42
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang terartur. Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.4), sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, masing-masing melaksanakan fungsi penting dan mendukung sistem yang lebih besar. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan yang bertujuan untuk menghasilkan output.

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang

terartur.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p.4), sistem adalah kumpulan dari

dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem terdiri

dari subsistem yang lebih kecil, masing-masing melaksanakan fungsi penting dan

mendukung sistem yang lebih besar.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem

merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan yang bertujuan untuk

menghasilkan output.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

9

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005, p38), informasi adalah data yang telah diubah

menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p5), informasi adalah data yang

telah diorganisir dan diproses untuk memberikan arti kepada pengguna.

Pengguna biasanya memerlukan informasi untuk membuat keputusan atau untuk

meningkatkan proses pengambilan keputusan. Sebagai aturan umum, pengguna

dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kuantitas dan

kualitas informasi.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, informasi adalah

hasil dari pengolahan data yang sudah terorganisir yang berguna bagi para

penggunanya. Pengguna biasanya menggunakan informasi untuk mengambil

keputusan yang lebih baik.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi adalah kombinasi teratur

dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah

organisasi.

Menurut Satzinger (2007, p7), dalam bukunya Object Oriented Analysis

and Design menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan komponen

yang saling terkait yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

10

menyediakan output informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas

bisnis. Menyelesaikan tugas bisnis biasanya adalah “masalah” yang telah

dibicarakan sebelumnya.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi

adalah kombinasi dari komponen-komponen terkait, yang dirancang untuk

mengumpulkan, menyimpan, memproses dan menyediakan output informasi

yang diperlukan oleh pengguna dalam sebuah organisasi.

Dibawah ini adalah gambar dari sistem informasi dan komponennya :

Gambar 2.1 Information System and Components Part. Source : Satzinger

(2007,p8)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

11

2.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi menurut Warren, et al. (2005, p8), “Sebuah sistem informasi

yang menyediakan pelaporan-pelaporan kepada pihak yang berkepentingan

tentang aktivitas-aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bisnis.”

Menurut Weygandt, et al. (2005, p4), akuntansi adalah “Suatu sistem

informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian

ekonomi suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.” Jadi akuntansi

sendiri sudah merupakan sistem informasi, yang mana informasi yang

terkandung di dalamnya adalah keadaan-keadaan ekonomi suatu organisasi.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, akuntansi adalah

suatu sistem informasi yang mengindentifikasikan, mencatat, dan menyediakan

pelaporan-pelaporan tentang aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bisnis kepada

organisasi maupun pihak yang berkepentingan, yang kemudian akan menjadi

sebuah laporan yang berguna untuk pembuatan keputusan.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2006, p5), sistem Informasi Akuntansi adalah

subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi

akuntansi dan keuangan seperti informasi-informasi lainnya yang didapatkan dari

proses transaksi akuntansi rutin.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

12

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), SIA merupakan sistem yang

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan

informasi bagi pengambil keputusan. SIA dapat merupakan proses sederhana

secara manual, proses yang rumit menggunakan komputer dan TI, atau proses

keduanya bila digabungkan. Apapun cara yang digunakan, prosesnya sama. SIA

dan orang-orang yang menggunakannya, harus tetap mengumpulkan,

memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi.

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, SIA adalah

sistem yang mengumpulkan, mencatat, mengolah, menyimpan dan melaporkan

informasi bagi pengambil keputusan terkait dengan aspek keuangan atas

transaksi akuntansi rutin.

2.2.3 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan dan kegunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Rama

dan Jones (2006, p6-7), antara lain:

1. Producing External Reports

Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor, kreditor,

petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

13

2. Supporting Routine Activities

Manajer membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi untuk menangani

aktivitas operasi rutin dalam siklus operasi perusahaan.

3. Decision Support

Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang

tidak berjalan rutin pada seluruh tingkat organisasi, seperti termasuk

mengetahui produk mana yang terjual dengan baik dan mana yang paling

banyak dibeli oleh konsumen.

