13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi masyarakat dan pembangunan Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berbasiskan partisipasi. Konseppartisipasiataupun partnership dan participationini pertama kali diperdengarkan pada Laporan Konferensi PBB tentang Pemukiman Manusia (Habitat II) di Istambul Turkey 3-14 Juni 1996 yang menyatakan bahwa partisipasi merupakan pendekatan yang paling demokratis dan efektif untuk mewujudkan suatu tujuan pembangunan dengan cara mengadopsi strategi yang memungkinkan dan prinsip- prinsip kemitraan/partisipasi(UNCHS,1996:9). Partisipasi (dalam terminologi UNHCS disebut sebagai forum konsultasi warga) yang merupakan platform bagi semua stakeholder guna mendiskusikan berbagai isu pembangunan dan menghasilkan konsensus terkait prioritasi pelaksanaan program-program pembangunan. Struktur forum konsultasi warga seyogyanya terdiri dari tiga unsur, yaitu pemerintah,organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah. Pembentukan forum warga menjadi semacam wahana bagi pelibatan masyarakat/stakeholder(stakeholder engagement) dalam proses konsultasi warga (UNHCS, 2001). Di Indonesia, program pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah masih bersifat pola pendekatan pembangunan top-down(dari atas ke bawah)yang menunjukkan perandominan dari pemerintah. Pemerintah melakukan pembangunan Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

  • Upload
    vuliem

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Partisipasi masyarakat dan pembangunan

Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berbasiskan partisipasi.

Konseppartisipasiataupun partnership dan participationini pertama kali

diperdengarkan pada Laporan Konferensi PBB tentang Pemukiman Manusia (Habitat

II) di Istambul Turkey 3-14 Juni 1996 yang menyatakan bahwa partisipasi merupakan

pendekatan yang paling demokratis dan efektif untuk mewujudkan suatu tujuan

pembangunan dengan cara mengadopsi strategi yang memungkinkan dan prinsip-

prinsip kemitraan/partisipasi(UNCHS,1996:9). Partisipasi (dalam terminologi

UNHCS disebut sebagai forum konsultasi warga) yang merupakan platform bagi

semua stakeholder guna mendiskusikan berbagai isu pembangunan dan menghasilkan

konsensus terkait prioritasi pelaksanaan program-program pembangunan. Struktur

forum konsultasi warga seyogyanya terdiri dari tiga unsur, yaitu

pemerintah,organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah. Pembentukan forum

warga menjadi semacam wahana bagi pelibatan masyarakat/stakeholder(stakeholder

engagement) dalam proses konsultasi warga (UNHCS, 2001).

Di Indonesia, program pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah

masih bersifat pola pendekatan pembangunan top-down(dari atas ke bawah)yang

menunjukkan perandominan dari pemerintah. Pemerintah melakukan pembangunan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

tanpa melihat apakah program tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak

sehingga program yang ada menjadi tidak tepat sasaran dan tujuan pembangunan

Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur tidak terwujud.

Pada masa sekarang ini, paradigma program pembangunan sudah bergeser

menjadi pola pendekatan pembangunan bersifat bottom-up(dari bawah ke atas).

Partisipasi aktif masyarakat menjadi landasan utama pada program pembangunan

yang bersifat bottom-up. Masyarakat dijadikan sebagai subjek pembangunan bukan

lagi menjadi objek pembangunan. Masyarakat diikutsertakan dalam

menentukanberbagai kegiatan pembangunan, dan pengelola program pembangunan

sehingga peran pemerintah bergeser menjadi fasilitator, sumber biaya, dan sumber

inovasi dalam pencapaian tujuan program. Hal-hal inilah yang disebut dengan

pembangunan partisipatif, dimana pembangunan yang dilakukan berlandaskan peran

serta masyarakat sehinggatujuan program pembangunan tercapai dan hasilnya dapat

dinikmati masyarakat luas.

Pelibatan masyarakat pada setiap tahapan pembangunan dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, akan menumbuhkan rasa

percaya terhadap pemerintah sehingga masyarakat termotivasi untuk mendukung

program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat banyak

memegang peran penting dalam pembangunan sehingga partisipasi aktif dari

masyarakat mutlak diperlukan. Keberhasilan program pembangunan pemerintah

sangat tergantung pada partisipasi masyarakat. Bila tingkat partisipasi masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

tinggi maka tinggi pulalah tingkat keberhasilan program tersebut. Hal ini

membuktikan bahwa partisipasimasyarakat adalahhal yang sangat menentukan bisa

atau tidaknya tujuan pembangunan tercapai. Oleh karena itu kunci sukses

pembangunan adalah partisipasi masyarakat.

