75
52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan dan bidang usaha PT. Landay Auvi Perdana didirikan pada 10 November 2007. Berdasarkan akta notaris no 1 bulan November 2007 oleh Notaris H. Bambang Suprianto, SH, SpN, MH. dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI nomor: C-04288 HT.01.01-TH.2007 tanggal 23 november 2007. Selain itu perusahaan ini juga dilengkapi dengan ijin-ijin operasi sebagai berikut : 1. Surat izin usaha perdagangan menengah : 1054/13-1.824.51 2. Nomor pokok wajib pajak : 02. 748.057. 3-008. 00 Pada saat ini PT.Landay Auvi Perdana (LAP) dipimpin oleh bapak H. Chaelani. PT.Landay AUVI Perdana yang bertempat di Jl. 25 Swadaya Raya No. 3 RT 07/05 Duren Sawit Jakarta Timur 13440. Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut mengenai PT.Landay Auvi Perdana, Dapat menghubungi [email protected] atau 021- 8605510 dan fax. 021-86610419. PT.Landay Auvi Perdana bergerak sebagai perusahaan kontraktor instalasi gedung yang memberikan jasa kontruksi instalasi bangunan berupa alat tulis kantor, mekanikal, elektrikal, teknik serta komputer berikut dengan jasa rancangan pemasangannya.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

  • Upload
    vucong

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

52

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan dan bidang usaha

PT. Landay Auvi Perdana didirikan pada 10 November 2007.

Berdasarkan akta notaris no 1 bulan November 2007 oleh Notaris H. Bambang

Suprianto, SH, SpN, MH. dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat

Keputusan Menteri Kehakiman RI nomor: C-04288 HT.01.01-TH.2007 tanggal

23 november 2007. Selain itu perusahaan ini juga dilengkapi dengan ijin-ijin

operasi sebagai berikut :

1. Surat izin usaha perdagangan menengah : 1054/13-1.824.51

2. Nomor pokok wajib pajak : 02. 748.057. 3-008. 00

Pada saat ini PT.Landay Auvi Perdana (LAP) dipimpin oleh bapak H.

Chaelani. PT.Landay AUVI Perdana yang bertempat di Jl. 25 Swadaya Raya No.

3 RT 07/05 Duren Sawit Jakarta Timur 13440. Untuk informasi dan keterangan

lebih lanjut mengenai PT.Landay Auvi Perdana, Dapat menghubungi

[email protected] atau 021- 8605510 dan fax. 021-86610419.

PT.Landay Auvi Perdana bergerak sebagai perusahaan kontraktor instalasi

gedung yang memberikan jasa kontruksi instalasi bangunan berupa alat tulis

kantor, mekanikal, elektrikal, teknik serta komputer berikut dengan jasa

rancangan pemasangannya.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

53

Pada tahun 2007 hingga sekarang PT. Landay Auvi Perdana telah

berkembang meliputi bidang:

1. Professional CCTV.

2. Professional Sound System.

3. Professional Electrical

Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan hingga

tahap kontruksi termasuk jasa maintenance berdasarkan kontrak dan peraturan

perundang-undangan terhadap klien baik dari sektor publik ataupun swasta.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

54

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi PT.Landay Auvi Perdana

Sumber : Bagian Manager Operasional PT. Landay Auvi Perdana (LAP)

2007

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Presiden Direktur

Advisor

Manajer Operasional

Accounting Finance Purchasing Marketing Project Manager

Teknisi

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

55

3.1.3 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Deskripsi tugas,wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian dalam struktur organisasi PT.Landay Auvi Perdana adalah sebagi berikut:

Presiden Direktur :

1. Memimpin perusahaan secara umum

2. Menerapkan kebijakan perusahaan

3. Menyusun rencana kerja dan tujuan perusahaan

4. Mengawasi perkembangan perusahaan

5. Mengotorisasi perjanjian kontrak

6. Mengotorisasi (SPMK) Surat Perintah Mulai Kerja.

7. Mengotorisasi (BASTP) Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.

Manager Operational:

1. Menerima kontrak dari customer

2. Meminta otorisasi mengenai isi kontrak pada Presiden Direktur

3. Melakukan perencanaan pengerjaan proyek.

4. Mengotorisasi Surat Perintah Kerja (SPK)

Accounting :

1. Bertanggung jawab atas penghitungan pajak dan pembayaran

pajak perusahaan

2. Membuat Laporan Laba/Rugi

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

56

3. Bertanggung jawab atas dokumen-dokumen yang telah di berikan

oleh bagian finance

4. Bertanggung jawab atas pencatatan pada laporan keuangan

perusahaan.

Finance :

1. Menerima uang dari kas besar perusahaan

2. Melakukan penagihan terhadap customer dengan mengeluarkan

invoice

3. Bertanggung jawab atas pembayaran terhadap supplier.

4. Menerima poembayaran yang dilakukan customer dengan

membuat Kwitansi bermaterai.

5. Mencatat pengeluaran kas untuk keperluan operasional

Purchasing:

1. Memerima informasi permintaan pembelian yang dibuat oleh

Manager Operational.

2. Memilih Supplier

3. Membuat Purchase Order (PO) untuk melakukan pemesanan

barang ke Supplier

4. Mengarsip Faktur Pembelian (FP) yang dikirim oleh Supplier.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

57

Marketing :

1. Menerima proyek dari Customer

2. Mencari dan Menerima informasi Penyelenggaraan Lelang.

3. Membuatkan (SPLPP) Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan

4. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan customer.

Project manager :

1. Menerima informasi perintah kerja dari Manager Operational.

2. Membangun suatu proyek sesuai dengan permintaan dan

perjanjian yang tertera dalam kontrak

3. Mengawasi jalannya pengerjaan proyek ke lapangan secara

langsung

4. Memilih Teknisi

5. Mengarsip Surat Perintah Kerja (SPK)

Teknisi :

1. Melakukan Intalasi

2. Menyerahkan Barang pada Klien

3. Menyelesaikan pekerjaan Instalasi

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

58

3.2 Sistem yang sedang berjalan

3.2.1 Narasi dari sistem yang sedang berjalan

3.2.1.1 Narasi Sistem Berjalan (Tender)

Untuk mempermudah pemahaman tentang operasi yang berlangsung pada

sistem yang berjalan di PT.Landay Auvi Perdana, maka kami mebagikan

kegiatan operasi perusahaan menjadi bagian kegiatan utama. Yaitu seperti tertera

pada keterangan dibawah ini :

1. Proses Menerima Proyek ( Tender)

Proses bisnis ini dimulai pada saat bagian Marketing menerima info

mengenai lelang tender dari instansi atau perusahaan yang menggelar kompetisi

lelang tender (Owner). Owner yang terkait dalam hal menggelar lelang tender

memberikan Draft Pemilihan Lelang Tender kepada bagian Marketing

PT.Landay Auvi Perdana, agar Bagian Marketing dapat mempersiapkan

dokumen – dokumen yang dibutuhkan pada saat lelang tender dilaksanakan.

Bagian Marketing mempersiapkan dan mencetak Surat Penawaran Lelang Paket

Pekerjaan (SPLPP) 2 rangkap .

• Rangkap 1 di serahkan kepada penyelenggara lelang tender

• Rangkap 2 diarsip oleh bagian Marketing

Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan (SPLPP) terdiri atas Company

Profile dan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP). Penawaran Harga Pekerjaan

(PHP) akan di cetak dan di berikan ke Manager Operasional. Saat lelang tender

berlangsung bagian Marketing menyerahkan Surat Penawaran Lelang Paket

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

59

Pekerjaan (SPLPP) rangkap 2 kepada Owner. Apabila PT. Landay Auvi Perdana

memenangkan lelang tender yang berlangsung, maka Owner yang terkait akan

memberikan Surat Penunjuk Pemenang Pelaksanaan (SPPP) dan Surat Perjanjian

(SP) kepada bagian Marketing. Lalu Marketing akan mengotorisasi Surat

Perjanjian (SP), setelah diotorisasi Suurat Perjanjian (SP) tersebut di copy untuk

diarsip dan Surat Perjanjian (SP) otorisasi yang asli akan dikembalikan ke

Owner.

2. Proses Melakukan Perjanjian Kontrak Kerja

Owner akan memberikan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada

bagian Marketing. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang diterima oleh

bagian Marketing akan di cek dengan Harga Pekerjaan (PHP), untuk kemudian

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) akan di serahkan kepada Presiden Direktur

untuk diotorisasi. Setelah Presiden Direktur mengotorisasi Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK), kemudian dikembalikan ke bagian Marketing, maka bagian

Marketing akan meng-copy Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tersebut. Setelah

selesai di copy, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) akan dikembalikan kepada

Owner. Copyan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) akan diserahkan kepada

Manager Operational.

3. Proses Melaksanakan Kontrak

Setelah Manager Operational menerima copyan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK), Manager Operational akan mengecek copyan Surat Perintah

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

60

Mulai Kerja (SPMK) dengan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 2 dari

bagian Marketing. Setelah Manager Operational selesai melakukan pengecekan,

maka Manager Operational akan menyetujui untuk melaksanakan kontrak

tersebut. Selanjutnya setelah menyetujui pelaksanaan kontrak Manager

Operational akan menghubungi bagian Purchasing untuk melakukan permintaan

penawaran harga kepada Supplier.

4. Proses Melakukan Permintaan Pembelian dan Memesan Barang

Berdasarkan konfirmasi dari Manager Operational agar bagian Purchasing

akan melakukan permintaan pembelian dengan membuat Surat Permintaan

Penawaran Harga (SPPH) 2 rangkap.

• Rangkap 1 diserahkan kepada Supplier

• Rangkap 2 diarsip

Bagian Purchasing akan mengirimkan Surat Permintaan Penawaran

Harga (SPPH) rangkap 1 kepada Supplier. Setelah itu Supplier akan

mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) rangkap 2 kepada bagian

Purchasing. Berdasarkan Surat Penawaran Harga (SPH) yang diterima dari

Supplier, maka bagian Purchasing akan membuat PO (Purchase Order) 3

rangkap.

