28
Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas Mercu Buana - Jakarta GEOSTRATEGI

(Bab 9) geostrategi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (Bab 9) geostrategi

Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Kuliah Ciri Universitas

Universitas Mercu Buana - Jakarta

GEOSTRATEGI

Dosen :

Udjiani Hatiningrum

Page 2: (Bab 9) geostrategi

1. Pengertian Geostrategi/Ketahanan Nasional.

Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita

proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses

pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan

diberi nama Ketahanan Nasional. Geostrategi adalah suatu strategi dalam

memanfaatkan kondisi geografis negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana

untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Cita-cita proklamasi

kemerdekaan yang tertuang dalam pembukaan (preambule) konstitusi 1945 :

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2) Memajukan kesejahteraan umum.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaaian

abadi, dan keadilan sosial.

Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi

pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman,

dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupakan

geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting

kesejahteraan dan keamanan.

Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan

konstelasi geografis negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-

sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia, serta memberi arahan tentang

bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih

baik, aman, dan sejahtera. Geostrategi merupakan suatu strategi memanfaatkan kondisi

geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan

nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).

Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang

bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya

dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan

1

Page 3: (Bab 9) geostrategi

maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin

pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus

dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan

kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas

wilayah dari berbagai ancaman.

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas

ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional

dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan

gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang

tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan

hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan

nasional.

2. Latar Belakang Geostrategi/Ketahanan Nasional.

Sejak proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara

Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan ancaman baik dari dalam maupun luar

negeri. Berbagai permasalahan yang timbul pasca kemerdekaan benar-benar

mengguncang stabilitas nasional. Hal ini terbukti dengan adanya pergantian sistem politik

Indonesia selama beberapa periode. Namun negara kesatuan Republik Indonesia tetap

bertahan sebagai suatu bangsa dan negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Hal

tersebut membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme yang kuat

sehingga bisa bertahan hingga kini. Sistem negara bersifat demokrasi Pancasila. Dengan

demikian kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang

didasari oleh landasan idiil pancasila, konstitusional UUD’45, dan landasan visional

wawasan nusantara.

Dengan posisi geografis, potensi sumber kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan

kemampuan penduduk yang di milikinya, Indonesia menjadi ajang persaingan

kepentingan dan perebutan pengaruh negara-negara besar. Hal tersebut secara langsung

maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak negatif terhadap segenap aspek

kehidupan dan memengaruhi, bahkan membahayakan kelangsungan hidup dan

2

Page 4: (Bab 9) geostrategi

eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka menjamin eksistensi

bangsa dan negara di masa kini dan di masa yang akan datang, bangsa Indonesia harus

tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu di bina secara konsisten dan

berkelanjutan.

Dengan demikian, kondisi Kehidupan Nasional merupakan pencerminan Ketahanan

Nasional, yaitu kondisi yang harus di miliki dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. dan

konstelasi geografi Indonesia (Konsepsi ketahanan nasional Indonesia). Ketahanan

nasional diperlukan suatu bangsa agar timbul suatu kedamaian dan kestabilan

dalam hidup bernegara.

3. Tujuan Geostrategi/Ketahanan Nasional.

Geostrategi/Ketahanan Nasional di perlukan dalam menunjang keberhasilan pokok

pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan

kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum

dan keadilan sosial, serta dapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada

dasarnya bertujuan untuk :

1) Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis

pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini

untuk upaya kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam

mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.

2) Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :

a) Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order);

b) Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity);

c) Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity);

d) Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice & social

just ice);

e) Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of

the people).

3

Page 5: (Bab 9) geostrategi

4. Fungsi Geostrtegi/Ketahanan Nasional.

Geostrategi/Ketahanan Nasional Indonesia mempunyai fungsi sebagai :

1) Daya tangkal.

Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia

ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan

tantangan terhadap identitas, integritas,eksistensi bangsa, dan negara Indonesia

dalam aspek :

a) Ketahanan pada aspek ideologi;

b) Ketahanan pada aspek politik;

c) Ketahanan pada aspek ekonomi;

d) Ketahanan pada aspek sosial budaya;

e) Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.

Ketahanan Nasional sebagai pengarah berfungsi menyatukan pola pikir, pola tindak, dan

cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner.

