

wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

8. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan

prasarana aparatur, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung

teknis kegiatan.

b. Peningkatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.

c. Peningkatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

d. Inventarisasi peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana

aparatur.

e. Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan

pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas/operasional.

9. Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya apartur, strategi ini

dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Inventarisasi perihal yang perlu dilakukan peningkatan disiplin.

b. Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas pegawai melalui

sosialisasi dan bimtek.

c. Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan narasumber terkait

pelaksanaan sosialisasi dan bimtek.

d. Mengikutsertakan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai.

10. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan, strategi ini dilaksanakan dengan kebijakan:

a. Meningkatkan koordinasi sub bagian perencanaan, sub bagian

keuangan, dan sub bagian umum terkait penyusunan program

kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan dan

kegiatan.

b. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sub bagian keuangan, sub

bagian perencanaan dengan bidang teknis Dispora Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung menyangkut penyusunan,

pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerjanya.

c. Menyusun dokumen perencanaan SKPD dan catatan laporan atas

keuangan.

Tabel 4.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terwujudnya jiwa kepemimpinan, dan kewirausahaan pemuda, serta prestasi Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

(1) Meningkatkan pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan pemuda

(1) Meningkatkan kepemimpinan pemuda (2) Meningkatkan pembinaan terhadap OKP

(1) Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda (2) Meningkatnya pembinaan OKP

(1) Peningkatan peran serta kepemudaan (2) Peningkatan pembinaan generasi muda

(a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam rangka pelaksanaan program kegiatan peningkatan peran serta kepemudaan seperti pengembangan kepemimpinan pemuda (b) Penyelanggaraan kegiatan yang bertujuan meningkatkan peran serta kepemudaan (c) Pendataan terhadap OKP (d) Pembinaan terhadap OKP (e) pemberian informasi kepada masyarakat dan pemuda terhadap program dan kegiatan kepemudaan. (a) Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olaharga dalam rangka pembinaan generasi muda (b) Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (c) Koordinasi dan kerjasama dengan SKPD yang membidangi pemuda dalam rangka seleksi paskibraka tingkat nasiuonal dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(3) Meningkatkan kewirausahaan pemuda melalui pendidikan, pelatihan, dan bantuan akses modal (4) Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda

(3) Meningkatnya jumlah pemuda yang memiliki keterampilan dalam berusaha. (4) Meningkatnya pemahaman pemuda akan bahaya narkoba

(3) peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda (4) Pencegahan penyalagunaan narkoba bagi pemuda

(a) Pemetaan potensi usaha dan sector usaha bagi pemuda (b) koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya yang melaksanakan kegiatan pemberdayaan, atau pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi masyarakat (c) Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan usaha bagi pemuda (d) melakukan inventarisasi informasi akses modal bagi pemuda untuk berusaha. (a) koordinasi dan kerjasama dengan lembaga, instansi, LSM, dan orang yang terlibat dalam pencegahan, pengawasan, pemberantasan, dan penggiat anti narkoba. (b) penyusunan bahan informasi sosialisasi narkoba bagi pemuda (c) penetuan sasaran pemuda yang akan diberikan sosialisasi

(5) Meningkatkan prestasi olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional

(5) Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kep. Bangka Belitung pada even POPWIL I Sumatera dan POPNAS

(5) Pengembangan kebijakan dan manajemen olahraga

(a) Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD kabupaten/kota se Provinsi Kep. Bangka Belitung yang membidangi pemuda dan olahraga dalam hal perencanaan, pengggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (b) melakukan waorkshop olahraga (c) melakukan rakor BAPOPSI pusat dan daerah

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(6) Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (7) Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar (8) Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD

(6) Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center (7) Meningkatnya kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar (8) Meningkatnya pembinaan cabang olahraga dan atlet yang dibina pada PPLP dan PPLPD

(6) Peningkatan pembinaan dan pemasyarakatan olahraga (7) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga

(a) Pembinaan prestasi olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar, melalui PPLP dan PPLPD (b) Peningkatan kualitas dan kapasitas pelatih olahraga pendidikan (c) penyelenggaraan pertandinagn olahraga pendidikan pelajar secara berkala melalui Kejurda pelajar dan pekan olahraga pelajar. (d) Partisipasi kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even olahraga pelajar wilayah dan nasional. (e) Pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga tradisional dan rekreasi, sekaligus partisipasi pada even wilayah dan nasional. (f) Koordinasi dan kerjasama dengan KONI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terkait dengan pembinaan dan penyelenggaraan even olahraga. (a) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (b)Pendataan sarana dan prasarana olahraga yang ada di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (c) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(9) Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga (10) Meningkatkan koordinasi dengan SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (11) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas

(9) Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga (10) Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, pengangaran dan pelaksanaan program dan kegiatan (11) Meningkatnya berbagai kegaitan jasa layanan dinas

(8) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur. (9) Peningkatan disiplin dan kapasitas sumber daya aparatur (10) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

(a) Peningkatan penyediaan berbagai jasa layanan untuk mendukung teknis kegiatan. (b) peningkatan penyediana peralatan dan perlengkapan kantor. (c) peningkatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. (d) Inventarisasi peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur. (e) Peningkatan pemeliharaan gedung kantor, asrama PPLP, dan pemeliharaan rutin terhadap kendaraan dinas operasional. (a) Inventarisasi objek pningkatan disiplin pegawai. (b) Inventarisasi kebutuhan peningkatan kapasitas melalui sosialisasi dan bimtek. (c) Koordinasi dan kerjasama dengan lembaga terkait dengan pelaksanaan sosialisasi dan bimtek. (d) Mengikutsertkan pegawai dalam sosialisasi dan bimtek yang bertujuan meningkatkan kemampuan pegawai (a) Meningkatkan koordinasi subbag perencanaan, subbag keuangan, dan subbag umum terkait penyusunan program kegiatan, penyusunan angggaran, dan pelaksanaan kegiatan.

Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(b) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama sekretariat dengan bidang teknis Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, dan capaian kinerja.

