22
9 BAB 2 Landasan Teori 2.1. Manajemen Proyek O’Brien dan Marakas (2009:636) mendefinisikan manajemen proyek sebagai sebuah proses atau kegiatan mengatur keberlangsungan proyek pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan rencana proyek sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dana, dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengertian manajemen proyek menurut PMBOK (Proyek Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso(2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik dalam aktivitas-aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. Menurut Siswanto (2007), dalam manajemen proyek, penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencanaan yang lain, yaitu: a. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain. b. Proses pengendalian (controlling). Manajemen proyek meliputi tiga fase (Heizer dan Render, 2005), yaitu: a. Perencanaan Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, dan organisasi timnya. b. Penjadwalan Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan yang lainnya. c. Pengendalian Perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.

BAB 2 - · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

9

BAB 2

Landasan Teori

2.1. Manajemen Proyek

O’Brien dan Marakas (2009:636) mendefinisikan manajemen proyek

sebagai sebuah proses atau kegiatan mengatur keberlangsungan proyek

pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan rencana proyek sehingga proyek

dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dana, dan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Pengertian manajemen proyek menurut PMBOK (Proyek Management

Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso(2009:3) manajemen proyek adalah

aplikasi pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik dalam aktivitas-aktivitas proyek

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

Menurut Siswanto (2007), dalam manajemen proyek, penentuan waktu

penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting

dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi

perencanaan yang lain, yaitu:

a. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan

sumber daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang

lain.

b. Proses pengendalian (controlling).

Manajemen proyek meliputi tiga fase (Heizer dan Render, 2005), yaitu:

a. Perencanaan

Fase ini mencakup penetapan sasaran, mendefinisikan proyek, dan

organisasi timnya.

b. Penjadwalan

Fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk kegiatan khusus

dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan yang lainnya.

c. Pengendalian

Perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran.

Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser atau

mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu

dan biaya.

Page 2: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

10

Dengan beberapa pengertian tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa

2.1.1. Proyek

Gray, Clifford F. dan Erik W. Larson (2006) yang dialih-bahasakan oleh

Dwi Prabantini (2007,4), menyatakan bahwa proyek merupakan “usaha kompleks,

tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya dan spesifikasi kinerja

yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan”,

Sedangkan Abrar Husen (2011,5), mendefinisikan proyek sebagai

“gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan

modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk

mencapai sasaran dan tujuan”.

Heizer dan Render(2005) menjelaskan bahwa proyek dapat didefinisikan

sebagai sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama.

Dengan beberarapa referensi tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa keberhasilan suatu proyek sangat tergantung pada ketepatan pemilihan

seorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota dalam

organisasi yang terlibat dalam proyek.

2.1.2. Tahapan Dalam Siklus Manajemen Proyek.

Secara umum, siklus hidup proyek (Project Life Cycle) merupakan suatu

metode yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek

direncanakan, dikontrol dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga

tujuan akhir proyek tercapai. Gray, Clifford F. dan Erik W. Larson (2006), yang

dialih-bahasakan oleh Dwi Prabantini (2007,5), menyatakan bahwa siklus hidup

proyek melewati 4 (empat) tahap berurutan, yakni:

a. Tahap Penentuan:

Pada tahap ini menentukan spesifikasi proyek, menetapkan

sasaran proyek, membentuk tim dan menetapkan beberapa

tanggung jawab utama.

Page 3: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

11

b. Tahap Perencanaan:

Keadaan di mana tingkat usaha bertambah, mengembangkan

rencana untuk menentukan proyek apa yang bertahan,kapan

proyek akan dijadwalkan, siapa yang akan memetik manfaat,

tingkat kualitas apa yang harus dijaga dan anggaran apa yang

diperlukan.

c. Tahap Eksekusi:

Di tahap inilah bagian utama dari kerja proyek terjadi, baik fisik,

maupun mental. Produk fisik (misalkan: jembatan, laporan,

program perangkat lunak), waktu, biaya dan ukuran-ukuran

spesifikasi digunakan untuk pengendalian. Apakah proyek dapat

sesuai jadwal, anggaran dan memenuhi spesifikasi, perkiraan

(forecast) apa yang diperlukan di masing-masing ukuran tersebut,

perubahan/revisi apa yang perlu dilakukan.

d. Tahap pengiriman:

Tahap ini mencakup 2 (dua) aktivitas, yakni: mengirim produk

proyek kepada pelanggan dan menyebarkan sumber daya proyek.

