Bab 3- Syarat Teknis Karimunjawa

Embed Size (px)

Citation preview

BAB XII. SYARAT-SYARAT TEKNISPASAL 01. PERSYARATAN TEKNIS UMUM 1.1. Lingkup Pekerjaan

1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk Pekerjaan REHAB GEDUNG KANTOR PPP KARIMUNJAWA, ini meliputi antara lain :a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pekerjaan Beton Pekerjaan Pasangan dan Plesteran Pekerjaan Atap Pekerjaan Langit-langit Pekerjaan Pintu dan Jendela Pekerjaan Finishing Cat Pekerjaan Penutup Lantai Pekerjaan Koridor Pekerjaan Sanitasi dan Elektrikal

Spesifikasi Teknis - Struktur Beton Bertulang dengan campuran 1:2:3. - Pekerjaan Dinding Batu bata dengan campuran 1 Pc : 6 Psr untuk pasangan biasa, dan 1 Pc : 6 Psr untuk plesteran beton. - Gording dan Rangka kuda-kuda kayu bengkirai ukuran 8/12 cm - Balok Kayu 6/12, kayu bengkirai - Papan lisplank 2/20, Kayu bengkirai - Penutup atas asbes gelombang besar. Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan/ dilihat dan tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).

2. Kecuali disebut di atas secara khusus dalam dokumendokumen, lingkup pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :a. Pengadaan tenaga kerja b. Pengadaan bahan/ material c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan. d. Koordinasi dengan Direksi lapangan yang berhubungan dengan pekerjaan pada bagian pekerjaan yang disub kan. e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan area kerja f. Pembuatan as built drawing (gambar terlaksana). g. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama sama merupakan persyaratan segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana tertulis dalam dokumendokumen berikut ini : 1) Gambargambar penunjukan pelaksanaan 2) Persyaratan teknis umum/ pelaksanaan pekerjaan/ bahan 3) Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran 4) Dokumendokumen pelaksanaan yang lain 5) Bilamana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum yang tidak dapat diterapkan pada bagian pekerjaan, maka bagian dari

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku. 1.2. Bahan

1. BaruSemua bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/ dilarang digunakan.

2. Tanda Pengenala. Pabrik/ produsen bahan yang mengeluarkan tanda pengenal untuk produk bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap/ merk dagang pengenal pabrik/ produsen ataupun sebagai pengenal kwalitas/ kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/ produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut. b. Khusus untuk bahan pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll) kecuali ditetapkan lain oleh Direksi lapangan/ Pengawas lapangan, bahan sejenis dengan fungsi yang sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan bahan satu dengan bahan yang lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tanda tanda lain yang mana harus sesuai dengan referensi pada Bab III pasal 01 ayat II tersebut di atas, atau bilamana belum ada pengaturan yang jelas mengenai hal itu, maka harus dilaksanakan sesuai petunjuk dari Direksi lapangan/ Pengawas lapangan.

3. Merk Dagang dan atau Kesetarafana. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/ produk didalam Persyaratan Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetarafan kualitas penampilan (Performance) dari bahan/ produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan katakata setaraf. b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/ produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf dengan bahan/ produk yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima dan telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi lapangans/ Pengawas lapangan. c. Penggunaan bahan/ produk yang disetujui sebagai setaraf tidak dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan produk yang disebutkan merk dagangnya akan diabaikan. d. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam Negeri lebih diutamakan.

4. Penggantian Bahan .a. Kontraktor bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/ produk dengan sesuatu bahan/ produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan yang dipersyaratkan. b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggatian bahan, perbedaan harga yang ada dengan bahan/ produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

1). Dalam hal di mana penggantian disebabkan karena ketidaksanggupan Kontraktor untuk mendapatkan bahan/ produk seperti yang dipersyaratkan, maka perubahan pekerjaan yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada. 2). Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Pengawas lapangan dan Direksi lapangan sebagai masukan (input) baru yang menyangkut nilainilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya tambah dapat diperkenankan.

