Upload
ngotu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana (2007, p.67), definisi komunikasi dapat dikategorikan
dalam tiga konseptual yaitu: (1) Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah, yaitu
suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang
(atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung
(tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah,
radio, atau televisi. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang
disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator,
seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk
melakukan sesuatu. (2) Komunikasi Sebagai Interaksi, dalam pandangan ini
menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang
arahnya bergantian.
Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang
penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian
orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang
kedua, dan begitu seterusnya. (3) Komunikasi Sebagai Transaksi, pandangan ini
menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara
berkesinambungan mengubah pihak-pihak yang berkomunikas i. Berdasarkan
pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai
14
komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat
mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal.
Menurut Cangara (2010, p.19), komunikasi adalah suatu transaksi, dimana
terjadi sebuah proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan, (1) membangun hubungan antar sesama manusia, (2)
melalui pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang
lain, (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.
Berdasakan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu proses terjadinya pertukaran informasi antar individu yang dapat
dilakukan searah dan dua arah. Komunikasi yang dilakukan secara searah tidak
mengharapkan adanya balasan dari si penerima pesan sedangkan, komunikasi yang
dilakukan dua arah mengharapkan adanya hubungan timbal balik antar pengirim
dan penerima pesan. Jadi, komunikasi yang dilakukan baik searah maupun dua arah
bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pihak penerima pesan tersebut sesuai
dengan apa yang menjadi kehendak dari si pengirim pesan melalui pesan yang
disampaikannya.
2.1.1.1 Komunikasi Interpersonal (Antarpribadi)
Menurut Dani Vardiansyah (2004, p.30), komunikasi antarpribadi dapat
terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan
(komunikasi diadik : dua orang) atau satu komunikator dengan dua
komunikan (komunikasi teriadik : tiga orang). Komunikasi antarpribadi
15
dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media
komunikasi antar pribadi.
Menurut Hafied Cangara (2010, p.29), komunikasi antarpribadi
adalah (Interpersonal Communication) adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. Menurut
Prof. Dr. Hafied Cangara (2010, p33-34), berdasarkan sifatnya,
komunikasi antarpribadi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni
komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi diadik
adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam
situasi tatap muka. Percakapan berlangsung dalam suasana bersahabat
dan informal, dialog berlangsung lebih intim, lebih dalam, dan lebih
personal. Komunikasi kelompok kecil adalah proses komunikasi yang
berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana
anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Dalam praktiknya
komunikasi antar pribadi sebagai proses yang berlangsung antara dua
orang atau lebih secara tatap muka. Namun, dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi (ICT) seperti internet, orang mulai
mempertanyakan apakah komunikasi yang menggunakan alat elektronik
seperti itu, masih dapat dikategorikan sebagai proses komunikasi Antar
Pribadi sekalipun berlangsung tanpa situasi tatap muka. Menurut
Mc.Croskey salah satu lulusan sarjana Amerika Serikat menyatakan,
memasukkan peralatan komunikasi yang menggunakan gelombang udara
dan cahaya seperti halnya telepon dan menggunakan media lainnya
adalah dapat dikategorikan sebagai komunikasi antarpribadi.
16
Dari definisi para ahli di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung antar
individu dan menciptakan suatu feedback (hubungan timbal balik) satu
sama lain. Dalam hal ini, kaitan komunikasi antarpribadi pada PT.
Perdana Duta Persada yaitu dalam meningkatkan brand awareness untuk
produknya melalui penggunaan blog sebagai strategi online public
relations. Blog dalam perusahaan ini merupakan sarana untuk melakukan
komunikasi terhadap masyarakat yang dapat berkomunikasi secara
langsung dengan masyarakat (yang merupakan calon konsumen dan
konsumen produk O.P.I) secara personal, yang memungkinkan setiap
pengunjung blog memberikan tanggapan kepada perusahaan maupun
orang lain secara langsung.
2.1.1.2 Komunikasi Publik
Menurut Dani Vardiansyah (2004, p.31-32), komunikasi publik disebut
juga komunikasi kelompok besar karena melibatkan banyak khalayak
yang relatif besar, dan karenanya sulit saling mengenal satu persatu.
Menurut Hafied Cangara (2010, p.29), komunikasi publik
(Public Communication) adalah suatu proses di mana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak
yang lebih besar.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis menarik
kesimpulan bahwa komunikasi publik adalah suatu bentuk komunikasi
yang melibatkan khalayak dalam satu situasi dan kondisi tertentu dan
17
bersifat satu arah. Dalam hal ini,kaitan komunikasi publik pada PT.
Perdana Duta Persada yaitu dalam meningkatkan brand awareness untuk
produknya melalui penggunaan blog sebagai strategi online public
relations. Blog juga bersifat satu arah karena blog dapat dilihat oleh
banyak orang tanpa meminta komentar dari masyarakat karena blog juga
memungkinkan setiap orang untuk melihat isi dari pembicaraan antara
pengunjung blog, hal ini termasuk dalam komunikasi publik.
2.1.2 Public Relations
Menurut Jefkins, (2006, p.10), public relations adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Menurut Lattimore, Baskin, Heiman, dan Toth (2010, p4), public relations
adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian
tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi
perubahan organisasi. Para praktisi public relations berkomunikasi dengan semua
masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan
yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan
masyarakat. Public relations terus menjadi salah satu bidang yang sangat dinamis
dalam kehidupan berorganisasi di seluruh dunia. Salah satu alasannya adalah
karena praktisi public relations membutuhkan keterampilan dan kapabilitas yang
beragam untuk keberhasilan pekerjaan mereka.
18
Menurut Cutlip, Center, Broom (2006, p.5), public relations adalah fungsi
manajemen yang mengevaluasi, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual
dan organisasi yang mempunyai kepentingan publik serta merencanakan dan
melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan
penerimaan publik.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
Public Relations berperan dalam mengatur aktivitas komunikasi antara perusahaan
dengan publiknya agar tercipta kesepakatan dan kejelasan di antara mereka sehingga
mencegah salah pengertian. Selain itu mencegah adanya isu-isu negatif yang
berkembang akibat kurangnya kejelasan komunikasi antara mereka.
2.1.2.1 Fungsi, Kegiatan, dan Peran Public Relations
Fungsi Manajemen public relations menurut Public Relations Society of
America (PRSA) (1982) dalam Lattimore, Baskin, Heiman, dan Toth (2010, p.5):
1. Mengantisipasi, menganalisis, dan menafsirkan opini publik, sikap, dan isu
yang dapat berpengaruh baik atau buruk, pada operasional dan perencanaan
sebuah organisasi.
2. Memberi saran kepada manajemen di semua tingkatan dalam organisasi
terait dengan putusan kebijakan, rencana tindakan, dan komunikasi.
3. Meneliti, melaksanakan, dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap
program aksi dan komunikasi untuk mencapai kepahaman pada masyarakat.
4. Merencanakan dan mengimplementasikan upaya organisasi untuk
mempengaruhi atau merubah kebijakan publik.
19
5. Menyusun sasaran, merencanakan, membuat anggran, merekrut dan melatih
staf, mengembangkan fasilitas.
Fungsi Public Relations menurut Onong U. Effendy dalam Saputra dan
Nasrullah (2011, p.50), antara lain :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antar organisasi dengan publik internal dan
publik eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum.
5. Operasional dan organsisasi public relations adalah bagaimana membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah
terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari publiknya
maupun dari pihak publiknya.
