BAB 4 Kebijakan Strategi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    1/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    BAB IVKEBIJAKAN DAN STRATEGI

    PENATAAN RUANGPROVINSI JAWA BARAT 2025

    Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah Jawa Barat meliputi

    kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan

    pengendalian pemanfaatan ruang.

    4.1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERENCANAAN TATA RUANGKebijakan dan strategi perencanaan tata ruang disusun dalam rangka

    mewujudkan rencana tata ruang ruang berkelanjutan dan operasional, serta

    mengakomodasi paradigma baru dalam perencanaan. Kebijakan dan strategi

    perencanaan tata ruang, terdiri dari :

    1. Penyusunan dan peninjauan kembali rencana tata ruang dilakukan dengan

    pendekatan partisipatif.

    Kebijakan ini bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang sesuai dengan

    kaidah penataan ruang.Strategi :

    Meningkatkan peran kelembagaan dan peranserta masyarakat dalam

    perencanaan tata ruang.

    2. RTRWP ditinjau kembali dan/atau disempurnakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

    tahun dalam hal RTRWP tidak mampu untuk mengakomodasikan dinamika

    perkembangan yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal,

    perubahan kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan

    bencana alam skala besar, serta ditetapkan sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan dan/atau perubahan batas wilayah provinsi berdasarkan

    undang-undang.

    Kebijakan ini bertujuan untuk :

    Mewujudkan sinkronisasi antara perencanaan tata ruang dengan

    perencanaan sektoral dan wilayah.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 96

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    2/12

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    3/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    WP dilaksanakan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan pembangunan

    dan merealisasikan rencana tata ruang.

    Strategi :

    1. menetapkan konsep pemerataan pengembangan wilayah2. menetapkan tema, fokus dan rencana pengembangan di setiap wilayah

    pengembangan.

    B. Keterkaitan fungsional antar WP dan antar pusat-pusat pengembangan (PKN

    dan PKW).

    Keterkaitan fungsional antar WP dan antar pusat-pusat pengembangan

    dilakukan dalam rangka meningkatkan fungsi antar WP, meliputi :

    a. Kawasan yang terletak di bagian utara provinsi, mencakup WP

    Bodebekpunjur dan sebagian WP Purwasuka, WP Cekungan Bandung dan

    WP Ciayumajakuning, menjadi kawasan yang dikendalikan

    perkembangannya.

    Strategi mengendalikan pengembangan wilayah :

    1. mendorong kegiatan perkotaan berdaya saing dan ramah lingkungan

    2. membatasi kegiatan perkotaan yang membutuhkan lahan luas dan

    potensial menyebabkan alih fungsi lahan lindung dan sawah

    3. membatasi perkembangan kegiatan perkotaan yang menarik arus

    migrasi masuk tinggi

    4. mengembangkan sistem transportasi massal.

    b. Kawasan yang terletak di bagian timur provinsi, mencakup sebagian WP

    Ciayumajakuning, WP Cekungan Bandung dan WP Priangan Timur-

    Pangandaran, ditetapkan sebagai kawasan yang didorong

    perkembangannya.

    Strategi mendorong pengembangan wilayah, meliputi :

    1. memprioritaskan investasi untuk mengembangkan kawasan sesuai

    dengan arahan rencana tata ruang

    2. mendorong kegiatan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, industri

    dan perdagangan/jasa

    3. memprioritaskan pengembangan infrastruktur wilayah

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 98

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    4/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    4. menjamin ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana permukiman

    yang memadai.

    c. Kawasan yang terletak di bagian selatan provinsi, atau disebut Jawa Barat

    Bagian Selatan, meliputi sebagian WP Cekungan Bandung, WP Sukabumi

    dan sekitarnya serta WP Priangan Timur-Pangandaran, ditetapkan menjadi

    kawasan yang dibatasi perkembangannya.