(c) Menyusun dokumen perencanaan

SKPD dan catatan laporan atas keuangan

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012-2017 disusun

berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD, dengan memperhatikan visi,

misi, tujuan dan sasaran. Program dan kegiatan yang telah disusun juga

telah disesuaikan dengan program bidang pemuda dan olahraga yang

terdapat pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012-

2017. Program dan kegiatan dimaksud adalah:

A. PROGRAM ADA DI SETIAP SKPD (URUSAN RUTIN):

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (1.18.01.01)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik

c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

d. Penyediaan jasa administrasi keuangan

e. Penyediaan jasa kebersihan kantor

f. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

g. Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

h. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

i. Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor

j. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

k. Penyediaan peralatan rumah tangga

l. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

m. Penyediaan makanan dan minuman rapat dan tamu

n. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur(1.18.01.02)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pembangunan gedung kantor

b. Pengadaan kendaraan dinas dan operasional

c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

d. Pengadaan peralatan gedung kantor

e. Pengadaan meubelair

f. Pengadaan rambu/plang petunjuk

g. Pengadaan alat-alat bengkel

h. Pengadaan konstruksi jaringan air

i. Pengadaan penghias ruang rumah

j. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (GOR)

k. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional

l. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

m. Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLPD

n. DED gedung kantor

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (1.18.01.03)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pengadaan mesin/kartu absensi

b. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

c. Pengadaan pakaian korpri dan hari-hari tertentu

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(1.18.01.05)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan

b. Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan

c. Analisa Jabatan (Anjab)

d. Analisa Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan SKPD

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan (1.18.01.06)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP,

LKPJ, dan LPPD)

b. Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD

c. Penyusunan dokumen perencanaan SKPD

B. PROGRAM URUSAN WAJIB

1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan (1.18.01.16)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)

b. Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP

c. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda

d. Fasilitasi bakti sosial pemuda

e. Seleksi dan pertukaran siswa

f. Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)

g. Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal

Pemuda Nusantara (KPN)

h. Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)

i. Temu/pameran prestasi hasil karya pemuda

j. Kemah Karya Pemuda (KKP)

k. Jambore Pemuda Daerah (JPD)

l. Jambore Pemuda Indonesai (JPI)

m. Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor

n. Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

2. Program Pembinaan Generasi Muda (1.18.01.29)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

b. Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

c. Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

d. Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda

3. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecapakapan Hidup Pemuda (1.18.01.17)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pendidikan kewirausahaan pemuda

b. Pelatihan keterampilan pemuda

c. Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)

d. Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan

e. Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda

4. Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba (1.18.01.18)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda

5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

(1.18.01.19)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Rapat koordinasi teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga

se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

b. Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

c. Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

d. Penyusunan profil Dispora

e. Monitoring dan evaluasi (Monev)

6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga (1.18.01.20)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD

b. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan

berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi untuk pelajar)

c. Peningkatan kualitas pelatih atau guru olahraga pendidikan dan

prestasi bagi pelajar

d. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

e. Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera

f. Pemberangkatan kontingen POPWIL I Sumatera

g. TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

h. Pemberangkatan kontingen POPNAS

i. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)

j. TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)

k. Pemberangkatan kontingen POPCANAS

l. Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

m. Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

n. Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke

tingkat nasional

o. Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

p. Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung bagi pelajar

q. Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

r. Perlombaan Senam Kesehatan Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

s. Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS)

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga (1.18.01.21)

Kegiatan-kegiatan pada program ini adalah:

a. Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

b. Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga

c. DED sarana dan prasarana olahraga

d. Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga

e. MK (Manajemen Konstruksi) pembangunan sarana dan prasarana

olahraga

f. Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

g. Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin

h. Pengadaan peralatan olahraga

i. Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang cacat.

Tabel 5.1 Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Rencana Program dan Kegiatan

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatkan

kepemimpinan pemuda

2. Meningkatan pembinaan terhadap Organisasi Kepemudaan (OKP)

1. Meningkatnya karakter jiwa kepemimpinan pemuda

2. Meningkatnya pembinaan

OKP

1. Jumlah pemuda kader kepemimpinan

2. Jumlah OKP yang dibina

1.18.01.16 1.18.01.16.01

1.18.01.16.11

1.18.01.16.02

1.18.01.16.03

1.18.01.16.12

1.18.01.16.13 1.18.01.16.14

1.18.01.16.15

1.18.01.16.08

1.18.01.16.16

1.18.01.16.17

1.18.01.16.18

1.18.01.16.19

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan - Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)

- Peningkatan Manajemen bagi Pengurus OKP

- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan bagi pemuda

- Fasilitasi bakti sosial pemuda

- Seleksi dan pertukaran siswa

- Seleksi dan pertukaran pemuda antar Negara (PPAN)

- Seleksi dan pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA)

dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN)

- Bakti pemuda antar Provinsi (BPAP)

- Temu/pameran hasil karya pemuda

- Kemah Karya Pemuda (KKP)

- Jambore Pemuda Daerah (JPD)

- Jambore Pemuda Indonesia (JPI)

- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.16.20

1.18.01.29 1.18.01.29.2201

1.18.01.29.2202

1.18.01.29.2203

1.18.01.29.2204

- Pelaksanaan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung

Program Pembinaan Generasi Muda - Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan

tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung - Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan

tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Pelaksanaan Paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda

3. Meningkatkan

kewirausahaan pemuda

4. Meningkatkan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi kalangan pemuda

3. Meningkatnya jumlah pemuda kader kewirausahaan

4. Meningkatnya

pemahaman pemuda akan bahaya narkoba

3. Jumlah pemuda kader kewirausahaan

4. Jumlah pemuda yang

mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba

1.18.01.17

1.18.01.17.01

1.18.01.17.02

1.18.01.17.03

1.18.01.17.04

1.18.01.17.04

1.18.01.18

1.18.01.18.01

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda - Pendidikan kewirausahaan pemuda

- Pelatihan keterampilan pemuda

- Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)

- Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan

- Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha

pemuda Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba - Pemberian penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi

pemuda

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 5. Meningkatkan prestasi

olahraga pelajar daerah pada tingkat regional maupun nasional

6. Meningkatkan kualitas guru atau pelatih olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

7. Meningkatkan pembinaan cabang olahraga melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

5. Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

6. Meningkatnya kualitas

guru atau pelatih olahraga bagi pelajar

7. Meningkatnya pembinaan

atlet melalui PPLP dan PPLPD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

5. Peringkat yang dicapai kontingen Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam even POPWIL I Sumatera dan POPNAS

6. Jumlah guru atau pelatih

olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar yang mengikuti pelatihan atau kursus

7. Jumlah cabang olahraga

dan atlet yang dibina di PPLP dan PPLPD

1.18.01.19

1.18.01.19.09

1.18.01.19.10

1.18.01.19.11

1.18.01.19.12

1.18.01.19.08

1.18.01.20 1.18.01.20.03

1.18.01.20.08

1.18.01.20.13

1.18.01.20.17

1.18.01.20.18

1.18.01.20.19

Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga - Rapat koordinasi SKPD/dinas yang membidangi

pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

- Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Penyusunan profil Dispora

- Monitoring dan evaluasi (Monev)

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga - Pembibitan dan pembinaan olahragwan berbakat

PPLP dan PPLPD

- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)

- Peningkatan kualitas pelatih atau olahraga

pendidikan dan prestasi bagi pelajar

- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera

- Pemberangkatan kontingen POPWIL I

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5)

1.18.01.20.20

1.18.01.20.21

1.18.01.20.22

1.18.01.20.23

1.18.01.20.24

1.18.01.20.25

1.18.01.20.26

1.18.01.20.27

1.18.01.20.28

1.18.01.20.29 1.18.01.20.30

1.18.01.20.31

- TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

- Pemberangkatan kontingen POPNAS

- Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)

- TC Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)

