BAB 3A FIX

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    1/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    1

    BAB VII 

    PENDAHULUAN

    7.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin  –  Mesin CNC 3A

    Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari

    1952 yang dikembangkan oleh John Pearson dari Institut Teknologi Massachusetts, atas

    nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk

    membuat benda kerja khusus yang rumit. Dulu perangkat mesin CNC memerlukan

     biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973 mesin CNC

    masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian

    dalam mempelopori investasi dalam teknologi itu. Dari Tahun 1975 produksi mesin

    CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan

    mikroposesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.

    Dewasa ini penggunaan mesin CNC hamper terdapat disegala bidang. Dari

     bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat  –   alat denikian dihasilkan

     berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan

    dalam kehidupan sehari –  hari masyarakat banyak.

    Adapun dari segi jenisnya mesin CNC dibagi menjadi tiga jenis antara lain:

    a. Mesin CNC 3A yaitu mesin CNC 3 aksis, atau mesin yang memiliki gerakan sumbuutama kearah sumbu koordinat x,y, dan z atau dikenal dengan mesin frais CNC.

     b. Mesin CNC kombinasi yaitu mesin CNC bubut dan frais yang dilengkapi dengan

     peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengukuran kualitas benda kerja

    yang dihasilkan.

    7.2 TahapPerencanaanProses Pemesinan 

    Proses pemesinan adalah proses pemotongan atau pembuangan sebagian bahan

    dengan maksud untuk membuat produk. Pemakaian mesin perkakas CNC dalam proses

     pemesinan adalah sebagai suatu metode atau prosedur yang baru dalam

    mengorganisasikan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan proses pemesinan.

    Tahap perencanaan pemesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan

    menggunakan mesin perkakas CNC mencakup berbagai aspek pendukung, diantaranya:

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    2/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    2

    1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail

    Dalam proses pemesinan suatu benda kerja, terlebuh dahulu kita harus

    menggambar produk yang diinginkan dengan mencantumkan geometri secara detail.

    Hal ini akan membantu kita dalam menentukan pemrogaman CNC-nya.

    2. Spesifikasi material dari benda kerja

    Jenis benda kerja yang akan digunakan adalah alumunium dan pahat  –  pahat

     pada CNC 3A ada beberapa macam seperti pahat  facing , pahat bor, dan pahat

    kantong. Ditambah lagi untuk material tertentu akan digunakan pahat yang dibuat

    khusus untuk material tersebut.

    3. Pemilihan parameter pemotongan

    Parameter pemotongan yang akan digunakan adalah depth of cut  (kedalaman

     pemotongan), kecepatan pemotongan dan kecepatan asutan.

    4. Perencanaan urutan proses pemesinan

    Urutan proses pemesinan yang akan dilakukan setelah menyiapkan benda

    kerja adalah yang pertama yaitu proses pengefraisan setelah itu adalah melakukan

     proses pengefraisan kantong menggunakan pahat kantong.

    5. Pembuatan program komputer atau data HC

    Program komputer atau yang disebut sebagai manuscript  harus dibuat terlebih

    dahulu sebelum melakukan pemesinan.  Manuscript   terdiri dari kode  –   kode

    huruf,angka dan simbol yang akan diterjemahkan oleh sebuah perangkat komputer

    yang disebut machine control   menjadi bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan

     perintah program yang telah dibuat.

    6. Pelaksanaan proses pemesinan

    Setelah menulis manuscript   dan melakukan urutan proses pemesinan yang

    sudah direncanakan sebelumnya, kita dapat melakukan  plotter,dry run  dan yang

    terakhir adalah mengeksekusi benda kerja.

    7. Pengukuran kualitas produk yang dihasilkan

    Setelah proses pemesinan berakhir dan terbentuknya produk, kita harus

    melakukan pengukuran kualitas produk tersebut dalam segi dimensi maupun

    kecacatan produk tersebut.

    7.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 3A

    1. 

    Ketelitian tinggi

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    3/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    3

    2. 

    Waktu proses lebih singkat untuk produk yang sama anatara mesin konvensional

    dan cnc, dengan produksi dalam jumlah yang besar.

