21
LAPORAN HIDROLOGI Review Manual OP Bendungan Ponre-Ponre BAB VI POTENSI ALIRAN Potensi aliran sungai untuk sumber air irigasi biasanya ditampilkan sebagai debit andalan 80% yang dihitung dari data debit seri waktu dengan interval tertentu. Pada bendungan Ponre ada alat monitor muka air maupun debit yang dikeluarkan untuk irigasi sehingga dapat dipakai sebagai bahan evaluasi. Besarnya debit inflow ke waduk tidak dimonitor sehingga perlu dihitung berdasar curah hujan. Debit inflow dipengaruhi oleh besarnya curah hujan di daerah tangkapan airnya sehingga data debit seri waktu dapat diturunkan dari data hujan seri waktu dengan mempertimbangkan pengaruh penguapan, infiltrasi, tampungan dan kehilangan air. 6.1. POLA CURAH HUJAN 6.1.1. Informasi BMKG BMKG Pusat melalui web sitenya mengeluarkan informasi tentang pola curah hujan di Indonesia seperti gambar beriku ini. VI - 1

Bab 6 Potensi Aliran

  • Upload
    doelxyz

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa Potensi Aliran

Citation preview

Page 1: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

BAB VIPOTENSI ALIRAN

Potensi aliran sungai untuk sumber air irigasi biasanya ditampilkan sebagai debit

andalan 80% yang dihitung dari data debit seri waktu dengan interval tertentu. Pada

bendungan Ponre ada alat monitor muka air maupun debit yang dikeluarkan untuk

irigasi sehingga dapat dipakai sebagai bahan evaluasi. Besarnya debit inflow ke

waduk tidak dimonitor sehingga perlu dihitung berdasar curah hujan. Debit inflow

dipengaruhi oleh besarnya curah hujan di daerah tangkapan airnya sehingga data

debit seri waktu dapat diturunkan dari data hujan seri waktu dengan

mempertimbangkan pengaruh penguapan, infiltrasi, tampungan dan kehilangan air.

6.1. POLA CURAH HUJAN6.1.1. Informasi BMKGBMKG Pusat melalui web sitenya mengeluarkan informasi tentang pola curah hujan di

Indonesia seperti gambar beriku ini.

Gambar 6.1.Peta Pola Curah Hujan di Indonesia

VI - 1

Page 2: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Peta di atas bisa jadi terlalu kecil sehingga untuk DAS Ponre Ponre tidak begitu jelas

masuk dalam pola tipe Monsoon atau masuk dalam pola Lokal.

Curah Hujan di Indonesia ada 3 (tiga) tipe yaitu:

1. Pola hujan monsun, dengan ciri-ciri perbedaan yang jelas antara musim hujan

dan musim kemarau dengan satu puncak musim hujan sekitar Januari.

2. Pola hujan equatorial, dengan ciri-ciri hujan terjadi sepanjang tahun dengan

dua puncak sekitar bulan Maret dan bulan Oktober.

3. Pola hujan lokal, dengan ciri-ciri hampir sama dengan pola monsun tetapi

dengan waktu yang hampir berkebalikan, dengan satu puncak musim hujan

pada sekitar bulan Mei.

6.1.2. Pola Curah Hujan DAS Ponre PonrePola curah hujan DAS Ponre ponre dan sekitarnya perlu dibuktikan berdasar data

hidrologi yang tercatat pada pos-pos hujan di sekitarnya. Ada 4 pos hujan dari sekitar

DAS Ponre yang telah dikumpulkan untuk pekerjaan ini yang dapat dipakai yaitu:

1. Pos hujan Camming, sekitar 7 km di timur DAS;

2. Pos hujan Bancee, sekitar 5,5 km di barat DAS;

3. Pos hujan Marrada, sekitar 5,9 km di timur laut DAS;

4. Pos Hujan Camba

Pola masing-masing pos dapat dilihat pada gambar berikut.