- Pemberangkatan kontingen POPCANAS

- Penyelenggaraan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Penyelenggaraan perlombaan olahraga rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan

tradisional ke tingkat nasional

- Penyusunan buku dokumentasi olahraga rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Bangka Belitung

- Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar

- Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmanai (SKJ) tingkat

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5)

8. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

8. Meningkatnya sarana dan prasarana olahraga di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

8. Jumlah prasarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

1.18.01.20.32

1.18.01.21

1.18.01.21.10

1.18.01.21.07

1.18.01.21.11 1.18.01.21.12

1.18.01.21.13

1.18.01.21.14

1.18.01.21.15

1.18.01.21.16

1.18.01.21.17

- Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga - Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan

sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga - DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga

- Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga

- Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan

prasarana olahraga

- Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin

- Pengadaan peralatan olahraga

- Indentifikasi peralatan olahraga untuk penyandang

cacat

9. Meningkatkan pendataan dibidang pemuda dan olahraga

9. Meningkatnya pendataan dibidang pemuda dan olahraga

9. Jumlah dokumen data

1.18.01.01 1.18.01.01.01

1.18.01.01.02

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan jasa surat menyurat

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan

listrik

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 10. Meningkatkan

koordinasi dengan SKPD kabupaten kota yang membidangi pemuda dan olahraga dalam rangka perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program dan kegiatan

11. Meningkatkan

pelayanan administrasi perkantoran untuk mendukung teknis kegiatan dinas

10. Meningkatnya koordinasi dengan SKPD kabupaten kota dalam rangka perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan program dan kegiatan

11. Meningkatnya berbagai kegiatan jasa pelayanan dinas

10. Jumlah rapat koordinasi teknis yang dilaksanakan

11. Jumlah bulan

ketersedian layanan administrasi

1.18.01.01.06

1.18.01.01.07

1.18.01.01.08

1.18.01.01.09

1.18.01.01.10

1.18.01.01.11

1.18.01.01.12

1.18.01.01.13

1.18.01.01.14

1.18.01.01.15

1.18.01.01.17

1.18.01.01.18 1.18.01.02

1.18.01.02.03

1.18.01.02.05

1.18.01.02.07

- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

- Penyediaan jasa administrasi keuangan

- Penyediaan jasa kebersihan kantor

- Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

- Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

- Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor

- Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

- Penyediaan peralatan rumah tangga

- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

- Penyediaan makanan dan minuman rapat & tamu

- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur - Pembangunan gedung kantor

- Pengadaan kendaraan dinas dan operasional

- Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.02.09

1.18.01.02.10

1.18.01.02.11

1.18.01.02.12

1.18.01.02.13

1.18.01.02.14

1.18.01.02.22

1.18.01.02.24

1.18.01.02.28

1.18.01.02.31

1.18.01.02.50

1.18.01.03 1.18.01.03.01

1.18.01.03.02

1.18.01.03.04

1.18.01.05

1.18.01.05.01

- Pengadaan peralatan gedung kantor - Pengadaan meubelair

- Pengadaan rambu/plang petunjuk

- Pengadaan alat-alat bengkel

- Pengadaan konstruksi jaringan air

- Pengadaan penghias ruang rumah

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/ operasional

- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP

- DED gedung kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan mesin/kartu absensi

- Pengadaan pakaian dinas beserta

kelengkapannya - Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Sosialisasi peraturan perundang-undangan

Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran Kode Program Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) 1.18.01.05.02

1.18.01.05.10

1.18.01.05.11

1.18.01.06

1.18.01.06.01

1.18.01.06.04

1.18.01.06.10

- Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan

- Analisis jabatan (Anjab)

- Analisis Beban Kerja (ABK) dan Penyusunan Peta Jabatan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ikhtiar kinerja SKPD (LAKIP, LKPJ, dan LPPD)

- Penyusunan Catatan Laporan Atas Keuangan (CLAK) SKPD

- Penyusunan dokumen perencanaan SKPD

Tabel 5.2 Rencana Pendanaan Indikatif Program dan Kegiatan

Dinas Pemuda dan olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2013-2017

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok

2013 2014 2015 2016 2017 Kondisi Kinerja

Pada akhir peride Renstra SKPD

target Rp

(juta Rp)

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp

(juta Rp)

target Rp

(juta Rp)

target Rp (juta Rp)

(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1.18.01.16

**1.18.01.16.01

**1.18.01.16.11

**1.18.01.16.02

**1.18.01.16.03

**1.18.01.16.12

**1.18.01.16.13

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan * - Pembinaan

Organisasi Kepemudaan (OKP)

- Peningkatan manajemen bagi pengurus OKP

- Pendidikan dan

pelatihan kepemimpinan bagi pemuda

- Fasilitasi bakti sosial pemuda

- Seleksi dan pertukaran siswa

- Seleksi dan pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN)

- Jumlah kader kepemimpinan dan fasilitasi pelayanan pemuda

- Jumlah OKP yang dibina

- Jumlah OKP

yang dibina

- Jumlah

pengurus OKP - Jumlah pemuda

kader kepemimpinan

- Jumlah pemuda fasilitasi bakti sosial pemuda

- Jumlah pemuda

yang mengikuti kegiatan

- Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan seleksi dan terpilih

11

- -

-

5 org -

6 org

278 org

5 OKP

5 OKP

20 org

40 org

50 org

3 org

3 org

2.050,-

200,-

200,-

150,-

200,-

200,-

100,-

100,-

278 org

5 OKP

5 OKP

20 org

40 org

50 org

3 org

3 org

2.050,-

200,-

200,-

150,-

200,-

200,-

100,-

100,-

278 org

5 OKP

5 OKP

20 org

40 org

50 org

3 org

3 org

2.050,-

200,-

200,-

150,-

200,-

200,-

100,-

100,-

278 org

5 OKP

5 OKP

20 org

. 40 org

50 org

3 org

3 org

2.050,-

200,-

200,-

150,-

200,-

200,-

100,-

100,-

278 org

5 OKP

5 OKP

20 org

40 org

50 org

3 org

3 org

2.050,-

200,-

200,-

150,-

200,-

200,-

100,-

100,-

1390 org

25

OKP

25 OKP

100 org

200 org

250 org

15 org

15 org

10.250,-

1000,-

1.000,-

750,-

1000,-

1.000,-

500,-

500,-

Kepem dan

Kewira

Kepem

Kepem

Kepem

Kepem

Kepem

Kepem

Kepem

Disesuaikan

Disesuaikan

Disesuaikan

Disesuaikan

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok

2013 2014 2015 2016 2017 Kondisi Kinerja

Pada akhir peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp

(juta Rp)

target Rp (juta Rp)

(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) **1.18.01.16.14

**1.18.01.16.15

**1.18.01.16.08

**1.18.01.16.16

**1.18.01.16.17

**1.18.01.16.18

**1.18.01.16.19

**1.18.01.16.20

1.18.01.29

- Seleksi dan Pelaksanaan Kapal Pemuda ASEAN (KPA) dan Kapal Pemuda Nusantara(KPN)