3. Planning and Control

Sistem informasi dibutuhkan pula bagi aktivitas perencanaan dan

pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh

system informasi, dan laporan-laporan dirancang untuk menbandingkan

anggaran dengan yang jumlah yang sesungguhnya.

4. Implementing Internal Control

Pengendalian internal termasuk kebijakan, prosedur, dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari kerugian atau

pencurian untuk memelihara akurasi data keuangan. Membangun

pengendalian ke dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang

terkomputerisasi membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

14

2.2.4 Komponen-komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6), dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi akuntansi memiliki enam komponen, yaitu :

1. Orang

Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi

Prosedur dan instruksi baik manual maupun terotomatisasi yang terlibat di

dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai

kegiatan organisasi.

3. Data

Data mengenai organisasi dan proses bisnis dari organisasi.

4. Software

Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi

Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer dan perangkat jaringan

komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan

dan mentransmisikan data serta informasi.

6. Pengendalian internal dan langkah pengamanan

Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga keamanan data di dalam Sistem

Informasi Akuntansi.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

15

2.3 Sistem Informasi Anggaran

2.3.1 Pengertian Anggaran

Menurut Nafarin (2007, p11) Anggaran (budget) merupakan rencana

tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif

untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi

dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa. Anggaran merupakan alat

manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi,anggaran bukan tujuan dan tidak dapat

menggantikan manajemen.

Menurut Mulyadi (2002, p488) Anggaran merupakan suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar

dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2003, h431) Anggaran adalah sebuah

sistem perencanaan dan pengendalian yang terpadu sehingga dapat digunakan

untuk mengkoordinasikan setiap bagian subsistem dalam sistem perusahaan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana kegiatan yang

akan dijalankan oleh manajemen dalam suatu periode yang tertuang secara

kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran diantaranya jumlah

produk dan harga jualnya untuk tahun depan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

16

2.3.2 Tujuan Penyusunan Anggaran

Menurut Nafarin (2007, p19) “ Tujuan disusunya anggaran adalah:

a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

investasi dana.

b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.

c. Merinci jenis sumber dana yang dicari meupun jenis investasi dana, sehingga

dapat mempermudah pengawasan.

d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal.

e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran

menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.

f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.”

Tujuan-tujuan lainya dalam Penyusunan Anggaran adalah

1. Perencanaan

Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan

perusahaan.

2. Koordinasi

Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian dalam

perusahaan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

17

3. Motivasi

Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang

harus dicapai oleh perusahaan.

4. Pengendalian

Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk

melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam

perusahaan.

2.3.3 Manfaat Anggaran

Menurut Nafarin (2007, p19) “Manfaat anggaran adalah:

a. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.

c. Dapat memotivasi karyawan.

d. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan.

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

f. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan

seefisien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi para manajer. “

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

18

2.3.4 Jenis-Jenis Anggaran

Menurut Nafarin (2007, p26), perusahaan menyusun anggaran induk

(master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran

operasional dan anggaran keuangan. Adapun anggaran keuangan terdiri atas

neraca dan anggaran (proforma) neraca.

Anggaran induk terdiri atas :

1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang atau jasa

sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan

di masa depan.

2. Anggaran produksi

Anggaran produksi memperlihatkan jumalh barang jadi yang

harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran.

3. Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku

Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua

informasi berikut :

a. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan baku

b. Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

19

4. Anggaran biaya Tenaga kerja langsung

Anggaran ini memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung

yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan

dalam anggaran produksi.

5. Anggaran biaya overhead produksi

Anggaran ini memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target

produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.

6. Anggaran Biaya Produksi

Anggaran ini memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan

dikeluarkan pada suatu tahun anggaran.

7. Anggaran beban operasi

Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi

yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode

anggaran.

8. Anggaran kas

Anggaran kas disusun oleh peusahaan agar pihak manajemen

memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode

mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

20

perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode

suatu periode anggaran.

