BAB-I lap pkpa apt

  • Upload
    dita-

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    1/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya

     praktek kefarmasian seorang apoteker. Pekerjaan kefarmasian yang dapat

    dilakukan di apotek meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan

    farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau

     penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan

    informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan bahan obat

    tradisional (Anonim, 2009). Berbagai maam kegiatan pengelolaan dan

     pelayanan kesehatan dapat dilakukan di apotek, hal ini merupakan salah satu

    upaya apoteker menjalankan peranannya dalam upaya peningkatan drajat

    kesehatan.

    Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan

     bertanggung ja!ab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi

    dengan maksud untuk menapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu

    kehidupan pasien (Anonim, 2009). Berdasarkan ruang lingkupnya pelayanan

    kefarmasian di apotek terdiri dari kegiatan manajerial yang berupa pengelolaan

    sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dan pelayanan

    farmasi klinik. "eseluruhan dari kegiatan tersebut harus didukung dengan

    sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang memadai (Anonim,

    20#$).

    Berdasarkan ke!enangan pada peraturan perundang%undangan,

     pelayanan kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya

     berfokus pada pengelolaan obat (drug oriented) yang berkembang menjadi

     pelayanan yang komprehensif meliputi pelayanan obat dan pelayanan farmasi

    klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. &alam

    melakukan peranannya dalam usaha peningkatan kesehatan seorang apoteker 

    harus bekerja berdasarkan standard pelayanan kefarmasian dengan tujuan

    untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum

     bagi tenaga kefarmasian dan melindungi pasien dan masyarakat dari

    1

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    2/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     penggunaan obat yang rasional dalam rangka keselamatan pasien (Anonim,

    20#$).

    'ejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi ilmu pengetahuan di

     bidang kefarmasian telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan kefarmasian

    dari pengelolaan obat sebagai komoditi kepada pelayanan yang kompehensif 

    (pharmaeutial are) dalam pengertian tidak saja sebagai pengelola obat

    namun dalam pengertian yang lebih luas menakup pelaksanaan pemberian

    informasi untuk mendukung penggunaan obat yang benar dan rasional,

    monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir, serta

    kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan. &alam menjalankan kegiatan

     pharmaeutial yang berbasis pada kebutuhan pasien dibutuhkan ketrampilan

    yang handal bagi seorang apoteker untuk menggali permasalahan serta

    memberikan terapi yang tepat. Praktek kerja profesi apoteker diharapkan dapat

    memberikan gambaran sekaligus sarana pelatihan bagi apoteker muda untuk 

    menempuh lapangan yang sesungguhnya. Praktek kerja profesi apoteker 

    dilaksanakan agar para apoteker muda benar%benar siap untuk menjalani perannya sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan di lapangan.

    B. TUJUAN PKPA

    Praktek "erja Profesi Apoteker (P"PA) yang dilaksanakan di apotek 

    memiliki tujuan untuk

    #. eningkatkan pemahaman apoteker muda tentang peran, fungsi, dan

    tanggung ja!ab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di apotek.

    2. embekali apoteker muda agar memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap

     perilaku serta !a!asan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek 

     profesi dan pekerjaan kefarmasian di apotek.

    *. emberi kesempatan kepada apoteker muda untuk melihat dan mempelajari

    strategi dan pengembangan praktek profesi apoteker di apotek.

    $. emberi gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan

    kefarmasian di apotek.

    C. MANFAAT PKPA

    2

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    3/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    Pelaksanaan Praktek kerja Profesi Apoteker (P"PA) diharapkan dapat

    memberikan manfaat bagi para Apoteker muda berupa

    #. engetahui, memahami tugas dan tanggung ja!ab apoteker dalam

    menjalankan praktek kefarmasian di Apotek.

    2. endapatkan pengalaman praktis mengenai praktek kefarmasian di apotek.

    *. endapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek.

    $. eningkatkan rasa peraya diri untuk menjadi apoteker yang profesional.

    BAB II

    3

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    4/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. ETIKOLEGAL

    1. Sumpah Apotee!

    Apoteker adalah suatu profesi yang mempunyai keahlian dan

    ke!enangan di bidang kefarmasian baik di apotek, rumah sakit, industri,

     pendidikan, dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang

    kefarmasian. Pendidikan Apoteker dimulai dari pendidikan sarjana '#

    +armasi kurang lebih empat tahun, ditambah satu tahun pendidikan profesi

    apoteker. Apoteker di ndonesia bernaung diba!ah organisasi profesi

    Apoteker yang disebut katan Apoteker ndonesia (A). 'eorang apoteker 

    yang baru lulus uji kompetensi akhir juga disumpah seperti profesi

    kesehatan lainnya seperti dokter.

    -afal 'umpah Apoteker yang disahkan pada tanggal 20 'eptember 

    #92 oleh Presiden pertama /epublik ndonesia r. 'ukarno dalam Peraturan

    Pemerintah o. 20 tahun #92 tentang lafal sumpah1janji Apoteker adalah

    sebagai berikut &emi Allah saya bersumpah bah!a

    #)'aya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

    terutama dalam bidang kesehatan

    2)'aya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena

     pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker 

    *)'ekalipun dianam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan

    kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum

     perikemanusiaan$)'aya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik%baiknya sesuai dengan

    martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian

    )&alam menunaikan ke!ajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh%

    sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan "eagamaan,

    "ebangsaan, "esukuan, Politik "epartaian, atau "edudukan 'osial

    )'aya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh%sungguh dan penuh keinsyafan.

    ". Ko#e Et$ Apotee!

    3tika profesi yaitu suatu aturan yang mengatur suatu pekerjaan yang

     boleh atau tidak dilakukan oleh pelaku profesi se!aktu menjalankan praktek 

    4

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    5/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     profesinya. +ilosofi profesi farmasi adalah 4 Pharmaceutical Care5 yang

     perlu diterjemahkan kedalam 6isi, misi dan seterusnya. Pekerjaan profesi

    dilakukan berdasarkan atas standar profesi yang diatur oleh organisasi

     profesinya, serta tata ara lain yang menjamin keseragaman dalam

     pelaksanaan pekerjaannya (Anonim, 200$).

    "ode etik apoteker  adalah salah satu pedoman yang membatasi,

    mengatur, dan sebagai petunjuk bagi apoteker dalam menjalankan

     profesinya seara baik dan benar serta tidak melakukan perbuatan terela.

    Berdasarkan Permenkes o. #7$ tahun #99 pasal #7 disebutkan bah!a

    apoteker harus memahami kode etik apoteker agar terhindar dari perbuatan

    yang melanggar kode etik apoteker .

    8ujuan kode etik profesi Apoteker adalah

    #) enjunjung tinggi martabat profesi.

    2) enjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.

    *) eningkatkan pengabdian kepada para anggota profesi.

    $) eningkatkan mutu profesi, mempunyai profesi organisasi profesional

    yang terjalin erat.

    ) enentukan baku standarnya sendiri.Apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu

    ikatan moral, yaitu "ode 3tik Apoteker ndonesia sesuai dengan "eputusan

    "ongres asional :12009 katan 'arjana +armasi ndonesia omor

    001";

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    6/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    tersebut apoteker di dalam pengabdian profesinya berpedoman pada satu

    ikatan moral yaitu

    BAB I

    KE%AJIBAN UMUM

    Pa&a' 1

    'eorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan

    mengamalkan 'umpah 1 >anji Apoteker.

    Pa&a' "

    'eorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh%sungguh

    menghayati dan mengamalkan "ode 3tik Apoteker ndonesia.

    Pa&a' (

    'eorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai

    kompetensi Apoteker ndonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang

    teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan ke!ajibannya.

    Pa&a' )

    'eorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di

     bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.

    Pa&a' *

    &i dalam menjalankan tugasnya 'eorang Apoteker harus menjauhkan

    diri dari usaha menari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan

    martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.

    Pa&a' +

    'eorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi ontoh yang baik 

     bagi orang lain.

    Pa&a' ,

    'eorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan

     profesinya.

    Pa&a' -

    6

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    7/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    'eorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan

     perundang%undangan di bidang kesehatan pada umumnya dan di bidang

    farmasi pada khususnya.

    BAB II

    KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP PASIEN

    Pa&a'

    'eorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus

    mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak a?asi pasien dan

    melindungi makhluk hidup insani.

    BAB III

    KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJA%AT

    Pa&a' 1/

    'eorang Apoteker harus memperlakukan teman 'eja!atnya

    sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

    Pa&a' 11

    'esama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling

    menasehati untuk mematuhi ketentuan%ketentuan kode 3tik.

    Pa&a' 1"

    'eorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk

    meningkatkan kerjasama yang baik sesama Apoteker di dalam memelihara

    keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa saling

    memperayai di dalam menunaikan tugasnya.

    BAB I0

    KE%AJIBAN APOTEKER TERHADAP

    SEJA%AT PETUGAS KESEHATAN LAIN

    7

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    8/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    Pa&a' 1(

    'eorang Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk 

    membangun dan meningkatkan hubungan profesi, saling memperayai,

    menghargai dan menghormati seja!at petugas kesehatan lain.

    Pa&a' 1)

    'eorang Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau

     perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya

    keperayaan masyarakat kepada seja!at petugas kesehatan lain.

    BAB 0

    PENUTUP

    Pa&a' 1*

    'eorang Apoteker bersungguh%sungguh menghayati dan mengamalkan

    kode etik Apoteker ndonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya

    sehari%hari.>ika seorang Apoteker baik dengan sengaja maupun tak sengaja

    melanggar atau tidak mematuhi kode etik Apoteker ndonesia, maka dia

    !ajib mengakui dan menerima sanksi dari pemerintah, ikatan 1 organisasi

     profesi farmasi yang menanganinya (A) dan

    mempertanggungja!abkannya kepada 8uhan =ang aha 3sa. 'anksi

     pelanggaran kode etik profesi meliputi sanksi moral dan sanksi dikeluarkan

    dari organisasi.

    (. U#a23U#a2 Pe!apotea

    Berdasarkan "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o.

    #**21enkes1'"112002 tentang Perubahan atas Peraturan enteri

    "esehatan /epublik ndonesia o.9221enkes1Per11#99*, Apotek adalah

    suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan

     penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada

    masyarakat (Anonim, 2002).