- Bakti Pemuda Antar Provinsi (BPAP)

- Temu/pameran

karya pemuda

- Kemah Karya Pemuda (KKP)

- Jambore Pemuda Daerah (JPD)

- Jambore Pemuda

Indonesia (JPI)

- Seleksi dan pengiriman pemuda pelopor

- Pelaksanaan hari sumpah pemuda tingkat Provinsi Kep. Babel

Program Pembinaan Generasi Muda *

- Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih

- Jumlah pemuda yang mengikuti kegiatan

- Jumlah paket kegiatan

- Jumlah pemuda yang mengikuti KKP

- Jumlah pemuda yang mengikuti JPD

- Jumlah pemuda yang mengikuti JPI

- Jumlah pemuda yang mengikuti seleksi dan terpilih

- Jumlah paket kegiatan

- Jumlah pemuda

yang mengikuti kegiatan pembinaan generasi muda

8 org

128 org

1 pkt

70 org

70 org

21 org

8 org

2 pkt

160 org

4 org

32 org

1 pkt

35 org

70 org

21 org

2 org

1 pkt

67 org

150,-

250,-

200

200,-

300,-

200,-

100,-

100,-

600,-

4 org

32 org

1 pkt

35 org

70 org

21 org

2 org

1 pkt

67 org

150,-

250,-

200,-

200 org

300,-

200,-

100,-

100,-

600,-

4 org

32 org

1 pkt

35 org

70 org

21 org

2 org

1 pkt

67 org

150,-

250,-

200,-

200,-

300,-

200,-

100,-

100,-

600,-

4 org

32 org

1 pkt

35 org

70 org

21 org

2 org

1 pkt

67 org

150,-

250,-

200,-

200,-

300,-

200,-

100,-

100,-

600,-

4 org

32 org

1 pkt

35 org

70 org

21 org

2 org

1 pkt

67 org

150,-

250,-

200,-

200,-

300,-

200,-

100,-

100,-

600,-

20 org

160 org

5 pkt

175 org

350 org

105 org

10 org

5 pkt

335 org

750,-

1.250,-

1.000,-

1.000,-

1.500,-

1.000,-

500,- .

500,-

3.000,-

Kepem

Kepem

Kepem

Kepem

Kewira

Kewira

Kepem

Kepem

Kepem

Disesuaikan

Provinsi Kep. Babel

Provinsi Kep. Babel

Provinsi Kep.

Babel

Provinsi Kep. Babel

Provinsi Kep.

Babel

Pangkalpinang

Provinsi Kep.

Babel

Pangkalpinang

* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

**1.18.01.29.2201 **1.18.01.29.2202

**1.18.01.29.2203

**1.18.01.29.2204

- Pelatihan pelatih paskibraka tingkat nasional, dan tingkat Prov. Kepulauan Bangka Belitung

- Seleksi dan pengiriman paskibraka tingkat nasional dan tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Pelaksanaan paskibraka tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Peningkatan wawasan kebangsaan bagi pemuda

- Terselenggaranya Paskibraka Provinsi Kep. Babel

- Jumlah pelatih/pembina yang mengikuti kegiatan

- Jumlah siswa-siswi

yang mengikuti kegiatan dan terpilih

- Paket kegiatan - Jumlah pemuda

yang mengikuti kegiatan peningkatan wawasan kebangsaan

5 pkt

56 org

160 org

5 pkt

-

1 pkt

56 org

32 org

1 pkt

35 org

920,-

120,-

280,-

800,-

200,-

1 pkt

56 org

32 org

1 pkt

35 org

920,-

120,-

280,-

800,-

200,-

1 pkt

56 org

32 org

1 pkt

35 org

920,-

120,-

280,-

800,-

200,-

1 pkt

56 org

32 org

1 pkt

35 org

920,-

120,-

280,-

800,-

200,-

1 pkt

56 org

32 org

1 pkt

35 org

920,-

120,-

280,-

800,-

200,-

5 pkt

280 org

160 org

5 pkt

175 org

4.600,-

600,-

1.400,-

4.000,-

1.000,-

Kepem

Kepem

Kepm

Kepem

Kepem

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

1.18.01.17

Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda *

- Jumlah pemuda kader kewirausahaan

-

70 org

450,-

70 org

450,-

70 org

450,-

70 org

450,-

70 org

450,-

320 org

2.050,-

Kewira

Pangkalpinang

* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

**1.18.01.17.01

**1.18.01.17.02

**1.18.01.17.03

1.18.01.17.04

**1.18.01.17.05

1.18.01.18

**1.18.01.18.01

- Pendidikan kewirausahaan pemuda

- Pelatihan

keterampilan pemuda

- Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP-3)

- Rencana Aksi Daerah (RAD) pembangunan kepemudaan

- Penyusunan dokumen informasi akses modal bagi usaha pemuda

Program Upaya Pencegahan Penyalagunaan Narkoba * - Pemberian

penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi pemuda

- Jumlah pemuda yang mengikuti pendidikan kewirausahaan

- Jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan keterampilan

- Jumlah SP-3 - Jumlah dokumen

RAD - Jumlah dokumen

informasi akses modal

Jumlah pemuda yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba - Jumlah pemuda

yang mengikuti penyuluhan tentang bahaya narkoba

- -

136 org

- -

-

-

40 org

30 org

34 org

1 dok -

-

-

250,-

200,-

150,-

250,- -

-

-

40 org

30 org

34 org

-

1 dok

50 org

50 org

250,-

200,-

150,-

-

150,-

200,-

200,-

40 org

30 org

34 org

- -

50 org

50 org

250,-

200 org

150,-

- -

200,-

200,-

40 org

30 org

34 org

- -

50 org

200,-

250,-

200,-

150,-

- -

200,-

200,-

40 org

30 org

34 org

- -

50 org

50 org

250,-

200,-

150,-

- -

200,-

200,-

200 org

150 org

170 org

1 dok

1 dok

200 org

200 org

1.250,-

1.000,-

750,-

250,-

250,-

800,-

800,-

Kewira

Kewira

Kewira

Kewira

Kewira

Kepem

dan Kewira

Kepem

dan Kewira

Pangkalpinang

Provinsi Kep. Babel

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

1.18.01.19 Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga*

- Jumlah rakor teknis SKPD

4 kali

1 kali

150,-

2 kali

300,-

2 kali

300,-

2 kali

300,-

2 kali

300,-

9 kali

1.350,-

Sekre

Disesuaikan

* REVISI ** Kegiatan Rencana Aksi Daerah

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.19.09

1.18.01.19.10

1.18.01.19.11

1.18.01.19.12

1.18.01.19.08

1.18.01.20

- Rakor teknis SKPD yang membidangi pemuda dan olahraga se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Workshop manajemen keolahragaan tingkat Provinsi. Kep. Bangka Belitung

- Raker BAPOPSI tingkat Provinsi Kep. Babel

- Penyusunan profil

Dispora

- Monitoring dan evaluasi (Monev)

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahtaga *

- Jumlah orang yang mengikuti workshop

- Jumlah paket kegiatan rakor teknis

- Jumlah orang yang

mengikuti workshop

- Jumlah paket

kegiatan - Jumlah paket

kegiatan

- Jumlah dokumen monev

- Penyelenggaraan

& partisipasi even olahraga (POPDA, Kejurda, POPWIL, POPNAS, POPCANAS, Olahra. Rekreasi dan Tradsional)

70 org

4 kali

-

1 pkt -

4 dok

17 kali

70 org

1 kali

70 org

1 pkt

1 pkt

1 dok

4 kali (POPN

AS, POPCANAS Kejurda,

Olah Rekre dan

Tradsional)

250,-

150,-

250,-

120,-

100,-

100,-

5.000,-

-

2 kali

-

1 pkt -

1 dok

3 kali

(POPDA,

POPWIL Olah.