Ketahanan Pada Aspek Ideologi :

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-

gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan

sistematis yang menyangkut bidang politik, bidang Sosial, bidang Kebudayaan, bidang

Keagamaan (Soemargono : 8). Dalam panggung politik dunia terdapat berbagai macam

ideologi namun yang sangat besar peranannya, yaitu ideologi Liberalisme, Komunisme

serta ideologi Keagamaan. Dalam masalah inilah bangsa Indonesia menghadapi

berbagai benturan kepentingan ideologis yang saling tarik-menarik sehingga agar

bangsa Indonesia memiliki visi yang jelas bagi masa depan bangsa maka harus

membangun ketahanan ideologi yang berbasis pada falsafah bangsa sendiri yaitu

ideologi pancasila yang bersifat demokratis, nasionalistis, humanistis (bersifat

kemanusiaan) dan berkeadilan sosial.

4

Page 6: (Bab 9) geostrategi

Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki tingkat keanekaragaman

yang tinggi. Sebagaimana diketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terdiri atas

berbagai macam suku bangsa, yang dengan sendirinya memiliki beraneka ragam budaya

masing-masing. Selain itu bangsa Indonesia juga tersusun atas golongan, agama dan

adapt istiadat yang beraneka ragam. Pancasila sebagai suatu ideologi bangsa dan negara

Indonesia, kecuali sebagai prinsip persatuan dan kesatuan bangsa, juga berfungsi

mengarahkan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya sehingga

peranannya sangat penting bagi kehidupan bernegara. Oleh karena itu membina ideologi

dalam kehidupan negara, pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk meningkatkan

ketahanan nasional.

Dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara upaya untuk meningkatkan

ketahanan nasional bidang ideologi dipengaruhi oleh sistem nilai, artinya

kemanfaatan ideologi sangat bergantung kepada serangkaian nilai yang

terkandung di dalamnya yang dapat memenuhi dan menjamin segala aspirasi dalam

kehidupan masyarakat baik secara pribadi, makhluk sosial, maupun sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Agar terwujudnya suatu ketahanan nasional bidang

ideologi secara strategis harus diwujudkan baik secara kenegaraan maupun secara

kewarganegaraan. Artinya suatu idelogi harus terealisasikan baik dalam kehidupan

perseorangan dalam berbangsa dan bernegara, maupun dalam kehidupan kenegaraan

secara formal. Oleh karena itu dalam pelaksanaan ideologi dibedakan atas dua macam

aktualisasi yaitu :

- Aktualisasi secara objektif, yaitu pelaksanaan ideologi dalam bidang

kenegaraan. Hal ini terwujud dalam suatu Undang-Undang Dasar negara serta

peraturan perundang-undangan lainnya serta dalam segala aspek

penyelenggaraan negara lainnya.

- Aktualisasi secara Subjektif, yaitu aktualisasi ideologi negara dalam kehidupan

para warga negara serta kehidupan kewarganegaraan secara perseorangan.

Dalam reformasi dewasa ini aktualisasi ideologi bangsa dan negara harus dikembangkan

ke arah keterbukaan dan kedinamisan ideologi, yang senantiasa mampu mengantisipasi

perkembangan zaman, iptek, peradaban, serta dinamika aspirasi masyarakat untuk

mencapai cita-cita reformasi.

5

Page 7: (Bab 9) geostrategi

Ketahanan Pada Aspek Politik :

Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum, maka pengertian

ketahanan nasional bidang politik adalah kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi

keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi

nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala

kesulitan dan ganguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam negeri

ataupun luar negeri. Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong

partisipasi masyarakat dalam suatu sistem. Unsur-unsurnya terdiri atas struktur politik,

proses politik, budaya politik, komunikasi politik, dan partisipasi politik. Mekanisme politik

yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Namun perbedaan tersebut tidak

menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik fisik. Disamping itu,

timbulnya diagram-diagram mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.

