57
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, sistem budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural.

Bab i Kesling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ksehatan lingkungan tugas stase IKM

Citation preview

Page 1: Bab  i Kesling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan

ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari

manusia. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) mendefinisikan kesehatan lingkungan

sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara

manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan

bahagia.

Menurut Hendrik L. Blum (1974), derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor

utama yaitu : faktor lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor

tersebut saling terkait dengan beberapa faktor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi,

kesehatan mental, sistem budaya, dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai

pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan meliputi

lingkungan fisik, lingkungan biologik dan lingkungan sosio kultural.

Menurut pasal 22 Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyebutkan

antara lain :

1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat.

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,

lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

3. Kesehatan lingkungan meliputi:

a) Penyehatan air, tanah dan udara

Page 2: Bab  i Kesling

b) Pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan

c) Pengendalian vektor penyakit

d) Penyehatan atau pengamanan lainnya

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan

yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan

Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan Sampah Padat

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan

perpindahan penduduk

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Page 3: Bab  i Kesling

Permasalahan sampai saat ini diketahui bahwa penyakit terbanyak yang terdapat di wilayah

kerja puskesmas didominasi oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah kesehatan

lingkungan.

Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat terdekat dengan

tempat di mana masalah yang menyangkut kesehatan itu terjadi. Sehingga kemampuan untuk

mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk menganalisa besarnya masalah akan menentukan

keberhasilan upaya pemecahannya. Masalah pada derajat yang tidak terlalu besar dimana masih dalam

lingkup jangkauan kemampuan puskesmas maka masalah tersebut dapat cepat ditangani.

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan

masyarakat yang berada di bawah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab dalam

memberikan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar di wilayah kerjanya. Wilayah kerja kerja dari

Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin meliputi Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran.

Dalam pelaksanaan kewajibannya sebagai unit pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas Alalak

Selatan Banjarmasin tidak dapat terlepas dari peran serta keberadaan kesehatan lingkungan sebagai

salah satu poin vital dari terlaksananya suatu pelayanan kesehatan. Semua kegiatan penyehatan

lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf Puskesmas, sebaiknya dilaksanakan dengan

mengikutsertakan masyarakat secara bergotong-royong.

Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat

menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta pencegahan dan

penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik, termasuk berbagai akibat sampingan

pembangunan

Page 4: Bab  i Kesling

Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan

lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum,

termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan

keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.

Kesehatan lingkungan di dalam suatu pelayanan kesehatan mutlak diperlukan, karenanya

pelayanan dan pengelolaan lingkungan yang efisien, efektif dan benar sangat diperlukan untuk

diterapkan di Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin. Pelayanan kesehatan lingkungan dalam pelayanan

kesehatan di Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran secara keseluruhan menjadi tanggung

jawab bersama antara Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin

sebagai pelaksana teknis sehari – harinya

Penulisan makalah ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan

dalam menyusun dan memperbaharui kebijakan– kebijakan yang telah ada dalam meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan lingkungan yang optimal di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan gambaran kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman

yang bertujuan untuk merubah, mengendalikan dan menghilangkan semua unsur fisik

dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek

terhadap kesehatan mereka pada daerah kerja Puskesmas Alalak Selatan Banjarmasin

tahun 2013.

Page 5: Bab  i Kesling

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat, dan sektor lain yang

berkaitan serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian

lingkungan hidup

b. Meningkatnya mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang optimal

c. Terselenggarannya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam

peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman

d. Terlaksannya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,

kelompok masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan makanan, perusahaan dan

tempat-tempat umum

e. Terlaksananya peraturan perundangan, tentang penyehatan lingkungan dan

pemukiman yang berlaku.

Page 6: Bab  i Kesling

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS ALALAK SELATAN

2.1 Data Umum

2.1.1 Keadaan Geografis

2.1.1.1 Batas Wilayah

Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota di Kelurahan

Alalak selatan dengan alamat Jl.Alalak Selatan Komp.Dasamaya II Blok K Banjarmasin, dengan

wilayah kerja sebanyak 3 kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin Utara dan

Kelurahan Pangeran.

Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sebagai berikut :

1. Kelurahan Alalak Selatan

Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

Sebelah barat : Kab.Batola

Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Cerucuk

Sebelah timur : Kelurahan Kuin Utara

2. Kelurahan Kuin Utara

Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

Sebelah barat : Kelurahan Alalak Selatan

Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan

Sebelah timur : Kelurahan Pangeran

Page 7: Bab  i Kesling

3. Kelurahan Pangeran

Sebelah utara : Kelurahan Alalak Utara

Sebelah barat : Kelurahan Kuin Utara

Sebelah selatan : Kelurahan Kuin Selatan

Sebelah timur : Kelurahan Kuin raya

Luas wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan adalah 464,75 Ha dengan perincian luas

Kelurahan Alalak Selatan 158,80 Ha dengan persentase terhadap wilayah kerja PKM Alalak

selatan sebesar 35%, Kuin Utara 104,45 Ha (23%), dan Pangeran 191,51 Ha (42%).