5. Persetujuan Bahana. Untuk menghindarkan penolakan bahan di lapangan, dianjurkan sebelum bahan/ produk akan dibeli/ dipesan/ diprodusir/ didatangkan, terlebih dahulu dimintakan persetujuan dari Direksi lapangan/ Pengawas lapangan atas bahan/produk tersebut. b. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atas sepenuhnya merupakan tanggung jawab Kontraktor, atau tidak dapat diberikan pertimbangan keringanan apapun. c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut di atas tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor dari kewajibannya dalam Perjanjian Kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuai dengan persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan diterima/ disetujuinya seluruh bahan/ produk tersebut di lapangan, sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan/ produk yang digunakan sesuai contoh brosur yang telah disetujui. 1.3. Pelaksanaan 1. Rencana Pelaksanaan a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh kedua belah pihak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas lapangan sebuah Network Planning mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram yang mana dinyatakan pula urutan logis serta kaitan/ hubungan antara seluruh kegiatankegiatan tersebut. b. Kegiatankegiatan Kontraktor untuk/ selama masa pengadaan/ pembelian serta waktu pengiriman/ pengangkutan dari : 1). Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan. 2). Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan. c. Kegiatankegiatan Kontraktor selama waktu pabrikasi, pemasangan dan pelaksanaan. d. Pembuatan dan permintaan persetujuan bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja. e. Harga borongan dari masingmasing kegiatan tersebut. f. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut. g. Pengawas lapangan akan memeriksa rencana kerja Kontraktor dan memberikan tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu. h. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan, atau Pengawas lapangan meminta diadakannya perbaikan/ penyempurnaan paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan. i. Kontraktor tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atas pekerjaan sebelum adanya persetujuan dari Pengawas lapangan/Direksi lapangan, kecuali dapat dibuktikan bahwa Pengawas lapangan telah melalaikan kewajibannya untuk

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

2.

2.

3.

4. 5.

memeriksa rencana kerja Kontraktor pada waktunya, maka kegagalan Kontraktor untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang disetujui Pengawas lapangan, sepenuhnya merupakan tanggungjawab dari Kontraktor bersangkutan. Gambar Kerja (Shop Drawings) a. Untuk bagian-bagian pekerjaan di mana gambar pelaksanaan (Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan pelaksanaan, Kontraktor wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara terperinci yang akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut. b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Pengawas lapangan. c. Gambar kerja harus diajukan kepada Pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuannya untuk mana gambargambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga). d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemesanan bahan. Ijin Pelaksanaan Ijin pelaksanaan paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut, Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Pengawas lapangan dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui. Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Kontraktor untuk melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut. Rencana Mingguan dan Bulanan a. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa di mana pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Kontraktor wajib untuk menyerahkan kepada Pengawas lapangan satu rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya. b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pengawas lapangan satu rencana bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya. c. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Pengawas lapangan dalam pelaksanaan pekerjaan. d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Kontraktor diwajibkan untuk memberitahu Pengawas lapangan mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya. Kualitas Pekerjaan. Pekerjaan harus dikerjakan dengan kwalitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis pekerjaan bersangkutan. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan. a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain secara visual menghalangi Pengawas lapangan untuk memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Pengawas lapangan mengenai rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Pengawas lapangan berkesempatan secara wajib melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

b. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan di atas, memberikan hak kepada Pengawas lapangan untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran kembali bagian pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu, biaya pembongkaran dan perbaikan sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor. c. Bila laporan telah disampaikan dan Pengawas lapangan/ Direksi lapangan tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat 2 (dua) hari kerja sejak laporan disampaikan, Kontraktor berhak melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa Pengawas lapangan telah menyetujui bagian pekerjaan yang ditutupi tersebut. d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Pengawas lapangan/ Direksi lapangan atas suatu pekerjaan tidak melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak. e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui, Kontraktor masih dapat diperintahkan untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutupi. 6. Kebersihan dan Keamanan a. Kontraktor bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa berada dalam keadaan rapi dan bersih. b. Kontraktor bertanggung jawab atau keamanan di area kerja, termasuk apabila diperlukan tenaga, peralatan dan atau tanda tanda khusus. PASAL 02 : SARANA KERJA 2.1. Kontraktor wajib memasukan jadwal kerja. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/meterial dilokasi yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di lokasi dapat tercapai. PASAL 03 : MATERIAL DAN TENAGA KERJA 3.1. Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru. Seluruh peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya. PASAL 04 : KOORDINASI PEKERJAAN 4.1. Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan/Pengawas. 4.2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksiinstruksi tertulis dari Pengawas.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