Politik luar negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional

dalam kepentingan antar bangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada

Pembukaan UUD 1945, yaitu melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, serta anti penjajahan bangsa satu

terhadap bangsa lainnya karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Garis politik luar negeri Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas artinya bahwa negara

Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa. Aktif berarti peran Indonesia dalam percaturan dunia internasional. Politik luar

negeri dikembangkan menurut prioritas dalam rangka, meningkatkan persahabatan dan

kerjasama antar negara serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai

dengan kemampuan demi kepentingan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Ekonomi :

Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi

kebutuhannya di samping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu

ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan,

6

Page 8: (Bab 9) geostrategi

penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa. Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan

dengan faktor-faktor lainnya yang saling berkaitan. Perekonomian selain berkaitan dengan

wilayah geografi suatu negara, juga sumber kekayaan alam, sumber daya manusia, cita-

cita masyarakat yang lazimnya ideologi, akumulasi kekuatan, kekuasaan, serta

kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan distribusi, nilai sosial

budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan lancarnya roda

kegiatan ekonomi suatu bangsa (Parmono, 1995).

Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sistem

perekonomian kerakyatan. Sistem ini menekankan bahwa suatu usaha bersama berarti

bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama

menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa.

Dalam pengertian ini individupun memiliki kesempatan untuk melakukan usaha, namun

juga pemerintahan negara sebagai lembaga hidup bersama juga ikut serta dalam kegiatan

perekonomian demi kesejahteraan rakyat secara bersama. Maka perekonomian tidak

hanya dijalankan oleh pemerintah berupa kegiatan badan-badan usaha milik negara,

namun juga masyarakat dapat turut serat dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk

usaha-usaha swasta dalam berbagai bidang.

Ketahanan ekonomi adalah merupakan suatu kondisi dinamis kehidupan

perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, kekuatan nasional

menghadapi serta mengatasi segala tantangan dan dinamika perekonomian baik yang

datang dari dalam maupun tidak langsung menjamin kelangsungan dan peningkatan

perekonomian bangsa dan negara republik Indonesia yang telah diatur berdasarkan

UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan

perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan

dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi,

dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang secara adil dan merata.

Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya :

Istilah sosial budaya menunjukkan kepeda dua segi utama kehidupan bersama

manusia, yaitu segi kemasyarakatan atau sosial dan segi kebudayaan atau budaya. Pada

hakekatnya sosia l adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat, yang

7

Page 9: (Bab 9) geostrategi

memiliki nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan, dan solidaritas sebagai alat

pemersatu. Bangsa Indonesia adalah masyarakat Negara Indonesia dengan satu nasib

sepenanggungan, serta memiliki cita-cita bersama dalam kesatuan wilayah Indonesia.

Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.

Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta focus budaya. Bahwa budaya

Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedang corak ragam budaya yang ada

menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan

pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh

bangsa.

Ketahanan nasional bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis sosial

budaya suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan, dari kemampuan suatu

bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi

segala tantangan, permasalahan, gangguan, ancaman serta hambatan baik dari luar

maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan

kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Ketahanan pada aspek sosial budaya merupakan salah satu pilar yang penting untuk

menyangga kelangsungan hidup bangsa dan Negara Republik Indonesia. Hal itu

dipertegas secara yuridis dalam UUD 1945 pasal 32. Wujud ketahanan bidang sosial

budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa, yang mampu membentuk

dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta

tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,

serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak

sesuai dengan kebudayaan nasional.

Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan :

Pertahanan mengandung makna suatu kemampuan bangsa untuk membina dan

menggunakan kekuatan nasional guna menghadapi ataupun menangkal rongrongan,

gangguan, ancaman maupun tekanan dari luar. Adapun keamanan mengandung arti

kemampuan bangsa untuk membina dan menggunakan kekuatan nasional untuk

menghadapi serta menangkal ancaman, gangguan, dan tantangan yang datang dari

8

Page 10: (Bab 9) geostrategi

dalam negeri. Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya

seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara Indonesia

dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa

dan negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, dan menggerakkan

seluruh potensi nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi. Penyelenggaraan

pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama

pemerintahan dan Negara Republik Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai intinya.

Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka

mewujudkan Ketahanan Naional Indonesia. Wujud ketahanan, pertahanan, dan

keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran

bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam

memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara, mengamankan pembangunan

dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dan menangkal

segala bentuk ancaman.

Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan antara lain :

1) Pertahananan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya

bela negara, yang beriri ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui

penyelenggaranaan Sishankamrata untuk menjamin kesinambungan

Pembangunan Nasional.

2) Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan

kedaulatan. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan

kedaulatan negara. Karena itu, pertahanan dan keamanan harus diselenggarakan

dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri.

3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan keamanan dimanfaatkan

untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan demi kesinambungan

pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

4) Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi

dari segala ancaman dan gangguan agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat Indonesia.

