Upload
muhammadardian
View
294
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
BAB 3
KEKENTALAN FLUIDA
3.1. Maksud dan Tujuan
3.1.1. Maksud
Maksud dari praktikum Viscositas (Kekentalan Fluida) adalah
a. Mencari rapat massa dengan menggunakan hydrometer,
b. Mencari waktu jatuhnya bola tiap ketinggian tertentu.
3.1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum Viscositas (Kekentalan Fluida) adalah
a. Menunjukkan rapat massa berbagai fluida.
b. Menentukan viskositas atau kekentalan berbagai fluida
3.2. Dasar Teori
3.2.1 Rapat massa fluida
Rapat massa fluida didefinisikan sebagai (Bambang Triatmojo, 1993)
ρ= Massa FluidaVolume Fluida
= M
L3 (kg/m3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.1)
Massa jenis fluida didefinisikan sebagai perbandingan antara rapat massa fluida
tersebut dengan rapat massa air. (Bambang Triatmojo, 1993)
S=massa fluidatertentumassa air
=ρf
ρw. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.2)
18
19Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Hidrometer adalah tabung dnegan s < 1, sehingga tabung hidrometer tersebut akan
mengapung di air, bahkan di fluida lain dengan rapat massa yang lebih rendah.
Tabung diberi skala, sehingga panjang tabung yang masuk ke fluida dapat terukur
dan secara langsung dapat menunjukkan rapat massa fluida tersebut. Apabila tidak
diberi skala, maka pengukuran rapat massa dapat dilakukan dengan mencatat
bagian hidrometer yang terendam, misal L1. Hitung volume yang tenggelam, dan
rapat massa dapat dihitung memakai rumus rapat massa fluida.
3.2.2 Viskositas fluida
Fluida mempunyai viskositas atau kekentalan. Hal ini tebukti dengan
diperlukannya tenaga untuk bergerak didalam fluida. Untuk menggerakkan
sebatang pipa didalam air misalnya. Setiap fluida mempunyai kekentalan yang
berbeda-beda. Kekentalan air berbeda dengan kekentalan minyak dan fluida
lainnya. Temperatur juga berpengaruh terhadap kekentalan sebuah benda yang
dijatuhkan kedalam fluida akan memperoleh kecepatan karena percepatan
gravitasi bumi. Bila gaya yang disebabkan oleh gravitasi bumi dan gaya ditambah
akibat viskositas sama, maka benda akan tetap bergerak (jatuh ke bawah) dengan
kecepatan konstan. Gaya gravitasi pada benda, jika benda berupa kelereng
(Bambang Triatmojo, 1993)
ρs=m
V. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.3)
Dengan :
m : massa kelereng (kg)
V : volume kelereng (m3)
Gaya apung ditetapkan sebesar (Bambang Triatmojo, 1993)
ρw=1000 kg/m3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.4)
Dengan :
ρw : rapat massa air (kg/m3)
20Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Gaya viskositas menurut Stokes adalah (Bambang Triatmojo, 1993)
Fv =6.π . μ . r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.5v
Dengan :
μ : kekentalan dinamik atau kekentalan absolut (kg/m dt)
v : kecepatan jatuh (m/dt)
Jadi : ρ s g π r3−ρw gπ r3 – 6 π μv = 0
Atau
μ=29
. r2 . g .( ρs− ρw)
v(kg/m dt) . . . . . . . . . . . . . . . . (3.6)
Dengan demikian, dengan mengukur v, ρ s, ρw, dan r, maka μ dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan (6).
3.3. Alat dan Bahan
3.3.1. Alat
1. Hydrometer
2. Tabung panjang transparan
3. Stopwatch, meteran dan sendok
4. Falling sphere viscometer, yang terdiri atas kelereng dengan diameter 0,0158
m dengan berat 5,5 gram.
3.3.2. Bahan
1. SAE 140
2. SAE 90
3. Oli Samping (SAE 40)
4. SAE 20
21Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
3.4. Pelaksanaan
3.4.1. Percobaan rapat massa fluida
1. Menyiapkan 4 buah tabung panjang transparan
2. Memasukkan 4 contoh cairan yaitu SAE 140, SAE 90, oli samping eceran dan
SAE 20.
Gambar 3.1. Mengisi tabung dengan 140, SAE 90, oli samping eceran, dan
SAE 20.
3. Mengatur rapat massa fluida dengan hydrometer.
3.4.2. Percobaan viskositas fluida
1. Mengisi 4 tabung panjang transparan dengan SAE 140, SAE 90, oli samping
eceran, dan SAE 20.
Gambar 3.2. Mengisi tabung dengan 140, SAE 90, oli samping eceran, dan
SAE 20.
22Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
2. Memasukkan kelereng dengan diameter 0,0158 m pada salah satu cairan. Ukur
kecepatan bla dalam cairan, dengan bantuan stopwatch.