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

2.1.1.2 Keadaan tanah dan iklim

Page 8: Bab  i Kesling

Sebagian besar wilayah Kelurahan Alalak Selatan, Kuin Utara dan Pangeran merupakan

dataran rendah dan dilalui sungai-sungai. Iklim yang berpengaruh adalah musim penghujan dan

musim kemarau. Faktor Keadaan iklim ini sangat berpengaruh terhadap munculnya penyakit

seperti Diare, DBD (Demam Berdarah Dengue) dan ISPA yang cenderung akan menjadi

semakin banyak.

2.1.1.3 Jangkauan transportasi

Jarak dari pusat pemerintahan desa/kelurahan adalah :

1. Jarak dari pusat pemerintah kecamatan ± 100 meter.

2. Jarak dari ibukota kabupaten/kota ± 12 kilometer.

Seluruh wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda

4 maupun roda 2 sepanjang musim. Terdapat banyak akses jalan dan beberapa jembatan yang

menghubungkan antar wilayah yang dilalui sungai dan sekarang jalanan sudah diaspal.

Jalan menuju Puskesmas tergolong cukup nyaman karena sebagian besar sudah diaspal.

Dan berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa transportasi menuju Puskesmas

Alalak Selatan mudah dijangkau.

2.1.2 Distribusi penduduk

Dengan Luas Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan memiliki

jumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa. Di Kelurahan Alalak Selatan jumlah penduduk 11.646

jiwa, di Kuin Utara sebanyak 10.281 jiwa dan Pangeran 10.766 jiwa.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Page 9: Bab  i Kesling

No Kelurahan Laki-laki (jiwa)

Wanita(jiwa)

Jumlah(jiwa)

Kepadatan(jiwa/Ha)

1 Alalak Selatan 5.923 5.723 11.646 73,32 Kuin utara 5.232 5.049 10.281 98,43 Pangeran 4.929 5.837 10.766 56,2

Jumlah 16.084 16.609 32.693Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas luas

wilayah sehingga di dapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut Undang-undang No.5 Tahun

1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,

yaitu :

a. Tidak padat : kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2

b. Kurang padat : kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2

c. Padat : kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2

d. Sangat padat : kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2

Konverter dari satuan Ha kedalam satuan Km2 adalah 1 Ha sama dengan 0,01 Km2.

Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesrnas Alalak Selatan Tahun 2012No Kelurahan Jumlah

(jiwa)Kepadatan (jiwa/km2)

Kategori

1 Alalak Selatan 11.646 7.370 Sangat padat

2 Kuin utara 10.281 9.886 Sangat padat

3 Pangeran 10.766 5.636 Sangat padat

Jumlah 32.693 7.034 Sangat PadatSumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Alalak Selatan dengan kepadatan

penduduk 7.370 penduduk/Km2, Kelurahan Kuin Utara dengan kepadatan 9.886 penduduk/Km2,

Kelurahan Pangeran dengan kepadatan 5.636 penduduk/Km2, dan kepadatan penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan secara keseluruhan 7.034 penduduk/Km2. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga kelurahan tersebut termasuk kedalam kategori sangat

Page 10: Bab  i Kesling

padat. Hal ini sangat berhubungan dengan tingkat sanitasi, tingkat kesehatan dan penyebaran

penyakit di wilayah Puskesmas Alalak Selatan. Dimana penyakit terbanyak di wilayah kerja

Puskesmas Alalak Selatan adalah ISPA.

Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Alalak Selatan tahun 2012Usia 0-1 1-5 5-6 7-15 16-21 22-59 >60 JUMLAH

Laki-laki 203 469 350 1040 861 3402 113 6438Perempuan 313 522 312 1163 701 3059 251 6321JUMLAH 516 991 662 2203 1562 6461 364 12759

4.04%

7.77%

5.19%

17.27%

12.24%

50.64%

2.85%

100%

Sumber: Laporan Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Pangeran Tahun 2012Usia 0-4 5-6 7-12 13-15 16-18 19-25 26-60 >60 JumlahJumlah 773 416 1.266 774 815 1.084 5.142 519 10.861Persentase

7.11%

3.83% 11.65%

7.13% 7.50% 9.98% 47.34%

4.78%

100%

Sumber: Laporan Kelurahan Pangeran Tahun 2012

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012Usia 0-5 6-12 13-15 16-18 19-25 26-44 45-60 >60 JUMLAH

Jumlah 1272 1639 801 848 1487 2263 1323 947 10.580

Persentase 12.1% 15.5% 7.57% 8.01% 14.1% 21.38% 12.5% 8.95

%

100%

Sumber: Laporan Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 104 tahun 2000 usia 15-64 tahun termasuk dalam

golongan usia produktif, dari tabel 2.3, 2.4, dan 2.5 dapat dilihat bahwa distribusi penduduk dari

ketiga kelurahan tersebut terbanyak pada usia produktif. Dimana hal ini sangat menguntungkan

untuk pengkaderan Puskesmas sebagai tenaga pembantu pada program-program puskesmas yang

akan dijalankan.