9

Page 11: (Bab 9) geostrategi

5) Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan

kemampuan pertahanan dan keamanan sedapat mungkin dihasilkan oleh industri

dalam negeri. Karena ini, industri dalam negeri harus ditingkatkan kemampuannya.

6) Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan

keamanan harus diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif,

bijaksana, menghormati HAM, dan menghayati makna nilai dan hakikat perang

dan damai.

7) Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, TNI berpedoman

pada Sapta Marga yang merupakan penjabaran dari asas kerokhanian negara

Pancasila.

8) Kesadaran dan ketaatan masyarakat kepada hukum perlu terus menerus

ditingkatkan.

5. Sifat Geostrategi/Ketahanan Nasional.

Untuk mewujudkan ketahanan nasional, dilaksanakan dengan mengelola dan

menyelenggarakan kesejahteraan dan keamanan terhadap sistem kehidupan nasional.

Sifat-sifat ketahanan nasional adalah sebagai berikut :

1) manunggal;

2) mawas ke dalam;

3) kewibawaan;

4) berubah menurut waktu;

5) tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan;

6) percaya pada diri sendiri; serta

7) tidak bergantung pada pihak lain.

6. Konsepsi Ketahanan Nasional.

Konsepsi adalah teori atau model yang merupakan pedoman dalam menciptakan

ketahan nasional melalui pembangunan seluruh aspek ketahan nasional. Seluruh aspek

tersebut meliputi aspek Trigatra ( tiga gatra) dan aspek Pancagatra (lima gatra). Model-

10

Page 12: (Bab 9) geostrategi

model yang ada dalam konsepsi ketahanan nasional meliputi :

1) Model Astragatra

2) Model Morgenthau

3) Model Alfred Thayer Mahan

4) Model Cline.

Model Astragatra :

Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan

budaya yang berlangsung di atas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam.

Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :

1) Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :

- Gatra letak dan kedudukan geografi;

- Gatra keadaan dan kekayaan alam;

- Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.

2) Lima aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu :

- Gatra ideologi;

- Gatra Politik;

- Gatra ekonomi;

- Gatra sosial budaya;

- Gatra pertahanan dan keamanan.

Model astragatra merupakan model yang berisi delapan gatra yang terdiri atas trigatra

(Geografi, SDA, Demografi) dan Pancagatra (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan

Budaya, aerta Pertahanan dan Keamanan). Secara matematis, model ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

K (n) = f (Trigatra, Pancagatra) t = f (G,D,A), (I,P,E,S,H) t

Keterangan :

K(n) = Kondisi kekuatan nasional yang dinamis

G = Kondisi Geografi

D = Kondisi Demografi

11

Page 13: (Bab 9) geostrategi

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia edisi Balai Pustaka, Demografi berarti ilmu

kependudukan: ilmu tentang susunan, dan pertumbuhan penduduk; ilmu yang

memberikan uraian atau lukisan berupa statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari

sudut sosial politik.

A = Kondisi Kekayaan Alam

I = Kondisi pemahaman dan pengamatan Ideologi

P = Kondisi Sistem Politik

E = Kondisi Sistem Ekonomi

S = Kondisi Sosial Budaya

H = Kondisi Sistem Hankam

f = fungsi dalam pengertian Matematis

t = Dimensi waktu

Antara trigatra dan pancagatra ada korelasi atau hubungan dan interdepensi atau

saling ketergantungan. Keduanya bersifat komprehensif integral di dalam astagatra.

Gatra Letak Geografis Negara Indonesia :

Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:

a) Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

b) Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru,

dan pulau-pulau di sekitarnya.

c) Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan

sekitarnya.

d) Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.

Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam :

Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan

naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk

kelangsungan generasi berikutnya.

12

Page 14: (Bab 9) geostrategi

Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk (Demografi):

Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh,

karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.

Gatra Ideologi :

Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia

mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia.

Gatra Politik :

Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan

nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus

dilaksanakan secara transparan dan demokratis.

Gatra Ekonomi :

Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33

UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas

kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Gatra Sosial Budaya :

Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang

memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu.

Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia.

Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.

Gatra Pertahanan dan Keamanan :

Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan,

hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.