Pengiriman proyek dapat mencakup pelatihan pelanggan dan

transferdokumen. Penyebaran biasanya melibatkan penyerahan

perlengkapan/material proyek kepada proyek lain dan menetapkan

berbagai penugasan baru pada anggota tim.

Mereka menambahkan bahwa dalam praktiknya, siklus hidup proyek

digunakan oleh beberapa kelompok proyek untuk menggambarkan timing

tugas-tugas utama yang ada pada proyek.

Page 4: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

12

Di sisi lain, Project Management Institut (PMI) dalam Mingus, Nancy

(2002), yang dialih-bahasakan oleh Tri Wibowo B. S. (2006,12), yang mengakui 5

(lima) kategori aktivitas proyek yang sering disebut sebagai “proses proyek”, yakni:

a. Memulai proyek:

Mencakup kegiatan memulai proyek dan memulai fase-fase lain di dalam

proyek.

b. Perencanaan:

Aktivitas perencanaan mencakup penyusunan rencana proyek, struktur

perincian kerja dan menyusun jadwal. Proses perencanaan mungkin unsur

terpenting di dalam sebuah proyek, karena perencanaan yang tepat dapat

menghemat waktu dalam pelaksanaan proses.

c. Pelaksanaan:

Merupakan aktivitas pelaksanaan kerja aktual. Dalam sistem informasi, ini

mungkin berupa analisis, desain, pengembangan dan pengujian dengan

menggunakan software. Sedangkan dalam konstruksi, ini mungkin berupa

kegiatan pembangunan pondasi, membangun dinding dan meng-install

perlengkapan.

d. Pengendalian atau kontrol:

Mengukur dan memonitor pelaksanaan aktivitas serta membantu manajer

proyek dalam mengevaluasi kemajuan proyek dari segi waktu, biaya dan

mutu.

e. Penyelesaian:

Aktivitas penyelesaian atau penutupan mencakup pengakhiran fase dan

proyek serta mengambil pelajaran penting, yang membantu meningkatkan

efektivitas proyek di masa mendatang.

Page 5: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

13

2.2. Metode Jalur Kritis (Critical Path Method) atau PERT

Menurut, Heizer dan Render, 2011 PERT dan CPM mengikuti enam

langkah dasar seperti berikut:

1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur penguraian kerjanya.

2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitasnya.

3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan

aktivitas.

4. Menetapkan perkiraan waktu dan/ atau biaya setiap aktivitas.

5. Menghitung jalur waktu terpanjang atau jalur kritis melalui jaringan.

6. Menggunakan jaringan untuk membangun perencanaan,

penjadwalan, dan pengendalian proyek.

Penentuan jalur kritis merupakan bagian utama dalam pengendalian proyek.

Aktivitas pada jalur kritis merepresentasikan tugas-tugas yang akan menunda

keseluruhan proyek, kecuali bila mereka dapat diselesaikan secara tepat waktu.

Meskipun PERT dan CPM berbeda pada beberapa hal dalam terminologi dan

konstruksi jaringan tapi keduanya memiliki tujuan yang sama.

Langkah pertama dalam jaringan PERT atau CPM adalah membagi

keseluruhan proyek menjadi aktivitas-aktivitas yang signifikan, sesuai dengan

struktur penguraian kerja. Ada dua pendekatan untuk menggambar jaringan proyek,

yaitu aktivitas pada titik (activity on node-AON) dan aktivitas pada anak panah

(activity on arrow-AOA). Perbedaan mendasar antara AON dan AOA adalah titik

pada diagram AON menunjukkan aktivitas sedangkan titik pada diagram AOA

menunjukkan waktu mulai dan waktu selesainya suatu aktivitas yang disebut

kejadian. Pendekatan AOA terkadang memerlukan tambahan aktivitas dummy

(dummy activities) untuk memperjelas hubungan-hubungannya dan aktivitas ini

mempunyai waktu penyelesaian nol.

Page 6: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

14

Gambar 2.1. Perbandingan Pemakaian Jaringan AON dan AOA

(Sumber Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management, 2011)

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, jalur kristis adalah jalur waktu

terpanjang yang terdapat di seluruh jaringan. Jadi untuk mengetahui seberapa lama

proyek dapat diselesaikan dapat dilakukan dengan analisis jalur kritis (critical path

analysis) pada jaringan. Jalur kritis menghitung dengan dua waktu awal dan akhir

yang berbeda untuk setiap aktivitas seperti berikut:

Mulai Paling Awal (Earliest Start-ES) yaitu waktu paling awal suatu aktivitas

dapat dimulai dengan asumsi semua pendahulunya sudah selesai.