Melihat fungsi public relations di atas, penulis menyimpulkan bahwa
fungsi public relations dalam suatu perusahaan atau organisasi sangat penting
dalam mempengaruhi masyarakat dan membentuk opini publik. Masyarakat
merupakan tujuan utama dari perusahaan karena masyarakat adalah target
market perusahaan dalam menjual produknya.
20
Menurut Scott M.Cutlip (2006, p.11-27), kegiatan public relations
adalah :
1. Hubungan Internal (Internal Relations) : membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan
tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya.
2. Publisitas (Publicity) : informasi yang disediakan oleh sumber luar yang
digunakan media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode
penempatan pesan di media ini adalah metode yang tak bisa di kontrol
(uncontrolled) sebab sumber informasi tidak member bayaran kepada media
untuk pemuatan informasi tersebut.
3. Advertising : informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu
yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu penempatan
informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan
di media.
4. Press Agentry : penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita yang
menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik.
5. Public Affair : bagian khusus dari public relations yang membangun dan
mempertahankan hubungan antara pemerintah dan komunikasi lokal
kebijakan publik.
6. Lobbying : bagian khusus dari public relations yang berfungsi untuk
menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan
tujuan mempengaruhi penyusunan undang - undang dan regulasi.
21
7. Management Issue : proses proaktif dalam mengatisipasi, mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan merespons isu - isu kebijakan publik yang
mempengaruhi hubungan organisasi dengan public mereka.
8. Investor Relations : bagian dari public relations dalam perusahaan korporat
yang membagun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunitas
keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.
9. Pengembangan (Development) adalah bagian khusus dari public relations
dalam organisasi nirlaba yang bertugas membangun dan memelihara
hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan
dukungan sukarela.
Kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations menurut Lattimore, Baskin,
Heiman, dan Toth (2010, p.5) :
1. Riset
2. Konseling
3. Urusan dengan pemerintah
4. Hubungan dengan investor
5. Pengembangan dan pengumpulan dana
6. Urusan multikultural
7. Manajemen isu
8. Hubungan dengan media
9. Urusan masyarakat
10. Hubungan dengan komunitas
22
11. Hubungan dengan pekerja
12. Publisitas
13. Komunikasi pemasaran
14. Promosi
Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan Public Relations dibagi
menjadi dua bagian yaitu kegiatan internal dan eksternal. Kegiatan internal
ialah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik antara manajer
dan karyawan organisasi atau perusahaan. Sedangkan kegiatan eksternal
adalah publicity, advertising, press agentry, lobbying, public affair,
management issue, investor relations, dan development. Kegiatan Public
Relations pada PT. Perdana Duta Persada untuk meningkatkan brand
awareness produk O.P.I adalah melakukan publikasi (publicity), yaitu
melalui media relations dan online public relations (e-PR). Kegiatan media
relations yang dilakukan adalah adalah press release, press gathering, dan
sebagainya yang merupakan bentuk jalinan hubungan antara pihak
perusahaan dengan media. Sedangkan kegiatan online public relations (e-
PR) yang dilakukan adalah dengan melalui penggunaan blog untuk
menjalin interaksi dengan konsumen dan memperkenalkan produk O.P.I
kepada masyrakat luas.
23
Peranan utama Public Relations, menurut Saputra dan Nasrullah (2011,
p.50):
1. Sebagai communicator atau penghubung antar organisasi atau lembaga
yang diawalinya dengan publiknya.
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif
dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Penulis memberi kesimpulan bahwa peranan Public Relations dalam
suatu organisasi atau perusahaan sangatlah penting karena menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan. Tanpa adanya seorang Public Relations dalam
perusahaan, maka perusahaan tersebut tidak akan dapat bertahan lama karena
Public Relations merupakan ujung tombak perusahaan. Hal yang membuat
seorang Public Relations sangat berarti bagi perusahaan adalah karena
peranannya tersebut yaitu sebagai commuicator, relationship, back up
management, dan corporate image. Seorang Public Relations harus mampu
menganalisis suatu masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan dengan
mengidentifikasikannya dan juga harus mampu menciptakan sebuah strategi
untuk memecahkan masalah tersebut.
24
2.1.2.2 Kaitan Public Relations dengan Pemasaran
Hubungan public relations dengan Pemasaran menurut Lattimore, Baskin,
Heiman, dan Toth (2010, p.288) :
1. Menghidupkan kembali merek lama.
2. Mengekspor merek yang sudah yang sudah mapan ke pasar baru.
3. Memperkokoh posisi sebuah merek dagang.
4. Menerima peralihan citra.
5. Mengantisipasi hal apa yang akan terjadi nanti.
6. Menjadikan perusahaan sebagai Corporate Citizen yang baik.
Menurut Jefkins (2004, p.15), pemasaran adalah salah satu fungsi utama
dari kegiatan bisnis, sedangkan public relations memiliki hubungan kuat
dengan fungsi-fungsi financial dan produksi. Disamping itu, fungsi-fungsi
public relations juga bisa diterapkan dalam rangka menunjang suatu bauran
pemasaran (marketing mix), dimana kegiatan-kegiatan periklanan merupakan
salah satu unsurnya. Bauran pemasaran itu sendiri meliputi segenap elemen dari
strategi pemasaran, antara lain: pemilihan nama produk, metode dan gaya
pengemasan, riset pasar, penentuan harga, penjualan, distribusi serta
penyediaan jasa purna jual. Seluruh elemen tersebut membutuhkan komunikasi
dan niat baik (goodwill). Arti penting dari public relations itu sendiri adalah
pada kemampuannya dalam membidik pasar (market education), yakni
menjadikan khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan produk-produk
25
dari perusahaan yang bersangkutan, dan hal ini ternyata sangat ditentukan
keberhasilan upaya-upaya periklanan yang dijalankan perusahaan.
Salah satu tugas Manager Public Relations adalah membuat strategi
dalam meningkatkan brand awareness produk O.P.I, dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa tugas dan tanggung jawab Public Relations berkaitan dengan
bidang pemasaran. Dalam hal ini kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
Public Relations PT. Perdana Duta Persada adalah mengekspor merek yang
sudah mapan ke pasar baru. Produk O.P.I didistribusikan oleh PT. Perdana
Duta Persada dalam kondisi produk O.P.I tersebut sudah cukup terkenal dan
merupakan produk unggulan/nomor satu untuk produk cat dan perawatan kuku
di Amerika Serikat. Maka dari itu perusahaan bermaksud untuk membawa
produk O.P.I yang sudah mapan di Amerika Serikat untuk masuk ke Indonesia
yang merupakan pasar industri yang baru.
2.1.2.3 Kaitan Public Relations dengan Teknologi
Menurut Biagi Shirley (2010, p.303), teknologi baru, khususnya “internet”
memberi cara-cara baru untuk menyampaikan pesan-pesan public relations.
Teknologi satelit telah menjadi pengiriman efisien dari cetak, audio, dan video
yang memberikan public relations lembaga akses yang sama untuk
mendistribusikan informasi kepada organisasi-organisasi berita, bahwa
organisasi berita memiliki sendiri. Seperti dalam industri periklanan, pergeseran
26
pola demografi berarti tumbuh pasar yang potensial untuk layanan public
relations.