Gambar 3.3. Memasukkan kelereng pada salah satu cairan.
3. Menghitung harga kekentalan pada masing-masing fluida dengan persamaan
rumus (6)
4. Memasukkan hasil pengamatan dalam tabel
3.5. Hasil Percobaan
Tekanan Barometer : 754 mm Hg
Suhu udara : 28oC
Tabel 3.1. Percobaan Rapat Massa Fluida
No. Cairan ρ f(kg/m3) S
1 SAE 140 885 0,885
2 SAE 90 875 0,8745
3 Oli Samping 877,5 0,875
4 SAE 20 860 0,860
23Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Tabel 3.2. Hasil Percobaan Viskositas Fluida
No.
CairanL
(m)t
(dt)
1 SAE 1400,36 1,00,24 2,30,12 3,3
2 SAE 900,374 0,60,25 1,20,126 1,5
3Oli Samping
Eceran
0,373 0,50,25 1,00,27 1,3
4 SAE 200,366 0,30,244 0,60,122 1,0
3.6. Analisis Data
Perhitungan rapat massa fuida
1. SAE 140 ρ f = S x ρw
= 0,885 x 1000 = 885 kg/m3
2. SAE 90 ρ f = S x ρw
= 0,8745 x 1000 = 874,5 kg/m3
3. Oli Samping eceran ρ f = S x ρw
= 0,875 x 1000 = 875 kg/m3
4. SAE 20 ρ f = S x ρw
= 0,860 x 1000 = 860 kg/m3
Tabel 3.3. Hasil Perhitungan Densitas Fluida
No. Cairan ρ f(kg/m3) S
1 SAE 140 885 0,885
2 SAE 90 875 0,8745
3 Oli Samping 877,5 0,875
4 SAE 20 860 0,860
24Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Pada perhitungan fluida SAE 140, SAE 90, oli samping eceran, dan SAE 20, telah
diketahui :
Massa bola = 5,5 gr = 5,5.10-3 kg
Jari-jari bola = 7,9.10-3 m
g = 9,81 m/dt2
Menghitung Massa Jenis Kelereng
ρ s=mV
¿ 0,005543
.3,14 .0,00793
= 2662,0612 kg/m3
a. Perhitungan Viskositas SAE 140
v1 = L
t1
=0 , 36
0. 1
= 0,36 m/dt
v2 = L
t1
=0 , 24
2,3
= 0,1043 m/dt
v3 = L
t1
=0 , 12
3,3
= 0,0364 m/dt
25Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
μ1=29
.r 2 . g .(ρ s−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
0,36
= 0,6281 kg/m dt
μ2=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
0,1043
= 2,1681 kg/m dt
μ3=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
0,0364
= 6,2124 kg/m dt
μrata−rata=μ1
+μ2+¿μ3
3¿
¿0,6281+2,1681+6,2124❑
3
= 3,0029 kg/m dt
υ=μrata−rata
ρf
=3 , 0029885
=3 ,3931 x10 -3 m2/dt
Keterangan :
v = kecepatan jatuh (m/dt)
μ = kekentalan dinamik (kg/m dt)
26Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
υ = kekentalan kinematik (m2/dt)
ρw = rapat massa air (1000 kg/m3)
b. Perhitungan Viskositas SAE 90
v1 = L
t1
=0 , 374
0 . 6
= 0,6233 m/dt
v2 = L
t1
=0 , 25
1,2
= 0,2083 m/dt
v3 = L
t1
=0 ,126
1,5
= 0,084 m/dt
μ1=29
.r 2 . g .(ρ s−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
06233
= 0,3628 kg/m dt
μ2=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
0,2083
= 1,0856 kg/m dt
27Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
μ3=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2662,0612−1000)
0,084
= 2,692 kg/m dt
μrata−rata=μ1
+μ2+¿μ3
3¿
¿0,3628+1,0856+2,692❑
3
= 1,3801 kg/m dt
υ=μrata−rata
ρf
=1 ,3801875
=1,555x10 -3 m2/dt
Keterangan :
v = kecepatan jatuh (m/dt)
μ = kekentalan dinamik (kg/m dt)
υ = kekentalan kinematik (m2/dt)
ρw = rapat massa air (1000 kg/m3)
c. Perhitungan Viskositas Oli Samping
v1 = L
t1
=0 , 373
0,5
= 0,746 m/dt
v2 = L
t1
28Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
=0 , 25
1
= 0,25 m/dt
v3 = L
t1
=0 , 27
1,3
= 0,2077 m/dt
μ1=29
.r 2 . g .(ρ s−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
0,746
= 0,3031 kg/m dt