Hujan Rata2 Bulanan Stasiun Camming

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Bulan

Jum

lah

Huja

n

VI - 2

Page 3: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Hujan Rata-Rata BulananStasiun Bancee

0

50

100

150

200

250

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Bulan

Huja

n (m

m)

Hujan Rata-rata Bulanan Stasiun Marrada

0

100

200

300

400

500

600

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Bulan

Huja

n

Hujan Rata - rata BulananStasiun Camba

-

100,0

200,0

300,0

400,0

500,0

600,0

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

Gambar 6.2.Histogram Hujan Rata-Rata Bulanan dari sekitar DAS

Dari pola hujan rata-rata bulanan 4 pos di sekitar DAS tampak bahwa puncak hujan

terjadi sekitar bulan Mei – Juni yang menandakan ciri-ciri pola hujan lokal. Dari

gambar pola hujan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa meskipun polanya sama

tetapi ada sedikit perbedaan yaitu:

VI - 3

Page 4: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

1. Pos Camming

Curah hujan di pos Camming lebih tinggi dibanding di pos Marrada. Puncak hujan

terjadi pada bulan Juni dan puncak kemarau terjadi pada bulan September.

2. Pos Marrada

Curah hujan di pos Marrada lebih tinggi dibanding dengan Pos Bancee.

3. Pos Bancee

Pos Bancee berada di ketinggian 100 m sehingga curah hujannya lebih rendah

dari curah hujan di pos Marrada dan Camming yang secara topografi lebih tinggi.

Selain itu posisinya lebih ke barat sehingga kepadatan awannya lebih rendah

akibat telah diturunkan di sebelah timurnya.

4. Pos Camba

Pos Camba curah hujannya adalah yang paling tinggi. Puncak hujan sedikit

berbeda dengan pos lainnya yaitu sekitar bulan Januari. Hal ini disebabkan

ketinggian pos hujan sekitar 350 m dan dikelilingi hutan.

6.1.3. Curah Hujan DAS Ponre PonreData hujan yang dipakai untuk menghitung potensi air di DAS Ponre ponre diambil

dari curah hujan rata-rata dengan periode 10 harian di 4 stasiun sekitar DAS. Dari

data hujan selama 28 tahun tampak bahwa pola hujan di Ponre ponre adalah terjadi

puncak musim hujan pada sekitar bulanan Mei – Juni dan kemarau terkering terjadi

pada sekitar bulan September.

Berdasar besarnya curah hujan bulanan, musim hujan terjadi mulai bulan Desember

sampai bulan Juli (8 bulan) sedangkan musim kemarau mulai Agustus sampai

November (4 bulan). Musim hujan dapat dibagi dua yaitu Desember sampai Maret

dengan curah hujan sedang dan April sampai Juli dengan curah hujan tinggi. Pola

hujan lokal seperti tersebut jelas berbeda dengan pola hujan monsun sehingga

pembagiannya mestinya juga tidak sama.

6.2. DEBIT ALIRAN RENDAHPos monitoring debit untuk aliran yang masuk ke waduk tidak ada sehingga data debit

seri waktu diturunkan dari data hujan seri waktu menggunakan metode Mock. Debit

aliran yang perlu dihitung adalah aliran masuk ke dalam waduk . Perhitungan debit

aliran masuk ke waduk Ponre ponre berdasar luas DAS 77,87 km2.

Metode Mock memperhitungkan data curah hujan, evapotranspirasi, dan

karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai. Hasil dari permodelan ini dapat

VI - 4

Page 5: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

dipercaya jika ada debit pengamatan sebagai pembanding. Oleh karena

keterbatasan data di daerah studi maka proses pembandingan akan dilakukan

terhadap catatan debit di stasiun pengamat muka air.

Data dan asumsi yang diperlukan untuk perhitungan metode Mock adalah sebagai

berikut:

1. Data Curah HujanData curah hujan yang digunakan adalah curah hujan 10 harian. Stasiun curah

hujan yang dipakai adalah stasiun yang dianggap mewakili kondisi hujan di daerah

tersebut.

