54
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Dasar / Umum Berikut ini merupakan teori-teori dasar yang digunakan penulis dalam pembahasan penelitian ini. 2.1.1 Definisi Pemasaran Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003:3) menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan kebutuhan individu dan organisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan membuat dan pertukaran produk dan nilai dengan lainnya. Ebert dan Griffin (2007:328) menyatakan Pemasaran adalah suatu aktivitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan,

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

  • Upload
    buidang

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – Teori Dasar / Umum

Berikut ini merupakan teori-teori dasar yang digunakan penulis dalam

pembahasan penelitian ini.

2.1.1 Definisi Pemasaran

Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003:3) menyatakan

pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penentuan harga, promosi, dan distribusi ide, barang, dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memuaskan kebutuhan individu dan

organisasi.

Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan

membuat dan pertukaran produk dan nilai dengan lainnya.

Ebert dan Griffin (2007:328) menyatakan Pemasaran adalah suatu

aktivitas, serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan,

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

7

menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang memberikan nilai

kepada customer, client, partners, dan masyarakat luas.

Dari definisi pemasaran yang telah di kemukakan diatas, dapat

diambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial, perencanaan dan pelaksanaan konsepsi yang bertujuan untuk

memuaskan kebutuhan individu dan organisasi dengan melakukan

pertukaran produk dan nilai dengan lainya.

2.1.2 Marketing Mix

Mengacu pendapat Ebert dan Griffin (2007:333) dalam

merencanakan dan melaksanakan strategi, para manajer bergantung

pada empat komponen dasar. Elemen itu sering kali disebut sebagai “4

P” dalam pemasaran, dan disebut sebagai alat untuk menjalankan

strategi, mereka membentuk bauran pemasaran (marketing mix),

masing-masing adalah :

1. Product (produk)

Pemasaran dimulai dengan produk yaitu, barang, jasa atau

gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang

pemakai. Dengan demikian menyusun dan mengembangkan

produk baru merupakan tantangan bagi tenaga pemasaran.

Memenuhi kebutuhan pemakai seringkali berarti mengubah

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

8

produk-produk yang telah ada. Salah satu strateginya adalah

diferensiasi produk. Diferensiasi produk berarti penciptaan suatu

produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-

produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik

pelanggan.

2. Pricing (penetapan harga)

Memillih harga jual yang paling sesuai kadang-kadang juga

merupakan tindak penyeimbangan. Disatu sisi, harga harus

mendukung beragam biaya : biaya operasi, administrasi dan

riset organisasi itu, selain itu juga biaya pemasaran, seperti biaya

iklan dan biaya penjual. Di sisi lain, harga tidak dapat dipatok

terlalu tinggi, karena pelanggan dapat berpindah ke produk-

produk pesaing.

3. Promotion (promosi)

Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain

adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk

mengkomunikasikan informasi mengenai produk kepada

masyarakat luas.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

9

4. Place (penempatan / distribusi)

Yaitu bagian dari bauran pemasaran yang mempertimbangkan

bagaimana menyampaikan produk dari produsen ke pemakai

dengan mengutamakan tingkat efisiensi yang tinggi.

Dari definisi Marketing Mix yang telah di kemukakan diatas,

dapat disimpulkan bahwa MarketingMix adalah sebuah

perencanaan dan strategi pemasaran yang menggunakan beberapa

elemen,yaitu product, price, place, promotion.

2.1.3 Konsep Pemasaran

Kotler dan Amstrong (2005:11), menyatakan konsep pemasaran

adalah filosofi manajemen pemasaran yang mengatakan bahwa mencapai

tujuan perusahaan bergantung pada mengidentifikasi kebutuhan dan

keinginan dari target pasar, dan membawa kepuasan yang lebih efektif

dan efisien dari para pesaing.

Gambar 2.1 Konsep Pemasaran (sumber:Kotler dan Amstrong (2005, p.14))

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

10

Dari definisi yang telah di kemukakan diatas, dapat disimpulkan

bahwa konsep pemasaran adalah sebuah konsep yang mengatur

pemasaran dengan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar untuk

memenuhi tujuan perusahaan.

2.1.4 Pengertian Internet

Haag, Cummings, McCubbrey (2005:106) menyatakan bahwa

internet adalah jaringan komputer yang sangat luas yang menghubungkan

jutaan orang di seluruh dunia. Sekolah, bisnis, agen pemerintah dan lain-

lain yang terhubung dalam jaringan dalam mereka sendiri ke internet,

membuat jaringan yang sangat besar dari seluruh jaringan komputer yang

terhubung.

Strauss dan Raymond (2009:6) menyatakan internet adalah jaringan

global dari jaringan yang saling terhubung. Meliputi jutaan korporat,

pemerintahan, organisasi, dan jaringan privat dan juga e-mail,

newsgroup, dan web.

Sedangkan Kotler dan Amstrong (2004:72), menyatakan internet

sebagai jaringan umum yang sangat luas atas jaringan-jaringan komputer

yang menghubungkan segala tipe pengguna di seluruh dunia dengan satu

sama lain dan suatu “gudang informasi” yang sangat besar.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

11

Dari definisi internet yang yang telah di kemukakan di atas,

bahwa dapat di ambil kesimpulan, internet sebuah jaringan luas yang

bersifat global yang saling terhubung dan dapat menghubungkan jutaan

orang di dunia yang terhubung dalam jaringan mereka sendiri.

2.1.5 WWW (World Wide Web)

McLeod dan Schell (2007:60) menyatakan World Wide Web,

disebut juga web dan www, yaitu informasi yang dapat diakses melalui

internet dimana dokumen hypermedia (file komputer) yang disimpan dan

kemudian diambil melalui skema pengalamatan.

Dari definisi yang di kemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa,

World Wide Web yaitu sebuah informasi yang dapat di ambil dan dilihat

dengan menggunakan media internet.

2.1.6 Hypertext Markup Language (HTML)

Mengacu pada pendapat Arief (2011) HTML atau HyperText

Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam

pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web.

Dokumen HTML merupakan dokumen pada web browser.

Dari definisi HTML diatas, dapat di simpulkan bahwa HTML atau

HyperText Markup Language merupakan sebuah format atau dokumen

yang ada pada sebuah web browser.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

12

2.1.7 Web Browser

Chaffey (2008:96) menyatakan web browser adalah software

seperti microsoft internet explorer dan mozilla firefox yang biasa kita

gunakan untuk mengakses informasi pada www (world wide web)

yang disimpan di web-server.

