30
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponen- komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi dalam suatu organisasi. Sistem informasi menurut Whitten (2001, p12) adalah bagaimana organisasi mengubah dan mengatur data yang ada untuk menghasilkan informasi yang berguna, untuk mendukung organisasi dan pekerjanya, pelanggan, supplier, dan partners. Sistem informasi menurut O’Brien (2003, p10) adalah kombinasi sumber daya - sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi pada suatu organisasi. 2.1.2 Teknologi Informasi Menurut Williams and Sawyer (2005, p3) teknologi informasi adalah ketentuan umum yang menggambarkan tiap teknologi yang membantu untuk memproduksi, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau

BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

  • Upload
    ngolien

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponen-

komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung

pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi dalam suatu

organisasi.

Sistem informasi menurut Whitten (2001, p12) adalah bagaimana

organisasi mengubah dan mengatur data yang ada untuk menghasilkan informasi

yang berguna, untuk mendukung organisasi dan pekerjanya, pelanggan, supplier,

dan partners.

Sistem informasi menurut O’Brien (2003, p10) adalah kombinasi sumber

daya - sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti

lunak, jaringan komputer, dan data yang mengumpulkan, mengubah, dan

mendistribusikan informasi pada suatu organisasi.

2.1.2 Teknologi Informasi

Menurut Williams and Sawyer (2005, p3) teknologi informasi adalah

ketentuan umum yang menggambarkan tiap teknologi yang membantu untuk

memproduksi, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

7

menyebarkan informasi. TI menggabungkan komputerisasi dengan komunikasi

kecepatan tinggi menghubungkan data, suara, dan video yang dibawa. Contoh

dari teknologi informasi termasuk komputer personal tetapi juga bentuk baru dari

telepon, televisi, alat-alat, dan berbagai alat handheld.

2.1.3 Investasi Teknologi Informasi

Investasi TI merupakan keputusan yang diambil oleh organisasi untuk

meningkatkan sumber daya dari pengeluaran biaya yang nyata dari TI dengan

harapan manfaat dari pengeluaran tersebut bertemu / mencapai nilai dari apa

yang diharapkan.

Investasi TI meliputi hardware, software, jaringan, brainware dan

fasilitas.

Hardware adalah semua mesin dan peralatan dalam sistem komputer. Contoh

: PC, mouse, keyboard, dan sebagainya.

Software adalah instruksi elektronik step-by-step yang memberitahukan

perangkat keras komputer apa bagaimana melakukan sebuah tugas. Contoh :

operating system, utility software, dan application software.

Network/jaringan adalah sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan

dua atau lebih komputer; internet adalah jaringan terbesar. Contoh : LAN,

WAN, dan MAN.

Brainware adalah pemakai komputer atau orang yang mengoperasikan

komputer (user), karena secanggih apapun komputer jika tidak ada orang

mengoperasikannya (user) maka komputer tersebut tidak dapat digunakan.

Contoh : operator, programmer, sistem analis, database administrator.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

8

Fasilitas. Contoh fasilitas adalah ruangan, AC dan lain sebagainya

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Information Economics

Menurut Parker (1988, p101), information economics adalah sebuah

metode untuk mengevaluasi investasi teknologi informasi dalam sebuah

perusahaan dan untuk mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit)

pada proyek-proyek TI yang hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat

pada perusahaan.

Menurut Parker (1988, p102) terdapat tiga komponen utama untuk

menghitung score suatu proyek investasi, yaitu:

1. Perhitungan ROI.

2. Penilaian pada Business Domain.

3. Penilaian pada Technology Domain.

Gambar 2.1 Faktor untuk Mengkomputerisasi Skor Proyek

Weight simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan

ketiga lembar kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada lima variabel yang

dipertimbangkan menurut Parker (1988, p102). Di dalam bukunya dia

mempertimbangkan dalam kalkulasi simple ROI, yaitu traditional cost benefit,

value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation valuation.

Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan keempat faktor

Weighted Weighted Weighted PROJECTSimple + Business + Technology = SCOREROI Domain Domain(Quantification) (Assessment) (Assessment)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

9

lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang diimplementasikan.

Gambar 2.2 memperlihatkan bagaimana hubungan antara kelima variabel dalam

kalkulasi simple ROI.

Gambar 2.2 Teknik Information Economics untuk Menghitung Simple ROI

Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat

variabel yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa

lembar kuisioner maupun tanya jawab langsung. Variabel-variabel tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Category Business Domain Technology Domain

Strategic Value

Strategic Match Competitive Advantage Competitive Response Management Information

Strategic IS Architecture

Organizational Risk and Uncertainty

Project or Organization Risk

Definitional uncertainty

Technical uncertainty

IS infrastructure Risk

Tabel 2.1 Variabel-variabel Domain Bisnis dan Teknologi

2.2.2 Nilai (Value)

Menurut Parker (1988, p64), Nilai didasarkan pada keuntungan dari

persaingan yang dicerminkan dalam kinerja masa sekarang dan masa yang akan

datang. Nilai (value) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori yang

terdiri dari Return On Investment (ROI), Strategic Match, Competitive

Cost Benefit + Value + Value + Value + Innovation = Input Simple ROILinking Accleration Restructuring Valuation

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

10

Advantage, Management Information Support, Competitive Respons, dan

Strategic IS Architecture.