Dalam studi ini dipakai rata-rata dari 4 stasiun di sekitar DAS Ponre – ponre

dengan metode Polygon Thiessen.

2. Evapotranspirasi Terbatas (Et) Evapotranspirasi terbatas adalah evapotranspirasi actual dengan

mempertimbangkan kondisi vegetasi dan permukaan tanah serta frekuensi curah

hujan.

Untuk menghitung evapotranspirasi terbatas diperlukan data:

1. Curah hujan 10 harian (P)

2. Jumlah hari hujan (n)

3. Jumlah permukaan kering 10 harian (d) dihitung dengan asumsi bahwa tanah

dalam suatu hari hanya mampu menahan air 12 mm dan selalu menguap

sebesar 4 mm.

4. Exposed surface (m%) ditaksir berdasarkan peta tata guna lahan atau dengan

asumsi:

m = 0% untuk lahan dengan hutan lebat

m = 0% pada akhir musim hujan dan bertambah 10% setiap bulan kering

untuk lahan sekunder.

m = 10% - 40% untuk lahan yang tererosi.

m = 20% - 50% untuk lahan pertanian yang diolah.

Secara matematis evapotranspirasi terbatas dirumuskan sebagai berikut:

Et = Ep - E

VI - 5

Page 6: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Dengan:

E = Beda antara evapotranspirasi potensial dengan evapotranspirasi

terbatas (mm)

Et = Evapotranspirasi terbatas (mm)

Ep = Evapotranspirasi potensial (mm)

m = singkapan lahan (Exposed surface)

n = jumlah hari hujan

3. Faktor Karakteristik Hidrologi Faktor Bukaan Lahan

m = 0% untuk lahan dengan hutan lebat

m = 10 – 40% untuk lahan tererosi

m = 30 – 50% untuk lahan pertanian yang diolah.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan untuk seluruh daerah studi yang

merupakan daerah lahan pertanian yang diolah dan lahan tererosi maka dapat

diasumsikan untuk faktor m diambil 30%.

4. Luas Daerah PengaliranSemakin besar daerah pengaliran dari suatu aliran kemungkinan akan semakin

besar pula ketersediaan debitnya.

5. Kapasitas Kelembaban Tanah (SMC)Soil Moisture Capacity adalah kapasitas kandungan air pada lapisan tanah

permukaan(surface soil) per m2 .

Besarnya SMC untuk perhitungan ketersediaan air ini diperkirakan berdasarkan

kondisi porositas lapisan tanah permukaan dari DPS. Semakin besar porositas

tanah akan semakin besar pula SMC yang ada.

Dalam perhitungan ini nilai SMC diambil antara 50 mm sampai dengan 200 mm.

Persamaan yang digunakan untuk besarnya kapasitas kelembaban tanah adalah:

SMC(n) = SMC(n-1) + IS(n)

Ws = As - IS

keterangan:

SMC = Kelembaban tanah

SMC (n) = Kelembaban tanah periode ke n

SMC(n-1) = Kelembaban tanah periode ke n-1

VI - 6

Page 7: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

IS = Tampungan awal (initial storage) (mm)

As = Air hujan yang mencapai permukaan tanah

6. Keseimbangan air di permukaan tanahKeseimbangan air di permukaan tanah dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai

berikut:

- Air hujan

- Kandungan air tanah (soil storage)

- Air Hujan (As)

Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan sebagai berikut:

As = P - Et

keterangan:

As = air hujan yang mencapai permukaan tanah

P = curah hujan bulanan

Et = Evapotranspirasi

7. Kandungan Air TanahBesar kandungan tanah tergantung dari harga As. bila harga As negatif. maka

kapasitas kelembaban tanah akan berkurang dan bila As positif maka kelembaban

tanah akan bertambah.

