14
BAB 4 KONSEP DALAM DESAIN INTERIOR Konsep Desain Interior Konsep desain interior adalah pemikiran desainer didalam memecahkan permasalahan atau problem desain. Yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah desain yang terjadi dan menyimpulkannya. Setelah mendapatkan hasil dari analisa data yang didapat dari pemberi tugas atau klien, konsep desain dapat ditetapkan. Untuk menghasilkan konesep desain yang baik, data-data yang diperoleh haruslah lengkap dan akurat. Klien harus memberi kejelasan tentang kebutuhan atau masalah yang ada. Misalnya, apakah klien ingin membuat kesan ruang yang nyaman, hangat, atau sesuatu yang elegen atau sederhana. Selain itu, desainer juga harus memiliki kemampuan dalam menangkap informasi, baik dengan cara wawancara atau observasi langsung. Desainer juga harus mampu menyimpulkan problem desain. Jika dalam konsep desain terdapat pernyataan yang mengandung unsur solusi, itu masih bersifat programatik. Programatik maksudnya adalah tanggapan langsung beserta pemecahan masalahnya. Ini dinamakan konsep programatik. Contoh: atas dasar analisa data, sebuah ruang kerja yang luas memerlukan pembagian ruang. Maka, ketetapan untuk membagi ruang menjadi dua atau lebih disebut konsep programatik. Ketetapan selanjutnya adalah bahwa ruangan tersebut harus dipisah secara semi transparan. Kemudian ruangan tersebut dipisah dengan partisi. Ini lah yang disebut konsep desain.

Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

BAB 4 KONSEP DALAM DESAIN INTERIOR

Konsep Desain Interior

Konsep desain interior adalah pemikiran desainer didalam memecahkan permasalahan

atau problem desain. Yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah desain yang

terjadi dan menyimpulkannya. Setelah mendapatkan hasil dari analisa data yang didapat dari

pemberi tugas atau klien, konsep desain dapat ditetapkan.

Untuk menghasilkan konesep desain yang baik, data-data yang diperoleh haruslah lengkap

dan akurat. Klien harus memberi kejelasan tentang kebutuhan atau masalah yang ada.

Misalnya, apakah klien ingin membuat kesan ruang yang nyaman, hangat, atau sesuatu yang

elegen atau sederhana. Selain itu, desainer juga harus memiliki kemampuan dalam

menangkap informasi, baik dengan cara wawancara atau observasi langsung. Desainer juga

harus mampu menyimpulkan problem desain.

Jika dalam konsep desain terdapat pernyataan yang mengandung unsur solusi, itu masih

bersifat programatik. Programatik maksudnya adalah tanggapan langsung beserta pemecahan

masalahnya. Ini dinamakan konsep programatik. Contoh: atas dasar analisa data, sebuah

ruang kerja yang luas memerlukan pembagian ruang. Maka, ketetapan untuk membagi ruang

menjadi dua atau lebih disebut konsep programatik. Ketetapan selanjutnya adalah bahwa

ruangan tersebut harus dipisah secara semi transparan. Kemudian ruangan tersebut dipisah

dengan partisi. Ini lah yang disebut konsep desain.

A. Konsep Ruang

1. Organisasi Ruang.

a. Centralized (terpusat)

Page 2: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Centralized merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah ruang

sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan.

Pola sirkulasi dan

pergerakan dalam suatu

organisasi terpusat mungkin

berbentuk radial, loop, atau

spiral. Hampir dalam setiap

kasus pola tersebut akan

berakhir di dalam atau di

sekeliling ruang pusat.

b. Linier

Organisasi linier pada dasarnya

terdiri dari sederetan ruang.

Ruang-ruang ini dapat

berhubungan secara langsung satu

dengan yang lain atau

dihubungkan melalui ruang linier

yang berbebeda atau terpisah.

Linier biasanya terdiri dari

ruang yang berulang, serupa dalam

ukuran, bentuk, dan fungsi.

Bentuk Linier bersifat fleksibel dan dapat

menanggapi terhadap macam kondisi dan

bentuk tapak. Bentuknya dapat lurus,

bersegmen, atau melengkung. Konfigurasinya

dapat berbentuk horizontal, sepanjang tapak,

diagonal menaiki suatu keminringan,

atauberdiri tegak seperti sebuah menara.

Page 3: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Bentuk-bentuk lengkung

bersegmen pada Linier melingkupi

daerah ruang eksterior pada sisi

cekungnya dan mengarahkan

ruang-ruangnya menghadap ke

pusat daerah. Pada sisi

cembungnya bentuk ini tampak

menghadang dan memisahkan

ruang di hadapannya terhadap lingkungannya.

c. Radial

Radial memadukan unsur-unsur terpusat dan linir. Organisasi ini terdiri dari

ruang pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier berkembang menurut

arah jari-jarinya. Apa bila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang

introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah

organisasi radial adalah sebuah

bentuk yang ekstrovert yang

mengembang keluar lingkupnya.

