6
Bab 4 Pengkondisian Intrumental Pengkondisian instrumenal (instrumental condition0g) adalah suatu proses belajar yang meliputi manipulasi akib~~af c!ar:fsuaturesE-0ndengantujminuiffi1Kmenalld<anatau menu?unKanprobabilitas munculnya re~ponter~ebut.Prosedur pengkondlsian instrumental dapat digunakan untuk meningkatkan kesempatanmUilculnyarespQ.l1yang diinginkanclan seb~liknl'a menurunkan kesel!1J2atanmunculnyarespon yang tidakAHl1gaJ1kan. Pengkondisian instrumental sering disebut pengkondisian operan (operant condition- ing), karena respon yang dilakukan subyek dinilai sebagai oper£lsistl1:>yekt~rhadap TIE8kl!.,nAa_nnya berd-asarl<~ndu~uQg!lQ.£lari reinforcement (penguatan). Pengkondisian in: strumental sering pula disebut pengkondisian ~kinerian (SkinneI..ianconditioning), karena sebagai pengakuan kQI1tribusL~.f. Skinner yang telah mencurahkan karirnya untuk mempelajari ie.!lisbelajar.terse.buL. _ - -- A. LA TAR BELAKANGPENGKONDISIANINSTRUMENTAL Pada akhir tahun 1800 dan permulaan tahun 1900, Edward Thorndik~ seorang ahli biologi Amerika, melakukan serangkaian uji coba terhadap hewan-hewan yang dimasukkan ke dalamk?takpuzzle (kotakteka-t~ki)~engan harapanhewan-hewantersebu_tda~tmene~kan jalan keluar dari kotak ter.sebut.dan JJl~I11P~roleh makanan yang berada di luar kotak. Thorndike menyebut usaha awal hewan-hewan untuk menem~k;n Jalan keIii"ardan mendapatkan makanan dengan sebutan perilaku "tria(and error". Thorndike memperhatikan bahwa usaha hewan-hewan untuk menemukan jalan kelu~ secara benar akan cendel1lng untuk diulang, dan sebaliknya yang salah cenderung tidak aka.!.1 gilaktiI<,!f1 fagi.Nieskipun saat itu Thorndike belum menggunakan terminologi "pengkondisian instrumental", tetapi Thorndike sudah melihat bahwa hewan-hewan percobaannya telah melakukan belajar asosiasi antara usaha yang benar untuk menemukan jalan keluar dengan mendapatkan makanan. B. KARAKTERISTIK PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL (\ Penguatan Pengkondisian instrumental dapat terjadi apabila terdapat penguatan (reinfQrce~k mendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan. 27 - - -

Bab 4 Pengkondisian Intrumental - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/.../bab4_pengkondisian_intrumental.pdf · Pengkondisian instrumental sering disebut pengkondisian

Embed Size (px)

Citation preview

Bab4 PengkondisianIntrumental

Pengkondisian instrumenal (instrumental condition0g) adalah suatu proses belajar yangmeliputi manipulasi akib~~af c!ar:fsuatu resE-0ndengan tujmin uiffi1Kmenalld<anataumenu?unKanprobabilitas munculnya re~ponter~ebut.Prosedur pengkondlsian instrumentaldapat digunakan untuk meningkatkan kesempatan mUilculnyarespQ.l1yang diinginkan clanseb~liknl'a menurunkan kesel!1J2atanmunculnya respon yang tidakAHl1gaJ1kan.

Pengkondisian instrumental sering disebut pengkondisian operan (operant condition-ing), karena respon yang dilakukan subyek dinilai sebagai oper£lsistl1:>yekt~rhadapTIE8kl!.,nAa_nnyaberd-asarl<~ndu~uQg!lQ.£larireinforcement (penguatan). Pengkondisian in:strumental sering pula disebut pengkondisian ~kinerian (SkinneI..ianconditioning), karenasebagai pengakuan kQI1tribusL~.f. Skinner yang telah mencurahkan karirnya untukmempelajari ie.!lisbelajar.terse.buL. _ - --

A. LA TAR BELAKANG PENGKONDISIANINSTRUMENTAL

Pada akhir tahun 1800 dan permulaan tahun 1900, Edward Thorndik~ seorang ahli biologiAmerika, melakukan serangkaian uji coba terhadap hewan-hewan yang dimasukkan ke

dalamk?takpuzzle (kotakteka-t~ki)~engan harapanhewan-hewantersebu_tda~tmene~kanjalan keluar dari kotak ter.sebut.dan JJl~I11P~rolehmakanan yang berada di luar kotak.Thorndike menyebut usaha awal hewan-hewan untuk menem~k;n Jalan keIii"ardanmendapatkan makanan dengansebutanperilaku "tria(and error". Thorndike memperhatikanbahwa usaha hewan-hewan untuk menemukan jalan kelu~ secara benar akan cendel1lnguntuk diulang,dan sebaliknya yangsalah cenderung tidakaka.!.1gilaktiI<,!f1fagi.Nieskipun saatitu Thorndike belum menggunakan terminologi "pengkondisian instrumental", tetapiThorndike sudah melihat bahwa hewan-hewan percobaannya telah melakukan belajarasosiasi antara usaha yang benar untuk menemukan jalan keluar dengan mendapatkanmakanan.