Dari definisi yang telah di kemukakan diatas, dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa web browser adalah software atau alat yang

digunakan untuk menjelajah internet, mengambil, dan menyajikan

informasi dari World Wide Web.

2.1.8 Web Server

Arief (2011:19) menyatakan web server adalah program aplikasi

yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen

web. Semua dokumen web tersimpan di dalam direktori utama web server

(document root).

Dari definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat diambil

sebuah kesimpulan bahwa definisi web server adalah sebuah program

aplikasi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen web dari

web browser.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

13

2.1.9 Database

Menurut Gordon C.Everest (2002:17) Database adalah koleksi

atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara

formal dan di control terpusat pada organisasi.

Dari definisi yang telah di kemukakan diatas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang yang saling

terhubung.

2.1.10 Analisis SWOT

Mengacu pada Pearce dan Robinson (2008) Analisis SWOT

merupakan analisis yang didasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi

yang efektif berasal dari sumber internal perusahaan (Strenghts and

Weaknesses) dan sumber daya eksternal (Opportunities and Threats).

• Strength (Kekuatan)

Merupakan sumber daya yang dikendalikan oleh suatu

perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul

dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan yang dilayaninya.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

14

• Weakness (Kelemahan)

Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau

lebih sumber daya dari suatu perusahaan yang menjadi

hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara

teknis.

• Opportunity (Peluang)

Merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan. Peluang dapat didapatkan dari

identifikasi segmen pasar perusahaan yang sebelumnya

terlewatkan, perubahan regulasi atau kondisi persaingan dan

perubahan teknologi.

• Threat (Ancaman)

Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam

suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama

bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang

diinginkan.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Analisis

SWOT adalah sebuah analisis yang dilakukan untuk menentukan strategi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

15

efektif yang berasal dari sumber daya internal dan sumber daya eksternal

perusahaan.

2.1.11 Matriks TWOS Atau SWOT

Mengacu pada pendapat Rangkuti (2004:31), Alat yang dipakai

untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks

SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat

menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis.

Table 2.1 Matriks TOWS atau SWOT (sumber:Rangkuti (2004, p31))

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

16

a. Strategi SO (Kekuatan dan Peluang)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST (Kekuatan dan Ancaman)

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO (Kelemahan dan Peluang)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT (Kelemahan dan Acanaman)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensi

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Dari definisi diatas, di simpulkan bahwa Matriks TWOS atau

SWOT adalah alat yang di pakai untuk menyusun faktor-faktor strategis

perusahaan dengan menggambarkan peluang dan ancaman eksernal

perusahaan dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki perusahaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

17

2.2 Teori - Teori Khusus

Berikut ini merupakan teori-teori khusus secara spesifik sesuai topik yang

dibahas yang digunakan penulis dalam pembahasan penelitian ini.

2.2.1. E-Marketing dan Internet Marketing

Mengacu pada pendapat Chaffey dan mayer (2006:6) pemasaran

internet (Internet Marketing) dapat didefinisikan sebagai penggunaan

internet dan teknologi digital yang terkait untuk meraih tujuan pemasaran

dan mendukung konsep pemasaran modern.

Mohammed, Fisher, Jaworski, Paddison (2003:4) menyatakan

bahwa Internet marketing merupakan proses membangun dan

mempertahankan hubungan dengan customer melalui kegiatan online

untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan untuk

memenuhi keinginan dari kedua belah pihak.

Sedangkan Strauss, El-Annsary, dan Frost (2003:2) menyatakan

Internet marketing dapat di definisikan sebagai penerapan teknologi

informasi pada hal-hal seperti berikut:

• Mengubah strategi pemasaran untuk menciptakan lebih banyak

pelanggan melalui lebih banyak strategi segmentation, targeting,

differentiation, positioning yang efektif.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

18

• Perencanaan dan pelaksanaan konsep yang lebih efisien,

distribusi, promosi, dan penentuan harga dari barang, jasa, dan

pemikiran.

• Menciptakan transaksi-transaksi yang dapat memuaskan

pelanggan individu ataupun perusahaan.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa e-marketing

merupakan hasil dari penerapan teknologi informasi dalam konsep

pemasaran tradisional. E-marketing dapat mempengaruhi konsep

pemasaran tradisional dengan dua cara:

1. E-marketing meningkatkan efisiensi dari konsep pemasaran

tradisional.

2. E-marketing mengubah strategi-strategi yang ada sehingga

perubahaan tersebut menghasilkan bisnis modal yang baru

yang menambah keuntungan perusahaan.

2.2.2. Manfaat Internet Marketing

Mengacu pada pendapat Kotler dan Amstrong (2004:554),

penawaran online menghasilkan manfaat bagi pelanggan maupun

perusahaan. Manfaat untuk pelanggan adalah:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

19

1. Memberikan pelanggan manfaat dasar yang sama dengan

bentuk pemasaran langsung lainnya.

2. Menawarkan kepada pelanggan beberapa keunggulan

tambahan.

Manfaat untuk perusahaan:

1. Membangun hubungan dengan pelanggan.

2. Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk dapat

lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan secara

khusus, serta membangun database pelanggan.

3. Mengurangi biaya.

4. Karena pelanggan dapat berurusan langsung dengan penjual,

pemasaran online sering menghasilkan biaya yang lebih

rendah untuk meningkatkan fungsi penyaluran dan promosi

dagang.

5. Menawarkan keleluasaan yang lebih baik, yang membuat

perusahan dapat membuat penyesuaian yang berkelanjutan

pada produk dan penawarannya sesuai dengan kebutuhan

pelanggan karena catalog online dapat disesuaikan kapan saja

sesuai kebutuhan.

6. Merupakan media yang global.

7. Internet merupakan media yang memungkinkan pembeli dan

penjual dapat mengakses informasi secara global.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

20

2.2.3. Komponen Internet Marketing

Mohammed, Fisher, Jaworski, Paddison (2003:4), Terdapat lima

komponen dalam Internet Marketing, yaitu:

1. Proses

Seperti halnya program pemasaran tradisional, program pemasaran

melalui Internet melibatkan sebuah proses. Tujuh tahap dari proses

program pemasaran melalui Internet adalah membentuk peluang

pasar, menyusun strategi pemasaran, merancang pengalaman

customer, membangun hubungan antarmuka dengan customer,

merancang program pemasaran, meningkatkan informasi customer

melalui teknologi, dan mengevaluasi hasil program pemasaran secara

keseluruhan.