8. Aliran dan Penyimpanan Air TanahNilai run off dan ground water tergantung dari keseimbangan air dan kondisi

tanahnya.

9. Koefisien InfiltrasiKoefisien nilai infiltrasi diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan

kemiringan DPS. Lahan DPS yang porous memiliki koefisien infiltrasi yang besar.

Sedangkan lahan yang terjadi memiliki koefisien infitrasi yang kecil. karena air

akan sulit terinfiltrasi ke dalam tanah. Batasan koefisien infiltrasi adalah 0 – 1.

VI - 7

Page 8: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

10. Faktor Resesi Aliran Tanah (k)Koefisien nilai infiltrasi diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan

kemiringan DPS. Lahan DPS yang porous memiliki koefisien infiltrasi yang besar.

Sedangkan lahan yang terjadi memiliki koefisien infitrasi yang kecil. karena air

akan sulit terinfiltrasi ke dalam tanah. Batasan koefisien infiltrasi adalah 0 – 1.

11. Initial Storage (IS)Initial Storage atau tampungan awal adalah perkiraan besarnya volume air pada

awal perhitungan. IS di lokasi studi diasumsikan sebesar 100 mm.

11. Penyimpanan Air Tanah Penyimpangan air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan

waktu. Sebagai permulaan dari simulasi harus ditentukan penyimpanan awal

(initial storage) terlebih dahulu. Persamaan yang digunakan dalam perhitungan

penyimpanan air tanah adalah sebagai berikut:

13. Vn= k x Vn-1 + 0.5 (1 + k) I

Vn = vn - vn-1

Dimana:

Vn = Volume air tanah periode ke n

k = qt/qo = factor resesi aliran tanah

qt = aliran air tanah pada waktu periode ke t

qo = aliran air tanah pada awal periode (periode ke 0)

vn-1 = volume air tanah periode ke (n-1)

vn = perubahan volume aliran air tanah

12. Aliran sungaiAliran Dasar = Infiltrasi – Perubahan aliran air dalam tanah

Aliran permukaan = volume air lebih – infiltrasi

Aliran sungai = aliran permukaan + aliran dasar

Air yang mengalir di sungai merupakan jumlah dari aliran langsung (direct run off).

aliran dalam tanah (interflow) dan aliran tanah (base flow).

VI - 8

Page 9: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Besarnya masing-masing aliran tersebut adalah:

1. Interflow = infiltrasi – volume air tanah

2. Direct run off = water surplus – infiltrasi

3. Base flow = aliran yang selalu ada sepanjang tahun

4. Run off = interflow + direct run off + base flow.

13. Debit Inflow WadukHitungan model Mock untuk Inflow Waduk menggunakan parameter DAS sebagai

berikut:

- Luas catchment area : 77,87 km2

- Soil moisture capacity : 400 mm

- Infiltration rate, (i) : 0.98

- Recession factor, (k) : 0.98

- m : 10 %

Penentuan parameter soil moisture capacity 400 mm dengan mempertimbangkan

daerah tangkapan air (catchment area) yang masih tertutup hutan sehingga dapat

menyimpan air cukup banyak baik di lapisan humusnya maupun di rimbuan

dedaunannya. Parameter laju infiltrasi (i) dan faktor resesi (k) diambil harga

standar. Sedangkan nilai m adalah presentasi lahan tak tertutup vegetasi dari peta

tata guna lahan diambil nilai 10 %.

Berikut hasil perhitungan evapotranspirasi dan debit aliran rendah periode 10

harian.