Ruang pusat pada suatu

organisasi radial pada umumnya

berbentuk teratur. Lengan-lengan

liniernya, mungkin mirip satu sama

lain dlaam hal bentuk dan panjang

untuk mempertahankan keteraturan

bentuk organisasi secara

keseluruhan. Lengan-lengan

radialnya juga dapat berbeda stu

sama lain untuk menanggapi

kebutuhan-kebutuhan akan fungsi dan konteksnya.

d. Cluster

Page 4: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Cluster ini mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu

ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dari ruang-ruang yang berulang yang

memiliki fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan

orientasi.

Didalam komposisinya, organisasi ini

juga dapat menerima ruang-ruang yang

berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya,

tetapi berhubungan satu dengan yang lain

berdasarkan penempatan atau alat penata

visual seperti simetri atau sumbu.

Karena polanya tidak bersifat kaku,

betuk ini bersifat fleksibel dan adapat

menerima pertumbuhan dan perubahan

langsung tanpa mempengaruhi

karakternya.

e.

Grid

Grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang di mana posisinya dalam ruang

dan hubungan anatar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi. Sebuah

grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang membentuk

Page 5: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

sebuah pola titik-titik teratur pada pertemuannya. Apabila diproyeksikan dalam

dimensi ketiga, maka pola grid berubah menjadi satu set ruang modular berulang.

2. Bloking

Konsep blocking adalah dasar pembagian kelompok ruang yang dikembangkan atas

dasar:

a. Kesamaan fungsi ruang. Dalam hal ini, bisa dimaksudkan dalam kegiatan yang sama

dalam satu ruang.

b. Kesamaan sifat ruang akibat kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Contohnya

seperti, dinamis-statis, kotor-bersih, terbuka-tertutup.

c. Kesamaan hirarki ruang, berkaitan dengan status sosial penggunanya.

Contoh:

Page 6: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Konsep blocking pada kamar mandi yang membagi menjado tiga daerah yaitu, area

kering, area basah, dan area semi basah. Area kering digunakan untuk menaruh pakaian

kotor dan baju yang akan digunakan. Area semi basah digunakan untuk closet, sikat gigi,

dll. Sementara area basah, digunakan untuk shower dan berendam.

Page 7: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

Sumber: http://raftorigin.blogspot.com/2012/02/normal-0-false-false-false-en-us-ja-x.html

3. Bentuk Ruang

~. Keteraturan (teratur atau tidak teratur)

~ Bentuk dasar ruang dalam pengertian shape

~ Bentuk-bentuk piatonic (seperti: bola, piramid, kubus)

Denah adalah gambar yang menunjukkan letak sesuatu.

a. Prinsip Komposisi Estetik Ruang

~ axis : pengaturannya seimbang terhadap garis tengah sumbu.

~ simetri: kanan kiri sama.

~ hierarki atau kontras : pusat perhatian (ukuran, garis, warna, tekstur dan cahaya)

~ Repetisi atau irama: pengulangan yang teratur sehingga menimbulkan kesan berpola

b. Derajat Pembentukan Ruang

Page 8: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

c. Bentuk Sirkulasi

Melewati ruang

Menembus Ruang

Berakhir dalam ruangan

Sumber: http://kencurz-by.blogspot.com/2010_03_01_archive.html

Page 9: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

d. Bentuk hubungan antar ruang

~ ruang dalam ruang

~ ruang yang saling mengikat

~ ruang yang berdekatan

~ ruang umum yang menghubungkan ruang lain

4. Tata Letak Furniture

5. Fungsi Ruang

6. Bentuk Ruang

7. Sifat Ruang

8. Skala dan Proporsi Ruang (dimensi)

B. Konsep Warna dan Material

~ sifat warna (visual effect)

~ makna warna (simbolisasi/konvensi)

~ material alam atau buatan

~ kualitas permukaan material (matt atau glossy)

~ Bentuk atau pola penerapan material

C. Konsep Pencahayaan

~ Natural atau artificial

~ Jenis lampu

~ Direct atau indirect light

Page 10: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

D. Konsep Mebel

~ Built in atau loose furniture (flexibility)

~ Furniture sebagai bagian dari interior atau terpisah

~ Standart vs costum-made

~ Style dalam furniture

E. Konsep Pengendalian Lingkungan

~ Natural atau cross air sirculation vs artificial AC

~ Energy saving system

Tujuan Penetapan Konsep Desain

Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko kegagalan di dalam tahap pemecahan

masalah desain. Konsep desain membuat terarahnya desainer dalam memcahkan masalah.

Namun, masih membuka kemungkinan alternatif pemecahannya.

Bagaimana Konsep Desain Interior Ditetapkan

Di butuhkan cara berpikir logika analisis dan kreatifitas. Selain itu, dibutuhkan

pemikiran yang kritis atau nalar yang tinggi sehingga mampu menangkap makna-makna

yang ada. Diperlukan juga kemampuan pemahaman tentang prinsip desain interior yang

ada, sehingga dapat menimbulkan bayangan gambaran efek visual bila suatu keputusan

desain diambil

Konsep-konsep desain yang pernah di perkenalkan sering kali melibatkan beberapa unsur:

1. citra atau image dari suatu obyek

2. sifat kegiatan

3. gaya desain

Page 11: Bab 4 Konsep Dalam Desain Interior

KONSEP DALAM DESAIN INTERIOR

makalah untuk memenuhi tugas studio kria 4

Disusun Oleh:

Cikita Wildainy (17210028)

Prodi Kria Tekstil

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

2012