B. KARAKTERISTIK PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL

(\ Penguatan

Pengkondisian instrumental dapat terjadi apabila terdapat penguatan (reinfQrce~kmendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan.

27

- - -

Penguatan positif. Situasi penguatan positif muncul apabila keberadaan'stimulus khususdapairneningkatkan atau memelihara kekuatan suatu respon. Penguatan positif seringdisebut ganjaran (rewards).

Pen~u!!tan ~egatif. Situasi penguatan negatif muncul apabila ketidakbera daan ataupenghilangan stimulus khusus (sering berupa stimulus aversi atau stimulus yang tidakmenyenangkan subyek) dapat membantu untuk meningkat kan atau memelihara kekuatansuatu respon. Dan beberapa psikolog melihat paralelisme antar penguatan positif dan negatifadalah penguatan positif cenderung .mengarah perolehan ganjaran, dan penguatan negatifcenderung mengarah perolehan pertolongan bagi subyek. -KontingensiPengkondisian instrumental mensyaratkan bahwa suatu organisma harus melakukan responyang benar sebelum diberikan penguatan (reinforcement). Ketergantungan org~nisma EaJLapenguatan saat melakukan respon disebut hubungan kontingensi.

\:7 Mengukur Kekuatan Respon .

Pada umumnya yang digunakan untuk mengukur kekuatan respon pada pengkondisianinstrumental adalah: probabilitas respon yaitu jumlah respon per satuan w~ktu,.latensi resl2Q.n

. yaitu waktu yang digunakan untuk memulai melakukan re&pon,dan total waktu respon yaituberapa lama waktu yang digunakan untuk melen.gkapi respon.

pengaturmakanan

piringmakanan

Gambar 6

Misal 1: gambar di atas menggambarkan sebuah kotak untuk penelitian pengkondisianinstrumental atau lebih terkenal dengan nama kotak Skinner. Ruangan kotakdigambarkan diisi sepasang merpati yang diberi makanan, dan kemudian dilatihuntuk mematuk cakram agar mendapatkan makanan tersebut. Kekuatan responmematuk cakram dapat diukur dengan melihat pencatat kumulatif respon patukanmerpati persatuan waktu seperti gambar berikut:

28

Grafik setelah"n" respon

seterusnya

Waktu

Gambar 7

c)rugas-tugas Diskriminatif

Tu_g~-tugasd~krimi!!.a!ifadalahtuKas-tu.¥asy-angmen~aratkan orga~isma~~~k~n@!.han antar~ d~a atau; lebib stiQ1ulus~ar !!1en<!.a.E~kan~nguatan. Stimulus yangmengindikasikan bahwa respon yangdilakukan olehoganisma akandi beri penguatan, di berilabel S-I? Dan stimulusyang mengindikasikanbahwa respon yangdilakukan oleh organismatidak akan diberi penguatan, diberi labe S-delta. Bila tidak terdapat pilihan diantara stimulusyang termasuk dalam penguatan, makatugas fersebut dinamai tugas non-diskriminatif.

C. PERSANDINGAN PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL DAN PENGKONDI- SIANKLASIKAL

Terdapat dua perbedaan pokok antara pengkondisian instrumental dan pengkondisianklasikal yaitu hasil dari respon dan identifikasi stimulus yang ada.~...,.,----

Respon Yang Dikeluarkan vs Respon Yang Diperoleh

Dalam pen~~ondisian instru_mentaltidak terd_ap~tDes ~ 11l(~J!11>~!"~lehrespon khusus,k~ena ~espon-respo!!.yangdipelajaridalamp-engkondi~.illnjn~trul!le~~~eluarkan (emittted)dengan sukarela oleh subyek. Sedangkan pada pengkondisian klasikal, respon-respondiperoleh (elicited) dengan ti~ak sul\a_~ladari ~u_byek.Mau pada pengkondlSlanidasikal,sul5yekmerespon dengan terpaksa karena adanya stimulus yang mengenai dirinya.- -

