Upload
dita-
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
1/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya
praktek kefarmasian seorang apoteker. Pekerjaan kefarmasian yang dapat
dilakukan di apotek meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan bahan obat
tradisional (Anonim, 2009). Berbagai maam kegiatan pengelolaan dan
pelayanan kesehatan dapat dilakukan di apotek, hal ini merupakan salah satu
upaya apoteker menjalankan peranannya dalam upaya peningkatan drajat
kesehatan.
Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan
bertanggung ja!ab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud untuk menapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien (Anonim, 2009). Berdasarkan ruang lingkupnya pelayanan
kefarmasian di apotek terdiri dari kegiatan manajerial yang berupa pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan pelayanan
farmasi klinik. "eseluruhan dari kegiatan tersebut harus didukung dengan
sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang memadai (Anonim,
20#$).
Berdasarkan ke!enangan pada peraturan perundang%undangan,
pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya
berfokus pada pengelolaan obat (drug oriented) yang berkembang menjadi
pelayanan yang komprehensif meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi
klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. &alam
melakukan peranannya dalam usaha peningkatan kesehatan seorang apoteker
harus bekerja berdasarkan standard pelayanan kefarmasian dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum
bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari
1
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
2/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
penggunaan obat yang rasional dalam rangka keselamatan pasien (Anonim,
20#$).
'ejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi ilmu pengetahuan di
bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kefarmasian
dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang kompehensif
(pharmaeutial are) dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat
namun dalam pengertian yang lebih luas menakup pelaksanaan pemberian
informasi untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional,
monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir, serta
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan. &alam menjalankan kegiatan
pharmaeutial yang berbasis pada kebutuhan pasien dibutuhkan ketrampilan
yang handal bagi seorang apoteker untuk menggali permasalahan serta
memberikan terapi yang tepat. Praktek kerja profesi apoteker diharapkan dapat
memberikan gambaran sekaligus sarana pelatihan bagi apoteker muda untuk
menempuh lapangan yang sesungguhnya. Praktek kerja profesi apoteker
dilaksanakan agar para apoteker muda benar%benar siap untuk menjalani perannya sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan di lapangan.
B. TUJUAN PKPA
Praktek "erja Profesi Apoteker (P"PA) yang dilaksanakan di apotek
memiliki tujuan untuk
#. eningkatkan pemahaman apoteker muda tentang peran, fungsi, dan
tanggung ja!ab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek.
2. embekali apoteker muda agar memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap
perilaku serta !a!asan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek
profesi dan pekerjaan kefarmasian di apotek.
*. emberi kesempatan kepada apoteker muda untuk melihat dan mempelajari
strategi dan pengembangan praktek profesi apoteker di apotek.
$. emberi gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan
kefarmasian di apotek.
C. MANFAAT PKPA
2
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
3/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
Pelaksanaan Praktek kerja Profesi Apoteker (P"PA) diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi para Apoteker muda berupa
#. engetahui, memahami tugas dan tanggung ja!ab apoteker dalam
menjalankan praktek kefarmasian di Apotek.
2. endapatkan pengalaman praktis mengenai praktek kefarmasian di apotek.
*. endapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek.
$. eningkatkan rasa peraya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.
BAB II
3
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
4/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
TINJAUAN PUSTAKA
A. ETIKOLEGAL
1. Sumpah Apotee!
Apoteker adalah suatu profesi yang mempunyai keahlian dan
ke!enangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri,
pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang
kefarmasian. Pendidikan Apoteker dimulai dari pendidikan sarjana '#
+armasi kurang lebih empat tahun, ditambah satu tahun pendidikan profesi
apoteker. Apoteker di ndonesia bernaung diba!ah organisasi profesi
Apoteker yang disebut katan Apoteker ndonesia (A). 'eorang apoteker
yang baru lulus uji kompetensi akhir juga disumpah seperti profesi
kesehatan lainnya seperti dokter.
-afal 'umpah Apoteker yang disahkan pada tanggal 20 'eptember
#92 oleh Presiden pertama /epublik ndonesia r. 'ukarno dalam Peraturan
Pemerintah o. 20 tahun #92 tentang lafal sumpah1janji Apoteker adalah
sebagai berikut &emi Allah saya bersumpah bah!a
#)'aya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan
terutama dalam bidang kesehatan
2)'aya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker
*)'ekalipun dianam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan
kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum
perikemanusiaan$)'aya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik%baiknya sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian
)&alam menunaikan ke!ajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh%
sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan "eagamaan,
"ebangsaan, "esukuan, Politik "epartaian, atau "edudukan 'osial
)'aya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh%sungguh dan penuh keinsyafan.
". Ko#e Et$ Apotee!
3tika profesi yaitu suatu aturan yang mengatur suatu pekerjaan yang
boleh atau tidak dilakukan oleh pelaku profesi se!aktu menjalankan praktek
4
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
5/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
profesinya. +ilosofi profesi farmasi adalah 4 Pharmaceutical Care5 yang
perlu diterjemahkan kedalam 6isi, misi dan seterusnya. Pekerjaan profesi
dilakukan berdasarkan atas standar profesi yang diatur oleh organisasi
profesinya, serta tata ara lain yang menjamin keseragaman dalam
pelaksanaan pekerjaannya (Anonim, 200$).
"ode etik apoteker adalah salah satu pedoman yang membatasi,
mengatur, dan sebagai petunjuk bagi apoteker dalam menjalankan
profesinya seara baik dan benar serta tidak melakukan perbuatan terela.
Berdasarkan Permenkes o. #7$ tahun #99 pasal #7 disebutkan bah!a
apoteker harus memahami kode etik apoteker agar terhindar dari perbuatan
yang melanggar kode etik apoteker .
8ujuan kode etik profesi Apoteker adalah
#) enjunjung tinggi martabat profesi.
2) enjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
*) eningkatkan pengabdian kepada para anggota profesi.
$) eningkatkan mutu profesi, mempunyai profesi organisasi profesional
yang terjalin erat.
) enentukan baku standarnya sendiri.Apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu
ikatan moral, yaitu "ode 3tik Apoteker ndonesia sesuai dengan "eputusan
"ongres asional :12009 katan 'arjana +armasi ndonesia omor
001";
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
6/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
tersebut apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu
ikatan moral yaitu
BAB I
KE%AJIBAN UMUM
Pa&a' 1
'eorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan 'umpah 1 >anji Apoteker.
Pa&a' "
'eorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh%sungguh
menghayati dan mengamalkan "ode 3tik Apoteker ndonesia.
Pa&a' (
'eorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker ndonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang
teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan ke!ajibannya.
Pa&a' )
'eorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di
bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.
Pa&a' *
&i dalam menjalankan tugasnya 'eorang Apoteker harus menjauhkan
diri dari usaha menari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan
martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
Pa&a' +
'eorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi ontoh yang baik
bagi orang lain.
Pa&a' ,
'eorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan
profesinya.
Pa&a' -
6
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
7/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
'eorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan
perundang%undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang
farmasi pada khususnya.
BAB II
KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP PASIEN
Pa&a'
'eorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak a?asi pasien dan
melindungi makhluk hidup insani.
BAB III
KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJA%AT
Pa&a' 1/
'eorang Apoteker harus memperlakukan teman 'eja!atnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pa&a' 11
'esama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling
menasehati untuk mematuhi ketentuan%ketentuan kode 3tik.
Pa&a' 1"
'eorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
meningkatkan kerjasama yang baik sesama Apoteker di dalam memelihara
keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa saling
memperayai di dalam menunaikan tugasnya.
BAB I0
KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP
SEJA%AT PETUGAS KESEHATAN LAIN
7
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
8/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
Pa&a' 1(
'eorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling memperayai,
menghargai dan menghormati seja!at petugas kesehatan lain.
Pa&a' 1)
'eorang Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau
perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya
keperayaan masyarakat kepada seja!at petugas kesehatan lain.
BAB 0
PENUTUP
Pa&a' 1*
'eorang Apoteker bersungguh%sungguh menghayati dan mengamalkan
kode etik Apoteker ndonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya
sehari%hari.>ika seorang Apoteker baik dengan sengaja maupun tak sengaja
melanggar atau tidak mematuhi kode etik Apoteker ndonesia, maka dia
!ajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, ikatan 1 organisasi
profesi farmasi yang menanganinya (A) dan
mempertanggungja!abkannya kepada 8uhan =ang aha 3sa. 'anksi
pelanggaran kode etik profesi meliputi sanksi moral dan sanksi dikeluarkan
dari organisasi.
(. U#a23U#a2 Pe!apotea
Berdasarkan "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o.
#**21enkes1'"112002 tentang Perubahan atas Peraturan enteri
"esehatan /epublik ndonesia o.9221enkes1Per11#99*, Apotek adalah
suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat (Anonim, 2002).
"etentuan umum tentang perapotekan di ndonesia telah beberapa kali
mengalami penyempurnaan. 'ebelum diterbitkan peraturan pemerintah
/epublik ndonesia o. # 8ahun 2009 maka seara berurutan ada beberapa
8
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
9/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
peraturan atau keputusan menteri kesehatan yang berkaitan dengan Apotek
dan Apoteker, antara lain (@artini dan 'ulasmono)
a. ndang%undang ;bat "eras ('8. o. $#9 8anggal 22 &esember #9$9)
b. 'urat 3daran &irektur >enderal Penga!asan ;bat dan akanan o.