13

Page 15: (Bab 9) geostrategi

Model Morgenthau :

Model Morgenthau bersifat deskriptif kualitatif diturunkan secara analitis atas tata

kehidupan nasional secara makro, sehingga ketahanan masyarakat bangsa terwujud

sebagai kekuatan. Morgentahu mengadakan observasi atas tata kehidupan nasional

secara mikro dilihat dari luar sehingga ketahanan masyarakat bangsa ditampilkan sebagai

kekuatan. Secara matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

K (n) = f (Unsur Stabil), (Unsur Berubah)

K (n) = f (G,A), (T,M,D,C,L,O)

Keterangan :

K(n) = Kekuatan Nasional

G = Kemampuan Geografi

A = Kemampuan SDA

T = Kemampuan Industri

M = Kemampuan Militer

D = Kemampuan Demografi

C = Karakter Nasional

L = Moral Nasional

O = Kualitas Diplomasi

Model Alfred Thayer Mahan :

Model ini menganggap bahwa kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apabila

bangsa tersebut memenuhi unsur-unsur berikut :

1) geografi

2) bentuk dan wujud bumi

3) Luas wilayah

4) Jumlah penduduk

5) watak nasional atau bangsa

6) Sifat pemerintahan.

14

Page 16: (Bab 9) geostrategi

Menurut Mahan, kekuatan negara tidak hanya tergantung pada faktor luasnya akses

ke laut dan bentuk pantai dari wilayah negara.

Ada empat faktor alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut (sea

power) suatu negara :

1). Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi, topografinya

2). Kekayaan alam dan zona iklim

3). Konfigurasi wilayah Negara yang mempengaruhi karakter rakyat dan orientasinya.

4). Jumlah penduduk.

Model Cline :

Model Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan oleh negara

lain. Baginya hubungan antar negara pada hakekatnya amat dipengaruhi oleh persepsi

suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk di dalamnya persepsi atas sistem

penangkalan dari negara lainnya. Model Cline ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

P(p) = Perceived Power, Kekuatan Nasional sebagaimana dipersepsikan oleh negara

lain

Cr = Critical mass, yaitu strategi antara potensi demografi dengan geografi

M = Kemampuan Militer

E = Kemampuan Ekonomi

S = Strategi Nasional

W = Kemampuan nasional atau tekad rakyat untuk mewujudkan strategi nasional.

Model ini (Cr + M + E) merupakan faktor yang berwujud, sedangkan (S + W) yaitu

bagian yang tidak berwujud. Faktor yang tangible (berwujud), yaitu critical mass, yang

dipresentasikan sebagai penjumlahan dari potensi demografi dan geografi yang efektif

untuk menunjang pembentukan kekuatan nasional. Menurutnya, suatu negara akan

muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki potensi geografi besar (wilayah besar)

dan SDA yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa suatu negara kecil

15

P (p) = (Cr + M + E) (S + W)

Page 17: (Bab 9) geostrategi

bagaimanapun majunya tidak akan bisa memproyeksikan diri sebagai negara besar.

Sebaliknya, suatu negara dan wilayah yang besar akan tetapi jumlah penduduknya yang

kecil juga tidak akan menjadi negara yang besar walaupun berteknologi maju.

7. Komponen Strategi Astragatra.

Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang

kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan

memanfaatkan dan menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut,

dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional. Komponen

astragatra adalah komponen strategi yang terdiri atas delapan gatra (aspek).

Delapan gatra (aspek) ini dapat diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi :

1) Trigatra.

Trigatra adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap). Komponen ini meliputi

tiga unsur yaitu :

a. Aspek Geografi adalah aspek yang berkaitan dengan letak kondisi numi di

mana negara berada. Pengaruh letak geografi terhadap politik melahirkan

geopolitik (wawasan nusantara) dan geostrategi (ketahanan nasional).

Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena pengaruh geografi

adalah :

- wawasan benua adalah cara pandang negara yang dilandasi

lingkungan negara yang serba daratan (benua) atau yang dikenal

dengan Land Locked Country.

- wawasan bahari adalah cara pandang negara yang dipengaruhi

oleh kondisi negara yang bersifat archipelago, tetapi negaranya

sendiri bersifat daratan.

- wawasan dirgantara adalah cara pandang negara yang dipengaruhi

oleh kondisi wilayah dirgantara yang strategis bagi penempatan

GSO (Geo Stationary Orbit).