• Rangkap 1 akan dikirimkan kepada Supplier

• Rangkap 2 akan diberikan kepada bagian Finance.

• Rangkap 3 diarsip

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

61

Lalu berdasarkan Purchase Order (PO) dan Invoice Down Payment,

bagian Finance akan membayarkan Down Payment 50% dari total harga

pembelian, yang dilakukan berdasarkan permintaan dari Supplier. Setelah

bagian Finance membayarkan Down Payment, bagian Finance akan memberikan

konfirmasi kepada pihak Supplier bahwa Down Payment telah dibayarkan.

5. Proses Melakukan Penerimaan Barang dari Supplier

Pada saat bagian Purchasing menerima barang, Faktur Pembelian (FP) ,

Kwitansi Down Payment, dan Surat Jalan (SJ) 2 rangkap maka bagian

Purchasing akan mengecek kecocokan antara barang yang diterima dengan

Purchase Order (PO) rangkap 3 dan Surat Jalan (SJ) yang tertera. Apabila telah

dilakukan pengecekan, bagian Purchasing akan mengotorisasi Surat Jalan (SJ),

lalu bagian Purchasing akan menyerahkan Surat Jalan (SJ) yang telah diotorisasi

kepada Supplier sebagai bukti tanda terima barang. Setelah itu bagian

Purchasing akan menyerahkan Faktur Pembelian (FP) dan Kwitansi Down

Payment kepada bagian Finance. Kemudian Surat Jalan (SJ) rangkap 1, serta

Purchase Order (PO) akan diarsip oleh bagian Purchasing. Sedangkan Faktur

Pembelian dan Kwitansi Down Payment akan diarsip oleh bagian Finance.

6. Proses Melakukan Perintah Kerja

Setelah barang dari Supplier telah diterima dan seluruh proses

penerimaan barang telah selesai dilaksanakan, maka Manager Operational akan

membuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) 3 rangkap .

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

62

• Rangkap 1 diserahkan kepada Project Manager

• Rangkap 2 diserahkan kepada bagian Purchasing

• Rangkap 3 diarsip

Manager Operational akan mengirimkan Surat Perintah Kerja (SPK)

kepada Project Manager agar Project Manager dapat mengkoordinatorkan

seluruh teknisi untuk melakukan pengerjaan proyek.

7. Proses Merencanakan Proyek dan Mengeluarkan Barang

Apabila Project Manager telah menerima Surat Perintah Kerja (SPK)

dari Manager Operational, maka berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK),

Project Manager akan melakukan survey lokasi instalasi dan membuat

perencangan instalasi. Selanjutnya Project Manager akan mengcopy SPK dan

menyerahkan copy-an SPK kepada Teknisi.

Setelah itu Project Manager akan meminta pengeluaran barang ke

bagian Purchasing dengan menunjukkan Surat Perintah Kerja (SPK) tersebut.

Bagian Purchasing akan mengecek Surat Perintah Kerja (SPK) yang ditunjukkan

oleh Project Manager dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang dimiliki oleh

bagian Purchasing.

Setelah proses pengecekan SPK selesai, bagian Purchasing membuatkan

Surat Jalan(SJ) 2 rangkap yang selanjutnya Surat Jalan (SJ) 2 rangkap tersebut

diserahkan kepada Teknisi.

Teknisi akan menyerahkan barang, copyan Surat Perintah Kerja (SPK),

dan Surat Jalan (SJ) 2 rangkap ke Owner. Selanjutnya pihak Owner akan

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

63

mengotorisasi Surat Jalan (SJ) 2 rangkap tersebut. Lalu teknisi akan

menyerahkan Surat Jalan (SJ) rangkap 1 kepada Owner dan Surat Jalan (SJ)

rangkap 2 akan diserahkan kepada bagian Purchasing untuk diarsip. Selanjutnya

teknisi akan melakukan pengerjaan proyek berdasarkan arahan dari Project

Manager.

8. Proses Melakukan Penyerah Terimaan Pekerjaan

Setelah pengerjaan proyek selesai, maka Project Manager akan membuat

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) 2 rangkap.

• Rangkap 1 diserahkan kepada Owner

• Rangkap 2 diarsip

Selanjutnya pada saat serah terima pekerjaan berlangsung Project

Manager akan menyerahkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP)

rangkap 2 kepada Owner untuk diotorisasi oleh kedua pihak. Dalam hal ini pihak

PT. Landay Auvi Perdana yang bersangkutan mengotorisasi Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan (BASTP) adalah Presiden Direktur . Setelah Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan (BASTP) diotorisasi oleh kedua belah pihak, pihak

perusahaan akan menyerahkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP)

rangkap 2 kepada Owner. Pihak Owner akan membuatkan kembali berkas Berita

Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) sesuai yang diterbitkan oleh perusahaan

untuk diresmikan dan diserahkan. Project Manager akan menginformasikannya

kepada bagian Finance, agar bagian Finance segera melakukan penagihan.

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

64

9. Proses Melakukan Penagihan

Setelah dilakukan serah terima pekerjaan , bagian Finance akan

melakukan penagihan dengan membuatkan beberapa dokumen, yaitu :

- Invoice 3 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada Owner

• Rangkap 2 akan diserahkan ke bagian Accounting

• Rangkap 3 akan diarsip

Bagian Finance akan mengirimkan Kwitansi Bermaterai (KB) rangkap 1

ke Owner agar pihak Owner dapat mengetahui jumlah tagihan yang harus

dibayarkan.

- Faktur Pajak (FP) 3 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada pihak penyelenggara

lelang

• Rangkap 2 akan diserahkan ke bagian Accounting

• Rangkap 3 akan diarsip

Berdasarkan Faktur Pajak ( FP) 2 rangkap yang diterima oleh Owner,

maka pihak Owner akan membayarkan nilai dari Faktur Pajak (FP) tersebut ke

kantor urusan perpajakan.

- Bukti Kerja (BK) 2 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada Owner

• Rangkap 2 akan diarsip

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

65

Bukti Kerja (BK) rangkap 1 akan diserahkan kepada Owner agar pihak

Owner mengetahui pekerjaan apa saja yang telah dilakukan pada saat pengerjaan

tender berlangsung.

10. Proses Menerima Pembayaran

Setelah bagian Finance menerima pembayaran beserta Faktur Pajak (FP)

rangkap 3 yang telah dibayarkan dari Owner, maka bagian Finance akan

membuatkan Kwitansi Bermaterai 3 rangkap :

• Rangkap 1 diserahkan kepada Owner

• Rangkap 2 diserahkan kepada bagian Accounting

• Rangkap 3 diarsip

Lalu bagian Finance juga akan menyerahkan Faktur Pajak rangkap 3

kepada bagian Accounting untuk diarsip oleh bagian Accounting.

11. Proses Membayar Pelunasan kepada Supplier

Setelah Bagian Finance menerima pembayaran dari pihak Owner,

selanjutnya bagian Finance akan melakukan pelunasan sisa pembayaran kepada

Supplier berdasarkan Invoice yang sebelumnya telah dikirimkan Supplier ke

bagian Finance. Bagian Finance akan mengecek Invoice dari Supplier dengan

Purchase Order (PO) rangkap 3 dan Kwitansi Pembayaran Down Payment.

Setelah dilakukan pengecekan, bagian Finance akan melunasi sisa

pembayaran ke Supplier. Lalu Supplier akan menyerahkan atau mengirimkan

Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) ke bagian Finance untuk diotorisasi oleh

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

66

Presiden Direktur, sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan pelunasan

pembayaran . Bagian Finance akan menyerahkan Bukti Pelunasan Pembayaran

(BPPP) dan Purchase Order (PO) rangkap 3 kepada Presiden Direktur untuk

diotorisasi. Setelah Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) dan Purchase Order

(PO) rangkap 3 diotorisasi oleh Presiden Direktur, bagian Finance akan

menyerahkan Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) kepada bagian Accounting

untuk dilakukan pencatatan.

12. Proses Menjurnal

Setiap transaksi pembayaran dan penerimaan yang dilakukan, maka

bagian Accounting akan menjurnal transaksi tersebut berdasarkan Faktur

Pembelian (FP) dari Supplier, Kwitansi Pembayaran DP dari Supplier, Faktur

Pajak (FP) , Kwitansi Bermaterai, dan Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP) dari

bagian Finance

13. Proses Membuat Laporan

Setiap akhir periode tertentu bagian Accounting akan membuat laporan

laba/ rugi, yang nantinya akan diserahkan kepada Manager Operational.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

67

3.2.1.2 Narasi Sistem Berjalan (Non Tender)

Untuk mempermudah pemahaman tentang operasi yang berlangsung pada

sistem yang berjalan di PT.Landay Auvi Perdana, maka kami mebagikan

kegiatan operasi perusahaan menjadi bagian kegiatan utama . Yaitu seperti

tertera pada keterangan dibawah ini :

1. Proses Menerima Proyek ( Non Tender)

Proses bisnis ini dimulai pada saat pihak Customer mengorder proyek

yang direkomendasikan oleh consultan, dimana bagian Marketing akan

menerima Draft (Spesifikasi Pekerjaan) dari Customer kemudian bagian

Marketing menyerahkan Draft tersebut kepada Manager Operational ,lalu

Bagian Marketing bersama dengan Manager Operational melakukan survey

lokasi, untuk menentukan apakah pekerjaan dapat dikerjakan atau tidak. Setelah

itu Manager Operational memberikan keputusan apakah proyek dapat diterima

dan dijalankan sesuai dengan keinginan Customer. Lalu apabila Manager

Operational telah menyetujui untuk pelaksanaan proyek, maka bagian Marketing

akan membuatkan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) 3 rangkap

• Mengirim Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 1 ke Customer

• Mengirim Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 2 ke Manager

Operasional

• Mengarsip Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap ke 3.