4.3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian pengawas dalam pengontrolan terhadap kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab. 4.4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar atau instruksi tertulis dari pengawas harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab kontraktor. PASAL 05 : PEKERJAAN PERSIAPAN UITZET/PENGUKURAN 5.1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi dengan dilengkapi keterangan-keterangan yang jelas. 5.2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk dimintakan keputusannya. 5.3. Segala pekerjaan uitzet/pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor. 5.4. Biaya Administrasi dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai selesai pekerjaan merupakan tanggung jawab kontraktor pelaksana. PASAL 06 : PEKERJAAN AIR KERJA DAN DAYA LISTRIK 6.1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyedian air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran. 6.2. Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan. 6.3. Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban Kontraktor.. PASAL 07 : PEKERJAAN ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI Kontraktor wajib memberikan Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan (0%, 50%, 100%) dan pembuatan laporan pekerjaan harian, mingguan dan bulanan kepada Pejabat Pengguna Anggaran. PEKERJAAN BONGKARAN 8.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan bongkaran meliputi : Bongkar tembok dan beton. Bongkar atap bangunan belakang Bongkar roster Bongkar pintu

PASAL 08

:

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

8.2 Pekerjaan Bongkar tembok dan beton 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini meliputi bongkar tembok gunung-gunung serta serta balok beton gunung-gunung, bongkar tembok kamar mandi/WC. 2. Syarat pembongkaran Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alatalat khusus yang tidak akan merusak bagian-bagian yang tidak diisyaratkan di bongkar. Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat membahayakan orang lain. Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar kawasan proyek atau atas persetujuan Pengawas sisa bongkaran tersebut harus dikumpulkan di suatu tempat diareal proyek. Kontraktor wajib memperbaiki atau mengganti dengan yang baru apabila ada bagian-bagian bangunan yang rusak akibat pembongkaran tersebut dengan semua biaya ditanggung Kontraktor Semua sisa puing/sisa bongkaran tidak diperkenankan di daur ulang untuk pekerjaan yang baru kecuali atas persetujuan pengawas.

-

-

-

8.3 Pekerjaan Bongkar Atap Bangunan Belakang 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini meliputi bongkar gording, bongkar penutup atap asbes gelombang besar. 2. Syarat Pembongkaran

Semua bongkaran baik kayu gording maupun asbes gelombang besar dikumpulkan dan dilakukan inventarisasi dan menjadi aset negara.8.4 Pekerjaan Bongkar Roster 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini meliputi bongkar roster. Nantinya lobang bongkaran roster tersebut ditutup dengan pas. Bata dan dipasang juga kusen jendela dari bahan alumunium. 2. Syarat Pembongkaran

Semua bongkaran roster dikumpulkan dan dilakukan inventarisasi dan menjadi aset negara.8.5 Pekerjaan Bongkar Pintu 1. Lingkup Pekerjaan

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini meliputi bongkar pintu belakang, pintu KM/WC serta pintu depan KM/WC existing. 2. Syarat Pembongkaran

Semua bongkaran pintu dikumpulkan dan dilakukan inventarisasi dan menjadi aset negara.PASAL 09 : PEKERJAAN GALIAN TANAH 9.1 Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi galian untuk pondasi gapura. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan kedalaman-kedalaman yang diperlukan untuk pondasi, lantai dan lain-lain yang di persyaratkan atau diperlihatkan maupun diindikasikan pada gambar-gambar dengan cara sedemikianrupa sehingga pekerjaan ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan spesifikasi ini. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batubatuan lain yang di jumpai dalam pekerjaan. Penggalian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk pembangunan maupun memindahkan rangka/bekesting yang diperlukan, dan juga untuk mengadakan pembersihan

9.2

9.3 9.4

PASAL 10

:

PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH 10.1 Lingkup Pekerjaan meliputi : Menyediakan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan sempurna. 10.2 Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu belah dengan campuran 1:6 dan bagian-bagian lain yang dianggap perlu. 10.3 Persyaratan bahan : Batu belah / batu kali dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah-belah menjadi ukuran normal dan harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970). Semen portland harus memenuhi NI - 18. Pasir harus memenuhi NI - 3 pasal 14 ayat 2. Air harus memenuhi PBVI - 1982 pasal 9. 10.4 Pondasi tersebut harus dipasang dengan campuran 1 pc : 6 pasir. 10.5 Pasangan batu belah tersebut harus di kerjakan dengan cara yang terbaik yang dikenal disini , batu kali harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak . 10.6 Setelah pasangan batu belah/batu kali tersebut mencapai 24 jam baru diperbolehkan melakukan pekerjaan lanjutan. 10.7 Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk -bentuk yang di tunjukan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua hubungan batu melekat satu dengan yang lainnya dengan sempurna, semua batu harus di pasang diatas lapisan adukan dan di cetak di tempatnya sehingga tegak.adukan harus mengisi