    3.  Penyesuaian mesin mudah, membutuhkan waktu lebih singkat dibanding metode

     pemesinan lainnya

    4.  Dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan atau bermacam  –   macam

    kontur sesuai dengan kebutuhan

    5.  Dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan hasil yang baik,

    sehingga dapat meningkatkan produktivitas pengerjaan

    7.4 Tujuan Praktikum

    1. Memahami operasional mesin TU CNC-3A (untuk 3 sumbu) dan simulasi gerakan

     pahat

    2. Mampu membuat program mesin TU CNC-3A untuk geometri suatu komponen serta

    mengesekusinya.

    3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan  plotter mesin TU

    CNC-3A.

    4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen

    menggunakan mesin TU-CNC 3A.

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    4/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    4

    BAB VIII 

    DASAR TEORI

    8.1 Bagian – 

     Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin

    Gambar 8.1 Mesin Milling TU –  3A

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    Spesifikasi Mesin Frais / Milling Machine

    Merk : Emco (Austria)

    Jenis : Milling / Frais

    Model : TU CNC –  3A

    Spindel  utama : - Putaran : 50 –  3200 rpm 

    - Daya input   : 500 watt  

    - Daya output   : 300 watt  

    Jumlah pahat : 5 buah

    Gerakan makan : - Jarak sumbu x : 0 –  199,99 mm

    - Jarak sumbu y : 0 –  99,99 mm

    - Jarak sumbu z : 0 –  199,99 mm

    - Feed   : 2 –  499 mm/min 

    2 –  199 inch/min 

    - Feed overite : PU = 0 –  120 %

    TU = 30 –  400 %

    Ketelitian : 0,01 mm

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    5/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    5

    A. Bagian Mekanik

    1. Motor Utama

    Fungsi dari motor utama sendiri digunakan untuk menggerakkan  spindle.

    Motor ini adalah jenis motor DC dengan kecepatan putaran sebagai berikut :

    - Panjang putaran 50 –  300 putaran/menit

    - Tenaga 500 watt

    Gambar 8.2 Motor Utama

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    2. Eretan ( support )

    Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 axis yang memiliki dua fungsi

    gerakan kerja yang posisi vertikal dan horizontal yang masing  –   masing dibagi

    dalam 3 bagian gerakan. 3 gerakan ini meliputi :

    - Eretan memanjang sumbu x ( 0 –  199,99 mm )

    - Eretan memanjang sumbu y ( 0 –  99,99 mm )

    - Eretan tegak lurus sumbu z ( 0 –  199,99 mm )

    Gambar 8.3 Eretan

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    6/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    6

    3. Step Motor

    Step motor adalah motor penggerak eretan. Pada mesin yang akan

    digunakan pada praktikum kali ini hanya memiliki 2 step motor. Satu step motor

    dapat menggerkkan eretan dalam 2 gerakan yaitu ke arah sumbu x dan sumbu y,

    dan satu step motor lainnya menggerakkan eretan ke arah sumbu z. Jenis dan

    ukuran step motor sama.

    Identifikasinya adalah :

    - Jumlah 1 putaran sama dengan 72 langkah

    - Momen putaran 0,5 Nm

    - Gerak cepat maksimal 100 m / menit

    - Gerak pengoperasian program 2 –  499 mm / menit

    Gambar 8.4 Step Motor

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik UniversitasBrawijaya (2015) 

    4. Ragum

    Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja. Pada ragum ini dilengkapi

    dengan  stopper  yang dapat digunakan untuk penyangga benda kerja. Cara kerja

    alat ini secara manual.

    Gambar 8.5 Ragum

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015) 

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    7/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    7

    5. Rumah Alat Potong

    Alat ini digunakan untuk menjepit alat potong ( tool holder  ) pada waktu

     proses pengerjaan benda kerja. Rumah alat potong pada mesin milling digunakan

    untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda kerja. Untuk

     proses pengerjaan dengan layanan mesin cnc dapat mempergunakan lebih dari

    satu alat potong karena data alat potong dapat disimpan dalam memori mesin.

    Sedangkan proses penggantian alat potong dilakukan secara manual.