2.3.5 Fungsi Anggaran

Menurut Nafarin (2007, p28) , “Fungsi anggaran:

- Fungsi Perencanaan

Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan kaitan

anggaran yang satu dengan anggaran yang lain

- Fungsi pelaksanaan

Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum

pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang

berwenang (terutama dalam hal keuangan).

- Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian (controlling).

Pengawasan berarti mengevalasi (menilai) terhadap pelaksanaan

pekerjaan, dengan cara:

a. Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (atau bila terdapat

penyimpanan yang merugikan).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

21

2.4 Anggaran Biaya Produksi

2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

Anggaran merupakan proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk

pengekuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.

Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran.

Definisi anggaran secara umum dapat dikatakan sebagai berikut :

Menurut Henry Simamora (2002, p202), dalam bukunya Akutansi

Manajemen, menyatakan “Anggaran adalah sebuah rencana kuantitatif aktifitas

usaha sebuah organisasi, anggaran mengidentifikasikan sumber daya dan

komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tujuan organisasi selama

periode anggaran”

Menurut Matz and Usry (2002, p3), dalam bukunya Cost Accounting

Planing and Control menjelaskan “Anggaran (budget) hanyalah merupakan

suatu rencana yang dinyatakan dengan nilai uang atau satuan kuantitas laninnya.”

Menurut Aliminsyah (2003, p242), Anggaran biaya produksi

(Manufacturing budget) adalah “rencana biaya produksi yang terjadi selama satu

periode tertentu di masa datang.”

Satu periode dalam penyusunan anggaran, umumnya adalah satu tahun

anggaran. Tahun dapat disusun dengan teknik anggaran kontinyu atau anggaran

perpetual yaitu anggaran yang terinci menjadi anggaran bulanan (12 bulan)

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

22

dimana anggaran setiap bulan yang bersangkutan dan saldo pada akhir bulan

tersebut.

Jadi menurut perusahaan beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa anggaran biaya produksi sangat penting peranannya untuk menentukan

dan mengetahui jumlah output, agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing.

Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah

kemampuan dalam meningkatkan laba dan mengendalikan biaya-biaya lainnya.

2.4.2 Klasifikasi Biaya Produksi

1. Bahan Langsung (direct material)

Menurut Garrison Norren (2008), bahan yang digunakan untuk

menghasilkan produk jadi disebut bahan baku (raw material).

Sesungguhnya, bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang

digunakan dalam pembuatan produk jadi, dan produk jadi suatu

perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan yang lainnya.

Bahan langsung (direct material) adalah bahan yang menjadi bagian tak

terpisahkan dari produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah

ke produk tersebut. Bahan tidak langsung (indirect material) adalah yang

dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

23

2. Tenaga Kerja Langsung (direct labor)

Tenaga kerja langsung digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat

ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya

disebut juga tenaga kerja manual (touch labor) karena tenaga kerja

langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.

Tenaga kerja tidak langsung (inderect labor) merupakan biaya tenaga

kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk

dan diperlakukan sebagai bagian biaya overhead pabrik.

3. Overhead (manufacturing overhead)

Elemen ketiga biaya produksi, mencakup seluruh biaya produksi yang

tidak termaksud dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Sejumlah nama lain digunakan untuk biaya overhead pabrik, misalnya

biaya produksi tidak langsung (indirect manufacturing cost), factory

overhead, dan factory burden. Semua itu bersinonim dengan biaya

overhead pabrik.

2.4.3 Anggaran Bahan Baku

Menurut Aliminsyah (2003, p242), Pengertian budget ini ialah budget

yang merencanakan secara lebih terinci jumlah unit bahan mentah yang

diperlukan untuk penyelenggaraan proses produksi secara periode yang akan

datang, sebagai dasar penyusunan anggaran biaya produksi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

24

2.4.4 Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Perusahaan menggunakan tenaga kerjanya untuk mengubah bahan baku

menjadi barang jadi. Atas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerjanya,

perusahaan membayarkan upah. Untuk perusahaan manufaktur, tenaga kerja

yang terlibat dalam proses produksi dapat dikelompokkan ke dalam tenaga kerja

langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah

karyawan yang terlibat dalam kegiatan produksi barang.