    Strategi membatasi pengembangan wilayah, meliputi:

    1. mempertahankan dan menjaga kelestarian kawasan lindung yang

    telah ditetapkan

    2. meningkatkan produktivitas lahan dan aktivitas budidaya secara

    optimal denagn tetap memperhatikan fungsi kawasan lindung yang telah

    ditetapkan

    3. meningkatkan akses menuju dan keluar kawasan

    4. meningkatkan sarana dan prasarana permukiman.

    d. Kawasan yang terletak di bagian barat provinsi, meliputi sebagian WP

    Bodebekpunjur, WP Cekungan Bandung dan WP Sukabumi dan sekitarnya,

    ditetapkan menjadi kawasan yang ditingkatkan perkembangannya.

    Strategi meningkatkan pengembangan wilayah, meliputi:

    1. mendorong kegiatan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, industri,

    dan perdagangan/jasa

    2. memprioritaskan pengembangan infrastruktur wilayah

    3. menjamin ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana permukiman

    yang memadai.

    4.2.2 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang

    Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah Jawa Barat bertujuan untuk

    mewujudkan pemerataan pertumbuhan wilayah dengan mempertahankan

    keseimbangan lingkungan dan ketersediaan sumberdaya alam.

    Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang terdiri dari :

    a. Memantapkan peran perkotaan di Jawa Barat sesuai fungsi yang telah

    ditetapkan, yaitu Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Nasional

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 99

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    5/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    sistem Provinsi (PKNp), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan

    Wilayahsistem Provinsi (PKWp), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).

    Strategi untuk memantapkan peran kawasan perkotaan di Jawa Barat sesuai

    fungsi yang telah ditetapkan, yaitu PKN, PKNp, PKW, PKWp, dan PKL,meliputi :

    1. Peningkatan peran PKN sebagai pusat koleksi dan distribusi

    skala internasional, nasional atau beberapa provinsi.

    2. Pengembangan kegiatan ekonomi di bagian timur dan

    tenggara Jawa Barat dengan orientasi pergerakan ke arah Cirebon.

    3. Peningkatan peran kawasan perkotaan di Jawa Barat bagian

    Selatan menjadi PKNp yang mempunyai fungsi tertentu dengan skala

    pelayanan internasional, nasional atau beberapa provinsi.4. Peningkatan peran PKW sebagai penghubung pergerakan

    dari PKL ke PKN terdekat melalui pengembangan prasarana dan

    permukiman yang dapat memfasilitasi kegiatan ekonomi di wilayah

    sekitarnya.

    5. Peningkatan peran kawasan perkotaan di Jawa Barat bagian

    Selatan dan Tenggara menjadi PKWp yang mempunyai fungsi tertentu

    dengan skala pelayanan provinsi atau beberapa Kabupaten/Kota.

    6. Peningkatan peran PKL perkotaan sebagai kawasanperkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala Kabupaten/Kota

    atau beberapa kecamatan.

    7. Peningkatan peran PKL perdesaan sebagai pusat koleksi dan

    distribusi lokal yang menghubungkan desa sentra produksi dengan PKL

    perkotaan.

    b. Mengembangkan sistem kota-desa yang sesuai dengan daya dukung dan

    daya tampung serta fungsi kegiatan dominannya.

    Strategi :

    1. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk, terutama migrasi masuk, di

    wilayah-wilayah pusat pertumbuhan dengan konsentrasi kegiatan ekonomi dan

    pembangunan prasarana dan sarana perkotaan untuk mengurangi mobilitas dan

    migrasi penduduk ke wilayah tersebut.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 100

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    6/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    2. Pengendalian pertumbuhan permukiman skala besar dan mendorong

    pengembangan permukiman vertikal di kawasan dengan konsentrasi penduduk

    lebih dari 150 jiwa/hektar, antara lain di kawasan perkotaan Bodebek dan

    kawasan perkotaan Bandung Raya.3. Pengendalian pertumbuhan kawasan permukiman skala besar di Kawasan

    Pantura untuk mengurangi kecenderungan alih fungsi lahan sawah.