    "etentuan umum tentang perapotekan di ndonesia telah beberapa kali

    mengalami penyempurnaan. 'ebelum diterbitkan peraturan pemerintah

    /epublik ndonesia o. # 8ahun 2009 maka seara berurutan ada beberapa

    8

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    9/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     peraturan atau keputusan menteri kesehatan yang berkaitan dengan Apotek 

    dan Apoteker, antara lain (@artini dan 'ulasmono)

    a. ndang%undang ;bat "eras ('8. o. $#9 8anggal 22 &esember #9$9)

     b. 'urat 3daran &irektur >enderal Penga!asan ;bat dan akanan o.

    **131'31 8anggal 2$ 'eptember #9* 8entang 'alinan /esep

     arkotika.

    . Peraturan Pemerintah /epublik ndonesia o. 2 8ahun#970 8entang

    Perubahan Pemerintah /epublik ndonesia omor 2 tahun #9 tentang

    Apotek.

    d. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o

    *$1enkes1'"1:1#990 8entang ;bat Cajib Apotek.

    e. Peraturan enteri "esehatan o. 9#91en"es1Per11#99* 8entang

    "riteria obat yang dapat diberikan tanpa resep dokter.

    f. Peraturan enteri "esehatan o. 92$1en"es1Per11#99* 8entang

    &aftar ;bat Cajib Apotek o. 2.

    g. Peraturan enteri "esehatan o. 921en"es1Per11#99* 8entang

    &aftar Perubahan

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    10/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    /epublik ndonesia o. 9221enkes1Per11#99* 8entang ketentuan dan

    tata ara pemberian i?in apotek.

     p. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o. 91enkes1 '"1

    :1200* 8entang /egistrasi dan jin "erja Asisten Apoteker.

    D. Peraturan enteri "esehatan /epublik ndonesia omor * 8ahun 20#$

    8entang 'tandar Pelayanan "efarmasian &i Apotek.

    r. "eputusan enteri "esehatan /epublik ndonesia o. ##91enkes1

    '"1:1200$ 8entang 'tandar Pelayanan +armasi di /umah 'akit.

    s. "eputusan "ongres asional :12009 '+ o. 001"ongres

    :1'+12009 8entang "ode 3tik Apoteker1+armasis ndonesia.t. ndang%undang /epublik ndonesia o. * 8ahun 2009 8entang

     arkotika.

    u. ndang%undang /epublik ndonesia o. * 8ahun 2009 8entang

    "esehatan.

    8ugas dan fungsi apotek terantum dalam Peraturan Pemerintah /

     o. 2 tahun #970 pasal 2 adalah sebagai berikut

    a. 8empat pengabdian profesi Apoteker yang telah menguapkan sumpah

     jabatan.

     b. 'arana farmasi yang melaksanakan peraikan, pengubahan bentuk,

     penampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.

    . 'arana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang

    diperlukan masyarakat seara meluas dan merata.

    Berdasarkan Peratuan enteri "esehatan o. 9221enkes1Per11

    #99* (pasal ) tentang persyaratan Apotek (Anonim, #99*)

    a. ntuk mendapatkan ijin apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerja

    sama dengan pemilik sarana Apotek (P'A) yang telah memenuhi

     persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan

    farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik 

     pihak lain.

     b. 'arana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan

     pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.

    . Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar 

    sediaan farmasi.

    10

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    11/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    "etentuan umum tentang Apotek berdasarkan "epen"es / o.

    #**213"3'1'"112002, adalah sebagai berikut (Anonim, 2002)

    a. 'urat jin Apotek ('A) adalah surat ijin yang diberikan oleh enteri

    kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana

    untuk menyelenggarakan Apotek di suatu tempat tertentu.

     b. Apoteker Pengelola Apotek adalah Apoteker yang telah diberi 'urat jin

    Apotek ('A).

    . Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja di Apotek 

    disamping Apoteker Pengelola Apotek dan1atau menggantikannya pada

     jam%jam tertentu pada hari buka Apotek.

    d. Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan APA selama

    APA tidak berada ditempat lebih dari * bulan seara terus menerus, telah

    memiliki 'urat jin "erja ('") dan tidak bertindak sebagai APA di

    apotek lain.

    e. Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang%

    undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai

    Asisten Apoteker.

    Berdasarkan Peraturan enteri "esehatan o. 9221enkes1Per11

    #99* (pasal ) untuk menjadi Apoteker Pengelola Apotek (APA) harus

    memenuhi persyaratan (Anonim, #99*)

    a. ja?ah telah terdaftar pada &epartemen "esehatan /.

     b. 8elah menguapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.

    . emiliki 'urat jin "erja ('") dari enteri "esehatan.

    d. emenuhi syarat%syarat kesehatan fisik dan mental untuk 

    melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker.e. 8idak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi Apoteker 

    Pengelola Apotek di Apotek lain.

    Berdasarkan PP o.# tahun 2009 pasal 2$ dalam melakukan

    Pekerjaan "efarmasian pada fasilitas Pelayanan "efarmasian, Apoteker 

    dapat (Anonim, 2009E Anonim, 20##)

    a. engangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki 'PA.

    11

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    12/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     b. engganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama

    komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan

    dokter dan1atau pasien.

    . enyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada

    masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan

     perundang%undangan.

    Berdasarkan "eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"11

    2002 (pasal 2), "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota dapat

    menabut surat i?in Apotek apabila (Anonim, 2002)

    a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal

    "eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002.

     b. Apoteker tidak memenuhi ke!ajiban dimaksud dalam pasal #2

    "eputusan enteri "esehatan #**21enkes1'"112002 yang

    menyatakan

    #) Apoteker berke!ajiban menyediakan, menyimpan, dan menyerahkan

    sediaan farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya terjamin.

    2) 'ediaan farmasi yang karena sesuatu hal tidak dapat digunakan lagi atau

    dilarang digunakan, harus dimusnahkan dengan ara dibakar atau ditanam

    atau dengan ara lain yang ditetapkan oleh enteri.

    . Apoteker tidak memenuhi ke!ajiban dimaksud dalam pasal # ayat 2

    "eputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002 yang

    menyatakan Apoteker tidak diijinkan untuk mengganti obat generik 

    yang ditulis didalam resep dengan obat paten.

    d. Apoteker Pengelola Apotek terkena ketentuan dimaksud dalam pasal

    #9 ayat keputusan enteri "esehatan #**21en"es1'"112002

    yang menyatakan apabila Apoteker Pengelola Apotek berhalangan

    melakukan tugasnya lebih dari dua tahun seara terus menerus, 'urat

    jin Apotek atas nama Apoteker bersangkutan tersebut diabut.

    e. 8erjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang%

    undangan, sebagaimana dimaksud dalam pasal *# yaitu pelanggaran

    terhadap ndang%undang o. 22 tahun #99 tentang narkotika,

    ndang%undang o. 2* tahun #992 serta ketentuan peraturan

     perundang%undangan lainnya yang terjadi di apotek dapat dikenakan

    12

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    13/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang%undangan yang

     bersangkutan.

    f. 'urat jin "erja Apoteker Pengelola Apotek diabut.

    g. Pemilik sarana Apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundang%

    undangan di bidang obat.

    h. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal

    "eputusan enteri "esehatan o. #**21en"es1'"112002.

    enurut "eputusan enteri "esehatan o.#**2 tahun 2002

    menyebutkan bah!a apabila APA (Apoteker Pengelola Apotek)

     berhalangan melakukan tugasnya pada jam buka apotek maka APA harus

    menunjuk Apoteker Pendamping. Apabila APA dan Apoteker 

    Pendamping berhalangan juga dalam melaksanakan tugasnya maka APA

    menunjuk Apoteker pengganti (Anonim, 2002)

    Peraturan perundang%undangan yang mengatur tentang tata ara

     pendirian apotek antara lain

    #. Permenkes o. 21enkes1Per11#97# tentang pengelolaan dan

     peri?inan Apotik, beserta keputusan tiga menteri yaknia. "epmenkes o. 271enkes1'"1:1#97# tentang Persyaratan

    Apotek.

     b. "epmenkes o. 291enkes1'"1:1#97# tentang "etentuan dan

    8ata Fara Peri?inan Apotek.

    . "epmenkes o. 2701enkes1'"1:1#97# tentang "etentuan dan

    8ata Fara Pengelolaan Apotek.

    2. Permenkes o. 2$$1enkes1Per1:1#990 tentang ketentuan dan 8ata

    Fara Peri?inan Apotek.

    *. Permenkes o. 9221enkes1Per11#99* tentang "etentuan dan 8ata

    Fara Peri?inan Apotek.

    $. "epmenkes o. #**21enkes1'"112002 tentang perubahan atas

    Permenkes o. 9221enkes1Per11#99* tentang "etentuan dan 8ata

    Fara Peri?inan Apotek.

    13

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    14/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    'eorang apoteker bisa menjalankan sebuah apotek jika telah

    mendapatkan 'A. enurut Permenkes / o. 21enkes1Per1##1#97#

    tentang Pengelolaan dan Peri?inan Apotek, 'A adalah surat i?in yang

    diberikan oleh enteri "esehatan kepada Apoteker untuk mengelola

    apotek.

    Permohonan i?in apotek diajukan oleh apoteker apabila telah

    memenuhi persyaratan sebagai berikut

    #. Perijinan @; (Hinder Ordonantie)  dari Biro Perekonomian di

     pemerintah daerah "abupaten.

    2. emiliki omor Pokok Cajib Pajak (PCP), 'urat "eterangan ?in

    8empat saha 1@; (Hinder Ordonantie)  harus dimiliki terlebih

    dahulu, kemudian diperoleh 'P ('urat ?in saha Perdagangan),

    setelah itu dapat memperoleh PCP.

    *. Persyaratan +isik bangunan (termasuk B dan status tanah1se!a

    atau milik pribadi), etalase dan furnitur, alat meraik dan buku%buku

    standar. 'eara teknis, langit%langit, lantai, 6entilasi serta sanitasi

    harus memenuhi persyaratan higienis dan penerangan yang ukup.

    Bangunan setidaknya terdiri dari ruang tunggu, ruang peraikan,

    gudang, kamar mandi dan tempat penuian. 8empat yang memiliki

    sumber air yang memenuhi syarat kesehatan sesuai ketentuan yang

     berlaku.