**131'31 8anggal 2$ 'eptember #9* 8entang 'alinan /esep
arkotika.
. Peraturan Pemerintah /epublik ndonesia o. 2 8ahun#970 8entang
Perubahan Pemerintah /epublik ndonesia omor 2 tahun #9 tentang
Apotek.
d. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o
*$1enkes1'"1:1#990 8entang ;bat Cajib Apotek.
e. Peraturan enteri "esehatan o. 9#91en"es1Per11#99* 8entang
"riteria obat yang dapat diberikan tanpa resep dokter.
f. Peraturan enteri "esehatan o. 92$1en"es1Per11#99* 8entang
&aftar ;bat Cajib Apotek o. 2.
g. Peraturan enteri "esehatan o. 921en"es1Per11#99* 8entang
&aftar Perubahan
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
10/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
/epublik ndonesia o. 9221enkes1Per11#99* 8entang ketentuan dan
tata ara pemberian i?in apotek.
p. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o. 91enkes1 '"1
:1200* 8entang /egistrasi dan jin "erja Asisten Apoteker.
D. Peraturan enteri "esehatan /epublik ndonesia omor * 8ahun 20#$
8entang 'tandar Pelayanan "efarmasian &i Apotek.
r. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o. ##91enkes1
'"1:1200$ 8entang 'tandar Pelayanan +armasi di /umah 'akit.
s. "eputusan "ongres asional :12009 '+ o. 001"ongres
:1'+12009 8entang "ode 3tik Apoteker1+armasis ndonesia.t. ndang%undang /epublik ndonesia o. * 8ahun 2009 8entang
arkotika.
u. ndang%undang /epublik ndonesia o. * 8ahun 2009 8entang
"esehatan.
8ugas dan fungsi apotek terantum dalam Peraturan Pemerintah /
o. 2 tahun #970 pasal 2 adalah sebagai berikut
a. 8empat pengabdian profesi Apoteker yang telah menguapkan sumpah
jabatan.
b. 'arana farmasi yang melaksanakan peraikan, pengubahan bentuk,
penampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
. 'arana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat seara meluas dan merata.
Berdasarkan Peratuan enteri "esehatan o. 9221enkes1Per11
#99* (pasal ) tentang persyaratan Apotek (Anonim, #99*)
a. ntuk mendapatkan ijin apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerja
sama dengan pemilik sarana Apotek (P'A) yang telah memenuhi
persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan
farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik
pihak lain.
b. 'arana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.
. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar
sediaan farmasi.
10
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
11/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
"etentuan umum tentang Apotek berdasarkan "epen"es / o.
#**213"3'1'"112002, adalah sebagai berikut (Anonim, 2002)
a. 'urat jin Apotek ('A) adalah surat ijin yang diberikan oleh enteri
kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana
untuk menyelenggarakan Apotek di suatu tempat tertentu.
b. Apoteker Pengelola Apotek adalah Apoteker yang telah diberi 'urat jin
Apotek ('A).
. Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja di Apotek
disamping Apoteker Pengelola Apotek dan1atau menggantikannya pada
jam%jam tertentu pada hari buka Apotek.
d. Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan APA selama
APA tidak berada ditempat lebih dari * bulan seara terus menerus, telah
memiliki 'urat jin "erja ('") dan tidak bertindak sebagai APA di
apotek lain.
e. Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang%
undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai
Asisten Apoteker.
Berdasarkan Peraturan enteri "esehatan o. 9221enkes1Per11
#99* (pasal ) untuk menjadi Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus
memenuhi persyaratan (Anonim, #99*)
a. ja?ah telah terdaftar pada &epartemen "esehatan /.
b. 8elah menguapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.
. emiliki 'urat jin "erja ('") dari enteri "esehatan.
d. emenuhi syarat%syarat kesehatan fisik dan mental untuk
melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker.e. 8idak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker
Pengelola Apotek di Apotek lain.
Berdasarkan PP o.# tahun 2009 pasal 2$ dalam melakukan
Pekerjaan "efarmasian pada fasilitas Pelayanan "efarmasian, Apoteker
dapat (Anonim, 2009E Anonim, 20##)
a. engangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki 'PA.
11
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
12/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
b. engganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama
komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan
dokter dan1atau pasien.
. enyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada
masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang%undangan.
Berdasarkan "eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"11
2002 (pasal 2), "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota dapat
menabut surat i?in Apotek apabila (Anonim, 2002)
a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal
"eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002.
b. Apoteker tidak memenuhi ke!ajiban dimaksud dalam pasal #2
"eputusan enteri "esehatan #**21enkes1'"112002 yang
menyatakan
#) Apoteker berke!ajiban menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan
sediaan farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya terjamin.
2) 'ediaan farmasi yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan lagi atau
dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan ara dibakar atau ditanam
atau dengan ara lain yang ditetapkan oleh enteri.
. Apoteker tidak memenuhi ke!ajiban dimaksud dalam pasal # ayat 2
"eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002 yang
menyatakan Apoteker tidak diijinkan untuk mengganti obat generik
yang ditulis didalam resep dengan obat paten.
d. Apoteker Pengelola Apotek terkena ketentuan dimaksud dalam pasal
#9 ayat keputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002
yang menyatakan apabila Apoteker Pengelola Apotek berhalangan
melakukan tugasnya lebih dari dua tahun seara terus menerus, 'urat
jin Apotek atas nama Apoteker bersangkutan tersebut diabut.
e. 8erjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang%
undangan, sebagaimana dimaksud dalam pasal *# yaitu pelanggaran
terhadap ndang%undang o. 22 tahun #99 tentang narkotika,
ndang%undang o. 2* tahun #992 serta ketentuan peraturan
perundang%undangan lainnya yang terjadi di apotek dapat dikenakan
12
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
13/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang%undangan yang
bersangkutan.
f. 'urat jin "erja Apoteker Pengelola Apotek diabut.
g. Pemilik sarana Apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundang%
undangan di bidang obat.
h. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal
"eputusan enteri "esehatan o. #**21en"es1'"112002.
enurut "eputusan enteri "esehatan o.#**2 tahun 2002
menyebutkan bah!a apabila APA (Apoteker Pengelola Apotek)
berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek maka APA harus
menunjuk Apoteker Pendamping. Apabila APA dan Apoteker
Pendamping berhalangan juga dalam melaksanakan tugasnya maka APA
menunjuk Apoteker pengganti (Anonim, 2002)
Peraturan perundang%undangan yang mengatur tentang tata ara
pendirian apotek antara lain
#. Permenkes o. 21enkes1Per11#97# tentang pengelolaan dan
peri?inan Apotik, beserta keputusan tiga menteri yaknia. "epmenkes o. 271enkes1'"1:1#97# tentang Persyaratan
Apotek.
b. "epmenkes o. 291enkes1'"1:1#97# tentang "etentuan dan
8ata Fara Peri?inan Apotek.
. "epmenkes o. 2701enkes1'"1:1#97# tentang "etentuan dan
8ata Fara Pengelolaan Apotek.
2. Permenkes o. 2$$1enkes1Per1:1#990 tentang ketentuan dan 8ata
Fara Peri?inan Apotek.
*. Permenkes o. 9221enkes1Per11#99* tentang "etentuan dan 8ata
Fara Peri?inan Apotek.
$. "epmenkes o. #**21enkes1'"112002 tentang perubahan atas
Permenkes o. 9221enkes1Per11#99* tentang "etentuan dan 8ata
Fara Peri?inan Apotek.
13
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
14/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
'eorang apoteker bisa menjalankan sebuah apotek jika telah
mendapatkan 'A. enurut Permenkes / o. 21enkes1Per1##1#97#
tentang Pengelolaan dan Peri?inan Apotek, 'A adalah surat i?in yang
diberikan oleh enteri "esehatan kepada Apoteker untuk mengelola
apotek.
Permohonan i?in apotek diajukan oleh apoteker apabila telah
memenuhi persyaratan sebagai berikut
#. Perijinan @; (Hinder Ordonantie) dari Biro Perekonomian di
pemerintah daerah "abupaten.
2. emiliki omor Pokok Cajib Pajak (PCP), 'urat "eterangan ?in
8empat saha 1@; (Hinder Ordonantie) harus dimiliki terlebih
dahulu, kemudian diperoleh 'P ('urat ?in saha Perdagangan),
setelah itu dapat memperoleh PCP.
*. Persyaratan +isik bangunan (termasuk B dan status tanah1se!a
atau milik pribadi), etalase dan furnitur, alat meraik dan buku%buku
standar. 'eara teknis, langit%langit, lantai, 6entilasi serta sanitasi
harus memenuhi persyaratan higienis dan penerangan yang ukup.
Bangunan setidaknya terdiri dari ruang tunggu, ruang peraikan,
gudang, kamar mandi dan tempat penuian. 8empat yang memiliki
sumber air yang memenuhi syarat kesehatan sesuai ketentuan yang
berlaku.
$. Perbekalan farmasi berupa obat, bahan obat, obat asli ndonesia, alat
kesehatan dan kosmetika.
. Perlengkapan meliputi
a. Alat pembuatan, pengelolaan atau peraikan
#) 8imbangan miligram dengan anak timbangan yang sudah ditera
minimal # set.
2) 8imbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditera
minimal # set.
*) Perlengkapan lain disesuaikan dengan kebutuhan.
14
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
15/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
b. Alat perlengkapan dan penyimpanan perbekalan kesehatan
#) -emari dan rak untuk penyimpanan obat.