2. Proses Melakukan Perjanjian Kontrak Kerja

Pihak Customer akan memberikan Surat Perjanjian (SP) dan Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada bagian Marketing. Surat Perjanjian (SP)

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

68

dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang diterima oleh bagian Marketing

akan di cek dengan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP), untuk kemudian Surat

Perjanjian (SP) di otorisasi oleh bagian Marketing dan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK) di serahkan kepada Presiden Direktur, lalu Surat Perjanjian (SP)

akan di copy oleh bagian Marketing, kemudian Surat Perjanjian (SP) asli di

kembalikan ke Customer. Sedangkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

diotorisasi oleh Presiden Direktur. Setelah Presiden Direktur mengotorisasi Surat

Perintah Mulai Kerja (SPMK), Presiden Direktur mengembalikan ke bagian

Marketing, selanjutnya bagian Marketing akan meng-copy Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK) tersebut. Setelah selesai di copy, Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) yang diotorisasi di kirimkan kembali ke, lalu copy-an Surat Perjanjian

(SP) akan diarsip, sedangkan copyan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) akan

diserahkan kepada Manager Operational.

3. Proses Melaksanakan Kontrak

Setelah Manager Operational menerima copyan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK), Manager Operational akan mengecek copyan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) dengan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 2 dari

bagian Marketing. Setelah Manager Operational selesai melakukan pengecekan,

maka Manager Operational akan menyetujui untuk melaksanakan kontrak

tersebut. Selanjutnya setelah menyetujui pelaksanaan kontrak Manager

Operational akan menghubungi bagian Purchasing untuk melakukan permintaan

penawaran harga kepada Supplier.

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

69

4. Proses Melakukan Permintaan Pembelian dan Memesan Barang

Berdasarkan konfirmasi dari Manager Operational agar bagian Purchasing

akan melakukan permintaan pembelian dengan membuat Surat Permintaan

Penawaran Harga(SPPH) 2 rangkap.

• Rangkap 1 diserahkan kepada Supplier

• Rangkap 2 diarsip

Bagian Purchasing akan mengirimkan Surat Permintaan Penawaran

Harga (SPPH) rangkap 1 kepada Supplier. Setelah itu Supplier akan

mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) kepada bagian Purchasing.

Berdasarkan Surat Penawaran Harga (SPH) yang diterima dari Supplier, maka

bagian Purchasing akan membuat PO (Purchase Order) 3 rangkap.

• Rangkap 1 akan dikirimkan kepada Supplier

• Rangkap 2 akan diberikan kepada bagian Finance.

• Rangkap 3 diarsip

Lalu berdasarkan Purchase Order (PO) dan Invoice Down Payment,

bagian Finance akan membayarkan Down Payment 50% dari total harga

pembelian, yang dilakukan berdasarkan permintaan dari Supplier. Setelah

bagian Finance membayarkan Down Payment, bagian Finance akan memberikan

konfirmasi kepada pihak Supplier bahwa Down Payment telah dibayarkan.

5. Proses Melakukan Penerimaan Barang dari Supplier

Pada saat bagian Purchasing menerima barang, Faktur Pembelian (FP) ,

Kwitansi Down Payment, dan Surat Jalan (SJ) 2 rangkap maka bagian

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

70

Purchasing akan mengecek kecocokan antara barang yang diterima dengan

Purchase Order (PO) rangkap 3 dan Surat Jalan (SJ) yang tertera. Apabila telah

dilakukan pengecekan, bagian Purchasing akan mengotorisasi Surat Jalan (SJ),

lalu bagian Purchasing akan menyerahkan Surat Jalan (SJ) yang telah diotorisasi

kepada Supplier sebagai bukti tanda terima barang. Setelah itu bagian

Purchasing akan menyerahkan Faktur Pembelian (FP) dan Kwitansi Down

Payment kepada bagian Finance. Kemudian Surat Jalan (SJ) rangkap 1, serta

Purchase Order (PO) akan diarsip oleh bagian Purchasing. Sedangkan Faktur

Pembelian dan Kwitansi Down Payment akan diarsip oleh bagian Finance.

6. Proses Melakukan Perintah Kerja

Setelah barang dari Supplier telah diterima dan seluruh proses

penerimaan barang telah selesai dilaksanakan, maka Manager Operational akan

membuatkan Surat Perintah Kerja (SPK) 3 rangkap .

• Rangkap 1 diserahkan kepada Project Manager

• Rangkap 2 diserahkan kepada bagian Purchasing

• Rangkap 3 diarsip

Manager Operational akan mengirimkan Surat Perintah Kerja (SPK)

kepada Project Manager agar Project Manager dapat mengkoordinatorkan

seluruh teknisi untuk melakukan pengerjaan proyek.

7. Proses Merencanakan Proyek dan Mengeluarkan Barang

Apabila Project Manager telah menerima Surat Perintah Kerja (SPK)

dari Manager Operational, maka berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK),

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

71

Project Manager akan melakukan survey lokasi instalasi dan membuat

perencangan instalasi. Selanjutnya Project Manager akan mengcopy Surat

Perintah Kerja (SPK) dan menyerahkan copy-an Surat Perintah Kerja (SPK)

kepada Teknisi

Setelah itu Project Manager akan meminta pengeluaran barang ke bagian

Purchasing dengan menunjukkan Surat Perintah Kerja (SPK) tersebut. Bagian

Purchasing akan mengecek Surat Perintah Kerja (SPK) yang ditunjukkan oleh

Project Manager dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang dimiliki oleh bagian

Purchasing.

Setelah proses pengecekan Surat Perintah Kerja (SPK) selesai, bagian

Purchasing membuatkan Surat Jalan(SJ) 2 rangkap yang selanjutnya Surat Jalan

(SJ) 2 rangkap tersebut diserahkan kepada Teknisi.

Teknisi akan menyerahkan barang, copyan Surat Perintah Kerja (SPK),

dan Surat Jalan (SJ) 2 rangkap ke pihak Customer. Selanjutnya pihak Customer

akan mengotorisasi Surat Jalan (SJ) 2 rangkap tersebut. Lalu teknisi akan

menyerahkan Surat Jalan (SJ) rangkap 1 kepada pihak Customer dan Surat Jalan

(SJ) rangkap 2 akan diserahkan kepada bagian Purchasing untuk diarsip.

Selanjutnya teknisi akan melakukan pengerjaan proyek berdasarkan arahan dari

Project Manager.

8. Proses Melakukan Penyerah Terimaan Pekerjaan

Setelah pengerjaan proyek selesai, maka Project Manager akan membuat

Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) 2 rangkap.

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

72

• Rangkap 1 diserahkan kepada Customer

• Rangkap 2 diarsip

Selanjutnya pada saat serah terima pekerjaan berlangsung Project

Manager akan menyerahkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP)

rangkap 2 kepada Customer untuk diotorisasi oleh kedua pihak. Dalam hal ini

pihak PT. Landay Auvi Perdana yang bersangkutan mengotorisasi Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan (BASTP) adalah Presiden Direktur . Setelah Berita

Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) diotorisasi oleh kedua belah pihak,

pihak perusahaan akan menyerahkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

(BASTP) rangkap 2 kepada Customer. Customer akan membuatkan kembali

berkas Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) sesuai yang diterbitkan

oleh perusahaan untuk diresmikan dan diserahkan. Setelah proses penyerah

terimaan barang selesai, Project Manager akan menginformasikannya kepada

bagian Finance, agar bagian Finance segera melakukan penagihan.

9. Proses Melakukan Penagihan

Setelah dilakukan serah terima pekerjaan , bagian Finance akan

melakukan penagihan dengan membuatkan beberapa dokumen, yaitu :

- Invoice 3 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada pihak Customer

• Rangkap 2 akan diserahkan ke bagian Accounting

• Rangkap 3 akan diarsip

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

73

Bagian Finance akan mengirimkan Invoice rangkap 1 ke pihak Customer

agar pihak penyelenggara lelang dapat mengetahui jumlah tagihan yang harus

dibayarkan.

- Faktur Pajak (FP) 3 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada Customer

• Rangkap 2 akan diserahkan ke bagian Accounting

• Rangkap 3 akan diarsip

Berdasarkan Faktur Pajak (FP) 2 rangkap yang diterima oleh Customer ,

maka pihak Customer akan membayarkan nilai dari Faktur Pajak (FP) tersebut ke

kantor urusan perpajakan.

- Bukti Kerja (BK) 2 rangkap

• Rangkap 1 akan diserahkan kepada Customer

• Rangkap 2 akan diarsip

Bukti Kerja (BK) rangkap 1 akan diserahkan kepada pihak penyelenggara

lelang tender agar pihak lelang tender mengetahui pekerjaan apa saja yang telah

dilakukan pada saat pengerjaan tender berlangsung.

10. Proses Menerima Pembayaran

Setelah bagian Finance menerima pembayaran beserta Faktur Pajak (FP)

rangkap 3 yang telah dibayarkan dari Customer, maka bagian Finance akan

membuatkan Kwitansi Bermaterai 3 rangkap :

• Rangkap 1 diserahkan kepada Customer

• Rangkap 2 diserahkan kepada bagian Accounting

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

74

• Rangkap 3 diarsip

Lalu bagian Finance juga akan menyerahkan Faktur Pajak rangkap 3

kepada bagian Accounting untuk diarsip oleh bagian Accounting.

11. Proses Membayar Pelunasan kepada Supplier

Setelah Bagian Finance menerima pembayaran dari Customer,

selanjutnya bagian Finance akan melakukan pelunasan sisa pembayaran kepada

Supplier berdasarkan Invoice yang sebelumnya telah dikirimkan Supplier ke

bagian Finance. Bagian Finance akan mengecek Invoice dari Supplier dengan

Purchase Order (PO) rangkap 3 dan Kwitansi Pembayaran Down Payment.