2. Membangun dan Mempertahankan Hubungan Dengan

Pelanggan

Membangun dan mempertahankan hubungan dengan customer

merupakan tujuan dari pemasaran. Tiga tahapan hubungan dengan

customer adalah awareness ,exploration, dan commitment. Program

pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila mampu untuk

mengarahkan customer sampai pada tahap komitmen pada

perusahaan. Dan tujuan dari pemasaran melalui Internet adalah

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

21

menjalin hubungan dengan customer, baik secara online maupun

offline.

3. Online

Sesuai dengan definisinya, Internet marketing adalah pemasaran yang

dilakukan dalam dunia Internet, namun tetap terkait dengan program

pemasaran secara tradisional.

4. Pertukaran

Dampak dari program pemasaran online adalah pertukaran yang tidak

hanya terjadi di dalam dunia Internet saja atau online, namun juga

harus berdampak pada pertukaran di penjualan secara nyata.

5. Pemenuhan Kepuasan Kebutuhan Kedua Belah Pihak

Dengan adanya Internet Marketing, pemenuhan kepuasan akan kedua

belah pihak lebih cepat terpenuhi, yaitu dari segi perusahaan yang

menggunakan Internet Marketing bisa mencapai tujuan perusahaan

seperti meningkatnya laba perusahaan, pangsa pasar yang semakin

meluas, dan lain-lain. Dari segi customer adalah terpenuhinya

kebutuhan seperti mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan

lebih cepat.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

22

2.2.4 Tujuh tahap pengembangan E-Marketing

Mohammed, Fisher, Jaworski, dan Paddison (2003, p.8)

menyatakan bahwa terdapat tujuh tahapan dalam mewujudkan sebuah

Internet Marketing, dari tujuh tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

penyusunan peluang pasar, perumusan strategi pemasaran, perancangan

“pengalaman” pelanggan, perancangan Customer Interface, perancangan

program pemasaran, mendapatkan informasi pelanggan dengan bantuan

teknologi, hingga mengevaluasi pemasaran. Berikut akan di jabarkan

ketujuh tahapan berikut:

Gambar 2.2 7 Tahap E-Marketing

(sumber:Mohammed et al. (2003, p9))

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

23

2.2.4.1 Tahap 1 : Membentuk Peluang Pasar

Mengacu pada pendapat Mohammed, Fisher, Jaworski,

dan Paddison (2003:36-68) dalam tahap pertama ini pembentukan

peluang pasar dilakukan dengan menggunakan analisis peluang

pasar dan hal ini merupakan awal dari konsep bisnis dengan cara

mengumpulkan data online dan offline yang cukup untuk

membangun bukti yang kuat tentang penilaian peluang yang ada.

Dalam bagian ini, sebuah metodologi enam langkah sederhana

yang dapat mendukung kegiatan dalam mengevaluasi peluang.

Enam langkah tersebut yaitu:

1. Menyelidiki Peluang pada Sistem Nilai yang Ada atau yang

Baru

Menginvestigasi nilai yang ada atau nilai yang baru yang muncul

dengan adanya sistem baru. Langkah pertama dalam membentuk

peluang bisnis dengan cara mengidentifikasi secara luas arena yang

belum tereksploitasi dimana perusahaan baru akan berpartisipasi.

Tujuannya adalah untuk mendeklarasikan apa yang ada di dalam

dan di luar kumpulan pertimbangan model bisnis. Arena bisnis

umumnya didefinisikan di dalam atau di luar rantai nilai industri,

atau sistem nilai. Sistem nilai adalah hubungan dari proses-proses

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

24

dan aktivitas di dalam dan di antara perusahaan-perusahaan yang

memberikan manfaat bagi perantara dan pemakai akhir.

� Trapped Value

Dalam networked economy, perusahaan akan membuka

Trapped value dengan menciptakan pasar yang lebih

efisien ataupun sistem nilai yang lebih efisien.

� New-to-the-world Value

Untuk menciptakannya terdapat tiga cara yang dapat di

lakukan, yaitu:

• Meragamkan penawaran customer, hal ini

merupakan hal yang penting dalam melakukan

proses bisnis sebuah perusahaan.dengan

fleksibilitas dan economic dari internet, perusahaan

yang bersangkutan memperbolehkan pelanggan

meragamkan produk dan jasa sesuai dengan

keinginan mereka. Perusahaan juga dapat membuat

produk mereka menjadi lebih menarik dengan

membuang nilai yang tidak di inginkan pelanggan.

• Membangun komunitas.

Internet memungkinkan pembangunan sebuah

komunitas secara efisien, menciptakan komunitas

untuk para pelanggan sebuah perusahaan, seperti

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

25

adanya chat room, ataupun forum komunikasi yang

lain yang dapat di harapkan untuk meningkatkan

tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.

• Perkenalan fungsi new-to-the-world dengan

pengalaman customer. Perpaduan komunikasi,

komputer, dan hiburan seperti halnya bentuk yang

terus berubah dan kegunaan sebuah alat membuat

pengalaman/pengetahuan baru sangat mungkin

terjadi. Adanya inovasi dari produk-produk lama

yang telah beredar di pasaran. Produk inovasi

tersebut akan menjadikan sebuah deferensiasi yang

unik, sehingga akan menimbulkan sebuah

pengalaman baru bagi pelanggan.

� Hybrid Value

Merupakan gabungan dari trapped value dan new-to-the-

world value. Perusahaan dapat menggunakan tiga

mekanisme yang berbeda untuk menciptakan hybrid value,

yaitu:

o Merubah penentuan harga yang sudah ada

Adanya variasi harga untuk sebuah jenis

produk,sehingga pemakai akan memilih pemasok

yang menawarkan harga terendah atau sesuai

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

26

dengan informasi performance tentang pemasok

yang baru.

o Memungkinkan kemudahan akses

Kemudahan yang di berikan kepada

pelanggan dalam mengakses ketersediaan

informasi yang di butuhkan.

o Memperluas secara radikal

Merupakan penggabungan antar dua hal

yang saling terkait dalam situs perusahaan. Dengan

adanya hybrid value, perusahaan dapat menembus

batasan pasar yang ada saat ini atau membuat pasar

baru dengan biaya yang minim.