2) -emari pendingin.
*) -emari untuk penyimpanan narkotika dan psikotropika.
. Cadah pengemas dan pembungkus
#) 3tiket.
2) Cadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat.
d. Alat administrasi
#) Blanko pemesanan obat.
2) Blanko kartu stok obat.
*) Blanko salinan resep.
$) Blanko faktur dan blanko nota penjualan.
) Buku penatatan narkotika.
) Buku pesanan obat narkotika.
) Form register narkotika.
e. Buku%buku standar yang di!ajibkan
#) +armakope ndonesia edisi terbaru # (satu) buah.
2) "umpulan peraturan perundang%undangan yang berhubungan
dengan apotek.
. 'etiap apotek harus memasang papan nama pada bagian muka apotek,
yang memuat
a. ama Apotek.
ama APA (Apoteker Pengelola Apoteker).
omor 'A ('urat ?in Apotek).
Alamat dan nomor apotek.
omor telepon (jika ada).
. Perbekalan apotek, meliputi obat, bahan obat, kosmetika dan alat
kesehatan. ;bat sekurang%kurangnya terdiri dari obat generik atau
sesuai dengan &aftar ;bat 3sensial asional (&;3) untuk rumah
sakit tipe F. 'eperti obat analgesik, antipiretik, antiinflamasi,
antialergi, antiepilepsi, antibiotik, antifungi, obat 8BF, desinfektan,
antiseptik, antianemia, obat kardio6askular, kontrasepsi, dan 6itamin.
15
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
16/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
7. "elengkapan bangunan dan fisik apotek, yaitu alat pemadam
kebakaran yang berfungsi dengan baik sekurang%kurangnya dua (2)
buah (Anonim, 2002).
8ata Fara Pemberian i?in Pendirian Apotek, mengau pada
Peren"es o. #**21en"es1'"112002, sebagai berikut (Anonim,
2002)
#. Permohonan ?in Apotek diajukan kepada "epala &inas
"esehatan "abupaten1"ota dengan menggunakan ontoh +ormulir
odel AP8%#E
2. &engan menggunakan +ormulir AP8%2 "epala &inas
"esehatan "abupaten1"ota selambat%lambatnya (enam) hari kerja
setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada
"epala Balai P; untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap
kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.
*. 8im &inas "esehatan "abupaten1"ota atau "epala Balai
P; selambat%lambatnya (enam) hari kerja setelah permintaan
bantuan teknis dari "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota
melaporkan hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan ontoh
+ormulir AP8%*E
$. &alam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam butir
2 dan * tidak dilaksanakan, Apoteker Pemohon dapat membuat surat
pernyataan siap melakukan kegiatan kepada "epala &inas "esehatan
"abupaten1"ota setempat dengan tembusan kepada "epala &inas
Propinsi dengan menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%$E. &alam jangka !aktu #2 (dua belas) hari kerja setelah
diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud butir *,
atau pernyataan dimaksud butir $ "epala &inas "esehatan
"abupaten1"ota setempat mengeluarkan 'urat ?in Apotik, dengan
menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%E
. &alam hal hasil pemeriksaan 8im &inas "esehatan
"abupaten1"ota atau "epala Balai P; dimaksud butir * masih
belum memenuhi syarat "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota
16
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
17/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
setempat dalam !aktu #2 (dua belas) hari kerja mengeluarkan 'urat
Penundaan, dengan menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%E
. 8erhadap 'urat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam
butir , Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan
yang belum dipenuhi selambat%lambatnya dalam jangka !aktu # (satu)
bulan sejak tanggal dikeluarkan 'urat Penundaan (Anonim, 2002).
B. PELA4ANAN KEFARMASIAN
1. Pe'a5aa Re&ep
Pelayanan resep dia!ali dengan kegiatan pengkajian resep meliputi
administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. "ajian
administratif meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, nama
dokter, nomor 'urat ?in Praktik ('P), alamat, nomor telepon, paraf dan
tanggal penulisan resep. "ajian kesesuaian farmasetik meliputi bentuk,
kekuatan sediaan, stabilitas, kompatibilitas (keterampuran obat).
Pertimbangan klinis meliputi ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, ara,
lama penggunaan obat, duplikasi dan1atau polifarmasi, reaksi obat yang
tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain), kontra
indikasi dan interaksi. >ika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil
pengkajian maka apoteker harus menghubungi dokter penulis resep.
/esep yang telah melalui tahap skrining dilakukan pengeekan harga,
jumlah nominal yang harus dibayar kemudian dikonfirmasikan kepada
pasien untuk pengambilan obat, selanjutnya dilakukan penyiapan obat
sesuai dengan permintaan resep, menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai
dengan resep, mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadalu!arsa dan keadaan fisik
obat. elakukan peraikan obat bila diperlukan. emberikan etiket
sekurang%kurangnya meliputi !arna putih untuk obat dalam1oral, !arna
biru untuk obat luar dan suntik, menempelkan label 4kook dahulu5 pada
sediaan bentuk suspensi atau emulsi. emasukkan obat ke dalam !adah
17
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
18/97
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
19/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
'tandar Prosedur ;perasional s!amedikasi menurut FP+B (Pedoman
Fara Pelayanan "efarmasian yang Baik) adalah dengan mendengarkan
keluhan dan atau permintaan obat dari pasien, menggali informasi dari
pasien meliputi antara lain untuk siapa obat tersebut, tempat timbulnya
gejala penyakit, seperti apa rasanya gejala penyakit, kapan mulai timbul
gejala dan apa yang menjadi penetusnya, sudah berapa lama gejala
dirasakan, ada tidaknya gejala penyerta, pengobatan yang sebelumnya telah
dilakukan, obat lain yang dikonsumsi untuk pengobatan penyakit lainnya,
informasi lain sesuai kebutuhan. Berdasarkan informasi yang telah didapat,
apoteker kemudian membuat keputusan profesional apakah disarankan
merujuk ke dokter, /', atau memberikan terapi obat dan sebagainya. >ika
keputusan yang didapat adalah dengan memberikan obat, obat dipilihkan
sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan
menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat !ajib apotek.
Pemberian obat disertai informasi tentang obat yang diberikan kepada
pasien meliputi nama obat, tujuan pengobatan, ara pakai, lamanya
pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, ara penyimpanan serta
hal%hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh
pasien untuk menunjang pengobatan. Bila sakit berlanjut1lebih dari *
hari, supaya menghubungi dokter atau menghubungi apoteker apabila ada
keluhan selama penggunaan obat. elayani obat untuk pasien, setelah
pasien memahami hal%hal yang diinformasikan, mendokumentasikan data
pelayanan s!amedikasi yang telah dilakukan pada P/ ( Patient
Medication Record ), bila diperlukan dan menjaga kerahasiaan data pasien
(ashuda, 20##).
(. PIO
Pelayanan nformasi ;bat (P;) merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak
memihak, die6aluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala
aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau
19
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
20/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
masyarakat. nformasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan
herbal. nformasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan
metoda pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif,
efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,
interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari obat dan
lain%lain. "egiatan pelayanan informasi obat di apotek berupa menja!ab
pertanyaan baik lisan maupun tulisan, membuat dan menyebarkan
buletin1brosur1leaflet, pemberdayaan masyarakat (penyuluhan), memberikan
informasi dan edukasi kepada pasien, memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada mahasis!a farmasi yang sedang praktik profesi,
melakukan penelitian penggunaan obat, membuat atau menyampaikan
makalah dalam forum ilmiah dan melakukan program jaminan mutu.
Pelayanan informasi obat harus didokumentasikan untuk membantu
penelusuran kembali dalam !aktu yang relatif singkat. @al%hal yang harus
diperhatikan dalam dokumentasi pelayanan informasi obat berupa topik
pertanyaan, tanggal dan !aktu pelayanan informasi obat diberikan, metode
pelayanan informasi obat (lisan, tertulis, le!at telepon), data pasien (umur,
jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti ri!ayat alergi, apakah
pasien sedang hamil1menyusui, data laboratorium), uraian pertanyaan,
ja!aban pertanyaan, referensi, metode pemberian ja!aban (lisan, tertulis,
per telepon) dan data apoteker yang memberikan pelayanan informasi obat
(Anonim, 20#$).
). P!omo&$ Ke&ehata
Program promosi kesehatan merupakan program yang diranang
untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan
lingkungan. :isi Promosi kesehatan diatur dalam "esehatan o. 2*
8ahun #992 yaitu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan berupa fisik, mental dan
sosial sehingga produktif seara ekonomi maupun sosial.
20
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
21/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
"esehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
in6estasi sumber daya manusia, serta memilki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan ndeks Pembangunan anusia (P). 'emua pihak ikut serta
dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan seluruh masyarakat ndonesia. Promosi kesehatan merupakan
upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaraan
dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,
sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan
publik yang ber!a!asan kesehatan. Promosi kesehatan mempunyai peran
penting dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui proses
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, sesuai dengan
lingkungan sosial budaya setempat, agar masyarakat dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan. Promosi kesehatan juga berperan dalam
proses peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar lebih responsif dan
mampu memberdayakan klien, sehingga akan terapai pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil serta merata (Anonim, 200$).
Promosi kesehatan mempunyai * strategi dasar, yaitu
#. Ad6okasi kesehatan, untuk meniptakan kondisi ideal untuk sehat.
erupakan perpaduan antara aksi indi6idu dan sosial yang diranang
untuk mendapatkan komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan
sosial, dan dukungan sistem untuk tujuan kesehatan atau program
kesehatan.