Selesai Paling Awal (Earliest Finish-EF) yaitu waktu paling awal suatu aktivitas

dapat selesai.

Mulai Paling Lambat (Latest Start-LS) yaitu waktu terakhir suatu aktivitas dapat

dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian seluruh proyek.

Selesai Paling Lambat (Latest Finish-LF) yaitu waktu terakhir suatu aktivitas

dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.

Page 7: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

15

Proses yang digunakan untuk menentukan jadwal waktu setiap aktivitas

adalah two-pass yang terdiri dari forward pass (ES dan EF) dan backward pass (LS

dan LF). Forward pass dan backward pass menggunakan notasi untuk menunjukkan

jadwal-jadwal aktivitas pada jaringan proyek dengan jelas ditunjukkan pada gambar

2.5. (Heizer dan Render, 2011).

Gambar 2.2. Notasi Pada Titik untuk Forward dan Backward Pass

(Sumber Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management, 2011)

Aturan Waktu Mulai Paling Awal adalah sebelum suatu aktivitas dapat

dimulai, semua pendahulu langsungnya harus diselesaikan. Jika suatu aktivitas hanya

mempunyai satu pendahulu langsung maka ES-nya sama dengan EF dari

pendahulunya. Jika suatu aktivitas mempunyai beberapa pendahulu langsung maka

ES-nya adalah nilai maksimum dari semua EF pendahulunya, yaitu:

ES = Max {EF semua pendahulu langsung} (2.2)

Aturan Waktu Selesai Paling Awal adalah waktu selesai paling awal (EF)

dari suatu aktivitas jumlah dari waktu mulai paling awal (ES) dan waktu aktivitas itu

sendiri, yaitu:

EF = ES + Waktu aktivitas (2.3)

Aturan Waktu Selesai Paling Lambat adalah sebelum suatu aktivitas dapat

dimulai, semua pendahulu langsungnya harus diselesaikan. Jika suatu aktivitas hanya

pendahulu langsung dari satu aktivitas maka LF-nya sama dengan LS dari aktivitas

Page 8: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

16

yang secara langsung mengikutinya. Jika suatu aktivitas adalah pendahulu langsung

dari lebih dari satu aktivitas maka LF adalah nilai minimum dari seluruh nilai LS dari

aktivitas-aktivitas yang secara langsung mengikutinya, yaitu:

LF = Min {LS dari seluruh aktivitas yang langsung mengikutinya} (2.4)

Aturan Waktu Mulai Paling Lambat adalah waktu mulai paling lambat (LS)

dari suatu aktivitas adalah selisih dari waktu selesai paling lambat (LF) dan waktu

aktivitasnya, yaitu:

LS = LF – Waktu aktivitas (2.5)

Setelah menghitung waktu paling awal dan waktu paling lambat dari semua

aktivitas, maka menemukan jumlah waktu longgar (slack time) atau waktu bebas

yang dimiliki setiap aktivitas menjadi mudah. Slack adalah waktu luang yang

dimiliki oleh sebuah aktivitas untuk dapat diundur pelaksanaannya tanpa

menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. Secara matematis dapat

ditulis sebagai berikut:

Slack = LS – ES atau LF – EF (2.6)

Aktivitas dengan slack = 0 disebut sebagai aktivitas kritis (critical activity)

dan berada pada jalur kritis. Jalur kristis (critical path) adalah jalur yang tidak

terputus melalui jaringan proyek yang mulai pada aktivitas pertama proyek, berhenti

pada aktivitas terakhir proyek, dan hanya terdiri dari aktivitas-aktivitas kritis

(aktivitas yang tidak mempunyai waktu longgar).

Dalam mengenali semua waktu paling awal dan paling lambat serta jalur

kritis terkait, waktu penyelesaian suatu aktivitas memiliki variasi yang banyak dan

bergantung pada faktor-faktor tertentu. Hal ini berarti kita tidak dapat mengabaikan

pengaruh variabilitas waktu aktivitas saat melakukan penjadwalan proyek, maka kita

dapat mengatasinya dengan PERT.

