4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan dan untuk mengurangi pola pendidikan sentralistik yang selama ini ditetapkan di Indonesia, pemerintah mulai tahun 2006 menawarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengelolaan dan pengembangan kurikulum ini sepenuhnya diserahkan sekolah, guru sebagai subjek diharapkan mampu untuk mengelola pembelajaran yang benar berdasarkan KTSP. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan metode kerja kelompok. Aspek penting pembelajaran metode kerja kelompok ialah membantu mengembangkan tingkah laku dan hubungan yang lebih baik di antara siswa, secara bersamaan membantu siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan siswa. Siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, disamping itu siswa takut untuk mengikuti pelajaran matematika karena dalam pelajaran tersebut siswa siswa tidak dilibatkan dalam mengkontruksi pengetahuan sendiri. Siswa diajarkan langkah – langkah guna mendapatkan jawaban yan benar dan berusaha meniru cara guru mengerjakan soal sehingga pengetahuan yang dipahami siswa hanya terbatas pada apa yang diberikan guru. Pada pembelajaran metode kerja kelompok dengan penggunaan ini nanti, maka siswa akan lebih aktif, tertarik, tidak merasa bosan dan jenuh dan adanya interaksi, baik antar teman, antar kelompok juga interaksi dengan guru. Dengan menggunakan metode ini dihaapkan bisa memberikan rasa senang pada siswa,

BAB I

  • Upload
    remoxs

  • View
    215

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKP (PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pelaksanaan dan untuk mengurangi pola pendidikan sentralistik

yang selama ini ditetapkan di Indonesia, pemerintah mulai tahun 2006

menawarkan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengelolaan dan

pengembangan kurikulum ini sepenuhnya diserahkan sekolah, guru sebagai subjek

diharapkan mampu untuk mengelola pembelajaran yang benar berdasarkan KTSP.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran

dengan metode kerja kelompok. Aspek penting pembelajaran metode kerja

kelompok ialah membantu mengembangkan tingkah laku dan hubungan yang

lebih baik di antara siswa, secara bersamaan membantu siswa dalam

meningkatkan mutu pendidikan siswa.

Siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit,

disamping itu siswa takut untuk mengikuti pelajaran matematika karena dalam

pelajaran tersebut siswa siswa tidak dilibatkan dalam mengkontruksi pengetahuan

sendiri. Siswa diajarkan langkah – langkah guna mendapatkan jawaban yan benar

dan berusaha meniru cara guru mengerjakan soal sehingga pengetahuan yang

dipahami siswa hanya terbatas pada apa yang diberikan guru.

Pada pembelajaran metode kerja kelompok dengan penggunaan ini nanti,

maka siswa akan lebih aktif, tertarik, tidak merasa bosan dan jenuh dan adanya

interaksi, baik antar teman, antar kelompok juga interaksi dengan guru. Dengan

menggunakan metode ini dihaapkan bisa memberikan rasa senang pada siswa,

Page 2: BAB I

tidak bosan dalam belajar dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam penguasaan materi operasi hitung bilangan bulat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap evaluasi

belajar siswa kelas V di SDN Payaman Kecamatan Solokuro, banyak siswa yang

merasa kesulitan dalam penguasaan operasi hitung bilangan bulat. Untuk

meningkatkan hasil evaluasi belajar dari kemampuan siswa dalam pemguasaan

materi, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui PTK (

Penelitian Tindakan Kelas ).

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung

bilangan bulat, peneliti berusaha menampilkan metode kerja kelompok, dengan

harapan penggunaan metode permainan dapat mempermudah siswa dalam

penguasaan materi di samping itu siswa akan lebih senang, tertarik dan

bersemangat dalam belajar matematika.

Denagn dasar pengalaman diatas, mengidentifikasi kekurangan dari proses

pembelajaran yang peneliti laksanakan sebagai guru kelas V SDN Payaman

Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

Beberapa masalah yang terjadi selama proses pembelajaran antara lain :

a. Rendahya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

b. Kurangnya interaksi antar siswa dengan siswa, antar kelompok juga antar

siswa dengan guru.

Melalui temuan-temuan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor penyebab

rendahnya tingkat pemahaman, kurangnya interaksi adalah :

a. Metode yang di gunakan guru pada saat pembelajaran kurang menarik dan

kurang variatif.

Page 3: BAB I

b. Siswa dalam pembelajaran lebih bersifat individual.

c. Kurangnya keberanian siswa untuk bertanya.

Melalui identifikasi serta menemukan kekurangan pada proses belajar

mengajar pada operasi bilangan bulat di kelas V SDN Payaman maka

penelitimelakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk materi operasi bilangan bulat

di kelas V SDN Payaman. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan kegiatan

perbaikan dan pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut :

“Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

matematika malalui metode kerja kelompok dengan pembahasan hitung

bilangan bulat”

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam perbaikan Penelitian Tindakan Kelas adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar mata pelajaran matematika

pada pembahasan hitung bilangan bulat, siswa kelas V SDN Payaman

Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

2. Untuk mengetahui pemahaman siswa dan interaksi siswa melalui

pembelajaran kooperatif dengan penggunaan metode permainan bersayap,

siswa kelas V SDN Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

D. Manfaat

1. Bagi Siswa

Page 4: BAB I

a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,

khususnya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan operasi

hitung bilangan bulat.

b. Meningkatkan keberanian siswa dalam bertanya, mengungkapkan

pendapat dan saling berinteraksi.

2. Bagi guru

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam menemukan pemecahan dan

solusi tentang masalah yang berkaitan dengan Kegiatan pembelajaran.

b. Meningkatkan pemahaman guru tentang penggunaan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang digunakan.

c. Memberikan pengetahuan kepada guru lain tentang Penelitian Tindakan

Kelas.

3. Bagi Sekolah

Membantu sekolah untuk berkembanng, karena dengan adanya Penelitian

Tindakan Kelas, akan meningkatkan kemampuan siswa dan guru yang

berdampak pada peningkatan kemajuan sekolah.

4. Bagi Peneliti

a. Meningkatkan profesionalisme peneliti

b. Memberikan sumbangsih dalam memilih strategi dalam pembelajaran

c. Memberikan pengalaman baru dalam menemukan solusi keberhasilan

siswa.