2. Mengidentifikasi Kebutuhan yang Belum Dipenuhi atau

Belum Terlayani

Identifikasi kebutuhan pelanggan yang dapat dan tidak dapat di

penuhi oleh sistem yang berjalan. Hal ini merupakan hal penting

dalam membuat sistem yang baru sehingga sistem tersebut harus

dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang selama ini tidak

dapat dipenuhi oleh sistem yang lama. prosesnya dilakuakan

dengan menggunakan kerangka kerja yang terorganisisr yang

dapat membantu menejer yang secara sistematis mencari

kebutuhan yang belum di penuhi atau belum terlayani. Proses ini

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

27

akan memetakan aktifitas dan pilihan pelanggan dalam

pengalaman yang spesifik dalam sistem nilai, lalu meletakkannya

dalam langkah-langkah dari kesadaran untuk pembelian,

penggunaan, dan seterusnya. Pemetaan ini dapat membantu

menemukan ide baru dan mengidentifikasi tentang kebutuhan

yang belum di penuhi.

Gambar 2.3 Customer Mapping Process (sumber:Mohammed et al. (2003, p.43))

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

28

3. Menentukan Target Segment Pelanggan

Segmentasi adalah proses pengelompokkan pelanggan

berdasarkan kemiripan mereka. Perusahaan harus mengetahui

kelompok customer yang paling atraktif, kelompok yang

seharusnya dikejar perusahaan, kelompok yang seharusnya tidak

ditekankan oleh perusahaan, dan penawaran yang diberikan

kepada target segmen. Segmentasi customer, atau pengelompokan

customer berdasarkan kesamaannya, yang bertujuan untuk

melayani kebutuhan mereka dengan lebih baik. Ada beberapa

acuan dalam menentukan segmentasi.

o Firmographics

Pengelompokan dengan membagi pasar

berdasarkan variable spesifik perusahaan

contohnya jumlah karyawan dan ukuran besar

kecilnya perusahaan.

o Demographic

Membagi pasar berdasarkan nilai-nilai demografis,

contoh: umur, jenis kalamin, pendidikan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

29

o Geografis

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan lokasi

pasarnya atau letak geografisnya, contoh: Negara,

daerah, kota.

o Behavioral

Pembagian berdasarkan bagaimana biasanya

pelanggan membeli dan menggunakan sebuah

produk, contoh: loyalitas website, pembelian

utama.

o Occasion

Bagian berdasarkan pada situasi yang sedang

terjadi dan produk yang saling di butuhkan pada

waktu itu, contoh: kesempatan rutin, kesempatan

khusus.

o Psychographic

Pembagian berdasarkan kepribadian, contoh:

kepribadian, gaya hidup.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

30

o Benefit

Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau

kualitas dari sebuah produk, contoh: kenyamanan,

ekonomi, kualitas.

o Belief and attitudes

Kepercayaan pada suatu barang atau merk dagang.

4. Menilai Kebutuhan Sumber Daya Untuk Memberikan

Penawaran

Sebuah perusahaan harus memiliki sekumpulan sumber daya

untuk menang dalam pasar. Pada langkah ini, perusahaan

menyusun pengalaman dan manfaat apa yang akan diberikan oleh

penawaran dan kemampuan teknologi apa yang akan dibutuhkan

untuk memberikan manfaat dari penawaran tersebut. Sistem

sumber daya merupakan sebuah kumpulan dari kegiatan dan aset-

aset yang terpisah yang dimiliki oleh perusahaan ataupun

individu, yang ketika digabungkan akan menciptakan keunggulan

perusahaan. Sumber daya perusahaan di bagi menjadi tiga, yaitu:

o Customer facing

Meliputi merk, penjualan, dan saluran distribusi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

31

o Internal

Berhubungan dengan operasi internal perusahaan

seperti teknologi dan pengembangan produk.

o Upstream

Menyangkut hubungan antara perusahaan dengan

pihak pemasok.

5. Menilai Faktor Persaingan, Teknologi, dan Keuangan dari

Peluang

Terdapat empat area yang digunakan untuk menentukan karakter

dan tingkat dari sebuah peluang, yaitu:

• Competitive Intensity

Untuk mengukur intensitas kompetitif, perusahaan perlu

secara jelas mengidentifikasi pesaing-pesaing yang dihadapi.

o Pesaing langsung (direct competitors) adalah

saingan dalam industri yang sama. Perusahaan-

perusahaan tersebut adalah penyedia produk atau

jasa yang “mensubstitusi secara dekat” satu sama

lain. Pesaing langsung menjangkau dan bersaing

untuk customer yang sama.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

32

o Pesaing tidak langsung (indirect competitors)

terdiri dari dua kategori perusahaan: substitute

producer (perusahaan yang, walaupun berada

dalam industri yang berbeda, tetapi memproduksi

produk dan jasa yang memiliki fungsi sama) dan

adjacent competitor (pesaing yang tidak belum

menawarkan produk dan jasa yang merupakan

substitusi langsung, tetapi memiliki potensi untuk

segera melakukannya).

Alat yang berguna untuk mengidentifikasi pesaing langsung

dan tidak langsung adalah pendekatan profiling, yang terdiri

dari tiga lingkaran konsentris. Lingkaran paling dalam terdiri

dari sekumpulan aktivitas customer yang sentral bagi

perusahaan. Lingkaran di tengah terdiri dari pesaing langsung.

Terakhir, lingkaran paling luar terdiri dari pesaing tidak

langsung.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

33

Gambar 2.4 Competitor Profiling

(sumber: Mohammed et al. (2003,p62) )

• Customer Dynamics

Elemen-elemen yang menyusun keseluruhan dinamika

customer dalam pasar adalah :

o Tingkat kebutuhan yang tidak terpenuhi, atau besarnya

peluang yang tidak terbatas.

o Tingkat interaksi antara segmen customer utama.

o Kemungkinan tingkat pertumbuhan.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

34

• Technology Vulnerability

Kemampuan teknologi mencakup :

o Dampak dari penetrasi teknologi.

o Dampak dari teknologi baru terhadap nilai.

• Microeconomics

Mikroekonomi dari peluang mencakup :

o Ukuran/volume dari pasar.

o Tingkat keuntungan yang sudah diperhitungkan.