μ2=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
0,25
= 0,9045 kg/m dt
μ3=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
0,2077
= 1,0887 kg/m dt
μrata−rata=μ1
+μ2+¿μ3
3¿
¿ 0,3031+0,9045+1,08873
= 0,7654 kg/m dt
29Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
υ=μrata−rata
ρf
=0 , 7654877 ,5
=0 ,87474 x10-3 m2/dt
Keterangan :
v = kecepatan jatuh (m/dt)
μ = kekentalan dinamik (kg/m dt)
υ = kekentalan kinematik (m2/dt)
ρw = rapat massa air (1000 kg/m3)
d. Perhitungan Viskositas SAE 140
v1 = L
t1
=0 , 366
0,3
= 1,22 m/dt
v2 = L
t1
=0 ,244
0,6
= 0,4067 m/dt
v3 = L
t1
=0 , 122
1
= 0,122 m/dt
μ1=29
.r 2 . g .(ρ s−ρw)
v
30Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
1,22
= 0,1854 kg/m dt
μ2=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
0,4067
= 0,556 kg/m dt
μ3=29
.r 2 . g .( ρs−ρw)
v
= 29
. 0,00792 . 9,81.(2664,483−1000)
0,122
= 1,8535 kg/m dt
μrata−rata=μ1
+μ2+¿μ3
3¿
¿ 0,1854+0,556+1,85353
= 0,865 kg/m dt
υ=μrata−rata
ρf
=0 , 865860
=1,0058x10-3 m2/dt
Keterangan :
v = kecepatan jatuh (m/dt)
μ = kekentalan dinamik (kg/m dt)
υ = kekentalan kinematik (m2/dt)
ρw = rapat massa air (1000 kg/m3)
31Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Viskositas Fluida
No.
CairanL
(m)t
(dt)v
(m/dt)μ
(kg/ms)
μ (rerata)(kg/ms)
ρ (kg/m3)
υ(m2/dt)
1SAE 140
0,36 1,3 0,36 0,62811,3089 885 3,3931x10-3
0,24 2,3 0,1043 2,16810,12 3,3 0,0364 6,2124
2 SAE 90
0,374 0,6 0,6233 0,3628
1,3801 875 1,555x10-3
0,25 1,2 0,2083 1,08560
,126 1,5 0,084 2,692
3Oli
SampingEceran
0,373 0,5 0,746 0,3031 0,7654 877,5 8,7474x10-4
0,25 1,0 0,25 0,90450,27 1,3 0,2077 1,0887
4 SAE 20
0,366 0,3 1,22 0,1854
0,865 860 1,0058x10-30,244 0,6 0,4067 0,556
0,122 1,0 0,122 1,8535
3.7. Pembahasan
Dari hasil percobaan didapat massa jenis fluida, yaitu :
1. SAE 140 : dengan S = 0,890 ; ρ f = 885 kg/m3
2. SAE 90 : dengan S = 0,885 ; ρ f = 877,5 kg/m3
3. Oli samping eceran : dengan S = 0,875 ; ρ f = 875 kg/m3
4. SAE 20 : dengan S = 0,860 ; ρ f = 860 kg/m3
Dari percobaan viskositas fluida, didapatkan viskositas yang berbeda. Hal ini
menunjukkan kerapatan fluida yang berbeda. Namun, keseluruhan fluida
32Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
mempunyai massa jenis yang lebih kecil dari massa jenis air. Adapaun nilai
kekentalan kinematik berdasarkan nilai hasil perhitungan, yaitu :
1. SAE 140 : υ = 3,3931x10-3 m2/dt
2. SAE 90 : υ = 1,555x10-3 m2/dt
3. Oli samping eceran : υ = 8,7474x10-4 m2/dt
4. SAE 20 : υ = 1,0058x10-3 m2/dt
Dari nilai viskositas fluida diatas, tampak bahwa SAE 140 memiliki kekentalan
paling tinggi, sementara itu oli SAE 20 memiliki kekentalan kinematik paling
rendah.
3.8. Kesimpulan
1. Dari hasil percobaan didapat rapat massa, yaitu :
SAE 140 : ρ f = 885 kg/m3
SAE 90 : ρ f = 877,5 kg/m3
Oli samping eceran : ρ f = 875 kg/m3
SAE 20 : ρ f = 860 kg/m3
2. Dari hasil percobaan didapat kekentalan kinematik, yaitu :
SAE 140 : υ = 3,3931x10-3 m2/dt
SAE 90 : υ = 1,555x10-3 m2/dt
Oli samping eceran : υ = 8,7474x10-4 m2/dt
SAE 20 : υ = 1,0058x10-3 m2/dt
3.9. Gambar Alat
33Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika
Bab 3 Kekentalan FluidaKelompok 20
Gambar 3.4. Alat Uji Sifat-sifat Fluida
Stopwatch
SAE SAE 90 SAE 20 Oli Samping Eceran
Hydrometer