    $. Perbekalan farmasi berupa obat, bahan obat, obat asli ndonesia, alat

    kesehatan dan kosmetika.

    . Perlengkapan meliputi

    a. Alat pembuatan, pengelolaan atau peraikan

    #) 8imbangan miligram dengan anak timbangan yang sudah ditera

    minimal # set.

    2) 8imbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditera

    minimal # set.

    *) Perlengkapan lain disesuaikan dengan kebutuhan.

    14

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    15/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     b. Alat perlengkapan dan penyimpanan perbekalan kesehatan

    #) -emari dan rak untuk penyimpanan obat.

    2) -emari pendingin.

    *) -emari untuk penyimpanan narkotika dan psikotropika.

    . Cadah pengemas dan pembungkus

    #) 3tiket.

    2) Cadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat.

    d. Alat administrasi

    #) Blanko pemesanan obat.

    2) Blanko kartu stok obat.

    *) Blanko salinan resep.

    $) Blanko faktur dan blanko nota penjualan.

    ) Buku penatatan narkotika.

    ) Buku pesanan obat narkotika.

    )  Form register narkotika.

    e. Buku%buku standar yang di!ajibkan

    #) +armakope ndonesia edisi terbaru # (satu) buah.

    2) "umpulan peraturan perundang%undangan yang berhubungan

    dengan apotek.

    . 'etiap apotek harus memasang papan nama pada bagian muka apotek,

    yang memuat

    a. ama Apotek.

     ama APA (Apoteker Pengelola Apoteker).

     omor 'A ('urat ?in Apotek).

    Alamat dan nomor apotek.

     omor telepon (jika ada).

    . Perbekalan apotek, meliputi obat, bahan obat, kosmetika dan alat

    kesehatan. ;bat sekurang%kurangnya terdiri dari obat generik atau

    sesuai dengan &aftar ;bat 3sensial asional (&;3) untuk rumah

    sakit tipe F. 'eperti obat analgesik, antipiretik, antiinflamasi,

    antialergi, antiepilepsi, antibiotik, antifungi, obat 8BF, desinfektan,

    antiseptik, antianemia, obat kardio6askular, kontrasepsi, dan 6itamin.

    15

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    16/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    7. "elengkapan bangunan dan fisik apotek, yaitu alat pemadam

    kebakaran yang berfungsi dengan baik sekurang%kurangnya dua (2)

     buah (Anonim, 2002).

    8ata Fara Pemberian i?in Pendirian Apotek, mengau pada

    Peren"es o. #**21en"es1'"112002, sebagai berikut (Anonim,

    2002)

    #. Permohonan ?in Apotek diajukan kepada "epala &inas

    "esehatan "abupaten1"ota dengan menggunakan ontoh +ormulir 

    odel AP8%#E

    2. &engan menggunakan +ormulir AP8%2 "epala &inas

    "esehatan "abupaten1"ota selambat%lambatnya (enam) hari kerja

    setelah menerima permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada

    "epala Balai P; untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap

    kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.

    *. 8im &inas "esehatan "abupaten1"ota atau "epala Balai

    P; selambat%lambatnya (enam) hari kerja setelah permintaan

     bantuan teknis dari "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota

    melaporkan hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan ontoh

    +ormulir AP8%*E

    $. &alam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam butir  

    2 dan * tidak dilaksanakan, Apoteker Pemohon dapat membuat surat

     pernyataan siap melakukan kegiatan kepada "epala &inas "esehatan

    "abupaten1"ota setempat dengan tembusan kepada "epala &inas

    Propinsi dengan menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%$E. &alam jangka !aktu #2 (dua belas) hari kerja setelah

    diterima laporan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud butir *,

    atau pernyataan dimaksud butir $ "epala &inas "esehatan

    "abupaten1"ota setempat mengeluarkan 'urat ?in Apotik, dengan

    menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%E

    . &alam hal hasil pemeriksaan 8im &inas "esehatan

    "abupaten1"ota atau "epala Balai P; dimaksud butir * masih

     belum memenuhi syarat "epala &inas "esehatan "abupaten1"ota

    16

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    17/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    setempat dalam !aktu #2 (dua belas) hari kerja mengeluarkan 'urat

    Penundaan, dengan menggunakan ontoh +ormulir odel AP8%E

    . 8erhadap 'urat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam

     butir , Apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan

    yang belum dipenuhi selambat%lambatnya dalam jangka !aktu # (satu)

     bulan sejak tanggal dikeluarkan 'urat Penundaan (Anonim, 2002).

    B. PELA4ANAN KEFARMASIAN

    1. Pe'a5aa Re&ep

    Pelayanan resep dia!ali dengan kegiatan pengkajian resep meliputi

    administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. "ajian

    administratif meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, berat badan, nama

    dokter, nomor 'urat ?in Praktik ('P), alamat, nomor telepon, paraf dan

    tanggal penulisan resep. "ajian kesesuaian farmasetik meliputi bentuk,

    kekuatan sediaan, stabilitas, kompatibilitas (keterampuran obat).

    Pertimbangan klinis meliputi ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, ara,

    lama penggunaan obat, duplikasi dan1atau polifarmasi, reaksi obat yang

    tidak diinginkan (alergi, efek samping obat, manifestasi klinis lain), kontra

    indikasi dan interaksi. >ika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil

     pengkajian maka apoteker harus menghubungi dokter penulis resep.

    /esep yang telah melalui tahap skrining dilakukan pengeekan harga,

     jumlah nominal yang harus dibayar kemudian dikonfirmasikan kepada

     pasien untuk pengambilan obat, selanjutnya dilakukan penyiapan obat

    sesuai dengan permintaan resep, menghitung kebutuhan jumlah obat sesuai

    dengan resep, mengambil obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan

    dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadalu!arsa dan keadaan fisik 

    obat. elakukan peraikan obat bila diperlukan. emberikan etiket

    sekurang%kurangnya meliputi !arna putih untuk obat dalam1oral, !arna

     biru untuk obat luar dan suntik, menempelkan label 4kook dahulu5 pada

    sediaan bentuk suspensi atau emulsi. emasukkan obat ke dalam !adah

    17

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    18/97

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    19/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    'tandar Prosedur ;perasional s!amedikasi menurut FP+B (Pedoman

    Fara Pelayanan "efarmasian yang Baik) adalah dengan mendengarkan

    keluhan dan atau permintaan obat dari pasien, menggali informasi dari

     pasien meliputi antara lain untuk siapa obat tersebut, tempat timbulnya

    gejala penyakit, seperti apa rasanya gejala penyakit, kapan mulai timbul

    gejala dan apa yang menjadi penetusnya, sudah berapa lama gejala

    dirasakan, ada tidaknya gejala penyerta, pengobatan yang sebelumnya telah

    dilakukan, obat lain yang dikonsumsi untuk pengobatan penyakit lainnya,

    informasi lain sesuai kebutuhan. Berdasarkan informasi yang telah didapat,

    apoteker kemudian membuat keputusan profesional apakah disarankan

    merujuk ke dokter, /', atau memberikan terapi obat dan sebagainya. >ika

    keputusan yang didapat adalah dengan memberikan obat, obat dipilihkan

    sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan ekonomi pasien dengan

    menggunakan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat !ajib apotek.

    Pemberian obat disertai informasi tentang obat yang diberikan kepada

     pasien meliputi nama obat, tujuan pengobatan, ara pakai, lamanya

     pengobatan, efek samping yang mungkin timbul, ara penyimpanan serta

    hal%hal lain yang harus dilakukan maupun yang harus dihindari oleh

     pasien untuk menunjang pengobatan. Bila sakit berlanjut1lebih dari *

    hari, supaya menghubungi dokter atau menghubungi apoteker apabila ada

    keluhan selama penggunaan obat. elayani obat untuk pasien, setelah

     pasien memahami hal%hal yang diinformasikan, mendokumentasikan data

     pelayanan s!amedikasi yang telah dilakukan pada P/ ( Patient 

     Medication Record ), bila diperlukan dan menjaga kerahasiaan data pasien

    (ashuda, 20##).

    (. PIO

    Pelayanan nformasi ;bat (P;) merupakan kegiatan yang dilakukan

    oleh apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat yang tidak 

    memihak, die6aluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala

    aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau

    19

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    20/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    masyarakat. nformasi mengenai obat termasuk obat resep, obat bebas dan

    herbal. nformasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan

    metoda pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif,

    efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,

    interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari obat dan

    lain%lain. "egiatan pelayanan informasi obat di apotek berupa menja!ab

     pertanyaan baik lisan maupun tulisan, membuat dan menyebarkan

     buletin1brosur1leaflet, pemberdayaan masyarakat (penyuluhan), memberikan

    informasi dan edukasi kepada pasien, memberikan pengetahuan dan

    keterampilan kepada mahasis!a farmasi yang sedang praktik profesi,

    melakukan penelitian penggunaan obat, membuat atau menyampaikan

    makalah dalam forum ilmiah dan melakukan program jaminan mutu.

    Pelayanan informasi obat harus didokumentasikan untuk membantu

     penelusuran kembali dalam !aktu yang relatif singkat. @al%hal yang harus

    diperhatikan dalam dokumentasi pelayanan informasi obat berupa topik 

     pertanyaan, tanggal dan !aktu pelayanan informasi obat diberikan, metode

     pelayanan informasi obat (lisan, tertulis, le!at telepon), data pasien (umur,

     jenis kelamin, berat badan, informasi lain seperti ri!ayat alergi, apakah

     pasien sedang hamil1menyusui, data laboratorium), uraian pertanyaan,

     ja!aban pertanyaan, referensi, metode pemberian ja!aban (lisan, tertulis,

     per telepon) dan data apoteker yang memberikan pelayanan informasi obat

    (Anonim, 20#$).

    ). P!omo&$ Ke&ehata

    Program promosi kesehatan merupakan program yang diranang

    untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan

    lingkungan. :isi Promosi kesehatan diatur dalam "esehatan o. 2*

    8ahun #992 yaitu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

    memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan berupa fisik, mental dan

    sosial sehingga produktif seara ekonomi maupun sosial.