    4. Pengendalian perkembangan kegiatan industri manufaktur dan

    permukiman skala besar di koridor Bodebek-Cikampek-Bandung.

    5. Pengendalian penduduk dengan mengarahkan pertumbuhan penduduk ke

    kota-kota menengah dan kecil, terutama di bagian selatan, timur dan tenggara

    Jawa Barat dengan memberikan stimulan kegiatan ekonomi produktif, serta

    peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana wilayah, untukmengurangi mobilitas dan migrasi penduduk ke kota-kota besar.

    c. Pengendalian perkembangan kawasan perkotaan di wilayah utara dan tengah

    untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan, serta mengembangkan secara

    terbatas sistem kota-kota di wilayah selatan yang memiliki kendala fisik.

    Strategi :

    1. Menetapkan kawasan Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek), Bogor-Puncak-

    Cianjur (Bopunjur), Sukabumi dan sekitarnya, Purwakarta-Subang-Karawang

    (Purwasuka), Cekungan Bandung, Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan

    (Ciayumajakuning) dan Priangan Timur-Pangandaran, sebagai WP.

    2. Meningkatkan fungsi WP sebagai klaster pengembangan ekonomi wilayah

    belakangnya (hinterland).

    3. Memantapkan fungsi PKW, PKWp, dan PKL untuk mendukung klaster-

    klaster perekonomian di WP, melalui penyediaan prasarana dengan kuantitas dan

    kualitas sesuai standar pelayanan minimal.

    d. Penataan dan pengembangan sistem infrastruktur wilayah yang dapat

    menjadi pengarah, pembentuk, pengikat, pengendali dan pendorong

    pengembangan wilayah untuk terwujudnya sistem kota-kota di Provinsi Jawa

    Barat.

    Strategi :

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 101

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    7/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    1. Mengembangkan dan meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana

    wilayah untuk mendukung pergerakan di sepanjang koridor kawasan

    perkotaan Bandung Raya - Cirebon, dan kawasan perkotaan Pangandaran

    ke arah Cirebon.2. Mengembangkan sistem angkutan umum massal di Kawasan Perkotaan

    Bodebek dan Kawasan Perkotaan Bandung Raya untuk mengurangi

    masalah transportasi perkotaan di kawasan tersebut.

    3. Merealisasikan rencana pengembangan pelabuhan laut Internasional

    Cirebon dan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka,

    untuk memantapkan peran kawasan perkotaan Cirebon dan mengurangi

    intensitas kegiatan di Kawasan Perkotaan Bodebek dan Kawasan Perkotaan

    Bandung Raya.4. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan prasarana dan fasilitas

    pendukung kegiatan perkotaan dan perdesaan pada WP.

    5. Mengembangkan sistem energi dan kelistrikan yang dapat memantapkan

    fungsi PKW, PKWp, PKL perkotaan, dan PKL perdesaan.

    6. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana sumber daya air untuk

    menunjang kegiatan perkotaan dan pertanian.

    7. Mengembangkan sistem Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPA) regional

    sesuai proyeksi pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatanperkotaan dan ekonomi.

    8. Mengembangkan sistem telekomunikasi yang merata terutama untuk

    menunjang kegiatan ekonomi yang dikembangkan di PKL perkotaan, PKL

    perdesaan, PKW, dan PKWp.

    9. Meningkatkan layanan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan budaya

    terutama di PKL perkotaan dan PKL perdesaan, untuk meningkatkan

    kualitas hidup penduduk dan mengurangi mobilitas dan migrasi ke pusat-

    pusat kegiatan di PKN, dan PKW.

    e. Mengamankan kepentingan pertahanan dan keamanan negara di beberapa

    kawasan yang disesuaikan dengan rencana tata ruang pertahanan keamanan.