2.2.3 Biaya (Cost)

Menurut Parker (1988, p90), Biaya merupakan sebuah pengukuran atas

sejumlah sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk. Biaya

dinyatakan berdasarkan ukuran (jenis) mata uang misalnya rupiah. Dalam

Information Economics, terdapat dua macam biaya, yaitu biaya pengembangan

dan biaya berjalan. Biaya pemeliharaan termasuk dalam biaya berjalan.

2.2.4 Manfaat (Benefit)

Menurut Remenyi (1995, p40), manfaat teknologi informasi adalah suatu

keuntungan yang diperoleh perusahaan yang bersedia untuk membayar atas

penggunaan TI tersebut.

Benefit atau manfaat memiliki banyak arti yang dapat dihubungkan dalam

berbagai bidang, tapi dalam Information Economics manfaat dipandang secara

ekonomis baik yang tangible maupun intangible.

Menurut Parker (1988, p92), terdapat tiga jenis manfaat, yaitu:

1. Tangible benefit, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan

secara keuangan (lebih mengarah kepada bisnis).

2. Quasi tangible, merupakan keuntungan yang mengacu pada peningkatan

efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

3. Intangible benefit, merupakan keuntungan yang mengacu pada efektivitas

proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

11

Sedangkan menurut Remenyi (1995, p42), mengelompokkan lebih lanjut

kedua jenis manfaat tersebut dalam IT benefit metrics. Pengelompokkan tersebut

mengembangkan dua jenis manfaat menjadi empat jenis manfaat :

1. Tangible Measureable merupakan manfaat yang membawa dampak langsung

terhadap keuntungan perusahaan dan efek tersebut dapat diukur secara

objektif. Contohnya : pengurangan biaya dan peningkatan keuntungan.

2. Tangible Unmeasureable, merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk dapat diukur

secara langsung. Contohnya : informasi yang lebih baik dan resiko yang lebih

rendah serta peningkatan keamanan.

3. Intangible Measureable, merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi

dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan

perusahaan, misalnya : peningkatan kepuasan konsumen atau karyawan,

penyampaian informasi yang lebih cepat.

4. Intangible Unmeasureable, merupakan manfaat yang sulit diukur tetapi

dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan

perusahaan, contohnya : persepsi konsumen dan calon karyawan terhadap

produk perusahaan, perubahan pasar.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa manfaat

tangible measureable dikategorikan sebagai manfaat tangible, manfaat tangible

unmeasureable dan intangible measureable dikategorikan manfaat quasi-

tangible, dan manfaat intangible unmeasureable dikategorikan sebagai manfaat

intangible.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

12

Untuk biaya pada quasi-intangible berkemungkinan mempunyai

beberapa elemen manfaat yang bisa diukur langsung, tetapi untuk biaya pada

intangible hanya mempunyai nilai yang dapat diukur secara tidak langsung.

Biaya-biaya yang akan dihitung dengan menggunakan lembar kerja biaya

pengembangan dan lembar kerja biaya yang berjalan. Sedangkan manfaat akan

dihitung dengan menggunakan teknik-teknik Value Linking, Value Acceleration,

Value Restructuring, dan Value Innovation.

2.2.4.1 Tangible Benefit

1. Cost Benefit Analysis (CBA)

Menurut Remenyi (2001, p296) CBA didefinisikan sebagai “The process

of comparing the various costs associated with an investment with the benefits

and profits that it returns”. Definisi CBA di atas diterjemahkan sebagai proses

yang membandingkan bermacam-macam biaya yang berhubungan dengan

investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan.

Menurut Parker (1988, p90) CBA merupakan teknik yang paling umum

yang dgunakan dalam melakukan perhitungan finansial dari suatu proyek. Dalam

CBA perhitungan yang dilakukan terhadap biaya pengembangan proyek (seperti

biaya hardware, biaya software, biaya training, dan lain-lain), biaya berjalan dan

penghematan atau pengurangan biaya yang mungkin terjadi.

2.2.4.2 Quasi-Tangible Benefit

1. Value Linking dan Value Acceleration

Parker (1988, p111) menyatakan bahwa “Value linking is used to

evaluate financially the combain effects of improving perfomance of a function

and any consequential results from a separate function”. Definisi di atas

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

13

diterjemahkan sebagai berikut : Value linking digunakan untuk mengevaluasi

secara finansial efek dari perubahan performa sebuah fungsi atau proses atau

pengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Nilai tersebut tidak

tergantung oleh waktu.