Menurut Aliminsyah (2003, p242), Pada dasarnya Budget tenaga kerja

sangat berhubungan erat dengan rencana laba tahunan, mengingat upah tenaga

kerja merupakan pas biaya yang paling besar jika dibandingkan dengan biaya

lainnya. Budget tenaga kerja harus dikembangkan menurut jam kerja langsung

dan biaya kerja langsung dan juga harus dikembangkan menurut tanggung jawab

dan menurut periode. Dan perusahaan juga harus menetapkan sistem upah yang

digunakan, dibawah ini ada beberapa sistem upah :

1. Sistem upah harian

2. Sistem upah per potong

3. Sistem upah bonus

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

25

2.4.5 Anggaran Overhead

Menurut Aliminsyah (2003, p242), Anggaran biaya yang mempunyai

kerumitan tersendiri adalah anggaran biaya overhead, yaitu anggaran biaya yang

berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, yang ada

pada proses produksi perusahaan.

Kerumitan tersebut disebabkan karena banyaknya jenisnya, terutama

dalam masalah pembebanan yang dilakukkan oleh perusahaan dan dalam

pengendalian biayanya. Disamping itu kerumitan lain adalah bahwa biaya

overhead tersebut tidak dapat ditelusuri dengan gampang dari produknya secara

fisik. Karena kerumitan inilah, maka pihak manajemen harus bijaksana dan hati-

hati membuat keputusan menyangkut masalah biaya overhead ini agar tidak

terjadi penyimpangan yang terlalu besar.

2.5 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.5.1 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Whitten (2004, h179) menyatakan bahwa konsep yang digunakan dalam

orientasi objek adalah pembungkusan semua data yang mendeskripsikan orang,

tempat, kejadian dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa object oriented

analysis and design merupakan kegiatan untuk menentukan problem domain dan

kemudian mencari pemecahan masalah yang logical dalam suatu wadah, yaitu

objek itu sendiri.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

26

2.5.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Setiap perusajaan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai

tujuan-tujuan tersebut, perusahaan perlu melakukan perencanaaan strategis.

Perencanaan strategis dapat menentukan dan menggambarkan kondisi dan posisi

perusahaan saat ini, kemana arah bisnis perusahaa yang akan dituju dimasa

mendatang, serta apa yang harus dilakukan untuk mencapai posisi yang dituju

tersebut.

Salah satu komponen dalam perencanaan strategis adalah perencanaan

strategis sistem informasi. Definisi perencanaan strategis sistem informasi

(information systems strategic planning) menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2005, p16) adalah sebuah rencana yang menjelaskan teknologi dan aplikasi yang

dibutuhkan oleh fungsi sistem informasi untuk mendukung rencana strategis

perusahaan.

Dalam perencanaan strategis sistem informasi, tim pengembang pada

perusahaan akan menggabungkan dua rencana arsitektur, yaitu application

architecture plan dan technology architecture plan. Menurut Satzinger, Jackson,

dan Burd (2005, p16), application architecture plan merupakan sebuah deskripsi

dari sistem informasi yang terintegrasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk

menjalankan fungsi bisnisnya. Sedangkan, masih menurut satzinger, Jackson,

dan Burd (2005, p16) definisi technology architecture plan merupakan sebuah

deskripsi dari hardware, software, dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan

untuk mengimplementasi sistem informasi yang telah direncakan.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

27

2.5.3 Konsep Object Oriented

Dalam mengembangkan sistem, dapat digunakan pendekatan berorientasi

obyek (object oriented approach). Pendekatan berorientasi obyek sendiri

menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p60) adalah suatu pendekatan

pengembangan sistem yang memandang sistem informasi sebagai kumpulan

obyek yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-

tugas

2.5.4 Pengertian UML (Unified Modelling Language)

Menurut Satzinger (2007, p48), dalam bukunya Object Oriented Analysis

and Design menyatakan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah satu

set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk

pengembangan berorientasi objek. Dengan menggungakan UML, analisis dan

pengguna akhir yang dapat menggambarkan dan memahami berbagai diagram

spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem.