2. Pemberdayaan masyarakat, untuk menapai derajat kesehatan optimal.
erupakan proses yang mengantarkan masyarakat dalam mendapatkan
kemampuan mengendalikan keputusan dan tindakannya dalam kesehatan.
*. ediator bagi berbagai kepentingan dalam masyarakat di bidang
kesehatan. erupakan proses rekonsiliasi berbagai kepentingan
(personal, sosial, ekonomi) dari indi6idu dan komunitas, dan berbagai
21
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
22/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
sektor (publik dan pribadi) dalam peningkatan dan perlindungan
kesehatan (Anonim, 2000).
"onferensi nternasional Promosi "esehatan yang berlangsung di
;tta!a, "anada menghasilkan Piagam ;tta!a (Ottawa Charter ). Piagam
ini menjadi auan bagi penyelenggaraan promosi kesehatan di dunia
termasuk di ndonesia. Akti6itas utama promosi kesehatan menurut piagam
;tta!a adalah Ad6okasi (Advocating), Pemberdayaan (Enabling), dan
ediasi (Mediating). 'elain itu, Piagam ;tta!a juga merumuskan lima
komponen utama promosi kesehatan, yaitu
a. embangun kebijakan publik ber!a!asan kesehatan (build health
!ublic !olic). Artinya mengupayakan agar penentu kebijakan di
berbagai sektor dan tingkatan administrasi mempertimbangkan dampak
kesehatan dari setiap kebijakan yang dibuatnya.
b. eniptakan lingkungan yang mendukung (create "u!!ortive
environment"). Artinya meniptakan suasana lingkungan baik fisik
maupun sosial politik yang mendukung sehingga masyarakat termoti6asi
untuk melakukan upaya%upaya yang positif bagi kesehatan.
. emperkuat gerakan masyarakat ("trengthen communit action). Artinya
memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya
dalam upaya mengendalikan faktor%faktor yang mempengaruhi
kesehatan.
d. engembangkan keterampilan indi6idu (develo! !er"onal "#ill). Artinya
mengupayakan agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif
dalam upaya kesehatan melalui pemberian informasi, pendidikan dan
pelatihan yang memadai.
e. /eorientasi pelayanan kesehatan (reorient health "ervice"). Artinya
mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan
upaya promotif dan pre6entif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitatif (Anonim, 200$).
Pendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan adalah
22
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
23/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
#. etode dan edia
etode yang dimaksud adalah metode komunikasi. Pemilihan metode
harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budayanya) dan hal lain seperti
ruang dan !aktu. edia atau sarana informasi juga perlu dipilih
mengikuti metode yang telah ditetapkan, memperhatikan sasaran atau
penerima informasi. Bila informasi tidak bisa membaa maka
komunikasi tidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan
atau bila penerima informasi hanya memiliki !aktu sangat singkat, tidak
akan efektif jika dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.
2. 'umber &aya, yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi
kesehatan adalah tenaga ('umber &aya anusia), sarana1peralatan
termasuk media komunikasi dan dana atau anggaran (Anonim, 200).
C. Maa7eme Ke8a!ma&$a
1 Drug Management Cyle
$rug Management Ccle (&F) merupakan manajemen pengelolaanobat yang terdiri dari $ tahap dasar yaitu "election (pemilihan), !rocurement
(perenanaan dan pengadaan), di"tribution dan u"e. 8ujuan &F yaitu
untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan dari sediaan farmasi dan
alat kesehatan yang berkhasiat, bermanfaat, aman dan bermutu (ashuda,
20##).
a. Selection
'eleksi obat merupakan proses pemilihan jenis dan jumlah obat
yang akan dibeli berdasarkan alokasi dana yang ada. 8ujuan seleksi obat,
yaitu suplai obat lebih baik, pemakaian obat lebih rasional, harga lebih
murah, menghindari obat yang tidak mempunyai nilai terapetik, dan
meningkatkan efisiensi obat yang tersedia.
Pedoman seleksi obat yang dikembangkan dari C@; yaitu (Guik
et al ., 20#2)
23
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
24/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
#) &ipilih obat yang seara ilmiah, medik, dan statistik memberikan efek
terapetik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan resiko efek
sampingnya.
2) &iusahakan jangan terlalu banyak jenis obat yang diseleksi (boros
biaya), khususnya obat%obat yang memang bermanfaat untuk jenis
penyakit yang banyak diderita masyarakat. @indari duplikasi dan
kesamaan jenis obat yang diseleksi.
*) >ika memasukkan obat%obat baru, harus ada bukti yang spesifik bah!a
obat baru yang akan dipilih tersebut memang memberikan efek
terapetik yang lebih baik dibanding obat pendahulunya.
$) 'ediaan kombinasi hanya dipilih jika memang benar potensinya lebih
baik daripada sediaan tunggal.
) >ika alternatif pilihan obat banyak, pilih drug o% choice dari penyakit
yang pre6alensinya tinggi.
) Pertimbangan administratif dan biaya yang dibutuhkan.
) "ontraindikasi, peringatan, dan efek samping harus dipertimbangkan.
7) &ipilih obat yang standar mutunya tinggi.
9) &idasarkan pada nama generik.
"egiatan yang harus diperhatikan selama proses seleksi antara lain
(Anonim, 200$)
#) elakukan tinjauan terhadap masalah%masalah kesehatan yang
sering terjadi di apotek.
2) engidentifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis obat.
*) enentukan kriteria seleksi obat.
$) elakukan standarisasi obat sesuai kriteria seleksi obat
) enentukan daftar obat yang disediakan di apotek.
) enjaga dan memperbaharui daftar obat yang berlaku pada periode
tertentu.
24
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
25/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
b. Procurement
#) Perenanaan
Perenanaan bertujuan agar proses pengadaan perbekalan
farmasi1obat yang ada di apotek menjadi lebih efektif dan efisien.
+aktor%faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
perenanaan pengadaan perbekalan farmasi adalah
a) Pemilihan pemasok
@al%hal yang harus diperhatikan, yaitu
#) -egalitas pemasok PB+ (Pedagang Besar +armasi)
2) &ervice, meliputi ketepatan !aktu, ketepatan barang
yang dikirim, ada tidaknya diskon atau bonus.
*) "ualitas obat, perbekalan farmasi lain dan
pelayanan yang diberikan.
b) "etersediaan barang1 perbekalan farmasi
#) 'isa stok.
2) /ata%rata pemakaian obat dalam satu periode pemesanan.
*) +rekuensi pemakaian.
$) Caktu tunggu pemesanan.
Perenanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah
dan harga obat dalam rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anggaran, serta
menghindari kekosongan obat. Perenanaan dan pengadaan sediaan
farmasi seperti obat%obatan dan alat kesehatan perlu dilakukan
pengumpulan data obat%obatan yang akan dipesan. &ata obat%obatan
tersebut biasanya ditulis dalam buku de%ecta yaitu jika barang habis
atau persediaan menipis berdasarkan jumlah barang yang tersedia
pada bulan%bulan sebelumnya (@artini dan 'ulasmono, 200).
etode perenanaan yang digunakan dapat berupa pola
konsumsi, epidemiologi atau kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi yang disesuaikan dengan anggaran yang ada. &asar
perenanaan dapat menggunakan &;3, gambaran orak resep yang
masuk, kebutuhan pelayanan setempat, penetapan prioritas dengan
25
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
26/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
mempertimbangkan anggaran yang tersedia, sisa stok, data pemakaian
periode yang lalu, keepatan perputaran barang, dan renana
pengembangan. Fara mengendalikan persediaan barang juga
dilakukan dengan perhitungan pembelian yang ekonomis, dengan
memakai rumus
#.
..2
P
& R EO' =
3;G H jumlah pembelian yang ekonomis ( Economic Order
'uantit)
/ H jumlah kebutuhan dalam # tahun
P H harga barang per unit
' H biaya memesan barang per # kali pesanan
# H I dari harga persediaan rata%rata (biaya gudang,
asuransi dan lain%lain) atau biaya inventor (6ariabel)
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan APA di dalam
melaksanakan perenanaan pemesanan barang, yaitu memilih PB+
yang memberikan keuntungan dari segala segi, misalnya harga yang
dita!arkan sesuai (murah), ketepatan !aktu pengiriman, diskon dan
bonus yang diberikan sesuai (besar), jangka !aktu kredit yang ukup,
serta kemudahan dalam pengembalian obat%obatan yang hampir
kadaluarsa (3&) (@artini dan 'ulasmono, 200).
Perenanaan pengadaan terdapat $ metode yang sering
digunakan, yaitu (@artini dan 'ulasmono, 200)
a) etode 3pidemiologi, dibuat berdasarkan pola penyebaran
penyakit dan pola pengobatan penyakit yang terjadi dalam
masyarakat sekitar.
b) etode "onsumsi9 dibuat berdasarkan data pengeluaran barang
periode lalu. 'elanjutnya data tersebut dikelompokkan dalam
kelompok epat beredar (%a"t moving) atau lambat beredar ("low
moving).
26
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
27/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
) etode "ombinasi, gabungan dari metode epidemiologi dan
konsumsi. &ibuat berdasarkan pola penyebaran penyakit dan
melihat kebutuhan sediaan farmasi periode sebelumnya.
d) etode u"t in time, dilakukan saat obat yang dibutuhkan dan obat
yang ada di apotek dalam jumlah terbatas. etode tersebut
digunakan untuk obat yang jarang dipakai, memiliki harga mahal
dan epat kadaluarsa.
2) Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan merealisasikan kebutuhan yang
telah direnanakan dan disetujui (Anonim,200$). 8ujuan pengadaan
obat dan perbekalan kesehatan adalah
a 8ersedianya obat dan perbekalan kesehatan dengan jenis dan
jumlah yang ukup sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
b utu obat dan perbekalan kesehatan terjamin.
;bat dan perbekalan kesehatan dapat diperoleh pada saat
diperlukan (Anonim, 2007).
Ada tiga maam pengadaan yang biasa dilakukan di apotek,
yaitu
a) Pengadaan dalam jumlah terbatas
Pengadaan dalam jumlah terbatas artinya pembelian dilakukan
apabila persediaan barang dalam hal ini adalah obat%obatan
yang menipis. Barang%barang yang dibeli hanyalah obat%obatan
yang dibutuhkan saja, dalam !aktu satu sampai dua minggu.
@al tersebut dilakukan untuk mengurangi stok obat dalam jumlah
besar dan pertimbangan masalah biaya yang minimal. amun
perlu pula adanya pertimbangan pengadaan obat dalam jumlah
terbatas ini dilakukan apabila PB+ tersebut ada di dalam kota dan
selalu siap mengirimkan obat dalam !aktu epat.
27
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
28/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
b) Pengadaan seara berenana
Pengadaan seara berenana adalah perenanaan pembelian obat
berdasarkan penjualan perminggu atau perbulan. 'istem ini
dilakukan pendataan obat%obatan mana yang laku banyak dan
tergantung pula pada kondisi uaa, misalnya saat pergantian
musim banyak orang yang menderita penyakit batuk dan pilek.
@asil pendataan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan
prioritas pengadaan obat. Fara ini biasanya dilakukan apabila
supplier atau PB+ berada di luar kota.) Pengadaan seara spekulatif
Fara ini dilakukan apabila akan ada kenaikan harga serta bonus
yang dita!arkan jika mengingat kebutuhan, namun resiko ini
terkadang tidak sesuai dengan renana karena obat dapat rusak,
apabila stok obat di gudang melampaui kebutuhan. &i sisi lain
obat%obat yang mempunyai 3& akan menyebabkan kerugian
yang besar, namun apabila spekulasinya besar dapat
mendatangkan keuntungan yang besar.Proses pengadaan ini melibatkan pembelian barang melalui
pemasok1PB+, dimana pemilihan pemasok1PB+ adalah penting karena
dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas obat dan perbekalan
kesehatan. Persyaratan pemasok berdasarkan "epmenkes omor
##2#13"3'1'"112007 antara lain
a emiliki i?in PB+ yang masih berlaku yaitu i?in dari &3P"3'
(untuk PB+ pusat) dan &"3' pro6insi (PB+ abang).
b emiliki dukungan dari ndustri +armasi yang memiliki sertifikat
FP;B bagi masing%masing jenis sediaan obat yang dibutuhkan.
PB+ memiliki reputasi yang baik dalam bidang pengadaan obat,
misalnya dalam pelaksanaan kerjanya tepat !aktu.
d Pemilik dan atau Apoteker1AA penanggungja!ab PB+ tidak dalam
proses pengadilan yang berkaitan dengan profesi kefarmasian.
e ampu menjamin kesinambungan ketersediaan obat sesuai dengan
masa kontrak (Anonim, 2007).
c. Distribution
28
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
29/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
Apotek merupakan salah satu sarana pendistribusian obat yang
sangat penting dalam rangka penyampaian obat%obatan hingga ke tangan
pasien (konsumen), oleh karena itu obat maupun perbekalan farmasi
lainnya harus dapat tersedia dengan epat, efektif dan merata dengan
harga terjangkau sampai di tangan konsumen. >alur distribusi, yaitu
pembelian dari sumber resmi harus terdaftar dan harus punya stok obat
generik (@artono, 200*).
#) Penyimpanan Barang
Peren"es / omor * 8ahun 20#$ tentang 'tandar
Pelayanan "efarmasian di Apotek, penyimpanan obat dilakukukan
dengan ara sebagai berikut
a) ;bat atau bahan obat harus di simpan dalam
!adah asli dari pabrik, dalam hal pengeualian atau darurat dimana
isi dipindahkan !adah lain, maka harus diegah terjadinya
kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada !adah
baru, !adah sekurang%kurangnya memuat nomor bath dan tanggal
kadaluarsa.
b) 'emua bahan obat harus disimpan pada kondisi
yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan (Anonim, 20#$).
Persediaan merupakan barang atau obat yang sudah dibeli
namun belum terjual dan disimpan di gudang yang terhindar dari sinar
matahari dengan tujuan untuk menjaga stabilitas obat, selain itu
supaya aman, mudah dilakukan pemantauan. Penyimpanan obat
digolongkan berdasarkan
a) Bahan baku disusun seara abjad
dan dipisahkan antara serbuk, airan, setengah padat.
b) ;bat jadi disusun menurut abjad
atau menurut pabrik atau berdasarkan bentuk sediaan.
) Pembalut.
29
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
30/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
d) Barang%barang yang mudah
terbakar.
e) ;bat%obat yang mudah rusak atau
mudah meleleh pada suhu kamar disimpan dalam almari es.
f) Penyimpanan obat narkotika
dilakukan di dalam almari khusus sesuai persyaratan Peraturan
en"es o. 271enkes1Per11#97.
g) Penyusunan obat dalam persediaan,
diatur menurut golongan seara sistematis alfabetis, dapat pula
diatur seara menurut pabrik.
h) ++; ( Fir"t n Fir"t Out ) dan
+3+; ( Fir"t E*!ired Fir"t Out ) (Anief, 200).
;bat digudang disimpan dengan ara menyimpan di rak terbuka
atau almari dengan rel yang fleksibel1 dapat digeser (sistem tertutup
dan dapat dikuni) (@artono, 200*). Pengeluaran barang di apotek
menggunakan sistem ++; ( Fir"t n Fir"t Out ), demikan pula dengan
obat%obat yang mempunyai !aktu kadaluarsa lebih singkat disimpan
paling depan yang memungkinkan diambil terlebih dahulu ( Fir"t
E*!ired Fir"t Out atau +3+;) (Anonim, 200$).
;bat atau bahan obat harus disimpan dalam !adah asli dari
pabrik. &alam keadaan darurat, maka dapat dipindahkan pada !adah
lain, maka harus diegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis
informasi yang jelas pada !adah baru, !adah sekurang%kurangnya
menurut nomor batch dan tanggal kadaluarsa dan semua bahan obat
harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak, dan menjamin
kestabilan bahan. Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan
dan memelihara dengan ara menempatkan obat%obatan yang diterima
pada tempat yang dinilai aman dari penurian serta gangguan fisik
yang dapat merusak mutu obat. "egiatan penyimpanan obat meliputi
a) Pengaturan tata ruang
30
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
31/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
"emudahan dalam penyimpanan, penyusunan, penarian dan
penga!asan obat%obat, memerlukan pengaturan tata ruang gudang
yang baik. +aktor%faktor yang diperlukan dalam meranang gudang
adalah kemudahan bergerak, sirkulasi udara yang baik, rak dan
!allet , kondisi penyimpanan khusus, dan penegahan kebakaran.
b) Penyusunan stok obat
'istem penyimpanan barang di apotek terdiri atas
(#) Berdasarkan bentuk sediaan.
(2) Berdasarkan farmakoterapi.
(*) Berdasarkan al!habeti".
($) ++; ( Fir"t n Fir"t Out ).
() +3+; ( Fir"t E*!ired Fir"t Out ).
;bat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis. ntuk
memudahkan pengendalian stok, maka dilakukan langkah%langkah
sebagai berikut
(#) enggunakan prinsip ++; dalam penyusunan obat yaitu yang
masa kadaluarsanya lebih a!al atau yang diterima lebih a!al
harus digunakan lebih a!al sebab umunya obat yang datang
lebih a!al biasanya juga diproduksi lebih a!al dan umurnya
relatif lebih tua dan masa kadaluarsanya mungkin lebih a!al.
(2) &isusun obat dalam kemasan besar di atas !allet seara rapi dan
teratur.
(*) enggunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika.
Penyimpanan obat narkotika dilakukan dalam almari khusus
sesuai persyaratan yang ada, hal tersebut untuk menghindari
penyalahgunaan obat narkotika.
($) ;bat yang dipengaruhi oleh temperatur, udara, ahaya dan
mudah terkontaminasi bakteri disimpan ditempat yang sesuai.
() ;bat disimpan dalam rak dan diberikan nomor kode, dan
dipisahkan obat dalam dengan obat untuk pemakaian luar.
31
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
32/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
() &iantumkan nama masing%masing obat pada rak dengan rapi.
() Apabila persediaan obat ukup banyak, maka obat dibiarkan
tetap dalam boks masing%masing, diambil seperlunya.
(7) ;bat%obatan yang mempunyai batas !aktu pemakaian perlu
dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu berada di
belakang sehingga obat dapat dimanfaatkan sebelum masa
kadaluarsa habis (Anonim, 200$).