1.1.2 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kelurahan Bagan Deli Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan

merupakansalah satu program pembangunan pemerintah yang bertujuan untuk

menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja

masyarakat miskin secara mandiri dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini sangat

strategis karena menyiapkan landasankemandirian masyarakat berupa lembaga

kepemimpinan masyarakat yangrepresentatif, mengakar dan kondusif bagi

perkembangan modal sosial (socialcapital) masyarakat di masa mendatang serta

menyiapkan program masyarakatjangka menengah dalam penanggulangan

kemiskinan yang menjadi pengikat dalamkemitraan masyarakat dengan pemerintah

daerah dan kelompok peduli setempat.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini

dimulai sejak tahun 2008, dimana program ini merupakan program lanjutan dari

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang telah dilaksanakan

pemerintah sejaktahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

kemandirianmasyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan

secaraberkelanjutan.

Adapun salah satu yang menjadi tujuan khusus Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini adalah untuk

meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin,

kelompok perempuan, komunitas masyarakat terpencil, dan kelompok masyarakat

lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan

dan pengelolaan pembangunan.

Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008 meliputi 8.813

kelurahan/desa di 955 kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di

33 provinsi diseluruh Indonesia termasuk Kota Medan.

Lokasi pada penelitian ini adalah Kelurahan Bagan Deli yang terdiri dari 15

lingkungan dengan kondisi lingkungan yang kumuh dan memprihatinkan. Kondisi

permukiman nelayan pada Kelurahan Bagan Deli yang berada tepat di sempadan

sungai adalah kondisi jalan rusak dan becek karena sering terkena air pasang, lokasi

yang rawan banjir air pasang, sampah yang berserakan, limbah rumah tangga yang

tidak ditangani, tingkat kerusakan bangunan tinggi, jamban berada diluar rumah,

mempunyai tingkat kepadatan bangunan sangat tinggi, kondisi lingkungan buruk dan

kumuh, dan bangunan perumahan yang ada sebagian besar adalah semi permanen.

Pemerintah Kota Medan sudah berusaha memperbaiki kondisi diatas tersebut

melalui program-program pemerintah setiap tahunnya yang bertujuan agar kondisi

permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli menjadi lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

Adapun salah satu program pemerintah yang ada pada kelurahan ini adalah

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, dimana

sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli merupakan lokasi sasaran dari program

pemerintah tersebut. Setiap tahunnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perkotaan selalu memberikan program-program kepada masyarakat

Kelurahan Bagan Deli untuk memperbaiki kondisi daerah tersebut, namun

kenyataannya program-program tersebut belum cukup membantu kondisi kelurahan

ini menjadi lebih baik dikarenakan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap

program pemerintah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana

tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan yang dilakukan

pemerintah terhadap Kelurahan Bagan Deli khususnya Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Penelitian ini juga dipandang

perlu untuk memperolehfaktor yang menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi

masyarakat pada Kelurahan Bagan Deli agar tujuan pemerintah melalui Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan pertanyaan penelitian

(Research Questions) sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

berdasarkan Skala Sherry Arnstein?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada

tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan

Belawan?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan permasalahan sebagaimana

tersebut di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menemukan tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan

di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

berdasarkan Skala Sherry Arnstein.

2. Menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat partisipasi

masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di permukiman nelayan

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

a. Bagi Pemerintah Kota Medan, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan

pemikiran bila nantinya melakukan program pembangunan yang

berbasiskan pemberdayaan masyarakat di Kota Medan secara umum dan

khususnya di Kelurahan Bagan Deli.

b. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat luas

mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan dan terutama bagi masyarakat sasaran khususnya, penelitian ini

diharapkan dapat memperlihatkan sejauh mana tingkat partisipasi

masyarakat terhadap program pemerintah.

c. Sumbangan keilmuan khususnya dalam bidang pembangunan kota

mengenai partisipasi masyarakat serta dapat dijadikan landasan bagi

penelitian selanjutnya maupun kegiatan akademis lain yang berkaitan

dengan partisipasi masyarakat.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Ruang lingkup wilayah

Adapun yang menjadi wilayah penelitianini adalah permukiman nelayan pada

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera

Utara. Kelurahan Bagan Deli merupakan kelurahan yang selalu mendapatkan bantuan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sejak

tahun 2008.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

1.5.2 Ruang lingkup substansi

Adapun yang menjadi ruang lingkup substansi pada penelitian ini adalah:

1. Kajian mengenai tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.

2. Kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi

masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan meliputi jenis kelamin, usia,

tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan mata pencaharian masyarakat.