Rekreasi dan

tradsional)

-

300,-

-

120,- -

100,-

4.350,-

70 org

2 kali

70 org

1 pkt -

1 dok

4 kali

(POPNAS,

POPCANAS

Kejurda, Olah Rekre dan

Tradsional)

250,-

300,-

250,-

120,- -

100,-

5.700,-

-

2 kali

-

1 pkt -

1 dok

3 kali (POPD

A, POPW

IL Olah. Rekre

asi dan

Tradsional)

-

300,-

-

120,- -

100,-

4.200,-

70 org

2kali

70 org

1 pkt -

1 dok

4 kali

(POPNAS,

POPCANAS

Kejurda, Olah Rekre dan

Tradsional)

250,-

300,-

250,-

120,- -

100,-

5.700,-

210 org

9 kali

210 org

5 pkt

1 pkt

5 dok

18 kali

750,-

1.130,-

750,-

600,-

100,-

500,-

24.950,

-

olahrag

Sekre

Olahrag

Olahrag

Sekre

Sekre

olahrag

Pangkalpinang

Disesuaikan

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Provinsi Kep

Babel dan Indonesia

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.20.03

1.18.01.20.08

1.18.01.20.13

1.18.01.20.17

- Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat PPLP dan PPLPD

- Pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan berprestasi (olahraga pendidikan dan prestasi bagi pelajar)

- Peningkatan

kualitas pelatih atau guru olahraga pelajar

- Penyelenggaraan

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

- Jumlah cabang olahraga yang dibina di PPLP dan PPLPD

- Jumlah guru/pelatih olahraga bagi pelajar yang mengikuti peningkatan kualitas

- Jumlah cabor yang dibina

- Jumlah insan

olahraga yang berdedikasi dan berprestasi pada olahraga pelajar

- Jumlah guru dan

pelatih olahraga pelajar (pendidikan dan prestasi)

- Jumlah paket kegiatan

2 cbor -

2 cabor -

-

3 pkt

3 cabor

20 org

3

cabor

-

20 org

-

750,-

200,-

750,- -

200,-

-

5 cabor

20 org

5 cabor

7 org

20 org

1 pkt

1.250,-

200,-

1.250,-

150,-

200,-

750,-

5 cabor

20 org

5 cabor

7 org

20 org

-

1.250,-

200,-

1.250,-

150,-

200,-

-

6 cabor

20 org

6

cabor

7 org

20 org

1 pkt

1.500,-

200,-

1.500,-

150,-

200,-

750,-

6 cabor

20 org

6 cabor

7 org

20 org

-

1.500,-

200,-

1.500,-

150,-

200,-

-

6 cabor

th 2017

100 org

6

cabor th

2017

28 org

100 org

2 pkt

6.250,-

1.000,-

6.250,-

600,-

1.000,-

1.500,-

olahrag

olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Pangkalpinang

Disesuaikan

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Disesuaikan

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.20.18

1.18.01.20.19

1.18.01.20.20

1.18.01.20.21

1.18.01.20.22

1.18.01.20.23

1.18.01.20.24

1.18.01.20.25

1.18.01.20.26

- Training Camp (TC) POPWIL I Sumatera

- Pemberangkatan kontingen POPWIL I

- TC Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

- Pemberangkatan kontingen POPNAS

- Penyelenggaraan Pekan Pelajar Cacat Daerah (POPCADA)

- TC Pekan Olahraga

Pelajar Cacat Nasional (POPCANAS)

- Pemberangkatan

kontingen POPCANAS

- Penyelenggaraan

Kejuaraan Daerah (kejurda) Pelajar Provinsi Kep. Babel

- Penyelenggaraan

perlombaan olah. rekreasi dan tradisional tingkat Provinsi Kep. Babel

- Jumlah hari TC POPWIL I

- Jumlah kontingen POPWIL I

- Jumlah hari TC

POPNAS

- Jumlah kontingen POPNAS

- Jumlah paket kegiatan POPCADA

- Jumlah hari TC

POPCANAS - Jumlah kontingen

POPCANAS

- Jumlah paket kegiatan Kejurda Pelajar

- Jumlah paket

kegiatan

45 hari

270 org

45 hari

180 org

- -

60 org

3 pkt

4 pkt

- -

30 hari

90 org

-

15 hari

30 org

1 pkt

1 pkt

- -

1.300,-

1.000,-

-

500,-

600,-

600,-

250,-

20 hari

130 org

- -

- - -

-

1 pkt

1.000,-

1.200,-

- -

- - - -

250,-

- -

30 hari

90 org

1 pkt

15 hari

30 org

1 pkt

1 pkt

- -

1.300,-

1.000,-

450,-

500,-

600,-

600,-

250,-

20 hari

130 org - -

- - - -

1 pkt

1.000,-

1.200,-

- -

- - - -

250,-

- -

30 hari

90 org 1 pkt

15 hari

30 org

1 pkt

1 pkt

- -

1.300,-

1.000,-

450,-

500,-

600,-

600,-

250,-

40 hari

260

org

90 hari

270

org 2 pkt

45 hari

90 org

3 pkt

5 pkt

2.000,-

2.400,-

3.900,-

3.000,-

900,-

1.500,-

1.800,-

1.800,-

1.250,-

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Pangkalpinang

Disesuaikan Pangkalpinang

Disesuaikan

Provinsi Kep.