Menurut Heizer dan Render (2011), PERT memakai pendekatan yang

menganggap bahwa kurun waktu aktivitas tergantung pada banyak faktor dan variasi,

sehingga lebih baik perkiraan diberi rentang (range). PERT memakai 24 distribusi

probabilitas berdasarkan tiga perkiraan waktu (three times estimates) untuk masing-

masing aktivitas, yaitu:

Page 9: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

17

a = waktu optimistis (optimistic time)

Waktu tersingkat untuk menyelesaikan aktivitas bila segala sesuatunya berjalan

mulus sesuai rencana. Waktu demikian diungguli hanya sekali dalam seratus kali bila

aktivitas tersebut dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.

m = waktu realistis (most likely time)

Waktu yang paling sering terjadi atau realistis dibanding dengan yang lain bila

aktivitas dilakukan berulang-ulang dengan kondisi yang hampir sama.

b = waktu pesimistis (pessimistic time)

waktu yang paling lama untuk menyelesaikan aktivitas, yaitu bila segala sesuatunya

serba tidak baik atau tidak diharapkan. Waktu demikian dilampaui hanya sekali

dalam seratus kali, bila aktivitas tersebut dilakukan berulang-ulang dengan kondisi

yang hampir sama.

Metode PERT menggunakan teori probabilitas untuk mengkaji dan

mengukur ketidakpastian serta mencoba menjelaskan secara kuantitatif. Teori

probabilitas dengan kurva distribusinya akan menjelaskan arti tiga angka tersebut

yang merupakan range time ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Kurva Distribusi Asimetris (Beta) dengan a, m, dan b

(Sumber Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management, 2011)

Page 10: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

18

Menurut, Wahyu Winarno, 2008, terdapat beberapa fungsi untuk

melakukan analisis dalam CPM dan PERT, di antaranya adalah :

1. Menganalisis jalur kritis (bisa lebih dari satu).

2. Menganalisis kegiatan yang saling mengganggu bertabrakan.

3. Menganalisis biaya.

4. Menampilkan diagram gantt.

CPM dan PERT memiliki asumsi-asumsi yang sama. Berikut ini adalah

beberapa asumsi-asumsi yang ada di CPM dan PERT:

a. Proyek terdiri atas aktivitas-aktivitas yang terdefinisi dengan jelas.

b. Setiap aktivitas bisa dimulai dan diakhiri tanpa tercampur dengan

aktivitas lain.

c. Setiap aktivitas terkait dengan urutan-urutan pelaksanaan satu sama

lain

Sasaran utama analisis CPM/PERT adalah menentukan waktu terpendek

yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek atau menentukan waktu yang

diperlukan untuk suatu critical path, yaitu jalur waktu terlama. Kegiatan-kegiatan

yang dilewati critical path dinamakan kegiatan kritis. Keterlambatan penyelesaian

salah satu kegiatan ini akan menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek,

karena itu kegiatan-kegiatan kritis perlu diawasi secara serius. Jika pengambil

keputusan bermaksud mempercepat penyelesaian proyek, maka ia perlu

memperpendek satu atau beberapa waktu kegiatan kritis.

Menurut Nugroho (2007) Kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen

proyek dan hubungan ketergantungan antara satu dengan yang lain disajikan dengan

menggunakan tanda-tanda. Dikenal dua macam jaringan kerja sebaga berikut:

1. Kegiatan pada anak panah, atau activity on arrow (AOA). Disini

kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan dua

lingkaran yang mewakili dua peristiwa. Ekor anak panah merupakan

awal dan ujungnya sebagai akhir kegiatan. Nama dan kurun waktu

kegiatan berturut-turut ditulis di atas dan di bawah anak panah.

Page 11: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

19

2. Kegiatan ditulis di dalam kotak atau lingkaran, yang disebut activity on

node (AON). Anak panah hanya menjelaskan hubungan ketergantungan di

antara kegiatan-kegiatan.

Contoh jaringan kerja dapat dilihat pada gambar 2.4:

Gambar 2.4. Jaringan Kerja Suatu Kegiatan

Sumber: Nugroho (2007)