6. Melakukan Penilaian Go/No-Go

Membuat penilaian untuk “maju atau tidak maju” dalam

penerapan aplikasi e-marketing dengan menggunakan delapan

acuan. Jika nilai dari kedelapan acuan tersebut lebih banyak

positif ketimbang negatif maka kemungkinan besar perusahaan

tersebut memiliki kemungkinan positif untuk menerapkan e-

marketing atau “maju”. Tim manajemen harus memutuskan

apakah akan mendefinisikan proporsi nilai dan merancang model

bisnis. Ini menjadi awal dari beberapa gerbang pengambilan

keputusan go/no-go. Tim harus mendefinisikan kriteria yang akan

dipenuhi dalam melanjutkan ke tahap berikutnya dari proses

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

35

pengembangan bisnis. Tim sebaiknya tidak melangkah terlalu

jauh jika tidak dapat mencapai kesepakatan pada awal gerbang

penilaian go/no-go dan tidak dapat memenuhi kebutuhan yang

belum terpenuhi atau belum terlayani dengan baik. Delapan

macam acuan yang menentukan aplikasi e-marketing antara lain:

Gambar 2.5 Penilaian go/no-go

(sumber:Mohammed et al. (2003, p.78))

• Competitive vulnerability

Faktor ini di tentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang

ada, serta seberapa banyak pesaing yang sudah menerapkan

aplikasi e-marketing. Semakin banyak pesaing yang

memenuhi kriteria di atas berarti nilai yang dimiliki semakin

positif.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

36

• Technical vulnerability

Faktor ini ditentukan dengan melibatkan ketersediaan dan

kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan

untuk menjalankan aplikasi e-marketing.

• Magnitude of unmet need

Faktor ini di tentukan dari kemampuan e-marketing untuk

dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang tidak

dapat di penuhi oleh perusahaan secara tradisional (offline).

• Interaction between segments.

Faktor ini di tentukan berdasarkan intensitas interaksi antar

segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti

semakin positif pula nilainya.

• Likely rate of growth

Faktor ini ditentukan dari pertumbuhan sebuah perusahaan

maka semakin positif nilainya.

• Technological vulnerability

Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan level

yang tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi

teknologi yang ada maupun dampak dari penggunaan

teknologi yang baru.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

37

• Market size

Faktor ini di tentukan besar kecilnya pasar perusahaan,

semakin besar ukuran pasarnya berarti semakin positif

nilainya.

• Level of profitability

Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan

tersebut, semakin mendukung e-marketing dan berarti

semakin positif nilainya.

2.2.4.2 Menyusun Strategi Pemasaran

Mengacu pada pendapat Mohammed, Fisher, Jaworski,

dan Paddison (2003:90-92) tahap kedua dari program pemasaran

Internet adalah menyusun strategi pemasaran. Strategi pemasaran

memiliki tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut:

• Segmentation

mengidentifikasi segmen pasar yang relevan dengan

kebutuhan tertentu. Prioritas segmentasi berfokus pada dua

hal:

- Tahap kesiapan pembeli

Apakah pembeli siap membeli hari ini

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

38

- Sikap pembeli

Perusahaan menargetkan produk ke segmen yang lebih

menerima produk.

Gambar 2.6 Segmentation (sumber: Mohammed et al. (2003, p. 108))

• Targeting

Memilih segmen atraktif yang konsisten dengan sumber daya

dan tujuan perusahaan.

Gambar 2.7 Targeting (sumber: Mohammed et al. (2003, p. 110))

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

39

• Positioning

Mengkomunikasikan secara strategis manfaat produk kepada

target segment.

Gambar 2.8 Positioning(sumber:Mohammed et al. (2003, p. 110))

2.2.4.3 Tahap 3 : Merancang Pengalaman Pelanggan

Mengacu pada pendapat Mohammed, Fisher,

Jaworski,dan Paddison (2003:130) pengalaman pelanggan

mengarah kepada persepsi dan penafsiran dari pelanggan yang di

targetkan terhadap semua rangsangan yang di alami pada saat

berinteraksi dengan perusahaan.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

40

Mengacu pada pendapat Mohammed Fisher, Jaworski,

dan Paddison (2003:134) terdapat tiga tahapan pengalaman

pelanggan, dari user pertama kali mengklik website sampai pada

saat user mencapai kesan yang memuaskan dari situs, atau

sampai situs di promosikan, tiga tahapan tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Mengalami pengalaman funfsional “site bekerja dengan

baik”

Ada lima karakteristik yaitu:

o Usability dan navigasi yang mudah

Usability adalah ukuran tentang bagaimana website

dengan baik mengantisipasi kebutuhan user dan

membuat jalur yang intuitif yang mengizinkan user

untuk mencapai tujuan. Usability dipengaruhi oleh

banyak elemen termasuk kecepatan muatan, struktur

halaman, dan desain grafis.

o Kecepatan

Kecepatan mengarah pada waktu yang di butuhkan

untuk menanpilkan halaman web pada layar user.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

41

o Realibility

Realibility menggambarkan luasnya pengalaman

website pada periode downtime, atau waktu ketika user

tidak dapat mengakses halamannya karena

pemeliharaan rencana atau sistem rusak. Realibility

juga di pengaruhi oleh seringnya website di download

dengan benar, melalui site yang berjalan, itu mungkin

tidak terlihat baik pada layar user.

o Keamanan

Jika kepercayaan dasar di langgar, itu berdampak tidak

hanya pada perusahaan itu sendiri tetapi pada industri.

Tetapi ketika keamanan dan kenyamanan di bungkam,

pengalaman pelanggan akan di tingkatkan.

o Media Accessibility

Media Accessibility adalah sebuah website yang

mampu untuk di download ke media platform yang

bermacam-macam. Website mungkin dibutuhkan untuk

desain yang sederhana dan spesifik untuk banyak

platform sampai di terima sebagai standar untuk semua

platform.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

42

2. Mengalami pengalaman secara intim “mereka memahami

saya”

o Customalization

Adalah kemampuan website untuk mengubah

halamannya untuk masing-masing user.

Customalization di mulai atau di atur oleh user yang di

sebut personalization.

o Komunikasi

Mengarah pada dialog yang ada di antara site dan user.