1.6 Kerangka Berpikir

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan

merupakan salah satu program pembangunan pemerintah yang berbasis

pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu

memperoleh PNPM, tetapi program tersebut tidak mampu memenuhi target

disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat.Oleh karena itu peneliti

tertarik untuk mengkaji sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan

Bagan Deli.Pendekatan yang diambil dalam penyusunan penelitian ini meliputi

serangkaian kegiatan yang saling terkait yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kajian literatur,metode penelitian,analisis yang

digunakan beserta metoda analisis data,hasil analisis dan kemudian menghasilkan

kesimpulan dan rekomendasi seperti digambarkan dalam bagan alir kerangka

berpikir pada Gambar 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Sumber: Hasil Analisis,2013

Latar Belakang - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan untuk menanggulangi

kemiskinan tidak berhasil memenuhi target disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat. - Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu memperoleh Program PNPM tetapi tidak

signifikan dengan tujuan program tersebut

Kajian Literatur - Partisipasi masyarakat - Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi - Hambatan dalam partisipasi

Rumusan Masalah Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat danfaktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat, khususnya pada tahap pelaksanaan PNPM di Kelurahan Bagan Deli

Tujuan Mendapatkantingkat partisipasi masyarakat besertafaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasipada tahap pelaksanaan program

Hasil Analisis

Analisis 1. Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan menggunakan Teori Sherry Arnstein

yang meliputi Manipulasi, Terapi, Pemberian Informasi, Konsultasi, Penetraman, Kemitraan, Pendelegasian Kekuasaan dan Pengawasan Masyarakat

2. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, meliputi : Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Tingkat Penghasilan, dan Mata Pencaharian

Metode Penelitian - Deskriptif kuantitatif - Analisakualitatif

Kesimpulan & Rekomendasi

Metode Analisa Data Metode Tabulasi Silang dan Analisis SPSS

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

1.7 Struktur Penulisan Tesis

Sistematika penulisanpenelitian ini meliputi 6 (enam) bab, sebagai berikut:

1. Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat

penelitian, ruang lingkup penelitian,kerangka berpikir, struktur penulisan

tesis dan keaslian penelitian.

2. Bab II berisi kajian literatur mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

partisipasi masyarakat yaitu pengertian partisipasi, bentuk partisipasi,

tingkat partisipasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan

mata pencaharian, hambatan dalam berpartisipasi dan resume kajian

pustaka.

3. Bab III berisi jenis penelitian, variabel penelitian,populasi/sampel,metoda

pengumpulan data, dan metoda analisa data.

4. Bab IV berisi gambaran umum kawasan penelitian dan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Perkotaan Perkotaan

5. Bab V berisi kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perkotaan, analisis distribusi frekuensi responden,

analisis bentuk partisipasi masyarakat, analisis tingkat partisipasi

masyarakat, analisis hubungan faktor internal dengan tingkat partisipasi

dan temuan penelitian.

6. Bab VI berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rekomendasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

1.8 Keaslian Penelitian

Kajian tentang Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan,Studi Kasus:

Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan sejauh yang

peneliti ketahui belum ada peneliti yang sudah mengkaji dalam bentuk tesis.

Adapun penelitian dengan tema yang sama pernah dilakukan oleh Intan

Sumiyati di Kabupaten Tana Tidung, Sri Wahyuni dan Onny Setiani di Kabupaten

Tulungagung, Trias Yuniar di Kabupaten Jember, Aprianto Patabang di Makassar dan

Sutami di Kelurahan Marunda Jakarta.

Penelitian yang dilakukan sebelumnya tidak sama dengan yang penulis teliti

baik menurut aspek dan lokasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka keaslian

dari penelitian dalam rangka penyusunan tesis berjudul Partisipasi Masyarakat Pada

Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan, Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan

Medan Belawan ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan apabila terdapat

kesamaan adalah pada kajian pustaka atau teori yang melandasi penelitian ini.

Untuk lebih jelasnya ada pada Tabel 1.1.

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

JUDUL PENELITIAN BENTUKTUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN

VARIABEL PENELITIANANALISA DATA

HASIL PENELITIAN

Jurnal

Jurnal

1. Prakarsa 1. Prakarsa,tingkat placation2. Pembiayaan3. Pengambilan keputusan 4. Mobilisasi tenaga 5. Penyelesaian masalah

Implementasi Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Di Kecamatan

Sesayap Hilir Kabupaten Tana

Tidung (Studi Kasus Desa

Sepala Dalung dan Desa

Sesayap) (Intan Sumiyati, 2013)

Kajian terhadap tingkat partisipasi masyarakat di 5 lokasi Program SLBM

di Tulungagung

Kualitatif deskriptif

Prakarsa, pembiayaan, pengambilan keputusan, kemampuan mobilisasi

tenaga, kemampuan menyelesaikan masalah

Prakarsa tingkat placation, pembiayaantingkat consultation, pengambilankeputusan tingkat partnership, kemampuanmobilisasi tenaga tingkat delegated power,kemampuan menyelesaiakan masalahtingkat partnership

Identifikasi tingkat partisipasi dengan teori

Sherry Arnstein

Kualitatif deskriptif

Pelaksanaan PNPM Mandiri di DesaSepala Dalung dan Desa Sesayap dibidang ekonomi berupa dana bergulirsudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknyaoleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan.