VI - 9

Page 10: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 6.1.Evapotranspirasi Potensial (ETo) Metode Pennman Modifikasi

Station : Ujung Lamuru Altitude 85 m dpl :Location : South 4040' and East 119059' Elevation - above mean sea Level +85 m Latitude S 4.7 ° 2.00 m

No. Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Average1 Suhu rata-rata, T (° C) 27.25 26.96 27.22 27.13 26.84 26.40 26.10 26.34 26.91 27.55 27.35 27.00 26.922 Kelembaban relatif, Rh (%) 75.33 73.91 74.81 75.55 77.68 78.15 79.00 75.69 70.31 69.37 71.42 74.51 74.653 Kecerahan matahari, n (jam/hr) 4.71 4.64 5.07 5.09 5.46 5.26 5.69 7.01 8.16 7.51 6.25 4.78 5.804 Kecepatan angin, U2 (km/hr) 33.52 29.14 22.36 14.82 15.69 14.94 18.79 28.69 31.21 26.34 21.39 24.54 23.45

5 Waktu maksimum kecerahan matahari, N (jam/hr) 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28

6 Rasio n/N 0.38 0.38 0.41 0.41 0.44 0.43 0.46 0.57 0.66 0.61 0.51 0.39 0.477 Faktor suhu, f(T) 16.15 16.09 16.14 16.13 16.07 15.98 15.92 15.97 16.08 16.21 16.17 16.10 16.088 Faktor tekanan, W 0.76 0.76 0.76 0.76 0.76 0.76 0.75 0.76 0.76 0.77 0.77 0.76 0.769 Tekanan uap jenuh air, ea (mbar) 23.04 22.19 22.84 22.93 23.15 22.64 22.44 21.83 21.05 21.63 21.99 22.44 22.35

10 Faktor kecepatan angin, f(U) 0.36 0.35 0.33 0.31 0.31 0.31 0.32 0.35 0.35 0.34 0.33 0.34 0.3311 Tekanan uap air, ed (mbar) 17.36 16.40 17.09 17.33 17.98 17.69 17.73 16.52 14.80 15.01 15.71 16.72 16.6912 Angka angot, Ra (mm/hr) 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60

13 Radiasi gelombang pendek, Rns (mm/hr) 5.17 5.13 5.34 5.35 5.52 5.43 5.64 6.26 6.81 6.50 5.90 5.20 5.69

14 Radiasi gelombang panjang, Rn1 (mm/hr) 1.11 1.12 1.18 1.17 1.22 1.18 1.25 1.55 1.94 1.79 1.47 1.14 1.34

15 Net Radiasi, Rn (mm/hr) 4.06 4.01 4.16 4.18 4.31 4.25 4.38 4.71 4.87 4.71 4.43 4.06 4.3416 Radiasi matahari, Rs (mm/hr) 6.89 6.85 7.12 7.14 7.37 7.24 7.51 8.35 9.08 8.67 7.87 6.93 7.5817 Faktor Koreksi, c 1.06 1.06 1.06 1.07 1.07 1.07 1.07 1.08 1.09 1.09 1.08 1.06 1.07

18 Evapotranspirasi potensial, ETo (mm/hr) 3.79 3.74 3.86 3.84 3.92 3.83 3.93 4.33 4.61 4.49 4.17 3.77 4.02

VI - 10

Page 11: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Tabel 6.2.a.Rekapitulasi Debit Low Flow Periode 10 Harian DAS Ponre Ponre Metode F.J. Mock

(m3/dt)

No. TahunJan Feb Mar Apr

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 31 1983 0.84 0.99 1.04 1.54 1.92 2.60 1.91 2.17 2.03 2.50 2.81 2.852 1984 4.27 4.57 4.05 4.86 5.27 5.56 5.77 5.54 5.09 6.07 6.12 6.003 1985 5.00 5.13 4.74 5.27 5.38 6.70 6.05 5.89 5.17 5.68 5.53 5.434 1986 4.84 4.75 4.60 4.91 4.89 6.12 4.94 4.87 4.39 4.91 4.86 4.745 1987 3.53 3.42 3.23 3.48 3.40 4.22 3.36 3.33 3.08 3.48 3.34 3.406 1988 2.48 2.52 2.29 2.49 2.84 3.10 2.69 2.98 2.60 2.81 2.82 2.977 1989 2.73 2.72 2.55 2.77 2.72 3.32 2.84 2.71 2.44 2.69 2.61 2.648 1990 1.97 1.93 1.74 1.91 1.88 2.30 1.80 1.86 1.64 1.76 1.73 1.699 1991 1.57 1.55 1.42 1.52 1.49 1.83 1.43 1.57 1.36 1.50 1.53 1.59