) Penatatan stok obat
+ungsi kartu stok adalah untuk menatat mutasi obat
(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa). "artu
stok diletakkan bersamaan1berdekatan dengan obat yang
bersangkutan. 'etiap terjadi mutasi obat, langsung diatat dalam
kartu stok. Penatatan dilakukan seara rutin dari hari ke hari. 8iap
lembar kartu stok hanya diperuntukkan menatat data mutasi #
jenis obat. Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap
akhir bulan. &ata pada kartu stok digunakan untuk menyususn
laporan, perenanaan pengadaan distribusi dan sebagai pembanding
terhadap keadaan fisik obat dalam tempat penyimpanannya.
d) Pengamatan mutu obat
utu obat yang disimpan di gudang dapat mengalami
perubahan baik fisik maupun kimia!i. Perubahan mutu obat dapat
diamati seara 6isual dan dilihat !aktu kadaluarsa (e*!ired date).
2) Pengelolaan Psikotropika
Pasal #$ omor tahun #99 tentang Psikotropika ayat 2
bah!a penyerahan psikotropika oleh apotek hanya dilakukan kepada
apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter,
pasien dengan resep dokter. Penatatan dan pelaporan terhadap
pengelolaan psikotropika diatur dalam Pasal ** omor tahun
#99, yakni pabrik obat, PB+, sarana penyimpanan sediaan farmasi,
32
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
33/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter,
lembaga penelitian dan1atau lembaga pendidikan !ajib membuat dan
menyimpan atatan mengenai kegiatan masing%masing yang
berhubungan psikotropika (Anonim, #99).
Pemusnahan psikotropika terdapat pada Pasal * ayat #
omor tahun #99 yakni pemusnahan psikotropika dilaksanakan
dalam hal berhubungan dengan tindak pidana dan diproduksi tanpa
memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, kadaluarsa, dan tidak
memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan1atau
untuk kepentingan ilmu pengetahuan (Anonim, #99).
omor tahun #99 ini tidak mengatur seara detail
tentang ara pemusnahan psikotropika. Pasal #2 ayat 2 Peren"es
omor 922 tahun #99* menyebutkan bah!a 4'ediaan farmasi yang
karena suatu hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan,
harus dimusnahkan dengan ara dibakar atau ditanam atau dengan
ara lain yang ditetapkan oleh enteri (Anonim, #99).
*) Pengelolaan arkotika
8empat penyimpanan narkotika diatur dalam Pasal
Peren"es omor 27 tahun #97, yakni
a)Apotek dan rumah sakit harus memiliki tempat khusus untuk
menyimpan narkotika.
b)8empat khusus pada ayat # harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut
#) @arus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
2) @arus mempunyai kuni yang kuat
*) &ibagi dua masing%masing dengan kuni yang berlainan,
bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin, petidin
dan garam%garamnya, serta persediaan narkotika, bagian kedua
dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai
sehari%hari.
33
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
34/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
$) Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari berukuran
kurang dari $0J70J#00 m, maka lemari tersebut harus dibaut
pada tembok atau lantai (Anonim, #97).
Pemusnahan narkotika diatur dalam Pasal 0 dan # omor
22 tahun #99 tentang arkotika.
a) Pasal 0 4Pemusnahan dilakukan dalam hal diproduksi tanpa
memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak
dapat digunakan dalam proses produksi, kadaluarsa, tidak
memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dan
atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, atau berkaitan dengan
tindak pidana5.
b) Pasal #
Ayat # 4Pemusnahan narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal
0 huruf a, b, dan dilaksanakan oleh Pemerintah, orang, atau
badan yang bertanggung ja!ab atas produksi dan atau peredaran
narkotika, sarana kesehatan tertentu, serta lembaga ilmu
pegetahuan tertentu serta disaksika oleh pejabat yang ditunjuk
enteri "esehatan.5
Ayat 2 Pemusnahan sebagaimana dimaksud ayat (#) dilakukan
dengan pembuatan berita aara yang sekurang%kurangnya memuat
nama, jenis, sifat, dan jumlah, keterangan tempat, jam, hari,
tanggal, bulan, dan tahun dilakukan pemusnahan, dan tanda tangan
dan identitas lengkap pelaksana dan pejabat yang menyaksikan
pemusnahan.
Ayat * "etentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata ara
pemusnahan narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (#)
diatur dengan keputusan enteri "esehatan.
$) Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan barang dapat dilakukan dengan
beberapa ara antara lain
34
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
35/97
Tata Usaha Asisten Apoteker
Pelayanan dan Pemberian esep
Pet!"as #!dan"
$arya%an Pembant!
&!r! esep
'endahar
$asir($asir )
Apoteker Pendampin"
Apoteker Pen"elola Apotek
*APA+
Pemilik ,arana Apotek
*P,A+
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
a) embandingkan jumlah pembelian dengan penjualan tiap bulan
agar stok obat di gudang tetap.
b) "artu gudang, untuk menatat mutasi per item. "artu gudang
disimpan dalam gudang, dengan melihat dan mengetahui mutasi
obat pada kartu gudang, maka dapat direnanakan pembelian
barang selanjutnya. "emudian dapat dilihat hubungan antara
penga!asan obat1dagangan di gudang dengan pembelian yang
dilakukan.
) Fara de%ecta yang sistematis, agar ketersediaan obat1barang dan
stok dapat terpenuhi. Buku tersebut menatat nama obat1barang
yang habis atau yang harus segera dipesankan.
". Suppo!t$2 Maa2emet : O!2a$&a&$9 S$&tem I8o!ma&$ Maa7eme
;SIM
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
36/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
Gam=a! 1. St!utu! O!2a$&a&$ Apote ;A$e89 M.9 "//1<
=. S$&tem I8o!ma&$ Maa7eme ;SIM<enghadapi persaingan yang semakin tajam, perusahan
memerlukan informasi yang lengkap, epat dan akurat mengenai
konsumen, pesaing, pemasok dan berbagai hal yang ada di mar#et !lace
yang berpengaruh seara langsung maupun tidak langsung pada
pemasaran suatu perusahaan. &i era teknologi informasi dan komunikasi,
mengelola bisnis tidak bisa dipisahkan dengan mengelola informasi.
Persaingan bisnis di masa depan termasuk pada bisnis farmasi akan
sangat ditentukan oleh kualitas dan kapabilitas dalam penerapan
manajemen sistem informasi ('ampurno, 2009).
'istem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan
data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan bila
dipandang perlu dengan maksud memberikan data kepada manajemen
setiap !aktu yang diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun
yang bersifat e#"tern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka
menapai tujuan organisasi. &engan sendirinya data tersebut oleh
manajemen diolah lebih dahulu menjadi informasi. ntuk kelanaran
pengelolaan apotek diperlukan sistem administrasi yang baik dan teratur.
"egiatan yang dilakukan oleh bagian administrasi meliputi antara lain
#. "esekretariatan
8ugas ini meliputi surat menyurat dan pembuatan laporan. -aporan
yang dibuat meliputi penerimaan dan pengeluaran obat narkotika dan
psikotropika, penggunaan ;CA, penggunaan obat generik berlogo
36
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
37/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
dan laporan tenaga kerja yang ada. "elengkapan yang diperlukan
adalah buku agenda, buku ekspedisi, blanko surat menyurat dan lain%
lain.
2. Pembuatan dan pengiriman laporan
Bagian administrasi bertugas membuat laporan, meliputi
a) -aporan statistik resep dan obat generik berlogo
b) -aporan penggunaan narkotika
) -aporan penggunaan psikotropika
d) -aporan ketenagakerjaan setiap # tahun
*. n6entarisasi
8ujuan adalah untuk mengetahui kekayaan apotek yang tertanam pada
barang tetap. ilai barang%barang in6entaris akan berkurang tiap
tahunnya karena penyusutan, besarnya penyusutan tergantung jenis
barang berdasarkan manfaat dan lama !aktu pemakaian. Fatatan
in6entarisasi meliputi tanggal pembelian, nama barang dan
spesifikasinya, jumlah, harga pembelian per unit serta nilai
penyusutannya.
$. Administrasi kepega!aian
enatat biodata masing%masing pega!ai apotek meliputi nama,tempat dan tanggal lahir, alamat, tanggal mulai bekerja, uti serta
absensi.
. Administrasi pengadaan atau pembelian
"elengkapan administrasi adalah bukti%bukti pembelian, blanko
pemesanan dan buku defekta.
. Administrasi pergudangan
"elengkapan administrasi pergudangan meliputi kartu stok dan kartu
"telling .
. Administrasi penjualanAdministrasi penjualan mengatur penetapan harga jual, mengajukan
harga pena!aran, mengatur penagihan dan penerimaan piutang.
"elengkapan administrasi adalah nota penjualan tunai, faktur, daftar
harga dan harga penjualan harian yang menatat penjualan setiap hari
baik melalui resep maupun penjualan bebas.
7. Administrasi pembukuan diperlukan untuk menampung
seluruh kegiatan perusahaan dan menatat transaksi%transaksi yang
37
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
38/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
telah dilaksanakan. Bagian administrasi mempunyai tugas membuat
laporan dan pembukuan sebagai berikut E
a) Buku "as
Buku kas digunakan untuk menatat semua transaksi dengan uang
tunai, penerimaan sebelah kiri dan pengeluaran di sebelah kanan.
Pembukuan kas dibuat dalam * (tiga) maam yaitu harian, bulanan
dan tahunan. Penerimaan meliputi
#) Penjualan obat dengan resep dan tanpa resep
2) &iskon pembelian barang dari PB+
*) /etur obat$) Pajangan iklan1di"!la
) 8agihan piutang
Pengeluaran meliputi
#) Administrasi
Pembelian buku%buku, blanko%blanko, tinta !rint dan alat%alat
tulis.