    20

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    21/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    "esehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan

    in6estasi sumber daya manusia, serta memilki kontribusi yang besar untuk 

    meningkatkan ndeks Pembangunan anusia (P). 'emua pihak ikut serta

    dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi

    kesejahteraan seluruh masyarakat ndonesia. Promosi kesehatan merupakan

    upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaraan

    dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri

    sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat,

    sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan

     publik yang ber!a!asan kesehatan. Promosi kesehatan mempunyai peran

     penting dalam proses pemberdayaan masyarakat melalui proses

     pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, sesuai dengan

    lingkungan sosial budaya setempat, agar masyarakat dapat menolong

    dirinya sendiri di bidang kesehatan. Promosi kesehatan juga berperan dalam

     proses peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar lebih responsif dan

    mampu memberdayakan klien, sehingga akan terapai pelayanan kesehatan

    yang bermutu, adil serta merata (Anonim, 200$).

    Promosi kesehatan mempunyai * strategi dasar, yaitu

    #. Ad6okasi kesehatan, untuk meniptakan kondisi ideal untuk sehat.

    erupakan perpaduan antara aksi indi6idu dan sosial yang diranang

    untuk mendapatkan komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan

    sosial, dan dukungan sistem untuk tujuan kesehatan atau program

    kesehatan.

    2. Pemberdayaan masyarakat, untuk menapai derajat kesehatan optimal.

    erupakan proses yang mengantarkan masyarakat dalam mendapatkan

    kemampuan mengendalikan keputusan dan tindakannya dalam kesehatan.

    *. ediator bagi berbagai kepentingan dalam masyarakat di bidang

    kesehatan. erupakan proses rekonsiliasi berbagai kepentingan

    (personal, sosial, ekonomi) dari indi6idu dan komunitas, dan berbagai

    21

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    22/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    sektor (publik dan pribadi) dalam peningkatan dan perlindungan

    kesehatan (Anonim, 2000).

    "onferensi nternasional Promosi "esehatan yang berlangsung di

    ;tta!a, "anada menghasilkan Piagam ;tta!a (Ottawa Charter ). Piagam

    ini menjadi auan bagi penyelenggaraan promosi kesehatan di dunia

    termasuk di ndonesia. Akti6itas utama promosi kesehatan menurut piagam

    ;tta!a adalah Ad6okasi (Advocating),  Pemberdayaan (Enabling),  dan

    ediasi (Mediating).  'elain itu, Piagam ;tta!a juga merumuskan lima

    komponen utama promosi kesehatan, yaitu

    a. embangun kebijakan publik ber!a!asan kesehatan (build health

     !ublic !olic). Artinya mengupayakan agar penentu kebijakan di

     berbagai sektor dan tingkatan administrasi mempertimbangkan dampak 

    kesehatan dari setiap kebijakan yang dibuatnya.

     b. eniptakan lingkungan yang mendukung (create "u!!ortive

    environment").  Artinya meniptakan suasana lingkungan baik fisik 

    maupun sosial politik yang mendukung sehingga masyarakat termoti6asi

    untuk melakukan upaya%upaya yang positif bagi kesehatan.

    . emperkuat gerakan masyarakat ("trengthen communit action). Artinya

    memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat agar lebih berdaya

    dalam upaya mengendalikan faktor%faktor yang mempengaruhi

    kesehatan.

    d. engembangkan keterampilan indi6idu (develo! !er"onal "#ill). Artinya

    mengupayakan agar masyarakat mampu membuat keputusan yang efektif 

    dalam upaya kesehatan melalui pemberian informasi, pendidikan dan

     pelatihan yang memadai.

    e. /eorientasi pelayanan kesehatan (reorient health "ervice").  Artinya

    mengubah orientasi pelayanan kesehatan agar lebih mengutamakan

    upaya promotif dan pre6entif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan

    rehabilitatif (Anonim, 200$).

    Pendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan adalah

    22

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    23/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    #. etode dan edia

    etode yang dimaksud adalah metode komunikasi. Pemilihan metode

    harus dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan

     penerima informasi (termasuk sosial budayanya) dan hal lain seperti

    ruang dan !aktu. edia atau sarana informasi juga perlu dipilih

    mengikuti metode yang telah ditetapkan, memperhatikan sasaran atau

     penerima informasi. Bila informasi tidak bisa membaa maka

    komunikasi tidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan

    atau bila penerima informasi hanya memiliki !aktu sangat singkat, tidak 

    akan efektif jika dipasang poster yang berisi kalimat terlalu panjang.

    2. 'umber &aya, yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi

    kesehatan adalah tenaga ('umber &aya anusia), sarana1peralatan

    termasuk media komunikasi dan dana atau anggaran (Anonim, 200).

    C. Maa7eme Ke8a!ma&$a

    1 Drug Management Cyle

     $rug Management Ccle (&F) merupakan manajemen pengelolaanobat yang terdiri dari $ tahap dasar yaitu "election (pemilihan), !rocurement 

    (perenanaan dan pengadaan), di"tribution  dan u"e. 8ujuan &F yaitu

    untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan dari sediaan farmasi dan

    alat kesehatan yang berkhasiat, bermanfaat, aman dan bermutu (ashuda,

    20##).

    a. Selection

    'eleksi obat merupakan proses pemilihan jenis dan jumlah obat

    yang akan dibeli berdasarkan alokasi dana yang ada. 8ujuan seleksi obat,

    yaitu suplai obat lebih baik, pemakaian obat lebih rasional, harga lebih

    murah, menghindari obat yang tidak mempunyai nilai terapetik, dan

    meningkatkan efisiensi obat yang tersedia.

    Pedoman seleksi obat yang dikembangkan dari C@; yaitu (Guik 

    et al ., 20#2)

    23

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    24/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    #) &ipilih obat yang seara ilmiah, medik, dan statistik memberikan efek 

    terapetik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan resiko efek 

    sampingnya.

    2) &iusahakan jangan terlalu banyak jenis obat yang diseleksi (boros

     biaya), khususnya obat%obat yang memang bermanfaat untuk jenis

     penyakit yang banyak diderita masyarakat. @indari duplikasi dan

    kesamaan jenis obat yang diseleksi.

    *) >ika memasukkan obat%obat baru, harus ada bukti yang spesifik bah!a

    obat baru yang akan dipilih tersebut memang memberikan efek 

    terapetik yang lebih baik dibanding obat pendahulunya.

    $) 'ediaan kombinasi hanya dipilih jika memang benar potensinya lebih

     baik daripada sediaan tunggal.

    ) >ika alternatif pilihan obat banyak, pilih drug o% choice dari penyakit

    yang pre6alensinya tinggi.

    ) Pertimbangan administratif dan biaya yang dibutuhkan.

    ) "ontraindikasi, peringatan, dan efek samping harus dipertimbangkan.

    7) &ipilih obat yang standar mutunya tinggi.

    9) &idasarkan pada nama generik.

    "egiatan yang harus diperhatikan selama proses seleksi antara lain

    (Anonim, 200$)

    #) elakukan tinjauan terhadap masalah%masalah kesehatan yang

    sering terjadi di apotek.

    2) engidentifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis obat.

    *) enentukan kriteria seleksi obat.

    $) elakukan standarisasi obat sesuai kriteria seleksi obat

    ) enentukan daftar obat yang disediakan di apotek.

    ) enjaga dan memperbaharui daftar obat yang berlaku pada periode

    tertentu.

    24

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    25/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    b. Procurement  

    #) Perenanaan

    Perenanaan bertujuan agar proses pengadaan perbekalan

    farmasi1obat yang ada di apotek menjadi lebih efektif dan efisien.

    +aktor%faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun

     perenanaan pengadaan perbekalan farmasi adalah

    a) Pemilihan pemasok 

    @al%hal yang harus diperhatikan, yaitu

    #) -egalitas pemasok PB+ (Pedagang Besar +armasi)

    2) &ervice, meliputi ketepatan !aktu, ketepatan barang

    yang dikirim, ada tidaknya diskon atau bonus.

    *) "ualitas obat, perbekalan farmasi lain dan

     pelayanan yang diberikan.

     b) "etersediaan barang1 perbekalan farmasi

    #) 'isa stok.

    2) /ata%rata pemakaian obat dalam satu periode pemesanan.

    *) +rekuensi pemakaian.

    $) Caktu tunggu pemesanan.

    Perenanaan merupakan kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah

    dan harga obat dalam rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan

     jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan anggaran, serta

    menghindari kekosongan obat. Perenanaan dan pengadaan sediaan

    farmasi seperti obat%obatan dan alat kesehatan perlu dilakukan

     pengumpulan data obat%obatan yang akan dipesan. &ata obat%obatan

    tersebut biasanya ditulis dalam buku de%ecta yaitu jika barang habis

    atau persediaan menipis berdasarkan jumlah barang yang tersedia

     pada bulan%bulan sebelumnya (@artini dan 'ulasmono, 200).

    etode perenanaan yang digunakan dapat berupa pola

    konsumsi, epidemiologi atau kombinasi metode konsumsi dan

    epidemiologi yang disesuaikan dengan anggaran yang ada. &asar 

     perenanaan dapat menggunakan &;3, gambaran orak resep yang

    masuk, kebutuhan pelayanan setempat, penetapan prioritas dengan

    25

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    26/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    mempertimbangkan anggaran yang tersedia, sisa stok, data pemakaian

     periode yang lalu, keepatan perputaran barang, dan renana

     pengembangan. Fara mengendalikan persediaan barang juga

    dilakukan dengan perhitungan pembelian yang ekonomis, dengan

    memakai rumus

    #.

    ..2

     P 

    &  R EO'   =

    3;G H jumlah pembelian yang ekonomis ( Economic Order 

    'uantit)

    / H jumlah kebutuhan dalam # tahun

    P H harga barang per unit

    ' H biaya memesan barang per # kali pesanan

    # H I dari harga persediaan rata%rata (biaya gudang,

    asuransi dan lain%lain) atau biaya inventor (6ariabel)

    Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan APA di dalam

    melaksanakan perenanaan pemesanan barang, yaitu memilih PB+

    yang memberikan keuntungan dari segala segi, misalnya harga yang

    dita!arkan sesuai (murah), ketepatan !aktu pengiriman, diskon dan

     bonus yang diberikan sesuai (besar), jangka !aktu kredit yang ukup,

    serta kemudahan dalam pengembalian obat%obatan yang hampir 

    kadaluarsa (3&) (@artini dan 'ulasmono, 200).