10 1992 1.52 1.50 1.33 1.45 1.53 1.65 1.45 1.55 1.34 1.56 1.52 1.6511 1993 1.39 1.33 1.21 1.31 1.32 1.64 1.30 1.26 1.14 1.31 1.28 1.3112 1994 1.54 1.61 1.50 1.64 1.61 1.97 1.85 1.79 1.70 1.85 2.00 2.3713 1995 2.64 2.53 2.26 2.48 2.41 2.96 2.32 2.29 2.06 2.21 2.24 2.2514 1996 2.51 2.52 2.23 2.44 2.38 2.63 2.31 2.26 2.02 2.17 2.31 2.2015 1997 2.06 2.05 1.81 1.95 1.91 2.56 2.05 1.97 1.81 1.99 1.93 2.0316 1998 1.93 1.90 1.68 1.84 1.98 2.48 2.41 2.26 2.27 2.73 2.83 2.7917 1999 3.67 3.50 3.12 3.67 3.49 4.28 3.43 3.44 3.23 4.19 4.72 4.7118 2000 5.05 4.91 4.53 4.83 4.85 5.24 4.68 4.60 4.33 4.94 4.73 4.7319 2001 3.70 3.63 3.25 3.66 3.64 4.42 3.51 3.42 3.13 3.54 3.56 3.6420 2002 2.85 2.82 2.87 2.96 2.94 3.69 2.86 2.81 2.54 2.81 2.73 2.7521 2003 2.58 2.55 2.27 2.45 2.50 3.02 2.37 2.40 2.12 2.35 2.47 2.6422 2004 2.84 2.78 2.54 2.95 2.85 3.09 2.72 2.73 2.41 2.60 2.55 3.0323 2005 2.12 2.08 1.90 2.03 2.11 2.77 2.11 2.07 2.01 2.45 2.34 2.3324 2006 1.94 1.91 1.79 1.91 2.01 2.46 1.91 1.88 1.67 1.80 1.84 1.7825 2007 1.71 1.66 1.56 1.77 1.86 2.21 1.74 1.70 1.52 1.76 1.68 1.7726 2008 1.93 1.88 1.73 1.89 1.84 2.00 1.88 1.89 1.71 1.92 2.04 2.2127 2009 2.50 2.45 2.26 2.41 2.36 2.89 2.27 2.30 2.03 2.18 2.14 2.1028 2010 1.77 1.98 1.69 1.82 1.98 2.34 1.88 1.95 1.71 1.84 1.94 1.85

Rata-rata 2.62 2.61 2.40 2.65 2.69 3.22 2.71 2.70 2.45 2.77 2.79 2.84

Tabel 6.2.b.

VI - 11

Page 12: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Rekapitulasi Debit Low Flow Periode 10 Harian DAS Ponre Ponre Metode F.J. Mock

(m3/dt)

No. TahunMay Jun Jul Aug

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 31 1983 2.96 2.86 2.61 2.84 2.77 2.71 2.66 2.60 2.32 2.50 2.45 2.182 1984 5.84 5.72 5.10 5.53 5.41 5.46 5.30 5.19 4.62 4.99 4.89 4.353 1985 5.33 5.27 4.68 5.05 5.16 5.00 4.89 4.87 4.32 4.66 4.56 4.064 1986 4.68 4.57 4.18 4.60 4.62 4.48 4.39 4.30 3.83 4.13 4.05 3.615 1987 3.53 3.46 3.12 3.35 3.32 3.24 3.18 3.11 2.77 2.99 2.93 2.616 1988 3.10 2.98 2.72 2.95 2.99 3.07 3.18 3.31 2.91 3.12 3.12 2.847 1989 2.83 2.70 2.45 2.62 2.66 2.68 2.61 2.60 2.30 2.48 2.52 2.248 1990 1.81 1.95 1.86 1.98 1.93 2.03 1.94 1.90 1.87 1.95 1.92 1.719 1991 1.55 1.83 1.80 1.90 1.85 1.81 1.77 1.80 1.58 1.71 1.67 1.49