Page 11: Bab  i Kesling

Grafik 2.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Alalak Selatan 2012

SD

SLTP

SLTA

AKADEMI

S1 KEATAS

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Sumber:Laporan Bulan Juli Kelurahan Alalak Selatan Tahun 2012

Grafik 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Pangeran Tahun 2012

Tidak Bersekolah

Tidak Tamat SD

SD

SLTP

SLTA

AKADEMI

S1 KEATAS

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Pangeran Tahun 2012

Page 12: Bab  i Kesling

Grafik 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kuin Utara Tahun 2012

Belum Bersekolah

Tidak Bersekolah

Tidak Tamat SD

SD

SLTP

SLTA

AKADEMI

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Kuin Utara Bulan Tahun 2012

Berdasarkan ketiga grafik ini, terlihat sebagian besar penduduk kelurahan Alalak Selatan

hanya merupakan lulusan SD, disusul kelurahan Kuin Uara dimana pendidikan terakhir

terbanyak adalah SMP, sedangkan Kelurahan Pangeran dimana pendidikan terakhir terbanyak

adalah SMA.

Dari grafik di atas maka tingkat pendidikan rata-rata daerah kerja Alalak selatan adalah

SD, SMP dan SMA, dimana kelurahan Alalak Selatan sendiri terbanyak adalah lulusan sekolah

dasar. Hal ini sangat berpengaruh terhadap upaya penyuluhan dan promosi kesehatan dimana

ketika diadakan penyuluhan dan promosi kesehatan tersebut tentunya harus menggunakan bahasa

dan kata-kata yang mudah dipahami oleh penduduk dikaitkan dengan rata-rata tingkat

pendidikan terbanyak masyarakat Alalak selatan yang hanya mengenyam pendidikan sekolah

dasar. Tingkat pendidikan ini juga berpengaruh terhadap upaya pengkaderan.

Page 13: Bab  i Kesling

Tabel 2.6. Distribusi Pekerjaan Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Pekerjaan Jumlah

PNS dan TNI/Polri 247 orang

Buruh dan Tukang 646 orang

Pedagang 282 orang

Dokter/perawat/bidan 10 orang

Petani dan Peternak 400 orang

Pengusaha 209 orang

J u m l a h 1.794 orang

Grafik 2.4 Grafik Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

PNS dan TNI/Polri

Buruh dan Tukang

Pedagang

Dokter/Perawat/Bidan

Petani dan peternak

Pengusaha

0 100 200 300 400 500 600 700

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 2.7. Jumlah Sarana Umum di Wilayah Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012No Kelurahan Sekolah

TK SD SMP SMA Univ1 Kuin utara 8 8 2 0 02 Alalak selatan 3 4 1 0 03 Pangeran 5 6 0 1 1

Jumlah 16 18 3 1 1

Page 14: Bab  i Kesling

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Grafik 2.5 .Jumlah Sarana Kesehatan Pribadi Warga di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Rumah

Jamban Leher Angsa

Sarana Air bersih

7400 7600 7800 8000 8200 8400 8600 8800 9000

8790

7911

8350

Jumlah

Sumber: Data dinding bagian Kesehatan Lingkungan Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2012

Dari data sarana dan prasarana ini, untuk pelaksanaan program yang ada di wilayah kerja

serta penyuluhan adalah menggunakan sarana kesehatan yang ada di masyarakat seperti rumah

penduduk dan sekolah-sekolah.

Sarana kesehatan di rumah penduduk sudah cukup memadai, sekitar 90% rumah telah

memiliki jamban leher angsa dan 94% rumah menggunakan sarana air bersih yaitu air PDAM.

2.1.3 Gambaran Puskesmas Alalak Selatan

2.1.3.1VISI

Mewujudkan Puskesmas Alalak Selatan sebagai puskesmas rawat inap yang bisa

melayani semua kalangan masyarakat di Kota Banjarmasin pada tahun 2015.

Page 15: Bab  i Kesling

2.1.3.2 MISI

1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan memanfaatkan pegawai secara

professional

2. Mempermudah akses jangkauan masyarakat ke puskesmas

3. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program

4. Memanfaatkan peralatan medis yang tersedia

2.1.3.3 MOTTO

24 Jam Tetap Bersemangat Memberikan Pelayanan Yang Terbaik

2.1.3.4 Sumber Daya Puskesmas

Puskesmas Alalak Selatan merupakan tempat pelayanan kesehatan dalam wilayah

kerjanya mempunyai sarana kesehatan masyarakat sebagai berikut:

1. Gedung Induk Pelayanan Puskesmas

a). Gedung Pelayanan Puskesmas Lantai 1

- Ruangan Loket Umum

- Ruangan Poli Gigi

- Ruangan BP Anak/MTBS

- Ruangan BP Umum

- Ruangan Apotik

- Ruangan KIA

- Ruangan Laboratorium

- Ruangan Radiologi

Page 16: Bab  i Kesling

- Ruangan Konsultasi TB Paru

b) Gedung Puskesmas Lantai 2

- Ruangan Kepala Puskesmas

- Ruangan Komputer dan Tata Usaha

- Ruangan Imunisasi

- Ruangan Konsultasi Gizi

- Perpustakaan Mini

Gambar 2. Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai

Page 17: Bab  i Kesling

Gambar 3. Denah Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai 2

Susunan ruangan di Puskesmas Alalak Selatan sudah cukup baik, dimana loket berada di

depan, ruang poli berada di tengan, dan apotik berada di belakang. Susunan seperti ini akan

memberikan kenyamanan terhadap pasien.