Ada tiga bentuk komunikasi, yaitu: komunikasi

perusahaan ke user (seperti pemberitahuan lewat

email), komunikasi user ke perusahaan (seperti

permintaan customer service), atau komunikasi dua

arah (seperti pesan instant).

o Konsistensi

Mengarah pada tingkat dimana pengalaman pelanggan

pada sebuah website atau retail store adalah tetap dari

waktu ke waktu.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

43

o Kepercayaan

Adalah ciri yang di tetapkan dari waktu ke waktu

setelah user memiliki beberapa kesempatan untuk

mengevaluasi pelayanan pelanggan.

o Exceptional value

Pada tahapan ini, user di yakinkan perusahaan

menawarkan nilai pengecualian, dan user tidak dapat

dengan mudah di bujuk dengan cara lain. Setiap

pelanggan telah dipasangkan dengan merk, produk,

atau pengalaman yang bukan di terangkan

menggunakan pemikiran ekonomi murni.

o Perubahan dari konsumsi kepada aktifitas luang seperti

orang membawa pengalaman pelanggan dari titik

konsumsi ke dalam arena permainan, pergeseran sulit

terjadi: sebaliknya berfikir mengenai kunjungan ke

website perusahaan seperti tugas, user mulai melihat

seperti mengunjungi sebagai kesenangan, kemudian

menggunakan produk atau berdiskusi mengenai

perusahaan yang bukan ekonomi panjang yang murni.

Ini juga jelas dalam kemudahan site.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

44

3. Mengalami pengalaman evangelism “saya menyukai

untuk berbagi cerita”

Tahapan akhir mengasumsikan bahwa pelanggan telah di

lewati melaluai tahapan satu dan dua yakni site yang aktif

yang di tafsirkan sebagai kesan individual dan user

mengintegrasikan merk dalam hidupnya. Pada tahapan akhir

ini, pelanggan menjadi penyebar.

o Menceritakan kepada pasar

Orang suka untuk mengatakan cerita tentang produk

dimana mereka mempunyai pengalaman yang sangat

bagus. Pada dunia nyata, orang secara umum

memberikan tip restoran, peralatan olahraga, dan

produk lai dengan perasaan menggebu-gebu. Intinya

adalah pelanggan siapa yang melewati tahap satu dan

dua yang di seimbangkan dengan menjadi penyebar

merk.

o Keanggotaan komunitas yang aktif

Tahapan ini juga di karakteristikkan dengan

kemunculan dan partisipasi komunitas. Walaupun

tidak semua pelanggan akan ikut di dalam penawaran

komunitas, tetapi mereka yang sampai pada tahapan

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

45

ini menginginkan untuk berpartisipasi dengan orang-

orang yang memiliki kegemaran yang sama.

o Perusahaan perhatian mengenai opini saya

Karakteristik utama pada tahapan ini adalah persepsi

bahwa perusahaan tidak membicarakan pengaturan

kesan tanpa user, atau user berada pada titik

pertolongan.

o Membela pengalaman yang di alami

Pelanggan yang mencapai tahapan ini adalah

pelanggan yang bernafsu untuk membela pendapatan

mereka, sehingga mereka dapat menjadi sangat marah

pada saat orang lain tidak setuju atau mendorong untuk

membeli penawaran pesaing.

Perusahaan harus memahami jenis pengalaman customer yang

perlu dihasilkan untuk memenuhi peluang pasar. Pengalaman

tersebut harus berkorelasi dengan strategi pemasaran dan

positioning perusahaan. Pengalaman pelanggan (customer

experience) bisa didefinisikan sebagai interpretasi dari

pertemuan lengkap pemakai dengan situs, dari pandangan

awal pada home page sampai pengalaman pembelian,

meliputi keputusan seperti apakah akan membuat sebuah

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

46

shopping cart. Tiga tingkat dari hierarki pengalaman

customer adalah sebagai berikut:

• Tingkat 1:Experiencing Functionality

Bukanlah sesuatu yang dibesar-besarkan kalau dikatakan

bahwa pengalaman customer yang positif dihasilkan dari

memberikan dasar-dasar dari fungsionalitas secara konsisten.

Terdapat lima prinsip utama di dalam tahap ini yang meliputi

kegunaan dan kemudahan navigasi, kecepatan, kehandalan,

keamanan, dan kemampuan akses media.

• Tingkat 2:Experiencing Intimacy

Apabila sebuah perusahaan dapat menyediakan dasar-dasar

dari fungsionalitas, maka akan menempatkan customernya ke

tingkat kedua dari hierarki pengalaman, sebuah pengalaman

yang meningkatkan keintiman dengan perusahaan.

Pengalaman tersebut dapat dilakukan dengan cara

penyesuaian, komunikasi, konsistensi, kepercayaan, nilai

pengecualian, dan pergantian aktivitas dari konsumsi ke

waktu luang.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

47

• Tingkat 3: Experiencing Evangelism

Tingkat terakhir menganggap bahwa customer telah melewati

dua tingkat pertama yaitu, bahwa situs bekerja, yang

diinterpretasikan sebagai pengalaman individual, dan bahwa

pemakai mengintegrasikan brand ke dalam hidup mereka.

Dalam tingkat akhir ini, customer menjadi seorang pewarta.

customer begitu terinternalisasi akan pengalamannya

sehingga mereka tidak sabar untuk berbagi cerita dengan

teman, kerabat, dan kenalan.

2.2.4.4. Merancang Cutomer Interface

Mengacu pada pendapat Mohammed,Fisher, Jaworski,

dan Paddison (2003,p.161-183) Internet telah mengubah tempat

pertukaran dari tempat pemasaran (seperti, interaksi face- to-

face) menjadi market space (seperti, interaksi screen-to -face).

Perbedaan utama adalah bahwa sifat hubungan pertukaran

sekarang ditengahi oleh antar muka teknologi. Dengan

perpindahan dari hubungan antarmuka mediasi menggunakan

manusia menjadi menggunakan teknologi, terdapat sejumlah

pertimbangan perancangan antar muka yang dihadapi. Untuk

melihat pertimbangan-pertimbangan tersebut diperkenalkan

kerangka kerja 7C, yaitu sebagai berikut:

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

48

• Context (C1)

Context dari sebuah situs menggambarkan tampilan

fungsional dan nilai estetika yang terkandung dalam situs

tersebut. Ada situs-situs yang memilih untuk fokus dengan

memunculkan banyak gambar-gambar menarik, warna, dan

fitur desain sementara. Ada juga situs-situs lain yang

berfokus kepada cara menampilkan data dan navigasi yang

sederhana.

