Bab I-bab II-bab III-bab IV

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Makalah ini membahas tentang evolusi manusia dipandang dari segi antropologis. Evolusi merupakan perubahan manusia dilihat dari segi cirri cirri fisiknya. Dipandang dari sudut biologis manusia hanya merupakan suatu makhluk diantara lebih dari sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau masih menduduki alam dunia ini. Pada pertengahan abad 19 para ahli biologi, dan yang terpenting diantara mereka C. Darwin, mengemukakan teori mereka tentang proses evolusi manusia. Dalam makalah ini kami mengkaji secara teoritis tentang evolusi manusia, seiring dengan kemajuan manusia teori evolusi terus berkembang bahkan pemahaman awal tentang evolusi berbeda dengan pemahaman tentang evolusi masa kini. Teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimika bumi ini makhluk makhluk bersel satu seperti protozoa. Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun timbul dan berkembangnya berupa makhlukmakhluk dengan organisasi sel yang kompleks. Terjadi percabangan seiring waktu berjalan beberapa makhluk terdahulu menghilang dan sebagian ada hingga kini hidup bersama makhlukmakhluk hasil percabangan yang sampai sekarang jumlah macam makhluk mencapai 1 juta. Hal ini menarik untuk kita kaji lebih dalam, dengan mengetahui keanekaragaman yang ada di muka bumi ini kita akan lebih menghargai perbedaan yang ada sehingga timbul sikap pengertian antar makhluk hidup tanpa memandang yang satu lebih tinggi dari yang lainnya. Isi makalah ini terbagi dalam 5 sub judul diantaranya: 1.Makhluk manusia di antara makhluk-makhluk lain 2.Evolusi cirri-ciri biologi 3.Evolusi primate dan manusia 4.Aneka warna manusia 5.Organism manusia Makalah ini ditulis dengan metode analisis deskriptif, menjelaskan secara definitif konsepkonsep yang ada serta membuat interpretasi dari berbagai teori evolusi dari yang paling tua

1

hingga teori terkini. Semoga dengan dibuatnya makalah ini akan memberikan pemahaman bagi kita semua tentang Evolusi Manusia. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia dipandang dari segi antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi? 2. Bagaimana proses evolusi cirri-ciri biologis terjadi? 3. Apa perbedaan antara evolusi primate dengan evolusi manusia? 4. Apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka bumi? 5. Apa perbedaan organisme manusia dengan organisme binatang?

C. Tujuan Penulisan Mengetahui kedudukan manusia diantara makhluk-makhluk lain di dunia dipandang dari segi antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi Mengetahui bagaimana proses evolusi cirri-ciri biologis terjadi Mengetahui apa perbedaan antara evolusi primate dengan evolusi manusia Mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada di muka bumi Mengetahui apa perbedaan organisme manusia dengan organism binatang

D. Metode Penulisan Penulisan Makalah ini bersifat deskriptif-analitik dengan ditunjang oleh berbagai sumber, dan untuk menunjang penulisan makalah ini kami melakukan studi pustaka dan studi literature yang sumbernya kami dapatkan dari buku-buku dan informasi yang kami dapatkan dari internet yang berkaitan dengan makhluk manusia dalam Ilmu Antropologi.

E. Sistematika penulisan Kata pengantar

2

Daftar isi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Metode Penulisan E. Sistematika Penulisan BAB II Isi A. Manusia Di Antara Makhluk-Makhluk Lain B. Evolusi Manusia C. Evolusi Primate Dan Manusia D. Aneka Warna Manusia E. Organisme Manusia BAB III Analisis BAB IV Kesimpulan Daftar pustaka Lampiran