Menurut Nugroho (2007), Adapun logika kebergantungan kegiatan-

kegiatan itu dinyatakan sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat

dimulai,maka hubungan antara kedua kegiatan tersebut dapat dilihat

pada gambar 2.5

Gambar 2.5. Kegiatan A Merupakan Pendahulu Kegiatan B

2. Jika kegiatan C, D dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai,

maka dapa t dilihat pada gambar 2.6

Gambar 2.6. Kegiatan C, D, dan E Merupakan Pendahulu Kegiatan F

Page 12: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

20

3. Jika kegiatan G dan H harus dimulai sebelum kegiatan I dan J maka dapat

di lihat pada gambar 2.7

Gambar 2.7. Kegiatan G dan H Merupakan Pendahulu Kegiatan I dan J

4. Jika kegiatan Kdan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai,

tetapi N sudah dapat dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka dapat di

lihat pada gambar 2.8

Gambar 2.8. Kegiatan L Merupakan Pendahulu Kegiatan M dan N

Fungsi dummy di atas adalah memindahkan seketika itu juga (sesuai dengan arah

panah) keterangan tentang selesainya kegiatan L dari lingkungan kejadian no.4

ke lingkungan kejadian no.5.

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita tidak boleh menggambarkan seperti pada gambar 2.9

Gambar 2.9. Gambar yang Salah Hilangkan Kegiatan P, Q, dan R Mulai dan

Selesai Pada Kejadian yang Sama

Page 13: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

21

Untuk membedakan ketiga kegiatan itu, maka masing-masing harus digambarkan

dummy seperti pada gambar 2.10

atau

Gambar 2.10. Dummy

Kegiatan P=(31,32) P=(32,34)

Q=(31,34) atau Q=(31,34)

R=(31,33) R=(33,34)

Dalam hal ini tidak menjadi soal dimana saja diletakkannya dummy tersebut, pada

permulaan atau pun pada akhir kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Nugroho (2007), Dalarn melakukan perhitungan penentuan waktu

ini digunakan tiga buah asumsi dasar, yaitusebagai berikut:

a. Proyek hanya memiliki satu initial event dan satu terminal event.

b. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-no!

c. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah TL= TE untuk

event ini. Untuk melakukan perhitungan maju dan perhitungan mundur

ini, Jingkaran kejadian (event) dibuat seperti gambar 2.11.

Page 14: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

22

Gambar 2.11 Lingkaran Kejadian

Keterangan :

D : ruang untuk nomor event

EF : Earliest Finish

LS : Latest Start

TF : Total Float

FF : Free Float

D : Durasi kegiatan

Menurut Nugroho (2007), Jika akan menggunakan persamaan TF=LS-ES,

maka total float kegiatan (i,j) adalah TF<Ul=LS(ij) -ES(ij)o Dari perhitungan mundur

diketahui bahwa LS(ij)=TL(ij)-t(ij) , sedangkan dari perhitungan maju ES(ij)=TE(i)0,

Maka F(ij)=TLGJ-t(ij)-TE(i)o Jika menggunakan persamaanTF=LF-EF, maka total float

kegiatan (i,j) adalah TF(i,j)=LF(i,j)-EF(i,j)0 Dari perhitungan maju diketahui

bahwa EF(ij)= TE(ij)+t(ij), sedangkan dari perhitungan mundur LF(ij)=

TL(ij),makaTF(ij)= TLm-TE(i)-T(ij )o

Menurut, Kerzner : 2009, hubungan antar aktivitas proyek dapat dinyatakan

dengan finish to start, start to start, finish to finish, start to finish, dengan lag dapat

dilihat pada Gambar 2.12

Page 15: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

23

Gambar 2.12. Hubungan Antar Aktivitas (Kerzner, 2009)

Sumber : Kerzner, 2009

Dari Gambar 2.12, menunjukkan contoh hubungan antara 2 aktivitas, yaitu aktivitas

A dan aktivitas B scbagai berikut :

a. Finish to start (FS)

Hubungan finish to start antara aktivitas A dan B adalah hubungan aktivitas dimana

aktivitas B dapat dimulai setelah aktivitas A selesai dikerjakan.

b. Start to start (SS)

Hubungan start to start antara aktivitas A dan B adalah hubungan aktivitas dimana

ketika aktivitas A dimulai maka aktivitas B juga dapat dimulai.

c. Finish to .finish (FF)

Hubungan finish to finish antara aktivitas A dan B adalah hubungan aktivitas dimana

aktivitas A dan aktivitas B selesai pada waktu yang sama.

d. Start to Finish (SF)

Hubungan start to finish antara aktivitas A dan B adalah hubungan aktivitas dimana

ketika aktivitas A dimulai maka aktivitas B sudah selesai.

e. Lag

Lag adalah jumlah waktu diantara mulai atau selesainya aktivitas A dengan mulai

atau selesainya aktivitas B. yang dapat bernilai positif atau negatif.