10 1992 1.57 1.54 1.37 1.63 1.59 1.54 1.60 1.65 1.55 1.63 1.60 1.4211 1993 1.26 1.24 1.31 1.70 1.57 1.67 1.73 1.77 1.54 1.66 1.63 1.5912 1994 2.31 2.32 2.07 2.42 2.31 2.50 2.60 2.47 2.20 2.48 2.77 2.6413 1995 2.57 2.61 2.37 2.93 3.11 3.12 3.54 3.29 2.93 3.16 3.10 2.7614 1996 2.16 2.12 2.11 2.48 2.34 2.29 2.55 2.42 2.15 2.32 2.41 2.1315 1997 2.02 1.95 1.74 1.88 1.84 2.19 2.55 2.33 2.07 2.23 2.19 1.9516 1998 3.15 3.12 2.95 3.19 3.09 3.03 3.10 3.03 2.85 3.53 3.52 3.4317 1999 4.95 5.06 4.61 5.28 5.15 5.23 6.16 5.68 5.06 5.45 5.34 4.7618 2000 4.71 4.61 4.29 4.65 4.83 4.82 4.75 4.76 4.23 4.55 4.46 3.9719 2001 3.50 3.43 3.20 3.73 3.54 3.47 3.40 3.33 3.01 3.23 3.17 2.8220 2002 4.15 3.58 3.24 3.52 3.55 3.44 3.67 3.66 3.21 3.46 3.39 3.0221 2003 3.22 2.92 2.60 2.80 2.92 3.05 3.18 3.06 2.76 2.96 2.90 2.5822 2004 3.04 2.90 2.58 2.84 2.76 2.71 2.74 2.70 2.39 2.58 2.53 2.2523 2005 2.53 2.42 2.48 2.67 2.58 2.52 2.47 2.42 2.16 2.33 2.28 2.0324 2006 1.93 1.89 1.72 1.85 2.00 1.94 1.88 2.35 1.94 2.10 2.05 1.8325 2007 1.83 1.79 1.77 2.27 2.40 2.40 2.41 2.61 2.37 2.51 2.50 2.2226 2008 2.36 2.26 2.65 3.12 3.03 2.92 2.98 3.12 2.71 2.92 2.86 2.5927 2009 2.06 2.02 1.80 1.94 1.90 1.86 1.82 1.81 1.90 1.94 1.90 1.7028 2010 2.14 2.19 1.91 2.41 2.55 3.18 3.00 3.54 3.38 3.77 3.90 3.38

Rata-rata 2.97 2.90 2.69 3.00 2.99 3.01 3.07 3.06 2.75 2.98 2.95 2.65

Tabel 6.2.c.

VI - 12

Page 13: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

Rekapitulasi Debit Low Flow Periode 10 Harian DAS Ponre Ponre Metode F.J. Mock

(m3/dt)

No. TahunSep Oct Nov Dec

Jumlah1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 1983 2.35 2.31 2.26 2.38 2.30 2.19 2.39 2.76 3.11 3.42 3.38 4.02 87.562 1984 4.84 4.75 4.63 4.54 4.45 3.99 4.30 4.21 4.48 4.50 5.00 4.43 179.703 1985 4.38 4.29 4.34 4.21 4.13 3.68 4.55 4.48 4.54 4.49 4.58 4.29 175.804 1986 3.89 3.81 3.73 3.72 3.63 3.27 3.51 3.46 3.39 3.32 3.36 3.29 152.635 1987 2.81 2.76 2.70 2.65 2.59 2.31 2.49 2.45 2.43 2.50 2.55 2.34 109.446 1988 3.27 3.19 3.11 3.04 3.05 2.70 3.05 2.96 2.92 2.85 2.87 2.54 104.417 1989 2.41 2.36 2.31 2.27 2.23 1.98 2.23 2.16 2.12 2.08 2.06 1.83 89.488 1990 1.84 1.80 1.77 1.73 1.70 1.52 1.63 1.60 1.57 1.69 1.61 1.46 65.009 1991 1.61 1.57 1.54 1.51 1.48 1.32 1.42 1.39 1.67 1.57 1.53 1.37 57.11