Menurut Ward (2002, p424) Value Acceleration sebagai “A value which

consider time dependence of benefit and cost in other departments of system

improvements”. Definisi value acceleration di atas diterjemahkan sebagai nilai

yang sangat bergantung pada satuan waktu untuk pengukuran biaya dan manfaat

pada departemen-departemen lain karena adanya perubahan dan pengembangan

sistem.

2. Value Restructuring

Parker (1988, p111) menyatakan bahwa “Value restructuring ties the

effects of information technology to result measured through increased

productivity it assesses the movement of job activity from lower value function to

higher value function”. Value restructuring merupakan suatu teknik yang

digunakan untuk mengukur nilai suatu peningkatan produktivitas sebagai

pengaruh akibat terjadinya restrukturisasi atau perubahan fungsi suatu pekerjaan

atau fungsi suatu departemen sebagai dampak penerapan suatu TI. Contoh :

berkurangnya pekerjaan yang bersifat operasional.

3. Innovation Valuation

Parker (1988, p134) menyatakan bahwa “Innovation creates new

functions within the business domain, it changes the way the enterprise conducts

its business”. Inovasi menghasilkan fungsi baru yang dapat mengubah cara suatu

perusahaan dalam melakukan bisnis. Inovasi dalam pemakaian TI menyediakan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

14

wahana untuk melakukan perubahan terhadap strategi bisnis, produk dan jasa

bisnis inti. Teknik innovation valuation lebih berfokus pada organisasi

dibandingkan kepada biaya dan resiko teknologi. Teknik ini sangat berguna

untuk melakukan evaluasi terhadap suatu teknologi baru yang belum pernah

diterapkan.

2.2.4.3 Intangible Benefit

Menurut Parker (1988, p101), contoh intangible benefits adalah informasi

yang lebih tepat waktu (menyediakan peringatan perubahan yang lebih cepat),

meningkatkan perencanaan organisasional (membuat organisasi lebih adaptif

untuk perubahan), meningkatkan fleksibilitas organisasional (mengijinkan

organisasi untuk berubah lebih cepat), promosi dari pembelajaran dan

pemahaman organisasional (meningkatkan kemampuan organisasional yang

diperlukan untuk menyukseskan perubahan), ketersediaan informasi yang baru,

lebih baik dan lebih banyak (memberikan kesempatan untuk bersaing lebih

efektif), kemampuan untuk menginvestigasi lebih banyak alternatif

(meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang terbaik dari

beberapa alternatif yang ada), pembuatan keputusan yang lebih cepat

(menciptakan keuntungan kompetitif dengan tindakan yang tepat waktu).

2.2.5 Value Chain

Kegunaan value chain dapat membantu perusahaan dalam memahami

dengan jelas perbandingan antara rantai nilai sendiri dengan pesaing sehingga

memberikan pilihan yang menguntungkan dalam menghadapi persaingan bisnis.

Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas

utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah bagian yang dapat

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

15

memenuhi aturan dari value chain itu sendiri dan meningkatkan kepuasan

pelanggan, yang akan berdampak langsung kepada aktivitas yang berhubungan.

Tidak hanya setiap aktivitas harus berjalan dengan baik, tetapi juga harus

berhubungan satu sama lain secara efektif jika menginginkan kemampuan

seluruh bisnis dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri dari :

Inbound Logistic : Penerimaan, penyimpanan, mendapatkan, dan menentukan

input dan sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin meliputi perekrutan staff yang baik,

pembelian material, komponen dan jasa.

Operation : melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa yang

dibutuhkan oleh konsumen.

Outbound Logistic : mendistribusikan produk ke konsumen baik secara

langsung atau melalui perantara jalur distribusi.

Sales and Marketing : menentukan cara bagaimana agar konsumen peduli

terhadap produk dan jasa serta menerimanya, termasuk bagaimana caranya

membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa.

Services : menambahkan nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan

keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara penuh.

Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang memungkinkan

untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan menambah

nilai secara tidak langsung. Nilai akan terwujud jika aktivitas utama dijalankan

dengan sukses. Aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian, antara lain :

Infrastructure : seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

16

Human Resource Management : terdiri dari karyawan atau personel, proses

perekrutan, training, dan payroll.

Product and Technology Development : melakukan riset dan pengembangan,

serta mendesain produk dan prosesnya.

Procurement : melakukan pembelian dan pendanaan untuk kebutuhan aktivitas bisnis.

Infrastructure → Legal, accounting, finansial, managementHuman Resource Management → Personal, recruitment training, manpower planningProduct and Tecnology Development → Product and process design, producting engineering, market testing, research and developmentProcurement → Supplier management, funding, subcontracting, specification Inbound LogisticExample:Quality control, receiving, material control

OperationsExample:Manufacturing, packaging, production control, maintenance

Outbound logisticExample:Finishing good order handling, delivery, invoicing

Sales and MarketingExample:Customer management, order taking, promotion, sales and analysis, market research

ServicesExample:Warranty, maintenance,upgrade

Gambar 2.3 Value Chain

2.2.6 Analisis 5 Daya Porter (5 Forces Model)

Persaingan adalah inti dari kesuksesan atau kegagalan sebuah perusahaan.