Menurut Argenti (2010, p.197-198), memonitori “percakapan” internet
dan blog memungkinkan perusahaan untuk mempelajari kebutuhan konstituen
saat itu dan mengatur tindakan-tindakan yang sesuai untuk memenuhi semua
yang penting bagi reputasi perusahaan dan garis bawahnya. Dengan
menggunakan Internet secara aktif, perusahaan-perusahaan dapat
mengumpulkan pandangan yang berharga mengenai sikap, sentimen, dan reaksi
konstituen, yang mungkin tidak akan didapatkan tanpa adanya Internet. Tanpa
keraguan, monitor secara online dapat menolong perusahaan mengukur
sentimen-sentimen dari konstituen, memungkinkan mereka untuk merespons
dengan efektif, dan membantu mereka tetap berada dalam di depan gelombang
informasi terkini. Bagaimanapun, perusahaan jangan sampai termakan oleh
kekuatan internet sehingga mereka mengabaikan saluran-saluran media lain
yang penting.
Ketika sebuah perusahaan tersandung berita buruk yang beredar
mengenai diri sendiri, mungkin sebuah serangan di blogosfer atau sebuah artikel
opini editorial kejam di sebuah surat kabar, departemen komunikasi harus
dengan cepat menghitung kerusakan potensial yang dapat diakibatkan dari
pemberitaan tersebut, pasukan kerja atau tim komunikasi krisis permanen dari
sebuah perusahaan, termasuk anggota dari manajemen senior harus memeras
otak untuk memikirkan beberapa tindakan potensial.
Dengan teknologi yang mengembangkan mekanisme-mekanisme baru
penyebaran informasi dan para ahli komunikasi mampu mengembangkan
27
database melalui penggunaan perangkat lunak yang lebih canggih, fungsi
hubungan media akan terus berevolusi dari model lama public relations
antipeluru menjadi sebuah kelompok professional yang dapat membantu
organisasi-organisasi mengirimkan pesan mereka dengan cepat, jujur, dan
kepada media yang benar.
Salah satu strategi yang dibuat oleh Manager Public Relations
PT.Perdana Duta Persada dalam meningkatkan brand awareness produk O.P.I
adalah menggunakan blog untuk memperkenalkan produk O.P.I kepada
masyarakat luas. Hal tersebut menjelaskan bahwa terdapat kaitan antara Public
Relations dalam bidang teknologi. Dalam praktik kegiatannya, Public Relations
memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Internet
Menurut Kriyantono (2008, p.330), internet merupakan jaringan longgar dari
banyak ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh
dunia. Internet merupakan suatu media yang sangat besar sekali manfaatnya,
maka tidaklah terlalu dibesar-besarkan jika disebut sebagai cyberspace
komunikasi baru dari masyarakat dunia.
Berbagai kalangan mulai dari usahawan, intelektual, pelajar, praktisi public
relations, media massa, para ibu rumah tangga atau bahkan anak-anak dapat
mengambil keuntungan dengan hadirnya Internet. Secara harafiah, internet
(kependekan dari pada perkataan “interconnected-networking” ialah rangkaian
28
komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala internet ialah
sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan
TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication
protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara
menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Internet menawarkan berbagai kemudahan (termasuk Telnet) yaitu mengakses
sebuah komputer dari jarak jauh, ‘IRC chat’ (berkomunikasi dengan individu
lain di daerah ataupun dibelahan dunia lain), menghantarkan dan menerima
email, rangkaian ‘newsgroup’, memindahkan file antara suatu komputer dengan
komputer yang lain (FTP) dan akses ke WWW (World Wide Web).
Internet juga merupakan suatu media komunikasi alternatif yang dalam
batas-batas pemakaian tertentu dapat digunakan untuk mengantikan media
konvensional atau tradisional seperti pos, telepon dan fax.
Menurut Biagi Shirley (2010, p.231), internet merupakan kombinasi dari
ribuan jaringan komputer yang mengirim dan menerima data dari seluruh dunia
yang memiliki suatu kepentingan yang bersaing bergabung bersama-sama
dengan tujuan yang sama, namun tidak ada pemilik umumnya. Tidak ada badan
pemerintah atau komersial yang memiliki keuntungan bersih atau langsung dari
operasinya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa internet
adalah suatu jaringan yang menghubungkan antar individu di berbagai belahan
dunia manapun, dimana tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dalam
pemakaiannya, tidak ada badan pemerintah atau lembaga komersial yang
29
membatasinya. Namun internet bergerak secara bebas dan dapat digunakan
sesuai dengan keinginan setiap individu.
Menurut Jurnal Pekommas Penelitian Komunikasi dan Media Massa
yang berjudul “Penggunaan Komputer dan Internet di Indonesia” (2009, vol.12
hal.16), menyatakan tumbuhnya masyarakat informasi, tidak terlepas dari
adanya revolusi digital yang muncul pada pertengahan abad 20. Revolusi digital
telah menciptakan satu kerangka (platform) bagi arus informasi, ide dan
pengetahuan lintas dunia yang bebas. Revolusi ini telah memberikan pengaruh
yang sangat besar terhadap fungsi-fungsi dunia.Internet telah menjadi sumber
daya global yang sangat penting, satu sumber daya yang kritis dalam dunia maju
sebagai suatu alat sosial yang sangat diperhitungkan dalam pembangunan dunia,
sebagai satu kunci partisipasi yang adil, seperti pembangunan ekonomi, sosial,
dan pendidikan. Tentang masyarakat informasi, menurut Castells bahwa,
masyarakat informasi adalah satu masyarakat yang menciptakan, menyebarkan,
menggunakan, mengeksploitasi informasi sebagai satu yang penting dalam
kegiatan ekonomi, politik, dan budaya. Secara spesifik teknologi informasi pada
masyarakat informasi berada posisi sentral dalam kegiatan produksi, ekonomi
dan kegiatan kemasyarakatan secara luas. Masyarakat informasi tampak hadir
sebagai masyarakat industri. Lebih dekat berhubungan dengan konsep
masyarakat post-industri, post-modern, masyarakat ilmu pengetahuan,
masyarakat telematika, revolusi informasi, dan jaringan masyarakat.
Menurut kesimpulan penulis, internet merupakan revolusi digital yang
menciptakan suatu kerangka (platform) bagi arus informasi, ide, dan
pengetahuan lintas dunia secara bebas. Internet mempunyai peranan yang sangat
30
penting karena dapat mempengaruhi bidang ekonomi, politik, dan budaya dalam
suatu masyarakat.
2.2.1.1 Peran Internet
Menurut Argenti (2010, p.193), internet adalah senjata baru yang sangat
efektif bagi konsumen. Sebagai contoh adalah kasus yang terjadi pada
sebuah level besar untuk raksasa ritel Wal-Mart, yang menjadi target dari
situs dan blog yang tak terhitung jumlahnya, dibuat hanya untuk merusak
reputasi perusahaan itu. Platform-platform komunikasi digital, termasuk
blog, jaringan media sosial, dunia virtual,dan wiki, telah memungkinkan
konsumen untuk meraih kendali atas pesan-pesan dan reputasi korporat,
dan sebagai akibatnya, menemukan cara mereka sendiri dengan semua
itu.
Dengan demikian, era internet memiliki banyak implikasi bagi
bisnis, termasuk sebuah perluasan untuk individu dalam hal kekuatan
yang dulunya terpusat di tangan-tangan media yang terorganisir saja.