Model komponen sistem yang menggunakan Unified Modeling Language

terdiri dari tujuh diagram, yaitu :

1. Use case diagram

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

28

6. Package diagram

7. Deployement diagram

2.5.5 Aktivitas Utama dalam Object Oriented Analysis and Design

Menurut Satzinger (2007, p61), dalam bukunya Object Oriented Analysis

and Design menyebutkan beberapa aktivitas utama yang dilakukan di dalam

OOAD yakni :

2.5.5.1 Object, Attributes, and Methods

Menurut Satzinger (2007, p61), Sebuah objek dalam sistem informasi

adalah seperti sebuah objek di dunia nyata yaitu sesuatu yang memiliki attributes

dan behaviours. Sebuah sistem informasi dapat memiliki berbagai jenis objek,

seperti User Interface (UI) objek yang membentuk antarmuka pengguna dan

sistem dan masalah objek domain yang menjadi fokus dari tugas lingkungan

pengguna.

Menurut Satzinger (2007, p62) Sebuah User Interface (UI) memiliki

Attributes, yang merupakan karakteristik yang memiliki nilai : ukuran, bentuk,

warna, lokasi, dan keterangan dari tombol atau tabel sebagai contohnya. Sebuah

form pada layar memiliki atribut seperti tinggi dan lebar, gaya perbatasan, dan

warna latar belakang. Pengguna UI ini juga memiliki perilaku, atau metode yang

menggambarkan apa yang objek dapat lakukan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

29

Gambar 2.2 Attributes and Methods of UI Objects. Sumber : Satzinger

(2007,p62)

Objek dari User Interface (UI) adalah yang paling mudah untuk dipahami

karena pengguna dapat melihat mereka dan berinteraksi dengan mereka secara

langsung. Tetapi sistem Object Oriented memuat jenis objek lainnya, yang

disebut domain objek masalah, yang khusus dibuat untuk aplikasi bisnis.

2.5.5.2 Classes

Menurut Satzinger (2007, p63), Semua objek dari pelanggan

diklasifikasikan sebagai jenis hal pelanggan, sehinggan dalam pengembangan

Object Oriented, dapat merujuk kepada kelas pelanggan ketika pengguna

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

30

membicarakan tentang semua objek pelanggan. Kelas mendefinisikan apa semua

objek dari kelas mewakili. Ketika pengguna bicara tentang pemrograman

komputer dan benda-benda, anda dapat mengacu kepada objek sebagai contoh

kelas.

2.5.5.3 Inheritance and polymorphism

Menurut Satzinger (2007, p66), Mungkin sebuah konsep yang paling

sering digunakan adalah ketika membahas objek kelas adalah objek pewarisan.

Dimana suatu objek kelas mengambil karakteristik kelas lain. Sebagai contoh,

sebuah objek memiliki kelas nasabah mungkin juga sesuatu yang lebih umum,

seperti orang. Oleh karena itu, jika kelas orang sudah didefiniskan, kelas

pelanggan dapat didefinisikan dengan memperluas kelas pelanggan untuk

mengambil atribut yang lebih spesifik dan metode lainnya yang diperlukan

pelanggan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

31

Gambar 2.3 Contoh superclass and subclasses. Sumber : Satzinger (2007, p67)

Atribut tidak hanya memiliki karakteristik dan superclass. Subclasses juga

mewarisi metode dan hubungan asosiasi. Konsep akhir kunci yang terkait untuk

generalisasi hirarki dan warisan metode adalah polymorphism, yang berarti

banyak bentuk. Dalam object oriented, polymorphism mengacu kepada cara

objek yang berbeda yang dapat merespon dengan cara mereka sendiri untuk

pesan yang sama.