Babel

Pangkalpinang

Disesuaikan

Provinsi Kep. Babel

Pangkalpinang

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.20.27

1.18.01.20.28

1.18.01.20.29

1.18.01.20.30

1.18.01.20.31

1.18.01.20.32

- Pemberangkatan kontingen olahraga rekreasi dan tradisional ke tingkat nasional

- Penyusunan buku dokumentasi olah. rekreasi dan tradisional Provinsi Kep. Babel

- Pemassalan olahraga rekreasi dan tradisional bagi pelajar

- Sosialisasi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) tingkat Provinsi Kep. Babel

- Perlombaan SKJ tingkat Provinsi Kep. Bangka Belitung

- Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas)

- Jumlah kontingen olahraga rekreasi dan tradisional

- Jumlah buku

dokumentasi - Jumlah kegiatan

yang dilaksanakan - Jumlah kegiatan

sosialisasi SKJ - Jumlah

perlombaan SKJ - Jumlah paket

kegiatan

80 org

-

-

-

4 pkt

5 pkt

20 org

-

-

1 pkt

1 pkt

1 pkt

400,-

-

-

100,-

100,-

150,-

20 org

1 dok

1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 pkt

400,-

150,-

100,-

100,-

100,-

150,-

20 org

-

1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 pkt

400,-

-

100,-

100,-

100,-

150,-

20 org

-

1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 pkt

400,-

-

100,-

100,-

100,-

150,-

20 org

-

1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 pkt

400,-

-

100,-

100,-

100,-

150,-

100 org

1 dok

4 pkt

5 pkt

5 pkt

5 pkt

2.000,-

150,-

400,-

500,-

500,-

750,-

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Disesuaikan

Pangkalpinang

Provinsi Kep.

Babel

Provinsi Kep. Babel

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.21

1.18.01.21.10

1.18.01.21.07

1.18.01.21.11

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga *

- Pembangunan sarana dan prasarana olahraga di lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung

- Pemeliharaan

sarana dan prasarana olahraga

- DED pembangunan sarana dan prasarana olahraga

Jumlah sarana olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung - Jumlah sarana

olahraga yang dibangun di sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung

- Jumlah sarana

olahraga yang dipelihara

- - Jumlah pkt

dokumen DED

1 GOR

1 GOR

1 GOR

2 pkt dok DED

1 stadio

n

1

stadion

-

6 pkt dok DED

450.000,-

450.000,-

-

6.000,-

4 sapras

(lap.sepakbola

pendamping, kolam

renang, GOR mini, dan

pondokan

atlet)

4 sapras (lap.sepakbola

pendamping, kolam

renang, GOR mini, dan

pondokan atlet)

3 sapras

2 pkt dok DED

205.000,-

205.000,-

150,-

1.150,-

2 sapras (lap.

tembak, dan lap tenis)

2 sapras (lap.

tembak, dan lap tenis)

3 sapras

2 pkt dok DED

115.000,-

115.000

,-

150,-

1.750,-

2 sapras (lap. olahraga air, dan lap

atletik)

2

sapras (lap.

olahraga air,

dan lap

atletik)

3

sapras

2 pkt dok DED

170.000,-

170.000,-

150,-

4.250,-

2 sapra

s (track road race, dan mall pemuda)

2

sapras (track road race, dan mall

pemuda)

3

sapras

-

490.000,-

490.000,-

150,- -

11 sapra

s

11 sapras

12 sapras

12 pkt dok DED

1.430.000

1.430.000

600,-

13.400,-

olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Provinsi Kep. Babel

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.21.12

1.18.01.21.13

1.18.01.21.14

1.18.01.21.15

1.18.01.21.16

1.18.01.21.17

- Supervisi pembangunan sarana dan prasarana olahraga

- Manajemen Konstruksi (MK) pembangunan sarana dan prasarana olahraga

- Pekerjaan land clearing lahan sport center Provinsi Kep. Bangka Belitung

- Pengerjaan landscape dan ME GOR Sahabudin

- Pengadaan peralatan olahraga

- Indentifikasi

peralatan olahraga untuk penyandang cacat

- Jumlah paket kegiatan

- Jumlah paket kegiatan MK

- Jumlah paket

kegiatan - Jumlah paket

kegiatan

- Jumlah paket pengadaan peralatan olahraga

- Jumlah dokumen indentifikasi peralatan olahraga cacat

- -

1 pkt

-

1 pkt

-

-

2 pkt (MK

pondokan

atlet, landsc

ape dan

parkir stadio

n 1 pkt

-

-

-

-

3.500,-

100,-

-

-

-

3 pkt (supervisi lap.

sepakbola

pendamping, kolam

renang, dan GOR mini)

2 pkt (MK

stadion dan lap. tembak)

-

1 pkt

1 pkt

1 dok

2.000,-

1.500,- -

1.000,-

1.000,-

150,-

2 pkt (supervisi lap. tenis,

lapangan atletik

dan turunan

nya)

1 pkt MK

olahraga air

terbuka

1 pkt -

-

-

1.650,-

250,-

100,-

-

-

-

-

1 pkt MK mall

pemuda

-

-

-

-

-

1.750,- - -

-

-

1 pkt supervisi

track road race

- - -

-

-

2.500,- - - -

-

-

6 pkt keg

6 pkt MK

2 pkt

1 pkt

1 pkt

1 dok

6.150,-

7.000,-

200,-

1.000,-

1.000,-

150,-

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Olahrag

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.01

1.18.01.01.01

1.18.01.01.02

1.18.01.01.06

1.18.01.01.07

1.18.01.01.08

1.18.01.01.09

1.18.01.01.10

1.18.01.01.11

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran * - Penyediaan jasa

surat menyurat

- Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional

- Penyediaan jasa

administrasi keuangan

- Penyediaan jasa

kebersihan kantor

- Penyediaan jasa

perbaikan peralatan kerja

- Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Jumlah bulan ketersedian jasa pelayanan kantor - Jumlah bulan