Oleh karena itu, strategi-strategi media korporat perlu ditambah dengan
taktik-taktik untuk berurusan dengan dimensi baru liputan, termasuk
dalam membangun sebuah forum bagi konstituen untuk berbagi opini,
kekhawatiran, dan keluhan mengenai perusahaan tersebut, dan sebuah
usaha proaktif untuk memonitor sirkulasi informasi tentang perusahaan
di berbagai saluran media termasuk blog.
31
Dalam hal ini, internet mempunyai peran yang sangat penting bagi
PT. Perdana Duta Persada, karena internet merupakan salah satu
sarana/media yang digunakan untuk memperkenalkan produk O.P.I
kepada masyarakat luas. Internet menjadi salah satu strategi dari Public
Relations dalam meningkatkan brand awareness produk O.P.I karena
internet sudah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Kemajuan pesat dari penggunaan internet pada masyarakat
mengkondisikan praktisi Public Relations harus dapat mempergunakannya
juga agar dapat menjangkau masyarakat dan mencapai apa yang menjadi
tujuan perusahaan.
2.2.2 Social Media
Menurut Dan Zarella (2010, p.2-3), media sosial (social media) paling baik
dijelaskan dalam konteks paradigma industri media tradisional. Media
tradisional, semisal televisi, koran, radio, dan majalah, adalah teknologi
informasi yang menolong dan statis. Media sosial mempunyai banyak bentuk
yaitu, blog, microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook, Linkdln), situs
media-sharring (Youtube, Flickr), situs social bookmark dan situs voting (Digg,
Reddit), situs review (Yelp), forum, dan dunia virtual (Second Life).
Sedangkan menurut Dominikus Juju dan Feri Sulianta (2010, p.1), social
media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam
produk-produk komunitas yang dibangun pada jejaring sosial. Apa yang
32
dikomunikasikan di dalamnya memberikan didalamnya memberikan efek
“power” tersendiri karena basis pembangunannya berupa teknologi dan juga
“berbagai media interaksi” yang di komunikasikan dengan teks, gambar, foto,
audio juga video. Social media ini suatu objek, suatu produk yang dibentuk
dan bertujuan, pastinya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya
dengan media sosial tradisional lain meskipun semuanya tetap saja menyerukan
pemikiran dan gagasan (Dominikus Juju dan Feri Sulianta: 2010, p.7).
Berdasarkan dari definisi di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
social media adalah sebuah tempat untuk bekomunikasi secara online yang
memungkinkan setiap penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan isi topik pembicaraan untuk saling beriteraksi melalui sebuah
media yang menghubungkan mereka satu sama lain.
2.2.2.1 Karakterisitik Social Media
Karakateristik social media (Dominikus Juju dan Feri Sulianta: 2010,
p.7):
1. Transparansi: segalanya tampak keterbukaan karena elemen dan
materinya memang ditujukan untuk konsumsi publik atau
sekelompok orang.
2. Dialog dan komunikasi: di dalamnya akan terjalin suatu hubungan
yang sepenuhnya berupa komunikasi, misalnya antara brand dengan
para “fans” nya.
33
3. Jejaring relasi: hubungan antara elemen-elemen penyusun akan
terjalin dan juga relasi ini akan terbentuk pula antara individu atau
kumpulan individu atau suatu perwakilan yang dimotori oleh
individu.
4. Multi opini: setiap orang akan berargumen dan setiap orang memiliki
pandangan yang relatif; entah itu benar, salah atau berada dalam grey
area, ini tertuang dalam wujud komunikasi sebagai medianya.
5. Multi form: wujudnya dapat berupa social media press release, video
news release, internet dan elemen penyusun lainnya, komunitas
jejaring sosial sebagai influencer atau kombinasi diantaranya.
Banyak orang dan juga komponen yang terlibat dalam
menciptakan sarana promosi bagi suatu brand atau produk dengan
menggunakan social media. Orang-orang ini memanfaatkan fungsi dari
social media untuk kepentingan diri mereka masing-masing.
34
Gambar 2.2.2.1 Kelola Social Media
(Sumber: Dominikus Juju dan Feri Sulianta: 2010, p.10)
2.2.3 Blog
Menurut Shirley Biagi (2010, p.247), blog adalah kelompok diskusi online
dimana orang-orang dapat memberi komentar satu sama lain tentang topik dalam
pembicaraan yang sedang berjalan. Blog juga telah menjadi sumber informasi
untuk organisasi berita yang mencari reaksi masyarakat terhadap peristiwa yang
sedang berlangsung.
Sedangkan menurut Saputra dan Nasrullah (2011, p.259), istilah blog
berasal dari kata weblog yang pertama kali diperkenalkan oleh Jorn Berger pada
tahun 1997, yang awalnya blog merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi
35
kumpulan link-link ke situs-situs lain di internet yang dianggap menarik dan
diperbaharui setiap harinya. Lama-kelamaan, blog mulai berkembang menjadi
sebuah situs yang tidak sekadar berisi link-link situs lain saja, namun disertai
komentar singkat oleh sang pemilik terkait topik yang dianggapnya menarik
yang didapatkannya pada situs-situs yang di-linknya. Selanjutnya, pengguna
internet yang berkunjung kepada pemilik blog tadi difasilitasi dengan
memberikan komentar balik atas komentar pemilik blog sebelumnya. Hingga
akhirnya, bentuk blog semakin berkembang seperti yang terlihat sekarang,
dimana blog menjadi tempat penuangan ide-ide pribadi seseorang, curhat, cerita-
cerita, puisi-puisi, dan sebagainya yang ditulis secara bebas oleh pemilik blog
tanpa khawatir akan disensor oleh siapapun. Bahkan, blog juga dapat digunakan
sebagai sarana informasi alternatif yang sangat cepat dengan sudut pandang
berbeda terkait suatu kejadian yang terjadi di dunia. Memasuki tahun 90-an,
banyak perusahaan penyedia layanan internet yang juga memberikan beragam
fasilitas dan kemudahan bagi siapapun yang ingin memiliki situs pribadi.
Melihat dari pendapat para ahli yang mendefinisikan blog, penulis
menarik kesimpulan bahwa blog merupakan salah satu jenis social media yang
digunakan oleh masyarakat untuk dapat berinteraksi dan saling berbagi satu
sama lain. Dalam blog terdapat sekumpulan cerita, informasi-informasi
menganai topik hangat yang sedang dibicarakan,atau ide dan pandangan
mengenai sesuatu hal.
36
2.2.3.1 Manfaat Blog
Menurut Argenti (2010, p.196), blog merupakan alat penting bagi sebuah
perusahaan untuk melacak sudut pandang dan masalah-masalah
konsumen. Banyak professional media relations yang cerdas telah
membidik target dari daftar para blogger yang mereka hubungi karena
blog merupakan sebuah outlet media yang tumbuh dan penting.
Manfaat Blog bagi perusahaan :
1. Meningkatkan penjualan.
2. Menjalin hubungan yang baik (good relationship) dengan pelanggan.
3. Menarik perhatian pelanggan.
4. Memperlihatkan kemampuan perusahaan.
5. Meningkatkan prestige dan menaikkan reputasi perusahaan.
6. Meningkatkan brand awareness bagi perusahaan.
7. Meningkatkan citra positif (positive image) bagi perusahaan.
Menurut Bob Julius Onggo (2004, p.9), merek dalam dunia
online memberikan peluang dan tantangan yang lebih besar karena
potensinya dalam membangun hubungan yang bersifat one to one. Merek
online dapat dibangun melalui gambar yang mereka (audiens) lihat
sewaktu mengakses suatu situs web atau mengunjungi sebuah blog,
kata-kata yang mereka baca, waktu yang mereka butuhkan untuk
37
mengakses halaman web atau blog, dan juga cepat atau lambatnya
perusahaan dalam memberikan tanggapan kepada mereka melalui blog.