    Strategi :

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 102

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    8/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    1. Padu serasi tata ruang pertahanan dan keamanan dengan tata ruang

    wilayah.

    2. Mengendalikan perkembangan kawasan di sekitar kawasan pertahanan dan

    keamanan.

    f. Mendorong terlaksananya peran Wilayah Pengembangan (WP) dan Kawasan

    Strategis Provinsi (KSP) dalam mewujudkan pemerataan pertumbuhan

    wilayah dan distribusi penduduk.

    Strategi :

    1. Menentukan tema dan fungsi setiap WP agar terjadi

    sinergitas pembangunan di setiap WP.

    2. Menentukan arah pengembangan wilayah sesuai potensi

    dan kendala di setiap WP;

    3. Mendorong tercapainya fungsi PKW dan PKL dalam setiap

    WP.

    4. Membangun dan meningkatkan ketersediaan dan kualitas

    prasarana untuk mendukung mobilitas dan pemenuhan kebutuhan dasar di

    dalam WP.

    4.2.3 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang

    Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang, meliputi :

    1. Pengembangan Kawasan Lindung

    2. Pengembangan Kawasan Budidaya

    Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung, meliputi :

    1. Pencapaian luas kawasan lindung sebesar 45%.

    Strategi :

    a. Peningkatan fungsi kawasan lindung di dalam dan di luar kawasan

    hutanb. Pemulihan secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah

    fungsi

    c. Pengalihan fungsi secara bertahap kawasan cadangan hutan lindung

    yang berupa hutan produksi terbatas serta lahan milik masyarakat di

    sekitar kawasan hutan negara, diubah statusnya menjadi hutan lindung

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 103

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    9/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    d. Pembatasan pengembangan prasarana wilayah di sekitar kawasan

    lindung untuk menghindari tumbuhnya kegiatan perkotaan yang

    mendorong alih fungsi lahan lindung

    2. Menjaga kualitas kawasan lindung.

    Strategi :

    a. Optimalisasi pendayagunaan kawasan lindung hutan dan non hutan

    melalui jasa lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

    b. Pengendalian pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya

    buatan pada kawasan lindung

    c. Pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan

    budidaya

    d. Rehabilitasi lahan kritis dalam kawasan lindung

    e. Penyusunan arahan insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi

    dalam hal alih fungsi dan/atau penerbitan izin pembangunan dan/atau

    kegiatan di dalam kawasan lindung, sesuai ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya, meliputi :

    1. Mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta peningkatan produktivitas

    pertanian guna menjaga ketahanan pangan Jawa Barat dan nasional.

    Strategi :

    a. Pengukuhan kawasan pertanian lahan basah beririgasi teknis

    sebagai kawasan lahan sawah berkelanjutan yang tidak dapat

    dialihfungsikan untuk kegiatan budidaya lainnya.

    b. Revitalisasi dan rehabilitasi jaringan irigasi teknis yang tidak

    berfungsi optimal untuk menjaga keberlangsungan pasokan air bagi lahan

    sawah.

    c. Pemeliharaan jaringan irigasi teknis dan setengah teknis melalui

    kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

    Kabupaten/Kota dan masyarakat.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 104

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    10/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    d. Peningkatan produktivitas lahan sawah tadah hujan untuk

    mengganti lahan sawah irigasi teknis yang telah beralih fungsi.

    e. Peningkatan produktivitas pertanian tanaman pangan dengan sistem

    pola tanam yang mendukung pelestarian unsur hara dan kesuburan tanah.f. Stabilitasi pasokan dan harga sarana produksi pertanian (saprodi)

    serta harga jual gabah sebagai insentif bagi petani untuk mempertahankan

    pertanian tanaman pangan.

    g. Penyusunan dan penetapan pedoman pengendalian alih fungsi lahan

    sawah berkelanjutan untuk kebutuhan perluasan kawasan perkotaan dan

    pembangunan prasarana strategis.