Salah satu framework yang digunakan untuk menganalisis persaingan adalah

Porter’s competitive forces model. Model ini digunakan untuk mengembangkan

strategi perusahaan guna meningkatkan kekuatan bersaing perusahaan. Menurut

Porter ada 5 kekuatan yang dapat membahayakan posisi perusahaan di

lingkungan industrinya, yaitu :

Ancaman dari pendatang baru : pendatang baru dapat menjadi ancaman

karena hambatan-hambatan untuk masuk ke lingkungan industri masih

rendah.

Value Added –Cost = Profit

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

17

Kekuatan menawar dari pemasok : semakin sedikit pemasok maka pemasok

semakin mempunyai kekuatan untuk memberikan penawaran sehingga

pemasok mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Ancaman barang pengganti : barang pengganti tidak hanya sebagai pengganti

dari produk tetapi dapat menjadi alternatif bagi pembeli untuk

membelanjakan uang mereka. Sebagai contoh : seseorang biasanya memilih

berlibur dibandingkan membeli barang mewah, demikian juga sebaliknya.

Kekuatan menawar dari pembeli : dengan adanya perusahaan yang sejenis

dan barang pengganti maka kekuatan dari pembeli semakin besar dimana

pembeli dapat mempertimbangkan barang yang ingin dibeli.

2.2.7 Analisis SWOT

Menurut Robbins dan Coulter (2002, p229) Analisis SWOT adalah

analisis dari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan suatu organisasi dan

kesempatan-kesempatan serta ancaman-ancaman dari lingkungannya.

Peranan SWOT pada Information Economics adalah untuk membantu

menentukan strategi bisnis pada perusahaan.

SWOT terdiri dari strength, weakness, opportunity, dan threat.

Pengertian dari strength, weakness, opportunity, dan threat adalah sebagai

berikut :

1. Strength (kekuatan)

Kekuatan (strength) adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang berjalan baik

atau sumber daya yang dikendalikan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

18

2. Weakness (kelemahan)

Kelemahan (weakness) adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak

berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan

tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.

3. Opportunity (peluang)

Peluang (opportunity) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif.

4. Threat (ancaman)

Ancaman (threat) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang negatif.

2.2.8 Analisis Business Domain dan Technology Domain

Perusahaan digambarkan dalam dua bagian yaitu : aktivitas bisnis dan

aktivitas pendukung teknologi. Domain saat ini digunakan untuk

mengkarakterisasikan dua aktivitas yang berbeda. Tujuan dari pembagian ini

untuk menekankan peran yang berbeda dari manajemen dan perencanaan dalam

bisnis dan teknologi. Domain bisnis adalah pengguna (user) dari teknologi

informasi. Domain teknologi adalah penyedia layanan teknologi informasi.

Penyedia layanan bisa dari departemen SI atau spesialis teknikal di dalam

organisasi bisnis yang bertanggung jawab termasuk personal computing. Di

dalam domain bisnis, kegunaan dari sistem komputer untuk menyimpan dan

mengatur data personal dapat membuat beberapa tanggung jawab manajemen

domain teknologi, seperti : desain sistem, pengembangan software, pengaturan

data yang berlebihan, keamanan dari informasi, dan wewenang untuk staf agar

mendapatkan dan menggunakan informasi di dalam sistem.

Tanggung jawab manajemen domain teknologi yang ada apakah

komputer dilokasikan dalam departemen manajemen terpusat atau dalam kantor

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

19

manajer bisnis. Tanggung jawab ini sangat berbeda dari tanggung jawab manajer

bisnis yang memberikan peningkatan untuk penggunaan data. Ini adalah

perbedaan dari tanggung jawab dan kenyataan bahwa domain bisnis

menggunakan TI untuk membuat tanggung jawab di dalam domain teknologi.

Analisis Business dan Technology Domain merupakan model yang

menekankan perbedaan biaya (cost) dan nilai (value) dalam dua domain. Dari

perspektif domain bisnis, value diciptakan dengan penggunaan teknologi

informasi untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi biaya, meningkatkan

keefektifan. Dari perspektif domain teknologi, value merupakan investasi pada

domain teknologi yang dibutuhkan untuk menciptakan layanan.