Tiga faktor kritis dalam tampilan website :

o Section Breakdown / subcomponent

o Linking Structure

o Navigation Tools

� Content (C2)

Content adalah semua subjek digital yang ada di dalam

sebuah situs Web. Content juga mencakup medium subjek

digital seperti teks, video, audio, dan gambar. Sebagaimana

pesan yang disampaikan oleh subjek digital juga mencakup

produk, jasa, dan informasi yang ditawarkan. Jika context

lebih berfokus pada bagaimana sebuah situs dirancang, maka

content lebih berfokus pada apa yang disampaikan.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

49

o Offering mix

o Appeal mix

o Multimedia mix

o Content type

� Community (C3)

Community didefinisikan sebagai satu set hubungan yang

dibangun atas dasar ketertarikan dan kepentingan yang sama.

Community berguna tergantung dari pelaku-pelaku dalam

hubungan tersebut, misalnya:

o Community dapat menciptakan konten atau layanan

yang menarik customer untuk mengunjungi situs Web.

o Community dapat membangun hubungan yang lebih

dekat antara customer dan perusahaan.

� Customization (C4)

Customization didefinisikan sebagai kemampuan sebuah situs

untuk memodifikasi situs itu sendiri ataupun dimodifikasi

oleh setiap pemakai. Saat customization dirancang dan diatur

oleh perusahaan maka disebut tailoring. Saat customization

dirancang dan diatur oleh pemakai maka disebut

personalisasi.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

50

� Communication (C5)

Communication menunjuk kepada dialog antara situs Web

dengan pemakai. Communication terdiri dari tiga, yaitu:

o Perusahaan ke pemakai (contoh: email notification)

o Pemakai ke perusahaan (contoh: customer service)

o Pemakai ke pemakai (contoh: instant messanging)

Tiga Dimensi komunikasi :

o Broadcast (mass Mailing, FAQs, Email Newsletter,

Content Update Notifications, Broadcast Events)

o Interactive (E-Commerce Dialogue, Customer

Service, User Input)

o Hybrid

� Connection (C6)

Connection didefinisikan sebagai jaringan link antara situs

kita dengan situs-situs, dengan link lain yang jika diklik akan

membawa pemakai keluar dari situs kita dan masuk ke situs

orang lain. Lima Dimensi koneksi :

o Link to Sites

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

51

o Homesite Background

o Outsourced Content

o Percentage of Homesite Content

o Pathway of Connection

� Commerce (C7)

Commerce didefinisikan sebagai kapasitas transaksi dari

sebuah situs, penjualan produk atau jasa pada sebuah situs,

bersamaan dengan adanya keranjang belanja, pengiriman dan

pilihan pembayaran, check -out, dan konfirmasi pemesanan.

Beberapa fitur didalamnya adalah registrasi, keranjang

belanja, keamanan, kartu kredit, one-click shopping, Orders

Through Affiliates, teknologi konfigurasi, penjejakan

pemesanan, pilihan pengantaran produk.

2.2.4.5. Merancang Program Pemasaran

Mengacu pada pendapat Mohammed Fisher,

Jaworski, dan Paddison (2003:200) tahapan ini adalah untuk

mendesain komunikasi dari aksi pemasaran (disebut lever)

untuk mendesain memindahkan target pelanggan dari

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

52

awareness (sadar) menjadi commitment (berkomitmen).

Kerangka kerja yang di gunakan untuk menyelesaikan tugas ini

di sebut marketspace matrics. Sederhananya, pemasaran

internet mempunyai 6 kelas lever (produk, harga, komunikasi,

komunitas, distribusi, dan branding) yang dapat digunakan

untuk menciptakan kesadaran, ekplorasi dan diharapkan

komitmen pada penawaran perusahaan. Relationship dapat

didefinisikan sebagai pengikat atau koneksi antara perusahaan

dan customernya. Empat tahapan dari hubungan dengan

customer adalah sebagai berikut:

� Awareness

Tahap dimana seorang calon customer mengetahui adanya

perusahaan tersebut, namun belum melakukan komunikasi

dengan perusahaan. Beberapa strategi yang dapat

digunakan untuk menghasilkan awareness, yaitu:

o Alamat situs Web yang sederhana dan mudah diingat.

o Awareness dapat ditingkatkan melalui konsistensi

antara brand utama (offline) dengan brand keduanya

pada saat online.

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

53

o Koordinasi antara kegiatan online dan offline, seperti

media iklan dapat meningkatkan awareness dari calon

customer.

� Exploration/Expansion

Tahap dimana customer mulai melakukan komunikasi

dengan perusahaan, seperti melakukan pembelian. Untuk

menghasilkan exploration/expansion, perusahaan harus

mampu menarik customer sehingga mau menjalin

hubungan dengan perusahaan. Hubungan ini akan

didasarkan pada aturan-aturan yang memberikan

konsekuensi apabila masing-masing pihak menyalahi

peraturan. Selain itu, perusahaan harus dapat dipercaya

dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi customer,

sehingga customer berpikir bahwa perusahaan tersebut

lebih mampu memenuhi kebutuhannya dibandingkan

dengan perusahaan lainnya. Setelah hubungan mulai

terjalin dan apabila customer mendapatkan kepuasan

dengan perusahaan, maka ia akan memasuki tahap

commitment.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

54

� Commitment

Tahap dimana kedua belah pihak, baik customer maupun

perusahaan merasa sama-sama memiliki tanggung jawab

terhadap masing-masing pihak. Hal yang memperlihatkan

komitmen customer terhadap perusahaan, yaitu: adanya

kontribusi lebih dari customer dalam hubungannya,

adanya investasi lebih dalam aspek hubungan yang

bertujuan untuk jangka panjang, serta adanya konsistensi

pertukaran dalam hubungan antar customer dan

perusahaan.

� Dissolution

Hubungan yang telah terjalin akan diputus, baik karena

pihak customer maupun perusahaan. Tahap ini dapat

terjadi apabila adanya alternatif yang lebih baik yang

ditawarkan kepada customer, adanya penolakan, adanya

nilai kunci perusahaan yang tidak dapat dipenuhi oleh

perusahaan, ataupun kebutuhan yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada customer sudah tidak sesuai karena

disebabkan berbagai hal, seperti usia, gaya hidup, dan lain-

lain.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

55

Hal-hal yang menyebabkan perusahaan melakukan

dissolution, yaitu: apabila tingkat biaya pelayanan

terhadap customer jauh lebih besar dibandingkan dengan

tingkat pembelian customer, adanya pelanggaran yang

dilakukan oleh customer, dan terjadinya perubahan strategi

dan target pasar sehingga sebagian customer tidak dapat

terpenuhi kebutuhannya.