    Perenanaan pengadaan terdapat $ metode yang sering

    digunakan, yaitu (@artini dan 'ulasmono, 200)

    a) etode 3pidemiologi, dibuat berdasarkan pola penyebaran

     penyakit dan pola pengobatan penyakit yang terjadi dalam

    masyarakat sekitar.

     b) etode "onsumsi9  dibuat berdasarkan data pengeluaran barang

     periode lalu. 'elanjutnya data tersebut dikelompokkan dalam

    kelompok epat beredar (%a"t moving)  atau lambat beredar ("low

    moving).

    26

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    27/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    ) etode "ombinasi, gabungan dari metode epidemiologi dan

    konsumsi. &ibuat berdasarkan pola penyebaran penyakit dan

    melihat kebutuhan sediaan farmasi periode sebelumnya.

    d) etode u"t in time, dilakukan saat obat yang dibutuhkan dan obat

    yang ada di apotek dalam jumlah terbatas. etode tersebut

    digunakan untuk obat yang jarang dipakai, memiliki harga mahal

    dan epat kadaluarsa.

    2) Pengadaan

    Pengadaan merupakan kegiatan merealisasikan kebutuhan yang

    telah direnanakan dan disetujui (Anonim,200$). 8ujuan pengadaan

    obat dan perbekalan kesehatan adalah

    a 8ersedianya obat dan perbekalan kesehatan dengan jenis dan

     jumlah yang ukup sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.

     b utu obat dan perbekalan kesehatan terjamin.

    ;bat dan perbekalan kesehatan dapat diperoleh pada saat

    diperlukan (Anonim, 2007).

    Ada tiga maam pengadaan yang biasa dilakukan di apotek,

    yaitu

    a) Pengadaan dalam jumlah terbatas

    Pengadaan dalam jumlah terbatas artinya pembelian dilakukan

    apabila persediaan barang dalam hal ini adalah obat%obatan

    yang menipis. Barang%barang yang dibeli hanyalah obat%obatan

    yang dibutuhkan saja, dalam !aktu satu sampai dua minggu.

    @al tersebut dilakukan untuk mengurangi stok obat dalam jumlah

     besar dan pertimbangan masalah biaya yang minimal. amun

     perlu pula adanya pertimbangan pengadaan obat dalam jumlah

    terbatas ini dilakukan apabila PB+ tersebut ada di dalam kota dan

    selalu siap mengirimkan obat dalam !aktu epat.

    27

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    28/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     b) Pengadaan seara berenana

    Pengadaan seara berenana adalah perenanaan pembelian obat

     berdasarkan penjualan perminggu atau perbulan. 'istem ini

    dilakukan pendataan obat%obatan mana yang laku banyak dan

    tergantung pula pada kondisi uaa, misalnya saat pergantian

    musim banyak orang yang menderita penyakit batuk dan pilek.

    @asil pendataan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan

     prioritas pengadaan obat. Fara ini biasanya dilakukan apabila

    supplier atau PB+ berada di luar kota.) Pengadaan seara spekulatif 

    Fara ini dilakukan apabila akan ada kenaikan harga serta bonus

    yang dita!arkan jika mengingat kebutuhan, namun resiko ini

    terkadang tidak sesuai dengan renana karena obat dapat rusak,

    apabila stok obat di gudang melampaui kebutuhan. &i sisi lain

    obat%obat yang mempunyai 3& akan menyebabkan kerugian

    yang besar, namun apabila spekulasinya besar dapat

    mendatangkan keuntungan yang besar.Proses pengadaan ini melibatkan pembelian barang melalui

     pemasok1PB+, dimana pemilihan pemasok1PB+ adalah penting karena

    dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas obat dan perbekalan

    kesehatan. Persyaratan pemasok berdasarkan "epmenkes omor

    ##2#13"3'1'"112007 antara lain

    a emiliki i?in PB+ yang masih berlaku yaitu i?in dari &3P"3'

    (untuk PB+ pusat) dan &"3' pro6insi (PB+ abang).

     b emiliki dukungan dari ndustri +armasi yang memiliki sertifikat

    FP;B bagi masing%masing jenis sediaan obat yang dibutuhkan.

    PB+ memiliki reputasi yang baik dalam bidang pengadaan obat,

    misalnya dalam pelaksanaan kerjanya tepat !aktu.

    d Pemilik dan atau Apoteker1AA penanggungja!ab PB+ tidak dalam

     proses pengadilan yang berkaitan dengan profesi kefarmasian.

    e ampu menjamin kesinambungan ketersediaan obat sesuai dengan

    masa kontrak   (Anonim, 2007).

    c. Distribution

    28

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    29/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    Apotek merupakan salah satu sarana pendistribusian obat yang

    sangat penting dalam rangka penyampaian obat%obatan hingga ke tangan

     pasien (konsumen), oleh karena itu obat maupun perbekalan farmasi

    lainnya harus dapat tersedia dengan epat, efektif dan merata dengan

    harga terjangkau sampai di tangan konsumen. >alur distribusi, yaitu

     pembelian dari sumber resmi harus terdaftar dan harus punya stok obat

    generik (@artono, 200*).

    #) Penyimpanan Barang

    Peren"es / omor * 8ahun 20#$ tentang 'tandar 

    Pelayanan "efarmasian di Apotek, penyimpanan obat dilakukukan

    dengan ara sebagai berikut

    a) ;bat atau bahan obat harus di simpan dalam

    !adah asli dari pabrik, dalam hal pengeualian atau darurat dimana

    isi dipindahkan !adah lain, maka harus diegah terjadinya

    kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada !adah

     baru, !adah sekurang%kurangnya memuat nomor bath dan tanggal

    kadaluarsa.

     b) 'emua bahan obat harus disimpan pada kondisi

    yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan (Anonim, 20#$).

    Persediaan merupakan barang atau obat yang sudah dibeli

    namun belum terjual dan disimpan di gudang yang terhindar dari sinar 

    matahari dengan tujuan untuk menjaga stabilitas obat, selain itu

    supaya aman, mudah dilakukan pemantauan. Penyimpanan obat

    digolongkan berdasarkan

    a) Bahan baku disusun seara abjad

    dan dipisahkan antara serbuk, airan, setengah padat.

     b) ;bat jadi disusun menurut abjad

    atau menurut pabrik atau berdasarkan bentuk sediaan.

    ) Pembalut.

    29

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    30/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    d) Barang%barang yang mudah

    terbakar.

    e) ;bat%obat yang mudah rusak atau

    mudah meleleh pada suhu kamar disimpan dalam almari es.

    f) Penyimpanan obat narkotika

    dilakukan di dalam almari khusus sesuai persyaratan Peraturan

    en"es o. 271enkes1Per11#97.

    g) Penyusunan obat dalam persediaan,

    diatur menurut golongan seara sistematis alfabetis, dapat pula

    diatur seara menurut pabrik.

    h) ++; ( Fir"t n Fir"t Out ) dan

    +3+; ( Fir"t E*!ired Fir"t Out ) (Anief, 200).

    ;bat digudang disimpan dengan ara menyimpan di rak terbuka

    atau almari dengan rel yang fleksibel1 dapat digeser (sistem tertutup

    dan dapat dikuni) (@artono, 200*). Pengeluaran barang di apotek 

    menggunakan sistem ++; ( Fir"t n Fir"t Out ), demikan pula dengan

    obat%obat yang mempunyai !aktu kadaluarsa lebih singkat disimpan

     paling depan yang memungkinkan diambil terlebih dahulu ( Fir"t 

     E*!ired Fir"t Out  atau +3+;) (Anonim, 200$).

    ;bat atau bahan obat harus disimpan dalam !adah asli dari

     pabrik. &alam keadaan darurat, maka dapat dipindahkan pada !adah

    lain, maka harus diegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis

    informasi yang jelas pada !adah baru, !adah sekurang%kurangnya

    menurut nomor batch dan tanggal kadaluarsa dan semua bahan obat

    harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak, dan menjamin

    kestabilan bahan. Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan

    dan memelihara dengan ara menempatkan obat%obatan yang diterima

     pada tempat yang dinilai aman dari penurian serta gangguan fisik 

    yang dapat merusak mutu obat. "egiatan penyimpanan obat meliputi

    a) Pengaturan tata ruang

    30

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    31/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    "emudahan dalam penyimpanan, penyusunan, penarian dan

     penga!asan obat%obat, memerlukan pengaturan tata ruang gudang

    yang baik. +aktor%faktor yang diperlukan dalam meranang gudang

    adalah kemudahan bergerak, sirkulasi udara yang baik, rak dan

     !allet , kondisi penyimpanan khusus, dan penegahan kebakaran.

     b) Penyusunan stok obat

    'istem penyimpanan barang di apotek terdiri atas

    (#) Berdasarkan bentuk sediaan.

    (2) Berdasarkan farmakoterapi.

    (*) Berdasarkan al!habeti".

    ($) ++; ( Fir"t n Fir"t Out ).

    () +3+; ( Fir"t E*!ired Fir"t Out ).

    ;bat disusun menurut bentuk sediaan dan alfabetis. ntuk 

    memudahkan pengendalian stok, maka dilakukan langkah%langkah

    sebagai berikut

    (#) enggunakan prinsip ++; dalam penyusunan obat yaitu yang

    masa kadaluarsanya lebih a!al atau yang diterima lebih a!al

    harus digunakan lebih a!al sebab umunya obat yang datang

    lebih a!al biasanya juga diproduksi lebih a!al dan umurnya

    relatif lebih tua dan masa kadaluarsanya mungkin lebih a!al.

    (2) &isusun obat dalam kemasan besar di atas !allet  seara rapi dan

    teratur.

    (*) enggunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika.

    Penyimpanan obat narkotika dilakukan dalam almari khusus

    sesuai persyaratan yang ada, hal tersebut untuk menghindari

     penyalahgunaan obat narkotika.

    ($) ;bat yang dipengaruhi oleh temperatur, udara, ahaya dan

    mudah terkontaminasi bakteri disimpan ditempat yang sesuai.

    () ;bat disimpan dalam rak dan diberikan nomor kode, dan

    dipisahkan obat dalam dengan obat untuk pemakaian luar.

    31

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    32/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    () &iantumkan nama masing%masing obat pada rak dengan rapi.

    () Apabila persediaan obat ukup banyak, maka obat dibiarkan

    tetap dalam boks masing%masing, diambil seperlunya.