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

penuh rongga-rongga antara batu untuk mendapatkan masa yang kuat dan integral. PASAL 11 : PEKERJAAN BETON 11.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan beton bertulang dikerjakan untuk pembuatan Kolom 15/15, Ringbalk 15/20, Sloof 15/20, Balok lateu 15/15, Talang beton bertulang. 11.2. Pelaksanaan Pekerjaan a). Pembesian (1). Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai SNI DT-910008-2007. (2). Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi. (3). Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton b). Pengecoran Beton (1). Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakancetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. (2). Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi. c). Pekerjaan Acuan/Bekisting (1). Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuranukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan dalam gambar. (2). Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan. (3). Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton. (4). Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

(5). Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat. Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan. PASAL 12 : PASANGAN BATA 12.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang di butuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik . Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang di sebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/ Pengawas. 12.2 Persyaratan Bahan : Batu bata kekerasannya harus memenuhi NI-10. Semen portland harus memenuhi NI-18. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2. Air harus memenuhi P.U.B NI-2 Bab 3.6 12.3 Persyaratan Pelaksanaan 1) Pasangan batu bata /batu merah, dengan menggunakan aduk dengan campuran 1 pc : 6 pasir pasangan. 2) Batu bata merah yang di gunakan batu bata merah ex lokal dengan kualitas terbaik sesuai dengan persyaratan teknis ini, siku dan telah disetujui oleh pengawas, dan sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air terlebih dahulu sekurang kurangnya selama 1 jam. 3) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus di basahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan. 4) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap berdiri maksimum 1,5 m setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis dan selanjutnya pada malam hari dinding bata tersebut bagian atasnya harus ditutup dengan kertas bekas kantong semen, plastik atau sejenisnya 5) Bidang dinding batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis ) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beuguel diameter 6mm jarak 20 cm. 6) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus di beri penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 50cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30cm dengan bentuk L kecuali ditentukan lain. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish lebih kurang setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25cm. pelaksanaan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus 7) Dinding bata yang baru dipasang harus dibasahi dengan air terus menerus selama paling sedikit 7 hari dan tidak boleh terkena sinar mata harilangsung. 8) Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok harus dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 panjang 40 cm jarak 60 cm dan beton yang berhubungan langsung dengan dinding bata harus diketrik rata atauPersyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

dikasarkan dulu agar pasangan tembok dapat merekat dengan baik. 9) Siar siar pasangan bata harus dikerok dan dibersihkan sebelum adukan menjadi keras sehingga membentuk lekukan agar supaya plesteran dapat merekat dengan baik. PASAL 13 : PLESTERAN 13.1. Lingkup Pekerjaan

a). Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalahpenyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b). Pekerjaan plesteran dinding atau plesteran beton dikerjakanpada permukaan bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar. 13.2. Persyaratan Bahan a). Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan) b). Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2 c). Air harus memenuhi NI-3 pasal 10 d). Penggunaan adukan plesteran 1 pc : 6 pasir dipakai untuk seluruh plesteran lainnya. e). Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC. 13.3. Pelaksanaan Pekerjaan a). Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini. b). Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 pc : 6 pasir. c). Plesteran halus (acian) dipakai campuran pc dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar). d). Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. e). Untuk Beton sebelum diplester dibersihkan dari sisa-sisa bekisting. permukaannya harus

f). Untuk bidang pasangan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesteran). PASAL 14 : PLESTERAN SKONENG Pekerjaan Plesteran skoneng menggunakan campuran 1pc : 2psr. Plesteran skoneng meliputi pekerjaan yang berhubungan denganPersyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