3

BAB II ISI

A. Manusia Diantara Mahluk Mahluk Lain Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan suatu macam makhluk diantara lebih dari sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau masih menduduki alam dunia ini. Pada pertengahan abad ke 19 para ahli biologi, dan yang terenting diantara mereka C.Darwin yang mengumjumkan tentang sebuah teori mereka tentang proses evolusi biologi. Menurut teori itu bentuk bentuk tertua di muka bumi ini terdiri dari, mahluk mahluk atau sel yang sangat sederhana seperti misalnya protozoa. Dalam jangka waktu beratus ratus juta tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk bentuk hidup berupa mahluk mahluk dengan organisasi yang lama yang makin kompleks dan pada kala terakhir ini telah berkembang atau berevolusi mahluk mahluk seperti kera atau manusia. Dalam proses evolusi biologi yang telah berlangsung sangat lama itu, banyak bentuk mahluk yang sederhana itu telah hilang dan punah dari muka bumi, akan tetapi banyak juga yang bertahan macamnya dan hidup langsung sampai sekarang, sekarang bentuk bentuk baru yang bercabang dari bentuk bentuk lama itu menjadi sekian banyak nya hingga macam mahluk sekarang menduduki bumi kita ini hamper mendekati angka satu juta. Ada juga yang membuat manusia itu berbeda dengan mahluk mahluk lainnya yaitu karena manusia bisa membuat kebudayaan, manusia bisa membuat berbagai macam kesenian, manusia mempunyai akal dan pikiran, manusia mempunyai berbagai macam aneka warna dan untuk mendapatkan sejumlah pengertian tentang jumlah aneka warna yang sebesar itu, para ahli telah membuat suatu system klasifikasi dimana semua mahluk didunia ini telah mendapat tempat yang sewajarnya yang berdasarkan atas morfologi dari organismanya. Bersama dengan beribu ribu macam mahluk lain, manusia menyusui keturunannya dan berdasarkan atas cirri itulah manusia diklaskan bersama mahluk mahluk lain itu kedalam satu golongan, yaitu kelas binatang menyusui atau mamalia, dalam klas mammalian ini terdapat satu sub golongan atau suku, yaitu suku primat. Dalam suku ini, semua jenis kera, mulai dari yang kecil sebesar tupai seperti tarsii, sampai kepada kera kera besar seperti gorilla, diklaskan menjadi satu golongan dengan manusia.4

Sebelum zaman Darwin para ahli biologi telah mengobservasi banyaknya persamaan cirri cirri antara organism kera dan organism manusia. Suku primat dibagi menjadi dua sub suku yaitu sub suku prosimii dan suku Antrhopoid.oleh para ahli Antrophology manusia dikelaskan kedalam sub suku Antrhopoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga infra suku cerchopitechoid, hominoid dan ceboid. Ceboid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang masih hidup langsung di daerah tropic di benua Amerika Cercophitecoid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang hidup langsung di daerah tropic di benua Asia dan Afrika Sedangkan. Hominoid menjadi satu kera kera besar dengan manusia. Hominoid kemudian dibagi menjadi lebih khusus lagi kedalam dua keluarga yaitu keluarga pongidae dan keluarga Hominidae. Dalam buku lain menjelaskan manusia Indonesia yang tertua sudah ada kira kira satu juta tahun yang lalu waktu dataran sunda masih meupakan sebuah daratan. Penduduk dataran sunda ini mempunyai tubuh dan cirri fisik yang berbeda dengan manusia zaman sekrang dan sisa sisanya ada beberapa fosil yang ditemmukan diberbagai desa di daerah lembah bengawan solo. Fosil fosil itu oleh para antropologi disebut pithecanthropus erectus. Dan ada juga yang membedakan manusia dengan mahluk mahluk lainnya yaitu manusia mempunyai hak Azazi mempunyai mata pencaharian dan masih banyak lagi yang membedakan bahwa manusia itu berbeda dengan mahluk mahluk lain selain manusia. Dan manusia juga dapat dibedakan dengan manusia lain yaitu dengan aneka warna misalnya ada warna putih, kuning, coklat dan hitam.

B. Evolusi manusia Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika. Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa. Archaic Homo sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu. Pada waktu itu, kebanyakan ahli geologi5