2) /umah tangga
Berupa keperluan rumah tangga seperti beras, gula, teh,
sumbangan dan lain%lain.
*) Pemeliharaan in6entarisisalnya perbaikan AF, komputer, motor, plangisasi gedung.
$) Pembelian barang dagangan
Pembelian ke PB+ ataupun beli ke apotek lain
) "esejahteraan dan upah
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
39/97
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
40/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
sesuai bidang keahliannya sehingga diharapkan dapat bekerja seara
maksimal. 8enaga yang umumnya dibutuhkan di apotek adalah
1. 8enaga ahli di bidang farmasi (profesional)
". 8enaga administrasi
(. 8enaga pembantu (pendidikan umum)
"erja sama yang baik antara tenaga kerja perlu diiptakan untuk
ter!ujudnya suasana kerja yang aman dan nyaman. /asa ikut memiliki
juga perlu ditumbuhkan sehingga karya!an akan merasa terpanggil
untuk memajukan apotek. Pembagian tugas yang jelas diperlukan, agar
setiap karya!an tahu akan tugas dan tanggung ja!abnya serta rasa saling
memperayai juga diperlukan pada setiap karya!an, sehingga tugas dan
tanggung ja!ab dapat dilaksanakan dengan baik. 'umber daya manusia
yang ada di apotek dan tugasnya masing%masing adalah
#. Apoteker
&alam "eputusan enteri "esehatan o. * tahun 20#$ tentang
'tandar Pelayanan "efarmasian di Apotek, Apoteker di apotek senantiasa dapat melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai (perenanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, penatatan
dan pelaporan) dan melakukan pelayanan farmasi klinik (pengkajian
resep, dispensing, P;, konseling, pelayanan kefarmasian di
rumah1home !harmac care, pemantauan terapi obat, dan monitoring
efek samping obat). &i apotek, apoteker dapat bertugas sebagai
#) Apoteker Pengelola Apotek (APA), adalah apoteker yang telah
diberi 'urat ?in Apotek ('A). 'etiap satu apotek harus memiliki #
(satu) orang APA dan seorang apoteker hanya dapat menjadi APA
di satu apotek saja.
2) Apoteker Pendamping (Aping), adalah apoteker yang bekerja di
apotek disamping APA dan atau menggantikannya pada jam%jam
tertentu pada hari buka apotek. enurut "eputusan enteri
"esehatan o. #**2 tahun 2002 pasal #9 Apabila APA
40
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
41/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
berhalangan hadir pada jam buka apotek, maka harus menunjuk
Apoteker Pendamping. Apabila APA tidak dapat selalu ada di
apotek selama jam buka apotek, maka apoteker pendamping dapat
menggantikannya.
*) Apoteker pengganti, adalah apoteker yang menggantikan APA
selama APA tersebut tidak berada di tempat lebih dari * (tiga) bulan
seara terus%menerus, telah memiliki '" dan tidak bertindak
sebagai APA di apotek lain (@artini dan 'ulasmono, 200).
8ugas dan ke!ajiban Apoteker Pengelola Apoteka) emimpin seluruh kegiatan apotek, termasuk
mengkoordinasi dan menga!asi kerja ba!ahannya, mengatur
jad!al kerja, pembagian tugas dan tanggung ja!ab, serta
bertanggung ja!ab mengenai pajak.
b) 'eara aktif berusaha dalam bidang tugasnya untuk
meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha apotek.
) engatur dan menga!asi penyimpanan serta
kelengkapan sesuai dengan persyaratan farmasi terutama dalam bidang peraikan.
d) emelihara buku harga dan kalkulasi harga obat yang
akan dijual sesuai dengan kebijaksanaan harga yang ditetapkan.
e) embina dan memberi petunjuk teknis farmasi kepada
asisten apoteker dalam pemberian informasi kepada pasien.
f) Bersama dengan administrasi menyusun laporan
manajerial dan pertanggungja!aban.
g) empertimbangkan usul%usul dan saran%saran baik dari
ba!ahan maupun dari rapat pemegang saham, untuk memperbaiki
pelayanan dan kemajuan apotek.
h) engatur dan menga!asi pengamanan hasil penjualan
(transaksi) tunai setiap hari (@artini dan 'ulasmono, 200).
'eorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertanggung ja!ab
dalam
#. Bidang keuangan penggunaan seara efisien, pengamanan dan
kelanaran.
41
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
42/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
2. Bidang persediaan barang pengadaan barang, ketertiban
penyimpanan dan kelanaran distribusinya.
*. Bidang in6entaris penggunaan seara efisien, pemeliharaan dan
pengamanannya.
$. Bidang personalia kenyamanan kerja dan efisiensi.
. Bidang umum kelanaran, penyimpanan dan pengamanan
dokumen
Apoteker Pengelola Apotek mempunyai !e!enang untuk
memimpin seluruh kegiatan apotek, antara lain mengelola kegiatan
pelayanan kefarmasian dan karya!an yang menjadi ba!ahannya di
apotek, sesuai petunjuk dari pimpinan apotek dan peraturan
perundang%undangan.
Apoteker pendamping (Aping) bertugas dan ber!e!enang
melakukan tugas%tugas dari APA selama APA tidak berada ditempat
pada jam buka apotek. &an mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
profesinya, memberikan informasi obat kepada pasien maupun pada
petugas apotek yang lain. engelola penggunaan narkotika dan
psikotropika termasuk pembuatan laporannya. Adapun tanggung
ja!ab Aping adalah bertanggung ja!ab kepada APA sesuai dengan
tugas yang diserahkan kepadanya. Bertanggung ja!ab terhadap
penjualan obat bebas, ;CA, psikotropika dan narkotika. Bertanggung
ja!ab terhadap penyimpanan resep dengan mengelompokkan resep
tiap bulan dan membuat laporan penggunaan obat kepada APA setiap
bulannya. Bertanggung ja!ab terhadap seluruh kegiatan kefarmasian
yang dilakukan di apotek dan bertanggungja!ab untuk menyelesaikan
tugas pelayanan kefarmasian sesuai dengan batas pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya.
2. Asisten Apoteker (AA)
enurut "eputusan enteri "esehatan o. 9 tahun 200*
tentang /egistrasi dan ?in "erja Asisten Apoteker, 4Asisten Apoteker
adalah tenaga kesehatan yang berija?ah 'ekolah Asisten
Apoteker1'ekolah enengah +armasi, Akademi +armasi >urusan
42
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
43/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
+armasi, Politeknik "esehatan, Akademi Analis +armasi dan akanan
>urusan Analis +armasi dan akanan Politeknik "esehatan sesuai
peraturan perundang%undangan yang berlaku5. AA tidak harus ada di
apotek, yang harus ada adalah APA. Pada pasal 22 ayat 2 Permenkes
o. 922 tahun #99* 4Asisten Apoteker melakukan pekerjaan
kefarmasian di apotek di ba!ah penga!asan Apoteker5.
8ugas Asisten Apoteker
a) engerjakan sesuai dengan profesinya sebagai asisten apoteker
b) ampu dalam hal tertentu menggantikan pekerjaan sebagai penjual
obat bebas dan juru resep.
8anggung ja!ab Asisten Apoteker adalah mempertanggung ja!abkan
seluruh tugas yang diserahkan kepadanya tanpa ada kesalahan,
kehilangan, kerusakan, kekeliruan kepada APA. Asisten Apoteker
ber!enang menyelesaikan tugas pelayanan kefarmasian sesuai dengan
batas pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
*. Bagian Administrasi
8ugas dan ke!ajiban bagian administrasi
a) embuat laporan harian yaitu penatatan penjualan kredit, penatatan pembelian yang diookkan dengan buku penerimaan
barang di gudang, penatatan hasil penjualan dan tagihan serta
pengeluaran setiap hari
b) embuat laporan bulanan, yaitu realisasi data untuk pimpinan
apotek, membuat daftar gaji dan pajak
) embuat laporan tahunan tutup tahun (membuat neraa laba%rugi)
d) 'urat menyurat
Bagian administrasi bertanggung ja!ab kepada APA sesuai tugas yang
diberikan kepadanya. Ce!enang bagian administrasi adalah
melaksanakan semua kegiatan administrasi pembukuan dengan
petunjuk%petunjuk dari APA dan peraturan perundang%undangan yang
berlaku.
$. Bagian "euangan
8ugas dan ke!ajiban bagian keuangan
a) enatat pengeluaran uang setelah dihitung terlebih dahulu, juga
pengeluaran uang yang harus dilengkapi dengan kuitansi, nota dan
43
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
44/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
tanda setoran yang sudah diparaf oleh APA atau petugas yang
ditunjuk.
b) enyetorkan dan atau mengambil uang baik dari kasir atau dari
bank.
) Bagian keuangan bertanggung ja!ab kepada APA atas kebenaran
jumlah uang yang diperayakan kepadanya.
Ce!enang bagian keuangan adalah untuk melaksanakan kegiatan arus
uang sesuai dengan petunjuk%petunjuk dari APA.
. >uru /esep (/eseptir)
Bertugas membantu Asisten Apoteker dalam menyelesaikan resep
raikan sesuai petunjuk Asisten Apoteker atau APA. >uru resep
mempunyai !e!enang untuk menyelesaikan resep raikan sesuai
dengan prosedur yang benar
. Pembantu mum
8ugas dan ke!ajibannya adalah
a) embantu asisten apoteker dalam menyiapkan resep obat raikan
termasuk membeli obat ke apotek lain
b) enyusun, menata dan membersihkan obat%obatan yang ada di
etalase dari debu%debu dan kotoran setiap harinya) embantu dalam segala bidang yang memerlukan bantuan dan
membersihkan lingkungan yang ada di sekitar apotek
d) embuka dan menutup apotek setiap pagi dan malam, tidak lupa
untuk mengeek dan memastikan semua pintu rolling door sudah
terkuni dengan baik (Anief, ., 200#).