Biaya dalam domain bisnis didefinisikan sebagai pembayaran untuk

penggunaan sumber daya teknologi yang diaplikasikan untuk memproduksi

value, termasuk resiko. Biaya yang dimaksud dalam domain bisnis adalah biaya

atas sumber daya proyek yang digunakan bersama dengan proyek lainnya

(shared resource), misalnya penggunaan jaringan komunikasi data atau

komputer main-frame. Sedangkan biaya dalam domain teknologi didefinisikan

sebagai biaya atas penggunaan sumber daya sebenarnya yang digunakan

langsung untuk layanan ke domain bisnis, termasuk resiko.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

20

Gambar 2.4 Analisis Business dan Technology Domain

2.2.8.1 Business Domain

Business Domain adalah variabel yang ditambahkan dalam menghitung

nilai total dari sebuah proyek TI dalam membuat ranking keseluruhan dari

proyek menjadi lebih realistis. Variabel ini ditambahkan untuk menghitung

faktor-faktor yang tidak dapat secara langsung dihitung oleh ROI sederhana

dengan kata lain untuk menghitung manfaat-manfaat yang bersifat intangible. Di

samping domain bisnis masih ada domain teknologi yang akan dibahas

berikutnya.

Menurut Parker (1988 , p144) faktor-faktor unik dalam business domain

antara lain :

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

21

1. Strategic Match (SM)

SM menfokuskan diri pada keterkaitan antara TI dalam pencapaian tujuan

startegis perusahaan. Nilai ini menyediakan sebuah jalan dalam

meningkatkan nilai atau skor dari aplikasi inovatif yang menjadi pendukung

langsung dalam pencapaian tujuan bisnis.

2. Competitive Advantage (CA)

CA termasuk strategi utama yang diikuti oleh bisnis dan termasuk sebuah

implementasi dari cost leadership, differentiation atau fokus. Gradasi

penilaian sangat berbeda untuk setiap tipe strategi.

Ada 3 tujuan dasar yang harus dicapai perusahaan, jika perusahaan

menginginkan peningkatan CA :

- Perusahaan harus memposisikan diri untuk mengubah struktur industri.

Contoh : mengubah kapasitas industri.

- Perusahaan harus memperbaiki posisi perusahaan dalam bisnis yang dijalani.

Perusahaan harus mendukung inisiatif yang dapat membedakan produk

perusahaan atau pelayanannya atau bahkan merubah lingkup persaingan dari

bisnis. Contoh : menciptakan sebuah produk yang unik dan keunikan tersebut

harus menjadi nilai utama di mata pelanggan.

- Perusahaan harus menciptakan kesempatan bisnis baru. Ada beberapa cara

yang dapat dikontribusikan untuk sebuah inisiatif untuk CA, termasuk insiatif

TI untuk menjual atau menggunakan informasi sebagai by-product (hasil

tambahan) dari bisnis sekarang ini.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

22

3. Competitive Response (CR)

CR mengukur tingkat dimana kegagalan sistem dapat menyebabkan ancaman

persaingan bagi perusahaan. Hal ini dapat muncul dikarenakan pesaing telah

lebih dulu menyediakan pelayanan, produk, pertukaran data, kapasitas yang

dibutuhkan oleh industri, serta beberapa otoritas dalam menjalankan sistem

sebagai kondisi dari jalannya suatu aktivitas bisnis.

4. Management Information for CSF’s (MI)

MI berfokus pada seberapa jauh proyek TI atau SIM akan menyediakan

informasi manajemen kepada kegiatan inti perusahaan atau Line of Business

perusahaan. (Management Information Support of Core Activities/MISCA).

Penilaian (skor) dalam kategori ini tergantung dari derajat dimana inisiatif

dalam menyediakan informasi manajemen yang mengijinkan pembuat

keputusan untuk memperkirakan operasi dan untuk membuat mereka menjadi

lebih efektif, dan menguntungkan bagi perusahaan secara materiil.

5. Project Or Organizational Risk (OR)

Project Or Organizational Risk berfokus pada tingkat dimana organisasi

mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek. Evaluasi

berfokus pada pemakai (user) atau domain bisnis organisasi, bukan pada

organisasi teknikal. Komponen dari kapasitas organisasi meliputi dukungan

manajemen untuk berubah, kedewasaan dalam komputerisasi di dalam

organisasi, penilaian realistis atas tugas-tugas yang diperlukan untuk

menyelesaikan proyek melalui pemahaman atas proses dan fungsi bisnis yang

penting.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

23

2.2.8.2 Technology Domain

Variabel yang terdapat pada domain teknologi lebih membahas pada

resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi pada sebuah

proyek.

Menurut Parker (1996, p324) terdapat empat variabel dalam domain

teknologi yang digunakan untuk menghitung manfaat-manfaat maupun resiko

yang bersifat intangible yaitu :

1. Strategic IS Architecture (SA)

SA mengevaluasi tingkat dimana proyek itu sesuai dengan keseluruhan

strategi sistem informasi. Kesesuaian ini direfleksikan dalam perencanaan TI

(blueprint). Hasil blueprint dalam proses pengembangan sistem diperlukan

untuk menyelesaikan rencana yang telah ditetapkan. Blueprint menjelaskan

urutan proyek-proyek yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana.