Page 18: Bab  i Kesling

Gambar 4. Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan

Gambar 5. Bagian Dalam Dari Gedung Induk Puskesmas Alalak Selatan Lantai I

Page 19: Bab  i Kesling

2. Gedung Rawat Inap / PONED

- Instalasi Gawat Darurat

- Ruangan Bersalin

- Ruangan USG

- Ruangan Rawat Inap

- Ruangan linen, scrub, dan steril

- Ruangan TFC

Page 20: Bab  i Kesling

Gambar 6. Tampak Depan Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

Page 21: Bab  i Kesling

Gambar 7. Bagian Dalam Dari Gedung Rawat Inap (PONED) Puskesmas Alalak Selatan

3. Puskesmas Pembantu (Pustu)

- Pustu Rahmatullah

- Pustu Pangeran

- Pustu Kuin Utara

4. Posyandu Balita

- Kelurahan Kuin Utara : 6 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 10 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 7 posyandu

5. Posyandu Lansia

- Kelurahan Kuin Utara : 2 posyandu

- Kelurahan Alalak Selatan : 0 posyandu

- Kelurahan Pangeran : 1 posyandu

6. Poskesdes

- Kelurahan Kuin Utara : 1 poskesdes

- Kelurahan Alalak Selatan : 1 poskesdes

- Kelurahan Pangeran : 1 poskesdes

Page 22: Bab  i Kesling

BAB III

UPAYA POKOK PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan merupakan salah satu

program dari puskesmas. Program ini bertujuan menjamin kelangsungan kesehatan lingkungan,

serta keterjangkauan pelayanan yang efisien, efektif dan rasional. Adapun struktur organisasi

kesehatan lingkungan PuskesmasAlalak Selatan tertera pada skema berikut :

Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan

Puskesmas Alalak Selatan

Top Manager

Nama : dr. H. Fajar Sukma N A

NIP : 19770826 200701 1 008

Page 23: Bab  i Kesling

Gambar 1. Struktur Organisasi Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Jalan Puskesmas Alalak Selatan

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas bertujuan menjamin kelangsungan,

keterjangkauan pelayanan kesehatan lingkungan yang efisien, efektif, dan rasional. Ruang

lingkup kesehatan lingkungan secara keseluruhan mencakup :

1. Penyehatan lingkungan

2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman

4. Pengawasan sanitasi TTU

1. Penyehatan lingkungan

Tujuan perencanaan dalam penyehatan lingkungan adalah untuk mendapatkan :

a. Inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih

b. Pembinaan kelompok pemakai air

c. Pengawasan kualitas air bersih

Puskesmas Alalak Selatan ditangani oleh 2 orang tenaga sanitarian. Menurut DEPKES

(2005), rasio ideal jumlah tenaga sanitarian di suatu daerah adalah 40 : 100.000 jiwa

penduduk. Sehingga berdasarkan hal tersebut setidaknya jumlah tenaga sanitarian di wilayah

Unit Penunjang

Kesehatan lingkunganM. Baihaqi, SKM

Rini Hendriyanti, AMKL

Page 24: Bab  i Kesling

kerja Puskesmas Alalak selatan adalah sebanyak 13-14 orang.

Menurut surat peraturan walikota Banjarmasin nomor 20 tahun 2008, tugas pokok dan

fungsi sanitarian ialah :

1. Melaksanakan upaya perbaikan kesehatan lingkungan

2. Pemeriksaan Rumah

3. Permeiksaan jamban keluarga

4. Pemeriksaan kualitas air

5. Pemeriksaan TTU

6. Pemeriksaan institusi

7. Pemeriksaan TPM

8. Pengamatan penyakit

9. Penyelidikan KLB

10. Penyuluhan

11. Konsultasi kesehatan lingkungan

12. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi

Sehingga Program Kesehatan Lingkungan Yang Dilaksanakan Puskesmas Alalak Selatan

mencakup dari arahan dinas kesehatan antara lain ialah

1. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

• Perumahan

• Jamban Keluarga

• Tempat Pembuangan Sampah

3.1 Tabel Data Perumahan di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Selatan

Rincian kegiatan Satuan Terdaftar

/

Target 1

tahun

Realisasi

Jumlah Persentase

Page 25: Bab  i Kesling

Jumlah

Pemeriksaan

Rumah

Buah 7236 6788 1761 28,9%

Diperiksa

Memenuhi

Syarat

Tidak

memenuhi

syarat

Buah

Buah

1761

1620

141

91,90%

8,10%

3.1 Grafik Kegiatan Pengawasan Rumah tahun 2012

7236 1; jlh target 1 thn; 6788

1; Realisasi; 17611; yg memenuhi

syarat; 1620

jlh rmh terdaftarjlh target 1 thnRealisasiyg memenuhi syarat

Kriteria rumah sehat menurut Winslow:

• Memenuhi kebutuhan fisiologis : Pencahayaan, Penghawaan dan ruang gerak yang

cukup, Terhindar dari kebisingan yang mengganggu dan,

• Memenuhi kebutuhan psikologis :

Ruang cukup baik

Aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni

Page 26: Bab  i Kesling

Kemudahan komunikasi

Ruang duduk dapat dipakai ruang makan keluarga

Penataan meubel, kebutuhan air bersih berkisar 100 l/orang/hari

Ada WC dan kamar mandi bersih

Rumah harus ditanami tanaman yang bersih dan rapi

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit

o Tersedia air minum yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan

o Tidak memberi kesempatan serangga bersarang didalam/sekitar rumah sistem

pembuatan air limbah/tinja memenuhi syarat kesehatan

o Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat, luas kamar tidur/orang

sesuai standar, tempat masak/menyimpan makanan bebas dari pencemaran dan

gangguan binatang,

o Fasilitas mandi

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan

o Bangunan yang kokoh (tidak curam dan licin)

o Cukup ventilasi dan cahaya (mencegah tersandung, teriris, dll)

o Jarak ujung atap dengan atap tetangga minimal 3 m

o Jauh dari pohon-pohon yang besar, jarak rumah kejalan sesuai peraturan,

Lantai selalu basah jangan sampai terlalu licin,

Didepan pintu utama ditambah lantai tambahan

Bagian bangunan yang dekat api/listrik harus terbuat dari bahan tahan api

Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah)

Meskipun rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah mencapai

Page 27: Bab  i Kesling

91,92%, belum tentu menyatakan jumlah rumah sehat yang sebenarnya karena pada saat

pengambilan sampel tidak mencakup seluruh rumah yang ada. Rumah sehat mempengaruhi

kesehatan penghuni dari rumah dan sekitarnya. Dari system yang di terapkan di puskesmas lalak

selatan menggunakan sampel acak dari setiap RT yang ada dan di ketahui oleh kepala RT

setempat, dan melihat kondisi yang pantas untuk di berikan penyuluhan.

Mulai bergesernya penduduk wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan kea rah daerah

lebih tinggi dan sadarnya akan rumah sehat dan standar serta meningkatnya kondisi ekonomi

sehingga banyak rumah yang sesuai syarat, ini menjadi faktor yang berpengaruh.

3.2 Tabel Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012

3.2 Grafik Kegiatan Pengawasan Jamban Keluarga tahun 2012

Rincian kegiatan

Satuan Terdaftar/Jumlah

Target 1 tahun

Realisasi

Jumlah

Persentase

Pemeriksaan Jamban Keluarga

Buah 7911 3.946

4.634 117,43%

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi syarat

Buah

Buah

-

-

-

-

4.325

309

93.33%

6,67%

Page 28: Bab  i Kesling

1; jlh JAGA terdaf-tar; 7911

1; jlh target 1 thn; 3956

1; Realisasi; 46341; yg memenuhi syarat; 4325

jlh JAGA terdaftarjlh target 1 thnRealisasiyg memenuhi syarat

Persyaratan penyediaan sarana jamban antara lain :

a. Jenis jamban yang harus disediakan dan memenuhi syarat kesehatan

b. Jumlah jamban yang diperlukan untuk tempat pengungsian adalah 1 buah dipakai untuk

sekitar 20 orang

c. Diupayakan mempergunakan bahan lokal

d. Tempat atau lokasi jamban harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain

e. Letak cubluk harus lebih rendah dari lantai jamban sehingga air penyiraman dapat

mengalir dengan lancar (kemiringan saluran minimal l2%)

f. Agar cubluk tidak cepat penuh, jangan ditempatkan pada tempat yang memungkinkan

masuknya air hujan

g. Tidak mencemari sumber air bersih (sumur gali/SPT) dan air tanah.

h. Jarak cubluk dengan sumur gali/SPT

i. Jenis tanah pasir 15 meter

Page 29: Bab  i Kesling

j. Jenis tanah liat 10 meter

k. Jarak dasar cubluk dengan permukaan air tanah paling sedikit 2 meter.

Pengawasan terhadap jamban keluarga di Puskemas Alalak Selatan sudah memenuhi

target 1 tahun, yaitu 117,43%. Dari data yang di dapatkan dan dilakukan oleh pihak kesehatan

lingkungan dan di bantu kader-kader setiap kelurahan yang di bina untuk melakukan pengawasan

sehingga hal ini menjadi memenuhi target dan bahkan melebihinya. Masih adanya jamban yang

Page 30: Bab  i Kesling

tidak memenuhi syarat yaitu 309 rumah atau 6,67% di karenakan kondisi rumah yang masih di

dekat sungai ataupun rumah lama yang belum di renovasi sehingga kurangnya perbaikan atas

jamban sehat, namun dari presentasi yang berhasil menandakan kepedulian dari pihak

masayarakat akan pentingnya sanitasi terutama jamban.