Setelah dilakukan pengecekan, bagian Finance akan melunasi sisa

pembayaran ke Supplier. Lalu Supplier akan menyerahkan atau mengirimkan

Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) ke bagian Finance untuk diotorisasi oleh

Presiden Direktur, sebagai bukti bahwa perusahaan telah melakukan pelunasan

pembayaran . Bagian Finance akan menyerahkan Bukti Pelunasan Pembayaran

(BPPP) dan Purchase Order (PO) rangkap 3 kepada Presiden Direktur untuk

diotorisasi. Setelah Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) dan Purchase Order

(PO) rangkap 3 diotorisasi oleh Presiden Direktur, bagian Finance akan

menyerahkan Bukti Pelunasan Pembayaran (BPPP) kepada bagian Accounting

untuk dilakukan pencatatan.

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

75

12. Proses Menjurnal

Setiap transaksi pembayaran dan penerimaan yang dilakukan, maka

bagian Accounting akan menjurnal transaksi tersebut berdasarkan Faktur

Pembelian (FP) dari Supplier, Kwitansi Pembayaran DP dari Supplier, Faktur

Pajak (FP) , Kwitansi Bermaterai, dan Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP) dari

bagian Finance

13. Proses Membuat Laporan

Setiap akhir periode tertentu bagian Accounting akan membuat laporan

laba/rugi, yang nantinya akan diserahkan kepada Manager Operational.

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

76

3.2.2 Rich Picture

Gambar 3.2 Rich Picture Mengikuti Tender (Melalui Tender)

Gambar 3.3 Rich Picture Penerimaan Proyek (Tender)

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

77

Gambar 3.4 Rich Picture Penerimaan Proyek (Non Tender)

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

78

Gambar 3.5 Rich Picture Melakukan Permintaan Pembelian dan Memesan Barang

Gambar 3.6 Rich Picture Penerimaan Barang dari Supplier

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

79

Gambar 3.7 Rich Picture Merencanakan Proyek dan Mengeluarkan Barang

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

80

Gambar 3.8 Rich Picture Penyerah Terimaan Pekerjaan

Gambar 3.9 Rich Picture Menagih dan Menerima Pembayaran

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

81

SuppliersFinance

Pay to $

1, Invoice

$

2. Pembayaran Pelunasan

MICROSOFT CORPORATION

3. BPP

Presiden Direktur

MICROSOFT CORPORATION

4. BPP

MICROSOFT CORPORATION

5. BPP (Sign)

Accounting

MICROSOFT CORPORATION

6. BPP (Sign)Arsip

Catatan :- BPP : Bukti Pelunasan Pembayaran

Gambar 3.10 Rich Picture Membayar Pelunasan Pembelian

Finance Accounting

1. Menyerahkan Faktur Pembelian,Kwitansi

pembayaran DP,kwitansi bermaterai

2.Menjurnal

Pay to

$

Faktur Pajak Kwitansi DPkwitansi

Pay to $

Faktur Pembelian

Gambar 3.11 Rich Picture Menjurnal

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

82

Gambar 3.12 Rich Picture Membuat Laporan

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

83

3.2.3 Event Table

3.2.3.1 Event Table Sistem Berjalan (Tender)

No. Event

Internal Agent

in Assuming

Responsibility

Start When Activities in the Event

1. Mengikuti

Tender

Bagian

Marketing

Pada saat

menerima info

mengenai lelang

tender dari

Owner.

- Menerima Draft.

- Mencetak Surat Penawaran

Lelang Paket Pekerjaan (SPLPP)

2 rangkap terdiri atas Company

Profile dan Surat Penawaran

Harga (SPH).

- Menyerahkan Surat Penawaran

Lelang Paket Pekerjaan (SPLPP)

rangkap 1 kepada Owner.

- Mengirim Penawaran Harga

Pekerjaan (PHP) kepada

Manager Operasional

2. Menerima

proyek

(Tender)

Bagian

Marketing

Bagian Marketing

menerima

pengumuman

pemenang lelang

tender dari

- Menerima Surat Penunjuk

Pemenang Pelaksanaan (SPPP)

- Menerima Surat Perjanjian (SP)

- Mengecek Surat Perjanjian (SP)

dengan Surat Penawaran Lelang

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

84

Owner. Paket Pekerjaan (SPLPP).

- Menyetujui Surat Perjanjian (SP)

- Meng-copy Surat Perjanjian (SP)

- Mengarsip copy-an Surat

Perjanjian (SP)

- Mengembalikan Surat Perjanjian

(SP) telah diotorisasi ke Owner

3. Menge-cek

PHP dengan

SPMK

Bagian

Marketing

Ketika menerima

Surat Perintah

Mulai Kerja

(SPMK)

- Mengecek Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

- Menyerahkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) ke

Presiden Direktur

4. Mengotorisasi

SPMK

Presiden

Direktur

Pada saat

Presiden Direktur

nemerima SPMK

dari bagian

Marketing

- Menerima Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

- Menyetujui Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK).

- Mengembalikan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) ke bagian

Marketing.

5. Meng-copy

SPMK

Bagian

Marketing

Menerima Surat

Perintah Mulai

- Meng-copy Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

85

Kerja (SPMK)

otorisasi dari

Presiden Direktur

- Menyerahkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) otorisasi

ke Owner

- Menyerahkan copy-an ke

Manager Operasional

6. Melaksanakan

Kontrak

Manager

Operational

Menerima Surat

Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

- Mengecek Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK) dengan

Penawaran Harga Pekerjaan

(PHP)

- Menyetujui pelaksanaan kontrak

- Menghubungi Bagian

Purchasing untuk melakukan

penawaran harga ke Supplier.

7. Melakukan

permintaan

penawaran

harga

Bagian

Purchasing

Ketika menerima

perintah dari

Manager

Operational

- Membuat Surat Permintaan

Penawaran Harga (SPPH) 2

rangkap .

- Memberikan Surat Permintaan

Penawaran Harga (SPPH)

rangkap 1 ke Supplier.

- Mengarsip Surat Permintaan

Penawaran Harga (SPPH)

rangkap ke2.

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

86

8. Melakukan

Pembelian

Bagian

Purchasing

Ketika Menerima

Surat Penawaran

Harga (SPH) dari

Supplier

- Mengecek Surat Penawaran

Harga (SPH) dari Supplier .

- Membuat Purchase Order (PO)

3 rangkap .

- Memberikan Purchase Order

(PO) rangkap 1 ke Supplier.

- Memberikan Purchase Order

(PO) rangkap 2 ke bag Finance.

- Mengarsip Purchase Order (PO)

rangkap ke 3.

9. Membayar

Down

Payment (DP)

Bagian

Finance

Ketika menerima

Invoice Down

Payment (DP)

- Menerima Invoice Down

Payment (DP)

- Bagian Finance membayarkan

Down Payment 50%.

10. Menerima

Barang

Bagian

Purchasing

Ketika Supplier

Mengirimkan

Barang

- Menerima Barang, Faktur

Pembelian, kwitansi Down

Payment (DP) dan Surat Jalan

(SJ) 2 rangkap

- Mengecek barang dengan Surat

Jalan (SJ) dan Purchase Order

(PO) .

- Mengotorisasi Surat Jalan (SJ)

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

87

dan menyerahkan Surat Jalan

(SJ) rangkap 2 ke Supplier.

- Menyerahkan Faktur Pembelian

dan kwitansi Down Payment

(DP) ke Bagian Finance

- Mengarsip Surat Jalan (SJ)

rangkap 1 yang telah di otorisasi.

11. Melakukan

Perintah Kerja

Manager

Operasional

Ketika barang

telah tiba di

perusahaan.

- Membuat Surat Perintah kerja

(SPK) 3 rangkap.

- Menyerahkan Surat Perintah

kerja (SPK) rangkap 1 ke

Project Manager.

- Menyerahkan Surat Perintah

Kerja (SPK) rangkap 2 ke

Bagian Purchasing.

- Mengarsip Surat Perintah Kerja

(SPK).

12. Merencanakan

Proyek

Project

Manager

Ketika menerima

Surat Perintah

Kerja (SPK) dari

Manager

Operational.

- Menerima Surat Perintah Kerja

(SPK) rangkap 1 dari Manager

Operational

- Melakukan survey lokasi

instalasi

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

88

- Membuat perencangan instalasi

- Mengcopy Surat Perintah Kerja

(SPK)

- Mengirimkan Surat Perintah

Kerja (SPK) ke Teknisi

- Menunjukkan Surat Perintah

Kerja (SPK) rangkap 1 ke

Bagian Purchasing untuk

pengeluaran barang.

13. Mengeluarkan

Barang

Bagian

Purchasing

Ketika Project

Manager

menunjukkan

Surat Perintah

Kerja (SPK).

- Mengecek Surat Perintah Kerja

(SPK) yang ditunjukkan oleh

Project Manager dengan Surat

Perintah Kerja (SPK) yang

dimiliki bagian Purchasing.

- Membuat Surat Jalan (SJ) 2

rangkap.

- Memberikan Barang dan Surat

Jalan (SJ) 2 rangkap kepada

Teknisi.

14. Mengerjakan

Proyek

Teknisi Ketika menerima

barang dan Surat

Jalan (SJ) dari

- Menyerahkan Surat Jalan (SJ),

copyan Surat Perintah Kerja

(SPK) , dan Barang ke area

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

89

bagian

Purchasing

instalasi.

- Menerima Surat Jalan (SJ) yang

diotorisasi Owner

- Melakukan instalasi.

15. Melakukan

Penyerah

Terimaan

Pekerjaan

Project

Manager

Ketika Instalasi

Selesai.

- Memeriksa hasil pengerjaan

instalasi.

- Membuat Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan (BASTP) 2

rangkap.

- Memberikan Project Manager

Berita Acara Serah Terima

Pekerjaan (BASTP) ke Owner.

- Mengotorisasi Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan

(BASTP) oleh president direktur

dan Owner

- Menyerahkan Berita Acara

Serah Terima Pekerjaan

(BASTP) rangkap 1 yang telah

diotorisasi ke Customer.

- Mengarsip Berita Acara Serah

Terima Pekerjaan (BASTP)

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

90

rangkap ke – 2.

- Menginformasikan penyerah

terimaan barang kepada bagian

Finance.

16. Melakukan

penagihan

Bag. Finance Setelah menerima

konfirmasi

penyerah

terimaan

pekerjaan.