Suatu implementasi TI yang baik harus mampu menunjang strategi sistem

informasi secara keseluruhan untuk merefleksikan rencana TI yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan.

2. Definitional Uncertainty (DU)

DU menilai tingkat dimana kebutuhan dan/atau spesifikasi yang telah

diketahui serta menilai kompleksitas dari area dan kemungkinan perubahan

yang tidak rutin. Semakin besar angka negatifnya, maka definitional

uncertainty semakin tinggi.

Nilai DU memberikan kesempatan bagi domain teknologi untuk

menunjukkan resiko yang terkait dengan proyek yang berhubungan dengan

kebutuhan, spesifikasi dan perubahan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

24

DU berfokus pada resiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian

akan kebutuhan. DU mendefinisikan ketidakpastian yang membebani

spesifikasi dari tujuan perusahaan (user atau bisnis) yang dikomunikasikan

pada staff proyek TI. Ketika user tidak dapat mendeskripsikan masalah secara

baik, atau masalah terus berubah secara konstan, kelompok TI ditekan untuk

menjawab dengan jawaban yang benar dan layak. Jika kebutuhan sudah

ditetapkan dengan tepat tanpa terjadi perubahan lagi, maka akan lebih mudah

bagi staff TI untuk menyediakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan para

user.

3. Technical Uncertainty (TU)

TU menilai kesiapan domain teknologi untuk menjalankan proyek. Ada 4

penilaian yang meliputi kemampuan yang dibutuhkan, ketergantungan

hardware, ketergantungan software dan aplikasi software. Tujuan dari

penilaian ini adalah untuk mengetahui resiko dan menekankan pada kesiapan

dan persiapan yang dibutuhkan untuk kesuksesan proyek. Semakin besar

angka negatifnya maka technical uncertainty semakin tinggi.

4. IS Infrastructure Risk (IR)

IR menilai tingkat investasi nonproyek yang perlu segera dilakukan untuk

mengakomodasi proyek. Hal ini merupakan sebuah penilaian lingkungan

yang meliputi faktor-faktor seperti administrasi data (seperti kebutuhan

kamus data), komunikasi (seperti adanya bentuk komunikasi yang baru), dan

sistem yang tersebar (seperti kebutuhan metode akses data yang baru).

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

25

Penekanannya pada organisasi SI yang meliputi hardware, software dan staff,

dimana investasi ini dibutuhkan untuk mengakomodasi proyek yang ingin

ditetapkan.

2.2.9 Analisis Biaya dan Manfaat

Menurut Parker (1988, p91) analisis biaya dan manfaat dapat digunakan

dalam dua cara, yang pertama sebagai alat perencana yang membantu dalam

pengambilan keputusan, apakah suatu sistem layak atau tidak layak. Yang kedua

adalah analisis biaya dan manfaat digunakan sebagai alat evaluasi apakah proyek

sistem informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah menentukan

manfaat yang diharapkan dan biaya implementasi proyek, hubungan antara biaya

dan manfaat perlu dijelaskan lebih lanjut. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa

analisis biaya dan manfaat sangat dibutuhkan karena untuk mengambil sebuah

keputusan dibutuhkan sekumpulan data yang konsisten.

Pendekatan untuk menjelaskan hubungan tersebut adalah :

1. Simple Return On Investment (ROI)

Simple Return On Investment (ROI), teknik ini biasanya disebut juga sebagai

accounting rate of return. Simple Return On Investment (ROI) merupakan

rasio dari rata-rata pendapatan bersih proyek dibagi dengan investasi proyek

tersebut.

Metode ini cocok untuk proyek pemrosesan data atau sistem informasi (SI).

Penggunaan metode ini mengasumsikan tersedianya dana untuk mendukung

implementasi SI. Tentu saja kondisi tidak selalu benar, oleh karena itu ROI

tidak bisa berdiri sendiri. Biaya operasional dan biaya implementasi serta

manfaat yang diharapkan akan ditentukan untuk tahun-tahun mendatang.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

26

Tingkat ketika akumulatif manfaat melebihi akumulatif biaya adalah titik

dimana dasar ROI diperoleh.

2.3 Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI

Menurut Parker (1988, p95), untuk menghitung nilai pengembalian suatu

investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu :

2.3.1 Development Cost Worksheet

Lembar kerja ini mencakup lima kategori utama yaitu:

Development effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan

sistem dan pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan,

seperti administrasi data.

New hardware, mencakup biaya-biaya tambahan untuk berbagai peralatan,

misalnya terminal, printer, monitor, jaringan komunikasi, dan sebagainya.

New purchased software, mencakup semua biaya yang berkaitan dengan

adanya software baru dalam perusahaan.

User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk

memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya suatu sistem baru.

Other Cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan, termasuk juga di

dalamnya sistem pengujian sistem baru pada saat diimplementasi.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

27

Year 1

Gambar 2.5 Lembar Kerja Biaya Pengembangan

2.3.2 Ongoing Expense Worksheet

Menurut Parker (1998, p95), lembar biaya kerja saat ini mencakup enam

kategori, yaitu:

Application software maintenance (pemeliharaan aplikasi software).