    (7) ;bat%obatan yang mempunyai batas !aktu pemakaian perlu

    dilakukan rotasi stok agar obat tersebut tidak selalu berada di

     belakang sehingga obat dapat dimanfaatkan sebelum masa

    kadaluarsa habis (Anonim, 200$).

    ) Penatatan stok obat

    +ungsi kartu stok adalah untuk menatat mutasi obat

    (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa). "artu

    stok diletakkan bersamaan1berdekatan dengan obat yang

     bersangkutan. 'etiap terjadi mutasi obat, langsung diatat dalam

    kartu stok. Penatatan dilakukan seara rutin dari hari ke hari. 8iap

    lembar kartu stok hanya diperuntukkan menatat data mutasi #

     jenis obat. Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap

    akhir bulan. &ata pada kartu stok digunakan untuk menyususn

    laporan, perenanaan pengadaan distribusi dan sebagai pembanding

    terhadap keadaan fisik obat dalam tempat penyimpanannya.

    d) Pengamatan mutu obat

    utu obat yang disimpan di gudang dapat mengalami

     perubahan baik fisik maupun kimia!i. Perubahan mutu obat dapat

    diamati seara 6isual dan dilihat !aktu kadaluarsa (e*!ired date).

    2) Pengelolaan Psikotropika

    Pasal #$ omor tahun #99 tentang Psikotropika ayat 2

     bah!a penyerahan psikotropika oleh apotek hanya dilakukan kepada

    apotek lainnya, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter,

     pasien dengan resep dokter. Penatatan dan pelaporan terhadap

     pengelolaan psikotropika diatur dalam Pasal ** omor tahun

    #99, yakni pabrik obat, PB+, sarana penyimpanan sediaan farmasi,

    32

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    33/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter,

    lembaga penelitian dan1atau lembaga pendidikan !ajib membuat dan

    menyimpan atatan mengenai kegiatan masing%masing yang

     berhubungan psikotropika (Anonim, #99).

    Pemusnahan psikotropika terdapat pada Pasal * ayat #

     omor tahun #99 yakni pemusnahan psikotropika dilaksanakan

    dalam hal berhubungan dengan tindak pidana dan diproduksi tanpa

    memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, kadaluarsa, dan tidak 

    memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan1atau

    untuk kepentingan ilmu pengetahuan (Anonim, #99).

    omor tahun #99 ini tidak mengatur seara detail

    tentang ara pemusnahan psikotropika. Pasal #2 ayat 2 Peren"es

     omor 922 tahun #99* menyebutkan bah!a 4'ediaan farmasi yang

    karena suatu hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan,

    harus dimusnahkan dengan ara dibakar atau ditanam atau dengan

    ara lain yang ditetapkan oleh enteri (Anonim, #99).

    *) Pengelolaan arkotika

    8empat penyimpanan narkotika diatur dalam Pasal

    Peren"es omor 27 tahun #97, yakni

    a)Apotek dan rumah sakit harus memiliki tempat khusus untuk 

    menyimpan narkotika.

     b)8empat khusus pada ayat # harus memenuhi persyaratan sebagai

     berikut

    #) @arus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.

    2) @arus mempunyai kuni yang kuat

    *) &ibagi dua masing%masing dengan kuni yang berlainan,

     bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfin, petidin

    dan garam%garamnya, serta persediaan narkotika, bagian kedua

    dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai

    sehari%hari.

    33

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    34/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    $) Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari berukuran

    kurang dari $0J70J#00 m, maka lemari tersebut harus dibaut

     pada tembok atau lantai (Anonim, #97).

    Pemusnahan narkotika diatur dalam Pasal 0 dan # omor 

    22 tahun #99 tentang arkotika.

    a) Pasal 0 4Pemusnahan dilakukan dalam hal diproduksi tanpa

    memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak 

    dapat digunakan dalam proses produksi, kadaluarsa, tidak 

    memenuhi syarat untuk digunakan dalam pelayanan kesehatan dan

    atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, atau berkaitan dengan

    tindak pidana5.

     b) Pasal #

    Ayat # 4Pemusnahan narkotika sebagaimana dimaksud dalam pasal

    0 huruf a, b, dan dilaksanakan oleh Pemerintah, orang, atau

     badan yang bertanggung ja!ab atas produksi dan atau peredaran

    narkotika, sarana kesehatan tertentu, serta lembaga ilmu

     pegetahuan tertentu serta disaksika oleh pejabat yang ditunjuk 

    enteri "esehatan.5

    Ayat 2 Pemusnahan sebagaimana dimaksud ayat (#) dilakukan

    dengan pembuatan berita aara yang sekurang%kurangnya memuat

    nama, jenis, sifat, dan jumlah, keterangan tempat, jam, hari,

    tanggal, bulan, dan tahun dilakukan pemusnahan, dan tanda tangan

    dan identitas lengkap pelaksana dan pejabat yang menyaksikan

     pemusnahan.

    Ayat * "etentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata ara

     pemusnahan narkotika sebagaimana dimaksud dalam ayat (#)

    diatur dengan keputusan enteri "esehatan.

    $) Pengendalian Persediaan

    Pengendalian persediaan barang dapat dilakukan dengan

     beberapa ara antara lain

    34

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    35/97

     Tata Usaha Asisten Apoteker

    Pelayanan dan Pemberian esep

    Pet!"as #!dan"

    $arya%an Pembant!

     &!r! esep

    'endahar

    $asir($asir )

    Apoteker Pendampin"

    Apoteker Pen"elola Apotek

    *APA+

    Pemilik ,arana Apotek

    *P,A+

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    a) embandingkan jumlah pembelian dengan penjualan tiap bulan

    agar stok obat di gudang tetap.

     b) "artu gudang, untuk menatat mutasi per item. "artu gudang

    disimpan dalam gudang, dengan melihat dan mengetahui mutasi

    obat pada kartu gudang, maka dapat direnanakan pembelian

     barang selanjutnya. "emudian dapat dilihat hubungan antara

     penga!asan obat1dagangan di gudang dengan pembelian yang

    dilakukan.

    ) Fara de%ecta  yang sistematis, agar ketersediaan obat1barang dan

    stok dapat terpenuhi. Buku tersebut menatat nama obat1barang

    yang habis atau yang harus segera dipesankan.

    ". Suppo!t$2 Maa2emet : O!2a$&a&$9 S$&tem I8o!ma&$ Maa7eme

    ;SIM

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    36/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     

    Gam=a! 1. St!utu! O!2a$&a&$ Apote ;A$e89 M.9 "//1<

    =. S$&tem I8o!ma&$ Maa7eme ;SIM<enghadapi persaingan yang semakin tajam, perusahan

    memerlukan informasi yang lengkap, epat dan akurat mengenai

    konsumen, pesaing, pemasok dan berbagai hal yang ada di mar#et !lace

    yang berpengaruh seara langsung maupun tidak langsung pada

     pemasaran suatu perusahaan. &i era teknologi informasi dan komunikasi,

    mengelola bisnis tidak bisa dipisahkan dengan mengelola informasi.

    Persaingan bisnis di masa depan termasuk pada bisnis farmasi akan

    sangat ditentukan oleh kualitas dan kapabilitas dalam penerapan

    manajemen sistem informasi ('ampurno, 2009).

    'istem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan

    data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan bila

    dipandang perlu dengan maksud memberikan data kepada manajemen

    setiap !aktu yang diperlukan, baik data yang bersifat intern  maupun

    yang bersifat e#"tern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka

    menapai tujuan organisasi. &engan sendirinya data tersebut oleh

    manajemen diolah lebih dahulu menjadi informasi. ntuk kelanaran

     pengelolaan apotek diperlukan sistem administrasi yang baik dan teratur.

    "egiatan yang dilakukan oleh bagian administrasi meliputi antara lain

    #. "esekretariatan

    8ugas ini meliputi surat menyurat dan pembuatan laporan. -aporan

    yang dibuat meliputi penerimaan dan pengeluaran obat narkotika dan

     psikotropika, penggunaan ;CA, penggunaan obat generik berlogo

    36

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    37/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    dan laporan tenaga kerja yang ada. "elengkapan yang diperlukan

    adalah buku agenda, buku ekspedisi, blanko surat menyurat dan lain%

    lain.

    2. Pembuatan dan pengiriman laporan

    Bagian administrasi bertugas membuat laporan, meliputi

    a) -aporan statistik resep dan obat generik berlogo

     b) -aporan penggunaan narkotika

    ) -aporan penggunaan psikotropika

    d) -aporan ketenagakerjaan setiap # tahun

    *. n6entarisasi

    8ujuan adalah untuk mengetahui kekayaan apotek yang tertanam pada

     barang tetap. ilai barang%barang in6entaris akan berkurang tiap

    tahunnya karena penyusutan, besarnya penyusutan tergantung jenis

     barang berdasarkan manfaat dan lama !aktu pemakaian. Fatatan

    in6entarisasi meliputi tanggal pembelian, nama barang dan

    spesifikasinya, jumlah, harga pembelian per unit serta nilai

     penyusutannya.

    $. Administrasi kepega!aian

    enatat biodata masing%masing pega!ai apotek meliputi nama,tempat dan tanggal lahir, alamat, tanggal mulai bekerja, uti serta

    absensi.

    . Administrasi pengadaan atau pembelian

    "elengkapan administrasi adalah bukti%bukti pembelian, blanko

     pemesanan dan buku defekta.

    . Administrasi pergudangan

    "elengkapan administrasi pergudangan meliputi kartu stok dan kartu

     "telling .

    . Administrasi penjualanAdministrasi penjualan mengatur penetapan harga jual, mengajukan

    harga pena!aran, mengatur penagihan dan penerimaan piutang.

    "elengkapan administrasi adalah nota penjualan tunai, faktur, daftar 

    harga dan harga penjualan harian yang menatat penjualan setiap hari

     baik melalui resep maupun penjualan bebas.

    7. Administrasi pembukuan diperlukan untuk menampung

    seluruh kegiatan perusahaan dan menatat transaksi%transaksi yang

    37

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    38/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    telah dilaksanakan. Bagian administrasi mempunyai tugas membuat

    laporan dan pembukuan sebagai berikut E

    a) Buku "as

    Buku kas digunakan untuk menatat semua transaksi dengan uang

    tunai, penerimaan sebelah kiri dan pengeluaran di sebelah kanan.