berpegang pada apa yang disebut teori bahwa Bumi catastrophist telah mengalami suksesi dari penciptaan kehidupan hewan dan tanaman, dan bahwa setiap ciptaan telah hancur oleh bencana yang tiba-tiba, seperti sebuah pergolakan atau kekejangan dari permukaan bumi ( lihat Geologi: Sejarah Geologi: Geologi di Abad 18 dan 19). Menurut teori ini, bencana terbaru, banjir Nuh, menyeka semua kehidupan kecuali bentuk-bentuk yang masuk kedalam bahtera. Sisanya terlihat hanya dalam bentuk fosil. Dalam pandangan catastrophists, spesies yang secara individual diciptakan dan tidak berubah, yaitu, tidak berubah untuk selama-lamanya. Menurut teori evolusi Darwin mengenalkan secara luas pengertian bahwa semua kehidupan terkait dan telah diturunkan dari nenek moyang yang sama: burung-burung dan pisang, ikan-ikan dan bunga-bunga - semua terkait. Teori Darwin umum mengandaikan perkembangan kehidupan dari non-hidup dan menekankan murni naturalistik (diarahkan) "keturunan dengan modifikasi". Yaitu, makhluk rumit berevolusi dari nenek moyang yang lebih sederhana secara alami dari waktu ke waktu. Singkatnya, seperti terjadi mutasi genetik secara acak dalam suatu kode genetik organisme, mutasi yang menguntungkan dilestarikan karena bantuan mereka bertahan hidup sebuah proses yang dikenal sebagai "seleksi alam." Mutasi menguntungkan ini diwariskan ke generasi berikutnya. Seiring waktu, mutasi menguntungkan menumpuk dan hasilnya adalah organisme yang sama sekali berbeda (tidak hanya variasi asli, tapi makhluk yang sama sekali berbeda). Menurut teori darwin evolusi adalah pola dasar yang relatif muda, pandangan dunia evolusi itu sendiri sudah setua zaman purba. Anaximander filsup yunani yang diadili atas keyakinan tentang perkembangan kehidupan dari kehidupan dan non-keturunan evolusi manusia dari hewan. Charles Darwin hanya membawa sesuatu yang baru dari filsafat lama - yang masuk akal ke dalam mekanisme yang disebut "seleksi alam." Seleksi alam untuk melestarikan dan mengumpulkan mutasi genetik kecil yang menguntungkan. Misalkan anggota suatu spesies mengembangkan keuntungan fungsional (itu tumbuh sayap dan belajar terbang). Keturunannya akan mewarisi keuntungan itu dan menularkannya kepada keturunan mereka. Inferior (dirugikan) anggota spesies yang sama secara bertahap akan mati keluar, hanya menyisakan superior (diuntungkan) anggota spesies. Seleksi alam adalah pelestarian keuntungan fungsional yang memungkinkan suatu spesies untuk bersaing lebih baik di alam liar. Seleksi alam adalah naturalistik setara dengan peternakan domestik. Selama berabad-abad, peternak manusia telah menghasilkan perubahan dramatis dalam populasi hewan dalam negeri dengan memilih individu

6

untuk berkembang biak. Peternak menghilangkan sifat-sifat yang tidak diinginkan secara bertahap dari waktu ke waktu. Demikian pula, seleksi alam menghilangkan spesies lebih rendah secara bertahap dari waktu ke waktu. Evolusi adalah proses bertahap yang lambat. Darwin menulis, "... Seleksi alam hanya bertindak dengan sedikit mengambil keuntungan dari variasi berturut-turut; dia tidak akan pernah mengambil lompatan besar dan tiba-tiba, tetapi harus terlebih dahulu oleh pendek dan yakin, meskipun langkah-langkah lambat." [1] Dengan demikian, Darwin mengakui bahwa, "Jika dapat dibuktikan bahwa ada organ kompleks, yang tidak mungkin telah terbentuk oleh banyak, berturut-turut, sedikit modifikasi, teori saya akan mutlak runtuh." [2] semacam organ kompleks akan dikenal sebagai "sistem yang kompleks tidak dapat direduksi". Sebuah sistem yang kompleks tidak dapat direduksi adalah salah satu terdiri dari beberapa bagian, semua yang diperlukan untuk sistem berfungsi. Jika bahkan satu bagian yang hilang, seluruh sistem akan gagal berfungsi. Setiap individu adalah bagian integral. [3] Dengan demikian, sistem seperti ini tidak bisa berevolusi perlahan-lahan, sepotong demi sepotong. Perangkap tikus yang umum adalah non-biologis sehari-hari contoh kompleksitas dapat diminimalkan. Ini adalah dasar yang terdiri dari lima bagian: menangkap (untuk menampung umpan), musim semi yang kuat, batang tipis yang disebut "palu," holding bar untuk mengamankan palu di tempat, dan sebuah platform untuk me-mount perangkap. Jika salah satu dari bagian-bagian ini tidak ada, maka mekanisme tidak akan bekerja. Setiap individu adalah bagian integral. Berikut adalah beberapa daftar spesies: Sahelanthropus Sahelanthropus tchadensis Orrorin Orrorin tugenensis Ardipithecus Ardipithecus kadabba Ardipithecus ramidus Australopithecus Australo pithecus anamensis Australopithecus afarensis

7

Australopithecus bahrelghazali Australopithecus africanus Australopithecus garhi Paranthropus Paranthropus aethiopicus Paranthropus boisei Paranthropus robustus Kenyanthropus Kenyanthropus platyops Homo Homo habilis Homo rudolfensis Homo ergaster Homo georgicus Homo erectus Homo cepranensis Homo antecessor Homo heidelbergensis Homo rhodesiensis Homo neanderthalensis Homo sapiens idaltu Homo sapiens (Cro-magnon) Homo sapiens sapiens Homo floresiensis