Incremental data storage expense (peningkatan biaya penyimpanan data).

Incremental Communication (peningkatan biaya komunikasi).

New software and hardware lease (peningkatan perangkat lunak dan keras

yang baru).

Supplies (perlengkapan).

Other (lainnya).

Development effort Incremental system and programming

(eg. Estimate days times $xxx/day) _______________________ Incremental staff support

(eg data administration at $xxx/day) _______________________ New hardware Terminal, printer, communication _______________________ Other_____________________ New (purchase) software Package application software _______________________ Other_____________________ _______________________ User training Other_____________________ _______________________Total _______________________

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

28

Year 1-X

Gambar 2.6 Lembar Kerja Biaya Saat Ini

2.3.3 Economic Impact Worksheet

Menurut Parker (1988, p97) dalam lembar kerja ini berisi ringkasan

dampak ekonomis dari proyek teknologi informasi. Skor (nilai) diperoleh dari

adanya hubungan garis lurus untuk menghitung Return On Investment (ROI) dari

periode aliran kas bersih selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama

dari lembar kerja ini adalah investasi bersih yang dibutuhkan (net investment

required) yang diambil langsung dari lembar kerja pengembangan. Arus kas

tahunan (yearly cash flow) didapat dari manfaat ekonomis bersih (net economic

impact) ditambah dengan pengurangan biaya operasi (operating cost reduction)

menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak (pre tax income), kemudian

dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan. Simple Return On Investment (ROI)

A. Application softeware maintenanceDevelopment effort days ____________Ratio of maintenance to development ____________(based on experience, eg, 10 to 1) ____________Resulting annual maintenance days ____________Daily maintenance rate ____________Total application software maintenance ____________

B. Incremental data storage required: ____ MBx____ ____________(eg, estimated MB at $xxx)

C. Incremental communication (lines, messages,etc) ____________(eg, estimated MB at $ xxx)

D. New Software leases or hardware leases ____________E. Supplies ____________F. Other ____________

Total Ongoing Expenses ____________

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

29

dikalkulasi rata-rata lima tahun arus kas bersih yang dibagi dengan investasi

bersih. Setelah simple ROI didapat, maka dampak ekonomis dapat ditentukan.

Berikut ini adalah contoh lembar kerja dampak ekonomis menurut Parker (1988, p97) :

Net Investment Required (from development cost worksheet)Yearly Cash Flows: based on five twelve month period following implementation of the proposed systemCash Flow can be negative

TotalYear 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5

Net economic benefit

0 0 0 0 0

Operation cost reduction

XXX XXX XXX XXX XXX

Pre-tax income

XXX XXX XXX XXX XXX

On-going expense from worksheet

XXX XXX XXX XXX XXX

Net cash flow XXX XXX XXX XXX XXX XXXSimple ROI calculation as B/# YRS / AScoring economic impactScore Simple ROI 0 Zero to less1 1% to 299%2 300% to 499%3 500% to 699%4 700% to 899%5 Over

Gambar 2.7 Lembar Kerja Dampak Ekonomis

2.4 Corporate Value

Corporate Value digunakan perusahaan untuk menilai kekuatan nilai

yang relatif dalam investasi teknologi informasi.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

30

2.4.1 Value Based On Corporate Culture

Menurut Parker (1988, p180) hal ini dilakukan untuk dapat mengerti

bagaimana menguraikan nilai atau bobot yang tepat untuk dikontribusikan

sebagai value dan risk dalam teknologi informasi dan kebiasaan perusahaan

merupakan sistem kepercayaan yang meliputi sejarah perusahaan, kepercayaan,

dan nilai-nilai termasuk juga pandangan dan nilai dari manajemen yang

menanyakan pihak yang berkepentingan dalam perusahaan. Kebiasaan

perusahaan mewakili semangat dan kemauan keras dari suatu organisasi.

Manajer sistem informasi harus mengerti perusahaan sebelum dapat bersaing

untuk sumber daya yang ada dalam perusahaan, dahulu keputusan dibuat

bersadarkan pada aspek kebiasaan perusahaan dan sistem kepercayaan bersama.

2.4.2 Establishing Corporate Value

Metode ini digunakan untuk menguraikan corporate value dengan

menetukan bobot relatif sebagai sesuatu yang penting untuk setiap kategori dan

risk.

Kuadran A : Investment, menjelaskan sebuah organisasi dengan bisnis yang

kuat, dengan dukungan komputer yang lemah. Ini merupakan hal yang tidak

biasa dalam perusahaan yang sedang berubah, khususnya ketika pendapatan

membawa divisi baru dengan dukungan komputer yang dulunya sangat

kurang. Interpretasinya bahwa line of business ini mempunyai fondasi bisnis

yang kuat dan memiliki waktu serta kesempatan untuk investasi di masa yang

akan datang.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

31

Kuadran B : Strategic, menggambarkan sebuah organisasi bisnis yang

mempunyai dasar bisnis yang kuat dengan dukungan komputer yang kuat.