surat menyurat yang terkirim

- Jumlah bulan

ketesediaan dalam setahun

- Jumlah bulan ketersediaan jasa pemeliharaan dalam setahun

- Jumlah tenaga

administrasi keuangan setahun

- Jumlah tenaga

petugas kebersihan dalam setahun

- Jumlah bulan

ketersediaan jasa perbaikan dalam setahun

- Jumlah bulan ketersediaan ATK setahun

- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun

12 bulan/t

h 60

bulan

60

bulan

60 bulan

35 org

60 org

60 bulan

60

bulan

60 bulan

12 bulan/th 12

bulan

12 bulan

12 bulan

7 org

19 org

12 bulan

12 bulan

12 bulan

2.585,-

130,-

600,-

300,-

110,-

400,-

80,-

120,-

80,-

12 bulan/t

h 12

bulan

12 bulan

12 bulan

7 org

19 org

12 bulan

12 bulan

12

bulan

2.985,-

130,-

600,-

300,-

110,-

400,-

80,-

120,-

80,-

12 bulan/t

h 12

bulan

12 bulan

12 bulan

7 org

19 org

12

bulan

12 bulan

12

bulan

2.585,-

130,-

600,-

300,-

110,-

400,-

80,-

120,-

80,-

12 bulan/th 12

bulan

12 bulan

12 bulan

7 org

19 org

12

bulan

12 bulan

12 bulan

3.085,-

130,-

600,-

300,-

110,-

400,-

80,-

120,-

80,-

12 bulan/th 12

bulan

12 bulan

12 bulan

7 org

19 org

12

bulan

12 bulan

12 bulan

2.585,-

130,-

600,

300,-

110,-

400,-

80,-

120,-

80,-

60 bulan

60 bulan

60 bulan

60 bulan

35 org

95 org

60

bulan

60 bulan

60 bulan

13.825,-

650,-

3.000,-

1.500,-

550,-

2.000,-

400,-

600,-

400,-

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.01.12

1.18.01.01.13

1.18.01.01.14

1.18.01.01.15

1.18.01.01.17

1.18.01.01.18

1.18.01.02

- Penyediaan komponen instalasi/penerangan bangunan kantor

- Penyediaan

peralatan dan perlengkapan kantor

- Penyediaan peralatan rumah tangga

- Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan perundang-undangan

- Penyediaan

makanan dan minuman rapat dan tamu

- Rapat-rapat

koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur*

- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun

- Jumlah paket peralatan dan perlengkapan kantor

- Jumlah paket peralatan RT

- Jumlah bulan ketersediaan bahan bacaan dalam setahun

- Jumlah bulan ketersediaan dalam setahun

- Jumlah bulan terlaksananya rakor dan konsultasi ke luar daerah dalam setahun

- Jumlah bulan pemeliharaan gedung kantor dan kendaraan dnas/operasional

- Jumlah kndaraan dinas/operasional

60 bln -

60 bln

60 bln

60 bln

60 bln

60

bulan

2 mobil

12 bulan

-

-

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12

bulan 3

motor

50,- -

-

40,-

75,-

600,-

900,-

60,-

12 bulan

1 pkt

1 pkt

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12

bulan

2 mobil

50,-

200,-

200,-

40,-

75,-

600,-

900,-

400,-

12 bulan

-

-

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12

bulan

3 motor

50,- -

-

40,-

75,-

600,-

900,-

60,-

12 bulan

1 pkt

1 pkt

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12

bulan 2

mobil

50,-

300,-

200,-

40,-

75,-

600,-

900,-

400,-

12 bulan

-

-

12 bulan

12 bulan

12 bulan

12 bulan

2

motor

50,- -

-

40,-

75,-

600,-

900,-

40,-

60 bulan

2 pkt

2 pkt

60 bulan

60 bulan

60 bulan

60 bulan

12 kend

250,-

500,-

400,-

200,-

375,-

3.000,-

4.500,-

960,-

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.02.03

1.18.01.02.05

1.18.01.02.07

1.18.01.02.09

1.18.01.02.10

1.18.01.02.11

1.18.01.02.12

1.18.01.02.13

1.18.01.02.14

1.18.01.02.22

- Pembangunan gedung kantor

- Pengadaan kendaraan dinas/operasional

- Pengadaan perlengkapan gedung kantor

- Pengadaan peralatan gedung kantor

- Pengadaan meubelair

- Pengadaan rambu/plang petunjuk

- Pengadaan alat-

alat bengkel

- Pengadaan konstruksi jaringan air

- Pengadaan penghias ruang rumah

- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

- Jumlah gedung kantor

- Jumlah gedung

kantor yang dibangun

- Jumlah kendaraan dinas, 4 mobil, 8 motor

- Jumlah paket perlengkapan gedung kantor

- Jumlah paket peralatan gedung kantor

- Jumlah paket

meubelair

- Tersedianya rambu/plang petunjuk

- Tersedianya alat-alat bengkel

- Tersedianya

saluran air

- Jumlah paket kegiatan

- Jumlah bulan

terpeliharanya Gedung kantor (GOR) dalam setahun

- -

2 mobil

-

1 pkt

1 pkt - - - -

12

bulan

- - 3

motor

1 pkt

1 pkt -

1 pkt

1 pkt

1 pkt

1 pkt

12

bulan

- -

60,-

100,-

100,- -

100,-

200,-

500,-

100,-

300,-

- -

2 mobil

- -

1 pkt - - - -

12

bulan

- -

400,-

- -

150,- - - - -

300,-

1 DED -

3 motor

- - -

1 pkt - -

1 pkt

12

bulan

2.000,- -

60,-

- - -

100,- - -

100,-

300,-

1 gedun

g 1

gedung

2

mobil 1 pkt

1 pkt

1 pkt -

1 pkt - -

12

bulan

27.000,-

27.000,-

400,-

100,-

100,-

150,- -

200,- - -

300,-

- - 2

motor

- - - - -

1 pkt -

12

bulan

- -

40,-

- - - - -

500,- -

300,-

1 gedun

g 1

gedung

12

kend 2 pkt

2 pkt

2 pkt

2 pkt

2 pkt

2 pkt

2 pkt

60

bulan

29.000,-

27.000,-

960,-

200,-

200,-

300,-

200,-

400,-

1.000,-

200,-

1.500,-

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok

2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target

Rp (juta Rp)

(1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1.18.01.02.24

1.18.01.02.28

1.18.01.02.31

1.18.01.02.50

1.18.01.03

1.18.01.03.01

1.18.01.03.02

1.18.01.03.04

1.18.01.05

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional

- Pemeliharaan rutin berkala peralatan kantor

- Pemeliharaan rutin/berkala asrama PPLP

- DED gedung kantor

Program Peningkatan Disiplin Aparatur* - Pengadaan

mesin/kartu absensi

- Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

- Pengadaan pakaian korpri dan hari tertentu

Program Peningkatan kapasitas sumber Daya Aparatur*

- Jumlah bulan pemeliharaan kendaraan dinas/operasional dalam setahun

- Jumlah bulan pemeliharaan peralatan kantor

- Jumlah bulan terpelihanya asrama PPLP dalam setahun

- Jumlah paket

dokumen DED gedung kantor

- Jumlah pengadaan pkaian dinas

- Jumlah

mesin/kartu absensi

- Jumlah pengadaan

pakaian dinas - Jumlah pakaian

korpri dan hari tertentu

- Jumlah pegawai yang mengikuti sosialiasi dan bimtek setahun

60 bln

-

60 bln - -

231

pakaian

1 mesin

93 pakaian

138 pakaian

-

12 bulan

12

bulan

12 bulan

-

- - -

-

-

300,-

100,-

200,- -

- - -

-

-

12 bulan

12

bulan

12 bulan

-

93

pkaian -

93 pakaian linmas

-

20 org

300,-

100,-

200,- -

80,-

-

80,-

-

140,-

12 bulan

12

bulan

12 bulan

1 dok

-

1 mesin -

-

20 org

300,-

100,-

200,-

2.000,-

-

50,- -

-

140,-

12 bulan

12

bulan

12 bulan

-

- - -

-

20 org

300,-

100,-

200,- -

- - -

-

140,-

12 bulan

12

bulan

12 bulan

-

138

pkaian -

-

138 pakaian (korpri

dan batik) 20 org

300,-

100,-

200,- -

120,-

- -

120,-

140,-

60 bulan

60

bulan

60 bulan

1 dok

231

pkaian 1 mesin

93 pakaian linmas

138 pakaian

80 org

1.500,-

500,-

1.000,-

2.000,-

200,-

50,-

80,- 120,-

560,-

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

V* REVISIISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.05.01

1.18.01.05.02

1.18.01.05.10

1.18.01.05.11

1.18.01.06

1.18.01.06.01

1.18.01.06.04

- Sosialisasi peraturan perundang-undangan

- Bimtek implementasi peraturan perundang-undangan

- Analisis Jabatan (Anjab)