2.5.6 System Requirements Analysis

Menurut Satzinger (2007, p129) dalam bukunya Object Oriented Analysis

and Design kebutuhan sistem adalah semua kemampuan yang mengharuskan

sistem baru harus memiliki dan sistem baru harus memenuhi kendalanya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

32

Umumnya, analisis membagi kebutuhan sistem menjadi dua kategori yakni :

kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kebutuhan fungsional adalah kegiatan

yang sistem harus melakukannya yaitu penggunaan sistem yang diterapkan.

Biasanya yang berkaitan langsung dengan menggunakan kasus.

2.5.7 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2007, p144) Flowcharts dan diagram aktivitas yang

khusus dirancang untuk mewakili aliran kontrol di antara langkah-langkah

pengolahan. Banyak analis menggunakan jenis workflow diagram dan

menyebutnya activity diagram. Suatu activity diagram merupakan gambaran

berbagai pengguna (atau sistem) kegiatan, orang yang melakukan aktivitas

masing-masing, dan aliran sekuensial dari kegiatan tersebut. Symbol yang

digunakan yaitu:

1. Starting Activity (pseudo)

Merupakan simbol untuk menandakan dimulainya aktivitas.

2. Transition Arrow

Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang menggambarkan

transisi dari suatu aktivitas.

3. Activity

Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

33

4. Ending Activity (pseudo)

Merupakan simbol untuk menandakan berakhirnya aktivitas.

5. Swimlane

Merupakan area persegi dalam activity diagram yang menunjukkan aktivitas

diselesaikan single agent.

6. Synchronization bar

Merupakan symbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau

penyatuan dari jalur berurutan.

7. Diamond

Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur

atau jalur lainnya.

Gambar 2.4 symbol Activity Diagram. Sumber: Satzinger, Jackson, dan

Burd (2004, p145)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

34

2.5.8 Event Table

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p174), event table

adalah sebuah pedoman use case daftar peristiwa dalam baris dan potongan

kunci informasi setiap peristiwa dalam kolom.

Di dalam event table terdapat tahapan yang harus dilakukan didalam

kolom yakni seperti kolom berikut ini :

Gambar 2.5 Contoh event table menurut Satzinger (2007, p175)

a. Pengertian Event

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p167), event adalah

kejadian pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus

diingat oleh sistem.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

35

b. Pengertian Trigger

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), trigger adalah

tanda yang memberitahukan sistem bahwa telah terjadi peristiwa. Untuk

peristiwa eksternal, trigger merupakan datangnya data yang harus diproses

oleh sistem. Contohnya, ketika pelanggan melakukan pesanan, maka rincian

pesanan baru sebagai input. Untuk peristiwa sementara, trigger merupakan

titik waktu. Contohnya, pada akhir setiap hari kerja, sistem telah mengetahui

waktu untuk menghasilkan laporan ringkasan transaksi.

c. Pengertian Source

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), source adalah

agen eksternal yang memberikan data ke sistem.

d. Pengertian Response

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), response adalah

output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi,

laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat menghasilkan

beberapa responses. Contoh, ketika sistem membuat pesanan baru, maka

konfirmasi pesanan diberikan kepada pelanggan, rincian pesanan diberikan

kepada bagian pengiriman, dan catatan transaksi diberikan kepada bank.

e. Pengertian Destination

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p175), destination

adalah tempat di mana beberapa response telah dikirim. Kadang-kadang use

case tidak menghasilkan response sama sekali. Contoh, jika pelanggan ingin

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

36

melakukan update informasi akun, informasi tersebut tersimpan dalam

database, tapi tidak dibutuhkan output untuk dihasilkan. Mencatat informasi

dalam database merupakan bagian dari use case.

2.5.9 Use Case

Menurut Satzinger (2007, p215) dalam bukunya Object Oriented

Analysis and Design menjelaskan bahwa sebuah use case itu menunjukan

sebuah tongkat sederhana yang digunakan untuk mewakili aktor (tangan

ditunjukan langsung mengakses ke sistem langsung). Kasus penggunaan

sendiri dilambangkan oleh oval dengan nama use case didalamnya. Garis

yang menghubungkan aktor dengan use case menunjukan bahwa aktor

memanfaatkan penggunaan sistemnya. Pelaku juga dapat menggunakan

sistem lain yang langsung menunjukan antar muka dengan sistem

yang sedang dikembangkan.