C. Evolusi Primate dan Manusia Sumber Ciri-ciri Organisma Fisi. Dalam proses evolusi itu makhluk makhluk yang baru

8

timbul sebagai proses percabangan dari bentuk-bentuk yang lebih tua. Dalamproses tersebut cirri-ciri biologi yang baru berwujud pada organisma suatu makhluk tertentu dan menyebabkan terjadinya mentuk baru yang agak berbeda dari bentuk organisma induk yang lama. Bentuk baru tadi terus berubah, dan dalam jangka waktu yang cukup lama perbedaan bentuk organism makhluk induk yang lama dengan makhluk cabang yang baru makin lama makin besar. Organism dari semua makhluk di dunia, tidak hannya satu sel tetapi juga kera atau manusia, terdiri dari sel. Pada makhluk yang organismanya kompleks seperti manusia jumlah selnya mencapai sepuluh trilyun banyaknya, dan bentuk serta fungsi dari ke 10 trilyun itu berbeda menurut fungsi dan tugasnya masing-masing dalam organisa. Meskipun begitu, setiap sel mempunyai inti yang sama. Setiap sel inti manusia misalnya, terdiri dari 46 bagian berupa ulatulat kecil yang terdiri dari serat-serat berspiral yang biasa disebut khromosom. Pada khromosom inilah terletak beribu-ribu pusat kekuatan dengan berbagai macam stuktuk biokimia yang khas, yang menjadi sebab dari segala cirri organism makhluk yang bersangkutan. Satu pusat kekuatan itu disebut gen. satu gen, atau kombinasi dari beberapa gen, menjadi sebab dari suatu cirri lahir dari organisma, sedangkan ada pula satu gen yang menjadi penyebab dari adanya beberapa ciri lahir. Pada waktu konsepsi, apabila sel sperma berpadu dengan sel telur, maka akan terjadi suatu sel buah, atau zygote. Seluruh tubuh organism baru akan timbul dari zygote tadi, dengan suatu proses yang disebut dengan mitosis. Tiap-tiap kromasom akan membelah diri menjari dua sampai beberapa trilyun sampai membentuk organism yang lengkap. Proses mitosis bagi semua sel itu sama, tetapi ada pengecualian tampak pada timbulnya selsel gamete, atau sel-sel sex (yaitu sel-sel sperma dengan sel telur paa wanita). Disini sel-sel baru tidak timbul karenapembelahan diri tiap krhomosom, tetapi karenapemisaha dari ke-46

9

Ayah

Anak

Ibu cucu

khromosom, menjadi dua golongan, A dan A1 yang masing-masing terdiri dari 23 khromosom, dan masuk ke dalam dua sel sex yang berbeda. Dari cirri-ciri ayah dan ibu yang kebetulan dibawa oleh sel-sel sex tadi, juga tidak akan semua tampak dalam organism yang baru melainkan hanya ciri-ciri pada gen yang kuat atau dominan, yang akan tampak, sedangkan pada cirri-ciri gen yang tidak kuat atau resesif, tidak akan tampak pada organism yang baru. Misalnya, Ayah mempunyai gen rambut keriting yang dominan sedangkan ibu mempunyai gen rambut kejur yang resesif, maka anak akan mempunyai rambut keriting. Ada anggapan bahwa ciri-ciri tubuh tidak turun melalui darah melainkan dari saluran lain, diajukan oleh seorang pendeta bangsa Austria bernama Gregor Mendel, yang hidup dalam suatu biara di Moravia.

Ayah secara genotipe mempunyai rambut untuk keriting dan secara fenotype mempunyai rambut keriting pula. Ibu secara genotype mempunyai gen untuk rambut kejur dan secara fenotipe menpunyai rambut kejur pula. Anak secara genotype mempunyai gen-gen keriting dari ayah danen kejur dari ibu, tetapi karena gen untuk rambut itu dominan, maka secara fenotipe akn mempunyai rambut keriting. Anak kawin dengan orang yang mempunyai cirri-ciri genotype yang sama. Cucu-cucu tiap diantara empat mempunyai gen untuk rambut keriting, dan secara fenotipe mempunyai rambut keriting, tiap-tiap dua diantara empat secara genotype mempunyai gen untuk rambut keriting dan rambut kejur, dan secara fenotipe mempunyai gen untuk rambut