- Membuat Invoice 3 rangkap,

Faktur Pajak (FP) 3 rangkap, dan

Bukti Kerja (BK) rangkap 2.

- Mengirimkan Invoice rangkap ke

1, Faktur Pajak (FP) 2 rangkap,

dan Bukti Kerja (BK) rangkap

ke 1 kepada Owner.

- Menyerahkan Kwitansi

Bermaterai (KB) rangkap ke 2,

Faktur Pajak (FP) rangkap ke 3

ke bagian Accounting untuk

diarsip.

- Mengarsip Invoice rangkap ke 3.

17. Menerima

Pembayaran

Bagian

Finance

Setelah Customer

melakukan

pembayaran

- Menerima pembayaran beserta

Faktur Pajak (FP) rangkap ke 2

yang telah di bayarkan.

- Membuat Kwitansi Bermaterai

rangkap 3.

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

91

- Menyerahkan Kwitansi

Bermaterai rangkap 1 ke

Owner.

- Menyerahkan Kwitansi

Bermaterai rangkap 2 ke bagian

Accounting.

- Mengarsip Kwitansi Bermaterai

rangkap 3.

- Memberikan Faktur Pajak (FP)

rangkap ke 3 ke bagian

Accounting untuk di catat dan

diarsip.

18. Membayar

pelunasan

Supplier

Bagian

Finance

Pada saat

Supplier

mengirimkan

Invoice

- Menerima Invoice.

- Melakukan pencocokan antara

Invoice dengan PO rangkap 3

dan kwitansi pembayaran Down

Payment (DP).

- Melakukan pelunasan sisa

pembayaran.

- Menginformasikan pelunasan

pembayaran kepada Supplier.

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

92

Tabel 3.1 Event Table Sistem Berjalan (Tender)

- Menerima Bukti Pelunasan

Pembayaran (BPP)

- Meminta otorisasi Bukti

Pelunasan Pembayaran (BPP) ke

Presiden Direktur beserta

Purchase Order (PO) rangkap 3

- Menyerahkan Bukti Pelunasan

Pembayaran (BPP) ke Bagian

Accounting untuk di catat dan

diarsip.

19. Menjurnal Bagian

Accounting

Setiap akhir

transaksi

- Menerima Faktur Pembelian

(FP) , Kwitansi Pembayaran DP,

Kwitansi Bermaterai dan Faktur

Pajak.

- Menerima Bukti Pelunasan

Pembayaran (BPP) dari bagian

Finance.

- Menjurnal Transaksi.

20. Membuat

Laporan

Bagian

Accounting

Setiap akhir

periode tertentu

- Membuat Laporan Laba / Rugi.

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

93

3.2.3.2 Event Table Sistem Berjalan (Non Tender)

No. Event

Internal Agent

in Assuming

Responsibility

Start When Activities in the Event

1. Menerima

proyek

( NonTender)

Bagian

Marketing

Customer

menghubungi atau

datang langsung ke

Bagian Marketing.

- Menerima Draft

- Melakukan survey lokasi.

- Menerima konfirmasi dari

Manager Operational bahwa

proyek layak dikerjakan.

- Membuat Penawaran Harga

Pekerjaan (PHP) 3 rangkap.

- Mengirim Penawaran Harga

Pekerjaan (PHP) rangkap 1 ke

Customer

- Mengirim Penawaran Harga

Pekerjaan (PHP) rangkap 2 ke

Manager Operasional

- Mengarsip Penawaran Harga

Pekerjaan (PHP) rangkap ke 3.

2. Mengecek

Perjanjian

Bagian

Marketing

Menerima Surat

Perjanjian (SP) dan

- Mengecek Surat Perjanjian (SP),

Surat Perjanjian Mulai Kerja

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

94

Kontrak Surat perintah

Mulai Kerja

(SPMK) dari

Customer

(SPMK), dengan Penawaran

Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 2

- Mengotorisasi Surat Perjanjian

(SP)

- Menyerahkan Surat Perjanjian

Mulai Kerja (SPMK) ke Presiden

Direktur

3. Menyetujui

Perjanjian

Kontrak

President

Direktur

Pada saat President

Direktur menerima

Surat Perintah

Mulai Kerja

(SPMK) dari

Bagian Marketing.

- Menyetujui Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK)

- Menyerahkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) ke bagian

Marketing

4. Mengcopy

Surat Perintah

Mulai Kerja

(SPMK) dan

Surat

Perjanjian

(SP)

Bagian

Marketing

Menerima Surat

Perintah Mulai

Kerja (SPMK) dari

Presiden Direktur.

- Mengcopy Surat Perjanjian (SP)

dan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK)

- Menyerahkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) dan Surat

Perintah (SP) otorisasi Ke

Customer

- Menyerahkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) ke Manager

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

95

Tabel 3.2 Event Table Sistem Berjalan (Non Tender)

Operasional

- Mengarsip Surat Perjanjian (SP)

Sign yang di copy.

Selanjutnya sama dengan Event Table Sistem Berjalan (Tender) mulai dari event ke 6 sampai

dengan selesai

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

95

Gambar 3.13 Overview Activity Diagram Sistem Berjalan (Tender)

3.2.4 Overview Activity Diagram Sistem Berjalan

3.2.4.1 Overview Activity Diagram Sistem Berjalan (Tender)

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

96

Gambar 3.14 Overview Activity Diagram Sistem Berjalan (Non tender)

3.2.4.2 Overview Activity Diagram Sistem Berjalan (Non Tender)

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

98

3.2.5 Formulir dan Laporan pada Sistem Berjalan

Formulir yang digunakan oleh PT. Landay Auvi Perdana (LAP) dalam sistem

berjalan adalah sebagai berikut :

1. SPLPP (Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan)

SPLPP (Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan) ini di buat oleh bagian

Marketing ditujukan untuk mengikuti tender. SPLPP (Surat Penawaran Lelang

Paket Pekerjaan) berisikan 2 dokumen yaitu Penawaran Harga Pekerjaan (PHP)

dan Company Profile. Dalam Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) terdapat rincian

rencana instalasi, barang beserta biaya yang di tawarkan oleh perusahaan kepada

calon Customer. Sedangkan Compa

Company Profile berisikan data mengenai perusahaan yang ingin

dipublikasikan. Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) yang disertakan dengan

Company Profile akan diberikan ke Owner untuk mengikuti Tender, sedangkan

Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) tanpa disertakan dengan Company Profile di

berikan ke Manager Operasional

2. SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga)

Memiliki field sebagai berikut : Nomor SPPH, Alamat Supplier, Contact

Person, Fax, Tanggal, Perihal, Nama Barang, Spesifikasi, Quantity, Satuan,

kolom tanda tangan untuk ynag membuat SPPH yaitu bagian Purchasing.

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

99

SPPH dibuat bagian Purchasing, terdiri dari 2 rangkap. SPPH rangkap 1

akan diserahkan pada Supplier, rangkap 2 diarsip oleh Purchasing sebagai bahan

untuk membuat PO dalam melakukan pembelian barang.

3. PO (Purchase Order)

Memiliki field sebagai berikut : Nomor PO, Nama Supplier, Tgl Order,

Tgl terima Barang, Pembayaran, Contact Person, Telepon, Alamat Supplier, No.

Penawaran, Tanggal penawaran, Nama Barang, Quantity, Harga Satuan, Jumlah,

Total, kolom tanda tangan unutk yang membuat PO yaitu bagian Purchasing.

PO dibuat bagian Purchasing, terdiri dari 3 rangkap. PO rangkap 1 akan

diserahkan pada Supplier yang dipilih, rangkap 2 dikirimkan ke bagian Finance

sebagai bahan untuk melakukan pengecekan atas Invoice yang masuk dari

Supplier. PO rangkap 3 di arsip oleh Purchasing sebagai bahan melakukan

pemesanan barang yang dibutuhkan instalasi kepada pihak Supplier.

4. SPK (Surat Perintah Kerja)

Memliki field sebagai berikut : Nomor SPK, Tnaggal, Teknisi Instalasi,

Target Instalasi, Jenis Pekerjaan, Kolom Tanda Tangan untuk Pemberi Tugas

Yaitu Manager Operasional, pembuat yaitu Project Manager dan penerima yaitu

teknisi.

SPK dibuat oleh Manager Operasional, terdiri dari 3 rangkap, dimana

SPK rangkap 1 dan 2 akan diserahkan kepada Project Manager, rangkap 3 akan

diserahkan ke bagian Purchasing untuk di arsip sebgai bahan acuan untuk

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

100

mengeluarkan barang. Kegunaannya adalah sebagai penugasan kerja kepada

Project Manager untuk proses perencananaan dan pengerjaan proyek.

5. SJ (Surat Jalan)

Memiliki field sebagai berikut : Nomor Surat Jalan (SJ), Tanggal

Pengiriman, Tujuan, Kendaraan, Plat nomor Kendaraan, Jenis Barang, Quantity,

Spesifikasi, kolom tanda tangan untuk pihak penerima dan pihak perusahaan.

SJ dibuat oleh Project Manager berdasarkan formulir SPK yang diterima.

SJ ini terdiri dari 2 rangkap dimana SJ rangkap 1 diserahkan kepada penerima

barang dan rangkap 2 diarsip oleh Project Manager. Kegunaannya adalah

sebagai bukti pengeluaran barang ke lokasi instalasi.

6. BASTP (Berita Acara Serah Terima Pekerjaan)

BASTP (Berita Acara Serah Terima Pekerjaan) dibuat oleh Project

Manager. Ditujukan untuk penyerahan pekerjaan yang telah selesai di kerjakan.

BASTP berisikan Nomor BASTP, Tanggal, Pekerjaan, pihak pertama penerima

pekerjaan, pihak ke dua penyerah pekerjaan, kolom tanda tangan untuk pihak

pertama dan pihak kedua.

BASTP terdiri dari 2 rangkap, dimana BASTP rangkap 1 diserahkan

kepada Customer dan rangkap 2 diarsip oleh Project Manager. Kegunaanya

adalah sebagai bukti pemeriksaan serta penyerah terimaan pekerjaan yang telah

selesai dikerjakan.