Gambar 2.6 Simple use case with an actor. Sumber : Satzinger (2007, p215)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

37

Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukan di dalam use case diagram

memperluas penggunaan diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain dan

menggunakan kasus.

Gambar 2.7 A Use Case Diagram of the Order-Entry Subsystem for RMO,

Showing a System Boundary. Sumber : Satzinger (2007, p216)

2.5.10 Use Case Description

Menurut Satzinger (2007, p220) use case description menjelaskan

tentang suatu penggunaan kasus sistem yang mencakup seluruh urutan langkah

untuk menyelesaikan suatu proses bisnis. Dan sering kali beberapa variansi dari

langkah-langkah bisnis ada dalam kasus penggunaan tunggal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

38

Gambar 2.8 contoh Use Case Description Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd

(2004, p223)

2.5.11 Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p302), class diagram

memberikan gambaran struktur dan deskripsi kelas, package, dan objek serta

hubungan satu sama lain seperti pewarisan dan asosiasi.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

39

Gambar 2.9 Contoh Notasi Class Diagram. Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd

(2004, p304)

Class Diagram memiliki 3 desain, yaitu:

1. First Cut Class Diagram

First Cut Class Diagram dikembangkan dengan memperluas domain model class

diagram. Perluasan ini membutuhkan 2 langkah: (1) melakukan elaborasi atribut

dengan informasi type and initial value dan (2) menambahkan panah navigasi.

Melakukan elaborasi atribut cukup mudah. Semua atribut tetap tak terilhat atau

private, ditunjukkan oleh tanda minus dalam diagram. Gambar 2.6 merupakan

contoh First Cut Class Diagram.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

40

Gambar 2.10 Contoh First Cut Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2004,

p448)

2. Domain Model Class Diagram

Gambar 2.11 Contoh Domain Class Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd

(2004, p310)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

41

3. Updated Design Class Diagram

Gambar 2.12 Contoh Updated Design Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, dan

Burd (2004, p340)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

42

2.5.12 Sequence Diagram

2.5.12.1 System Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p213), system sequence

diagram adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor

eksternal dan sistem selama dalam use case atau skenario.

Gambar 2.13 Contoh Notasi System Sequence Diagram sumber : Satzinger, Jackson, dan

Burd (2004, p229)

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

43

2.5.12.2 Completed Three Layer Design Sequence Diagram

Gambar 2.14 Contoh Completed Three Layer Design Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p487)

2.5.13 Package Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2004, p339), package

diagram adalah diagram high-level sederhana yang memungkinkan

perancang menghubungkan semua class dalam grup terkait. Notasi package

diagram dalam bentuk tab persegi panjang. Nama package ditampilkan

dalam tab. Dalam gambar 2.11, semua class dalam package ditempatkan

dalam tab persegi panjang.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

44

Gambar 2.15 Contoh Package Diagram sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd

(2004, p341)

2.5.14 User Interface

User Interface menurut Satzinger, JacksonMenurut Satzinger, dan Burd

(2005, p442) adalah bagian dari sistem informasi yang membuutuhkan interaksi

dari user untuk membuat input dan output. menjelaskan bahwa sebuah sistem

informasi baru mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada lainnya, dan

analisis harus memastikan bahwa mereka semua bekerja bersama-sama.

Beberapa interface sistem link sistem organisasi internal, merupakan sistem lain

antarmuka dengan sistem eksternal, seperti pemasok atau rumah pelanggan.

Dalam kasus lain, sistem baru perlu berkomunikasi dengan aplikasi bahwa

organisasi telah dibeli dan diinstall. Dalam setiap kasus hanya terdaftar, analisis

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

45

harus memiliki informasi tentang setiap sistem yang akan menyentuh sistem

baru.

Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam maupun

diluar organisasi. User interface yang lebih dari sekedar layar, itu adalah

merupakan pengguna yang datang ke dalam kontrak dengan saat menggunakan

sistem, komseptual, dan fisik.

2.5.15 Component Architecture

Menurut Satzinger (2007) menjelaskan bahwa, dukungan jasa arsitektur

dan penyebaran lingkungan mencakup koleksi yang kompleks dari sebuah

perangkat keras komputer, jaringan, dan perangkat lunak sistem. Kadang-

kadang, sebuah organisasi baik akan kekurangannya layanan dukungan

arsitektur, atau ingin mengganti sistem yang ada. Dalam kebanyakan kasus,

sistem baru akan disesuaikan dengan infrastruktur warisan.

Menurut Hall (2007) menggambarkan component architecture seperti gambar

dibawah ini :

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

46

Gambar 2.16 component architecture, The component diagram of

the complete system. Sumber Hall (2007)

2.5.16 Deployment Environment

Menurut Satzinger (2007), menjelaskan bahwa deployment

environment terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak sistem, dan

lingkungan jaringan dimana sistem akan beroperasi. Deployment

environment terbagi atas :

- Single Computer

Arsitektur komputer tunggal menggunakan sistem komputer dan perangkat

secara langsung lampirannya. Ini bisa menjadi aplikasi PC yang berdiri

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

47

sendiri, tetapi dalam konteks ini, kita membahas aplikasi mainframe besar

yang pengguna berinteraksi dengan sistem melalui terminal dummy.

Keuntungan utam dari arsitektur komputer tungggal, adalah

kesederhanaannya. Sistem informasi digunakan pada sistem single-computer

yang relatif mudah untuk merancang,membangun, mengorperasikan, dan

memelihara.

- Multitier architecture

Arsitektur multi-tier menggunakan sistem komputer didalam sebuah upaya

kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pemrosesan informasi.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

48

2.6 Kerangka Pikir

kerangka pikir menggambarkan dan menjelaskan mengenai penulisan

dari skripsi ini. Pembangunan aplikasi ini menggunakan fase dari pengembangan

system dimana terdapat 4 fase yaitu fase inisiasi, fase analisis, fase perancangan

& pengembangan, dan fase implementasi. Pada fase awal yaitu fase inisiasi,

diawali dengan persiapan dalam mengumpulkan data-data mengenai gambaran

umum perusahaan seperti visi dan misi, tugas dan wewenang.

Selanjutnya data-data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis.

Analisis data diawali dengan menganalisis kegiatan yang berkaitan dengan

proses pencatatan biaya produksi, kemudian akan ditelusuri aktivitas di dalam

sistem, untuk acuan use case pada fase perancangan.

Desain dilakukan dengan membuat usecase berdasarkan rancangan fitur

yang telah dibuat, kemudian melakukan deskripsi usecase diagram secara detail

yaitu dengan usecase description. Domain class diagram diperoleh dari

pengembangan usecase descrption yang memberikan penjelasan mengenai alur

data pada aplikasi yang akan dirancang. Kemudian dari domain class diagram

tersebut akan dibuat first cut diagram yang lebih menjelaskan mengenai alur data

beserta tipe datanya. Data access sequence diagram menjelaskan apa yang

dilakukan actor pada objek-objek dan database yang akan dirancang. Updated

Class Diagram dan Package diagram dapat dibuat melalui Data access sequence

diagram. Rancangan interface merupakan hasil output dari diagram-diagram

yang telah dirancang. Development dilakukan dengan menggunakan

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00225-AKSI Bab2001.pdf · 2.4 Anggaran Biaya Produksi 2.4.1 Pengertian Anggaran Biaya Produksi

49

pemograman Microsoft Visual Studio 2008 dengan menggunakan SQL Server

2008.

Implementasi dirancang dengan membuat spesifikasi hardware dan

software diengan menyesuaikan dengan kondisi IT pada PT. Livio Furniture.

Rancangan implementasi (jadwal) dibuat dengan menggunakan Gantt Chart.