lengkungan dan garis lurus untuk menghasilkan pandangan plesteran yang tegak lurus. PASAL 15 : ACIAN Pekerjaan acian digunakan untuk menutup plesteran. Lingkup pekerjaan acian pada bagian luar yang kelihatan diatas tanah urug atau bagian yang diplester. Acian digunakan pada bagian yang akan dicat dinding. PASAL 16 : PASANG BATU ALAM Batu alam type dan corak serta warna yang digunakan disesuaikan atas persetujuan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (direferensikan batu alam alur). Pelaksanaan pekerjaan pemasangan batu alam : 1. Sebelum dipasang, sebaiknya Batu Alam direndam dalam air. Sebab batu alam memiliki pori-pori yang besar sehingga bila ditempel langsung biasanya mudah lepas. 2. Bila akan dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam akan lebih kuat menempel pada dinding. 3. Gunakanlah semen khusus atau semen instan agar Jenis Batu & Jenis Batuan alam lebih kuat menempel. 4. Batu alam memiliki presisi yang tidak terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam bisa mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi. Karena itu perhatikan benar presisi batu pada saat membeli, dan gunakan tukang yang sudah berpengalaman dalam pemasang batu alam 5. Batu Alam relatif berat karenanya Anda membutuhkan semen yang lebih banyak, mutu pasir yang baik dan air yang bersih sebagai lem penempel. Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu tersebut lepas. Pastikan pula adukan semen diaplikasikan secara merata pada permukaan batu Batuan Alam yang akan ditempel jangan hanya bagian tengahnya saja. 6. Jangan membiarkan bekas semen di permukaan Jenis Batu Alam & Jenis Batuan Alam sampai kering. Batu Batuan Alam memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan. 7. Setelah pemasangan, sikat permukaan Jenis Batu & Jenis Batuan dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Apabila sering terkena air permukaan batu akan anti jamur dan lumut serta mengkilat sampai setengah tahun. Jika selalu kering tentunya akan tahan lebih lama lagi. PASAL 17 : PEKERJAAN ATAP 17.1. Pekerjaan Pas. Gording 1. Persyaratan Bahan Bahan yang digunakan adalah kayu bengkirai ukuran 6/12. 2. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

-

Gording ini diletakkan tegak lurus diatas kuda-kuda dan sejajar dengan nok. Dikarenakan dengan pemasangan yang demikian lebih bisa menahan beban vertikal lebih besar dibandingkan dengan pemasangan horisontal. Pada pemasangan gording ini menggunakan bahan kayu bengkirai ukuran 8/12 dengan panjang sesuai gambar perencanaan. gording dipasang dengan cara di berdirikan, selain itu gording juga diperkuat dengan menggunakan besi polos yang dipasang sejajar dan dililitkan ke gording untuk membantu kedudukan gording agar tidak bergeser.

-

17.2. Pekerjaan Kuda-kuda Rangka Kayu 1. Lingkup Pekerjaan

-

Pembuatan konstruksi atap dipakai kayu bengkirai. Pemakaian skoor-skoor, penggapit, ikatan angin dan lain-lain dengan sistim sambungan dan ukuran kayu seperti dalam gambar rencana. Pemasangan balok kayu. Pemasangan lisplank dengan kayu bengkirai dengan bentuk ukuran seperti gambar. Konstruksi kuda-kuda atap menggunakan kayu Bengkirai, Ukuran 8/12 (untuk balok tarik), ukuran 6/12 (kaki kuda-kuda, tiang kuda-kuda, balok sokong, balok apit) dan cara penyambungan sesuai dengan gambar. Bagian-bagian kayu yang terlihat harus rapi, permukaan rata dan bersudut siku sesuai gambar kerja. Semua kayu yang terpasang harus diawetkan dahulu dengan teer sampai rata. Termasuk kelengkapan konstruksi rangka atap ini adalah : Baut-baut begel sesuai gambar. Balok kayu (kaki kuda-kuda, balok apit, tiang kudakuda dan balok sokong) menggunakan ukuran 6/12 Kayu bengkirai.Papan lisplank menggunakan kayu bengkirai ukuran 2/20 cm.

-

2. Persyaratan bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan

-

-

-

-

17.3. Pekerjaan Penutup Atap 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan peralatan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan pas penutup atap asbes gelombang besar. 2. Persyaratan Bahan

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

a.