2.2.4.6. Meningkatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi

Mengacu pada pendapat Mohammed Fisher,

Jaworski, dan Paddison (2003:627) dalam tahap ini perusahaan

dapat menggunakan teknologi untuk mendapatkan,

mengorganisasikan, menganalisa, dan memanfaatkan informasi

mengenai pelanggan dalam membuat dan melakukan tiga

keputusan utama. Tiga keputusan utama tersebut adalah,

sebagai berikut:

• Secara strategis memilih pasar yang dikejar (marketing

research).

• Mempelajari lebih banyak tentang customer dan merencanakan

strategi untuk mendapatkan target customer (database

marketing).

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

56

• Menilai keuntungan jangka panjang dari customer dan

mempertahankan customer utama (customer relationship

management).

2.2.4.7. Mengevaluasi Program Pemasaran

Mengacu pada pendapat Mohammed, Fisher,

Jaworski, dan Paddison (2003:684) pada tahap terakhir ini

dilakukan penilaian terhadap program aplikasi marketing

apakah aplikasi tersebut telah sesuai dengan sasaran atau tidak.

Untuk menentukan hasil pemasarannya, perusahaan dapat

menggunakan parameter untuk mengatur kesuksesan dari

program internet marketing dan apakah program internet

marketing tersebut cocok dengan objektif dari perusahaan.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

57

2.3. Kerangka Pikir

Gambar 2.9 Kerangka Berpikir

SWOT

Tahap 1: Menyusun Peluang Pasar

Tahap 2: Menyusun Strategi Pemasaran

Tahap 3: Merancang Pengalaman Pelanggan

Tahap 4: Merancang hubungan antar muka dengan pelanggan

Tahap 5: Merancang Program Pemasaran

Tahap 6: Mendapatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi

Tahap 7: Mengevaluasi Program Pemasaran

1. Menyelidiki Peluang pada Sistem Nilai yang Ada atau yang Baru

2. Mengidentifikasi Kebutuhan yang Belum Dipenuhi atau Belum Terlayani

3. Menentukan Target Segment Pelanggan

4. Menilai Kebutuhan Sumber Daya untuk Memberikan Penawaran

5. Menilai Faktor Persaingan, Teknologi, dan Keuangan dari Peluang

Menentukan Strategi Pemasaran: 1. Segmentation 2. Targeting 3. Positioning

Tingkat 1: Experiencing Functionality Tingkat 2: Experiencing intimacy Tingkat 3: Experiencing evangelism

• Context • Content • Community • Customization • Communication • Connection • Commerce

Membangun Customer Relationship: • Awareness • Exploration/Expansion • Comitment • Dissolution

• Marketing Research • Database Marketing • Customer Relationship Management

• Customer Based Metrics • Financial Matrics • Implemention Matrics

Analisis SWOT • Strength • Weakness • Opportunity • Threat

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

58

Pada Langkah pertama akan dilakukan analisa dengan menggunakan analisis

SWOT untuk mengetahui kondisi perusahaan dengan cara menganalisa kekuatan

perusahaan, kelemahan perusahaan, peluang, ancaman bagi perusahaan.

Dari analisis SWOT perusahaan akan diperoleh kekuatan/kelebihan yang di miliki

perusahaan, apa saja kelemahan perusahaan, peluang perusahaan dalam proses

pemasaran dan ancaman apa saja yang mungkin di hadapi oleh perusahaan.

Analisis SWOT berguna untuk mengetahui gambaran perusahaan secara umum

terutama didalam proyek ini adalah masalah pemasaran mereka dan juga analisis

ini digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan cocok untuk menerapkan e-

marketing dengan menggunakan tujuh tahap pengembangan e-marketing.

Kemudian dari hasil langkah pertama menggunakan analisis SWOT akan dilakukan

tahap pertama dari tujuh tahap pengembangan e-marketing yaitu tahap menyusun

peluang pasar, analisis SWOT yang di gunakan untuk mengetahui strategi apa saja

yang dapat digunakan perusahaan dengan menganalisis faktor internal (kekuatan,

kelemahan) dan faktor eksternal (peluang, ancaman), pada akhirnya menghasilkan

penilaian Go/No-Go dan peluang pasar didalam penerapan e-marketing dapat

digunakan dan berjalan dengan baik. Setelah mengetahui peluang pasar yang

dimiliki perusahaan dan penilaian Go/No-Go perusahaan dapat di lakukan dengan

tahap selanjutnya yaitu menyusun strategi pemasaran. Pada tahap ini akan

menghasilkan strategi apa yang cocok di gunakan oleh perusahaan dalam

penerapan e-marketing. Setelah mendapatkan strategi pemasaran yang cocok untuk

perusahaan, dilakukan tahap selanjutnya yaitu merancang pengalaman pelanggan.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00938-SI Bab2001.pdforganisasi. Kotler dan Amstrong (2005:5-6) menyatakan pemasaran adalah

59

Tahap ini berguna untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tahap ini dilakukan dengan melihat

strategi pemasaran yang telah di dapat sebelumnya. Setelah merancang

pengalaman pelanggan akan dilakukan tahap selanjutnya yaitu membangun

hubungan antar muka dengan pelanggan. Tahap ini berguna untuk merancang user

interface yang baik dan cocok untuk pelanggan perusahaan, pada tahap ini juga

dilihat dari strategi pemasaran yang sudah didapat. Tahap ini menghasilkan user

interface yang user friendly berbasis website. Setelah merancang hubungan antar

muka dengan pelanggan akan dilakukan dengan tahap selanjutnya yaitu merancang

program pemasaran. Tahap ini menentukan apa saja yang dilakukan perusahaan

untuk mendukung proses pemasaran dengan e-marketing dan menghasilkan

program pemasaran yang dapat digunakan. Kemudian pada tahap terakhir yaitu

mengevaluasi program pemasaran. Tahap ini dilakukan dengan mengevaluasi e-ma

rketing yang telah di buat apakah sudah berjalan dengan baik dan dapat digunakan.