Penulis memberikan kesimpulan bahwa manfaat blog bagi
perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bisnis
mereka baik itu dalam melakukuan promosi maupun publikasi yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan, brand awareness, brand
loyalty, brand equity atau membangun sebuah reputasi melalui citra
perusahaan yang sudah terbentuk.
2.2.3.2 Komponen Blog
Menurut Deborah dalam Saputra dan Nasrullah (2011, p.261), blog
memiliki komponen sebagai berikut :
1. Subject or Header, setiap yang ada di blog pada dasarnya memiliki
judul. Sama halnya dengan judul yang ada di kertas memo atau di e-
mail, ini mengatakan apa yang sebenarnya terdapat dalam blog
tersebut.
2. Content or Body , ini adalah sumber dan pusat dari blog. Bahwa apa
yang terjadi, membahas soal apa, dan jenis blog dapat diketahui.
3. Comments, atau komentar adalah fitur yang memungkinkan
pengunjung blog untuk terlibat diskusi berkaitan dengan isi blog
yang di posting. Banyak blogger dan pembaca blog yang
memberikan apresiasi tinggi dalam komunitas blog dikarenakan
adanya fitur komentar ini.
38
4. Time and Date Stamp, penanggalan merupakan salah satu ciri khas
blog yang memang dibentuk sesuai dengan kronologis waktu
sehingga memudahkan pengunjung atau pembaca blog mengetahui
kapan posting tersebut dibuat.
5. Link, dalam blog selalu ada link atau tautan/jaringan. Link yang
terdapat dalam blog biasanya adalah alamat blog dari yang dikenal.
Bisa juga memuat sumber-sumber penting dari situs yang perlu
diketahui oleh pengunjung blog.
Menjadi seorang blogger tidak hanya sebatas sudah memiliki blog
saja. Tetapi juga diperlukan perencanaan yang matang terhadap blog
yang dibuat. Salah satu alasan mengapa blog yang dibuat sepi
pengunjung atau tidak menarik minat untuk walkblogging, adalah karena
tidak adanya perencanaan yang matang dalam membuat blog. Sudah
tentu kondisi ini mengakibatkan nilai public relations yang dibangun
perusahaan menjadi tidak popular.
Agar blog yang dibuat tidak menjadi sia-sia, ada beberapa poin
penting yang perlu diperhatikan dalam membuat blog, antara lain
(Saputra dan Nasrullah: 2011, p.262) :
1. Perhatikan topik blog
Sebelum memutuskan untuk membuat sebuah blog, pikirkan dengan
cermat untuk menjadikan blog sebagai lading bisnis online, bekerja
di rumah, atau hanya berkonsentrasi pada beberapa topik dalam
blogosfer.
39
2. Lakukan penelitian
Apabila yakin dengan topik yang akan diangkat dalam blog, maka
lakukanlah penelitian untuk mendapatkan bahan-bahan atau refrensi
pendukung.
3. Pilih mode blog yang tepat
Saat ini layanan blog seperti Facebook, Blogspot, Blogdrive,
Multiply, dan Wordpress atau Mikroblogging Twitter yang
menawarkan fasilitas gratis. Juga, untuk menambah beberapa fitur
penyedia layanan tersebut terkadang menetapkan biaya tertentu.
Perhatikan jenis atau mode blog yang ditawarkan dan pastikan kita
cukup terbiasa dalam menggunakan fitur-fitur di dalamnya.
4. Rencanakan desain tampilan blog.
Pilih desain yang menarik untuk blog, karena desain blog sangat
membantu kenyamanan pengunjung blog saat melihat blog kita.
5. Bagaimana caranya
Dengan melakukan penelitian kita akan mendapatkan “bagaimana
cara” mesin blog itu bekerja menghasilkan uang, berpromosi, dan
sebagainya.
6. Buat pengaturan jadwal
Pastikan bahwa dalam waktu-waktu yang sudah ditentukan, kita
mengkhususkan diri untuk mengunjungi dan membuat entry blog.
40
7. Apakah kita memerlukan domain tertentu
Tidak banyak blogger yang menggunakan nama domain sendiri,
mereka lebih banyak menggunakan domain sesuai dengan penyedia
layanan blog.
8. Bagaimana pengunjung blogger menemukan blog kita.
Kita bisa mengirimkan pesan singkat kepada seluruh kenalan dan
menyatakan bahwa kita mempunyai blog, atau melakukan hal yang
sama melalui email, grup diskusi. Bahkan, tidak ada salahnya
menyantumkan alamat blog di kartu nama.
Menurut Suryadi (2007, p.59), blog merupakan cara yang efektif
untuk mengelola public relations. Tiap-tiap perusahaan perlu mempunyai
suatu blog on yang dihubungan dengan website perusahaan mereka.
Konsumen seharusnya mempunyai kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan mereka dan menyuarakan keluhan mereka secara langsung.
Merespon kepada isu ini akan memadamkan pers yang tidak baik dan
memenangkan kembali beberapa pelanggan yang tidak puas. Karena
pada dasarnya sifat setiap orang adalah ingin merasa penting dan khusus.
Suatu perusahaan yang bereaksi terhadap pertanyaan pelanggan dan
keluhan melalui blog akan mengkomunikasikan suatu komitmen
terhadap kepuasan pelanggan.
Menurut penulis, dalam membuat sebuah blog diperlukan sebuah
perencanaan yang matang agar blog yang dibuat betul-betul efektif untuk
melaksanakan apa yang menjadi tujuan dari sang pembuat. Maka dari itu
41
perlu diperhatikan beberapa point penting dalam membuat sebuah blog
sesuai dengan strukturisasi komponen blog. Dalam hal ini, komponen
blog sangat membantu PT. Perdana Duta Persada dalam menentukan
tolak ukur keberhasilan dari penggunaan blog dilihat dari banyaknya
komentar para pengunjung blog yang jugamenunjukkan bahwa adanya
respon positif diimbangi dengan semakin banyaknya para pengunjung
yang datang ke counter atau store produk O.P.I. Alasan dari penggunaan
blog tersebut adalah sebagai sarana social media yang digunakan oleh
perusahaan adalah dikarenakan perusahaan ingin menjangkau
masyarakat dengan memperkenalkan produk O.P.I kepada masyarakat
luas sekaligus juga untuk menjalin hubungan kedekatan dengan para
konsumen. Melalui blog konsumen dapat dengan bebas menyampaikan
pendapat mereka baik itu kritik maupun saran karena perusahaan akan
melayani berbagai keluh kesah mereka dan berusaha memperbaiki setiap
kesalahan yang menyebabkan ketidaknyamanan konsumen dalam
menggunakan produk O.P.I.
2.2.4 Online Public Relations (e-PR)
Online public relations atau biasa disebut dengan electronic public relations (e-
PR) ini mempunyai tujuan untuk membangun atau meningkatkan kesadaran
akan merek (brand awareness), memelihara kepercayaan (trust), citra
perusahaan kepada publik atau khalayak yang dapat dilakukan secara one to one
communication dan bersifat interaktif.
42
Menurut Kriyantono (2008, p.330), electronic public relations (e-PR)
adalah penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations. Melalui
internet, dimungkinkan oleh Public Relations menjalin hubungan baik untuk
mempertahankan dukungan publik.