#. Keua2a
"euangan merupakan faktor penentu, perlu adanya sistem kontrol
dan pembagian tugas. Bendahara mengontrol dan menerima setoran dari
kasir di bagian muka apotek mengenai hasil penjualan tunai dan dari
administrasi piutang hasil tagihan piutang (Anief, 200).
"ontrol pemasukan uang, bendahara dibantu administrasi
mengontrol tagihan piutang dan dari penjualan tunai harian, pengontrolan
dapat menggunakan alat kas register. elakukan e6aluasi hasil
penjualan dan penatatan dilakukan seara efektif dan efisien tapi mudah,
sederhana, dan reliable terhadap masalah keuangan. Bendahara tidak
44
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
45/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
berhak mengeluarkan uang tanpa ada persetujuan dari atasan, tugas
bendahara adalah menerima dan menatat uang masuk (Anief, 200).
-aporan keuangan yang terdapat di apotek meliputi
#) -aporan -aba%/ugi
-aporan laba%rugi (lo"" and !ro%it "tatement ) adalah laporan
yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi
yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. -aporan laba%rugi
berisi hasil penjualan, pembelian, @PP, biaya operasional, laba kotor,
laba bersih usaha, laba bersih sebelum pajak, laba bersih setelah pajak,
pendapatan non usaha, dan pajak.
2) eraa Akhir 8ahun
eraa (balance "heet ) adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang posisi akti6a, utang, dan modal pada !aktu tertentu.
eraa adalah laporan kondisi keuangan perusahaan yang disusun
seara sistematis. "omponen neraa terdiri dari akti6a dan pasi6a.
ilai akti6a dan pasi6a selalu dalam keadaan seimbang. Pada kolom
akti6a terdiri dari semua barang dan kekayaan yang dimiliki
perusahaan, yaitu akti6a lanar (kas dan bank, surat berharga, piutang
dagang, persediaan dan biaya dibayar dimuka), in6estasi (penanaman
modal dalam jangka !aktu panjang), akti6a tetap (gedung, tanah,
mobil, mesin, peralatan kantor), akti6a yang tidak ber!ujud (hak
paten yang dimiliki oleh suatu perusahaan, merk dagang, dan hak
ipta). Pada kolom pasi6a terdiri dari ke!ajiban lanar (hutang,pajak
penghasilan yang belum dibayar, dan lain%lain), ke!ajiban jangka
panjang, modal sendiri dan ke!ajiban lain%lain
*) -aporan tang%Piutang
Buku yang berisi laporan utang yang dimiliki apotek selama satu
tahun dan berisikan laporan piutang yang ditimbulkan karena transaksi
yang belum lunas dari pihak lain kepada apotek selama satu tahun.
-aporan hutang adalah laporan yang berisi tentang ke!ajiban kita
45
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
46/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
terhadap pihak lain (misalnya terhadap PB+). -aporan piutang adalah
suatu laporan, yang berisi tentang ke!ajiban langganan atau
konsumen kepada apotek. Barang sudah diba!a oleh pelanggan atau
konsumen tetapi pembayaran dilakukan seara kredit. Pelanggan
biasanya diberi !aktu *0, 0, atau 90 hari untuk membayar hutang
tersebut.
$) Buku "as
Buku yang berisi segala informasi yang berkaitan dengan keluar
masuknya uang yang dimiliki perusahaan selama periode tertentu.
Buku kas berisi tentang keterangan keluar masuknya uang, debet,
kredit, dan saldo.
) -aporan perubahan modal
-aporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat
operasi perusahaan pada satu periode akuntansi tertentu. -aporan
perubahan modal merupakan pelengkap dari laporan laba%rugi.
) Analisa pengelolaan uang
Analisis finansial diperlukan dalam pengelolaan usaha atau
perusahaan gunanya untuk mengetahui keadaan perusahaan,
pembuatan renana pembelanjaan atau renana lain, kontrol operasi
perusahaan dan penentuan nilai perusahaan (Anief, 200).
'uatu perusahaan yang dapat memenuhi ke!ajiban jangka
pendek, yaitu menunjukkan likuiditas yang baik, belum berarti
usahanya sukses. ;leh karena itu, perlu mengetahui sumber modal
kerja yang menyebabkan dana yang tersedia bertambah atau
berkurang. Penilaian perusahaan yang sering dilakukan ialah dengan
perbandingan antara lain
a) /asio jangka pendek, adalah untuk mengetahui
tingkat likuiditas, dengan membandingkan akti6a lanar yang
tersedia terhadap hutang jangka pendek, yang tertulis dalam jangka
46
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
47/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
!aktu tertentu. 'eara teoritis perbandingan kurang dari 2 dengan #
dinilai kurang memuaskan.
b) Perputaran barang dagangan, adalah perbandingan
harga pokok barang yang terjual selama setahun dengan persediaan
rata%rata barang dagangan.
) Perputaran akti6a, digunakan untuk mengetahui
besarnya penjualan selama setahun dibanding dengan akti6a
perusahaan.
d) argin, adalah perbandingan antara penghasilan
bersih dengan jumlah penjualan.
e) /entabilitas H return on inve"tment + earning
!ower , perbandingan antara pendapatan bersih dengan akti6a bersih
rata%rata yang digunakan.
f) rea# event !oint , untuk mengetahui kelangsungan
hidup suatu usaha dengan omset berapa yang harus diapai,
penentuan harga berapa dengan biaya perusahaan yang ada tidak
akan menderita kerugian (Anief, 200).
(. Ete!p!eue!&h$p : Stu#$ Ke'a5aa
Perenanaan merupakan hal terpenting yang perlu dilakukan sebelum
apotek mulai didirikan dan dikelola. &idalam perenanaan pendirian apotek
perlu dilakukan studi kelayakan. 'tudi kelayakan pendirian apotek adalah
suatu ranangan seara komprehensif segala sesuatu tentang renana
pendirian apotek baru untuk dapat melihat kelayakan usaha baik ditinjau
dari pengabdian profesi maupun dari sisi ekonominya. 8ujuan dilakukannya
studi kelayakan adalah untuk menghindari terjadinya penanaman modal
yang tidak efektif dan untuk meyakinkan bah!a semua sumber daya dan
keahlian yang dimiliki dapat digunakan untuk mendirikan dan menjalankan
sebuah apotek, serta mempertahankan kelangsungan hidup apotek. Beberapa
pertimbangan dalam studi kelayakan, yaitu
47
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
48/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
a. -okasi (kepadatan, jumlah penduduk dan tingkat sosial ekonomi
masyarakat).
b. 'arana pelayanan kesehatan seperti adanya praktek dokter, rumah
sakit, poliklinik dan puskesmas.
. Pola penyakit masyarakat setempat
d. >angkauan kemudahan transportasi
e. $ompetitor apotek lain-
&alam studi kelayakan dilakukan tinjauan terhadap aspek%aspek
berikut
a. Aspek Pasar
Analisa pasar dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pasar yang akan
menyerap usaha yang akan dilakukan. &alam hal pendirian apotek maka
perlu diperkirakan jumlah resep yang dapat diserap dari masing%masing
praktek dokter, poliklinik, atau rumah sakit di sekitar lokasi apotek, harga
obat tiap resep dan keadaan penduduk disekitar apotek meliputi jumlah
penduduk, tingkat sosial ekonomi, budaya untuk berobat dan tingkat
pendidikan penduduk. b. Aspek "euangan
Berkaitan dengan besarnya modal yang akan ditanamkan dan berapa
lama in6estasi1modal yang ditanamkan tersebut akan kembali.
. Aspek 8eknis
&alam pengelolaan apotek Apoteker Pengelolaan Apotek (APA)
merupakan penanggung ja!ab teknis farmasi diapotek, yang sehari%hari
dibantu oleh Asisten Apoteker.
d. Aspek anajemen
&iperlukan ob de"cri!tion yang jelas bagi masing%masing karya!an
untuk dapat memahami tugas dan tanggung ja!abnya agar manajemen
apotek dapat berjalan dengan baik.
e. Aspek 'osial 3konomi
&itinjau dari aspek sosial ekonomi renana pendirian apotek akan ukup
menguntungkan, karena memerlukan tenaga kerja yang berarti akan
48
8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt
49/97
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII
BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN
APOTEK GENDHENG AFIAT
Periode FEBRUARI 2015
membuka lo!ongan pekerjaan bagi masyarakat dan mengurangi
pengangguran serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
f. Analisa &ak -ingkungan
&alam kegiatannya apotek dapat menghasilkan limbah sehingga harus
perlu memperhatikan aspek dampak lingkungan. -imbah yang
dihasilkan, berupa limbah padat seperti karton, dan plastik kemasan obat.
&alam pembuangan1pemusnahan limbah%limbah tersebut harus
diperhatikan juga aspek dampak lingkungan sehingga tidak mengganggu
lingkungan.
Beberapa pertimbangan dalam studi kelayakan yang harus
diperhatikan adalah kepadatan penduduk, pelayanan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, praktek dokter s!asta, apotek yang sudah ada), tingkat
kehidupan, tingkat kesehatan dan ti