Asbes gelombang besar, ukuran 100 x 200 cm dengan ketebalan 5mm. (ukuran menyesuaikan jarak gording di lapangan) Bahan yang digunakan 100% bebas asbes. Pada bagian depan bahan tercetak nama produk, dan tercetak nama perusahaan dan mesin yang digunakan dan disertai pula tanggal dan waktu pembuatan. Jenis ikatan dalam pemasangan menggunakan sekrup. Sekrup dan baut kait memiliki beberapa elemen pendukung seperti ring timah, cincin karet dan cincin plat. Sudut kemiringan atap 43o dan 26o, Panjang tumpangan akhir untuk kemiringan 43o =16 cm, untuk kemiringan 26o = 20 cm. Jarak antar gording maksimal 1,20 m. Jarak antara gording sebenarnya tergantung pada panjang produk yang dipakai dan panjang tumpangan akhir. Untuk menghindari penumpukan empat kali tebal lembaran pada posisi tumpangan akhir dan tumpangan samping, maka dianjurkan untuk membuat potongan sudut. Lebar potongan sudut adalah 11,5 cm sedangkan panjangnya tergantung pada panjang tumpangan akhir. Potongan sudut bergantung pada lebar tumpangan samping dan panjang tumpangan akhir. Arah pemasangan atap asbes dimulai dari bawah ke atas kearah nok. Kemudian kesamping dimulai dari bawah ke atas dan seterusnya. Titik tempat pengikatan pada permukaan produk harus dilobangi terlebih dahulu dengan menggunakan bor dengan diameter lobang 2 mm lebih besar dari diamater sekrup/paku. Tidak dibenarkan menggunakan palu secara langsung ke permukaan produk. Bila hal ini dilakukan maka nantinya dapat menyebabkan keretakan disekitar lobang dan pecah pada bagian bawah produk. Keretakan dan pecahan tersebut menyebabkan air dapat merembes masuk kedalam. Posisi sekrup ditempatkan pada gelombang ke-2 dan ke-5. Tidak dibenarkan menginjak secara langsung pada saat pemasangan sehingga dapat menyebabkan keretakan pada asbes gelombang. Gunakanlah lapisan kayu sebagai penahan untuk berjalan.

b.

c.

3. Syarat Pelaksanaan a.

b.

c.

d.

e.

f.

17.4. Pekerjaan Pasang NOK asbes gelombang besar 1. Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pekerjaan ini meliputi pasang Nok Asbes Gelombang Besar. 2. Syarat Bahan Nok asbes yang digunakan Nok Stel Gelombang (NSG) dengan ketebalan 6mm. Panjang 1 buah NSG 98,5 cm.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

PASAL 18

:

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT 18.1. Pekerjaan plafond gypsum board, Rangka Hollow 1. Lingkup pekerjaan

-

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan pemasangan plafond sesuai dengan yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Pengawas lapanganPlafond menggunakan gypsum board produk jayaboard atau elephant dengan ukuran tebal 9 mm. Pemasangn plafond dengan model drop kambang atau sesuai dengan gambar perencanaan. Rangka plafond menggunakan rangka hollow berkualitas baik dengan ukuran 40x40 mm.

-

2. Persyaratan Bahan -

-

3. Persyaratan Pelaksanaan

-

Pekerjaan ini dikerjakan oleh Kontraktor yang berpengalaman dan dengan tenaga tenaga ahli. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), terrmasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Kaitkan batang-batang gantung pada siku-siku batang gantung yang dipasang pada kerangka struktural atau soffit beton dengan jarak rangka maksimum 1,20 m pada tiap arah/ jurusan. Setiap braket batang gantung yang dipasang harus dapat mendukung benda seberat 225 kg. Rangka hollow dipasang dengan 0,50 m x 0.50 m untuk gypsum board dan kenakan pada rel silang atas dengan jepitan pengunci di tiap sambungan. Sambung rangka hollow yang panjangnya cocok dengan rangka hollow lain dengan memakai penyambung secara berbiku-biku. Komponen suspensi tambahan harus disediakan untuk mendukung piting-piting lampu dan alat bantu lainnya. Setelah seluruh rangka hollow terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batangbatang rangka harus saling tegak lurus.

-

-

-

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

-

Bahan penutup langit-langit adalah Gypsum Board dengan mutu bahan seperti yang dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dalam gambar. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Gypsum board yang dipasang adalah Gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas lapangan. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar, untuk itu setelah Gypsum board, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang, juga sambungan antara unit-unit Gypsum board tidak terlihat. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/ access panel di langit-langit yang bisa dibuka, tanpa merusak Gypsum board/ kalsiboard di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan/ pemeliharaan M & E.

-

-

-

-

PASAL 19

:

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 19.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna. Pekerjaan kusen pintu dan jendela menggunakan rangka alumunium 4.19.2. Persyaratan Bahan Bahan : Dari bahan alumunium framing system, Bentuk Profil: Sesuai shop drawing yang disetujui Direksi, Warna Profil : Ditentukan kemudian, Lebar Profil : 4 atau sesuai gambar, Penawaran : Colour anodized 18 micron, tebal minimal 1,8 mm Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu denganseksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan pewarnaan yang disyaratkan Direksi/Perancang. Persyaratan kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai test, minimum 100 kg/m2. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hari.