    Gambar 8.6 Rumah Alat Potong

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    6. Alat Potong / Pahat

    Alat potong yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara

    mengikis benda kerja. Jenis pahat ada bermacam –  macam tergantung pada proses

     pengerjaan benda kerja.

    Gambar 8.7 Alat PotongSumber: Student Books EMCO CNC TU-3A

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    8/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    8

    7. Meja Mesin

    Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan sketsa mesin. Untuk

    itu kebersihan harus selalu dijaga karena kerusakan dari permukaan meja mesin

    akan sangat mempengaruhi kerusakan hasil plotter.

    Gambar 8.8 Meja Mesin

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    B. Bagian Kontrol Panel CNC TU-3A

    Adapun bagian-bagian panel CNC TU-3A seperti dijelaskan pada gambar di

     bawah ini:

    Gambar 8.9 Kontrol Panel CNC TU –  3A

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    9/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    9

    Keterangan gambar :

    1. Saklar Utama

    Untuk menghidupkan dan mematikan mesin CNC TU – 3A

    Gambar 8.10 Saklar Utama

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    2. Lampu kontrol saklar utama

    Apabila saklar utama diputar ke posisi 1 maka lampu akan menyala

    (indicator  mesin hidup atau mati).

    Gambar 8.11 Lampu Kontrol Saklar Utama

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik UniversitasBrawijaya (2015)

    3. Tombol darurat

    Tombol ini berfungsi untuk memutus arus listrik menuju mesin. Hal ini

    dilakukan karena agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

    Gambar 8.12 Tombol Emergency 

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    4. Saklar untuk sumbu utama

    Saklar ini berfungsi untuk memutar sumbu utama yang dilambangkan

    dengan rumah-rumah pahat.

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    10/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    10

    Gambar 8.13 Saklar Penggerak Sumbu UtamaSumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    5. Pengatur kecepatan putar sumbu utama

    Berfungsi untuk menentukan prosentase kecepatan putar pahat. Kecepatan

     putar antara 50  –   300 rpm. Jika diputar kekanan maka putaran alat potong

    semakin tinggi.

    Gambar 8.14 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    6. Amperemeter

    Arus maksimum yang mengatur proses pada sumbu utama untuk menjaga

    keamanan mesin yang digerakkan terus menerus pada arus lisrik yang di izinkan,

    yaitu 2 ampere.

    Gambar 8.15 Amperemeter

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    11/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    11

    7. Tombol asutan –  Pelayanan manual

    Tombol untuk gerakan manual kearah x,y,z. Simbol asutan untuk asutan

    menunjukkan arah geakan dan tombol yang sesuai eretan bergerak dengan asutan

    yang semula ditentukan.

    Gambar 8.16 Pelayanan Manual

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    8. Tombol Gerkan Cepat

    Jika menekan tombol asutan dan tombol gerakan cepat secara bersamaan

     berarti melaksanakan gerakkan cepat dari eretan memanjang, melintang,dan

    vertikal.

    Gambar 8.17 Tombol Gerakan Cepat

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    9. Tombol pengatur kecepatan asutan –  Pelayanan manual

    Tombol ini berfungsi untuk mengatur kecepatan asutan dan eretan mesin,

    tombol ini hanya digunakan untuk operasi manual.

    Gambar 8.18 Tombol Pengatur Kecepatan Asutan

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    10. Tombol Metrik (mm) / Inch

    Tombol ini berfungsi untuk mengatur ukuran dimensi bekerjanya mesin

    kedalam satuan metrik atau satuan inchi.

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    12/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    12

    Gambar 8.19 Saklar Untuk Memilih Satuan

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    11. Sajian menunjukkan jalannya proses

    Dalam arah x+, y+, z+ dalam mm. Tanda mm adalah tanda titik pada

    sajian.

    Gambar 8.20 Sajian Menunjukkan Jalannya

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    12. Lampu kontrol –  Pelayanan manual

    Bila menggunakan pelayanan manual untuk eretan maka lampu akan

    menyala.

    Gambar 8.21 Lampu kontrol –  Pelayanan manual

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    13. Tombol pelayanan manual / CNC

    Jika menekan tombol [H/C] maka nyala akan beralaih dari pelayananmanual ke pelayanan CNC. Jika ditekan kembali maka nyala akan kembali ke

    semula.