&)Identifikasi Stimulus

Pad a pengkondisian klasikal adalah adanya identifikasi h~bungaI.! a!:lta.r:..ae_~- Des atau es~R. Tetapi pada pengkondisian instumentillidak terlihatjelas adanya identifikasi.stimulusseperti _pada_pengkondisian klasika]. ,Pada pengIcondisian k.J<1IJ~k:d:lyang terutama adalahadanya identif~kasi hubungan antara respon dan penguatan. 11\\~~1-

D. SHAPING

Dalam pengkondisian instrumental, terdapat penilaian bahwa respon instrumental organismahanya berupa t~d_e!I.Qu~ara sukarela saja. Tetapi sebenamya pengkondisian instru-mental dapat digunakan untuk pembentukan (shaping) respon instrumental organismad~an tujuanillau tu!iliiliIDt~rtentukepacfaorganismatersebut. Danpaoautiiumnya1urifutanteI~ebutberupa ketepatan orgaI.!ismamembuat respon seperti yang diharapka..!l.penelitiataupelatih misalnya. Mis~: Pi dalam pusat pelatihan binatang, d'ibutuhkan prinsip-prinsip---

29

--

pembentukan (shaping). Prinsip-prinsip pembentukan tersebut diterapkan kepada pelatihdan binatang yang dilatih. Pelatih belajar bagaimana dan kapan memberikan perintah danpenguatan kepada binatang, sedangkan binatang belajar perilaku yang diharapkan olehpelatihnya.

Terdapat dua macam shaping yaitu external shaping d~n)nternal shaping (Walker,1973): ------

~ External shapingExternal shaping adalah pembentukan resEondengan car~ mengontrqllinK,.kungandimanao£ganjsmaberada.Misal:jikakita menghendakimerpatimematukmangkukuntukmemperolehmakanan, maka ruangan tempat merpati berada diatur sedemikian rupa sehingga respontersebut kemungkinan besar dilakukan. Jika ruangannya terlalu besar, maka kemungkinanbesar merpati akan menggunakan lebih banyak waktu untuk menjelajah dari pada kalauruangan tersebut adalah kecil. Jika ruangan tersebut rumit, merpati akan lebih banyakmenggunakan waktu untuk menyelidik dari pada bila ruangan tersebut adalah sederhana.Oleh karena itu, menempatkan merpati pada ruangan yang kecil dan sederhana akanmemungkinkan respon mematuk mangkuk tempat makanan lebih cepat terjadi dari ada-jikamenempatkannya pada ruangan yang besar dan rumit.

'/ Internal shapingInternal shaping adalah pembentukan respon dimana kontrol atau tekapan yang konstanterhadap J:espontersebut datangnyadaridalam organisma,dan bukan dari lingkungan dim.a~aorganisma berada.

E. PENJADWALAN PENGUATAN

Penjadwalan penguatan (schedules of reinforcement) dapat berupa:fixed (tetap), variable- - -(berubah-ubaIU._ratioschedules (penguatan yang diberikanberdasarkanjumlah respon yangdibuat), dan intervalschedules (penguatanyang diberikanuntuk respon yang tepat pada akhira~sejumlah .waktu tertentu). Kombinasi dari keempat syarat penjadwalan penguatantersebut, menghasilkan nama-nama penjadwalan dasar dari penguatan sebagai berikut:

Fixed-Ratio (FR)

Fixed-ratio (rasio tetap) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabila subyek telahmembuat sejumlah respon yang telah ditetapkan.

Variable-Ratio (VR)

Variable-Ratio (rasio berubah) adalah penguatan diperikan kepada subyek apabila su~yektelah-m6mbuatr.espon dalall1jl1gtlah yang_berubah-ubah atau b_erv~!ia§id'!ri .trial ke trial.Prestasi subyek yang mengikuti variable-ratioschedulecenderung lebih tinggi kecepatannyadari pada prestasi yang dperoleh subyek denganfixed~ratio schedule yang sebanding.~ --- -

30

Fixed-Interval (FI)

Fixed-Interval (interval tetap) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabila subyektelah membuat respon yang tepat pada pada akhir atau sejumlah waktu tertentu yang telahditetapkan.

Variable-Interval (VI)

Variable-Interval (interval berubah) adalah penguatan diberikan kepada subyek apabilasubyek telah membuat respon yangtepat padajumlah waktu tertentu yang berubah-ubah ataubervariasi dari trial ke trial.