Page 50: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

101

7. Kwitansi

Memiliki field sebagai berikut : Nomor Kwitansi, Tanggal, Telah di

Terima Dari, Sejumlah Uang, Terbilang, Untuk Pembayaran, kolom tanda tangan

untuk yang membuat Kwitansi yaitu bagian Finance.

Kwitansi dibuat oleh bagian Finance, terdiri dari 3 rangkap dimana

Kwitansi rangkap 1 akan diserahkan kepada Customer apabila telah melakukan

pembayaran, Kwitansi rangkap 2 akan diserahkan ke bagian Accounting sebagai

bahan pembuatan jurnal dan rangkap 3 akan di arsip oleh bagian Finance.

Kegunaannya aladah sebagai bukti bahwa invoice yang dikirim keada Customer

telah dilunasi.

8. Invoice

Memiliki field sebagai berikut : Nomor Invoce, Tanggal, Nama

Customer, Alamat Customer, Uraian Pekerjaan, Volume, Harga Satuan, Jumlah,

Total, Terbilang, kolom tanda tangan untuk pihak pembuat yaitu bagian Finance.

Invoice dibuat oleh bagian Finance, terdiri dari 3 rangkap dimana Invoice

rangkap 1 akan dikirimkan kepada Customer, Invoice rangkap 2 akan diserahkan

ke bagian Accounting sebagai bahan pembuatan jurnal dan rangkap 3 akan di

arsip oleh bagian Finance. Kegunaannya adalah untuk melakukan proses

penagihan pembayaran kepada Customer.

Page 51: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

102

9. Faktur Pajak

Faktur Pajak (FP) dibuat oleh bagian Finance, terdiri dari 3 rangkap.

Dokumen ini dibuat berdasarkan Invoice, Faktur Pajak (FP) rangkap 1 dan 2

dikirimkan pada Customer bersamaan dengan Invoice, setelah Customer

membayarkan ke kantor pajak maka rangkap 2 sebagai bukti untuk dilaporkan

telah dibayarkan, rangkap 3 diserahkan kepada bagian Accounting untuk diarsip.

10. Bukti Kerja

Memiliki field sebagai berikut : Nomor BK, Tanggal, Nama Customer,

Alamat, Pekerjaan, Nama tempat Instalasi, Tipe Barang instalasi, Spesifikasi

Pekerajaan, kolom Tanda Tangan untuk pihak perusaan yaitu Manager

Operasional. Kegunaannya adalah sebagai bukti pekerjaan dimana dokumen ini

dilampirkan pada saat penagihan beserta Invoice.

Laporan yang digunakan oleh PT. Landay Auvi Perdana (LAP) dalam

sistem berjalan adalah sebagai berikut:

1. Laporan Laba Rugi

Memiliki field sebagai berikut : Pendapatan usaha, beban usaha, tanggal

periode laporan. Laporan Laba Rugi dibuat oleh bagian Finance.

Kegunaanya adalah menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya

terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode tertentu.

Page 52: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

103

3.2.6 Work Flow Sistem Berjalan

3.2.6.1 Work Flow Sistem Berjalan (Tender)

Actor Activity

Owner

Marketing

Mengikuti Lelang Tender

1. Mengumumkan Tender

2. Memberikan Draft Pemilihan Lelang Tender

3. Menerima informasi Tender dan Draft Pemilihan Lelang

Tender

4. Membuat Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan

(SPLPP) yang terdapat Penawaran Harga Pekerjaan (PHP)

dan Company Profile.

5. Mengirim Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) kepada

Manager Operasional

6. Menyerahkan SPLPP ke penyelenggara Tender

7. Mengarsip Surat Penawaran Lelang Paket Pekerjaan

(SPLPP) rangkap 1

Owner

Menerima Proyek

8. Menerima SPLPP dari Marketing

9. Menyetujui SPLPP

10. Mengirimkan Surat Penunjuk Pemenang Pelaksanaan

(SPPP) dan Surat Perjanjian (SP) ke Bagian Marketing

Page 53: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

104

Marketing 11. Menerima Surat Penunjuk Pemenang Pelaksanaan (SPPP)

dan Surat Perjanjian (SP) dari penyelenggara tender

12. Mengecek Surat Perjanjian (SP) dengan Surat Penawaran

Lelang Paket Pekerjaan (SPLPP)

13. Menyetujui Surat Perjanjian (SP)

14. Meng-copy Surat Perjanjian (SP)

15. Mengirimkan Surat Perjanjian (SP) otorisasi ke Owner

16. Mengarsip copy-an Surat Perjanjian (SP)

Owner

Marketing

Owner

Menge-cek PHP dengan SPMK

17. Menerima Surat Perjanjian (SP) otorisasi dari bagian

Marketing

18. Mengirimkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ke

bagian Marketing

19. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Owner

20. Mengecek Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan

Permintaan Harga Pekerjaan (PHP)

21. Jika tidak sesuai, mengembalikan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK) ke Owner

22. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang tidak

sesuai dari Marketing

23. Mengirimkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) revisi

ke bagian Marketing

Page 54: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

105

24. Jika sesuai, memberikan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) ke Presiden Direktur.

Presiden Direktur

Mengotorisasi SPMK

25. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari bagian

Marketing

26. Menyetujui Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

27. Mengembalikan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

otorisasi ke bagian Marketing.

Marketing

Meng-copy SPMK

28. Menerima Perintah Mulai Kerja (SPMK) otorisasi dari

Presiden Direktur

29. Meng-copy Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) otorisasi

30. Menyerahkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

otorisasi ke Owner

31. Menyerahkan copy-an Perintah Mulai Kerja (SPMK) ke

Manager Operasional

Manager

Operasional

Melaksanakan Kontrak

32. Menerima copy-an Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

dari bagian Marketing

33. Mengecek Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan

Penawaran Harga Pekerjaan (PHP)

34. Jika tidak setuju, mengembalikan Surat Perintah Mulai

Page 55: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

106

Marketing

Manager

Operasional

Kerja (SPMK) ke bagian Marketing

35. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tidak

disetujui.

36. Merevisi Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

37. Mengirimkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) revisi

ke Manager Operational

38. Jika setuju, menyetujui pelaksanaan kontrak

39. Menghubungi Bagian Purchasing untuk melakukan

permintaan pembelian.

Bagian Purchasing

Supplier

Melakukan Permintaan Penawaran Harga

40. Menerima informasi permintaan pembelian dari Manager

Operasional

41. Memilih Supplier

42. Membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) 2

rangkap

43. Megirim SPPH rangkap 1 ke Supplier

44. Mengarsip SPPH rangkap 2

45. Menerima SPPH rangkap 1 dari Bagian Purchasing

46. Mengirimkan SPH ke bagian Purchasing

Bagian Purchasing

Melakukan Pembelian

47. Menerima SPH dari Supplier

48. Mengecek SPH dengan SPPH (arsip)

Page 56: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

107

Supplier

49. Membuat PO sebanyak 3 rangkap

50. Mengirimkan PO rangkap 1 ke Supplier

51. Menyerahkan PO rangkap 2 ke Bagian Finance

52. Mengarsip PO rangkap 3

53. Menerima PO rangkap 1 dari Bagian Purchasing

54. Mengirimkan invoice DP ke bagian Finance

Bagian Finance

Supplier

Membayar Down Payment (DP)

55. Menerima PO rangkap 2 dari Bagian Purchasing dan

invoice DP dari Supplier

56. Mengecek PO rangkap 2 dengan invoice DP

57. Membayarkan Down Payment 50%.

58. Menginformasikan pembayaran ke Supplier

59. Menerima pembayaran dan informasi dari Bagian Finance

60. Menyiapkan barang, membuat SJ dan Faktur Pembelian

61. Mengirimkan barang, SJ dan Faktur Pembelian dan

kwitansi Down Payment (DP) ke Bagian Purchasing

62. Mengarsip Purchase Order (PO) rangkap 2

Bagian Purchasing

Menerima Barang

63. Menerima Barang, Faktur Pembelian, kwitansi Down

Payment (DP) dan Surat Jalan 2 rangkap dari Supplier

64. Mengecek Barang dengan SJ dan Faktur serta PO rangkap

3 (arsip)

Page 57: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

108

Supplier

Bagian Purchasing

65. Jika ada ketidak sesuaian, maka mengembalikan Barang,

SJ dan Faktur ke Supplier

66. Menerima barang, SJ dan faktur yang tidak sesuai dari

bagian Purchasing

67. Merevisi barang, SJ dan Faktur

68. Mengirimkan revisi barang, SJ, dan Faktur ke Bagian

Purchasing

69. Jika sesuai, maka mengotorisasi SJ

70. Mengotorisasi Surat Jalan (SJ)

71. Mengembalikan SJ otorisasi rangkap 2 ke Supplier sebagai

tanda terima barang.

72. Mengarsip Surat Jalan yang di otorisasi rangkap 1

73. Menyerahkan Faktur Pembelian (FB) dan kwitansi Down

Payment (DP) ke Bagian Finance untuk diarsip

Manager

Operational

Melakukan Perintah Kerja

74. Membuat Surat Perintah kerja (SPK) 3 rangkap

75. Menyerahkan Surat Perintah kerja (SPK) rangkap 1 ke

Project Manager

76. Menyerahkan Surat Perintah kerja (SPK) rangkap 2 ke

bagian Purchasing

77. Mengarsip Surat Perintah kerja (SPK) rangkap 3

Page 58: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

109

Project Manager

Bagian Purchasing

Project Manager

Merencanakan Proyek

78. Menerima Perintah kerja (SPK) rangkap 1 dari Manager

Operasional

79. Melakukan survey lokasi instalasi

80. Membuat perencanaan instalasi

81. Meng-copy SPK

82. Mengirimkan copy-an SPK ke Teknisi

83. Menunjukkan SPK rangkap 1 ke Bagian Purchasing untuk

mengeluarkan barang.