10

kejur, dan secara fenotipe mempunyai rambut kejur pula. Perubahan dalam proses keturunan suatu cirri yang berasal dari suatu nenek moyang laki-laki atau perempuan tak pernah dapat dicampur, tetapi selalu dapat tersimpan dalam gen yang diturunkan dan disebarkan kepada berpuluh-puluh angkatan, bahkan berates-ratus angkatan yang berikutnya.percabangan itu bisa terjadi karena beberapa proses evlusi yang menurut analisa para ahli biologi dapat dibagi kedalam 3 golongan : (1) Proses mutasi, (2) Proses seleksi dan adaptasi, dan (3) Proses menghilangnya gen secara kebetulan. Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organism. Suatu gen yang telah lama dari angkatan ke angkatan beribu-ribu tahun lamanya, pada suatu ketika, pada saat gen itu dibentuk pada suatu zygote yang baru, dapat berubah sedikit sifatnya. Akibatnya ialah bahwa individu yang baru tumbuh dari zygote tadi akan mendapat suatu ciri tubuh baru yang tidak ada pada nenek-nenek moyangnya. Seleksi dan Adaptasi adalah suatu prosesevolusi yang berasal dari sekitaran alam. Dasardasar dari proses ini telah sejak lama diuraikan oleh C. Darwin. Menurut para ahli sekarang, banyak ciri baru yang terjadi karena mutasi pada kelompok-kelompok manusia itu, sering terbukti lebih cocok dengan sekitaran alam yang juga selalu berubah-ubah itu. Individu-individu dengan cirri lama dengan labat laun akan berkurang angkakelahirannya. Menghilangnya suatu gen tertentu sering juga disebabkan oleh peristiwa yang berasal dari dalam organism atau dari sekitaran alam, tetapi yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kebetulan. Contoh:Dalam suatu kelompok manusia yang semuanya mempunyai rambut keriting ada beberapa individu yang mempunyai gen resesif untuk rambut kejur. Kebetulan beberapa individu ini yang pada saat lahirnya juga mempunyai rambut keriting, memisahkan diri dari kelompok induk. Dengan peristiwa kebetulan tadi gen resesif untuk rambut kejur terbawa, dan

11

pada suatu ketika akan menyebabkan timbulnya individu-individu yang secara lahir juga mempunyai rambut kejur. Sebaliknya, dalam kelompok induk, gen untuk rambut kejur sudah hilang. Untuk selanjutnya dalam kelompok yang baru orang-orang dengan rambut kejur mungkin akan selalu bertambah jumlahnya, sedangkan dalam kelompok induk semua individu dalam angkatan-angkatan selanjutnya akan selalu mempunyai rambut keriting sampai timbul suatu saat atau zaman ketika dimana mutasi atau seleksi alam membawa perubahan. Ada beberapa faktor pengarah, yaitu: 1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan yang menurun, karenanya dalam satu species tidak ada dua individu yang tepat sama dalam susunan genetiknya (pada saudara kembar misalnya, susunan genetiknya tetap tidak sama). 2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan jumlah individu dalam tiap generasi lebih banyak daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya. 3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata dikendalikan hingga jumlah suatu populasi species dalam waktu yang cukup lama tidak bertambah secara drastis. 4. Ada persaingan antara individu-individu dalam species untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dari lingkungannya. Persaingan intra species ini terjadi antara individu-individu yang berbeda sifat genetiknya. Individu yang mempunyai sifat paling sesuai dengan lingkungannya akan memiliki viabilitas yang tinggi. Di samping viabilitas juga fertilitas yang tinggi merupakan faktor yang penting dalam seleksi alam.

Terbentuknya spesies baru dapat terjadi karena : 1. Isolasi waktu Misalnya adalah kuda. Kuda jaman eosen yaitu Eohippus - Mesohippus - Meryhippus

12

Pliohippus - Equus. Dari jaman eosin hingga sekarang seorang ahli palaentolog menduga telah terjadi 150 ribu kali mutasi yang menguntungkan untuk setiap gen kuda. Dengan dmikian terdapat cukup banyak perbedaan antara nenek moyang kuda dengan kuda yang kita kenal sekarang. Oleh sebab itu kuda-kuda tersebut dinyatakan berbeda species. 2. Isolasi geografis Burung Fringilidae yang mungkin terbawa badai dari pantai Equador ke kepulauan Galapagos. Karena pulas-pulau itu cukup jauh jaraknya maka perkawinan populasi satu pulau dengan pulau lainnya sangat jarang terjadi. Akibat penumpukan mutasi yang berbeda selama ratusan tahun menyebabkan kumpulan gen yang jauh berbeda pada tiap-tiap pulaunya. Dengan demikian populasi burung di tiap-tiap pulau di kepulauan Galapagos menjadi spesies yang terpisah. 3. Domestikasi Hewan ternak yang dijinakkan dari hewan liar dan tanaman budi daya dari tumbuhan liar adalah contoh domestikasi. Domestikasi memindahkan makhluk-makhluk tersebut dari habitat aslinya ke dalam lingkungan yang diciptakan manusia. Hal ini mengakibatkan muncul jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki sifat menyimpang dari sifat aslinya. 4. Mutasi kromosom adalah peristiwa terjadinya species baru secara cepat.