Page 16: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

24

2.2.1 Persyaratan Urutan Pekerjaan

Langkah-langkah dalam perencanaan proyek menggunakan metode CPM :

1. Tentukan rincian kegiatan.

Dari rincian kegiatan yang harus dilakukan dalam sebuah proyek, tambahkan

informasi durasi dan identifikasikan prasyarat kegiatan sebelumnya yang

harus terselesaikan terlebih dahulu.

2. Tentukan urutan kegiatan dan gambarkan dalam bentuk jaringan.

Beberapa kegiatan akan dapat dimulai dengan sangat tergantung pada

penyelesaian kegiatan lain. Relasi antar kegiatan ini harus diidentifikasi dan

digambarkan secara berurutan dalam bentuk titik dan busur.

3. Susun perkiraan waktu penyelesaian untuk masing-masing kegiatan.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap kegiatan dapat

diestimasi dengan menggunakan pengalaman masa lalu atau perkiraan dari

para praktisi. CPM tidak memperhitungkan variasi waktu penyelesaian,

sehingga hanya satu perkiraan yang akan digunakan untuk memperkirakan

waktu setiap kegiatan.

4. Identifikasi jalur kritis (jalan terpanjang melalui jaringan).

Jalur kritis adalah jalur yang memiliki durasi terpanjang yang melalui

jaringan. Arti penting dari jalur kritis adalah bahwa jika kegiatan yang

terletak pada jalur kritis tersebut tertunda, maka waktu penyelesaian proyek

secara keseluruhan otomatis juga akan tertunda.

Pada jalur selain jalur kritis, akan ditemui waktu longgar/waktu toleransi

(slack time) yaitu sejumlah waktu sebuah kegiatan dapat ditunda tanpa

menunda penyelesaian proyek secara keseluruhan.

5. Update Diagram CPM.

Pada saat proyek berlangsung, waktu penyelesaian kegiatan dapat diperbarui

sesuai dengan diperolehnya informasi dan asumsi baru. Sebuah jalur kritis

baru mungkin akan muncul, dan perubahan bentuk jaringan sangat mungkin

harus dilakukan.

Keterbatasan CPM adalah digunakannya satu angka perkiraan waktu

penyelesaian bagi setiap kegiatan. Jika memang dibutuhkan perencanaan proyek

yang lebih kompleks, metode PERT dengan tiga varian waktu perkiraan akan dapat

memberikan aternatif perkiraan waktu penyelesaian proyek yang lebih terbuka.

Page 17: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

25

Pertimbangan suatu pekerjaan dilakukan pengurutan adalah karena

berbagai kegiatan tidak dapat dimulai sebelum kegiatan-kegiatan lain diselesaikan,

dan mungkin ada kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dan

atau tidak saling bergantung. Konsep waktu dalam jaringan kerja dapat didefinisikan

sebagai berikut :

1. ES (Earliest Start Time) adalah waktu paling awal (tercepat) suatukegiatan

dapat dimulai dengan memperhatikan waktu kegiatan yangdiharapkan dan

persyaratan urutan pengerjaan.

2. LS (Latest Start Time) adalah waktu yang paling lambat untuk dapat

memenuhi suatu kegiatan tanpa penundaan keseluruhan proyek.

3. EF (Earliest Finish Time) adalah waktu paling awal suatu kegiatan dapat

diselesaikan, atau sama dengan ES + waktu kegiatan yang diharapkan.

4. LF (Latest Finish Time) adalah waktu paling lambat untuk dapat

menyelesaikan suatu kegiatan tanpa menunda dan penyelesaian proyek secara

keseluruhan, atau sama dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan.

Diagram jaringan kerja node (lingkaran) yang merupakan lambang dari suatu event

dibagi atas tiga bagian dengan fungsi masing-masing. Berikut ini adalah tiga bagian

dari diagram jaringan kerja node (lingkaran).

Keterangan:

a = Ruang untuk nomor event

b = Ruang untuk waktu paling cepat suatu kegiatan dapat diselesaikan (EF)

c = Ruang untuk waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu

kegiatan tanpa penundaan atau LF (Purnomo, 2004).

a

b c

Page 18: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

26

2.2.2. Pengertian Jalur Kritis dan Dummy

Jalur kritis adalah serangkaian aktivitas yang saling berurutan dari awal

hingga akhir proyek yang jika salah satu atau lebih aktivitas terlambat, akan

menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung (Edwin Badrusomad (2007, hal:

1). Jalur kritis mempunyai tiga ciri-ciri khusus, ketiga ciri-ciri tersebut bisa dijadikan

acuan untuk mengetahui jaringan kerja. Berikut ini adalah ciri-ciri dari jalus keritis :

1. Jalur yang memakan waktu terpanjang dalam suatu proses

2. Jalur dengan tegangan waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan

dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.