-

-

-

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

-

Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut : Untuk tinggi dan lebar 1 mm, Untuk diagonal 2 mm Accessories Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka / kusen alumunium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan seng tidak kuran gdari (13) micron sehingga dapat bergeser. Tidak boleh ada skrup yang dapat dilepas dari luar. Untuk itu harus digunakan rivets atau las.

-

19.3. Persyaratan Pelaksanaan Sebelum memulai pelaksanaan, kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi di lapangan ( ukuran dan peil lubang ) dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan dengan system konstruksi bahan lain. Prioritaskan proses fabrikasi sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Direksi atau Perencana, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran. Semua frame atau kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya. Pengelasan dibenarkan menggunakan non activated gas ( argon ) dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar. Angkur-angkur untuk rangka atau kusen alumunium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 300 mm.

-

-

-

-

-

-

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

-

Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari setiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm 2. Celah antara kaca dan system kusen alumunium harus ditutup oleh sealant. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan - kemungkinan sebagai berikut : 1) Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati, 2) Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan lain-lain. 3) System kusen dapat menampung pintu kaca frameless. Untuk system partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langitlangit. Mempunyai accessories kemungkinan diatas. yang mampu mendukung

-

-

-

Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi. Toleransi pemasangan kusen alumunium disatu sisi dinding adalah 10-15 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout. Khusus untuk pekerjaan jendela geser alumunium agar diperhatikan sebelum rangka kusen terpasang. Permukaan bidang dinding yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door. Sekeliling tepi kusen yang terlihat perbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.

-

-

-

PASAL 20

:

PEKERJAAN KACA 20.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pasang kaca pintu dan jendela. 20.2. Persyaratan bahan : Semua kaca yang dipakai dari standard produk dengan SII 0189/78. Tipe Bahan Kaca : Kaca bening (clear float glass). Tebal : 5 mm, Warna: bening (clear). Pemakaian : daun pintu dan daun jendela. Tipe/Produk : lokal. mutu terbaik 20.3. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lain. Semua bahan kaca yang dipakai harus mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran.

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

20.4. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter. 20.5. Kaca lembaran yang dipakai harus bebas dari cacat dan noda apapun. 20.6. Sebelum pemasangan kaca, kusen telah terpasang kokoh dan telah selesai sesuai dengan Gambar Kerja dan memenuhi persyaratan pekerjaan kusen/logam. PASAL 21 : PEKERJAAN PENGECATAN 21.1. Lingkup Pekerjaan a). Pengecatan tembok, Pengecatan Plafond. 21.2. Persyaratan Pengerjaan a). Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. b). Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pejabat Pengguna Anggaran, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan. 21.3. Pelaksanaan Pekerjaan Cat Dinding/plafond a). Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh Acian bangunan dan/atau bagian - bagian lain yang ditunjukkan dalam gambar. b). Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis weather shield System, warna cat (ditentukan kemudian). Sebelum dinding di cat dasar sebaiknya diberi sealer terlebih dahulu. sealer yang digunakan harus sejenis dengan cat dasar atau cat penutup. c). Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Ecrylic (Warna ditentukan kemudian). d). Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistence sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut : Lapis I encer (tambahkan 20 % air). Lapis II kental. Lapis III encer. e). Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran. 21.4. Pelaksanaan Pekerjaan Cat Kayu a). Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah seluruh bidang-bidang kayu seperti lisplank, atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. b). Semua permukaan kayu yang hendak dicat, dibersihkan dari debu dan kotoran yang mungkin melekat di situ. Pengecatan kayu (lisplank) dan