Isolasi Reproduksi Tanda dua populasi berbeda species bila mereka tidak dapat berhybridisasi disebut juga bila mereka mengalami Isolasi reproduksi. Isolasi reproduksi terjadi karena :

13

1. Isolasi ekologi : isolasi karena menempati habitat yang berbeda. 2. Isolasi musim : akibat berbeda waktu pematangan gamet 3. Isolasi tingkah laku : akibat berbeda tingkah laku dalam hal perkawinan. 4. Isolasi mekanik : karena bentuk morfologi alam kelamin yang berbeda. 5. Isolasi gamet : karena gamet jantan tidak memiliki viabilitas dalam alat reproduksi betina. 6. Terbentuknya basta mandul 7. Terbentuk bastar mati Muda.

D. Aneka Warna Manusia D. 1. Konsep Ras Manusia yang tersebar di seluruh permukaan bumi dan berbagai macam kondisi alam, menunjukkan suatu aneka warna yang secara fisik terlihat nyata. Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, dan sebagainya menunjukkan bahwa aneka warna tersebut terlihat secara jelas dan menyebabkan timbulnya pengertian ras. Dengan demikian, ras disini merupakan suatu golongan manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar. Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai ras banyak menimbulkan kesalahpahaman. Salah paham akhirnya tersebut pada akhirnya mengacaukan ciri-ciri ras (yang sebenarnanya harus dikhususkan pada ciri-ciri jasmani semata), dengan ciri rohani. Lebih dari itu, salah paham tersebut memberi penilaian tinggi-rendah pada ras-ras berdasarkan tinggi-rendah rohani dari ras itu. D. 2. Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan Aneka Ras Manusia Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras manusia di dunia, para sarjana terutama memperhatikan ciri lahir (ciri morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu: 1) ciri-ciri14

kualitatif (warna kulit, bentuk rambut, dsb.), dan 2) ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran badan, dsb). Selain ciri morfologi, ada juga metode yang mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik. Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta percabangannya. Untuk membangun suatu klasfikasi berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-ciri genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen untuk golongan darah, gen untuk tipe darah, dan lainnya. D. 3. Klasifikasi Aneka Ras Manusia Klasifikasi yang berasal dari para sarjana terkenal masih berdasarkan metode-metode morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang berdasarkan frekuensi gen msih dalam taraf pengembangan dan belum dilakukan secara luas. Para sarjana tersebut mempergunakan salah satu ciri tertentu sebagai dasar klasifikasinya, seperti klasifikasi C. Linnaeus (1725) yang mempergunakan warna kulit sebagai ciri terpenting, klasifikasi J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan ciri-ciri morfologi dengan geografi, klasifikasi J. Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut. Selain itu, metode-metode yang mempergunakan unsur-unsur filogenik baru tampak sekitae 30 tahun yang lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt dan metode E.A. Hooton.

E. Organisme Manusia Perbedaan Organisme Manusiadan Organisme Binatang, mahluk manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organism yang secara biologis sangat kalah kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa menyebabkan bahwa manusia tidak hanya dapat belajar secara kongkret peristiwa yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa menyelami15

sendiri peristiwa tersebut. Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya. Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk Australopitcheus berkeliaran di daerahdaerah sabana di Afrika selatan hingga sekarang itu. Kemampuan organism memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain. Kemampuan daripada semua pancainderanya menyebabkan bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohin, menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal, menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi, alat-alat berlindung, alatalat transport dan sebagainya serta sumber-sumber energy lain. Peralatan hidup dan system tekhnologi manusia inilah yang menjadi penyambung dari keterbatasan kemampuan organismenya. Dengan adanya pengaturan antara individu-individu dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat pembagian kerja antara berbagai tahap atau tekhnik memproduksi pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system dalam hal mata pencaharian hidupnya,yaitu system ekonomi. Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya. Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Suadah tentu banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena manusia juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan akalnya peristiwa-peristiwa yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baikk yang bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara dan menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya, ialah tibanya maut. Keasadaran akan tibanya maut inilah yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsure penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.