Misal: seekor tikus dalam suatu kotak pengkondisian instrumental, dengan diberipenguatan berupa potongan ikan berdasarkan penjadwalan penguatan sebagai berikut:

a. FR: tikus harus membuat 10 respon instrumental untuk mendapatkan penguat an.b. VR: tikus mendapatkan penguatan "rata-rata" sekali sesudah lima respon dila

kukannya.c. FI: tikus mendapatkan penguatan setelah membuat respon benar dalam inter val

tetap 30 detik.d. VI: tikus mendapatkan penguatan setelah membuat respon benar dalam inter val

berubah-ubahlbervariasi: 15,27,45,30,33, 10,30 dan 50 detik. Interval waktutersebut memiliki rata-rata 30 detik.

Efek Penguatan Sebagian

Pada pengkondisian instrumental, respon yang diberipenguatan sebagian (partial reinforce-ment) memiliki efek lebih tahan terhadap pemadaman (extinction) dibandingkan denganrespon yang diberi penguatan terus-menerus (continous reinforcement). Efek penguatansebagian disingkat PRE (partial reinforcement effect)

F. PEMADAMAN DAN PEMULIHAN SPONTAN

Pada pengkondisian instrumental, pengehentian pemberian penguatan terhadap subyek yangmembuat respon akan menyebabkan pemadaman..(extinction)-respen. Tetapi subyek masihdapat diharapkan untuk membuat respon dengan kekuatan respon seperti respon aslinyasebelum proses pengkondisian. Pemulihan respon secara spontan tersebut dapat terjadi padasubyek, bahkan tanpa penambahan penguatan.

G. GENERALISASI DAN DISKRIMINASI

Dalam tugas-tugas diskriminatif pada pengkondisian instrumental, subyek dicoba untukmempertimbangkan apakah ia membuat respon atau tidak. Bila subyek membuat respon,maka subyek melakukan generalisasi stimulus. Jika subyek tidak membuat respon maka iamembuat diskriminasi stimulus.

31

--

--- --

H. PERTIMBANGANLAIN DALAMPENGKONDISIANINSTRUMENTAL

Para peniliti telah memperhatikan mengenai hal-hal lain yang berhubungan denganpengkondisian instrumental, yaitu:

Perilaku TakhyulDalam kondisi tertentu, penguatan akan mengikuti respon khusus, walaupun secara nyatatidak nampak hubungan kesatuan antara penguatan dan respon khusus tersebut. Penguatantanpa kesatuan (noncontingent reinforcement) tersebut dapat membentuk perilaku takhyul(superstitious behavior). Dalam kondisi tertentu tersebut, organisma percaya bahwa responkhususnya adalah penting untuk mendapatkan noncontingent reinforcement. Meskipunhubungantersebut,nyata tidakada.Misal:saatmenangkapikandi laut, Clarencemengarahkankapalnya kejalur khusus. Clarenceberhasil menangkap ikan luar biasa banyaknya. Ia sangatpuas. Clarence menghubungkan jalur kapalnya dengan keberhasilannya menangkap ikan.Didasarkan kepercayaan tersebut, Clarence selalu menangkap ikan pada jalur khusustersebut. Padahal sebenamya jalur kapal tidak memiliki efek pada penangkapan ikan,keyakinan Clarence menghasilkan perilaku takhyul.

Belajar Dari Kondisi Tidak Berdaya

Jika organisma diperhadapkan dengan stimulus aversi (stimulus yang tidak menyenangkan),dan ia tidak dapat menghindar dari stimulus tersebut, maka pada waktu yang akan datangorganisma akan mengontrol stimulus aversi tersebut agar tidak mengenai dirinya lagi.Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa organisma telah belajar dari kondisi tidak berdaya.Misal: seseorang harus membayar pajak cukup banyak. Maka pada waktu yang akan datang,ia akan mengontrol dengan ketat agar ia tidak membayar pajak cukup banyak.

Biofeedback

Organisma diperhadapkan pada alat monitoring yang menunjukkan status reaksi bagiandalam tubuhnya. Organisma akan menterjemahkan dan memahami informasi yang diperolehdari alat monitoring tersebut. Kemudian organisma berusaha memberi umpan balik berupamengontrol reaksi bagian dalam tubuhnya sesuai dengan yang dikehendakinya. Penguatanakan diperoleh organisma yaitu saat ia melihat perubahan reaksi bagian dalam tubuhnyasesuai yang dikehendakinya, melalui informasi dari alat monitoring. Prosedur tersebut di atasdisebut biofeedback. Misal: seseorang sakit kepala. Ia memperhatikan aliran darah dantegangan ototnya. Kemudian secara praktis ia berusaha memberi umpan balik berupamengendorkan ototnya dan berusaha tenang. Sakit kepalanya mulai berkurang.

32