Interpretasinya bahwa ini adalah perusahaan yang kuat yang memiliki

kesempatan untuk menginvestasi dalam competitive advantage dan rintangan

competitive application.

Kuadaran C : Infrastructure, menggambarkan sebuah organisasi bisnis yang

lemah dengan dukungan komputer yang lemah. Interpretasinya bahwa bisnis

yang dijalankan kurang baik tetapi tetap ada dukungan komputer untuk

bisnis. Jadi keputusan untuk investasi IT, berhubungan dengan

pengembangan infrastruktur.

Kuadan D : Breakthru atau manajemen, menggambarkan sebuah organisasi

yang lemah dengan dukungan sistem informasi yang kuat. Interpretasinya di

mana tujuan dari bisnis adalah untuk bertahan, tetapi dengan kapabilitas

penggunaan komputer dapat memberikan kesempatan dalam investasi dan

pengembangan yang secara signifikan dapat memperkuat potensial bisnis.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

32

Gambar 2.8 Establishing Corporate Values

2.5 Information Economics Scorecard

Proses terakhir dari kerangka kerja Information Economics adalah

memasukkan semua nilai hasil pembobotan simple ROI dan pembobotan

variabel domain teknologi dan domain bisnis ke dalam sebuah scorecard untuk

mendapatkan score akhir dari proyek Teknologi Informasi tersebut. Sebuah nilai

positif dan negatif yang mewakili nilai dan resiko yang dijumlahkan.

2.5.1 Kerangka Kerja Information Economics

Metode yang digunakan pada Information Economics pada umumnya

terbagi 2 jenis yaitu pendekatan finansial dan pendekatan non finansial. Tahap

awal penelitian ini ditujukan untuk mengetahui komponen-komponen yang

LINE OF BUSINESSDegree to which the business is profitable,Competitive, healthy, and strong

Strong

Quadrant A:Investment

Quadrant B:Strategic

Quadrant C:Infrastructure

Quadrant D:Breakthru or Management

WeakWeak Strong

COMPUTER SUPPORTDegree to which the current computer effort is strong effective

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

33

berhubungan erat dengan investasi teknologi informasi tersebut, misalnya biaya

pemeliharaan, biaya perbaikan, dan lain-lain.

Setelah itu dilakukan analisis biaya dan manfaat (cost benefit analysis)

untuk mendapatkan ROI atas investasi tersebut. Tangible benefit diperoleh

dengan menggunakan traditional cost benefit sedangkan value linking, value

acceleration, value restructuring, dan innovation valuation digunakan untuk

quasi tangible.

Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis dari dua sisi perusahaan

(two domain analysis) yaitu domain teknologi dan domain bisnis. Hal ini

dilakukan karena perhitungan ROI merefleksikan nilai dan resiko tertentu. Ada

beberapa yang unik di domain bisnis dan yang lainnya unit domain teknologi.

Analisis ini dilakukan untuk intangible benefit investasi teknologi informasi

tersebut.

Setelah dilakukan pembobotan, gabungan hasil analisis ROI, domain

bisnis dan domain teknologi inilah yang akan memberikan angka atau score yang

menunjukkan besarnya dampak ekonomis dari penerapan teknologi terhadap

perusahaan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

34

Evaluator Business Domain Technology Domain Weighted Score

Factor

ROI+

SM+

CA+

MI+

CR+

OR-

SA+

DU-

TU-

IR-

Business DomainTechnology DomainWeighted ValueWhere :

ROI = Return On InvestmentBusiness Domain Assesment

SM = Strategic MatchCA = Competitive AdvantageCR =Competitive ResponseMI = Management InformationOR = Project or Organizational Risk

Technology DomainSA = Strategic IS ArchitectureDU = Definitional UncertaintyTU = Technical UncertaintyIR = IS Infrastructure Risk

Gambar 2.9 Lembar Kerja Information Economics

2.6 Skala Pengukuran

Dalam penelitian kuantitatif, instrumen akan digunakan untuk

mengumpulkan data. Dan setiap instrumen memiliki skala pengukuran. Menurut

Sugiono (2005, p84), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan

sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam

alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Dengan skala Likert

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00313-SI Bab 2.pdf · komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

35

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-

item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradiasi dari sangat positif hingga sangat negatif, yang dapat berupa

kata-kata antara lain :

Sangat setuju / setuju / sangat positif.

Setuju / sering / positif

Ragu-ragu / kadang-kadang / netral

Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif

Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat negatif

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi

skor, misalnya :

Sangat setuju / setuju / sangat positif = 5

Setuju / sering / positif = 4

Ragu-ragu / kadang-kadang / netral = 3

Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif = 2

Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat negatif = 1