Bagian Purchasing

Mengeluarkan Barang

84. Menerima SPK rangkap 2 dari Manager Operational

85. Mengecek SPK yang ditunjukan Project Manager dengan

SPK rangkap 2

86. Jika tidak sesuai, mengembalikan SPK rangkap 2 ke

Manager Operasional

87. Memberikan SPK rangkap 2 yang telah di revisi ke

Bagian Purchasing

88. Jika sesuai, maka membuat Surat Jalan (SJ) 2 rangkap

89. Menyerahkan Barang dan Surat Jalan (SJ) 2 rangkap ke

Teknisi

Teknisi

Mengerjakan Proyek

90. Menerima barang dan SJ dari Bagian Purchasing

Page 59: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

110

Owner

Teknisi

91. Menyerahkan SJ dan Barang ke area instalasi

92. Menerima SJ dan Barang dari Teknisi

93. Memeriksa SJ dan Barang

94. Mengotorisasi SJ sebagai tanda terima

95. Memberikan SJ rangkap 1 yang diotorisasi ke Teknisi

96. Menerima SJ yang diotorisasi dari Owner

97. Melakukan instalasi

Project Manager

Owner

Melakukan Penyerah Terimaan Pekerjaan

98. Memeriksa hasil pengerjaan instalasi.

99. membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP)

2 rangkap.

100. Memberikan BASTP ke Owner

101. Menerima BASTP dari Project Manager

102. Mengotorisasi BASTP oleh president direktur dan Owner

103. Menyerahkan BASTP rangkap 1 otorisasi ke Owner

104. Mengarsip BASTP rangkap 2

105. Menginformasikan penyelesaian proyek ke bagian

Finance

Bagian Finance

Melakukan penagihan

106. Menerima informasi penyelesaian proyek dari Bagian

Project Manager

107. Membuat Invoice 3 rangkap, Faktur Pajak (FP) 3

Page 60: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

111

Owner

rangkap, dan Bukti Kerja (BK) 2 rangkap

108. Mengirimkan Invoice rangkap 1, Faktur Pajak (FP) 2

rangkap, dan Bukti Kerja (BK) rangkap ke 1 ke Owner

109. Menyerahkan Invoice rangkap ke 2, Faktur Pajak (FP)

rangkap ke 3 ke bagian Accounting untuk diarsip

110. Mengarsip Invoice rangkap ke 3

111. Menerima Invoice rangkap 1, Faktur Pajak (FP) 2

rangkap, Surat Setoran Pajak (SSP) PPn dan PPh, dan

Bukti Kerja (BK) rangkap 1 dari Bagian Finance

112. Menyerahkan Faktur Pajak rangkap 2 ke Kantor Pajak

113. Melakukan pembayaran

114. Menginformasikan pembayaran ke Bagian Finance

Bagian Finance

Menerima Pembayaran

115. Menerima pembayaran beserta Faktur Pajak (FP) rangkap

ke 2 yang telah di bayarkan.

116. Menerbitkan Kwitansi Bermaterai 3 rangkap

117. Mengirimkan Kwitansi Bermaterai rangkap 1 ke Owner

118. Menyerahkan Kwitansi Bermaterai rangkap 2 ke Bagian

Accounting untuk dicatat

119. Mengarsip Kwitansi Bermaterai rangkap 3

120. Memberikan Faktur Pajak (FP) rangkap ke 2 ke bagian

Accounting untuk di catat dan diarsip.

Page 61: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

112

Bagian Finance

Supplier

Bagian Finance

Presiden Direktur

Membayar Pelunasan Supplier

121. Menerima Invoice pelunasan dari Supplier

122. Melakukan pencocokan antara Invoice dengan PO

rangkap 3 dan kwitansi pembayaran DP.

123. Melakukan pelunasan sisa pembayaran dan

menginformasikan ke Supplier

124. Mengirimkan Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP) ke

Bagian Finance

125. Menerima Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP) dari

Supplier

126. Meminta otorisasi Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP) ke

Presiden Direktur beserta PO rangkap 3

127. Mengotorisasi Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP)

beserta PO rangkap 3

128. Menyerahkan BPP yang telah diotorisasi ke Bagian

Accounting untuk di catat dan diarsip.

Bagian Accounting

Menjurnal

129. Menerima Kwitansi Bermaterai rangkap 2, Faktur Pajak

(FP) rangkap ke 2,Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP)

130. Menjurnal transaksi

131. Mengarsip Kwitansi Bermaterai rangkap 2, Faktur Pajak

(FP) rangkap ke 2,Bukti Pelunasan Pembayaran (BPP).

Page 62: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

113

Tabel 3.3 Work Flow Sistem Berjalan (Tender)

Bagian Finance

Membuat Laporan

132. Membuat Laporan Laba Rugi

133. Menyerahkan Laporan Laba Rugi ke Manager

Operasional setiap periode.

Page 63: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

114

3.2.6.2 Work Flow Sistem Berjalan (Non Tender)

Actor Activity

Customer

Bagian Marketing

Manager

Operational

Bagian Marketing

Menerima Proyek

1. Mengorder Proyek dan menyerahkan Draft

2. Menerima proyek dan Draft

3. Menyerahkan Draft ke Manager Operational

4. Menerima Draft dari bagian Marketing

5. Melakukan Survey lokasi instalasi

6. Jika proyek tidak layak dikerjakan, maka Draft dikembalikan ke

bagian Marketing

7. Menerima Draft tidak layak dikerjakan dari Manager

Operasional

8. Membatalkan proyek.

9. Jika proyek layak dikerjakan, maka menginformasikan ke bagian

Marketing bahwa proyek diterima

10. Menerima konfirmasi dari Manager Operational proyek diterima

11. Membuat Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) 3 rangkap.

12. Mengirim Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 1 ke

Customer

13. Mengirim Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 2 ke

Manager Operasional

14. Mengarsip Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap ke 3

Page 64: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

115

Customer

Bagian Marketing

Customer

Bagian Marketing

Mengecek Perjanjian Kontrak

15. Menerima Penawaran Harga Pekerjaan (PHP) rangkap 1 dari

Bagian Marketing.

16. Mengirim Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) ke Bagian Marketing.

17. Menerima Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perjanjian Mulai

Kerja (SPMK) dari Owner.

18. Mengecek Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perjanjian Mulai

Kerja (SPMK) dengan Penawaran Harga Pekerjaan (PHP)

rangkap 2.

19. Jika tidak sesuai, maka megembalikan Surat Perjanjian (SP) dan

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ke Customer.

20. Menerima Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) yang tidak sesuai.

21. Menerima Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) revisi ke Marketing.

22. Menerima Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai Kerja

(SPMK) revisi dari Customer.

23. Jika sesuai, maka mengotorisasi Surat Perjanjian (SP)

24. Meng –copy Surat Perjanjian (SP) otorisasi

25. Mengembalikan Surat Perjanjian (SP) otorisasi ke Customer

26. Mengarsip Surat Perjanjian (SP) copy-an

27. Mengirimkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada

Presiden Direktur.

Page 65: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

116

Tabel 3.4 Work Flow Sistem Berjalan (Non Tender)

Presiden Direktur

Menyetujui Perjanjian Kontrak

28. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari bagian

Marketing.

29. Mengotorisasi Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK)

30. Menyerahkan Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK) yang

diotorisasi ke bagian Marketing.

Bagian Marketing

Mengcopy Perintah Mulai Kerja (SPMK)

dan Surat Perjanjian (SP)

31. Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Presiden

Direktur.

32. Mengcopy Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK).

33. Menyerahkan Surat Perjanjian (SP) dan Surat Perintah Mulai

Kerja (SPMK) otorisasi ke Customer.

34. Menyerahkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ke Manager

Operational.

35. Mengarsip Surat Perjanjian (SP) Sign yang di copy.

Selanjutnya sama dengan Workflow Sistem Berjalan (Tender) mulai dari event ke 6

sampai dengan selesai

Page 66: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

117

3.3 Analisis Temuan Hasil Survey

Temuan 1 Perusahaan sudah menggunakan komputer namun belum

memiliki sistem informasi akuntansi yang terintegrasi antar

bagiannya, dan pembuatan laporan dan formulir masih dilakukan

secara manual. (Beberapa formulir sudah menggunakan

Microsoft Excel seperti : Surat Penawaran Lelang Paket

Pekerjaan (SPLPP), Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH),

Purchase Order (PO), Surat Perintah Kerja (SPK), Surat Jalan

(SPK), Bukti Acara Serah Terima Proyek (BASTP), Kwintansi

Bermaterai (KB), dan Laporan Rugi / Laba.

Kriteria Menurut Jones dan Rama (2006, p29), although source

documents have detailed information about each event

(manually), data must be organized and stored in the other ways

in order to provide useful information. Yang diterjemahkan

bahwa walaupun dokumen sumber (manual) memiliki informasi

yang mendetail mengenai setiap event , data harus diorganisir

dan disimpan dengan cara yang lain dengan tujuan menyediakan

informasi yang berguna.

Sebab Perusahaan belum memperhatikan manfaat – manfaat yang dapat

diperoleh dari penerapan aplikasi sistem informasi akuntansi

dalam menjalankannya proses bisnis diperusahaan.

Akibat Lambatnya arus informasi antar bagian dan dapat terjadi

Page 67: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

118

kesalahan informasi.

Rekomendasi Mengembangkan sebuah sistem informasi akuntansi yang

terintegrasi dan digunakan oleh setiap perusahaan untuk

menjalankan proses bisnis.

Temuan 2 Nomor urut pada formulir PHP, SPPH, PO, SPK, Invoice,

Kwitansi, Bukti Kerja, BASTP, serta Faktur Pajak masih ditulis

dengan tangan atau diketik

Kriteria Berdasarkan Mulyadi (2001, p317), untuk menciptakan praktik

yang sehat, formulir dalam perusahaan harus bernomer urut

tercetak.

Sebab Penggunaan dokumen sumber tanpa nomer urut tercetak dimana

dapat memungkinkan suatu transaksi yang dapat dicatat lebih

dari satu kali (ganda).