Identifikasi implementasi program dalam

mengentaskan kemiskinan

Perencanaan, pelaksanaandan evaluasi

5. Penyelesaian masalah, tingkatpartnership.

Ringkasan Tesis

Tingkat Partisipasi Masyarakat

dalam Pelaksanaan Program

Sanitasi Lingkungan Berbasis

Masyarakat di Kabupaten

Tulungagung(Sri Wahyuni, Onny Setiani,Suharyanto, 2012)

Prakarsa, pembiayaan,pengambilan

keputusan, mobilisasi tenaga dan penyelesaian

masalah menurut Sherry Arnstein

Deskriptif kualitatif

2. Pembiayaan,tingkat consultation

3. Pengambilan keputusan,tingkatdelegated power. 4. Mobilisasi tenaga,tingkat delegatedpower.

Tingkatan Partisipasi Masyarakat

Dalam Pengelolaan Lingkungan

Pada Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perkotaan Di

Kabupaten Jember, Jawa Timur

(Studi Di Kelurahan Tegalgede,

Sumbersari Dan Desa Pontang,

Ambulu) (Trias Yuniar

Mediawati, 2011)

Mengkaji tingkatan partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan lingkungan

Untuk mengetahui Implementasi Program (PNPM) Mandiri Desa

Sepala Dalung dan Desa Sesayap

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Partisipasi

Tabel 1.1. (Lanjutan)

Sumber: Hasil Analisis, 2013

JUDUL PENELITIAN BENTUKTUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN

VARIABEL PENELITIANANALISA DATA

HASIL PENELITIAN

1. Bentuk partisipasi

Tesis

Sosial ekonomi

Bentuk partisipasi

Tingkat partisipasi

1. Identifikasi kondisi sosialekonomi masyarakatberdasarkan usia, jeniskelamin, pekerjaan,pendapatan, dan pendidikan;

Menganalisis bentuk dantingkat partisipasimasyarakat

2. Identifikasi bentukpartisipasi masyarakat dalamtahap perencanaan,pelaksanaan, pengawasan

Partisipasi Masyarakat padaPembangunan PrasaranaLingkungan melalui ProgramPemberdayaan MasyarakatKelurahan (PPMK) di KelurahanMarunda Jakarta Utara(SUTAMI, 2009)

4. Analisis perbedaan faktor-faktor pendorong danpenghambat partisipasimasyarakat ditinjau daritingkat komunitas.

Deskriptif kuantitatif Ringkasan Tesis 2. Faktor-faktor pendorong

dan penghambat partisipasi

1. Bentuk partisipasi masyarakat, Tingkat Kemitraan (Partnership)

2. Keberadaan Program, Tingkat Therapy

Analisis deskriptif kualitatif

Analisis kuantitatif

4. Dari tingkat komunitas, faktor pendorong dan penghambat partisipasi adalah sumber daya manusia dan kapasitas organisasi kemasyarakatan

3. Menganalisis tingkatpartisipasi masyarakat dalamtahap perencanaan,pelaksanaan, pengawasan

Faktor-Faktor Pendorong DanPenghambat PartisipasiMasyarakat Pada PelaksanaanProgram NUSSP Di KelurahanRappocini – KelurahanPannampu Kota Makassar(Aprianto Patabang, 2010)

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yangpaling signifikan dandominan menjadipendorong danpenghambat partisipasimasyarakat padapelaksanaan ProgramNUSSP pada KelurahanRappocini dan KelurahanPannampu di KotaMakassar

1. Bentuk partisipasi masyarakat Kelurahan Rappocini dan Kelurahan Pannampu adalah bantuan tenaga

2. Faktor pendorong dan penghambatpartisipasi masyarakat paling signifikanpada kedua kelurahan adalah tingkatpendidikan dan mata pencaharian 3. Dari tingkat individu, faktor pendorong dan penghambat partisipasi masyarakat paling signifikan pada kedua kelurahan adalah tingkat pendidikan dan mata pencaharian

1. Identifikasi perbedaan bentuk partisipasi

Deskriptif kualititatif

2. Analisis perbedaan faktorpendorong dan penghambatpartisipasi masyarakatditinjau dari tingkatindividu.3. Analisis hubungan faktor-

faktor pendorong dan

penghambat partisipasi

masyarakat paling signifikan

ditinjau dari tingkat individu

Universitas Sumatera Utara