3. Tidak adanya tegangan waktu tersebut yang merupakan sifat kritis

darijalur kritis.

Dummy adalah aktivitas yang tidak mempunyai waktu pelaksanaan dan hanya

diperlukan untuk menunjukan kegiatan dengan aktivitas pendahulu. Dummy

diperlukan untuk menggambarkan adannya hubungan diantara kegiatan. Mengingan

dummy merupakan kegiatan semu maka lama kegiatan dummy adalah nol. Dummy

terdiri dari dua macam yaitu (http://ainul.gunadarma.ac.id):

1. Gramatical Dummy

Gramatica dummy diperlukan untuk menghindari kekacauan penyebutan

suatu kegiatan apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang berasal dari

peristiwa yang sama (misalnya i) dan berakhir pada suatu peristiwa yang

sama pula (misalnya j). Gramatical dummy akan memudahkan komputer

untuk membedakan kegiatan satu dengan yang lain.

2. Logical Dummy

Logical dummy digunakan untuk memperjelaskan hubungan antara kegiatan.

2.3. Crashing Program

Menurut Gould (2000), crashing program adalah suatu metode yang

digunakan untuk percepatan proses suatu kegiatan atau beberapa kegiatan

dari keseluruhan proyek. Dengan menambahkan pekerja atau peralatan atau

jam kerja, durasi suatu kegiatan dapat diperpendek, dan jika merupakan

Page 19: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

27

lintasan kritis, maka akan memperpendek proyek secara keseluruhan.

Menurut Gould (2000), kegiatan dicrash untuk beberapa alasan:

1. Suatu kegiatan mungkin memerlukan penyelesaian dengan spesifik

tanggal untuk alasan kontraktual.

2. Beberapa kegiatan dapat diselesaikan lebih ekonomi selama waktu

tertentu pada tahun tersebut, mendorong percepatan kegiatan.

3. Biaya untuk mempercepat suatu kegiatan mungkin akan lebih

mahal dibandingkan biaya yang sedang berjalan.

Sewaktu suatu kegiatan tersebut dipercepat maka biaya langsung untuk

kegiatan tersebut akan meningkat. Biaya langsung seperti biaya pekerja, material,

dan peralatan yang berkaitan langsung dengan pemasangan atau konstruksi proyek.

Crashing menyebabkan biaya tidak langsung meningkat karena ketidakefisienan oleh

percepatan kerja lebih cepat dari rata-rata normal.

Percepatan proyek dapat menghasilkan tarnbahan bonus dapat mencegah

pembayaran kerusakan kepemilik, atau dapat menghemat tarnbahan biaya tidak

langsung. Jumlah bonus yang akan diterima sebaiknya diterangkan di dalarn kontrak.

Biaya tidak langsung dibagi menjadi yaitu kondisi umum dan biaya kantor. Biaya

proyek dapat ditelusuri dari beberapa kategori berikut:

� Organisasi dan personil: Pengawas, arsitek, penjaga, dan orang-orang lain

yang berdedikasi untuk menjaga dan mengefisienkan keputusan di lapangan.

� Perlengkapan dan pelayanan: Kantor, fasilitas sanitary, telepon, signage,

pagar.

� Perakitan: Peralatan pengangkut, tangga dan scaffolding, elevator, pintu

sementara. Biaya dari beberapa peralatan diberikan kepekerjaan sehingga

merupakan keuntungan dari seluruh personil lapangan, subkontraktor, dan

manajemen. Peralatan ini tidak seharusnya dibayar oleh individual

kontraktor.

� Biaya kantor: Biaya cetak atau perlengkapan yang digunakan oleh kantor atau

pekerja butuh didukung oleh tim manajemen proyek.

� Legal dan asuransi: Biaya dari bon, asuransi, dan hak gadai dibutuhkanagar

proyek dapat dimasukkan dalam biaya kondisi umum.

� Kebersihan: Biaya termasuk kebersihan setiap hari, tempat sampah, dan

pembersihan akhir setelah proyek selesai harus dibayar dan termasukdalam

Page 20: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

28

kondisi umum.