16

Page 18: (Bab 9) geostrategi

- wawasan kombinasi adalah cara pandang negara yang dipengaruhi

oleh kondisi geografis negara yang memiliki wilayah daratan, lautan,

dan udara yang strategis (relatif berimbang).

Dalam kaitannya dengan wawasan nasional di atas, Indonesia dapat

dikategorikan sebagai negara kesatuan yang menganut wawasan

kombinasi atau wawasan nusantara.

b. SDA (Sumber Daya Alam) :

Kekayaan alam yang terkandung dalam SDA indonesia dapat dibagi tiga

golongan, yaitu ;

- Hewani (fauna) adalah sumber daya alam yang menjadi sumber

bahan makanan yang berasal dari binatang (hewan).

- Nabati (flora) adalah sumber daya alam yang dapat menjadi sumber

bahan makanan yang berasal dari unsur tumbuh-tumbuhan,

- Mineral (tambang) adalah sumber daya alam yang memiliki nilai

tambah bagi devisa negara yang berasal dari eksplorasi dalam

bumi.

Asas pengelolaan SDA meliputi asas maksimal, lestari, dan daya saing.

c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk.

2) Pancagatra.

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang

intangible atau bersifat kehidupan sosial. Pancagatra yang merupakan aspek

sosial kemasyarakatan / Ipoleksosbudhankam :

a. Ideologi;

b. Politik;

c. Ekonomi;

d. Sosial Budaya;

e. Pertahanan Keamanan / Hankam.

17

Page 19: (Bab 9) geostrategi

8. Hubungan Komponen Strategi Antargatra.

1). Komponen Strategi Trigatra.

a. Gatra Geografi dan Sumber Kekayaan Alam.

b. Gatra Geografi dan Penduduk.

c. Gatra Kekayaan Alam dan Penduduk.

2). Hubungan Antarkomponen dalam Pancagatra.

Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial. Komponen ini

meliputi :

a. Gatra Ideologi

b. Gatra Politik

c. Gatra Ekonomi

d. Gatra Sosial Budaya

e. Gatra Hankam.

9. Implementasi Ketahanan Nasional.

Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan kemamanan adalah menumbuhkan

kecintaan pada tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI .

Memperkokoh ketahanan nasional, melalui cara-cara :

1) Mewujudkan stabilitas keamanan dengan mengedepankan supermasi hukum dan

menghormati hak asasi manusia (HAM) ;

2) Mewaspadai oknum oknum subversit dari dala maupun luar yang memanfaatkan

luasnya wilayah Indonesia untuk melakukan aksi-aksinya untuk memecah

keutuhan NKRI;

3) mengalokasikan anggaran yang memadai pada batas kebutuhan minimal kepada

TNI dan Polri untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang tugasnya masing-

masing dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya;

4) melaksanakan pembangunan nasional yang berbasis pada Sumber Daya Nasional

(Sumdanas) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

18

Page 20: (Bab 9) geostrategi

Implementasi Bidang Politik:

1) Menghadapi globalisasi perlu peningkatan kompetensi diplomat menjadi

perunding internasional

2) Politik bebas dan aktif

3) Banyak kasus disintegrasi disebabkan ketidak adilan politik, hukum, ekonomi

dan budaya.

4) Sistem politik yang demokratis

5) Sistem birokrasi yang efisien

Implementasi Bidang Ekonomi :

1) Kebijakan fiskal (pungutan dan restribusi)

2) Industri berbasis sumberdaya dalam negeri

3) Swasembada pangan

4) Iklim investasi baik

5) Ekonomi kerakyatan

6) Mengurangi campur tangan pemerintah

7) Sistem ekonomi yang sehat, transpran dan efisien

Implemetnasi bidang sosial budaya :

1) Meningkatkan HDI (Human Development Index ) Indonesia (pendidikan, kesehatan

dan lingkungan)

2) Wajib belajar

3) Penataan ruang: tata guna lahan dan kelestrarian lingkungan hidup

4) Meningkatkan disiplin masyarakat

5) Meningkatkan peran perempuan dalam segala kehidupan

6) Peningkatan kualitas pendidikan agama

Implementasi Bidang Hukum :

1) Profesionalisme aparat penegak hukum

2) Pemberantasan korupsi

3) Kesadaran HAM

4) Mengembangkan budaya hukum

5) Proses peradilan yang cepat, mudah dan murah

19

Page 21: (Bab 9) geostrategi