    Pembukuan kas dibuat dalam * (tiga) maam yaitu harian, bulanan

    dan tahunan. Penerimaan meliputi

    #) Penjualan obat dengan resep dan tanpa resep

    2) &iskon pembelian barang dari PB+

    *) /etur obat$) Pajangan iklan1di"!la

    ) 8agihan piutang

    Pengeluaran meliputi

    #) Administrasi

    Pembelian buku%buku, blanko%blanko, tinta  !rint dan alat%alat

    tulis.

    2) /umah tangga

    Berupa keperluan rumah tangga seperti beras, gula, teh,

    sumbangan dan lain%lain.

    *) Pemeliharaan in6entarisisalnya perbaikan AF, komputer, motor, plangisasi gedung.

    $) Pembelian barang dagangan

    Pembelian ke PB+ ataupun beli ke apotek lain

    ) "esejahteraan dan upah

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    39/97

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    40/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    sesuai bidang keahliannya sehingga diharapkan dapat bekerja seara

    maksimal. 8enaga yang umumnya dibutuhkan di apotek adalah

    1. 8enaga ahli di bidang farmasi (profesional)

    ". 8enaga administrasi

    (. 8enaga pembantu (pendidikan umum)

    "erja sama yang baik antara tenaga kerja perlu diiptakan untuk 

    ter!ujudnya suasana kerja yang aman dan nyaman. /asa ikut memiliki

     juga perlu ditumbuhkan sehingga karya!an akan merasa terpanggil

    untuk memajukan apotek. Pembagian tugas yang jelas diperlukan, agar 

    setiap karya!an tahu akan tugas dan tanggung ja!abnya serta rasa saling

    memperayai juga diperlukan pada setiap karya!an, sehingga tugas dan

    tanggung ja!ab dapat dilaksanakan dengan baik. 'umber daya manusia

    yang ada di apotek dan tugasnya masing%masing adalah

    #. Apoteker

    &alam "eputusan enteri "esehatan o. * tahun 20#$ tentang

    'tandar Pelayanan "efarmasian di Apotek, Apoteker di apotek senantiasa dapat melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat

    kesehatan dan bahan medis habis pakai (perenanaan, pengadaan,

     penerimaan, penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, penatatan

    dan pelaporan) dan melakukan pelayanan farmasi klinik (pengkajian

    resep, dispensing, P;, konseling, pelayanan kefarmasian di

    rumah1home !harmac care, pemantauan terapi obat, dan monitoring

    efek samping obat). &i apotek, apoteker dapat bertugas sebagai

    #) Apoteker Pengelola Apotek (APA), adalah apoteker yang telah

    diberi 'urat ?in Apotek ('A). 'etiap satu apotek harus memiliki #

    (satu) orang APA dan seorang apoteker hanya dapat menjadi APA

    di satu apotek saja.

    2) Apoteker Pendamping (Aping), adalah apoteker yang bekerja di

    apotek disamping APA dan atau menggantikannya pada jam%jam

    tertentu pada hari buka apotek. enurut "eputusan enteri

    "esehatan o. #**2 tahun 2002 pasal #9 Apabila APA

    40

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    41/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     berhalangan hadir pada jam buka apotek, maka harus menunjuk 

    Apoteker Pendamping. Apabila APA tidak dapat selalu ada di

    apotek selama jam buka apotek, maka apoteker pendamping dapat

    menggantikannya.

    *) Apoteker pengganti, adalah apoteker yang menggantikan APA

    selama APA tersebut tidak berada di tempat lebih dari * (tiga) bulan

    seara terus%menerus, telah memiliki '" dan tidak bertindak 

    sebagai APA di apotek lain (@artini dan 'ulasmono, 200).

    8ugas dan ke!ajiban Apoteker Pengelola Apoteka) emimpin seluruh kegiatan apotek, termasuk  

    mengkoordinasi dan menga!asi kerja ba!ahannya, mengatur 

     jad!al kerja, pembagian tugas dan tanggung ja!ab, serta

     bertanggung ja!ab mengenai pajak.

     b) 'eara aktif berusaha dalam bidang tugasnya untuk 

    meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha apotek.

    ) engatur dan menga!asi penyimpanan serta

    kelengkapan sesuai dengan persyaratan farmasi terutama dalam bidang peraikan.

    d) emelihara buku harga dan kalkulasi harga obat yang

    akan dijual sesuai dengan kebijaksanaan harga yang ditetapkan.

    e) embina dan memberi petunjuk teknis farmasi kepada

    asisten apoteker dalam pemberian informasi kepada pasien.

    f) Bersama dengan administrasi menyusun laporan

    manajerial dan pertanggungja!aban.

    g) empertimbangkan usul%usul dan saran%saran baik dari

     ba!ahan maupun dari rapat pemegang saham, untuk memperbaiki

     pelayanan dan kemajuan apotek.

    h) engatur dan menga!asi pengamanan hasil penjualan

    (transaksi) tunai setiap hari (@artini dan 'ulasmono, 200).

    'eorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertanggung ja!ab

    dalam

    #. Bidang keuangan penggunaan seara efisien, pengamanan dan

    kelanaran.

    41

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    42/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    2. Bidang persediaan barang pengadaan barang, ketertiban

     penyimpanan dan kelanaran distribusinya.

    *. Bidang in6entaris penggunaan seara efisien, pemeliharaan dan

     pengamanannya.

    $. Bidang personalia kenyamanan kerja dan efisiensi.

    . Bidang umum kelanaran, penyimpanan dan pengamanan

    dokumen

    Apoteker Pengelola Apotek mempunyai !e!enang untuk 

    memimpin seluruh kegiatan apotek, antara lain mengelola kegiatan

     pelayanan kefarmasian dan karya!an yang menjadi ba!ahannya di

    apotek, sesuai petunjuk dari pimpinan apotek dan peraturan

     perundang%undangan.

    Apoteker pendamping (Aping) bertugas dan ber!e!enang

    melakukan tugas%tugas dari APA selama APA tidak berada ditempat

     pada jam buka apotek. &an mengerjakan pekerjaan sesuai dengan

     profesinya, memberikan informasi obat kepada pasien maupun pada

     petugas apotek yang lain. engelola penggunaan narkotika dan

     psikotropika termasuk pembuatan laporannya. Adapun tanggung

     ja!ab Aping adalah bertanggung ja!ab kepada APA sesuai dengan

    tugas yang diserahkan kepadanya. Bertanggung ja!ab terhadap

     penjualan obat bebas, ;CA, psikotropika dan narkotika. Bertanggung

     ja!ab terhadap penyimpanan resep dengan mengelompokkan resep

    tiap bulan dan membuat laporan penggunaan obat kepada APA setiap

     bulannya. Bertanggung ja!ab terhadap seluruh kegiatan kefarmasian

    yang dilakukan di apotek dan bertanggungja!ab untuk menyelesaikan

    tugas pelayanan kefarmasian sesuai dengan batas pekerjaan yang

    ditugaskan kepadanya.

    2. Asisten Apoteker (AA)

    enurut "eputusan enteri "esehatan o. 9 tahun 200*

    tentang /egistrasi dan ?in "erja Asisten Apoteker, 4Asisten Apoteker 

    adalah tenaga kesehatan yang berija?ah 'ekolah Asisten

    Apoteker1'ekolah enengah +armasi, Akademi +armasi >urusan

    42

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    43/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    +armasi, Politeknik "esehatan, Akademi Analis +armasi dan akanan

    >urusan Analis +armasi dan akanan Politeknik "esehatan sesuai

     peraturan perundang%undangan yang berlaku5. AA tidak harus ada di

    apotek, yang harus ada adalah APA. Pada pasal 22 ayat 2 Permenkes

     o. 922 tahun #99* 4Asisten Apoteker melakukan pekerjaan

    kefarmasian di apotek di ba!ah penga!asan Apoteker5.

    8ugas Asisten Apoteker

    a) engerjakan sesuai dengan profesinya sebagai asisten apoteker 

     b) ampu dalam hal tertentu menggantikan pekerjaan sebagai penjual

    obat bebas dan juru resep.

    8anggung ja!ab Asisten Apoteker adalah mempertanggung ja!abkan

    seluruh tugas yang diserahkan kepadanya tanpa ada kesalahan,

    kehilangan, kerusakan, kekeliruan kepada APA. Asisten Apoteker 

     ber!enang menyelesaikan tugas pelayanan kefarmasian sesuai dengan

     batas pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

    *. Bagian Administrasi

    8ugas dan ke!ajiban bagian administrasi

    a) embuat laporan harian yaitu penatatan penjualan kredit, penatatan pembelian yang diookkan dengan buku penerimaan

     barang di gudang, penatatan hasil penjualan dan tagihan serta

     pengeluaran setiap hari

     b) embuat laporan bulanan, yaitu realisasi data untuk pimpinan

    apotek, membuat daftar gaji dan pajak 

    ) embuat laporan tahunan tutup tahun (membuat neraa laba%rugi)

    d) 'urat menyurat

    Bagian administrasi bertanggung ja!ab kepada APA sesuai tugas yang

    diberikan kepadanya. Ce!enang bagian administrasi adalah

    melaksanakan semua kegiatan administrasi pembukuan dengan

     petunjuk%petunjuk dari APA dan peraturan perundang%undangan yang

     berlaku.

    $. Bagian "euangan

    8ugas dan ke!ajiban bagian keuangan

    a) enatat pengeluaran uang setelah dihitung terlebih dahulu, juga

     pengeluaran uang yang harus dilengkapi dengan kuitansi, nota dan

    43

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    44/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    tanda setoran yang sudah diparaf oleh APA atau petugas yang

    ditunjuk.

     b) enyetorkan dan atau mengambil uang baik dari kasir atau dari

     bank.

    ) Bagian keuangan bertanggung ja!ab kepada APA atas kebenaran

     jumlah uang yang diperayakan kepadanya.

    Ce!enang bagian keuangan adalah untuk melaksanakan kegiatan arus

    uang sesuai dengan petunjuk%petunjuk dari APA.