16

Kehidupan manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang dengan adanya pula penyambung hasratlamiahnya untuk keindahan, akal manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif, sehingga menjadi suatu unsure khas dalam hidupnya, yaitu kesenian. Walaupun manusia memang kalah kemampuannya dengan banyak jenis binatang jenis berkelompok lainnya namun kemampuan otaknya, yang kita sebut dengan akal budi itu, telah menyababkan berkembangnya system-sistem yang dapat membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan organismenya itu, keseluruhan dari system-sistem tersebut yaitu : Sistem perlambangan vocal atau bahasa. Sisem pengetahuan. Organisasi sosial Sistem peralatan hidup dan tekhnologi Sistem mata pencaharian Sistem religi Kesenian

Hal tersebut merupakan kebudayaan. Kebudayaan manusia tidak terkandung dalam kapasitas organismenya, artinya tidak tertentukan dalam system gennya, berbeda debgab kemampuankemampuan organisme binatang. Manusia harue mempelajari kebudayaannya sejak ia lahir, selama seluruh jangka hidupnya, hingga saatnya mati, semua dengan jerih payah, walaupun demikian, dengan kebudayaannya manusia dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak paling uas di muka bumi ini.

17

BAB III ANALISIS

Evolusi manusia adalah teori yang menyatakan bahwa manusia berkembang dari primata, atau mirip kera, nenek moyang. Pada tahun 1856, sebuah tengkorak aneh ditemukan oleh beberapa pekerja di Lembah Neander di Jerman. Tampilan yang aneh tengkorak membuat beberapa orang percaya bahwa itu dulu milik seseorang yang menderita rakhitis. Mereka tidak percaya itu bisa berasal dari nenek moyang manusia modern. Hal itu, bagaimanapun, bentuk gagasan bahwa mungkin sudah ada makhluk-makhluk yang setengah manusia dan setengah-kera. Ernst Heinrich, seorang ilmuwan Jerman, mengklaim bahwa jika makhluk seperti yang pernah ditemukan itu harus dinamai Pithecanthropus erectus, yang berarti tegak apeman. Bahkan sebelum penemuan tengkorak, yang sekarang dikenal sebagai Homo neanderthalensis, orangorang hipotesis bahwa ada semacam transmutasi yang terjadi antar spesies. Namun, tidak diterima secara luas. Pada 4 November 1859, pandangan tentang evolusi secara keseluruhan berubah secara dramatis. Ini adalah tanggal yang Charles Darwin menerbitkan karya-karyanya The Origin of Species. Dengan rilis karya ini, teori evolusi manusia menjadi sedikit lebih bisa dipercaya. Teori seleksi alam diusulkan oleh Darwin dalam The Origin of Species. Teori ini menyatakan bahwa ciri-ciri fisik dari suatu organisme yang dipilih untuk sesuai dengan lingkungan hidup itu masuk Teori Darwin. Banyak ilmuwan yang pergi keluar mencari buktibukti yang akan cabang kesenjangan antara kera dan manusia. Tahun 1890, seorang dokter Belanda bernama Eugene Dubois menemukan rendah, apelike tengkorak di tepi sebuah sungai di Jawa. Dubois juga menemukan tulang paha humanlike dekat tengkorak. Dia menyimpulkan bahwa makhluk ini adalah hubungan antara kera dan manusia yang Heinrich hipotesis tentang. Fosil lainnya mulai ditemukan yang tampaknya transisi. Pada tahun 1925, Raymond Dart menemukan sebuah tengkorak yang pertama harus diklasifikasikan sebagai Australopithecus. Tengkorak tampak apelike dalam penampilan, tapi humanlike gigi. Dart menemukan tengkorak di dalam sebuah kotak tulang fosil dikirim kepadanya dari tuang. Mary dan Louis Leakey juga menemukan sejumlah australopithecine fosil. Utama yang Leakey Area fokus adalah Olduvai Gorge di Tanzania. Peneliti lain, Donald Johanson, menemukan fosil yang serupa di wilayah Afar, Ethiopia. Johanson dikreditkan dengan menemukan kerangka fosil "Lucy", sebuah18