    Gambar 8.22 Tombol Pelayanan CNC atau Manual

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    13/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    13

    14. Tombol hapus

    Jika menekan tombol [DEL] maka akan menghapus satu data.

    Gambar 8.23 Tombol Hapus

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    15. Tombol pemindahan sajian

    Untuk memindahkan kursor, misalnya jika menekan tombol [→] maka

    sajian yang ada pada jatuhnya x melompat ke jalannya y.

    Gambar 2.24 Tombol Pemindah Sajian

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    16. Tombol memori

    Untuk memasukkan data kedalam memori mesin.

    Gambar 8.25 Tombol Memori

    Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

    17. Tombol Miscellaneous

    Untuk mengecek kesalahan program.

    Gambar 8.26 Tombol pelayanan manual CNC TU –  3A

    Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesik Fakultas Teknik Universitas

    Brawijaya (2015)

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    14/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    14

    - Z

    - Y

    - X

    8.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A

    Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan dengan dasar sistem

    koordinat Cartesius. Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja bergerak

    melintangdan horizontal sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah gerak

     persumbuan Mesin Frais CNC TU-3A tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai

     berikut :

    a)Sumbu X untuk arah gerakan horizontal, jarak sumbu x : 0-199.99 mm

     b) Sumbu Y untuk arah gerakan melintang, jarak sumbu y : 0-99.99 mm

    c) Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal, jarak sumbu z : 0-199.99 mm

    Gambar 8.27 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A

    Sumber: Dokumen pribadi (2015)

    8.3 Sistem Koordinat mesin CNC 3A

    Secara umum, cara pengoperasian mesin CNC dengan cara memasukkan

     perintah numerik melalui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrumen ditiap-

    tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai pabrik

    yang membuat mesin tersebut. Nemun demikian secara garis besar dari karakteristikcara pengoperasian mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara :

    1.Sistem Koordinat Absolut

    Semua program dimulai dari titik awal yang sama. Seperti contoh

     pemberianukuran pada gambar berikut, pemberian jarak lubang pada sumbu tegak

    dan sumbu mendatar diukur dari satu titik awal (referensi) yang sama.

    Contoh :

    Z

    Y

    X

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    15/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    15

    Gambar 8.28 Metode AbsolutSumber: Dokumen pribadi (2015)

    2.Sistem Koordinat Inkremental

    Akhir pemrograman merupakan titik awal dari pemrograman berikutnya.

    Seperti pada contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian ukuran

     jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur secara paralel, setiap

    titik akhir pengukuran menjadi titik awal untuk pengukuranberikutnya.

    Contoh :

    Gambar 8.29 Metode Inkremental

    Sumber: Dokumen pribadi (2015)

    Titik   X  Y  Z

    S  0 0 0

    S A  3 0 -15

    A B  10 0 0

    B C  0 8 0

    C D -10 0 0

    D A 0 -8 0

    Titik   X  Y  Z

    S  8 -4 15

    S A  -5 -4 0

    A B  5 -4 0

    B C  5 4 0

    C D -5 4 0

    D A -5 -4 0

    S

    S

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    16/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    16

    8.4 Perintah-Perintah Pemrograman

    a.  Fungsi G, format blok

    Fungsi G (going) code, terdiri dari G00 sampai dengan G99, merupakan

     perintah utama yang digunakan untuk menggerakkan pahat ke target point.

      G 00 : Gerakan cepat

    V : N3/ G 00 / x±5/y±4/ z±5

    H : N3/ G 00 / x±4/y±5/ z±5

      G 01 : Interpolasi lurus

    V : N3/ G 01/ x±5/y±4/ z±5

    H : N3/ G 01 / x±4/y±5/ z±5

      G 02 : Interpolasi melingkar/arah kekanan

    V : N3/ G 02/ x±5/y±4/ z±5/ F3

    H : N3/ G 02 / x±4/y±5/ z±5/ F3

      G 03 : Interpolasi melingkar/arah kekiri

    V : N3/ G 03/ x±5/y±4/ z±5/ F3

    H : N3/ G 03 / x±4/y±5/ z±5/ F3

      G 04 : Lamanya tinggal diam

     N3/ G 04/ x5

      G 21 : Blok kosong

     N3/ G 21

      G 25 : Pemanggilan sub program

     N3/ G 25 /L(F)3

      G 27 : Perintah melompat

     N3/ G 27 /L(F)3

      G 40 : Kompensasi Radius Pisau Hapus

     N3/ G 40

      G 45 : Penambahan radius pisau

     N3/ G 45

      G 46 : Pengurangan radius pisau

     N3/ G 46

      G 47 : Penambahan radius pisau dua kali

     N3/ G 47

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    17/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    17