Menurut Bob Julius Onggo (2004, p.1), e-PR adalah aktivitas public
relations yang menngunakan internet. Huruf “e” yang ditaruh sebagai prefiks
dari kata PR yang singkatan dari public relations, dalam kaitannya dengan
internet, “e-PR” bukan saja mengartikan electronic, namun mengartikan jauh
lebih sekadar perangkat elektronik, seperti halnya televisi digital dan berbagai
perangkat kabel atau nirkabel.
Jika di uraikan, maka e-PR itu adalah :
1. E adalah electronic
“e” di dalam E-PR sama halnya dengan “e” sebelum kata mail dan commerce
yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan
multifungsi media internet, media ini di manfaatkan pula oleh pelaku Public
Relations untuk membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan
(trust).
2. P adalah public
“Public” disini bukan hanya berlaku pada publik, namun pada konsumen.
Publik juga tidak mengacu hanya pada satu jenis pasar konsumen, namun pada
berbagai pasar atau public audiens. Media internal bisa memudahkan kita untuk
43
menjangkau mereka dengan lebih cepat atau sebaliknya, memudahkan mereka
untuk menjangkau kita, mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga
hipermarket.
3. R adalah relations
Relations merupakan hubungan yang harus di pupuk antar pasar dan bisnis. Itu
adalah kunci kepercayaan pasar agar suatu bisnis berhasil. Menariknya melalui
media internet, hubungan yang sifatnya one-to-one dapat dibangun dalam waktu
yang cepat karena sifat internet yang lebih aktif. Hal ini berbeda denagn public
konvensional, dimana kita harus menjangkau mereka dengan sifat one-to-many
(Bob Julius Onggo: 2004, p.3).
E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and
Communication Technologies) untuk keperluan public relations. Dunia yang
ditenggarai oleh Internet, di mana setiap aktivitas secara langsung atau tidak
langsung ditenggarai oleh internet, karena itu setiap bentuk aktivitas public
relations semakin membutuhkan satu atau lebih unsur ICT. Hal ini berarti bahwa
setiap praktisi public relations perlu memiliki perangkat ICT dan terampil dalam
menggunakannya, dan tentu dalam hal ini tanpa ICT kegiatan public relations
mereka tidak akan efektif. Pada prinsipnya untuk menggunakan perangkat
tersebut tidak diperlukan suatu keahlian atau learning curve yang tinggi.
Berdasarkan pengertian di atas menurut para ahli, maka disimpulkan
bahwa e-PR adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh praktisi public
relations yang menggunakan media internet (online) sebagai medianya untuk
44
melakukan kegiatan publikasi, membentuk opini, dan meningkatkan brand
awareness. E-PR merupakan sebuah implementasi dari kemajuan teknologi dan
informasi dan merujuk kepada para praktisi public relations yang pandai
mencari, mengevaluasi, dan menyebarkan pengetahuan atau berita dari internet
untuk memproses komunikasi.
Praktisi e-PR harus seorang yang handal dalam berselancar di dunia
maya dan tahu ke mana saja mereka harus berselancar untuk membangun brand.
Istilah e-PR mungkin masih sulit dicerna bagi para praktisi public relations
Indonesia. Bila dibandingkan kegiatan public relations melalui konvensional
dengan melalui internet, maka internet lebih fleksibel dari yang dilakukan di
dunia nyata atau konvensional, ketika program public relations konvensional
mengeluarkan budget hampir ratusan juta dalam sebuah perusahan besar, jika
program tersebut dilakukan melalui Internet akan jauh lebih murah.
2.2.4.1 Kegiatan Online Public Relations (e-PR)
Kegiatan yang dilakukan online Public Relations atau e-PR ini adalah
(Suryadi: 2007, p.54-55):
1. Relations (hubungan). E-PR merupakan kegiatan pembangunan
hubungan dengan berbagai audiens melalui proses interaksi. Hubungan
yang berhasil adalah hubungan yang dapat bertahan lama dan saling
menguntungkan.
45
2. Reputations (reputasi). Reputasi merupakan asset bisnis yang paling
penting. Dalam konteks tersebut, e-PR merupakan sebuah seni dalam
mengelola reputasi online. Memicu, mempertahankan dan melakukan
konsolidasi merupakan kegiatan-kegiatan yang esensial dalam
membangun hubungan jangka panjang tersebut.
3. Relevance (relevansi). Anda harus memastikan bahwa informasi apa pun
yang dimuat secara online harus relevan dengan audien Anda. Banyak
contoh web site yang kelihatannya tidak relevan padahal relevan atau
sebaliknya terlihat tidak relevan padahal relevan.
Kegiatan online public relations PT. Perdana Duta Persada adalah
melakukan relations, reputations, dan relevance. Kegiatan relations yang
dilakukan dalam online public relations melalui penggunaan blog
perusahaan memungkinkan adanya interaksi antara pihak perusahaan dengan
publik atau masyarakat. Hubungan yang sudah terjalin akan membuat
masyarakat semakin aware (sadar) akan produk yang perusahaan. Sehingga
semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mengetahui produk O.P.I.
Hal ini otomatis akan membuat semakin banyak masyarakat pula yang
berlomba-lomba untuk membeli produk ini. Kegiatan reputations yang
dilakukan secara online melalui blog bertujuan untuk membentuk sebuah
citra positif dari perusahaan di mata masyarakat dan membangun hubungan
jangka panjang dengan konsumen. Sedangkan relevance itu berarti bahwa
setiap informasi yang disajikan oleh perusahaan melalui blog harus
46
relevan/sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan masyrakat
mengenai produk O.P.I.
2.2.4.2 Keuntungan Online Public Relations (e-PR)
Keuntungan dari online public relations yang biasa disebut e-PR menurut
Suryadi (2007, p.51) :
1. Komunikasi konstan
Internet bersifat imsoniac. Internet memungkinkan kita berkomunikasi
secara 24 jam, 7 hari dalam seminggu, 365 hari dalam setahun.
2. Respons instan
Kita dapat memberikan respon instan terhadap satu permasalahan yang
muncul dalam perkembangan pasar melalui internet.
3. Audiens global
Melalui internet, hambatan geografis dapat dikurangi.
4. Pengetahuan audiens
Karena sifatnya interaktif, internet akan memungkinkan kita dapat
mendapatkan umpan balik yang bersifat konstan dari audiens kita.
5. Komunikasi dua arah
Komunikasi antara perusahaan dengan publiknya merupakan tujuan
utama e-PR, karena komunikasi tersebut membantu membangun satu
pola hubungan yang kuat dan saling menguntungkan.
47
6. Relatif murah
Melalui e-PR biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil karena tidak ada
biaya yang dikeluarkan misalanya untuk membeli alat tulis dan
percetakan, terlebih lagi biaya pemakaian sarana internet yang cenderung
menurun sehingga biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan e-PR pun
cenderung akan menurun.
Dalam penelitian ini, penulis memberikan pendapat bahwa sangat
banyak keuntungan yang diperoleh PT. Perdana Duta Persada dalam
melakukan kegiatan online public relations. Perusahaan memiliki akses 24
jam bagi para pengunjung blog sehingga kapanpun saat yang diinginkan,
pengunjung blog dapat membuka blog tersebut. Kemudian perusahaan juga
dapat berkomunikasi secara dua arah terhadap pengunjung blog yang
memberikan komentar. Penggunaan blog diupayakan agar dapat
menjangkau seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Selain itu
biayanya juga lebih murah dibandingkan dengan menggunakan bentuk
media publikasi lainnya. Berbagai akses dan kemudahan dalam blog
diberikan perusahaan kepada masyarakat agar dapat makin mengenal
produk O.P.I.