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

c). Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu no 180 searah dengan urat kayu , agar supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu tersebut, selanjutnya bersihkan dengan kain lap kering dan lembut. Setelah bersih kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kuas. d). Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran. PASAL 22 : PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 22.1. Lingkup Pekerjaan a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan pasangan keramik yang bermutu baik. Pasangan keramik untuk pekerjaan ini adalah : Pasang keramik lantai ukuran 30/30 cm (untuk selasar dan mushola), serta ukuran 40/40 cm (untuk lantai ruang pertemuan). b) Pasangan ubin keramik ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar. 22.2. Persyaratan Bahan a) Keramik Lantai Selasar dan Mushola yang digunakan : Ukuran : 30x30 cm. Warna/type : ditentukan kemudian Kualitas : Kelas I Bahan perekat : spesi 1 pc : 5 pasir b) Keramik Lantai Ruang pertemuan yang digunakan : Ukuran : 40x40 cm. Warna/type : ditentukan kemudian Kualitas : Kelas I Bahan perekat : spesi 1 pc : 5 pasir c) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada pemberi tugas. 22.3. Pelaksanaan Pekerjaan a). Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai pola keramik. b). Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. c). Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang dan ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat. d). Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh. e). Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang,

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras. f). Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase/bak kontrol sebelum pekerjaan dimulai. g). Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya. h). Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah diisyaratkan di atas. Pengisian siar (Cor Nat) harus menuggu hingga spasi kering. i). Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik. j). Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih. k). Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang dan celah celah yang terjadi pada permukaan lantai, harus ditutup dengan adukan semen pasir (tasram) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya. PASAL 23 : PEKERJAAN KORIDOR 23.1. Lingkup Pekerjaan Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, perlengkapan dan alat-alat bantu yang diperlukan. Galian Pondasi Galian ini digunakan untuk posisi pondasi batu belah (umpak) tiang koridor. Pasang Pondasi Batu belah campuran 1:5 Pondasi ini nantinya digunakan untuk tumpuan tiang koridor. Tiang koridor dari pipa galvanis D2. Kolom ukuran 30/30 dengan tinggi kolom 50 cm. kemudian bagian luar kolom ini dipasang batu alam alur dengan campuran 1:3. Pekerjaan pas. Penutup atap Polycarbonat meliputi penutup atap koridor dengan rangka Pipa Galvanis D2.

23.2.

Syarat Bahan Bahan penutup atap dipergunakan atap polycarbonat dengan kwalitas setara dengan merk Twinlite. Lebar= 2,1 m, panjang = 11,8 m, tebal = 5 mm, warna menyesuaikan kemudian. (Garansi 5 tahun)

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa

23.3.

Syarat Pelaksanaan a. Harus dilakukan oleh tim ahli dari mana bahan itu diproduksi. b. Pemasangan harus dipilih dari sistem terbaik, sehingga tidak akan terjadi kebocoran. Bila terjadi kebocoran, harus dibongkar dan diganti baru sesuai spesifikasi. Seluruh biaya menjadi tanggung jawab kontraktor. c. Kontraktor wajib memberikan garansi secara tertulis berupa : Garansi perawatan selama 5 (lima) tahun dan garansi terhadap bahan selama 25 (dua puluh lima) tahun.

PASAL 24

:

PEKERJAAN SANITASI DAN ELEKTRIKAL 23.1. Lingkup Pekerjaan - Pasang kran D1/2 type AW. - Pasang pipa air bersih D3/4 type AW. - Pasang stop kontak dan saklar ganda kualitas setara BROCO. - Pasang Lampu downlite. - Pasang Lampu TL 36 watt.

PASAL 25

:

PERATURAN PENUTUP 25.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalan RKS ini yang masih termasuk dalam pekerjaan, pemborongan harus menyelesaikan sesuai dengan petunjuk perintah pemberi tugas, sesudah atau selama berjalannya pekerjaan serta perubahan-perubahannya di dalam berita acara Aanwijzing. 25.2. Hal-hal yang timbul didalam pelaksanaan pekerjaan dan diperlukan penyelesaian dilapangan akan dibicarakan dan diatur pemberi tugas. Namun demikian harus dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pengguna Anggaran.

PASAL 26

:

LAIN - LAIN 26.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut dibutuhkan peralatan / perlengkapan lain pemborong harus menyediakan sendiri dengan biaya menjadi tanggungjawab pemborong. Segala ketentuan yang belum diatur dalam RKS ini akan ditambahkan pada saat Aanwijzing atau dalam Surat Perjanjian Pemborongan yang akan dibuat kemudian Semarang, Mei 2012

26.2.

Menyetujui : Pejabat Pengguna Anggaran

Konsultan Perencana : CV. JASA ARSITEK SARANA UTAMA

Ir. TRISNO UTOMO, MM NIP. 19580707 198403 1014

Ir. MG WIDANINGSIH Direktris

Persyaratan Teknis Pekerjaan Rehab Gedung Kantor PPP Karimunjawa