- Analisisi Beban Kerja (ABK) dan penyusunan peta jabatan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan* - Penyusunan

laporan capaian kinerja dan ikthiar kinerja SKPD (Lakip, LKPJ, dan LPPD)

- Penyusunan Catatan Atas Keuangan (CLAK) SKPD

- Jumlah dokumen Anjab, ABK, & peta jabatan

- Jumlah pegawai yang mengikuti sosialisasi

- Jumlah pegawai yang mengikuti bimtek

- Jumlah dokumen Anjab

- Jumlah dokumen

ABK dan peta jabatan SKPD

- Jumlah dok.

Lakip, LKPJ, LPPD, CLAK, dan dok perencanaan SKPD

- Jumlah dokumen

Lakip, LKPJ, dan LPPD

- Jumlah dokumen

CLAK

3 dok - -

1 dok

2 dok

22 dok

12 dok

4 dok

- - - - -

5 dok

3 dok

1 dok

- - - - -

150,-

90,-

30,-

1 dok anjab

10 org

10 org

1 dok -

5 dok

3 dok

1 dok

70,-

70,-

70,-

70,- -

150,-

90,-

30,-

2 dok

10 org

10 org -

2 dok

5 dok

3 dok

1 dok

100,-

70,-

70,- -

100,-

150,-

90,-

30,-

-

10 org

10 org - -

5 dok

3 dok

1 dok

-

70,-

70,- - -

150,-

90,-

30,-

-

10 org

20 org - -

6 dok

3 dok

1 dok

-

70,-

70,- - -

170,-

90,-

30,-

3 dok

40 org

40 org

1 dok

2 dok

26 dok

15 dok

5 dok

170,-

280,-

280,-

70,-

100,-

770,-

450,-

150,-

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Sekre

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

Pangkalpinang

* REVISI

Kode Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program dan

Kegiatan

Data Capaian

pada Tahun Awal

Perencanaan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit SKPD Lok 2013 2014 2015 2016 2017

Kondisi Kinerja Pada akhir

peride Renstra SKPD

target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) target Rp (juta Rp) target Rp (juta

Rp) (1) (2) (3) (4 (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1.18.01.06.10 - Penyusunan dokumen perencanaan SKPD

- Jumlah dokumen perencanaan

2 dok 1 dok 30,- 1 dok 30,- 1 dok 30,- 1 dok 30,- 2 dok 50,- 6 dok 170,- Sekre Pangkalpinang

Keterangan:

1. Sekre adalah Sekretariat Dispora Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2. Kepem adalah Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda 3. Kewira adalah Bidang Kewirausahaan Pemuda 4. Olahrag adalah Bidang Olahraga Masyarakat dan Rekreasi

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung disusun untuk mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017. Pada

RPJMD tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah cakupan

pembinaan lembaga atau Organisasi Kepemudaan (OKP) dan cakupan

pembinaan cabang olahraga. Selain mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD, indikator kinerja SKPD ini disusun dengan memperhatikan isu-

isu strategis, tugas pokok dan fungsi SKPD yang menjadi tujuan dan

sasaran SKPD. Indikator kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada tabel 6.1.

Tabel 6.1

Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No. Indikator

Kondisi Kinerja pada awal

periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Jumlah OKP

yang dibina*

- 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 5 OKP 25 OKP

2 Jumlah pemuda kader kepemimpinan*

- 40 orang

40 orang

40 orang

40 orang

40 orang

250 orang

3 Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pelayanan pemuda, selain pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan*

476 orang

238 orang

238 orang

238 orang

238 orang

238 orang

1190 orang

4 Terselenggaranya pelaksanaan Paskibraka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung*

5 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali

5 Jumlah pemuda kader kewirausahaan*

- 70 orang

70 orang

70 orang

70 orang

70 orang

350 orang

No. Indikator

Kondisi Kinerja pada awal

periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 6 Terselenggaranya

dan partisipasi Provinsi Kep. Bangka Belitung, penyelenggaraan Popda, Kejurda pelajar, dan Olah. rekreasi dan tradisional, serta partisipasi pada even Popwil, Popnas, dan Popcanas)*

17 even 4 (Popnas

, Pocana

s, Kejurda, Ola.

rekreasi dan trad.)

3 (Popda, Popwil,

Ola. rekreasi dan trad.)

4 (Popnas

, Popcan

as, Kejurda, Ola.

rekreasi dan trad.)

3 (Popda, Popwil,

Ola. rekreasi dan trad.)

4 (Popnas

, Popcan

as, Kejurda, Ola.

rekreasi dan trad.)

18 even

7 Jumlah cabang olahraga (cabor) yang dibina di PPLP dan PPLPD*

2 cabor pada tahun 2012

3 cabor 5 cabor 5 cabor 6 cabor 6 cabor 6 cabor pada tahun 2017

8 Jumlah pemuda yang mengikuti sosialisasi pemahaman tentang bahaya narkoba*

- 50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

50 orang

250 orang

9 Meningkatnya prestasi olahraga pelajar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada even POPWIL I dan POPNAS*

Peringkat 6 POPWIL I 2012, dan peringkat 16 POPNAS 2011

Peringkat 16 pada POPNAS2013

Peringkat 5 POPWIL I 2014

Peringkat 15 POPNAS2015

Peringkat 5 POPWIL I 2016

Peringkat 14 POPNAS2017

Peringkat 5 POPWIL I, dan peringkat 14 POPNAS

*REVISI

BAB VII

PENUTUP

Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung tahun 2012-2017 disusun untuk memenuhi amanat dari

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, dengan mengacu pada RPJMD Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung 2012-2017 yang memuat visi dan misi

Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih periode 2012-2017.

Selain mengacu pada RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2012-2017, Renstra ini juga telah disusun dan disesuaikan dengan

struktur organisasi dan uraian tugas dan fungsi Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang terhimpun pada

Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Peraturan

Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Peraturan Gubernur (Pergub)

Kepulauan Bangka Belitung Nomor 62 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Renstra ini diharapkan mampu dijadikan pedoman dalam

penyusunan dokumen perencanaan Renja SKPD, dan sekaligus menjadi

dokumen penting bagi seluruh unit yang ada di Dispora Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung dalam melaksanakan program kegiatan

dengan indikator sasaran yang telah ditentukan untuk mencapai visi misi

yang telah ditetapkan.

KEPALA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

H. SAVIAT S., S.H., M.H. NIP. 19540505 198101 1 003