10 1992 1.53 1.50 1.48 1.45 1.42 1.26 1.36 1.35 1.42 1.36 1.33 1.19 53.3711 1993 1.66 1.63 1.60 1.57 1.54 1.37 1.48 1.45 1.42 1.57 1.48 1.48 52.7012 1994 2.74 2.69 2.64 2.58 2.53 2.26 2.56 2.47 2.75 2.59 2.60 2.30 81.2213 1995 2.98 2.92 2.86 2.80 2.74 2.44 2.65 2.63 2.72 2.67 2.60 2.34 96.4814 1996 2.29 2.24 2.20 2.16 2.11 1.88 2.03 1.99 1.95 2.02 1.95 1.89 80.1815 1997 2.10 2.06 2.02 1.98 1.94 1.73 1.86 1.83 1.79 1.90 1.81 1.76 71.8216 1998 3.57 3.66 3.65 3.72 3.86 3.36 3.72 3.61 3.59 3.50 3.43 3.16 107.9217 1999 5.13 5.03 4.95 5.10 5.01 4.44 5.03 5.07 5.07 5.25 5.05 4.63 167.9418 2000 4.28 4.19 4.11 4.03 4.00 3.63 4.01 3.90 3.95 3.92 3.81 3.39 159.2519 2001 3.04 2.98 2.92 2.86 2.87 2.54 2.75 2.76 2.68 2.77 2.75 2.48 116.3820 2002 3.26 3.19 3.13 3.07 3.01 2.68 2.89 2.83 2.80 2.74 2.68 2.39 111.1921 2003 2.78 2.83 2.74 2.74 2.67 2.38 2.56 2.54 2.52 2.46 2.75 2.78 96.4322 2004 2.43 2.38 2.33 2.28 2.24 1.99 2.15 2.11 2.31 2.29 2.21 1.97 91.8223 2005 2.19 2.15 2.10 2.06 2.07 1.83 1.97 2.02 2.07 2.10 2.02 1.80 79.5824 2006 1.97 1.93 1.89 1.86 1.82 1.62 1.75 1.71 1.68 1.66 1.71 1.57 67.5625 2007 2.39 2.34 2.30 2.25 2.21 1.96 2.12 2.08 2.03 2.00 1.97 1.77 73.4526 2008 2.78 2.72 2.67 2.71 2.67 2.42 2.59 2.58 2.59 2.73 2.60 2.32 87.8027 2009 1.83 1.79 1.76 1.72 1.69 1.50 1.62 1.69 2.02 1.89 1.84 1.65 71.5028 2010 3.85 3.74 3.96 3.88 3.82 3.87 4.35 4.15 4.34 4.30 4.17 3.71 106.22

Rata-rata 2.86 2.82 2.77 2.75 2.71 2.43 2.68 2.65 2.71 2.72 2.70 2.51 99.78

VI - 13

Page 14: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Debi

t (m3/

dtk)

Periode ke-

Grafik Debit Periode 10 Harian (Tahun 1983-2010)Metode FJ Mock

Gambar 6.3.Grafik Debit Aliran Rendah Periode 10 Harian Metode F.J. Mock

VI - 14

Page 15: Bab 6 Potensi Aliran

LAPORAN HIDROLOGIReview Manual OP Bendungan Ponre-Ponre

VI - 15