    . >uru /esep (/eseptir)

    Bertugas membantu Asisten Apoteker dalam menyelesaikan resep

    raikan sesuai petunjuk Asisten Apoteker atau APA. >uru resep

    mempunyai !e!enang untuk menyelesaikan resep raikan sesuai

    dengan prosedur yang benar

    . Pembantu mum

    8ugas dan ke!ajibannya adalah

    a) embantu asisten apoteker dalam menyiapkan resep obat raikan

    termasuk membeli obat ke apotek lain

     b) enyusun, menata dan membersihkan obat%obatan yang ada di

    etalase dari debu%debu dan kotoran setiap harinya) embantu dalam segala bidang yang memerlukan bantuan dan

    membersihkan lingkungan yang ada di sekitar apotek 

    d) embuka dan menutup apotek setiap pagi dan malam, tidak lupa

    untuk mengeek dan memastikan semua pintu rolling door   sudah

    terkuni dengan baik (Anief, ., 200#).

    #. Keua2a

    "euangan merupakan faktor penentu, perlu adanya sistem kontrol

    dan pembagian tugas. Bendahara mengontrol dan menerima setoran dari

    kasir di bagian muka apotek mengenai hasil penjualan tunai dan dari

    administrasi piutang hasil tagihan piutang (Anief, 200).

    "ontrol pemasukan uang, bendahara dibantu administrasi

    mengontrol tagihan piutang dan dari penjualan tunai harian, pengontrolan

    dapat menggunakan alat kas register. elakukan e6aluasi hasil

     penjualan dan penatatan dilakukan seara efektif dan efisien tapi mudah,

    sederhana, dan reliable  terhadap masalah keuangan. Bendahara tidak 

    44

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    45/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

     berhak mengeluarkan uang tanpa ada persetujuan dari atasan, tugas

     bendahara adalah menerima dan menatat uang masuk (Anief, 200).

    -aporan keuangan yang terdapat di apotek meliputi

    #) -aporan -aba%/ugi

    -aporan laba%rugi (lo"" and !ro%it "tatement ) adalah laporan

    yang menyajikan informasi tentang pendapatan, biaya, laba atau rugi

    yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. -aporan laba%rugi

     berisi hasil penjualan, pembelian, @PP, biaya operasional, laba kotor,

    laba bersih usaha, laba bersih sebelum pajak, laba bersih setelah pajak,

     pendapatan non usaha, dan pajak.

    2) eraa Akhir 8ahun

     eraa (balance "heet ) adalah laporan yang menyajikan

    informasi tentang posisi akti6a, utang, dan modal pada !aktu tertentu.

     eraa adalah laporan kondisi keuangan perusahaan yang disusun

    seara sistematis. "omponen neraa terdiri dari akti6a dan pasi6a.

     ilai akti6a dan pasi6a selalu dalam keadaan seimbang. Pada kolom

    akti6a terdiri dari semua barang dan kekayaan yang dimiliki

     perusahaan, yaitu akti6a lanar (kas dan bank, surat berharga, piutang

    dagang, persediaan dan biaya dibayar dimuka), in6estasi (penanaman

    modal dalam jangka !aktu panjang), akti6a tetap (gedung, tanah,

    mobil, mesin, peralatan kantor), akti6a yang tidak ber!ujud (hak 

     paten yang dimiliki oleh suatu perusahaan, merk dagang, dan hak 

    ipta). Pada kolom pasi6a terdiri dari ke!ajiban lanar (hutang,pajak 

     penghasilan yang belum dibayar, dan lain%lain), ke!ajiban jangka

     panjang, modal sendiri dan ke!ajiban lain%lain

    *) -aporan tang%Piutang

    Buku yang berisi laporan utang yang dimiliki apotek selama satu

    tahun dan berisikan laporan piutang yang ditimbulkan karena transaksi

    yang belum lunas dari pihak lain kepada apotek selama satu tahun.

    -aporan hutang adalah laporan yang berisi tentang ke!ajiban kita

    45

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    46/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    terhadap pihak lain (misalnya terhadap PB+). -aporan piutang adalah

    suatu laporan, yang berisi tentang ke!ajiban langganan atau

    konsumen kepada apotek. Barang sudah diba!a oleh pelanggan atau

    konsumen tetapi pembayaran dilakukan seara kredit. Pelanggan

     biasanya diberi !aktu *0, 0, atau 90 hari untuk membayar hutang

    tersebut.

    $) Buku "as

    Buku yang berisi segala informasi yang berkaitan dengan keluar 

    masuknya uang yang dimiliki perusahaan selama periode tertentu.

    Buku kas berisi tentang keterangan keluar masuknya uang, debet,

    kredit, dan saldo.

    ) -aporan perubahan modal

    -aporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang

    menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan akibat

    operasi perusahaan pada satu periode akuntansi tertentu. -aporan

     perubahan modal merupakan pelengkap dari laporan laba%rugi.

    ) Analisa pengelolaan uang

    Analisis finansial diperlukan dalam pengelolaan usaha atau

     perusahaan gunanya untuk mengetahui keadaan perusahaan,

     pembuatan renana pembelanjaan atau renana lain, kontrol operasi

     perusahaan dan penentuan nilai perusahaan (Anief, 200).

    'uatu perusahaan yang dapat memenuhi ke!ajiban jangka

     pendek, yaitu menunjukkan likuiditas yang baik, belum berarti

    usahanya sukses. ;leh karena itu, perlu mengetahui sumber modal

    kerja yang menyebabkan dana yang tersedia bertambah atau

     berkurang. Penilaian perusahaan yang sering dilakukan ialah dengan

     perbandingan antara lain

    a) /asio jangka pendek, adalah untuk mengetahui

    tingkat likuiditas, dengan membandingkan akti6a lanar yang

    tersedia terhadap hutang jangka pendek, yang tertulis dalam jangka

    46

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    47/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    !aktu tertentu. 'eara teoritis perbandingan kurang dari 2 dengan #

    dinilai kurang memuaskan.

     b) Perputaran barang dagangan, adalah perbandingan

    harga pokok barang yang terjual selama setahun dengan persediaan

    rata%rata barang dagangan.

    ) Perputaran akti6a, digunakan untuk mengetahui

     besarnya penjualan selama setahun dibanding dengan akti6a

     perusahaan.

    d) argin, adalah perbandingan antara penghasilan

     bersih dengan jumlah penjualan.

    e) /entabilitas H return on inve"tment + earning 

     !ower , perbandingan antara pendapatan bersih dengan akti6a bersih

    rata%rata yang digunakan.

    f)  rea# event !oint , untuk mengetahui kelangsungan

    hidup suatu usaha dengan omset berapa yang harus diapai,

     penentuan harga berapa dengan biaya perusahaan yang ada tidak 

    akan menderita kerugian (Anief, 200).

    (. Ete!p!eue!&h$p : Stu#$ Ke'a5aa

    Perenanaan merupakan hal terpenting yang perlu dilakukan sebelum

    apotek mulai didirikan dan dikelola. &idalam perenanaan pendirian apotek 

     perlu dilakukan studi kelayakan. 'tudi kelayakan pendirian apotek adalah

    suatu ranangan seara komprehensif segala sesuatu tentang renana

     pendirian apotek baru untuk dapat melihat kelayakan usaha baik ditinjau

    dari pengabdian profesi maupun dari sisi ekonominya. 8ujuan dilakukannya

    studi kelayakan adalah untuk menghindari terjadinya penanaman modal

    yang tidak efektif dan untuk meyakinkan bah!a semua sumber daya dan

    keahlian yang dimiliki dapat digunakan untuk mendirikan dan menjalankan

    sebuah apotek, serta mempertahankan kelangsungan hidup apotek. Beberapa

     pertimbangan dalam studi kelayakan, yaitu

    47

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    48/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    a. -okasi (kepadatan, jumlah penduduk dan tingkat sosial ekonomi

    masyarakat).

     b. 'arana pelayanan kesehatan seperti adanya praktek dokter, rumah

    sakit, poliklinik dan puskesmas.

    . Pola penyakit masyarakat setempat

    d. >angkauan kemudahan transportasi

    e. $ompetitor apotek lain-

    &alam studi kelayakan dilakukan tinjauan terhadap aspek%aspek 

     berikut

    a. Aspek Pasar 

    Analisa pasar dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pasar yang akan

    menyerap usaha yang akan dilakukan. &alam hal pendirian apotek maka

     perlu diperkirakan jumlah resep yang dapat diserap dari masing%masing

     praktek dokter, poliklinik, atau rumah sakit di sekitar lokasi apotek, harga

    obat tiap resep dan keadaan penduduk disekitar apotek meliputi jumlah

     penduduk, tingkat sosial ekonomi, budaya untuk berobat dan tingkat

     pendidikan penduduk. b. Aspek "euangan

    Berkaitan dengan besarnya modal yang akan ditanamkan dan berapa

    lama in6estasi1modal yang ditanamkan tersebut akan kembali.

    . Aspek 8eknis

    &alam pengelolaan apotek Apoteker Pengelolaan Apotek (APA)

    merupakan penanggung ja!ab teknis farmasi diapotek, yang sehari%hari

    dibantu oleh Asisten Apoteker.

    d. Aspek anajemen

    &iperlukan  ob de"cri!tion  yang jelas bagi masing%masing karya!an

    untuk dapat memahami tugas dan tanggung ja!abnya agar manajemen

    apotek dapat berjalan dengan baik.

    e. Aspek 'osial 3konomi

    &itinjau dari aspek sosial ekonomi renana pendirian apotek akan ukup

    menguntungkan, karena memerlukan tenaga kerja yang berarti akan

    48

  • 8/18/2019 BAB-I lap pkpa apt

    49/97

    LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER UII

    BIDANG FARMASI PERAPOTEKAN

     APOTEK GENDHENG AFIAT

    Periode FEBRUARI 2015

    membuka lo!ongan pekerjaan bagi masyarakat dan mengurangi

     pengangguran serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

    f. Analisa &ampak -ingkungan

    &alam kegiatannya apotek dapat menghasilkan limbah sehingga harus

     perlu memperhatikan aspek dampak lingkungan. -imbah yang

    dihasilkan, berupa limbah padat seperti karton, dan plastik kemasan obat.

    &alam pembuangan1pemusnahan limbah%limbah tersebut harus

    diperhatikan juga aspek dampak lingkungan sehingga tidak mengganggu

    lingkungan.

    Beberapa pertimbangan dalam studi kelayakan yang harus

    diperhatikan adalah kepadatan penduduk, pelayanan kesehatan (rumah sakit,

     puskesmas, praktek dokter s!asta, apotek yang sudah ada), tingkat

    kehidupan, tingkat kesehatan dan ti