      G 48 : Pengurangan radius pisau dua kali

     N3/ G 48

      G 64 : Motor asutan tanpa arus (fungsi penyetelan)

     N3/ G 64

      G 65 : Pelayanan pitamagnet (fungsi penyetelan)

     N3/ G 65

      G 66 : Pelayanan antar aparat dengan RS232

     N3/ G 66

      G 72 : Siklus pengefraisan kantong

    V : N3/ G 72/ x±5/y±4/ z±5

    H : N3/ G 72/ x±4/y±5/ z±5

      G 73 : Siklus pemutusan tatal

     N3/ G 73 / z±5 / F3

      G 74 : Siklus penguliran (jalankiri)

     N3/ G 74 /k3 / z±5/ F3

      G 81 : Siklus pemboran tetap

     N3/ G 81 / z±5/ F3

      G 82 : Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam

     N3/ G 82 / z±5/ F3

      G 83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangan tatal

     N3/ G 83 / z±5/ F3

      G 84 : Siklus penguliran

     N3/ G 84 /z±5/ F3

      G 85 : Siklus mereamertetap

     N3/ G 85 / z±5 /F3

      G 89 : Siklus mereamertetap dengan tinggal diam

     N3/ G 89 / z±5 /F3

      G 90 : Pemrograman nilai absolute

     N3/ G 90

      G 91 : Pemrograman nilai incremental

     N3/ G 91

      G 92 : Penggeseran titik referensi

    V : N3/ G 92/ x±5/y±4/ z±5

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    18/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    18

    H : N3/ G 92/ x±4/y±5/ z±5

     b.  Fungsi M, format blok

    M (miscellaneous) terdiri dari M00 sampai M30 merupakan fungsi pembantu

    untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin serta membantu

    melengkapi perintah dengan menggunkanan kode.

      M 00 :Diam

     N3/M 00

      M 03 :Spindel frais hidup,searah jarum jam

     N3/M 03

      M 05 :Spindel frais mati

     N3/M 05

      M 06 :Penggeseran alat, radius pisau frais masuk

     N3/M 06/D5/S4/z±5/T3

      M 17 :Kembalike pokok program

     N/M 17

      M 08

      M 09

      M 20 Hubungan keluar

      M 21 N3/M2

      M 22

      M 23

      M 26 :Hubungan keluar  – impuls

     N3/MH 26/H3

      M 30 :Program berakhir

     N3/M 30

      M 98 :Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis

     N3/M 98/x3/y32/z3

      M 99 : Parameter dari interpolasi melingkar

    (dalam hubungan dengan G 02/ G 03) N3/M 99/j3 /k3

    c.  Kode Alarm

    Alarm akan muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut:

    A00 : Salah perintah G,M

    A01 : Salah radius ( M99 )

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    19/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    19

    A02 : Salah harga x

    A03 : Salah harga y

    A04 : Salah harga z

    A05 : Kurang perintah M30

    A06 : Tidak ada kode M03

    A07 : Tidak ada arti

    A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset

    A09 : Program tak ditemukan

    A10 : Pita kaset dalam pengamanan

    A11 : Salah pemuatan

    A12 : Salah pengecekan

    A13 : Salah inch / mm dengan memori program penuh

    A14 : Salah satuan jalan pada program terbaca

    A15 : Salah hargay

    A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais

    A17 : Salah sub program

    A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecildari n

    d.  Kombinasi Tombol-Tombol Eksekusi 

    + = Menyisipkan 1 baris blok program

    + = Menghapus 1 baris blok program

    + = Menghapus kembali ke awal program

    + = Eksekusi program berhenti sementara

    + = Mengubah posisi pahat

    + = Menghapus program keseluruhan

    Angk 

     