Menurut data dari Puskemas alalak selatan bagian kesehatan lingkungan, dalam beberapa

tahun ini tidak ada bantuan atau pembangunan jamban umum, jadi kegiatan yang di lakukan

hanya himbauan dan pendampingan dalam pembuatan jamban keluarga.

Penyehatan lingkungan

inspeksi sanitasi SAB

pembinaan kelompok masyarakat pemakai air

pengawasan kualitas air bersih

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

43.92

0

43.92

3.2 Grafik Cakupan kesehatan lingkungan tentang penyehatan

lingkungan Puskemas Alalak Selatan 2012

Cakupan pencapaian seluruh kegiatan penyehatan air di wilayah kerja Puskesmas Alalak

Selatan pada tahun 2012 adalah rata-rata sebesar 43.92% dengan tiga variabel pengukuran yakni

inspeksi sanitasi (IS) sarana air bersih, pembinaan kelompok pemakai air, serta pengawasan

Page 31: Bab  i Kesling

kualitas air bersih.

Dari hasil di atas, program pencapaian kegiatan yang didapat masih membutuhkan

kinerja dan upaya yang lebih maksimal sehingga dapat memberikan hasil, setidaknya diatas 50%

dari total 100% hasil yang ingin dicapai.

Untuk kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih serta kegiatan pembinaan kelompok

pemakai air selama ini dilakukan bersamaan dengan penyuluhan, dimana inspeksi dilakukan

langsung ke rumah-rumah warga dan sebagian warga masyarakat di wilayah kerja puskesmas

Alalak Selatan tersebut rata-rata sudah memiliki sarana air bersih (PDAM) di setiap rumah,

meski masih ada penduduk didaerah pinggiran sungai yang masih menggunakan air sungai dan

atau telah memiliki sumber air bersih yang berasal dari PDAM, namun tetap menggunakan air

sungai untuk keperluan sehari-hari, atau bahkan hingga menadah air hujan. Masyarakat biasanya

hanya menggunakan air bersih untuk dipakai memasak atau diminum, sedangkan untuk mandi,

cuci kakus dan mencuci masih menggunakan air sungai. Hal demikian terjadi karena kendala

yang dihadapi warga yang mengeluhkan tidak adanya biaya jika memakai air PDAM sepenuhnya

untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, karena memang rata-rata penduduk berprofesi sebagai

buruh dan berstatus ekonomi menengah ke bawah. Berkenaan dengan hal tersebut, pengawasan

yang dilakukan terhadap kualitas air bersih pun menjadi belum optimal, dibuktikan dengan

adanya data yang didapatkan, yang pencapaiannya masih 43.92%. Kerjasama antar warga, dan

pihak-pihak terkait tentunya sangatlah dibutuhkan dalam penanganan serta pemecahan hal

tersebut di atas.

Mengamati hal demikian diperlukan tindak lanjut serta solusi, diantaranya mungkin

dengan dilakukannya penjernihan dan pembersihan air sungai dengan penjernihan berlapis, yang

nantinya berdampak pada meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan pada umumnya dengan

Page 32: Bab  i Kesling

tidak melupakan budaya menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah di

sungai, dan sebagainya.

2. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman

Tujuan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman adalah memenuhi kebutuhan

kesehatan lingkungan pada tiap unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada

di wilayah kerja. Adapun di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan pola penyakit yang

berhubungan dengan sanitasi makanan ini yaitu diare,yang masuk 10 besar penyakit yang banyak

ditemukan.

Penyehatan Tempat Pengelola Makanan (TPM)

Kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) puskesmas Alalak Selatan

memiliki tujuan : untuk meningkatkan jumlah makanan yang memenuhi persyaratan

kesehatan serta untuk menurunkan frekuensi penyakit bawaan makanan dan keracunan

makanan.

Pada tahun 2012, kegiatan pengawasan TPM dilaksanakan dengan hasil kegiatan berupa

usaha untuk menghindarkan makanan agar tidak kontak langsung dengan vektor seperti

lalat dan serangga lain,

Perlunya penekanan dan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kebersihan, dan

perlunya pemahaman penggunaan air bersih pada proses pengolahan makanan.

Pemeriksaan formalin dan borak pada sampel makanan jajanan.

Bila dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka petugas kesehatan akan melakukan

tindak lanjut berupa pendekatan dan arahan kepada TPM yang bersangkutan.

Kegiatan pada hygiene dan sanitasi makanan dan minuman berupa pemeriksaan sampel

makanan, pemeriksaan rutin dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

Page 33: Bab  i Kesling

Kabupaten/Kota.

pembinaan TPM

pengawasan kualitas air minum

pemeriksaan sampel makanan

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Grafik 3.3 Cakupan kesehatan lingkungan tentang hy-giene dan sanitasi

Makanan dan minuman Puskemas Alalak Selatan 2012

0%8.33%81.82%

Kegiatan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tempat yang menyediakan makanan dan

minuman dan pengawasan sudah dilakukan sepenuhnya (100%) dan pencapaian kegiatan

hygiene dan sanitasi makanan pada tahun 2012 masih memenuhi target. Dari 3 kegiatan yang

ditargetkan, salah satu yang belum mencapai target yaitu pemeriksaan sampel makanan, dan hal

inilah kemungkinan salah satu penyebab adanya kejadian diare yang masuk dalam kategori 10

penyakit terbanyak pada daerah ini. Pada pemeruksaan sampel makanan di lakukan oleh pihak

dinas kesehatan kota dan hasilnya langsung di dinas kesehatan, untuk puskemas Alalak Selatan

hanya melakukan pengambilan saja.