Akibat Perusahaan sulit menulusuri jika terjadi kesalahan transaksi,

kecurangan dan penyalahgunaan dokumen tersebut.

Rekomendasi Setiap formulir transaksi menggunakan sistem yang secara

otomaatis dapat menampilkan nomer urut yang tercetak pada

dokumen tersebut.

Temuan 3 Tidak adanya Laporan Manajerial yaitu Laporan Pengerjaan

Kontrak dan Laporan Invoice Belum Terbayar, lalu Laporan

Keuangan yaitu Laporan Penerimaan Kas, Jurnal Khusus

Page 68: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

119

Penerimaan Kas, serta Laporan Analisis yaitu The Most Often

Contract Working Report, The Most Often Client Report , dan

The Most Often Place Working Report semua laporan tersebut

yang berkaitan dengan proses sehingga manajemen mengalami

kesulitan dalam pengambilan keputusan.

Criteria Menurut Jones dan Rama (2006, p19), Reports are created and

used as interegated part of business process. Reporting involves

aggregating , summarizing and organizing information about

events, agents, and products or service in a variety of ways.

Yang diterjemahkan bahwa laporan dibuat dan digunakan untuk

melengkapi proses bisnis. Pelaporan melibatkan pengumpulan,

peringkasan, dan pengorganisasian informasi mengenai kejadian,

agen, dan barang atau jasa dalam cara yang berbeda.

Sebab Perusahaan belum memperhatikan manfaat – manfaat yang dapat

diperoleh dari penerapan aplikasi sistem informasi akuntansi

dalam menjalankan proses bisnis di perusahaan.

Akibat Memungkinkan pengambilan keputusan yang lambat dan juga

kurang akurat oleh pihak manajemen perusahaan.

Rekomendasi Membangun suatu aplikasi sistem yang dapat membantu

perusahaan dalam menghasilkan Laporan Manajerial yaitu

Laporan Pengerjaan Kontrak dan Laporan Invoice Belum

Page 69: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

120

Terbayar, lalu Laporan Keuangan yaitu Laporan Penerimaan Kas

dan Jurnal Khusus Penerimaan Kas serta Laporan Analisis yaitu

The Most Often Contract Working Report, The Most Often

Client Report , dan The Most Often Place Working Report yang

berkaitan dengan proses bisnis perusahaan.

Tabel 3.5 Analisis Temuan Hasil Survey

Page 70: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

121

3.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi

Berdasarkan metode pengumpulan data yang penulis lakukan pada PT.

Landay Auvi Perdana (LAP), maka dapat diperoleh pemikiran bahwa informasi-

informasi yang dibutuhkan oleh PT. Landay Auvi Perdana (LAP) adalah sebagai

berikut :

1. Informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran yang dapat dilihat pada

rancangan laporan penerimaan kas dan pengeluaran berdasarkan kontrak yang

telah dibuat dalam aplikasi.

2. Informasi arus kebutuhan dan pengontrolan barang instalasi yang memadai,

untuk mencapai kontrol yang efektif dalam pengerjaan proyek.

3. Informasi mengenai kontrak- kontrak yang sedang dalam pengerjaan maupun

yang telah selesai dikerjakan untuk dapat dilihat pada rancangan laporan kontrak

per periode pada aplikasi yang telah dibuat.

Berdasarkan analisis hasil temuan, maka didapatkan identifikasi informasi

yang dibutuhkan. Dokumen dan laporan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam

Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Landay Auvi Perdana (LAP). Antara lain

sebagai berikut :

Page 71: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

122

Dokumen :

1. Penawaran Harga Pekerjaan (PHP)

Dokumen yang berisikan data client yang terdiri dari nama, alamat, jenis

service. serta terdapat juga deskripsi barang yang terdiri dari kode barang, nama

barang, berat, daya, frekuensi, ukuran, other, satuan barang, harga satuan,

volume, jumlah harga serta total harga. bukan itu saja dalam penawaran harga

pekerjaan juga terdapat deskripsi service yang berisikan kode service, besar fee

dari harga kontrak, harga service, total harga dan total harga pekerjaan.

2. Kontrak

Dokumen berisikan tanggal mulai, tanggal selesai, Nama Klien, alamat

Klien selain itu juga terdapat deskripsi barang yang terdiri dari kode barang,

nama barang, berat, daya, frekuensi, ukuran, lainnya, daya tahan, harga satuan,

volume, jumlah harga. selain itu terdapat deskripsi servis yang terdiri dari

berisikan kode servis, besar biaya dari harga kontrak, harga servis, total harga

dan total harga pekerjaan dan di sertakan otorisasi Klien dan perusahaan.

3. Surat Perintah Kerja (SPK) berisikan.

Dokumen berisikan Nomor SPK, Tanggal SPK, Nama Teknisi, Proyek,

Target waktu pengerjaan, Jenis Servis, Area Instalasi, Unit Barang, Jumlah

barang, dan Detil Barang.

Page 72: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

123

4. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH)

Dokumen berisikan Nomor SPPH, Tanggal SPPH, Nomor FPP, Tanggal

FPP, Tanggal Butuh, Nama Pemasok, Alamat Pemasok, No. Telpon Pemasok,

Nama Barang, Tipe Barang, Volume, Harga Satuan, Total Harga dan di sertakan

otorisasi bagian Purchasing.

5. Formulir Permintaan Pembelian (FPP)

Dokumen berisikan Nomor FPP, Tanggal FPP, Tanggal Butuh, Tujuan,

Sifat Permintaan, Kode Barang, Nama Barang, dan Jumlah Barang.

6. Pemesanan Pembelian (PO)

Dokumen berisikan Nomor PO, Tanggal PO, Nomor SPPH, Nomor SPH,

Tanggal Butuh, Kode Pemasok, Nama Pemasok, Alamat Pemasok, Kontak

Penghubung, Pembayaran, Kode Barang, Nama Barang, Daya, Frekuensi,

Ukuran, Lainnya,Jumlah dan Harga Barang.

7. Formulir Barang Masuk (FBM)

Dokumen berisikan Nomor FBM, Tanggal Penerimaan Barang, Nomor

PO, Nomor Surat Jalan, Kode Pemasok, Nama Pemasok, Alamat Pemasok, Kode

Barang, Nama Barang, daya, Frekuensi, Ukuran, Warna, Lainnya, dan Unit

Masuk.

Page 73: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

124

8. Formulir Barang Keluar (FBK)

Dokumen berisikan Nomor FBK, Tanggal FBK, Nomor SPK, Tanggal

SPK, Tanggal Kerja, Kode Teknisi, Nama Teknisi, Kode Barang, Nama Barang,

Daya, Frekuensi, Warna, Lainnya, dan Unit Keluar.

9. Bukti Pengeluaran Kas (BPK)

Dokumen berisikan Nomor BPK, Tanggal BPK, Nomor PO, Tanggal PO,

No. Faktur, Tanggal Faktur, Kode Pemasok, Nama Pemasok, Alamat Supplier,

Kontak Penghubung, Perihal, Jumlah Tagihan, Jumlah Pembayaran, Tanggal

Pembayaran, Sisa Pembayaran, Jenis Pembayaran, Bank, Nomor Rekening, Atas

Nama, dan Tanggal Transfer.

10. Bukti Acara Serah Terima Barang (BASTP)

Dokumen berisikan Nomor BASTP, Tanggal, Nomor Kontrak Tanggal

Kontrak, Pekerjaan, Tanggal Serah terima, Bulan, Tahun, Pihak Pertama, Pihak

Kedua, Tanggal Serah, Nomor Surat Perjanjian, Tanggal Perjanjian, dan Harga

Pekerjaan.

11. Invoice

Dokumen berisikan Nomor Invoice, Tanggal Faktur, Nomor Kontrak,

Kode Klien, Nama Klien, Alamat, Atas Nama, Pekerjaaan, tanggal Mulai,

Page 74: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

125

Tanggal Selesai, Status Pekerjaan, Tagihan, Terbilang, Kontak Penghubung,

Nomor Rekening, dan Atas Nama.

12. Faktur Pajak (FP)

Dokumen berisikan data- data pada Faktur Pajak Standar.

Laporan terbagi atas 3 yaitu :

1. Laporan atas Manajerial : Laporan Pengerjaan Kontrak

a. Laporan Pengerjaan Kontrak : berisikan informasi tentang data

pengerjaan kontrak yang dikerjakan dalam periode enam bulan.

2. Laporan yang ditujukkan untuk Financial : Laporan Penerimaan Kas ,

Laporan Jurnal Penerimaan Kas dan Laporan Faktur Belum Terbayar.

a. Laporan Penerimaan Kas : Laporan yang berisiskan tentang

penerimaan kas yang berasal dari aktivitas pembayaran dalam periode

enam bulan.

b. Laporan Jurnal Penerimaan Kas : Laporan yang berisiskan tentang

penerimaan kas yang berasal dari aktivitas pembayaran dalam belntuk

jurnal dalam periode enam bulan.

c. Laporan Faktur Belum Terbayar : berisikan tentang informasi

mengenai Faktur yang telah diterbitkan perusahaan namum belum

terbayar oleh Klien dalam periode enam bulan.

Page 75: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALANthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2011-1-00363-ka 3.pdf · Professional CCTV. 2. ... Yang dimulai dari tahap perencanaan rancangan pemasangan

126

3. Laporan Analisis : Laporan Kontrak yang Paling Sering, Laporan Tempat

Pengerjaan yang Paling Sering, dan Laporan Klien yang Paling Sering.

a. Laporan Kontrak yang Paling Sering : Laporan yang berisikan tentang

pengerjaan konrak yang sering dalam periode enam bulan.

b. Laporan Tempat Pengerjaan yang Paling Sering : Laporan yang

berisikan tentang wilayah pengerjaan kontrak yang sering dilakukan

dalam periode satu bulan.

c. Laporan Klien yang Paling Sering : Laporan yang berisikan tentang

Klien yang sering melakukan order pekerjaan dalam periode enam

bulan.