2.2.4.3 Strategi Online Public Relations (e-PR)
Menurut Suryadi (2007, p.60), tujuan e-PR yang telah ditentukan pada
dasarnya merupakan titik awal dimana kita akan berdiri, strategi e-PR
membuat bagaimana kita akan tiba pada tujuan tersebut. Tujuan e-PR yang
telah dibuat hanya membuat hal-hal yang berkenaan dengan web atau
48
blog. Sementara strategi online yang dibuat harus memuat hal-hal lain
yang terdapat dalam web atau blog kita seperti diskusi email dalam
kelompok diskusi. Strategi yang digunakan, harus dapat memiliki langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Memiliki sebuah tujuan (tujuan yang dibuat harus mencakup hal
tersebut).
2. Melakukan penelitian untuk mengetahui metode online apa yang
sesuai dengan kegiatan bisnis kita dan audiens.
3. Buat sebuah rencana berdasarkan tujuan penelitian.
Pastikan kita memiliki semua sumber daya, misalnya SDM yang
diperlukan untuk melakukan rencana tersebut.
Menurut Suryadi (2007, p.57), pada prinsipnya dalam mencapai
tujuan e-PR, harus memiliki dua elemen yaitu, Apa yang ingin kita dicapai
dalam bisnis (bagi kita dan audien), dan Waktu pencapaian tujuan
tersebut. Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika kita
menerapkan kedua elemen tersebut :
a. Spesifik. Tujuan yang kita buat harus jelas dan fokus.
b. Realistik. Artinya adalah tujuan yang kita buat harus realisitis, jangan
berharap terlalu banyak dan terlalu cepat.
c. Pikirkan tentang audiens. Dengan memikirkan bagaimana kita bisa
membantu audien, kita akan mampu memanfaatkan e-PR dari
perspektif yang tepat.
49
Dalam hal ini, strategi online public relations (e-PR) pada PT.
Perdana Duta Persada adalah bertujuan untuk meningkatkan brand
awareness produk O.P.I kepada masyarakat. Dalam menciptakan sebuah
strategi tedapat langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat tepat
mengenai sasaran/tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Public Relations perusahaan didapati blog yang merupakan
salah satu sarana yang paling efektif dapat memperkenalkan produk O.P.I
kepada masyarakat. Ketersediaan berbagai jenis informasi yang lengkap
dan up to date mengenai produk O.P.I dalam blog tersebut akan membuat
konsumen dan masyarakat makin mengenal produk O.P.I kegiatan online
public relations sendiri ini merupakan strategi dari Manager Public
Relations yang kemudian dilaksanakan oleh staff Public Relations.
2.2.5 Brand (Merek)
Menurut Kotler (2007, p.332), asosiasi pemasaran Amerika mendefinisikan
merek sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol atau rancangan, atau
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari
barang atau jasa pesaing. Dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau
jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari
produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.
Menurut Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004, p.2) merek
adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut
50
untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Menurut Freddy Rangkuti (2004, p.2) merek adalah nama, istilah,
tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Konsumen
akan merasa senang dengan pilihan yang dibuat oleh sebuah produk sehingga
tertarik untuk membeli dan menggunakannya tergantung dari apakah merek
yang dikenal baik atau tidak. Sebuah merek yang baik akan selalu berada
dalam benak konsumen sehingga membuat konsumen selalu teringat merek
tersebut ketika hendak membutuhkan sebuah produk. Merek mempunyai
peranan yang penting untuk mengidentifikasikan sebuah produk, pengertian
yang salah dari konsumen terhadap sebuah merek akan berakibat fatal dan
menyebabkan konsumen tidak dapat menangkap nilai dan tujuan dari merek
yang ada.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas yang memberikan pengertian
tentang merek, penulis menyimpulkan bahwa merek adalah sesuatu hal yang
membuat sebuah produk seseorang menjadi berbeda dengan produk yang
diberikan oleh para pesaing. Hal yang membuatnya berbeda diantaranya dapat
berasal dari nama, istilah, tanda, simbol, rancangan dari setiap merek sendiri.
Menurut pendapat penulis dalam kaitannya pada PT. Perdana Duta
Persada, merek meruapakan modal perusahaan untuk bisa menembus pasar
industri kuku di Indonesia dan memenangkan persaingan dengan
kompetitornya. Semakin banyak masyarakat yang mengenal akan merek
51
(brand awareness) tersebut, maka akan meningkatkan profit bagi perusahaan.
Tidak hanya itu, merek yang kuat juga akan meningkatkan ekuitas dari merek
tersebut karena kesadaran akan merek sudah terbentuk dalam pola pikir
masyarakat.
2.2.5.1 Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Menurut Fandy Tjiptono (2011, p.97), brand awareness adalah kemampuan
konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek
merupakan anggota dari kategori produk tertentu.
Menurut Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004, p.29),
kesadaran merek menggambarkan kesanggupan seorang calon pembeli
untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu
kategori produk tertentu. Pada umumnya, konsumen cenderung membeli
produk dengan merek yang sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan
kenyamanan, keamanan, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai brand awareness, maka
penulis menyimpulkan bahwa brand awareness adalah suatu kesadaran
yang timbul dari dalam benak konsumen akan suatu merek dari suatu
produk tertentu. Sehingga membuat konsumen akan secara otomatis
mengingat merek dari produk tersebut pada saat ingin membeli.
52
2.2.5.2 Peran Brand Awareness
Menurut Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman (2004, p7-8), peran
kesadaran merek dalam membantu merek dapat dipahami dengan
mengkaji bagaimana brand awareness (kesadaran merek) menciptakan
suatu merek.
Gambar 2.2.5.2 Nilai-nilai Kesadaran Merek
Sumber : Durianto, Sugiarto, Lie joko Budiman ( 2004, p.7)
Penjelasan dari keempat nilai tersebut adalah adalah sebagai berikut :
1. Jangkar yang menjadi cantolan asosiasi lain
Suatu merek yang kesadaraanya tinggi akan membantu asosiasi
menlekat pada merek tersebut karena daya jelajah merek tersebut
menjadi sangat tinggi di benak konsumen. Dengan demikian dapat
Jangkar yang menjadi cantolan asosiasi lain
Mempertimbangkan merek
Substansi / Komitmen
Familier / Rasa suka Brand Awareness /
(Kesadaran Merek)
53
disimpulkan bahwa jika kesadaran suatu merek rendah, suatu asosiasi
yang diciptakan oleh pemasar akan sulit melekat pada merek
tersebut.
2. Familier / rasa suka
Jika kesadaran merek kita sangat tinggi, konsumen akan sangat
akrab dengan merek kita, dan lama-kelamaan akan timbul rasa suka
yang tinggi terhadap merek yang kita pasarkan.. “Tak kenal maka tak
sayang” merupakan ungkapan yang tepat untuk situasi ini.
3. Substansi / komitmen
Kesadaran merek dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti
yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadarn atas
merek tinggi, kehadiran merek ini akan selalu dapat kita rasakan.