Australopithecus afarensis, yang menunjukkan bahwa nenek moyang manusia berjalan tegak di sekitar 3,6 juta tahun yang lalu. Sebagian menemukan jumlah meningkat, begitu pula jumlah spesies. Hari ini, keluarga Hominidae (bipedal Primata) telah berkembang untuk menyertakan genus; Ardipithecus, yang paling apelike hominid. Australopithecus, berotak kecil gracile hominid dengan campuran buah-buahan / sayur diet. Paranthropus, smalled hominid berotak kuat dengan diet sayur padang rumput. Homo, hominid berotak besar dengan diet omnivora. Ini hanya penjelasan singkat dari genus yang diberikan di atas. Berikut adalah beberapa contoh dari genus Australopithecus dan Paranthropus yang akhirnya menghasilkan pandangan keluarga Hominidae kita miliki sekarang. Meskipun fosil-fosil ini telah baik manusia dan kera karakteristik, kualitas yang apelike yang kalah jumlah manusia. Para ilmuwan berusaha untuk menemukan fosil yang lebih dekat dengan manusia modern daripada Australopithecus. Pada awal 1960-an, Louis Leakey menemukan apa yang dia pikir P. lain boisei tengkorak Namun, kasus otak lebih besar daripada menemukan sebelumnya. Setelah kolaborasi dengan P.V. Tobias dan JR Napier, ia bernama tengkorak Homo habilis, yang berarti "manusia terampil". Dia datang dengan nama ini karena alat yang ditemukan di tempat tengkorak. Leakey membayangkan bahwa diperbesar ukuran otak memungkinkan H. habilis untuk membentuk alat-alat sesuai dengan bagaimana / pikirannya dirasakan itu harus seperti. Spesies lain dari genus ini yang dijumpai termasuk H. erectus, H. neanderthalensis, dan spesies kita sendiri, H. sapiens sapiens. Beberapa kontroversi mengenai pelabelan H. neanderthalensis sebagai H. sapiens neanderthalensis telah muncul dalam tahun-tahun sebelumnya, apakah itu harus dianggap sebagai bagian dari garis sapiens. Sebelumnya, Neanderthal dianggap telah menjadi bentuk sementara dari H. erectus ke H. sapiens sapiens. Ideologi kemudian beralih ke posisi yang Neanderthal bukan bentuk peralihan, tetapi bukan genetik buntu. Tiba-tiba mereka menghilang dalam catatan fosil telah menghasilkan saran yang Neanderthal itu outcompeted dan digantikan oleh manusia modern secara anatomis. Sudut pandang saat ini di antara banyak orang adalah bahwa Neanderthal itu sebenarnya spesies terpisah dan telah diberi label oleh beberapa orang sebagai H. neanderthalensis, menjatuhkan "sapiens" dari nama.

19

BAB IV KESIMPULAN

Garis keturunan langsung dari nenek moyang manusia dan kera modern manusia modern tidak diketahui. Bukti meningkat. Ribuan relik sesuai dengan pola umum. Hominidae kata digunakan untuk menjelaskan total spesies anggota keluarga manusia yang telah tinggal sejak nenek moyang terakhir, baik manusia dan kera. Sebuah hominid adalah spesies individu dalam keluarga itu. Bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari catatan fosil manusia dikenal sebagai paleoanthropology. Ini adalah persimpangan dari disiplin paleontologi (studi tentang bentukbentuk kehidupan purba) dan antropologi (studi tentang manusia). Masing-masing nama hominid terdiri dari nama genus (misalnya Australopithecus, Homo) yang selalu huruf, dan nama spesies (misalnya africanus, erectus) yang selalu dalam huruf kecil. Beberapa kontroversi yang ada pada waktu nenek moyang ini untuk kedua kera dan manusia, tapi diyakini sekitar 5,5 juta tahun yang lalu. Sebuah catatan fosil kunci dekat bahwa waktu adalah Ramapithecus, yang diyakini sebagai hominid awal selama bertahun-tahun, namun kini dianggap sebagai kera kuno yang tinggal di dekat pertigaan keturunan kita bersama. Ramapithecus sekarang berpikir untuk menjadi nenek moyang kera modern. Dari sudut pandang genom, perbedaan antara manusia modern dan kera modern sangat kecil, sekitar 2 persen. Dari sudut pandang fisik, perbedaan terbesar ada di lokomotif. Manusia berjalan tegak. Hal ini umumnya berpikir bahwa hal ini terjadi ketika hominid kuno mengadopsi tepi hutan dan polos dan disesuaikan dengan kehidupan di bawah pohon sebagai lawan di dalamnya. Bukti fosil menunjukkan bahwa adaptasi bipedal ini selesai cukup awal, sedini mungkin empat juta tahun yang lalu, jauh sebelum kita tampak seperti atau berpikir seperti yang kita lakukan hari ini. Fitur Facial perubahan ke arah penampilan modern muncul lama kemudian. Karakteristik wajah manusia modern adalah sekitar 100.000 tahun. Wajah hominid sebelumnya jauh lebih apelike. Kontroversi ada mengenai apakah ukuran otak sendiri menunjukkan kemampuan intelektual, tetapi kita hanya mengukur pertumbuhan intelektual dalam catatan hominid adalah ukuran otak. Bukti fosil, kecuali satu terkenal blip, menunjukkan pertumbuhan yang stabil ukuran otak. Hal ini dapat menyesatkan karena ukuran yang berbeda dari orang. Manusia awal (dengan mungkin

20

tiga pengecualian) cukup kecil dan laki-laki jauh lebih besar daripada betina. Dari sudut pandang budaya, manusia modern dan kera lainnya cukup mirip dalam beberapa hal.

21