Langkah pertama dalam menentukan durasi optimum untuk suatu proyek

adalah mempersiapkan jadwal jaringan dan perkiraan untuk proyek. Jadwal dan

perkiraan menjelaskan biaya normal proyek. Biaya normal ditentukan oleh perkiraan,

dimana ditelusuri dari kegiatan.

Biaya tersebut menjelaskan biaya langsung untuk proyek; menggabungkan

biaya langsung dengan biaya tidak langsung yang di bentuk dari total biaya untuk

proyek. Jika, dalam suatu jaringan terdapat satu lintasan kritis maka hanya satu

kegiatan yang harus diperpendek. Dan jika terdapat lebih dari satu lintasan kritis,

maka lebih dari satu kegiatan akan dicrash.

Walaupun jelas menguntungkan untuk mengoptimasi durasi proyek dalam

basis biaya, tetapi bukan langkah rutin dalam perencanaan proyek. Penyatuan jadwal

dan informasi perkiraan tidak dapat mudah dihubungkan sejak unit kegiatan tidak

sama. Dan juga tidak biasanya menghitung biaya crash untuk setiap kegiatan

kemudian dianalisis dan dibandingkan biaya crash dengan biaya tidak langsung.

Permasalahannya adalah suatu proyek dicrash beberapa lintasan kritis terbentuk, dan

ketika lebih lintasan kritis muncul, semakin besar resiko keterlambatan dalam

penyelesaian proyek. Proses penentuan durasi optimum untuk suatu proyek adalah

langkah penting dalam perencanaan proyek. Waktu penyesuaian dan uang dapat

disimpan dengan analisa biaya yang baik dari proyek dan menjalankan proyek

dengan biaya paling efektif.

2.4 Persamaan dan Perbedaan PERT dan CPM

CPM (critical path method) dan PERT (program evaluation review

technique) keduanya merupakan teknik yang terdapat didalam network planning.

Kedua teknik tersebut dapat digunakan dalam penyelenggaraan proyek ataupun

produksi, dimana penggunaannya disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Terdapat

persamaan dan perbedaan yang mendasar diantara CPM (critical path method) dan

PERT (program evaluation review technique). Menurut Eddy Herjanto (2004:339),

persamaan dan perbedaan kedua teknik tersebut adalah:

Page 21: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

29

• Persamaan CPM dan PERT

o Sama-sama merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam

menentukan perencanaan, pengendalian dan pengawasan proyek.

o Keduanya menggambarkan kegiatan-kegiatan dari suatu proyek dalam

suatu jaringan kerja.

o Keduanya dapat dilakukan berbagai analisis untuk membantu manajer

dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan waktu, biaya,

atau penggunaan sumber daya.

• Perbedaan PERT dan CPM o CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan,

sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu yaitu waktu paling

optimis, waktu paling tepat dan waktu pesimis.

o CPM menganggap proyel terdiri dari kegiatan-kegiatan yang

membentuk satu atau beberapa lintasan, sedangkan PERT

menganggap proyek terdiri dari peristiwa yang susul menyusul.

o CPM menggunakan pendekatan yang menggunakan anak panah

sebagai representasi dari kegiatan, sedangkan PERT menggunakan

pendekatan lingkaran atau node sebagai simbol kegiatan.

2.5 Perbedaan Efektifitas dan Efisiensi

Dalam bukunya Pengantar Manajemen mengemukakan bahwa efektivitas

berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektivitas berarti kemampuan untuk

memilih sasaran yang tepat. Manajer yang efektif adalah manajer yang memilih

pekerjaan yang benar untuk dijalankan. (Siswanto 2007:55)

Efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan

sebuah kegiatan atau aktivitas dengan sumber daya (input) yang digunakan. Suatu

organisasi, program atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan

output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu

menghasilkan output sebesar-besarnya. (Deddi dan Ayuningtyas, 2010:161)

Page 22: BAB 2 -   · PDF fileseorang pemimpin proyek dan kerja keras serta dedikasi seluruh anggota ... metode yang digunakan untuk menggambarkan ... membangun dinding dan meng

30

2.6 Kerangka Pemikiran

PT. Raja Kreasindo Utama

Proyek Pembangunan pada PT. Hardtop Plastic

Indonesia

Perencanaan Proyek Penjadwalan Penetapan work breakdown System

Analisis Proyek

Pengaplikasian Metode PERT dan CPM

Hasil Evaluasi dari Proyek

Rekomendasi ke perusahaan