Sebuah merek dengan kesadaran konsumen sangat tinggi biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Diiklankan secara luas
2. Eksistensi yang sudah teruji oleh waktu
3. Jangkauan distibusi yang luas
4. Merek tersebut dikelola dengan baik
Karena itu, jika kualitas dua merek adalah lama, kesadaran merek
akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian.
4. Mempertimbangkan merek
Langkah pertama dalam proses pembelian adalah menyeleksi merek-
merek yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan
dan diputuskan merek mana yang akan dibeli. Merek dengan top of
54
mind yang tinggi akan mempunyai nilai pertimbangan yang tinggi.
Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak
akan dipertimbangkan dalam benak konsumen. Biasanya merek-
merek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah yang disukai
atau dibenci.
2.2.5.3 Tingkatan Brand Awareness
Menurut Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004, p.6-7),
tingkatan-tingkatan dari piramida brand awareness (kesadaran merek)
dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :
Gambar 2.2.5.3 Piramida Brand Awareness
Sumber : Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman (2004, p.7)
55
Tingkatan-tingkatan dari piramida tiap level piramida brand
awareness (kesadaran merek) dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu :
1. Unaware of Brand (tidak menyadari merek) adalah tingkat paling
rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak
menyadari adanya suatu merek.
2. Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal
kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi
setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
3. Brand Recall (pengingatan kembali terhadap merek) adalah
pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall).
4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama
kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak
konsumen.
Penulis menyimpulkan bahwa tingkatan dalam brand awareness
akan menunujukkan seberapa jauh masyarakat mengenal akan produk
tersebut, semakin tinggi tingkatan brand awareness maka akan semakin
aware masyarakat akan produk tersebut. Dalam hal ini, yang menjadi
goal atau tujuan utama dari PT. Perdana Duta Persada dalam melakukan
kegiatan online public relations adalah untuk mencapai top of mind dari
tingkatan brand awareness. Sehingga semakin banyak masyarakat yang
mengenal produk O.P.I.
56
2.2.5.4 Cara Mencapai Brand Awareness
Kesadaran merek dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut
(Durianto, Sugiarto dan Lie Joko Budiman (2004, p.30) :
1. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda.
Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga konsumen
dapat lebih mudah mengingatnya.
2. Melakukan pengulangan untuk mengingat pengingatan karena
membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk
pengenalan.
3. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak
diingat pelanggan.
4. Memperbanyak promosi baik media cetak maupun elektronik.
Menjadi sponsor suatu acara yang mendatangkan banyak penonton.
Dalam pembahasan ini penulis menyimpulkan bahwa cara mencapai
brand awareness diperlukan berbagai strategi diantaranya adalah :
1. Be different and memorable
Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil beda.
Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik sehingga konsumen
dapat lebih mudah meningatnya.
57
2. Involve a slogan or jingle
Melakukan pengulangan untuk mengingat pengingatan karena
membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk
pengenalan.
3. Symbol exposure
Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak
diingat pelanggan.
4. Publicity
Memperbanyak promosi baik media cetak maupun elektronik.
Menjadi sponsor suatu acara yang mendatangkan banyak penonton.
Cara untuk mencapai brand awareness produk O.P.I dilakukan
oleh PT. Perdana Duta Persada melalui penggunaan blog yang merupakan
strategi dari online public relations dan salah satu bentuk kegiatan
publikasi yang dilakukan oleh perusahaan. Melakukan pengulangan
pesan/informasi dalam blog mengenai produk O.P.I adalah cara agar para
pengunjung blog dapat lebih mudah mengingat tentang produk O.P.I.
Tentu saja pengulangan pesan/informasi harus menggunakan kata-kata
yang mudah untuk diingat dan menggunakan desain tampilan yang
menarik agar lebih mudah membentuk ingatan pengunjung. Melakukan
pengulangan untuk pengingatan harus dilakukan karena membentuk
ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan.
58
2.3 Kerangka Teori
Gambar 2.3 KerangkaTeori
Definisi Komunikasi
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Publik
Definisi Public Relations
Fungsi, Kegiatan, dan Peran Public Relations
Kaitan Public Relations dengan Pemasaran
Kaitan Public Relations dengan Teknologi
Definisi Social Media
Karakterisitik Social Media
Definisi Online Public Relations (e-PR)
Kegiatan Online Public Relations
Keuntungan Online Public Relations
Strategi Online Public Relations
Definisi Brand
Definisi Brand Awareness
Peran Brand Awareness
Tingkatan Brand Awareness
Cara Mencapai Brand Awareness
Definisi Blog
Manfaat Blog
Komponen Blog
Definisi Internet
Peran Internet
59
Berdasarkan kerangka teori diatas, dapat diketahui bahwa teori umum yang
digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah teori Komunikasi dan teori
Public Relations. Teori komunikasi dibagi menjadi dua bagian yaitu teori
Komunikasi Interpersonal dan komunikasi Publik. Pembahasan teori Public
Relations dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori Fungsi, Kegiatan, dan Peran
Public Relations; teori Kaitan Public Relations dengan Pemasaran; dan teori
Kaitan Public Relations dengan Teknologi.
Sedangkan teori khusus yang digunakan adalah teori Internet, teori
Social Media, teori Blog, teori Online Public Relations, teori Brand dan Brand
Awareness. Dalam pembahasan teori Internet terdapat peran Internet dan dalam
pembahasan teori Social Media terdapat Karakteristik Social Media, agar dapat
mengetahui dengan jelas kaitan antara Internet dengan Public Relations dan juga
kaitan antara Social Media dengan Blog.
Teori Blog dibagi menjadi dua bagian yaitu Manfaat dan Komponen
Blog. Kemudian teori Online Public Relations (e-PR) dibagi menjadi tiga bagian
yaitu Kegiatan Online Public Relations; Keuntungan Online Public Relations;
Strategi Online Public Relations. Teori Brand Awareness yang berasal dari teori
Brand dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori Peran Brand Awareness; Tingkatan
Brand Awareness; Cara Mencapai Brand Awareness.
60
2.4 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran
Marketing Industry
(Industri Pemasaran)
PT. Perdana Duta Persada
Public Relations Social Media
Goal Brand Awareness
(Top Of Mind)
Online
Public Relations
(e-PR)
Blog
61
Kerangka pemikiran dari penelitian ini berasal dari tujuan penulis yang
mengadakan kegiatan penelitian pada PT. Perdana Duta Persada. Tujuan kegiatan
penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan blog sebagai strategi online
public relations (e-PR) dalam meningkatkan brand awareness produk cat dan
perawatan kuku O.P.I. Produk O.P.I merupakan produk yang didistribusikan oleh
PT. Perdana Duta Persada yang berasal dari Amerika Serikat. Dalam hal ini, PT.
Perdana Duta Persada ingin menembus industri pemasaran kuku ( marketing
industry ) di Indonesia melalui peningkatan brand awareness terhadap produknya.
Maka dari itu Public Relations PT. Perdana Duta Persada berusaha
mewujudkan apa yang menjadi goal perusahaan yaitu peningkatan brand
awareness melalui kegiatan online public relations (e-PR). Online public
relations (e-PR) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations
yang menggunakan social media sebagai sarananya untuk melakukan publikasi.
Salah satu jenis social media yang digunakan sebagai strategi online public
relations adalah blog. Jadi kesimpulannya kerangka pemikiran ini ingin
menjelaskan sebuah blog yang digunakan sebagai strategi dari online public
relations (e-PR) dalam meningkatkan brand awareness produk perusahaan.