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    20/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    20

    + = Menghapus alarm

    8.5 Penentuan Parameter Permesinan

    1. Mendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan

      Prosedur

      Bahan : Almunium

    Perhatikan grafik “Dalamnya Pemotongan Diameter Alat Potong –  Asutan” 

    Gambar 8.30 Grafik Dalamnya Pemotongan –  Diameter Alat Potong - Asutan

    Sumber : Student Books EMCO CNC TU-3A

    Contoh:a) Dalamnya pemotongan t = 10mm

    Diameter pisau frais d = 10mm

     Pilih diameter pisau d = 10mm pada grafik

     Tentukan harga t = 10mm pada sumbu vertikal

     Tentukan ke kanan hingga memotong grafik d = 10mm, kemudian tarik garis ke

     bawah hingga didapat harga asutan(feed) = 6 mm/menit

    Contoh perhitungan :

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    21/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    21

    Jika diketahui diameter pisau 40mm, maka untuk mendapatkan kecepatan

     pemotongan ditentukan dengan interpolasi:

    Interpolasi:

    X =21,4 + 30

    X =51,4 mm/menit b ) Bila diketahui F = 200 mm / menit;

    Diameter pisau frais d = 10 mm. Dari grafik tersebut, tentukan harga F =

    200 mm / menit (pada sumbu horizontal). Kemudian tarik keatas hingga

    memotong grafik d = 10mm, serta tarik kekiri hingga didapatkan kedalaman

     pemotongan ± 4,2 mm.

    Gambar 8.31 Dalamnya Pemotongan Diameter Alat Potong – Asutan

    Sumber : Student Books EMCO CNC TU-3A

    D V25 30

    32 4040 X

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    22/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    22

    Contoh :

    Jika diameter pisau d = 40mm, maka untuk mendapatkan kecepatanya

    menggunakan metode interpolasi:

    D V1 804 X5 400

    Interpolasi

    240 = x -80

    x= 320 mm/menit

    2. Mendapatkan Kecepatan Putaran

    Perhatikan grafik “Kecepatan (putaran) - Kecepatan potong –  Asutan“

      Tentukan harga diameter pisau frais (sesuai yang aktif).

      Pilih kecepatan potong yang benar untuk bahan yang akan dikerjakan

      Potongk an antara kedua harga tersebut pada grafik “Kecepatan (putaran)  -

    kecepatan potong –  asutan“

    Gambar 8.32 Grafik Kecepatan (Putar) –  Kecepatan Potong - Asutan

    Sumber : Modul Praktikum CNC 2010 Universitas Brawijaya

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    23/24

    LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR

    SEMESTER GANJIL 2015/2016

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    23

    Contoh:

    Jika Diameter mata bor 4mm, maka untuk mendapatkan pemboran

    dilakukan metode interpolasi:

    Interpolasi

    5 = x -25

    x= 30 mm/menit

    8.6 Macam –  Macam Pahat CNC 3A

    Macam pahat yang digunakan pada mesin miling CNC TU-3A adalah sebagai

     berikut :

    a) Face Milling Cutter

    Sebuah  face milling terdiri dari beberapa sisi potong yang dirancang untukmenahan tip karbida

    Gambar 8.33 Face Milling Cutter  

    Sumber: Student Books EMCO CNC TU-3A

     b) End Mills

    Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan pada posisi sisi

    spiralnya.  End mills dibuat dari diameter 0,5-50 mm dengan tipe tangkai yang

     bermacam-macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang konus.

    D V3 254 x5 35

  • 8/20/2019 BAB 3A FIX

    24/24

    PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

    Gambar: 8.34 End Mill

    Sumber: Student Books EMCO CNC TU-3A

    c) Reamers

    Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang dan biasanya

    yang dihasilkan berukuran presisi.

    Gambar 8.35 Reamers

    Sumber: Student Books EMCO CNC TU-3A

    d) Pahat kantong

    Berfungsi untuk membuat lubang dan pemakanan.

    Gambar 8.36 Pahat Kantong

    Sumber: Student Books EMCO CNC TU-3A