    2. Mendorong pengelolaan wilayah pesisir dan laut dengan pendekatan

    keterpaduan ekosistem, sumberdaya, dan kegiatan pembangunan

    berkelanjutan.

    Strategi :

    a. Penyiapan pranata pengelolaan pesisir, laut dan pulau kecil.

    b. Penetapan batas zonasi laut.

    c. Rehabilitasi kawasan pelestarian ekologi pesisir dan kawasan

    perlindungan bencana pesisir.

    d. Pengembangan perikanan tambak dan pemanfaatan hutan bakau

    secara lestari dan terpadu.

    e. Pengembangan perikanan tangkap.

    f. Pengendalian pencemaran di kawasan pesisir dan laut.

    3. Mengoptimalkan potensi lahan budidaya dan sumberdaya alam guna

    mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah-wilayah yang belum

    berkembang karena adanya kendala fisik dan prasarana.

    Strategi :

    a. Peningkatan aksesibilitas dan pengembangan ekonomi di kawasan

    budidaya wilayah tertinggal.

    b. Peningkatan akses kawasan budidaya ke jaringan arteri primer dan

    kolektor primer.

    c. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung di pusat kegiatan

    lokal perkotaan dan perdesaan.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 105

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    11/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    d. Peningkatan produktivitas pertanian komoditas unggulan dan

    pengembangan keterkaitan hulu hilir di sektor pertanian.

    4. Mendorong pembangunan hunian vertikal pada kawasan permukiman

    perkotaan guna optimasi dan efisiensi ruang budidaya yang makin terbatas,

    terutama pada kawasan-kawasan yang perlu dikendalikan perkembangannya.

    Strategi :

    a. Penyediaan lingkungan siap bangun (lisiba) untuk pembangunan hunian

    vertikal di perkotaan dengan peran serta swasta dan masyarakat.

    b. Pembangunan rumah susun bersubsidi bagi golongan masyarakat

    berpenghasilan menengah ke bawah di kawasan perkotaan Bodebek dan

    kawasan perkotaan Bandung.

    c. Revitalisasi kawasan permukiman kumuh perkotaan menjadi kawasan

    hunian vertikal.

    d. Pemanfaatan hunian vertikal bagi golongan menengah ke atas di

    perkotaan.

    e. Sosialisasi perubahan persepsi dan budaya masyarakat untuk dapat

    beradaptasi dengan pola hidup pada hunian vertikal.

    4.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN

    RUANG

    Pengendalian pemanfaatan ruang bertujuan untuk menjaga konsistensi

    pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Sasaran

    pengendalian pemanfaatan ruang adalah terminimalisasinya penyimpangan

    terhadap RTRWP yang dilaksanakan melalui pengawasan dan penertiban.

    Kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang adalah :

    a. Mengendalikan pemanfaatan ruang melalui pengawasan dan penertiban yang

    didasarkan kepada arahan perijinan, arahan peraturan zonasi, arahan insentif

    dan disinsentif, serta arahan sanksi.

    b. Menjadikan pemberian ijin pemanfaatan ruang sebagai salah satu alat

    pengendalian pemanfaatan ruang.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 106

  • 8/6/2019 BAB 4 Kebijakan Strategi

    12/12

    DOKUMEN AKADEMIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2025

    c. Pemberian ijin pemanfaatan ruang yang merupakan kewenangan

    Kabupaten/Kota dalam pelaksanaannya harus memperhatikan dan

    mempertimbangkan RTRWP.

    d. Pemberian ijin pemanfaatan ruang oeh Kabupaten/Kota yang berdampakbesar dan/atau menyangkut kepentingan umum secara luas, terlebih dahulu

    dikoordinasikan dengan Gubernur.

    Strategi pengendalian pemanfaatan ruang dilaksanakan melalui

    penyelenggaraan koordinasi penataan ruang yang dilakukan oleh Pemerintah

    Provinsi Jawa Barat.

    Kebijakan & Strategi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat 107