3. Penyehatan tempat penampungan sementara (TPS) dan lingkungan pemukiman

Kegiatan penyehatan TPS dan lingkungan pemukiman bertujuan agar meminimalkan sampah

yang diproduksi sehingga bisa mengurangi lingkup penyebaran penyakit di daerah sekitar daerah

kerja Puskesmas Alalak selatan.

Untuk kegiatan penyehatan TPS tidak ada kegiatan yang spesifik, dikarenakan tidak

tersedianya TPS diwilayah kerja Puskemas Alalak Selatan, dan untuk menggantikannya

dilakukan penyuluhan oleh petugas kesehatan lingkungan kepada masyarakat sekitar diantaranya

Page 34: Bab  i Kesling

seperti untuk tidak membuang sampah sembarangan di depan-depan rumah atau pasar, maupun

sarana umum lainnya yang akan menyebabkan penumpukan sampah, dan menimbulkan sarang

penyakit, dan lain sebagainya. Pada pengelolaan sampah pihak puskemas Alalak Selatan sudah

mengusulkan ke pihak kelurahan terkain dan pemerintah kota agar disediakan tempat

pembunagan sampah sementara (TPS) setiap kelurahan namun sampai saat ini belum ada

tindakan apa-apa, sehingga hanya penghimbauan kepada masyarakat saja. Begitu juga dengan

kegiatan penyehatan pemukiman, telah dilakukan cross-check dengan petugas penanggung jawab

kesehatan lingkungan kerja Puskesmas Alalak Selatan bahwa kegiatan ini bersifat non target.

4. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)

Adanya pengawasan sanitasi TTU bertujuan agar pencapaian sesuai dengan intruksi dari

bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, sedangkan untuk klinik sanitasi setiap

kunjungan yang datang selalu dikonsultasikan.

Grafik 3.4. Cakupan kesehatan lingkungan tentang pengawasan sanitasi TTU Puskemas Alalak Selatan 2012

1; jlh TTU terdaftar; 105

97

1; Realisasi; 54

jlh TTU terdaftarjlh target 1 thnRealisasi

Page 35: Bab  i Kesling

Pengawasan sanitasi TTU telah mencapai 55.67%. Kegiatan ini dilakukan dengan

penghitungan target di awal tahun, tetapi pada pelaksanaannya pada tahun 2012 hanya mencapai

separuh target sasaran.

Pengelolaan kesehatan lingkungan di Puskesmas Rawat Jalan Alalak Selatan dapat

dikategorikan baik. Proses kegiatan pengelolaan kesehatan lingkungan sudah mencakup

keseluruhan.

Tabel 3.1. Realisasi kegiatan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak

SelatanTahun 2012

Page 36: Bab  i Kesling

Sumber :Laporan Puskesmas Alalak Selatan tahun 2012

Tabel 3. 2. Target Kegiatan Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Sumber: Laporan tahunan Puskemas Alalak Selatan tahun 2012

Page 37: Bab  i Kesling

BAB IV

ANALISIS MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Perumusan Masalah

RUMUSAN PENYEBAB MASALAH

RUMUSAN MASALAH

Hanya ada 2 karyawan di kesehatan lingkungan Puskesmas Alalak Selatan

Jumlah rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yakni 141 rumah

Jumlah jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat

Tidak adanya TPS sehingga pengelolaan sampah hanya berupa himbauan

Bagaimana mengoptimalisasi kinerja dan program kesehatan lingkungan dengan jumlah tenaga yang terbatas di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan? (sisi tenaga kerja)

Bagaimana mengatasi rumah keluarga yang belum memenuhi syarat rumah sehat

Bagaimana mengatasi adanya jamban yang tidak memenuhi syarat.

Bagaimana pengelolaan sampah yang masih belum optimal

B. Perumusan Penyebab Masalah

Page 38: Bab  i Kesling

No Perumusan Penyebab Masalah

Intervensi Alternatif Pendekatan Pemecahan

Masalah

Rumusan Pendekatan Pemecahan Masalah

1 Kurangnya karyawan di

ruang kesehatan lingkungan

Mengoptimalkan kinerja pegawai kesling dan

adanya upaya lintas sektor

Melakukan pembagian kerja yang jelas antara 2 orang pegawai dan hubungan yang baik

dengan dinas terkait

Konsultasi dengan Dinas Kesehatan

2 Jumlah rumah tidak memenuhi

syarat

Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada di

rumah warga

Pembuatan ventilasi dan menjaga kebersihan lingkungan rumah serta membiakan sinar

matahari untuk masuk

3 Jumlah jamban keluarga

Mengoptimalkan pembuatan dan

pengelolaan sarana umum dan edukasi tentang

sanitasi sendiri

Pembuatan jamban masayarat secara umum sesuai standard san pengoptimalkan jamban

keluarga yang sesuai

Konsultasi dengan pihak RT, RW, dan warga, serta pihak pembangun rumah

4. Tidak adanya TPS

diwilayah kerja

Puskesmas

Memberikan alternative untuk tempat

pembuangan sampah dan pengengkutan atau pengolahan sampah

Menyarankan agar semua warga mempunyai tempat penampungan sampah sementara di rumah kemudian mengkoordinasikan atau

memperkerjakan orang khusus yang mengangkut sampah tersebut ke TPS di wilayah

lain

C. Perumusan Penyebab Masalah

Fasilitas dan biaya

MasyarakatKondisi geografis

Tenaga kerja (SDM)

Kesehatan lingkungan efisien, efektif, dan rasional

Kesehatan lingkungan di Puskesmas Alalak Selatan

Page 39: Bab  i Kesling

SWOT dari perumusan masalah

A. Tenaga Kerja (SDM)

No. Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tingkat pendidikan yang sesuai

Kinerja tenaga kerja yang belum optimal dikarenakan luas nya cakupan daerah alalak selatan

Beberapa TTU kooperatif dan mudah di jangkau oleh transportasi darat

Sedikitnya tenaga kerja yang berminat pada bidang ini dan kurangnya penerimaan pegawai di bidang ini

B. Masyarakat

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Ada beberapa masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi dan banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan, rumah sehat dan jamban yang baik

Tidak adanya

tempat

pembuangan

sampah umum

dan sementara

Tidak adanya

biaya untuk

membuat

jamban

ataupun rumah

sehat dan

wilayah rumah

di pinggir

Penyuluhan-

penyuluhan

oleh beberapa

kader

Adanya kerja

sama dengan

dinas terkait

dalam rangka

penyehatan

sanitasi secara

cepat

Tidak adanya . kesesuaian waktu,antara petugas dan masyarakat saat hendak memberikan pelayanan dan kunjungan

Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah

Kelelahan dari petugas

Page 40: Bab  i Kesling

sungai

C. Kondisi Sistem

No.

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Oppurtunity (Kesempatan)

Threat (Hambatan)

Tersedianya

petugas yang

sesuai

dibidangnya dan

pendidikan cukup

Akses lintas

sektoral yang

mumpuni

Luasnya

wilayah kerja

Puskesmas

Alalak Selatan

Tidak adanya

system yang

baku

Metode

pengambilan

sampel rumah

sehat dan

jamban yang

kurang

Mahirnya

petugas dalam

pengolahan

data dan

pahamnya

petugas akan

bidangnya

sendiri dalam

kesehatan

lingkungan

Hubungan baik

antara dinas

terkait dan

pemerintahan

setempat

Tidak optimalnya

kinerja dalam

pengolahan data

System yang tidak

baku sehingga bisa

berubah sewaktu-

waktu

Page 41: Bab  i Kesling

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Puskesmas Alalak Selatan berada di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin

dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Alalak Selatan, Kelurahan Kuin

Utara dan Kelurahan Pangeran.Dengan Luas Wilayah 464,75 Ha wilayah kerja Puskesmas

Alalak selatan memiliki jumlah penduduk sebanyak 32.693 jiwa.

Page 42: Bab  i Kesling

Puskesmas Alalak Selatan sekarang telah memiliki unit-unit kegiatan yang masing-

masing unit tersebut memiliki program kesehatan tersendiri dan masing-masing unit yang telah

melaksanakan program tersebut. Hasil kegiatan pada umumnya mengalami peningkatan

dibanding tahun lalu walaupun masih banyak yang belum memenuhi target.

Sebagian besar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Alalak Selatan sudah menyadari

dan memiliki sarana yang sesuai dengan syarat syarat rumah sehat dan jamban yang sehat tetapi

ada juga sebagian masyarakat yang sudah sadar tetapi masih terkendala untuk memiliki hal

tersebut.

B. Saran

Dari data yang telah didapatkan disarankan:

a. Perencanaan dilakukan lebih matang mengenai program dan dengan jumlah tenaga yang

tersedia sehingga hambatan berupa kurangnya tenaga kesehatan dapat di minimalisasi serta

dilakukan koordinasi antara berbagai sektor yang terkait dalam kegiatan puskesmas agar

pelaksanaan kegiatan program dapat tercapai dan berjalan dengan baik.

b. Pengoptimalkan tenaga dari puskemas dan pengrekrutan kader-kader yang berupaya lebih

dimasyarakat.

c. Memanfaatkan organisasi serta tempat-tempat umum yang banyak tersedia di masyarakat

sehingga penyampaian informasi menyeluruh dan berkelanjutan.

d. Kerjasama dengan dinas terkait dan lintas sektoral untuk menjalankan program terutama

maslah biaya dan fasilitasyang belum ada.

e. Pembuatan system yang efisien dan tepat sasaran dalam pengawasan dan penataan

masyarakat.

Page 43: Bab  i Kesling